Kamis, 18 Agustus 2011

Laba Bersih & Kuasi Siap Lecut Saham BNBR

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Harga saham BNBR diperkirakan bakal meroket seiring ekspektasi positif atas laba bersih emiten dan rencana kuasi reorganisasinya. Resistance Rp73 bisa dicapai pekan ini dan Rp75-85 pekan depan.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, untuk Kamis (18/8) ini perhatian pasar sudah selayaknya mengarah kepada Seven Brothers terutama saham PT Bakrie and Brothers (BNBR). Dia memperkirakan, saham induk usaha grup Bakrie ini, akan atraktif dalam pekan-pekan ini. Sebab, laporan keuangan emiten untuk kuartal II/2011 akan segera dirilis Jumat (19/8/2011) dan sudah audited.

Sebelumnya, menurut Willy, laporan keuangan emiten, sudah dimasukkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Karena itu, pada Kamis (18/8) ini terbuka lebar untuk menguat.

“Dalam pekan ini, saham BNBR bisa ditutup di level resistance Rp73 dan akan bertenger di level Rp75-85 pekan depan. Sedangkan level support di level Rp65,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (17/8).

Pada perdagangan Selasa (16/8) saham BNBR ditutup menguat Rp1 (1,53%) ke level Rp66 dari sebelumnya Rp65. Harga intraday tertingginya mencapai Rp68 dan terendah Rp64. Volume transaksi mencapai 969,4 juta unit saham senilai Rp64,2 miliar dan frekuensi 2.751 kali.

Willy memperkirakan, laba bersih BNBR mencapai Rp100-200 miliar. Ini sangat positif. Sebab, salah satu syarat kuasi reorganisasi adalah laporan keuangan harus plus. Selain itu, BNBR juga harus memiliki blueprint untuk kinerja lima tahun ke depan. “Selama lima tahun, BNBR tidak bisa minus lagi dalam laporan keuangannya dia,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Willy, nantinya BNBR akan membuka cabang di Singapura untuk menopang blueprint-nya itu sebagai perusahaan hedge fund. Setelah membukukan kinerja keuangan yang positif berturut-turut dalam lima tahun, emiten juga harus membagikan dividen kepada investor dalam lima tahun itu. “Karena itu, saham BNBR sangat prospektif dalam tahun-tahun mendatang,” tandasnya.

Willy memastikan kuasi reorganisasi BNBR bisa dilakukan tahun ini. Sebab, salah satu syaratnya yakni positifnya laporan keuangan akan menjadi kenyataan pekan ini. Apalagi, BNBR juga sudah mengajukan blueprint kinerja keuangan untuk lima tahun mendatang ke Bapepam.

Mereka juga akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 2 Oktober 2011 untuk meminta persetujuan dari pemegang saham terkait kuasi reorganisasinya itu. “Jika semua itu, sudah selesai, semua syarat untuk kuasi reorganisasinya itu terpenuhi,” tandasnya.

Di sisi lain, ada kemungkinan BNBR akan melepas PT Bakrie Telecom (BTEL) yang operasional usahanya saat ini masih gabung dengan BNBR. Sebagai perusahaan investasi, BNBR tidak bisa mencampuradukkan operasionalnya dengan BTEL. Mereka akan mencari investor yang akan membeli BTEL. “Menariknya, pasti banyak investor yang ingin membeli BTEL,” tandasnya.

Secara valuasi, lanjut Willy, saham BNBR sangat murah. Sebab, dalam sejarahnya saham ini pernah bertenger di atas level Rp600. Karena itu, saham ini menjadi saham termurah sepanjang sejarah. Dalam grafik dua tahun saja, saham ini di level Rp140-150 per saham. “Jadi, dengan harga sekarang di level Rp66 sangat murah,” imbuhnya.

Karena itu, target harga BNBR hingga akhir tahun di level Rp160 per saham. Apalagi, jika berkaca pada kesuksesan PT Polychem Indonesia (ADMG) yang setelah kuasi, harga sahamnya langsung melesat ke level Rp1.080. “BNBR pun bisa mencapai Rp160 hingga akhir tahun,” ungkap Willy.

Pada saat yang sama, dengan Vallar Plc di dalamnya, secara keuangan BNRB bakal audited dan berkelas internasional. Karena itu, secara fundamental saham ini jadi sangat menarik.

Lalu, berkaca pada laporan keuangan PT Darma Henwa (DEWA) yang minus, begitu laporan keuangannya positif (plus), harga saham DEWA langsung meroket dari level Rp70-80 langsung ke level Rp128 per saham.

Begitu juga dengan PT Energi Mega Persada (ENRG). Pada saat pembukuannya masih minus saham ini bermain di level Rp120-130. Begitu laporan keuangannya plus, langsung melesat ke level Rp265. “Karena itu, begitu BNBR merilis kinerja keuangannya plus, saham ini akan langsung bertenger di level Rp80-an,” papar Willy.

Dia menegaskan, investor haus menanti plus-nya laporan keuangan BNBR setelah bertahun-tahun dirundung minus. “Saya rekomendasikan strong buy untuk BNBR karena prospek kinclongnya kinerja dalam lima tahun mendatang,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar