Senin, 14 Maret 2011

Lonjakan 124 saham berhasil bikin indeks tersenyum sumringah


Date : Mar 14 2011, 16:33
Title : News Story
Header : Lonjakan 124 saham berhasil bikin indeks tersenyum sumringah


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berhasil ditutup
sumringah. Pada pukul 16.00, IHSG tercatat naik 0,78% menjadi 3.569,839.
Sekitar 124 saham naik, 84 saham turun, dan 70 saham lainnya tak mengalami
perubahan. Volume transaksi mencapai 3,95 miliar saham senilai Rp 4,2 triliun.
Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah pertambangan sebesar
2,11%. Baru kemudian disusul oleh sektor industri lain-lain sebesar 1,50% dan
sektor industri dasar sebesar 0,90%. Hanya satu sektor yang melempem hari ini
yaitu sektor perdagangan yang turun 1,42%.
Saham-saham yang menduduki posisi top gainers di antaranya: PT Lamicitra
Nusantara (LAMI) naik 11,73% menjadi Rp 200, PT Sumalindo Lestari (SULI) naik
9,82% menjadi Rp 123, PT Kedawung Setia Industri (KDSI) naik 8,47% menjadi Rp
205, PT PP (PTPP) naik 8,2% menjadi Rp 660, dan PT Harum Energy (HRUM) naik
7,14% menjadi Rp 9.000.
Sementara itu, saham-saham penghuni top losers adalah: PT AKR Corporindo
(AKRA) turun 8,02% menjadi Rp 1.490, PT Tigaraksa Satria (TGKA) turun 7,69%
menjadi Rp 600, PT FKS Multi Agro (FISH) turun 7,06% menjadi Rp 1.580, PT Prima
Alloy Steel (PRAS) turun 6,33% menjadi Rp 74, dan PT Hexindo Adiperkasa (HEXA)
turun 5,84% menjadi Rp 6.450.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Mon, 14 Mar 2011 ( 16:24:20 WIB )


=======================================================================================

Laporan BJBR

ASII, BUMI, dan ITMG menjadi penopang indeks sesi pertama hari ini

Date : Mar 14 2011, 13:02
Title : News Story
Header : ASII, BUMI, dan ITMG menjadi penopang indeks sesi pertama hari ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham Astra International Tbk (ASII), menjadi saham utama
penopang indeks pada sesi pertama, hari ini, setelah naik 1,29% ke level Rp
55.100.
Diikuti, di posisi kedua oleh saham Bumi Resources Tbk (BUMI) yang reli
3,33% ke Rp 3.100. Sementara, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berada di
posisi ketiga, setelah melaju hingga 5,13% ke Rp 45.050.
Reli ketiga saham ini mendukung indeks melaju hingga 0,74% ke level 3.568,
515, hingga penutupan perdagangan siang ini.
Data Bloomberg menunjukkan, hingga penutupan sesi pertama hari ini, volume
transaksi saham ASII mencapai 1,62 juta saham. Tiga broker yang terbanyak
mengoleksi saham ini yaitu, Merrill Lynch Indonesia sebanyak 610.500 saham,
Bahana Securities 230.000 saham, dan UBS Securities Indonesia sejumlah 199.500
saham.
Adapun, volume transaksi BUMI mencapai 62,5 juta saham. Broker yang paling
banyak membeli saham ini adalah Kim Eng Securities sejumlah 16,13 juta saham,
J.P. Morgan Securities 10,841 juta saham, dan AmCapital Indonesia sebanyak
4,297 juta saham.
Sementara, jumlah saham ITMG yang diperdagangkan berjumlah 3,39 juta
saham. Tiga broker yang paling aktif mengoleksi saham tambang ini yaitu
Deutsche Securities sebesar 675.500 saham, Bahana Securities 570.000 saham,
lalu UBS Securities Indonesia sebanyak 282.000 saham.
[ Dupla Kartini ]

KONTAN Mon, 14 Mar 2011 ( 12:44:26 WIB )


=======================================================================================

Sembilan sektor melaju, indeks sesi pertama ditutup naik 0,87%

Date : Mar 14 2011, 12:23
Title : News Story
Header : Sembilan sektor melaju, indeks sesi pertama ditutup naik 0,87%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Sempat dibuka melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai
tancap gas ke zona hijau. Sektor pertambangan membuka ruang indeks naik 0,74%
ke level 3.568, 515.
Mayoritas sektor naik, kecuali sektor perdagangan. Sektor pertambangan
naik 2,55%, disusul sektor aneka industri dan consumer good yang masing-masing
naik 1,16%, dan 1,12%. Sementara, sektor perdagangan terkoreksi 1,17%.
Hingga penutupan sesi I, sebanyak 119 saham berhasil menguat, dan 67 saham
terkoreksi, sementara 65 saham lainnya tidak bergerak.
Menguatnya bursa disokong nilai transaksi yang tinggi. Volume perdagangan
mencapai 2,17 milliar saham, dengan total nilai perdagangan mencapai Rp 2,087
trilliun.
Pemimpin penguatan bursa, sekaligus menjadi pemimpin sektor pertambangan
adalah Harum energy (HRUM) yang naik 7,74% ke Rp 9.050. Posisi kedua top
gainers dipegang Ristia Bintang Mahkotasejati (RBMS) yang naik 7,32% ke Rp 88.
Saham Garuda Indonesia (GIAA) menguat 5,66% ke Rp 560.
Setelah terkoreksi cukup dalam, pemimpin anggota indeks MSCI ke jajaran
top gainers adalah Indo Tambangraya (ITMG) yang naik 5,13% ke Rp 45.050.
Disusul Charoen Pokhpand yang naik 3,75% ke Rp 1.660.
Pemimpin top losers adalah Star Pasific (LPLI) yang terkoreksi 11,11% ke
Rp 200. Disusul Kokoh Intibama (KOIN) yang melemah 8,11% ke Rp 170. Anggota
MSCI indeks yang tergusur ke top losers adalah United Tractors (UNTR) yang
turun 3,42% ke Rp 22.600, dan Bank Central Asia (BBCA)
yang koreksi 0,74%. Saham Telkom (TLKM) juga turun tipis 0,68% ke Rp
7.250.
[ Dian Pitaloka Saraswati ]

KONTAN Mon, 14 Mar 2011 ( 12:21:44 WIB )


=======================================================================================

Di sesi I, indeks ditutup naik 0,74%


Date : Mar 14 2011, 12:21
Title : News Story
Header : Di sesi I, indeks ditutup naik 0,74%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Sempat dibuka melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai
tancap gas ke zona hijau. Sektor pertambangan membuka ruang IHSG naik 0,74% ke
level 3.568, 515. Semua sektor naik, kecuali sektor perdagangan.
Hingga penutupan sesi I, sebanyak 119 saham berhasil menguat dan 67 saham
terkoreksi, sementara 65 saham lainnya tidak bergerak. Sektor pertambangan naik
2,55%, disusul sektor aneka industri dan consumer good yang masing-masing naik
1,16% dan 1,12%. Sektor perdagangan terkoreksi 1,17%. Menguatnya bursa ternyata
disokong oleh nilai transaksi yang tinggi. Volume perdagangan cukup tinggi 2,17
milliar dan total nilai perdagangan mencapai Rp 2,087 trilliun.
Pemimpin penguatan bursa, sekaligus menjadi pemimpin sektor pertambangan
adalah Harum energy (HRUM) yang naik 7,74% ke Rp 9.050. Posisi kedua top
gainers dipegang oleh Ristia Bintang Mahkotasejati (RBMS) yang naik 7,32% ke Rp
88. Saham Garuda Indonesia (GIAA) menguat 5,66% ke Rp 560. Setelah terkoreksi
cukup dalam, pemimpin anggota MSCI indeks ke jajaran top gainers adalah Indo
Tambangraya (ITMG) yang naik 5,13% ke Rp 45.050. Disusul Charoen Pokhpand yang
naik 3,75% ke Rp 1.660.
Pemimpin top losers adalah Star Pasific (LPLI) yang terkoreksi 11,11% ke
Rp 200. Disusul Kokoh Intibama (KOIN) yang melemah 8,11% ke Rp 170. Anggota
MSCI indeks yang tergusur ke top losers adalah United Tractors (UNTR) yang
turun 3,42% ke Rp 22.600, dan Bank Central Asia (BBCA) yang turun 0,74%. Saham
Telkom (TLKM) juga turun tipis 0,68% ke Rp 7.250.
[ Dian Pitaloka Saraswati ]

KONTAN Mon, 14 Mar 2011 ( 12:19:00 WIB )


=======================================================================================

Ekonomi Jepang Terancam, Posisi Utang Kian Membengkak


Jakarta - Perekonomian Jepang diprediksi akan mengalami guncangan sementara akibat gempa dan tsunami yang sejauh ini sudah menelan 10.000 ribu lebih korban jiwa. Posisi utang Jepang yang sudah besar juga diperkirakan semakin mengkhawatirkan.

Jepang diprediksi akan mengalami guncangan ekonomi secara temporer, sebelum akhirnya bisa menggeliat lagi setelah rekonstruksi. Namun biaya untuk rekonstruksi wilayah Jepang itu akan memperburuk posisi utang Jepang yang kini sudah tinggi.

Kondisi perekonomian Jepang saat ini dinilai lebih buruk ketimbang tahun 1995, ketika terjadi gempa di Kobe. Akibat gempa di Kobe 16 tahun silam itu, perekonomian Jepang sempat menyusut hingga 2% sebelum akhirnya membaik. Namun perekonomian Jepang saat ini lebih lemah karena besarnya utang yang mencapai 2 kali lipat dari PDB negara tersebut yang sebesar US$ 5 triliun.

Akibat tingginya utang itu, lembaga pemeringkat telah menurunkan peringkat Jepang. Seperti diketahui, pada Januari lalu, Standard & Poor's telah memangkas peringkat Jepang satu notch dari "AA" menjadi "AA-".
Lembaga pemeringkat internasional itu mulai mengkhawatirkan tingkat utang Jepang yang mencapai 200% dari PDB yang merupakan tertinggi dibandingkan negara maju lainnya.

"Ketika kita berbicara tentang bencana alam, kita cenderung untuk melihat penurunan tajam dari sisi produksi... kemudian Anda cenderung untuk memiliki rebound dengan pola 'V'. Namun awalnya, semua orang akan underestimates terhadap kerusakan," ujar Michala Marcussen, kepala ekonom global Societe Generale seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/3/2011).

Lembaga pemeringkat, Moody's pada Minggu kemarin mengatakan, dampak fiskal dari gempa akan temporer dan hanya terbatas mempengaruhi peringkat Jepang.

Para ekonom mengatakan, skala bencana dan konsekuensinya masih belum jelas, terutama setelah terjadinya ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang menyebabkan kebocoran radiasi. Namun diperkirakan perekonomian Jepang bisa membaik pada tahun depan.

"Setelah penurunan awal dari pertumbuhan PDB, aktivitas ekonomi Jepang akan meningkat dengan dorongan rekonstruksi," ujar Mohamed El-Erian, dari PIMCO yang mengelola dana investasi lebih dari US$ 1 triliun.

PDB Jepang diperkirakan tumbuh 3% secara tahunan, jika dalam tiga kuartal ke depan mengikuti pola seperti ketika terjadi bencana gempa Kobe yang berskala 7,2 Skala Richter.
Perekonomian Jepang kini berjuang keras setelah kena hantaman krisis. PDB Jepang pada kuartal IV-2010 tercatat tumbuh 1,3%. Polling Reuters memperkirakan perekonomian Jepang sebelum terjadinya gempa akan tumbuh 0,5% pada kuartal I.

Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah posisi utang Jepang yang sangat rentan. Biaya utang diperkirakan bertambah 2% hingga 10% dari PDB.

"Jika utang publik tumbuh lebih dari 5%, maka akan muncul spekulasi pemerintah Jepang akan memegang cadangan devisa dalam valasnya yang besar dan mengatakan akan menjual US Treasury-Bonds-nya ketimbang menerbitkan tambahan surat utang," ujar Brendan Brown, ekonom dari at Mitsubishi UFJ Securities.

Bencana tsunami di Jepang memang telah menghancurkan pasar finansial negara tersebut. Indeks Nikkei-225 tercatat merosot hingga 632,43 poin (6,17%) ke level 9.622. Sementara mata uang yen justru menguat tajam karena adanya repatriasi.
Yen tercatat menguat hingga 1% ke level 81,87 yen, setelah terjadinya repatriasi dari asuransi dan juga sejumlah perusahaan. Bank Sentral Jepang juga telah memerintahkan tambahan likuiditas hingga US$ 183 miliar ke pasar uang untuk stabilisasi.

Gempa dan tsunami di Jepang sejauh ini telah menelan korban jiwa hingga 10.000 orang. Reuters melaporkan, gempa dan tsunami di Jepang diperkirakan menelan kerugian asuransi hingga US$ 35 miliar. Angka tersebut menjadikan bencana tersebut sebagai 'bencana termahal' dalam sejarah, mengalahkan bencana Katrina.

Angka kerugian hingga US$ 35 miliar itu sekaligus hampir menyamai kerugian bencana yang ditutup oleh industri asuransi selama 2010.
(qom/dnl)

Tsunami Jepang Ancam Harga Batubara

Jakarta - Harga batubara terancam turun pasca tsunami Jepang. Karena, Jepang selama merupakan importir batubara yang cukup besar untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit listriknya.

Menurut keterangan Kementerian ESDM yang dikutip, Senin (14/3/2011), Jepang selama ini mengimpor batubara Indonesia dengan jumlah besar. Di 2010, jumlah impor batubara Jepang mencapai 24 juta ton atau 10% dari total produksi batubara Indonesia di 2010 yang sebesar 275 juta ton.

Sementara realisasi impor batubara Jepang di 2010 adalah 116,5 juta ton. Jadi 20% kebutuhan impor batubara Jepang dipasok dari Indonesia.

Kementerian ESDM menjelaskan, pembeli dari Jepang merupakan pembeli utama thermal coal Australia seperti Tokyo Electric Power Co (TEPCO), Tohoku Electric Power Co Inc and Chubu Electric. Nama-nama tersebut merupakan perusahaan pembangkit listrik terkemuka Jepang yang tengah bernegosiasi dengan perusahaan tambang Xstrata, eksportir thermal coal terbesar dunia.

"Namun, adanya bencana yang menimpa Jepang akan sangat mungkin mempengaruhi proses kontrak jual-beli yang sedang berlangsung sehingga otomatis akan mempengaruhi harga batubara di Asia," jelas keterangan Kementerian ESDM tersebut.

Pada Maret, Kementerian ESDM mengumumkan Harga Batubara Acuan (HBA) mencapai US$ 122,43/ton, turun dari Februari 2011 yang sebesar US$ US$127,05/ton. Ini merupakan pertama kalinya harga patokan batubara turun sejak konsisten mengalami kenaikan dari Oktober 2010 yang sebesar US$ 92,68/ton hingga puncaknya di Februari 2011 US$ 127,05/ton.

Harga patokan ini ditetapkan pada Kamis (10/3/2011), sehari sebelum bencana tsunami di Jepang.

Grup Bakrie berpeluang menguasai Newmont

JAKARTA. Akhir Maret ini merupakan tenggat akhir bagi pemerintah pusat menentukan sikap soal pembelian jatah terakhir saham divestasi saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 7%. Naga-naganya, saham tersebut akan jatuh ke pangkuan PT Multi Daerah Bersaing, perusahaan kongsi anak usaha Grup Bakrie dan tiga pemerintah daerah di Nusa Tenggara Barat.

Pemerintah sudah menawarkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar mengajukan penawaran. Nyatanya, sampai detik terakhir, tak satu pun BUMN yang tertarik membeli saham senilai US$ 271,6 juta itu. Maka itu, "Saya kembalikan lagi rencana pembelian ini ke menteri Keuangan," tandas Menteri BUMN Mustafa Abubakar, akhir pekan lalu.

Sikap menyerah BUMN ini tentu saja memperbesar peluang Grup Bakrie menambah lagi porsi kepemilikan di Newmont. Secara tak langsung, kini Grup Bakrie menguasai 24% saham Newmont. Jika berhasil memborong lagi porsi terakhir jatah divestasi, perusahaan ini akan menguasai 31% saham Newmont.

Grup Bakrie masuk Newmont lewat PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), induk usaha Multicapital. Multicapital berkongsi dengan PT Daerah Maju Bersaing membentuk Multi Daerah Bersaing. Daerah Maju Bersaing adalah perusahaan milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, serta Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.

Komisaris Multi Daerah Bersaing, Heryadi Rachmat mengaku sudah siap membeli sisa saham divestasi Newmont. "Minggu ini kami juga bisa menghadap Menteri Keuangan karena sudah ada uangnya," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (13/3).
Yuanita Rohali, Direktur Keuangan Bumi Resources Mineral juga menyatakan, jika pemerintah pusat tak jadi membeli, mereka akan mengambil kendali di Newmont.

Listing di London Positif Bagi BUMI


INILAH.COM, Jakarta - Laju saham BUMI, Senin (14/3) diprediksi naik karena laporan keuangan yang berstandar internasional jelang listing di London. Potensi pelemahannya pun sudah ter-counter. Buy on weakness!

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) awal pekan ini karena laporan keuangannya ‘wajib’ fully audited. Sebab, emiten sejuta umat ini akan go internasional dengan listing di bursa London April 2011.

Pasar melihat, Laporan keuangan perseroan akan sesuai dengan standar internasional. Namun, untuk menguat lebih jauh, emiten ini masih mendapat guncangan dari situasi market. Begitu bursa regional mengalami koreksi yang cukup dalam, saham ini juga ikut melemah.

Tapi, begitu mencapai level support Rp2.950, saham ini tertahan pelemahannya karena adanya daya beli yang sangat besar. “Karena itu, koreksi saham BUMI sudah ter-counter dengan baik sehingga untuk kembali rebound sangat cepat,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (11/3), saham BUMI ditutup melemah Rp50 (1,63%) jadi Rp3.000 dibandingkan sebelumnya di level Rp3.050. Harga intraday tertinggi mencapai Rp3.050 dan terendah Rp2.925. Volume transaksi mencapai 86,8 juta unit saham senilai Rp259,4 miliar dan frekuensi 1.978 kali. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah ditutup melemah 1,63%, bagaimana Anda memperkirakan, laju saham BUMI awal pekan ini?

Berpeluang naik. Sebab, laporan keuangannya ‘wajib’ fully audited. Sebab, emiten sejuta umat ini akan go international dengan listing di bursa London April 2011. Pasar melihat, Laporan keuangan perseroan akan sesuai dengan standar internasional. Sebab, saham ini juga sudah dimiliki secara internasional.

Listingnya emiten ini di London, sentimennya sangat positif karena kriteria laporan keuangannya sudah kelas internasional. Kesalahan pencatatan dalam laporan keuangannya seperti yang terjadi sebelumnya, tidak akan terjadi lagi. Karena itu, jika BUMI lulus untuk listing di bursa London sangat positif.

Di sektor pertambangan batu bara, saham BUMI yang paling menarik. Pada April 2011, emiten ini sudah listing di bursa London di mana Vallar Plc berubah nama jadi Bumi Plc. BUMI potensial naik.

Akan bergerak di kisaran berapa?

BUMI potensial naik ke arah level resistance Rp3.100 dan Rp2.950 sebagai level support-nya.

Bagaimana dengan sentimen market setelah Jepang dilanda gempa dan tsunami akhir pekan lalu?

BUMI masih cukup tangguh. Pada saat market mengalami koreksi akhir pekan lalu, saham ini bertahan di level psikologis Rp3.000, meskipun sempat ‘dihajar’ ke level Rp2.925. Secara teknikal, saham ini sebenarnya sudah kecil peluangnya untuk melemah. Tapi, saya akui untuk menguat lebih jauh pun mendapat guncangan-guncangan dari situasi market.

Misalnya, pada perdagangan BUMI pada Kamis (10/3) pekan lalu, yang sempat mencapai level tertingginya Rp3.075. Tapi, begitu bursa regional koreksi cukup dalam, saham ini juga ikut melemah. Di sisi lain, begitu mencapai level support Rp2.950, saham ini tertahan pelemahannya karena adanya daya beli yang sangat besar.

Karena itu, koreksi saham BUMI sudah ter-counter dengan baik sehingga untuk kembali rebound sangat cepat. Tapi saat ini, kebetulan terjadi bencana alam di Jepang yang tak bisa diprediksikan sehingga juga turut jadi tekanan bagi emiten ini akhir pekan lalu.

Kalau begitu, kapan BUMI potensial naik lebih jauh?

Saya perkirakan, pergerakan signifikan di saham ini akan terjadi di bulan April jelang emiten ini listed di bursa London. Apalagi, pasar juga menantikan dirilisnya laporan keuangan perseoran untuk full year 2010. Untuk sementara ini, laju saham BUMI masih mengikuti arus market dengan tahanan kuat tetap di level Rp2.950.

Pada akhirnya, jika laporan keuangan BUMI sudah dirilis dan emiten ini sudah listing di bursa London, saham ini bisa bertenger di level Rp4.000. Apalagi, jika mendapat dukungan dari situasi market yang postif.

Apa rekomendasi Anda untuk BUMI?

Saya rekomendasikan buy on weakness saham ini. Sebab, pasar juga masih harus fokus pada data-data dampak gempa dan tsunami Jepang. Hingga akhir 2011, saya targetkan Rp4.500 untuk saham BUMI. [mdr]

BIPI menunda bayar utang jatuh tempo Rp 592 miliar

JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) gagal melunasi utang jatuh temponya dan berniat memperpanjang pembayaran utang kepada PT Indo Tambang Perkasa. Artinya, telah dua kali BIPI memperpanjang pembayaran utangnya yang jatuh tempo berupa promissionary notes alias surat utang jangka pendek kepada induk usahanya itu.

Sebelumnya, BIPI sudah memperpanjang pembayaran utang saat jatuh tempo pada 12 September 2010 selama enam bulan menjadi 12 Maret 2011. Nyatanya, kini, "Manajemen memutuskan untuk memperpanjang lagi selama enam bulan," ungkap Direktur BIPI Firlie Ganindito kepada KONTAN, Sabtu (12/3) lalu.

Jadi, BIPI baru akan membayar sisa utang mereka sebesar Rp 592,51 miliar pada 12 September 2011. Utang itu merupakan bagian dari promissionary notes senilai Rp 894,81 miliar yang dijual BIPI kepada Indo Tambang. Bunganya 5,6% per tahun.

Duit itu untuk membeli 37,15% saham PT Elnusa Tbk (ELSA) dari PT Tridaya Esta. BIPI telah melunasi promissionary notes sebesar
Rp 302,3 miliar. Dananya berasal dari pinjaman Amadia Investment senilai US$ 30 juta dengan bunga 12% per tahun. Jaminannya adalah 12,5% saham ELSA serta saham PT Delta Samudra, perusahaan batubara kepunyaan BIPI.

Namun, BIPI kesulitan membayar sisa utang dan hingga jatuh tempo belum mendapatkan dana segar. Maklum, kondisi kas perusahaan minyak dan gas bumi ini belum baik. Berdasarkan laporan keuangan BIPI per akhir September 2010, dana kas dan setara kas mereka hanya mencapai Rp 63 miliar.

Jual saham ELSA

Sebelumnya, manajemen BIPI sempat optimistis bakal bisa melunasi utangnya tepat waktu. Salah satu harapan sumber pendanaannya adalah menjual kepemilikan sahamnya di ELSA.

Firlie menilai cara inilah yang dapat dilakukan untuk melunasi utang. "Saat mengambil Elnusa, sebenarnya kami memikirkan untuk investasi jangka panjang di sana. Tapi ternyata saat ini keadaannya tidak sesuai," ungkap dia.

Tapi persoalannya, belakangan ini harga saham ELSA terus melorot dan jauh di bawah harga akuisisi. Sekadar informasi, BIPI membeli saham ELSA di harga Rp 330 per saham. Sedangkan pada Jumat (11/3) pekan lalu, harga saham ini Rp 295 per saham. Karena itu, BIPI dikabarkan mulai berpikir ulang menjual saham ELSA.

Selain berencana menjual saham ELSA, manajemen BIPI juga dikabarkan akan menerbitkan obligasi maupun saham baru alias rights issue. Namun, rencana tersebut juga sulit terealisasi, karena keadaan perekonomian dan kondisi perusahaan yang belum bagus.

Analis E-Trading Securities Teddy Dwitama mengatakan, perpanjangan pembayaran utang BIPI bisa mempengaruhi keuangan perusahaan tersebut. "Yang seharusnya beban itu bisa dihilangkan di kuartal satu ini, namun kali ini akan membebani mereka sampai September 2011," kata dia.

Teddy menambahkan, "Ini bisa sangat mempengaruhi investor karena terkesan BIPI tidak menepati omongannya dan apalagi ini bukan kejadian pertama."

Dia menyarankan, sebaiknya BIPI segera melepas saham ELSA jika kontribusi perusahaan itu tidak lagi menguntungkan atau tidak sesuai ekspektasi. Pasalnya, jika tidak segera dilepas, kondisi keuangan BIPI akan terus terbebani.

Nantinya, BIPI bisa menggunakan dana penjualan saham untuk mengembangkan bisnis. Maklum, tahun ini BIPI berniat mengakuisisi blok minyak dan gas baru dengan cadangan yang mencapai 40 juta barel. Selain itu, BIPI berniat mengakuisisi tambang batubara dengan jumlah cadangan 100 juta ton.

Sekadar tambahan informasi, hingga kuartal III-2010, BIPI masih membukukan rugi bersih Rp 96,32 miliar. Karena itu, Teddy belum bisa merekomendasikan saham BIPI, yang seharga Rp 89 per saham.

Saham asuransi Eropa rontok setelah gempa Jepang

Date : Mar 14 2011, 09:00
Title : News Story
Header : Saham asuransi Eropa rontok setelah gempa Jepang


Story
=======================================================================================

LONDON. Saham Eropa terus terkoreksi selam tiga hari berturut-turut. Saham
sektor asuransi tersungkur paling dalam setelah gempa dan tsunami menghantam
Jepang.
Swiss Reasuransi Co dan Munich Re yang merupakan perusahaan reasuransi
terbesar dunia, merosot lebih dari 3,5%. K + S AG anjlok 6,4% setelah BASF SE
mengumumkan rencana penjualan saham senilai 1 miliar euro atau setara US$ 1,4
miliar.
Indeks Stoxx Eropa 600 turun 0,5% menjadi 276,44 jam 8:59 di London turun
1,9 % dalam hitungan mingguan dan 0,2% secara year on year.
"Bencana Jepang menjadi hadiah risiko yang buruk bagi perusahaan
asuransi," kata Graham Secker, kepala strategi ekuitas Eropa, Morgan Stanley di
London. Menurutnya, bencana akan berdampak secara global namun hanya berjangka
pendek. "Orang lebih memilih memegang dana kontan," ujarnya, hari ini (11/3).
Benchmark MSCI Asia Pacific Index turun 1,4% setelah gempa terjadi di
lepas pantai utara Jepang.
[ Dyah Megasari, Bloomberg, Reuters ]

KONTAN Fri, 11 Mar 2011 ( 17:00:01 WIB )


=======================================================================================

Bursa Tokyo Jatuh Parah Hingga 5%


Tokyo - Bursa Saham Tokyo langsung mengalami kejatuhan terparah hingga 5% pada awal perdagangan Senin ini, atau tepat tiga hari setelah terjadinya tsunami yang diperkirakan menelan kerugian ratusan triliun di Jepang. Indeks Nikkei-225 jatuh di bawah level 10.000.

Mengawali perdagangan Senin (14/3/2011), indeks Nikkei-225 langsung merosot hingga 556 poin (5,42%) ke level 9.698,37. Kejatuhan bursa saham yang merupakan terburuk dalam sejarah Jepang itu terjadi setelah gempa dan tsunami yang terburuk melanda negara tersebut.

Bursa Australia juga mengawali perdagangan Senin ini dengan penurunan cukup besar. Indeks S&P/ASX200 dibuka anjlok 71,9 poin (1,54%) ke level 4.572,9.

"Jepang adalah fokus berita-berita. Mood sekarang cukup tertahan, namun jelas bukan pada sisi yang panik," ujar Andrew Sekely, direktur Intersuisse seperti dikutip dari AFP.

Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) menginjeksikan 7 triliun yen (US$ 85,7 miliar) ke pasar uang jangka pendek, dalam rangka membangun kepercayaan setelah gempa dan tsunami yang sudah menelan banyak korban tewas itu.

Intervensi tersebut merupakan operasi tunggal terbesar yang dilakukan BoJ.

"Kami akan mengambil semua kebijakan yang memungkinkan, termasuk memberikan likuiditas, menjamin stabilitas pasar finansial dan menjaga setelmen kesepakatan bisnis," ujar juru bicara BoJ.

Sementara Reuters melaporkan, gempa dan tsunami di Jepang diperkirakan menelan kerugian asuransi hingga US$ 35 miliar. Angka tersebut menjadikan bencana tersebut sebagai 'bencana termahal' dalam sejarah, mengalahkan bencana Katrina.

Angka kerugian hingga US$ 35 miliar itu sekaligus hampir menyamai kerugian bencana yang ditutup oleh industri asuransi selama tahun 2010.

(qom/qom)

IHSG Kena Imbas Jatuhnya Bursa Jepang


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu bergerak cukup fluktuatif. Namun IHSG terpangkas cukup dalam pada akhir pekan seiring banyaknya sentimen negatif, mulai dari belum surutnya krisis di Timur Tengah hingga tsunami yang melanda Jepang.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:
Senin (7/3/2011), IHSG menguat 18,814 poin (0,53%) ke level 3.561,717.
Selasa (8/3/2011), IHSG menguat 18,597 poin (0,52%) ke level 3.580,314
Rabu (9/3/2011), IHSG bertambah 18,361 poin (0,51%) ke level 3.598,675.
Kamis (10/3/2011), IHSG melemah 11,027 poin (0,31%) ke level 3.587,648.
Jumat (11/3/2011), IHSG turun 45,420 poin (1,27%) ke level 3.542,228.

"IHSG masih terkena aksi jual di akhir pekan. Secara tidak terduga, terjadi bencana alam di Jepang dan langsung berimbas pada pelemahan regional, termasuk Indonesia. Di akhir sesi, IHSG sempat menguat dan berakhir di level 3.542,23," jelas Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management (ISAM).

Anjloknya bursa Jepang akan menjadi sentimen negatif yang menggerus penguatan IHSG. Pada perdagangan Senin (14/3/2011), IHSG diprediksi akan bergerak di teritori negatif.

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu berhasil keluar dari tekanan dampak tsunami Jepang. Pada perdagangan Jumat (11/3/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat 59,79 poin (0,5%) ke level 12.044,4. Indeks Nasdaw juga naik 14,59 poin (0,54%) ke level 2.715,61. Untuk indeks S&P 500 juga naik 9,17 poin (0,71%) ke level 1.304,28.

Bursa Tokyo mengawali perdagangan Senin ini dengan kemerosotan tajam. Indeks Nikkei-225 dibuka merosot 540,39 (5%) ke level 9.714.04.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG pada jumat minggu lalu (11/3) ditutup turun 45 point (-1.27%) ke level 3,542.23 menyusul kekhawatiran mengenai krisis politik di Timur Tengah yang sudah mulai menyebar ke Arab Saudi serta gempa besar dan Tsunami yang terjadi Jepang. Asing kemarin (11/3) tercatat melakukan net sell sebesar Rp 295.26 milliar. Dimana sektor yang paling banyak dijual oleh asing adalah sektor perbankan sebesar Rp 89 miliar, sektor plantation Rp 73 miliar, dan sektor batubara sebesar Rp 45 miliar. Secara teknikal, IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksinya melihat indicator stochastic masih bergerak down trend di area overbought dan RSI masih bergerak down trend. Pada perdagangan hari ini (14/3), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,475-3,568 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ADRO, INTP, dan UNVR.

Kresna Sekuritas:

Data ekonomi Asia yang dibawah ekspektasi mendorong tekanan jual yang secara merata pada saham unggulan. Stochastic yang masih dalam tren turun membuat JCI diperkirakan masih akan tertekan. Penutupan di bawah level 3530 mengkonfrimasi perubahan tren jangka pendek. Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3500-3560 dengan TLKM dan MEDC sebagai saham pilihan.

Indosurya:

Pada perdagangan Senin (11/3) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.473-3.507 dan resistance 3.582-3.621. Kekuatan daya jual dalam menurunkan harga masih besar namun, kekuatan daya beli berusaha menahannya yang terlihat dari terbentuknya candle yang tidak membentuk black marubozu . Posisi ini membawa IHSG kembali ke awal Maret 2011 atau sama seperti pada pertengahan Januari 2011 dimana terjadi penurunan. Candle sedang menyesuaikan posisinya setelah upper bollinger band tersentuh. MACD mulai tertahan pergerakannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic berada di atas area overbought dan mulai sedang reversal. Meski penurunan ini sementara namun, persepsi terhadap bencana di Jepang masih menyelimuti IHSG. Kemungkinan ada baiknya investor beralih sementara ke saham-saham local oriented dan menghindari saham-saham yang berhubungan langsung dengan produk-produk Jepang. Selain itu, juga cermati rilis laporan keuangan emiten.

(qom/qom)