Senin, 07 November 2011

Transaksi Hanya Rp 2,8 Triliun, IHSG Menipis 5 Poin

Jakarta - Perdagangan di lantai bursa kurang bergairah, nilai transaksi hanya Rp 2,8 triliun atau kurang dari setengah rata-rata harian. Ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 5 poin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 8.945 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 2,671 poin (0,08%) ke level 3.780,957. Investor masih lakukan aksi tunggu sampai ada kepastian mengenai penyelamatan Yunani, setelah pengunduran Perdana Menteri George Papandreou.

Pergerakan IHSG sangat berfluktuatif dengan poin yang tipis, cenderung bergerak sideways. Penurunan IHSG paling tajam hanya sekitar 12 poin sedangkan kenaikan paling tinggi seitar 8 poin saja.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah tipis 2,780 poin (0,08%) ke level 3.780,848. Banyak investor memilih 'bermain aman' sebelum ketegangan krisis Yunani mereda.

Pergerakan indeks yang fluktuatif tak lagi terjadi, memasuki perdagangan sesi II IHSG terus melemah secara perlahan. Bahkan, indeks sempat menyentuh level terendahnya di 3.765,238.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (7/11/2011), IHSG menipis 5,388 poin (0,15%) ke level 3.778,240. Sementara Indeks LQ 45 turun 0,912 poin (0,14%) ke level 673,831.

Kurang bergairahnya suasana perdagangan hari ini karena investor masih fokus ke perkembangan krisis utang Eropa, terutama Yunani, apalagi PM Papandreou mundur dan akan segera membentuk pemerintahan koalisi.

Aksi tunggu investor ini dibarengi dengan aksi ambil untung sambil mengurangi portofolio. Aksi lepas saham pun banyak terjadi di saham-saham berbasis tambang dan properti.

Sementara masih ada aksi beli selektif meski tidak banyak, terjadi di saham-saham berbasis industri dasar dan manufaktur yang biasanya saham-saham lapis kedua. Hanya empat sektor yang menguat, sisanya terjebak di zona merah.

Aksi ambil untung banyak dilakukan investor lokal, sementara asing masih terus tempatkan dananya di apsar modal. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 357,525 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 87.403 kali pada volume 2,801 miliar lembar saham senilai Rp 2,888 triliun. Sebanyak 75 saham naik, sisanya 140 saham turun, dan 80 saham stagnan.

Akibat situasi krisis di Yunani yang semakin tidak jelas, bursa-bursa di regional terkena imbasnya. Hingga sore ini rata-rata ditutup terkena koreksi yang signifikan.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 18,49 poin (0,73%) ke level 2.509,80.
  • Indeks Hang Seng turun 164,90 poin (0,83%) ke level 19.677,89.
  • Indeks Nikkei-225 terkoreksi 34,31 poin (0,39%) ke level 8.767,09.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textille (CNTX) naik Rp 1.300 ke Rp 8.800, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 61.500, Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 15.950, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 400 ke Rp 25.050.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bukit Asam (PTBA) turun Rp 450 ke Rp 17.700, Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 67.850, Multibreeder (MBAI) turun Rp 400 ke Rp 12.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 150 ke Rp 43.800.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar