Kamis, 17 Maret 2011

IHSG Terpuruk Anjlok 47 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di zona merah sepanjang perdagangan akibat sentimen negatif dari regional. Indeks pun akhirnya ditutup kehilangan 47 poin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di Rp 8.790 dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.780 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun 28,059 poin (0,80%) ke level 3.503,418. Indeks kembali terjatuh di zona merah akibat sentimen negatif krisis nuklir di Jepang.

Di awal-awal perdagangan, indeks langsung turun tajam ke posisi terendahnya di level 3.465,605. Setelah itu indeks belum mampu kembali ke teritori positif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 54,078 poin (1,54%) ke level 3.477,399. Indeks turun semakin dalam seiring dengan krisis nuklir di Jepang yang berkepanjangan dan mulai menyebar ke negara tetangga.

Perdagangan di lantai bursa masih belum bergairah atas maraknya sentimen negatif yang terjadi di regional, mulai dari krisis nuklir di Jepang hingga konflik di beberapa negara Timur Tengah.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (17/3/2011), IHSG kehilangan 47,267 poin (1,34%) ke level 3.484,210. Sementara Indeks LQ 45 turun 9,727 poin (1,55%) ke level 619,752.

Aksi jual marak terjadi dari awal sampai pada menit-menit menjelang penutupan perdagangan. Akibatnya seluruh sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah.

Investor asing pun kembali melepas saham-saham unggulan. Transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) sebesar Rp 401,192 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 86.263 kali pada volume 3,062 miliar lembar saham senilai Rp 3,8 triliun. Sebanyak 46 saham naik, 158 saham turun, dan 82 saham stagnan.

Seluruh bursa-bursa di Asia masih tertekan di teritori negatif. Belum ada sentimen positif yang muncul sehingga risiko berinvestasi dianggap masih tinggi.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:

  • Indeks Komposit Shanghai melemah 33,51 poin (1,14%) ke level 2.897,30.
  • Indeks Hang Seng terkoreksi 416,45 poin (1,83%) ke level 22.284,43.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 131,05 poin (1,44%) ke level 8.962,67.
  • Indeks Straits Times turun 27,22 poin (0,92%) ke level 2.943,78.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Waran Inovisi (INVS-W) naik Rp 450 ke Rp 6.100, Indosat (ISAT) naik Rp 250 ke Rp 5.300, Mayora (MYOR) naik Rp 100 ke Rp 9.650, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 100 ke Rp 3.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 850 ke Rp 46.400, Astra Internasional (ASII) turun Rp 800 ke Rp 53.500, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 550 ke Rp 12.800, dan Unilever (UNVR) turun Rp 450 ke Rp 16.100.

Inilah tiga bluechips penggerus indeks sesi pagi

Date : Mar 17 2011, 12:51
Title : News Story
Header : Inilah tiga bluechips penggerus indeks sesi pagi


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra
International Tbk (ASII), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi tiga
bluechips penggerus indeks siang ini.
Hingga penutupan perdagangan sesi pertama, indeks anjlok 1,53% ke
3.477,399. Adapun, TLKM terbenam 3,55% ke Rp 6.800, ASII jatuh 1,93% ke Rp
53.250, sementara BBCA turun 2,24% ke Rp 6.550.
Data Bloomberg menunjukkan, mayoritas broker asing yang melepas ketiga
saham ini. Tercatat, 20,6 juta saham TLKM yang ditransaksikan hingga siang ini.
Adapun, ketiga broker yang paling banyak melepasnya yaitu, Merril Lynch
Indonesia sebanyak 6,620 juta saham, lalu J.P. Morgan Securities 5,922 juta
saham, dan Bahana Securities 4,756 juta saham.
Adapun, volume saham ASII yang ditransaksikan mencapai 2,35 juta saham.
CLSA Indonesia menjadi broker yang paling banyak menjualnya, yaitu 975.000
saham. Disusul, Credit Suisse Securities sejumlah 336.500 saham, dan Deustche
Securities sekitar 317.500 saham.
Sementara, volume transaksi BBCA mencapai 3,31 juta saham. Tiga broker
yang paling banyak menjual saham ini, yaitu UBS Securities Indonesia mencapai
793.000 saham, lalu Deutsche Securities 768.500 saham, dan Credit Suisse
Securities mencapai 421.000 saham.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]
KONTAN Thu, 17 Mar 2011 ( 12:43:53 WIB )
=======================================================================================

Sejumlah 157 saham tumbang, IHSG ditutup anjlok 1,53%


Date : Mar 17 2011, 12:36
Title : News Story
Header : Sejumlah 157 saham tumbang, IHSG ditutup anjlok 1,53%


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian terbenam. Hingga
penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, indeks terjungkal 1,53% ke level
3.477, 339.
Sebanyak 157 saham terkoreksi, dan hanya 29 saham yang naik. Sementara 56
saham tidak bergerak.
Semua sektor memerah dan mayoritas tercatat mengalami koreksi di atas 1%.
Penurunan terdalam dialami sektor infrastruktur dan konstruksi yang
masing-masing anjlok 2,09%. Sektor consumer good melorot 1,80%, dan sektor
aneka industri terjatuh 1,75%. Hanya sektor perdagangan yang melorot 0,99%.
Saham yang menempati posisi puncak top losers adalah Modern International
(MDRN) yang terkoreksi 9,09% ke Rp 2.000. Wicaksono Overseas (WICO) juga turun
7,69% ke Rp 60 , disusul Indopoly Swakarsa (IPOL) yang terkoreksi 7,44% ke Rp
199.
Sejumlah 21 saham dari 23 saham anggota MSCI stock terpangkas ke zona
merah hari ini, dengan koreksi terdalam dicatat oleh Telekomunikasi Indonesia
(TLKM) yan turun 3,55% ke Rp 6.800, dan Bank Negara Indonesia yang anjlok 2,72%
ke Rp 3.575. BUMI juga terpangkas 2,48% ke Rp 2.950.
Pemegang posisi puncak top gainers adalah Sat Nusapersada (PTSN) yang naik
7,14% ke Rp 90, dan Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) yang naik 5,45% ke Rp 580.
Saham anggota MSCI Indeks yang berhasil naik hanya Indosat (ISAT) yang melaju
1,98% ke Rp 5.150, dan Charoen Pokhpand (CPIN) yang naik 1,14% ke RP 1.780.
[ Dian Pitaloka Saraswati ]
KONTAN Thu, 17 Mar 2011 ( 12:23:25 WIB )
=======================================================================================

Investor butuh dana tunai, emas tergerus hari ini

Date : Mar 17 2011, 12:35
Title : News Story
Header : Investor butuh dana tunai, emas tergerus hari ini


Story
=======================================================================================
SINGAPURA. Emas terkoreksi hari ini, dan mendekati level terendah satu
bulan terakhir. Di perdagangan Asia, hingga pukul 11.50 WIB, kontrak emas untuk
pengiriman April di bursa NYMEX turun 0,3% ke level 1.391,9 per ons troy.
Kemarin, si kuning ini bertengger di level US$ 1.396,1 per ons troy.
Penurunan harga emas terjadi seiring memburuknya krisis nuklir Jepang.
Kecemasan itu mendorong sebagian investor menjual emas untuk mendapatkan uang
tunai, guna menutupi kerugian di pasar saham dan komoditas lainnya.
Pasar saham Asia juga kian tertekan hari ini setelah Sekretaris Kabinet
Jepang Yukio Edano hari ini menyatakan, pembangkit listrik Yukushima Dai-Ichi
menghadapi situasi yang suram.
Analis Phillip Futures Pte Ltd. Ong Yi Ling menduga, tidak ada
penyelesaian yang cepat terhadap krisis nuklir di Jepang. "Bahkan, mungkin akan
menjadi semakin memburuk," ujarnya.
Kepala perdagangan logam di Asia dari Credit Agricole SA Chad Walls
menyebut, ada sentimen negatif global yang terus berlanjut. Dengan jatuhnya
pasar saham, investor melepas emas untuk menutupi pembayaran margin.
"Pada akhirnya, emas bakal menemukan pijakannya, namun sejauh ini
sepertinya investor masih dalam masa melikuidasi aset," imbuhnya.
Pada 7 Maret lalu, emas mencetak rekor tertinggi baru di US$ 1.444,95 per
ons troy karena kekhawtairna inflasi, dan kerusuhan di Libya dan Timur Tengah.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]
KONTAN Thu, 17 Mar 2011 ( 12:13:25 WIB )
=======================================================================================

Krisis Nuklir Jepang Belum Reda, IHSG Jatuh 54 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun semakin dalam seiring dengan krisis nuklir di Jepang yang berkepanjangan dan mulai menyebar ke negara tetangga. Indeks jatuh 54 poin di sesi siang ini.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun 28,059 poin (0,80%) ke level 3.503,418. Indeks kembali terjatuh di zona merah akibat sentimen negatif krisis nuklir di Jepang.

Di awal-awal perdagangan, indeks langsung turun tajam ke posisi terendahnya di level 3.465,605. Setelah itu indeks belum mampu kembali ke teritori positif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (17/3/2011), IHSG jatuh 54,078 poin (1,54%) ke level 3.477,399. Sementara Indeks LQ 45 turun 11,507 poin (1,83%) ke level 617,972.

Invetsor kembali melepas saham-saham blue chip dalam rangka mengamankan portofolionya. Hasilnya, seluruh sektor industri di bursa melemah.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 47.657 kali pada volume 1,857 miliar lembar saham senilai Rp 1,847 triliun. Sebanyak 31 saham naik, 168 saham turun, dan 61 saham stagnan.

Kekhawatiran akan krisis nuklir di Jepang yang bisa membahayakan perekonomian dalam jangka pendek masih menghantui bursa-bursa di Asia. Seluruh bursa regional masih terpuruk di zona negatif.

Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari:

  • Indeks Komposit Shanghai turun 14,83 poin (0,51%) ke level 2.915,98.
  • Indeks Hang Seng melemah 406,57 poin (1,79%) ke level 22.294,31.
  • Indeks Nikkei 225 terkoreksi 167,08 poin (1,84%) ke level 8.926,64.
  • Indeks Straits Times turun 31,73 poin (1,07%) ke level 2.939,27.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Waran Inovisi (INVS-W) naik Rp 450 ke Rp 6.100, Indosat (ISAT) naik Rp 100 ke Rp 5.150, Intraco (INTA) naik Rp 100 ke Rp 3.300, dan BFI Finance (BFIN) naik Rp 75 ke Rp 2.725.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.050 ke Rp 53.250, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 39.350, Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 16.150, dan Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 14.350.

Permintaan Nikel Naik, INCO Jadi Target Bandar?



Sejumlah bandar disinyalir sedang mengumpulkan saham PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) dengan cara menurunkan harga saham (cornering) tersebut karena prospek pertumbuhan laba perusahaan di tahun 2011 ini akan meningkat tajam.

Menurut salah satu pelaku pasar, nikel sebagai salah bahan untuk memproduksi stainless steel diperkirakan akan meningkat permintaannya sehingga harga nikel diperkirakan akan menembus level US$ 30.000/mt.

"Stock nikel di LME menurun tajam, dari tertinggi 166 ribu mt dan saat ini menjadi sebesar 128 ribu mt. Ini akan memberikan dampak yang positif pertumbuhan laba INCO di tahun 2011 ini," bisik si pelaku pasar itu, Kamis (17/3/2011).

Ia mengatakan, laba perseroan diperkirakan akan meningkat sebesar 50% dibandingkan tahun 2010 dan pada saat ini ditransaksikan pada kisaran PER 8x.

Pada perdagangan hari ini, sampai pukul 11.15 waktu JATS, harga saham INCO turun 75 poin (1,61%) ke level Rp 4.575 per lembar. Sahamnya sudah diperdagangkan 738 kali dengan volume 12.549 lot senilai Rp 28,699 miliar.


Disclaimer: Redaksi detikFinance tidak bertanggung jawab atas isi dari rumor saham ini. Semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor.

Dikabarkan cari pendanaan US$ 1 miliar, saham ANTM tertekan hari ini

Date : Mar 17 2011, 11:43
Title : News Story
Header : Dikabarkan cari pendanaan US$ 1 miliar, saham ANTM tertekan hari ini


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tertekan hari ini, setelah
emiten ini dikabarkan sedang mencari pendanaan senilai US$ 1 miliar untuk
membangun proyek feronikel di Maluku Utara.
Produsen nikel kedua terbesar di Indonesia ini kemungkinan akan mencari
pinjaman dari perbankan atau menerbitkan obligasi untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Pada pembukaan perdagangan pagi tadu, saham ANTM langsung jatuh ke Rp
2.125 per saham, dibanding penutupan kemarin di posisi Rp 2,150 per saham.
Adapun, sampai perdagangan pukul 11.15 WIB ini, ANTM sudah jatuh 2,33% ke
level Rp 2.100 per saham.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]
KONTAN Thu, 17 Mar 2011 ( 11:21:53 WIB )
=======================================================================================

Krakatau Steel Genjot Produksi Penuhi Permintaan Jepang?


PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dikabarkan akan menggenjot produksi bajanya tahun ini dalam rangka memenuhi permintaan baja yang besar dari Pemerintah Jepang paska gempa dan tsunami. Tingginya permintaan akan berimbas kepada naiknya harga baja dan pendapatan perseroan tahun ini.

"Pada perdagangan kemarin, saham KRAS ditarik naik oleh sejumlah bandar. Target KRAS berada di level 1.400 dalam waktu dekat," ujar salah satu pelaku pasar, Kamis (17/3/2011).

Menurutnya, tingginya permintaan akan berimbas kepada naiknya harga baja di pasar global dan pendapatan perseroan tahun ini. Sebelum terjadi bencana di Jepang, perseroan memproyeksikan penjualan bajanya bisa mencapai 2,1-2,2 juta ton.

Pada perdagangan kemarin, saham KRAS di tutup menguat ke level Rp 1150 atau naik sebesar 70 poin (6.48%) dengan volume perdagangan Rp 108,17 miliar.


Disclaimer: Redaksi detikFinance tidak bertanggung jawab atas isi dari rumor saham ini. Semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor.

Semua sektor tumbang, IHSG dibuka anjlok 1,24%

Date : Mar 17 2011, 10:03
Title : News Story
Header : Semua sektor tumbang, IHSG dibuka anjlok 1,24%


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah cukup dalam.
Kamis pagi ini, indeks tumbang 1,24% ke level 3.487,67.
Pada pukul 9.30, bursa hanya diperkuat oleh kenaikan 9 saham, sedangakan
109 saham lainnya turun, dan 27 saham lainnya masih stagnan.
Semua sektor berada di zona merah, dengan penurunan terdalam dialami
sektor keuangan yang jatuh 1,41%. Disusul sektor barang konsumsi yang
tergelincir 1,37%.
Top losers yang menyeret kejatuhan indeks, antara lain saham Lippo
Securities Tbk (LPPS) yang turun 3,81% ke Rp 101. Di peringkat kedua ada Lippo
Karawaci Tbk (LPKR) yang jatuh 3,45% ke Rp 56o, disusul Bakrie Telecom Tbk
(BTEL) yang anjlok 3,28% ke Rp 295.
Sedangkan, top gainers yang masih mampu melaju di zona hijau diantaranya,
Ratu Prabu Energi Tbk (BFIN) yang naik 2,83% ke Rp 2.725, dan saham Inovisi
Infracom Tbk (INVS) yang menguat 2,31% ke Rp 26.650.
[ Dyah Ayu Kusumaningtyas ]
KONTAN Thu, 17 Mar 2011 ( 09:51:05 WIB )
=======================================================================================

PT PP Tbk (PTPP) membukukan laba bersih sebesar Rp 201,65 miliar pada tahun 2010


PT PP Tbk (PTPP) membukukan laba bersih sebesar Rp 201,65 miliar pada tahun 2010. Laba tersebut naik 23,51% dibandingkan 2009 senilai Rp 163,2 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan perolehan kontrak baru dan efisiensi operasional perusahaan.

TLKM, PGAS


TLKM akan menguji level 6.950. Bila level 6.950 pecah cendurung akan ke level 6.500. Dari segi technical TLKM mengalami pola downtrend. Recoment Hold, Buy.

PGAS juga mengalami konsolidasi sambil menunggu laporan. PGAS support di 3500. Dari harga minyak mengalami turun ke level 97.66. Recoment Hold, Buy.

ITMG, ASII,



ITMG akan menguji level 48.600. Bila level resisten tidak tembus Jual. Aksi profit taking yang akan menghambat kenaikan saham.

ASII mengalami tren turun ke level 52.000. level itu akan menjadi support pertama bila ada aksi jual, dan level 50.000 itu akan menjadi level support kedua bila pecah.


Indosurya Securities: IHSG Dalam Trend Pelemahan



Jakarta - IHSG berbalik arah dengan menguat sebanyak 6,99 poin (0,20%) di level 3.531,48. Total volume perdagangan BEI mencapai 3,02 triliun unit saham dengan nilai total Rp 3,91 triliun. Sebanyak 126 saham naik, 89 saham turun, dan 92 saham stagnan. LQ-45 naik 0,03% ke 629,48 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,08% ke 499,93.

Indeks sektoral saham mayoritas bergerak naik kecuali indeks infrastruktur yang melemah 1,04% di level 730,67 dan indeks aneka industri turun 0,74% di level 958,22. Penguatan dipimpin oleh indeks perkebunan yang naik 1,54% ke level 2.014,37; indeks industri dasar naik 1,18% ke level 361,58; indeks keuangan naik 0,76% ke
level 449,60; indeks pertambangan naik 0,32% ke level 3.126,56; indeks konsumer naik 0,19% ke level 1.085,94; indeks manufaktur naik 0,17% ke level 802,33; indeks perdagangan naik 0,12% ke level 484,20; dan indeks properti naik 0,02% ke level 185,36. Indeks MBX dan DBX melemah. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp 309,10 miliar dengan total pembelian asing Rp 1 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 1,31 triliun.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Bayan Resources (BYAN) naik Rp 650 ke Rp 17.700, Indomobil Sukses International (IMAS) naik Rp 300 ke Rp 7.500, Asahimas Flat Glass (AMFG) naik 275 ke level 5.100, Bank Danamon (BDMN) naik 250 ke Rp 6.550, Multibreeder Adirama Indonesia (MBAI) naik Rp 250 ke Rp 12.900, Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 47.250, Astra Agro Lestari (AALI) naik 200 ke Rp 21.900; Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) naik Rp 175 ke Rp 4.950; dan Harum Energy (HRUM) naik Rp 150 ke Rp 9.100.

IHSG menjelang penutupan perdagangan berbalik arah dan berhasil masuk ke area positif. Padahal sebelumnya IHSG berada di zona merah. Pelemahan ini dipicu oleh imbas penurunan yang terjadi pada bursa saham AS dan Eropa setelah investor di sana mengkhawatirkan dampak negatif dari meledaknya PLTN yang mempengaruhi pasokan listrik sehingga bisa melumpuhkan kegiatan ekonomi Jepang. Pelemahan IHSG juga seiring dengan naiknya harga pertamax sebesar 7,41% dari Rp 8.100 menjadi Rp 8.700. Ketika perdagangan dibuka, IHSG hanya naik tipis 7,5 poin (0,21%) ke level 3.531,98. Penguatan ini berlanjut hingga menyentuh level 3.535,23, level tertingginya. Meski sempat ada teror bom namun, tidak terpengaruh pada IHSG.

Rebound nya Nikkei225 setelah terjadi pelemahan sebelumnya membawa angin segar bagi IHSG. Tetapi, naiknya IHSG tak bertahan lama dan kembali turun hingga menyentuh level 3.493,61, level terendahnya. Setelah itu, IHSG mencoba kembali bangkit dan berakhir menguat. Di awal sesi, investor sempat ragu berinvestasi seiring dengan naiknya harga BBM sehingga menimbulkan persepsi akan naiknya inflasi Maret. Volume perdagangan dan nilai total transaksi mengalami penurunan. Investor domestik mencatatkan nett buy . Sementara investor asing mencatatkan nett sell . Nilai tukar Rupiah terhadap US$ melemah di posisi Rp 8.780 per US$ dibandingkan sebelumnya di Rp 8.773 per US$.

Bursa saham Asia Pasifik mayoritas menguat kecuali Pakistan, Filipina, dan Vietnam. Kenaikan ini terjadi seiring dengan meredanya kekhawatiran investor terhadap efek radiasi nuklir di sebagian wilayah Jepang setelah terjadinya ledakan PLTN di Fukushima dan pernyataan PM Naoto Kan akan peningkatan efek radiasi. Penurunan terbesar Nikkei225 membuka peluang bagi para hedge fund untuk masuk sehingga berhasil membawa Nikkei225 ke area positif. Kenaikan ini membawa pengaruh positif terhadap negara tetangga KorSel dan juga berimbas positif hingga kawasan Asia Tenggara.

Bursa saham Eropa mayoritas melemah kecuali Iceland, Norwegia, dan Yunani. Meredanya kekhawatiran akan imbas radiasi nuklir di Jepang setelah sejumlah reaktor nuklirnya meledak dan rebound nya bursa saham Asia Pasifik ternyata tidak berimbas banyak bagi bursa saham Eropa yang mengalami penurunan. Pelemahan pada bursa saham Eropa terjadi setelah keluar berita penurunan peringkat utang Portugal dari AA menjadi AAA yang dilakukan oleh Moody's. Kondisi ini berimbas negatif pada saham-saham perbankan dimana menimbulkan kekhawatiran investor tentang kesehatan negara Eropa. Kondisi bencana alam di Jepang membuat bursa saham Eropa turun ke tingkat terendah dalam 14 minggu. Apalagi setelah terjadi 2 ledakan yang terpisah di PLTN Jepang. Penurunan ini melanjutkan penurunan-penurunan sebelumnya dimana dipicu oleh koreksi atas saham-saham asuransi dan reasuransi.

Bursa kawasan AS mayoritas melemah kecuali Venezuela dan Peru. Berita meredanya kekhawatiran akan radiasi nuklir Jepang ternyata tidak cukup membuat investor nyaman. Investor masih merasa khawatir bahwa krisis nuklir Jepang semakin memburuk. Apalagi di sejumlah pabrikan menutup operasinya akibat listrik padam. Koreksi semakin berlanjut setelah Ketua Komisi Pengaturan Nuklir AS mengatakan di depan anggota parlemen bahwa radiasi tingkat tinggi telah diumumkan di Jepang. Bahkan, badan nuklir PBB berencana mengadakan pertemuan darurat untuk membahas krisis reaktor nuklir ini. Investor mendapatkan ketidakpastian mengenai kondisi di Jepang.

Pada perdagangan Kamis (17/3) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.478-3.505 dan resistance 3.546-3.562. Setelah sebelumnya IHSG gagal melanjutkan penguatannya, kemarin IHSG berhasil kembali menguat dengan membentuk candle hammer. Secara teknikal, pola ini mengindikasikan mulai berkurangnya kekuatan daya jual untuk menekan harga. Sementara kekuatan daya beli mulai menahan dan mengangkat harga ke atas. Oleh karena terjadi setelah penurunan maka ada indikasi terjadinya reversal. MACD terlihat akan membentuk death cross dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic yang awalnya bergerak meninggalkan area overbought kembali mencoba mendekatinya. Meskipun secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren pelemahan, diharapkan penguatan kemarin dapat berlanjut hari ini. Selain itu, diharapkan laju IHSG tidak terpengaruh oleh pelemahan pada bursa saham Eropa dan AS.

Dow Jones dan Nikkei Jatuh Lagi, IHSG Siap-siap Mengekor


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil menguat tipis di tengah bursa-bursa regional yang rebound mengikuti bursa Tokyo. Meski dibayangi krisis nuklir di Jepang, investor mulai mengkoleksi saham-saham secara perlahan.

Pada perdagangan, Rabu (16/3/2011), IHSG naik tipis 6,994 poin (0,19%) ke level 3.531,477. Sementara Indeks LQ 45 stagnan, naik 0,176 poin (0,02%) ke level 629,479.

Namun sentimen negatif kini kembali hadir di pasar. Jatuhnya bursa Wall Street dan juga bursa Tokyo merespons memburuknya krisis nuklir di Jepang membuat investor untuk sementara memilih keluar dari pasar saham dan mencari tempat investasi lebih aman. IHSG pada perdagangan Kamis (17/3/2011) diprediksi akan bergerak melemah.

Tadi malam bursa Wall Street mengalami kejatuhan, dengan indeks S&P dan Nasdaq untuk pertama kalinya mencatat minus untuk pergerakan sepanjang tahun ini. Investor melakukan aksi jual hebat karena khawatir krisis nuklir Jepang akan berkepanjangan.

Pada perdagangan Rabu (16/3/2011), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) merosot hingga 242,12 poin (2,42%) ke level 11.613,30. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 24,99 poin (1,95%) ke level 1.256,88 dan Nasdaq merosot 50,51 poin (1,89%) ke level 2.616,82.

Bursa Tokyo kembali merosot Kamis pagi ini. Indeks Nikkei-225 dibuka anjlok 329,74 poin (3,63%) ke level 8.763,98. Kejatuhan Nikkei terjadi setelah kemarin rebound hingga 5%. Bank Sentral Jepang pagi ini kembali menyuntikkan likuiditas ke pasar hingga 5 triliun yen (US$ 63 miliar) untuk menstabilkan pasar.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini IHSG ditutup positif 6 point (+0.19%) ke level 3,531.48 setelah sempat diperdagangkan di area negatif sepanjang hari perdagangan menyusul kenaikan beberapa indeks regional, termasuk Jepang, serta keluarnya beberapa laporan keuangan emiten. Asing pada hari ini tercatat melakukan net sell sebesar Rp300 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah consumer goods. Secara teknikal kami melihat IHSG berpotensi menguat besok, hal ini terlihat dari indicator yang mulai menunjukan pola reversal. Indikator RSI mulai bergerak uptrend, stoctochastic berpotensi golden cross dan MA 20 berpotensi golden cross dengan MA 60. Pada perdagangan besok (17/3), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,476 – 3,583 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. KRAS, BMRI, dan CPIN.

Panin Sekuritas:

Ditengah rebound yang terjadi pada bursa Asia, IHSG terlihat bergerak mixed meski akhirnya berhasil ditutup pada area positif. IHSG tercatat menguat tipis +0,19% pada 3.531,477. Tampaknya pasar masih melakukan wait and see mengingat kondisi pasar regional yang belum stabil, serta harga komoditas yang fluktuatif. Sementara untuk hari ini kami melihat indeks masih akan bergerak fluktuatif dengan kisaran support-resistance 3.510-3.563. Salah satu faktor yang akan menjadi fokus investor adalah laporan kinerja emiten 2010, serta pergerakan harga komoditas yang banyak dipengaruhi oleh kondisi geo-politik Timur Tengah serta faktor permintaan dari Jepang pasca bencana. Saham pilihan kami : CPIN, AKRA, LSIP, WINS, BMTR.

Wall Street Jatuh Makin Dalam kena Krisis Nuklir Jepang

New York - Bursa Wall Street mengalami kejatuhan, dengan indeks S&P dan Nasdaq untuk pertama kalinya mencatat minus untuk pergerakan sepanjang tahun ini. Investor melakukan aksi jual hebat karena khawatir krisis nuklir Jepang akan berkepanjangan.

Indeks Dow Jones juga ditutup nyaris mendekati level penutupan tahun 2010, dengan indeks volatilitas melonjak tajam sehingga menggambarkan pasar masih terus bergejolak dan kemungkinan menghadapi pelemahan lanjutan dalam jangka pendek.

Kejatuhan pasar terjadi setelah komisi energi Uni Eropa mengatakan dalam beberapa jam kedepan kemungkinan terjadi bencana hebat, yang dapat mengancam kehidupan di kepulauan Jepang. Ketidakpastian krisis nuklir di Jepang juga telah membuat invetor mencati tempat investasi yang aman.

Pada perdagangan Rabu (16/3/2011), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) merosot hingga 242,12 poin (2,42%) ke level 11.613,30. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 24,99 poin (1,95%) ke level 1.256,88 dan Nasdaq merosot 50,51 poin (1,89%) ke level 2.616,82.

Kejatuhan Wall Street terjadi dalam volume perdagangan yang cukup besar, dengan transaksi di New York Stock Exchanga mencapai 11,1 miliar lembar saham, jauh di atas rata-rata tahun lalu yang mencapai 8,47 miliar.

"Volume perdagangan menunjukkan banyak perdagangan berkaitan dengan kepanikan dan secepatnya para pembeli akan menyadari bahwa tidak ada dasar untuk pergerakan," ujar Komal Sri-Kumar, analis dari TCW Group Inc seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/3/2011).

Saham-saham yang berkaitan dengan nuklir anjlok, karena investor krisis nuklir akan memangkas pertumbuhan industri tersebut. Saham Cameco Corp anjlok 9%, Shaw Group turun 3,8%, dengan volume perdagangan mencapai 10 kali lipat. Global X Uranium ETF merosot 6,6%.

"Kami tidak merekomendasikan pembelian saham-saham uranium," ujar Joshua Brown, vice president dari Fusion Analytics.

MNC Digugat Rp 3,7 Triliun Terkait IPO


GbGbGb

Jakarta - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) digugat secara perdata oleh salah seorang pemegang sahamnya sebesar Rp 3,7 triliun terkait proses penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Gugatan tersebut dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Selain digugat secara materi, penggugat juga meminta proses IPO tersebut dibatalkan. Dalam gugatannya, Abdul Malik Jan selaku penggugat yang merupakan pemegang saham mengungkapkan proses IPO yang telah dilakukan MNC merupakan perbuatan melawan hukum karena tidak memenuhi prinsip keterbukaan alias disclosure sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 8/1995 tentang Pasar Modal.

Kuasa hukum penggugat, Robertus Ori Setiantono menjelaskan gugatan tersebut diajukan karena didalam prospektus yang dibuat tergugat saat IPO, tidak disebutkan adanya sengketa kepemilikan saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang merupakan salah satu anak usaha MNC.

"Dalam prospektus tidak disebutkan adanya sengketa kepemilikan saham CTPI yang saat itu perkaranya juga tengah disidangkan. Harusnya tergugat menyebutkan secara detail kondisi perusahaan saat IPO karena itu menimbulkan kerugian bagi investor," demikian dikutip dari gugatan yang dilayangkan Kuasa Hukum di Jakarta, Rabu (16/3/2011).

Dikatakan Robertus berdasarkan UU Pasar Modal, masyarakat berhak mengetahui secara terang kondisi perusahaan. Maka, sambung Robertus, dengan tidak disebutkannya sengketa kepemilikan saham TPI dalam prospektus, maka IPO tersebut tidak sah karena tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.

"Sengketa kepemilikan saham TPI baru diketahui setelah tiga tahun IPO bahkan perkaranya masih terus bergulir hingga saat ini. Prospektus itu menyesatkan karena tidak memenuhi asas keterbukaan dan mengandung ketidakjujuran karena tidak memuat informasi atau fakta material,” kata dia.

Seperti diketahui, MNC melantai di bursa pada Juni 2007 silam. Perusahaan milik Hary Tanoe itu melepas 30% kepemilikan sahamnya atau setara 13,821 miliar lembar saham di harga Rp 900 per lembar. Atas aksi korporasi tersebut, MNC telah meraup dana sebanyak Rp 2,475 triliun.

Konflik Tutut dan Hary Tanoe dalam memperebutkan TPI ini sudah bermula sejak tahun 2002. Ketika itu, Hary Tanoe atas permohonan Mbak Tutut sepakat membantu menyelesaikan utang-utang Mbak Tutut. Hary Tanoe melalui anak usahanya PT Berkah Karya Bersama (BKB) sepakat mengambil alih utang Tutut senilai US$ 55 juta dengan kompensasi BKB akan memperoleh 75% saham TPI.

Namun belakangan, Tutut mengklaim tidak pernah mengalihkan 75% saham tersebut kepada BKB. Kini sengketa itu pun kembali mencuat setelah kubu Tutut menggelar RUPS bayangan yang kemudian menunjuk jajaran direksi TPI tandingan yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Patriot Pancasila Japto Soerjosoemarno.

Sampai saat ini kasus sengketa TPI ini belum diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
(dru/ang)