Senin, 14 Februari 2011

Serap sisa saham IPO GIAA, Bahana pinjam Rp 1 triliun kepada Mandiri?

Date : Feb 14 2011, 14:22
Title : News Story
Header : Serap sisa saham IPO GIAA, Bahana pinjam Rp 1 triliun kepada Mandiri?


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Proses penawaran saham perdana milik PT Garuda Indonesia Tbk
(GIAA) menimbulkan banyak kabar tak sedap. Sumber KONTAN mengatakan, Bahana
Securities sebenarnya tidak menyetujui penetapan harga saham IPO Garuda sebesar
Rp 750 karena diniliai terlalu mahal. Namun, adanya tekanan dari pihak
Kementrian BUMN membuat Bahana pada akhirnya sepakat.
Masalahnya, Bahana harus menyerap sisa saham IPO Garuda yang tidak laku.
Hingga akhirnya, Bahana meminjam kepada Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1
triliun untuk menelan sisa saham Garuda yang tidak laku itu.
"Terkait pinjaman itu, Mandiri memberi waktu 1 bulan bagi Bahana untuk
mengembalikan dana tersebut," bisik sumber KONTAN.
Tapi, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansyuri
menyanggah berita itu. "Berita tersebut tidak betul," ujar Pahala kepada
KONTAN, Senin (14/2).
Sedangkan, Juru Bicara Bahana Securities, I Gede Suhendra tak menyanggah
maupun mengiyakan berita tersebut. "Maaf, saya belum bisa kasih jawaban,"
ujarnya.
Komentar senada juga diungkapkan oleh Presiden Direktur Bahana Eko
Yuliantoro. "Itu urusan dapur kami. Saya tidak mau memberikan komentar.
Silahkan tanyakan pada pemberi informasi," tandasnya.
[ Nina, Dwiantika, Dyah Megasari, Astri Karina Bangun ]

KONTAN Mon, 14 Feb 2011 ( 10:47:47 WIB )


=======================================================================================

Laba Danamon melonjak 88,23% jadi Rp 2,88 triliun


Date : Feb 14 2011, 13:58
Title : News Story
Header : Laba Danamon melonjak 88,23% jadi Rp 2,88 triliun


Story
=======================================================================================

JAKARTA. berdasarkan laporan publikasi di Bank Indonesia (BI) PT Bank
Danamon Indonesia Tbk (BDMN) berhasil meraup laba bersih unaudited per 2010
sebesar Rp 2,88 triliun.
Jika dihitung dari laba bersih audited tahun sebelumnya, laba BDMN sudah
naik 88,23%. Sebab pada 2009 laba bersih BDMN sebesar Rp 1,53 triliun.
Saham bank yang dimiliki oleh Temasek Holding Pte dan Deutsce bank AG ini
langsung naik 2,4% ke posisi Rp 6.300 per saham.
[ Dyah Megasari ]

KONTAN Mon, 14 Feb 2011 ( 13:52:23 WIB )


=======================================================================================

Diduga ada misleading information dalam keputusan dividen MLPL

Date : Feb 14 2011, 13:58
Title : News Story
Header : Diduga ada misleading information dalam keputusan dividen MLPL


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Anggota Dewan Pakar Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia
(MISI) Johanes Soetikno menilai, ada misleading information dalam keputusan
pembagian dividen PT Multipolar Tbk (MLPL) pada RUPST, hari ini.
"Prospektus kan harus dipertanggungjawabkan. Kalau lihat dari prospektus 8
Febuari 2010 menjelang right issue MLPL disebutkan; 'Apabila laba lebih dari Rp
100 miliar, maka persentase laba bersih 15%-25%'. Kami menduga ada misleading
information," ujar Johanes yang ditemui usai RUPST MLPL, Senin, (14/2).
Sebagaimana diberitakan, RUPST MLPL memutuskan membagi dividen sebesar Rp
77 miliar. Angka ini hanya mencapai 2,7% dari laba bersih 2010 yang mencapai Rp
2,8 triliun.
"Banyak hal sangat janggal. Tadi tidak semua direksi hadir, termasuk
direksi baru tidak hadir. Direksi ,menghindar dari pertanyaan seputar
prospektus," beber Johanes.
Johanes menambahkan, awalnya pembagian dividen Rp 10 per saham merupakan
usulan. Kemudian, ketika dilakukan pemungutan suara, ada investor yang memiliki
porsi saham di atas 5% yang menyetujui usulan tersebut.
Namun, "Orangnya enggak ada," kata Yohanes. Ia menambahkan misleading
information bisa dilaporkan investor ke Bapepam-LK.
[ Astri Karina Bangun ]

KONTAN Mon, 14 Feb 2011 ( 13:50:35 WIB )


=======================================================================================

117 saham menghijau, indeks melesat 0,97% di sesi I


Date : Feb 14 2011, 12:25
Title : News Story
Header : 117 saham menghijau, indeks melesat 0,97% di sesi I


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi I masih tampak segar.
Terlihat dari menghijaunya seluruh sektor yang ada. Pada pukul 12.00, indeks
ditutup naik 0,97% menjadi 3.424,549.
Sektor yang mengalami lonjakan tertinggi adalah industri lain-lain sebesar
1,82%. Baru kemudian disusul oleh sektor agrikultur sebesar 1,55% dan consumer
goods sebesar 1,34%.
Sepanjang sesi I tadi, ada 117 saham yang ditransaksikan naik. Sementara,
62 saham melorot dan 64 saham lainnya tak banyak berubah. Volume transaksi
mencapai 2,9 miliar saham senilai Rp 10.427 triliun.
Saham-saham yang menduduki posisi top gainers di antaranya: PT Asuransi
Ramayana (ASRM) naik 24,8% menjadi Rp 1.560, PT Maskapai Reasuransi (MREI) naik
23,64% menjadi Rp 680, PT Sumi Indo Kabel (IKBI) naik 23,18% menjadi Rp 1.860,
dan PT Pioneerindo Gourmet (PTSP) naik 22,86% menjadi Rp 430.
Sedangkan saham di posisi top losers yaitu: PT Tifico Fiber Indonesia
(TFCO) naik 24,05% menjadi Rp 300, PT Nusantara Inti Corporindo (UNIT) naik
22,06% menjadi Rp 260, PT Asuransi Harga Aman (AHAP) naik 14,17% menjadi Rp
103, PT Pudjiadi Prestige (PUDP) naik 11,36% menjadi Rp 390, dan PT Champion
Pacific Indonesia (IGAR) naik 11,11% menjadi Rp 280.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 14 Feb 2011 ( 12:16:59 WIB )


=======================================================================================

Laba bersih BMRI naik 23,7%


Date : Feb 14 2011, 12:11
Title : News Story
Header : Laba bersih BMRI naik 23,7%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp
8,851 triliun pada tahun lalu. Laba sebagian besar ini berasal dari pendapatan
bunga.
Dalam laporan keuangan yang belum diaudit ke Bank Indonesia, BMRI
mengatakan, pendapatan bunga bersih mencapai Rp 18, 063 triliun. Sementara itu,
pendapatan operasional sebesar Rp 11, 407 triliun.
Sekedar perbandingan tahun lalu, laba bersih BMRI tercatat sebesar Rp
7,155 triliun dengan pendapatan bersih sebesar Rp 15, 965 triliun. Dengan
demikian laba bersih BMRI naik sebesar 23,7% dibandingkan tahun lalu.
[ Edy Can ]

KONTAN Mon, 14 Feb 2011 ( 11:51:54 WIB )


=======================================================================================

MLPL bakal bagi-bagi dividen Rp 77 miliar


Date : Feb 14 2011, 11:52
Title : News Story
Header : MLPL bakal bagi-bagi dividen Rp 77 miliar


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) PT Multipolar Tbk
(MLPL), Senin (14/2) menyetujui pembagian dividen tahun 2010 sebesar Rp
77.275.428.300. Nilai ini setara dengan Rp 10 per saham.
Selain menyetujui pembagian dividen, RUPS juga menyetujui perubahan
pengurus Perseroan dan pengunduran diri Benjamin Mailool sebagai Komisaris
Perseroan.
"Kami berharap dengan susunan yang baru ini pertumbuhan perseroan dapat
semakin ditingkatkan," kata Direktur MLPL Harijono.
Adapun susunan baru Komisaris dan Direksi untuk periode hingga 2012 adalah
sebagai berikut:
1. Presiden Komisaris: Cheng Cheng Wen
2. Komisaris Independen: Jonathan L Parapak, Isnandar Rachmat Ali
3. Komisaris: Theo L Sambuaga (baru masuk), Jeffrey Koes Wonsono
(sebelumnya Presiden Direktur)
4. Presiden Direktur: Eddy H Handoko
5. Direktur: Harijono Suwarno, A Agus Susanto, Reynold P Ong
[ Astri Karina Bangun ]

KONTAN Mon, 14 Feb 2011 ( 11:21:00 WIB )


=======================================================================================

Indeks diprediksi akan bergerak di kisaran 3.336 hingga 3.436

JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (11/2) lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 18 point atau 0,54% ke level 3.391,76. "Anomali dari kenaikan bursa, listing perdana saham perusahaan penerbangan Indonesia PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) justru ditutup turun di harga Rp 610 per lembar atau melorot 17,33% dari level perdana di harga perdana Rp 750 per saham," papar Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities. Saham GIAA dan sempat terpuruksampai di level Rp 580.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing juga tercatat melakukan net sell sebesar Rp 193 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah energy dan banking.

"Pada perdagangan hari Senin ini, IHSG kami perkirakan akan bergerak dikisaran 3.336 hingga 3.436," jelasnya. Saham-saham yang dapat diperhatikan
adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA), dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS).