Selasa, 03 Mei 2011

Raih Izin, Tambang Batu Bara AKRA Siap Berproduksi

Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - Konsesi tambang batu bara PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah telah siap untuk berproduksi dengan telah diterimanya berbagai perizinan dari otoritas pemerintah terkait dan telah ditunjuknya kontraktor tambang batu bara.

Anak perusahaan logistik curah dan infrastruktur terkemuka di Indonesia dan distributor swasta terbesar untuk bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar ini, PT Bumi Karunia Pertiwi, pemegang konsesi tambang batu bara secara resmi telah memperoleh Izin Pinjam Pakai dari Menteri Kehutanan pada 29 April 2011, IUP Operasi dan Produksi, serta perizinan lainnya untuk mengoperasikan pelabuhan terminal batu bara.

"Perseroan telah menunjuk PT Karunia Bumi Khatulistiwa, yang merupakan kontraktor tambang batu bara yang berpengalaman untuk melakukan aktifitas penambangan dan telah melakukan persiapan dan mobilisasi peralatan tambang yang dibutuhkan untuk memulai aktifitas penambangan," kata Presiden Direktur, Haryanto Adikoesoemo, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Selasa (3/5/2011).

Dalam rangka memfasilitasi pengiriman batu bara, Perseroan juga telah menyiapkan jalan tambang (hauling road) dan sarana penunjang lainnya. Dengan diterimanya berbagai periZinan yang dibutuhkan, Perseroan berharap bisa memulai aktifitas penambangan dalam beberapa minggu ke depan.

AKRA saat ini juga sedang membangun fasilitas terminal batu bara di pelabuhan Buntok Baru, di sisi Sungai Barito, di Kalimantan Tengah, yang merupakan terminal batu bara seluas 38 hektare (ha) dan memiliki kapasitas barge loading conveyor 1.000 MT per jam.

Fasilitas yang sedang dalam tahap akhir pembangunan ini akan mendukung proses pengiriman dan distribusi batu bara kepada pelanggan-pelanggan domestik maupun luar negeri.

“Ekspansi bisnis tambang batu bara dan logistik batu bara merupakan perkembangan yang positif bagi AKRA. Dalam waktu 18 bulan AKRA berhasil menyelesaikan seluruh prosedur dan perizinan yang diperlukan untuk dapat mengeksploitasi konsesi tambang batu bara yang diakuisisi pada akhir 2009," kata Haryanto.

Menurutnya, ekspansi ini adalah bagian dari fokus perseroan pada bidang energi dan pengembangan infrastruktur logistik untuk mendukung aktifitas penambangan batu bara.

“AKRA percaya bahwa bisnis tambang batu bara dan logistik batu bara memiliki prospek yang baik di Indonesia didukung oleh naiknya permintaan dunia akan batu bara. Kami juga terus menjajaki peluang-peluang untuk berinvestasi pada infrastruktur logistik di Kalimantan untuk mensinergikan usaha distribusi dan kapabilitas logistik kami," pungkasnya.
(ade)

Setoran dividen BUMN naik 4,28% menjadi Rp 30,763 triliun

JAKARTA. Tahun ini setoran dividen BUMN kepada negara berdasarkan kinerja keuangan tahun 2010 meningkat 4,28%, dibandingkan setoran dividen berdasarkan tahun buku 2009.

Jika tahun lalu dividen BUMN yang disetor kepada negara mencapai Rp 29,5 triliun, maka tahun ini angkanya meningkat menjadi Rp 30,763 triliun. "Dari Rp 30,763 triliun sudah ada yang dibayarkan sebagai dividen interim sebesar Rp 3,173 triliun," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Selasa, (3/5).

Peningkatan dividen ini seiring dengan pertumbuhan laba bersih BUMN yang rata-rata menunjukkan kinerja bagus di tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Secara akumulatif penerimaan keuntungan BUMN tahun 2010 mencapai Rp 100 triliun. Pencapaian ini di atas perkiraan awal sebesar Rp 90 triliun.

Sementara itu, dari segi pendapatan, BUMN membukukan angka di atas Rp 1.000 triliun. Mustafa bilang, tiga sektor yang berkontribusi besar terhadap pendapatan BUMN tahun lalu adalah migas, perbankan, dan telekomunikasi.

Dia menambahkan, untuk tahun buku 2011 pemerintah belum menetapkan apakah akan ada pembayaran dividen interim. "Namun, kalau boleh usul tahun ini inginnya tidak ada dividen interim. Tahun ini ada Masterplan Koridor Ekonomi Nasional yang membutuhkan banyak modal," ungkap Mustafa.

Pendapatan anjlok, KBRI merugi di kuartal pertama tahun ini

Pendapatan anjlok, KBRI merugi di kuartal pertama tahun ini
JAKARTA. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) dan anak usahanya gagal mengantongi laba di kuartal pertama 2011. Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan justru mengalami rugi bersih sekitar Rp 3,129 miliar, dibanding periode yang sama 2010 di mana masih membukukan laba bersih senilai Rp 59,903 miliar.

Kerugian ini terjadi seiring anjloknya pendapatan usaha hingga 89% menjadi hanya Rp 2,160 miliar di kuartal pertama tahun ini. Ketidakefisienan menyebabkan beban usaha lebih tinggi dari pendapatan, sehingga rugi kotor tercatat mencapai Rp 781,844 juta.

Kerugian perusahaan bubur kertas dan kertas ini semakin membengkak dengan susutnya keuntungan dari penjualan aset tetap, dan laba kurs. Sementara, beban bunga justru melonjak di triwulan pertama ini.

Padahal, pada triwulan pertama tahun lalu, kinerja keuangan perseroan terdongkrak dengan adanya tambahan keuntungan dari penjualan anak usahanya yang mencapai Rp 49,288 miliar.

Akibatnya, hingga akhir Maret 2011, perseroan gagal membukukan laba. Pada kuartal pertama tahun ini, rugi bersih per saham dasar KBRI mencapai Rp 1,58 per saham, dibanding periode yang sama tahun lalu dengan nilai laba bersih Rp 62,07 per saham.

Kinerja Turun, Data Memburuk, Bursa Asia Jatuh

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa saham Asia melemah, dengan indeks acuan regional jatuh terdalam untuk tiga pekan, karena turunnya produsen bahan baku serta laporan laba beberapa emiten yang bawah estimasi analis.

Indeks MSCI Asia Pasifik, kecuali Jepang pada Selasa (3/5) turun 0,9% menjadi 504,20, kinerja terburuk sejak 12 April. Sekitar dua saham turun untuk setiap yang naik. Indikator ini turun 0,3% pekan lalu karena perusahaan dari Acer Inc hingga LG Electronics Inc membukukan laba di bawah estimasi.

Hal ini memicu keprihatinan bahwa pertumbuhan global tidak dapat dipertahankan, bahkan The Fed memperbaharui janjinya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi terbesar dunia dengan menjaga tingkat suku bunga rendah.

"Ini situasi yang rapuh untuk pasar," kata Peter Elston, analis di Aberdeen Asset Management Plc, Singapura. "Di dunia berkembang, inflasi mempercepat dan di negara maju, ekonomi masih deleveraging. Kami sangat khawatir tentang inflasi. "

Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,8% karena bank sentral negara ini menahan suku bunga acuan tidak berubah hari ini dalam pertemuan kelimanya berturut-turut. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%.

Indeks Sensitive India anjlok 1% setelah bank sentral negara itu menaikkan suku bunga setengah persen poin, lebih dari estimasi analis, setelah diperkirakan inflasi akan berada di sekitar 9% hingga September karena kenaikan harga BBM.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,3%, terdalam di antara indeks Asia Pasifik. Indeks Taiex Taiwan tenggelam 0,7%. Indeks komposit Shanghai China naik 0,5%, menghapus kerugian 0,7%. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,4%. Pasar Jepang tutup karena libur publik.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 anjlok 0,2% hari ini. Saham AS jatuh di New York kemarin dari level tertinggi tiga tahun akibat turunnya produsen komoditas setelah kematian pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden.

Dampak kematian bin Laden di pasar saham "benar-benar sangat kecil," kata Elston. "Ada banyak kekuatan lain yang mendorong pasar, sehingga dampak dari perkembangan ini tidak relevan dan tak berarti."

Minyak untuk pengiriman Juni turun 0,7 sen menjadi US$ 112,75 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, memperpanjang penurunan untuk hari kedua. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS mungkin moderat dan volatilitas meningkat atas kekhawatiran kematian Osama bin Laden dapat menyebabkan serangan balasan.

Tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange jatuh 1,1% menjadi US$ 9,219.75 per metrik ton, harga terendah sejak 18 April.

Indeks manufaktur AS Institute for Supply Management turun menjadi 60,4 pada April dari 61.2 bulan sebelumnya. Sebuah laporan yang dirilis pada 1 Mei menunjukkan indeks manufaktur China tiba-tiba jatuh setelah pemerintah menaikkan suku bunga dan persyaratan cadangan pemberi pinjaman.

BHP Billiton Ltd (BHP), perusahaan tambang terbesar dunia dan perusahaan migas terbesar Australia, Billiton turun 1,4%. Pesaingnya, Rio Tinto Group jatuh 0,7%. Woodside Petroleum Ltd (WPL), perusahaan migas terbesar kedua Australia, jatuh 1% di Sydney. Jiangxi Copper Co, produsen logam terbesar China, turun 1,5% di Hong Kong.

Sekitar 42% perusahaan di MSCI Asia Pasifik kecuali indeks Jepang melaporkan pendapatan sejak 11 April mengalahkan estimasi analis. Bandingkan dengan 61% untuk indeks MSCI World pasar saham negara maju.

ANZ Bank, kreditur Australia ketiga terbesar, turun 2,1% setelah mengatakan laba bersih semester pertama meningkat 38% dari tahun sebelumnya menjadi A $ 2,66 miliar (US$ 2,91 miliar).

Fairfax Media Ltd (FXJ), surat kabar terbesar kedua di Australia, jatuh 8%, pemain terburuk di indeks MSCI Asia Pasifik, tanpa indeks Jepang. Perusahaan itu mengatakan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi dan satu kali item akan menjadi sekitar A $ 600 juta dalam 12 bulan yang berakhir Juni.

Hon Hai pembuat kontrak elektronik terbesar global, tergelincir 2,3% di Taipei. Perusahaan itu mengatakan laba bersih kuartal pertama merosot 20% dari tahun sebelumnya menjadi NT $ 14,4 miliar (US$ 503 juta). HTC Corp, pembuat smartphone Taiwan, jatuh 6,9% setelah HSBC Holdings Plc dan Credit Suisse Group AG memangkas peringkat mereka di saham. [mdr]

Indeks Dolar AS Lesu, Rupiah Bangkit

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah masih terus menguat meski indeks saham domestik melemah tajam. Pelemahan indeks dolar AS ke level terendah tiga tahun menjadi katalisnya di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga Europe Central Bank (ECB).

Analis Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, penguatan rupiah hari ini masih dipicu oleh melemahnya indeks dolar AS terhadap 16 mata uang utama. Indeks dolar berada di level 73,15 yang merupakan teredah dalam tiga tahun terakhir.

Menurutnya, momentum dolar AS yang masih melemah secara umum, dimanfaatkan oleh investor asing untuk menyimpan asetnya dalam rupiah. Apalagi, pelemahan dolar AS bersifat jangka panjang. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.535 dan 8.558 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (3/5).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (3/5) ditutup menguat 6 poin (0,07%) ke level 8.540/8.545 per dolar AS dari posisi kemarin 8.546/8.551.

Dia menambahkan, data di bursa Valas menunjukkan, dolar AS berada di titik terendah dalam 3 tahun terakhir terhadap 16 mata uang dunia. "Pascatewasnya pimpinan Al-Qaida Osama Bin Laden, dolar AS hanya menguat tipis dan tidak bisa beranjak dari level terendahnya 3 tahun itu," ujarnya. Pada saat yang sama, rupiah mencapai level terkuatnya 7 tahun sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Lebih jauh dia menjelaskan, pelemahan dolar AS dipicu oleh persepsi pasar bahwa siklus kenaikan suku bunga Bank Sentral AS akan jauh tertinggal oleh kenaikan suku bunga bank sentral lain di dunia. "Salah satunya, Bank Sentral Eropa (ECB) sudah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level 1,25%," ucap Daru.

Namun, penguatan rupiah hari ini terbatas. Sebab, pasar mengikuti pergerakan bursa regional yang rata-rata mengalami koreksi. Alhasil, dolar AS melemah terhadap semua mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Dolar AS melemah ke level US$1,4800 dari sebelumnya US$1,4750 per euro," imbuh Daru.

Dari pasar modal, Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan ((IHSG ) hari ini sebesar 35,43 poin (0,92%) ke level 3.813,868 dipicu faktor bursa regional yang rata-rata terkoreksi. Di sisi lain, beberapa bursa regional juga libur seperti Nikkei di Jepang. “Regional men jadi faktor utama pemicu indeks tertekan,” ujarnya.

Apalagi, imbuh Alfiansyah, indeks domestik pun sudah rally selama empat hari berturut-turut. Karena itu, indeks juga mendapat tekanan akibat profit taking jangka pendek yang dilakukan pemodal di dalam negeri. “Tapi, saya kira, profit taking di regional dan domestik hanya sementara. Artinya, indeks tetap memberikan harapan penguatan ke depannya,” papar Alfiansyah. [mdr]

Wall Street Selasa (3/5) Mengarah Dibuka Turun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks saham berjangka mengindikasikan penurunan Wall Street saat dibuka Selasa (3/5) karena para pedagang mempertimbangkan dampak dari kematian pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dan melihat ke depan pendapatan dari komponen Dow Pfizer.

Mengutip Reuters, saham ditutup melemah pada hari Senin, membalikkan keuntungan sebelumnya setelah pengumuman kematian Bin Laden. Sebagian saham di Asia berakhir melemah dengan pasar Jepang tutup dan saham Eropa diperdagangkan sedikit lebih rendah dalam perdagangan pagi akibat pasar London dibuka kembali setelah libur umum pada hari Jumat dan Senin.

Pfizer diperkirakan melaporkan pendapatan kuartalan sedikit turun pada hari Selasa, menurut analis yang disurvei oleh Thomson Reuters. Kelompok ini diperkirakan akan mencatatkan pendapatan per saham sebesar 59 sen dengan pendapatan kuartal pertama sebesar $ 16,6 miliar.

Mastercard juga melaporkan sebelum bursa dibuka. Dalam berita makroekonomi, rilis indeks penjualan eceran April untuk penjualan department store akan keluar pada 08:55 waktu New York dan Departemen Perdagangan akan merilis pesanan pabrik di Maret jam 10:00. Tercatat pesanan pabrik naik 1,8 persen pada Maret, menurut jajak pendapat Briefing.com.

Penjualan mobil yang akan dirilis kemudian, dan diperkirakan akan menunjukkan peningkatan 16 persen untuk April, karena masalah penjualan akibat gempa dan tsunami Jepang diperkirakan tidak akan muncul dalam pembelian mobil baru sampai dengan bulan Mei.

Data persediaan minyak dan bensin API akan keluar setelah pembukaan bursa, sebelum data persediaan AMDAL Rabu. Pedagang juga akan terus memperhatikan dolar yang turun mendektai level terendahnya dalam tiga tahun.

Bayan Digugat Perdata di PN Selatan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) digugat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Gugatan tersebut dilakukan Regan Bin Lemuyag, Martin Bin Kauk, Mewen Bin Kauk dan Syukur Bin Kauk secara perdata dengan Nomor Gugatan 215/Pdt-G/2011/PN.Jak.Sel tertanggal 7 April 2011.

Gugatan tersebut terkait hak atas tanah ulayat. Para penggugat mengaku sebagai pemegang hak atas tanah tersebut yang diperoleh secara turun temurun berdasarkan surat pelimpahan tanah warisan tertanggal 1 Agustus 1997. GBP dilaporkan sebagai tergugat I karena telah melakukan kegiatan penambangan/pengeboran di lokasi tahan ulayat milik ara Penggugat.

Dolar Terlemah 3 Tahun, Rupiah Terkuat 7 Tahun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (3/5) ditutup menguat 6 poin (0,07%) ke level 8.540/8.545 per dolar AS dari posisi kemarin 8.546/8.551.

Analis Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, penguatan rupiah hari ini masih dipicu oleh melemahnya indeks dolar AS terhadap 16 mata uang utama. Indeks dolar berada di level 73,15 yang merupakan teredah dalam tiga tahun terakhir.

Menurutnya, momentum dolar AS yang masih melemah secara umum, dimanfaatkan oleh investor asing untuk menyimpan asetnya dalam rupiah. Apalagi, pelemahan dolar AS bersifat jangka panjang. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.535 dan 8.558 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (3/5).

Dia menegaskan, data di bursa Valas menunjukkan, dolar AS berada di titik terendah dalam 3 tahun terakhir terhadap 16 mata uang dunia. "Pascatewasnya pimpinan Al-Qaida Osama Bin Laden, dolar AS hanya menguat tipis dan tidak bisa beranjak dari level terendahnya 3 tahun itu," ujarnya.

Pada saat yang sama, rupiah mencapai level terkuatnya 7 tahun sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Lebih jauh dia menjelaskan, pelemahan dolar AS dipicu oleh persepsi pasar bahwa siklus kenaikan suku bunga Bank Sentral AS akan jauh tertinggal oleh kenaikan suku bunga bank sentral lain di dunia.

"Salah satunya, Bank Sentral Eropa (ECB) sudah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level 1,25%," ucap Daru. Namun, penguatan rupiah hari ini terbatas. Sebab, pasar mengikuti pergerakan bursa regional yang rata-rata mengalami koreksi.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap semua mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Dolar AS melemah ke level US$1,4800 dari sebelumnya US$1,4750 per euro," imbuh Daru.

Minus 35 Poin, IHSG Bertahan di Level 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 35 poin setelah aksi beli menjelang penutupan gagal menahan derasnya profit taking. Atas koreksi ini, indeks hampir kembali tinggalkan level 3.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.550 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di posisi Rp 8.548 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 7,566 poin (0,20%) ke level 3.841,734. Indeks akhirnya terkoreksi setelah menguat selama empat hari berturut-turut dan terus mencetak rekor.

Posisi IHSG indeks yang sudah terlalu tinggi membuatnya rawan profit taking. Zona merah menjadi lokasi favorit IHSG hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 33,041 poin (0,86%) ke level 3.816,259. Secara perlahan tapi pasti, indeks mulai menurun akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan.

Jalannya perdagangan di sesi II tak berbeda jauh dari sebelumnya, namun koreksi IHSG semakin dalam atas tekanan aksi jual. Indeks pun sempat terkapar di posisi 3.805.509.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (3/4/2011), IHSG terkoreksi 35,432 poin (0,93%) ke level 3.813,868. Sementara Indeks LQ 45 melemah 6,296 poin (0,92%) ke level 681,058.

Aksi ambil untung terus berlanjut di lantai bursa, saham-saham berkapitalisasi besar mulai ditinggalkan investor. Saham-saham yang tertekan cukup dalam diantaranya berada di sektor finansial, properti dan komoditas.

Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah, dipimpin oleh sektor finansial yang melemah hingga 2%. Sektor konsumer sempat menguat, namun akhirnya bobol juga.

IHSG mengabaikan berbagai sentimen positif yang baru-baru ini terjadi di dalam negeri, seperti diantaranya kinerja emiten yang positif dan deflasi April. Posisi indeks yang tinggi ini sangat menggoda investor untuk mengambil untung.

Aksi beli yang dilakukan menjelang penutupan perdagangan pun belum mampu mengangkat IHSG ke jalur hijau. Penurunan IHSG sudah terlalu dalam sejak siang tadi.

Meski melemah, dana asing justru kembali parkir di pasar modal dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 164,765 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 111.212 kali pada volume 5,208 miliar lembar saham senilai Rp 3,83 triliun. Sebanyak 83 saham naik, 170 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Bursa China ditutup menguat untuk sesi kedua berturut-turut seiring redanya kekhawatiran pengetatan kebijakan setelah data menunjukkan pertumbuhan manufaktur di bulan April melambat. Sementara bursa regional lainnya masih terpuruk.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 20,68 poin (0,71%) ke level 2.932,19.
  • Indeks Hang Seng melemah 87,56 poin (0,37%) ke level 23.633,25.
  • Indeks Straits Times jatuh 32,65 poin (1,03%) ke level 3.147,21.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 5.000 ke Rp 290.000, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 11.000, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 500 ke Rp 129.500, dan Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 11.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Petrosea (PTRO) turun Rp 1.450 ke Rp 33.550 Indospring (INDS) turun Rp 1.050 ke Rp 12.150, Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 500 ke Rp 2.300, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 500 ke Rp 56.150.

Apa saja yang diharamkan MUI dalam trading?

Apa saja yang diharamkan MUI dalam trading?
JAKARTA. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 80 tentang Mekanisme Syariah Perdagangan Saham mencantumkan 14 hal di bursa efek yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.

Sebagian besar dari ke-14 larangan tersebut sebetulnya juga sama dengan yang sudah diterapkan di Bursa Efek Indonesia saat ini. Di
antaranya, larangan front running, memberikan informasi yang menyesatkan, perdagagan semu yang tidak mengubah kepemilikan (wash sale), pre-arrange trade, pooling interest, cornering, marking at the close, insider trading, serta penawaran palsu.

Selain larangan yang sudah diketahui pelaku pasar modal pada umumnya, MUI menambahkan dua larangan lainnya dalam bertransaksi di bursa efek.

"Dua tambahan dari MUI adalah larangan short selling dan margin trading," ungkap Direktur Pengembangan BEI Friderica W Dewi, Selasa (3/5).

Short selling merupakan penjualan saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi. Sedangkan marging trading adalah transaksi atas efek dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga (riba) atas kewajiban penyelesaian pembelian efek.

Friderica berharap dengan keluarnya Fatwa No. 80 maka masyarakat yang selama ini ragu untuk bertransaksi di pasar modal lantaran khawatir
tak sesuai prinsip syariah bisa berubah pikiran. Apalagi Fatwa ini akan diikuti pula dengan penerbitan Indeks Saham Syariah Indonesia.

"Dengan fatwa ini diharapkan jumlah investor, khususnya dari dalam negeri akan bertambah. Ini supaya pertumbuhan IHSG yang pesat juga dibarengi dengan pertumbuhan jumlah investor yang besar," papar Friderica.

Ia menambahkan, investasi berbasis efek syariah sebetulnya masih bisa tumbuh lebih besar. Catatan BEI, per 1 April 2011 kapitalisasi berbasis efek syariah secara keseluruhan baru 36,28% dari total kapitalisasi pasar modal atau sekitar Rp 1.527,36 triliun.

Dari jumlah tersebut, saham syariah memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.484 triliun atau 43,6% dari keseluruhan kapitalisasi pasar. Sementara itu, obligasi korporasi berbasih syariha baru 4,89% atau 6,121 triliun. Sedangkan surat utang negara berbasis syariah mengambil porsi 5,38% atau Rp 36,558 triliun dari total kapitalisasi pasar.

214 Saham Masuk Daftar Efek Syariah

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) menetapkan 214 saham masuk ke dalam daftar efek syariah (DES) dan ditempatkan dalam Indeks Syariah atau Indonesia Syariah Stock Indeks (ISSI).

"Dari penilaian DEN kita tetapkan 214 saham masuk dalam DES,” ungkap anggota DSN MUI, Gunawan Yasni di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI,) Jakarta Selasa (3/5).

Gunawan menjelaskan, nilai kapitalisasi ke-214 saham itu adalah Rp 1.804 triliun, atau 43,6% dari total kapitalisasi pasar modal yang saat ini mencapai Rp3.405 triliun. Total saham syariah ini juga setara dengan 50,3% dari total emiten yang tercatat di BEI.

Dalam menetapkan saham-saham syariah, DSN MUI menetapkan 3 syarat utama, yaitu pertama, emiten yang tercatat harus menjalankan usaha mereka dengan prinsip syariah. Kedua, emiten memiliki rasio modal non halal terhadap kewajiban (non halal debt ratio) tidak lebih dari 82%. Ketiga, emiten yang ingin masuk DES juga harus memiliki rasio pendapatan non halal tidak lebih dari 10% dari total pendapatan. “Untuk produsen makanan atau minuman mengandung alkohol atau memproduksi rokok tidak masuk efek syariah. Begitu juga kalau pinjaman konvensional yang rasionya lebih dari 82% juga kita keluarkan dari DES,” tukas dia. [cms]

Harga Logam Mendorong Bursa Eropa Mendatar

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (3/5) bergerak flat karena tertekan saham pertambangan dengan penurunan harga logam.

Indeks FTSE naik 27,3 poin atau 0,4% menjadi 6.097, indeks DAX turun 18,2 poin atau 0,2% menjadi 7.509 dan indeks CAC turun 6,03 poin atau 0,15% menjadi 4.102,7.

"Saya tidak berpikir untuk melihat fundamental karena memiliki dasar untuk melakukan sell off karena sudah meningkat cukup tinggi. Mungkin kami butuh konsolidasi," kata Mike Lenhoff, analis di Brewin Dolphin yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Investor saat ini menunggu rilis data ekonomi pad apekan ini. Data ini akan menjadi sentimen di pasar setelah laporan keuangan kuartal I 2011 telah selesai. Salah satu data yang ditunggu pasar adalah data non payroll farm pada hari Jumat mendatang.

Sementara bursa Asia juga bergerak volatile seperti indeks Hang Seng turun 3,4 poin atau 0,01% menjadi 23.717, indeks Shanghai naik 20,6 poin atau 0,7% menjadi 4.784,6.

Saham Blue Chip Dilego, IHSG Jatuh 33 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah poin akibatnya tekanan aksi ambil untung di saham-saham blue chip sepanjang perdagangan. Posisi IHSG memang sudah terlalu tinggi.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah tipis 7,566 poin (0,20%) ke level 3.841,734. Indeks akhirnya terkoreksi setelah menguat selama empat hari berturut-turut dan terus mencetak rekor.

Posisi IHSG indeks yang sudah terlalu tinggi membuatnya rawan profit taking. Zona merah menjadi lokasi favorit IHSG hari ini.

Sepanjang perdagangan, indeks berkali-kali terkoreksi secara perlahan. Sampai akhir sempat jatuh di posisi terbawahnya 3.811,798 turun lebih dari 30 poin.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (3/5/2011), IHSG jatuh 33,041 poin (0,86%) ke level 3.816,259. Sementara Indeks LQ 45 turun 6,555 poin (0,96%) ke level 680,799.

Koreksi yang terjadi terhadap IHSG hari ini merupakan koreksi yang wajar karena indeks sudah menguat selama empat hari berturut-turut mencetak rekor. Posisi indeks yang tinggi seperti sekarang ini sangat menggoda investor untuk mengambil untung.

Sejak awal perdagangan, aksi jual sudah menekan IHSG. Saham-saham unggulan yang beberapa hari kemarin diburu kini menjadi bulan-bulanan. Semua indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) memerah.

Saham-saham unggulan di sektor finansial, konsumer dan tambang merupakan yang paling banyak terkena tekanan jual. Sentimen kinerja emiten yang positif dan deflasi April pun tidak cukup membantu IHSG kembali ke zona hijau.

IHSG pun semakin jauh meninggalkan rekor tertingginya yang dicetak kemarin di 3.849,300 setelah melaju 29,682 poin (0,77%).

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 64.524 kali pada volume 3,025 miliar lembar saham senilai Rp 1,562 triliun. Sebanyak 67 saham naik, 159 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Euforia tewasnya teroris Osama bin Laden mulai memudar di regional, bursa-bursa di Asia kembali bergerak mixed dengan penguatan tipis.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 5,33 poin (0,18%) ke level 2.916,84.
  • Indeks Hang Seng menguat tipis 43,79 poin (0,18%) ke level 23.764,60.
  • Indeks Straits Times melemah 23,46 poin (0,74%) ke level 3.156,40.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 500 ke Rp 11.000, Mayora (MYOR) naik Rp 300 ke Rp 11.700, Duta Pertiwi (DUTI) naik Rp 235 ke Rp 2.125, dan Tempo Scan (TSPC) naik Rp 165 ke Rp 2.025.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Indospring (INDS) turun Rp 1.300 ke Rp 11.900, Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 500 ke Rp 2.300, Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 56.200, dan Bank Mega (MEGA) turun Rp 350 ke Rp 3.540.

BUMI estimasi penjualan batubara bisa mencapai 14 juta ton di kuartal I

BUMI estimasi penjualan batubara bisa mencapai 14 juta ton di kuartal I
JAKARTA. PT Bumi Resources (BUMI) optimistis dengan kinerja di sepanjang kuartal I 2011. Menurut Dileep Srivastava, Direector BUMI, produsen batubara tersebut mengestimasi penjualan batubara di tiga bulan pertama 2011 bisa mencapai 14 juta ton. Adapun harga reta-rata batubara mencapai US$ 80 per ton.

Terkait hal itu, "Pendapatan penjualan BUMI diprediksi bakal jauh lebih besar ketimbang kuartal I 2010 karena harga batubara yang melonjak tinggi," kata Dileep. Dia menambahkan, BUMI menargetkan mampu menjual 66 juta ton batubara tahun ini.

Anak usaha ASII dapat pinjaman US$ 341 juta

JAKARTA. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yang bergerak dalam pembiayaan kendaraan bermotor PT Astra Sedaya Finance (ASF) memperoleh pinjaman dari Club Loans senilai US$ 341 juta.

Club Loans yang diperoleh ASF pada 29 April 2011 tersebut bekerjasama dengan 13 bank yang terdiri dari Standard Chartered Bank, HSBC, UOB, BNP Paribas, OCBC, BTMU, Bank Mandiri, SMBC, China Trust, Mizuho, JP Morgan, BEA dan ANZ Bank.

Presiden Direktur ASF Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan pinjaman tersebut akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan perseroan.

"ASF selalu menjaga kepercayaan para investor dengan history pembayaran yang bagus dan selalu menjadi prioritas pertama ASF untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu,”ujar Djony melalui keterangan pers tertulis, Selasa, (3/5).

Selain pinjaman dari luar negeri tersebut, saat ini perseroan masih didukung sejumlah bank di dalam negeri dalam melakukan pembiayaannya, baik dalam bentuk pinjaman bilateral maupun pembiayaan bersama.

Macquarie pangkas rekomendasi saham ICBP

JAKARTA. Macquarie Group Ltd memangkas rekomendasi saham untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Saat ini, rekomendasi saham yang diberikan Macquarie adalah netral dari sebelumnya outperform.

Adapun alasan penurunan rekomendasi tersebut adalah outlook pertumbuhan pendapatan ICBP masih tetap rendah.

Selain itu, Macquarie juga menurunkan estimasi saham anak usaha Indofood ini dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.700.

Asiariver Berharap Akuisisi Duta Graha Indah Tak Terganggu

Ilustrasi
JAKARTA - Asiariver Advisor Pte Ltd berharap transaksinya pembelian saham PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) tidak terganggu dengan adanya kasus yang menimpa perseroan sekarang ini.

"Asiariver akan meminta klarifikasi kepada Asiariver dan berharap transaksi dapat dilanjutkan," jelas Asiariver dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (3/5/2011).

Asiariver menjelaskan telah mempelajari fundamental DGIK dalam enam bulan terakhir. Perusahaan private equity berbasis di Singapura ini juga melakukan studi kelayakan dan berkomunikasi dengan manajemen langsung.

"Asiariver akan mengadakan pertemuan dengan tim manajemen dengan tujuan untuk membahas dan meminta penjelasan dari tim manajemen yang berkaitan dengan insiden baru-baru ini tentang Duta Graha Indah," imbuhnya.

Dengan pertemuan tersebut, Asiariver berharap mendapatkan pencerahan atas permasalahan tersebut. Di mana tahap selanjutnya adalah penjajakan selanjutnya dengan pemegang sahamnya.

Sekarang ini, proses hukum tengah dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Manajer Pemasaran DGIK Muhammad El Idris yang diduga menyuap Wafid Muharam, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam pembangunan Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan.

Sebelumnya, Duta Graha Indah dikabarkan tengah ditawar oleh dua private equity sekaligus yaitu Asia River Advisory dan Legg Mason. Keduanya adalah private equity berbasis di luar negeri.

Sekarang ini, yang pasti sudah memberikan surat penawaran adalah Asia River Advisory, sebuah perusahaan private equity berbasis di Singapore yang punya concern terhadap renewable energy. Kebetulan Duta Graha memang sudah memiliki kesepakatan kerjasama dengan MacMahon, raksasa kontraktor di Australia untuk bisnis energi.

Corporate Secretary DGIK, Djohan Halim, mengatakan, pihak Asia River Advisory pernah berkunjung ke kantor DGIK untuk menanyakan kinerja perusahaan kontraktor tersebut.
"Perusahaan investasi Singapura itu pernah mendatangi kantor kami dan menanyakan kinerja bisnisnya. Tetapi untuk transaksi selanjutnya adalah kewenangan pemegang saham DGIK. Kami hanya mengurus bisnis DGIK semata," ujar Djohan.

Jumlah saham yang sedang dinegosiasikan adalah antara 9-20 persen kepemilikan dari 5,54 miliar. Saham yang diincar adalah saham dari pendiri, berarti tidak akan mengambil dari market. Sehingga tidak akan ada fluktuasi harga di pasar. Akan tetapi perusahaan penawar terlihat serius untuk melakukan investasi jangka panjang dan lanjutan terhadap Duta Graha.

MLPL Diakuisisi Asing, Target Rp 500

INILAH.COM, Jakarta- PT Multipolar Tbk (MLPL) akan segera menuju Rp500 karena minat asing untuk mengakuisisinya.

Rencana perluasan usaha pada tahun ini diberitakan tengah menjadi sorotan investor asing untuk ikut mengkoleksi saham MLPL. Saat ini Multipolar sedang membangun momentum bisnis ritel yang kuat dalam hypermarket.

MLPL menargetkan pendapatan 2011 sebesar Rp 12 triliun, naik 24% dari tahun 2010 senilai Rp 9,7 triliun. Pada 2010 Multipolar berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,83 triliun yang ditopang dari penjualan ritel, pendapatan IT, peningkatan produktivitas dan keutungan dari divestasi bisnis department store anak perusahaan Matahari Putra Prima.

Pada perdagangan Senin (2/5) kemarin, MLPL ditutup menguat 15 poin ke level Rp270. Volume transaksi mencapai 84.85 juta lembar saham, senilai Rp22.35 miliar. [ast]

Suku Bunga Rendah, Saham TRUB Cerah

INILAH.COM, Jakarta - PT Truba Manunggal Tbk (TRUB) kinerjanya akan diuntungkan dengan suku bunga yang rendah.

Perseroan yang menekui bisnis kontraktor pembangkit listrik ini juga diuntungkan dengan nilai tukar rupiah yang dapat menembus di bawah Rp8.300 per US$. Sahamnya diperkirakan masih dapat menembus ke level 72. Apalagi saat ini volume perdagangannya terus mengalami peningkatan.

Pada perdagangan kemarin saham TRUB ditutup naik Rp1 ke Rp63 dengan volume perdagangan mencapai 384.057 saham senilai Rp12,05 miliar sebanyak 1.140 kali transaksi.

Kimia Farma akan Akuisisi Saham SDPC

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dikabarkan akan mengakuisisi PT millenium Pharmacon International Tbk (SDPC).

Saham KAEF diperkirakan akan menembus ke level Rp400. Perseroan juga akan mengincar perusahaan pengolahan herbal.

Pada perdagangan kemarin KAEF naik Rp1 ke Rp181 dengan volume perdagangan mencapai Rp15.963 saham senilai Rp1,4 triliun sebanyak 472 kali transaksi.

Harga perak terjun bebas, harga emas masih mencetak rekor

Harga perak terjun bebas, harga emas masih mencetak rekor
NEW YORK. Harga perak masih terjun bebas. Bahkan penurunannya merupakan yang terbesar sejak Januari lalu. Sedangkan harga emas terus mencetak rekor baru.

Tadi malam, kontrak harga perak untuk pengantaran Juli di Comex New York turun US$ 2,515 atau 5,2% sehingga bertengger di posisi US$ 46,084 per troy ounce pada pukul 13.52 waktu New York. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 4 Januari lalu. Sebelumnya, kontrak yang sama sempat terjun bebas sebesar 13%.

Sementara itu, kontrak harga emas untuk pengantaran Juni di divisi Comex New York naik 70 sen menjadi US$ 1.557,10 per troy ounce. Dalam setahun terakhir, harga emas sudah naik 32%.

"Kenaikan harga perak sudah tidak terkontrol. Hanya membutuhkan sedikit waktu hingga akhirnya mengalami penurunan," jelas Matt Zeman, strategist Kingviews Financial di Chicago.

Menurut McGhee dari Integrated Brokerage, harga emas masih akan melaju pesat. "Investor lebih memilih emas karena harga perak sudah jatuh terlalu dalam," jelas McGhee.

Harga Pertamax Sentuh Rp9.000/Liter Subsidi BBM Siap-Siap Membengkak

Ilustrasi
JAKARTA - Naiknya harga pertamax dinilai berpotensi mendongkrak beban subsidi. Pasalnya akan lebih banyak lagi pengguna pertamax yang beralih ke premium akibat mahalnya harga pertamax.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku akan ada kenaikan subsidi dengan melonjaknya harga pertamax. “Pasti ada kenaikan subsidi, karena volume BBM subsidi akan menambah tinggi,” ujar Bambang lewat pesan singkatnya kepada okezone di Jakarta.

Bambang menjelaskan jika kenaikan harga pertamax yang akan berefek ke premium sudah menjadi exercise pemerintah. “Kami sudah melakukan simulasi, tetapi belum untuk publikasi yang penting defisit dijaga tidak dua persen terahdap Product Domestik Bruto,” terangnya.

Pengamat Perminyakan Pri Agung Rakhmanto menerangkan pasti ada potensi pembengkakan subsidi akibat naiknya harga pertamax. “Sekira lima sampai 10 persen pengguna pertamax akan beralih menggunakan BBM subsidi,” jelasnya.

Menurut Pri Agung harga pertamax tahun ini bakal bertahan pada kisaran Rp.8.000 sampai Rp.9. 000. “Namun sulit memperkirakan besarannya subsidi yang akan tersedot akibat banyaknya migrasi, karena ini masih hari pertama kenaikan pertamax,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis pertamax terhitung 1 Mei 2011 pukul 00.00 WIB. Harga BBM non-subsidi Pertamina yang terdiri dari Pertamax/Bio Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kenaikan mulai dari Rp200-Rp350 per liternya.

Rekomendasi Saham Kekuatan IHSG Mulai Pudar

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali menciptakan rekor baru bersamaan dengan penguatan bursa-bursa regional. Sentimen deflasi di bulan April serta kinerja keuangan emiten yang positif membuat indeks naik perlahan tapi pasti.

Pada perdagangan, Senin (2/5/2011), IHSG melaju 29,682 poin (0,77%) ke level 3.849,300. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,723 poin (0,98%) ke level 687,354.

Koreksi yang menyambangi bursa Wall Street setelah kemarin sempat kena euforia tewasnya Osama bin Laden diprediksi akan mempengaruhi laju IHSG, apalagi posisinya sudah terlalu tinggi. Pada perdagangan Selasa (3/5/2011), IHSG diprediksi akan bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street tadi malam akhirnya ditutup melemah. Indeks Dow Jones yang sempat menguat tajam merespons kematian pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden akhirnya berbalik arah.

Pada perdagangan Selasa (2/5/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup turun 3,18 poin (0,02%) ke level 12.807,36. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 2,39 poin (0,18%) ke level 1.361,22 dan Nasdaq melemah 9,46 poin (0,33%) ke level 2.864,08.

Bursa Tokyo libur 3 hari memperingati libur nasional. Bursa Tokyo baru buka lagi pada Jumat.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
IHSG kemarin ditutup menguat 29.7 (+0.78%) ke level 3,849.30 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.8 juta lot dengan nilai transaksi sebanyak Rp 3.4 triliun. Hampir seluruh sektor saham pada perdagangan hari ini mengalami penguatan kecuali sektor perdagangan.

Tercatat sebanyak 134 saham mengalami penguatan, 80 saham mengalami penurunan, 95 saham tidak mengalami perubahan dan 134 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi penopang kenaikan bursa hari ini a.l. BMRI, SMMA, BBRI, BBCA dan PGAS sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. DSSA, ICBP, GIAA, EXCL dan PGAS. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp674 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli adalah BMRI, PGAS, LPKR, ASII dan BUMI.

Rupiah tercatat melemah 20 point ke level 8,543 per US$ menyusul berita tewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden, meningkatkan optimisme akan pemulihan ekonomi AS.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG berhasil bergerak menguat dengan candlestick membentuk pola white marubozu yang mengindikasikan bullish continuation.

Namun, perlu diwaspadai melihat candlestick yang telah berada diluar area garis upper Bollinger band dan tutup berada tepat di area garis resistance channeling. Sementara dari pergerakan indikator terlihat stochastic mulai bergerak melandai di area overbought dan RSI masih mencoba menembus garis overbought.

Pada perdagangan hari ini (3/5), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,820-3,867 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG , BMRI, dan MYOR.

Indosurya:
Pada perdagangan Selasa (3/5) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.797-3.815 dan resistance 3.846-3.865. Keluarnya berita deflasi di bulan April, rilis laporan kinerja emiten yang rata-rata positif, dan pengaruh kenaikan bursa saham Asia Pasifik membuat IHSG masih berada di atas area overbought . Kemarin candle membentuk white marubozu yang mengindikasikan masih besarnya kekuatan daya beli menguasai pasar dan mendorong harga ke atas. MACD masih bergerak datar dengan histogram positif yang mulai memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih bergerak di atas batas overbought . Bila kita bandingkan dengan tahun lalu,
sehari setelah rilis data inflasi April diikuti dengan pelemahan. Oleh karena itu, kali ini bisa dimungkinkan pula untuk mengalami koreksi. Kalaupun terjadi penguatan maka kemungkinan bersifat terbatas. Posisi IHSG masih rentan mengalami profit taking . Investor diharapkan tetap mewaspadai bila terdapat sinyal terjadinya koreksi.

Efek Osama Pudar, Wall Street Melemah

New York - Tewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden sempat membuat bursa Wall Street semarak dan melambung tinggi. Namun efek itu selanjutnya memudar dan bursa Wall Street ditutup melemah.

Saham-saham sempat menguat tajam setelah pengumuman tewasnya Osama, dengan indeks Dow Jones melonjak hingga 92 poin. Namun respons emosional itu selanjutnya surut.

"Kematian Osama mestinya tidak memberikan efek yang besar ke pasar, namun perasaan orang-orang yang lebih baik tentang dunia terkadang memberikan dampak ke pasar saham," ujar Bryant Evans, penasihat investasi dan manajer portofolio Cozad Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2011).

Pada perdagangan Selasa (2/5/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup turun 3,18 poin (0,02%) ke level 12.807,36. Indeks Standard & Poor's 500 juga turun 2,39 poin (0,18%) ke level 1.361,22 dan Nasdaq melemah 9,46 poin (0,33%) ke level 2.864,08.

Indeks Volatilitas CBOE yang merupakan panduan kekhawatiran naik 8,8%. Saham-saham juga sempat menguat oleh berita merger dan akuisisi.

Seperti diketahui, perusahaan yang berbasis di Israel, Teva Pharmaceuticals Industries Ltd akan membeli Cephalon senilai US$ 6,8 miliar dan Arch Coal Inc akan membeli International Coal Group Inc sebesar US$ 3,4 miliar. Saham Teva menguat 3,4%, Cephalon naik 4%. Namun Arch turun 2,2%, International Coal melonjak 30,8%.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di New York Stock Exchange sebesar 7,35 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar.