Jumat, 04 Februari 2011

Pasar Uang Respon Kenaikan BI Rate


INILAH.COM, Jakarta - Rupiah menguat tajam setelah indeks saham domestik berhasil mendarat di teritori positif. Kenaikan BI rate ke level 6,75% di luar ekspektasi sebagian pelaku pasar.

Albertus Christian K, periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh keputusan Rapat Dewan Gubernur BI hari ini yang menaikkan BI rate 25 basis poin (0,25%) jadi 6,75%. Hal itu, seiring tingginya inflasi Januari hingga 7,02% (year on year).

Menurutnya, faktor internal mendominasi sentimen market hari ini. Sebab sebelumnya, peluang kenaikan BI rate masih 50:50 antara BI rate dipertahankan di level 6,5% dan optimis dinaikkan 25 basis poin. "Karena itu, rupiah hari ini ditutup di level terkuatnya 8.988 dan 9.030 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (4/4).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (4/2) ditutup menguat 25 poin (0,27%) jadi 8.988/8.998 per dolar AS dari posisi sebelumnya 9.013/9.023.

Albertus menegaskan, kenaikan BI rate di luar ekspektasi sebagian pelaku pasar sehingga berdampak cukup kuat terhadap rupiah untuk jangka pendek. "Dari sisi makro ekonomi, kenaikan BI rate diyakini bisa menekan laju inflasi. Tapi, kenaikan BI rate sekali saja belum cukup," paparnya.

Pasar ke depannya, lanjut Albertus, masih akan melihat apakah BI akan terus menaikkan suku bunga acuan secara bertahap setiap bulan? Sehingga, angka inflasi bisa berada di bawah kendali.

Sementara itu, dari eksternal pasar terpengaruh oleh pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke, bahwa kebijakan moneter AS masih pro terhadap pertumbuhan. Sebab, pengangguran masih akan berada di level cukup tinggi beberapa tahun mendatang. "Hal itu menopang kebijakan suku bunga rendah sehingga bisa memicu arus ike Asia termasuk juga ke Tanah Air," paparnya.

Sementara itu, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap mata uang gabungan negara-negara Eropa (euro). Hal ini dipicu oleh bentroknya demonstran anti dan pro pemerintah di Mesir. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke level US$1,3636 dari sebelumnya US$1,3803 per euro," imbuh Albertus.

Sementara itu Cece Ridwanullah, analis Ekokapital Securities mengatakan, penguatan indeks saham hari ini dipicu oleh respon positif pasar atas kenaikan suku bunga acuan.

“Padahal, jelang BI rate diumumkan, investor meresponnya dengan menjual saham-saham di sektor perbankan dan PT Astra Internasional (ASII) terlebih dahulu dan saham-saham lain yang rentan terhadap inflasi dan BI rate,” ujarnya.

Kenaikan BI rate seiring dengan inflasi tahunan yang sudah melampaui 7% pada Januari 2011. Setelah BI rate dinaikkan, inflasi tidak jauh berbeda di atas BI rate 6,75%. Apalagi, investor asing melihat kenaikan BI rate seharusnya dilakukan sejak awal bulan lalu. “Jika BI rate dipertahankan di level 6,5%, indeks susah mendarat di area positif sore ini,” ucapnya. [mdr]

Analis: BI naikkan bunga, rupiah berpotensi ke Rp 8.925 per dollar AS

Date : Feb 04 2011, 13:52
Title : News Story
Header : Analis: BI naikkan bunga, rupiah berpotensi ke Rp 8.925 per dollar AS


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Di luar ekspektasi pasar, Bank Indonesia (BI) memutuskan
menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25% hari ini.
Analis PT Commonwealth Bank, Mika Martumpal menilai kenaikan bunga acuan
ini akan berdampak cukup kuat terhadap rupiah, khususnya dalam jangka pendek.
Menurutnya, kenaikan BI rate ini cukup signfikan untuk menggiring rupiah
menembus level support di Rp 8.960 per dollar AS. Nah, jika rupiah mampu
menembus level tersebut, bisa membalikkan tren rupiah yang selama ini cenderung
melemah.
Dalam sebulan ke depan, Mika menargetkan rupiah berpeluang menguat ke
level Rp 8.925 per dollar AS. "Dengan catatan, BI tidak mengintervensi terlalu
kuat di pasar," ujarnya.
Adapun, untuk jangka panjang, Mika menyebut, berlanjut atau tidaknya
penguatan rupiah akan tergantung pada tindak lanjut BI. "Apakah BI akan
kontinyu menaikkan suku bunga setiap bulan hingga bisa dibawah angka inflasi
saat ini," urainya.
Lanjutnya, kalau BI rate masih di bawah inflasi, maka penguatan rupiah
tidak akan terlalu besar. Namun, untuk sementara memang sentimen negatif
terhadap rupiah mereda. Pasalnya, inflasi lebih mudah dikendalikan, dan dana
asing bisa semakin besar karena suku bunga semakin menarik.
Hingga pukul 13.45 WIB, rupiah di pasar spot menguat di level Rp 9.009 per
dollar AS, dari penutupan kemarin di Rp 9.014 per dollar AS.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 13:47:53 WIB )


=======================================================================================

Akhirnya BI rate naik 25 bps jadi 6,75%

Date : Feb 04 2011, 13:15
Title : News Story
Header : Akhirnya BI rate naik 25 bps jadi 6,75%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikan suku bunga acuan sebesar 25
bps menjadi 6,75%. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Halim
Alamsyah hari ini (4/2). "BI rate naik 25 bps," ujarnya.
Sebelumnya banyak bankir dan ekonom yang memprediksi BI rate akan naik
lebih cepat. Pasalnya, inflasi Januari 2011 tinggi, inflasi tahunan (year on
year) pun belum berangsur turun.
Inflasi tahunan pada bulan Januari 2011 mencapai 7,02%. Ini lebih tinggi
dibanding inflasi sepanjang 2010 yang sebesar 6,96%.
[ Nina Dwiantika ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 13:05:11 WIB )


=======================================================================================

DJ Bank Indonesia Official:Benchmark Rate +25BPs To 6.75% On Rising Inflation


Date : Feb 04 2011, 13:08
Title : News Story
Header : *DJ Bank Indonesia Official:Benchmark Rate +25BPs To 6.75% On Rising Inflation


Story
=======================================================================================

(MORE TO FOLLOW) Dow Jones Newswires
February 04, 2011 01:04 ET (06:04 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 01 04 AM EST 02-04-11

=======================================================================================

Krisis Mesir belum pengaruhi bisnis remittance perbankan

Date : Feb 04 2011, 12:49
Title : News Story
Header : Krisis Mesir belum pengaruhi bisnis remittance perbankan


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Perbankan mengaku, krisis geopolitik Mesir belum mempengaruhi
bisnis remittance. Salah satunya adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Bank BUMN
ini mengaku, hingga saat ini, belum ada dampak yang dirasakan baik dari sisi
volume atau nilai transaksi.
"Volumenya memang tidak terlalu besar," kata Direktur Treasury, Financial
Institution & Special Asset Management Bank Mandiri, Thomas Arifin, hari ini
(4/2).
Tahun lalu, tercatat transaksi trade finance dalam bentuk ekspor di Mesir
melalui Bank Mandiri sebesar US$ 14,5 juta sedangkan transaksi remittance
mencapai US$ 20 juta.
PT BNI Tbk (BBNI) juga mengaku bersih dari imbas krisis Mesir. "Transaksi
remittance dari Timur Tengah dan Malaysia memang sangat besar, tapi tidak ada
yang berasal dari Mesir," ujar Direktur Treasury & Financial Institution Bank
BNI, Adi Setianto.
Tahun lalu, transaksi remittance BNI dari Timur Tengah memang turun hingga
5%. "Tapi disebabkan oleh pemulangan TKI dalam jumlah besar, juah sebelum Mesir
bergejolak," ujar Adi. Penurunan disumbang oleh beberapa wilayah seperti Abu
Dhabi, Dubai dan Kuwait.
Selama 2010, fee based income dari transaksi remittance BNI naik 14% dan
transaksi slip maupun amount naik 15%.
[ Nina Dwiantika ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 12:36:48 WIB )


=======================================================================================

Sesi I, Credit Suisse tercatat paling banyak melepas saham kapitalisasi besar

Date : Feb 04 2011, 12:49
Title : News Story
Header : Sesi I, Credit Suisse tercatat paling banyak melepas saham kapitalisasi besar


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuat menahan tekanan.
Salah satu sentimen negatif yang mempengaruhi indeks hari ini adalah aksi jual
terhadap saham bluechips. Berikut adalah daftar saham unggulan yang mendorong
penurunan indeks di sesi I.
- Bank Mandiri (BMRI)
Pada penutupan sesi I, saham BMRI turun 1,64% menjadi Rp Rp 6.000.
Sejumlah broker yang tercatat menjual saham ini di antaranya: Macquarie Capital
senilai Rp 59,97 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 26,26 miliar, dan
Deutsche Securities senilai Rp 9,57 miliar.
- PT Astra Internasional Indonesia (ASII)
Saham ASII tercatat turun 0,72% menjadi Rp 48.000. Nama-nama broker yang
melepas saham ASII di antaranya Credit Suisse Securities senilai Rp 34,29
miliar, CIMB Securities Indonesia senilai Rp 17,39 miliar, dan Macquarie
Capital senilai Rp 9,61 miliar.
- PT Gudang Garam Indonesia (GGRM)
Saham GGRM ditutup turun 2,85% menjadi Rp 35.850 di sesi I. Broker yang
menjual kepemilikannya atas saham ini yaitu Credit Suisse Securities senilai Rp
8,72 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 5,40 miliar, dan Deutsche Securities
senilai Rp 3,54 miliar.
- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA tercatat turun 0,85% menjadi Rp 5.800. Broker yang menjual
kepemilikannya adalah UBS Securities Indonesia senilai Rp 5,86 miliar, Credit
Suisse Securities senilai Rp 2,90 miliar, dan Panin Sekuritas senilai Rp 1,45
miliar.
- PT Adaro Energi (ADRO)
Saham ADRO turun 2% menjadi Rp 1.000. Broker yang melepas saham ADRO yaitu
Credit Suisse Securities senilai Rp 6,32 miliar, CIMB Securities Indonesia
senilai Rp 6,14 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 4,46 miliar.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 12:16:45 WIB )


=======================================================================================

Saham-saham yang mempengaruhi gerak indeks hari ini

Date : Feb 04 2011, 12:44
Title : News Story
Header : Saham-saham yang mempengaruhi gerak indeks hari ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Berikut adalah pergerakan sejumlah saham bluechips yang
mempengaruhi transaksi perdagangan hari ini.
- PT Aneka Tambang (ANTM)
Harga saham produsen nikel dan emas ini turun 1,1% menjadi Rp 2.275 pada
pukul 11.36. Disinyalir, penurunan harga saham ANTM terkait dengan melorotnya
harga emas dunia dari level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Asal tahu
saja, pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepay turun 0,3% menjadi
US$ 1.350,02 per troy ounce. Pada pukul 10.32 waktu Tokyo, kontrak yang sama
berada di posisi US$ 1.352,63.
- PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP)
Harga saham produsen crude palm oil (CPO) di Indonesia ini naik 1,4%
menjadi Rp 355. Data Bloomberg menunjukkan, kontrak harga karet (getah)
berjangka bergerak naik ke level tertinggi sepanjang sejarah mencapai 504 yen
per kilogram di Tokyo. Sementara, kontrak harga karet (getah) untuk pengantaran
Juli naik 2,9% setelah sebelumnya ditransaksikan di posisi 503,6 yen pada pukul
09.07 waktu Tokyo.
- PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
Harga saham produsen mi instan terbesar di Indonesia ini naik 1,1% menjadi
Rp 4.625. Kenaikan harga saham ICBP seiring lonjakan yang terjadi pada harga
gandum dunia. Kontrak harga gandum berjangka turun dari posisi tertinggi dalam
29 bulan terakhir sebesar 0,5% menjadi US$ 8,59 per bushel di Chicago. Indofood
menggunakan gandum dalam membuat mi instan.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 11:48:12 WIB )


=======================================================================================

Jelang BI rate, saham-saham bluechips perbankan dilanda aksi jual

Date : Feb 04 2011, 10:31
Title : News Story
Header : Jelang BI rate, saham-saham bluechips perbankan dilanda aksi jual


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Jelang pengumuman BI rate, saham-saham berbasis perbankan dilanda
aksi jual. Pasar sepertinya memilih wait and see atas keputusan BI pada
pertemuan yang berlangsung hari ini.
Pada pukul 10.10, sektor perbankan tercatat melorot 0,60%. Ini merupakan
penurunan terbesar dibanding sektor-sektor lainnya di Bursa Efek Indonesia.
Saham perbankan bluechips yang turun pagi ini di antaranya: PT Bank
Mandiri (BMRI) turun 1,64% menjadi Rp 6.000, PT Bank Central Asia (BBCA) turun
0,85% menjadi Rp 5.800, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 0,51% menjadi
Rp 4.900.
Catatan saja, indeks pada pukul 10.17 turun 0,26% menjadi 3.471,68.
Padahal sebelumnya indeks sempat dibuka positif di zona hijau. Sejumlah sektor
yang tadinya menghijau, berbalik menjadi merah. Hanya dua sektor yang positif,
yakni sektor infrastruktur dan sektor perdagangan.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 10:28:07 WIB )


=======================================================================================

Delapan sektor sokong penguatan indeks pasca libur Imlek

Date : Feb 04 2011, 10:04
Title : News Story
Header : Delapan sektor sokong penguatan indeks pasca libur Imlek


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Setelah liburan hari raya Imlek kemarin, bursa dibuka menguat
0,17% di level 3.487,18% pada pukul 09.40. Penguatan masih tipis karena pagi
ini, baru 44 saham naik. Sedangkan 58 saham lainnya masih tertidur. Sekitar 11
saham sempat mengalami penurunan.
Penguatan indeks juga disokong oleh menghijaunya sejumlah sektor. Ada
delapan sektor yang berlaju di jalur hijau dengan sektor agrikultur menjadi
yang terdepan dengan kenaikan 0,83%. Sedangkan sektor infrastruktur mengejar
naik 0,55%. Sementara itu, ada dua sektor yang mengalami penurunan walaupun
tipis, yaitu sektor perbankan dan finansial yang masing-masing turun sebesar
0,11% dan 0,66%.
Top gainers di posisi pertama diraih saham Bank Pundi Indonesia Tbk yang
naik 7,24% ke Rp 163. Setelah itu ada Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang naik
5,53% ke 375, lalu di posisi ke tiga ada Ramayana Lestari Tbk (RALS) yang
sempat naik 4,23% ke 740.
[ Dyah Ayu Kusumaningtyas ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 10:03:03 WIB )


=======================================================================================

Hari pertama, Mandiri Sekuritas sudah Jual 100% jatah IPO Garuda

Date : Feb 04 2011, 09:26
Title : News Story
Header : Hari pertama, Mandiri Sekuritas sudah Jual 100% jatah IPO Garuda


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Penjualan saham baru PT Garuda Indonesia diklaim para penjamin
emisi banyak peminat. Mandiri Sekuritas misalnya, baru satu hari jualan, jatah
mereka sebesar Rp 1,2 triliun sudah 100% laku terjual.
Pada penawaran saham perdana Garuda menawarkan 6,35 miliar saham di harga
Rp 750 per saham. Artinya pemerintah akan mendapatkan dana segar Rp 4,77
triliun.
Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Mandiri Sekuritas mengatakan peminat
institusi cukup besar. Dia bilang sebesar 70% diambil oleh institusi.
"Institusi itu dari dana pensiun dan fund manajer," kata dia. Sedangkan ritel
menyerap sekitar 30%.
Sesuai dengan target awal, Kartiko bilang, 80% IPO Garuda memang ditujukan
untuk domestik. Sedangkan untuk asing hanya 20%. "Kami tidak ikut dalam menjual
di investor asing. Itu UBS dan Citi," jelas dia.
Tapi angka tersebut bisa berubah. "Sekarang ini masih jalan penawaran
sampai besok (04/01)," papar dia kemarin.
Kartiko juga membatah kalau harga saham di pasar sekunder dijual harga Rp
650 per saham. "Ah itu gosip. Memang saat ini kita harus hati-hati," ucap dia.
Kartiko menambahkan saat ini harga jual masih di level Rp 750 per saham.
[ Avanty Nurdiana ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 09:15:23 WIB )


=======================================================================================

IHSG akan bergerak dikisaran 3.425 hingga 3.546 hari ini


Date : Feb 04 2011, 09:07
Title : News Story
Header : IHSG akan bergerak dikisaran 3.425 hingga 3.546 hari ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pada perdagangan kemarin (3/2), indeks Dow Jones ditutup naik 20
point atau 0,17% ke level 12.062,26. Melesatnya bursa AS menyusul turunnya
jumlah jobless claims melebihi estimasi analis serta jumlah penjualan sektor
retail naik melebihi proyeksi semula.
Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Rabu (2/2) ditutup
naik 38,32 point atau 1,11% di level 3.480 mengikuti penguatan bursa regional.
Pada hari itu, asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 194 miliar
dengan sektor yang paling banyak dimasuki adalah sektor semen, metal-mining,
dan telekomunikasi.
"Perdagangan hari Rabu (2/2) banyak didominasi oleh asing, terlihat dari
total nilai transaksi asing sebesar Rp 2,8 triliun dari total nilai transaksi
perdagangan sebesar Rp 4.3 triliun," papar Betrand Reynaldi, Kepala Riset
eTrading Securities. Dia juga bilang, volume transaksi pada perdagangan Rabu
juga tidak terlalu besar sebanyak 5 juta kali dengan frekuensi 105 ribu kali.
Untuk perdagangan hari ini, Betrand meramal, IHSG akan bergerak dikisaran
3.425 hingga 3.546. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain: PT Tambang
Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Adaro Energi (ADRO), dan United Tractor (UNTR).
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 08:57:23 WIB )


=======================================================================================

META optimistis pendapatan operasional 2011 bisa lampaui Rp 300 miliar

Date : Feb 04 2011, 09:06
Title : News Story
Header : META optimistis pendapatan operasional 2011 bisa lampaui Rp 300 miliar


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) optimistis tahun ini bisa
membukukan pendapatan operasional lebih dari Rp 300 miliar. Hasil tesebut
disumbang dari sejumlah ruas tol yang dimiliki, termasuk ruas tol barunya.
Seperi yang diketahui, pada Februari 2010 lalu, META mulai mengoperasikan
ruas tol barunya yaitu Penjaringan-Kebon Jeruk sepanjang 9,75 km. Tol tersebut
beroperasi di bawah naungan anak perusahaannya PT Jakarta Lingkar Baratsatu
(JLB).
Dengan demikian, saat ini perseroan menguasai empat ruas tol yaitu Pondok
Aren-Serpong yang dioperasikan anak usahanya PT Bintaro Serpong Damai (BSD).
Lalu ruas tol Ujung Pandang oleh PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), tol Makasar
seksi IV oleh PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) serta Penjaringan-Kebon Jeruk.
Direktur META Omar Dani Hasan menjelaskan, sepanjang tahun lalu dari tiga
anak perusahaannya, yaitu BSD, BMN dan JTSE, perseroan berhasil membukukan
pendapatan operasional sekitar Rp 184,61 miliar. Jika dibandingkan dengan tahun
2009 terjadi kenaikan 23,62%.
Adapun pendapatan operasional dari anak usahanya JLB sebesar Rp 71,25
miliar. Dengan demikian, total pendapatan operasional dari seluruh ruas tol
yang dimiliki berjumlah Rp 255,87 miliar.
"Tahun ini bisa lebih dari Rp 300 miliar pendapatan operasional kita,"
ujarnya di Jakarta, Rabu (2/2).
Kenaikan pendapatan tersebut tidak lepas dari bertumbuhnya jumlah
kendaraan yang melintas (trafik). Untuk ruas tol yang dikendalikan BSD, BMN dan
JTSE total trafiknya mengalami peningkatan sekitar 13% dari 40,45 juta
kendaraan menjadi 45,76 juta kendaraan.
Sementara untuk ruas tol barunya, total kendaraan yang melintas hingga
akhir 2010 lalu mencapai 9,56 juta kendaraan. Sehingga jika dijumlah, maka
total trafik tol milik META tahun lalu mencapai 50,1 juta kendaraan.
Tahun ini, kata Omar, perseroan menargetkan, total volume kendaraan yang
melintas bisa mencapai 78 juta hingga 80 juta kendaraan.
Sementara, laba usaha yang berhasil dikantongi dari BSD, BMN dan JTSE
tahun lalu juga naik dibandingkan 2009, yaitu dari Rp 63,50 miliar menjadi Rp
78,34 miliar. Adapun pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi nilai tukar
dan amoritasasi (EBITDA) sepanjang tahun lalu sekitar Rp 132,966 miliar.
Sedangkan untuk JLB, perseroan belum merincinya.
[ Amailia Putri Hasniawati ]

KONTAN Fri, 04 Feb 2011 ( 08:48:33 WIB )


=======================================================================================