Jumat, 06 Mei 2011

PENUTUPAN IHSG SESI IIAkhir pekan, indeks masih tak berkutik dan kehilangan 0,46%

Akhir pekan, indeks masih tak berkutik dan kehilangan 0,46%
JAKARTA. Sektor perkebunan dan konstruksi menjadi beban bursa untuk merangkak ke zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tidak sanggup menyentuh level 3.800 pada penutupan sore. Alhasil, IHSG ditutup melemah 0,46% ke level 3.798, 554.

Sebanyak 143 saham tersungkur dan 88 saham tidak bergerak. Sementara hanya 78 saham yang naik. Perdagangan di akhir pekan ini cukup ramai dengan volume yang mencapai 5,73 milliar dengan nilai Rp 4,97 trilliun.

Koreksi sebesar 1,52% di sektor perkebunan, dan pelemahan 1,02% di sektor konstruksi membuat bursa melempem. Sedangkan enam sektor lainnya terkoreksi dengan kisaran 0,12-0,98%. Hanya sektor manufaktur dan aneka industri yang naik masing-masing 0,03% dan 0,47%.

Pemimpin top losers adalah Bhakti Capital (BCAP) dengan koreksi sebesar 20% ke Rp 400, disusul Prima Alloy Steel (PRAS) yang anjlok 11,76% ke Rp 105. Diurutan ketiga ada Asuransi Dayin Mitra (ASDM) tergerus 11,11% ke Rp 560. Anggota MSCI indeks yang terjungkal paling dalam adalah Bank Internasional Indonesia (BNII) yang melemah 3,17%, begitu juga dengan Kalbe Farma yang anjlok 2,80% ke RP 3.475.

Saham yang berhasil memimpin top gainers saat bursa terkoreksi adalah Garda Tujuh Buana (GTBO) yang melesat 34,04% ke Rp 126 dan Asuransi Bintang (ASBI) menanjak 25% ke Rp 450. Anggota MSCI indeks yang berhasil mendaki adalah Bank Central Asia (BBCA) yang naik 2,10% ke Rp 7.300 dan Indofood (INDF) yang menguat 1,79% ke Rp 5.700

Tanpa Katalis, IHSG Ditutup di Level 3.798,5

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Jumat (6/5) ditutup turun 17,7 poin atau 0,4% ke 3.798,5. Vilume mencapai 5,7 miliar saham senilai Rp4,5 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 155 saham turun, 82 saham naik dan 93 saham stagnan. Indeks JII turun 3,3 poin ke 523,4 dan indeks LQ45 turun 4,05 poin ke 676,8. Pelemahan indeks dimotori sektor pertambangan 32,4 poin ke 3.269 dan sektor perkebunan turun 34,08 poin ke 2.214.

Sepanjang sesi I, indeks terus tertekan mengikuti bursa regional. Akibatnya indeks berada di bawah level 3.800. Level terendah terjadi di sesi II yaitu di 3.781,3 dan level tertinggi terjadi di sesi I pada 3.815,9. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp239,3 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp1,4 triliun dan pembelian asing mencapai Rp1,7 triliun.

Bursa utama Asia juga memerah seperti indeks Hang Seng turun 102,4 poin atau 0,4% ke 23.159, indeks Nikkei turun 145 poin atau 1,4% ke 9.859, indeks Shanghai turun 8,5 poin atau 0,3% menjadi 2.863, indesk ASX turun 10,7 poin atau 0,2% ke 4.743.

Saham yang masih tertekan seperti saham DSSA turun 1.400 ke Rp23.400, GDYR turun Rp900 ke Rp10.800, UNTR turun Rp650 ke 23.700, ITMG turun Rp400 ke Rp47.300, PTBA turun Rp350 ke Rp21.750, INDS turun Rp300 ke Rp11.150, AALI turun Rp250 ke Rp23.400, HRUM turun Rp250 ke Rp9.200, BMRI turun Rp200 ke Rp7.00, MBAI turun Rp200 ke Rp18.500.

Saham yang telah menguat seperti saham SONA naik Rp500 ke Rp2.675, ASII naik Rp350 ke Rp56.600, PLIN naik Rp300 ke Rp3.200, AMFG naik Rp250 ke Rp6.950, BBCA naik Rp150 ke Rp7.300, HEXA naik Rp150 ke Rp6.300, INDF naik Rp150 ke Rp5.750, GJTL naik Rp125 ke Rp2.450, ASBI naik Rp90 ke Rp450, MLIA naik Rp80 ke Rp450.

Berau Coal Raih 2 Kontrak dari China

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) telah menandatangani dua kontrak baru ekspor batubara dari perusahaan China yaitu Huaneng Power dan Zhusui.

“Kontrak dengan Huaneng Power dengan durasi waktu 5 tahun dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun. Sedangkan, dengan Zhusui untuk jangka waktu 3 tahun dengan kapasitas 1,5 juta ton pertahun juga. Dimana kedua kontrak tersebut akan mulai berlaku pada tahun ini,” ungkap Presdir PT Berau Coal, Bob Kamandanu yang ditemui di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jum’at (6/7).

Terait kontrak baru tersebut dirinya menjelaskan, bahwa kontrak tersebut akan mulai efekteif pada tahun ini juga. Rencananya ekspor batubara tersebut akan dipasok untuk provinsi Guangdhong, China. "Biasanya kontrak dengan China selalu dibawah satu tahun, tapi untuk sekarang ini sudah banyak yang lebih dari satu tahun," ujar Kamandanu.

Namun begitu, dirinya tidak menyebutkan lebih rinci kisaran harga jual batubara untuk kedua kontrak tersebut. "Harga tidak berbeda dengan tahun lalu, tapi perkiraan kami harga batubara akan kembali menguat. Sampai saat akhir tahun saja sekitar US$ 140 per ton, tapi kan harga batubara itu ada adjustment tiap enam bulan," tukas dia. [hid]

Harga Komoditas Anjlok, IHSG Parkir di 3.798

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan dengan melemah 17 poin. Anjloknya harga komoditas membuat saham-sahamnya ditinggalkan dan IHSG kembali parkir di level 3.700.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di Rp 8.590 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.565 per dolar AS.

Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG terkoreksi 17,008 poin (0,45%) ke level 3.799,264. Bursa-bursa regional yang memerah menyeret IHSG tinggalkan level 3.800.

Profit taking langsung terjadi di menit pertama pembukaan perdagangan. Penurunannya secara perlahan bisa diperlambat mendekati penutupan sesi pagi.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun 15,382 poin (0,41%) ke level 3.800,890. Saham-saham komoditas rontok akibat banyak dilepas investor menyusul turunnya harga-harga komoditas dunia.

Indeks kembali jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 3.781,553. Mayoritas indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia melemah akibat profit taking, hanya sektor industri dasar dan manufaktur yang mampu menguat.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (6/5/2011), IHSG turun 17,718 poin (0,47%) ke level 3.798,554. Sementara Indeks LQ 45 turun 3,275 poin (0,49%) ke level 677,613.

Investor asing masih berkomitmen untuk melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 239,602 miliar di seluruh pasar.

Sementara investor lokal melakukan aksi ambil untung, pemodal asing mengkoleksi saham-saham berbasis tambang dan energi. Namun derasnya profit taking membuat sektor komoditas melemah cukup dalam.

Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 158.578 kali pada volume 5,731 miliar lembar saham senilai Rp 4,97 triliun. Sebanyak 80 saham naik, 155 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Sentimen negatif turunnya harga-harag komoditas serta meningkatnya data pengangguran AS masih beredar di regional. Hal ini membuat bursa-bursa regional tertekan di zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia
  • Indeks Komposit Shanghai turun 8,25 poin (0,29%) ke level 2.864,15.
  • Indeks Hang Seng melemah 102,47 poin (0,44%) ke level 23.159,14.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 145,00 poin (1,45%) ke level 9.859,20.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 11,77 poin (0,38%) ke level 3.098,08.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sona Topas (SONA) naik Rp 525 ke Rp 2.700, Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 300 ke Rp 3.200, Asahimas (AMFG) naik Rp 250 ke Rp 6.950, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 250 ke Rp 56.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.400 ke Rp 23.400, Goodyear (GDYR) turun Rp 900 ke Rp 10.800, United Tractor (UNTR) turun Rp 650 ke Rp 23.700, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 350 ke Rp 21.750.

Bursa Eropa Turun Jelang Data Non-Farm Payroll AS

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Jumat (6/5) melanjutkan penurunan kemarin setelah ekspektasi non farm payroll AS rendah.

Indeks FTSE turun 44,2 poin atau 0,7% menjadi 5.875,7, indeks DAX turun 9,4 poin atau 0,1% menjadi 7.367,5 dan indeks CAC turun 10,4 poin atau o,2% menjadi 3.994. Sementara bursa saham Asia juga memerah seperti Hang Seng turun 102,4 poin atau 0,4% menjadi 23.159, indeks Nikkei turun 145 poin atau 1,4% ke 9.859, indeks Shanghai turun 8,5 poin atau 0,3% ke 2.863, indeks ASX turun 10,7 poin atau 0,2% menjadi 4.743, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Penurunan saham energi Heavyweight menyeret pasar lebih dalam lagi karena harga minyak Brent turun lebih dari US$1 menjadi Rp110 per barel. Hal ini karena ketidakpastian pemulihan ekonomi AS.

Data non-farm payroll AS akan diumumkan Jumat pagi di AS yang diekspektasikan perusahaan akan menambah 186.000 pekerja pada bulan April dan swasta mencapai 200.000. Tetapi dari data kliam pengangguran yang naik menunjukan data tersebut akan turun.

"Menjelang data soal non-farm payroll hari ini mungkin pasar akan hati-hati," kata Mike Lenhoff, Kepala Strategi Market di Brewin Dolphin.

Pasar juga tertekan dengan penurunan saham Belgacom mencapai 6,1% setelah operator telekomunikasi ini memotong target 2011. Hal ini disebabkan adanya aturan terbaru, soal persaingan dan penggurangan penggunaan ponsel.

Saham INDF Masih Menggairahkan

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham Indofood Sukses Makmur (INDF) menjadi salah satu emiten yang menarik diakumulasi. Terutama setelah laporan kinerjanya yang memuaskan. Bagaimana prediksi analis?

Yualdo Yudoprawiro, analis Samuel Sekuritas masih merekomendasikan saham Indofood. Terutama karena kinerjanya yang sesuai ekspektasi. Saat ini, INDF diperdagangkan pada PE 2011 sebesar 15,6 kal,”Kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp6.000 mencerminkan PE 2011 sebesar 16,7 kali,” ungkapnya dalam riset, Jumat (6/5).

Pada perdagangan Jumat (6/5) sesi pertama, INDF ditutup menguat Rp150 ke Rp5.750. Emiten ini termasuk salah satu top gainers siang ini, di tengah koreksi bursa.

INDF mencatat pertumbuhan pendapatan 16% dan laba bersih 16% YoY pada kuartal pertama 2011. Pendapatan tercatat sebesar Rp10,76 triliun dan laba bersih Rp736 miliar. Hasil kinerja kuartal pertama 2011 ini sesuai dengan proyeksi. “Pendapatan dan laba bersih mencerminkan 25% dan 24% dari proyeksi 2011 kami,” katanya.

Pertumbuhan utama perseroan didukung kenaikan volume penjualan dan ASP yang lebih tinggi. Divisi CBP mengkontribusi 43% terhadap pendapatan total, diikuti 26,2% dari Bogasari, 22,7% dari Agribisnis, dan 8,1% dari Distribusi.

Penjualan mie merupakan penggerak pendapatan utama pada kelompok CBP dengan kontribusi 71% terhadap total pendapatan. Divisi Mie menaikkan ASP sebesar 8% pada Januari dalam rangka menyesuaikan biaya dalam merespon tingginya harga komoditas. Alhasil, ASP tinggi mampu mengkompensasi tipisnya penurunan volume.

Pada kuartal pertama 2011, divisi Bogasari membukukan performa terbaik, dengan pendapatan naik 50,6% YoY, menyusul meningkatnya harga CPO dan karet, penjualan yang kuat untuk minyak nabati dan lemak, serta pertumbuhan volume penjualan yang menghasilkan peningkatan 37,5% dari total nilai penjualan.

Sementara itu, EBIT margin divisiBogasari turun menjadi 8%, sedangkan nilai EBIT juga turun menjadi Rp289,6 miliar dari Rp352,6 miliar. Penurunan ini disebabkan naiknya harga gandum yang tercermin pada kuartal ini. Selain itu, INDF juga ingin fokus pada volume untuk menjaga pangsa pasarnya. Dengan demikian, volume penjualan meningkat 10,4% YoY menjadi 592 ribu ton.

Yualdo optimistis, INDF masih berpotensi meningkatkan laba perusahaan seperti marginnya, “Karena Divisi Bogasari dapat meningkatkan ASP menyesuaikan dengan harga komoditas yang terus meningkat,” imbuhnya.

Sebelumnya, analis JP Morgan Stevanus Juanda Morgan menyatakan, pembelian minyak sawit mentah (CPO) menyumbang 15% dari harga pokok penjualan alias cost of goods sold (COGS) INDF. Sedang pembelian gandum setara dengan 40% COGS INDF. “Itu sebabnya, jika harga gandum dan CPO terus naik, harga mie instan kembali meningkat,”katanya.

Pada 2008, saat harga gandum melonjak hingga 300% dan harga CPO naik 84%, penjualan mi instan INDF tumbuh 55%. Ia pun memprediksi, pendapatan INDF 2011 sebesar Rp 48,97 triliun, naik 22,80% dibanding estimasi 2010. Laba bersih tahun ini diestimasi mencapai Rp 3,99 triliun, tumbuh 41,2% daripada proyeksi 2010, “Penjualan mi instan akan menyumbang hingga 20,1% dari laba sebelum pajak (EBIT) INDF tahun ini,”katanya.

Sentimen positif juga berasal dari kenaikan peringkat INDF dan obligasi IV/2007 serta obligasi V/2009 menjadi AA+ dari sebelumnya AA oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sedangkan prospek peringkat tersebut adalah stabil.

Analis Pefindo Vonny Widjaja mengatakan, kenaikan peringkat didukung membaiknya proteksi arus kas perusahaan yang didukung marjin usaha yang lebih baik dan penurunan tingkat leverage keuangan perusahaan.

Peringkat tersebut juga mencerminkan posisi pasar perusahaan yang sangat kuat di industri makanan dalam kemasan, portofolio usaha yang terdiversifikasi dengan baik dan terintegrasi secara vertikal. Namun, peringkat itu dibatasi persaingan yang ketat di beberapa segmen usaha. [mdr]

KRAS Siapkan Dana Rp5,92 T Bangun Blast Furnace

INILAH.COM, Jakarta - Untuk revitalisasi fasilitas, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) merencanakan untuk membangun pabrik besi dengan menggunakan sistim Tanur Tinggi (Blast Furnace).

Dalam prospektus perseroan yang disampaikan ke BEI disebutkan langkah ini dilakukan sebagai upaya menurunkan biaya produksi slab baja, mengurangi bahan baku impor (scrap, besi dan slab) dan memanfaatkan sebagian bahan baku dari lokal seperti bijih besi dan batu bara. Pabrik Blast Furnace yang akan dibangun berkapasitas 1,2 juta ton/tahun dan direncanakan akan mulai dibangun pada kuartal ketiga tahun 2011 dan selesai pada kuartal kesatu/kedua 2014.

Pabrik Blast Furnace sumber energinya adalah batubara dan pabrik ini akan melengkapi pabrik besi yang sudah ada yaitu sistem Reduksi langsung (Direct Reduction) yang sumber energinya adalah gas. Dengan dibangunnya pabrik Blast Furnace ini Perseroan akan mendiversifikasi bahan baku bijih besi dan energi yang digunakan dalam fasilitas pembuatan besi.

Saat ini fasilitas pembuatan besi yang dimiliki Perseroan sangat bergantung kepada penggunaan gas alam, di mana dengan sistem Blast Furnace tersebut juga mengurangi penggunaan scrap impor secara signifikan dalam komponen bahan baku pembuatan baja yang dilakukan oleh Perseroan. Pabrik Blast Furnace yang dibangun dilengkapi dengan beberapa pabrik dan fasilitas pendukungnya, termasuk Sintering Plant, Coke Oven Plant, Iron Ore Material Handling System, Hot Metal Handling dan fasilitas pendukung lainnya seperti sistem air, gas, listrik

Investasi terhadap pembangunan Blast Furnace berkapasitas 1,2 juta ton/tahun termasuk Sintering Plant, Coke Oven Plant, Iron Ore Material Handling System, Hot Metal Handling ini mencapai Rp5,92 triliun.

Gajah Tunggal Cetak Laba Bersih Rp331,7 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 34,58% menjadi Rp331,71 miliar pada kuartal 1-2011 dari Rp246,48 miliar pada periode serupa 2010.

Kenaikan laba bersih kuartal 1-2011 ini disebabkan keuntungan bersih kurs mata uang asing yang naik 65,81% menjadi Rp128,29 miliar pada kuartal 1-2011 dari Rp77,37 miliar pada periode serupa 2010. Selain itu, penjualan bersih perseroan juga naik menjadi Rp2,89 triliun pada kuartal 1-2011 dari Rp2,31 triliun pada periode serupa 2010.

Namun, laba usaha perseroan pada kuartal 1-2011 mengalami penurunan dari Rp315,52 miliar pada kuartal 1-2010 menjadi Rp281,31 miliar.

Kewajiban perseroan tercatat naik menjadi Rp7,16 triliun pada kuartal 1-2011 dari Rp6,84 triliun pada kuartal 1-2010. Sementara ekuitas perseroan tercatat mencapai Rp3,87 triliun.

UNTR Prediksi Penjualan 4.200 Unit Alat Berat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) memperkirakan penjualan alat berat menjadi 4.200 unit hingga Juni 2011.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan PT United Tractors Tbk Gidion Hasan, saat ditemui pada RUPST ASII, Jumat (6/5). "Hingga April kita sudah menjual 3.000 unit. Diharapkan minimal menjadi 4.200 unit pada Juni," tutur Gidion.

Gidion menambahkan, Jepang mulai mempertimbangkan tsunami membuat Komatsu Jepang menambah produksi Komatsu di Indonesia. Penambahan produksi di Komatsu Indonesia telah dilakukan sejak April lalu.

PT United Tractors Tbk menargetkan penjualan alat berat sebesar 7.000 unit pada 2011. Sebelumnya perseroan telah menjual alat berat sebesar 5.400 unit pada 2010.

Sementara itu, Direktur PT Astra International Indonesia Tbk Johnny Darmawan mengatakan, Jepang juga mempertimbangkan akan merelokasi pabrik ke negara lain khususnya Indonesia. Hal ini dilakukan untuk efisiensi. Tapi hal ini masih menunggu infrastruktur dan peraturan. [cms]

Harga minyak kembali merangsek naik dari level terendah dua tahun

Harga minyak kembali merangsek naik dari level terendah dua tahun
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia kembali merangsek naik dari level terendah dalam dua bulan terakhir di New York. Beredar spekulasi, penurunan harga minyak di bawah US$ 100 terlalu berlebihan.

"Pasar minyak mengambil napas sebentar setelah didera aksi jual kemarin. Trader akan sangat berhati-hati karena AS akan segera merilis data tingkat gaji karyawan," jelas Serene Lim, commodity strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.

Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juni naik US$ 1,15 menjadi US$ 100,95 per barel di transaksi perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Pada pukul 13.45, kontrak yang sama berada di posisi US$ 100,29 per barel. Kemarin, harga minyak melorot US$ 9,44 menjadi US$ 99,80 per barel, yang merupakan level terendah sejak 16 Maret lalu.

Menu Sesi Dua: Komoditas & Bank

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Kendati siang ini melemah, IHSG hingga penutupan sore nanti berpeluang menguat terbatas. Investor disarankan mencermati saham komoditas, perbankan dan lapis dua yang valuasinya masih murah dan berfundamental kuat.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (6/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 15,38 poin (0,40%) ke level 3.800,89. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,01 poin (0,30%) ke angka 678,875.
Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,483 miliar lembar saham, senilai Rp1,811 triliun dan frekuensi 92.791 kali. Sebanyak 84 saham menguat, sedangkan 131 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Pelemahan indeks sesi pertama, justru diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp106,6 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp538 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp431,3 miliar.
Mayoritas sektor saham mendukung pelemahan indeks. Sektor perdagangan memimpin koreksi 1,14%, disusul perkebunan 0,92%, properti 0,91%, keuangan 0,85%, pertambangan 0,61%, infrastruktur 0,44%, dan industri dasar 0,09%. Hanya tiga sektor yang menguat. Aneka industri 1,03%, konsumsi 0,56% dan manufaktur 0,52%.
Pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra memperkirakan, pergerakan indeks saham hingga penutupan sore akan mendarat di teritori positif,meskipun terbatas. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.800 dan resistance 3.849,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (6/5).

Potensi penguatan indeks dipicu pergerakan market dalam tiga hari terakhir yang selalu melemah sepanjang perdagangan,tapi ditutup menguat tipis. Hal ini diperkirakan akan berulang pada akhir pekan ini, “Karena indeks mendapat dukungan dari saham berkapitalisasi besar seperti penguatan saham PT Astra Internasional (ASII),” ujarnya.

Menurutnya, dengan asumsi saham-saham lain tidak naik, ASII akan mengangkat indeks.Apalagikekhawatiran pasar atas terhambatnya produksi Astra akibat terhentinya pasokan komponen dari Jepang, sudah mereda. “Di sisi lain, pergerakan saham ASII juga ditopang oleh rumor bahwa emiten ini akan membeli saham ADRO (PT Adaro Energy),” tuturnya.

Namun, hingga jelang penutupan, indeks berpeluang melemah seiring pergerakan bursa regional yang negatif. Kondisi itu dipicu penurunan tajam pada harga komoditas seperti emas, perak dan minyak mentah dunia. “Terutama perak yang turun tajam hingga 10%. Ini pertama kali dalam sejarah,” timpalnya.

Sementara itu, emas turun 3% ke level US$1,488,93 per troy ounce. Harga minyak juga turun ke bawah US$100 per barel. “Tapi, kondisi itu, justru kontrarian dengan pergerakan saham-saham di sektor komoditas yang lama konsolidasi. Meski harga komoditas melemah, saham-saham di sektor ini tak ikut turun,” ucap Ukie.

Dalam situasi ini, Ukie merekomendasikan positif saham-saham komoditas, perbankan dan second liner yang valuasinya masih potensial naik dan berfundamental kuat.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Astra Internasional (ASII), PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), PT Arona Binasejati (ARTI), PT Bumi Resources (BUMI) dan PT BW Plantation (BWPT) dan PT Astra Agro Lestari (AALI). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Ukie.[ast]

ASII Prediksi Produksi Mobil Turun 15% hingga Juni

INILAH.COM, Jakarta - PT Astra International Indonesia Tbk (ASII) memperkirakan mengalami penurunan produksi roda empat sebesar 15% sejak April hingga Juni.

"Produksi kami turun 15% dalam dari April hingga Juni untuk produksi roda empat. Kebetulan divisi lain sangat menyokong banyak seperti agribisnis dan alat berat beserta roda dua," kata Direktur Utama PT Astra International Indonesia Tbk Prijono Sugiarto, seusai RUPST PT Astra International Indonesia Tbk di Jakarta, Jumat (6/5).

Lebih lanjut ia mengatakan, produksi roda dua tidak terlalu berdampak tsunami. Diharapkan roda dua dapat memberikan kontribusi besar ke perseroan.

Sementara itu, Direktur PT Astra International Indonesia Tbk Johannes Loman menuturkan, perseroan menargetkan kapasitas 3,5 juta unit roda dua pada 2011. Pada kuartal keempat perseroan akan menambah 500 unit sehingga kapasitas menjadi 4 juta unit.

Prijono menuturkan, meski ada penurunan produksi roda empat sebesar 15% hingga Juni diharapkan pendapatan masih akan tetap baik. [hid]

Saham Komoditas Rontok, IHSG Berkurang 15 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan 15 poin menyusul rontoknya saham-saham komoditas. Saham-saham tersebut banyak dilepas investor akibat turunnya harga-harga komoditas dunia.

Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG terkoreksi 17,008 poin (0,45%) ke level 3.799,264. Bursa-bursa regional yang memerah menyeret IHSG tinggalkan level 3.800.

Profit taking langsung terjadi di menit pertama pembukaan perdagangan, IHSG langsung jatuh ke posisi terdalamnya di 3.787,694. Penurunannya secara perlahan bisa diperlambat mendekati penutupan sesi pagi.

Saham-saham konsumer dan aneka industri menjadi penopang jatuhnya bursa pada perdagangan hari ini dengan mencetak poin. Sementara saham komoditas menjadi pemberat IHSG.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (6/5/2011), IHSG turun 15,382 poin (0,41%) ke level 3.800,890. Sementara Indeks LQ 45 melemah 2,013 poin (0,30%) ke level 678,875.

Saham-saham berbasis konsumer berusaha menahan kejatuhan bursa, dipimpin oleh dua saham blue chip, Astra Internasional (ASII) dan HM Sampoerna (HMSP). Namun aksi profit taking yang masih melanda lantai bursa membuat IHSG betah di zona merah.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 92.791 kali pada volume 2,482 miliar lembar saham senilai Rp 1,837 triliun. Sebanyak 84 saham naik, 131 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Warna merah mendominasi pergerakan indeks di bursa-bursa regional. Turunnya harga-harga komoditas membuat bursa-bursa Asia tertekan.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 6,64 poin (0,23%) ke level 2.865,76.
  • Indeks Hang Seng melemah 138,47 poin (0,60%) ke level 23.123,14.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 169,21 poin (1,69%) ke level 9.834,99.
  • Indeks Straits Times turun 15,15 poin (0,49%) ke level 3.094,70.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 600 ke Rp 56.850, Sona Topas (SONA) naik Rp 500 ke Rp 2.675, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 150 ke Rp 27.950, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 150 ke Rp 6.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.100 ke Rp 23.700, United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 23.850, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 400 ke Rp 47.300, dan Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 16.700.

Adaro Pasok Batubara Shanxi Coal Selama Dua Tahun?

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dikabarkan telah menandatangani perjanjian kerjasama kontrak pemasokan batubara dengan Shanxi Coal Import and Export Group Co., Ltd.

Menurut salah satu pelaku pasar yang mengetahui transaksi tersebut, Adaro akan memasok kebutuhan batubara BUMN China itu sebanyak 100 juta metric Ton selama dua tahun ke depan.

"Krisis suplai batubara di China menyebabkan melonjaknya permintaan batubara ke seluruh dunia," kata si pelaku pasar tersebut, Jumat (6/5/2011).

Ia memprediksi, dengan adanya kerjasama ini maka revenue ADRO bisa meningkat sekitar 200% hingga akhir tahun 2011 ini.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.08 waktu JATS, harga saham ADRO stagnan di Rp 2.325 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 1.132 kali dengan volume 56.850 lot senilai Rp 66,114 miliar.


Disclaimer: Redaksi detikFinance tidak bertanggung jawab atas isi dari rumor saham ini. Semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor.

BMRI dan BBRI jadi penggerus indeks, analis berpendapat hal itu wajar

BMRI dan BBRI jadi penggerus indeks, analis berpendapat hal itu wajar
JAKARTA. Dua saham bluechips perbankan masih menjadi saham penggerus indeks hari ini. Mereka adalah PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Menurut Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Securities, penurunan dua saham bank berkapitalisasi besar ini wajar terjadi. Pasalnya, jika dilihat dari sisi kinerja keuangan, BMRI dan BBRI membukukan kinerja yang cukup memuaskan di kuartal I 2011.

Dia menambahkan, penurunan dua saham ini jika dilihat secara teknikal, lebih disebabkan pergerakannya sudah menyentuh area overbought. "Hal itu terlihat dari tersentuhnya bollinger bands atas," imbuhnya.

BMRI dan BBRI merupakan dua saham dengan kapitalisasi besar. Sehingga, jika market turun, maka saham-saham dengan kapitalisasi besar ini yang menjadi incaran investor. "Soalnya kenaikannya lebih besar dibandingkan saham-saham second liner," urainya.

BYAN Raih Kredit Danai Akuisisi Tambang Batubara

INILAH.COM, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjelaskan meraih kredit senilai US$185 juta dari perbankan yang akan digukana untuk mengakuisisi 9 konsesi tambang batubara di Kalimantan Timur.

Nilai dari kesembilan konsesi itu mencapai US$325,6 juta atau senilai Rp2,9 triliun. Perseroan menggunakan dana pinjaman selain penggunaan dana dari kas internal dalam proses tersebut, demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan, Jumat (6/5).

Untuk kesembilan konsesi tersebut telah melewati share sale and purchase agreement pada 28 Desember 2010 antara Bayan Resources Tbk dan PT Bayan Energy sebagai pembeli dengan PT Ilthabi Bara Utama (IBU) dan Romo Nitiyudi Wachjo sebagai penjual atas Kuasa pertambangan (KP) PT Tanur Jaya, PT Apira Utama, PT Cahaya Alam dan PT Bara Sejati mencapai 100%.

Pada 28 Desember 2010, juga dilakukan share sale and purchase agreement antara PT Bayan Resources Tbk sebagai pembeli dengan PT Ilthabi Bara Utama, Prime Mine Resources Limited dan Romo Mitiyudi Wachjo sebagai penjual atas KP PT Tiwa Abadi, PT Sumber Api, PT Silau Kencana, PT Orkida Makmur, PT Dermaga Energi sebanyak 99%, sedang 1% dibeli perusahaan lain.

Dengan adanya konsesi-konsesi baru, maka diharapkan dapat memperpanjang jangka waktu produksi. Konsesi IBU dan konsesi milik KRL dengan cadangan sebesar 873 juta ton. Perseroan akan melakukan investasi untuk mengeksploitasi cadangan batubara pada konsesi tambang.

Rencana pembagian dividen membuat saham ASII melaju

Rencana pembagian dividen membuat saham ASII melaju
JAKARTA. Meski sejumlah sham bluechips melorot pagi ini, namun tidak demikian halnya dengan saham PT Astra International (ASII). Pada pukul 10.59, saham ASII tercatat naik 0,98% menjadi Rp 56.800.

Sepertinya, aksi beli yang melanda saham ASII terkait aksi korporasi perusahaan. Dalam waktu dekat, ASII akan membagikan dividen interim sebesar Rp 470 dan dividen final sebesar Rp 1.130. Dengan demikian, total dividen yang dibagian ASII mencapai Rp 1.600. Tahun ini, ASII akan membagikan dividen sebesar 45% dari laba bersih 2010.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang memborong saham ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 19,97 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 11,77 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 8,59 miliar.

Astra Bagi Dividen Total Rp 6,4 Triliun

Jakarta - PT Astra Internasional Tbk (ASII) membagikan dividen Rp 1.130 per lembar. Rencananya dividen akan dibagikan pada 16 Juni 2011.

Demikian hasil keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan yang digelar hari ini di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Jumat (6/5/2011).

Sebelumnya, Astra sudah membagikan dividen interim Rp 470 per saham yang dibayar pada 15 november 2010 silam. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan perseroan jumlahnya mencapai Rp 1.600 per lembar.

Jumlah keseluruhan dividen yang dibagikan emiten berkode ASII itu senilai Rp 6,4 triliun, atau setara dengan 45% dari perolehan laba bersih perseroan tahun 2010 lalu.

Perusahaan swasta nasional itu berhasil mencetak laba bersih Rp 14,3 triliun di akhir tahun 2010, naik 43% dibandingkan 2009 sebesar Rp 10,04 triliun.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.58 waktu JATS, harga saham ASII naik 550 poin (0,97%) ke level Rp 56.800 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 544 kali dengan volume 1.927 lot senilai Rp 54,63 miliar.

ASII Bagi Sisa Dividen Rp1.130 per Saham

INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Indonesia Tbk (ASII) menyetujui pembagian sisa dividen sebesar Rp1.130 per saham.

Pembayaran dividen akan dilakukan pada 16 Juni 2011. Perseroan membagikan dividen kurang lebih 45% dari laba bersih 2010 sebesar Rp14,36 triliun. Sebelumnya perseroan telah membagikan dividen sebesar Rp470 per saham pada 15 November 2010.

Selain itu, perseroan juga tidak akan menyisihkan untuk dana cadangan wajib dan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Dalam rapat ini juga mengangkat anggota direksi perseroan dengan susunan Presiden Direktur dijabat Prijono Sugiarto, Direktur dijabat oleh Gunawan G, Johny Darmawan D, Djoko Pranoto, Widya Wiryawan, Angky Tisnadisastra, Sudirman Rusdi, Simon Collier Dixon, dan Johannes Loman dengan masa jabatan hingga 2014. [hid]

Jadwal Penawaran Tender Offer saham AGRO ( PT. Bank Agroniaga Tbk)

Berikut ini kami informasikan Jadwal Penawaran Tender Offer saham AGRO ( PT. Bank Agroniaga Tbk)

No.

Kegiatan

Tanggal

1

Masa Penawaran Tender Offer

5-24 Mei 2011

2

Harga Penawaran per Saham

RP 182.-

3

Jumlah Saham Yang dibeli PT. Bank Rakyat Indonesia ( persero ) Tbk.

341992.299 unit saham

4

Tanggal Pembayaran dari Emiten

03 Juni 2011

Right Issue UNTR dan INDS


Berikut ini kami informasikan mengenai Jadwal Right Issue UNTR dan INDS. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.


Reminder Cum Date Dividen MERK, TRIO 06/05/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa hari ini 06 May 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

MERK

MERCK Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 4,464.- per saham

2.

TRIO

TRIKOMSEL OKE Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 15.- per saham

Bursa Regional 'Paksa' IHSG Tinggalkan Level 3.800.

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum keluar dari area jenuh beli sehingga dibuka langsung turun 17 poin. Bursa-bursa regional yang memerah juga ikut menyeret IHSG tinggalkan level 3.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke posisi Rp 8.580 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.565 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG langusng turun 16,928 poin (0,45%) ke level 3.799,344. Sedangkan Indeks LQ 45 melemah 4,352 poin (0,63%) ke level 676,536.

Membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (6/5/201), IHSG terkoreksi 17,008 poin (0,45%) ke level 3.799,264. Indeks LQ 45 turun 4,373 poin (0,64%) ke level 676,515.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG turun semakin dalam, jatuh 26,375 poin (0,69%) ke level 3.789,897. Sementara Indeks LQ 45 melemah 5,986 poin (0,88%) ke level 674,902.

Kemarin, IHSG berhasil ditutup menguat tipis untuk hari keduanya secara berturut-turut setelah melewati perdagangan penuh aksi ambil untung. Investor asing yang masih berkomitmen dengan pembelian bersih menyelamatkan indeks dari zona merah.

Seluruh bursa di Asia melemah pagi ini. Bursa Jepang yan baru saja dibuka kembali setelah libur panjang langsung terkena profit taking dan jatuh cukup dalam.

Berikut kondisi bursa-bursa regional pagi ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 22,09 poin (0,77%) ke level 2.850,31.
  • Indeks Hang Seng turun 135,35 poin (0,58%) ke level 23.126,26.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 181,59 poin (1,82%) ke level 9.822,61.
  • Indeks Straits Times turun tipis 13,53 poin (0,44%) ke level 3.096,32.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah ke posisi Rp 8.580 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.565 per dolar AS.

IHSG Diperkirakan akan Bergerak Mixed Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat (6/5) diperkirakan akan mixed dengan kecenderungan menguat di kisaran 3.795-3.830.

Demikian dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin. Pasca-keluarnya data inflasi serta laporan keuangan emiten, belum ada sentimen lain yang dapat mengangkat indeks untuk kembali rally. "Saham-saham yang menjadi pilihan seperti BLTA, ITMG dan MAPI," katanya.

IHSG kemarin berhasil ditutup pada area positif setelah sepanjang hari berada dalam tekanan jual. Pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal I 2011 oleh BPS sebesar 6,5% tidak disambut antusias oleh pasar. Investor tampaknya masih khawatir akan volatilitas harga komoditas termasuk minyak mentah di pasar internasional.

Perlahan tapi pasti koreksi indeks mulai berkurang dengan dipimpin oleh saham2 pertambangan, hingga akhirnya ditutup naik tipis 1,3 poin (0,03%) ke level 3.816,272. Total transaksi mencapai Rp5,9 triliun, foreign mencatatkan net buy Rp134 miliar dan rupiah ditutup melemah di Rp8.570/US$.

Sementara menurut pengamat Pasar Modal, Stefanus Mulyadi Handoko, investor harus berhati-hati sebab penurunan bursa global diakibatkan oleh turunnya harga-harga komoditi, maka seharusnya saham-saham ini juga akan tertekan. "Semalam komoditi logam (nickel dan timah) turun sangat tajam, maka hindari dulu bermain di saham-saham tersebut (ANTM, TINS, INCO)," katanya yang dikutip dari situs steptrader.blogspot.com.

Namun jika saham-saham tambang tertekan dan saham-saham banking yang saat ini berada pada support-support nya juga ikut tertekan. Jadi, dipastikan support kuat indeks di 3789 akan dengan mudah dijebol ke bawah. Jadi waspadai jika skenario tersebut sampai terjadi. "Namun selama belum terjadi tidak perlu terlalu dikhawatirkan," jelasnya.

Secara TA, lanjutnya, penutupan indeks yang membentuk candle hammer dengan volume yang besar, merupakan indikasi yang cukup bagus. Namun indikator-indikatornya masih belum mendukung. Stochastic dan MACD masih death cross. Ditambah dengan penutupan Bursa Global semalam yang tertekan, membuat kondisi indeks belum cukup aman. Support hari ini diperkirakan berada di level 3.780, dan resisten berada di 3825.

PTBA Sideways, Tapi Sangat Menarik

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham PTBA, Jumat (6/5) diprediksi sideways karena faktor teknikal dan akhir pekan. Tapi, saham batu bara yang satu ini sangat menarik karena harganya yang murah dan fundamental yang baik.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, potensi sideways-nya saham PT Tambang Bukit Asam (PTBA) akhir pekan ini salah satunya karena faktor teknikal. Menurutnya, dilihat dari grafiknya, saham batu bara ini sedang sideways (mendatar).

Apalagi, lanjut Irwan, hari ini merupakan akhir pekan di mana investor biasanya melakukan profit taking. Tapi karena sideways itulah, PTBA menjadi saham yang paling menarik di tengah tren bullish saham-saham di sektor ini. “Target jangka pendek, resistance-nya di level Rp22.800,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (5/5).

Pada perdagangan Kamis (5/5) saham PTBA ditutup melemah Rp250 (1,11%) ke level Rp22.100 dari sebelumnya Rp22.350. Harga intraday tertingginya mencapai Rp22.450 dan terendah Rp22.100. Volume transaksi mencapai Rp2,4 juta unit saham senilai Rp53,7 miliar dan frekuensi 647 kali.

Dia menegaskan, secara valuasi saham ini sangat menarik karena masih terlalu murah di level harga saat ini. Apalagi, kondisi itu terjadi di tengah rata-rata saham di sektor batu bara menarik karena sedang berada dalam tren bullish yang di-trigger oleh PT Bumi Resources.

Selain itu, PTBA juga menarik karena mencatatkan kenaikan laba bersih kuartal I/2011 hingga lebih dari 2 kali lipat menjadi Rp760,92 miliar dari Rp365,70 miliar tahun sebelumnya akibat naiknya penjualan. Penjualan selama periode Januari hingga Maret naik 30% menjadi Rp2,32 triliun dari Rp1,78 triliun pada tahun sebelumnya.

Apalagi, lanjut Irwan, pada saat yang sama, harga batu bara juga sedang positif di atas level US$122 per metrik ton. Permintaan dari luar negeri juga naik pesat. “Karena itu, pada saat saham-saham batu bara yang lain sudah naik dan sedang dalam posisi bullish, cepat atau lambat, PTBA juga akan naik,” tandasnya.

Kalaupun terjadi koreksi, lanjut Irwan, hanyalah gejala normal akibat profit taking. Artinya, tidak ada alasan fundamental yang bisa membuat PTBA melemah. “Jadi, pelaku pasar tak usah takut. Sebab, sentimennya sedang positif,” ucapnya.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan buy on weakness PTBA. Kalaupun PTBA turun, justru mumpung turun, investor tidak usah takut untuk melakukan aksi beli. Sebab, potensi kenaikan saham ini ke level Rp30.000 hingga akhir 2011 per saham dari level Rp22.100 saat ini. “Artinya, potential upside-nya sangat besar 35,7%. Akhir kuartal dua ini saya menargetkan di level Rp24.000,” imbuh Irwan. [mdr]

Penguatan Yen, Tekan Bursa Jepang

Headline
INILAH.COM, Los Angeles - Saham Jepang terjun di menit awal perdagangan Jumat (6/5), setelah pasar kembali dari liburan Golden Week. Penguatan yen dan anjloknya minyak mentah jadi katalisnya.

Indeks Nikkei Average jatuh 2,1% menjadi 9,796.68, sedangkan Topix turun 1,5% menjadi 852,52. Dengan dolar bergerak di sekitar 80 yen, saham eksportir blue-chip dijual, dengan Panasonic Corp turun 2,5%, Renesas Electronics Corp jatuh 3%, Toyota Motor Corp melemah 2,3%, dan Honda Motor Co kehilangan 4%.

Saham Sony Corp turun 4,3%, karena investor sudah memfaktorkan pelanggaran keamanan kedua dari jaringan PlayStation. Hal ini diumumkan selama liburan. Sementara itu, minyak mentah Nymex yang semalam jatuh di bawah level US$ 100 membuat Inpex Corp dibuka melemah dan trading house Mitsubishi Corp terjun 3,1 %. [ast]

Vallar akan Tambah Kepemilikan di BRMS

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Investor pertambangan asal Afrika sedang mendekati PT Bumi Resources Mineral (BRMS) bersamaan dengan Vallar Plc akan menambah kepemilikan di perseroan tersebut.Langkah Vallar ini untuk menyukseskan perseroan dalam menguasai saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Saham BRMS akan menuju level Rp1.200 dalam waktu dekat.Pada perdagangan kemarin saham BRMS ditutup turun Rp10 ke Rp690 dengan volume 2.099 saham senilai Rp721,09 juta sebanyak 54 kali transaksi.

Saham BNII Dilirik Chairul Tanjung

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank International Indonesia (BNII) Tbk dikabarkan sedang didekati pengusaha Chairul Tanjung yang tertarik mengakuisisi saham perseroan. Pendekatan dilakukan terhadap Maybank and Sorak Financial sebagai pemegang saham mayoritas BNII. Harga yang ditawarkan dalam negosiasi ini sebesar Rp1.200 per lembar. Pada perdagangan kemarin saham BNII ditutup naik Rp20 ke Rp630 dengan volume 7.960 saham senilai Rp2,4 miliar sebanyak 242 kali transaksi.

Akhir Pekan, Lakukan Selective Buying

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia Jumat (6/5) diperkirakan menguat. Investor bisa melakukan selective buying atas beberapa saham.

Ridwan Novayanto, analis dari Bumiputra Capital mengatakan, IHSG akhir pekan ini masih berpotensi menguat, meski terbatas. “Potensi penguatan IHSG didukung ekspektasi kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, rilis data pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 6,5% menggambarkan ekonomi domestik masih kuat di tengah tekanan inflasi global akibat kenaikan harga minyak mentah dunia. Sementara itu, consumer spending Indonesia juga masih kuat, ditambah dengan apresiasi rupiah. “Selain pesta dividen Mei yang akan menjadi penambah marak aktivitas pembelian saham,” ucapnya.

Kendati demikian, volume transaksi belum mengindikasikan akumulasi massive dari investor, “Mereka masih wait and see dengan sentimen eksternal terutama terkait rencana bank sentral China yang akan melakukan lagi pengetatan likuiditas,” katanya.

Di tengah situasi ini, Ridwan merekomendasikan investor untuk selective buying pada beberapa saham. Seperti United Tractor (UNTR), yang akan lakukan rights issue untuk ekspansi produksi dengan mengakuisisi tambang-tambang batubara. ”UNTR memiliki target harga hingga Rp27.800,”ujarnya.

Sementara Adaro Energy (ADRO) dipilih karena harga batubara masih tinggi, dan perseroan akan ekspansi produksi, terutama dari batubara kalori rendah. Selain itu, masih ada pasokan batubara produksi 2010 yang belum dikirim, sehingga target produksi 2011 masih bisa terpenuhi. “Rekomendasi ADRO dengan target harga Rp2.675,”imbuhnya.

Saham lain pilihan Ridwan adalah Bank Jabar Banten (BJBR) dengan target harga dapat mencapai Rp1.600. Menurutnya, kinerja kuartal pertama 2011 mengalami kenaikan sementara price to book value (P/BV) masih relatif rendah dibanding industri. “Harusnya harga saham segera menyesuaikan dengan peningkatan laba,” tutupnya.

Pada perdagangan Kamis (5/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 1,344 poin (0,03%) ke level 3.816,272. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,237 miliar lembar saham, senilai Rp 5,935 triliun dan frekuensi 162.779 kali.

Sebanyak 122 saham naik, 117 saham turun, dan 90 saham stagnan. Penguatan bursa didukung aksi beli asing, yang masih mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp133 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp1,567 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,433 triliun. [mdr]

Pesimistis atas Defisit Fiskal AS, Rupiah Naik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (6/5) diprediksi menguat. Salah satunya dipicu oleh pasar yang pesimistis atas solusi defisit fiskal AS sehingga memperlemah dolar.

Analis Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah akhir pekan ini, salah satunya dipicu oleh pertemuan semalam antara Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Kongres yang membicarakan solusi defisit fiskal negara itu. Menurutnya, pasar pesimistis sehingga masih melihat bahwa AS akan kesulitan untuk mendapatkan solusi.

Karena itu, defisit fiskal, berimbas negatif terhadap dolar AS dan katalis hari ini adalah pelemahan mata uang AS itu. "Karena itu, rupiah berpeluang menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.535-8.595 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjut Christian, meski data unemployment claim AS berkurang setelah pekan lalu meningkat, data sektor tenaga kerja AS tetap melemah. "Angka unemployment claim AS, diperkirakan jadi 410 ribu dari sebelumnya 429 ribu," ucap Christian.

Apalagi, kemarin European Central Bank (ECB) meeting di mana Gubernur ECB Jean-Claude Trichet memberikan nada positif bagi euro sehingga jadi tekanan bagi dolar AS. Lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Gross Domestic Product (GDP) RI pada kuartal I/2011 mencapai 1,5% dan 6,5% (year on year). "Itu juga semakin memperkuat rupiah," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (5/5) ditutup melemah 18 poin (0,21%) menjadi 8.567/8.577 per dolar AS.

Koreksi Komoditas Paksa Wall Street Ditutup Turun

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat turun pada penutupan perdagangan saham Kamis (5/5) dipengaruhi aksi jual komoditas. Pelaku pasar pun keluar dari aset berisiko dan mengantisipasi pasar saham sebelum pengumuman data tenaga kerja.

Harga minya Brent turun 8,6% ke level US$110,80 per barel. Penurunan saham minyak membuat sektor energi di S&P turun 2,3%. Indeks CBOE volatilitas rata-rata 50 hari sebelum penutupan naik 6,6% ke level 18,20. Adanya perpindahan merupakan signal bahwa pelaku pasar ingin membayar lebih untuk melindungi investasinya dari tekanan di saham. Demikian seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Harga perak turun tajam pada minggu ini.iShares Silver Trust exchange-traded fund turun 11,9%. Indeks Dow Jones turun 139,41 poin atau 1,1% ke level 12.584,17. Indeks S&P 500 turun 12,22 poin atau 0,91% ke level 1.335,10. Indeks Nasdaq turun 13,51 poin atau 0,48% ke level 2.814,72.

Volume perdagangan saham sebesar 9,2 miliar di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq. Ritel Amerika Serikat memperingatkan sejak awal peningkatan biaya meski penjualan baju dan barang lainnya pada April menolong harapan penjualan.

Ross Stores untung 6,9% ke level US$78,55 setelah penjualan melebihi prediksi. Indeks airlines naik 3,2%, padahal sektor ini sangat sensitif dengan biaya energi. Electronic Arts Inc mencatat level tertinggi sejak Agustus 2009 dan naik 8,8% ke level US$21,68 setelah menyampaikan laporan pendapatan kuat. [hid]

KRAS bangun pabrik besi tanur tinggi senilai Rp 5,92 triliun

KRAS bangun pabrik besi tanur tinggi senilai Rp 5,92 triliun
JAKARTA. Agar produksi bijih besi meningkat, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan membangun pabrik besi dengan sistem tanur tinggi atawa blast furnace. Nilai pabrik ini mencapai Rp 5,92 triliun.

Pabrik yang dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,2 juta ton per tahun itu akan dibangun mulai kuartal ketiga tahun ini. Ini merupakan pabrik kedua yang dibangun KRAS di tahun ini. Selain pabrik yang berlokasi di Cilegon, Banten, itu KRAS juga membangun satu pabrik lagi bersama Posco.

Wawan Hermawan, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan KRAS menyatakan, sebagian dana pembangunan pabrik akan diambil dari kas internal. "Pasti ada kas sendiri, tapi persentasenya belum tahu," ujarnya, Kamis (5/5).

KRAS juga akan menggunakan pinjaman dari perbankan. Sebelumnya, Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang pernah mengutarakan perusahaan pelat merah ini juga tengah menjajaki pinjaman dari perbankan asal China.

Produsen baja ini memilih mencari pendanaan dari perbankan asal raksasa ekonomi Asia ini lantaran pemenang tender pengerjaan proyek tersebut adalah perusahaan asal China. Namun Fazwar masih enggan membuka identitas perusahaan tersebut.

Fazwar menyebutkan porsi pinjaman bank setara dengan 70% dari kebutuhan pendanaan proyek. "Kami sedang melakukan penjajakan. Tapi secara lisan, mereka sudah setuju untuk pendanaan dari China," ungkap Fazwar.

Pabrik ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti sintering plant, coke oven plant, iron ore material handling system dan hot metal handling. KRAS menargetkan proyek ini rampung pada triwulan I-2014.

Pabrik baru ini nantinya akan membuat biaya produksi jadi lebih efisien. Biaya produksi akan lebih rendah dan konsumsi listrik lebih sedikit. Pasalnya, pabrik ini menggunakan bahan bakar utama batubara. Sedang pabrik yang sudah ada memakai gas sebagai bahan bakar.

KRAS kemungkinan akan mengambil pasokan batubara dari PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Pasalnya, batubara yang digunakan adalah batubara jenis cooking coal.

Hati-hati, harga emas masih diprediksi melorot minggu depan

Hati-hati, harga emas masih diprediksi melorot minggu depan
LONDON. Kontrak harga emas diprediksi akan mengalami penurunan. Hasil survei menunjukkan, penyebab penurunan harga emas disebabkan karena investor banyak melakukan aksi jual setelah harga emas menembus rekor baru. Selain itu, harga komoditas lain juga terus melorot.

Berdasarkan hasil survei Bloomberg terhadap sejumlah analis, delapan dari 18 trader meramal penurunan harga emas pada minggu depan. Sementara, tujuh analis lain memprediksi kenaikan harga emas dan tiga lainnya memilih netral.

Pada pukul 11.30 waktu New York, kemarin, kontrak harga emas untuk pengantaran Juni di Comex New York turun 4,5% pada minggu ini menjadi US$ 1.485,70 per troy ounce. Pada 2 Mei lalu, harga emas sempat menyentuh rekor di level US$ 1.577,40 per troy ounce.

Sekadar mengingatkan, harga emas sudah naik selama enam minggu berturut-turut. Harga emas terus mencetak rekor baru seiring tingginya permintaan emas untuk lindung nilai dari inflasi dan pelemahan dollar.

"Pasar emas sudah naik terlalu tinggi dan terlalu cepat. Saya memprediksi, akan ada penurunan harga emas dalam beberapa minggu ke depan," jelas Jim Pogoda, investor di Summit, New Jersey.

Kecemasan akan perlambatan ekonomi AS bikin indeks Nikkei melorot

Kecemasan akan perlambatan ekonomi AS bikin indeks Nikkei melorot
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Jepang melorot untuk kali pertama dalam empat hari. Perlambatan pertumbuhan ekonomi AS khususnya pada industri jasa serta naiknya aplikasi pengajuan klaim pengangguran memicu kecemasan perekonomian global akan terhambat.

Pada pukul 09.15 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,1% menjadi 9.794,35. Sementara, indeks Topix turun 1,5% menjadi 852,23.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Jepang diantaranya: Toyota Motor Corp yang turun 2,4%, Canon In yang turun 2,8%, dan Mitsubishi Corp yang turun 3%.

"Optimisme investor mengenai perekonomian AS mulai memudar. Hal itu sepertinya akan berdampak buruk pada pasar saham Jepang," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura Holdings Inc di Tokyo.

Rupiah Terseret Anjloknya Harga Minyak & Emas

Ilustrasi
JAKARTA - Melemahnya harga komoditas seperti minyak mentah dan emas akan menjadi sentimen negatif untuk rupiah. Rupiah pun diproyeksikan bakal melemah pada perdagangan akhir pekan ini.

"Rupiah pada hari ini akan bergerak dikisaran Rp8.540-Rp8.580 per USD," ungkap analis valas, David Sumual kala dihubungi okezone, Jakarta, Jumat (5/5/2011).

Sekedar informasi, harga emas tengah memasuki tren pelemahan sekarang ini. Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/5/2011), harga emas turun 0,4 persen USD1.534,75 per ounce. Sementara harga emas di pasar berjangka emas beringsut turun 0,3 persen menjadi USD1.535,50.

Sejumlah sentimen tampaknya berhasil meredam laju penguatan harga komoditas logam ini. Salah satunya adalah data permintaan atas produksi pabrik di AS yang naik pada Maret lalu mengindikasikan sektor manufaktur yang sehat.

Menurunnya harga komoditas ini berimbas pada rebound-nya mata uang dolar Amerika serikat terhadap sejumlah mata uang penghasil komoditas termasuk rupiah. Menjelang pengumuman BI Rate pada tanggal 12 Mei 2011 nanti, lalu terjadinya deflasi pada bulan April kemarin yang lebih rendah dari pada bulan sebelumnya menimbulkan ekspektasi di pelaku pasar bahwa Bank Indonesia akan melakukan normalisasi kebijakan moneter longgar atau kebijakan untuk menaikkan suku bunganya.

Sementara itu, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada kuartal-I 2011 yang melebihi perkiraan karena banyak orang beralih ke bahan bakar minyak jenis premium karena naiknya harga bahan bakar minyak juenis pertamax yang sudah menembus lecel Rp9.000 per liter mengakibatkan impor minyak semakin bertambah, dimana hingga kuartal-I impor minyak sudah mencapai 52 persen yang akan mengakibatkan importir akan lebih banyak membeli dolar sehingga rupiah akan kembali melemah.

Namun kendati demikian, aliran dana asing (capital inflow) yang masuk ke Indonesia masih cukup kencang karena didukung oleh fundamental perekoniomian Indonesia yang stabil dan bagus dimana hal itu cukup untuk menopang pergerakan rupiah dan IHSG untuk kedepannya.

Seperti diketahui, rupiah bergerak melemah di tengah nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai bergeliat menguat. Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Kamis (5/5/2011) melemah ke Rp8.566 per USD dibandingkan hari sebelumnya Rp8.559 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah juga melemah ke Rp8.587 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.564-Rp8.587 per USD.

Harga Minyak Anjlok 8,6% Harga Minyak Seret Dow Jones Ambles 139 Poin

Ilustrasi
NEW YORK - Indeks Wall Street kembali anjlok selama empat hari berturut-turut akibat anjloknya harga komoditas.

Harga minyak mengalami penurunan harga terbesar yang pernah ada untuk kontrak berjangka brent. Minyak jenis brent ini anjlok hingga 8,6 persen menjadi USD110,80 per barel. Alhasil, sektor energi memimpin pelemahan indeks kali dengan turun 2,3 persen.

CBOE Volatility Index melonjak di atas rata-rata 50 hari terakhi sebelum ditutup naik 6,6 persen pada 18,20, level tertinggi sejak penutupan 28 Maret. Langkah ini sinyal investor memilih melakukan cut loss atas saham-sahamnya.

Di tambah lagi dengan data ekonomi yang dinilai negatif. Di mana asuransi pengangguran naik ke posisi tertinggi delapan bulan. Ini mengindikasikan laporan pengangguran April juga tampaknya akan membengkak.

"Mungkin saja yang terjadi sekarang ini adalah bubble dari harga komoditas telah pecah," kata kepala investasi Hugh Johnson Advisors Hugh Johnson seperti dikutip dari Reuters di Albany.

Harga perak juga mengalami pelemahan terdalamnya dalam 30 tahun terakhir. The Silver iShares Trust dana yang diperdagangkan di bursa jatuh 11,9 persen dengan volume transaksi tertinggi yang pernah ada.

Pada penutupan perdagangan Kamis (5/5/2011) waktu setempat, Dow Jones Industrial turun 139,41 poin atau 1,10 persen ke 12.584,17. Indeks Standard & Poor's 500 turun 12,22 poin atau 0,91 persen ke 1.335,10. Nasdaq Composite Index anjlok 13,51 poin atau 0,48 persen ke 2.814,72.