Senin, 08 Agustus 2011

Cargil Rampungkan Tender Offer Sorini

JAKARTA: PT Cargill Asia Pacific Holding Pte Ltd melalui anak usahanya PT Cargill Foods Indonesia menguasai 97,99% saham PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk setelah merampungkan tender offer saham dari pihak shareholder.

Sebelumnya pada 28 Januari 2011, raksasa pertanian asal negeri Paman Sam itu telah merampungkan akuisisi sebanyak 85,01% saham di Sorini dari kepemilikan PT AKR Corporindo Tbk dan UOB Kay Hian Pte Ltd senilai Rp3.500 per lembar saham atau setara US$300 juta.

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, hari ini, perseroan kembali menambah porsi kepemilikannya di Sorini melalui tender offer dari tiga shareholder perseroan yaitu Kanwarlal Motilal Chopra yang menjabat presiden direktur perseroan, Sunit Kumar Dhoka, dan Moeljono Tedjo yang keduanya menjabat sebagai direktur perseroan.

Transaksi pembelian di IDX itu dilakukan oleh Bahana Sekuritas pada 10 Mei 2011. Bahana tercatat membeli sebanyak 530.000 saham atau senilai Rp1,85 miliar dari Moeljono Tedjo, sebanyak 675.000 saham atau senilai Rp2,36 miliar dari Sunit Kumar Dhoka, dan sebanyak 4,16 juta saham atau senilai Rp14,56 miliar dari Kanwarlal Motilal Chopra.

Sampai dengan kuartal 3 bulan pertama tahun ini, Sorini membukukan laba bersih Rp28,71 miliar atau turun tipis 4,9% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama 2010 sebesar Rp30,21 miliar. Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan bersih perseroan sebesar 2% menjadi Rp399,82 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama 2010 sebesar Rp408,01 miliar.

Bram Klaeijsen, Regional Director Asia Pacific Region Cargill yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Sorini sebelumnya mengatakan Cargill akan berupaya membuat pendapatan Sorini meningkat tiga kali lipat dalam 5 tahun ke depan.

Bila per 31 Desember 2010 pendapatan yang dibukukan Sorini mencapai Rp1,87 triliun, dalam 5 tahun ke depan akan meningkat menjadi Rp5,62 triliun.

Dia mengungkapkan pihaknya kini tengah menyusun berbagai strategi bisnis untuk mencapai target tersebut. "Kami sedang menyiapkan rencana bisnis dan sumber daya manusianya. Dalam 2 tahun ini pendapatan Sorini mungkin tidak akan terlalu besar karena masih dalam tahap perencanaan dan integrasi. Tapi mengijak tahun ketiga akan mulai terakselerasi," katanya.

Menurut dia, Sorini merupakan tumpuan pertumbuhan bisnis Cargill di Indonesia. "Makanya kami banyak menempatkan orang-orang dari luar untuk membantu aplikasi meningkatkan produk dan proyek," ujarnya.

Bram mengungkapkan nilai investasi yang dikeluarkan oleh Cargill dalam proses persiapan tersebut lebih dari US$100 juta. (faa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar