Kamis, 03 Maret 2011

Indeks Futures AS Bisa Dorong Wall Street Naik

Headline

INILAH.COM, New York - Indeks Futures AS menunjukan kenaikan untuk Wall Street pada perdagangan Kamis (3/3). Investor bersiap merespon laporan mingguan tentang pengangguran dan Bank Sentral Eropa yang akan memutuskan tingkat suku bunga.

Beberapa saham ditutup naik pada perdagangan Rabu kemarin dengan proyeksi pekerjaan. Pada Kamis waktu AS, akan merilis data klaim pengangguran tepatnya pukul 08:30. Walaupun investor tetap waspada dengan krisis politik di dunia Arab dan kenaikan harga minyak mentah dunia.

Harga minyak turun pada Kamis ini setelah Liga Arab menganggap Libya bersedia berdamai. Meskipun pedagang tetap skeptis dengan propsek itu akan mengakhiri krisis di Libya.

Para ekonom mengharapkan awal bulan klaim pengangguran 400 ribu setelah pada pekan lalu 391 ribu sesuai jajak pendapat yang dilakukan Briefing.com.

Pada Rabu kemarin data ADP sektor swasta menunjukan dapat menyerap 217 ribu pekerjaan dan jumlah ini bukan sebagai indikasi penyerapan pekerjaan dari sektor pemerintah. Namun ini positif bagi psikologi pasar. Data penjualan ritel juga akan dirilis hari ini. Investor akan mengacuhkan keputusan soal suku bunga dari Bank Sentral Eropa.

Bank secara luas diperkiakan akan mempertahankan suku bunga secara stabiul di 1 persen. Tetapi bisa menjadi bank pertama yang menaikkan suku bunga kalau mencoba untuk memerangi inflasi.

Saham BUMI Terbanyak Dibeli Investor Asing

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 63,5 juta saham dari volume perdagangan 151,7 juta saham dengan total transaksi Rp464,3 miliar.


Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (3/3). Indeks ditutup ditutup naik 8,3 poin (0,24%) ke 4.94,5. Volume perdagangan mencapai 6,5 miliar saham senilai Rp4,5 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp310,08 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun.

Urutan kedua saham BNBR mencapai 58,8 juta saham dari volume perdagangan 521,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp35,2 miliar. Urutan ketiga saham BBRI mencapai 26,2 juta saham dari volume perdagangan 45,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp221,4 miliar. Urutan keempat saham BMRI mencapai 18,9 juta saham dari volume perdagangan 38,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp238,8 miliar.

Urutan kelima saham MNCN mencapai 8,9 juta saham dari volume perdagangan 30,7 juta saham dengan ttoal transaksi senilai Rp32,6 miliar. Urutan keenam saham ASRI mencapai 8,3 juta saham dari volume perdagangan 42,06 juta saham dengan total transaksi senilai Rp10,5 miliar. Urutan ketujuh saham BBTN mencapai 7,7 juta saham dari volume perdagangan 23,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp34,6 miliar.

Urutan kedelapan saham BBCA mencapai 7,01 juta saham dari volume perdagangan 25,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp169,8 miliar. Urutan kesembilan saham PTPP mencapai 6,7 juta saham dari volume perdagangan 20,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp12,2 miliar. Urutan kesepuluh saham LSIP mencapai 5,9 juta saham dari volume perdagangan 28,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp65,5 miliar.

Data AS dan Korsel Picu Bursa Eropa Positif

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (3/3) naik dengan data ekonomi AS yang positif dan harga minyak yang terus turun.


Indeks FTSE naik 60,3 poin (1,02%) ke 5.975,2, indeks CAC naik 40,19 poin (1%) ke 407.51 dan indeks DAX naik 57,07 poin ke 0,7%) ke 7.238,19 seperti dikutip dari finance.yahoo.com.

Sikap pemimpin Libya dan Presiden Liga Arab yang menyetujui rencana perdamaian dari Presiden Venexuela Hugo Chavez untuk mengakhiri krisis di Afrika Utara. Hal ini membuat harga minyak Bren menjadi US$115 per barel. Meskipun terjadi kekerasan antara kelompok demontran dengan pendukung Muamar Gaddafi terus menekan pasar.

Data pengangguran AS yang turun dan pernyataan The Fed dengan kondisi ekonomi AS telah membantu menaikan pasar modal AS. Selain itu kenaikan produksi industri manufaktur Korsel juga memberikan harapan pemulihan ekonomi AS. "Gangguan mungkin tetap timbul dari ketidakpastian di dunia Arab," ata Zahid Mahmodd, dealer senior di Capital Spreads.

Inilah Daftar 10 'Top Foreign Sell' Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PGAS hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 39,1 juta saham dari volume perdagangan 70,7 juta saham dengan total transaksi Rp252 miliar.


Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (3/3). Indeks ditutup ditutup naik 8,3 poin (0,24%) ke 4.94,5. Volume perdagangan mencapai 6,5 miliar saham senilai Rp4,5 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp310,08 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun.

Urutan kedua saham TRUB mencapai 18,8 juta saham dari volume perdagangan 51,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp3,1 miliar. Urutan ketiga saham UNSP mencapai 15,9 juta saham dari volume perdagangan 82,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp29,8 miliar. Urutan keempat saham KIJA mencapai 15,9 juta saham dari volume perdagangan 196,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp23,1 miliar.

Urutan kelima saham LPKR mencapai 13,1 juta saham dari volume perdagangan 96,04 juta saham dengan ttoal transaksi senilai Rp52,2 miliar. Urutan keenam saham BORN mencapai 12,5 juta saham dari volume perdagangan 34,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp49,3 miliar. Urutan ketujuh saham CPIN mencapai 9,9 juta saham dari volume perdagangan 25,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp38,3 miliar.

Urutan kedelapan saham BDMN mencapai 6,6 juta saham dari volume perdagangan 9,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp59,3 miliar. Urutan kesembilan saham RODA mencapai 6,3 juta saham dari volume perdagangan 10,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp1,1 miliar. Urutan kesepuluh saham BHIT mencapai 5,8 juta saham dari volume perdagangan 45,4 juta saham dengan nilai transaksi Rp8 miliar.

Saham Bank Angkat IHSG Naik Tipis 8 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 8 poin disokong oleh penguatan saham-saham bank. Namun sayangnya, penguatan ini belum mampu mengembalikan IHSG ke level 3.500.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di Rp 8.805 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.810 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 1,215 poin (0,03%) ke level 3.487,412. Bangkitnya bursa-bursa di Asia memberi sentimen positif terhadap laju indeks.

Dengan volume perdagangan yang tidak terlalu ramai membuat indeks bergerak fluktuatif. Indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di level 3.483,803.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (3/3/2011), IHSG menguat 13,087 poin (0,37%) ke level 3.499,284. Investor mulai memburu kembali saham-saham bank dan konsumer.

Volume dan nilai transaksi perdagangan meningkat atas akuisisi yang dilakukan PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) terhadap PT Bank Agro Niaga Tbk (AGRO) senilai Rp 303 miliar yang difasilitasi Bahana Securities (DX) dan OSK Nusdana Securities (DR).

Menutup perdagangan, Kamis (3/3/2011), IHSG naik tipis 8,342 poin (0,23%) ke level 3.494,539. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,614 poin (0,42%) ke level 621,233.

Maraknya pembelian terhadap saham-saham di sektor finansial, terutama bank tampaknya belum mampu mengangkat indeks kembali ke level 3.500. Saham-saham itu tak hanya diburu oleh investor asing, tetapi juga investor lokal.

Transaksi investor asing pada perdagangan hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) senilai Rp 310,148 miliar di pasar negosiasi dan reguler. Dana asing kembali parkir di bursa.

Hampir seluruh sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat. Kenaikan paling tinggi dicetak oleh sektor aneka industri, sementara sektor tambang dan industri dasar mendekati akhir perdagangan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 90.998 pada volume 6,496 miliar lembar saham senilai Rp 4,767 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 77 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional bergerak mixed sore ini, padahal pagi tadi seluruhnya menguat secara signifikan. Beberapa laju penguatannya tertahan, namun hanya bursa China yang masuk zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 9,98 poin (0,34%) ke level 2.903,83.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 73,76 poin (0,32%) ke level 23.122,42.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 93,64 poin (0,89%) ke level 10.586,02.
  • Indeks Straits Times naik 25,82 poin (0,85%) ke level 3.053,33.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 550 ke Rp 54.550, Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 16.500, Intraco Penta(INTA) naik Rp 275 ke Rp 3.050, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 250 ke Rp 23.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.100 ke Rp 42.100, Bayan (BYAN) turun Rp 900 ke Rp 16.750, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 35.850, dan Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 250 ke Rp 11.200.
(ang/qom)

BEI Belum Niat Delisting Arpeni dari Bursa

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) belum akan mendelisting PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), karena tidak juga melaporan kinerja keuangan triwulan III-2010. Otoritas baru akan meminta keterangan kepada APOL terkait kondisi terkini yang dihadapi mereka.

Demikian disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito kepada detikFinance, Kamis (3/3/2011).

"Iya, sebenarnya (sanki lanjutan)suspensi. Tapi kondisinya perseroan sudah disuspensi. Kita ga langsung delisting, karena merugikan pemegang saham," jelasnya.

Memang manajemen APOL sudah dikenakan sanksi peringatan tertulis III dan denda Rp 150 juta, karena belum menyampaikan laporan keuangan diaudit sejak 30 September 2010. Sanksi ini merupakan lanjutan setelah sebelumnya sudah ada peringatan tertulis II dan denda Rp 50 juta pada 14 Februari lalu.

Bahwa, sanksi suspen terakhir telah dialamatkan kepada saham APOL di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada 20 Desember 2010.

Bursa kini ingin mengetahui kondisi perusahaan, hingga syarat sebagai emiten dengan menyampaikan laporan keuangan secara berkala, lalai dilakukan manajemen APOL.

"Ya memang peringatan ini karena laporan keuangan. Kalau sudah begitu, kita lihat penyebabnya apa," papar Eddy.

"Kita lihat jawaban mereka seperti apa. Ketemu kan dulu sudah sering. Kalau dibutuhkan (bertemu kembali)," ucapnya.

BEI juga menilai, saat ini perseroan masih dalam kondisi yang berat. Hingga Bursa memberikan waktu kepada manajemen untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

"Perseroan berat. BEI punya tentang rasa," tuturnya.

Menurut Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil I Gede Nyoman Yetna, keputusan terakhir didasarkan atas ketentuan III.1.6.1.1 peraturan No.1-E bahwa laporan keuangan internal yang diaudit, harus disampaikan Bursa paling lambat 3 bulan setelah laporan keuangan interm dimaksud.

Juga atas ketentuan II.6.3 Peraturan I-H tentang sanksi peringatan ketiga dan tambahan denda RP 150 juta. Bursa mengatakan, hingga tanggal 1 Maret 2011, manajemen Arpeni juga belum menyampaikan laporan keuangan periode yang dimaksud.

"Mengacu pada ketentuan II.6.3 Peraturan I-H Tentang Sanksi, Bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150 juta kepada Arpeni Pratama Ocean Line," imbuhnya.

Laporan Keuangan Telat, Arpeni Kena Denda Rp 150 Juta


Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi sanki peringatan tertulis III serta denda Rp 150 juta kepada PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), karena tidak menyampaikan laporan keuangan diaudit sejak 30 September 2010.

Menurut Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil I Gede Nyoman Yetna, dalam keterangan tertulisnya, keputusan ini didasarkan atas ketentuan III.1.6.1.1 peraturan No.1-E bahwa laporan keuangan internal yang diaudit, harus disampaikan Bursa paling lambat 3 bulan setelah laporan keuangan interm dimaksud.

Juga atas ketentuan II.6.3 Peraturan I-H tentang sanksi peringatan ketiga dan tambahan denda RP 150 juta. Bursa mengatakan, hingga tanggal 1 Maret 2011, manajemen Arpeni juga belum menyampaikan laporan keuangan periode yang dimaksud.

"Mengacu pada ketentuan II.6.3 Peraturan I-H Tentang Sanksi, Bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150 juta kepada Arpeni Pratama Ocean Line," ucapnya dalam keterbukaan informasinya, Rabu (2/3/2011).

Sebelumnya, BEI juga mengenakan sanksi peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50 juta pada 14 Februari lalu. Juga ada sanksi peringatan tertulis I pada 6 Januari 2011.

Bumi Mineral Terbitkan 7,4 Miliar Saham Baru untuk BUMI

Jakarta - PT Bumi Mineral Resources Tbk (BRMS) menerbitkan 7,4 miliar lembar saham baru yang dicatat atas nama PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Pencatatan saham baru tersebut terkait dengan mandatory convertible note yang diterbitkan perseroan kepada BUMI dengan nilai Rp 4,96 triliun.

Menurut Corporate Secretary BRMS Muhammad Sulthon, convertible note tersebut wajib dikonversi tiga bulan setelah pelaksanaan pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga konversi yang akan jatuh pada tanggal 9 Maret 2011.

"Perseroan akan menerbitkan sebanyak 7.401.541.000 saham baru yang akan dicatat atas nama Bumi Resources selaku pelaksana konversi," katanya dalam keterbukaan informasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia, Kamis (3/3/2011).

Saat ini, BUMI menguasai sebanyak 14,87 miliar lembar saham BRMS atau setara 81,84%. Sisanya beredar di bursa sebanyak 3,3 miliar lembar saham atau setara 18,16%. (ang/dnl)

BRMS dapat dividen US$ 143 juta dari NNT sepanjang 2010

Date : Mar 03 2011, 12:28
Title : News Story
Header : BRMS dapat dividen US$ 143 juta dari NNT sepanjang 2010


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) masih mengandalkan
likuiditasnya dari pendapatan dividen akibat kepemilikan sahamnya di PT Newmont
Nusa Tenggara (NNT). Maklum, sejumlah kuasa tambangnya masih belum ada yang
beroperasi. Sepanjang 2010 perseroan memperoleh jatah dividen senilai US$ 143
juta atau sekitar Rp 1,28 triliun.
Sebagian besar dana tesebut digunakan untuk membayar sejumlah utang.
Seperti diketahui, BRMS melalui PT Multi Capital menguasai 75% saham PT Multi
Daerah Bersaing (MDB). MDB merupakan perusahaan yang memegang 24% saham Newmont
Nusa Tenggara (NNT). Dengan kepemilikan itu, BRMS secara tidak langsung
memiliki 18% saham NNT.
Direktur Keuangan BRMS Yuanita Rohali mengatakan perseroan telah membayar
sejumlah utang, baik pokok maupun bunga kepada sejumlah kreditur dari deviden
yang diterimanya itu. "Utang ke Credit Suisse sudah dibayar US$ 219 juta, ke
Nomura US$ 21 juta," ujarnya.
BRMS memiliki utang kepada Credit Suisse senilai US$ 300 juta. Pinjaman
yang diperoleh pada 23 Maret 2010 itu berdurasi dua tahun dengan bunga sebesar
London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 7% per tahun dan jatuh tempo setiap
tiga bulan. Pinjaman ini dijamin dengan saham BRMS di NNT.
Dengan demikian, saat ini utangnya kepada Credit Suisse tinggal US$ 81
juta.Selain itu, perseroan juga telah melunasi utangnya kepada Bright Venture
senilai US$ 144,8 juta.
Dana yang dipakai adalah sebagian dari hasil penawaran umum saham perdana
(IPO) pada awal Desember tahun lalu yang totalnya mencapai US$ 232 juta. Maret
2011 mendatang BRMS akan melakukan konversi 7,4 miliar saham kepada induk
usahanya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di harga Rp 670 per saham.
Sehingga, total nilai transaksinya mencapai Rp 4,95 triliun. Konversi
saham itu dilakukan menyusul diterbitkannya surat utang konversi (mandatory
convertible note/MCN) pada November 2010.
Jika pasca IPO saham BUMI di BRMS sebesar 77,7% dan publik 22,3%, maka
setelah realisasi konversi saham itu dilakukan, kepemilikan BUMI pun menjadi
83,8% dan publik sebesar 16,19%. BRMS memang memiliki sejumlah kuasa
pertambangan, namun belum ada yang menghasilkan.
Untuk tahun lalu, selain dari deviden, manajemen memperkirakan, kantong
BRMS akan terisi dari kinerja salah satu anak usahanya Bumi Resources Japan
Company Ltd. Hingga akhir tahun 2010 diperkirakan anak usahanya yang bererak di
bidang jasa pemasaran itu bisa mencatatkan pendapatan sebesar US$ 14 juta.
Tahun ini pendapatan Bumi Resources Japan diproyeksikan bisa menyumbang
penghasilan sebesar US$ 120 juta bagi BRMS. Selain itu, Yuanita bilang,
perseroan akan memperoleh tambahan pemasukan dari anak usahanya Bumi Mauritania
SA.
Perusahaan yang terletak di Afrika Barat itu mulai akan memproduksi bijih
besi di kuartal IV 2011. Kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 600.000
ton per tahun
[ Amailia Putri Hasniawati ]

KONTAN Thu, 03 Mar 2011 ( 12:24:54 WIB )


=======================================================================================

Data ekonomi AS membaik, mayoritas mata uang regional perkasa

Date : Mar 03 2011, 12:28
Title : News Story
Header : Data ekonomi AS membaik, mayoritas mata uang regional perkasa


Story
=======================================================================================

SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia perkasa hari ini. Penguatan mata uang
regional terjadi setelah the Federal Reserve memberikan pernyataan positif
mengenai perekonomian AS. Selain itu, langkah China yang mengeluarkan kebijakan
untuk mendongkrak anggaran belanja konsumen juga turut mendorong penguatan mata
uang Asia.
Sekadar informasi, Beige Book yang dirilis the Fed kemarin menunjukkan,
ada perbaikan pasar tenaga kerja AS sepanjang awal tahun ini yang dipicu oleh
kenaikan penjualan ritel dan pertumbuhan ekonomi yang solid. Data ini berhasil
mengimbangi sentimen negatif yang datang dari Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pada pukul 12.48 waktu Seoul, won Korea Selatan menguat 0,4% menjadi
1.123,45 per dollar. "Data positif dari luar Korea turut membantu penguatan
won," jelas Thomas Harr, head of Asian foreign-exchange strategy Standard
Chartered Plc.
Sementara, peso Filipina menguat 0,3% menjadi 43,38, dollar Taiwan menguat
0,3% menjadi NT$ 29,577, dan dollar SIngapura menguat 0,2% menjadi S$ 1,2687,
posisi paling perkasa sejak 1981. Sedangkan yuan China terapresiasi 0,06%
menjadi 6,5688 per dollar.
"Inflasi sudah bisa dikontrol. Hal ini akan berpengaruh pada suku bunga
acuan yang pada akhirnya mata uang Asia akan terapresiasi dan mengurangi
kebutuhan akan intervensi di pasar mata uang," jelas Nizam Idris, currency
strategist UBS AG di Singapura.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Thu, 03 Mar 2011 ( 12:19:58 WIB )


=======================================================================================

Harga minyak mentah melonjak, saham BUMI ikut melesat

Date : Mar 03 2011, 12:27
Title : News Story
Header : Harga minyak mentah melonjak, saham BUMI ikut melesat


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham PT Bumi Resoruces Tbk (BUMI) melesat ke level tertinggi
dalam enam pekan terakhir.
Pada pukul 11.42 WIB, saham BUMI melaju hingga 4,2% ke level Rp 3.075 per
saham. Ini level tertingginya sejak 19 Januari lalu. Adapun, hingga penutupan
perdagangan siang ini BUMI masih naik 3,9% ke Rp 3.050 per saham.
Pasar melirik saham produsen batubara terbesar di Indonesia ini seiring
melonjaknya harga minyak mentah dalam tiga hari terakhir ke dekat level
tertinggi dalam 29 bulan. Kenaikan harga minyak menyebabkan naiknya daya tarik
bahan bakar alternatif seperti batubara.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Thu, 03 Mar 2011 ( 12:19:46 WIB )


=======================================================================================

Minim Sentimen Positif, IHSG Masih Naik 13 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 13 poin di tengah sepinya transaksi dan sentimen positif. Investor mulai memburu kembali saham-saham bank dan konsumer.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 1,215 poin (0,03%) ke level 3.487,412. Bangkitnya bursa-bursa di Asia memberi sentimen positif terhadap laju indeks.

Dengan volume perdagangan yang tidak terlalu ramai membuat indeks bergerak fluktuatif. Sempat naik ke level tertingginya di 3.504,958, namun setelah itu langsung turun ke terendahnya di 3.483,803.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, Kamis (3/3/2011), IHSG menguat 13,087 poin (0,37%) ke level 3.499,284. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,295 poin (0,37%) ke level 620,914.

Investor mulai kembali mengoleksi saham secara kolektif pada perdagangan hari ini. Namun minimnya sentimen positif membuat laju IHSG tidak terlalu kencang.

Arus dana asing pun mulai kembali masuk ke pasar modal. Pemodal asing mulai melakukan pembelian bersih, meski nilainya belum terlalu besar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 48.236 pada volume 4,963 miliar lembar saham senilai Rp 2,554 triliun. Sebanyak 119 saham naik, 64 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 16,59 poin (0,57%) ke level 2.930,40.
  • Indeks Hang Seng melaju 229,15 poin (0,99%) ke level 23.277,81.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 69,02 poin (0,66%) ke level 10.561,40.
  • Indeks Straits Times melonjak 34,62 poin (1,14%) ke level 3.062,13.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 450 ke Rp 7.250, Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 16.600, Astra Otoparts (AUTO) naik Rp 300 ke Rp 13.700, dan Waran Inovisi (INVS-W) naik Rp 250 ke Rp 5.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.700 ke Rp 42.500, Multibreeder (MBAI) turun Rp 250 ke Rp 13.400, Bhakti Capital (BCAP) turun Rp 140 ke Rp 610, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 125 ke Rp 2.350. (ang/qom)