Jumat, 21 Januari 2011

Semua sektor masih lemah, IHSG ditutup turun 2,16%

Date : Jan 21 2011, 16:32
Title : News Story
Header : Semua sektor masih lemah, IHSG ditutup turun 2,16%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Aksi jual terus menerus mendorong bursa mendekam di zona merah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah 2,16% ke level 3.379, 543,
setelah sesi pertama anjlok ke titik support-nya di 3.312.
Semua anggota MSCI indeks tidak ada yang berhasil menaiki tangga top
gainers. Secara umum hanya 45 saham yang berhasil naik, sementara 167 saham
terkoreksi dan 72 saham tidak berubah posisi. Volume perdagangan hari ini
mencapai 3,834 milliar dengan nilai Rp 6,853 trilliun.
Sektor yang paling parah terkoreksi adalah sektor perkebunan yang anjlok
3,21%, disusul sektor consumer good yang melemah 3,14%. Sektor lainnya yang
turun agak curam adalah sektor pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan
industri dasar yang masing-masing terkoreksi 2,64%, 2,36% dan 2,27%.
Saham yang tergerus paling dalam adalah First Media (KBLV), perusahaan
milik Grup Lippo tersebut anjlok 19,35% ke Rp 1.000, dan Asuransi Harta Aman
(AHAP) yang turun 16,80% ke Rp 104.
Saham MSCI indeks yang menjadi pemimpin top gainers adalah Unilever (UNVR)
yang anjlok 6,56% Rp 14.250, dibelakangnya saham PTBA turun 6,38% Rp 20.550,
disusul Charoen Pokhpand yang melemah 6,10% Rp 1.540.
Sementara, saham Leo Investement (ITTG) mencatat penguatan tertinggi yaitu
29,63% ke Rp 105. Di urutan kedua top gainers, Royal Oak Developement (RODA)
naik dengan penguatan 13,53% ke Rp 63.
[ Dian Pitaloka Saraswati ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 16:22:50 WIB )


=======================================================================================

JSX







Akhir dari perjuangan indek ari ini tetap membuahkan hasil negatif. Akan tetapi indek hari ini tetap dijaga di 3350 dengan penutupan indek 3379.54 (-74) -2.16%.

Indek berpeluang rebound jika laporan keuangan bagus. Good Luck.


Date : Jan 21 2011, 16:31
Title : News Story
Header : Inilah lima saham bluechips yang menggerus indeks hari ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Menjelang penutupan sesi II, indeks belum banyak mengalami
perubahan. Aksi jual saham lapis pertama menjadi pemicu utamanya.
Selain itu, berdasarkan data Bloomberg, aksi penjualan saham masih
didominasi oleh broker asing. Berikut adalah daftar saham-saham bluechips yang
dilanda aksi jual sehingga berkontribusi besar dalam penurunan indeks hari ini.
- PT Unilever Indonesia (UNVR)
Hingga pukul 15.37, saham UNVR sudah melorot 6,65% menjadi Rp 14.250.
Broker yang melepas saham ini antara lain: Credit Suisse senilai Rp 30,69
miliar, Deutsche Securities senilai Rp 18,65 miliar, dan Macquarie Capital
senilai Rp 7,12 miliar.
- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI mengalami penurunan 4,31% menjadi Rp 5.550. Sejumlah broker
yang menjual saham BMRI adalah: UBS Securities senilai Rp 100,60 miliar, Kim
Eng Securities senilai Rp 61,97 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 41,46
miliar.
- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA turun 4,39% menjadi Rp 5.450. Broker yang melepas saham BBCA di
antaranya: Credit Suisse senilai Rp 75,53 miliar, Deutsche Securities senilai
Rp 25,27 miliar, dan CIMB Securities senilai Rp 17,26 miliar.
- PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Saham PGAS melorot 4,09% menjadi Rp 4.100. Broker yang melepas saham PGAS
antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 110,92 miliar, Credit Suisse
senilai Rp 25,61 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 16,55 miliar.
- PT United Tractors (UNTR)
Saham UNTR turun 4,48% menjadi Rp 20.450. Broker asing yang melepas saham
UNTR yakni: JP Morgan Securities senilai Rp 87,85 miliar, Macquarie Capital
senilai Rp 42,50 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 29,80 miliar.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 15:53:08 WIB )


=======================================================================================

Inflasi membuat mata uang Asia kompak keok

Date : Jan 21 2011, 13:52
Title : News Story
Header : Inflasi membuat mata uang Asia kompak keok


Story
=======================================================================================

SINGAPURA. Pada minggu ini, mata uang Asia terus mengalami pelemahan.
Keoknya mata uang regional dipimpin oleh won Korea Selatan dan peso Filipina
seiring spekulasi investor asing memindahkan dananya dari Asia akibat tingginya
tingkat inflasi.
Seperti yang diketahui, indeks harga konsumen di China naik 4,6% pada
Desember dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut mendekati level 5,1% yang
tercipta pada November lalu dan merupakan tingkat inflasi terbesar dalam dua
tahun terakhir.
Sementara di dalam negeri, tingkat inflasinya tumbuh paling cepat dalam 20
bulan terakhir pada Desember 2010. Selain itu, tingkat yield untuk surat utang
pemerintah dengan tenor 10 tahun kemarin membumbung ke level tertinggi sejak
Mei 2010. Hal itu terjadi setelah Citigroup Inc, HSBC Holdings Plc, dan PT bank
Central Asia memprediksi bank sentral Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan
sebesar 75 poin tahun ini untuk mengerem laju inflasi.
"Banyak yang menarik posisi karena kecemasan akan inflasi di beberapa
pasar. Sejumlah investor merealisasikan keuntungan sehingga memilih keluar pada
level saat ini," jelas Wai Ho Leong, regional ekonom Barclays Plc.
Asal tahu saja, pada pukul 11.57 waktu Seoul, won melemah 0,7% minggu ini
menjadi 1.121,75 per dollar. Sedangkan peso Filipina melemah 0,5% menjadi
44,42, baht Thailand melemah 0,5% menjadi 30,61, dan yuan China sedikit
mengalami pelemahan di 6,5991. Sedangkan rupiah melemah 0,2% menjadi 9.080.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 13:30:01 WIB )


=======================================================================================

BCA membeli saham Bank Ekonomi dan sejumlah bank di luar negeri

Date : Jan 21 2011, 13:27
Title : News Story
Header : BCA membeli saham Bank Ekonomi dan sejumlah bank di luar negeri


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Selama ini banyak pihak mengeluhkan dominasi asing di sektor
perbankan Indonesia. Giliran bank nasional melancarkan "serangan balik".
Pelakunya adalah PT Bank Central Asia tbk (BBCA). Saat ini BCA sudah
melakukan penyertaan modal dalam bentuk saham di Bank DBS Singapura, Hong Kong
Shanghai Bank Corporation (HSBC) dan Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation
(SMBC). "Penempatan modal yang kami lakukan masing-masing sebesar 1% saham di
bank itu," kata Wakil Direktur utama Bank BCA Jahja Setiaadmaja kepada KONTAN,
Rabu (19/1).
Tak cuma itu, BCA juga segera melakukan aliansi dengan Siam Comersial
Bank. Adapun dengan Philipine Island Bank masih dalam proses menjalin aliansi.
"Bentuknya kerjasama bukan dengan pembelian saham," kata Jahja.
Ia membantah kalau langkah BCA itu untuk mendirikan kantor cabang baru di
luar negeri. "Ini untuk meningkatkan kerjasama dengan perbankan di luar
negeri," jelas Jahja.
Sumber KONTAN di BCA mengatakan, kerjasama dengan memiliki saham agar
kedua pihak bisa saling mengikat. "Supaya trust di antara kedua perusahaan bisa
terbentuk. Seperti tanda niat baik," katanya. Menurut dia, walau hanya 1%,
kepemilikan itu akan memudahkan BCA jika ingin memperluas bentuk kerjasama.
Di dalam negeri, BCA baru saja melakukan penyertaan modal berbentuk saham
di Bank Ekonomi Raharja sebesar 1%. Penyertaan ini melalui menandatangani akta
jual beli saham antara BCA dengan PT Surya Sakti Investments. Aksi korporasi
ini sudah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia.
Direktur Utama Bank BCA D.E. Setijoso berharap, penyertaan saham di Bank
Ekonomi Raharja bisa meningkatkan kualitas layanan nasabah kedua bank.
"Penyertaan ini merupakan suatu langkah positif dalam mengembangkan kerjasama
yang lebih luas antara BCA dengan Grup HSBC," ungkap Setijoso.
Selain BCA, sebesar 98,96% saham Bank Ekonomi dimiliki Grup HSBC melalui
HSBC Asia Pacific Holdings Limited.
[ Roy Franedya, Anaya Noora ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 13:13:47 WIB )


=======================================================================================

Laba BMRI dan BBRI mencapai Rp 17 triliun

Date : Jan 21 2011, 13:27
Title : News Story
Header : Laba BMRI dan BBRI mencapai Rp 17 triliun


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Musim paparan kinerja belum tiba, tapi Menteri Negara BUMN
Mustafa Abubakar sudah sesumbar tentang perolehan laba bank-bank pelat merah.
Dia bahkan menyebutkan, perolehan laba masing-masing bank.
Menurut Mustafa, nilai total laba bank BUMN tahun 2010 menembus angka Rp
20 triliun. Angka ini naik sekitar 16% dibandingkan perolehan tahun 2009.
Sumbangan terbesar berasal dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank
Rakyat Indonesia tbk (BBRI). Meski proses audit belum rampung ia memperkirakan,
kedua bank itu akan menyumbangkan laba sebesar Rp 17 triliun. Sisanya Rp 3
triliun berasal dari laba Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN). "Bank
Mandiri menjadi yang terdepan bersama BRI," ungkap Mustafa di Jakarta
Convention Centre, Kamis (20/1).
Laba bank BUMN pada 2010 mungkin bakal lebih besar dari perkiraan Mustafa.
Pasalnya, mengacu pada data Bank Indonesia, per November 2010 laba setelah
taksiran pajak penghasilan di kelompok bank persero mencapai Rp 20,92 triliun.
Direksi Bank Mandiri enggan mengomentari estimasi laba versi pemegang
saham. Alasannya, proses audit masih berlangsung. Tetapi, sejauh ini mereka
optimistis bisa mengantongi laba di atas Rp 8 triliun. Wakil Direktur Utama
Riswinandi menyebutkan, per Oktober 2010 laba Mandiri mencapai Rp 7,2 triliun.
Sedangkan BRI juga diperkirakan meraup untung di 2010 sekitar Rp 8,5
triliun, setelah membukukan laba bersih Rp 6,65 triliun di September 2010.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali, hanya menyatakan pencapaian mereka
sesuai dengan target. "Kalau Pak Menteri bilang segitu, kita aminkan saja,"
kata Ali, kemarin.
BTN yang menargetkan perolehan laba Rp 746 miliar, hingga kuartal ke tiga
2010 telah membukukan laba Rp 597,23 miliar. Wakil Direktur Utama BTN Evi
Firmansyah, optimistis target tersebut akan tercapai.
Pendapatan bunga masih mendominasi perolehan laba BTN. "Pertama masih dari
bunga karena pertumbuhan kredit tinggi dan suku bunga stabil. Fee based memang
ada, tetapi masih sedikit, karena kami memang baru mulai," kata Evi.
[ Bernadette C, Nina Dwiantika, Astri K, Didik P ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 13:07:45 WIB )


=======================================================================================

Asing keluar, rupiah tertekan ke posisi terendah sejak Juni lalu

Date : Jan 21 2011, 13:26
Title : News Story
Header : Asing keluar, rupiah tertekan ke posisi terendah sejak Juni lalu


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Mata uang rupiah melanjutkan pelemahannya hari ini, dan bahkan
berada di level terendah sejak Juni lalu. Hingga pukul 11.40 WIB, nilai tukar
rupiah terhadap dollar AS di pasar spot berada di Rp 9.083 per dollar AS, atau
turun 0,22% dari posisi kemarin di Rp 9.063 per dollar AS.
Melemahnya rupiah seiring terpangkasnya kepemilikan asing dalam aset lokal
karena kecemasan percepatan inflasi. Dana asing yang terpangkas dari pasar
saham lokal senilai US$ 425 juta, lebih dari yang mereka beli bulan ini.
Kementerian Keuangan menyebut, kepemilikan di obligasi pemerintah
Indonesia juga turun menjadi Rp 191,34 triliun atau setara US$ 21,1 miliar per
14 Januari, dari 198,75 triliun di 7 Januari.
Bank Indonesia mempertahankan tingkat bunga acuan pada 5 Januari lalu, dan
baru akan meninjau ulang pada 4 Februari nanti.
Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp. mengatakan, sudha
cukup banyak yang menjual aset di pasar saham lokal dan obligasi. "Pasar
tampaknya melihat apakah BI akan menaikkan atau tidak suku bunga untuk
mengelola inflasi. Sentimen akan terus menjadi sangat lemah untuk rupiah,"
ujarnya.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 11:52:49 WIB )


=======================================================================================

Indeks cetak rekor terendah baru di sesi I setelah anjlok 3,25%


Date : Jan 21 2011, 13:23
Title : News Story
Header : Indeks cetak rekor terendah baru di sesi I setelah anjlok 3,25%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali mencetak
rekor terendah baru setelah anjlok 3,25% ke level 3.341,690 di sesi I hari ini
(21/1). Tercatat, sekitar 207 saham membakar indeks, dan hanya 19 saham yang
mengalami kenaikan harga. Sementara, 32 saham lagi masih tidur sampai siang
ini. Seluruh sektor yang diperdagangkan memerah dipimpin consumer goods yang
merosot 4,84%.
Perdagangan hari ini lumayan ramai dengan nilai perdagangan tercatat Rp
3,8 triliun yang melibatkan 2,1 miliar saham.
Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk memimpin mayoritas saham yang melemah
setelah turun tajam 25% ke Rp 600. First Media Tbk (KBLV) yang sejak beberapa
hari terakhir selalu berada di lima besar top gainers, kini pindah lajur ke top
losers nomor urut dua setelah melemah 17,74% ke Rp 1.020. Maskapai Reasuransi
Indonesia Tbk (MREI) turun 16,18% ke Rp 570, Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)
terkoreksi 9,88% ke Rp 730, dan Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI)
mengunci lima besar top losers setelah turun 8,54% ke Rp 750.
Sementara itu, 19 saham yang mengalami kenaikan dipimpin oleh Suryamas
Dutamakmur Tk (SMDM) yang terbang 13,64% ke Rp 125. Disusul Pioneerindo Gourmet
International Tbk (PTSP) yang naik 7,53% ke Rp 500, Global Land Development Tbk
(KPIG) menguat 4% ke Rp 520, Jemblo Cable Company Tbk (JECC) naik 3,45% ke Rp
600, dan Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) mengalami kenaikan 2,86% ke Rp
1.080.
[ Teddy Gumilar ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 11:46:28 WIB )


=======================================================================================

Indeks berpotensi rebound jika sore ini ditutup di atas level 3.425

Date : Jan 21 2011, 13:23
Title : News Story
Header : Indeks berpotensi rebound jika sore ini ditutup di atas level 3.425


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Investor asing masih saja melepas kepemilikan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Aksi pelepasan saham asing tersebut membuat Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) babak belur. Pada penutupan sesi I, indeks turun 3,25%
menjadi 3.341,690.
Tommy memprediksi, jika pada penutupan sore nanti indeks ditutup di atas
level 3.425, ada kemungkinan indeks mengalami rebound Senin (24/1) mendatang.
"Namun, jika di bawah level tersebut, indeks berpotensi masih melanjutkan
penurunan," pungkasnya.
Beberapa saham lapis pertama yang dilanda aksi jual asing antara lain: PT
Unilever Indonesia (UNVR), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Astra International
(ASII), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan PT Bank Mandiri (BMRI).
Khusus untuk saham UNVR, sejumlah broker asing yang melepaskan sahamnya
antara lain: Kim Eng Securities senilai Rp 7,76 miliar, JP Morgan Securities
senilai Rp 5,57 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 3,60 miliar.
Sementara, untuk saham BBCA, broker asing yang menjual sahamnya adalah:
Kim Eng Securities senilai Rp 34,30 miliar, JP Morgan senilai Rp 24,48 miliar,
dan Credit Suisse senilai Rp 10,50 miliar.
Untuk saham ASII, broker asing yang menjual kepemilikan sahamnya yakni
Deutsche Securities senilai Rp 42,84 miliar, Credit Suisse senilai Rp 36,27
miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 22,26 miliar.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai, asing
saat ini tengah melakukan rebalancing portofolio-nya terkait right issue Bank
Mandiri.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 11:38:59 WIB )


=======================================================================================

Analis: Indeks terbakar akibat asing rebalancing portofolio

Date : Jan 21 2011, 13:22
Title : News Story
Header : Analis: Indeks terbakar akibat asing rebalancing portofolio


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar terpukul hebat
pada pembukaan pagi. Pada pukul 09.38, indeks sempat tergerus hingga 4,26%
menjadi 3.312,854. Namun, saat ini, indeks kembali meminimalisir penurunan dan
tercatat turun 2,68% menjadi 3.361.
Semua sektor terlihat kebakaran. Penurunan terbesar dialami sektor
consumer goods sebesar 4,21%, baru kemudian disusul oleh sektor konstruksi dan
manufaktur dengan penurunan masing-masing sebesar 3,42% dan 3,27%.
Menurut Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia,
melorotnya indeks pagi ini akibat tekanan jual oleh asing. "Indeks kita
merupakan yang terburuk di kawasan regional hari ini. Hang Seng saja bahkan
sempat naik tinggi loh," kata Tommy, sapaan akrabnya.
Kendati begitu, Tommy menilai, aksi jual asing saat ini bukan sesuatu yang
patut dikhwatirkan. Sebab, "Ini hanya koreksi sementara di mana asing tengah
rebalancing portofolionya. Apalagi deadline right issue Bank Mandiri sebentar
lagi," urainya.
Apakah ada hubungannya dengan inflasi? Tommy tak sepakat. Menurutnya,
tingkat inflasi Indonesia sudah tinggi sejak Juni 2010. "Saya rasa inflasi
tidak berpengaruh banyak terhadap pergerakan indeks," imbuhnya,
Dia lantas memprediksi, hari ini, indeks bakal berada di level support
3.300 hingga 3.350 dan level resistance di 3.375 hingga 3.400.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 11:10:53 WIB )


=======================================================================================

Bursa Asia terseret kecemasan pengetatan ekonomi China

Date : Jan 21 2011, 13:22
Title : News Story
Header : Bursa Asia terseret kecemasan pengetatan ekonomi China


Story
=======================================================================================

TOKYO. Bursa saham Asia melemah karena kecemasan langkah pengetatan
ekonomi China. Koreksi terutama dipimpin saham produsen bahan dasar.
Hingga pukul 10.37 WIB, mayoritas bursa Asia masih terkoreksi. Indeks
Nikkei 225 turun 0,73% ke 10.360,96, indeks Kospi melemah 0,95% ke 2.086,67,
dan IHSG jatuh 2,47% ke 3.369,37. Tapi, indeks Shanghai justru berhasil naik
1,85% ke 2.727,28, dan Straits Times Index masih menguat 0,12%.
Lemahnya performa saham-saham Asia tercermin dari indeks MSCI Asia Pasifik
yang turun 0,8% ke 136,68, hingga pukul 11.27 waktu Tokyo. Saham yang tertekan
diantaranya BHP Billiton Ltd yang turun 1,8%, Japan Petroleum Exploration Co
turun 2,7%, dan Rio Tinto Group jatuh 1,5% seiring penurunan harga komoditas.
Senior analis Daiwa Asset Management Co., Yoshinori Nagano menyebut pasar
khawatir dengan pengetatan lanjutan dari negara berkembang, terutama Cina,
bakal menurunkan permintaan terhadap komoditas.
"Penurunan harga komoditas akan menyebabkan lemahnya pasar saham," imbuh
Juichi Wako, analis senior dari Nomura Holdings Inc.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 10:50:47 WIB )


=======================================================================================

Laba BUMI diramal naik 50% akibat cuaca buruk

Date : Jan 21 2011, 13:20
Title : News Story
Header : Laba BUMI diramal naik 50% akibat cuaca buruk


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Dileep Srivastava, Direktur PT Bumi Resources (BUMI), optimistis
akan peningkatan kinerja perusahaan di sepanjang tahun 2010. Dia memprediksi,
laba yang bisa dikantongi PT Bumi Resources (BUMI) bisa naik 50% dibanding
perolehan tahun 2009.
Dalam email yang diterima Bloomberg, Dileep mengatakan, BUMI berhasil
membukukan laba bersih sebesar US$ 190,4 juta di 2009. Hanya saja, tidak
disebutkan berapa pencapaian laba bersih tahun lalu. Sementara, berdasarkan
estimasi 18 analis yang disurvei Bloomberg, laba bersih bisa naik hingga 38%
menjadi US$ 262,3 juta tahun lalu.
Menurut Dileep, BUMI berhasil menjual 60 juta metrik ton batubara dengan
harga sebesar US$ 70 per ton. Sebagai perbandingan, di 2009, BUMI berhasil
menjual 58 juta ton di harga US$ 63 per ton.
"Dengan berasumsi kondisi cuaca buruk, saya yakin BUMI bisa mencapai
peningkatan penjualan sebesar 10% dan harga juga naik sekitar 10%," jelasnya.
Catatan saja, hingga pukul 10.34, saham BUMI melorot 2,46% menjadi Rp
2.975.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 10:39:52 WIB )


=======================================================================================

JSX


Dilihat tekanan IHSG ari ini indek bertahan di support pertama 3350 ini. Akan tetapi kalo tekanan terhadap IHSG masih berlanjut, maka mungkin IHSG berpeluang ke 3150-3200.
Jadi cermati Laporan keuangan dan data inflasi suku bunga.
Pilih dan focus barang2 yg menurut anda layak dikoleksi. Good Luck.

Pusat tetap incar 7% saham Newmont

Date : Jan 21 2011, 10:33
Title : News Story
Header : Pusat tetap incar 7% saham Newmont


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Perebutan 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) jatah divestasi
tahun 2010 kian seru. Pemerintah pusat rupanya tetap menginginkan porsi 7%
saham senilai US$ 271,6 juta tersebut meski Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) tak merestui.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, sesuai perjanjian kontrak
karya dengan Newmont porsi saham itu terlebih dahulu ditawarkan ke pemerintah
pusat. "Saat ini pemerintah pusat sudah menyatakan minatnya," ujarnya, Kamis
(20/1).
Menurut Agus, hingga kini pemerintah masih mengkaji siapa yang mewakili
pemerintah untuk mengeksekusi jatah divestasi itu, bisa Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) atau Pusat Investasi Pemerintah (PIP). "Biar pemerintah pusat
menyelesaikan kajiannya lebih dulu," ujar mantan Direktur Utama Bank Mandiri
itu.
Seperti diketahui, sesuai kontrak karya, pemegang saham asing Newmont
wajib mendivestasikan 51% saham asingnya ke pihak nasional dengan jadwal paling
akhir Maret 2010. Karena PT Pukuafu, perusahaan tambang nasional telah memiliki
20% maka hanya 31% saham saja yang dilepas bertahap.
Sebanyak 24% jatah divestasi 2006, 2007, 2008, dan 2009 sudah jatuh ke
tangan PT Multi Daerah bersaing. Perusahaan ini merupakan patungan bentukan
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Sumbawa dan kabupaten
Sumbawa Barat, dengan PT Multicapital, perusahaan milik Grup Bakrie.
Sebelumnya Komisi VII DPR menolak keinginan pemerintah menguasai 7% saham
2010 dengan alasan tidak strategis. DPR sepakat agar saham Newmont jatah
divestasi 2010 diserahkan saja ke daerah.
[ Hans Henricus Benedictus ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 10:14:36 WIB )


=======================================================================================

Semua sektor kian melemah, IHSG dibuka turun 4,01%

Date : Jan 21 2011, 10:33
Title : News Story
Header : Semua sektor kian melemah, IHSG dibuka turun 4,01%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Bukannya semakin mereda, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pa
pembukaan pagi ini, semakin menurun tajam 4,01% di level 3319,9.
Hingga pukul 09.40 WIB, hanya 4 saham yang mengalami kenaikan, 13 saham
masih dalam keadaan stagnan, sedangkan 176 saham turun.
Semua sektor di bursa masih melemah, kondisi terparah masih dialami sektor
barang konsumsi yang turun 6%. Setelah itu keterpurukan juga dialami sektor
manufaktur yang juga turun 4,67%.
Indeks anjlok karena turunnya saham bluechips, Kalbe Farma Tbk sebesar
12,17% ke Rp 2.500,25, dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang turun 9,26%
ke Rp 44.300. Top loosers yang menyumbang anjloknya nilai bursa adalah Unilever
Indonesia Tbk yang turun 7,8% ke Rp 14.000, dan Indo Tambangraya Megah Tbk yang
turun 7,47% ke Rp 45.200.
Top gainers pada pembukaan pagi ini diraih ATPK Resources Tbk (ATPK) yang
melaju pesat naik 22,4% ke Rp 235 dan Rig Tenders Tbk (RIGS) yang naik 4,48% ke
Rp 700.
[ Dyah Ayu Kusumaningtyas ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 10:04:16 WIB )


=======================================================================================

Pertumbuhan China capai 9,8%, waspada tingkat inflasi

Date : Jan 21 2011, 10:32
Title : News Story
Header : Pertumbuhan China capai 9,8%, waspada tingkat inflasi


Story
=======================================================================================

BEIJING. Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal IV 2010 terus melaju. Data
Biro Statistik China menunjukkan, pertumbuhan Negeri Panda tersebut mencapai
9,8% seiring melonjaknya produksi industri dan penjualan ritel.
Otomatis, kondisi tersebut membuat pasar saham di Asia hingga Eropa
dilanda aksi jual. Pasar dunia cemas, Pemerintah China akan menaikkan suku
bunga acuan dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
Sekadar tambahan, Shanghai Composite Index anjlok 2,9% sehingga ditutup di
level terendah dalam empat bulan terakhir. Sedangkan indeks MSCI Asia Pacific
turun 1,3%. Di Frankfurt Stock Exchange, saham Volkswagen AG yang merupakan
produsen mobil terbesar Eropa di China anjlok 5%.
Angka pertumbuhan China itu berhasil melampaui estimasi nilai tengah 22
ekonom yang disurvei Bloomberg sebesar 9,4%. Sementara itu, data indeks harga
konsumen turun menjadi 4,6% pada Desember. Sebelumnya, Citigroup Inc dan Credit
Suisse Group AG memprediksi, tingkat inflasi China kemungkinan akan melonjak
mencapai 6% pada paruh pertama 2011.
"Jika perekonomian terus tumbuh pada level saat ini, maka tingkat
inflasinya harus tetap diwaspadai," jelas Liu Li-Gang, ekonom Australia and New
Zealand Banking Group Ltd.
Sementara itu, sejumlah ekonom juga meramal, China kemungkinan besar akan
membuka pintu untuk penguatan yuan lebih besar lagi. Langkah ini penting untuk
menghambat kenaikan harga dan meredakan ketegangan perdagangan dengan AS.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 09:45:58 WIB )


=======================================================================================

ELSA terbitkan MTN US$ 50 juta akhir bulan ini

Date : Jan 21 2011, 09:25
Title : News Story
Header : ELSA terbitkan MTN US$ 50 juta akhir bulan ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Kebutuhan dana yang mendesak menjadi alasan PT Elnusa Tbk (ELSA)
mempercepat penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes
(MTN). ELSA ingin menerbitkan MTN senilai US$ 50 juta atau Rp 450 miliar di
akhir Januari 2011, lebih cepat daripada rencana semula, yaitu akhir kuartal
pertama 2011.
ELSA merancang MTN-nya memiliki jangka waktu tiga tahun. Emiten ini akan
menggunakan dana hasil penerbitan MTN untuk memenuhi anggaran belanja modal
alias capital expenditure (capex) senilai US$ 100,2 juta atau setara Rp 901,8
miliar.
Alokasi capex adalah investasi di sejumlah jasa hulu migas terintegrasi.
Perincian anggaran, untuk jasa geoscience senilai US$ 35,65 juta, jasa driling
terintegrasi
US$ 9,59 juta dan jasa integrated oilfield US$ 54,95 juta. Sekitar 70%
dari capex ditutup dengan hasil penerbitan MTN. Sisanya akan dipenuhi ELSA
dengan pinjaman bank.
Direktur Keuangan ELSA Santun Nainggolan menambahkan, ELSA masih menjadi
kontraktor proyek Donggi Senoro. "Kami tidak ikut konsorsium, hanya sebagai
kontraktor saja," lanjut dia.
Divisi oilfield services (OFS) ELSA, bulan ini memperoleh kontrak baru
senilai US$ 23 juta. Angka itu hampir separuh dari target pemasukan divisi OFS
sepanjang tahun ini, yaitu US$ 55 juta. Elnusa juga mengantongi kontrak carry
over senilai US$ 131,59 juta dari jasa hulu migas.
ELSA menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini Rp 5,5 triliun, atau
mengalami pertumbuhan 37% daripada estimasi pendapatan di 2010, yaitu Rp 4,1
triliun. Sedang laba usaha di 2011 ditargetkan Rp 334 miliar, meningkat 280%
dibandingkan estimasi keuntungan bersih di 2010, yaitu Rp 88 miliar.
[ Anna Suci Perwitasari, KONTAN ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 09:14:23 WIB )


=======================================================================================

Ini Dia 149 Pasien Gayus Tambunan

JAKARTA - Kementerian Keuangan tadi pagi menyerahkan data 149 wajib pajak kepada Mabes Polri melalui Direktur Tipikor Mabes Polri Brigjen Pol Ike Edwin. Sebanyak 149 wajib pajak ini diduga merupakan "pasien" terdakwa kasus penggelapan pajak Gayus Halomoan Tambunan.

Dari data yang diperoleh okezone, Sabtu (15/1/2011), beberapa wajib pajak, merupakan perusahaan besar yang cukup dikenal publik. Termasuk perusahaan milik konglomerat Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Jadi, berikut daftar 149 wajib pajak yang pernah dilayani oleh Gayus semasa bekerja di Direktorat Pajak Kementerian Keuangan.

1. A Rahma Abbas
2. BUT Chevron Indonesia Company
3. BUT MOHG Management Ple Ltd
4. BUT Pan Pacific Hotel & Resort Indonesia
5. BUT Tokyo Electic Power Service Co. Ltd
6. CV Sumber Setia Abadi
7. Justinus Christophorus K
8. Muktar Widjaya
9. PD Chander Vinod Laroya
10. PT Adei Plantation & Industy
11. PT Adijaya Perdana Mandiri
12. PT Adisarana Indotama
13. PT Aditarwan
14. PT Adriwana Krida
15. PT Aica Indonesia
16. PT Aker Kvaerner Subsea
17. PT Asahi Synchrotech Indonesia
18. PT Asianagro Abadi
19. PT Asianagro Lestari
20. PT Astellas Pharma Indonesia.
21. PT Berkatnugraha Sinarlestari
22. PT Bina Sawit Abadi Pratama
23. PT Bintang Utama Lestari
24. PT Bosch Rexroth
25. PT Branita Sandhini
26. PT Bukaka Teknik Utama, Tbk
27.
PT Bumi Resources, Tbk (BUMI)
28. PT Cakrawala Mega Indah
29. PT Capri Nusa Raya
30. PT Cemerlang Abadi
31. PT Ceria Worley
32. PT Chevron Oil Products Indonesia
33. PT Chiyoda Internasional Indonesia
34. PT Chuo Senko Indonesia
35. PT Cibalitung Tunggal Plantation
36. PT Citra Link Indonesia
37. PT Daitoh Indar Indonesia
38. PT Delta Dunia Petroindo Tbk--> Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
39. PT Dowell Anadrill Schlumberger
40. PT Dunia Express
41. PT Dwi Prima Sembada
42. PT Ecorn Consulting
43. PT Excelcomindo Pratama-->XL Axiata Tbk. (EXCL)
44. PT Federal Internasional Finance
45. PT Ford Motor Indonesia
46. PT Fun Motor Indonesia
47. PT Garuda Mataram Motor
48. PT Golden Jaya Abadi
49. PT Gotrans interna Express
50. PT Hasil Jaya Industri
51. PT Honda Trading Indonesia
52. PT Horiguchi Engineering Indonesia
53. PT IDS Manufacturing
54.
PT Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk (INKP)
55.
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)
56. PT Intan Anugerah Kharisma
57. PT Internasional Paint Indonesia
58. PT Iris Sistem Inforindo
59. PT Jae Hyun Indonesia
60. PT Jasa Teknologi Informasi IBM
61. PT Java Tobacco
62. PT Jewelry Design Services
63. PT JVC Indonesia
64. PT Kaisar Motorindo Industri
65. PT Kapuas Prima Coal
66. PT Karya Cipta Karsa
67. PT KDDI Indonesia
68. PT Kelola Jaya Artha
69. PT Kido Jaya
70. PT Kizone Internasional
71. PT Kornet Trans Utama
72. PT Koryo Internasional Indonesia
73. PT Kuala Pelabuhan Indonesia
74. PT Kurnia Jaya Raya
75. PT Kyung Dong Indonesia
76. PT Kyungseung Trading Indonesia
77. PT Ladangrumput Suburabadi
78. PT Les Nouveaux Premier Real Property Indonesia
79. PT Marga Nusantara Jaya
80. PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia
81. PT Marta Unikatama
82. PT McDermott Indonesia
83. PT Meares Soputan Mining
84. PT Mega Kemiraya
85. PT Melputra Garmindo
86. PT Mesitechmitra Purnabangun
87. PT Metec Semarang
88. PT Mintek Dendrill Indonesia
89. PT Mitra Infoparama
90. PT Mitraland Harapan Sejati
91. PT Molten Aluminium Producer Indonesia
92. PT Multi Adiguna Manunggal
93. PT Multi Rentalindo
94. PT Multi Teknindo Inforonika
95. PT Nelco Indonesia
96. PT Newmont Nusa Tenggara
97. PT Nissan Motor Distributor Indonesia
98. PT Nusantara Secom Infotech
99. PT OOCL Indonesia
100. PT Otsuka Indonesia
101. PT Pacific Wira Berjaya
102. PT Panasia Intersarana
103. PT Pantja Motor
104. PT Paramita Praya Prawatya
105. PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika)
106. PT Pertamina Dana Ventura
107.
PT Petrosea,Tbk (PTRO)
108. PT Petrosea-PT Clough
109. PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills
110. PT Pitamas Data Sempurna
111. PT Plaza Adika Lestari
112. PT Prawarasa Gemilang
113. PT Praquaman Konsultan
114. PT Proses Meterial Indonesia
115. PT Prudential Life Assurance
116. PT Quadra Media Publika
117. PT Rakintam Electical
118. PT Reckitt Benckiser
119. PT Rezdamurni Putramandiri
120. PT RTM Viditra Pratama
121. PT Sanko Gosei Technologi
122. PT Santan Batubara
123. PT Sawit Asahan Indah
124. PT Serasu Autoraya
125. PT Sgwicus Indonesia
126. PT Sibalec
127. PT Sierad Produce,Tbk (SIPD)
128. PT SK Food Indonesia
129. PT SKF Indonesia
130. PT SMI Electronic Indonesia
131. PT Sun Motor Indonesia
132. PT Supramatra Abadi
133. PT Sura Indah Wood Industries
134. PT Sun Hyundai Motor
135. PT Symrise
136. PT Tapian Nadenggan
137. PT Tegar Exporindo Jaya
138. PT Teguh Sinar Abadi
139. PT Thiess Contractors Indonesia
140. PT Tjahja Sakti Motor
141. PT Trisula Ulung Medasurya
142. PT Triwahana Jaya
143.
PT Tunas Baru Lampung, Tbk. (TBLA)
144. PT U Finance Indonesia
145. PT Wangsa Indra Permana
146. PT Widjaya Karya
147. PT Wiratama Dharma Perkasa
148. Suyardi Syukur
149. Toru Inoue

Sumber :
http://news.okezone.com/read/2011/01/15/339/414224/ini-dia-149-pasien-gayus-tambunan

Meski yen menguat, penjualan HEXA terangkat pertambangan

Date : Jan 21 2011, 09:07
Title : News Story
Header : Meski yen menguat, penjualan HEXA terangkat pertambangan


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Nilai tukar yen terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus
menguat menjadi alasan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menaikkan harga jual
alat beratnya. HEXA juga berencana menekan margin per unit alat berat tahun
ini. Maklum, sebagian besar alat berat yang dijual HEXA berasal dari Jepang.
Imbasnya, HEXA memikul beban harga beli yang naik. "Margin per unit pasti
berkurang. Kami akan menaikkan harga alat berat merek Hitachi 5%-10%," kata
Sekretaris Perusahaan HEXA Heri Akhyar, Rabu (19/1). Selain Hitachi, HEXA juga
menjual alat berat merek John Deere, Rotobec Grapples dan Waratah.
Heri mengatakan, pengaruh penguatan yen terhadap laba korporasi secara
keseluruhan tidak ada. "Malah laba meningkat akibat permintaan yang tinggi,"
kata dia.
Selain penguatan nilai tukar yen, HEXA juga harus berhadapan dengan
kenaikan harga baja. Sebagai contoh, margin untuk unit excavator diturunkan
10%. Namun, rata-rata margin yang dipatok HEXA tetap 10%-12%.
Setelah menurunkan margin keuntungan, Heri optimistis HEXA bisa menjual
sebanyak 2.300 unit alat berat pada setahun yang periodenya April 2010-Maret
2011.
Dalam proyeksi manajemen HEXA, penjualan selama periode tersebut bisa
mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 4,5 triliun. Angka itu naik 47,06%
dibanding perolehan pada periode yang sama tahun 2009.
Sejak April-Desember 2010 penjualan HEXA telah melampaui US$ 300 juta atau
setara Rp 2,7 triliun. "Tiga bulan ke depan penjualan akan meningkat tajam.
Klien sudah pesan dari jauh-jauh hari, tinggal kami antar," tutur Heri. Selama
tiga bulan ke depan, pendapatan HEXA bisa mencapai Rp 1,8 triliun.
Selama sembilan bulan pertama periode April 2010-Maret 2011, HEXA telah
menjual 1.600 unit alat berat, atau rata-rata 177 unit per bulan. Bandingkan
dengan rata-rata penjualan HEXA untuk tahun buku sebelumnya, yaitu 50 unit per
bulan. Pemicu kenaikan penjualan adalah permintaan dari industri tambang.
Heri bilang, laba HEXA bisa naik menjadi US$ 40 juta. Pada periode April
2009-Maret 2010, HEXA mencatatkan laba senilai US$ 34 juta.
[ Adisti Dini Indreswari, KONTAN ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 08:59:22 WIB )


=======================================================================================

Investor beralih dari emas ke pasar valuta

Date : Jan 21 2011, 09:00
Title : News Story
Header : Investor beralih dari emas ke pasar valuta


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pesona harga emas kembali meredup. Harga kontrak emas untuk
pengiriman Februari 2011 di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange (NYMEX),
kemarin pukul 20.00 WIB, terkoreksi 0,88% menjadi US$ 1.358,20 per ons troi.
Membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat menjadi salah satu pemicu
koreksi harga emas. Produksi industri di negeri Paman Sam naik 0,8% pada
Desember 2010, atau melampaui perkiraan para analis. Bukan hanya itu, mengacu
survei Bloomberg, penjualan rumah di AS mungkin akan naik 4,1% pada bulan
Desember 2010 lalu.
"Sentimen pasar untuk emas telah bergeser sejak akhir 2010. Ini karena
kecemasan terhadap krisis ekonomi semakin berkurang," kata Anne-Laure Tremblay,
Analis BNP Paribas di London, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Di sisi lain, ANZ Banking Group Ltd memangkas perkiraan harga emas dan
platinum di 2011. ANZ memproyeksikan harga rata-rata emas tahun ini senilai US$
1.453 per ons troi, atau menyusut 3,3% dari perkiraan sebelumnya. Harga
rata-rata platinum juga diprediksi melorot 3,2% dari estimasi sebelumnya
menjadi US$ 1.886 per ons troi.
"Permintaan terhadap safe haven mulai berkurang karena sentimen ekonomi
Eropa terus membaik," tulis Analis ANZ Banking Group Mark Pervan dan Natalie
Robertson, dalam risetnya.
Analis yang dihubungi KONTAN menyebutkan, pelaku pasar tengah mencermati
kebijakan otoritas moneter di setiap negara terkait ancaman inflasi tinggi.
Beralih ke valuta
Ibrahim, Analis Askap Futures, menyatakan, investor saat ini cenderung
membuang aset dalam bentuk komoditas, termasuk emas, dan mengalihkannya ke mata
uang, seperti dollar AS dan yen Jepang.
Sampai tadi malam, indeks dollar AS yang mencerminkan pergerakan the green
back terhadap enam valuta utama dunia bergerak naik 0,24% ke posisi 78,83.
Sejumlah harga komoditas juga kompak menurun. Hal itu terlihat dari laju
indeks CRB Reuters-Jefferies yang melorot 0,58% ke 331,49. Indeks ini
mencerminkan pergerakan harga 19 komoditas paling likuid di dunia.
Herry Setyawan, Analis Indosukses Futures, mengemukakan, saat ini para
spekulan cenderung mengalihkan dananya dari emas ke aset lain yang lebih likuid
tetapi aman, seperti obligasi, deposito, maupun cash (mata uang). "Meskipun
return yang ditawarkan instrumen tersebut kecil," ucap dia.
Koreksi yang terjadi di mayoritas indeks bursa regional juga tidak lantas
mendongkrak harga emas. Hingga beberapa hari ke depan, emas dinilai bukan
pilihan yang menarik sebagai instrumen investasi. "Investor masih wait and see
melihat perkembangan pasar terkini. Mereka lebih senang memegang valuta,
terutama dollar AS dan yen Jepang," ujar Ibrahim.
Namun prospek harga emas masih tetap berkilau. Herry memprediksi harga
emas hari ini (21/1) akan berada di kisaran US$ 1.300 per ons troi, sedang
Ibrahim mematok US$ 1.350 per ons troi. Hingga kuartal I-2011, Ibrahim menaksir
harga emas paling tinggi menyentuh US$ 1.400 per ons troi.
[ Sandy Baskoro, Asep Munazat Zatnika, KONTAN ]

KONTAN Fri, 21 Jan 2011 ( 08:29:23 WIB )


=======================================================================================

Di posisi sideways, saham ADRO, TLKM , ASII jadi penggerus indeks

Date : Jan 21 2011, 08:59
Title : News Story
Header : Di posisi sideways, saham ADRO, TLKM , ASII jadi penggerus indeks


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham AALI, ADRO, dan TLKM menjadi tiga saham utama pengerus
indeks, hari ini. Hingga penutupan perdagangan sore ini, IHSG terbenam 2,27%.
Saham ADRO koreksi 7,55% ke Rp 2.450, TLKM turun 3,21% ke Rp 7.550, dan ASII
melemah 2,45% ke Rp 47.800.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Al Fatih menyebut, ketiga
saham tersebut terseret lemahnya sentimen pasar karena kecemasan inflasi dan
kondisi sosial politik terkait ketidakpastian kenaikan TDL, pembatasan BBM
susbsidi, dan kelangkaan bahan pangan.
Lanjut Al Fatif, koreksi saham ADRO juga terkait prediksi bakal turunnya
harga batubara karena kenaikan sudah terlalu tinggi. "Diprediksi masalah suplai
yang terganggu akibat banjir bisa pulih 3-4 bulan ke depan, sementara kebutuhan
mulai normal karena musim dingin mulai berakhir," ujarnya.
Secara teknikal, saham ADRO juga sudah mencapai level resistance, sehingga
terjadi koreksi untuk jangka pendek hingga menengah. Target harganya di Rp
2.450 - Rp 2.900, hingga sebulan ke depan. Namun, kata Al Fatih, untuk jangka
panjang trennya masih bullish.
Sementara, penurunan pada saham ASII karena posisi jangka menengah saat
ini sedang sideways dengan kecenderungan di support Rp 46.250. Dengan posisi
market yang berbahaya, kalau dalam jangka pendek level support tertembus, maka
tren jangka menengah bisa berbalik turun.
Adapun, saham TLKM juga sedang berada di dekat support Rp 7.050, dengan
tren jangka menengah dan panjang cenderung sideways. "Kalau lepas dari support,
maka tren jangka panjang berubah turun," kata Al Fatih.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 16:51:22 WIB )


=======================================================================================