Selasa, 26 April 2011

Bursa Eropa Menguat Meski Dibayangi Soal The Fed

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (26/4) karena pasar masih menunggu pertemuan The Fed sehingga memberikan petunjuk soal kebijakan moneter.

Indeks FTSE naik 23,5 poin atau 0,3% ke 6.041, indeks CAC naik 15,5 poin atau 0,3% ke 4.037 dan DAX naik 28,5 poin ke 0,3% ke 7.324.

"Ada kekhawatiran kebijakan moneter The Fed yang longgar akan menyebabkan inflasi. Investor hari-hati mejelang pertemuan dan akan mencari sinyal soal keputusan yang akan dikeluarkan bank sentral AS itu," kata Koen De Leus, analis dari KBC Securities di Brussels yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Saham UBS naik 4,8% pada kuartal I meskipun tetap mencoba mempertahankan kinerja yang tetap positif hingga akhir tahun 2011.

Pada perdagangan kemarin bursa Eropa dittup naik melanjutkan penguatan pada Kamis sebelum libur Paskah. Penguatan didukung perusahaan Eropa Akzonobel dan perusahaan AS seperti Apple yang naik bersamaan dengan kekhawatiran ekonomi global, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Untuk perdagangan hari ini indeks FTSE diperkirakan turun 0,07%, indeks Jerman DAX turun 0,1% dan indeks Perancis turun 0,5%. Berita korporasi hari ini adalah laporan laba UBS yang melampaui perkiraan sebagai data terkuat sejak krisis ekonomi 2008.

Beberapa emiten yang akan melaporkan kinerjanya seperti Barclays, Santander, Deutsche Bank dan Credit Suisse pada pekan ini. Untuk data makro ekonomi, investor akan fokus pada perkiraan PDB Inggris yang akan dirilis pada Rabu besok dan indeks kepercayaan konsumen bulan April pada hari Kamis lusa.

Gubernur The Fed pada pekan ini akan menyita perhatian saat akan mengadakan pernyataan resmi untuk pertama kalinya setelah melakukan pembelian obligasi pemerintah AS di pasar. Pada hari Kamis, Bank of Japan juga akan melakkan pertemuan dengan agenda membahas kebijakan moneter dan dampak bencana gempa bumi, gelombang tsunami dan krisis nuklir.

Bursa saham Wall Street berakhir mixed pada perdagangan Senin karena pasar menunggu pernyataan The Fed soal kebijakan moneter terbaru pada pekan ini.

Indeks Dow Jones turun 26,11 poin atau 0,2% ke 12.479,8 setelah pada pekan lalu rally karena ditopang laporan perolehan laba dari emiten. Pelemahan terjadi pada saham Hewlett-Packard 1,1%, saham Kraft turun 0,9%, Intel turun 0,9%, saham Pfizer naik 1,7%.

Untuk indeks S&P turun 2,13 poin atau 0,16% meadi 1.335.25. Sedangkan indeks Nasdaq naik 5,7 poin atau 0,2% menjadi 2.825,88. Pelemahan indeks S&P dipicu sektor bahan baku dan energi sedangkan kenaikan dialami sektor teknologi dan kesehatan.

Jual Anak Usaha, Laba AKR Melonjak ke Rp 1,8 triliun

Senin, 25/04/2011 19:21 WIB
Jual Anak Usaha, Laba AKR Melonjak ke Rp 1,8 triliun
Angga Aliya - detikFinance

Jakarta - Laba bersih PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melonjak 2.480% menjadi Rp 1,812 triliun di triwulan I 2010 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 70 miliar. Pertumbuhan laba ini atas hasil divestasi PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (SOBI).

Seperti dikutip dari siaran pers perseroan, Senin (25/4/2011), distributor bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar itu menjual Sorini sebesar Rp 2,2 triliun dan akhirnya meraup laba luar biasa hasil divestasi sebesar Rp 1,685 triliun.

Divestasi tersebut telah dirampungkan pada tanggal 28 Januari 2011. Jika dilihat tanpa laba luar biasa itu, laba bersih inti (Core Net Profit) perseroan naik 82% menjadi Rp 128 miliar di triwulan I-2011 dibandingkan Rp 70 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selama tiga bulan pertama tahun 2011 ini, pendapatan perseroan meningkat 79% menjadi Rp 4,353 triliun dibandingkan Rp 2,433 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Naiknya pendapatan didorong oleh kenaikan yang signifikan pada penjualan BBM.

Naiknya penjualan BBM di Indonesia menyebabkan pendapatan AKRA naik 149% menjadi Rp 3,461 triliun, dibandingkan Rp 1,391 triliun selama periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan pendapatan BBM ini didorong oleh kenaikan penjualan Solar atau HSD (High speed diesel) dan produk BBM lainnya kepada perusahaan pertambangan di wilayah timur Indonesia sejalan dengan kenaikan permintaan dari sektor industri yang lain.

Bahan kimia dasar perseroan juga tumbuh 31% menjadi Rp 584 miliar sejalan dengan naiknya permintaan akan bahan baku yaitu bahan baku produksi untuk bermacam industri dan barang sektor konsumen.

Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham AKRA naik 20 poin (1,26%) ke level Rp 1.600 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 802 kali dengan volume 23.611 lot senilai Rp 18.72 miliar.

Asing Nett Sell Rp127 M, IHSG Anjlok 13 Poin

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya melemah 13 poin terseret sentimen negatif Asia. Asing pun tercatat melakukan nett sell sebesar Rp127,5 miliar.

IHSG, pada akhir perdagangan Selasa (26/4/2011) melemah 13,67 poin atau 0,4 persen ke 3.774,87. LQ45 turun 3,34 poin atau 0,5 persen ke 676,03 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,94 poin atau 0,8 persen ke 521,35.

Indeks Asia sore ini masih tertekan. Hang Seng turun 130,9 poin atau 0,54 persen ke 24.007, Nikkei turun 113,27 poin atau 1,17 persen ke 9.558 dan Straits Times turun 11,7 poin atau 0,37 persen ke 1.176.

Tapi, indeks Eropa tampak bergairah kali ini. CAC naik 18,69 poin atau 0,47 persen ke 4.040, DAX naik 34,39 poin atau 0,47 persen ke 7.329 dan FTSE naik 24,28 poin atau 0,4 persen ke 6.042.

Mayoritas sektor pendukung indeks saham bergerak melemah. Sektor tambang turun 8,45 poin atau 0,3 persen, sektor konsumsi turun 3,91 poin atau 0,3 persen dan sektor manufaktur turun 6,59 poin atau 0,8 persen.

Volume perdagangan tercatat 3,97 miliar saham senilai Rp3,13 triliun. Asing, pada perdagangan kali ini mencatatkan nett sell sebesar Rp127,5 miliar. Sebanyak 107 sham melemah, 104 saham melemah dan 113 saham stagnan.

Saham yang bergerak melemah (top lossers) adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) turun Rp5.000 ke Rp285.000, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) turun Rp1.400 ke Rp5.800 dan PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp800 ke Rp54.100.

Sementara saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain PT Malindo Feedmell Tbk (MAIN) naik Rp350 ke Rp5.650, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) naik Rp325 ke Rp4.200 dan PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) naik Rp250 ke Rp18.000.

Berhasil bukukan laba bersih, saham ENRG melaju ke level tertinggi dalam setahun

JAKARTA. Saham PT Energi Mega Persada (ENRG) melesat ke level tertinggi dalam setahun terakhir. Pada pukul 15.18, saham ENRG tercatat melaju 5,7% menjadi Rp 149. Ini merupakan level tertinggi sejak 23 April 2010.

Melonjaknya saham ENRG terjadi setelah perusahaan minyak dan gas ini membukukan kinerja positif selama kuartal I 2010. Laba bersih ENRG dilaporkan mencapai Rp 14,3 miliar. Angka tersebut sangat mencengangkan jika dibandingkan dengan rugi bersih senilai Rp 21,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Bursa Regional Ambruk, IHSG Turun 13 Poin


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13 poin di tengah ambruknya bursa-bursa regional. Sentimen negatif banyak bermunculan dari regional hari ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.650 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.610 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah sangat tipis 0,925 poin (0,03%) ke level 3.787,615. Indeks sudah masuk area jenuh beli dan investor cenderung menunggu keluarnya laporan kinerja emiten.

Sepanjang perdagangan indeks sama sekali tak menyentuh zona hijau, sejak dibuka indeks terus turun. Tekanan jual kembali terjadi di lantai bursa.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 37,447 poin (0,99%) ke level 3.751,093. Saham-saham berbasis finansial dan aneka industri membuat indeks betah di zona merah.

Profit taking marak terjadi di lantai bursa sehingga membuat indeks sempat jatuh lebih dari 40 poin ke posisi 3.788,540. IHSG semakin jauh dari level 3.800.

Menutup perdagangan, Selasa (26/4/2011), IHSG turun 13,669 poin (0,37%) ke level 3.774,871. Sementara Indeks LQ 45 melemah 3,344 poin (0,50%) ke level 676,025.

Meski sempat terjadi gempa di sekitar Cilacap sebesar 6,3 skala richter, namun hal tersebut tidak terlalu memperngaruhi laju IHSG yang memang sudah tertekan di zona merah sejak awal perdagangan.

Investor masih ragu untuk berinvestasi karena menunggu keluarnya laporan kinerja emiten di triwulan I-2011 meski beberapa sudah keluar dan hasilnya cukup menggembirakan.

Sektor agrikultur dan properti menguat dan menjadi penopang jatuhnya bursa sore ini, menyusul kinerja salah satu produsen sawit besar Astra Agro (AALI) yang naik signifikan di tiga bulan pertama tahun ini.

Perdagangan berjalan cukup moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 113.741 kali pada volume 5,013 miliar lembar saham senilai Rp 3,635 triliun. Sebanyak 104 saham naik, 107 saham turun, dan 112 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 126,683 miliar di seluruh pasar.

Sentimen negatif bermunculan dari regional. Seperti kebijakan pemerintah China yang akan naikkan batas minimum kepemilikan modal (CAR) sehingga bursanya melemah selama tiga hari berturut-turut.

Kinerja emiten Jepang di triwulan I-2011 pun kurang memuaskan sehingga mendorong saham-sahamnya turun, salah satunya adalah saham Nintendo yang melemah akibat penjualan Wii yang turun.

Berbagai sentimen negatif ini membuat bursa-bursa di Asia terpuruk tak berdaya di zona merah. Bursa Jepang memimpin pelemahan bursa Asia sore ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 25,77 poin (0,87%) ke level 2.939,18.
  • Indeks Hang Seng turun 130,93 poin (0,54%) ke level 24.007,38.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 113,27 poin (1,17%) ke level 9.558,69.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 11,20 poin (0,35%) ke level 3.176,52.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Malindo (MAIN) naik Rp 350 ke Rp 5.650, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 325 ke Rp 4.200, Multibreeder (MBAI) naik Rp 250 ke Rp 18.000, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 100 ke Rp 22.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 5.000 ke Rp 285.000, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.400 ke Rp 5.800, Astra Internasional (ASII) turun Rp 800 ke Rp 54.100, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 47.100.

Produsen Sozzis dan So Nice Dijual US$ 100 Juta

Jakarta - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berniat melepas salah satu anak usahanya, PT So Good Food, produsen makanan olahan seperti Sozzis dan So Nice. Nilai penjualannya ditaksir sebesar US$ 100 juta.

Seperti dikutip dari prospektus ringkas perseroan, Selasa (26/4/2011), pihak yang akan membeli So Good adalah sister company perseroan, yaitu Jupiter Foods Pte Ltd dan Annona Pte Ltd, dua perusahaan yang dimiliki oleh Malvolia Pte Ltd, pemegang 58,32% saham JPFA.

Perseroan menyatakan perjanjian jual beli saham So Good efektif pada 31 Mei 2011 mendatang. Nilai transaksi sebesar US$ 100 juta itu mencerminkan Price Earning Ratio (PER) sebesar 17 kali dari laba bersih So Good tahun 2010.

Dengan demikian, nilai transaksi ini menjadi lebih tinggi dari nilai perusahaan So Good pada 31 Desember 2010 yang hanya sebesar US$ 93,91 juta.

Saat ini Japfa menguasai saham So Good hanya sebesar 0,08% melalui kepemilikan saham secara langsung. Namun, usaha JPFA, PT Ciomas Adisatwa memiliki 99,92% saham So Good.

Tahun lalu, kontribusi So Good terhadap pendapatan Japfa hanya sebanyak 11% dari total pendapatan sebanyak Rp 13,96 triliun. Divisi perunggasan masih menjadi kontributor pendapatan perseroan dengan kontribusi hingga sebanyak 70%.

Hal inilah yang menjadi tujuan perseroan melepas So Good kepada perusahaan saudaranya, supaya Japfa lebih fokus pada bisnis produksi perunggasan yang mencakup pakan ternak dan pembibitan day old chicken.

Kuartal I, laba AALI melonjak lebih dari dua kali menjadi Rp 682,23 miliar

JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 682,23 miliar pada kuartal pertama 2011. Laba itu setara dengan US$ 79 juta naik 140,04% atau lebih dari dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 284,21 miliar.

Pendapatan triwulan pertama ini, perusahaan kelapa sawit terbesar yang listing di Bursa Efek indonesia (BEI) ini berhasil menjaring pendapatan hingga Rp 2,76 triliun naik 69% dari posisi yang sama tahun lalu yaitu Rp 1,63 triliun.

Energi Mega Raih Laba Bersih Rp14,4 Miliar

JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,4 miliar pada kuartal I-2011. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp21,73 miliar.

"Kinerja keuangan yang membaik dari perusahaan kami disebabkan oleh kenaikan harga jual migas dan volume rata-rata produksi," jelas Direktur Utama ENRG Imam Agustino dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, Selasa (26/4/2011).

Selain itu, Ebitda perusahaan juga meningkat 374 persen ke Rp194 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp75,2 miliar. Sementara penjualan berish perseroan meningkat jadi Rp421,56 miliar dari sebelumnya Rp257 miliar.

Pada kuartal pertama tahun ini, harga komoditas memang mengalami kenaikan harga. Perseroan pun menjual minyak hasil produksinya diharga USD108,1 per barel, naik dibanding sebelumnya yang sebesar USD78 per barel. Sementara harga jual gasnya naik jadi USD3,5 per mcf dari sebelumnya USD2,5.

Produksi minyaknya juga naik menjadi 7.056 barel per hari, naik dari periode sebelumnya yang sebesar 6.733 barel per hari. Sementara produksi gas juga naik jadi 43,2 juta kaki kubik per hari dari sebelumnya 41 juta kaki kubik per hari.

Pembobolan Dana Elnusa Rp111 Miliar Bapepam Minta Penjelasan Bank Mega

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta PT Bank Mega Tbk untuk memberikan keterangan tertulis terkait keengganan menanggung kerugian Elnusa.

Kepala Bapepam-LK, Nurhaida mengungkapkan berdasar pemantauan pihaknya ditemukan pernyataan bahwa manajemen Bank Mega tidak mau menanggung kerugian PT Elnusa Tbk (ELSA), dengan argumen bahwa hal tersebut merupakan masalah internal Elnusa dengan pihak pengelola investasi.

"Berdasarkan temuan dari pemberitaan tersebut, Bapepam-LK telah mengirimkan surat kepada direksi Bank Mega untuk memberikan penjelasan tertulis terkait pernyataan tersebut," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (26/4).

Ia melanjutkan, Bapepam-LK akan terus memantau perkembangan pemeriksaan atas kasus tersebut secara intensif khususnya terkait dengan penerapan prinsip keterbukaan informasi yang harus dilakukan emiten sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan kepada Publik.

Masalah ini berawal dengan adanya dana milik Elnusa yang disimpan pada Bank Mega sebesar Rp161 miliar, telah dibobol Rp111 miliar dengan menggunakan tanda tangan Direktur Keuangan Elnusa, Santun Nainggolan (SN).

Manajemen Bank Mega menyatakan, pihaknya tidak akan memberi ganti rugi terhadap dana Rp111 miliar karena mereka menilai merupakan masalah internal perseroan. [hid]

Jangan Lewatkan Saham BJBR

INILAH.COM, Jakarta - Seperti halnya sejumlah saham lain, efek dari sektor perbankan pun pada Selasa (26/4) ini mengalami koreksi yang cukup dalam. Salah satunya saham terbitan PT Bank Jabar Banten (BJBR), yang pada perdagangan sesi pertama berlabuh di level Rp1.270 alias melemah Rp40 (3,05%).

Kondisi inilah yang membuat sejumlah analis pasar modal beramai-ramai merekomendasikan beli untuk saham ini pada harga Rp1.260-1.270. Pertimbangannya, Rp1.270 merupakan harga yang cukup murah untuk saham ini.

“Kalau pun masih mengalami penurunan (di bawah Rp1.260) tidak akan terlalu dalam. Dan saham ini akan segera bangkit lagi,” kata seorang kepala riset di sebuah sekuritas asing.

Banyak faktor yang membuat BJBR menggeliat balik ke atas. Pertama, koreksi yang terjadi kali ini merupakan sesuatu yang normal setelah selama sebulan mengalami kenaikan hingga 16%.

Faktor lain yang tak kalah penting, harga yang terbentuk saat ini masih jauh dari harga wajarnya. Para analis, hingga saat ini masih belum mengoreksi target harga BJBR untuk jangka pendek di level Rp 1.400 dan jangka menengah panjang di kisaran Rp1.800.

Sebuah target harga yang tak sulit dicapai, tampaknya. Sebab, sebelumnya, BJBR juga pernah mencapai harga Rp1.780. “Ini saham bagus yang masih murah. Dengan CAR (kecukupan modal) yang mencapai 21% per akhir 2010, menunjukkan ini bank yang kuat,” tutur sang kepala riset.

Manajemen bank yang bermarkas di Bandung ini juga tampak optimistis dalam melakoni bisnis di tahun ini. Setelah berhasil meraup laba bersih Rp 893 miliar tahun lalu, Direksi BJBR menargetkan akan meraup keuntungan sebesar Rp 1,167 triliun.

Angka itu diharapkan diraih setelah kredit yang disalurkannya menggelembung menjadi Rp30,6 triliun. Nah, kalau target tersebut tercapai, berarti ekspansi kredit BJBR tahun ini akan mencapai 29,5%. [mdr]

JPFA akan jual anak usaha So Good

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berniat menjual anak usaha yang memproduksi makanan olahan berlabel kepada sister company, Jupiter Foods Pte Ltd dan Annona Pte Ltd, dua perusahaan yang dimiliki oleh Malvolia Pte Ltd, pemegang 58,32% saham JPFA. Jupiter dan Annona akan membayar transaksi ini setelah perjanjian jual beli saham So Good efektif pada 31 Mei 2011 mendatang.

JPFA akan menjual PT So Good Food di harga US$ 100 juta. Harga ini mencerminkan Price Earning Ratio sebesar 17 kali dari laba bersih So Good Food tahun 2010. Dalam keterbukaan informasi kepada pemegang saham sehubungan dengan transaksi afiliasi dan transaksi material, JPFA mengatakan nilai transaksi ini lebih tinggi dari nilai perusahaan So Good 31 Desember 2010 sebesar US$ 93,91 juta.

Japfa melepas anak usaha ini untuk lebih fokus pada bisnis produksi perunggasan yang mencakup pakan ternak dan pembibitan day old chicken. Divisi perunggasan memberi kontribusi 70% pendapatan Japfa tahun 2010. Sedangkan So Good Food hanya memberi kontribusi 11% dari total pendapatan Japfa 2010. Tahun 2010 lalu total pendapatan Japfa sebesar Rp 13,96 triliun dengan laba bersih Rp 959,16 miliar.

JPFA hanya memegang 0,08% saham So Good Food secara langsung. Namun, anak usaha JPFA, PT Ciomas Adisatwa memiliki 99,92% saham So Good.

JPFA mengatakan transaksi ini termasuk transaksi material yang tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Transaksi penjualan So Good ini sebesar 30% ekuiti JPFA Desember 2010.

SAHAM TLKMPutuskan akuisisi 51% saham perusahaan Kamboja, saham TLKM dilanda aksi jual

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berencana membeli sekitar 51% saham CamGSM Ltd. Seperti yang dikutip dari Bloomberg, CamGSM merupakan perusahaan asal Kamboja. Menurut Presiden Direktur TLKM Rinaldi Firmansyah, rencana akuisisi tersebut ditargetkan akan rampung pada semester I tahun ini.

Rencana TLKM tersebut rupanya belum menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham TLKM. Pada pukul 14.24, saham TLKM turun 0,66% menjadi Rp 7.500.

DJ Bumi 1Q Revenue May Rise To $1.2 Bln Vs $1.0 Bln -Association Official

Date : Apr 26 2011, 14:35
Title : News Story
Header : DJ Bumi 1Q Revenue May Rise To $1.2 Bln Vs $1.0 Bln -Association Official


Story
=======================================================================================
JAKARTA (Dow Jones)--Thermal coal producer PT Bumi Resources' (BUMI.JK)
first-quarter revenue may rise by 20% to $1.2 billion from $1.0 billion a year
earlier, thanks to an increase in its average coal selling price, an official
at the Indonesia Coal Mining Association told Dow Jones Newswires.
The average price for thermal coal rose 27% to $80 a ton from $62.88 a ton
in the first three months of 2010, said the official, who declined to be
named.
Bumi's coal sales volume declined slightly due to wet weather, he said,
without providing a figure for sales volume.
-By Edhi Pranasidhi, Dow Jones Newswires; 62-21-39831277;
edhi.pranasidhi@dowjones.com
Click here to go to Dow Jones NewsPlus, a web front page of today's most
important business and market news, analysis and commentary:
http://www.djnewsplus.com/access/al?rnd=YcrIY3p5tzkpolxAZ7HN9w%3D%3D. You can
use this link on the day this article is published and the following day.
(END) Dow Jones Newswires
April 26, 2011 03:28 ET (07:28 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 03 28 AM EDT 04-26-11
=======================================================================================

BUMI


Date : Apr 26 2011, 14:17
Title : News Story
Header : *DJ Bumi 1Q Revenue May Rise To $1.2 Bln Vs $1.0 Bln -Source

(MORE TO FOLLOW) Dow Jones Newswires
April 26, 2011 03:13 ET (07:13 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 03 13 AM EDT 04-26-11
Date : Apr 26 2011, 14:17
Title : News Story
Header : *DJ Bumi 1Q Coal Average Selling Price Up 27% To $80/Ton -Source

(MORE TO FOLLOW) Dow Jones Newswires
April 26, 2011 03:09 ET (07:09 GMT)
Copyright (c) 2011 Dow Jones & Company, Inc.- - 03 09 AM EDT 04-26-11

Masuk ke layanan full mobile, BTEL hitung ulang komposisi capex

JAKARTA. Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) Rakhmat Junaidi mengklarifikasi kabar yang menyebut BTEL akan masuk ke ranah layanan GSM lantaran sudah mengantongi ijin prinsip dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Ijin prinsip kami itu bukan lisensi masuk GSM. Itu ijin lisensi jaringan seluler supaya kami bisa full mobility dengan layanan CDMA yang kami miliki," ujar Rakhmat kepada KONTAN, Selasa (26/4).

Ia menjelaskan, dengan teknologi full mobility, maka pelanggan Esia (nama dagang produk CDMA BTEL) tak perlu mengganti nomor jika berpindah kota.

Rakhmat menuturkan, saat ini BTEL masih menunggu penomoran dan ijin uji layak operasi. Jika proses tersebut secepatnya rampung, maka BTEL bisa mulai meluncurkan fasilitas full mobile-nya pada semester kedua tahun ini.

Namun, Rakhmat belum dapat menyebutkan berapa alokasi investasi yang bakal dianggarkan BTEL untuk pengembangan teknologi full mobile tersebut. Sekedar informasi, Kemenkominfo mewajibkan BTEL memiliki sekurangnya 19 BTS dalam tahun pertama pengoperasian full mobile service.

"Sekarang kami masih hitung ulang komposisi kebutuhan dananya tapi tidak sampai mengubah capex tahun ini yang sebesar US$ 200 juta," jelas Rakhmat.

Usaha Merosot, ARTA Rugi Rp155,54 Jt di Q1-2011

INILAH.COM, Jakarta - PT Arthavest Tbk (ARTA) mencatatkan rugi bersih konsolidasi sebesar Rp155,54 juta pada kuartal I-2011 setelah meraup laba bersih Rp562,04 juta pada periode serupa 2010.

Dalam laporan keuangan publikasinya ke BEI, Selasa (26/4) dijelaskan rugi bersih pada kuartal I-2011 ini dipicu kerugian usaha yang dialami sebesar Rp1,41 miliar. Akibatnya perseroan pun mengalami rugi per saham sebesar Rp0,35 pada kuartal I-2011 dari perolehan laba per saham sebesar Rp1,26 pada periode serupa 2010.

Pendapatan usaha perseroan juga mengalami penurunan dari Rp1,87 miliar pada kuartal I-2010 menjadi hanya Rp1,81 miliar pada kuartal I-2011. Perseroan juga masih mencatatkan kewajiban sebesar Rp77,1 miliar pada kuartal I-2011 atau naik dibanding periode serupa 2010 sebesar Rp74,96 miliar. Sementara ekuitas perseroan kuartal I-2011 mencapai Rp133,76 miliar.

Fokus ke The Fed, Bursa Eropa akan Tertekan

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (26/4) diperkirakan akan turun setelah Wall Street dan bursa Asia cenderung turun. Investor menunggu hasil pertemuan The Fed pada pekan ini.

Pada perdagangan kemarin bursa Eropa dittup naik melanjutkan penguatan pada Kamis sebelum libur Paskah. Penguatan didukung perusahaan Eropa Akzonobel dan perusahaan AS seperti Apple yang naik bersamaan dengan kekhawatiran ekonomi global, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Untuk perdagangan hari ini indeks FTSE diperkirakan turun 0,07%, indeks Jerman DAX turun 0,1% dan indeks Perancis turun 0,5%. Berita korporasi hari ini adalah laporan laba UBS yang melampaui perkiraan sebagai data terkuat sejak krisis ekonomi 2008.

Beberapa emiten yang akan melaporkan kinerjanya seperti Barclays, Santander, Deutsche Bank dan Credit Suisse pada pekan ini. Untuk data makro ekonomi, investor akan fokus pada perkiraan PDB Inggris yang akan dirilis pada Rabu besok dan indeks kepercayaan konsumen bulan April pada hari Kamis lusa.

Gubernur The Fed pada pekan ini akan menyita perhatian saat akan mengadakan pernyataan resmi untuk pertama kalinya setelah melakukan pembelian obligasi pemerintah AS di pasar. Pada hari Kamis, Bank of Japan juga akan melakkan pertemuan dengan agenda membahas kebijakan moneter dan dampak bencana gempa bumi, gelombang tsunami dan krisis nuklir.

Bursa saham Wall Street berakhir mixed pada perdagangan Senin karena pasar menunggu pernyataan The Fed soal kebijakan moneter terbaru pada pekan ini.

Indeks Dow Jones turun 26,11 poin atau 0,2% ke 12.479,8 setelah pada pekan lalu rally karena ditopang laporan perolehan laba dari emiten. Pelemahan terjadi pada saham Hewlett-Packard 1,1%, saham Kraft turun 0,9%, Intel turun 0,9%, saham Pfizer naik 1,7%.

Untuk indeks S&P turun 2,13 poin atau 0,16% meadi 1.335.25. Sedangkan indeks Nasdaq naik 5,7 poin atau 0,2% menjadi 2.825,88. Pelemahan indeks S&P dipicu sektor bahan baku dan energi sedangkan kenaikan dialami sektor teknologi dan kesehatan.

Ringgit diprediksi akan menguat 2,3% menjadi 2,93 per dollar

Ringgit diprediksi akan menguat 2,3% menjadi 2,93 per dollar
KUALA LUMPUR. Ambank Bhd memprediksi, ringgit Malaysia akan terus menguat ke atas level tertinggi dalam 13 tahun. Menurut Ambank, menguatnya ringgit terkait spekulasi kalau bank sentral Negeri Jiran akan menaikkan suku bunga acuan untuk meredakan inflasi.

Dalam hasil riset yang dirilis hari ini, ringgit kemungkinan akan terapresiasi 2,2% menjadi 2,93 per dollar dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Analis Ambank Manokaran Mottain beralasan, adanya perbedaan tingkat suku bunga antara negara maju dan Malaysia akan menarik dana asing untuk masuk.

"Kami melihat adanya peningkatan aksi beli ringgit karena kemungkinan kenaikan suku bunga," jelas Mottain. Di sisi lain, dollar juga melemah seiring dengan naiknya level tingkat utang di AS dan aksi the Federal Reserve untuk memompa dana ke dalam sistem perekonomiannya.

Catatan saja, pada pukul 13.13 waktu Kuala Lumpur, ringgit melemah 0,2% menjadi 2,9960 per dollar. Kemarin, ringgit sempat bertengger di posisi 2,9910, yang merupakan level paling perkasa sejak 9 Oktober 1997.

Sinergi EMTK, SCMA, dan IDKM ditargetkan bakal kelar sebelum Juni

JAKARTA. Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Fofo Sariatmadja mengatakan rencana sinergi antara Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), SCMA, dan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), bakal diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham EMTK tanggal 5 Mei 2011.

"Kalau disetujui, akusisi bisa dilakukan segera secepatnya," ungkap Fofo kepada KONTAN, Selasa (26/4).

Ia menambahkan, akuisisi tersebut tidak akan dilakukan lewat dari bulan Juni 2011 karena perseroan berniat menggunakan laporan keuangan 31 Desember 2010 untuk aksi korporasi tersebut.

Fofo mengelak adanya anggapan sebagian kalangan bahwa aksi tersebut berpotensi monopoli usaha.

"Tidak ada monopoli. Kami ini justru gerbong keempat. Yang sebelum-sebelumnya saja tidak dipermasalahkan. Asas keadilan harus ditegakkan. Kami harusnya juga diberi kesempatan untuk sama-sama berkembang," kata Fofo.

Menurutnya, dengan akusisi IDKM, perusahaan pemilik stasiun televisi Indosiar tersebut bakal berkembang lebih baik.

Terkait ELSA, Bapepam-LK kirim surat ke MEGA

Terkait ELSA, Bapepam-LK kirim surat ke MEGA
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah mengirimkan surat kepada Direksi PT Bank Mega Tbk (MEGA) untuk memberikan penjelasan tertulis mengenai pernyataan manajemen yang diberitakan sejumlah media.

Pernyataan manajemen yang dimaksud adalah manajemen bank milik taipan Chairul Tanjung itu tidak mau menanggung kerugian PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan argumen bahwa hal tersebut merupakan masalah internal ELSA dengan pihak pengelola investasi.

"Bapepam-LK akan terus memantau perkembangan pemeriksaan atas kasus tersebut secara intensif," ujar Ketua Bapepam-LK Nurhaida dalam keterangan tertulisnya hari ini. Sebagai perusahaan publik, baik MEGA maupun ELSA diwajibkan memberikan keterangan secara terbuka. Hal itu merujuk pada ketentuan penerapan prinsip keterbukaan informasi yang harus dilakukan emiten sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No X.K.1 tetang keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik.

Kisruh Pembobolan Deposito Saham Elnusa Masih Tertekan, Bank Mega Sepi Peminat

Jakarta - Pasca kisruh pembobolan deposito milik PT Elnusa Tbk (ELSA) senilai Rp 111 miliar di PT Bank Mega Tbk (MEGA), saham ELSA masih terkena tekanan jual sehingga terus melemah. Berbeda dengan ELSA, saham MEGA justru sepi transaksi.

Pada penutupan perdagangan sesi I di pasar modal, Selasa (26/4/2011), saham ELSA ditutup turun 10 poin (3,33%) ke level Rp 290 per lembar akibat tekanan jual.

Saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini cukup aktif diperdagangkan, tercatat sebanyak 192 kali dengan volume 13.510 lot (6,755 juta lembar) saham senilai Rp 1,972 miliar.

Kemarin, saham ELSA juga sudah turun 10 poin (3,22%) ke level Rp 300 per lembar. Sebelum keluarnya berita pembobolan rekening deposito tersebut, saham ELSA masih sempat menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.

Berbeda dengan Elnusa, saham Bank Mega justru sepi peminat dan stagnan di Rp 3.400 per lembar. Pagi tadi, saham MEGA sempat melemah 25 poin (0,73%) sebelum akhirnya stagnan.

Sampai penutupan perdagangan sesi I, saham MEGA hanya ditransaksikan sebanyak tujuh kali dengan volume 26 lot (13.000 lembar) saham senilai Rp 44,1 juta.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham MEGA terkoreksi 50 poin (1,44%) ke level Rp 3.400 per lembar. Sebelum ditutup, saham MEGA sempat jatuh ke titik terendahnya di Rp 3.200, turun sekitar 7,24%.

Seperti diketahui, manajemen Elnusa mengaku kebobolan hingga Rp 111 miliar, yang diduga ada keterlibatan oknum Bank Mega. Pembobolan dana dilakukan oleh Direktur Keuangan Elnusa yang telah dipecat, Santun Nainggolan melalui pencairan deposito on call.

Namun, Mantan Kepala Cabang Bank Mega Jababeka Itman Harry Basuki menolak disalahkan terkait bobolnya uang milik PT Elnusa Rp 111 miliar. Itman mengaku pencairan uang dilakukan sesuai prosedur.

Di sesi I, pelepasan saham ASII oleh asing membuat indeks keok

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbenam di zona merah pada penutupan siang ini. Salah satu penyebabnya antara lain aksi jual yang melanda bluechips. Berikut daftar lima saham unggulan yang membuat indeks tak bertenaga:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII ditutup melorot 1,91% menjadi Rp 1.050 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 32,14 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 27,08 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 16,93 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI ditutup melorot 2,31% menjadi Rp 6.350 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: Mandiri Sekuritas senilai Rp 30,97 miliar, HD Capital senilai Rp 9,53 miliar, dan Merrill Lynch senilai Rp 9,35 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI ditutup melorot 2,13% menjadi Rp 6.900 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: Victorisa Sekuritas senilai Rp 13,89 miliar, CIMB Securities senilai Rp 11,57 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 9,70 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham ASII ditutup melorot 1,33% menjadi Rp 7.400 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: Merrill Lycnh senilai Rp 4,47 miliar, Bahana Securities senilai Rp 2,45 miliar, dan Danareksa Sekuritas senilai Rp 1,12 miliar.

- PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
Saham BBNI ditutup melorot 2,41% menjadi Rp 4.050 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini antara lain: UBS Securities senilai Rp 7,32 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 3,12 miliar, dan Danareksa Sekuritas senilai Rp 2,14 miliar.

Asing Nett Sell, IHSG Terjerembab 37 Poin

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak melemah 37 poin. Asing pun tampaknya melakukan akumulasi beli (nett sell).

IHSG, pada akhir perdagangan sesi I Selasa (26/4/2011) melemah 37,45 poin atau 1,0 persen ke 3.751,09. LQ45 turun 8,05 poin atau 1,2 persen ke 671,32 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,33 poin atau 1,0 persen ke 519,96.

Sementara indeks Asia juga tampak masih tertekan. Nikkei turun 131,6 poin atau 1,36 persen ke 9.540, Hang Seng turun 272,4 poin atau 1,13 persen ke 272,4 dan Straits Times turun 14,18 poin atau 0,44 ke 3.173.

Seluruh sektor pendukung indeks saham tampak kompak melemah. Sektor perkebunan turun 7,43 poin atau 0,3 persen, sektor tambang turun 26,06 poin atau 0,8 persen dan sektor manufaktur turun 8,93 poin atau 1,1 persen.

Volume transaksi tercatat 1,3 miliar saham senilai Rp1,3 triliun. Sementara asing terpantau melakukan nett sell sebesar Rp4,3 miliar. Sebanyak 145 saham melemah, dan 51 saham menguat dan 96 stagnan.

Saham yang bergerak melemah (top lossers) adalah PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp1.050 ke Rp53.850, PT GUdang Garam Tbk (GGRM) turun Rp600 ke Rp40.250, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp500 ke Rp17.150.

Sementara saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain PT Indosprings Tbk (INDS) naik Rp100 ke Rp7.700, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp100 ke Rp5.700 dan PT Lippo Cikaranf Tbk (LPCK) naik Rp50 ke Rp640.

Gunakan Momen Koreksi Untuk Akumulasi

INILAH.COM, Jakarta - Koreksi yang terjadi pada bursa siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Inilah saat yang tepat untuk akumulai saham yang berfundamental kuat dan kinerja positif.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (26/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 37,45 poin (0,99%) ke level 3.751,093. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 8,05 poin (1,18%) ke angka 671,324.
Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,577 miliar lembar saham, senilai Rp1,458 triliun dan frekuensi 59.282 kali. Sebanyak 50 saham menguat, sedangkan 145 saham melemah dan 96 saham stagnan.
Pelemahan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp4,248miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp319,3 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp323,5 miliar.
Semua sektor saham kompak melemah sehingga mendukung koreksi indeks. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 1,78%, disusul keuangan 1,52%, industri dasar dan manufaktur masing-masing 1,05%, pertambangan 0,80%, perdagangan 0,79%, konsumsi 0,50%, properti 0,50%, infrastruktur 0,44% dan perkebunan 0,34%.
Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, pergerakan IHSG hingga penutupan sore nanti akan melemah. “Indeks akan mengarah ke level support 3.747 dan 3.822 sebagai level resitance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (26/4).
Menurutnya, pelemahan indeks hari ini lebih dipicu faktor eksternal. Salah satunya, petumbuhan ekonomi AS pada kuartal I/2011, yang diekspektasikan lebih rendah jadi 1,9% dari kuartal sebelumnya 3,1%. Pasar juga mengantisipasi pertemuan The Fed, Rabu (27/4) dinihari. “Pasar akan melihat ke mana arah kebijakan moneter yang akan dilakukan The Fed.” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, China masih diselimuti kekhawatiran inflasi. Karena itu, negeri Tirai Bambu ini akan terus memperketat kebijakan moneternya. Pada saat yang sama, Spanyol dibayangi utang jatuh tempo akhir bulan ini. “Belum lagi masalah Yunani yang akan melakukan restrukturisasi utangnya,” papar Alfinsyah.

Ditegaskan Alfiansyah, itulah sejumlah akumulasi sentimen yang berpengaruh negatif pada pergerakan market domestik hari ini. “Kondisi itu, memperparah sentimen dari koreksi indeks global dan regional,” tandasnya.

Sementara itu, dari internal, tidak ada faktor-faktor yang bisa menekan indeks domestik hari ini. Sebab, inflasi April ini diperkirakan cenderung turun bahkan diperkirakan kembali terjadi deflasi seiring rendahnya harga komoditas pangan. “Kalaupun terjadi inflasi, akan terkendali,” ucapnya.

Artinya, dari sisi makro ekonomi, negatifnya sentimen AS bertolak belakang dengan positifnya sentimen dari makro ekonomi Indonesia. “Karena itu, koreksi market hari ini tak perlu dikhawatirkan oleh pasar. Sebab, faktor internal dari beberapa indikator ekonomi Indonesia bisa menjadi katalis penguatan indeks ke depannya,” ungkapnya.

Apalagi, lanjutnya, arus capital inflow pun masih deras mengalir ke dalam negeri. Pada saat yang sama, cadangan devisa RI sudah mencapai US$109,5 miliar. Ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Angka itu berasal dari kombinasi direct dengan indirect investment sehingga jadi katalis pergerakan indeks.

Di sisi lain, rupiah terus menguat ke level 8.600-an per dolar AS. “Semua itu akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai yang dicanangkan pemerintah 6,4%,” paparnya.

Dalam situasi market yang koreksi, menurutnya, merupakan momentum tepat untuk akumulasi saham-saham yang sudah koreksi. Terutama, emiten yang berfundamental kuat di 2010 dan ekspektasi kuartal I/2011 di sektor perkebunan, pertambangan batu bara dan metal, manufaktur, infrastruktur dan perbankan.

Saham-saham pilihannya PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP), PT Tambang Bukit Asam (PTBA), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Timah (TINS) dan PT Antam (ANTM). PT Astra Internasional (ASII), PT Telkom (TLKM) dan PT Jasa Marga (JSMR).

Lalu, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Alfiansyah.[ast]

Sesi I Profit Taking Saham Bank Bikin IHSG Jatuh 37 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 37 poin di tengah perdagangan yang tipis. Saham-saham berbasis finansial dan aneka industri menjadi penggiring indeks ke zona merah.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah sangat tipis 0,925 poin (0,03%) ke level 3.787,615. Indeks sudah masuk area jenuh beli dan investor cenderung menunggu keluarnya laporan kinerja emiten.

Sepanjang perdagangan indeks sama sekali tak menyentuh zona hijau, sejak dibuka indeks terus turun sampai posisi terdalamnya di 3.747,668. Tekanan jual kembali terjadi di lantai bursa.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (26/4/2011), IHSG jatuh 37,447 poin (0,99%) ke level 3.751,093. Sementara Indeks LQ 45 terkoreksi 8,045 poin (1,19%) ke level 671,324.

Saham-saham berbasis bank dan konsumer terkena tekanan jual sehingga melemah cukup dalam. Namun pelemahan terbanyak diderita oleh indeks sektor aneka industri.

Kepercayaan investor terhadap bank kembali menipis menyusul kasus bobolnya rekening deposito PT Elnusa Tbk (ELSA) sebanyak Rp 111 miliar di PT Bank Mega Tbk (MEGA). Profit taking banyak dilakukan di saham-saham bank.

Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk zona merah. Rata-rata pelemahannya lebih dari satu persen. Meski demikian investor asing masih mencatat pembelian bersih hingga siang ini.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 59.282 kali pada volume 1,576 miliar lembar saham senilai Rp 1,5 triliun. Sebanyak 50 saham naik, 145 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Memerahnya bursa-bursa di regional juga turut menyeret IHSG terjebak di teritori negatif. Sentimen negatif beterbangan di regional mulai dari pengetatan kebijakan moneter China hingga turunnya penjualan otomotif Jepang akibat produksi terhambat.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 27,22 poin (0,92%) ke level 2.937,73.
  • Indeks Hang Seng anjlok 272,40 poin (1,13%) ke level 23.865,91.
  • Indeks Nikkei 225 ambruk 126,91 poin (1,31%) ke level 9.545,05.
  • Indeks Straits Times turun 14,32 poin (0,45%) ke level 3.173,40.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indospring (INDS) naik Rp 100 ke Rp 7.700, Indofood (INDF) naik Rp 100 ke Rp 5.700, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 50 ke Rp 640, dan AKR (AKRA) naik Rp 50 ke Rp 1.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.050 ke Rp 53.850, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 600 ke Rp 40.250, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 17.150, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 27.600.

Harga minyak terkoreksi dari level tertinggi

Setelah reli sepekan, harga komoditi yang dipimpin minyak turun karena spekulasi bank sentra Amerika Serikat Federal Reserve bakal mengumumkan penghentian program pembelian surat utang US$ 600 miliar.

Harga minyak untuk pengiriman Juni turun 1% ke posisi US$ 111,20 per barel di New York Mercantile Exchange dan diperdagangkan di posisi US$ 111,20 pada pukul 10.45 pagi ini. Kemarin, kontrak minyak ini naik hingga posisi US$ 113,48 per barel sebelum akhirnya turun lagi. Harga ini merupakan harga tertinggi sejak 22 September 2008.

"Harga minyak masih ada di sekitar US$ 15 per barel lebih tinggi daripada level support fundamental, tapi masih akan naik dengan risiko pasokan yang kemungkinan tetap sepanjang tahun," kata Jeremy Friesen, analis komoditi Societe Generale di Hong Kong.

Selain minyak, harga komoditi lain seperti tembaga dan emas pun turun. Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan mendatang turun 3,3% ke posisi US$ 9.390 per metrik ton di London Metal Exchange. Sedangkan harga emas turun 0,8% ke posisi US$ 1.495,75 per ounce setelah mencetak rekor di posisi US$ 1.518,32 kemarin.

Bapepam Kecewa Elnusa Tak Segera Lapor

JAKARTA - Sebagai emiten, PT Elnusa Tbk (ELSA) seharusnya berkonsultasi dengan regulator pasar modal, Bapepam LK dalam menyelesaikan masalah pembobolan depositonya sebesar Rp110 miliar di PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Ketua Bapepam Nurhaida menuturkan, seharusnya emiten tersebut melapor terlebih dahulu ke pihaknya sebelum masalah ini tersebarluaskan. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan terkait informasi yang ada di 10 K 1 atau informasi material harus diterima terlebih dahulu guna menentukan sanksi.

"Tapi itu kan tergantung apakah material atau tidak, kita lihat dari laporan mereka. Jadi kalau mereka sudah lapor baru bisa kita lihat apakah mereka umumkan atau tidak, karena kalau informasi material itu ada judgment-nya sendiri," tuturnya di Jakarta, Senin (25/4/2011) malam.

Lebih jauh dia mengungkapkan dengan adanya aturan ini, seharusnya ada ketentuan khusus sebelum berita ini disebarluaskan lewat media masa.

"Ini kan berita sudah masuk, tapi dari laporan yang mereka sampaikan kita lihat langkah apa yang mereka lakukan, tapi itu dari yang mereka berikan. Kan selama ini ada beritanya tapi (pernyataan) resmi dari perusahaannya," tuturnya.

Bapepam Belum Terima Laporan Elnusa & Bank Mega


JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida menjelaskan belum menentukan sanksi yang akan diberikan pada PT Elnusa Tbk (ELSA).

Pasalnya, sampai saat ini regulator pasar modal itu belum menerima laporan dari Elnusa terkait bobolnya rekening perusahaan sebesar Rp111 miliar, karenanya dia tidak bisa berspekulasi dalam memberikan sanksi.

"Saya belum mau berasumsi (terkait sanksi) karena kita kan belum lihat laporannya," ujar Nurhaida di kantor kementerian Keuangan, jalan Wahidin Raya, Jakarta, Senin (26/4/2011) malam.

Menurut dia, Bapepam belum dapat menentukan sanksi yang diberikan karena Bapepam hanya sebagai regulator. "Karena kan regulator tidak bisa berasumsi karena harus dilihat apa yang betul-betul dilaporkan mereka. Dari situ Bapepam baru lihat apa saja yang mereka lakukan," papar dia.

Sebelumnya, Elnusa menuturkan dananya sebesar Rp111 miliar yang disimpan di Bank Mega cabang Jababeka-Cikarang dalam bentuk deposito berjangka telah dicairkan tanpa sepengetahuan ELSA.

"Saya sampaikan di sini bahwa bukan ELSA yang dibobol. ELSA menempatkan dana di Bank Mega dan dana itu sudah tidak ada. ELSA baru sadar dana penempatan sebesar Rp111 miliar itu sudah tidak ada menurut keterangan lisan dari Kepala Cabang Bank Mega tersebut telah dicairkan. Kami terkaget-kaget, begitu mau dicairkan tidak ada," ungkap Direktur Utama ELSA Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Perseroan pun memaparkan, apabila hal tersebut benar terjadi, maka pencairan tersebut tidak sesuai dengan perjanjian penempatan. Hal itu juga dilakukan tanpa sepengatahuan ELSA, maka dari itu perseroan pun mempertanyakan bagaimana sebenarnya sistem dan prosedur yang ada di Bank Mega.

Sementara itu, PT Bank Mega Tbk (MEGA) membantah disebut bertanggungjawab atas dibobolnya deposito PT Elnusa Tbk (ELSA) sebesar Rp110 miliar.

"Kami tegaskan bahwa yang dibobol bukan Bank Mega karena ini merupakan masalah internal Elnusa. Tapi karena di media sudah beredar mengenai hal ini, untuk mencegah terjadinya informasi yang simpang siur maka kami perlu mengklarifikasikannya," jelas Direktur Utama Bank Mega JB Kendarto, di Menara Bank Mega, Jakarta, kamarin.

Dia menegaskan jika yang dibobol bukan Bank Mega, namun rekening Elnusa yang diambil oleh sindikat yang di dalamnya termasuk Direktur Keuangan Elnusa dengan modus menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi dengan cara menginvestasikannya di pihak ketiga yang bergerak di dalam bidang investasi.

Kuartal I-2011, Laba BNGA Naik 38,7%


JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan kenaikan laba sebesar 38,7 persen menjadi Rp727,5 miliar pada kuartal I-2011 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp524,2 miliar.

Seperti terungkap dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan perseroan di Jakarta, Selasa (26/4/2011), naiknya laba ini akibat pendapatan bunga bersih yang tumbuh menjadi Rp1,86 triliun dari periode sebelumnya yang sebesar Rp1,67 triliun.

Lalu pendapatan operasional selain bunga perseroan juga naik jadi Rp739,78 miliar dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp336,4 miliar. Sehingga laba operasional perseroan juga tumbuh jadi Rp979,85 miliar dari sebelumnya Rp687,9 miliar.

Net interest margin (NIM) CIMB Niaga tercatat turun jadi 5,49 persen dari sebelumnya 6,66 persen. Return on asset (ROA) naik jadi 2,65 persen dari sebelumnya 2,58 persen dan return on equity (ROE) naik jadi 22,68 persen dari sebelumnya 20,6 persen.

Modal inti tercatat sebanyak Rp14,3 triliun, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp10,5 triliun. Sementara modal pelangkap tercatat sebesar Rp4,39 triliun dibandingkan sebelumnya Rp1,9 triliun.

Kinerja kinclong, saham AKRA melejit ke level tertinggi dalam enam minggu

JAKARTA. Saham PT AKR Corporindo (AKRA) melejit ke level tertinggi dalam enam minggu terakhir. Pada pukul 10.14, saham AKRA tercatat naik 1,88% menjadi Rp 1.630. Sebelumnya, saham AKRA sempat terbang 3,1% menjadi Rp 1.650. Ini merupakan level tertinggi sejak 10 Maret lalu.

Melonjaknya saham AKRA terjadi setelah perusahaan merilis laporan kinerja di kuartal I. Dikabarkan, laba bersih AKRA di tiga bulan pertama 2011 melonjak menjadi Rp 1,8 triliun dari Rp 70 miliar di pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Wah, saham ASII masih dilanda aksi jual

JAKARTA. Saham PT Astra International (ASII) masih dilanda aksi jual hari ini. Pada pukul 10.00, saham ASII tercatat turun 0,91% menjadi Rp 54.400.

Sepertinya, aksi jual yang melanda saham ASII terkait dengan pernyataan manajemen Toyota Motor Corp. Pada 22 April lalu, Toyota memprediksi, tingkat produksi perusahaan baru akan kembali normal pada Desember mendatang setelah sebelumnya terhambat akibat gempa dan tsunami Jepang.

Sejumlah analis menilai, kondisi itu akan berdampak pada kinerja ASII. "Dampaknya pada Astra adalah penurunan penjualan dalam beberapa bulan ke depan seiring rendahnya produksi," jelas Sarina Lesmina, analis CLSA Asia Pacific Markets.

Masuk Area Overbought, IHSG Stagnan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun sangat tipis atau bisa dibilang stagnan. Indeks sudah masuk area jenuh beli dan investor cenderung menunggu keluarnya laporan kinerja emiten.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok ke Rp 8.670 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.610 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG turun tipis 1,640 poin (0,05%) ke level 3.786,900. Sedangkan Indeks LQ 45 melemah tipis 0,422 poin (0,06%) ke level 678,947.

Membuka perdagangan, Selasa (26/4/2011), IHSG melemah sangat tipis 0,925 poin (0,03%) ke level 3.787,615. Indeks LQ 45 turun tipis 0,238 poin (0,03%) ke level 679,131.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG semakin melemah, terkoreksi tipis 4,176 poin (0,11%) ke level 3.784,364. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 1,504 poin (0,22%) ke level 677,865.

Kemarin, IHSG gagal mencetak rekor dan malah kembali ke level 3.700 akibat melemah tipis 12 poin. Investor memanfaatkan momentum pelemahan global untuk profit taking mengingat posisi IHSG yang sudah sangat tinggi.

Posisi IHSG masih sangat rawan profit taking karena secara teknikal sudah masuk dalam area jenuh beli. Penanam modal masih akan melakukan konsolidasi sambil menunggu keluarnya laporan keuangan triwulan I.

Bursa-bursa di Asia kompak melemah menyusul pengetatan kebijakan moneter China dan turunnya penjualan otomotif Jepang akibat produksi terhambat. Bursa Jepang melemah paling dalam pagi ini.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional pagi ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,78 poin (0,03%) ke level 2.964,17.
  • Indeks Hang Seng melemah 75,54 poin (0,31%) ke level 24.062,77.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 103,41 poin (1,07%) ke level 9.568,55.
  • Indeks Straits Times turun 6,69 poin (0,21%) ke level 3.181,03.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka anjlok ke Rp 8.670 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.610 per dolar AS.

IHSG Kembali ke Masa Konsolidasi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terkoreksi tipis setelah pada akhir pekan lalu menguat fantastis menembus level psikologis sekaligus rekor tertingginya. Investor memanfaatkan momentum pelemahan global untuk profit taking.

Pada perdagangan, Senin (25/4/2011), IHSG terkoreksi 12,541 poin (0,32%) ke level 3.788,540. Sementara Indeks LQ 45 turun 2,997 poin (0,42%) ke level 679,369.

Posisi IHSG kini masih rawan profit taking. Investor akan melakukan konsolidasi sembari menunggu keluarnya sejumlah laporan keuangan. Pada perdagangan Selasa (26/4/2011), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah.

Bursa Wall Street tadi malam bergerak fluktuatif dalam volume transaksi yang paling tipis sepanjang tahun ini. Investor memilih hati-hati menjelang pertemuan Bank Sentral AS.

Pada perdagangan Senin (25/4/2011), indeks Dow Jones industrial average melemah 26,11 poin (0,21%) ke level 12.479,88. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 2,13 poin (0,16%) ke level 1.335,25, namun Nasdaq menguat tipis 5,72 poin (0,20%) ke level 2.825,88.

Bursa Jepang Selasa pagi ini juga mengalami koreksi. Indeks Nikkkei-225 dibuka melemah 54,96 poin (0,57%) ke level 9.617,00.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

IHSG kemarin ditutup melemah 12 point (-0.33%) ke level 3,788.54 dengan jumlah transaksi sebanyak 6.5 juta lot dengan nilai transaksi sebanyak Rp 2.6 triliun. Hampir seluruh sektor saham mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini kecuali sektor mining, consumer dan property.

Tercatat sebanyak 98 saham mengalami kenaikan, 104 saham mengalami penurunan, 95 saham tidak mengalami perubahan dan 146 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham- saham yang menjadi penopang bursa hari ini a.l. KLBF, BBNI, ADRO, BORN dan BNII sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. TLKM, ASII, BMRI, UNVR dan BDMN. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp145 miliar dengan saham yang paling banyak banyak di beli adalah BMRI, BBNI, BORN, ASII dan KLBF.

Secara teknikal pada perdagangan hari ini IHSG masih rawan koreksi terbatas melihat candlestick yang masih bergerak di area upper Bollinger band. Sementara dilihat dari pergerakan indikator, tampak stochastic berpotensi untuk membentuk deathcross di area overbought sementara RSI bergerak downtrend mencoba keluar dari area overbought.

Pada perdagangan besok (26/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,742-3,813 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG, BUMI dan ANTM.


Panin Sekuritas:

Aksi ambil untung pada awal pekan akhirnya mendorong IHSG ditutup pada area negatif. Melemahnya beberapa saham bluechip menjadi pemicu penurunan kemarin. Meski demikian kami melihat momentum pengumuman kinerja emiten K1-11 akan menjadi fokus investor untuk beberapa waktu mendatang. Harga komoditas diproyeksikan masih akan cenderung volatile seiring dengan masih bergejolaknya kondisi Timur Tengah. Hari ini kami perkirakan indeks cenderung bergerak konsolidasi dengan kisaran support-resistance 3.769-3.801. Saham pilihan : INDR, INDF, GGRM, CPIN.

Kresna Sekuritas:

IHSG cenderung berkonsolidasi di area resisten, namun stochastic yang berada di area jenuh beli berpotensi meningkatkan tekanan jual. IHSG diperkirakan masih bergerak di kisaran 3,765-3,810 dengan JSMR dan SMGR sebagai saham pilihan.

Saham Produsen Huggies Tekan Wall Street

Jakarta - Saham-saham di bursa Wall Street bergerak fluktuatif dalam volume transaksi yang paling tipis sepanjang tahun ini. Investor memilih hati-hati menjelang pertemuan Bank Sentral AS.

Pada perdagangan Senin (25/4/2011), indeks Dow Jones industrial average melemah 26,11 poin (0,21%) ke level 12.479,88. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 2,13 poin (0,16%) ke level 1.335,25, namun Nasdaq menguat tipis 5,72 poin (0,20%) ke level 2.825,88.

Volume perdagangan tercatat sebagai yang paling tipis di sepanjang tahun ini, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 5,4 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 7,74 miliar lembar saham.

Tekanan datang dari Kimberly-Clark yang memangkas proyeksi pendapatannya pada tahun ini akibat meningkatnya biaya pulp dan barang lain hingga 2 kali lipat, melebihi ekspektasinya. Saham produsen tissue Kleenex dan popok Huggies itu langsung merosot hingga 2,7%.

Meningkatnya harga-harga komoditas masih menjadi perhatian utama pada pekan laporan keuangan yang sibuk ini. Sejumlah perusahaan besar termasuk dari sektor konsumer seperti Procter & Gamble dan Colgate-Palmolive dijadwalkan mengeluarkan laporan keuangannya pekan ini.

Ken Polcari, managing director ICAP Equities mengatakan, masalah kenaikan harga-harga sudah mulai memberikan dampaknya sehingga hal itulah yang akan menjadi perhatian pasar kedepan.

"Inflasi tidak ada ini yang selalu dibicarakan Bank Sentral AS sulit untuk dipahami, karena jelas sekali lebih banyak inflasi daripada yang mereka perhatikan pada saat ini," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/4/2011).

Saham-saham energi dan material berada pada jajaran dengan kinerja paling buruk, dengna indeks sektor jasa perminyakan PHLX OSX terpangkas 0,9% dan Indeks Materials S&P turun 0,7%.