Rabu, 31 Agustus 2011

Fed Dorong Bursa Eropa Dibuka Positif

Headline
INILAH.COM, London - Saham Eropa Rabu (31/8) dibuka naik, mengikuti Wall Street dengan harapan Federal Reserve AS akan bertindak segera untuk melakukan langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan perekonomian.

Mengutip Reuters, pada pukul 07.08 GMT, indeks FTSEurofirst 300, saham top Eropa naik 0,6 persen ke 945,53, setelah naik 1 persen pada sesi sebelumnya, tetapi on track untuk mencatatkan penurunan lebih dari 12 persen pada bulan ini , penurunan terbesar sejak Oktober 2008.

Saham tambang tercatat sebagai saham yang menguat tajam Rabu, dengan indeks Eropa STOXX 600, Sumber Daya Alam naik 1,2 persen. "Pasar saham terlihat sedikit undervalue saat ini. Ada potensi untuk lebih baik ke depan," kata Lothar Mentel, kepala investasi di Octopus Investments, yang mengelola dana sebesar $ 4 miliar. "The Fed sangat prihatin dengan AS dan dunia Barat tersandung ke dalam perangkap likuiditas, suku bunga rendah dan inflasi yang rendah. Anda mendapatkan orang-orang Jepang untuk menunda penyakit konsumsi, investasi. Jika mereka perlu untuk mencadangkan inflasi, mereka akan lakukan."

Saham AS naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa dalam sesi volatil, setelah pertemuan bank sentral AS mendorong ekspektasi akan bertindak lagi untuk merangsang ekonomi.

Sinyal stimulus The Fed mencuat, bursa Eropa menghijau

PARIS. Bursa saham Eropa lanjut reli untuk hari ketiga. Menguatnya pasar saham Eropa setelah sebagian anggota Federal Reserve menunjukkan sinyal ingin menambah langkah-langkah stimulus ekonomi.

Indeks Stoxx 600 naik 1,4% ke 233,75 pada pukul 10.35 pagi waktu London. Namun, dalam bulan ini, indeks acuan Eropa ini masih jatuh 12% karena data ekonomi AS dan Eropa menambah kekhawatiran pemulihan ekonomi. Ini penurunan terbesarnya sejak Oktober 2008. Sementara, indeks acuan Jerman, DAX sudah menguat 1,4% ke 5.721,28 pada pukul 12.02 di Frankfurt.

Beberapa saham yang tercatat naik, seperti Bouygues SA dengan reli 10%. Lalu, saham Smith & Nephew Plc. yang reli 5,1%. Namun, saham Carrefour SA turun 3,4% setelah memangkas proyeksi laba tahunan.

Kemarin, The Fed merilis hasil pertemuan sebelumnya, di mana para pembuat kebijakan The Fed memperdebatkan cara memperkuat pemulihan dan penambahan pekerja. Hal ini berpotensi sebagai acuan untuk mengambil tindakan baru di pertemuan berikutnya, pada bulan September.

Manajer ekuitas Agilis Gestion SA Arnaud Scarpaci mengatakan, pertemuan The Fed menjadi sinyal yang baik, karena mayoritas setuju dan The Fed menyebut punya alat yang belum digunakan. "Semua orang berpikir The Fed akan melakukan semacam program pembelian untuk membantu perekonomian," ujarnya, di Paris.

Sore ini, indeks futures Standard & Poor's 500 juga tercatat menguat 0,8%, dan MSCI Asia Pacific naik 1,2%. Departemen Perdagangan AS akan merilis data pesanan pabrik dan penambahan pekerja, hari ini. Survei Bloomberg memprediksi, pesanan pabrik akan naik 2% per Juli, setelah turun 0,8% pada bulan sebelumnya. Sementara, ADP Employer Services mungkin melaporkan penambahan 100.000 pekerja di bulan ini.

"Angka perekonomian belum terlalu bagus, namun masih ada pertumbuhan. Ini terlalu dini untuk mengantisipasi double dip," kata Scarpaci.

Spekulasi stimulus The Fed berpotensi picu koreksi harga emas

Spekulasi stimulus The Fed berpotensi picu koreksi harga emas
WELLINGTON. Emas berpeluang melemah, setelah kemarin reli. Koreksi emas kemungkinan dipicu spekulasi Federal Reserve bakal melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter untuk merangsang ekonomi. Sentimen ini mendorong sebagian investor menjual emas.

Emas untuk pengiriman segera yang mencetak rekor di US$ 1.913,50 per ons troy pada 23 Agustus, sudah terkoreksi 0,5% ke level US$ 1.833,97 per ons troy pada pukul 10.54 waktu Singapura. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Desember masih menguat 0,4% ke US$ 1.836,50 per ons troy.

Direktur Mine Life Pty. Gavin Wendt mengatakan, ketika harga sudah naik tajam, akan ada semacam periode konsolidasi, diawali dengan profit taking, kemudian beberapa konsolidasi. "Ini benar-benar hanya konsolidasi setelah harga meroket begitu cepat ke US$ 1.900," ujar Wendt, hari ini, di Sydney.

Tahun ini, harga emas sudah melompat 29%, karena investor berusaha mendiversifikasi investasinya di tengah kekhawatiran goyahnya ekonomi global dan kemungkinan meluasnya krisis utang Eropa.

Kekhawatiran Fed Buat Bursa Eropa Bakal Turun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks DAX turun 18% sejak awal bulan, indeks CAC dan FTSE masing-masing turun 11% dan 8,7%.

Ini telah menjadi bulan yang mengerikan bagi pasar modal dan bulan menyenangkan bagi mereka yang berinvestasi di emas karena naik 13% selama 30 hari terakhir.

Mengutip CNBC, saham Eropa Rabu (31/8) diperkirakan dibuka melemah tipis mengikuti berita bahwa Federal Reserve semakin mengkhawatirkan ekonomi AS dan membahas langkah-langkah yang lebih berani untuk menopang pertumbuhan, namun tetap dibagi pada kebutuhan untuk langkah-langkah konvensional lebih lanjut.

Sementara pada pertemuan Agustus lalu menunjukkan (Federal Open Market Committee) membahas perjalanan tingkat pengangguran, dan Komite dibagi.

Charles Evans, presiden Federal Reserve Bank Chicago kepada CNBC Selasa menyatakan dia menikmati akomodasi bank sentral yang kuat untuk waktu yang cukup panjang, tetapi Presiden Fed Minneapolis Narayana Kocherlakota menunjukkan resistensi untuk pergerakan tersebut.

Menjelang pidato yang akan ditunggu mengenai penciptaan lapangan kerja minggu depan, Obama mengatakan dia melihat langkah-langkah yang bisa menciptakan sejuta lapangan kerja baru dalam sebuah wawancara radio.

Dalam sebuah sinyal, betapa tegangnya pasar Eropa yang mengarah ke perbankan Eropa, Danske Bank, dipaksa untuk meredam rumor rugi dagang yang besar yang muncul di Twitter Selasa sore. Setelah penutupan pasar, manajemen mengeluarkan pernyataan yang mengatakan desas-desus itu tidak benar dan bahwa Pasar Danske mencatatkan keuntungan di kuartal ketiga.

Agustus telah melihat peringkat downgrade rating AAA Amerika, beberapa data ekonomi yang buruk dari seluruh dunia dan Dow langsung berayun 500 poin dan dukungan Bank Sentral Eropa terhadap utang Italia dan Spanyol.

Perdana Menteri Finlandia Jyrki Katainen menjanjikan agunan pemerintah untuk pinjaman Yunani, yang telah menyebabkan ketidakpastian lebih lanjut dan goncangan di pasar, akan selesai dalam hitungan hari atau minggu. "Saya percaya bahwa solusi akan ditemukan. Hal ini sedang dinegosiasikan oleh pejabat dari beberapa negara Eropa," ujar Katainen kepada Reuters Selasa.

"Kita berbicara tentang hari dan minggu sekarang. Tujuannya adalah sesegera mungkin. Karena parlemen nasional menyetujui sebuah paket dimulai, dan kemudian menetapkan agunan untuk diketahui," ujar Wakil Menteri Keuangan Jerman.

Dibuka Mixed, Bursa Asia Berhati-hati

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia mixed untuk memulai berhati-hati pada Rabu (31/8) setelah sesi berombak di Wall Street karena kepercayaan konsumen AS merosot di tengah prospek ekonomi yang tidak menentu.

Mengutip Reuters, indeks utama Wall Street ditutup naik antara 0,2 persen dan 0,6 persen, setelah pada beberapa menit sebelum ditutup muncul ekspektasi Federal Reserve terbaru yang mendorong para pembuat kebijakan untuk bertindak lagi untuk mencoba merangsang ekonomi. Itu membantu untuk mengimbangi data yang menunjukkan kepercayaan konsumen jatuh ke titik terendah dalam dua tahun dan pasar perumahan masih melemah.

Indeks FTSE CNBC Asia 100, yang mengukur pasar di seluruh Asia, naik tipis 0,2 persen. Indeks Nikkei Jepang melemah akibat sentimen investor negatif terhadap berita bahwa kepercayaan konsumen AS jatuh ke level terburuk dalam dua tahun dan akibat kemungkinan profit taking setelah indeks naik selama empat hari berturut-turut.

Indeks acuan Nikkei turun 0,2 persen ke level 8.934,55. Indeks Topix yang lebih luas flat di 767,36.

Saham seoul dibuka menguat, dibantu oleh saham otomotif dan saham perbankan. Saham indutri otomotif top negara ini, Hyundai Motor naik 1 persen, memperpanjang keuntungan untuk tujuh sesi berturut-turut. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 0,45 persen menjadi 1.852,07.

Saham Australia jatuh 0,3 persen karena saham bank dan BHP Billiton dan Woodside Petroleum turun, terluka oleh penurunan kepercayaan konsumen AS ke level terburuk dalam dua tahun. Indeks saham acuan S & P / ASX 200 turun 14,7 poin di 4.254,5 pada awal perdagangan. Ini naik 0,1 persen pada Selasa. Indeks acuan NZX 50 Selandia Baru turun 0,4 persen menjadi 3.303,5.

Kepercayaan konsumen AS melemah, bursa Asia bergerak liar

Kepercayaan konsumen AS melemah, bursa Asia bergerak liar
TOKYO. Bursa saham Asia bergerak liar di antara zona merah dan zona hijau. Volatilitas pasar Asia dipicu tumbangnya indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) ke level terendah lebih dari dua tahun. Sentimen ini menggerus optimisme membaiknya pendapatan perusahaan.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat tipis 0,1% ke 123,48 pada pukul 10.28 di Tokyo. Reli ini mengakhiri koreksi indeks regional yang terjadi empat pekan terakhir, di saat pasar menanti kebijakan The Fed. Namun, Bernanke tidak mengumumkan rencana stimulus baru, dan malah memutuskan memperpanjang pertemuan untuk membahas kebijakan selanjutnya, pada bulan depan.

Sementara, hingga pukul 9.42 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 0,40%, indeks Kospi turun tipis 0,02%, dan S&P/ASX 200 koreksi 0,10%. Sedangkan, indeks Hang Seng masih menguat 0,16%, dan FTSE Straits Times Index melaju 1,17%.

Beberapa saham tercatat melemah, antara lain Samsung Electronics Co. yang tergelincir 1,2%. Lalu, saham eksportir elektronik terbesar di Jepang, Sony Corp. yang tumbang 1,8%. Sedangkan, saham pemasok komoditas pertanian, Olam International Ltd. melonjak 5,6% di Singapura setelah merilis laba yang lebih tinggi di kuartal keempat.

"Ketidakpastian ekonomi berlarut-larut, sementara pesimisme yang berlebihan telah surut," ujar Manajer ekuitas SMBC Nikko Securities Inc. Hiroichi Nishi, hari ini, di Tokyo. Dia menyebut, kepercayaan konsumen AS memburuk, dan belanja konsumen cenderung melemah pada Agustus, setelah membaik pada Juli lalu.

Dorongan Fed, Wall Street Kembali Positif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Selasa (30/8) setelah hasil pertemuan The Fed diharapkan bank sentral Amerika Serikat akan kembali memberi stimulus ekonomi.

Bank sentral Amerika Serikat mempertimbangkan mengambil langkah untuk menolong perekonomian. Hal ini memberikan sentimen positif ke bursa saham. Tingkat kepercayaan investor menurun ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Hal ini membuat harapan The Fed akan mengambil langkah agresif ketika pertemuan dilakukan pada September. Banyak partisipasi bursa saham mengharapkan langkah lebih banyak dari The Fed.

"The Fed melihat kondisi ekonomi membutuhkan aksi agresif yang memberikan harapan prospek lebih baik pada pertemuan berikut. Di waktu sama ada keraguan untuk tidak melakukan perdagangan saham," ujar Chief Investment Strategist Janney Montgomery Scott Mark Luschini, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Sebelumnya saham turun 1% setelah laporan The Confreance Board menyatakan tingkat kepercayaan konsumen turun ke level terendah dalam dua tahun. Bursa saham telah mengalami aksi jual yang panjang pada Agustus. Saham turun sekitar 18% sejak mendekati rekor tinggi pada April lalu.

Adapun saham yang mengalami kenaikan yaitu Caterpillar Inc dan Boeing Co. Boeing telah diupgrade menjadi netral oleh Nomura. Saham Caterpillar naik 1,9% ke level US$89,79 sementara Boeing naik 2,2% ke level US$65,99.

Indeks Dow Jones naik 20,39 poin atau 0,18% ke level 11.559,64. Indeks S&P 500 naik 2,80 poin atau 0,23% ke level 1.212,88. Indeks Nasdaq naik 14 poin atau 0,55% ke level 2.576.11. Kenaikan indeks saham ini menandakan aksi jual telah selesai. Saham yang mengalami penurunan Bank of America turun 3,2% ke level US$8,12 dan JPMorgan Chase and Co turun 1,5% ke level US$37,06. Saham Exxon Mobil Corp turun 0,3% ke level US$73,91. Sementara itu, saham Dollar General Corp naik 5,8% ke level US$35,76.

Volume perdagangan saham kecil sekitar 7,2 miliar diperdagangkan di bursa saham New York, the American Stock Exchange dan Nasdaq di bawah rata-rata harian tahun lalu 8,47 miliar saham. [cms]

TRIM Terbitkan Promissory Notes Rp24,10M

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) menerbitkan promissory notes XVIII tahun 2011 senilai Rp24,10 miliar.

Demikian seperti dikutip dari situs PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Selasa (30/8). Promissorry notes ini memiliki tingkat kupon bunga sebesar 11,92%. Dengan tingkat kupon bunga tetap dan frekuensi selama Sembilan bulan. Untuk distribusinya pada 26 Oktober 2011.

Seperti diketahui, PT Trimegah Securities Tbk mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp9,93 miliar pada semester pertama 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp7,07 miliar. Kenaikan laba periode berjalan ini tidak diikuti kenaikan pendapatan. Di mana pendapatan perseroan turun dari Rp86,75 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp83,65 miliar pada semester pertama 2011. Komisi perantara perdagangan efek perseroan turun dari Rp35,37 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp29,20 miliar pada semester pertama 2011.

Spekulasi surutnya permintaan AS menumbangkan harga minyak

Spekulasi surutnya permintaan AS menumbangkan harga minyak
SYDNEY. Minyak mentah diperdagangkan melemah hari ini, dan menggiringnya pada koreksi bulanan terbesar sejak Mei lalu. Jatuhnya harga minyak terpicu spekulasi bakal surutnya permintaan AS seiring naiknya cadangan minyak mentah di negara tersebut.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Oktober turun 39 sen ke level US$ 88,90 di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, dan bergerak ke US$ 88,53 per barel, pada pukul 8.41 pagi waktu Sydney. Sedangkan, minyak Brent untuk penyelesaian Oktober reli 1,9% ke US$ 114,02 per barel di bursa ICE Futures Europe, kemarin.

Koreksi harga minyak terjadi setelah American Petroleum Institute melaporkan suplai minyak meningkat 5,13 juta barel, pada pekan lalu. Ini merupakan peningkatan terbesarnya sejak Maret.

Sementara, Departemen Energi AS baru akan merilis laporannya hari ini. Survei Bloomberg memprediksi, Departemen Energi bakal merilis cadangan minyak turun 500.000 barel pada sepekan terakhir.

Sinyal The Fed lanjutkan stimulus, Wall Street ditutup rebound

Sinyal The Fed lanjutkan stimulus, Wall Street ditutup rebound
NEW YORK. Sinyal positif dari Federal Reserve menopang bursa saham Amerika Serikat (AS). Wall Street rebound setelah The Fed mengatakan selama pertemuan di bulan ini, beberapa pembuat kebijakan berniat mengambil tindakan lebih untuk merangsang perekonomian.

Indeks Standard & Poor's 500 yang sempat tumbang hingga 1,2% di awal perdagangan, berhasil ditutup naik 0,2% ke 1.212,92, pada pukul 4 sore di New York. Sebelumnya, S&P tertekan akibat tumbangnya kepercayaan konsumen ke level terendah 28 bulan. Senada, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga ditutup reli 20,70 poin atau 0,2% ke posisi 11.559,95.

Beberapa saham penopang otot bursa antara lain, Boeing Co. dan Caterpillar Inc. yang sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi. Kedua saham ini masing-masing rebound sebesar 1,9%. Selain itu, saham perusahaan periklanan Monster Worldwide Inc. berhasil melesat 21%. Dengan begitu, selama dua pekan terakhir, saham ini sudah reli hingga 13%.

Chief investment strategist dari KeyCorp Bruce McCain mengatakan, The Fed tidak mengangkat bendera putih tanda menyerah. Dia bilang, bank sentral AS itu belum menerima gagasan yang menyebutkan mereka telah kehabisan cara untuk mendukung perekonomian AS. "Mereka mengakui ekonomi terlalu lemah, mereka akan melakukan apapun yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan. Ini meyakinkan," ujar McCain, di Cleveland, hari ini.

Ketika para pembuat kebijakan The Fed bertemu pada 9 Agustus, beberapa anggota yang tidak diidentifikasi mengutarakan sinyal stimulus tambahan. Mereka menyebut dengan kondisi ekonomi sekarang, diperlukan upaya lebih besar dari sekedar mempertahankan suku bunga utama pada rekor terendah hingga pertengahan 2013.

Laporan tersebut menyiratkan pejabat The Fed akan lebih memperdebatkan pilihan mereka, saat pertemuan bulan depan. Sebelumnya, pada pertemuan Agustus, pejabat bank sentral membahas berbagai cara, termasuk melanjutkan pembelian obligasi pemerintah, untuk meningkatkan perekonomian. Namun, mereka tidak mencapai suatu kesepakatan terkait langkah berikutnya yang akan dilakukan bank sentral.

Minggu, 28 Agustus 2011

Penjualan Alat Berat UNTR 728 Unit pada Juli 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penjualan alat berat sebesar 728 unit pada Juli 2011 dibandingkan periode Juni 2011 sebesar 742 unit.

Komposisi penjualan alat berat tersebut antara lain pertambangan sebesar 487 unit, kehutanan sebesar 44 unit, konstruksi sebesar 82 unit, dan agro sebesar 115 unit pada Juli 2011. Total penjualan perseroan sebesar 5.061 unit pada Juli 2011 dibandingkan periode sama sebesar 3.200 unit. Pangsa pasar perseroan sebesar 50% pada Juli 2011.

Selain itu, penjualan batu bara sebesar 2,55 juta ton batu bara per Juli 2011 dibandingkan periode sama sebesar 1,49 juta ton. Produksi batu bara mencapai 47,9 batu bara mio ton per Juli 2011 dibandingkan periode sama sebesar 44 batu bara mio ton. Demikian seperti dikutip dari situs perseroan pada Minggu (28/8).

Bursa Saham Asia Diperkirakan Menguat

Headline
INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia diperkirakan akan mengalami penguatan pekan depan dipengaruhi pernyataan Pimpinan The Fed Ben Bernanke pada akhir pekan ini.

Pimpinan The Fed Ben Bernanke mengatakan, perekonomian Amerika Serikat pulih meskipun melambat. Bank sentral pun memiliki sarana tambahan untuk menopang pertumbuhan. MSCI Asia Pacific Index mengalami penurunan 14% pada pekan lalu karena spekulasi pidato Bernanke untuk kebijakan stimulus tambahan pada pidato Ben Bernanke pekan ini.

Indeks S&P 500 naik 1,5% pada 26 Agustus lalu. Kontrak pada rata-rata Nikkei 225 Jepang naik 0,6% saham di Chicago."Kita melihat rebound yang layak. Bernanke terdengar jauh lebih percaya diri," ujar Nader Naemi, Strategist di AMP Capital Investors Ltd yang mengelola dana hampir US$100 miliar seperti dikutip dari Bloomberg.

Seperti diketahui, MSCI Asia Pacific Index turun 11% dari 30 Juni hingga 26 Agustus setelah The Fed mengakhiri program pembelian obligasi senilai US$600 miliar atau QE2 untuk meningkatkan perekonomian.

The Fed akan melakukan pertemuan bulan depan selama dua hari sehingga memicu spekulasi Bernanke untuk menempa konsesus kuat pada kebijakan moneter di perbedaan pendapat yang berkembang di Federal open Market Committee.

2 Operator Bursa Saham AS Siap Buka Perdagangan

Headline
INILAH.COM, New York - Dua operator bursa saham Amerika Serikat NYSE Euronext dan Nasdaq OMX Group Inc menyatakan siap untuk membuka perdagangan saham pada Senin (29/8) meski badai Irene mengancam.

Executive Vice President for Trasaction Services Nasdaq OMX Eric Noll mengatakan, keputusan untuk membuka bursa saham akan diputuskan bersama oleh pasar dan Securities and Exchange Commision."Kami cukup yakin akan buka bursa saham pada Senin depan. Ini akan menjaid upaya yang terkoordinasi antara operator bursa saham, pasar dan SEC. Semua pihak pun akan berkoordinasi dan siap untuk buka," kata Eric seperti dikutip dari bloomberg.com.

Gubernur New York Andrew Cuomo memaksa untuk mematikan sistem transportasi New York City karena badai. Selain itu, Walikota Michael Bloomberg pun diminta untuk mengevakuasi daerah dataran rendah.Pihaknya pun mempertimbangkan untuk mematikan daya listrik di Manhattan di mana New York Stock Exchange berada. Sementara perdagangan saham Amerika Serikat sebesar 13% berada di New York Stock Exchange. Adapun perdagangan saham sisanya ditangani secara elektronik di mana pusatd ata di New jersey dan tempat lainnya.

Eksekutif NYSE Euronest Louis Pastina menuturkan, pembukaan perdagangan saham setelah badai tergantung para trader akan bisa kembali bekerja di Manhattan. Badai Irene termasuk badai paling kuat yang menghantam New York setelah Badai Gloria pada 1985.

NYSE Euronext menyatakan telah menyelesaikan persiapan untuk badai di kantor pusat Manhattan dan pusat data. Komisi sekuritas dan bursa, berkonsultasi dengan SEC untuk menentukan apakah bursa saham akan dibuka pada Senin. Selain itu, Nasdaq OMX menyatakan telah cukup sumber listrik baik umum, generator dan baterai.Noll menuturkan, pihaknya dapat mengoperasikan bursa saham selama berhari-hari tanpa listrik.

Sebelumnya Badai Gloria memaksa bursa saham Amerika Serikat ditutup selama satu hari pada 27 September 1985. New York Stock Exchange ditutup karena badai salju pada 8 Januari 1996.

Total Emisi Obligasi & Sukuk Capai Rp28,61 Triliun

Headline
INILAH.COM,Jakarta - Total emisi obligasi, sukuk, dan efek beragun aset (EBA) senilai Rp28,61 triliun atau 32 emisi sepanjang 2011.

Emisi obligasi dan sukuk tersebut terdiri dari 30 emisi obligasi rupiah senilai Rp28,41 triliun dan dua emisi sukuk senilai Rp200 miliar. Emisi obligasi dalam bentuk dolar Amerika Serikat senilai US$50 juta. Demikian seperti dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan ini.

Sebelumnya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah mencatatkan obligasi I senilai Rp1,2 triliun pada Jumat (26/8). Adapun obligasi APLN terdiri dari seri A senilai Rp325 miliar dengan jangka waktu tiga tahun dan seri B senilai Rp875 miliar dengan jangka waktu lima tahun. Emisi obligasi ini mendapatkan rating dari Pefindo dengan peringkat A. Yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Benakat Tertarik Saham BULL

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akan menempatkan saham sebesar Rp300 miliar di PT Buana Listya Tama Tbk (BULL).

Direktur PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) Firlie Ganindito menuturkan, perseroan akan sebagai investor strategis di BULL. Perseroan tertarik dengan saham BULL karena PT Buana Listya Tama Tbk juga fokus kepada oil and gas. Aksi korporasi ini pun telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BIPI dengan agenda perubahan dana penawaran umum saham perdana pada akhir pekan ini.

"Kita menempatkan saham di BULL tapi tidak mayoritas. Kita akan beli saham BULL melalui pihak ketiga, penempatan saham senilai Rp300 milliar," ujar Firlie, pada akhir pekan ini.

Seperti diketahui, perseroan juga akan melunasi utang masing-masing sebesar Rp728 miliar dan Rp216 miliar kepada PT Indotambang Perkasa dan Amadia Investments Ltd. Dana pelunasan utang ini kemungkinan berasal dari dana penawaran umum saham perdana.

Perseroan mendapatkan dana sebesar Rp1,6 triliun dari hasil penawaran umum saham perdana pada Februari 2010. Selain itu, perseroan menerbitkan waran sebesar 6,5 miliar waran dengan nilai Rp942,5 miliar.

Tiga Faktor Penekan BUMI Sepekan

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Sepekan ini, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami penurunan secara persentase sebesar 6,5%. Apa pasal?

Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, ada tiga faktor yang membuat saham BUMI mengalami tekanan pada pekan ini. Pertama adalah tekanan atas bursa saham Indonesia secara keseluruhan. “Kemudian investor yang mulai mengurangi posisi saham menjelang libur panjang Lebaran,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Pergerakan IHSG pada Jumat (26/8) kemarin ditutup melemah 2,646 poin (0,07%) ke level 3.841,731. Penurunan didukung keluarnya dana asing, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp469 miliar. Adapun jumlah transaksi tercatat 11 juta lot, senilai Rp 4,2 triliun.

Dengan koreksi ini, maka dalam lima hari perdagangan terakhir Agustus, IHSG membukukan penurunan tipis 1,01 poin (0,02%).

Edwin menyatakan, sebagian pelaku pasar sudah mengambil liburan panjang. Para pelaku pasar juga memilih mengurangi posisi portofolio, sehingga perdagangan cenderung sepi dan melemah.

Pasar juga menunggu kebijakan The Federal Reserve atas perekonomian AS. Semula diharapkan Gubernur The Fed Ben Bernanke mengungkapkan langkah bank sentral dalam menghadapi pelemahan pertumbuhan ekonomi AS. "Tapi pertemuan The Fed tidak ada program stimulus Quantitative Easing jilid 3, dan saya rasa pasar juga tidak panik menghadapinya," katanya.

Faktor pembeban saham BUMI selanjutnya, menurut Edwin adalah perkiraan turunnya permintaan batu bara. Ini merupakan sentimen terpenting, "Karena hal ini merujuk pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia, terlebih batu bara BUMI yang banyak diekspor ke China," katanya.

Rilisnya laporan keuangan perseroan, mempertegas membaiknya kinerja BUMI, dengan laba naik 2,77% di semester pertama 2011 menjadi US$ 278,57 juta, dari perolehan laba tahun sebelumnya pada periode yang sama US$ 271,04 juta. Adapun pendapatan perseroan naik cukup tinggi menjadi US$ 1,792 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar US$ 1,44 miliar.

Saham BUMI bergerak volatile sepekan kemarin. Ditutup melemah Rp100 ke level Rp2.600 pada Senin (22/8), emiten ini kembali naik Rp25 ke level Rp2.625 pada keesokan harinya. Namun, sejak Rabu (24/8) BUMI terus terkoreksi, hingga akhir pekan ditutup di level Rp2.525. [ast]

Indika Tunda Pengalihan Saham Petrosea ke Publik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) menunda pengembalian sebagian saham PT Petrosea Tbk ke masyarakat hingga Januari 2012.

Dalam penjelasannya ke BEI disebutkan pelepasan sebagian saham ke masyarakat ini sesuai dengan ketentuan bahwa Perseroan wajib melakukan pengalihan saham Petrosea kepada masyarakat minimal 16,6% atau sekitar 16.743.720 saham yang merupakan hasil pelaksanaan tender offer yang dilakukan perseroan setelah pengambilalihan Petrosea dan kewajiban mengalihkan saham Petrosea yang akan berakhir 28 Agustus 2011.

Sehubungan dengan sentimen negatif pasar keuangan global yang membawa pengaruh penurunan seluruh indeks pasar modal di seluruh dunia, perseroan telah mengajukan permohonan perpanjangan kewajiban pengalihan saham tersebut ke Bapepam-LK dan telah disetujui penundaannya hingga akhir Januari 2012.

Dalam sebulan, hanya 5 reksadana yang menoreh imbal hasil positif

Dalam sebulan, hanya 5 reksadana yang menoreh imbal hasil positif
JAKARTA. Selama periode 29 Juli 2011 - 24 Agustus 2011, hanya 5 produk reksadana campuran yang membuahkan return atau imbal hasil positif.

Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kelima produk tersebut antara lain, produk Marakan Prima yang pada periode tersebut mencatatkan kenaikan imbal hasil 2,3%, kemudian Pasific Balance Fund juga menuaikan kenaikan return 0,99%. Lalu disusul oleh produk Danamas Fleksi, Ins Dana Kombinasi dan First State Indonesian Liquid Plus Fund yang masing-masing menorehkan imbal hasil sebesar 0,79%, 0,53% dan 0,24%.

Sedangkan dominan produk reksadana campuran lainnya mengalami kinerja negatif dengan penurunan terdalam dihadapi produk Prospera Balance yang terperosok 10,48% dan produk Star Balanced yang terkoreksi 8,73% di periode yang sama.

Analis Infovesta Utama, Edbert Suryajaya menilai, kinerja reksadana campuran yang sekitar 80% underlying asetnya adalah saham, tentu tidak terhindar dari masalah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebulan lalu.

Walaupun pastinya, profil nasabah reksadana campuran merupakan investor moderat yang tidak suka resiko dan masih kurang pengalaman. "Dengan dominan portfolionya adalah saham, maka investor terkadang tidak menyadari bahwa mereka bermain di area agresif", kata Edbert, kepada KONTAN, Sabtu (27/8).

Oleh karena itu, bagi nasabah yang ingin berinvestasi di reksadana campuran ini, sebaiknya benar-benar mengetahui prospektus dan komposisi portfolio produk reksadana campuran yang akan dibeli. Sehingga produk tersebut dapat sesuai profil dan harapan yang diinginkan.

Kinerja PGAS di semester satu stagnan

Kinerja PGAS di semester satu stagnan
JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 9,41 triliun. Sedang laba operasi perusahaan ini di periode tersebut mencapai Rp 4,06 triliun.

Angka tersebut turun tipis jika dibandingkan pendapatan usaha di periode yang sama di 2010 lalu sebesar Rp 9,52 triliun, dengan laba operasional Rp 4,57 triliun. Penurunan ini terjadi lantaran volume penyaluran distribusi gas turun.

Selain itu, PGAS menanggung kenaikan beban pokok dan beban operasi. Peningkatan beban pokok merupakan dampak dari kenaikan harga beli gas dalam perpanjangan kontrak dan kontrak gas baru.

Laba bersih emiten Badan Usaha Milik Negara ini tidak banyak berubah. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di semester satu 2011 hanya mencapai Rp 3,26 triliun, naik tipis dari laba bersih semester satu 2010 yang sebesar Rp 3,21 triliun.

Di usaha transmisi, PGAS telah menyalurkan gas rata-rata 846 juta standar kaki kubik per hari alias million standard cubic feet per day (MMSCFD). Sedangkan lini usaha distribusi perusahaan ini menyalurkan gas 782 MMSCFD ke pelanggan rumah tangga, komersial, industri, dan pembangkit listrik di semester I-2011.

Pasokan gas

Dibanding tahun lalu, volume penjualan bisnis distribusi turun 5%. Penyebabnya, volume gas yang diperoleh PGAS dari produsen gas di hulu juga turun. "Fluktuasi pasokan akibat prioritas alokasi gas dan kegiatan pemeliharaan di sektor hulu masih terjadi semester satu tahun ini," kata Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGAS melalui keterangan pers yang diterima KONTAN, Jumat (26/8).

Tim Riset Kim Eng, dalam risetnya, menilai, kinerja PGAS tersebut sudah sejalan dengan prediksi. Meski begitu, para analis Kim Eng menilai, kinerja operasional perseroan ini mengecewakan.

Meski begitu, Hendi menegaskan beberapa minggu terakhir ini keadaannya sudah berangsur membaik. "Ke depan, kami harapkan agar alokasi gas bumi yang diberikan kepada PGN dapat terus meningkat," sebut Hendi.

PGAS sendiri baru saja mendapat tawaran pasokan gas tambahan dari lapangan Grissik, Sumatra Selatan. Perusahaan pelat merah ini akan mendapat pasokan gas sebesar 110 MMSCFD.

Pasokan gas tambahan tersebut nantinya akan dialokasikan untuk jalur distribusi pipa South Sumatra-West Java (SSWJ). "Dari BP Migas menawarkan tambahan pasokan dari Grissik Besarnya sekitar 110 MMSCFD sampai 20 tahun," kata Wahid Sutopo, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGAS kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Namun, PGAS masih harus melanjutkan negosiasi untuk tawaran tersebut. Saat ini, PGAS sudah memiliki pasokan gas sekitar 400 MMSCFD dari lapangan tersebut. Hampir seluruhnya dibeli sektor industri.

Bulan lalu, PGAS juga telah menandatangani head of agreement (HoA) dengan PT Indogas Kriya Dwiguna untuk pengelolaan dan pemanfaatan gas dari Lapangan Terang Sirasun Batur. PGAS berharap, lapangan ini bisa mengalirkan gas sejumlah 20 billion british thermal unit per day (BBTUD) mulai kuartal pertama 2012.

PGAS juga terus berusaha memenuhi kebutuhan pasokan gas bumi. Saat ini, PGAS tengah melakukan pembangunan terminal penerimaan LNG di Sumatra Utara dan Teluk Jakarta.

Central Omega incar dana Rp 983,74 miliar

JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mengincar dana sebesar Rp 983,74 miliar dari penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. DKFT akan menggelar hajatan ini pada 14 Oktober-20 Oktober mendatang.

Dalam prospektus yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (27/8), DKFT menyatakan akan menerbitkan 983,74 saham bernominal Rp 500 per saham, dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham. Manajemen DKFT akan menggunakan dana tersebut untuk tiga keperluan.

Pertama, separuh hasil rights issue dicadangkan untuk penyertaan DKFT di perusahaan baru, yang dibentuk setelah pelaksanaan HMETD. Perusahan itu akan mengoperasikan smelter atau pabrik pengolahan hasil tambang anak usaha DKFT.Kedua, sekitar 30% akan digunakan untuk menambah atau (capex) anak usaha DKFT.

Sisanya untuk tambahan modal kerja atau working capital perusahaan dan anak usaha.,

modal ditempatkan dan disetor penuh DKFT akan naik 10 kali lipat, dari sebelumnya Rp 54,65 miliar menjadi Rp 546,52 miliar.Setiap pemegang saham satu saham DKFT yang tercatat hingga 12 Oktober 2011, memiliki hak membeli sembilan HMETD. Dengan rasio itu, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan alias terdilusi, maksimum 90% .

Dalam rights issue tersebut, DKFT juga menawarkan waran seri I secara cuma-cuma untuk setiap pelaksanaan 27 HMETD. Waran bisa digunakan untuk membeli satu saham biasa bernominal Rp 500 per saham, dengan harga pelaksanaan Rp 1.250 per saham.

DKFT akan menerbitkan 36, 43 juta waran seri I. Dari penerbitan waran, DKFT bisa mendapatkan tambahan dana segar sebesar Rp 45,54 miliar. Kelak, DKFT dan anak usahanya berniat menggunakan dana asil konversi waran tersebut untuk menambah dan kegiatan operasional.

Badai Irene Fokus Bursa AS Sepekan ke Depan

Headline
INILAH.COM, New York - Saham AS akan lebih banyak dipengaruhi oleh dampak badai Irene dan perkembangan tenaga kerja sepekan ke depan.

Pedagang Eropa menyulap kekhawatiran utang dan data ekonomi yang melunak sekarang akan menatap kepada gambar satelit, pelacakan jalur Badai Irene, yang diperkirakan akan memukul New York selama akhir pekan. Badai luar biasa dari perjalanannya ke Pantai Timur AS pada hari Jumat, mengancam 55 juta orang, dan diperkirakan menyebabkan kerusakan properti sebesar miliaran dolar.

Mengutip Reuters, Bursa utama AS sedang mempersiapkan untuk menghadapi pemadaman listrik dan banjir, dan yang mungkin mempengaruhi perdagangan pada hari Senin. Setidaknya untuk sekarang, NYSE dan Nasdaq berharap bisa membuka perdaganganseperti biasa pada Senin (29/8) pagi. Dewan Besar mengatakan keputusan akhir akan dibuat pada hari Sabtu atau Minggu, terutama di lantai bursa di distrik keuangan Manhattan dari dataran rendah, yang bisa melihat gelombang badai dan banjir.

Seorang trader senior senior di sebuah perusahaan perdagangan di New York mengatakan Jumat bahwa badai Irene telah menghancurkan setiap kesempatan reli yang tampaknya mustahil, mengingat besarnya posisi short yang telah dibangun di pasar ekuitas. "Jika badai ini adalah sebuah bencana, saya duga adalah kita akan turun menangani 30-40 pada hari Senin," katanya.

Saham Asuransi Properti Allstate dan Wisatawan Travelers terpukul dalam perdagangan intraday rendah dua tahun pada hari Jumat, sebagian karena kekhawatiran atas klaim yang disebabkan badai tersebut. "Kami bermaksud untuk terbuka, tapi alam mungkin memiliki rencana lain," kata Lou Pastina, wakil presiden eksekutif operasi NYSE.

Setelah itu, fokus baru akan berubah dari prospek ekonomi Federal Reserve kelaporan penggajian Agustus pada Jumat mendatang.

Ketua Fed Ben Bernanke, dalam pidatonya pada pertemuan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, mengatakan sebagian besar beban untuk memastikan dasar yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang terletak di kaki Gedung Putih dan Kongres AS. Presiden Barack Obama diperkirakan berencana menyampaikan secara detil untuk menciptakan lapangan kerja setelah dia kembali dari liburannya minggu depan.

Investor akan memiliki beberapa hari untuk memposisikan diri menjelang pidato Obama. "Ini jelas merupakan pertaruhan Bernanke kepada Obama, yang akan segera mengumumkan sebuah karya inisiatif," kata Lance Roberts, CEO Streettalk Advisors, sebuah perusahaan manajemen investasi di Houston. "Pasar berpikir kita sekarang bisa mendapatkan stimulus dari pemerintah."

Laba Bersih Pan Brothers Naik 195,53%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 195,53% menjadi Rp37,65 miliar pada semester 1-2011 dari Rp12,74 miliar pada periode serupa 2010.

Dalam laporan publikasinya ke BEI, perseroan menjelaskan kenaikan laba bersih pada semester 1-2011 ini disebabkan adanya peningkatan pendapatan menjadi Rp864,95 miliar dari Rp650,99 miliar tahun lalu.

Perseroan juga membukukan kenaikan total kewajiban pada tengah tahun 2011 menjadi Rp910,51 miliar dari Rp719,72 miliar tahun lalu. Sementara total ekuitas naik menjadi Rp631,89 miliar dari hanya Rp167,57 miliar.

Investor mau masuk ke produk lebih beresiko, dollar AS turun 0,8% terhadap euro

Investor mau masuk ke produk lebih beresiko, dollar AS turun 0,8% terhadap euro
NEW YORK. Mata uang dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama dunia, setelah pidato Ben S. Bernanke mengindikasikan perekonomian AS tidak dalam keadaan perlu stimulus dalam waktu dekat. Hal ini membuat investor berani untuk masuk ke dalam produk investasi yang lebih beresiko.

Dollar AS melemah 0,8% ke posisi US$ 1,4499 terhadap euro pada pukul 17:00 waktu New York. Dalam seminggu, dollar AS telah melemah 0,7%. Dollar AS pun terdepresiasi sebanyak 1,1% terhadap yen, sementara yen menguat terhadap euro sebesar 0,2% ke level 111,17 per euro.

Sementara itu, mata uang Swiss franc melemah 2,5% ke posisi 1,1690 per euro dan menyentuh angka 1,1736, menjadi yang terlemah sejak 25 Juli. Dollar Index melemah 0,8% ke level 73,712 dari posisi 74,279 pada hari sebelumnya.

"Bernanke paling tidak agak optimistis bahwa AS tdak dalam keadaan resesi. Orang-orang ingin kembali ke produk beresiko, meski pergerakannya masih lemah," ujar Alan Ruskin Kepala Strategi Mata Uang Deutche Bank AG di New York.

Harga emas menguat ikut tersengat sentimen positif pidato Bernanke

Harga emas menguat ikut tersengat sentimen positif pidato Bernanke
SEATTLE. Setelah pimpinan The Federal Reserve Ben S. Bernake tidak menyebut akan adanya rencana stimulus untuk menggenjot perekonomian AS, harga emas di New York lantas menguat untuk hari keduanya.

Harga emas untuk pengapalan Desember 2011 menguat US$ 34,10 atau 1,9% ke posisi US$ 1.797,30 pada pukul 13:58 waktu setempat di bursa Comex, New York. Padahal, harga emas telah turun sebanyak 3% dalam lima hari kebelakang, dan menjadi pelemahan pertama mingguan dalam delapan minggu terakhir.

"Semua isu yang akan kembali membuat harga emas melambung masih ada. Bernanke hanya mencari waktu yang lebih tepat untuk menentukan keputusan," ujar Frank Lesh, trader dari FuturePath Trading LLC di Chicago.

Emas terus reli

Pasar bullish emas berada dalam tahun kesebelasnya, mencetak penguatan terbesar sejak 1920 di London. Investor mencari diversifikasi investasi di luar saham dan mata uang.

Sebelum minggu ini, harga emas telah menguat dalam tujuh minggu, menjadi reli terpanjang sejak April 2007. Harga emas dalam setahun ini pun sudah menguat 26%.

Pasar respon positif pidato Bernanke, indeks Wall Street ditutup menguat

Pasar respon positif pidato Bernanke, indeks Wall Street ditutup menguat
NEW YORK. Indeks Wall Street ditutup menguat pada akhir pekan ini hingga lebih dari 1%, mengakhiri pelemahan berturut-turut dalam empat minggu terakhir.

Sentimen positif datang dari pernyataan pimpinan The Federal Reserve (The Fed) Ben S. Bernanke yang mengindikasikan ekonomi AS tidak cukup buruk untuk membutuhkan stimulus dalam waktu dekat.

Bursa S&P naik 1,5% ke level 1.176,80 pada penutupan pukul 16:00 waktu setempat, setelah sebelumnya merosot sebanyak 2%. The Dow Jones Industrial Average juga ditutup naik 134,72 poin atau 1,21% pada posisi 11.284,54. Dan The Nasdaq Composite Index pun menguat 60,22 poin atau 2,49% menuju level 2.479,85.

Pasar menjadi optimistis setelah tidak ada sinyal dari Bernanke bahwa ia akan mencari stimulus untuk membantu perekonomian AS. Ia juga mengangkat pernyataan anggota Federal Open Market Committee yang mengatakan bahwa data perekonomian AS tidak menunjukkan AS menuju resesi.

Dalam pidato tahunannya di Jackson Hole, Wyoming, ia mengumumkan bahwa Federal Open Market Committee akan mengadakan pertemuan dua hari pada bulan September untuk melakukan pembahasan menyeluruh mengenai perekonomian dan langkah-langkah yang akan The Fed tempuh. Dia memang belum memberi keputusan terhadap isu-isu yang telah dibahas sebelumnya, termasuk pilihan untuk membeli obligasi pemerintah putaran ketiga atau tidak.

Pertemuan ini memiliki dua implikasi. Pertama, mungkin berarti mereka akan membahas lebih dalam mengenai langkah-langkah yang sudah mereka rencanakan. "Atau mereka akan membicarakan hal-hal yang belum mereka lakukan," ujar John Canally ekonom dari LPL Financial Corp.

Departemen Perdagangan mengumumkan, PDB AS meningkat 1% pada kuartal kedua, di bawah ekspektasi ekonom yang memprediksi PDB AS akan tumbuh 1,1%. "Meski masalah-masalah krusial masih mengancam, tapi secara fundamental perekonomian AS tidak secara permanen akan berada dalam kondisi buruk seperti dalam empat tahun terakhir ini," ujar Bernanke.

Bernanke menambahkan, semua itu memang butuh waktu, tapi ia berpendapat bahwa peringkat pertumbuhan perekonomian dan tingkat lapangan pekerjaan akan konsisten dengan fundamental ekonomi yang dimiliki AS saat ini.

Wall Street Akhir Pekan Ditutup Menguat

Headline
INILAH.COM, New York - Saham-saham AS berakhir menguat semalam, dengan Wall Street membukukan kenaikan mingguan pertama dari lima pekan.

Apresiasi terjadi setelah Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengisyaratkan perekonomian tidak membutuhkan stimulus cepat.

"Kami kini berpikir, ekonomi AS akan meningkat," kata Ken Menara, analis senior di Quantitative Analysys Service, menyikapi pidato Bernanke. Demikian dikutip dari Yahoo.com.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 134,72 poin, atau 1,2% ke level 11.284,54, naik 4,3% dari penutupan Jumat pekan lalu lalu.

Indeks Standard & Poor 500 naik 17,53 poin, atau 1,5%, ke level 1.176,80, kenaikan mingguan 4,7%. Indeks komposit Nasdaq naik 60,22 poin, atau 2,5%, ke level 2.479,85, dan membukukan kenaikan mingguan 5,9%. [ast]

Defisiensi Modal, MIRA Masih Rugi Rp43,29 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) mengalami kerugian bersih sebesar Rp43,29 miliar pada semester 1-2011 atau turun dibanding kerugian pada periode yang sama 2010 sebesar Rp324,88 miliar.

Dalam laporan keuangan publikasi perusahaan disampaikan kerugian bersih semester 1-2011 ini dipicu beban pendapatan lain-lain sebesar Rp245,41 miliar pada semester 1-2011. Selain itu, beban administrasi juga naik menjadi Rp30,74 miliar dari Rp26,74 miliar tahun lalu. Penghasilan perusahaan pada tengah tahun 2011 juga turun menjadi Rp507,08 miliar dari Rp575,18 miliar tahun lalu. Kondisi ini menyebabkan perusahaan menderita rugi per saham sebesar Rp10,93.

MIRA juga masih mencatatkan kewajiban senilai Rp11,79 triliun pada semester 1-2011, sedang di sisi ekuitas terjadi defisiensi modal sebesar Rp3,61 triliun.

Jumat, 26 Agustus 2011

Kisi-kisi Pidato Bernanke Ramaikan Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah berhasil menguat setelah IHSG ditutup hanya melemah tipis. Pasar kembali fokus pada pidato gubernur The Fed nanti malam dan mengabaikan kisi-kisi bahwa AS tidak akan keluarkan stimulus.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang kembali fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jackson Hole, Wyoming, nanti malam atau pukul 10.00 AM waktu setempat.

Karena itu, rupiah menguat meski sebelumnya keluar kisi-kisi bahwa The Fed tidak akan mengeluarkan stumulus lanjutan sehingga dolar AS menguat tajam. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.558 dan terlemahnya 8.578 dari posisi pembukaan 8.569 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (26/8).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (26/8) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.560/8.570 per dolar AS dari posisi kemarin 8.575/8.585.

Kemarin, lanjut Chritian, terjadi pergerakan di luar perkiraan di mana dolar AS menguat tajam seiring perubahan ekspektasi stimulus ekonomi yang diperkirakan tidak diberikan The Fed. Sebab, salah satu anggota The Fed memberikan kisi-kisinya yang juga sebagai anggota simposium tersebut yaitu Thomas Boenick. "Boenick mengatakan bahwa bank sentral AS tetap memproyeksikan GDP AS 2011 di level 2-2,5%," ujarnya.

Angka ini dinilai pasar sangat optimistis. Karena itu, peluang resesi double dip AS jadi kecil. Akibatnya, peluang untuk pemberian stimulus seperti Quantitative Easing (QE) tahap ketiga pun mengecil. "Karena itu, secara tak terduga, dolar AS menguat tajam kemarin dan jadi tekanan bagi rupiah," ujarnya.

"Resesi double dip tidak mungkin terjadi," kata Christian menirukan Thomas Boenick yang merupakan presiden The Fed dari Kansas City. Boenick diwawancara langsung dari Jackson Hole, Wyoming di sela-sela istirahat simposium itu yang dianggap market sebagai kisi-kisi pidato Bernanke.

Data ekonomi AS yang buruk terutama di sektor manufaktur dan pengangguran ditepis Thomas Boenick. Pekan lalu dirilis indeks manufaktur kawasan Philadelphia yang minus 30,7 dari sebelumnya plus 3,2. Begitu juga dengan indeks manufaktur New York minus 7,7 dari minus 3,8 dan terakhir indeks manufaktur kawasan Virginia dan sekitarnya yang biasa disebut kawasan Richmond dirilis di level minus 10 dari sebelumya minus 1 (satu).

Begitu juga dengan data pengangguran AS terakhir yang negatif. Unemployment Claims AS naik jadi 417 ribu dari sebelumnya 412 ribu. Nanti malam juga akan dirilis data Gross Domestic Product (GDP) AS awal untuk kuartal ketiga 2011 yang diperkirakan 1,1% dari sebelumnya 1,3%. "Semua data ini ditepis oleh Thomas Boenick," tandas Christian.

Menurut Boenick, lanjut Christian, buruknya data tersebut hanya merupakan fluktuasi temporer. Karena itu The Fed membutuhkan update ekonomi AS lebih lanjut untuk mengeluarkan stimulus baru.

The Fed kelihatannya masih memonitor perkembangannya terlebih dahulu baru mengambil keputusan stimulus kalau memang diperlukan. "Jadi, pasar menangkap sinyal dalam jangka pendek, The Fed belum akan mengeluarkan stimulus terlebih dahulu," paparnya.

Tapi, hari ini dolar AS kembali tertekan sehingga rupiah menguat karena pasar menunggu apa persisnya pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jacson Hole, nanti malam itu.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah 0,45% ke level 74 dari sebelumnya 74,30. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4447 dari sebelumnya US$1,4373 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, pelemahan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) hari sebesar 2,65 poin (0,07%) ke level 3.841,731 salah satunya dipicu oleh pelemahan tipis bursa saham di Asia.

Kemarin pun, saat Dow Jones dan bursa regional Asia positif, IHSG justru ditutup melemah tipis. “Jadi memang, market Indonesia punya alasan khusus yakni momentum profit taking jelang libur panjang lebaran 2011,” ujarnya.

Artinya, lanjut Cece, pasar ingin aman dan hati-hati. Sebab, selama bursa Indonesia libur, bursa global berjalan normal. Pasar khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan di luar negeri. Apalagi, situasi AS dan Eropa masih volatile. “Karena itu, secara psikologis pasar lebih memilih untuk memegang dana tunai dibandingkan saham untuk kembali masuk setelah libur usai,” papar Cece.

Di sisi lain, pasar juga tetap fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada symposium di Jackson Hole, Jumat (26/8) ini. Pasar menantikan apakah Fed akan mengeluarkan Quantitative Easing (QE) tahap ketiga sesuai keinginan pasar atau tidak.

“Jika tidak, tentu bursa saham global akan turun pada saat bursa Indonesia libur,” ujarnya. “Itulah risiko yang jadi pertimbangan investor sehingga mereka merampingkan portofolio sampai 50% untuk di-hold hingga akhir 2011.” [mdr]

Inilah 10 Top Foreign Sell Jumat (26/8)

INILAH.COM, Jakarta - Jatuhnya IHSG hari ini dipicu banyaknya aksi jual asing selama perdagangan.

Asing tercatat melakukan menjual 668,75 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,58 triliun atau terjadi net foreigh sell sebesar Rp469,95 miliar.

Data BEI seperti dikutip INILAH.COM menunjukkan asing masih tertarik menjual saham ADRO sebanyak 68,64 juta saham. Disusul PGAS 26,15 juta saham.

Kemudian saham SIPD yang dilepas sekitar 13,18 juta saham. Begitu juga dengan saham BBKP dijual sebanyak 11,93 juta saham. Ternyata INDF pun dilepas sebanyak 8,64 juta saham..

Hal serupa pun dialami BMRI dengan penjualan sekitar 7,32 juta saham.. Saham BTEL juga dijual sebanyak 7,18 juta saham. Selanjutnya saham PNLF yang dijual sebanyak 5,69 juta saham.

Diikuti saham BBCA degan penjualan 5,32 juta saham, serta saham SSIA dengan penjualan 5,01 juta saham.

Inilah 10 Top Net Foreign Buy Saham Jumat (26/8)

INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing Jumat (26/8) mengurangi tekanan terhadap IHSG yang ditutup turun 0,1% ke level 3.840,46.

Asing tercatat melakukan pembelian terhadap 356,98 juta saham senilai Rp1,11 triliun.Saham LPKR tercatat sebagai saham terbanyak dibeli investor asing. Foreign buy saham LPKR ini tercatat mencapai 18,06 juta saham dari volume sebanyak 68,41 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp50,64 miliar. Urutan kedua terjadi untuk saham BRAU yang mencatatkan foreign buy sebanyak 11,13 juta saham dari volume perdagangan sebanyak 11,49 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp6,09 miliar.

Posisi berikutnya saham BBRI yang dibeli asing sebanyak 7,63 juta saham dari volume sebanyak 18,61 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp121,41 miliar. Kemudian saham BNBR yang mencatatkan pembelian asing sebanyak 4,85 juta saham dari volume sebanyak 179,19 juta saham dengan nilai transaksi Rp11,29 miliar.

Saham ARNA juga masuk dalam top foreign buy dengan pembelian asing sebanyak 4,16 juta saham dari volume sebanyak 9,07 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,11 miliar.

Selanjutnya saham ASRI yang dibeli asing sebanyak 4,16 juta saham dari volume sebanyak 88,08 juta saham senilai Rp37,33 miliar. Sementara saham IPOL tercatat mengalami pembelian asing sebanyak3,45 juta saham dari volume sebanyak 49,31 juta saham senilai Rp7,92 miliar.

Sedang saham BHIT mencatatkan pembelian asing sebanyak 3,17 juta saham dari volume sebanyak 17,24 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,53 miliar. Kemudian saham LSIP dengan net foreign buy sebesar 2,93 juta saham serta DILD untuk 2,59 juta saham.

Nantikan Pidato The Fed, Rupiah Menguat 15 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (26/8) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.560/8.570 per dolar AS dari posisi kemarin 8.575/8.585.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pengautan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang kembali fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jackson Hole, Wyoming, nanti malam atau pukul 10.00 AM waktu setempat.

Karena itu, rupiah menguat meski sebelumnya keluar kisi-kisi bahwa The Fed tidak akan mengelurakan stumulus lanjutan sehingga dolar AS menguat tajam. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.558 dan terlemahnya 8.578 dari posisi pembukaan 8.569 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (26/8).

Kemarin, lanjut Chritian, terjadi pergerakan di luar perkiraan di mana dolar AS menguat tajam seiring perubahan ekspektasi stimulus ekonomi yang diperkirakan tidak diberikan The Fed. Sebab, salah satu anggota The Fed memberikan kisi-kisinya yang juga sebagai anggota simposium tersebut yaitu Thomas Boenick. "Boenick mengatakan bahwa bank sentral AS tetap memproyeksikan GDP AS 2011 di level 2-2,5%," ujarnya.

Angka ini dinilai pasar sangat optimis. Karena itu, peluang resesi double dip AS jadi kecil. Akibatnya, peluang untuk pemberian stimulus seperti Quantitative Easing (QE) tahap ketiga pun jadi kecil. "Karena itu, secara tak terduga, dolar AS menguat tajam kemarin dan jadi tekanan bagi rupiah," ujarnya.

"Resesi double dip tidak meungkin terjadi," kata Christian menirukan Thomas Boenick yang merupakan presiden The Fed dari Kansas City. Boenick diwawancara langsung dari Jackson Hole, Wyoming di sela-sela istirahat simposium itu yang dianggap market sebagai kisi-kisi pidato Bernanke.

Data ekonomi AS yang buruk terutama di sektor manufaktur dan pengangguran ditepis oleh Thomas Boenick. Pekan lalu dirilis indkes manufaktur kawasan Philadelphia yang dirilis minus 30,7 dari sebelumnya plus 3,2. Begitu juga dengan indeks manufaktur New York yang minus 7,7 dari sebelumnya minus 3,8 dan terakhr indeks manufaktur kawasan Virginia dan sekitarnya yang biasa disebut kawasan Richmond dirilis di level minus 10 dari sebelumya minus 1 (satu).

Begitu juga dengan data pengangguran AS terakhir yang negatif. Unemployment Claims AS naik jadi 417 ribu dari sebelumnya 412 ribu. Nanti malam juga akan dirilis data Gross Domestic Product (GDP) AS awal untuk kuartal ketiga 2011 yang diperkirakan 1,1% dari sebelumnya 1,3%. "Semua data ini ditepis oleh Thomas Boenick," tandas Christian.

Menurut Boenick, dikatakan Christian, buruknya data tersebut hanya merupakan fluktuasi temporer. Karena itu The Fed membutuhkan update ekonomi AS lebih lanjut untuk mengeluarkan stimulus baru.

The Fed kelihatannya masih memonitor perkembangannya terlebih dahulu baru mengambil keputusan stimulus kalau memang diperlukan. "Jadi, pasar menangkap sinayl dalam jangka pendek, The Fed belum akan mengeluarkan stimulus terlebih dahulu," paparnya.

Tapi, hari ini dolar AS kembali tertekan sehingga rupiah menguat karena pasar menunggu apa persisnya pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jacson Hole, nanti malam itu.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah 0,45% ke level 74 dari sebelumnya 74,30. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4447 dari sebelumnya US$1,4373 per euro," imbuh Christian.

Bursa Asia Berayun di Penghujung Pekan

Headline
INILAH.COM, Singapura - Saham Asia berayun antara keuntungan dan kerugian menjelang pidato Gubernur Federal Reserve AS Ben Bernanke dan sebelum laporan yang diekspektasikan menunjukkan melambatnya pertumbuhan di AS.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% menjadi 120,18 pada pukul 5:20 di Tokyo, setelah berayun antara apresiasi dan koreksi setidaknya delapan kali. Sekitar 10 saham turun untuk setiap sembilan yang naik. Indeksi menuju kenaikan mingguan pertama sejak 22 Juli.

Investor menunggu pidato Ben Bernanke hari ini dalam pertemuan para gubernur bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, untuk setiap indikasi apakah The Fed akan memulai stimulus ekonomi lebih lanjut di tengah memburuknya data ekonomi AS

"Investor benar-benar menunggu dengan harga bergerak sedikit," kata Naoki Fujiwara, di Shinkin Asset Management Co, Tokyo. "Pasar agak berfluktuasi menjelang pertemuan. Saya tidak berharap mereka akan mengumumkan pelonggaran moneter yang besar. "

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average naik 0,3% setelah berayun antara keuntungan dan kerugian lebih dari 20 kali, dimana Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengundurkan diri.

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 tergelincir 0,3%, menghapus kenaikan di sesi awal sebanyak 0,4%. Indeks komposit Shanghai turun 0,1%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,9%, menekan keuntungan sebanyak 0,9%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah, setelah berayun antara koreksi 0,3% dan apresiasi 0,8%. Indeks S & P 500 turun 1,6% menjadi 1,159.27 di New York kemarin, setelah reli tiga hari. Hal ini terjadi pascasaham Jerman jatuh atas spekulasi regulator siap memaksakan pembatasan pada beberapa pasar ekuitas Eropa. Sebuah laporan kenaikan klaim pengangguran menambah indikasi pelemahan ekonomi AS.

Data yang akan dirilis hari ini mungkin menunjukkan ekonomi AS tumbuh 1,1% pada kuartal kedua, turun dari perkiraan sebelumnya 1,3%, menurut perkiraan median ekonom dalam survei Bloomberg.

"Skenario risiko double dip-di AS semakin besar di benak setiap orang," kata Warit Kathong, fund manager di Amerika Investasi Co, Tokyo. "Orang-orang sangat berhati-hati sekarang, menunggu pidato Bernanke di Jackson Hole. Dia mungkin mengatakan sesuatu untuk mencoba menenangkan pasar global.”

Di antara 617 perusahaan di MSCI Asia yang melaporkan laba bersih sejak 11 Juli, sebanyak 45% melampaui perkiraan analis, sementara 33% meleset.

Saham eksportir turun atas spekulasi jatuhnya pengiriman ke AS, pasar terbesar untuk produk Asia. Billabong International Ltd, pembuat surfwear yang mendapat 70% penjualan dari Amerika dan Eropa, jatuh 5% di Sydney, setelah klaim pengangguran awal AS tiba-tiba naik. James Hardie Industries SE , pemasok bahan bangunan yang mendapat 68% penjualan dari global AS, turun 0,7%.

Li & Fung, pemasok mainan dan pakaian untuk pengecer AS termasuk Wal-Mart Stores Inc, turun 1,2% di Hong Kong. Industrial & Commersial Bank of China Ltd, pemberi pinjaman terbesar dunia berdasarkan nilai pasar, naik 1,4% setelah membukukan laba semseter pertama y ang lebih tinggi.

Air China Ltd, operator terbesar dunia berdasarkan nilai pasar, turun 4,3% di Hong Kong,setelah melaporkan laba bersih semester pertama turun 12%.

Lima bank terbesar China membukukan kombinasi laba paruh pertama sebesar US$ 57 miliar, melebihi total 14 bank saingan mereka di AS dan Eropa.

Fairfax Media Ltd, penerbit surat kabar Australia terbesar kedua, melonjak 7,1%. Elpida Memory Inc, pembuat memori chip komputer Jepang, melonjak 18%, tertinggi dalam indeks MSCI Asia Pasifik, setelah harga memori chip random access dinamis naik pertama kalinya hampir lima bulan. [ast]

BIPI alihkan dana IPO untuk bayar utang

BIPI alihkan dana IPO untuk bayar utang
JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akhirnya memutuskan membayar seluruh utang yang terjadi saat mengakuisisi PT Elnusa Tbk (ELSA). Total utang perusahaan minyak dan gas ini mencapai Rp 944 miliar saat membeli 37,15% saham ELSA dari PT Tridaya Esta.

"Dana tersebut kami ambil dari dana initial public offering," kata Direktur BIPI Firlie Ganiduto, Jumat (26/8). Tahun lalu, BIPI berhasil mencari dana dari hajatan tersebut sebesar Rp 1,61 triliun dan hingga saat ini masih tersisa Rp 1,4 triliun.

Firlie pun menjabarkan dana Rp 728 miliar akan dibayarkan ke PT Indotambang Perkasa selaku induk usaha perusahaan. Sedangkan sisanya, kurang lebih Rp 216 miliar akan dibayarkan ke Amadia Investments.

Utang ini berasal dari promossory notes BIPI mencapai Rp 894,81 miliar. Surat utang tersebut akhirnya dibeli PT Indotambang Perkasa. Namun, BIPI sudah melunasi Rp 302,5 miliar, yang dipakai membeli 12,55% saham ELSA.

Pelunasannya menggunakan pinjaman BIPI dari Amadia Investment senilai US$ 30 juta. Utang berbunga 12% setahun itu dijamin dengan 12,55% saham Elnusa milik BIPI, dan saham PT Delta Samudra, perusahaan batubara milik BIPI.

Dalam prospektus yang dikeluarkan BIPI saat melangsungkan IPO, awalnya dananya untuk pemberian utang ke PT Benakat Oil sebesar 59%. Dana itu juga akan digunakan untuk pengeboran lokasi baru dan program kerja di PT Benakat Barat Petroleum.

BIPI juga berniat menggunakan 36% dana IPO untuk memberi utang pada PT Benakat Mining. Sayang, terdesak waktu pembayaran utang yang sudah akan jatuh tempo membuat BIPI harus bergerak cepat dan pilihannya adalah mengubah penggunaan dana IPO mereka.

"Untuk ke Indotambang itu sekalian dengan bunga yang harus kami bayarkan," lanjut Firlie. Sebagai catatan saja, utang ke Indotambang akan jatuh tempo di 12 September mendatang, sedangkan untang ke Amadia sudah jatuh tempo pada Agustus ini.

Benakat Segera Lunasi Utang Senilai Rp944 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akan melunasi utang kepada PT Indotambang Perkasa dan Amadia Investments Ltd pada kuartal ketiga dengan total Rp944 miliar.

"Pelunasan utang akan dilakukan secepatnya diharapkan kuartal ketiga," ujar Direktur PT Benakat Petroleum Energy Tbk Firlie Ganindito, Jumat (26/8) seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BIPI.

Perseroan memiliki utang sebesar Rp728 miliar kepada PT Indotambang Perkasa. Utang tersebut jatuh tempo pada 12 September 2011. Selain itu, perseroan akan melunasi utang sebesar Rp216 miliar kepada Amadia Investments Ltd. Rencana perseroan tersebut telah disetujui dalam RUPSLB perseroan untuk perubahan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum.

Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana sebesar Rp150 miliar untuk mendanai pengembangan usaha dan anak usaha serta dana sebesar Rp36,32 miliar akan digunakan untuk modal kerja.

Hasil RUPSLB perseroan juga menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris antara lain Direktur Utama dijabat oleh Muhammad Suluhuddin Noor, Direktur dijabat oleh Adhi Utomo Jusman dan Wong Michael, serta Direktur tidak terafiliasi Firlie Ganinduto. Sedangkan posisi komisaris antara lain Komisaris Utama Andreas Ahadi, Komisaris Independen Zanial Achmad, dan Komisaris dijabat oleh Ferdy Yustianto.

Seperti diketahui, perseroan mendapatkan hasil penawaran umum saham perdana sebesar Rp1,6 triliun pada Februari 2010. Selain itu, perseroan juga mengeluarkan waran sebesar 6,5 miliar waran dengan nilai Rp942,5 miliar. [cms]

Fitch naikkan peringkat utang PWON dari B- menjadi B

Fitch naikkan peringkat utang PWON dari B- menjadi B
JAKARTA. Fitch Ratings menaikkan peringkat obligasi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tenor jangka panjang berbasis dollar AS dan rupiah, dari B- menjadi B. Peringkat nasional surat utang jangka panjang PWON juga dinaikkan dari BBB- menjadi BBB+. Fitch memberikan prospek stabil untuk rating tersebut.

Di saat bersamaan, peringkat surat utang berjaminan senilai US$ 13 juta yang jatuh tempo November 2011 juga dinaikkan dari B- menjadi B.

Analis Fitch Erlin Salim dalam rilis pers (26/8) mengatakan, peningkatan peringkat itu mencerminkan membaiknya posisi keuangan Pakuwon setelah sukses menjual proyek terbarunya di Jakarta, yaitu Superblock Gandaria City. Superblock itu terdiri dari pusat perbelanjaan, perkantoran, dan kondominium.

Sampai akhir Juni 2011, Gandaria City mall memiliki tingkat hunian 93%, sedangkan kedua gedung kondominium sudah terjual lebih dari 90%. Sementara, gedung perkantoran Gandaria 8 sudah terjual sekitar 60%, dan sisanya akan disewakan. Selanjutnya, EBITDA pendapatan berulang (recurring) dari Gandaria diperkirakan bakal berkontribusi sekitar 30% terhadap total EBITDA berulang perseroan.

Ke depan, untuk mendongkrak pertumbuhan pendapatan, PWON akan fokus pada pengembangan proyek lain di Surabaya, seperti Tunjungan Plaza, gedung kondominium di Pakuwon City, dan pengembangan perumahan di Surabaya.

Erlin menyebut, arus kas dari pendapatan yang berulang dan penjualan perdana proyek-proyek tersebut diharapkan mencukupi biaya konstruksi proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi, dan memenuhi kewajiban pembayaran kembali pokok utang dan bunga.

Hingga semester pertama 2011, kas PWON tercatat Rp 342 miliar berbanding kewajiban jangka pendek sebesar Rp 235 miliar. Rasio utang dan coverage berada di 1,8x dan 2x. Rasio-rasio tersebut diharapkan akan membaik secara bertahap seiring dengan jadwal pembayaran utang dan peningkatan EBITDA dari proyek yang sedang dan akan berjalan ke depan.

Lanjut Erlin, adapun prospek stabil mencerminkan expektasi Pakuwon akan menjaga profil resiko yang sesuai dengan peringkatnya dalam jangka pendek sampai menengah. Penurunan peringkat bisa terjadi karena penurunan yang signifikan dari kontribusi pendapatan yang berkelanjutan atau tingkat hunian.

Return reksadana saham berguguran

JAKARTA. Mengikuti terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), return atau imbal hasil reksadana saham pun terpuruk. Data PT Infovesta Utama periode 29 Juli - 24 Agustus 2011 menunjukkan, hampir semua imbal hasil produk reksadana berguguran. Hanya satu produk yang mampu meraih kinerja positif, yaitu produk Lautandhana Equity Progresif, yang naik 1,19%.

Sebagai catatan, pada periode yang sama, IHSG juga turun sebesar 6,87%. Produk reksadana saham yang mengalami penurunan return terdalam pada periode tersebut, yaitu Prospera Bijak dengan penurunan 11,09%. Setelah itu ada produk Pratama Saham yang turun 10,54%.

Analis Infovesta Utama Edbert Suryadjaya mengatakan, penurunan return reksadana saham kemarin cukup dalam. Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di pasar domestik, tapi juga pasar global.

Lanjut Edbert, produk reksadana saham yang pada periode sebulan lalu masih bisa mendahului kinerja IHSG merupakan produk reksadana saham dengan dana kelolaan tidak terlalu besar atau masih belum likuid. "Dengan dana kelolaan yang masih minim, maka jika terjadi redemption, bisa jadi Manajer Investasinya menjual "barang" mereka sendiri," imbuhnya, Jumat (26/8).

Edbert merekomendasikan, momen jatuhnya IHSG ini dapat dijadikan ajang investor untuk masuk (subscription) ke reksadana saham.

Bapepam targetkan kuasi reorganisasi BNBR rampung Desember 2011

Bapepam targetkan kuasi reorganisasi BNBR rampung Desember 2011
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK) memberi sinyal kuasi reorganisasi PT Bakrie and Brothers tbk (BNBR) akan rampung pada Desember 2011.

Kepala Biro Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R.Aziz menuturkan, BNBR telah mengajukan kembali minat untuk melakukan kuasi reorganisasi pada 19 Agustus 2011. Perseroan bakal menggunakan laporan keuangan Juni 2011 untuk melakukan kuasi reorganisasi.

"Mereka eligible (memenuhi persyaratan). Ditargetkan, kuasi reorganisasi sudah benar-benar tuntas prosesnya pada Desember," tutur Gonthor, di Jakarta, Jumat (26/8).

Hari ini, BNBR mendatangi Bapepam-LK untuk meminta penjelasan dan isu-isu kuasi reorganisasi. "Mereka datang meminta penjelasan terkait aspek keuangan dan akutansinya," imbuh Gonthor.

Dengan adanya kuasi reorganisasi tersebut, defisit pembukuan keuangan BNBR akan hilang sehingga kondisi keuangan BNBR akan terlihat lebih baik. Kuasi reorganisasi akan mencatatkan nilai aset BNBR sesuai dengan kondisi sebenarnya pada saat ini.

Kinerja keuangan BNBR per 31 Desember 2010 mencatatkan, defisit dan selisih nilai restrukturisasi entitas pengendali sebesar Rp 38,2 triliun. Perseroan akan menghapus saldo defisit sekitar Rp 38 triliun. Nilai ini merupakan akumulasi kerugian BNBR sejak krisis moneter tahun 1997/1998 dan krisis 2008 lalu, serta kerugian investasi di entitas si pengendali. Kerugian tersebut terutama karena jatuhnya harga-harga saham di tahun 2008 lalu.

Gonthor bilang, apabila kuasi reorganisasi selesai pada Desember 2011, perseroan akan membagikan dividen di 2012.