Sabtu, 30 Juli 2011

Dollar Australia makin perkasa terhadap dollar AS dan euro

Dollar Australia makin perkasa terhadap dollar AS dan euro
JAKARTA. Sepanjang Juli 2011, dollar Australia tercatat menguat 2,5% terhadap dollar AS ke 1,0988. Euro anjlok 3,2% terhadap aussie ke 1,3087. Namun di sisi lain, aussie melemah 2,3% terhadap yen yaitu ke level 84,26 dan tercatat melemah 3,3 terhadap dollar New Zealand ke 1,2495 seiring meningkatnya ekspektasi bahwa RBNZ bakal segera menaikkan suku bunga.

Pekan ini akan dirilis data termasuk di antaranya building approvals dan house price index kuartal II yang diprediksi membaik jadi -1% dari sebelumnya -1,7%. Tak hanya itu, Australia juga akan merilis data retail sales Juni yang diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 0,3% dari sebelumnya 0,6% pada Mei. Namun fokus pelaku pasar akan tertuju pada sidang RBA pada 2 Agustus mendatang.

Berdasarkan jajak terakhir yang dilansir Reuters, sidang RBA pekan ini akan mempertahankan suku bunga di level 4,75%. Namun demikian saat ini mulai timbul perkiraan bahwa suku akan mencapai level 5% hingga akhir tahun setelah rilis data CPI kuartal II melebihi estimasi.

Para ekonom menyebut, fundamental ekonomi Australia saat ini berjalan sangat positif terutama dengan booming ekspor sektor pertambangan di tengah stabilnya permintaan dari Asia terutama China dan India. Kondisi ini berpeluang untuk terus menekan angka pengangguran dan sebaliknya meningkatkan pendapatan dan jumlah saving masyarakat Australia.

Dollar AS dan euro terjerembap ke titik terendah sejak 2010 terhadap Swiss franc

Dollar AS dan euro terjerembap ke titik terendah sejak 2010 terhadap Swiss franc
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) terkoreksi ke level all time low terhadap Swiss franc (CHF) setelah data GDP AS dirilis mengecewakan dan menambah kekhawatiran ekonomi AS akan tergelincir kembali dalam resesi. Depresiasi dollar berlanjut setelah data menunjukkan pertumbuhan AS dirilis lebih buruk dari perkiraan di kuartal kedua. Adapun data GDP kuartal I mengalami revisi turun.

Dollar AS tersungkur ke rekor terendah di 0,7849 franc dan berakhir bertengger di level 0,7852 franc atau melemah 2% dari penutupan sesi New York sehari sebelumnya. Dalam sepekan, dollar AS telah terjerembap hingga 2,8% dan turun 6,1% di Juli. Ini merupakan penurunan terburuk sejak Desember 2010.

Euro juga terkoreksi ke level rekor terendah terhadap Swiss franc di 1,1297. Dalam sepekan, euro tercatat melemah 3,1% dan 6,9% dalam sebulan. Ini merupakan performa terburuk sejak Juni 2010.

Pasar menilai, otoritas AS masih jauh dari pencapaian kesepakatan untuk menaikkan plafon utang senilai US$ 14,3 miliar. Sedangkan keprihatinan terhadap krisis zona euro meningkat setelah muncul pembicaraan kemungkinan Yunani akan kehilangan pembayaran pinjaman tahap berikutnya dan peringatan Moody's yang mungkin akan memangkas peringkat utang Spanyol.

Analis Valbury Asia Futures, Erwin Purnomo mengatakan secara daily dan intraday Swiss franc masih dalam tren bearish. "Selama areal resistance di sekitar 0,7950-0,8000 utuh, maka rebound terbatas dan koreksi potensial berkembang. Namun jika areal support di sekitar 0,7828-0,7722 utuh maka koreksi potensial akan terbatas," ujar Erwin, Minggu (30/7).

Washington Kesal Pasar tak Panik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saya baru saja mendapat telepon dengan sumber di Capitol Hill, yang telah menghabiskan beberapa hari terakhir mencoba untuk meyakinkan Partai Republik untuk memilih meningkatkan plafon utang.

Dia mengatakan kepada saya bahwa kendala terbesar yang dia hadapi adalah kepuasan pasar. "Sejujurnya, kepanikan kecil akan sangat membantu sekarang," kata sumber tersebut kepada CNBC.

Saat ia menjelaskan, banyak orang di Washington, DC memperkirakan minggu ini akan ditandai dengan kepanikan di pasar. Saham akan terjun. Obligasi akan terpukul. Dolar akan terjadi sesuatu yang dramatis. Dan semua ini akan membantu membujuk anggota parlemen untuk mencapai kesepakatan debt ceiling.

"Kami mengikuti script dari 2008 ketika pasar runtuh setelah TARP gagal, sebuah kondisi yang membuat mereka untuk jatuh. Kami berpikir hal yang sama akan terjadi minggu ini," katanya.

Tapi yang terjadi saat ini malah sebaliknya, pasar terlihat tidak panik dan hanya turun tipis. Penjualan saham hanya turun beberapa persen, tetapi tidak menunjukkan ketakutan yang nyata pada perdagangan. Setiap orang di DC memiliki teori tentang hal ini. Beberapa percaya pasar sedang mengirim pesan bahwa kesepakatan akan selesai. Orang lain berpikir pasar tidak mengerti politik.

Pikirkan tentang hal ini. "Kami hanya mendapat berita buruk tentang pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan. Jumlah kuartal pertama direvisi menjadi sebuah ketidaksahan. Tetapi pasar pada dasarnya datar saat itu. "Setiap hari kita bangun dan berpikir bahwa saham akan mengirimkan kejutan ke Capitol Hill Dan setiap hari ada," kata sumber. Dia masih terus memperkirakan akan terjadi panik jual di pasar saat itu. "Kondisi ini akan membuat seua orang untuk bisa bersama-sama memikirkannya."

Amerika dan Eropa jeblok, emas terus menyundul level tertinggi

Amerika dan Eropa jeblok, emas terus menyundul level tertinggi
JAKARTA. Emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Logam mulia ini akhirnya berhasil menyundul level US$ 1.632,30 per troi ounce terdorong berbagai faktor yang mendukung minat investor pada aset safe haven.

Minat investor pada safe haven dalam sepekan terakhir mendapat sokongan dari beberapa hal. Pertama, muramnya GDP Amerika Serika (AS) sepanjang kuartal II 2011. GDP negeri Uncle Sam itu hanya tumbuh 1,3%. Kedua, kekhawatiran akan krisis Amerika dan Amerika juga terus berlanjut. Ketiga, peringkat kredit kedua zona ekonomi besar ini terancam pemangkasan kredit sehubungan dengan keraguan pada berhasilnya penanganan utang di masing-masing kawasan itu.

Sepanjang Juli, emas tercatat mengalami penguatan 7,6% terhadap dollar AS. Analis memprediksi emas akan tertekan jika AS menyepakati kenaikan plafon kredit yang nantinya diikuti oleh pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak.

"Momen ini akan dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi ambil untung atas penguatan tajam emas sejak awal Juli ini," kata Analis komoditas Valbury Asia Futures, Ahim, Minggu (30/7).

Ia memprediksi, awal pekan ini emas masih berpotensi bullish dengan potensi berlanjutnya rally untuk tes level US$ 1.646,10 jika berhasil menembus US$ 1.632,30.

"Tapi di sisi lain waspadai level RSI yang sudah jenuh beli. Hal ini mengindikasikan harga rentan terkoreksi dari penguatan tajam selama ini. Level intraday support sesi awal pekan ini terdapat pada kisaran level US$ 1.618,69-US$ 1.610,14," kata Ahim.

Wall Street mencatatkan performa terburuk dalam periode setahun ini

Wall Street mencatatkan performa terburuk dalam periode setahun ini
JAKARTA. Bursa Wall Street jatuh ke level mingguan terbesar dalam setahun. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup merosot 96,87 poin atau 0,79% ke titik 12.143,24. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 8,39 poin atau 0,65% ke level 1.292,28. Indeks teknologi Amerika Serikat (AS) yaitu Nasdaq juga tak luput dari penurunan karena anjlok 9,87 poin atau 0,36% ke level 2.756,38.

Bursa Amerikan ini berguguran karena investor kembali memburu aset-aset safe haven. Penyebabnya adalah kesepakatan dana anggaran AS yang masih buntu dan kecilnya data pertumbuhan ekonomi Amerika. Presiden AS, Barack Obama belum menemui kata sepakat di parlemen.

Analis memperkirakan sepekan mendatang, bursa masih akan bergantung pada katalis-katalis yang dikeluarkan oleh pemerintah AS mengenai kondisi keuangan negara. Investor banyak yang memilih menggenggam fresh money ketimbang menempatkan dananya ke aset yang berisiko tinggi seperti saham.

Ups! Ada Penipuan Mengatasnamakan Bapepam

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bapepam-LK mengeluarkan Surat Edaran bernomer: SE-04/BL/2011 terkait peringatan adanya penipuan modus operandi mengatasnamakan lembaga pada peringatan 34 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.

"Kami telah menerima laporan atau informasi dari beberapa pelaku pasar modal dan lembaga keuangan bahwa saat ini mulai marak kembali penipuan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Bapepam-LK pada peringatan 34 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia," Ujar Ketua Sekretaris Bapepam-LK Ngalim Sawega dalam siaran persnya yang dikutip INILAH.COM, Sabtu (30/7).

Disebutkan, oknum tersebut mengirimkan surat kepada pelaku pasar modal dan lembaga keuangan berupa penawaran iklan kemitraan bersama dalam rangka 34 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia dengan tarif tertentu dan akan dimuat di media massa nasional. "Dengan ini kami tegaskan kembali bahwa Bapepam-LK tidak pernah menghubungi, tidak pernah mengirimkan surat kepada pelaku pasar modal dan lembaga keuangan terkait iklan kemitraan bersama dalam rangka 34 tahun diaktifkannya Pasar Modal Indonesia," ujar Ngalim.

Saat ini, Bapepam telah meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum lain, khususnya pihak kepolisian untuk mengambil langkah preventif maupun menindak tegas perbuatan tercela dari oknum tersebut.

Naik 36%, Bhakti Investama Raup Laba Rp226 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp226 miliar, EBITDA meningkat 31% pada semester 1-2011.

Melanjutkan kesuksesan yang dicapai pada kuartal I 2011 lalu, BHIT mencatat kinerja keuangan yang cukup mengesankan di semester pertama 2011 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp3,6 triliun, meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,2 triliun. Konsistensi peningkatan nilai belanja iklan berdampak positif bagi pendapatan di sektor media. Pendapatan dari media berbasis penyiaran dan iklan tumbuh sebesar 7% dari Rp2,3 triliun di semester I 2010 menjadi sekitar Rp2,4 triliun pada semester I 2011.

Khusus untuk pendapatan iklan sendiri meningkat tajam sebesar 18% dari Rp1,7 triliun menjadi Rp2 triliun. Sementara itu, media berbasis pelanggan mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan yang signifikan dan membukukan peningkatan pendapatan sebesar 21% dari Rp670 miliar pada semester I tahun 2010 menjadi Rp813 miliar di semester I 2011.

Investasi strategis di bidang jasa keuangan mencatat lonjakan pendapatan sebesar 133% di semester I tahun 2011, sehingga kontribusinya bagi pendapatan BHIT naik dari Rp 95 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp221 miliar. Keberhasilan ini tercapai karena adanya peningkatan signifikan dari pendapatan investment banking, pembiayaan konsumen dan juga pendapatan komisi perantara pedagang efek. Selain itu, masuknya MNC Life sebagai bagian dari investasi strategis di bidang jasa keuangan juga turut memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan BHIT. Dengan diluncurkannya berbagai inovasi produk asuransi dari MNC Life, diharapkan kontribusi pendapatan dari sektor asuransi jiwa ini meningkat tajam pada masa yang akan datang.

Keberhasilan BHIT meningkatkan efisiensi biaya pada saat pendapatan di hampir seluruh unit bisnisnya meningkat membuat laba usaha BHIT naik sebesar 28% dari Rp781 miliar pada semester I tahun 2010 menjadi Rp1 triliun di semester I tahun 2011.

EBITDA mengalami pertumbuhan 31% dari Rp1 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp1,3 triliun pada periode yang sama tahun 2011. Pertumbuhan EBITDA yang lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan membuat EBITDA Margin pada semester 1 2011 meningkat menjadi 37% dari sebelumnya 32% pada semester 1 2010.

Pencapaian di atas membuat laba bersih BHIT di semester I tahun 2011 meningkat sebesar 36% menjadi Rp226 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp166 miliar.

Hary Tanoesoedibjo, Group President & CEO BHIT mengemukakan kontribusi pendapatan BHIT sampai saat ini masih didominasi oleh sektor media. "Namun demikian, investasi strategis kami di jasa keuangan telah menunjukkan hasil yang luar biasa di semester I tahun 2011 ini. Hal ini sesuai dengan apa yang telah kami canangkan di awal tahun untuk terus meningkatkan kinerja jasa keuangan secara konsisten. Untuk ke depannya, kami berharap ketergantungan terhadap media akan semakin berkurang
seiring dengan semakin berkembangnya kinerja perusahaan kami yang bergerak di jasa keuangan yang saat ini telah memiliki perusahaan asuransi jiwa," ujar Hary Tanoesoedibjo.

AS Default, IHSG Jalan Terus?

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Capitol Hill dan Washington DC diprediksi tidak mencapai kata sepakat soal pagu utang hingga 2 Agustus 2011. Default AS pun jadi ancaman bagi pasar finansial. Cukup tahankah IHSG?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ^JKSE) pada perdagangan Jumat (29/7) ditutup melemah 15,03 poin (0,36%) ke level 4.130,80, dengan intraday terendah di 4.102,82 dan tertinggi di 4.160,49. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,22 poin (0,44%) ke level 729, 83.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, berbagai analis sudah memperkirakan, AS tidak akan mencapai kesepakatan mengenai kenaikan batas atas utang AS yang deadline hingga 2 Agustus 2011. Kesepakatan itu menurutnya baru akan dicapai setelah 2 Agustus. Sebab, bargaining anggota Kongres AS sangat kuat.

Setelah itu, lanjutnya, peringkat utang AS bakal di-downgrade dan pada akhirnya negara adidaya itu potensial gagal bayar (default). “Ekonomi AS pun akan goyang dan baru dua pekan kemudian ada deal antara pemerintah Obama dengan Kongres,” katanya kepada INILAH.COM.

Kondisi itu, lanjutnya, bisa memicu kerontokan bursa Dow Jones 400-500 poin dalam satu hari. Jika itu yang terjadi, bisa saja support kuat IHSG di level 3.940-3.950 bakal dites dan mungkin saja jebol. “Bila support IHSG tersebut jebol, terbuka kemungkinan IHSG akan kembali mencoba level 3.700-3.800,” ungkap Irwan.

Hanya saja, lanjut Irwan, koreksi IHSG tidak berarti kemungkinan AS gagal menaikkan debt ceiling yang bisa memicu Dow Jones rontok 500 poin sama dengan IHSG akan rontok 500 poin. “Ini dua kondisi yang berbeda. Saya hanya mengatakan bahwa support kuat IHSG ada di 3.940-3.950 yang bila dipecahkan ada kemungkinan IHSG mencoba lagi daerah 3.700-an,” paparnya.

Mengenai angapan bahwa saat bursa AS terpukul investor kemudian justru beralih ke Indonesia, Ariston melihat ada benarnya. Buktinya, rupiah terus menguat ke bawah 8.500 dan kenaikan IHSG juga jauh lebih pesat dibandingkan bursa Asia lainnya dari level 3.700 pada pekan ketiga Juni ke level 4.177 pada Rabu (27/7).

Apalagi, lanjutnya, saham-saham yang selama ini menjadi penggerak indeks juga melaporkan kinerja keuangan yang meningkat. Apalagi, dengan valuasi yang meski tidak undervalue tapi masih di bawah valuasi wajarnya. “Karena itu, kenaikan indeks ditopang oleh underlying-nya yakni positifnya kinerja emiten,” ujarnya.

Karena itu, Irwan menilai, kenaikan tajam IHSG ke level tertingginya 4.177,74 tidak bubble. Menurutnya, bubble akan terjadi jika Price to Earnings Ratio (PER)-nya sudah mencapai 30-40 kali. Untuk saat ini, PER indeks domestik masih di bawah 20 kali antara 17-18 kali.

Apalagi, PER IHSG akan lebih rendah lagi jika menggunakan PER yang baru setelah semua laporan keuangan emiten kuartal II/2011 dirilis yang rata-rata mencatatkan peningkatan Earnings Per Share (EPS). Ini membuktikan, perekonomian Indonesia sangat maju. “Karena itu, kalaupun AS gagal bayar, masyarakat tak perlu panik selama krisis tersebut tidak memicu krisis di Indonesia,” tandas Irwan.

Dalam situasi ini, Irwan merekomendasikan positif saham-saham yang tidak berorientasi ekspor. PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang sudah tembus alltime high-nya di level 6.500 dan rumornya laba emiten ini naik 100% walaupun baru akan diumumkan akhir Agustus 2011.

PT Adaro Energy (ADRO) juga sudah mulai bergerak dan menyentuh level Rp2.700 sesuai target sehingga masih ada tenaga ke level Rp2.800-2.900 pada pekan pertama Agustus 2011. PT Bank Bukopin (BPKP) karena laba yang meningkat 50% dibandingkan tahun lalu dengan target Rp1.300 untuk 12 bulan ke depan.

Menurutnya, aksi beli di saham ini pun sangat kuat di level Rp750-760. “Saya rasa, investor institusi kuat masuk di saham ini. Karena itu, setiap profit taking, jadi momentum tepat untuk masuk kembali,” tanas Irwan.

PT Mayora Indah (MYOR) juga menarik tapi volume transaksinya terbatas sehingga peluangnya tipis. PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) juga mulai dimainkan pasar saat ini karena faktor puasa dan lebaran.

Begitu juga PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) yang sudah mulai diakumulasi investor sehingga support bertahan di level Rp5.250 dengan resistance Rp5.550. Meskipun JPFA saat ini cooling down setelah terjadi kenaikan cukup banyak. Tapi, pada bulan puasa, saham ini selalu jadi incaran.

Saham-saham Crude Palm Oil (CPO) pun perlu diperhatikan. PT Astra Agro Lestari (AALI) yang mencatatkan kinerja positif. Begitu juga dengan PT Tunas Baru Lampung (TBLA) yang juga sudah diekspektasikan positif. “Karena saham-saham tersebut sudah menguat banyak, saya rekomendasikan buy on weakness,” imbuhnya.

First Media Catatkan Rugi Rp33,89 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT First Media Tbk (KBLV) mengalami kerugian sebesar Rp33,89 miliar pada semester 1-2011 dibanding periode serupa 2010 yang berhasil meraup laba sebesar Rp4,88 miliar.

Dalam laporan publikasinya dijelaskan kerugian tersebut dipicu kenaikan beban pajak menjadi Rp12,73 miliar pada semester 1-2011 dibanding periode serupa 2010 sebesar Rp2,08 miliar. Laba usaha perseroan juga mengalami penurunan menjadi Rp2,38 miliar pada semester 1-2011 dai Rp30,33 miliar pada periode serupa 2010. Sementara, beban usaha naik dari Rp271,14 miliar menjadi Rp377,39 miliar.

Tapi, pendapatan usaha KBLV tercatat naik menjadi Rp478,77 miliar pada semester 1-2011 dibanding periode serupa 2010 sebesar Rp399,74 miliar. Kewajiban perusahaan pada semester 1-2011 juga naik menjadi Rp1,02 triliun pada semester 1-2011 dari Rp823,81 miliar pada periode serupa 2010, sedang ekuitas naik dari Rp773,83 miliar menjadi Rp1,77 triliun.

Kekhawatiran Badai Resesi AS, Wall Street Turun

Headline
INILAH.COM, New York - Badai resesi dan krisis utang AS telah mendorong investor melakukan aksi jual sehingga mendorong Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat (29/7).

Indeks Dow Jones turun 0,7% ke 12.143, indeks Nasdaq turun 0,3% ke 2.756 dan indeks S&P turun 0,6% ke 1.292. Pasar masih tetap mengharapkan terjadi kesepakatan tentang plafon utang AS senilai US$14,3 triliun besok, 11 jam sebelum deadline Selasa mendatang.

"Berbahaya, benar-benar berbahaya. Saat ini pasar merespon dua hal, keserakahan dan ketakutan. Tetapi sekarang yang lebih dominan adalah ketakutan pasar," kata presiden Springer Consulting Investment, Keith Springer, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Indeks bergerak melemah sejak Jumat pagi setelah beredar rumor Washington gagal mendapat kesepakatan plafon utang AS. Pasar menyaksikan beberapa anggota parlemen AS melakukan konferensi pers dan wawancara tv dengan pendirian yang bertentangan. Ini semakin mendukung kekhawatiran kesepakatan akan sulit dicapai hingga deadline Selasa besok.

Saham-saham yang turun seperti saham Alcoa trun 0,6%, saham MERK turun 2,2%. Saham Chevron turun 0,9% terjadi aksi ambil untung setelah laba per saham melebihi ekspektasi US$3,8 per saham dari prediksi US$3,5 per saham. Arch Coal turun 0,6% karena laba per saham hanya 44 sen dari ekspektasi 60 sen. Amgen naik 2,3% setelah mencaat laba per saham US$1,3 dari estimasi US$1,2 per saham.

Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II 2011 turun menjadi 1,3% atau lebih rendah dari ekspektasi di 1,8%. Ini berpotensi meningkatkan kekhawatiran double-dip ke depan.

BKDI mematangkan kontrak batubara

BKDI mematangkan kontrak batubara
JAKARTA. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mematangkan rencana peluncuran kontrak batubara. Selain menyiapkan teknis dan spesifikasi produk, pengelola BKDI mulai menjajaki minat dan kesiapan pasar terhadap kontrak itu.

Megain Widjaja, Direktur Utama BKDI, menuturkan BKDI masih meraba kesiapan pelaku pasar, baik produsen maupun pengguna batubara. BKDI mengharapkan pasar sudah siap memanfaatkan wadah ini dan berkomitmen meramaikan kontrak berjangka batubara. "Kami tidak ingin saat kontrak diluncurkan, transaksinya malah sepi," kata Megain, Kamis (28/7).

Dalam transaksi ini, BKDI akan memakai produk batubara dengan nilai kalori atau calorific value (CV) 5.800. Menurut Megain, kualitas batubara jenis ini paling banyak diminta sekaligus diperdagangkan di pasar global. "Pelaku pasar asing banyak menggunakan kontak batubara ini. Kontrak ini akan menggunakan dollar Amerika Serikat (AS)," tutur Megain.

BKDI bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus menggulirkan sosialisasi produk baru ini. Sosialisasi prapeluncuran produk yang biasanya berlangsung tiga hingga empat hari, berlangsung selama sembilan bulan untuk edukasi kontrak batubara.

Megain mengakui sosialisasi tersebut belum maksimal. Oleh karena itu, peluncuran produk ini mungkin akan mundur dari semula tahun ini menjadi tahun depan.

Selain proses edukasi, manajemen BKDI secara umum mengharapkan insentif dari pemerintah untuk mendukung perkembangan bursa komoditas domestik.

Salah satu insentif itu adalah pemangkasan pajak penghasilan (PPh) untuk transaksi di pasar derivatif. Bersama Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI), BKDI mengajukan proposal revisi PPh derivatif, tapi dengan besaran minimal. Skemanya, pajak penghasilan final 0,1% dengan perincian 0,05% dibebankan ke penjual dan 0,05% ke pembeli. "Kami juga meminta grace period 10 tahun," ungkap Megain.

Pemerintah sebelumnya menetapkan tarif PPh untuk instrumen derivatif sebesar 2,5%, sesuai PP Nomor 17/2009. Tapi pelaku pasar menentang dan mengajukan uji materi ke Mahkamah Agung. Setelah MI mengabulkkan tuntutan pemohon, pemerintah pun berinisiatif mencabut PP tersebut. Kini, pemerintah dan pelaku pasar berjangka masih menggodok ketentuan PPh derivatif.

BKDI pada tahun ini juga fokus mengembangkan produk yang sudah ada. Megain menyatakan kontrak CPO di BKDI paling banyak diminati para pelaku pasar. Di semester pertama tahun ini, volume transaksi kontrak CPO mencapai 55.000 lot. Tren harga komoditas yang terus menanjak diyakini akan ikut mendongkrak volume transaksi di BKDI.

Reksadana saham tampil dominan

JAKARTA. Pasar reksadana akan tetap bertumbuh selama semester kedua tahun ini. Reksadana berbasis saham diyakini masih menjadi primadona dan memimpin pertumbuhan total dana kelolaan reksadana.

Presiden Direktur Trimegah Asset Management, Denny R. Thaher, memperkirakan dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun ini akan meningkat 14%-17% dibandingkan posisi per akhir tahun lalu. "NAB (nilai aktiva bersih) reksadana bisa mencapai Rp 170 triliun hingga Rp 175 triliun," ujar dia, Kamis (28/7) lalu.

Jika prediksi itu benar, maka dana kelolaan reksadana akan memperbarui rekornya. Per akhir Juni 2011, dana kelolaan reksadana mencapai Rp 157,06 triliun, atau tumbuh 5,34% ketimbang posisi akhir tahun lalu (year to date). Ini adalah rekor tertinggi dana kelolaan reksadana.

Tetap tumbuh

Porsi dana kelolaan reksadana saham senilai Rp 55,98 triliun, atau 35,64% dari total dana kelolaan. Pertumbuhan reksadana saham secara year to date setinggi 22,57%.

Di periode yang sama, reksadana terproteksi menempati urutan kedua dengan nilai dana kelolaan Rp 42,79 triliun. Jumlah ini setara 27,25% total dana kelolaan. Posisi ketiga adalah reksadana pendapatan tetap yang menghimpun Rp 24,93 triliun, atau 15,87% dari total dana kelolaan.

Posisi berikut adalah reksadana pasar uang dan syariah dengan dana kelolaan masing-masing senilai Rp 7,47 triliun dan Rp 3,84 triliun. Sisanya reksadana berbasis ETF-Pendapatan tetap, reksadana indeks dan ETF-Saham. Meski demikian, pertumbuhan dana reksadana selain saham cenderung stagnan.

Gairah pasar reksadana dipicu kondisi ekonomi domestik yang terus bertumbuh. Di sisi lain, pemahaman investor tentang investasi di pasar modal juga semakin membaik.

Denny memperkirakan reksadana berbasis saham masih akan memberi kontribusi terbesar terhadap total dana kelolaan reksadana.

Satu indikasinya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diprediksi bakal terus menguat hingga akhir tahun ini. Alhasil, kinerja reksadana berbasis saham ikut terdongkrak. Denny menghitung, rata-rata kenaikan IHSG setiap tahun mencapai 20%. Nah, pertumbuhan kinerja reksadana saham bakal seirama, bahkan bukan tidak mungkin, melampaui kenaikan IHSG.

Hal senada juga disampaikan Presiden Direktur Bahana TCW Asset Management, Edward P. Lubis. Dia memperkirakan, reksadana saham akan memimpin industri reksadana nasional. "Pasar saham di semester kedua masih cukup kuat, sehingga reksadana saham sangat berprospek," kata Edward.

Laju IHSG yang saat ini telah menembus level 4.000 mengundang minat investor untuk menanamkan modalnya di produk berbasis saham. Di Bahana, dana kelolaan reksadana saham per Juni 2011 mencapai Rp 6 triliun, atau 46,15% dari total dana kelolaan senilai Rp 13 triliun.

Menurut Denny, semua jenis reksadana pada dasarnya masih memiliki prospek cerah. Tapi semua itu tergantung pada kecermatan manajer investasi untuk menempatkan basis investasinya.

GZCO terbantu kenaikan harga jual

GZCO terbantu kenaikan harga jual
JAKARTA. Kebun PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) tumbuh subur. Area perkebunan yang dikelola emiten dengan kode saham GZCO itu bertambah sekitar 7.000 hektare (ha) untuk lahan tertanam.

Lahan yang menghasilkan juga bertumbuh berkisar 3.000 ha hingga 4.000 ha per tahun. Lokasi kebun kelapa sawit GZCO tersebar di Sumatra Selatan (Sumsel), Sumatra Barat (Sumbar), Kalimantan Tengah (Kalteng) serta Kalimantan Barat (Kalbar).

GZCO membuka kebun pertamanya di Sumsel. Di provinsi itu pula, GZCO kini memiliki lahan perkebunan terluas. Sedang lahan terbaru GZCO berada di Sumbar. Kebun itu diakuisisi awal 2010 dan baru akan ditanami pada 2013.

Luas lahan GZCO kini 123.894 ha. Kebun seluas 35.000 ha sudah ditanami. Sekitar 51% dari lahan yang ditanami sudah menghasilkan. Pohon kelapa sawit memasuki masa produktif sejak berusia 4 tahun hingga 25 tahun.

Manajemen GZCO berencana melakukan penanaman baru di lahan seluas 6.500 ha, yang berada di Sumsel dan Kalbar. "Penanaman lahan di Kalteng untuk sementara dihentikan karena terganjal izin," ujar Direktur Bisnis dan Niaga GZCO, Kreisna Dewantara Gozali, Kamis (28/7).

Menjelang puasa

Selain memperluas lahan kebun, GZCO juga berambisi meningkatkan kapasitas produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO).

Sejak akhir tahun lalu, GZCO membangun pabrik pengolahan CPO plus pelabuhan di Sumatra Selatan. "Diharapkan sudah bisa beroperasi semester dua tahun depan," kata Kreisna.

Kapasitas produksi pabrik dibatasi 45 ton per jam di tahap awal. Secara bertahap, kapasitas produksi akan ditingkatkan hingga mencapai 90 ton per jam dalam lima tahun mendatang.

GZCO kini memiliki dua pabrik. Satu di Sumsel dengan kapasitas 90 ton per jam, lainnya berada di Kalteng berkapasitas 45 ton per jam.

Untuk membiayai agenda ekspansinya, GZCO menganggarkan Rp 350 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) di 2011. Sekitar Rp 135 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik. Anggaran yang sudah terpakai Rp 85 miliar.

Sekitar 65% capex GZCO dipenuhi dengan pinjaman, sisanya menggunakan kas internal. Meski belum meneken kesepakatan, Kreisna mengisyaratkan GZCO akan menggandeng kerjasama dengan Bank Mandiri yang selama ini menyalurkan pinjaman untuk penanaman baru.

GZCO menargetkan penjualan tahun ini Rp 637 miliar dan laba bersih Rp 213 miliar. Itu berarti, GZCO mengejar pertumbuhan tahunan sebesar 40,1% untuk penjualan dan 32,5% bagi laba bersih. Target produksi tandan buah segar (TBS) dipatok 213.000 ton sedangkan CPO, 71.000 ton.

Selama paruh pertama, GZCO membukukan penjualan Rp 214 miliar. Sedang produksi TBS dan CPO masing-masing 70.000 ton dan 23.000 ton. Angka tersebut mewakili sepertiga dari target tahunan.

Penyebab utama pertumbuhan kinerja GZCO adalah kenaikan harga jual alias average selling price (ASP), bukan peningkatan volume produksi. ASP CPO milik GZCO selama semester I Rp 7.854 per kg. "Jika cuaca mendukung, volume produksi bisa naik," harap dia.

Permintaan CPO juga lazim naik menjelang dan selama bulan Puasa serta Lebaran. "Sekarang harga jual sudah naik menjadi Rp 8.500 per kg," tutur Kreisna. Jika di tahun-tahun sebelumnya harga naik 3%-5% menjelang Lebaran, tahun ini Kreisna optimis kenaikan harga bisa sampai 10%.

GZCO menjual seluruh produksinya ke pasar domestik. Perusahaan belum melakukan ekspor dengan alasan produksi masih terbatas. "Lagipula harga lokal juga sudah bagus," tambah Kreisna.

Kuasi GIAA selesai di 2012

Kuasi GIAA selesai di 2012
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih melanjutkan proses kuasi reorganisasi. Bersih-bersih laporan keuangan ini akan menggunakan buku Juni 2011 dan ditargetkan selesai pada kuartal satu 2012.

Manajemen GIAA menuturkan kuasi reorganisasi baru bisa selesai tahun depan lantaran proses audit memakan waktu sekitar enam hingga tujuh bulan. “Kemungkinan akan selesai pada kuartal 1-2012,” kata Elisa Lumbantoruan, Direktur Keuangan GIAA, Jumat (29/7).

Dalam aksi bersih-bersih laporan keuangan ini GIAA berniat menghapus saldo defisit sebesar Rp 7,1 triliun. “Defisit itu terjadi sejak 30 tahun lalu, sejak Garuda ada,” kata Elisa. Setelah kuasi selesai, GIAA akan bisa membagi dividen pada pemegang saham mulai 2013 nanti.

GIAA juga memastikan bisa membukukan laba bersih di laporan keuangan tahunan selama lima tahun berturut-turut. Meski begitu, Elisa mengakui di kuartal satu atau semester satu biasanya GIAA masih membukukan rugi.

Di semester 1-2011, GIAA mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 186,57 miliar. Padahal di semester satu 2010 GIAA mencatatkan laba sebesar Rp 59,96 miliar.

Kerugian terjadi lantaran harga bahan bakar naik 45%. Selain itu, "Semester satu itu low season," kata Emirsyah Satar, Direktur Utama GIAA.

Semester I, EBITDA ENRG meningkat 183%

JAKARTA. Kinerja PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) di semester I 2011 melesat tajam. Anak perusahaan Bakrie Grup itu membukukan laba bersih Rp 34,70 miliar, naik dari rugi bersih selama enam bulan pertama tahun lalu sebesar Rp 75,39 miliar.

Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perusahaan minyak dan gas itu juga melesat tajam. EBITDA ENRG naik menjadi Rp 380,67 miliar, meningkat sekitar 183% daripada EBITDA di semester satu 2010.

Membaiknya kinerja keuangan ENRG didorong antara lain oleh peningkatan produksi harian dan kenaikan harga migas. "Blok-blok kami di Kangean PSC dan Bentu PSC berhasil meningkatkan produksi harian perusahaan sebesar 12,82%," ujar Imam Agustino, Direktur Utama ENRG yang dikutip dalam pernyataan tertulis, Jumat (29/7)

Agung Podomoro incar pengembang

Agung Podomoro incar pengembang
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kian ekspansif. Untuk memperluas bisnisnya, perusahaan properti ini berencana mengakuisi satu perusahaan properti di Jakarta.

Target akuisisi APLN adalah perusahaan properti yang sudah beroperasi. Namun, manajemen APLN enggan membuka identitas perusahaan yang menjadi incarannya, apalagi nilai akuisisinya.

APLN beralasan masih dalam tahap negosiasi. "Perusahaannya sudah jalan, jadi tidak perlu bangun apa-apa lagi dan pendapatan bisa langsung konsolidasi," kata Indra Wijaya, Wakil Presiden Direktur APLN, Jumat (29/7).

Pengembang properti ini juga berniat menambah lahan. APLN tengah mengincar lahan seluas 5-10 hektare (ha) di Jakarta Selatan. Emiten ini berencana membangun superblok di lahan itu.

Selain itu, APLN mengincar lahan seluas 80 ha yang berlokasi di Bogor. Rencananya di lahan tersebut perseroan ini akan membangun resor. Tapi APLN belum bersedia membuka nilai investasi kedua proyek tersebut.

Menerbitkan obligasi

APLN akan membiayai berbagai ekspansinya dengan dana hasil penerbitan obligasi. Perseroan ini mengincar dana Rp 800 miliar dari penerbitan obligasi. APLN sudah menunjuk pelaksana emisi obligasi, salah satunya Mandiri Sekuritas.

APLN membagi obligasi jadi dua seri. Untuk obligasi seri A yang bertenor tiga tahun APLN mematok kupon 9,5%-10,5% per tahun. Sedang obligasi seri B yang bertenor lima tahun mendapat kupon sebesar 10,5%-11,5%.

Obligasi tersebut mengincar investor institusi lokal. "Tujuannya jika nanti mau dijual tidak susah mencari pembelinya," kata Iman Rachman, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas.

APLN masih melakukan bookbuilding untuk obligasi tersebut. Proses ini berlangsung hingga 5 Agustus nanti. Targetnya, obligasi ini akan efektif pada 12 Agustus dan tercatat di BEI pada 24 Agustus. "Sebelum Lebaran, APLN sudah mendapatkan dana," kata Iman.

Dalam penerbitan obligasi ini APLN menjaminkan aset Central Park Mall dengan rasio penjaminan sebesar 125%. Asal tahu saja, APLN juga menggunakan aset ini untuk jaminan pinjaman sindikasi sebesar Rp 750 miliar. “Aset central park nilainya sekitar Rp 3,5 triliun, jadi masih bisa digunakan sebagai jaminan,” kata Indra.

APLN juga berniat membangun kondotel 300 kamar dan 70 unit vila di Bali. Nilai investasi proyek ini Rp 500 miliar, di luar lahan. APLN akan mendanai proyek ini dari hasil presale kondotel. Targetnya, kondotel dan vila ini bisa beroperasi tahun 2013.

INCO bangun pabrik senilai US$ 500 juta

INCO bangun pabrik senilai US$ 500 juta
JAKARTA. PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) akan membangun fasilitas pengolahan (refinery) untuk menghasilkan bijih nikel murni. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi 35.000 ton per tahun ini akan dibangun di Bahodapi, Morowali, Sulawesi Tengah.

INCO menyiapkan investasi cukup besar untuk fasilitas itu. "Dananya sekitar US$ 500 juta," kata Tony Wenas, Direktur Utama INCO, Jumat (29/7). Dana itu dialokasi untuk membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, smelter, dryer serta refinary.

Anak usaha Vale ini telah menandatangani nota kesepahaman dengan dua perusahaan untuk membangun refinery tersebut. Dua perusahaan itu adalah Baosteel Resources Co dan Pan China International.

Namun Tony belum bersedia menyebutkan porsi kepemilikan masing-masing pihak dalam proyek tadi. Ia menyatakan, INCO tengah mempelajari kawasan tersebut.

Untuk awalnya, INCO akan membangun screening station dan jalan sepanjang 80 km tahun ini. Kebutuhan dananya diperkirakan mencapai US$ 100 juta.

Selain itu, selepas Lebaran, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Karebbe akan mulai beroperasi. Dengan berjalannya PLTA ini, pabrik INCO akan mulai menggunakan tenaga listrik dari air untuk menjalankan operasi. "Dengan berjalannya PLTA ini maka cost production bahan bakar bisa kami tekan," sebut Tony.

Dia mengakui realisasi produksi nikel untuk semester I masih di bawah target. Alasannya, tambang INCO sempat tutup usai gempa bumi.

Penjualan Komoditas ANTM Capai Rp4,9 T

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan 13% nilai penjualan mencapai Rp4,9 triliun. Kinerja ini didukung peningkatan penjualan emas dan biji nikel.

Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (29/7), komoditas feronikel dan biji nikel menyumbang 65% atau senilai Rp3,1 triliun dari total pendapatan. Sementara komditas emas, perak dan jasa pemurnian logam mulia menyumbang 33% dari pendapatan di semester I 2011.

Dengan masih tingginya permintaaan dan dukungan kenaikan harga nikel di semester I 2011 hingga 20% maka pendapatan dari feronikel yang di ekspor naik 7% menjadi Rp1,96 triliun.

Volume penjualan emas mencapai 3.611 kg pada semester I 2011 atau naik 6%. Pendapatan dari komoditas emas mencapai Rp1,49 triliun atau naik 28%. Pendapatan perseroan dari biji nikel mencpai Rp1,19 triliun atau naik 7%.

Hallo.. Laba EXCL Naik 15,1% Jadi Rp1,32 T

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengantongi laba bersih Rp1,52 triliun pada semester I 2011 dari Rp1,32 triliun atau naik 15,1%.

Demikian keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (29/7). Kinerja ini ditopang pendapatan usaha perseroan yang naik menjadi Rp9,14 triliun dari Rp8,4 triliun.

Namun, perseroan juga harus menderita kerugian selisih kurs hingga Rp38,3 miliar. Untuk beban interkoneksi dan jasa telekomunikasi perseroan menjadi Rp1,22 triliun dari Rp1,05 triliun.

Untuk ekuitas perseroan berhasil menaikkan jumlanya dari Rp11,71 triliun kini menjadi Rp12,37 triliun.

Jumat, 29 Juli 2011

Meski Asing Net Buy, IHSG Tetap Turun 0,36%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat (29/7) ditutup melemah 15,03 poin atau 0,36% menjadi 4.130,80. Volume perdagangan mencapai 6,1 saham senilai Rp5,7 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 188 saham turun, 89 saham naik dan 67 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp275,3 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,9 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,6 triliun.

Untuk indeks JII turun 5,8 poin ke 566,4, indeks ISSI turun 1,2 poin ke 132,4 dan indeks LQ45 turun 4,5 poin ke 728,5. Penguatan sektor perkebunan 3,9 poin ke 2.447,56 dan sektor infrastruktur 2,5 poin ke 781,09 tidak dapat membawa indeks positif.

Indeks terseret penurunan sektor pertambangan hingga 22,3 poin ke 3.363 dan sektor industri dasar turun 26,1 poin ke 1.289,2. IHSG hanya saat dibuka saja di zona positif termasuk level tertinggi yaitu di 4.160,50. Selanjutnya indeks lebih bertahan di zona negatif dengan level terendah di 4.102,82.

Kinerja Positif Emiten Tak Mampu 'Ceriakan' IHSG

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan dengan suram, melemah 15 poin. Kinerja emiten-emiten yang positif tak mampu mengangkat IHSG keluar dari teritori negatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi 8.505 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.500 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 8,101 poin (0,19%) ke level 4.153,928 dan menjadi satu-satunya bursa di regional yang menguat. Krisis utang AS semakin mendekati tenggat waktu namun belum juga ada kesepakatan.

Sayangnya, penguatan ini tak bertahan lama. Setelah menanjak hingga ke posisi tertingginya di level 4.160,498, indeks langsung terkena tekanan jual dan ambruk ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 36,164 poin (0,88%) ke level 4.109,663 akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan. Indeks pun bersiap meninggalkan level 4.100.

Indeks menyentuh posisi terendahnya hari ini di 4.102,823, nyaris kembali bercokol di level 4.000. Sektor industri dasar dan aneka industri menyeret IHSG semakin jatuh ke zona merah.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (29/7/2011), IHSG melemah 15,027 poin (0,37%) ke level 4.130,800. Sementara Indeks LQ 45 terpangkas 3,221 poin (0,44%) ke level 729,836.

Kinerja emiten yang positif gagal membawa IHSG kembali ke zona hijau. Padahal, rata-rata emiten tersebut membukukan kinerja yang melebihi ekspektasi.

Derasnya sentimen negatif memang sulit dibendung, terutama soal krisis utang uni Eropa dan AS yang tak kunjung usai. Parlemen AS kini sedang berjuang keras karena tenggat waktu akan segera tiba di 2 Agustus 2011.

Akhirnya, tekanan jual pun terjadi di saham-saham unggulan dan lapis dua. Namun, menjelang penutupan perdagangan, investor mulai berburu saham-saham yang sudah terkena profit taking sehingga laju pelemahan IHSG bisa sedikit ditahan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 274,897 miliar di seluruh pasar meski tekanan jual masih sangat besar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 160.559 kali pada volume 6,519 miliar lembar saham senilai Rp 5,716 triliun. Sebanyak 87 saham naik, 187 saham turun, dan 66 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed dengan kecenderungan melemah, hanya bursa saham Singapura yang berhasil menguat tipis. Kekhawatiran atas krisis utang Eropa dan AS masih membayangi para pelaku pasar di regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 7,05 poin (0,26%) ke level 2.701,73.
  • Indeks Hang Seng turun 130,49 poin (0,58%) ke level 22.440,25.
  • Indeks Nikkei 225 terkoreksi 68,32 poin (0,69%) ke level 9.833,03.
  • Indeks Straits Times naik tipis 0,58 poin (0,02%) ke level 3.190,43.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 1.850 ke Rp 12.700, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 750 ke Rp 32.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 500 ke Rp 30.500, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 450 ke Rp 12.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 5.000 ke Rp 335.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.250 ke Rp 70.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 850 ke Rp 50.500 dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 50.900.

(ang/qom)

Laba TRST Capai Rp120,9 M Terdongkrak Penjualan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Trias Sentosa Tbk (TRST) pada semester I 2011 meraih laba bersih hingga Rp120,9 miliar dari Rp27 miliar di tahun 2010 semester I.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (29/7). Perseroan mengalami peningkatan penjualan mencapai Rp1,08 triliun dari Rp804,6 miliar di tahun 2010 semester I.

Dengan beban penjualan pokok Rp878,9 miliar maka laba kotor mencapai Rp202,6 miliar dari Rp96,7 miliar di semester I 2010. Dengan beban usaha mencapai Rp51,7 miliar maka laba usaha mencapai Rp150,9 miliar dari Rp46,6 miliar.

Laba sebelum pajak mencapai Rp151,8 miliar dari Rp38,09 miliar. Untuk laba bersih perseroan mencapai Rp120,9 miliar dari Rp27,007 miliar di semester I 2010.

Sedangkan laba bersih per sama sebesar Rp43,1 dari Rp9,6 per lembar. Untuk jumlah aset hanya naik tipis menjadi Rp2,09 triliun dari Rp2,02 triliun.

Laba bersih terkikis, harga saham TLKM naik tipis

Laba bersih terkikis, harga saham TLKM naik tipis
JAKARTA. Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) di paruh pertama 2011 terbilang mengecewakan. Laba bersih perusahaan di semester I 2011 turun tipis sebesar 1,5% menjadi Rp 5,94 triliun dari sebelumnya Rp 6,03 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu, kinerja TLKM sepertinya tidak berdampak besar atas pergerakan harga sahamnya. Pada pukul 14.52, saham TLKM tercatat naik 0,68% menjadi Rp 7.350.

Data yang dihimpun dari Bloomberg menunjukkan, tiga broker yang teraktif mengempit saham ini adalah Kim Eng Securities senilai Rp 25,44 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 25,22 miliar, dan Credit Suisse senilai Rp 18,64 miliar.

Laba bersih naik 11 kali lipat, saham COWL membumbung 35%

JAKARTA. Di saat indeks memerah, saham PT Cowell Development (COWL) siang ini meroket tinggi. Lonjakannya mencapai posisi tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Pada pukul 14.44, saham COWL melambung hingga 35% ke level Rp 178. Ini posisi paling tinggi sejak 19 Desember 2007 lalu.

Aksi borong saham COWL terkait dengan kinerja perusahaan yang juga mengkilap. Asal tahu saja, laba bersih COWL di semester I 2011 naik 11 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 29,83 miliar.

Berdasarkan data Bloomberg, broker asing yang paling rajin mengoleksi saham ini adalah Phillip Securities senilai Rp 4,06 miliar, eTrading Securities senilai Rp 2,67 miliar, dan Mega Capital senilai Rp 1,83 miliar.


Rugi Bersih Indosiar Capai Rp15,20 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indosiar Visual Karya Mandiri Tbk (IDKM) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp15,20 miliar pada semester pertama 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya laba sebesar Rp23,94 miliar.

Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan Jumat (29/7). Perseroan mengalami penurunan pendapatan dari Rp447.56 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp358,14 miliar pada semester pertama 2011.

Pada pos beban usaha program dan penyiaran, perseroan mengalami peningkatan dari Rp189 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp252,41 miliar pada semester pertama 2011. Laba kotor perseroan turun dari Rp257,94 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp126,72 miliar pada semester pertama 2011.

Laba usaha perseroan turun dari Rp142 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp22,33 miliar pada semester pertama 2011. Jumlah kewajiban perseroan naik dari Rp652,89 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp748,48 miliar pada Juni 2011.

Aset perseroan naik dari Rp961 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp1,94 triliun pada Juni 2011. Kas perseroan dari Rp30,85 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp14,97 miliar pada Juni 2011. [hid]

Pilihan Saham di Tengah Koreksi Indeks

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Koreksi masih melanda bursa domestik akhir pekan ini. Namun, investor bisa memanfaatkan kesempatan untuk mengambil posisi pada saham-saham yang sudah terkoreksi dalam. Apa pilihannya?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Jumat (29/7), ditutup melemah 36,16 poin (0,87%) ke level 4.109,663.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya menyarankan investor untuk stand by dan ambil posisi pada saham-saham yang sudah terkoreksi dalam. Menurutnya, koreksi IHSG saat ini, memang sebaiknya digunakan investor untuk merealisasikan keuntungan, terutama untuk saham-saham uang sudah memberikan gain.

Namun, investor yang belum mengambil posisi, bisa membeli di harga bawah, “Tapi, akumulasi itu harus didasarkan pada positifnya laporan keuangan,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Saham-saham yang menjadi pilihannya adalah PT Citra Marga Nusaphala (CMNP) yang akan melakukan right issue pre-emptive atau placement di level Rp1.560, PT AKR Corporindo (AKRA) yang akan membagikan dividen Rp20 pada 24 Agustus dan Price to Earnings Ratio (PER) yang sangat murah di level 2,95 kali. “Ini saham termurah dan akan membagikan dividen,” tutur Willy.

PT Bakrie and Brothers (BNBR) juga harus diperhatikan karena laporan keuangannya diekspektasikan positif sehingga bakal memperlancar agenda kuasi reorganisasinya. Apalagi, laporan keuangan anak usahanya seperti ELTY mencatatkan kenaikan laba.

Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN) yang laba bersihnya naik 400% pada kuartal II/2011, PT International Nickel Indonesia (INCO) yang defensif dalam situasi market yang panik dan PT Telkom (TLKM) yang mengagendakan program buy back saham untuk jangka 6 bulan atau 1 tahun. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Sedangkan analis HD Capital Yuganur Wijanarko menyarankan saham pembuat kosmetik Martina Berto (MBTO).Menurutnya, momentum lebaran biasanya diwarnai peforma yang cukup baik untuk saham sektor consumer goods. Pelaku pasar mulai memfaktorkan kinerja laporan keuangan untuk semester pertama 2011 akan terus belangsung sepanjang tahun,didukung kuatnya daya beli masyarakat.“Rekomendasi beli dengan target harga Rp600,” ujarnya.

Saham lain pilihannya adalah Astra International (ASII) dengan target hargaRp73.500.Aliran dana asing diperkirakan akan berlangsung di saham dengan kapitalisasi terbesar ini, untuk menjadikannya inti dan panutan untuk memenuhi permintaan konsumen dan kredit domestik. “Rekomendasi beli ASII dengan target harga bisa mencapai Rp73.500,” ucapnya. [ast]

Kuartal kedua tahun ini, ADRO pecahkan rekor kinerja produksi

Kuartal kedua tahun ini, ADRO pecahkan rekor kinerja produksi
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memecahkan rekor kinerja produksi batubara dan volume penjualan, serta pemindahan lapisan penutup di kuartal kedua 2011. Pada kuartal kedua 2011 produksi batubara meningkat 19% menjadi 12,2 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun pemindahan lapisan penutup juga meningkat 30% dari kuartal kedua 2010 menjadi 75,4 juta bcm. Pencapaian ini ditunjang oleh penggunaan alat berat yang baru dan lebih besar serta kinerja para kontraktor yang baik.

Cemerlangnya kinerja operasional perseroan mendorong pula peningkatan volume penjualan sebesar 27% menjadi 13,11 juta ton pada kuartal kedua 2011. Menguatnya permintaan dari India, China, Korea Selatan, serta pasar dalam negeri, ditambah kontrak baru dengan Thailand juga memicu peningkatan di kuartal kedua tahun ini.

Utang AS Picu Bursa Eropa Diprediksi Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diprediksi melemah pada perdagangan Jumat (29/7). Pasar merespon negatif penolakan Partai Republik terhadap usulan anggaran yang dilakukan pemimpin Kongres.

Dolar melemah tipis di perdagangan Asia terhadap euro menjadi EUR 1,4272. Pelemahan ini karena pasar khawatir meningkatnya biaya kredit bagi pemerintah Italia stelah lelang mengecewakan pada Kamis kemarin.

Sementara lembaga pemeringkat Moody's mengumumkan sedang melakukan kajian terhadap peringkat kredit Spanyol. Peringkat ini berpotensi mengalami turun kelas. Namun pasar akan diramaikan laporan kinerja perusahaan seperti Total, Anglo American, BSkyB, Vodafone.

Sementara bursa Asia melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,6% ke 22.416, indeks Nikkei turun 0,6% ke 9.833, indeks Shanghai turn 0,3% ke 2.700, indeks ASX turun 0,8% ke 4.424.

Kian tertekan, saham GIAA alami penurunan terbesar dalam lima bulan terakhir

Kian tertekan, saham GIAA alami penurunan terbesar dalam lima bulan terakhir
JAKARTA. Pergerakan saham Garuda Indonesia (GIAA) semakin tertekan di sesi II. Pada pukul 14.36, saham GIAA tercatat anjlok 3,85% menjadi Rp 500. Ini merupakan penurunan paling besar sejak lima bulan terakhir atau sejak 21 Febuari lalu.

Investor sepertinya memutuskan untuk melepas saham GIAA setelah maskapai ini merilis kinerjanya di semester I 2011. Dalam laporan keuangannya, maskapai nasional ini mencatat kerugian bersih sekitar Rp 185 miliar.

Kinerja Garuda ini sangat jauh berbeda bila dibandingkan semester pertama 2010 lalu. Ketika itu, perusahaan penerbangan yang baru dilanda aksi mogok para pilot ini mencetak laba bersih sekitar Rp 60,61 miliar. Ini artinya, laba bersih Garuda anjlok sebesar 205,2%.

Meski catatkan kenaikan laba bersih, aksi jual melanda saham GGRM

Meski catatkan kenaikan laba bersih, aksi jual melanda saham GGRM
JAKARTA. Kinerja PT Gudang Garam (GGRM) terbilang memuaskan di sepanjang sesi I 2011. Hal itu terlihat dari pencapaian laba bersih yang naik 28,651% menjadi Rp 2,29 triliun. Sekadar informasi, pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih GGRM hanya mencapai 1,78%.

Meski membukukan kenaikan, namun pergerakan harga saham produsen rokok ini malah sebaliknya. Pada pukul 14.31, saham GGRM melorot 1,07% menjadi Rp 50.950.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Credit Suisse senilai Rp 7,29 miliar, Bahana Securities senilai Rp 6,37 miliar, dan Danareksa Sekuritas senilai Rp 2,74 miliar.

Yen perkasa atas dollar, bursa Asia melempem di akhir pekan

Yen perkasa atas dollar, bursa Asia melempem di akhir pekan
TOKYO. Bursa Asia melempem di akhir pekan. Kemerosotan terjadi setelah yen menyentuh level tertinggi dalam empat bulan atas dollar. Selain itu, pemerintah dan Senat AS memutuskan untuk menunda voting terkait batasan utang AS.

Pada pukul 15.17 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,8%. Penurunan hari ini memperbesar jumlah kemerosotan indeks acuan di kawasan regional menjadi 1,9% di sepanjang pekan ini. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7%, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,1%, dan indeks Taeix turun 1,4%.

Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Nintendo yang turun 21%, Sony turun 3,3%, TDK Corp turun 5,6%, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co turun 1,4%.

"Sangat tidak bisa dipercaya. Para pemimpin AS itu tidak hanya bermain-main dengan kondisi pasar finansial melainkan juga tugas mereka sebagai penentu kebijakan. Saya rasa mereka akan segera mencapai kata sepakat untuk menghindari default. Namun, resiko mereka tidak menemukan kata sepakan kian meningkat," jelas Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investor Ltd.

Bahas Buyback di SingTel, Telkom Dekati KBUMN

INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih membicarakan rencana buy back saham Telkom di Singtel.

“Buy back sedang dibicarakan dengan Singtel. Itukan barang besar, jadi tidak bisa kaya beli kacang. Yang jelas saat ini masih dalam tahap pembicaraan,” tukas Deputi Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN, Irnanda Laksanawan di kantornya Jakarta, Jum’at (29/7).

Irnanda membenarkan telah terjadi pertemuan antara direksi Telkom dengan pemerintah. Namun, pertemuan tersebut menurutnya masih dalam pembicaraan, belum mengarah ke pembagian saham.

“Pertemuan itu hanya baru pembicaraan awal saja. Namun begitu, kita amanatkan terlebih dahulu kepada Telkom untuk melakukan RUPS dulu,” ujar dia.

RUPS itu sambung dia juga bermacam-macam ada RUPS RKAP, audit dan lain-lain. “Itu masih dalam tahap pembicaraan, belum ada ke share swap,” pungkas dia. [hid]

BRI Optimis Targetkan Laba Rp14 T di 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Perolehan laba BRI pada semester I-2011 yang mencapai Rp6,79 triliun meyakinkan perseroan untuk dapat meraup laba Rp14 triliun akhir 2011.

"Memang kalau kita lihat pada saat ini kurang lebih (laba) Rp6,7 triliun. Kita kira-kira itu karena laba kita ini dari bulan per bulan cukup stabil," ujar Direktur Keuangan dan Internasional BRI Ahmad Baiquni di Jakarta, Jumat (29/7).

"Kita bisa memproyeksikan plus minusnya kurang lebih (laba) sekitar Rp14 triliun," tandasnya. Ia menambahkan, pertumbuhan laba tersebut sekitar 15%-17% dibandingkan tahun lalu.

Seperti diketahui, BRI kantongi laba setelah taksiran pajak sebesar Rp6,79 triliun per Juni 2011 atau naik 57,14% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain dari ekspansi kredit yang berkualitas, pertumbuhan laba juga didukung oleh petumbuhan fee based income yang mencapai 30% year on year. [hid]

AS Default, Dow Jones dan IHSG Rontok 500 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta – AS diperkirakan tidak akan mencapai kata sepakat soal kenaikan batas atas utang AS hingga 2 Agustus sehingga potensial gagal bayar (default). Indeks Dow Jones dan IHSG pun bakal rontok 500 poin.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menilai, koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ^JKSE) untuk hari kedua ini sangat wajar di tengah koreksi indeks Dow Jones. Apalagi, indeks sudah menguat sejak pekan ketiga Juni 2011 dari level 3.700-an hingga mencapai level tertingginya 4.177 pada Rabu (27/7).

Dia menegaskan, tren IHSG masih bullish meskipun saat ini rawan profit taking. Jika ditarik garis trend line-nya, level 4.100 merupakan minor support . Sedangkan level support kuaatnya di level 3.950-3.940. “Jika level ini ditembus ke bawah, sudah menandakan indeks bearish dan tren penguatannya terpatahkan,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (29/7).

Jika tren bullish-nya terpatahkan, lanjut Irwan, akan terjadi koreksi yang lebih dalam. Tapi, untuk saat ini kecil kemungkinan untuk menembus 3.940 ke bawah. “Jika ternyata tembus, support berikutnya di level 3.704 yang merupakan angka sebelum rally panjang pada pekan ketiga Juni,” ujarnya.

Angka itu akan menjadi kenyataan jika indeks Dow Jones turun 400-500 poin jika AS gagal bayar akibat alotnya negosiasi di Kongres soal kenaikan batas atas utang AS. “Jika AS didown grade, perekonomian AS akan terganggu sehingga biaya-biaya ekonomi naik dan semakin membebani perekonomiannya,” ungkap Irwan.

Menurut Irwan, berbagai analis sudah memperkirakan, AS tidak akan mencapai kesepakatan mengenaikan kenaikan batas atas utang AS hingga 2 Agustus 2011. Kesepakatan itu menurunya baru akan dicapai setelah 2 Agustus. Sebab, bargaining anggota Kongres AS sangat kuat. “Setelah itu, ekonomi AS akan goyang dan dua pekan kemudian baru ada deal antara pemerintah Obama dengan Kongres sekitar 10 Agustus,” imbuhnya.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (29/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 36,16 poin (0,87%) ke level 4.109,663. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 7,31 poin (1%) ke angka 725,751.

Ditopang bisnis otomotif, laba bersih TURI naik 17%

JAKARTA. Meskipun kontribusi bisnis pembiayaan dan rental turun, namun PT Tunas Ridean Tbk (TURI) mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 17% menjadi Rp 4,056 triliun pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode serupa tahun lalu. Sementara itu, laba bersih tumbuh 8% menjadi Rp162 miliar dibandingkan semester I 2010.

Laba bersih TURI dari bisnis otomotif naik 16% menjadi Rp 140,2 miliar seiring meningkatnya permintaan konsumen dan tersedianya suku bunga menarik dari bisnis pembiayaan. Perseroan mencatat pasar mobil dan motor tumbuh 13% menjadi 418.000 unit dan 4,1 juta unit. Adapun penjualan mobil TURI naik 15% menjadi 18.800 unit sementara penjualan motor naik 28% menjadi 93.600 unit.

Di sisi lain, laba bersih bisnis rental turun 47% menjadi Rp 5,7 miliar. Hal ini disebebkan dalam laba bersih tahun lalu terdapat keuntungan atas penjualan kendaraan sewa dari pemutusan kontrak yang lebih awal. Kendati demikian, portofolio jangka panjang divisi rental tumbuh 12% menjadi 3.800 unit dibandingkan semester pertama 2010.

Perusahaan afiliasi yang 49% sahamnya dimiliki TURI yakni Mandiri Tunas Finance (MTF) juga turun kontribusinya pada semester pertama tahun ini. Sumbangan laba bersih MTF semester I 2011 turun 12% menjadi Rp 16,1 miliar dibandingkan periode serupa tahun lalu. Faktor pemicunya adalah kenaikan kerugian dan penyisihan atas portofolio pembiayaan konsumen. Namun demikian, MTF mampu membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 3,8 triliun atau naik sebesar 121% dibandingkan semester satu tahun lalu.

"Berkembangnya permintaan konsumen akan menunjang penjualan otomotif dan membantu menutupi penurunan di bidang pembiayaan dan rental," ungkap Direktur Utama TURI Rico Setiawan, Jumat (29/7).

Analis: Tak perlu cemas, penurunan indeks hari ini akibat profit taking

Analis: Tak perlu cemas, penurunan indeks hari ini akibat profit taking
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I ini merosot cukup dalam. Pada pukul 12.00, indeks tercatat turun 0,87%.

Menurut Managing Research Indosurya Asset Management, koreksi yang terjadi pada indeks di sesi I terbilang wajar. Pasalnya, "Indeks kita sudah tembus rekor beberapa kali di atas level 4.100. Itu pun dicapai dalam waktu singkat. Kalau ada penurunan, itu merupakan sesuatu yang sangat wajar," jelasnya.

Dia lantas menjelaskan, jika kita melihat dari posisi indeks sesuai perhitungan teknikal, level support indeks hari ini akan berada di kisaran 4.096-4.121. "Batas atas sudah terlampaui. Namun, jika level 4.096 tidak tembus pada akhir perdagangan nanti, indeks berpotensi rebound pada pekan depan," paparnya.

Hal senada diungkapkan Jimmy Dimas Wahyu, pengamat pasar modal. Menurutnya, sentimen yang membuat indeks loyo pada hari ini adalah sentimen profit taking. "Soalnya indeks sudah terlampau tinggi dan mendekati level 4.200," jelasnya. Jimmy menambahkan, akan ada koreksi sehat sebelum indeks kembali bergerak positif.

Lakukan profit taking

Reza menyarankan, bagi investor yang sudah memiliki saham dan perhitungannya sudah menembus target, sebaiknya lakukan profit taking. "Nah, jika melorot seperti sekarang, investor bisa masuk kembali atau istilahnya buy on weakness," papar Reza.

Serap dana obligasi, APLN berharap tuntaskan akuisisi tiga proyek di Jakarta

Serap dana obligasi, APLN berharap tuntaskan akuisisi tiga proyek di Jakarta
JAKARTA. Segera setelah mengantongi dana hasil penawaran obligasi I 2011, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berharap dapat menuntaskan target tiga akuisisi proyek di tahun ini.

Ketiga proyek tersebut tersebar di kawasan Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Total luasan lahan yang dibidik dari ketiga lokasi ini berkisar 15-30 hektare (ha).

"Satu proyek di Jakarta Utara sedang dalam negosiasi. Bangunannya sudah jadi dan sudah beroperasi. Kalau yang di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan masih dijajaki. Tunggu dapat dana dari obligasi baru bisa finalisasi," ungkap Wakil Presiden Direktur APLN Indra Wijaya, Jumat (29/7).

Sebagaimana diketahui, melalui penerbitan obligasi senilai Rp 800 miliar, APLN berencana mengakuisisi perusahaan-perusahaan properti yang memiliki proyek di Jakarta, Bali, maupun Bogor.

Untuk lahan di Bali, APLN mengincar lahan seluas 2,5-10 ha. Perseroan berniat membangun apartemen ataupun hotel di lahan tersebut. Sementara itu, di Bogor, APLN merencanakan mengambil proyek perumahan seluas 80 ha.

APLN akan Akuisisi Tiga Proyek

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan mengakuisisi tiga proyek berupa bangunan dan lahan di Jakarta Barat, Utara dan Selatan pada semester kedua 2011.

“Kita sedang melakukan negoisasi untuk satu proyek di Jakarta Utara. Selain itu, kita sedang finalisasi untuk proyek di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, “ ujar Wakil Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk, Indra Widjaja, Jumat (29/7) seusai paparan publik penawaran umum obligasi I Tahun 2011 PT Agung Podomoro Land Tbk.

Lebih lanjut ia mengatakan, luas lahan proyek yang diakusisi rata-rata masing-masing seluas 5 hektar hingga 10 hektar. Untuk proyek bangunan yang di Jakarta Utara, Indra mengatakan, perseroan menginginkan kepemilikan sebesar 51%.

Dana untuk akuisisi ketiga proyek ini berasal dari penerbitan obligasi senilai Rp800 miliar. “Kita harapkan dapat memfinalisasi akuisisi tersebut pada akhir tahun,” tutur Indra.

Selain itu, perseroan juga mengincar sebagai operator hotel di Bali. Investasi tambahan yang dianggarkan sebesar Rp500 miliar. Dana investasi ini berasal dari penjualan. Perseroan juga akan mengembangkan proyek berupa residential di Bogor. Luas lahan sekitar 80 hektar.

“Untuk di Bogor masih agak jauh karena konsep butuh waktu panjang. Akusisi di Bogor bisa tahun ini dan tahun depan,” tambah Indra.

Sebelumnya, perseroan menerbitkan obligasi I tahun 2011 senilai Rp800 miliar. Dana penerbitan obligasi ini untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang memiliki proyek dalam industri properti yang berlokasi di Bali, Bogor dan Jakarta yang dapat berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan perumahan. [hid]

Meski Terkoreksi, ASII Masih Menyimpan Potensi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Kinerja produsen dan distributor otomotif terbesar di Indonesia, PT Astra International (ASII) semester pertama 2011, masih positif. Tak heran bila analis memprediksikan adanya pembalikan arah di tengah koreksi siang ini.

Pada perdagangan Jumat (29/7) sesi pertama, Astra International (ASII) berada di level Rp70.250 per lembarnya, atau turun Rp1.500 (2,09%). Emiten ini cukup membebani pergerakan bursa, dengan nilai transaksi sebesar Rp145 miliar, atau 5,5% dari total transaksi siang ini.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, emiten otomotif ASII terkoreksi karena deraan aksi profit taking investor. Namun, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan aksi beli di harga rendah. “Ada potensi, ASII akan kembali menguat pada pertengahan perdagangan, sehingga investor bisa buy on weakness, ” ujarnya.

Senada dengan Yuganur Wijanarko, analis pasar modal dari HD Capital yang melihat saham ASII masih menarik. Menurutnya, aliran dana asing yang masih deras, menjadikan emiten berkapitalisasi terbesar di pasar ini, sebagai inti dan panutan untuk memenuhi permintaan konsumen dan kredit domestik. “Rekomendasi beli ASII dengan target harga bisa mencapai Rp73.500,” ucapnya.

Yuga menilai, ASII memiliki fundamental yang sangat bagus, didukung pertumbuhan industri otomotif serta kinerja anak-anak usahanya di sektor lain. Terlihat dari solidnya performa perseroan, meski sempat mengalami kendala ketersediaan pasokan akibat bencana di Jepang. “Suku bunga yang masih terkendali juga memicu daya beli pada otomotif,” katanya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang kondusif juga menopang kinerja ASII. Ini ditambanh kenaikan harga komoditas, yang berimbas positif pada kinerja anak usaha yang bergerak di sektor tambang dan perkebunan.

ASII pada semester pertama 2011 mencetak pertumbuhan laba bersih dan pendapatan, masing-masing sebesar 33,4% YoY dan 24% YoY, menjadi Rp76,26 triliun dan Rp8,6 triliun. Pertumbuhan laba bersih ditopang oleh kenaikan harga komoditas, ketersediaan pembiayaan konsumen dan inflasi yang stabil. Menurut manajemen, meski terjadi bencana di Jepang, perseroan yakin tidak akan berdampak signifikan pada pencapaian akhir 2011 karena prospek permintaan tetap tinggi.

Selama enam bulan pertama ini, divisi otomotif mengkontribusikan 49,89% dari total pendapatan, bisnis alat berat dan pertambangan batubara menyumbang 33,58%, bisnis jasa keuangan dan agribisnis masing-masing menyumbang 7,3% dan 6,94% terhadap total pendapatan. Sementara, divisi usaha infrastruktur dan logistic dan teknologi informasi mengkontribusikan 3,12% dan 0,84% kepada total pendapatan.

Analis dari Samuel Sekuritas mengatakan, pendapatan dan laba bersih ini sedikit di atas estimasi yang mencerminkan 55% dari proyeksi 2011, serta melampui estimasi pasar sebesar 52% untuk 2011. “Rekomendasi hold untuk ASII,” ujarnya. [ast]

Agung Podomoro Prediksi Penjualan Rp2,5 T di Q2

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memperkirakan marketing sales senilai Rp2,5 triliun pada kuartal kedua 2011.

"Kuartal pertama 2011 kita sudah membukukan marketing sales Rp1,1 triliun, diperkirakan kuartal kedua 2011 marketing sales kita mencapai Rp2,5 triliun," ujar Wakil Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk Indra Widjaja, Jumat (29/7).

Lebih lanjut ia mengatakan, kontribusi marketing sales tersebut didukung dari proyek baru perseroan. "Kontribusi terbesar dari Green Bay sebesar 27% dan Green Lake sebesar 10%. Yang lainnya dari apartemen, dan lainnya. Proyek-proyek baru itu banyak meyumbang marketing sales," tutur Indra.

Dengan peningkatan marketing sales ini, perseroan mengharapkan peningkatan penjualan pada 2011. Perseroan juga mengharapkan kontribusi pendapatan dari recurring income meningkat. "Saat ini recurring income kita sekitar 5% dan diharapkan kita dapat mencapai recurring income sekitar 7%,"tambah Indra.

Indra menuturkan, pihaknya memiliki konsep untuk mengembangkan vertical housing. Dengan pengembangan vertical housing ini dapat memberikan kontribusi besar ke perseroan. Saat ini perseroan memiliki landbank 50 hektar."Kita tidak ingin landbank besar tapi kita ingin kembangkan konsep vertical housing. Vertical housing ini diharapkan berikan kontribusi besar," ujar Indra. [cms]