Rabu, 16 November 2011

Sentimen Zona Euro Masih Setir Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah, Rabu (16/11), diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan. Sentimen zona euro masih menjadi faktor utama terhambatnya penguatan nilai tukar terhadap dolar AS.

"Rupiah hari ini akan tertekan pelemahan terbatas. Kisarannya 8.950-9.050," ungkap Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir kepada INILAH.COM di Jakarta.

Menurutnya, pergerakan rupiah masih didominasi kondisi utang zona euro sehubungan dengan naiknya imbal hasil (yield) obligasi 5 tahun Italia yang menembus 6%. "Obligasi Spanyol juga naik lebih dari 6 persen. Level krusial untuk Spanyol 7 persen," ujarnya.

Ia melanjutkan, terpilihnya Mario Monti untuk menggantikan Berlusconi sebagai Perdana Menteri Italia ternyata belum cukup meredam gejolak kekhawatiran investor. "Monti belum melewati vote of confident parlemen. Parlemen belum memberi persetujuan atas penunjukan dirinya, yang akan dilakukan Jumat (18/11) nanti. Baru sesudahnya mungkin akan berkurang kekhawatiran. Hal ini terlihat dari pelemahan euro terhadap dolar AS dan berdampak ke rupiah," paparnya.

Investor juga menanti gebrakan Perdana Menteri Yunani yang baru terpilih Lucas Papademos untuk menyelesaikan utang di negaranya. "Apakah Papademos bisa melakukan reformasi anggaran? Ini mengingat Jerman dan Perancis telah membatalkan bailout lanjutan untuk Yunani," tuturnya.

Data pertumbuhan ekonomi Perancis dan Jerman yang baru saja dirilis kemarin rupanya juga tidak cukup untul menenangkan investor. "Mereka masih fokus pada krisis utang," imbuhnya.

Dari AS, investor tengah menanti data penjualan ritel dan manufaktur yang akan dipublikasikan malam ini. "Juga ada pidato salah satu petinggi The Fed yang dikabarkan terkait rencana memperkuat dolar AS," pungkasnya.

Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah melemah ke level 8.995 per dolar AS atau turun 30 poin (0,33%) terseret mata uang regiona lainnya yang juga terdepresiasi oleh penguatan dolar AS. Bahkan rupiah sempat menyentuh level di atas 9.000 pada perdagangan hari kedua pekan ini. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar