Senin, 25 April 2011

Asing paling banyak melepas saham TLKM di sesi sore






JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkubang di zona merah pada penutupan sesi sore. Aksi jual saham-saham berkapitalisasi besar menjadi penyebabnya. Berikut tiga emiten yang membuat indeks memerah di sesi sore:

- PT Telkom Indonesia (TLKM)

Saham TLKM melorot 2,58% menjadi Rp 7.550 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas saham ini adalah UBS Securities senilai Rp 71,16 miliar, Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 15,43 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 9,42 miliar.

- PT Astra International (ASII)

Saham ASII melorot 1,61% menjadi Rp 54.900 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas saham ini adalah Kim Eng Securities senilai Rp 52,43 miliar, Bahana Securities senilai Rp 15,37 miliar, dan Danareksa Sekuritas senilai Rp 11,21 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)

Saham BMRI melorot 0,70% menjadi Rp 7.050 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas saham ini adalah OSK Nusadana Securities senilai Rp 30,58 miliar, Victoria Sekuritas senilai Rp 14,10 miliar, dan Waterfront Securities senilai Rp 11,21 miliar.

Kehilangan 12 Poin, IHSG Tinggalkan Level 3.800


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup kehilangan 12 poin setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif. Atas koreksi ini, indeks kembali bercokol di level 3.700.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.610 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.623 per dolar AS.

Mengawali perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG naik tipis 2,043 poin (0,05%) ke level 3.803,124. Investor masih cenderung wait and see menunggu laporan kinerja emiten di triwulan I-2011.

Pergerakan IHSG cenderung fluktuatif sepanjang perdagangan sesi I, setelah dibuka naik tipis indeks langsung terperangkap di zona merah akibat maraknya tekanan jual.

Padahal IHSG sudah sempat naik sampai ke level 3.809,805 sebelum akhirnya terkena koreksi. Minimnya sentimen dari dalam maupun luar negeri membuat indeks berjalan tak semangat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 10,584 poin (0,28%) ke level 3.790,497. Saham konsumer dan properti menjadi penahan jatuhnya bursa sehingga tak terlalu dalam.

Sepanjang perdagangan sesi sore, IHSG sama sekali tidak menyentuh zona hijau. Bahkan posisi terendah pun disentuhnya di 3.777,426.

Mengakhiri perdagangan, Senin (25/4/2011), IHSG terkoreksi 12,541 poin (0,32%) ke level 3.788,540. Sementara Indeks LQ 45 turun 2,997 poin (0,42%) ke level 679,369.

Hanya 3 indeks sektoral yang menguat, yaitu sektor tambang, konsumer dan properti. Sisanya, terperangkap di teritori negatif.

Walaupun melemah, dan asing ternyata masih mengalir masuk bursa. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) sebanyak Rp 217,589 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 97.694 kali pada volume 3,263 miliar lembar saham senilai Rp 2,659 triliun. Sebanyak 103 saham naik, 112 saham turun, dan 100 saham stagnan.

Bursa China anjlok cukup dalam merespon prediksi inflasi yang tetap tinggi hingga akhir tahun 2011 ini. Bursa Jepang pun mengalami hal yang sama meski penurunannya tidak terlalu banyak.

Penurunan dipimpin oleh saham-saham otomotif setelah Mazda dan Honda menyatakan produksinya bakal melambat hampir setengahnya di bulan lalu pasca gempa bumi dan tsunami. Sentimen negatif ini cukup menggiring bursa regional ke zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 45,45 poin (1,51%) ke level 2.965,06.
  • Indeks Nikkei 225 melemah tipis 10,25 poin (0,11%) ke level 9.671,96.
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,11 poin (0,16%) ke level 3.189,62.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 99.500, Indo-Rama (INDR) naik Rp 450 ke Rp 4.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 350 ke Rp 17.750, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 250 ke Rp 11.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.000 ke Rp 25.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 54.900, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 575 ke Rp 2.275, dan Indospring (INDS) turun Rp 500 ke Rp 7.600.

Duta Graha terancam dicoret dari tender pembangunan gedung DPR


JAKARTA. PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) terancam dicoret dari peserta tender pembangunan gedung baru DPR. Pasalnya, perusahaan ini sedang tersandung kasus suap yang terjadi di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, DGIK akan didiskualifikasi jika ternyata bersalah dalam kasus tersebut. "Ini masih simpang siur kami tunggu kepastiannya,” ujar Marzuki, Senin (25/4).

Marzuki mengatakan, keterlibatan DGIK dalam kasus suap pembangunan wisma atlet Sea Game di Palembang layak dikaji Sekretariat Jenderal DPR. "Jadi kalau aturannya di (DGIK) bermasalah di Kemenpora, tentu akan jadi acuan penyelenggara negara di DPR," tegasnya.

Asal tahu saja, DGIK merupakan salah satu dari 11 perusahaan yang mengikuti tender pembangunan gedung di DPR. Namun, baru-baru ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Sekretaris Menteri Pemuda Olahraga Wafid Muharam karena menerima suap sebesar Rp 3,2 miliar dari DGIK.

Uang tersebut, diduga sebagai balas jasa lantaran telah memenangkan DGIK sebagai pemenang tender pembangunan wisma atlet untuk Sea Games di Palembang, Sulawesi Selatan.

Bank Mega: Pembobolan Rekening Elnusa Dilakukan Sindikat


Jakarta - PT Bank Mega Tbk (MEGA) menyatakan pembobolan dana deposito milik PT Elnusa Tbk (ELSA) merupakan aksi sindikat, dengan melibatkan Direktur Keuangan Elnusa, Santun Nainggolan yang kini sudah dipecat.

"Pembobolan rekening deposito dari sindikat termasuk Dirkeu. Kami sebenarnya tidak ingin buka di media, karena ini internal Elnusa," tutur Direktur Utama, Bank Mega J.B. Kendarto di kantornya, Jakarta, Senin (25/4/2011).

Meski merupakan masalah internal Elnusa, namun Kendarto mengaku pihak Bank Mega juga perlu melakukan klarifikasi. Menurutnya, dana yang dicairkan tersebut rencananya akan diinvestasikan kepada pihak ketiga.

"Investasi dengan harapan, hasil investasi untuk kepentingan pribadi. Ini perbuatan dan bentuk kolaborasi. Bank Mega tempat transaksi," jelasnya.

Bank Mega menegaskan, dalam menjalankan transaksi perseroan telah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. Dari pembukaan dan pencairan.

"Pada 21 April kami sudah lapor ke Direktorat Pengawasan, dan hari ini telah menghadap BI untuk berikan penjelasan," paparnya.

Seperti diketahui, telah terjadi kasus pembobolan dana milik Elnusa di Bank Mega sebesar Rp 111 miliar oleh direktur keuangannya, Santun Nainggolan. Manajemen Elnusa akhirnya memecat Santun.

Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliar tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan dana operasional cadangan untuk tiga bulan ke depan.

Pihak BI memang memanggil manajemen Bank Mega untuk menjelaskan kasus pembobolan dana pada Senin pagi. Adapun yang hadir ke BI adalah Direktur Kepatuhan Bank Mega, Direktur Operasional dan Satuan Kerja Audit Intern Bank Mega.

Kinerja perusahaan dirilis, aksi jual melanda bursa Asia

Kinerja perusahaan dirilis, aksi jual melanda bursa Asia
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia hari ini ditransaksikan melorot. Kondisi itu bahkan menyeret indeks acuan di Asia jatuh ke level paling rendah dalam seminggu terakhir.

Pada pukul 14.22 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 138,51. Padahal sebelumnya, bursa Asia sempat naik 0,1%. Penurunan indeks Asia terjadi setelah Acer Inc dan Reliance Industries Ltd melaporkan kinerja yang berada di bawah estimasi analis.

Sementara itu, Shanghai Composite Index China turun 0,6%, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,1%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,9%, dan VN Index Vietnam naik 2%.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: Acer yang turun 3,2% di Taipei, Reliance Industries yang turun 2,7% di Mumbai, dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 1,1% di Tokyo.

"Investor memilih menunggu laporan kinerja perusahaan yang akan dirilis minggu ini sebelum berinvestasi," jelas Naoki Fujiwara, analis Shinkin Asset Management Co.

Harga logam mulia masih melejit ke level tertinggi

Harga logam mulia masih melejit ke level tertinggi sepanjang sejarah
BANGKOK. Harga emas dan perak masih terus mencetak rekor baru. Pemicunya, lonjakan harga minyak dunia dikhawatirkan akan mendongkrak tingkat inflasi global sehingga membuat investor ramai-ramai berburu emas.

Harga perak yang naik dua kali lipat di sepanjang tahun lalu, hari ini pukul 16.00 waktu Tokyo diperdagangkan pada posisi US$ 49,0413 per troy ounce setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi di posisi US$ 49,79 per troy ounce.

Sedangkan kontrak harga emas divisi Comex, NYMEX untuk pengantaran cepat naik 0,7% ke level tertinggi sepanjang sejarah di posisi US$ 1.517,98 per troy ounce, hingga akhirnya ditransaksikan di posisi US$ 1.517,28.

Sekadar tambahan informasi, harga minyak dunia memang terus merangsek naik setelah pasukan keamanan Syiria menahan setidaknya 200 orang menyusul terjadinya pembunuhan demonstran anti pemerintah dan kondisi Libia yang masih bergejolak. Siang tadi, kontrak harga minyak di New York Mercantile Exchange untuk pengantaran Juni naik 0,4% menjadi US$ 112,74 per barel.

Melonjaknya harga minyak menimbulkan spekulasi kalau bank sentral akan memperketat kebijakan moneternya untuk menahan laju inflasi.

Laba Bersih Astra Graphia Jadi Rp22 Miliar


INILAH.COM, Jakarta - PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menjelaskan laba bersih pada kuartal I 2011 mencapai Rp22 miliar dari periode yang sama sebesar Rp18 miliar atau naik 22,2 miliar.

Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan, Senin (25/4). Untuk pendapatan pada kuartal I menjadi Rp315 miliar, dari sebelumnya Rp292 miliar. Sementara laba usaha menjadi Rp27 miliar dari Rp25 miliar.

Saat ini kas perseroan menjadi Rp166,2 miliar dari Rp134,4 miliar. Untuk posisi deposito menjadi Rp1,1 miliar dari Rp600 juta. Dengan demikian total aset perseroan menjadi Rp835,4 miliar dari Rp731,2 miliar .

Meski demikian utang usaha menjadi Rp118,3 miliar tetapi perseroan dapat melunasi utang jangka pendek senilai Rp61,9 miliar. Untuk biaya yang menjadi beban sebesar Rp174,8 miliar.

Harga volatil, impor emas dari India diprediksi akan melorot pada April


MUMBAI. Harga emas yang volatil rupanya mempengaruhi tingkat impor logam mulia dari India. Menurut Bombay Bullion Association, tingkat impor emas dari negara pembeli emas terbesar dunia itu kemungkinan akan turun pada April. Itu artinya, impor si kuning kinclong dari India sudah turun selama tiga bulan berturut-turut.

President Asosiasi Prithviraj Kothari mengatakan, impor emas pada bulan ini kemungkinan akan turun menjadi 20 metrik ton hingga 25 metrik ton, dari sebelumnya 50 ton hingga 55 ton pada tahun lalu.

Tidak dapat tawaran harga bagus, BIPI batal lepas saham ELSA



JAKARTA. PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) membatalkan rencana penjualan sahamnya di PT Elnusa Tbk (ELSA).

Hari ini, Direktur BIPI Firlie Ganinduto menyatakan, batalnya penjualan saham tersebut lebih karena BIPI tidak mendapatkan penawaran harga saham yang bagus.

Firlie bilang, perseroan melihat ELSA sebagai investasi jangka panjang. Saat ini, BIPI memegang 37,15% saham perusahaan penyedia jasa bisnis perminyakan itu.

Adapun, hingga pukul 14.02 WIB, saham ELSA diperdagangkan jatuh 4,84% ke Rp 295 per saham, sementara saham BIPI justru melaju 6,86% ke Rp 109 per saham.

Dikabarkan bakal bagi dividen, saham TRST melaju ke level tertinggi 19 tahun


JAKARTA. Saham PT Trias Sentosa Tbk (TRST) melesat ke level tertingginya dalam 19 tahun terakhir.

Pasar memburu saham ini setelah PT Sucorinvest Central Gani dalam laporannya hari ini, menyebut produsen polypropylene film ini akan membagi dividen senilai Rp 20 per saham.

TRST melaju 8% ke level Rp 335 per saham, hingga pukul 13.40 WIB. Ini merupakan level penutupan tertingginya sejak Agustus 1991.

Namun, terkait pembagian dividen ini, Presiden Direktur TRST Sugeng Kurniawan belum bisa dikonfirmasi.

Saham Elnusa Masih Tertekan


JAKARTA - Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) diproyeksikan masih akan tertekan dalam periode perdagangan berikutnya lantaran dibobolnya deposito perseroan sebesar Rp110 miliar di PT Bank Mega Tbk (MEGA).

"Tapi tampaknya (tekanan) ini hanya sementara saja," jelas analis Ekokapital Securities Cece Ridwanullah saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Senin (25/4/2011).

Di mana pada akhir perdagangan sesi I, harga saham ELSA melorot Rp10 atau 3,23 persen jadi Rp300 per saham dari sebelumnya Rp310. "Saham ELSA ini mengalami tekanan jual sejak awal perdagangan," imbuhnya.

Sementara saham MEGA juga turun Rp50 atau 1,45 persen ke Rp3.400 dari sebelumnya Rp3.450. Kendati demikian, dia menyebutkan jika sektor perbankan (sektor keuangan) tidak akan terpengaruh kasus ini.

Pasalnya, menurut Cece, sentimen positif masih membayangi sektor yang dimotori oleh perbankan ini. Sentimen ini datang dari ekspetasi akan rendahnya inflasi April 2011 ini. "Kan beberapa waktu ke depan akan diumumkan inflasi April. Inflasi ini diperkirakan masih akan rendah seperti bulan sebelumnya," tukasnya.

EXCL bagikan dividen Rp 107 per saham


JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2010 senilai Rp 107 per saham, atau total sejumlah Rp 911,487 miliar.

Jumlah tersebut merupakan 31,5% dari hasil laba bersih 2010 yang mencapai Rp 2,891 triliun. Pemegang saham telah menyepakati pembagian dividen ini pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 14 April 2011.

Dalam RUPS tersebut juga disetujui penggunaan sisa laba bersih untuk cadangan umum dan sebagai saldo laba (retained earning) guna pengembangan usaha perseroan.

Keterbukaan informasi BEI menyebutkan, pemegang saham yang berhak atas dividen adalah yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 16 Mei 2011. Adapun, pembayaran dividen akan dilakukan pada 31 Mei 2011.

Analis: hati-hati! Periode Mei-September, pasar terancam terkoreksi hingga 20%


JAKARTA. Vice President, Research & Analysis Valbury Nico Omer Jonckheere mengingatkan, investor sebaiknya berhati-hati memasuki bulan Mei hingga September mendatang. Pasalnya, bursa saham, komoditas, mata uang utama terhadap dolar AS, dan emas terancam anjlok antara 10% dan 20%.

Prediksi Nico bukan tanpa alasan. Dia berkaca pada kejadian tahun lalu, yakni pada periode 23 April-27 Agustus 2010. Pada waktu itu, terjadi kontraksi sebesar 12% setelah berakhirnya masa quantitative easing 1 (QE1) oleh the Federal Reserve. "Bank sentral AS membiarkan neracanya menyusut dari US$1.207 trillion ke US$1.057 trillion," urainya.

Yang menjadi pertanyaan, apakah sejarah akan berulang? Nico memprediksi hal itu sangat mungkin terjadi. Seperti yang diketahui, pada 3 November 2010, the Federal Open Market Committee atau FOMC memutuskan untuk membeli obligasi pemerintah senilai US$ 600 miliar antara bulan November dan akhir bulan Juni.

Pelonggaran moneter ini dikenal sebagai QE2 dan bertujuan membiayai defisit anggaran AS. Sementara jilid pertama dari quantitative easing sebesar US$ 1,7 trillion, yang diumumkan tanggal 18 Maret 2009, lebih berpusat kepada pembelian mortgage-backed securities untuk menyelamatkan sektor properti

Dalam pidatonya di Jackson Hole pada 27 Agustus tahun lalu, Federal Reserve Chairman Ben Bernanke mengatakan stimulus tambahan dibutuhkan karena tingkat inflasi masih terlalu rendah dan tingkat pengangguran terlalu tinggi. Namun karena tingkat unemployment telah turun dari 10,2% ke 8,8% dan core inflation atau inflasi inti sudah naik dua kali lipat dari 0,6% ke 1,2% YoY, kemungkinan besar QE2 akan dihentikan sesuai dengan jadwal.

Masalahnya, perubahan dalam kebijakan bank sentral AS adalah peristiwa penting yang bisa membuat investor panik. Mengapa demikian? "Secara sederhana, the Fed selama ini menyuntik sekitar US$ 4 miliar setiap hari ke dalam pasar AS sejak November 2010. Oleh karena itu, baik pasar modal maupun pasar komoditas naik ke level yang lebih tinggi daripada level yang dapat dicapai tanpa bantuan tersebut," urainya.

BATAVIA PROSPERINDO FINANCE DIVIDEND, RP 10 CUM 12 MAY 2011

Date : Apr 25 2011, 12:34
Title : News Story
Header : BATAVIA PROSPERINDO FINANCE DIVIDEND, RP 10 CUM 12 MAY 2011


Story
========================================================
BATAVIA PROSPERINDO FINANCE DIVIDEND, RP 10 CUM 12 MAY 2011
Dividen : Rp 10 per saham
Periode Cum Dividen : Pasar Reguler dan Negosiasi 12/05/11
Pasar Tunai 18/05/11
Periode Ex Dividen : Pasar Reguler dan Negosiasi 13/05/11
Pasar Tunai 19/08/11
Tanggal pencatatan (Recording Date) 18/05/11
Pelaksanaan pembagian Dividen 27/05/11
=========================================================

Turun 1,25%, ASII menjadi saham penggerus terbesar indeks di sesi I


JAKARTA. Meski sempat dibuka hijau pada awal pembukaan tadi, namun indeks akhirnya menyerah. Pada sesi I, indeks ditutup dengan penurunan 0,28%.

Beberapa saham bluechips menjadi saham yang membuat kinerja indeks menjadi negatif. Mereka adalah:

- PT Astra International (ASII)

Saham ASII ditutup turun 1,25% di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: Kim Eng Securities senilai Rp 23,30 miliar, UBS Securities senilai Rp 6,20 miliar, dan eTrading Securities senilai Rp 4,93 miliar.

- PT Telkom Indonesia (TLKM)

Saham TLKM ditutup turun 1,94% di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: UBS Securities senilai Rp 55,88 miliar, Merrill Lynch senilai Rp 15,43 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 3,83 miliar.

- PT Plaza Indonesia Realty (PLIN)

Saham PLIN ditutup turun 18,52% di sesi I. Broker yang melepas saham ini antara lain: Trimegah Securities senilai Rp 22 juta.

- PT Bank Mandiri (BMRI)

Saham BMRI ditutup turun 1,41% di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: OSK Nusadana senilai Rp 14,21 miliar, Victoria Sekuritas senilai Rp 14,10 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 8,87 miliar.

- PT Unilever (UNVR)

Saham UNVR ditutup turun 0,98% di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: CIMB Securities senilai Rp 2,53 miliar, JPMorgan Securities senilai Rp 1,83 miliar, Indomitra Securities senilai Rp 760 juta.

Sesi I Fluktuatif, IHSG Terpangkas 10 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 10 poin akibat minimnya katalis penggerak serta sentimen positif. Saham konsumer dan properti menjadi penahan jatuhnya bursa sehingga tak terlalu dalam.

Mengawali perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG naik tipis 2,043 poin (0,05%) ke level 3.803,124. Investor masih cenderung wait and see menunggu laporan kinerja emiten di triwulan I-2011.

Pergerakan IHSG cenderung fluktuatif sepanjang perdagangan sesi I, setelah dibuka naik tipis indeks langsung terperangkap di zona merah dengan melemah hingga ke level 3.789,173.

Padahal IHSG sudah sempat naik sampai ke level 3.809,805 sebelum akhirnya terkena koreksi. Minimnya sentimen dari dalam maupun luar negeri membuat indeks berjalan tak semangat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (25/4/2011), IHSG terkoreksi 10,584 poin (0,28%) ke level 3.790,497. Sementara Indeks LQ 45 melemah 2,176 poin (0,32%) ke level 680,190.

Minimnya katalis penggerak serta sentimen positif membuat indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Meski melemah, investor asing masih membukukan pembelian bersih hingga siang hari ini.

Saham-saham perdagangan menjadi yang paling banyak terkena tekanan jual, sementara saham-saham konsumer dan properti menjadi penopang kejatuhan bursa.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 51.724 kali pada volume 1,864 miliar lembar saham senilai Rp 1,26 triliun. Sebanyak 81 saham naik, 103 saham turun, dan 102 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed dengan kecenderungan melemah hingga siang ini. Tingkat inflasi China yang diprediksi masih akan tinggi dalam setahun ini menjadi sentimen negatif.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 20,97 poin (0,70%) ke level 2.989,55.
  • Indeks Nikkei 225 turun 24,47 poin (0,25%) ke level 9.657,74.
  • Indeks Straits Times naik tipis ke level 3.197,22.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo-Rama (INDR) naik Rp 525 ke Rp 4.075, Merck (MERK) naik Rp 500 ke Rp 99.000, Goodyear (GDYR) naik Rp 250 ke Rp 11.700, dan Akasha Wira (ADES) naik Rp 190 ke Rp 1.670.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 900 ke Rp 25.100, Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 55.100, Indospring (INDS) turun Rp 550 ke Rp 7.550, dan Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 500 ke Rp 2.200.

Penjualan alat berat naik 15%, saham UNTR bergerak fluktuatif


JAKARTA. Penjualan alat berat PT United Tractor Tbk (UNTR) pada Maret lalu naik hampir 15% dari bulan sebelumnya.

Perseroan menyebut, penjualannya mencapai 789 unit pada Maret 2011, dibanding bulan sebelumnya sejumlah 687 unit, dan sebanyak 485 unit pada Januari lalu.

Adapun, saham UNTR hari ini diperdagangkan fluktuatif. Saham ini sempat naik ke level Rp 23.250 per saham, namun hingga pukul 11.41 WIB, UNTR justru jatuh 0,22% ke Rp 23.050 per saham.

Saham ANTM berlari di sesi I seiring lonjakan harga nikel dunia


JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang (ANTM) hari ini menjadi buruan investor. Pada pukul 11.22, saham ANTM naik 1,10% menjadi Rp 2.300.

Kenaikan saham ANTM terkait dengan lonjakan harga nikel dunia. Asal tahu saja, harga nikel untuk pengantaran tiga bulan ke depan melonjak 1,9% menjadi US$ 26.900 per metrik ton di London pada 21 April lalu. Sehari sebelumnya, harga nikel sempat melompat 4,4%.

Berdasarkan laporan kinerjanya, pendapatan terbesar ANTM memang berasal dari feronikel yang mencapai 42%. Sementara, pendapatan dari emas menyumbang sekitar 21,94%. Itu pun berada di posisi ketiga setelah bijih nikel yang mencapai 27%.

Outlook kinerja positif, saham SMGR bergerak optimis


JAKARTA. Saham PT Semen Gresik (SMGR) hari ini mengalami kenaikan. Pada pukul 11.16, saham SMGR tercatat naik 0,52% menjadi Rp 9.600.

Aksi buru atas saham perusahaan semen terbesar di Indonesia ini seiring dengan outlook kinerja perusahaan selama kuartal satu. Dalam sejumlah media disebutkan, laba bersih SMGR pada kuartal I akan naik 10% menjadi Rp 882 miliar atau setara dengan US$ 102 juta dari periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan tingkat pendapatan juga diramal akan naik lebih dari 10% menjadi 3,5 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Saham ASII tergerus seiring outlook penurunan penjualan perusahaan


JAKARTA. Saham PT Astra International Indonesia (ASII) menjadi salah satu saham bluechips yang dilepas investor hari ini. Pada pukul 11.10, saham ASII tercatat turun 1,16% menjadi Rp 55.150. Ini merupakan penurunan pertama yang dialami ASII dalam empat hari terakhir.

Sepertinya, aksi jual yang melanda saham ASII terkait dengan pernyataan manajemen Toyota Motor Corp. Pada 22 April lalu, Toyota memprediksi, tingkat produksi perusahaan baru akan kembali normal pada Desember mendatang setelah sebelumnya terhambat akibat gempa dan tsunami Jepang.

Sejumlah analis menilai, kondisi itu akan berdampak pada kinerja ASII. "Dampaknya pada Astra adalah penurunan penjualan dalam beberapa bulan ke depan seiring rendahnya produksi," jelas Sarina Lesmina, analis CLSA Asia Pacific Markets.

Harga nikel melaju, saham INCO terus diburu


JAKARTA. Saham PT International Nickel Indonesia (INCO) pagi ini menjadi incaran investor. Pada pukul 11.06, saham INCO tercatat naik 1,54% menjadi Rp 4.950. Lonjakan saham INCO disinyalir terkait dengan kenaikan harga nikel global.

Asal tahu saja, harga nikel untuk pengantaran tiga bulan ke depan melonjak 1,9% menjadi US$ 26.900 per metrik ton di London pada 21 April lalu. Sehari sebelumnya, harga nikel sempat melompat 4,4%.

Spekulasi bank sentral akan terus menggelontrokan stimulus bikin yen keok

Spekulasi bank sentral akan terus menggelontrokan stimulus bikin yen keok
TOKYO. Pergerakan yen pada hari ini keok versus sejumlah mata uang utama dunia. Beredar spekulasi kalau Bank of Japan akan terus menggelontorkan stimulus moneter di saat negara-negara lain memperketat kebijakannya.

"Jepang dan AS merupakan dua negara yang tidak akan memperketat kebijakan moneter. Itu menyebabkan yen dan dollar akan melemah. Yen akan terus mengalami pelemahan selama pemulihan ekonomi dunia berjalan secara bertahap," papar Daisaku Ueno, president Gaitame.com Research Institute Ltd di Tokyo.

Pada pukul 11.27 waktu Tokyo, yen melemah ke posisi 119,81 per euro dari posisi 119,24 di New York pada minggu lalu. Yen juga keok atas dollar ke posisi 82,36 per dollar dari sebelumnya 81,88 per dollar.

Harga Komoditas Dukung Kenaikan Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pasar Asia dibuka dengan awal yang positif pada hari Senin (25/4), tertolong oleh harga komoditas yang lebih tinggi.

Mengutip Reuters, Nikkei naik tipis. Menurut analis, meskipun perdagangan dapat dikendalikan tetapi investor enggan untuk membuat taruhan besar sebelum Canon, Sony dan pembuat mesin konstruksi Komatsu melaporkan hasilnya.

Saham Jasa Pengiriman mengungguli pasar setelah harian bisnis Nikkei pada akhir pekan melaporkan bahwa laba rebound tajam di tiga perusahaan transportasi laut utama tahun ini berakhir pada 31 Maret. Mitsui OSK Lines naik 2,7 persen menjadi 464 yen, Nippon Yusen naik 2,3 persen menjadi 307 yen dan Kawasaki Kisen menambah kenaikan 1,1 persen menjadi 279 yen.

Komatsu naik 1,6 persen ke 2.818 yen karena laporan laba operasi pembuat peralatan konstruksi diperkirakan naik sebesar 30 persen menjadi sekitar 300 miliar yen ($ 3,7 miliar) pada laporan keuangan tahunan yang dimulai pada bulan April.

Nikkei 225 naik 0,6 persen ke 9.737,41, sementara Topix naik 0,5 persen.

Di Korea Selatan, saham Seoul dibuka lebih tinggi, setelah penutupan Wall Street positif pada Jumat kemarin menyambut libur panjang.

Saham POSCO naik 0,8 persen meskipun perusahaan besi ke-3 di dunia ini melaporkan kinerjanya setelah pasar ditutup pada Jumat, bahwa laba triwulan yang datang di bawah konsensus pasar, dan di tengah pemandangan itu mungkin tetap di bawah tekanan karena sedikitnya permintaan dan tingginya biaya bahan baku.

Sementara itu, saham Hana Financial Group merosot, terbebani oleh ketidakpastian terus-menerus lebih dari $ 4,1 miliar sepakat untuk mengambil alih Korea Exchange Bank (KEB) dari dana pembelian AS Lone Star.

Indeks Harga Saham Korea Composite (KOSPI) naik 0,26 persen ke 2.203,57. Di Asia Tenggara, pasar lintas negara dengan STI Singapura naik 0,3 persen.

Pemilik shopping mall CapitalMalls Asia lebih fokus setelah mengatakan bahwa net profit untuk pertengahan awal jatuh 24 persen sebesar S$ 39,8 juta, menjadi S$ 49,1 juta. Saham perusahaan turun 1,6 persen.

Indeks FTSE CNBC Asia 100 naik 0,1 persen. Sementara pasar di Australia, New Zealand dan Hong Kong ditutup terkait liburan panjang. [cms]

Kisruh Pencairan Deposito Elnusa, BI Panggil Bank Mega


Jakarta - Bank Indonesia (BI) memanggil manajemen PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) untuk dimintai keterangan mengenai masalah pencairan deposito PT Elnusa Tbk (ELSA).

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan, pemanggilan manajemen Bank Mega dijadwalkan pada hari ini Senin (25/4/2011).

"Iya, betul. Manajemen Bank Mega dipanggil oleh BI hari ini," ujar Difi ketika dikonfirmasi detikFinance di Jakarta, Senin (25/4/2011).

Difi menjelaskan, maksud pemanggilan tersebut terkait laporan Bank Mega pada 21 April 2011 lalu terkait kisruh pencairan dana rekening ELSA.

"Jadi pertama akan dimintai keterangan lebih dahulu. Mengenai permasalahan pencairan deposito yang ramai diberitakan," kata Difi.

Difi menambahkan, pihak Kepolisian juga sudah bekerja sama dengan BI pada pekan kemarin.

"Jadi sekarang kita minta bank Mega menjelaskan sistem prosedur mereka dan kronologi kasus ini secara lengkap," tukasnya.

Seperti diketahui, Manajemen ELSA mengungkapkan ada pencairan deposito berjangka miliknya di Bank Mega tanpa sepengetahuan manajemen Elnusa. Dugaan sementara, ada oknum 'dalam' Elnusa, yakni Direktur Keuangan Santun Nainggolan yang mencairkan dana melalui bantuan orang dalam Bank Mega.

Bank Mega sendiri menegaskan telah menjalankan prosedur yang berlaku terkait pencairan rekening deposito milik Elnusa. Bank Mega justru menuding kasus pembobolan tersebut dilakukan oleh Direktur Keuangan ELSA sendiri tanpa bantuan oknum pegawai bank.

Dibuka Naik Tipis, IHSG Bergerak Fluktuatif


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan perdana setelah libur panjang dengan naik tipis 2 poin. Investor berharap kinerja emiten di triwulan I-2011 membaik namun pergerakan IHSG juga dibayangi profit taking.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di posisi Rp 8.623 per dolar AS sama seperti penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 2,344 poin (0,06%) ke level 3.803,425. Sedangkan Indeks LQ 45 menguat tipis 0,603 poin (0,08%) ke level 682,969.

Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (25/4/2011), IHSG naik tipis 2,043 poin (0,05%) ke level 3.803,124. Indeks LQ 45 menguat tipis 0,592 poin (0,08%) ke level 682,958.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG tidak banyak bergerak, naik tipis 3,263 poin (0,06%) ke level 3.804,344. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,527 poin (0,08%) ke level 682,893.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, IHSG kembali mengukir rekor baru setelah naik tipis 6 poin. Indeks pun menembus level 3.800.

Bursa-bursa di regional bergerak mixed pagi ini dengan kecenderungan melemah tipis. Sementara bursa Hong Kong hari ini masih libur.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia pagi ini:

Indeks Komposit Shanghai anjlok 35,93 poin (1,19%) ke level 2.974,59.
Indeks Nikkei 225 naik 27,90 poin (0,29%) ke level 9.710,11.
Indeks Straits Times turun tipis 3,76 poin (0,12%) ke level 3.190,97.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka stagnan di posisi Rp 8.623 per dolar AS sama seperti penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Go Private, Dynaplast Tawarkan Rp4.500/Saham


JAKARTA - PT Dynaplast Tbk (DYNA) yang berencana untuk go private (delisting) dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan harga penawaran sebesar Rp4.500 per saham dalam penawaran tender.

Secara terperinci harga penawaran tersebut adalah 20 persen premium dari harga perdagangan tertinggi atas saham di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 25 Maret 2011.

Dalam prospektus yang dipublikasikan perseroan, Senin (25/4/2011), mengingat adanya suspensi perdagangan saham perseroan sejak November 2010, jangka waktu 90 hari terakhir adalah dari 24 Agustus 2010-22 November 2010 (Rp3.750 per saham).

Tujuan dari go private-nya perseroan karena saham perseroan saat ini tidak aktif diperdagangkan dan tidak likuid. Ini disebabkan jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham publik yang saat ini relatif kecil dengan jumlah pemegang saham yakni sekira 276 pihak.

Perseroan pun telah menerima permintaan baik secara lisan dari pemegang saham publik dan permintaan secara tertulis dari sebanyak tiga pemegang saham publik yang ingin menjual saham mereka dalam 2010.

Rencana ini pun sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di mana PT Hambali Dina Mitra akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham yang dimiliki para pemegang saham sejumlah 104.635.793 lembar saham atau setara 33,25 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga penawaran tender Rp4.500 per saham.

Saham-saham yang akan dibeli pada saat penawaran tender saat ini dimiliki oleh UOB Kay Hian Pte Ltd sejumlah 27.410.000 lembar saham atau sebesar 8,71 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Kemudian masyarakat (masing-masing dengan dengan kepemilikan di bawah lima persen) atau sebesar 77.225.793 lembar saham atau sebesar 24,54 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Wow, harga emas sempat menyentuh rekor US$ 1.512,47 per troy ounce


SEOUL. Melemahnya nilai tukar dollar dan meningkatnya kecemasan kondisi utang di AS membuat investor mencari alternatif berinvestasi lainnya, seperti emas. Harga Komoditi ini terus mencetak rekor.

Harga emas untuk pengiriman cepat menguat 1,4% minggu ini dan mengalami sedikit perubahan di posisi US$ 1.506,85 per ounce pukul 6:48 waktu Paris, setelah menanjak menuju rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni US$ 1.512,47 pada hari Kamis (21/4).

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengiriman Juni 2011 juga menyentuh rekor US$ 1.509,60 per troy ounce pada Kamis (21/4) di Comex New York. Angka ini menjadi harga tertinggi ke-10 dalam sebulan ini. Bursa saham Comex pada Jumat kemarin tutup untuk merayakan Good Friday.

Nilai tukar mata uang AS melemah menuju level terendahnya sejak Agustus 2008 terhadap enam mata uang dunia minggu ini, akibat spekulasi The Fed menahan suku bunga. Index Dollar sedikit berubah kemarin (22/4), dan dalam seminggu telah melemah 0,9%.

The Fed terus menaham suku bunga diantara 0%-0,25% sejak Desember 2008 dan berjanji untuk membeli tresuri senilai US$ 600 miliar hingga Juni 2011 untuk menstimulasi ekonomi.

"Tapi secara umum perdagangan emas dan komoditi logam berharga lainnya agak menurun karena bursa libur di AS dan UK," ujar Horoyuki Kikukawa, General Manager IDO Securities Co. di Tokyo.

Komoditi lainnya, seperti tembaga pun mencapai level tertingginya dalam 31 tahun. Harga tembaga untuk pengiriman cepat telah melonjak 2,1% menjadi US$ 47,25 per ounce, dan menjadi harga tertinggi sejak 1980.

SMCB bangun tempat penampungan semen senilai US$ 8 juta


JAKARTA. Untuk menjamin amannya pasokan ke wilayah Sumatera, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) berencana untuk membangun 3 unit silo, alias tempat penampungan sementara persediaan semen. Selain untuk tempat menyinmpan, silo itu juga akan dilengkapi fasilitas packing processor.

Menurut Eamon Ginley, rencananya, silo-silo itu akan di bangun di tiga tempat berbeda di wilayah Sumatera. "Silo itu akan kami bangun di Batam, Dumai dan Belawan," kata Eamon.

Eamon bilang, setiap Silo bisa menampung semen hingga 2.000 ton. Sedang biaya pembangunan Silo itu mencapai US$ 8 juta. Untuk sumber dananya menurut Eamon berasal dari internal dan eksternal.

Proyek ini ditargetkan akan selesai tahun ini. Malah, Silo yang berlokasi di Batam dan Belawan pembangunannya sudah dimulai sejak 4 bulan yang lalu. "Silo yang di Batam dan Belawan ditargetkan selesai pada bulan Mei," kata Eamon. Sedang untuk yang di Dumai belum dimulai, tapi ditargetkan tahun ini selesai.

Alasan mengapa Sumatera yang dipilih, Menurut Eamon permintaan dari wilayah Sumatera cukup tinggi. "Pada kuartal pertama tahun ini saja peningkatan permintaan di Sumatera mencapai 23%," ujar Eamon.

Oleh karenanya, pembangunan silo di sumatera ini menjadi langkah yang strategis bagi memperluas pasar di wilayah sumatera. Selama ini, pasokan ke sumatera masih terkendala karena dipasok masih dalam bentuk zak. Dengan adanya silo pemasokan dari Jawa akan berbentuk semen curah. Baru di Silo itulah pengepakan akan dilakukan, jadi lebih memudahkan pengiriman.

Sementara ini, kebutuhan semen Sumatera akan tetap dipasok dari pabrik SMCB di Narogong, Bogor, seperti yang selama ini dilakukan.

Untuk meraup pasar di wilayah indonesia timur, SMCB akan mengoptimalkan pabrik yang berada di Tuban yang saat ini sedang di bangun. "Pabrik yang di Tuban untuk memasok ke wilayah timur, nah yang di Sumatera dengan silo-silo ini," ujar Eamon.

Saham BUMI Perlahan Tapi Pasti Terus Menguat


INILAH.COM, Jakarta - Laju saham BUMI, Senin (25/4) diprediksi menguat terbatas. Hal itu bisa dilihat dari indikator teknikal seperti MACD, RSI, ADX dan Stochastic. Rekomendasi speculative buying!

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) awal pekan ini salah satunya karena faktor teknikal. Menurutnya, dari sisi ini pergerakannya cenderung bullish (higher high) tapi terbatas.

Salah satunya, menurut Irwan, dilihat dari indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD) yang bullish. Tapi, tidak terlalu agresif. Begitu juga dilihat dari The Relative Strength Index (RSI) yang memperlihatkan penguatan ke level tertinggi baru.

“Karena itu, awal pekan ini BUMI menguji Rp3.425 dan menembus Rp3.475 pekan ini. Big fundmelirik di angka tersebut bisa pecah atau tidak. Tapi, saya kurang yakin level itu akan ditembus pekan ini. Kalau Mei, mungkin lain lagi ceritanya. Sedangkan support di level Rp3.300-3.275,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (24/4).

Pada perdagangan Kamis (21/4) saham BUMI ditutup menguat Rp50 (1,51%) jadi Rp3.350 dibandingkan sebelumnya di level Rp3.300. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.400 dan terendah Rp3.300. Volume transaksi mencapai 105,3 juta unit saham senilai Rp353,1 miliar dan frekuensi 2.412 kali.

Lebih jauh Irwan mengatakan, indikator stochastic pun di level 70 sehingga cenderung untuk mendekati puncaknya. Lalu, Average Directional Movement Index (ADX)-nya sendiri menunjukkan, starting bullish. “Tapi, bukan bullish yang cepat. Kenaikan BUMI lebih bertahap, pelan tapi pasti,” tandasnya.

Sementara itu, lanjut Irwan, dari sisi fundamental, memang saham BUMI bermasalah dari sisi manajemen. Kondisi itu membuat pelaku pasar ragu. “Tapi, dengan Valar Plc yang ikut masuk di saham ini, akan mengurangi risiko dari sisi masalah manajemen itu,” timpalnya.

Karena itu, dia menegaskan, saham BUMI cocok dilirik untuk saat ini. Apalagi, dengan aksi korporasi yang cukup banyak dan ambisius untuk meningkatkan kapasitan produksinya. Lalu, akuisisi perusahaan-perusahaan tambang baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Belum lagi, rencana perseroan untuk melunasi semua utang ke depannya. Semua itu, sangat positif dari sisi fundamental keuangan perusahaan. “Karena itu, saya melihat saham BUMI trennya bullish,” tandas Irwan.

Apalagi, lanjut Irwan, diberitakan, Vallar akan menambah kepemilikannya di saham BUMI sebesar 26% yang akan direalisasikan melalui market pada Mei 2011. Akibatnya, Vallar, bakal menguasai saham sejuta umat ini sebesar 51%. “Hal itu akan mengangkat harga saham BUMI ke level tertinggi barunya di level 3.475,” ungkap Irwan.

Dia menegaskan, jika Vallar Plc terus melakukan pembelian, saham BUMI bisa mencapai Rp4.000 seperti diperkirakan banyak analis. Apalagi, jika rencana Vallar itu benar-benar direalisasikan, BUMI pun bisa mencapai Rp5.000. “Sebab, dengan masuknya Valar, akan membuka pasar internasional bagi emiten ini sehingga ekpansi usahanya semakin besar,” ucap Irwan.

Dia menargetkan, harga saham BUMI pada Juni 2011 di level Rp4.500-Rp5.000 jika pembelian Vallar atas saham ini sesuai dengan rencana. Target di level Rp4.000 merupakan angka konservatif.

Di atas semua itu, karena ada unsur spekulasi di masalah manajemen, dia menyarankan pelaku pasar tidak terlalu besar menyimpan portofolionya di saham ini. “Tapi, meski spekulatif saham BUMI masih oke. BUMI cocok untuk speculative buying,” imbuhnya. [mdr]

Diakumulasi Asing, Cermati Saham DAVO


INILAH.COM, Jakarta - Fund manager asing dikabarkan tengah mengakumulasi saham PT Davomas Abadi Tbk (DAVO).

Aksi tersebut berpotensi untuk mengangkat saham DAVO menuju level Rp140 dalam waktu dekat. Ini menyusul rencana perseroan untuk membangun pabrik pengolahan coklat terpadu terbesar di dunia.

DAVO kini tengah bernegosiasi dengan asosiasi coklat Eropa untuk merealisasikan rencana itu.

Seluruh produksi bakal dipasok ke pasar Eropa dan Amerika. Pada perdagangan Kamis (21/4), saham DAVO ditutup terkoreksi 2 poin ke level Rp82.

Saham CTRA Berpeluang Menuju Rp450


INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berpeluang terkerek ke level Rp450 dalam jangka pendek.

Hal ini terkait kabar perseroan yang mendapatkan proyek pembangunan hunian di Tiongkok. Proyek ini akan mulai dibangun pada Semester I-2011, dengan target penjualan Rp2 triliun.

Selain itu, perseroan juga berencana menerbitkan obligasi guna mendukung rencana ekspansi. Pada perdagangan Kamis (21/4) saham CTRA ditutup menguat 10 poin ke level Rp390.

Bank Mega Laporkan Pembobolan Dana Elnusa Rp 111 Miliar ke BI


Jakarta - PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) mengaku telah melaporkan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk (ELSA) sebesar Rp 111 miliar ke Bank Indonesia. Kasus tersebut kini juga sudah ditangani oleh pihak Kepolisian.

"Atas kejadian tersebut, Bank Mega telah melaporkan permasalahan ini kepada Bank Indonesia pada 21 April 2011 lalu. Pada saat ini kasus ini sedang ditangani oleh pihak yang berwajib," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mega, Gatot Aris Munandar kepada detikFinance di Jakarta, Senin (25/4/2011).

Gatot juga membantah adanya keterlibatan oknum pegawainya dalam kasus pembobolan dana milik Elnusa tersebut. Menurutnya, kasus tersebut murni dilakukan oleh Direktur Keuangan Elnusa yang kini sudah dinonaktifkan itu.

Seperti diketahui, kasus pembobolan dana Elnusa sebesar Rp 111 miliar yang diduga dilakukan direktur keuangannya yang sudah nonaktif, Santun Nainggolan menggegerkan publik di akhir pekan lalu. Elnusa meminta pertanggungjawaban Bank Mega karena menduga ada oknum karyawannya yang terlibat.

Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliar tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan dana operasional cadangan untuk tiga bulan ke depan

"Uang ini adalah buffer stock cash, 3 bulan operasional perusahaan. Sampai saat ini tidak ada pengaruh. Kami memiliki banyak project yang dikerjakan di 2011. Kami tetap dipercaya. Besok (Senin) kami menemui kreditur untuk menjelaskan," ujar Direktur SDM dan Umum Lusi.

Berikut keterangan kronologi pembobolan dana versi manajemen Elnusa yang disampaikan Direktur Utama Elnusa Suharyanto, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (24/4/2011) :

Perseroan, sebagai mana lazimnya perusahaan lain menempatkan dana cadangan mereka dalam berbagai bentuk, salah satunya deposito berjangka di Bank Mega. Elnusa menaruh dana Rp 161 miliar di bank milik Chairul Tanjung itu mulai 7 September 2009, di kantor cabang Jababeka-Cikarang. Total deposito terbagi menjadi lima bilyet, dengan jangka waktu beragam satu hingga tiga bulan.

"Seluruh dana telah ditransfer Elnusa dan diterima baik oleh Bank Mega," jelas Manajemen ELSA dalam keterangan tertulisnya.

Dokumen penempatan deposito telah ditandatangani oleh pejabat Elnusa yang berwenang, serta Kepala Cabang Bank Mega Jababeka-Cikarang. Pada periode tersebut hingga saat ini perseroan melakukan perpanjangan penempatan, pada saat jauh tempo dari masing-masing bilyet. Bank Mega juga terus membayar bunga deposito setiap bulannya.

Terhitung sejak 5 Maret 2010, total deposito Elsa menjadi Rp 111 miliar karena ada pencairan Rp 50 miliar secara resmi atas perintah manajemen perseroan.

Masalah mulai muncul saat Selasa (19/4/2011), kepolisian bertandang ke kantor Elnusa dan menanyakan perihal penempatan dana deposito di Bank Mega. Manajemen Elsa mengakui ada penempatan dana perseroan di Bank Mega.Pada hari itu juga, secara bersama-sama, manajemen Elnusa dan polisi melakukan mengecekan ke kantor cabang Bank Mega Jababeka Cikarang. Namun hasilnya, dari keterangan lisan Kacab Bank Mega, deposito perseroan telah dicairkan.

Saat ditanyakan lebih lanjut, Kacab Bank Mega Jababeka menyampaikan dokumen pencairan telah dibubuhi tanda tangan Direktur Utama dan Direktur Keuangan.

Menurut manajemen Elnusa tanda tangan direktur utama Elnusa telah dipalsukan. Hal itu menjadi semakin aneh, karena faktanya yang menandatangani pencairan deposito adalah Dirut yang sudah tak lagi menjabat yaitu Eteng A. Salam.

"Empat bilyet pada saat penempatan masih memakai tandatangan Pak Eteng, tapi bilyet kelima Rp 10 miliar, sudah tandatangan saya. Dan itupun sudah dicairkan pakai tanda tangan Pak Eteng. Untuk itu kami minta pertanggungjawaban Bank Mega," jelasnya.

Saat ini, pihak kepolisian tengah mendalami kasus ini. Sehingga manajemen ELSA belum dapat memberi keterangan tambahan atas perkembangan pemeriksaan. Kronologis di atas juga dilakukan bersama-sama antara manajemen dan kepolisian.

Tembus 3.800, IHSG Kini Rawan Koreksi


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat signifikan sekaligus menciptakan rekor tertingginya sepanjang pekan lalu. IHSG berhasil menembus level psikologis baru di 3.800 menjelang libur panjang didorong oleh perburuan saham-saham unggulan.

Mengawali pekan lalu, IHSG sempat terseok-seok. Namun pada pertengahan pekan lalu, IHSG merangsek menguat tajam berkat dorongan positifnya bursa-bursa utama dunia yang menguat karena merekahnya laporan keuangan.

Berikut pergerakan IHSG pada pekan lalu:
  • Senin (18/4/2011), IHSG turun tipis 3,439 poin (0,09%) ke level 3.727,073.
  • Selasa (19/4/2011), IHSG naik tipis 5,577 poin (0,14%) ke level 3.732,650.
  • Rabu (20/4/2011), IHSG ditutup 62,112 poin (1,66%) ke level 3.794,762
  • Kamis (21/4/2011), IHSG naik tipis 6,319 poin (0,17%) ke level 3.801,081.

Untuk pekan ini, sentimen utamanya masih dari laporan keuangan emiten triwulan I-2011. Ekspektasi membaiknya laporan keuangan diprediksi akan terus menjaga IHSG di teritori positif meski posisinya kini sangat rawan profit taking setelah menguat tajam pada pekan lalu. IHSG pada perdagangan Senin (25/4/2011) diprediksi akan bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street pada perdagangan Kamis (21/4/2011) masih bergerak menguat meski dalam volume yang tipis. Penguatan di Wall Street belum berhenti didorong oleh positifnya laporan keuangan. Sehatnya laporan keuangan mampu menutupi sentimen negatif dari data ekonomi yang mengecewakan.

Pada perdagangan Kamis (21/4/2011), indeks Dow Jones menguat 52,45 poin (0,425) ke level 12.505,99. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 7,02 poin (0,53%) ke level 1.337,38 dan Nasdaq menguat 17,65 poin (0,63%) ke level 2.820,16.

Bursa Jepang mengawali perdagangan Senin ini dengan kenaikan tipis. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 16,39 poin (0,17%) ke level 9.698,60.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Kamis akhir pekan lalu IHSG ditutup menguat naik 6 points (+0.17%) ke level 3,801.08 dengan jumlah transaksi sebanyak 7 juta lot dan nilai transaksi sebanyak Rp4,6 triliun dengan hampir seluruh sektor saham mengalami penguatan kecuali sektor agriculture, consumer, infrastructure dan finance.

Tercatat sebanyak 109 saham mengalami penguatan, 81 saham mengalami penurunan, 115 saham tidak mengalami perubahan dan 138 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Kenaikan indeks ditopang oleh saham ASII, INTP, BYAN, BBNI dan DSSA sementara saham yang menjadi pemberat indeks adalah BBRI, TLKM, PGAS, BMRI dan NISP. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp277 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah ASII, BBNI, BMRI, BUMI dan HRUM.

Secara teknikal, pada akhir perdagangan minggu lalu candlestick IHSG membentuk spinning top sehingga berpotensi membentuk pola evening star di area Bollinger band yang mengindikasikan bearish reversal.

Sementara dilihat dari pergerakan indicator, tampak stochastic masih bergerak di area overbought dengan membentuk divergence negative sementara RSI mulai bergerak downtrend. Pada perdagangan Senin (20/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,771-3,824 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BORN, BBNI, dan INDY.