Selasa, 05 Juli 2011

Laporan Kinerja Disclaimer, MIRA Kena Tegur BEI

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta keterangan manajemen PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) terkait disclaimer atau opini Tidak Memberikan Pendapat dua kali berturut-turut dari Kantor Akuntan Publik (KAP) perseroan.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito, pihaknya masih menghentikan perdagangan (suspensi) saham MIRA, hingga ada kepastian hal yang menyebabkan disclaimer tersebut keluar. Suspensi juga sudah sesuai dengan aturan pasar modal.

Sebelum menggelar pertemuan, MIRA juga harus menjelaskan kepada pemegang saham dalam public expose yang akan mereka lakukan, Rabu (6/7/2011) mendatang.

"Mereka akan public expose, dan sementara disuspen karena dua kali disclaimer. Kita mau ketemuan dengan mereka. Dana minta penjelasan lebih komprehensif mengenai penyebabnya," tutur Eddy di kantornya, SCBD, Jakarta, Selasa (5/7/2011).

Pada 30 Juni lalu, BEI mensuspensi saham MIRA serta waran-II (MIRA-W2) sejak sesi II perdagangan saham dua hari lalu. BEI meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan MIRA.

"Kita kan lihat seberapa cepat MIRA lakukan reaudit atau menyampaikan resubmite ke kita, (hasil) laporan akuntan yang bukan disclaimer," tutur Eddy.

Disclaimer merupakan penolakan pendapatan dari KAP terhadap laporan keuangan emiten. Ini merupakan kasta terendah dalam hasil audit akuntansi sebuah perusahaan. Disclaimer juga mengindikasikan operasional perseroan tidak memiliki kepastikan.

Pada 2008 lalu, Mitra Rajasa membeli 48,87% saham Apexindo dari Medco Energi dan 31,7% saham Apexindo dari Encore. Sehingga total akusisi mencapai 80,57% saham Apexindo.

Dalam pembelian ini, MIRA melalui Singapura Sabre System International Pte Ltd berutang cukup besar kepada pihak ketiga. Tercatat total utang perseroan mencapai US$ 654,13 juta, sehingga MIRA harus melepas saham APEX.

Utang perseroan dari US$ 68,17 juta kepada PT Medco Energi International Tbk (MEDC), Guaranteed Secured Bonds kepada Encore Int'l Limited US 44,23 juta dan jatuh tempo September 2010, US$ 18,25 juta ke Ancora Investment No.1 Limited. Jumlah yang disebut diatas, merupakan utang dari Sabre Systems Intenational Pte. Ltd (SSI), yang 93,35% sahan dimiliki perseroan.

Terdapat pula utang berupa senior facility aggrement US$ 112 juta, Senior Mezzanine Note Trust Deed US$ 206,07 juta, dan Junior Mezzanine Note Trust Deed US$ 205,41 juta.

Akibat kondisi tersebut, kinerja keuangan perseroan langsung jeblok. Pada tahun 2010 MIRA mencatat rugi Rp 2,1 triliun. Di 2009 perseroan bahkan mencatat rugi yang lebih besar, Rp 2,83 triliun.

(wep/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar