Jumat, 25 November 2011

Dolar Tekan Rupiah, RI Tak Anggap Enteng Krisis Eropa & AS

Gb
Jakarta - Tekanan dolar AS terhadap rupiah terus terjadi, bahkan dolar saat ini sudah menembus level di atas Rp 9.000. Pemerintah makin waspada dan tak mau meremehkan dampak krisis di AS dan Eropa.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (25/11/2011).

"Saya melihat memang kita tidak boleh underestimate situasi di Amerika dan Eropa. Kita harus mengantisipasi dan memperkuat pasar domestik karena harus kita akui pasar finansial itu tak stabil. Ada pengaruh dari Eropa dan AS yang belum stabil ekonominya," tutur Hatta.

Pemerintah saat ini tidak mau percaya diri akan kekebalan ekonomi domestik terhadap krisis utang Eropa. Pemerintah akan terus memperkuat serapan pasar dalam negeri sehingga ekonomi tidak terguncang gangguan dari luar.

"Kita harus hilangkan hambatan yang ada, kebijakan responsif kita harus diperkuat. Yang penting kebijakan koordinasi antara BI dan (Kementerian) Keuangan harus kita perkuat dan memperkuat hal-hal yang berkaitan dengan regulasi supaya landasan hukum dalam mengambil keputusan juga baik," paparnya.

Selain itu, lanjut Hatta, lesunya ekonomi Eropa dan AS ini bakal menghambat laju ekspor Indonesia. Belum lagi, China juga mengalami perlambatan ekonomi. China merupakan salah satu pasar ekspor andalan Indonesia.

"Walaupun porsi ekspor terhadap PDB kita itu sekitar 25%, tapi jangan menganggap enteng persoalan Eropa dan AS, bagaimana respons kita menghilangkan hambatan antar pulau kita, mencermati betul apa-apa yang kita impor," katanya.

Lalu yang terpenting juga pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat serta menekan inflasi.
(dnl/hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar