Senin, 01 Agustus 2011

Cetak Rekor Baru, IHSG Makin Dekat ke 4.200

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor tertinggi sepanjang masa setelah menanjak 62 poin. Bursa-bursa Asia yang menguat serta meredanya krisis utang AS menjadi faktor pendorong naiknya IHSG.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.470 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp 8.505 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 19,758 poin (0,47%) ke level 4.150,558. Sentimen positif muncul setelah ada tanda-tanda tercapainya kesepakatan kenaikan batas utang AS.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melesat 46,348 poin (1,12%) ke level 4.177,148. Krisis utang AS semakin mendekati tahap akhir dan diharapkan bisa berakhir positif.

Menjelang penutupan perdagangan, IHSG menanjak sangat tinggi dan menembus rekor intraday tertingginya di 4.193,556. Rekor intraday tertinggi sebelumnya yaitu di 4.177,739 yang diraih pada Rabu 27 Juni 2011 pekan lalu.

Mengakhiri perdagangan awal pekan di bulan Ramadan, Senin (1/8/2011), IHSG ditutup menanjak 62,641 poin (1,51%) ke level 4.193,441. Sementara Indeks LQ 45 melesat 12,666 poin (1,73%) ke level 742,502.

Rekor terakhir yang bisa diraih IHSG pada Rabu 27 Juli 2011, IHSG melesat 41,335 poin (1,00%) ke level 4.174,112. Saham-saham unggulan sangat berjasa dalam pencetakan rekor kali ini.

Hanya indeks sektor agri yang terkoreksi tipis, sisanya mampu mencetak poin dengan nilai yang sangat signifikan. Penguatan terbanyak dicetak oleh sektor properti, disususl oleh finansial.

Tingkat inflasi yang sedikti naik namunmasih terkendali di 0,67% pada bulan Juni tak membuat investor berhenti menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri. Investor asing dan lokal masih melakukan aksi beli.

Dana asing masih terus mengalir masuk ke lantai bursa dalam beberapa perdagangan terakhir. Kali ini, transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 248,884 miliar di seluruh pasar.

Volume dan nilai transaksi hari ini melonjak sangat tinggi karena ada transaksi tutup sendiri alias crossing terhadap saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) senilai Rp 12,5 triliun oleh Net Sekuritas (OK).

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 174.295 kali pada volume 19,482 miliar lembar saham senilai Rp 18,575 triliun. Sebanyak 182 saham naik, 82 saham turun, dan 86 saham stagnan.

Saham di bursa Asia kompak menguat di zona hijau setelah adanya tanda-tanda kesepakatan penambahan plafon utang AS untuk menghindari gagal bayar. Bursa saham Jepang melesat paling tinggi.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,05 poin (0,08%) ke level 2.703,78.
  • Indeks Hang Seng menguat 223,12 poin (0,99%) ke level 22.663,37.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 131,98 poin (1,34%) ke level 9.965,01.
  • Indeks Straits Times naik 27,68 poin (0,87%) ke level 3.216,94.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 24.000 ke Rp 359.000, Schering Plough (SCPI) naik Rp 500 ke Rp 30.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.100 ke Rp 53.000, dan Merck (MERK) naik Rp 1.500 ke Rp 125.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 500 ke Rp 16.400, Indomobil (IMAS) turun Rp 500 ke Rp 11.950, Adira Finance (ADMF) turun Rp 200 ke Rp 13.400, dan Axiata (XL) turun Rp 200 ke Rp 5.550.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar