Selasa, 03 Mei 2011

Minus 35 Poin, IHSG Bertahan di Level 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 35 poin setelah aksi beli menjelang penutupan gagal menahan derasnya profit taking. Atas koreksi ini, indeks hampir kembali tinggalkan level 3.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.550 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di posisi Rp 8.548 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 7,566 poin (0,20%) ke level 3.841,734. Indeks akhirnya terkoreksi setelah menguat selama empat hari berturut-turut dan terus mencetak rekor.

Posisi IHSG indeks yang sudah terlalu tinggi membuatnya rawan profit taking. Zona merah menjadi lokasi favorit IHSG hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 33,041 poin (0,86%) ke level 3.816,259. Secara perlahan tapi pasti, indeks mulai menurun akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan.

Jalannya perdagangan di sesi II tak berbeda jauh dari sebelumnya, namun koreksi IHSG semakin dalam atas tekanan aksi jual. Indeks pun sempat terkapar di posisi 3.805.509.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (3/4/2011), IHSG terkoreksi 35,432 poin (0,93%) ke level 3.813,868. Sementara Indeks LQ 45 melemah 6,296 poin (0,92%) ke level 681,058.

Aksi ambil untung terus berlanjut di lantai bursa, saham-saham berkapitalisasi besar mulai ditinggalkan investor. Saham-saham yang tertekan cukup dalam diantaranya berada di sektor finansial, properti dan komoditas.

Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah, dipimpin oleh sektor finansial yang melemah hingga 2%. Sektor konsumer sempat menguat, namun akhirnya bobol juga.

IHSG mengabaikan berbagai sentimen positif yang baru-baru ini terjadi di dalam negeri, seperti diantaranya kinerja emiten yang positif dan deflasi April. Posisi indeks yang tinggi ini sangat menggoda investor untuk mengambil untung.

Aksi beli yang dilakukan menjelang penutupan perdagangan pun belum mampu mengangkat IHSG ke jalur hijau. Penurunan IHSG sudah terlalu dalam sejak siang tadi.

Meski melemah, dana asing justru kembali parkir di pasar modal dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 164,765 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 111.212 kali pada volume 5,208 miliar lembar saham senilai Rp 3,83 triliun. Sebanyak 83 saham naik, 170 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Bursa China ditutup menguat untuk sesi kedua berturut-turut seiring redanya kekhawatiran pengetatan kebijakan setelah data menunjukkan pertumbuhan manufaktur di bulan April melambat. Sementara bursa regional lainnya masih terpuruk.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 20,68 poin (0,71%) ke level 2.932,19.
  • Indeks Hang Seng melemah 87,56 poin (0,37%) ke level 23.633,25.
  • Indeks Straits Times jatuh 32,65 poin (1,03%) ke level 3.147,21.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 5.000 ke Rp 290.000, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 11.000, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 500 ke Rp 129.500, dan Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 11.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Petrosea (PTRO) turun Rp 1.450 ke Rp 33.550 Indospring (INDS) turun Rp 1.050 ke Rp 12.150, Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 500 ke Rp 2.300, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 56.150.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar