Senin, 18 April 2011

Ini dia alasan saham ANTM dilanda aksi jual di tengah rekornya harga emas

Date : Apr 18 2011, 15:36
Title : News Story
Header : Ini dia alasan saham ANTM dilanda aksi jual di tengah rekornya harga emas


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Kontrak harga emas dunia kembali menembus rekor baru. Pagi tadi,
kontrak harga emas di NYMEX untuk pengantaran cepat naik 0,1% menjadi US$
1.488,68 per troy ounce. Pada pukul 10.00 waktu Singapura, kontrak yang sama
berada di level US$ 1.485,35. Sementara itu, kontrak harga emas untuk
pengantaran Juni di New York juga meroket ke level rekor baru di posisi US$
1.489,70 per troy ounce.
Namun, melonjaknya harga emas tidak diikuti oleh kenaikan saham PT Aneka
Tambang (ANTM). Malah, saham milik produsen emas ini dilanda aksi jual. Pada
pukul 13.03, saham ANTM tercatat turun 1,6% menjadi Rp 2.325.
Menurut Managing Research Indosurya Securities Reza Priyambada, pergerakan
harga saham tidak selamanya mengikuti pergerakan harga komoditas. "Memang sudah
menjadi persepsi investor kalau Antam itu identik dengan emas. Padahal, tidak
bisa dihubungkan begitu saja," jelasnya.
Reza memaparkan, berdasarkan laporan kinerjanya, pendapatan terbesar ANTM
berasal dari feronikel yang mencapai 42%. Sementara, pendapatan dari emas
menyumbang sekitar 21,94%. "Itu pun berada di posisi ketiga setelah bijih nikel
yang mencapai 27%," kata Reza.
Lantas, apa yang menyebabkan penurunan saham ANTM hari ini? Menurutnya,
saham ANTM termasuk salah satu bluechips yang terkena aksi jual. Dia
memaparkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mayoritas saham sudah masuk
area overbought. Artinya, "Indeks dan sejumlah saham rawan profit taking,"
imbuh Reza.
Sebab, secara fundamental, kinerja ANTM cukup memuaskan. "Tingkat
pendapatannya naik. Bahkan laba bersihnya naik 2,78 kali. Sangat besar,"
katanya.
Dilihat secara teknikal, diperkirakan ANTM akan berada pada support
2.275-2.325 dan resistance 2.375-2.450. Candle membentuk pola tweezers bottom
setelah mengalami penurunan beberapa hari.
"Hal ini mengindikasikan berkurangnya kekuatan daya jual untuk menekan
harga. Apalagi tekanan jual sebelumnya telah membawa ANTM berada di bawah area
overbought," urainya panjang lebar.
Dia menambahkan, MACD gagal membentuk death cross dengan histogram positif
yang mendatar. RSI, Williams %R, dan Stochastic masih mencoba reversal untuk
menyentuh kembali area overbought. "Bila pasar mendukung, ANTM bisa limited buy
pada kisaran harga Rp 2.325-2.375 dengan target harga Rp 2.450. Cut loss bila
menyentuh Rp 2.250," tegasnya.
[ Barratut Taqiyyah ]
KONTAN Mon, 18 Apr 2011 ( 15:23:56 WIB )
=======================================================================================

Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut

Date : Apr 18 2011, 15:36
Title : News Story
Header : Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Keputusan pengadilan tingkat pertama yang memenangkan Siti
Hardijanti Rukmana dalam perkara gugatan kepemilikan saham tidak hanya
menjatuhkan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), tapi juga menyeret
emiten grup Bhakti lainnya.
Hingga pukul 15.03 WIB, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sudah tumbang
5,26% ke level Rp 720 per saham. Bahkan, sebelumnya sempat jatuh ke Rp 710 per
saham.
Pada waktu yang sama, saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) jatuh 1,75% ke
Rp 168 per saham, dan sempat menyentuh level Rp 167 per saham.
Adapun, saham MNCN masih melanjutkan koreksi yang sudah terjadi sejak
akhir pekan lalu. Saat ini, saham emiten yang dulu bernama TPI ini jatuh 2,44%
ke Rp 800, bahkan sempat melorot ke level Rp 780 per saham pada perdagangan
sesi pertama.
[ Dupla Kartini ]
KONTAN Mon, 18 Apr 2011 ( 15:19:13 WIB )
=======================================================================================

Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut

Date : Apr 18 2011, 15:36
Title : News Story
Header : Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Keputusan pengadilan tingkat pertama yang memenangkan Siti
Hardijanti Rukmana dalam perkara gugatan kepemilikan saham tidak hanya
menjatuhkan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), tapi juga menyeret
emiten grup Bhakti lainnya.
Hingga pukul 15.03 WIB, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sudah tumbang
5,26% ke level Rp 720 per saham. Bahkan, sebelumnya sempat jatuh ke Rp 710 per
saham.
Pada waktu yang sama, saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) jatuh 1,75% ke
Rp 168 per saham, dan sempat menyentuh level Rp 167 per saham.
Adapun, saham MNCN masih melanjutkan koreksi yang sudah terjadi sejak
akhir pekan lalu. Saat ini, saham emiten yang dulu bernama TPI ini jatuh 2,44%
ke Rp 800, bahkan sempat melorot ke level Rp 780 per saham pada perdagangan
sesi pertama.
[ Dupla Kartini ]
KONTAN Mon, 18 Apr 2011 ( 15:19:13 WIB )
=======================================================================================

Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut

Date : Apr 18 2011, 15:36
Title : News Story
Header : Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Keputusan pengadilan tingkat pertama yang memenangkan Siti
Hardijanti Rukmana dalam perkara gugatan kepemilikan saham tidak hanya
menjatuhkan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), tapi juga menyeret
emiten grup Bhakti lainnya.
Hingga pukul 15.03 WIB, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sudah tumbang
5,26% ke level Rp 720 per saham. Bahkan, sebelumnya sempat jatuh ke Rp 710 per
saham.
Pada waktu yang sama, saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) jatuh 1,75% ke
Rp 168 per saham, dan sempat menyentuh level Rp 167 per saham.
Adapun, saham MNCN masih melanjutkan koreksi yang sudah terjadi sejak
akhir pekan lalu. Saat ini, saham emiten yang dulu bernama TPI ini jatuh 2,44%
ke Rp 800, bahkan sempat melorot ke level Rp 780 per saham pada perdagangan
sesi pertama.
[ Dupla Kartini ]
KONTAN Mon, 18 Apr 2011 ( 15:19:13 WIB )
=======================================================================================

Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut

Date : Apr 18 2011, 15:36
Title : News Story
Header : Saham grup Bhakti berguguran pasca putusan pengadilan untungkan Tutut


Story
=======================================================================================
JAKARTA. Keputusan pengadilan tingkat pertama yang memenangkan Siti
Hardijanti Rukmana dalam perkara gugatan kepemilikan saham tidak hanya
menjatuhkan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), tapi juga menyeret
emiten grup Bhakti lainnya.
Hingga pukul 15.03 WIB, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sudah tumbang
5,26% ke level Rp 720 per saham. Bahkan, sebelumnya sempat jatuh ke Rp 710 per
saham.
Pada waktu yang sama, saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) jatuh 1,75% ke
Rp 168 per saham, dan sempat menyentuh level Rp 167 per saham.
Adapun, saham MNCN masih melanjutkan koreksi yang sudah terjadi sejak
akhir pekan lalu. Saat ini, saham emiten yang dulu bernama TPI ini jatuh 2,44%
ke Rp 800, bahkan sempat melorot ke level Rp 780 per saham pada perdagangan
sesi pertama.
[ Dupla Kartini ]
KONTAN Mon, 18 Apr 2011 ( 15:19:13 WIB )
=======================================================================================

Lippo Group Naikkan Kepemilikan di LPKR



INILAH.COM, Jakarta - Lippo Grup, melalui salah satu afiliasinya, Pacific Asia Holdings Limited telah melaporkan kepada Bapepam bahwa grup tersebut telah melakukan pembelian melalui pasar sebanyak 3,02% atau 652 juta lembar saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sehingga meningkatkan kepemilikan dan kendali atas LPKR menjadi 25,02%.

Dalam siaran persnya, Senin (18/4), Direktur LPKR Mark Wong menyampaikan pembelian saham telah dilakukan dalam lima hari sampai dengan Jumat 15 April 2011 dan telah dilaporkan kepada Bapepam sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lippo Grup menyatakan bahwa mereka berniat untuk lebih meningkatkan kepemilikan mereka dalam Perseroan sepanjang memungkinkan, yang mencerminkan keyakinan mereka terhadap LPKR dan daya tarik nilai serta pertumbuhan Perseroan .

Investasi lebih lanjut, pemegang saham pendiri ini menegaskan komitmen dan keyakinan mereka terhadap pertumbuhan properti di Indonesia, yang diproyeksikan akan melebihi tingkat pertumbuhan PDB Indonesia. Dalam sektor properti yang terfragmentasi, hanya segelintir perusahaan properti yang mampu bangkit untuk menjawab tantangan dan peluang dalam sektor properti di Indonesia.

Lippo Karawaci, dengan visi, profesionalisme, semangat kewirausahaan dan divisi bisnis yang kuat yang dimilikinya, telah memimpin untuk berada di garis depan prospek yang menarik ini. Yang mendasari perjalanan transformasional LPKR untuk meningkatkan nilai dari grup properti sebesar US$3 miliar menjadi US$8 miliar, adalah komitmennya untuk;
1) Mempercepat pengembangan dan penjualan kawasan pemukiman/township yang mapan, terkenal, yang memiliki fasilitas infrastruktur terbaik dan land bank yang luas, berbiaya rendah, dan terbaik.
2) Meningkatkan divisi Healthcare di bawah bendera Siloam Hospitals empat kali lipat menjadi 25 rumah sakit dengan pendapatan tahunan US$500 juta dalam lima tahun ke depan, yang memberikan kontribusi terhadap transformasi sosial Indonesia dalam meningkatkan standar dan kualitas hidup masyarakat secara nasional.
3) Tetap menjadi pengembang dan operator mal yang dominan di Indonesia, menambahkan 15 mal regional dalam 5 tahun ke depan ke dalam portofolio 25 mal yang saat ini dimiliki dan dikelola Perseroan di seluruh Indonesia, dalam sektor ritel yang berkembang cepat di negara ini.
4) Mengembangkan bisnis aset manajemen menjadi lebih dari US$3 miliar dalam 3 sampai 5 tahun ke depan dan pada saat yang sama mendapatkan dan membiayai sebagian besar investasi modal yang diperlukan untuk perluasan Mall dan Rumah Sakit LPKR.

LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar senilai Rp15,36 triliun atau US$1,77 miliar.

Apa Prediksi Analis untuk Saham BUMI?


INILAH.COM, Jakarta- Saham PT Bumi Resources (BUMI) masih stagnan hingga perdagangan sesi pertama awal pekan ini. Bagaimana prediksi para analis?

Christine Salim, Head of Research Samuel Sekuritas masih melihat potensi pada emiten ini. Menurutnya, BUMI telah menguat 7,9% sejak awal tahun dan mengungguli IHSG. Katalis bursa akan datang dari berlanjutnya penurunan pinjaman.

Selain itu, rencana Vallar untuk meningkatkan kepemilikan di BUMI hingga 50% akan menjadi katalis positif pergerakan harga saham. “Kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp3.950 per saham, menyiratkan PER (price earning ratio)2012 sebesar 14,9 kali,” katanya.

Seperti diketahui, Vallar Plc berencana meningkatkan kepemilikan di BUMI menjadi 50% di BUMI pada 10 Mei, dengan menawarkan pemegang saham BUMI mekanisme swap saham. Dengan rasio swap 57,7: 1, berarti setiap 57,7 saham BUMI akan ditawarkan 1 saham Vallar. “Hal ini menyiratkan harga konversi sebesar Rp3.240 per saham,” ujarnya.

Sentimen positif lain berasal dari pengurangan utang BUMI yang kini berada dalam proses. BUMI berencana mengurangi total kredit US$975 juta hingga akhir 2011, terdiri dari US$600 juta pinjaman CIC (China Investment Corporation)dan US$375 konversi obligasi.

“Kami memperkirakan penghematan bunga sebesar US$ 228 juta selama 2 tahun, mengurangi denda US$ 30 juta jika utang dilunasi secara tunai,” tuturnya.

Apalagi BUMI menyebutkan bahwa mungkin CIC berkeinginan menjadi mitra jangka panjang. Christine melihat ada tiga skenario potensial, yakni kesepakatan kas, debt to equity swap di BRMS (anak usaha BUMI, PT Bumi Resources Minerals)atau Vallar, serta kombinasi pertama dan kedua.

Senada dengan pengamat pasar modal Willy Sanjaya yang optimistis, saham BUMI dapat mencapai level 4.500. Menurutnya, masuknya Vallar ke BUMI menjadi indikasi positif bagi investor lokal, terutama untuk masuk ke saham batu bara ini. Apalagi BUMI berencana melunasi utang kepada CIC. "Utang lama yang akan dibayar dengan dana internal sehingga memberi dampak positif," ujar Willy.

Pada perdagangan Senin (18/4) sesi pertama, BUMI berada di level Rp3.350, atau stagnan dari penutupan pekan lalu. Emiten batu bara ini sudah bertahan di angka ini sejak Kamis (14/4).

Willy menilai, kalau ada koreksi yang terjadi atas saham BUMI, hal ini dapat dijadikan momentum bagi pelaku pasar untuk mengakumulasi saham BUMI. “Saya masih rekomendasi saham ini,” katanya.

Saat ini, imbuh Willy, pelaku pasar sedang menunggu laporan keuangan kuartal pertama 2011. Sementara itu, kinerja 2010 BUMI cukup positif. BUMI melaporkan laba bersih 2010 sebesar US$ 311 juta (YoY 63,4%) dan pendapatan sebesar US$ 4.369 juta (19,2% YoY).

Christine menilai, laba bersih ini sesuai dengan ekspektasi, namun 18,7% lebih tinggi dari konsensus. “Sedangkan pencapaian pendapatan mengalahkan konsensus dan perkiraan kami,”ujarnya.

Untuk tahun ini, produksi batubara dan harga jual rata-rata (ASP) yang tinggi akan mendukung kinerja perseroan. Manajemen mentargetkan pertumbuhan 10% produksi batubara menjadi 66 juta ton pada 2011.

Sementara patokan untuk ASP adalah US$ 77/ton untuk 2011, 8,5% lebih tinggi dibandingkan 2010, “Pedoman produksi batubara ini sejalan dengan estimasi kami, meski kami berharap ASP lebih tinggi sebesar US$82,5/ton,” katanya. [mdr]

Saham Produsen Sawit Bikin IHSG Tergelincir


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah super tipis 0,75 poin akibat tekanan jual di saham-saham agrikultur, terutama saham produsen sawit. Indeks bergerak fluktuatif di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai.

Mengawali perdagangan awal pekan, pagi tadi IHSG dibuka menguat tipis 4,257 poin (0,11%) ke level 3.734,769. Selain terbawa arus penguatan bursa regional, investor juga masih menunggu laporan keuangan emiten di triwulan I-2011.

Atas aksi tunggu tersebut, perdagangan di bursa berjalan tidak terlalu ramai. Setelah sempat menguat, akhirnya IHSG bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan setelah jatuh di level terendahnya 3.723,958.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (18/4/2011), IHSG turun tipis 0,750 poin (0,03%) ke level 3.729,762. Sementara Indeks LQ 45 justru naik tipis 0,315 poin (0,04%) ke level 669,047.

Saham-saham komoditas, terutama sawit, memimpin kejatuhan bursa hari ini menyusul harga sawit yang belum juga membaik. Beberapa saham produsen sawit yang terkoreksi antara lain Sampoerna Agro (SGRO), Astra Agro (AALI), dan Bakrie Sumatera (UNSP).

Beberapa indeks sektoral terjebak di zona merah, seperti halnya indeks sektor agrikultur yang melemah paling dalam. Namun demikian, mayoritas masih bertahan di zona hijau.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 49.346 kali pada volume 1,647 miliar lembar saham senilai Rp 1,619 triliun. Sebanyak 79 saham naik, 104 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih mampu bertahan di zona hijau dengan penguatan yang tipis. Sayangnya, bursa Jepang masih terjebak di zona merah seperti IHSG menyusul sentimen kinerja Tokyo Electric Power Co yang tertekan krisis nuklir.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:


  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,30 poin (0,27%) ke level 3.058,83.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 37,28 poin (0,16%) ke level 24.045,35.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 10,41 poin (0,11%) ke level 9.581,11.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 7,07 poin (0,22%) ke level 3.160,37.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Citra (SCMA) naik Rp 150 ke Rp 4.150, Ace Hardware (ACES) naik Rp 125 ke Rp 2.650, Resorces Alam (KKGI) naik Rp 125 ke Rp 4.525, dan Inovisi (INVS) naik Rp 100 ke Rp 7.350

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.500 ke Rp 25.000, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 850 ke Rp 27.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 350 ke Rp 48.400, dan Astra Internasional (ASII) 200 ke Rp 15.900.

2 Anggota DPRD Pimpin Demo Massa Tuntut 7% Saham Newmont

Sumbawa - Dua Anggota DPRD Sumbawa Barat langsung turun tangan memimpin demo massa di depan pintu utama tambang Newmont. Demo ini menuntut agar hak 7% saham divestasi Newmont diserahkan ke Pemda.

Setelah sempat dibubarkan oleh aparat Kepolisian, sekitar 500 lebih massa kembali berdemo. Selain ada dua anggota DPRD, camat pun ikut turun berdemonstrasi.

Dari pantauan detikFinance, Senin (18/4/2011), kedua Anggota DPRD ini berdiri di atas kendaraan yang dilengkapi sound system untuk kberorasi.

Kedua anggota DPRD tersebut adalah Fuad Syaifuddin dan Syaifullah. Para pendemo juga membawa spanduk-spanduk tuntutan dan bendera-bendera. Akibat demo ini, jalan raya di depan pintu tambang lumpuh total.

Sementara itu, dari keterangan Kapolres Sumbawa Barat AKBP Hadi Gunawan, 2 orang pendemo telah diamankan karena dicurigai bertindak sebagai provokator. "Kami juag sedang mengejar massa yang melakukan pelemparan batu ke polisi," ujar Hadi saat ditemui di lokasi.

Pihak polisi menyiapkan water canon untuk bersiaga jika demo kembali rusuh. Hadi mengatakan, polisi awalnya terpaksa membubarkan massa karena demo dilakukan tak sesuai kesepakatan. Warga memaksa masuk ke area tambang.

Seperti diketahui, pada pekan lalu gelombang aksi warga Sumbawa Barat yang menyasar Newmont memrotes pemerintah pusat yang tak kunjung menyerahkan hak pembelian 7% divestasi saham Newmont 2010, pada daerah. Gelombang aksi warga itu sempat rusuh, warga memblokir jalan akses ke lokasi tambang. Terakhir Rabu (13/4/2011) siang, menggunakan 100 perahu, ratusan warga menggempur area pelabuhan khusus konsentrat PTNNT. Warga ingin menduduki pelabuhan, namun dihadang polisi.

Sesuai kontrak karya, pemegang saham asing NNT diwajibkan mendivestasikan 51% saham asingnya yang berjumlah 80% itu ke pihak nasional dengan jadwal paling akhir seharusnya Maret 2010. Sebanyak 20% sudah dikuasai nasional melalui Pukuafu, sehingga NNT mesti mendivestasikan 31% sisanya.

Jadwal divestasi 31% saham NNT sesuai kontrak karya adalah 3% Maret 2006, 7% Maret 2007, 7% Maret 2008, 7% Maret 2009, dan 7% Maret 2010. Namun semua jadwal divestasi itu mundur, dan kini tersisa 7% saham untuk jatah divestasi tahun 2010.

PT Multi Daerah Bersaing (MDB) sudah menguasai 24% saham divestasi dan berniat memiliki 7% divestasi 2010 sisanya. MDB merupakan perusahaan patungan PT Daerah Maju Bersama (DMB) dengan PT Multicapital, yang merupakan anak usaha Grup Bakrie. Sementara, DMB merupakan BUMD milik tiga pemda, yakni Pemda Sumbawa, Pemda Sumbawa Barat, dan Pemda NTB.

Kini sisa jatah divestasi sebesar 7% menjadi rebutan. Pihak Pemkab Sumbawa Barat menginginkan saham tersebut jatuh ke tangannya, dan mengancam akan menutup operasional Newmont jika tidak mendapatkannya. Sementara pemerintah pusat seperti disampaikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, menegaskan akan membeli saham tersebut.

Permintaan Baja Naik, Saham KRAS Dikerek ke Rp 1.500?


Meningkatnya permintaan membuat harga baja dunia naik cukup tinggi, atas sentimen itu sejumlah bandar dikabarkan akan mengerek harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ke level Rp 1.500 per lembar.

Menurut data Bloomberg, baja canai panas atau hot rolled coil di New York Mercantile Exchange sudah naik 24,4% dibanding harga awal tahun. Menurut salah satu pelaku pasar, sentimen itu akan membuat kinerja KRAS naik di tahun ini.

"Kenaikan harga dan permintaan yang tinggi akan baja diperkirakan akan memperbesar laba KRAS," kata si pelaku pasar tersebut, Senin (18/4/2011).

Permintaan yang tinggi itu diantaranya datang dari Hyundai Heavy Industries Co, pembeli terbesar di dunia plat baja yang berencana untuk meningkatkan penggunaan bahan baku 14% tahun ini, bersama dengan tingginya permintaan kapal kontainer dan konstruksi kapal tanker minyak.

"Selain itu KRAS menanti proyek-proyek besar dari Nippon Steel yang makin lama makin erat menggandeng KRAS sebagai mitranya, dan beberapa proyek lokal di bidang agrikultur dan infrastruktur lainnya," katanya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat KRAS akan bekerjasama dengan Nippon Steel untuk research and development konstruksi bangunan tahan gempa, baik design maupun material bahan. Baja dipergunakan sebagai bahan utama untuk konstruksi bangunan tahan gempa karena tingkat kekuatan dan elastisitas tinggi.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.55 waktu JATS, saham KRAS naik 10 poin (0,84%) ke level 1.200 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 11.403 kali dengan volume 295.165 lot senilai Rp 177,878 miliar.


Disclaimer: Redaksi detikFinance tidak bertanggung jawab atas isi dari rumor saham ini. Semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor.

Semakin Berkilau, Emas Lagi-Lagi Cetak Rekor


SINGAPURA - Harga emas kembali mencetak rekor harga tertingginya pada awal pekan ini. Penguatan harga emas ini disokong oleh kekhawatiran krisis global, dan krisis utang Eropa.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/04/2011), harga emas melejit ke posisi USD1.488,5 per ounce, tapi lalu harga komditas ini perlahan mengendur ke USD1.485,4 per ounce. Sementara harga emas di pasar berjangka stagnan di USD1.486,7 per USD.

"Bukanlah hal mengejutkan jika harga emas melejit harganya di tengah situasi sekarang ini," kata trader di Invester Australia Darren Heathcote.

Di sisi lain harga minyak tampak bergerak melemah ke USD109 per barel usai mencetak kenaikan harga selama tiga hari berturut-turut. Tapi harga emas ini telah mengalami kenaikan harga hingga 20 persen (year to date).

Sementara harga emas juga berhasil mencetak harga tertingginya selama 31 tahun terakhir dengan parkir di level USD43,26 per ounce.

Elnusa Incar Pendapatan Seismik US$ 55 Juta


Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) mengincar pendapatan dari lini bisnis seismic marine sebesar US$ 55 Juta. Dalam mengejar target tersebut, ELSA menggandeng CGGVeritas meluncurkan kapal seismik.

"Perseroan intensif mengembangkan kekuatan di jasaseismic marine sejalan kebutuhan eksplorasi cadangan-cadangan migas di lokasi lepas pantai dan laut dalam," kata Direktur Utama Elnusa Suharyanto dalam siaran persnya, Senin (18/4/2011).

Menurutnya, operasi kapal seismik sepenuhnya dilakukan Elnusa bersama CGGVeritas yang membentuk Joint Venture (JV) Company. CGGVeritas adalah perusahaan jasa seismik multinasional yang berkantor pusat di Perancis.

"Perseroan berkesempatan untuk meraih pasar lokal maupun regional yang sangat potensial dengan target peroleh pendapatan dari bisnis seismic marine ini sebesar US$ 55 juta," tambahnya.

Pembentukan JV Company untuk mengoperasikan kapal seismik merupakan bagian dari strategi usaha jangka panjang perseroan untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi.

"Kerja sama CGGVeritas dengan Elnusa sebagai market leader jasa seismik di Indonesia adalah untuk menjawab tantangan pasar offshore Indonesia yang sangat potensial," kata CEO CGGVeritas, Jean-George Malcor.

Regional & Grup Astra Ganduli IHSG Pekan Ini

INILAH.COM, Jakarta - Laju IHSG pekan ini diprediksi variatif. Peluang negatifnya sentimen regional dan grup Astra, menganduli gerak market. Tapi, ada peluang pada saham-saham bank, semen dan perkebunan.

Head of Research PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, potensi variatif (mixed)-nya pergerakan market pekan ini, salah satunya karena faktor teknikal. Menurutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) akhir pekan lalu ditutup di level Rp3.730 yang merupakan resistance pertama. Sedangkan resistance keduanya di level 3.735.

Karena itu, dari sisi ini, arah market pekan ini masih berat untuk mencapai level resistance 3.750-3.789 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Karena itu, dengan sentimen yang ada saat ini, indeks belum tentu mencapai level rekor baru itu.

“Indeks memiliki level support 3.700. Jika support tersebut ditembus, indeks bakal terkoreksi ke level 3.675-3.600,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (17/4). Pada perdagangan Jumat (15/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 22,53 poin (0,61%) ke level 3.730,512.

Apalagi, lanjut Satrio, arah bursa Dow Jones memperlihatkan penurunan sehingga bisa memicu kontraksi di bursa saham regional dan jadi tekanan bagi IHSG. Dalam sepekan terakhir, Dow Jones bergerak turun. “Jika Dow berada di bawah support 12.300, trennya sudah mulai turun,” ujar Satrio.

Di sisi lain, pascagempa Jepang, Jumat (11/3), bursa regional naik terlalu tinggi dan cepat. Karena itu, kecenderungan untuk profit taking lebih besar.

Tapi, Satrio menggarisbawahi, kalaupun indeks turun, hanya bersifat jangka pendek. Untuk jangka menengah panjang, trennya masih menguat. Sebab, dari dalam negeri, sentimen positifnya masih banyak seiring akan dirilisnya kinerja emiten untuk kuartal pertama 2011. “Artinya, untuk melemah jauh pun, masih susah bagi IHSG,” ujarnya.

Menurutnya, investor menunggu dirilisnya laporan kinerja keuangan berbagai emiten untuk kuartal pertama 2011 yang diharapkan memberikan sentimen positif. “Tapi, pada intinya orang masih menunggu apakah indeks bisa mencapai level tertinggi baru lagi atau tidak,” ungkapnya.

Satrio sendiri memperkirakan baru di kuartal kedua 2011 ini, IHSG berpeluang mencapai rekor yang baru di atas 3.789. Rekor tersebut belum akan dicapai pada April ini. Sebagian besar emiten diekspektasikan mencatatkan laba bersih yang positif di kuartal pertama 2011. “Terutama terkait kenaikan harga komoditas. Begitu juga dengan perbankan,” tuturnya.

Di antaranya, bank Mandiri yang mendapat keuntungan dari Initial Public Offering (IPO) PT Garuda Indonesia (GIAA) Rp2,5 triliun yang belum masuk di laporan kinerja akhir 2010. “Jadi, untuk kuartal pertama positif,” tuturnya.

Tapi, pasar juga memikirkan apa yang akan terjadi dan tidak hanya bertumpu pada optimisme laba di kuartal pertama. Pasar juga mencermati kondisi yang sedang terjadi saat ini. “Untuk kuartal kedua dan seterusnya, orang mengantisipasi gangguan yang terjadi di grup Astra pacagempa dan tsunami Jepang,” ungkapnya.

Memang menurut Satrio, PT Astra Internasional (ASII) berpeluang mencatatkan laba positif di kuartal pertama tahun ini. Tapi, belakangan, emiten sektor otomotif ini dikabarkan menutup 5 pabriknya di Eropa akibat kekurangan suku cadang. “Karena itu, di kuartal dua, labanya berpeluang turun sehingga membebani laju IHSG karena kapitalisasinya yang besar,” imbuhnya.

Karena itu, untuk jangka pendek, pasar masih mengkhawatirkan tekanan jual lanjutan di saham-grup Astra. “Jika IHSG mengayun ke bawah, pasar akan lebih melirik saham lain dulu di luar grup Astra,” tuturnya.

Pada saat yang sama, Satrio juga mewanti-wanti agar pelaku pasar hati-hati pada saham-saham batu bara. Sebab, kinerja di sektor ini untuk full year 2010, tidak terlalu menggembirakan. Apalagi, jika kinerja kuartal pertama 2011, kurang positif. “Minat investor atas saham di sektor ini akan berkurang sehingga sentimennya adalah bearish di market,” tuksnya.

Jika dilihat dari rata-rata harga batu bara yang bertenger di atas US$123 per metrik ton memang bisa memacu kinerja emiten di sektor ini. Tapi, kondisi itu, belum tentu bisa mengejar ketertinggalan selama full year 2010.

Dia mencontohkan, kinerja PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) 2010 yang turun 30% di bawah ekspektasi. Tapi, para analis tidak menurunkan ekspektasinya atas saham ini di kuartal I/2011. “Karena itu, saat kinerjanya dirilis untuk kuartal pertama 2011, bakal mengecewakan,” papar Satrio.

Dalam situasi ini, Satrio merekomendasikan positif saham-saham di sektor perbankan, semen dan perkebunan karena berpeluang bullish. Kalaupun turun, menurutnya, justru menjadi kesempatan emas untuk beli.

Saham-saham pilihannya, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI), masing-masing di bawah Rp6.000 dan Rp6.500, PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP).

Lalu saham PP London Sumatera Indonesia (LSIP) seiring cum dividen yang signifikan dan PT Astra Agro Lestari (AALI). “Dengan kesulitan yang terjadi di ASII, AALI diharapkan bisa jadi konvensasinya,” urainya.

Sementara itu, di sektor pertambangan hanya PT Perusahaan Tambang Bukit Asam (PTBA) yang direkomendasikan positif. Dia merekomendasikan buy on weakness semua saham tersebut. “Jika IHSG menembus 3.900-4.100 semua saham pun sangat menarik,” imbuhnya. [mdr]

Dividen


Tidak lama lagi musim dividen tiba. Jangan heran jika hari-hari ini, banyak investor di bursa yang pasang telinga untuk mengetahui emiten mana saja yang akan bagi dividen dan berapa besar dividen yang akan dibagikan.

Hal ini bisa dipahami mengingat mayoritas perusahaan publik yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih yang lumayan.

Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham. Bagi sebagian investor terutama yang mengejar capital gain dividen bukanlah hal yang penting. Sebab, dibandingkan harga saham, biasanya rasionya tidaklah besar.

Selain itu, dividen dibagikan satu tahun sekali. Karena itu, investor yang orientasinya capital gain seringkali mengabaikan dividen. Apalagi, jika disimak lebih detil, di atas kertas ada atau tidak ada dividen sama saja. Bagaimana penjelasannya?

Dividen pada dasarnya adalah asset perusahaan yakni asset lancar berupa dana kas. Jika perusahaan mengambil asetnya dan menyerahkannya kepada pemegang saham sebagai dividen jelas sekali nilai aset lancar emiten tersebut berkurang. Misalnya perusahaan X selama tahun buku 2010 berhasil membukukan laba bersih Rp100 miliar.

Dalam pembukuan, jika laba bersih itu tidak dibagikan sebagai dividen, maka ia akan masuk sebagai laba ditahan. Dalam operasional perusahaan, laba ditahan ini akan memperkuat struktur modal dan juga arus kas yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan ekspansi atau kebutuhan belanja modal lainnya.

Namun, jika laba tadi sebagian dibagikan sebagai dividen maka itu berarti kas perusahaan akan berkurang dan dengan sendirinya nilai aset juga akan berkurang. Dalam contoh di atas jika manajemen X memutuskan 50 persen dari laba tadi dibagikan sebagai dividen, maka itu berarti arus kas atau aset perusahaan akan berkurang sebesar Rp50 miliar.

Bagaimana kaitannya dengan harga saham di bursa? Jika perusahaan X tadi memiliki total saham satu miliar lembar, maka setiap lembar saham akan memperoleh dividen Rp50. Dari sini bisa dilihat ada transfer aset dari perusahaan X menjadi aset pemegang saham X. Jika ada investor yang memiliki saham X sebesar satu juta lembar, maka ia akan mendapatkan tambahan kekayaan berupa dividen dari X sebesar Rp50 juta.

Dari sini tampak bahwa pembagian dividen itu tidak ada kaitannya dengan harga saham di bursa. Namun harus diingat bahwa pembagian dividen ini paling tidak mempunyai dua makna.

Pertama, kebijakan pembagian dividen menunjukkan bahwa perusahaan memiliki performa yang bagus. Jika setiap tahun perusahaan selalu membagikan dividen, maka hal itu menunjukkan bahwa arus kas perusahaan cukup stabil dan baik, tidak terganggu dengan rencana ekspansi yang akan dilakukan perusahaan.

Kedua, pembagian dividen menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan untuk masa mendatang tidak perlu diragukan. Investor atau pemegang saham akan merasa aman dengan arus kas perusahaan karena terbukti perusahaan bisa membagi dividen.

Dua hal itulah yang akan menambah kepercayaan publik terhadap performa dan kinerja perusahaan sehingga berlomba memburu sahamnya di bursa. Informasi bahwa perusahaan akan membagi dividen itulah yang menaikkan harga saham di pasar, bukan dividennya.

Dengan adanya kabar pembagian dividen, investor mempunyai ekspektasi yang baik sehingga mau membeli saham pada harga yang lebih mahal. (Tim BEI)

IHSG Terbawa Arus Penguatan Bursa Asia


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan di awal pekan dengan menguat tipis 4 poin. Selain terbawa arus penguatan bursa regional, investor juga masih menunggu laporan keuangan emiten di triwulan I-2011.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di Rp 8.675 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.662 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 4,202 poin (0,11%) ke level 3,734,714. Sedangkan Indeks LQ 45 menguat tipis 1,080 poin (0,16%) ke level 669,812.

Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (18/4/2011), IHSG dibuka menguat tipis 4,257 poin (0,11%) ke level 3.734,769. Indeks LQ 45 dibuka naik tipis 1,022 poin (0,15%) ke level 669,754.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, pergerakan IHSG belum banyak berubah, naik tipis 4,577 poin (0,12%) ke level3.735,089. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,906 poin (0,14%) ke level 669,638.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup positif melaju 22 poin. Meski ada insiden meledaknya sebuah bom, indeks masih mampu melaju paling kencang di antara bursa-bursa Asia.

Mayoritas bursa-bursa regional pagi ini melenggan di zona hijau. Hanya bursa Jepang yang tertekan akibat krisis nuklir yang menghantam neraca keuangan Tokyo Electric Power Co.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di pagi ini:

  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,78 poin (0,29%) ke level 3.059,31.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 53,56 poin (0,22%) ke level 24.061,63.
  • Indeks Nikkei 225 turun 21,98 poin (0,23%) ke level 9.569,54.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 11,93 poin (0,38%) ke level 3.165,23.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah di Rp 8.675 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.662 per dolar AS.