Kamis, 10 Februari 2011

156 saham anjlok, indeks pun jeblok


Date : Feb 10 2011, 16:30
Title : News Story
Header : 156 saham anjlok, indeks pun jeblok


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terhempas di teritori
negatif. Pada penutupan sore, indeks melorot 1,28% pada level 3.373,644.
Transaksi perdagangan hari ini hanya diperkuat dengan kenaikan 54 saham.
Sedangkan 156 saham melorot dan 72 saham stagnan.
Pada sesi penutupan, total volume bursa sebesar 3,765 miliar saham dengan
nilai Rp 5.175 triliun. Semua sektor masih memerah dengan sektor barang
konsumsi memimpin penurunan sebesar 2,13% dan sektor infrastruktur yang turun
1,96%.
Saham-saham penghuni top losers antara lain: Alumindo Light Metal Tbk
(ALMI) turun 13,16% ke Rp 660, Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO) turun 10% ke
Rp 405, Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) turun 8,2% ke Rp 280, Asia
Natural Resources (ASIA) turun 8,06% menjadi Rp 57, dan Tigaraksa Satria Tbk
(TGKA) turun 7,58% menjadi Rp 610.
Di posisi top gainers, ada Gowa Makassar Tourism Dev.Tbk (GMTD) yang naik
25% ke Rp 275, Pudjiadi Prestige Limited Tbk yang naik 25% ke Rp 550, Champion
Pacific (IGAR) naik 23,21% menjadi Rp 345, Pioneerindo Gourmet (PTSP) naik
22,67% menjadi Rp 460, dan FKS Multi Agro (FISH) naik 20,13% menjadi Rp 1.850.
[ Dyah Ayu Kusumaningtyas ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 16:25:41 WIB )


=======================================================================================

Turun 43 Poin, IHSG Kembali Duduk di 3.373,64

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 43 poin menyusul keluarnya dana asing dari lantai bursa. Pemodal asing melepas saham hingga hampir Rp 500 miliar dan memaksa indeks kembali ke level 3.373,64(-1.28%).

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.935 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.930 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG langsung turun tajam 43,085 poin (1,26%) ke level 3.374,386. Indeks merespon negatif kebijakan China yang menaikkan tingkat suku bunganya untuk mengerem laju pertumbuhan yang terlalu pesat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 68,250 poin (2,00%) ke level 3.349,221. Semakin banyak saham yang terkena tekanan jual.

Sepanjang perdagangan, indeks terpuruk tak berdaya di zona merah, bahkan sempat jatuh ke posisi terdalam di posisi 3.336,829 poin. Posisi tertingginya di 3.417,191 pada saat pembukaan bursa.

Menutup perdagangan, Kamis (10/2/2011), IHSG turun 43,827 poin (1,29%) ke level 3.373,644. Sementara Indeks LQ 45 turun 9,032 poin (1,51%) ke level 590,609.

Minimnya sentimen positif membuat indeks tak berdaya di zona merah. Beberapa investor juga ada yang melepas portofolio sahamnya demi menunggu rencana listing PT Garuda Indonesia yang akan dilakukan besok.

Saham-saham di sektor konsumer jatuh cukup dalam dengan penurunan lebih dari 2%. Sementara sektor-sektor lainnya melemah lebih dari 1%.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 97,105 kali pada volume 3,765 miliar lembar saham senilai Rp 5,175 triliun. Sebanyak 59 saham naik, 166 saham turun, dan 78 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) sebesar Rp 498,467 di seluruh pasar.

Bursa China menjadi satu-satunya yang menyambut positif pengetatan kebijakan moneter di negeri tirai bambu tersebut. Sementara bursa-bursa lainnya di Asia semakin terpuruk.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melesat 45,00 poin (1,62%) ke level 2.819,06.
  • Indeks Hang Seng anjlok 455,41 poin (1,97%) ke level 22.708,62.
  • Indeks Nikkei 225 melemah tipis 12,18 poin (0,11%) ke level 10.605,65.
  • Indeks Straits Times ambruk 43,69 poin (1,39%) ke level 3.106,87.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya FKS Multiagro (FISH) naik Rp 310 ke Rp 1.850, Multibreeder (MBAI) naik Rp 300 ke Rp 12.300, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 ke Rp 8.300, dan Inovisi (INVS) naik Rp 150 ke Rp 6.540.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.150 ke Rp 44650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 33.950, Adira Multifinance (ADMF) turun Rp 700 ke Rp 10.650, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 600 ke Rp 19.300.
(ang/qom)

Pemerintah Bantah Saham Garuda Tak Laku

Date : Feb 10 2011, 15:46
Title : News Story
Header : Pemerintah Bantah Saham Garuda Tak Laku


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pemerintah menampik kabar yang menyebut bahwa saham PT Garuda
Indonesia sepi peminat investor asing. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Mustafa Abubakar mengatakan hasil dari penawaran saham perdana atau initial
public offering (IPO) Garuda akan diumumkan sore ini di kantornya.
"Hasilnya nanti akan kita dengar bersama-sama," kata Mustafa, Kamis
(10/2). Menurut Mustafa, sejauh ini pihaknya telah menerima laporan dari
manajemen Garuda. Dari laporan tersebut menyebutkan bahwa hasil penawaran saham
Garuda berjalan dengan normal.
Sebelumnya, beredar kabar yang menyebut bahwa dari jatah investor asing
sebanyak 20% dari total saham IPO Garuda, yang terserap hanya sekitar 2% atau
sekitar Rp 91 miliar saja. Akibatnya, penjamin emisi alias underwriter harus
siap menyerap sisa jatah asing tersebut. Disebut-sebut bahwa para underwriter
tersebut sedang mencari pinjaman perbankan supaya bisa membeli sisa jatah asing
tersebut.
[ Wahyu Satriani , Nina Dwiantika ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 15:33:53 WIB )


=======================================================================================

Unilever ajukan penawaran tender saham Sara Lee

Date : Feb 10 2011, 15:28
Title : News Story
Header : Unilever ajukan penawaran tender saham Sara Lee


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Unilever Indonesia Holding BV berencana membeli sisa saham di PT
Sara Lee Body Care Indonesia sebanyak 159.783 saham. Angka tersebut mewakili
sekitar 10,652% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor.
Unilever memberikan penawaran harga saham sebesar Rp 372.950 per saham.
"Maksud dan tujuan dari penawaran tender ini adalah memberi kesempatan
kepada pemegang saham publik perusahaan yang disasar untuk menjual saham mereka
dengan harga yang wajar," jelas Unilever dalam keterbukaan informasi di media
cetak.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 15:13:02 WIB )


=======================================================================================

Anak usaha CPIN bakal akuisisi Cipendawa Agriindustri senilai Rp 20 miliar


Date : Feb 10 2011, 15:15
Title : News Story
Header : Anak usaha CPIN bakal akuisisi Cipendawa Agriindustri senilai Rp 20 miliar


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melalui anak usahanya PT
Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) akan mengakuisisi 105.866 saham atau 99,99%
modal yang ditempatkan dalam PT Cipendawa Agriindustri.
CPIN telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT
Cipendawa Agro Lestari (CAL) induk usaha CA, pada 8 Februari 2011.
Cipendawa Agriindustri adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha
pembibitan anak ayam usia sehari komersial berlokasi di Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten Sukabumi.
Indikasi nilai transaksinya mencapai Rp 20 miliar. CPJF sudah melakukan
pembayaran awal Rp 800 juta pada saat penandatangan jual beli tersebut.
Pelunasan pembayaran akan dilakukan jika prasyarat yang ditentukan telah
terpenuhi.
"Akuisisi ini untuk meningkatkan kapasitas produksi dari kegiatan usaha
pembibitan anak ayam usia sehari yang saat ini sudah dijalankan CPJF," ujar
Direktur Charoen Pokphand Indonesia, eddy Dharmawan, dalam keterbukaan
informasi kepada Bursa Efek Indonesia, hari ini.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 15:01:22 WIB )


=======================================================================================

Saham BBCA sempat terhempas hingga 5,1%


Date : Feb 10 2011, 15:13
Title : News Story
Header : Saham BBCA sempat terhempas hingga 5,1%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham PT Bank Central Asia (BBCA) dilanda aksi jual hari ini.
Pada pukul 14.53, saham BBCA turun 2,54% menjadi Rp 5.750. Sebelumnya, saham
bank saham swasta ini sempat bertengger di level 5.600 atau turun 5,1%.
Penurunan saham BBCA masih terkait dengan kecemasan investor akan tingkat
inflasi tinggi. Investor cemas, Bank Indonesia bakal menaikkan suku bunga untuk
menekan laju inflasi.
"Ada ekspektasi kalau BI akan menaikkan suku bunga acuan seiring tingginya
inflasi," ujar Gifar Indra Sakti, analis PT Sucorinvest Central Gani.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 15:00:09 WIB )


=======================================================================================

SIPD berencana menggabungkan nilai saham

Date : Feb 10 2011, 13:30
Title : News Story
Header : SIPD berencana menggabungkan nilai saham


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) berencana melakukan melakukan
penggabungan nilai saham (reverse stock). Penggabungan nilai saham ini
dilakukan untuk memperbaiki kinerja dan likuiditas perdagangan saham di bursa.
"Jumlah saham yang diterbitkan Perseroan cukup banyak, maka dengan cara
ini diharapkan jumlah saham berkurang, dan harga saham naik, sehingga secara
psikologis dapat menarik minat investor," kata manajemen Perseroan, dalam
keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.
Dengan pertimbangan pergerakan harga saham SIPD saat ini yang berkisar Rp
50 hingga Rp 80 per saham, maka Perseroan berharap harga teoritis akan melebihi
Rp 100 per saham.
Pasca penggabungan nilai saham ini, SIPD juga berencana mengusulkan kepada
pemegang saham untuk membagi dividen saham. Namun, untuk itu perseroan akan
meminta persetujuan dari pemegang saham pada RUPS Tahunan pada Juni 2011, dan
dilanjutkan dengan RUPSLB.
Sejak krisis 1997, emiten yang bergerak di bisnis petenakan ini tercatat
tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena mengalami kerugian
signifikan. Sesuai neraca perseroan per 30 Juni 2009, tercatat akumulasi
kerugian sekitar Rp 2,378 triliun.
Namun, saat ini pendapatan perusahaan sudah semakin meningkat . Untuk itu,
perseroan ingin membagi keuntungan kepada pemegang saham. Tapi, karena
perusahaan dalam tahap pengembangan yang membutuhkan banyak pendanaan, maka
direncanakan dividen yang dibagikan berupa saham.
Pada perdagangan hari ini, saham SIPD sempat naik tipis ke Rp 51 per
saham. Namun, hingga penutupan sesi pagi, saham SIPD kembali ke posisi
penutupan kemarin di Rp 50 per saham.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 13:20:42 WIB )


=======================================================================================

191 Saham Melemah, IHSG Terkoreksi 68 Poin.


Sesi I
191 Saham Melemah, IHSG Terkoreksi 68 Poin.
Angga Aliya - detikFinance


Foto: Angga/detikFinance

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu keluar dari zona merah akibat tekanan aksi jual, indeks terkoreksi cukup dalam hingga 68 poin. Jumlah saham yang menguat sangat minim, hanya 26 saham, sementara yang melemah sampai 191 saham.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG langsung turun tajam 43,085 poin (1,26%) ke level 3.374,386. Indeks merespon negatif kebijakan China yang menaikkan tingkat suku bunganya untuk mengerem laju pertumbuhan yang terlalu pesat.

Sepanjang perdagangan, indeks terpuruk tak berdaya di zona merah, bahkan sempat jatuh ke posisi terdalam di posisi 3.336,829 poin. Posisi tertingginya di 3.417,191 pada saat pembukaan bursa.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG terkoreksi 68,250 poin (2,00%) ke level 3.349,221. Sementara Indeks LQ 45 turun 13,951 poin (2,33%) ke level 585,690.

Aksi jual masih marak terjadi di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruh sektor industri terkena tekanan dan mengalami pelemahan cukup signifikan.

Saham-saham di sektor konsumer, finansial dan infrastruktur jatuh cukup dalam dengan penurunan lebih dari 2%. Sementara sektor-sektor lainnya melemah lebih dari 1%.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 47,529 kali pada volume 1,255 miliar lembar saham senilai Rp 2,058 triliun. Sebanyak 26 saham naik, 191 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia belum menunjukkan pergerakan yang signifikan, Mayorits masih betah di teritori negatif. Kecuali bursa China yang mulai balik arah ke zona hijau.

Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 21,73 poin (0,78%) ke level 2.795,80.
  • Indeks Hang Seng melemah 169,09 poin (0,73%) ke level 22.994,94.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 5,99 poin (0,06%) ke level 10.611,84.
  • Indeks Straits Times turun 27,29 poin (0,87%) ke level 3.123,27.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya FKS Multiagro (FISH) naik Rp 180 ke Rp 1.720, Rukun Raharja (RAJA) naik Rp 120 ke Rp 740, CIMB Niaga (BNGA) naik Rp 70 ke Rp 1.900, dan Gowa Makasar (GMTD) naik Rp 55 ke Rp 275.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 33.700, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 44.850, Unilever (UNVR) turun Rp 650 ke Rp 14.350, dan Adira Multifinance (ADMF) turun Rp 650 ke Rp 10.700.
(ang/qom)

Unilever Tender Offer Saham Sara Lee di Rp372.950/Saham

JAKARTA - Unilever Indonesia Holding BV melakukan penawaran tender (tender offer) atas saham PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk seharga Rp372.950 per saham untuk sebanyak 10, 652 persen dari total saham, setara dengan 159.783 lembar saham.


Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (10/2/2011), Unilever merupakan pemegang saham mayoritas Sara Lee dengan kepemilikan sebesar 1.340.217 lembar saham setara dengan 89,348 persen dari total saham. Sebelumnya Unilever mengakuisisi saham PROD dari Sara Lee/DE NV senilai 41.905.000 euro setara dengan Rp499,83 miliar, atau Rp372.949 per lembar saham.

Proses jual-beli saham Sara Lee ini difasilitasi oleh PT Kresna Graha Sekurindo. Masa penawaran tender adalah pada 10 Februari hingga 11 Maret 2011 mendatang. Dan pembayaran kepada pemegang saham pada 22 Maret.

Dijelaskan pula jika Sara Lee Body Care Indonesia merupakan perusahaan publik yang sahamnya sudah tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sara Lee telah melakukan delisting sejak 1 Desember 2009 lantaran jumlah pemegang saham publiknya sangat sedikit dan tidak sesuai dengan peraturan Bapepam LK, yang menetapkan pemegang saham publik minimal 300 pihak.

Selain itu, saham-saham Sara Lee bukan dalam bentuk scripless (non warkat) sehingga tidak dapat diperdagangkan di BEI. Nilai nominal saham Sara Lee adalah Rp1.000 per saham.(wdi)

Deutsche & Credit Suisse tercatat paling banyak melego saham bluechips siang ini

Date : Feb 10 2011, 12:50
Title : News Story
Header : Deutsche & Credit Suisse tercatat paling banyak melego saham bluechips siang ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Sektor consumer goods dan perbankan merupakan dua sektor yang
menyeret kejatuhan indeks siang ini. Saham-saham bluechips yang dilanda aksi
jual di sesi I antara lain:
- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA tergerus 5,08% menjadi Rp 5.600 di sesi I. Sejumlah broker yang
melepas kepemilikannya atas saham ini yaitu: Merrill Lynch Indonesia senilai Rp
12 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 11,53 miliar, dan Deutsche
Securities senilai Rp 9,81 miliar.
- PT Unilever Indonesia (UNVR)
Saham UNVR turun 4,33% menjadi Rp 14.350 di sesi siang. Berikut nama
broker yang tercatat paling besar menjual saham UNVR: Deutsche Securities
senilai Rp 6,13 miliar, JP Morgan Securities senilai Rp 4,33 miliar, dan Kim
Eng Securities senilai Rp 3,06 miliar.
- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI melorot 3,51% menjadi Rp 5.500 di sesi I. Broker yang melepas
kepemilikannya atas saham BMRO yakni: Mandiri Sekuritas senilai Rp 23,03
miliar, Deutsche Securities senilai Rp 22,63 miliar, dan Credit Suisse
Securities senilai Rp 22,29 miliar.
- PT Telkom Indonesia (TLKM)
Saham TLKM turun 2,56% menjadi Rp 7.600 di sesi I. Broker yang melepas
kepemilikannya yakni: CLSA Indonesia senilai Rp 19,01 miliar, Deutsche
Securities senilai Rp 11,05 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 10,80
miliar.
- PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Saham PGAS turun 3,07% menjadi Rp 3.950 di sesi I. Broker yang tercatat
menjual saham PGAS yaitu: Kim Eng Securities senilai Rp 8,26 miliar, Deutsche
Securities senilai Rp 6,84 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 4,37
miliar.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 12:44:54 WIB )


=======================================================================================

Indeks kian babak beluk, anjlok 2% di sesi siang


Date : Feb 10 2011, 12:46
Title : News Story
Header : Indeks kian babak beluk, anjlok 2% di sesi siang


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar babak belur hari
ini. Pada penutupan siang ini, indeks terhempas 2% sehingga terpuruk di posisi
3.349,221.
Hanya 22 saham yang ditransaksikan naik. Sementara, 183 saham dilanda aksi
jual dan 48 saham lainnya tak banyak berubah. Adapun total volume transaksi
hari ini adalah 1,255 miliar saham senilai Rp 2.058 triliun.
Mayoritas sektor terbakar. Sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah
consumer goods sebesar 2,96%. Baru kemudian diikuti oleh sektor keuangan
sebesar 2,4% dan infrastruktur.
Posisi top losers diisi oleh PT Alumindo Light Metal yang turun 13,16%
menjadi Rp 660, PT Asia Natural Resources (ASIA) turun 10% menjadi Rp 18, PT
Tigaraksa Satria (TGKA) turun 7,58% menjadi Rp 610, PT Trikomsel Oke (TRIO)
turun 7,58% menjadi Rp 610, dan PT Tirta Mahakam Resources (TIRT) turun 5,97%
menjadi Rp 63.
Sementara, posisi top gainers dihuni oleh PT Gowa Makassar Tourism yang
melejit 25% menjadi Rp 275, PT Rukun Raharja (RAJA) turun 19,35% menjadi Rp
740, PT Champion Pacific Indonesia (IGAR) naik 12,5% menjadi Rp 315, PT FKS
Multi Agro (FISH) naik 11,69% menjadi Rp 1.720, dan PT Wicaksana Overseas
(WICO) naik 10% menjadi Rp 88.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 12:18:06 WIB )


=======================================================================================

Analis: Harga saham terbanting, indeks berpotensi melenting

Date : Feb 10 2011, 10:43
Title : News Story
Header : Analis: Harga saham terbanting, indeks berpotensi melenting


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dilanda aksi jual hari
ini. Padahal, kemarin, posisi indeks sudah tertekan dalam. Pada pukul 10.08,
indeks tercatat turun 2,17% menjadi 3.343,478.
Menurut Analis Askap Futures Kiswoyo Adi Joe, banyak sentimen negatif yang
mempengaruhi bursa. Salah satunya, kenaikan suku bunga China yang juga membuat
pasar saham di Negeri Panda itu melorot. "Bahkan kemarin malam ada berita,
China menganjurkan untuk mengalihkan investasi dari pasar properti dan saham ke
emas. Ini tentunya menjadi sentimen negatif bagi pasar saham, termasuk
Indonesia," jelasnya.
Kendati mengalami penurunan, Kiswoyo bilang, investor tak perlu cemas.
Pasalnya, pasar saham Indonesia berpotensi rebound karena harga sahamnya sudah
sangat murah. Kondisi ini, lanjutnya, akan menarik investor asing untuk masuk
kembali ke pasar saham Indonesia.
Apalagi, perekonomian Amerika yang didengung-dengungkan membaik ternyata
masih diragukan kebenarannya. Hal itu merujuk pada pernyataan Pimpinan the
Federal Reserve Ben S Bernanke. Bernanke bilang, perekonomian AS belum akan
dinyatakan membaik jika angka pengangguran kembali ke posisi normal. "Dan, itu
kata Bernanke membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi pasar saham Indonesia
seharusnya optimis," jelasnya.
Kiswoyo memprediksi, indeks akan rebound pada minggu depan. Adapun kisaran
pergerakannya yaitu 3.200 hingga 3.700.
Untuk rekomendasi saham, Kiswoyo menyarankan investor untuk mengoleksi
saham-saham big cap yang saat ini harganya terbilang murah. Sebagai contoh,
rekomendasi beli untuk saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dengan target harga
di bawah Rp 14.000, rekomendasi buy untuk saham PT Adaro Energy (ADRO) dengan
target harga di bawah Rp 2.300, dan rekomendasi buy untuk saham PT Borneo
Lumbung Energi (BORN) dengan target harga di bawah Rp 1.500.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Thu, 10 Feb 2011 ( 10:34:15 WIB )


=======================================================================================

IPO Garuda: Penjamin 'kalah bandar'


Published On: 10 February 2011

JAKARTA: Berlawanan dengan kisah penawaran publik perdana (IPO) PT Krakatau Steel Tbk, tiga underwriter (penjamin emisi) IPO PT Garuda Indonesia (Per sero) Tbk kemungkinan harus menyerap saham yang tidak terjual ke in vestor senilai Rp1,5 tri liun-Rp2,3 triliun.

Ironisnya, serapan investor asing ternyata meleset dari yang ditargetkan dengan porsi 20% dari total lembar saham yang dilepas ke publik. Asing hanya menyerap 1,9% dari total saham yang ditawarkan, atau setara dengan Rp91 miliar.

Informasi yang berkembang di pasar menyebutkan harga penawaran Garuda yang di atas Rp700 per saham terlalu tinggi dibandingkan dengan valuasi saham Garuda sendiri. Seharusnya, berdasarkan hitungan price to book value dan price to earning ratio, harga Garuda tak jauh dari kisaran Rp500-an per saham.

Sejumlah eksekutif yang tidak mau disebutkan namanya dan terlibat dalam konsolidasi IPO Garuda Rabu malam mengungkapkan pada hari terakhir penawaran banyak calon investor, terutama asing yang membatalkan pembelian sehingga jumlah saham yang harus diserap underwriter menjadi membengkak.

“Data terakhir menyebutkan nilai saham yang harus diserap hingga Rp2,3 triliun. Penyebabnya banyak investor yang membatalkan pesanan sahamnya pada hari-hari terakhir. Ada yang semula pesan Rp100 miliar, namun hanya ditebus Rp10 miliar,“ ujarnya kemarin.

Menurut dia, besarnya nilai saham yang harus ditelan itu berpotensi membuat perusahaan sekuritas yang menjadi underwriter--PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas--menanggung beban yang sangat besar. Sebagai penjamin emisi, tiga sekuritas itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk menyerap sisa saham yang tidak terbeli investor.

Melihat kondisi yang tidak menguntungkan itu, ketiga underwriter itu juga sempat mendatangi Bapepam pada Selasa malam.
Dalam pertemuan itu, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas tetap menyatakan kesiapannya mengambil saham yang tidak terjual. Namun, Bahana Securities sempat meminta pengecualian agar bisa menyerap saham sesuai dengan kemampuan.

“Meskipun sempat ada permintaan dari Bahana, namun akhirnya semuanya sepakat untuk sesuai dengan komitmen,“ ujar sumber lainnya.

Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro yang dikonfirmasi Bisnis melalui telepon selulernya berkaitan dengan kondisi itu tidak meresponsnya.

Berbeda dengan Eko, Direktur Mandiri Sekuritas Iman Rachman bersedia menjawab namun dengan jawaban singkat. “Saya no comment dulu. Nanti akan ada penjelasan resmi. Sampai saat ini saya belum mendapatkan laporan,“ ujar Iman.

Pernyataan hampir mirip juga disampaikan Edgar Ekaputra, Presdir PT Danareksa (Persero)-induk dari Danareksa Sekuritas.

Menurut dia, laporan mengenai penawaran Garuda belum final. “Berapa pun oversubscribe atau undersubscribe, Danareksa akan selalu memenuhi komitmennya sebagai underwriter.“

Setali tiga uang, Plt Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan berpendapat singkat. “Belum [mendapat laporan]. Sepertinya mereka [underwriter] masih konsolidasi.“

Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Achiran Pandu Djajanto mengatakan tidak terserapnya saham oleh investor merupakan mekanisme pasar yang tidak bisa dimungkiri, “Itu [saham yang tidak terserap] karena hasil mekanisme pasar. Namun, kami akan meng umumkan secara resmi hasilnya dalam beberapa hari ini, dan secara resmi kami belum mendapatkan datanya,“ kata Pandu.

Dalam prospektus IPO Garuda yang terbit 2 Februari disebutkan Bahana, Danareksa, dan Mandiri memberikan full commitment terhadap porsi penjaminan saham Garuda sebesar Rp3,91 triliun atau sebanyak 5,23 miliar saham. (lihat grafis) Dari IPO itu, Garuda akan mengantongi dana tunai Rp3,30 triliun melalui penjualan 4,40 miliar saham baru, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk, induk Mandiri Sekuritas, bisa mengantongi Rp1,45 triliun dari penjualan 1,94 miliar saham Garuda.

IHSG



Pada perdagangan hari ini, secara teknikal IHSG masih menunjukan sinyal pelemahan, pada kisaran 3364-3455. Minimnya sentimen positif dari dalam negeri, serta tightening yang dilakukan oleh China turut mempengaruhi pergerakan indeks. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain TLKM,INCO,TINS,ANTM,AALI,SGRO,LSIP.

IMF Dituding Abaikan Peringatan Krisis

Washington - IMF dituding mengabaikan peringatan krisis finansial dari ekonom-ekonom topnya dan hanya bereaksi layaknya cheerleader terhadap kondisi perekonomian AS, ketimbang melakukan monitoring.

Hal itu terungkap dalam laporan setebal 51 halaman yang dikeluarkan Independen Evaluation Office dari IMF yang dikutip dari AFP, Kamis (10/2/2011).

"IMF gagal untuk mengambil hal yang penting dari hal rentan yang relevan dari sistem finansial AS saat krisis 2008," demikian laporan dari badan independen IMF itu.

Laporan itu juga menyebutkan, IMF pada tahun 2005 sebenarnya telah mendapatkan peringatan dari kepala ekonomnya, Raghuram Rajan tentang produk finansial kompleks yang dapat membawa dunia ke krisis. Namun hanya sedikit yang dilakukan IMF terhadap peringatan tersebut.

"Meskipun posisi penasihat ekonomi penting, tidak ada kelanjutan dari analisis Rajan dan perhatian. Pandangannya (Rajan) tidak mempengaruhi program IMF," demikian laporan dari IEO tersebut.

Sebaliknya, lembaga pemantau tersebut menilai IMF seringkali terlihat sebagai juara dari sektor finansial AS dan kebijakan pemerintah karena pandangannya secara tipikal paralel dengan pandangan dari Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Lembaga tersebut juga melancarkan kritikan kepada IMF yang sebagian dari mandatnya seharusnya memonitor perekonomian di seluruh dunia dan secara rutin memperingatkan berbagai risiko. IMF mestinya dapat mengambil langkah untuk memperbaiki pengawasan, contohnya dengan melibatkan negara-negara berkembang dalam program yang diadopsinya setelah krisis finansial 1 dekade silam.

"Negara-negara maju tidak dimasukkan dalam exercise kerentanan yang diluncurkan setelah krisis finansial, meskipun ada diskusi internal dan seruan efek tersebut dari anggota dewan dan lainnya," demikian peringatan dari lembaga tersebut.

IMF juga dikritik atas pendekatan analitiknya yang dangkal dan untuk stafnya 'beroperasi dalam gudang tertutup' sehingga membuahkan kegagalan untuk berhubungan dengan titik-titik.

"Perilaku tertutup adalah masalah sejak lama dan itu terjadi antar departemen, dalam departemen, dalam divisi bahkan di dalam manajemen," kritik lembaga pemantau itu.

Sejak krisis finansial dimulai, kekuatan IMF secara perlahan mulai meningkat. IMF telah membantu Meksiko, Polandia dan juga Yunani serta Irlandaia. Managing Director IMF, Dominique Strauss-Kahn menawarkan dukungan yang berkualitas atas laporan tersebut. Ia mengaku sedang melakukan perbaikan pengawasan.

"Fokus agenda reformasi yang sedang diimplementasikan secara tepat untuk memperkuat pengawasan dan stabilitas sistem finansial," ujar Strauss-Kahn yang memimpin IMF sejak tahun 2007 itu.

(qom/qom)