Selasa, 12 April 2011

Marak Sentimen Negatif, IHSG Menyusut 26 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menyusut 26 poin akibatnya maraknya sentimen negatif dari regional dan global. Langkah BI menahan BI rate di 6,75% belum kuat membantu indeks bergerak ke atas.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di Rp 8.660 per lembar dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.655 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 8,749 poin (0,24%) ke level 3.737,089. Gempa dan krisis nuklir di Jepang menjadi pemicu sentimen negatif.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG terus terjebak di zona merah. Investor masih melakukan aksi tunggu sambil menanti pengumuman tingkat suku bunga acuan (BI Rate) oleh Bank Indonesia (BI).

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 25,043 poin (0,67%) ke level 3.720,795. Perdagangan di lantai bursa pun sepi menyusul jatuhnya bursa-bursa di Asia.

Tak banyak berubah, IHSG konsisten bergerak di zona merah. Malah penurunannya semakin dalam menjelang penutupan, dan hampir saja kembali ke level 3.600.

Menutup perdagangan, Selasa (12/4/2011), IHSG menyusut 26,605 poin (0,72%) ke level 3.719,233. Sementara Indeks LQ 45 turun 5,615 poin (0,84%) ke level 664,899.

Langkah BI menahan tingkat suku bunga acuan di 6,75% tidak mampu menahan arus sentimen negatif yang datang regional, yaitu gempa yang kembali terjadi dan krisis nuklir yang memuncak di Jepang.

Selain itu, langkah IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi untuk Amerika dan Jepang juga membuat bursa regional semakin tertekan.

Hasilnya, investor semakin banyak yang mengamankan portofolio sahamnya dengan melakukan aksi jual. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa melemah, indeks sektor tambang jatuh paling dalam.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 88.744 kali pada volume 2,734 miliar lembar saham senilai Rp 3,706 triliun. Sebanyak 80 saham naik, 160 saham turun, dan 81 saham stagnan.

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih alias foreign net sell sebesar Rp 270,343 miliar di seluruh pasar. Saham-saham tambang dan bank mulai ditinggalkan investor asing.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:


  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,58 poin (0,02%) ke level 3.023,33.
  • Indeks Hang Seng anjlok 326,70 poin (1,34%) ke level 23.976,37.
  • Indeks Nikkei 225 ambruk 164,44 poin (1,69%) ke level 9.555,26.
  • Indeks Straits Times melemah 22,31 poin (0,71%) ke level 3.138,13.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.000 ke Rp 269.000, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 250 ke Rp 2.500, Mayora (MYOR) naik Rp 250 ke Rp 11.650, dan Cahaya Kalbar (CEKA) naik Rp 130 ke Rp 980.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.250 ke Rp 48.100, Lion Metal (LION) turun Rp 900 ke Rp 4.300, Astra Internasional (ASII) turun Rp 650 ke Rp 56.150, dan Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 500 ke Rp 31.450.

JADWAL RAPAT DEWAN GUBERNUR (RDG) BULANAN TAHUN 2011

JADWAL RAPAT DEWAN GUBERNUR (RDG) BULANAN TAHUN 2011

Dalam pasal 43 UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 dinyatakan bahwa sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dilaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter.

RDG Bulanan merupakan RDG untuk melakukan evaluasi atas kebijakan moneter yang ditempuh serta untuk menetapkan arah kebijakan moneter ke depan.

Sebagai salah satu bentuk transparansi atas kebijakan Bank Indonesia kepada publik khususnya dalam proses perumusan kebijakan moneter, Bank Indonesia mengumumkan jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan selama tahun 2011 sebagai berikut :

Rapat Dewan Gubernur (RDG)Hari/Tanggal
JanuariRabu, 5 Januari 2011
FebruariJumat, 4 Februari 2011
MaretJumat, 4 Maret 2011
AprilSelasa, 12 April 2011 *
MeiKamis, 12 Mei 2011 *
JuniKamis, 9 Juni 2011 *
JuliSelasa, 12 Juli 2011 *
AgustusSelasa, 9 Agustus 2011 *
SeptemberKamis, 8 September 2011
OktoberSelasa, 11 Oktober 2011 *
NovemberKamis, 10 November 2011 *
DesemberKamis, 8 Desember 2011 *

*) Terjadi perubahan tanggal dilaksanakannya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan. Adapun pertimbangan penyesuaian jadual pelaksanaan RDG Bulanan agar perumusan kebijakan dapat mempertimbangkan seluruh informasi yang relevan, baik menyangkut perkembangan perekonomian, perbankan dan pasar keuangan domestik maupun global.


BI : BI rate tak berubah di level 6,75%


Date : Apr 12 2011, 14:27
Title : News Story
Header : BI : BI rate tak berubah di level 6,75%


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan bahwa tingkat suku bunga acuan tak
berubah di level 6,75%. Kepastian ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG),
Selasa ini (12/4). Alasannya jelas, bahkan pada bulan Maret lalu terjadi
deflasi 0,32%.
"Kami putuskan, BI rate tetap di level saat ini," ujar Gubernur BI, Darmin
Nasution, hari ini.
Menurut Darmin, BI akan terus mewaspadai potensi tekanan inflasi. Sebab,
faktor global masih mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia termasuk Indonesia.
BI memperkirakan kenaikan harga minyak dan komoditas masih akan berlanjut
sehingga potensi inflasi sangat besar.
Yang membuat BI mantap menetapkan suku bunga di level saat ini adalah
industri perbankan yang terus tumbuh. Kredit per akhir Maret tumbuh hingga
25,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). "Rasio kredit macet
juga masih di bawah 5%," ujarnya.
[ Nina Dwiantika ]
KONTAN Tue, 12 Apr 2011 ( 14:16:12 WIB )
=======================================================================================

Cermati 3 Sektor Untuk Sesi Dua


INLAH.COM, Jakarta- Kendati siang ini memerah, IHSG berpeluang menguat terbatas pada penutupan nanti. Saham sektor semen, perkebunan dan tambang nikel bisa jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (12/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 25,04 poin (0,67%) ke level 3.720,795. Indeks saham unggulan LQ45 juga turun 5,09poin (0,76%) ke angka 665,424.
Laju indeks siang ini kurang ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat hanya mencapai 1,218 miliar lembar saham, senilai Rp1,267 triliun dan frekuensi 43.063 kali. Sebanyak 62 saham menguat, sedangkan 146 saham melemah dan 73 saham stagnan.
Pelemahan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp11,353 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp481,2 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp492,5 miliar.
Semua sektor saham kompak mendukung pelemahan indeks. Sektor industri dasar memimpin koreksi 1,18%, disusul pertambangan 0,85%, keuangan 0,83%, perkebunan 0,79%, aneka industri 0,78%, properti 0,71%, manufaktur 0,70%, infrastruktur 0,47%, perdagangan 0,30% dan konsumsi 0,28%.
Alfiansyah, Head of Research Valbury Asia Securities memperkirakan, laju indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat terbatas. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.706 danresistance 3.787,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (12/4).

Menurutnya, potensi penguatan indeks saham hari ini salah satunya karena faktor teknikal. Indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD) menunjukkan, indeks masih bullish. “Begitu juga jika dilihat dari indikator stochastic , masih memberikan sinyal positif meskipun sudah jenuh beli,” ujarnya.

Adapun Koreksi indeks di sesi pertama, lanjut Alfiansyah, lebih dipicu oleh aksi ambil untung sementara seiring sentimen negatif dari bursa regional dan global yang rata-rata bergerak di zona negatif. Di sisi lain, pasar khawatir, posisi indeks berada di area jenuh beli.

“Kekhawatiran itu disikapi profit taking jangka pendek terlebih dahulu oleh pemodal setelah indeks menguat dalam beberapa hari terakhir,” paparnya.

Karena itu, indeks berpeluang melemah ke arah support 3.706, tapi setelah itu akan kembali menguat sehingga bisa rebound meskipun terbatas pada penutupan sore nanti. “Kecuali, jika terjadi sentimen negatif yang luar biasa,” timpalnya.

Sebab, dia menegaskan, secara fundamental, makro ekonomi Indonesia sangat positif. Terutama, setalah lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) pada tanggal 8 April 2011 menaikkan long-term foreign currency rating Indonesia menjadi BB+ dari sebelumnya BB. “S&P juga sekaligus menetapkan outlook positif,” ucap Alfiansyah.

Langkah S&P, menurutnya, berpeluang diikuti juga oleh lembaga pemeringkat internasional yang lain seperti Moody’s Rating dan Fitch Rating sehingga jadi katalis penguatan indeks. Sebab, peringkat RI akan berada di level investment grade. “Karena itu, hari ini terbuka peluang bagi IHSG menguat di penutupan sesi kedua,” tandasnya.

Adapun sektor saham yang berpeluang jadi penggerak indeks hari ini adalah semen, perkebunan dan pertambangan nikel.

Saham-saham pilihannya adalah PT Holcim Indonesia (SMCB), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Semen Gresik (SMGR). Lalu, PT PP London Sumatera Indonesia (LSIP), PT Sampoerna Agro (SGRO) dan PT Astra Agro Lestari (AALI).

PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Timah (TINS). “Saya rekomendasikan buy untuk jangka panjang (long term buy) dan bisa trading buy untuk jangka pendek di saham-saham tersebut,” imbuhnya. [ast]

Jelang BI Rate IHSG Sesi I Ditutup Turun 0,66%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Selasa (12/4) IHSG ditutup melemah 0,66% ke level 3.720,8 disebabkan aksi profit taking menjelang pengumuman BI Rate.

Sebanyak 146 saham tercatat turun, sementara hanya 68 saham yang naik dan 75 saham stagnan. Indeks LQ45 turun 0,75% ke level 665,42, sedang JII turun 0,79% ke level 519,08. Volume perdagangan pagi mencapai 1,06 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,21 triliun.

Asing pun terpantau sudah meninggalkan pasar dengan melakukan penjualan sebesar Rp11,35 miliar.

Di Asia, Shanghai naik 0,36%, Hang Seng turun 1,33%, Nikkei turun 1,78%, dan Seoul 1,25%.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ITMG turun 1,11% ke Rp48.800, ASII turun 0,88% ke Rp56.300, GGRM turun 0,97% ke Rp40.700, INTP turun 2,09% ke Rp16.350, SMDR turun 6,97% ke Rp4.000, dan PTBA turun 1,11% ke Rp22.150.

Krisis Nuklir Jepang Memuncak, IHSG Melemah 25 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh semakin dalam hingga siang ini, melemah 25 poin. Perdagangan di lantai bursa pun sepi menyusul bencana gempa dan krisis nuklir yang memuncak di Jepang.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 8,749 poin (0,24%) ke level 3.737,089. Gempa dan krisis nuklir di Jepang menjadi pemicu sentimen negatif.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG terus terjebak di zona merah dan sempat menyentuh level terendahnya di 3.717,436, atau turun hampir 30 poin.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (12/4/2011), IHSG melemah 25,043 poin (0,67%) ke level 3.720,795. Sementara Indeks LQ 45 turun 5,090 poin (0,75%) ke level 665,424.

Sentimen negatif kembali datang dari negeri sakura. Gempa yang terjadi kemarin serta naiknya tingkat krisis nuklir Jepang menjadi level tujuh membuat bursa-bursa Asia tertekan di zona merah.

Sementara dari dalam negeri, investor masih menunggu pengumuman Bank Indonesia (BI) terkait tingkat suku bunga acuan (BI Rate). Aksi tunggu dan ambil untung masih mewarnai perdagangan hingga siang ini.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 43.063 kali pada volume 1,217 miliar lembar saham senilai Rp 1,465 triliun. Sebanyak 62 saham naik, 146 saham turun, dan 73 saham stagnan.

Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah, tak satu pun mampu menguat. Penurunan terbanyak dialami oleh sektor industri dasar yang melemah lebih dari 1%.

Mayoritas bursa-bursa di Asia masih tertekan bencana gempa dan krisis nuklir di Jepang sehingga tak mampu naik ke teritori positif. Hanya bursa China yang mampu menguat didorong saham-saham industri baja.

Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang ini:


  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 11,01 poin (0,36%) ke level 3.033,76.
  • Indeks Hang Seng jatuh 323,00 poin (1,33%) ke level 23.980,07.
  • Indeks Nikkei 225 terkoreksi 179,29 poin (1,84%) ke level 9.540,41.
  • Indeks Straits Times melemah 23,18 poin (0,73%) ke level 3.137,26.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 550 ke Rp 28.900, Cahaya Kalbar (CEKA) naik Rp 170 ke Rp 1.020, Asuransi Binda Dana Arta (ABDA) naik Rp 150 ke Rp 780, dan BFI Finance (BFIN) naik Rp 100 ke Rp 3.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 48.800, Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 56.300, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 400 ke Rp 40.700, dan Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 16.350.

Harga Emas Surut Setelah Rekor Baru


Jakarta -Harga emas mundur setelah mencetak rekor historis, dipicu oleh perkiraan penurunan pertumbuhan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) serta pernyataan Goldman Sachs untuk ambil untung di pasar komoditi.

Emas batangan pengiriman jangka pendek turun 0,3 persen menjadi $ 1,458.57 per ounce pada Senin (12/4/2011) pukul 9.10 di Singapura setelah menyentuh rekor tertinggi sejarah baru $ 1,478.18 kemarin. Emas untuk pengiriman Juni di New York melemah 0,7 persen menjadi $ 1,457.40, mundur dari rekor $ 1.478.

Minyak mentah di New York kemarin turun 2,5 persen dari 30 ; bulan tertinggi dan menyampaikan bahwa penurunan hari ini, kehilangan 1,5 persen menjadi $ 108,32 perbarel.

IMF mengatakan dalam sebuah pandangan global bahwa AS akan tumbuh 2,8 persen tahun ini, lebih lambat dari pada tahun 2010, dan pertumbuhan Jepang dipotong menjadi 1,4 persen dari 1,6 persen.

Pada tahun lalu, emas melonjak 26 persen dan perak lebih dari dua kali lipat terkait kerusuhan di Timur Tengah mendorong minyak, pemerintah Eropa bergulat dengan krisis hutang dan Jepang dilanda rekor gempa bumi.

Aset yang terdapat dalam produk-produk yang diperdagangkan di bursa ETF tercatat sebesar 2.050 ton metrik pada 11 April dibandingkan dengan catatan 2,114.6 ton pada 20 Desember, data dari 10 penyedia menunjukkan.

Perak spot melemah sebanyak 0,8 persen menjadi $ 39,9287 per ounce setelah mencapai $ 41,9525 kemarin, level tertinggi sejak 1980. Palladium Spot ; turun 0,3 persen menjadi $ 775,13 per ounce, sementara platinum melemah 0,4 persen menjadi $ 1,776.50 per ounce.

Vallar Bakal Tambah Investasi di BUMI Dekati 50%


INILAH.COM, Jakarta - Vallar Plc, Nathaniel Rothschild akan menambah investasi sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendekati 50%.

Mengutip Bloomberg, transaksi pertukaran saham ini diharapkan tuntas pada 10 Mei. Vallar telah melengkapi kepemilikannya atas BUMI sebesar 25% bulan lalu, dan akan menawarkan pertukaran satu saham dengan 57,7 saham perusahaan penghasil tambang terbesar di Indonesia ini. Demikian dikatakan co-founder Vallar, Darren Morris, di Jakarta kemarin. "Idealnya akhirnya kami memiliki hampir 50 persen saham BUMI, yang benar-benar akan mempererat hubungan antara BUMI dan Vallar," kata Rothschild. "Saya kira dari perspektif investor pasar saham Inggris akan senang dengan hal ini."

Pada November, Vallar telah sepakat untuk menginvestasikan $3 miliar di PT Bumi dan PT Berau Coal Energy Tbk dalam bentuk saham dan transaksi tunai untuk memperbesar sektor tambang di Indonesia, di tengah meningkatnya permintaan untuk bahan bakar dari India dan Cina. Vallar akan mengganti namanya menjadi Bumi Plc sesuai yang terdaftar dalam Bursa Efek London pada Mei ini.

"BUMI berencana untuk melakukan pembayaran utang tahap pertama ke China Investment Corp sebesar US$ 600 juta, lebih awal dari jadwal pada bulan Oktober tahun ini, sambil melanjutkan hubungan bisnis dengan China," kata Rothschild. "Tingkat leverage tidak akan menjadi masalah, yang kecepatan untuk melunasi ini sehingga akan mengurangi utang dalam jumlah banyak," tambahnya.

Vallar juga telah melengkapi akuisisi 75% saham di PT Berau Coal
Energy pada 8 April, dan memungkinkan untuk melakukan penawaran tender untuk membeli saham pelengkap di perusahaan tersebut sebesar Rp540 per lembar saham, pada bulan ini. Vallar akan menahan 5% saham free-float PT Berau Coal dalam penawaran tender tersebut. Dalam dua tahun ke depan perusahaan ini akan menambah free-float 20%.

Vallar setuju untuk membeli 26,2 miliar saham Berau Coal dengan nilai Rp540 per lembar saham, dengan total sebesar Rp14,1 triliun dari PT Bukit Mutiara, PT Recapital Securities. Bakrie Group, selaku pemilik dari Bumi dan Bukit Mutiara, menerima pertukaran dengan Vallar, sehingga saat ini Bakrie Group memiliki 54,6% dan Bukit Mutiara 13,2% di perusahaan tersebut.

Dalam bursa Jakarta, saham BUMI tidak berubah pada Rp3.250 pada pukul 1:46 siang kemarin. Saham ini telah meningkat sekitar 7 persen tahun ini, dibandingkan dengan keuntungan 1,3 persen pada IHSG. Sementara saham Berau turun 1,8 persen menjadi Rp550.

Prediksi IMF Tekan Bursa Di Amerika Serikat

NEW YORK: Prediksi International Monetary Fund yang memangkas pertumbuhan Amerika Serikat ikut menekan bursa saham negara tersebut.

Hal ini menyebabkan indeks Standard & Poor's 500 kembali melemah dalam tiga hari terakhir. Indeks S&P melemah 0,3% menjadi 1.324,46 pada pukul 4 sore waktu setempat di New York.

Prediksi IMF juga turut menekan harga minyak seiring dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan AS dan Jepang dan menyatakan harga minyak yang tinggi berisiko bagi ekspansi ekonomi global. Selain itu, pelemahan harga minyak juga didukung oleh negosiasi yang digelar Uni Afrika untuk meredakan ketegangan di Libia.

Bruce McCain, Chief Investment Strategis unit private banking Keycorp di Cleveland, pengelola US$22 miliar, menilai laporan IMF menarik perhatian investor. "Ini adalah pesan yang sangat jelas. Pasar saham bertahan meski mencoba untuk naik ke atas," ujarnya

S&P 500 telah menguat 5,3% pada tahun ini seiring dengan paket stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah serta didukung membaiknya laba korporasi. Raihan laba untuk perusahaan yang tergabung dalam S&P 500 telah tumbuh sebesar 12% dan diperkirakan bakal naik 17% pada tahun ini berdasarkan estimasi analis yang dikomplasi oleh Bloomberg.

Harga saham Occidental Petroleum Corp dan Anadarko Petroleum Corp merosot sekitar 3,1% setelah hanya minyak melemah 2,5%. Selain itu, harga saham General Motors Co. melemah 2,4% setelah China menyatakan penjualan kendaraan sulit mencapai prediksi.

Harga minyak untuk kontrak pengiriman Mei turun sebanyak US$1,21, atau 1,1% menjadi US$108,71, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di US$108,83 pukul 08:44 waktu Sydney. Kemarin, harga kontrak tersebut turun US$2,87, atau 2,5% menjadi US$109,92, penurunan terbesar
sejak 15 Maret.

Menurut laporan IMF, ancaman kenaikan harga minyak lebih lanjut menjadi ‘kunci risiko pelemahan’ bagi pertumbuhan global. “Minyak akan naik 36% pada 2011 menjadi US$107,16 per barel, berdasarkan harga
rata-rata Brent Inggris, Dubai dan West Texas Intermediate crudes,” ungkap IMF. Perkiraan pada Januari adalah minyak berada di level US$89,50 per barel pada tahun ini.(mmh)

Bursa Jepang Merosot, IHSG Waspada


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup naik tipis, dengan kenaikan tertinggi disumbang oleh sektor perkebungan. IHSG berjalan perlahan dan tidak searah dengan pergerakan mayoritas bursa regional.

Pada perdagangan awal pekan, Senin (11/4/2011), IHSG ditutup naik tipis 4,027 poin (0,10%) ke level 3.745,838. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,911 poin (0,13%) ke level 670,514.

Pergerakan IHSG yang serba tipis dan flat masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa (12/4/2011). Investor akan menantikan pengumuman BI Rate pada siang ini, meski diprediksi BI tidak akan mengubah kebijakannya menyusul terjadinya deflasi pada Maret.

Bursa Wall Street kemarin ditutup flat. Saham-saham energi luruh menyusul turunnya harga minyak mentah dari puncak tertingginya. Saham-saham bergerak perlahan karena investor kini mulai khawatir akan musim laporan keuangan triwulan pertama ini.

Pada perdagangan Senin (11/4/2011), indeks Dow Jones industrial average menguat tipis 1,06 poin (001%) ke level 12.381,11. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 3,71 poin (0,28%) ke level 1.324,46 dan Nasdaq melemah 8,91 poin (0,32%) ke level 2.771,51.

Bursa Jepang kembali mengalami penurunan yang cukup besar setelah terjadinya gempa besar lagi. Indeks Nikkei-225 pada Selasa pagi ini terpantau sudah merosot 144,11 poin (1,48%) ke level 9.575,59.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG kemarin ditutup naik 4 point (+0.11%) ke level 3,745.84 dengan volume transaksi sebesar 8 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 4.9 triliun. Hampir semua sektor mengalami kenaikan pada hari ini kecuali mining, consumer, dan finance dengan kenaikan tertinggi disumbangkan sektor agriculture (+1.68%). Tercatat sebanyak 92 saham mengalami kenaikan, 108 saham mengalami penurunan, 102 saham tidak mengalami perubahan dan 141 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Kenaikan tertinggi dipimpin oleh BBCA, TLKM, SMMA, UNTR dan INTP sementara penurunan tertinggi hari ini dipimpin oleh BBRI, DSSA, BMRI, EXCL dan ICBP. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp187 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBCA, LPKR, TINS, BMRI dan BUMI. IHSG kemarin bergerak anomali dengan mayoritas bursa-bursa regional lainnya yang tercatat turun, naiknya sejumlah harga komoditas mejadikan katalis positif bagi pergerakan IHSG hari ini.

Secara teknikal, IHSG terlihat rawan dengan aksi profit taking melihat candlestick yang membentuk pola spinning top di area upper band dengan indikator stochastic yang telah membentuk death cross di area overbought sementara MACD histogram mulai bergerak memendek di area positif.

Pada perdagangan hari ini (11/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,712-3,771 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. JSMR, TLKM, dan SMCB.

Panin Sekuritas:

IHSG menguat tipis ditengah ancaman profit taking. Aksi beli saham bluechip oleh investor didorong oleh optimisme stabilnya perekonomian nasional. Disisi lain pergerakan indeks juga dibayangi oleh kekhawatiran investor global menyusul kembali terjadinya gempa di Jepang. Kami perkirakan indeks hari ini akan bergerak mixed terbatas. Mendekati level rekor tertinggi, IHSG dibayangi oleh mulai munculnya tekanan jual. Kisaran support-resistance 3.727-3.775. Saham pilihan : UNTR, BWPT, SMCB

Kresna Sekuritas:

Profit taking kembali meningkat seiring JCI yang mendekati level tertingginya. Terbentuknya shooting star pada JCI menjadi sinyal potensi tekanan jual lanjutan. Untuk hari ini IHSG diperkirkan masih akan mencoba menguji resisten dengan bergerak di kisaran 3712-3775 dengan TINS dan PTBA sebagai saham pilihan.

Indosurya:

Pada perdagangan Selasa (11/4) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.700-3.727 dan resistance 3.750-3.770. IHSG masih terus bergerak naik dengan membentuk kembali spinning tops di posisi atas. Tetapi, kali ini dengan ekor atas yang lebih panjang dari sebelumnya. Hal ini memperlihatkan kekuatan daya jual yang mulai menekan harga namun, masih tertahan oleh kekuatan daya beli. Meski pola ini telah membawa candle berada di area overbought namun, masih tetap bergerak naik. Akan tetapi, dimungkinkan terjadi koreksi sewaktu-waktu karena posisinya yang rentan. MACD masih bergerak naik dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih berada di atas area overbought namun, mulai terlihat gejala penurunan. Meski sentimen positif yang beradar di pasar mampu menghalau / menutupi sentimen negatif yang berhembus ke bursa namun, Investor tetap berhati-hati bila terdapat sinyal profit taking.

Saham Energi Tahan Wall Street


New York - Saham-saham energi luruh menyusul turunnya harga minyak mentah dari puncak tertingginya. Saham-saham bergerak perlahan karena investor kini mulai khawatir akan musim laporan keuangan triwulan pertama ini.

Kekhawatiran meningkat karena biaya bahan baku meningkat dan juga adanya dampak dari gempa di Jepang. Hal itu diprediksi akan berdampak pada musim laporan keuangan mendatang.

"Perusahaan-perusahaan akan mencoba untuk membuang ekspektasi di kuartal II. Fokus pasar kini lebih pada internal," ujar Subodh Kumar, chief investment strategist Subodh Kumar & Associates seperti dikutip dariReuters, Selasa (12/4/2011).

Pada perdagangan Senin (11/4/2011), indeks Dow Jones industrial average menguat tipis 1,06 poin (001%) ke level 12.381,11. Indeks Standard & Poor's 500 melemah tipis 3,71 poin (0,28%) ke level 1.324,46 dan Nasdaq melemah 8,91 poin (0,32%) ke level 2.771,51.

Perdagangan masih sepi dengan transksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,73 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

Saham-saham sektor energi melemah setelah harga minyak mentah turun karena profit taking. Saham Occidental Petroleum tercatat turun 3,2%, indeks energi S&P juga turun 1,9%.

Kemarin harga minyak mentah akhirnya kena profit taking setelah sempat melonjak ke titik tertingginya dalam 2 tahun terakhir. Minyak light sweet turun 2,87 dolar menjadi US$ 109,92 per barel, minyak Brent turun 2,67 dolar menjadi US$ 123,98 per barel.