Senin, 10 Januari 2011

Indek Sesi Pertama

Wow... indek sesi pertama turun4%....

JSX



Berikut adalah perbandingan indek awal tahun 2008 dan awal tahun 2011.
dari segi grafiknya ampir sama, yakni masing-masing menguji level resistant, tetapi tidak tembus akhirnya turun.

Mayoritas bursa Asia terbakar

Date : Jan 10 2011, 12:33
Title : News Story
Header : Mayoritas bursa Asia terbakar


Story
=======================================================================================

HONGKONG. Mayoritas bursa Asia terbakar. Kondisi itu membuat indeks MSCI
Asia Pacific -di luar indeks Jepang- melorot ke level harian terendah dalam dua
minggu terakhir. Penurunan kali ini diakibatkan anjloknya saham-saham eksportir
setelah data AS menunjukkan pertambahan tenaga kerja yang lebih sedikit
ketimbang prediksi di bulan Desember.
Saham-saham yang mencatatkan penurunan di antaranya Samsung Electronics Co
dan Hon Hai Precision Industry Co yang masing-masing turun 1,1%. Penurunan juga
dialami sejumlah perusahaan asuransi di Australia seperti Suncorp Group Ltd dan
Insurance Australia Group yang mengalami penurunan 0,8% seiring banjir hebat
yang melanda Queensland.
Pada pukul 12.18 waktu Hongkong, indeks MSCI Asia Pacific di luar indeks
Jepang turun 0,4% menjadi 475,53. Angka tersebut kian mendekati level terendah
sejak 29 Desember. Sementara itu, Shanghai Composite Index turun 0,4%, indeks
Kospi Korea Selatan turun 0,7%, dan indeks Taiex tak banyak mengalami perubahan
hari ini. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia tak banyak mengalami perubahan
dan NZX Selandia Baru 50 naik 0,2%.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 12:26:55 WIB )


=======================================================================================

Sektor finansial menghajar IHSG hingga babak belur

Date : Jan 10 2011, 12:32
Title : News Story
Header : Sektor finansial menghajar IHSG hingga babak belur


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar kehilangan tenaga.
Hingga penutupan sesi I siang ini, IHSG tak kuasa menahan tekanan yang datang
sehingga posisinya terus melorot ke level 3.485,518 atau terkoreksi 4,02%.
Sektor Finansial meleburkan bursa dengan koreksi tertinggi yakni 5,58%.
Sektor lainnya yang juga melemah adalah aneka industri sebesar 4,93%,
sektor industri dasar melorot 4,24%, dan sektor manufaktur terkoreksi sebesar
4,14%. Sementara, sektor lain-lain melemah sekitar 3%.
Hampir separuh atau 224 saham penghuni bursa gugur. Sementara ada 16 saham
saja yang berhasil naik dan 25 saham memilih diam. Sesi pertama juga mencatat
perdagangan yang cukup ramai, dengan volume 5,1 milliar saham dengan nilai
perdagangan mencapai Rp 4,11 triliun.
Dalam jajaran top losers, saham Enseval Putra Megatra (EPMT) jatuh 20% ke
Rp 100. Sementara Bhakti Capital Indonesia juga turun 18,03% ke Rp 500. Semua
saham MSCI indeks tercatat mengalami koreksi seluruhnya. Bahkan, lima saham
mengalami koreksi diatas 7%. Saham MSCI indeks yang tergerus paling dalam
sekaligus mengantar sektor perbankan terjun adalah saham Bank Internasional
Indonesia (BNII) dengan koreksi sebesar 7,94% ke Rp 580 dan Indosat (ISAT) juga
turun 7,48% ke Rp 4.950.
Saham yang mencatat kenaikan tertinggi adalah Mahaka Media (ABBA) sebesar
12,28% ke Rp 320 dan Bank Kesawan (BKSW) yang menanjak 8% ke Rp 540. Tidak ada
anggota MSCI indeks yang berhasil merangkak naik.
[ Dian Pitaloka Saraswati ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 12:21:15 WIB )


=======================================================================================

JSX

Indek ari ini Keok pada sesi pertama dengan penutupan -145 (-4.02%) pada posisi 3485.52.
Denga pecahnya indek pada posisi 3500 oleh sektor perbankan, pertambagan, properti.
Ini membuktikan bahwa indek kita telah mengalami jenuh Buy alias Profit taking.
Kemungkinan indek kita akan menguji level physiologist alias pada daerah 3400-3450.
Indek kemunkinan rebound pada akhir bulan setelah semua laporan setiap emiten keluar.
jadi berhati-hatilah. good luck

Inilah 10 tantangan ekonomi tahun ini versi SBY

Date : Jan 10 2011, 12:24
Title : News Story
Header : Inilah 10 tantangan ekonomi tahun ini versi SBY


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap 10 tantangan
dalam pembangunan tahun 2011. Hal ini disampaikan dalam forum rapat kerja
pelaksanaan program pembangunan tahun 2011.
Sepuluh tantangan itu yakni, Pertama, inflasi atau kenaikan harga pangan
dan energi. "Jangan main-main, kalau tidak bisa kami antisipasi dan tidak cari
pemecahannya akan berdampak banyak pada kemiskinan, pengangguran, pertumbuhan
dan segala macam," kata SBY, Senin (10/1)
Kedua, angka subsidi yang besar. Oleh karena itu, SBY mengatakan pemberian
subsidi harus tepat sasaran. "Rakyat yang patut diberikan subsidi adalah yang
berpenghasilan rendah ekonomi lemah wajib hukumnya," ujarnya.
Selain itu, SBY menilai penyerapan anggaran baik itu belanja barang atau
belanja modal belum mencapai 100%. Menurutnya, kondisi ini menyebabkan
stimulasi pertumbuhan juga belum optimal.
Ketiga, masih kurangnya infrastruktur termasuk listrik. SBY bilang
meskipun tahun lalu PLN dan pemerintah berusaha mencukupi tetapi tetap saja
masih kurang.
Keempat, hambatan investasi di seluruh tanah air, terutama aspek perizinan
dan kepastian hukum. Oleh sebab itu, SBY meminta seluruh pemerintah daerah,
DPRD, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri, pengadilan tinggi dan pengadilan
negeri, serta kepolisian memastikan adanya kepastian hukum.
Kelima, penyimpangan dan korupsi masih terjadi, baik pusat maupun daerah,
termasuk korupsi dan kolusi di sektor perpajakan. "Ingat, kalau tidak benar
dengan perpajakan penerimaan negara berkurang," imbuhnya.
Keenam, praktik usaha pertambangan dan kehutanan sebagian masih merusak
lingkungan. Makanya, SBY meminta para gubernur lebih keras terhadap usaha
pertambangan dan kehutanan yang lalai perbaiki lingkungan. "Saya akan datang
langsung ke daerah-daerah yang sudah saya ketahui lingkungannya rusak," janji
SBY.
Ketujuh, politik uang. Menurut SBY, praktik politik uang adalah lonceng
kematian bagi demokrasi dan jika dibiarkan akan mencederai demokrasi yang
bermartabat.
Kedelapan, kewajiban pelayanan kepada rakyat belum berjalan baik, antara
lain kegiatan di pendidikan dan kesehatan, serta pelayanan kepada kaum
marjinal, penyandang cacat, lanjut usia, dan mereka yang miskin secara absolut.
"Menurut apa yang saya nilai pelayanan masih belum seperti yang diharapkan,"
terang SBY.
Kesembilan, perlindungan dan bantuan kepada tenaga kerja Indonesia masih
kurang, mulai dari daerah, pusat, sampai di luar negeri. Kesepuluh, sejumlah
daerah dan jajaran pemerintah pusat belum memiliki kesiagaan dan kesigapan
dalam menghadapi bencana alam. Padahal, SBY menilai bencana alam saat ini
sangat rawan seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunamai, banjir
bandang, tanah longsor.
Selanjutnya, SBY meminta para menteri koordinator mengevaluasi sepuluh
tantangan dan persoalan ini. "Supaya kita tahu itulah tantangan dan persoalan
yang harus kita atasi bersama," ujar SBY.
[ Hans Henricus ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 12:03:32 WIB )


=======================================================================================

Setelah melorot tajam pekan lalu, harga emas diramal bakal naik lagi

Date : Jan 10 2011, 12:23
Title : News Story
Header : Setelah melorot tajam pekan lalu, harga emas diramal bakal naik lagi


Story
=======================================================================================

SINGAPURA. Kontrak harga emas kemungkinan akan melonjak setelah sebelumnya
mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Mei akibat kecemasan akan krisis
utang Eropa.
Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi
US$ 1.373,45 per troy ounce. Namun, pada pukul 10.18 waktu Seoul, kontrak yang
sama tercatat di level US$ 1.371,52 per troy ounce.
Asal tahu saja, pada minggu lalu, harga emas anjlok hingga 3,6%, yang
merupakan penurunan terbesar sejak 21 Mei lalu. Sementara itu, kontrak harga
emas untuk pengantaran Febuari naik 0,2% menjadi US$ 1.371,88 per troy ounce di
Comex, New York.
"Jika kita kembali membicarakan masalah di Eropa, kita akan melihat adanya
aksi beli ke sejumlah aset yang aman, salah satunya emas," jelas Darren
Heathcote, head of trading Investec Bank (Australia) Ltd.
Sebagai tambahan, hari ini, euro diperdagangkan mendekati level terendah
dalam tiga bilan terhadap dollar. Penyebabnya, investor berspekulasi,
negara-negara Eropa akan berupaya keras untuk menaikkan dana yang dimilikinya.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, Portugal akan menjual obligasi
yang bakal jatuh tempo pada 2014 dan 2020 pada 12 Januari, Italia menawarkan
obligasi yang jatuh tempo 2014, dan Spanyol akan menggelar surat utang tahun
yang jatuh tempo 2016.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 11:56:50 WIB )


=======================================================================================

Kecemasan akan inflasi membuat rupiah keok

Date : Jan 10 2011, 12:23
Title : News Story
Header : Kecemasan akan inflasi membuat rupiah keok


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Hari ini, rupiah diperdagangkan mendekati level paling lemah
dalam dua minggu. Pemicunya, investor masih cemas akan tingkat inflasi yang
terus merangkak naik meskipun pemerintah sudah melakukan beragam upaya untuk
menahan laju kenaikan harga.
"Mata investor saat ini masih tertuju pada tingkat inflasi yang naik lebih
tinggi dari prediksi pada minggu lalu. Investor juga mempertanyakan apakah
krisis utang Eropa sudah berakhir karena hal itu mempengaruhi tingkat
kepercayaan," papar Lindawati Susanto, head of foreign-exchange trading PT Bank
Resona Perdania di Jakarta.
Asal tahu saja, pada pukul 11.33, rupiah ditransaksikan melemah 0,2% ke
level 9.045. Ini merupakan level paling lemah sejak 28 Desember lalu.
Catatan saja, tingkat inflasi Indonesia memiliki kemungkinan melampaui
level 6% yang disebabkan tren kenaikan harga makanan dan harga komoditas lain
seperti minyak.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 11:39:49 WIB )


=======================================================================================

Investor asing banyak melepas saham BBCA & BMRI

Date : Jan 10 2011, 12:22
Title : News Story
Header : Investor asing banyak melepas saham BBCA & BMRI


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham-saham perbankan menjadi saham yang memberatkan langkah
indeks hari ini. Beberapa di antaranya yakni Bank Central Asia (BBCA), Bank
Mandiri (BMRI), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Kondisi ini membuat sektor
finansial mengalami penurunan paling besar di antara sektor-sektor lainnya.
Pada pukul 11.13, sektor finansial tercatat anjlok 4,71%. Saham BBCA
melorot 6,25% menjadi Rp 6.000, saham BMRI turun 4,69% menjadi Rp 6.100, dan
saham BBRI melorot 5,10% menjadi Rp 9.300.
Jika dilihat, broker asing banyak melepas saham perbankan hari ini. Untuk
saham BBCA, misalnya, broker asing yang melakukan aksi jual di antaranya:
Deutsche Securities senilai Rp 23,36 miliar, Credit Suisse Securities senilai
Ro 18,41 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 15,76 miliar.
Sementara, untuk saham BMRI, aksi jual dilakukan oleh Credit Suisse Rp
52,56 miliar dan Citigroup Inc senilai 28,58 miliar.
Menurut Nico Omer Jonckheere, Vice President Research PT Valbury Asia
Futures, faktor suku bunga yang dipertahankan Bank Indonesia menjadi pemicu
utamanya. "Investor panik akan inflasi tinggi di Indonesia dan Asia," jelas
Nico.
Selain itu, ada juga faktor lain yang membuat sebagian investor asing
memilih hengkang dari Indonesia. "Data AS cukup positif, sehingga sebagian
investor beranggapan, Dow Jones akan memberikan return lebih tinggi ketimbang
pasar emerging market," paparnya.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 11:23:23 WIB )


=======================================================================================

Investor panik, indeks tergerus hebat hingga di bawah level 3.500

Date : Jan 10 2011, 12:21
Title : News Story
Header : Investor panik, indeks tergerus hebat hingga di bawah level 3.500


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus hebat pagi ini. Pada
pukul 10.54, indeks terbawa arus hingga di bawah level 3.482. Ini merupakan
penurunan terbesar pertama di awal tahun ini.
Nico Omer Jonckheere, Vice President Research PT Valbury Asia Futures,
mengatakan, anjloknya indeks pagi ini disebabkan oleh kekecewaan investor akan
keputusan Bank Indonesia yang pada pekan lalu mempertahankan suku bunga
acuannya.
"Pasar cemas dan panik karena tingkat inflasi Indonesia dan Asia sangat
tinggi. Jika BI tak menaikkan suku bunga, ada asumsi inflasi akan semakin
menggila," jelas Nico.
Itu sebabnya, sektor yang paling besar tergerus hari ini adalah sektor
finansial dengan penurunan mencapai 5,50%. Baru kemudian disusul oleh sektor
manufaktur dengan penurunan 3,96% dan industri lain-lain sebesar 3,9%.
"Sektor finansial tergerus paling dalam karena sektor ini paling sensitif
dengan suku bunga," imbuhnya. Nico berpendapat, BI sebaiknya memperhatikan
tingkat inflasi karena ini menjadi kecemasan utama investor.
Dia memprediksi, jika indeks dalam dua hari berturut-turut ditutup di
bawah level 3.530, maka ada potensi besar koreksi akan terus berlanjut. "Ini
cukup mengkhawatirkan," katanya. Jika hal itu terjadi, lanjut Nico, bukan tidak
mungkin indeks akan terpuruk ke level 3.300.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 11:06:10 WIB )


=======================================================================================

Gejolak minyak bisa picu kenaikan tarif dasar listrik

Date : Jan 10 2011, 12:20
Title : News Story
Header : Gejolak minyak bisa picu kenaikan tarif dasar listrik


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Harga minyak mentah dunia yang merangkak naik mulai memusingkan
pemerintah. Selain bisa berdampak ke subsidi bahan bakar minyak (BBM), gejolak
harga minyak juga bisa berimbas pada pembengkakan subsidi listrik.
Maka itu, Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN)/Sekretaris Utama Bappenas Syahrial Loetan menjelaskan, pemerintah mulai
mengkaji efek kenaikan harga minyak dunia tersebut terhadap subsidi listrik.
"Exercise sudah dilakukan tapi belum final karena belum ada kesepakatan semua
pihak," kata Syahrial, pekan lalu.
Nah, salah satu opsi yang dikaji pemerintah adalah soal kemungkinan
menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Menurut Syahrial opsi menaikkan TDL
sebetulnya tidak terlalu buruk. Sebab, kenaikan tarif dasar listrik ini akan
menghemat subsidi. "Kalau bisa menghemat, anggaran subsidi bisa digunakan untuk
kepentingan yang lain, misalnya infrastruktur," tuturnya.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengakui pemerintah sedang
mengkaji masalah tarif dasar listrik tersebut. Sebab kenaikan harga minyak akan
menambah subsidi listrik. "Kami sedang mengkaji naik tidaknya tarif dasar
listrik tersebut," tandas Agus, kemarin (9/1).
Syahrial menjelaskan, opsi menaikan TDL merupakan kebijakan masuk akal
lantaran lonjakan harga minyak dunia akan mempengaruhi biaya operasional untuk
kebutuhan energi listrik dalam negeri. Bukan itu saja, negara harus merogoh
kocek lebih dalam untuk menopang subsidi listrik apabila tidak ada penyesuaian
harga seiring meningkatnya harga minyak mentah dunia. " Padahal, penerimaan
atau pendapatan negara relatif tetap," imbuh Syahrial.
Namun, Syahrial menyatakan bahwa opsi menaikan tarif listrik bukan pilihan
utama. Kenaikan tarif listrik itu membutuhkan sosialisasi sebelum menerapkannya
agar tidak menjadi bahan pro kontra di masyarakat. Apalagi, pemerintah tidak
menambah subsidi listrik meski harga minyak meningkat. "Sebab akan memotong
alokasi anggaran yang lain," kata Syahrial.
[ Bambang Rakhmanto, Irma Yani ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 10:20:37 WIB )


=======================================================================================

Seluruh sektor melemah, IHSG sentuh 3.568

Date : Jan 10 2011, 12:19
Title : News Story
Header : Seluruh sektor melemah, IHSG sentuh 3.568


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah. Pagi ini,
sekira pulul 9.36 WIB, IHSG sempat tercatat berada di level 3.568,356 atau
turun 1,74%.
Kejatuhan IHSG ini dipicu memerahnya seluruh sektor yang diperdagangkan,
dan dipimpin sektor industri lain-lain dan keuangan yang masing-masing melemah
2,79% dan 2,48%. Hanya 16 saham yang berhasil naik. 79 saham lagi terkoreksi,
dan 58 saham memilih tidur pagi ini.
Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES) memimpin jajaran top losers setelah
terkoreksi 7,14% ke Rp 2.600. Kalbe Farma Tbk (KLBF) melemah 5,56% ke Rp 2.975.
Bank Rakyat Indonesia Tbk turun 5,10% ke Rp 9.300. Alam Sutera Realty Tbk
(ASRI) anjlok 5,08% ke Rp 280. Indosat Tbk melemah 4,67% ke Rp 5.100
Top gainers diduduki antara lain Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) yang
menguat 5% ke Rp 210. Bank Kesawan Tbk (BKSW) naik 6% ke Rp 530. Citra Kebun
Raya Agri Tbk (CKRA) menguat 4,65% ke Rp 90, dan Panin Insurance Tbk (PNIN)
naik 1,92% ke Rp 530.
[ Teddy Gumilar ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 09:57:44 WIB )


=======================================================================================

Kinerja reksadana campuran terkerek harga saham yang meroket

Date : Jan 10 2011, 12:19
Title : News Story
Header : Kinerja reksadana campuran terkerek harga saham yang meroket


Story
=======================================================================================

Jakarta. Reksadana campuran mencatatkan kinerja yang terbilang menawan
sepanjang 2010. Rata-rata manajer investasi sukses membiakkan duit di reksadana
campuran dengan memperbesar portofolio saham dalam keranjang investasi.
Data dari Pusat Informasi Reksadana Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) menunjukkan, nilai aktiva bersih reksadana campuran naik
47,37% di 2010. Di akhir 2009, jumlah dana kelolaan di reksadana campuran baru
Rp 15,01 triliun. Angka itu naik menjadi Rp 22,12 triliun pada akhir 2010.
Kenaikan imbal hasil rata-rata reksadana campuran masih lebih besar
ketimbang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 45,96%. "Imbal
hasil reksadana campuran cukup besar karena sepanjang 2010 IHSG naik
signifikan, terutama di Desember," sebut Wawan Hendrayana, analis Infovesta
Utama, Minggu (9/1).
Dua reksadana campuran Panin Sekuritas bahkan tercatat sebagai pemberi
imbal hasil terbesar, yaitu Reksa Dana Panin Dana Bersama dan Panin Dana
Unggulan. Sepanjang 2010, Reksa Dana Panin Dana Bersama menghasilkan imbal
hasil 77,95%, sementara, Panin Dana Unggulan memberi return 66,63% pada
investornya.
Wakil Direktur Utama Panin Sekuritas Winston Sual menyebutkan, Panin
memang lebih banyak menempatkan dana investor reksadana campuran di saham.
Tahun lalu, mereka menempatkan dana investor di saham lapis kedua, karena harga
saham unggulan alias bluechips sudah mahal. "Kami selalu melakukan pemilihan
saham berdasarkan valuasi," terang Winston.
Winston bilang, Panin akan tetap mempertahankan strategi ini. Awal
Desember dan awal tahun ini pihaknya menambah proporsi saham di reksadana
campuran.
Terganjal pajak
Para pelaku pasar yakin prospek reksadana campuran di tahun kelinci emas
ini masih cerah karena minat investor berinvestasi di pasar obligasi dan saham
Indonesia belum surut.
Hanya saja, perkembangan reksadana campuran akan sedikit terkendala mulai
berlakunya pengenaan pajak untuk imbal hasil transaksi obligasi bagi reksadana.
Wawan menilai penerapan ketentuan tersebut akan mempengaruhi potensi perolehan
imbal hasil, kendati tidak besar.
Rudiyanto, yang juga analis Infovesta Utama, juga memprediksi pengenaan
pajak akan mempengaruhi minat investor. Namun ia tetap menganggap reksadana
campuran layak jadi pilihan untuk membiakkan uang.
Sementara Winston yakin industri reksadana akan tetap tumbuh di 2011 meski
aturan pajak telah berlaku. Karena itu ia berani menargetkan dana kelolaan
Panin bertambah menjadi Rp 8 triliun di tahun kelinci emas ini.
[ Dyah Ayu Kusumaningtyas ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 09:51:57 WIB )


=======================================================================================

Dorong eksplorasi, ANTM kucuri anak usaha pinjaman Rp 38,6 miliar

Date : Jan 10 2011, 12:17
Title : News Story
Header : Dorong eksplorasi, ANTM kucuri anak usaha pinjaman Rp 38,6 miliar


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Untuk mengeksplorasi proyek nikel di Kabupaten Raja Ampat Papua
Barat, PT Aneka Tambang Persero Tbk (ANTM) memberikan kucuran pinjaman kepada
anak usahanya yakni PT Gag Nikel (PTGN). Pinjaman itu direalisasikan pada
4 Januari 2011 lalu.
Corporate Secretary ANTM Bimo Budi Satriyo menjelaskan, pinjaman ini untuk
mengembangkan proyek nikel atas wilayah cadangan nikel Pulau Gag di Papua Barat
dengan luas area 13.136 hektare. Proyek nikel di Pulau Gag tersebut saat ini
masih berada dalam tahap penyelidikan umum,eksplorasi dan beberapa studi yang
meliputi mining engineering, mine design study, mineral resources dan ore
reserve serta first phase feasibility study report.
"Pinjaman ini berupa pemberian shareholder loan (SHL)," ungkap Bimo dalam
keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/1).
Saham PTGN dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty Ltd (APN) sebesar 75% dan
sekitar 25% dimiliki oleh ANTM. Sementara APN sendiri adalah anak usaha ANTM.
Jadi secara tidak langsung, ANTM memiliki 100% saham PTGN.
Kucuran pinjaman ini dilakukan tiga tahap sesuai dengan SHL pertama
tanggal 2 Februari 2009 dan SHL kedua tanggal 22 Juli 2009. Pinjaman pertama
sebesar Rp 14,89 miliar dan kedua sebesar Rp 38,6 miliar. Sementara pinjaman
ketiga belum ditentukan waktunya.
Pinjaman ini dilakukan selama PTGN belum mampu menghasilkan cashflow
positif. Pasalnya, PTGN masih dalam tahap pengembangan dan belum melakukan
kegiatan operasional.
[ Didik Purwanto ]

KONTAN Mon, 10 Jan 2011 ( 09:28:01 WIB )


=======================================================================================

BPKP belum mengaudit proyek renovasi rumah dinas DPR

Date : Jan 10 2011, 12:15
Title : News Story
Header : BPKP belum mengaudit proyek renovasi rumah dinas DPR


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ternyata belum
mengaudit proyek renovasi rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan.
Kepala BPKP Mardiasmo mengaku belum melakukan tindakan apapun atalaporan dari
Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR itu.
Mardiasmo beralasan, pihaknya belum mengaudit proyek tersebut karena saat
ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan.
Karena itu, dia akan berkoordinasi dengan BPK. "BPKP baru diminta tenaganya
sebelumnya untuk melakukan audit dari DPR," ujarnya, Jumat (7/1).
Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie mengaku kecewa karena BPKP belum
menindaklanjuti permintaan DPR untuk mengaudit proyek renovasi rumah dinas
tersebut. Padahal, DPR menduga, ada dugaan korupsi dalam proyek renovasi rumah
tersebut.
[ Mohamad Jumasri ]

KONTAN Fri, 07 Jan 2011 ( 16:39:12 WIB )


=======================================================================================