Senin, 24 Januari 2011

Pembahasan redenominasi selesai akhir 2011

Date : Jan 24 2011, 14:53
Title : News Story
Header : Pembahasan redenominasi selesai akhir 2011


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) melakukan pemotongan angka nol dalam
mata uang rupiah atawa redenominasi segera terlaksana. Pasalnya, regulator
perbankan ini telah mendapat persetujuan dari Presiden.
Deputi Gubernur BI Budi Rochadi mengatakan BI sudah melakukan presentasi
redenominasi rupiah dan sudah disetujui oleh Presiden. "Sudah ada perintah dari
DPR untuk membahas hal ini dengan pemerintah," ujarnya, Senin (24/1).
Budi bilang untuk memperlancar pembahasan tersebut, Presiden telah
menunjuk Wakil Presiden sebagai ketua tim koordinasi redenominasi. "Nanti kita
akan rapat dan diselesaikan secara bertahap," tambahnya.
Budi optimistis koordinasi pembahasan tersebut dengan pemerintah akan
selesai sebelum akhir tahun 2011 sehingga dapat dilanjutkan dengan sosialisasi.
"Harus selesai sebelum 2011 kemudian baru sosialisasi," terangnya.
[ Roy Franedya ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 14:47:42 WIB )


=======================================================================================

BI rate naik 25 bps, bunga kredit tak langsung naik

Date : Jan 24 2011, 14:33
Title : News Story
Header : BI rate naik 25 bps, bunga kredit tak langsung naik


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Suku bunga atau BI rate yang tak naik disaat inflasi menjulang
membuat bankir ketar ketir. Salah satunya adalah Komisaris Independen Bank
Permata, Tony Prasetiantono.
"Kalau Januari inflasi naik, BI perlu menaikkan BI Rate, meski tidak perlu
tinggi," ujar Tony Prasetiantono dalam acara dialog perbankan tahun 2011,
digedung LPPI, Senin (24/1). Menurut Tony, idealnya BI rate naik 25 bps. Wajar,
tak ada alasan bagi perbankan menaikan bunga simpanan jika BI rate belum naik.
Beberapa bank sebelumnya mengaku ditinggal nasabah karena bunga simpanan saat
ini tak menarik.
Jika BI Rate naik ke 6,75% bunga kredit bank tidak serta merta naik karena
hal tersebut justru berpotensi menaikkan non performing loan (NPL).
Namun disisi lain, menurut Tony, kebijakan BI ada dapat merubah peran
untuk menggatikan kenaikkan BI Rate seperti kewajiban giro wajib minimum (GWM)
dari 5% ke 8%.
"Hal ini baik, karena sama-sama mengurangi likuiditas sehingga harapannya
bisa mengurangi tekanan inflasi," tambahnya.
Selain itu menurutnya, inflasi ini terjadi diluar sistem moneter seperti
faktor banjir, korupsi, distribusi barang, birokrasi sehingga bank sentral
tidak mampu secara mendalam menghandle faktor tersebut.
[ Nina Dwiantika, Bernadette C Munthe ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 14:09:23 WIB )


=======================================================================================

Analis: Tekanan jual asing di sesi II masih akan berlanjut

Date : Jan 24 2011, 13:21
Title : News Story
Header : Analis: Tekanan jual asing di sesi II masih akan berlanjut


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih saja
lesu. Pada penutupan sesi I, indeks tercatat turun 1,28% atau 43,274 poin
menjadi 3.336,269. Warna merah juga mendominasi seluruh sektor dengan penurunan
terbesar dialami sektor konstruksi sebesar 2,83%.
Padahal, sepanjang minggu lalu, IHSG betul-betul mendapat tekanan hebat.
Dalam periode 17 Januari hingga 21 Januari 2010, indeks melorot hingga 5,31%
atau kehilangan 189,601 poin.
Jika ditotal, indeks sudah kehilangan hingga 200 poin lebih sejak awal
minggu lalu. Menurut Willy Sanjaya, analis PT CIC Securities, anjloknya indeks
hari ini akibat tekanan jual (net sell) asing yang masih berkelanjutan. "Untuk
sesi I ini, nilai net sell asing mencapai Rp 135 miliar," jelasnya.
Apa penyebab aksi jual yang dilakukan oleh asing? Willy menolak menjawab.
"Saya hanya melihat, saat ini belum ada sentimen positif yang mampu mendorong
kinerja indeks. Selain itu, aksi pemerintah terkait hal ini juga belum
terlihat," jelasnya. Padahal, menurutnya, aksi jual yang dilakukan terus
menerus oleh asing bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan.
Willy menerangkan, faktor kecemasan akan inflasi tinggi seperti yang
banyak diungkapkan oleh sejumlah analis bukan faktor utama penggerus indeks.
"Tidak masuk akan menunjuk inflasi sebagai biang kerok penurunan indeks karena
tahun 2011 baru berjalan kurang dari sebulan. Terlalu dini menentukan inflasi
tinggi untuk sepanjang tahun ini," urainya.
Ia lantas meramal, indeks masih akan menunjukkan penurunan hingga sesi II
ini. Adapun level support IHSG di posisi 3.318 dan resistance di posisi 3.408.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 13:13:12 WIB )


=======================================================================================

Inilah daftar saham-saham penggerus indeks di sesi I

Date : Jan 24 2011, 13:11
Title : News Story
Header : Inilah daftar saham-saham penggerus indeks di sesi I


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih
ditransaksikan melorot. Indeks ditutup dengan penurunan 1,28% menjadi
3.336,269. Padahal pagi tadi, indeks sempat ditransaksikan positif dengan
kenaikan 0,4%.
Saham-saham yang menyeret kejatuhan indeks di sesi I ini antara lain: PT
Bank Mandiri (BMRI) turun 3,57% menjadi Rp 5.400, PT Bank Central Asia (BBCA)
turun 2,57% menjadi Rp 5.300, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun 2,45%
menjadi Rp 3.975, PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun 4,91% menjadi Rp
45.550, dan PT Gudang Garam (GGRM) turun 3,31% menjadi Rp 35.000.
Sementara, saham-saham yang mampu menahan laju penurunan indeks di sesi
pertama adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik 2,66% menjadi Rp 4.825, PT
Telkom Indonesia (TLKM) naik 0,66% menjadi Rp 7.600, PT Inovisi Infracom
(INVS), PT Medco Energy (MEDC) naik 5,13% menjadi Rp 3.075, dan Bank Tabungan
Negara (BBTN) naik 3,17% menjadi Rp 1.300.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 12:45:23 WIB )


=======================================================================================

Penurunan 135 saham masih membuat indeks lemah lunglai

Date : Jan 24 2011, 12:37
Title : News Story
Header : Penurunan 135 saham masih membuat indeks lemah lunglai


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Sudah sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan
gairahnya. Pada penutupan sesi I siang ini, IHSG yang sempat naik ke zona
hijau, atau diatas 3.393 malah terus turun mendekati level supportnya di 3.336,
269 turun 1,28% dari posisi sehari sebelumnya.
Semua sektor tidak ada yang bisa memadamkan merahnya IHSG, di mana sektor
konstruksi merupakan sektor yang paling terpukul dengan koreksi mencapai 2,83%.
Sementara, sektor consumer good juga melemah cukup dalam sebesar 1,65%. Sektor
lainnya turun di atas 1,3%. Hingga siang ini, sebanyak 135 saham turun, 55
saham naik, dan 61 saham tidak berubah. Transaksi cenderung tipis dengan volume
sebesar 1,148 milliar saham dan nilainya hanya mencapai Rp 1,8 trilliun.
Saham yang menduduki peringkat pertama top losers adalah Jaya Kontruksi
Manggala (JKON) dengan koreksi sebesar 25% ke Rp 600 dan Maskapai Reasuransi
(MREI) melemah 20,18% ke Rp 455. Anggota MSCI indeks yang terjebak di zona
merah adalah Charoen Pokhpand (CPIN) yang turun 6,49% ke Rp 1.440 dan Indo
tambang Raya (ITMG) yang melemah 4,91% ke Rp 45.550, diikuti oleh PTBA yang
turun 4,14% ke Rp 19.700.
Posisi pemuncak top gainers dipegang oleh Prasidha Aneka Niaga (PSDN) yang
melompat 33,90% ke Rp 79, diikuti oleh Aneka Kemasindo Utama (AKKU) yang naik
27,97% ke Rp 183. Anggota MSCI indeks yang naik hanya ada dua, yakni Telkom
(TLKM) yang merayap naik 0,66% ke Rp 7.600, dan Indofood Sukses Makmur (INDF)
yang menguat 0,55% ke Rp 4.550.
[ Dian Pitaloka Saraswati ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 12:28:41 WIB )


=======================================================================================

Analis: Suplai seret, harga CPO di kuartal pertama terus melaju








Date : Jan 24 2011, 12:29
Title : News Story
Header : Analis: Suplai seret, harga CPO di kuartal pertama terus melaju


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Kekhawatiran terhadap seretnya pasokan minyak nabati global terus
memicu lonjakan pada harga minyak sawit mentah alias CPO. Bahkan, harga CPO
melaju ke dekat level tertingginya di bulan ini.
Hingga pukul 12.15 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman April 2011 di bursa
berjangka Malaysia (MDE) naik 1,9% ke level US$ 1.247,63 per ton, dari posisi
akhir pekan lalu di US$ 1.224,24 per ton.
Suplai minyak nabati diperkirakan akan terpangkas akibat penurunan musiman
produksi, dan cuaca kering yang mengancam panen kedelai di Argentina.
Sementara, Malaysian Palm Oil Board menyebutkan, produksi CPO Malaysia
berkurang 15,5% menjadi 1,23 juta ton selama Desember.
"Harga minya sawit mentah akan terus melaju selama kuartal pertama, karena
krisis pasokan yang terjadi di industri minyak nabati," ujar Bernard Ching,
analis ECM Libra Sdn Capital.
Harga minyak sawit dan kedelai sudah naik ke level tertinggi dalam lebih
dari dua tahun karena kekhawatiran seretnya pasokan yang mengancam panen di
Amerika Latin. Apalagi, faktor banjir menggangu panen sawit di Indonesia dan
Malaysia.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 12:23:49 WIB )


=======================================================================================

Sepi Transaksi, IHSG Kehilangan 43 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah cukup dalam 43 poin di tengah transaksi yang tidak terlalu ramai. Meski sudah ada berita-berita positif dari dalam negeri seperti berbagai kebijakan Bank Indonesia (BI) pada bankers dinner akhir pekan lalu, indeks masih tertekan sentimen negatif pengetatan kebijakan moneter China.

Sentimen tersebut berbuntut pelepasan saham di sektor komoditas, konsumer dan properti. Indeks yang sempat naik turun di awal perdagangan, kini harus rela duduk di zona merah.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 2,009 poin (0,06%) ke level 3.377,534. Indeks melemah di saat bursa-bursa regional justru mencetak penguatan.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, Senin (24/1/2011), IHSG melemah 43,274 poin (1.29%) ke level 3.336,269. Sementara Indeks LQ 45 turun 8,945 poin 1,52% ke level 581,291.

Indeks sempat melemah tipis di awal perdagangan, tak lama indeks sempat mencetak penguatan hingga hampir 20 poin sehingga mendekati level 3.400 lagi. Namun, dengan maraknya tekanan jual, indeks malah kembali melemah, dan turun cukup dalam.

Saking dalamnya, indeks sempat mneyentuh level terendahnya hari ini di 3.340,845. Sementara posisi tertingginya di level 3.396,846.

Saham-saham komoditas dan konsumer kembali dilepas oleh para investor. Selain itu, saham-saham di sektor properti juga melemah cukup dalam akibat tekanan jual.

Tak satu pun sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa menguat. Tak cuma sentimen inflasi tinggi, namun investor juga masih menyimpan dananya untuk aksi korporasi besar seperti IPO Garuda dan rights issue Bank Mandiri.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 52.943 kali pada volume 1,148 miliar lembar saham senilai Rp 1,805 triliun. Sebanyak 58 saham naik, 148 saham turun dan 66 saham stagnan.

Bursa-bursa regional bergerak mixed, padahal pagi tadi seluruhnya berjalan di zona hijau. Bursa China dan Hong Kong kembali melemah akibat sentimen pengetatan kebijakan moneter di negeri tirai bambu tersebut.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 13,45 poin (0,50%) ke level 2.701,84.
  • Indeks Hang Seng turun 92,65 poin (0,39%) ke level 23.784,21.
  • Indeks Nikkei 225 naik 40,14 poin (0,39%) ke level 10.314,66.
  • Indeks Straits Times menguat 14,79 poin (0,46%) ke level 3.19,39.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sumi Kabel (IKBI) naik Rp 300 ke Rp 1.500, Inovisi (INVS) naik Rp 200 ke Rp 6.000, Pan Brothers (PBRX) naik Rp 190 ke Rp 1.650, dan Malindo (MAIN) naik Rp 175 ke Rp 3.225.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.350 ke Rp 45.550, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 35.000, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) turun Rp 850 ke Rp 19.700, dan Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 650 ke Rp 21.650.
(ang/qom)

Sejarah Inflasi dan Guncangan Pasar 'Nyaris' Berulang


Jakarta - History Repeats Itself, mungkin adalah kata-kata yang cocok untuk mengungkapkan keadaan saat ini. Setidaknya apa yang terjadi pada perekonomian dan bursa Indonesia di 2005 sepertinya terulang di 2010 dan awal 2011 ini.

Betrand Raynaldi, Head of Research PT eTrading Securities menjelaskan, sepanjang 2010, laju inflasi di Indonsia mencapai 6,96%, di atas perkiraan publik yang hanya 5%. Di awal 2011, harga minyak mentah dunia sempat melonjak hingga menyentuh US$ 92/barrel.

Akibatnya, Bank Indonesia mulai mengambil ancang-ancang untuk menaikkan suku bunga alias BI Rate, karena otoritas bank sentral melihat tekanan inflasi masih akan mengancam di 2011.

IHSG pun terkena imbasnya, sejak penutupannya di akhir 2010 di level 3.703,512, Index Harga Saham Gabungan ini turun hingga 3.535,731, atau turun sekitar -4,5% pada penutupan 17 Januari.

"Segala rentetan masalah ini membawa kita flashback ke 2005. Di mana kenaikan harga minyak dunia memaksa pemerintah untuk menaikan harga BBM, harga bensin premium dari Rp 1.800 naik ke Rp 2,400 pada Maret 2005 (+32.%), dan gelombang kenaikan kedua pada Oktober 2005 dari Rp 2,400 ke Rp 4,500 (+87.5%)," jelas Betrand dalam economic view-nya yang dikutip detikFinance, Senin (24/1/2011).

Inflasi pun meningkat, dari 9,06% di September, naik hingga 17,89% di Oktober 2005. Hal ini juga diiringi dengan kenaikan BI Rate secara bertahap, 10% di September, 11% di Oktober, 12,25% di November, dan 12,75% di Desember.

"IHSG saat itu pun terkena imbasnya, berada pada titik tertingginya pada akhir Juli di level 1182,301, index turun ke level terendahnya di akhir Oktober di level 1066,224, atau penurunan hampir 10%," imbuh Betrand.

Ancaman inflasi akibat dari naiknya harga pangan dan biaya energi yang akan memaksa Bank Indonesia menaikan BI rate untuk mengendalikan inflasi, hal-hal tersebut berdampak pada:

1. Peningkatan cost of fund

Perusahaan-perusahaan yang mempunyai utang rupiah dengan suku bunga mengambang. Akan mengalami peningkatan biaya bunga yang akan menekan sisi profitabilitas.

2. Penurunan daya beli

Peningkatan harga pangan dan biaya energi akan memukul purchasing power atau daya beli. Sedangkan kenaikan BI rate akan mendorong kenaikan suku bunga kredit yang akan mendorong orang untuk membeli mobil ataupun rumah secara kredit. Berdasarkan data dari Gaikindo, di 2004 penjualan mobil adalah 483 ribu unit, sementara di 2005 menjadi 534 ribu unit, tapi di 2006 angka tersebut menurun hingga 319 ribu unit.

Betrand melihat, ada 3 sektor yang mempunyai kinerja paling buruk di 2005 lalu, berdasarkan pergerakan harganya yakni properti, keuangan dan perbankan, dan industri dasar. Selain 3 sektor itu, kenaikan BBM, inflasi, dan BI Rate juga mempengaruhi sektor-sektor lain seperti pertambangan, consumer goods, perkebunan, dan industri lain seperti perdagangan dan jasa.

Berdasarkan data historis IHSG di 2003 hingga 2007, Betrand menilai pergerakan IHSG di 2005 relatif lebih rendah dibandingkan 2 tahun sebelum dan sesudahnya.
  • IHSG 2003: mengalami pertumbuhan sebesar 69%
  • IHSG 2004: mengalami pertumbuhan sebesar 41%
  • IHSG 2005: mengalami pertumbuhan sebesar 16%
  • IHSG 2006: mengalami pertumbuhan sebesar 54%
  • IHSG 2007: mengalami pertumbuhan sebesar 49%.
"Dampak inflasi dan kenaikan BI Rate pada tahun 2005, menghambat pertumbuhan IHSG yang hanya naik sebesar 16%. Angka tersebut adalah angka yang relatif rendah jika dibandingkan tahun-tahun sebelum dan sesudahnya," jelas Betrand.

Betrand menjelaskan, perbedaan terbesar antara inflasi 2005 dan inflasi 2010 adalah inflasi di 2005 disebabkan oleh kenaikan harga BBM, dan hal ini menyebabkan kenaikan biaya transportasi semua industri, yang juga akan mempengaruhi cash flow perusahaan. Sementara pada akhir 2010, kenaikan inflasi lebih banyak disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan.

"Selama pemerintah dapat mengontrol stok dan harga barang pangan, maka kenaikan inflasi masih dapat dikontrol," jelasnya.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi inflasi ke depannya di 2011 adalah pengaruh dari pembatasan BBM bersubsidi pada April mendatang, dan juga pengaruh dari harga minyak dunia yang tahun ini diprediksikan masih akan naik. Pembatasan tersebut akan semakin meningkatkan beban biaya masyarakat, yang tentunya akan dapat memicu inflasi yang lebih tinggi.

Sentimen negatif yang datang dari dalam dan luar negeri tentu akan memberikan pengaruh buruk ke IHSG. Sejauh ini, Betrand melihat IHSG memang sudah turun cukup dalam dan menembus level support kuatnya di 3.450. Beberapa sektor seperti properti dan konstruksi, perbankan, industri semen sudah mendapatkan sentiment negatif dari persepsi mengenai kenaikan inflasi.

Di lain sisi beberapa emiten mendapatkan keuntungan dari produk/servis yang mereka miliki. Terutama industri-industri yang mempunyai korelasi positif terhadap kenaikan minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia menguntungkan sektor-sektor yang memproduksi penggantinya, seperti Coal, CPO, dan Gas.

"Fundamental dari setiap perusahaan masih menjadi faktor yang sangat penting. Terbukti pada tahun 2005, meskipun saham-saham lain yang berada dalam satu industri sedang turun, tapi emiten yang mempunyai fundamental kuat masih menunjukan growth yang stabil dalam Net Income atau Operating Income-nya. Contohnya PGAS, BBCA, LSIP," jelas Betrand. (qom/dnl)

Lima PTPN dinyatakan siap melangsungkan IPO

Date : Jan 24 2011, 12:06
Title : News Story
Header : Lima PTPN dinyatakan siap melangsungkan IPO


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pemerintah menyatakan ada sejumlah PT Perkebunan Nusantara (PTPN)
yang siap melantai di bursa tahun ini. Hal itu ditujukan untuk menarik dana
dari pasar modal dan mengantisipasi ekspansi yang lebih besar di tahun
mendatang.
Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Industri Primer
Megananda Daryono mengatakan, ada lima PTPN dari total 15 PTPN di Indonesia
yang siap menawarkan saham perdana (IPO) di bursa.
"Semua PTPN kondisinya baik, tapi PTPN III,IV,V,VII dan XIII paling siap
IPO," ungkap Megananda, Senin (24/1).
Kendati demikian, Megananda belum tahu rencana IPO kelima PTPN tersebut.
Pasalnya, pemerintah justru ingin membuat induk usaha (holding) perkebunan bisa
terwujud dahulu di tahun ini.
Dengan pembentukan holding BUMN perkebunan, posisi dan kondisi BUMN
perkebunan akan lebih kuat untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal
itu juga akan menetukan harga jualnya agar lebih bagus di pasar modal.
"Kami akan mendahulukan holding company. Setelah holding terbentuk, baru
kita IPO. Nanti akan diatur mana yang lebih dahulu IPO di antara lima PTPN
itu," katanya.
[ Didik Purwanto ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 11:56:09 WIB )


=======================================================================================

JSX


Apakah indek kita akan bertahan di daerah 3300-3400 ini. Bila indek jebol indek akan mecoba support di kisaran 3100-3200 an. Daerah situ akan menjadi tahan kedua apabila indek kita tidak dapat menahan aksi jual. Good Luck.

Mata uang Asia masih terlihat perkasa pagi ini

Date : Jan 24 2011, 11:41
Title : News Story
Header : Mata uang Asia masih terlihat perkasa pagi ini


Story
=======================================================================================

SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia perkasa. Penguatan hari ini dipimpin
oleh dollar Taiwan dan won Korea Selatan. Di pasar mata uang regional beredar
spekulasi kalau arus dana asing masih akan terus mengalir ke kawasan regional
seiring langkah bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan.
"Skenario akan pertumbuhan pesat perekonomian Asia masih tetap ada
sehingga masih mendorong laju penguatan mata uang regional dalam jangka
panjang. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan terlihat stabil dan India
kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuannya. Faktor tersebut menjadi
sentimen positif bagi mata uang mereka," papar Tohru Nishihama, ekonom Dai-ichi
Life Research Institute Inc di Tokyo.
Pada pukul 11.00 waktu lokal, dollar Taiwan menguat 1,3% menjadi NT$
29,048 versus dollar. Sementara, won Taiwan menguat 0,3% menjadi 1.121 dan peso
Filipina menguat 0,3% menjadi 44,345.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 11:18:54 WIB )


=======================================================================================

KPPU : Akuisisi Sara Lee oleh Unilever bukan monopoli

Date : Jan 24 2011, 11:41
Title : News Story
Header : KPPU : Akuisisi Sara Lee oleh Unilever bukan monopoli


Story
=======================================================================================

JAKARTA. KPPU telah menerima pemberitahuan akuisisi (post notifikasi) PT
Sara Lee Body Care Indonesia oleh Unilever Indonesia Holding B.V. (Unilever).
Sesuai dengan PP No. 57 Tahun 2010 mengenai Penggabungan atau Peleburan
Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dapat Mengakibatkan
Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Hal itu disampaikan oleh Plh Biro Hukum dan Humas Komisi Pengawasan
Persaingan Usaha (KPPU) Zaki Zein Badroen dalam press realese yang diterima
KONTAN akhir pekan lalu.
Akuisisi antara kedua perusahaan tersebut telah melampaui threshold yaitu
aset sebesar Rp 2,5 Triliun maupun nilai penjualan sebesar Rp 5 Triliun
sehingga wajib dilapokan ke KPPU.
Sebelum melaporkan post notifikasinya, Unilever telah melakukan konsultasi
atas rencana akuisisinya kepada KPPU. Atas konsultasi tersebut, KPPU telah
melakukan Penilaian Awal dan Penilaian Menyeluruh dimana KPPU telah
mengeluarkan pendapat No Objection Letter atas rencana akuisisi tersebut yang
artinya akuisisi tersebut tidak mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat.
Ketika mereka telah melakukan akuisisi pada tanggal 10 Desember 2010 dan
melaporkan kepada KPPU, "Komisi tidak lagi melakukan penilaian terhadap
akuisisi tersebut dikarenakan telah dilaksanakan konsultasi," ujarnya.
KPPU mengharapkan agar pelaku usaha memanfaatkan forum konsultasi seperti
yang dilakukan oleh Unilever yang mengakuisisi Sara Lee sehingga dampak merger
dan akuisisi dapat diketahui lebih dini dan terhindar dari sanksi pembatalan
sebagaimana diatur dalam Pasal 47 UU No. 5 Tahun 1999.
[ Yudo Widiyanto ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 11:17:40 WIB )


=======================================================================================

Penjualan alat berat melorot 25%, saham UNTR ikut jeblok

Date : Jan 24 2011, 11:40
Title : News Story
Header : Penjualan alat berat melorot 25%, saham UNTR ikut jeblok


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Kinerja PT United Tractors (UNTR) yang buruk di bulan Desember
berpengaruh pada pergerakan saham UNTR pagi ini. Pada pukul 11.01, saham UNTR
tercatat melorot 1,71% menjadi Rp 20.100. Level tersebut kian mendekati posisi
penutupan terendah sejak 23 September lalu.
Aksi jual yang melanda saham UNTR berkaitan dengan kinerjanya pada
Desember 2010. Manajemen UNTR mengaku, hanya berhasil menjual sekitar 313 unit
alat berat pada bulan terakhir 2010 itu. Angka tersbeut melorot 25% dibanding
bulan November.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 11:10:17 WIB )


=======================================================================================

RI ke India gaet investasi US$ 15 miliar

Date : Jan 24 2011, 11:40
Title : News Story
Header : RI ke India gaet investasi US$ 15 miliar


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kunjungan ke
India. Tujuannya, meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pidatonya, SBY juga mengatakan bahwa perjalanan dilakukan atas
undangan Presiden India. "Kedatangan ke India sebagai tamu utama di hari India
pada tanggal 26," katanya, di bandara Halim Perdana Kusuma Senin (24/1).
Tepat pukul 10.00, SBY didampingi para menteri kabinet Indonesia Bersatu
II antara lain Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian MS
Hidayat, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Mensegneg Sudi Silalahi, dan
Menseskab Dipo Alam terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Dalam rombongan juga tampak beberapa pengusaha sebut saja Chairul Tandjung
yang juga ketua KEN, Anindya Bakrie, dan James Riyadi.
Disamping itu meningkat kerjasamaa bilatertal juga berkaitan penandatangan
16 MOU baik politik, ekonomi, pendidikan, buadaya dan teknologi.
Kemudian pertemuan SBY dengan PM India untuk mereview kemitraan strategis
sejak 2005. Dilanjutkan dengan forum bisnis yang diikuti 500 pengusaha ada 16
MOU sifatnya pemerintah dengan dunia usaha atau dunia usaha dengan dunia usaha.
Target nilai investasi US$ 15 miliar itu mencakup kerjasama pembangunan
infrastruktur, sumber daya alam, dan jasa.
Setelah melakukan kunjungan kenegaran di India, SBY langsung bertolak ke
Davos, Swiss. Tujuannya dalam rangka menghadiri forum ekonomi dunia (WEF). Di
sana SBY akan membuka "Indonesia Co-Co Night: Celebrating the Spirit of
Collaboration and Cooperation" yang diselenggarakan atas kerjasama pemerintah
Indonesia dan WEF dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan Remarkable
Indonesia.
[ Yudho Winarto ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 11:05:30 WIB )


=======================================================================================

Penuhi belanja modal, ELSA terbitkan FRN senilai US$ 50 juta

Date : Jan 24 2011, 11:38
Title : News Story
Header : Penuhi belanja modal, ELSA terbitkan FRN senilai US$ 50 juta


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) akhirnya menandatangani perjanjian
penerbitan Fixed Rate Notes (FRN) senilai US$ 50 juta untuk memenuhi belanja
modalnya. FRN berjangka waktu lima tahun yang diterbitkan di Singapura ini
memberikan bunga 8,98%.
Emiten yang bergerak di sektor jasa hulu migas ini telah menunjuk
Oversea-Chinese Banking Corporation LImited dan PT Northcliff Indonesia sebagai
joint leader managers. Sementara bertindak sebagai agen fiskalnya yaitu Bank of
New York Mellon.
"Salah satu sumber dana untuk memenuhi capex US$ 100 juta dengan
menerbitkan FRN. Penerbitan ini sudah direncanakan sejak 2010, tapi karena ada
beberapa proyek yang terlambat, sehingga baru bisa diterbitkan di awal 2011,"
papar Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk, Santun Nainggolan, dalam keterbukaan
informasi kepada BEI, hari ini.
FRN ini menggunakan jaminan peralatan produksi yang pembeliannya dibiayai
dari hasil penerbitan FRN. Santun menyebut, hal ini memberikan kemudahan dan
kecukupan kas bagi kegiatan usaha Perseroan yang lebih baik.
Perseroan bakal menggunakan 90% hasil penerbitan FRN ini untuk belanja
modal, dan sisanya untuk memperkuat modal kerja. Pasalnya, ELSA melihat peluang
untuk meningkatkan produksi minyak domestik yang ditargetkan hingga 965 ribu
bopd di 2011.
Adapun, target pendapatan ELSA tahun ini mencapai Rp 5,5 triliun. Untuk
mencapai target itu, emiten ini berencana menambah kapasitas alat dan
kompetensi operasi jasa hulu migas.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:58:40 WIB )


=======================================================================================

Saham MEDC menanjak ke level tertinggi dalam tiga minggu

Date : Jan 24 2011, 11:37
Title : News Story
Header : Saham MEDC menanjak ke level tertinggi dalam tiga minggu


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham PT Medco Energi Internasional (MEDC) melonjak ke level
tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Asal tahu saja, pada pukul 10.48, saham
MEDC tercatat melesat 5,98% menjadi Rp 3.100. Ini merupakan kenaikan tertinggi
sejak 30 Desember lalu.
Lonjakan saham MEDC disinyalir seiring langkah Mitsubishi Corp untuk
memperbesar kemilikan sahamnya pada proyek liquifeid natural gas (LNG) melalui
aliansi dengan Korea Gas Corp.
Catatan saja, Mitsubishi dan partnernya Korea Gas akan mengempit sekitar
59,9% saham pada kepemilikan proyek LNG tersebut. Sementara, saham Medco juga
akan menurun menjadi 11,1% dari sebelumnya 20%.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:55:59 WIB )


=======================================================================================

BI masih akan lalukan intervensi terhadap rupiah

Date : Jan 24 2011, 11:36
Title : News Story
Header : BI masih akan lalukan intervensi terhadap rupiah


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Sepanjang 2010, Indonesia dihadapkan dengan derasnya capital
inflow dan tekanan inflasi yang tinggi. Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin
Nasution menyatakan penerapan solusi possible trinity yang berbentuk
konfigurasi optimal dari nilai tukar, pengendalian arus modal dan respon suku
bunga.
"BI menyiasati kerangka impossible trinity melalui pemilihan middle ground
solution, bukan corner solution," kata Darmin Nastuion, di Bankers Dinners,
akhir pekan kemarin.
Darmin mengatakan, bank sentral tetap konsisten pada kebijakan BI rate
terhadap pencapaian sasaran inflasi yang ditetapkan 5% plus minus 1% tahun
2011, dan 4,5% plus minus 1% di tahun 2012, meskipun inflasi saat ini diposisi
6,96%.
Selain itu, operasi moneter dan kebijakan makro untuk pengelolaan
likuiditas domestik juga diarahkan. Tujuannya konsisten dan dapat mendukung
kebijakan suku bunga dalam pencapaian sasaran inflasi dan pengendalian
permintaan demostik.
"Kebijakan makroprudensial lalu lintas modal diarahkan untuk mendukung
kebijakan nilai tukar, dengan tidak menimbulkan dampak terhadap likuiditas
domestik secara berlebihan," tambah Darmin.
Sebelumnya, BI telah menerbitkan kebijakan Desember 2010 lalu. Terkait
dengan instrumen makroprudensial dan pengelolaan arus modal, yakni kebijakan
kenaikkan giro wajib minimum (GWM) valas dan penerapan batas posisi saldo
harian pinjaman luar negeri (PLN) bank jangka pendek.
Bank sentral juga akan terus melakukan kalibrasi agar bauran kebijakan
yang diambil dapat memberikan stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan
dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi.
[ Nina Dwiantika ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:55:30 WIB )


=======================================================================================

Transaksi pagi, saham TINS sempat melonjak hingga 4%

Date : Jan 24 2011, 10:46
Title : News Story
Header : Transaksi pagi, saham TINS sempat melonjak hingga 4%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memerah, namun
sejumlah saham masih menunjukkan pergerakan positif. Salah satunya adalah saham
PT Timah (TINS).
Hingga pukul 10.35, saham TINS tercatat naik 1% menjadi Rp 2.525.
Sebelumnya, saham TINS bahkan sempat ngendon di level Rp 2.600 atau melonjak
4%. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 12 Januari lalu.
Saham TINS menjadi incaran seiring lonjakan harga timah dunia. Sekadar
informasi saja, berdasarkan data Bloomberg, harga timah pada 21 Januari
menorehkan rekor baru di London. Kondisi itu kian memperbaiki outlook kinerja
perusahaan timah terbesar di Indonesia itu.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:42:00 WIB )


=======================================================================================

BI intensif bahas perlunya bail in perbankan

Date : Jan 24 2011, 10:45
Title : News Story
Header : BI intensif bahas perlunya bail in perbankan


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Krisis perbankan sebaiknya tidak hanya dihadapi dengan bail-out.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyatakan industri perbankan
harus menyiapkan bail-in untuk menghadapi krisis.
Bail-in ini maksudnya adalah buffer untuk menyerap risiko dan guncangan
yang muncul sebagai imbas krisis. Saat ini menurut Darmin pemikiran untuk
menggeser paradigma bail-out menjadi paradigma bail-in sedang dibahas secara
intensif.
"Bail-out itu mungkin perlu ketika krisis, namun pengalaman membuktikan,
hal itu menimbulkan kekeruhan baru, baik dari sisi ekonomi, komplikasi politik
dan masalah hukum," kata Darmin dalam pidatonya di acara pertemuan tahunan
dengan para bankir Jumat (21/1) lalu.
Agar menyerap risiko dan menahan guncangan krisis, BI mendorong bank untuk
menguatkan permodalan. Selain itu sebagai langkah pencegahan, pengawasan
perbankan akan semakin diperketat.
[ Bernadette Christina Munthe, Nina Dwiantika ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:36:42 WIB )


=======================================================================================

Spekulasi intervensi BI membuat rupiah bergerak stabil

Date : Jan 24 2011, 10:45
Title : News Story
Header : Spekulasi intervensi BI membuat rupiah bergerak stabil


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pergerakan rupiah tak banyak berubah pagi ini. Penyebabnya, pasar
berspekulasi, bank sentral akan berupaya agar nilai rupiah tetap stabil.
Langkah itu diharapkan mampu menahan laju inflasi yang didorong oleh mahalnya
barang-barang impor.
"Sepertinya bank sentral akan melakukan intervensi agar rupiah tetap
stabil. Sokongan untuk pergerakan rupiah masih terlihat seiring dengan masih
lemahnya pasar saham dan obligasi. Apalagi, tingkat inflasi juga mencemaskan,"
ujar Joanna Tan, regional economist Forecast Singapore Pte.
Pada pukul 09.51, rupiah ditransaksikan pada level 9.061 per dollar. Pada
akhir minggu lalu, posisi rupiah berada di level 9.063. Sepanjang tahun lalu,
rupiah menguat sebesar 4,6% dan 16,1% di 2009.
Asal tahu saja, tingkat inflasi Indonesia pada Desember mencapai 6,96%.
Ini merupakan pertumbuhan tercepat dalam 20 bulan terakhir. Sementara, mata
uang rupiah sepanjang tahun ini telah melemah 0,9% seiring aksi jual investor
asing atas saham-saham di Indonesia yang nilainya mencapai US$ 539 juta
sepanjang bulan ini.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:34:08 WIB )


=======================================================================================

Laba melesat 70%, MBTO siap bagi dividen

Date : Jan 24 2011, 10:40
Title : News Story
Header : Laba melesat 70%, MBTO siap bagi dividen


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Ada kabar baik bagi investor saham PT Martina Berto Tbk (MBTO).
Di tengah gonjang ganjing pasar saham, emiten ini berniat membagi dividen 30%
dari laba bersih tahun 2010.
Mengutip laporan keuangan tahun 2010 versi unaudited, laba emiten ini Rp
37,9 miliar, melesat 70,7% dari laba bersih tahun 2009. Sebagai perbandingan,
tahun 2009 pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini meraih laba bersih
sekitar Rp 22,2 miliar.
Hitung punya hitung, MBTO akan membagikan dividen senilai total Rp 11,37
miliar atau Rp 10,6 per saham. Maklum, saat ini total saham MBTO sekitar 1,07
miliar unit.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (21/1), MBTO berakhir di harga Rp
510 per saham. Jadi, setiap saham MBTO memberikan keuntungan atau dividend
yield sebesar 2,08%.
Pendapatan naik 9,5%
Kenaikan tinggi laba bersih anak usaha Martha Tilaar Group itu antara lain
ditopang kenaikan pendapatannya. Masih menurut laporan keuangan versi
unaudited, penjualan MBTO selama tahun lalu mencapai Rp 565,6 miliar, naik
sekitar 9,5% ketimbang pendapatan setahun sebelumnya.
Manajemen MBTO belum bersedia membeberkan pencapaiannya di tahun kemarin
karena belum melapor ke otoritas bursa saham. Soal dividen, "Itu sesuai
komitmen kami di prospektus IPO," ungkap Bryan Tilaar, Direktur Utama Martina
Berto di Kuta, Bali, akhir pekan lalu.
Tahun ini, MBTO berupaya memacu bisnisnya lebih kencang. Direktur Keuangan
Martina Berto, Markus Handiwidjaja menyebut, perusahaannya membidik pendapatan
Rp 667,4 miliar di tahun ini, atau lebih tinggi 17,9% ketimbang tahun lalu.
"Target laba bersihnya Rp 60 miliar," ungkap Handiwidjaja.
MBTO menyiapkan sejumlah ekspansi bisnis demi menggapai target. Misalnya,
emiten ini akan merampungkan pembangunan pabrik di Cikarang, Bekasi, serta
menambah gerai kosmetik Martha Tilaar Shop. Awal pekan lalu misalnya, emiten
ini membuka gerai Martha Tilaar Shop yang ke-22 di Legian, Bali.
Handiwidjaja bilang, MBTO berniat membuka tiga sampai lima gerai Martha
Tilaar Shop di tahun ini, termasuk di luar negeri. Setiap gerai menghabiskan Rp
700 juta-Rp 1 miliar. September 2010, MBTO membuka satu outlet Martha Tilaar
Shop di Marina Bay, Singapura.
Guna memenuhi kebutuhan ekspansi, MBTO menyiapkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) selama tahun ini senilai Rp 53 miliar.
Perinciannya, Rp 42 miliar untuk capex MBTO dan Rp 11 miliar bagi anak
usahanya.
[ Barly Haliem, KONTAN ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:27:36 WIB )


=======================================================================================

WIKA bidik Rp 166 miliar dari proyek di Bali

Date : Jan 24 2011, 10:39
Title : News Story
Header : WIKA bidik Rp 166 miliar dari proyek di Bali


Story
=======================================================================================

DENPASAR. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berharap bisa meraih pendapatan Rp
166,45 miliar per tahun dari proyek pembangunan dan pengoperasian atau build,
operation, transfer (BOT) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di
Pesanggaran, Bali.
Pembangkit listrik berkapasitas 50 Megawatt (MW) itu akan beroperasi penuh
pada Februari 2011. Di proyek bernama PLTD Marine Fuel Oil (MFO) ini WIKA
menggandeng mitra strategis, yaitu PT Mirlindo Padu Kencana.
Sedangkan pemilik PLTD MFO adalah PT Indonesia Power, anak usaha PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Setelah delapan tahun, seluruh aset menjadi
milik Indonesia Power," kata Prakosa Hadi Takariyanto, Manajer Proyek PLTD
Bali.
Pembangkit yang berdiri di lahan seluas 7.000 meter persegi ini akan
menambal kebutuhan listrik Bali yang defisit 80 MW per tahun. Untuk membangun
PLTD Bali, WIKA dan Mirlindo mengeluarkan dana Rp 550 miliar. Porsi WIKA
sebesar 70% dan sisanya Mirlindo. PLTD MFO Bali menggunakan mesin diesel MAN
asal Jerman.
Prakosa mengklaim, pembangkit ini efisien bahan bakar. Konsorsium
WIKA-Mirlindo menghitung, mesin diesel biasa akan membutuhkan bahan bakar 0,24
liter sampai 0,27 liter per Kwh. Sedangkan mesin diesel MAN hanya butuh bahan
bakar 0,21 liter.
Konsorsium itu telah sepakat, harga jual listriknya Rp 1.182 per Kilowatt.
Porsi yang jadi jatah konsorsium Rp 446 per Kilowatt. "Jadi, tarif listrik kami
lebih murah Rp 150 per Kilowatt," kata Donny Satrya, Direktur Operasional
Mirlindo Padu Kencana.
Sedangkan, WIKA menargetkan total kontrak yang bakal digenggamnya hingga
akhir 2011 mencapai Rp 25,68 triliun, naik 23,34%. Tahun ini, penjualan dan
laba bersihnya diproyeksikan meningkat masing-masing sebesar 7,64% dan 38,37%
jadi Rp 9,44 triliun dan Rp 350,9 miliar.
[ Sanny Cicilia, KONTAN ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 10:19:57 WIB )


=======================================================================================

Sembilan sektor memerah, IHSG masih terkoreksi

Date : Jan 24 2011, 10:35
Title : News Story
Header : Sembilan sektor memerah, IHSG masih terkoreksi


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan pagi ini masih betah berada di
teritori negatif. Pada pukul 9.36 WIB IHSG terekam sempat berada di level
3.366,621 atau turun 0,38%.
Semua sektor, kecuali keuangan memerah dan dipimpin sektor consumer goods
yang melemah 0,87%. Sektor keuangan sendiri hanya mampu mencetak kenaikan tipis
0,45%.
Jumlah saham yang terkoreksi sebanyak 47, berbanding 41 saham yang naik.
Sementara 55 saham masih tidur pagi ini.
Beberapa saham di top losers adalah Royal Oak Development Asia Tbk (RODA)
yang turun 4,76% ke Rp 60. Adhi Karya Tbk (ADHI) melemah 3,70% ke Rp 780.
Barito Pacific Tbk (BRPT) terkoreksi 2,91% ke Rp 1.000. Leo Investments Tbk
(ITTG) melemah 2,86% ke Rp 102, dan Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) turun
2,74% ke Rp 3.550.
Sementara, top gainers diduduki antara lain Aneka Kemasindo Utama Tbk
(AKKU) yang melonjak 27,97% ke Rp 183. Malindo Feedmill Tbk yang berada di
posisi dua hanya mencetak kenaikan harga 6,56% ke Rp 3.250. Medco Energi
International Tbk (MEDC) naik 5,98% ke RP 3.100. Bank Agro Niaga Tbk (AGRO)
menguat 5,81% ke RP 164.
[ Teddy Gumilar ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 09:50:50 WIB )


=======================================================================================

DJ Bumi 2010 Net Profit May Exceed $280 Mln - Official

Date : Jan 24 2011, 10:34
Title : News Story
Header : DJ Bumi 2010 Net Profit May Exceed $280 Mln - Official


Story
=======================================================================================

JAKARTA (Dow Jones)--Thermal coal producer PT Bumi Resources' (BUMI.JK) 2010
net profit could exceed $280 million, an increase of at least 47% from the
$190 million it recorded at the end of 2009, an official at Bakrie Group,
which controls the company, said Monday.
"The increase in net profit (in 2010) was mostly due to the higher average
selling price of its coal and higher sales volume in the fourth quarter of
2010," the official, who declined to be named, told Dow Jones Newswires.
He said Bumi is scheduled to announce its audited 2010 earnings by the end
of March.
-By Edhi Pranasidhi, Dow Jones Newswires, 62-21-39831277;
edhi.pranasidhi@dowjones.com>
Click here to go to Dow Jones NewsPlus, a web front page of today's most
important business and market news, analysis and commentary:
http://www.djnewsplus.com/access/al?rnd=tLLXswW5PkZp6JkynxfNWQ%3D%3D. You can
use this link on the day this article is published and the following day.
(END) Dow Jones Newswires
January 23, 2011 21:37 ET (02:37 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 09 37 PM EST 01-23-11

=======================================================================================

Inflasi tinggi bikin NIM sulit digunting

Date : Jan 24 2011, 09:25
Title : News Story
Header : Inflasi tinggi bikin NIM sulit digunting


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta para bankir melakukan efisiensi
perbankan dengan menekan Net Interest Margin (NIM). Namun industri perbankan
menilai ini sulit dilakukan karena inflasi di tanah air masih tinggi.
"Sebabnya ada beberapa hal. Satu, inflasi lebih tinggi dari negara lain.
Dengan sendirinya bunga lebih tinggi. Kedua risk premium debitur di Indonesia
juga masih tinggi," kata Arwin Rasyid, Direktur Utama Bank CIMB Niaga usai
Bankers Dinner 2011 di Gedung Kebon Sirih, Kompleks Bank Indonesia, Jumat
(21/1).
Namun Arwin optimis NIM akan turun dengan sendirinya karena persaingan
antar bank. Gubernur Bank Indonesia menyatakan NIM Indonesia jauh di atas
beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina. Di
negara-negara tersebut, NIM berkisar 2,3% - 4,5% sementara NIM Indonesia
tercatat 5,8%. Ke depan, perbankan akan didorong untuk ada di kisaran 4%.
[ Bernadette Christina Munthe ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 09:13:32 WIB )


=======================================================================================

ASII garap proyek pembangkit listrik

Date : Jan 24 2011, 09:13
Title : News Story
Header : ASII garap proyek pembangkit listrik


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Setelah berjaya di sektor otomotif, PT Astra International Tbk
(ASII) mulai menyasar ke sektor infrastruktur. Emiten otomotif ini tengah
membidik dua proyek pembangkit listrik milik PLN di daerah Sumatera. ASII akan
bergabung dalam sebuah konsorsum dalam menggarap proyek tersebut.
Konsorsium tersebut terdiri dari empat perusahaan, baik lokal maupun
asing, termasuk ASII. Kepala Komunikasi Korporat ASII Arief Istanto mengatakan,
ASII saat ini memang tengah membidik tender proyek pembangkit listrik PLN.
"Yang satu berkapasitas 2x300 MW dan satu lagi 2x150 MW, semua ada di
Sumatera," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/1).
Ia pun merinci, nilai proyek untuk pembangkit berkapasitas 2x300 MW
sekitar US$ 720 juta hingga US$ 780 juta. Sedangkan untuk power plant yang
berkapsitas 2x150 MW, nilainya sekitar US$ 360 juta - US$ 390 juta.
Arief mengaku belum tahu berapa porsi yang akan diambil ASII karena masih
dalam pembicaraan dengan tiga investor lainnya. Tetapi, yang jelas, perseroan
menginginkan bisa menjadi mayoritas.
Nantinya, ASII dan tiga investor tersebut akan menjadi penyedia listrik
swasta alias indpendent power producer (IPP). Menggarap proyek tersebut, ASII
menggunakan anak usahanya yaitu PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang berada di
bawah naungan PT United Tractors Tbk (UNTR). Proyek pembangkit itu merupakan
proyek pembangkit mulut tambang milik PLN yang merupakan bagian dari proyek
10.000 MW.
Untuk pendanaannya, Arief belum mau merincinya secara jelas. "Nanti saja
kalau sudah closing," elaknya. Jika tender itu didapatkan, diperkirakan
pembangunan konstruksinya baru akan dimulai tahun 2012 mendatang.
Ia pun mengaku belum mengetahui berapa porsi yang akan diambil oleh ASII.
Namun, jika dimungkinkan, ASII akan mengambil porsi terbesar. Maklum, mengenai
porsi kepemilikan itu, harus terjalin kesepekatang antara para investor yang
tergabung dalam konsorsium tersebut.
[ Amailia Putri Hasniawati ]

KONTAN Mon, 24 Jan 2011 ( 08:46:01 WIB )


=======================================================================================

NEW CENTURY DEVELOPMENT DELISTING DARI BURSA EFEK INDONESIA, 24 JAN 2011

Date : Jan 24 2011, 09:13
Title : News Story
Header : NEW CENTURY DEVELOPMENT DELISTING DARI BURSA EFEK INDONESIA, 24 JAN 2011


Story
=======================================================================================
NEW CENTURY DEVELOPMENT DELISTING DARI BURSA EFEK INDONESIA, 24 JAN 2011

Sesuai ketentuan III.3.1 Peraturan Pencatatan No. I-I tentang Penghapusan
Pencatatan Efek (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham Di Bursa,
Bursa kembali mengumumkan untuk melakukan penghapusan pencatatan Efek
(Delisting) PT New Century Development Tbk. dari Bursa Efek Indonesia.
Penghapusan pencatatan Efek PT New Century Development Tbk. dari Bursa Efek
Indonesia berlaku efektif sejak tanggal 24 Januari 2011.

Dengan dicabutnya status Perseroan sebagai Perusahaan Tercatat, maka Perseroan
tidak lagi memiliki kewajiban sebagai Perusahaan Tercatat dan Bursa Efek
Indonesia akan menghapus nama Perseroan dari daftar Perusahaan Tercatat yang
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Sepanjang Perseroan masih merupakan Perusahaan Publik, maka Perseroan tetap
wajib memperhatikan kepentingan pemegang saham publik dan mematuhi ketentuan
mengenai keterbukaan informasi dan pelaporan kepada Bapepam dan LK.

Persetujuan penghapusan pencatatan Efek Perseroan ini tidak menghapuskan
kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi oleh Perseroan kepada Bursa.

Dalam hal Perseroan akan kembali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia,
maka proses Pencatatan saham dapat dilakukan paling cepat 6 (enam) bulan sejak
dilakukan Delisting oleh Bursa sepanjang Perseroan memenuhi persyaratan untuk
dicatatkan kembali di Bursa Efek Indonesia sesuai Peraturan nomor I-I tentang
Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di
Bursa.

(RTI, SS 24 Jan 2011 08:52 WIB)

=======================================================================================