Jumat, 25 Februari 2011

Transaksi Tipis, IHSG Masih Mampu Cetak 4 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa menguat tipis 4 poin di tengah sepinya transaksi. Minimnya sentimen positif juga membuat pergerakan IHSG naik turun sepanjang hari ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup kembali menguat di Rp 8.835 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.875 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 7,107 poin (0,20%) ke level 3.446,239. Kinerja keuangan emiten tahun buku 2010 yang cemerlang membuat indeks merekah.

Berawal dari penguatan tipis, indeks bisa terus menanjak ke posisi tertingginya di level 3.454,875. Namun, laju indeks sempat sedikit terganjal dan jatuh ke zona merah hingga posisi terendah di level 3.429,022.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 6,096 poin (0,17%) ke level 3.445,228. Investor cemas ancaman inflasi Februari tinggi, namun kinerja keuangan emiten merayu untuk tanamkan modal.

Mengakhiri perdagangan di akhir pekan, Jumat (25/2/2011), IHSG naik tipis 4,398 poin (0,12%) ke level 3.443,530. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,125 poin (0,02%) ke level 607,695.

Transaksi yang tidak terlalu ramai serta minimnya sentimen positif membuat pergerakan IHSG datar meski sempat mondar-mondar antara zona negatif dan positif.

Sektor-sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun bergerak variatif, dengan volume perdagangan yang tipis. Penguatan tertinggi dicapai oleh sektor perdagangan sebanyak 0,64%.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 80.618 kali pada volume 3,834 miliar lembar saham senilai Rp 3,752 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 76 saham turun, dan 84 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) sebesar Rp miliar di pasar negosiasi dan reguler.

Bursa-bursa di Asia kembali bergerak mixed hingga sore ini. Bursa China akhirnya terjebak di zona akibat pelemahan tipis.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,02 (0,00%) ke level 2.878,58.
  • Indeks Hang Seng melesat 411,33 poin (1,82%) ke level 23.012,37.
  • Indeks Nikkei 225 naik 74,05 poin (0,71%) ke level 10.526,76.
  • Indeks Straits Times melonjak 42,76 poin (1,44%) ke level 3.015,84.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 700 ke Rp 12.200, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 25.750, Adira Finance (ADMF) naik Rp 200 ke Rp 10.600, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 150 ke Rp 23.050.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 900 ke Rp 45.200, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 700 ke Rp 10.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 450 ke Rp 36.050, dan Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 300 ke Rp 11.950.
(ang/qom)

Merger tidak jelas, SCTV-Indosiar bakal terbentur tiga aturan Bapepam-LK

Date : Feb 25 2011, 15:16
Title : News Story
Header : Merger tidak jelas, SCTV-Indosiar bakal terbentur tiga aturan Bapepam-LK


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
belum menerima mekanisme merger antara PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan
PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM). Walaupun SCMA sudah memberikan pernyataan
akan menjadi perusahaan yang bertahan (surviving company) atas IDKM.
Pelaksana Harian Kabiro Transaksi Lembaga Efek Bapepam-LK M Noor Rachman
menjelaskan, pihaknya belum mengetahui apakah rencana aksi korporasi dari tiga
emiten itu merupakan transaksi material biasa atau bisa berpeluang menjadi
transaksi benturan kepentingan.
"Detail mekanisme merger belum disampaikan. Masih sama dengan sebelumnya,"
ungkap Noor, Jumat (25/2).
Kendati demikian, Noor menduga ketidakjelasan pernyataan mekanisme merger
itu bakal bertabrakan dengan aturan dari otoritas.
Ia menilai transaksi ketiga emiten itu bakal terhalang oleh tiga aturan
Bapepam-LK. Pertama, aturan Nomor 9.G.1 tentang penggabungan usaha atau
peleburan usaha perusahaan publik atau emiten. Kedua, aturan IX.E.1 tentang
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Ketiga, aturan IX.E.2 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
"Sampai saat ini hanya bertabrakan dengan tiga aturan tersebut," jelasnya.
[ Didik Purwanto ]

KONTAN Fri, 25 Feb 2011 ( 15:04:33 WIB )


=======================================================================================

Rotschild Tuntaskan Akuisisi BUMI dan Berau Akhir Februari

Jakarta - Salah satu perusahaan milik keluarga Rotschild yaitu Vallar Plc menargetkan penyelesaian transaksi akuisisi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).

Vallar Plc, pada 24 Februari 2011 waktu London menyampaikan informasi kepada pemegang sahamnya, terkait pencatatan saham perseroan pada papan utama London Stock Exchange, terkait akusisi saham BUMI dan BRAU.

"Transaksi dengan BUMI diharapkan akan selesai di awal pekan, 28 Februari 2011. Pun demikian, perkiraan Vallar atas penguasaan saham Berau," kata Co-chariman Vallar, Nathaniel Rothschild dalam rilisnya, seperti dikutip detikFinance, Jumat (25/2/2011).

Usai penyelesaian transaksi antara keduanya, diharapkan PT Bukit Mutiara memberikan hak dan kepemilikan terdaftar saham Berau kepada grup Vallar di 8 April 2011, setelah berakhirnya masa BCE Lock-up. Bukit Mutiara merupakan pengendali saham BRAU melalui anak usahanya, PT Recapital.

"Hari ini merupakan merupakan tonggak penting untuk menciptakan perusahaan listed London terdepan, dengan dukungan batubara dari Indonesia. Ini merupakan kemajuan dengan mengintegrasikan Vallar, BUMI, dan Berau," tutur Nathaniel.

Seperti diketahui, pada November 2010 terjadi kesepakatan antara Vallar, BUMI, dan Berau. Di mana Bakrie & Brothers (BNBR) selaku pengendali BUMI akan melepaskan 5,2 miliar (25%) saham BUMI di harga Rp 2.500 per saham, senilai Rp 13 triliun kepada Vallar Plc.

Vallar akan melakukan swap dengan 90,1 juta saham baru Vallar seharga 10 poundsterling per saham kepada BNBR. Dengan demikian BNBR akan menguasai 43% saham Vallar Plc, sedangkan Vallar Plc akan memiliki 25% saham BUMI.

Transaksi kedua, Vallar Plc melakukan penandatangan dengan Bukit Mutiara untuk mengambil alih 26,175 miliar saham atau setara dengan 75% saham BRAU.

Mekanismenya dibagi menjadi 2 cara, Vallar membeli 12,215 miliar (35%) saham BRAU di harga Rp 540 per saham secara tunai dengan total Rp 6,596 triliun. Sedangkan sisanya sebanyak 13,960 miliar (40%) saham BRAU akan ditukar guling dengan 52,2 juta saham baru Vallar atau setara dengan 24,9% saham Vallar.

Usai transaksi ini, kepemilikan Bukit Mutiara di BRAU tersisa 15% saham, sedangkan Vallar menguasai 75% saham BRAU.

Transaksi ini juga menyebabkan terjadinya perubahan pengendali saham, sehingga Vallar wajib melakukan tender offer atas sisa saham publik BRAU yang sebanyak 3,490 miliar saham (10%).

Financial Data - LSIP

Financial Data - BNLI

Financial Data - ASGR

Financial Data - ITMG

Financial Data - UNTR

Financial Data - AUTO

Financial Data - ASII

Financial Data - AALI

Delapan sektor menguat, indeks ditutup naik 0,18% di sesi pagi


Date : Feb 25 2011, 13:04
Title : News Story
Header : Delapan sektor menguat, indeks ditutup naik 0,18% di sesi pagi


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Setelah beberapa hari terkoreksi, Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) mencoba kembali bangkit. Pada penutupan perdagangan sesi pagi, IHSG
berhasil ditutup di teritori positif meski dengan kenaikan tipis. IHSG dikunci
di level 3.445,228 atau naik 0,18%.
Hingga saat ini, pasar di akhir pekan tidak terlalu ramai. Total nilai
perdagangan hanya Rp 1,5 triliun. Sementara total volume hanya 1,8 miliar
saham.
Secara sektoral, penguatan terjadi pada delapan dari 10 sektor yang
diperdagangkan, dengan kenaikan tertinggi dicetak sektor aneka industri yaitu
sebesar 1,09%. Sementara industri dasar melemah 0,90%.
100 saham yang diperdagangkan naik, berbanding 66 saham yang turun.
Sementara 76 saham lagi tidak menunjukan aktifitas.
Lima besar top gainers secara berturut-turut diduduki Alumindo Light Metal
Industry Tbk (ALMI) yang terbang 15,94% ke Rp 800. Millennium Pharmacon
International Tbk (SDPC) melesat naik 14,52% ke Rp 71. Davomas Abadi Tbk (DAVO)
menguat 14,49% ke Rp 79. Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) naik 11,11% ke Rp 700.
Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) menguat 10,34% ke Rp 128.
Sementara lima besar top losers ditempati Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI)
yang turun 10,11% ke Rp 160. Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) melemah 10%
ke Rp 180. Rukun Raharja Tbk (RAJA) terkoreksi 8,11% ke Rp 680. Kawasan
Industri Jababeka Tbk (KIJA) melemah 7,41% ke Rp 125. Jakarta Kyoei Steel Works
Tbk (JKSW) turun 6,45% ke Rp 145.
[ Teddy Gumilar ]

Akuisisi BUMI & BRAU, Vallar Terbitkan Prospektus



INILAH.COM, Jakarta - Pada Kamis (24/2) waktu London, Vallar Plc. telah mengeluarkan pengumuman informasi kepada Pemegang Sahamnya / Prospektus Ringkas terkait dengan pencatatan saham Vallar PLC pada papan utama London Stock Exchange dalam rangka akuisisi yang dilakukan Vallar PLC terhadap saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).

Hal ini disampaikan Andrew C. Beckham, Direktur/Chief Financial Officer BUMI dalam keterbukaannya ke BEI, Jumat (25/2).

Untuk kebutuhan Prospektus tersebut di atas, Vallar PLC telah menerbitkan informasi Laporan Keuangan Perseroan yang disajikan berdasarkan International Financictl Reporting Standards,
sebagaimana diterapkan oleh Uni Eropa (IFRS) untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Price Waterhouse Coopers UK (PWC UK), serta informasi Laporan Keuangan Interim yang tidak diaudit yang disajikan berdasarkan IFRS untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.

Dalam rislisnya, Vallar dengan bangga mengumumkan penerbitan prospektus sehubungan dengan akuisisi saham di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Ltd (Berau) seperti termuat dalam pengumuman 16 November 2010.

Closing transaksi akuisisi diharapkan dilakukan pada 28 Februari 2011. Pada saat yang sama, Vallar akan mengambil alih Berau. PT Bukit Mutiara diharapkan dapat mentransfer hak, dan mendaftarkan kepemilikan saham Berau ke Grup Vallar sekitar 8 April 2011 setelah berakhirnya lock-up Berau Coal Energy.

Nathaniel Rothschild, Co-chairman Vallar mengatakan pengumuman prospektus ini merupakan tonggak penting untuk mencapai tujuan guna menciptakan pemain utama batubara Indonesia yang listed di Bursa London. "Kami sangat senang dengan kemajuan yang telah dibuat terhadap integrasi Vallar, BUMI dan Berau sejak diumumkan pada bulan November.

Unilever dan Perusahaan Asing Incar Saham DAVO?

Salah satu perusahaan produsen coklat, PT Davomas Abadi Tbk (DAVO), kabarnya sedang diperebutkan antara tiga perusahaan lokal dan asing. Harga kakao yang naik tinggi membuat DAVO dilirik oleh investor strategis.

Menurut salah satu pelaku pasar, dua perusahaan yang berminat membeli sebagian saham DAVO adalah PT Unilever Tbk (UNVR), sementara dua investor asing yang belum diketahui identitasnya berasal dari Singapura.

"Menurut kabar yang beredar di market saham DAVO akan dipinang oleh 2 investor Singapura dan satu perusahaan di Indonesia, Unilever," katanya, Jumat (25/2/2011).

Ia mengatakan, alasan diincarnya saham DAVO terkait harga kakao naik tinggi serta larangan eskpor kakao dari negara Pantai Gading. Hal ini membuat perusahaan yang ingin mengamankan pasokan kakaonya dengan cara mencaplok produsen coklat.

Investor wait and see, bursa Asia enggan bergerak

Date : Feb 25 2011, 09:19
Title : News Story
Header : Investor wait and see, bursa Asia enggan bergerak


Story
=======================================================================================

TOKYO. Pagi ini, bursa Asia tak banyak mengalami perubahan. Pada pukul
09.51 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific berada di level 135,37. Sepanjang
minggu ini, indeks acuan di kawasan Asia sudah turun 3% seiring melonjaknya
harga minyak di atas level US$ 100 sebarel.
Kondisi serupa dialami indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang, indeks
Kospi Korea Selatan, dan indeks S&P/ASX 200 tak banyak berubah posisi dari awal
pembukaan.
Saham-saham yang sedikit banyak mempengaruhi pergerakan bursa Asia di
antaranya: Sony Corp dan Toyota Motor Corp masing-masing naik di Tokyo setelah
rating perusahaan dinaikkan oleh Credit Suisse Group AG. Kenaikan juga dialami
Korean Air Lines Co di Korea sebesar 2,5% setelah AS, Arab Saudi, dan
International Energy Agency menjamin suplai minyak dunia tidak akan berkurang
meski konflik di Libya memanas.
Catatan saja, kontrak harga minyak sempat meroket ke level tertinggi dalam
29 bulan terakhir. Krisis Libya memangkas suplai minyak sekitar 500.000 hingga
750.000 barel.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 25 Feb 2011 ( 09:16:19 WIB )


=======================================================================================

Grup ASII





Wow... kinerja grup ASII kian cermelang. Pertumbuhan laba yang relatif positif ini membuat saham grup ASII menjadi pendorong indek Jakarta.

Indosurya Securities: IHSG Diselimuti Ketidakpastian

Jakarta - IHSG yang awalnya diharapkan bisa melanjutkan kenaikan gagal mengkonfirmasi kelanjutan tersebut dan terbenam ke area negatif. Kekhawatiran investor terhadap tingginya inflasi di Februari ini akibat kenaikan harga minyak dunia membuat IHSG tidak memiliki semangat untuk naik.

Pada perdagangan Jumat (25/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.393-3.416 dan resistance 3.467-3.496. Candle yang sebelumnya telah membentuk pola bullish harami gagal mengkonfirmasikan kenaikan lanjutan dan berakhir dengan munculnya candle menyerupai hammer, namun dengna body yang lebih panjang. Umumnya candle ini mengindikasikan bertahannya kekuatan daya beli untuk mendorong harga ke atas, sementara kekuatan daya jual untuk menekan harga mulai berkurang. Meskipun ada potensi untuk naik, namun sentimen dan persepsi investor masih rendah dan enggan untuk masuk ke pasar karena ketidakpastian kondisi ini.

Investor terlihat cenderung wait and see dan kemungkinan switching ke aset-aset lain sementara waktu untuk mengamankan portofolionya. MACD bergerak landai dan terlihat masih tertahan untuk melanjutkan penguatannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, Williams's %R dan Stochastic gagal menembus area overbought dan reversal. Cermati saham LSIP, ASII, PGAS dan HRUM.

IHSG Dalam Pola Konsolidasi


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin masih melanjutkan pelemahannya seiring pelemahan bursa-bursa regional, merespons lonjakan harga minyak mentah dunia.

Pada perdagangan, Kamis (24/2/2011), IHSG melemah 34,991 poin (1,01%) ke level 3.439,132. Sementara Indeks LQ 45 turun 8,57 poin (1,39%) ke level 607,57.

"IHSG yang awalnya diharapkan bisa melanjutkan kenaikan gagal mengkonfirmasi kelanjutan tersebut dan terbenam ke area negatif. Kekhawatiran investor terhadap tingginya inflasi di Februari ini akibat kenaikan harga minyak dunia membuat IHSG tidak memiliki semangat untuk naik," ujar Reza Priyambada, Managing Research Investment Management Division PT. Asjaya Indosurya Securities.

Setelah terus menerus tertekan, IHSG diprediksi akan mulai membaik mengikuti trend bursa-bursa global. Namun bayangan tingginya harga minyak yang dikhawatirkan menggerus kinerja emiten akan membuat IHSG sulit keluar dari tekanan. IHSG pada perdagangan Jumat (25/2/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.


Bursa Wall Street kemarin membaik seiring surutnya harga minyak setelah sempat menembus level US$ 120 per barel untuk jenis Brent. Daya beli mulai muncul setelah Wall Street mengalami tekanan tiada henti sepanjang pekan ini.

Pada perdagangan Kamis (24/2/2011), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah 37,28 poin (0,31%) ke level 12.068,50. Indsks Standard & Poor's 500 juga melemah 1,30 poin (0,10%) ke level 1.306,10 dan Nasdaq naik 14,91 poin (0,55%) ke level 2.737,90.

Bursa Jepang juga sudah membaik. Indeks Nikkei-225 mengawali perdagangan Jumat akhir pekan ini dengan kenaikan tipis 23,07 poin (0,22%) ke level 10.475,78.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup turun 34 point (-1.01%) 3,439 masih dikarenakan naiknya harga minyak yang menembus $100 per barel menjadi sentimen negatif bagi sejumlah bursa global terutama Indonesia. Mulai keluarnya beberapa laporan keuangan emiten belum dapat mendorong bursa ke zona hijau. Asing pada hari ini tercatat melakukan net sell sebesar Rp190 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah banking dan telecomunication. Secara teknikal IHSG terlihat sudah menembus garis middle bond-nya dan berpotensi untuk melanjutkan pergerakan ke bawah. Pada perdagangan besok IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,372 - 3,514 dengan saham - saham yang dapat diperhatikan a.l. UNSP, ITMG dan BBRI.

Panin Sekuritas:

Kemarin indeks mengalami penurunan sebesar -1,01% didorong oleh kekhawatiran akan merambat naiknya inflasi. Seperti diketahui meroketnya harga minyak mentah dunia dikhawatirkan akan mendorong naiknya harga komoditas yang lain termasuk pangan. Hal ini disambut negatif oleh bursa regional beberapa hari terakhir. Secara teknikal indeks masih bergerak dalam pola konsolidasi. Hari ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak melemah terbatas. Kisaran support-resistance 3.413-3.3456.

Kresna Sekuritas:

Tekanan jual di saham perbankan mengakibatkan IHSG kembali menguji sup FR23.6% di 3,422. IHSG diperkirakan masih dalam tekanan dengan bergerak di kisaran 3,390-3,460 dengan TINS dan INDF sebagai saham pilihan.

Indosurya Securities:

Pada perdagangan Jumat (25/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.393-3.416 dan resistanca 3.467-3.496. Candle yang sebelumnya telah membentuk pola bullish harami gagal mengkonfirmasikan kenaikan lanjutan dan berakhir dengan munculnya candle menyerupai hammer, namun dengna body yang lebih panjang. Umumnya candle ini mengindikasikan bertahannya kekuatan daya beli untuk mendorong harga ke atas, sementara kekuatan daya jual untuk menekan harga mulai berkurang. Meskipun ada potensi untuk naik, namun sentimen dan persepsi investor masih rendah dan enggan untuk masuk ke pasar karena ketidakpastian kondisi ini. Investor terlihat cenderung wait and see dan kemungkinan switching ke aset-aset lain sementara waktu untuk mengamankan portofolionya. MACD bergerak landai dan terlihat masih tertahan untuk melanjutkan penguatannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, Williams's %R dan Stochastic gagal menembus area overbought dan reversal. Cermati saham LSIP, ASII, PGAS dan HRUM.