Senin, 21 Februari 2011

Bergerak Fluktuatif, IHSG Ditutup Melemah Tipis 3 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di zona merah dengan pelemahan 3 poin. Hari ini, indeks bolak-balik antara teritori positif dan negatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di Rp 8.850 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.860 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG langsung berada di jalur hijau, naik 12,983 atau 0,37% ke level 3514,48. Indeks masih bisa menguat tipis di awal perdagangan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG ditutup melemah tipis 7,290 poin (0,21%) ke level 3.494,207. Koreksi atas saham-saham berkapitalisasi besar membuat IHSG akhirnya luruh ke jalur merah.

Menutup perdagangan, Senin (21/2/2011), IHSG turun tipis 3,854 poin (0,12%) ke level 3.497,643. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 1,356 poin (0,21%) ke level 620,106.

Pada awal perdagangan, indeks sempat naik tajam ke level tertingginya di 3.520,641. Tak berapa lama, profit taking atas saham-saham bank membuat indek terjun bebas ke level terendahnya di 3.489,105.

Tak kuasa menahan banyaknya aksi jual, indeks akhirnya menyerah di zona merah. Mayoritas sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah.

Namun beberapa sektor masih ada yang bisa mencetak penguatan, seperti agribisnis, pertambangan, konsumer dan perdagangan. Saham konsumer menjadi penopang kejatuhan bursa hari ini sehinga tidak terlalu dalam.

Meski investor asing membukukan pembelian bersih (foreign nett buy) sebesar Rp 307,134 miliar di seluruh pasar, namun indeks belum mampu naik ke teritori positif.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 112.016 kali pada volume 2,99 miliar lembar saham senilai Rp 3,918 triliun. Sebanyak 88 saham naik, 121 saham turun, 85 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed sore hari ini, dengan rata-rata bergerak tipis. Beberapa diantaranya masih bisa mencetak penguatan.

Berikut kondisi bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melesat 32,96 poin (1,14%) ke level 2.932,76.
  • Indeks Hang Seng turun 109,82 poin (0,47%) ke level 23.485,42.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 14,73 poin (0,14%) ke level 10.857,53.
  • Indeks Straits Times melemah 20,85 poin (0,68%) ke level 3.066,07.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.800 ke Rp 37.550, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 750 ke Rp 47.950, Multibreeder (MBAI) naik Rp 600 ke Rp 12.200, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 25.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 950 ke Rp 52.050, Sarana Menara (TWR) turun Rp 600 ke Rp 11.000, Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 15.300, dan Bank Danamon (BDMN) turun Rp 300 ke Rp 6.350.
(ang/qom)

BJBR mencetak laba bersih sebesar Rp 893 miliar


Date : Feb 21 2011, 14:50
Title : News Story
Header : BJBR mencetak laba bersih sebesar Rp 893 miliar


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten TBk (BJBR)
mencatat laba bersih sebesar Rp 893 miliar. Laba bersih BJBR ini tumbuh 25%
dibandingkan tahun 2009 lalu yang sebesar Rp 709 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit ke Bank Indonesia,
pendapatan bunga bersih menyumbang laba sebesar Rp 2,5 3 triliun. Sementara
pendapatan non operasional menyumbang laba sebesar Rp 28,26 triliun.
Namun, perolehan laba tersebut tergerus oleh beban operasional yang besar.
Beban operasional selain bunga bersih tercatat sebesar Rp 1,368 triliun. Hampir
sebagian besar habis untuk beban tenaga kerja yang mencapai Rp 580, 782 miliar.
Direktur Utama BJBR Agus Ruswendi mengatakan laba bersih perusahaannya
tidak akan jauh berbeda dengan laporan keuangan unaudited ke Bank Indonesia
ini. "Nanti akan kami sampaikan Maret," katanya kepada KONTAN, Senin (21/2).
Untuk tahun ini, BJBR menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,16 triliun.
Rencananya, mereka akan menggenjot pertumbuhan kredit hingga 30%.
[ Nina Dwiantika ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 14:38:47 WIB )


=======================================================================================

Profit Taking, IHSG Sesi I Ditutup Turun 0,19%


INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Senin (21/2) turun 0,19% ke level 3.494,56 mengikuti pelemahan saham Asia dan aksi profit taking yang dilakukan investor lokal.

Sebanyak 113 saham tercatat turun, 75 saham naik dan 81 saham stagnan. Namun, asing pada perdagangan sesi I Senin (21/2) ini terpantau lebih banyak melakukan pembelian. Tercatat asing membeli 263,64 juta saham senilai Rp702,67 miliar, sedang penjualan hanya 199,04 juta saham senilai Rp526,47 miliar atau terjadi net foreign buy sebesar Rp176,19 miliar.

Mayoritas saham Asia terpantau melemah seperti Hang Seng jatuh 0,37%, Nikkei turun 0,04%, Seoul melemah 0,49%.

Volume perdagangan sebanyak 1,51 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,66 triliun. Indeks LQ45 turun 0,12% ke level 617,99, sedang JII turun 0,28% ke level 498,44.

Saham-saham yang turun tajam pada sesi I ini adalah ASII turun 1,13% ke Rp52.400, INTP turun 2,55% ke Rp15.250, TOWR turun 3,44% ke Rp11.200, BDMN turun 4,51% ke Rp6.350, LSIP turun 2,28% ke Rp10.700, dan MDRN turun 10,63% ke Rp2.100.

Wow, ASII menjadi emiten dengan kapitalisasi terbesar di BEI


Date : Feb 21 2011, 12:05
Title : News Story
Header : Wow, ASII menjadi emiten dengan kapitalisasi terbesar di BEI


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham bluechip PT Astra International Tbk (ASII) menjadi saham
yang memiliki kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2010.
Per tanggal 30 Desember 2010, ASII mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp
221 triliun.
Selain menempati kapitalisasi terbesar di lantai bursa, ASII juga meraup
net quality income (NQI) sebesar Rp 4 triliun tahun 2010.
NQI merupakan salah satu alat ukur finansial internal ASII.
Penghitungannya, tambahan pendapatan (income) setelah dikurangi tambahan biaya
dari pengembangan dan implementasi sebuah proyek inovasi.
Pada tahun 2010, dari seluruh inovasi dan pengembangan yang dilakukan grup
Astra secara keseluruhan, NQI ASII mencapai Rp 4,09 triliun.
Perolehan ini meningkat tajam sebanyak 154,4% dibandingkan NQI 2009 yang
mencapai Rp 1,608 triliun.
"Angka ini menunjukkan semangat karyawan dan perusahaan untuk melakukan
inovasi dan pengembangan terus meningkat sehingga hasil yang dicapai pun ikut
meningkat dari tahun ke tahun," ujar Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto
seperti yang dikutip KONTAN dalam rilis Peringatan Ulang Tahun ASII ke-54,
Senin, (21/2).
[ Astri Karina Bangun ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 12:00:06 WIB )


=======================================================================================

Krisis geopolitik dan inflasi angkat emas ke level tertinggi 7 pekan terakhir

Date : Feb 21 2011, 11:53
Title : News Story
Header : Krisis geopolitik dan inflasi angkat emas ke level tertinggi 7 pekan terakhir


Story
=======================================================================================

SEOUL. Harga emas melesat ke level tertinggi dalam 7 minggu terakhir
karena memanasnya situsi di Timur Tengah. Merebaknya kerusuhan di wilayah itu
menyebabkan naiknya permintaan investor terhadap emas.
Pada pukul 09.12 WIB, emas untuk kontrak pengiriman April di divisi COMEX,
bursa NYMEX-AS, sempat melaju ke US$ 1.396,7 per ons troy. Ini level
tertingginya sejak 4 Januari lalu. Adapun, hingga 11.24 WIB,si kuning ini sudah
reli 0,53% ke level US$ 1.395,9 per ons troy, dari penutupan sebelumnya di US$
1.388,6 per ons troy.
Jaringan kabel AS mengatakan, hampir 100 orang telah tewas dalam protes
anti-pemerintah di Libya. Kemarin, ribuan orang berdemonstrasi di Benghazi,
kota kedua terbesar di Libya.
Hwang Doo Il, trader senior dari KEB Futures Co. mengatakan, harga emas,
perak, dan paladium semuanya naik karena investor memburu aset aman dalam
mengantispasi kekerasan di Timur Tengah. "Tidak heran jika emas sampai naik di
atas US$ 1.500 per ons troy pada bulan mendatang," ujarnya.
Akhir pekan lalu, 11 dari 15 analis dan trader yang disurvei Bloomberg
juga memprediksi, emas akan menguat pekan ini. Eugen Weinberg, kepala
penelitian komoditas dari Commerzbank AG menyebut, kenaikan emas terutama
didorong kekhawatiran inflasi dan risiko geopolitik di Timur Tengah. "Emas juga
akan kian terdongkrak karena meningkatnya permintaan fisik dari China,"
ujarnya.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 11:52:13 WIB )


=======================================================================================

Rekomendasi buy untuk saham BBRI & ANTM



Date : Feb 21 2011, 11:50
Title : News Story
Header : Rekomendasi buy untuk saham BBRI & ANTM


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Samuel Sekuritas Indonesia merilis hasil risetnya hari ini. Dari
riset tersebut, tim analis Samuel merekomendasikan buy untuk saham PT Bank
Rakyat Indonesia (BBRI).
Alasannya, BBRI berhasil membukukan net interest income sebesar Rp 28,06
triliun dan laba bersih Rp 9 triliun pada 2010. "Laba bersih ini naik 17%
(YoY), in line dengan estimasi kami dan pasar," jelas tim analis seperti yang
tercantum pada situsnya www.e-samuel.com.
Rekomendasi buy serupa juga diberikan untuk saham PT Aneka Tambang (ANTM).
Pasalnya, perusahaan tambang ini akan bekerja sama dengan PLN yang telah
ditunjuk oleh kementrian ESDM untuk mengakuisisi 58,8% saham PT Inalum milik
Nippon Asahan Aluminium Co Ltd senilai US$ 700 juta.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 11:46:47 WIB )


=======================================================================================

Saham INDF melaju seiring rencana IPO anak usaha



Date : Feb 21 2011, 11:45
Title : News Story
Header : Saham INDF melaju seiring rencana IPO anak usaha


Story
=======================================================================================

Kategori: ; JAKARTA. Saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) pagi ini pukul
10.59 naik 1,06% menjadi Rp 4.750. Kenaikan saham terjadi karena salah satu
anak perusahaan INDF berencana initial public offering (IPO).
Adalah PT Salim Ivomas Pratama, anak usaha INDF di sektor agribisnis, yang
bersiap melepas sebagian sahamnya melalui penawaran saham perdana.
INDF saat ini menguasai 60,4% saham Salim Ivomas. Manajemen INDF belum
bersedia membeberkan rencana IPO Salim Ivomas, termasuk berapa jumlah saham
yang siap dilepas ke publik.
Yang jelas, "Apabila rencana IPO terlaksana, Salim Ivomas akan tetap
menjadi anak perusahaan INDF," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan INDF,
Werianty Setiawan, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat
(18/2) pekan lalu.
Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang memburu saham ini adalah:
Kim Eng Securities senilai Rp 4,56 miliar, Bahana Securities senilai Rp 1,93
miliar, dan Bumiputera Capital Indonesia senilai Rp 1,19 miliar.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 10:57:21 WIB )


=======================================================================================

Penjualan SGRO tumbuh 4% di tahun lalu


Date : Feb 21 2011, 10:40
Title : News Story
Header : Penjualan SGRO tumbuh 4% di tahun lalu


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memproyeksikan volume penjualannya
tahun lalu tumbuh 4% dibanding penjualan 2009.
Selama 2009, SGRO mencatatkan volume penjualan sebanyak 264.160 ton. Jadi,
volume penjualan emiten ini sepanjang 2010 bisa mencapai 274.726 ton.
Manajemen SGRO juga optimistis kinerja keuangan perusahaan ini akan
meningkat. Pasalnya, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada
tahun lalu meningkat.
Head of Investor Relations SGRO Michael Kesuma kepada KONTAN, Jumat (18/2)
pekan lalu menyebutkan, harga jual rata-rata CPO naik 7% sepanjang tahun lalu
menjadi RM 2.748 per ton. Tapi dia enggan membeberkan secara mendetail nilai
pendapatan dan laba bersih SGRO di akhir 2010. Yang pasti, sebesar 90% produk
CPO SGRO terserap pasar domestik. Sisanya 10% produksi menyasar pasar ekspor,
seperti Singapura dan Malaysia.
Pada tahun ini SGRO berencana menambah lahan tertanam seluas 10.000
hektare (ha). Program ini telah bergulir sejak tahun lalu, yakni 50.000 ha
dalam lima tahun, atau 10.000 ha per tahun. "Jika mulai ditanami sekarang, baru
bisa panen empat tahun lagi," imbuh Michael.
SGRO saat ini sudah memiliki 100.000 ha lahan kelapa sawit yang mencakup
kebun inti dan plasma. Seluas 76.000 ha lahan berada di Sumatra Selatan, dan
sisanya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Manajemen SGRO belum bersedia mengemukakan target kinerja tahun ini. "Kami
tidak menetapkan target tertentu. Kami hanya fokus memproduksi CPO dan
menjualnya dengan harga tinggi," kata Michael. Dengan harga jual rata-rata CPO
di awal tahun ini senilai RM 3.700 per ton, Michael berharap kinerja SGRO ikut
terdongkrak.
Selain minyak sawit, SGRO mulai memperluas usahanya, yaitu komoditas sagu.
Pabrik sagu di Riau yang mulai dibangun sejak akhir tahun lalu ditargetkan
beroperasi kuartal empat tahun ini. Pabrik tersebut berkapasitas produksi 100
ton per hari. "Prospek sagu bagus dan permintaannya juga cukup lumayan," ujar
Michael.
[ Adisti Dini Indreswari, KONTAN ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 10:34:34 WIB )


=======================================================================================

Pemilik lama bisa membeli saham baru jatah pemerintah


Date : Feb 21 2011, 10:39
Title : News Story
Header : Pemilik lama bisa membeli saham baru jatah pemerintah


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pemegang saham lama atau existing shareholders PT Bank Mandiri
Tbk (BMRI) berpeluang membeli saham baru. Seharusnya, saham itu menjadi jatah
pemerintah dalam rights issue BMRI. "Untuk porsi pemerintah, (pemegang saham
existing) menjadi pertimbangan. Tapi hal itu tidak menjadi prioritas," ujar
Direktur Keuangan dan Strategi BMRI, Pahala Nugraha Mansury, kepada KONTAN,
Minggu (20/2).
Dalam aksi korporasi ini, BMRI melepas 2,33 miliar saham dengan harga
penawaran Rp 5.000 per saham. Jadi, BMRI bisa meraup dana maksimal Rp 11,65
triliun.
Pemerintah selaku pengendali BMRI tidak mengeksekusi haknya dan berniat
melepas 1,56 miliar saham BMRI kepada 49 investor strategis seharga Rp 5.250
per saham. Sayangnya, Pahala tidak bersedia menjelaskan komposisi pembeli saham
yang menjadi jatah pemerintah itu.
Yang pasti, investor asing pun akan mendapatkan alokasi jatah sebesar 40%
saham BMRI milik pemerintah tersebut. Alhasil, melalui aksi korporasi itu,
pemerintah bakal menerima dana senilai Rp 389,5 miliar.
Penentuan selisih harga jual saham milik pemerintah senilai Rp 250 per
saham sebelumnya cukup alot. Pemerintah dan Bank Mandiri sempat menunda
pengumuman harga rights issue itu sampai dua kali. Pemerintah semula meminta
selisih harga Rp 300 per saham. Kata sepakat akhirnya tercapai dengan mengacu
kepada kesamaan selisih harga dengan hak pemerintah saat rights issue PT Bank
Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Kendati masih dalam tahap finalisasi, manajemen BMRI mengharapkan bisa
memperoleh dana hasil rights issue sesuai dengan target awal, yaitu Rp 11,65
triliun.
Pasca aksi right issue, porsi kepemilikan pemerintah di BMRI bakal
tergerus dari semula 66,73% menjadi 60% dari total saham. Sedangkan porsi
investor publik akan bertambah menjadi 40%.
[ Didik Purwanto, KONTAN ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 10:31:48 WIB )


=======================================================================================

BI rate bisa menahan bisnis properti

Date : Feb 21 2011, 10:39
Title : News Story
Header : BI rate bisa menahan bisnis properti


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Bank Indonesia menjamin kenaikan bunga acuan atau BI rate tidak
akan mempengaruhi bunga kredit bank, termasuk kredit properti. BI mengikat
industri perbankan lewat aturan transparansi bunga kredit atau prime lending
rate.
Dengan aturan ini, BI bisa mengawasi komponen penyusun suku bunga kredit
bank. Termasuk mengawasi tingkat bunga deposito dan tabungan. BI berwenang
meminta bank menciutkan komponen biaya tertentu, agar bunga kredit tidak naik.
Jaminan dari BI sejatinya merupakan berkah bagi emiten sektor properti.
Maklumlah, sebesar 75%-80% dari total pembelian rumah di Indonesia melalui
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Seperti diketahui, BI pada awal bulan ini telah mengerek bunga acuan
sebesar 25 basis poin (0,25%) menjadi 6,75%. Ini adalah kenaikan pertama sejak
18 terakhir.
Analis Bhakti Securities Reza Nugraha berpendapat kenaikan BI rate sebesar
0,25%, jika pun diikuti dengan menanjaknya bunga KPR, tidak akan berpengaruh
signifikan ke sektor properti. Tapi bila BI rate pada tahun ini naik antara
0,75%-1%, bisa berdampak negatif ke pertumbuhan sektor properti.
Reza menghitung, jika BI rate naik sebesar 0,75%-1%, bunga KPR berpotensi
naik menjadi sekitar 11%-12%. Saat ini, kata dia, bunga KPR di rentang 9,5%
hingga 10%.
Jika kenaikan bunga KPR sebesar 11%-12%, maka penjualan properti hanya
tumbuh setinggi 7%-10% sepanjang tahun ini. Dan jika bunga KPR di bawah 10%,
Reza mengestimasi, penjualan properti sepanjang 2011 bisa meningkat 10%-15%.
Analis Majapahit Securities Supriyadi memperkirakan jika bunga acuan naik
100 basis poin, maka bunga KPR akan mencapai 13%-14%. "Apabila BI rate naik 100
basis poin, BI tidak mungkin bisa mengatur, karena cost of fund perbankan akan
naik. Jika bunga kredit tidak dinaikkan, laba bank akan tergerus," imbuh
Supriyadi.
Dia memprediksikan, penjualan properti tahun ini bisa tumbuh 10%, dengan
mempertimbangkan kenaikan bunga KPR. Tapi jika KPR tidak naik, pertumbuhan
penjualan properti bisa 15%.
Ekspansi properti
Yang pasti, proyeksi pertumbuhan ekonomi sekitar 6%-6,5% pada tahun ini
berpeluang mendongkrak bisnis properti. Sebagaimana hukum ekonomi, pertumbuhan
ekonomi akan mendorong daya beli. "Kenaikan pendapatan mendorong sebagian orang
membeli rumah demi memenuhi kebutuhan primernya," kata Budhy Siallagan, Analis
eTrading Securities.
Dus, emiten properti yang gencar berekspansi berpotensi menikmati
pertumbuhan penjualan signifikan. Tentu, pengembang tak ingin kehilangan
momentum ekspansi saat bunga rendah.
PT Alam Sutera Tbk (ASRI), misalnya, mengembangkan kawasan superblok I
Alam Sutera dan membangun kawasan baru di Pasar Kamis, Tangerang. Emiten
lainnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memperluas kota mandiri BSD City
tahap 2. Kemudian PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang mulai menambah area
properti ke pinggiran Jakarta.
Langkah diversifikasi usaha juga ditempuh para pengembang. Misalnya PT
Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang terus menggenjot divisi health care, yakni
rumahsakit.
Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga tidak mau ketinggalan. SMRA akan
mengembangkan pusat perbelanjaan pada tahun ini. APLN juga berencana membangun
beberapa mal baru di pulau Jawa dan luar pulau Jawa.
Langkah diversifikasi tentunya akan menambah pendapatan emiten properti.
"LPKR, misalnya, akan memperoleh tambahan pendapatan dari rumahsakit," kata
Supriyadi. Bisnis mal, apartemen, dan rumahsakit, menurut Reza, bisa
mengkompensasi tertahannya pertumbuhan penjualan rumah di tahun ini apabila BI
rate naik tajam.
Dus, bisnis properti masih cerah. Berikut ini rekomendasi analis terhadap
empat saham sektor properti.
[ Raka Mahesa W, KONTAN ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 10:29:26 WIB )


=======================================================================================

BIPI siapkan US$ 100 juta untuk akuisisi tambang

Date : Feb 21 2011, 10:38
Title : News Story
Header : BIPI siapkan US$ 100 juta untuk akuisisi tambang


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Manajemen PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) mengalokasikan
dana US$ 100 juta atau Rp 900 miliar untuk mengakuisisi tambang batubara dan
ladang minyak baru pada tahun ini.
BIPI juga menyisihkan dana US$ 13 juta untuk anak usahanya di sektor
migas, yaitu Benakat Barat Petroleum.
Sumber pendanaan akuisisi berasal dari komitmen pinjaman dari sebuah bank
asing kepada BIPI. "Kami dapat pinjaman US$ 50 juta hingga US$ 100 juta," kata
Direktur BIPI Firlie Ganinduto kepada KONTAN, Jumat (18/2) lalu.
BIPI selama ini sudah memiliki dua tambang batubara di Kalimantan Timur.
Tapi kualitas batubara di lapangan tersebut tak sesuai ekspektasi. "Kami masih
mengkaji kemungkinan untuk melepas tambang tersebut," ujar Firlie. Dua tambang
batubara ini ditaksir memiliki cadangan hingga 44 juta ton.
Perseroan memang sedang gencar menjalankan restrukturisasi sejumlah aset
yang kurang berkontribusi terhadap total pendapatan konsolidasi perusahaan.
Manajemen BIPI tengah mengincar tambang baru yang sudah berproduksi. BIPI
mengharapkan tambang ini bisa segera berkontribusi ke pendapatan perusahaan.
Firlie melihat tambang batubara yang berada di Pulau Kalimantan masih
memiliki prospek cerah. "Sudah ada beberapa tambang yang kami lirik," ungkap
dia.
Sebagian besar pendapatan BIPI selama ini ditopang sektor minyak dan gas
(migas). Tapi produksi minyak BIPI pada tahun lalu meleset dari target, bahkan
jauh di bawah target yang ditetapkan. Namun Firlie masih enggan membeberkan
jumlah produksi minyak sepanjang tahun lalu.
[ Anna Suci Perwitasari, KONTAN ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 10:28:19 WIB )


=======================================================================================

ANTM dan PLN siap ambil alih Inalum


Date : Feb 21 2011, 10:34
Title : News Story
Header : ANTM dan PLN siap ambil alih Inalum


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tampaknya tidak akan sendirian
mengeksekusi 58,88% saham PT Indonesia Asahan Aluminimum (Inalum) milik Nippon
Asahan Alumnium Co Ltd (NAA). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
baru saja menunjuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ikut mengambil alih saham
Inalum.
Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin menyatakan,
PLN telah menerima surat dari Kementerian ESDM untuk mengakuisisi Inalum.
Direktur Utama ANTM Alwin Syah Loebis juga sempat menyatakan perusahaan yang
dipimpinnya siap mengambil alih mayoritas saham Inalum.
Apabila PLN ikut serta dalam proses akuisisi saham Inalum, maka ANTM tidak
perlu mengeluarkan dana terlalu besar. Untuk mengambil alih saham NAA di
Inalum, pemerintah harus menyediakan dana sedikitnya US$ 700 juta.
Di Inalum, ANTM nantinya bakal mendapatkan smelter pengolahan aluminium.
Sedangkan PLN bertanggung jawab pada pengelolaan pembangkit tenaga listriknya.
Langkah strategis
Sekretaris Perusahaan ANTM Bimo Budi Satrio enggan mengomentari opsi
kemungkinan kerjasama dengan PLN. Manajemen ANTM juga masih menunggu komando
dari pemerintah. "Belum ada info. Kami masih menunggu dari pemerintah," ujar
Bimo kepada KONTAN, Jumat (18/2) pekan lalu.
Pemerintah Indonesia saat ini menguasai 41,12% saham Inalum. Sedangkan,
58,88% saham Inalum berada di tangan NAA. Kerjasama proyek Inalum telah
berjalan sejak 1975 dan akan berakhir pada 2013. Pemerintah akan mengambil alih
seluruh saham Inalum, setelah kerjasama dengan Jepang berakhir.
Sambil menunggu jatuh tempo kesepakatan itu, Indonesia dan Jepang akan
menggelar rangkaian pertemuan untuk membahas tata cara pengalihan saham ini.
Inalum saat ini memiliki kapasitas produksi sekitar 230.000-240.000 ton per
tahun.
Analis Waterfront Securities, Isfhan Helmy Arsad menilai masuknya PLN
dalam rangka pengambilalihan Inalum cukup strategis. "Dengan begitu dana yang
harus dikeluarkan ANTM tidak terlalu banyak," kata dia.
Isfhan berpendapat, yang terpenting dalam aksi ini adalah apabila seluruh
saham milik NAA dikuasai pemerintah. Jika ANTM memperoleh smelter alumina, maka
akan mendukung kinerja perusahaan. "Bisnis Antam tentunya akan terintegrasi ke
proyek ini," imbuh dia.
Di sisi lain, PLN juga akan akan memperoleh keuntungan tersendiri.
Sekarang tinggal melihat bagaimana skema kedua perusahaan untuk mengakuisisi
58,88% saham Inalum milik investor asal Jepang itu.
Isfhan saat ini masih menyarankan tahan saham ANTM. Rekomendasi itu
sejalan masih banyaknya proyek yang akan dilaksanakan ANTM. Selain mengincar
Inalum, ANTM juga tengah menggarap proyek smelter Chemical Grade Alumina di
Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Harga ANTM pada penutupan Jumat (18/2) lalu tetap sebesar Rp 2.200 per
saham.
[ Anna Suci Perwitasari, Titis Nurdiana ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 10:23:36 WIB )


=======================================================================================

Analis: Penguatan IHSG akan tertahan koreksi di bursa regional

Date : Feb 21 2011, 09:39
Title : News Story
Header : Analis: Penguatan IHSG akan tertahan koreksi di bursa regional


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpeluang
menguat, walaupun terbatas, hari ini.
VP Riset Valbury Asia Nico Omer Jonckheere menyebut, bursa lokal akan
sedikit terseret koreksi yang terjadi di bursa regional. Meski begitu, masih
ada peluang untuk naik terbatas karena secara teknikal saat ini masih berada
dalam posisi netral.
"Setelah beberapa hari lalu menguat dari posisi sold, saat ini masih
netral, belum overbought," ujarnya.
Apalagi, kata Nico, secara fundamental ada banyak emiten yang sudah
merilis laporan keuangan yang cukup bagus hasilnya, terutama dari sektor
perbankan.
Dia memperkirakan, indeks hari ini akan bergulir di kisaran 3.470-3.530.
Secara teknikal untuk jangka pendek, Nico merekomendasikan saham-saham
BBRI, MYOR, BORN, GGRM, dan UNSP.
Adapun, untuk sektor yang tahun ini cukup kuat menurutnya, antara lain
komditas seperti batubara dan CPO, sektor consumer goods, sektor infrastruktur,
dan properti.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 09:33:46 WIB )


=======================================================================================

Empat emiten baru masuk bursa Maret ini

Date : Feb 21 2011, 09:16
Title : News Story
Header : Empat emiten baru masuk bursa Maret ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pasar saham Indonesia memang masih bergejolak. Tapi rupanya hal
itu tidak membuat perusahaan-perusahaan yang berniat melepas saham perdananya
di bursa mengurungkan niatnya.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sedang
memproses permohonan dari empat perusahaan yang berencana melakukan penawaran
saham perdana. Keempat perusahaan tersebut akan masuk bursa pada Maret ini.
Perusahaan yang berniat menggelar initial public offering (IPO) tersebut
antara lain PT Mitra Bahtera Segara Sejati serta PT Sidomulyo Selaras. Dua
perusahaan lain yang berminat masuk bursa saham adalah PT Sejahtera Raya
Anugrah Jaya dan PT Buana Listya Tama.
Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK M. Noor
Rachman menuturkan, keempat perusahaan ini masih menunggu pernyataan efektif.
"Kalau pemeriksaan sudah selesai maka pernyataan efektif bisa segera
diberikan," ungkap Noor Rachman akhir pekan lalu (18/2).
Sayang, Noor Rachman masih enggan membeberkan target perolehan dana serta
nilai saham yang bakal dilepas ke pasar. Namun ia menjanjikan masing-masing
perusahaan akan segera menggelar paparan publik jika sudah mendapat pernyataan
efektif.
Menerbitkan MTN
Selain itu, Bapepam-LK juga tengah memeriksa permohonan penerbitan
obligasi dari tiga perusahaan. Di antaranya ada PT Wahana Ottomitra Multiartha
Tbk yang berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun.
Lalu ada PT Verena Multi Finance yang berniat menerbitkan obligasi Rp 500
miliar dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang akan menerbitkan obligasi
IV/2011 sebesar Rp 800 miliar plus medium term notes (MTN) senilai Rp 400
miliar. "Mereka juga ingin penerbitan bisa dilakukan Maret ini," tandas Noor
Rachman.
Bapepam-LK juga sedang memproses penawaran saham baru (rights issue) dari
PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk ini
menargetkan bisa meraup Rp 300 miliar dari rights issue.
Namun Bapepam-LK mengaku belum menerima permohonan IPO dari PT Bumi
Kencana Eka Sakti dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim).
Padahal kedua perusahaan ini sempat mempublikasikan rencana menggelar IPO tahun
2011. "Kami belum menerima proposal selain yang sudah disebutkan," tegas Noor
Rachman.
Heri Santoso, Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA)
yang juga induk usaha Bumi Kencana mengakui pihaknya memang belum melaporkan
rencana IPO Bumi Kencana ke Bapepam-LK. Sebab, IPO tersebut masih dalam tahap
pembicaraan di manajemen. "Perseroan belum memutuskan porsi saham yang akan
dilepas," tutur Heri.
Begitu juga dengan IPO Bank Jatim. Bank milik Pemerintah Daerah Jawa Timur
itu, semula ingin menggelar IPO di April 2011. Namun rencana itu diundur
menjadi September 2011. "Kami sedang minta persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham dan menyelesaikan proses administrasi dan legal," kata Direktur Utama
Bank Jatim Muljanto.
[ Didik Purwanto ]

KONTAN Mon, 21 Feb 2011 ( 09:14:14 WIB )


=======================================================================================

Indek diprediksi kisaran 3450-3550

Seiring komoditas naik, indek kita akan mencoba level 3550 ini. Saham yg bisa diperhatikan saham BUMI, ITMG, ASII, PGAS, ANTM, INCO, dan TINS.

PGAS

Siring minyak naik ke level 91, PGAS akan menguji level 4000. Resistant PGAS 4100 dan support di 3800.