Kamis, 07 April 2011

KS Lepas Saham Krakatau Wajatama Tahun 2012

Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan melepas sebagian di salah satu saham anak usahanya, PT Krakatau Wajatama, melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di 2012. Tahun ini, perseroan juga akan jajakan saham anak usaha lainnya di bidang infrastruktur.

"Masih tahun depan IPO-nya (Krakatau Wajatama). Kita masih akan modernisasi dulu. Secara internal dibagusin dulu perusahaannya," kata Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang kepada detikFinance di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2011).

Menurutnya, perusahaan pelat merah itu belum menetapkan besaran porsi saham yang akan ditawarkan ke publik. Saat ini, KRAS masih akan melakukan evaluasi sambil meningkatkan kinerja anak usahanya itu.

"Belum bisa announce berapa persen akan dilepas, lihat nanti saja," imbuhnya.

Sementara untuk tahun ini, menurut Fazwar, pihaknya juga sudah menyiapkan satu anak usaha yang akan masuk bursa. Meski tidak menyebut identitasnya, ia mengaku anak usahanya itu bergerak di bidang infrastruktur.

"Iya infrastruktur, nanti kita lihat lagi lebih jauh bagimana-bagimananya. Nanti akan kita sampaikan pada waktunya," jelasnya.

Ia menambahkan, perseroan mendorong anak-anak usahanya bisa melantai bursa supaya bisa dapat dana murah, cepat berkembang, dan lebih transparan.

KS Lepas Saham Krakatau Wajatama Tahun 2012

Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan melepas sebagian di salah satu saham anak usahanya, PT Krakatau Wajatama, melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di 2012. Tahun ini, perseroan juga akan jajakan saham anak usaha lainnya di bidang infrastruktur.

"Masih tahun depan IPO-nya (Krakatau Wajatama). Kita masih akan modernisasi dulu. Secara internal dibagusin dulu perusahaannya," kata Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang kepada detikFinance di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2011).

Menurutnya, perusahaan pelat merah itu belum menetapkan besaran porsi saham yang akan ditawarkan ke publik. Saat ini, KRAS masih akan melakukan evaluasi sambil meningkatkan kinerja anak usahanya itu.

"Belum bisa announce berapa persen akan dilepas, lihat nanti saja," imbuhnya.

Sementara untuk tahun ini, menurut Fazwar, pihaknya juga sudah menyiapkan satu anak usaha yang akan masuk bursa. Meski tidak menyebut identitasnya, ia mengaku anak usahanya itu bergerak di bidang infrastruktur.

"Iya infrastruktur, nanti kita lihat lagi lebih jauh bagimana-bagimananya. Nanti akan kita sampaikan pada waktunya," jelasnya.

Ia menambahkan, perseroan mendorong anak-anak usahanya bisa melantai bursa supaya bisa dapat dana murah, cepat berkembang, dan lebih transparan.

Bergerak Fluktuatif, IHSG Akhirnya Ditutup Positif


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan bolak-balik antara zona hijau dan merah sebelum akhirnya ditutup naik tipis 2 poin. Perburuan investor atas saham-saham bank dan agrikultur akhirnya membuat IHSG positif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke Rp 8.670 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.650 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 1,370 poin (0,03%) ke level 3.729,168. Meski dibuka stagnan, namun aksi beli selektif membuatnya naik secara perlahan.

Pergerakan indeks sepanjang sesi I masih serba tipis. Investor masih melakukan aksi beli selektif, namun belum ada sentimen positif yang cukup kuat mendorong IHSG melaju.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 4,519 poin (0,12%) ke level 3.732,317. Indeks sempat mendaki ke level tertingginya di 3.741,832.

Tak lama setelah pembukaan perdagangan sesi II, IHSG langsung nyemplung ke zona merah. Turun tajam hingga lebih dari 25 poin hampir meninggalkan level psikologis 3.700.

Hampir sepanjang perdagangan indeks berjalan di teritori negatif. Berfluktuasi menjelang akhir perdagangan, namun akhirnya parkir di zon hijau.

Menutup perdagangan , Kamis (7/4/2011), IHSG naik tipis 2,785 poin (0,07%) ke level 3.730,583. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,114 poin (0,31%) ke level 667,758.

Tekanan aksi jual kembali marak terjadi di lantai bursa. Saham-saham yang pada perdagangan sebelumnya menguat kini mulai dilepas oleh investor.

Transaksi investor asing cukup menggembirakan, tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 241,519 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 118.309 kali pada volume 3,368 miliar lembar saham senilai Rp 4,973 triliun. Sebanyak 102 saham naik, 113 saham turun, dan 104 saham stagnan.

Mayoritas bursa-bursa di Asia melemah hingga sore hari ini. Hanya bursa China yang mampu menguat menyusul pengetatan kebijakan moneter setempat yang menaikkan tingkat suku bunga acuan.

Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga sore ini:


  • Indeks Komposit Shanghai naik 6,71 poin (0,22%) ke level 3.008,07.
  • Indeks Hang Seng melemah tipis 3,25 poin (0,01%) ke level 24.281,80.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 6,56 poin (0,07%) ke level 9.590,93.
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,48 poin (0,17%) ke level 3.164,85.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 525 ke Rp 2.625, Multibreeder (MBAI) naik Rp 500 ke Rp 17.000, Fast Food (FAST) naik Rp 500 ke Rp 10.500, dan Supreme Cable (SCCO) naik Rp 425 ke Rp 2.125.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.800 ke Rp 33.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 57.600, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 28.300, dan Axiata (EXCL) turun Rp 300 ke Rp 5.900.

Transaksi Moderat, IHSG Cuma Naik Tipis


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya bisa naik tipis 4 poin padahal volume transaksi di lantai bursa cukup tinggi dibandingkan kemarin. Saham-saham bank menjadi incaran investor hari ini.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 1,370 poin (0,03%) ke level 3.729,168. Meski dibuka stagnan, namun aksi beli selektif membuatnya naik secara perlahan.

Pergerakan indeks sepanjang sesi I masih serba tipis. Investor masih melakukan aksi beli selektif, namun belum ada sentimen positif yang cukup kuat mendorong IHSG melaju.

Dengan pergerakannya yang fluktuatif, indeks sempat mondar-mandir di zona merah. Sempat jatuh ke posisi terendah di 3.722,538, namun sempat juga mendaki ke 3.741,832.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (7/4/2011), IHSG naik tipis 4,519 poin (0,12%) ke level 3.732,317. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,541 poin (0,36%) ke level 668,096.

Investor mengincar saham-saham bank menyusul kinerjanya yang cemerlang sepanjang tahun 2010 lalu. Tujuannya tidak lain adalah menanti setoran dividen dari emiten-emiten perbankan.

Sektor finansial menjadi pemimpin di zona hijau, sementara beberapa sektor lainnya justru melemah. Sektor perdagangan terkena profit taking cukup banyak.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 72.134 kali pada volume 1,804 miliar lembar saham senilai Rp 2,227 triliun. Sebanyak 87 saham naik, 98 saham turun, dan 103 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional bergerak mixed hingga siang hari ini dengan pergerakan yang masih serba tipis seperti IHSG. Bursa Singapura turun paling dalam pada perdagangan hari ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:


  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,29 poin (0,11%) ke level 3.004,65.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 9,69 poin (0,04%) ke level 24.275,36.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 3,69 poin (0,04%) ke level 9.588,06.
  • Indeks Straits Times melemah 6,67 poin (0,21%) ke level 3.163,66.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 500 ke Rp 17.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 350 ke Rp 41.100, BRI (BBRI) naik Rp 150 ke Rp 6.100, dan BFI Finance (BFIN) naik Rp 150 ke Rp 3.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 3.300 ke Rp 31.500, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 550 ke Rp 28.050, Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 16.250, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 200 ke Rp 57.900.

Harga Emas Ukir Rekor Tertinggi Lagi


New York - Harga emas kembali menembus titik tertingginya sepanjang sejarah, menyusul merosotnya dolar AS. Demikian pula perak masih bercokol di titik tertingginya dalam 31 tahun terakhir.

Pada perdagangan Rabu (6/4/2011), harga emas di pasar spot sempat melonjak ke US$ 1.461,91 per ounce sebelum akhirnya surut ke US$ 1.458,90 per ounce, atau berarti naik 0,6%. Harga emas berjangka pengiriman Juni juga naik 0,4% ke level US$ 1.458,50.

Kemarin harga emas sudah menembus titik tertingginya di US$ 1.455,06 per ounce. Rekor tertinggi harga emas sebelumnya adalah di US$ 1.447,40 per ounce pada 24 Maret lalu.

Harga emas yang berdenominasi dolar AS langsung melonjak menyusul anjloknya dolar AS atas euro. Mata uang tunggal euro melonjak mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa. Euro tercatat menguat tajam ke 1,4332 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4221 dolar.

"Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa permintaan logam berharga timbul dari devaluasi mata uang utama yakni dolar AS, poundsterling dan euro," ujar Angela Damaskos, fund manager dari Sector Investment Managers seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2011).

Korelasi berkebalikan antara emas dan dolar AS sepertinya terus menguat sepanjang pekan ini. Dan melemahnya dolar AS terhadap euro hingga ke titik terendahnya dalam setahun terakhir semakin memicu kenaikan harga emas.

Seperti diketahui, harga emas terus melonjak sejak awal tahun ini menyusul ancaman inflasi yang mendorong investor berbondong-bondong memburu logam berharga tersebut karena dinilai tempat investasi paling aman dari inflasi.

Tak heran harga emas terus mengukir rekor tertingginya. Namun jika dilakukan penyesuaian terhadap inflasi, harga emas tertinggi masih dicapai pada tahun 1980 yang jika dilakukan perhitungan inflasi maka harganya bisa setara dengan US$ 2.500 per ounce.

IHSG Mulai Rawan Koreksi


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat tajam meski sempat terseok-seok di awal perdagangan. IHSG bisa kembali lagi ke level 3.700 berkat perburuan saham-saham unggulan.

Pada perdagangan, Rabu (6/4/2011), IHSG ditutup menanjak 41,862 poin (1,13%) ke level 3.727,798. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melesat 6,888 poin (1,04%) ke level 665,645.

Setelah penguatan yang tajam tersebut, posisi IHSG mulai rawan profit taking. Tanpa sentimen positif yang berarti dan ditambah pergerakan bursa global yang lesu, investor akan lebih hati-hati. IHSG pada perdagangan Kamis (7/4/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.

Bursa Wall Street tadi malam ditutup menguat terbatas dan masih dalam volume perdagangan yang sangat tipis. Investor masih melanjutkan aksi beli atas saham-saham teknologi. Volume transaksi masih tipis karena investor menunggu laporan keuangan yang akan keluar pada pekan depan.

Pada perdagangan Rabu (6/4/2011), indeks Dow Jones industrial average menguat tipis 32,85 poin (0,27%) ke level 12.426,75. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 2,91 poin (0,22%) ke level 1.335,54 dan Nasdaq menguat 8,63 poin (0,31%) ke level 2.799,82.

Bursa Jepang mengawali perdagangan Kamis ini di teritori positif. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 93,74 poin (0,98%) ke level 9.678,11.

Berikut rekomendasi saham hari ini:

eTrading Securities:

IHSG kemarin ditutup naik 41 point (+1.13%) ke level 3,727.79 setelah diperdagangkan turun dalam dua hari terakhir dengan jumlah transaksi sebanyak 9 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp5.7 miliar. Sebagian besar sektor ditutup naik selain sektor agriculture yang turun 0.60% dan basic-industry yang turun 0.50%.

Tercatat sebanyak 140 saham mengalami kenaikan, 66 saham mengalami penurunan, 96 saham tidak mengalami perubahan dan 140 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Kenaikan tertinggi hari ini dipimpin oleh ASII, BBRI, BMRI, EXCL dan DSSA. Sementara penurunan tertinggi hari ini dipimpin oleh BBCA, TLKM, SMGR, INTP dan CPIN.

Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp210 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, ASII, BBRI, BUMI dan BBNI. Gerak IHSG mengikuti pergerakan berlawanan dengan pergerakan Indeks Dow Jones semalam yang tercatat turun, berita naiknya suku bunga China sebesar 25 bps justru membuat IHSG naik. Hal ini juga
ditopang dengan semakin banyaknya capital inflow yang tercermin dari nilai tukar rupiah yang berada di angka 8600-an per US$.

Secara teknikal, penguatan IHSG kemarin tertahan oleh resistance dari puncak sebelumnya di level 3729 dengan candlestick yang nyaris membentuk pola white marubozu.
Sementara dilihat dari pergerakan indicator, stochastic masih bergerak landai di area overbought sementara RSI masih bergerak naik memasuki area overbought, namun perlu diwaspadai melihat candlestick yang sudah berada di area garis upper Bollinger band.

Pada perdagangan hari ini (7/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,678-3,752 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. HEXA, INTA, dan BDMN.

Panin Sekuritas:

Setelah beberapa hari bergerak melemah, akhirnya IHSG berhasil rebound dan menguat +1,13% pada level 3.727,798. Menguatnya indeks didukung oleh naiknya sebagian besar bursa regional asia. Kenaikan indeks juga tidak lepas dari aksi beli investor asing. Aliran dana asing juga dapat terlihat dari terus menguatnya nilai tukar rupiah. Indikator ekonomi seperti angka inflasi yang cenderung stabil, serta masih kuatnya daya beli masyarakat membuat pasar Indonesia masih menarik bagi investor asing. Hari ini kami melihat indeks akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Pergerakan indeks akan dibatasi oleh kondisi sebagian saham bluechip yang saat ini masih berada dalam area overbought. Kisaran support-resistance 3.709-3.750. Saham pilihan : ASII, INDR, MAPI.

Indosurya:

Pada perdagangan Kamis (7/4) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.646-3.678 dan resistance 3.735-3.760. Candle kembali bergerak menguat membalikkan posisinya seperti yang terjadi di awal pekan ini. Bahkan posisi tertingginya mendekati posisi tertinggi di awal pekan ini. MACD kembali melanjutkan kenaikannya dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic telah berada di atas area overbought namun, mencoba untuk menguat. Penguatan kemarin membawa IHSG kembali berada di atas area overbought. Meski terdapat potensi melanjutkan penguatan kembali namun, IHSG juga rawan terjadinya koreksi karena telah berada di atas area overbought . Investor berhati-hati bila terdapat sinyal profit taking terutama pada saham-saham yang berkapitalisasi besar dan mungkin bisa cermati saham-saham lapis kedua.

Wall Street Menguat Terbatas




New York - Indeks saham di bursa Wall Street ditutup menguat terbatas dan masih dalam volume perdagangan yang sangat tipis. Investor masih melanjutkan aksi beli atas saham-saham teknologi.

Volume transaksi masih tipis karena investor menunggu laporan keuangan yang akan keluar pada pekan depan.

Pada perdagangan Rabu (6/4/2011), indeks Dow Jones industrial average menguat tipis 32,85 poin (0,27%) ke level 12.426,75. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 2,91 poin (0,22%) ke level 1.335,54 dan Nasdaq menguat 8,63 poin (0,31%) ke level 2.799,82.

Perdagangan masih sangat tipis, dengan volume transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,31 miliar lembar saham, di bawah estimasi rata-rata harian tahun lalu yang mencapai 8,47 miliar.

Indeks S&P akhirnya berhasil menembus level psikologis 1.333, yang mendekati titik teknikal 1.3444 yang dicapai pada Juni 2008.

"Akan sulit menembus level 1.334. Kita mungkin akan mendekatinya sebelum laporan keuangan karena saya pikir musim laporan keuangan kali ini sebagian besar adalah 'sell on the news'," ujar James Dailey, manajer portofolio TEAM Asset Strategy Fund seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2011).

Pasra mendapatkan sentimen positif dari CEO Cisco, John Chambers sehingga berani memburu saham-saham teknologi. Saham Cisco tercatat naik hingga 4,9%.

Sentimen positif juga datang dari Gubernur Bank Sentral Atlanta, Denis Lockhart yang menyatakan Bank Sentral akan menuntaskan program pembelian obligasi US$ 600 hingga akhir Juni. Ia menegaskan Bank Sentral AS tidak akan menghentikan program itu lebih awal.