Kamis, 12 Mei 2011

Krisis Eropa kembali menjadi momok, rupiah sore ini keok

Krisis Eropa kembali menjadi momok, rupiah sore ini keok
JAKARTA. Pergerakan rupiah sore ini menunjukkan sinyal pelemahan. Pelaku pasar kembali cemas akan kredit utang Eropa sehingga menyebabkan penurunan di bursa saham regional.

"Kecemasan akan kredit utang Eropa, khususnya Yunani, kembali menjadi pemicu utama. Kondisi itu membuat permintaan dollar semakin meningkat. Di satu titik, ada kebutuhan bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan sehingga bisa menekan laju inflasi," jelas Prakriti Sofat, regional economist Barclays Capital di Singapura.

Catatan saja, pada pukul 16.19, rupiah tercatat melemah 0,5% menjadi 8.563 per dollar. Kemarin, posisi rupiah sempat bertengger di level 8.522, yang merupakan level paling perkasa dalam tujuh tahun terakhir.

Koreksi sektor tambang dan perbankan menumbangkan IHSG 0,77% di sore ini

Koreksi sektor tambang dan perbankan menumbangkan IHSG 0,77% di sore ini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan posisinya di zona hijau, pada hari ini. Dari awal hingga akhir perdagangan, indeks tertekan, dan ditutup jatuh 0,77% ke level 3.808, 710.

Delapan sektor terkoreksi, dengan kejatuhan terbesar pada sektor pertambangan yang tumbang 1,51%, diikuti sektor perbankan yang menukik 1,09%. Sektor lainnya melemah antara 0,21% hingga 1,07%. Hanya dua sektor, yaitu konstruksi dan infrastruktur yang bertahan di zona hijau, dengan kenaikan masing-masing 0,66% dan 0,19 %.

Sebanyak 135 saham melemah, sementara 90 saham terkoreksi, dan 90 saham lainnya tidak bergerak. Perdagangan sore ini diramaikan dengan transaksi 11,715 milliar saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 90 trilliun.

Saham yang menjadi pemimpin top losers adalah Champion Pasific Indonesia (IGAR) yang anjlok 11,76% ke Rp 450. Diikuti, Bank Windu Kentjana (MCOR) yang turun 11,51% RP 123, Sona Topaz Tourism (SONA) masih melanjutkan koreksinya hingga tersungkur 18,15% ke Rp 3.100.

Adaro Energy (ADRO) menjadi pemimpin anggota MSCI indeks yang terkoreksi hari ini, dengan pelemahan mencapai 3,23% ke Rp 2.250, begitu juga dengan Astra Agro Lestari (AALI) yang turun 2,29% ke Rp 23.500.

Saham yang berhasil menguat ke posisi top gainers adalah Ricky Putra Globalindo (RICY) melesat 32,43% ke Rp 245, dan Pool Advista Indonesia (POOL) yang menanjak 24,68% ke Rp 960. Satu-satunya Anggota MSCI stock yang berhasil naik adalah Telkom (TLKM) yang menguat 1,32%.

Pamor emas terdongkrak kecemasan atas inflasi dan krisis utang Eropa

Pamor emas terdongkrak kecemasan atas inflasi dan krisis utang Eropa
SINGAPURA. Belum adanya sinyal krisis utang Eropa bakal berakhir, dan kecemasan percepatan inflasi kembali mengangkat pamor emas sebagai aset lindung nilai.

Emas untuk kontrak pengiriman Juni d Divisi Comex bursa NYMEX-AS menguat 0,3% ke level US$ 1.505,6 per ons troy, setelah kemarin tumbang ke posisi US$ 1.501,4 per ons troy.

Kepala riset komoditas Commerzbank AG Eugen Weinberg menyebut, lebih murahnya harga emas menjadi kesempatan pembelian emas fisik yang lebih besar.

"Permintaan emas saat ini tinggi di tengah inflasi global dan krisis utang Eropa. Hal ini kemungkinan akan berlangsung cukup lama di pasar, sehingga menjaga permintaan emas tetap tinggi," sebutnya.

Kemarin, Gubernur Bank of England Mervyn King mengatakan, tidak nyaman dengan inflasi yang masih tinggi. Hal ini mengisyaratkan bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga tahun ini. Sementara, di China tingkat inflasi di atas 5%.

Pejabat Uni Eropa, ECB dan Dana Moneter Internasional mulai mengevaluasi ekonomi Yunani, kemarin. Kajian dilakukan sebelum Yunani dijadwalkan menerima bantuan 12 miliar euro pada Juni nanti.

Naik 124,49%, BEI Suspensi Saham ARTI

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) mulai perdagangan Kamis (12/5).

Hal ini disampaikan Pjs Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dan Ph Kadiv Perdagangan Saham BEI Eko Siswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta Kamis (12/5). Suspensi ini dilakukan sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan saham ARTI sebesar Rp305 atau 124,49%, yaitu dari harga penutupan Rp245 pada tanggal 2 Mei 2011 menjadi Rp550 pada 11 Mei 2011.

Suspensi yang dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai ini dilakukan dalam rangka cooling down dan bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham ARTI.

Harga Komoditas Pukul IHSG Kamis (12/5) Melemah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis (12/5) dibuka turun 0,44% ke level 3.820,9, mengikuti pelemahan saham regional yang terpukul oleh penurunan harga komoditas.

Saham sektor komoditas pagi ini memang penyumbang tertinggi untuk pelemahan indeks atau turun sebesar 0,69%. Sementara indeks LQ45 juga ikut turun 0,64% ke level 681,99, sedang JII turun 0,61% ke level 529,83.

Di Asia Shanghai turun 0,59%, Hang Seng turun 0,91%, KLSE turun 0,17%, Nikkei turun 0,79%, STI turun 0,7%, dan Seoul turun 1,3%.

Saham-saham yang turun tajam pagi ini adalah ITMG turun 1,05%, UNTR turun 1,74%, PTBA turun 1,14%, INTP turun 1,17%, AALI turun 0,83%, dan ASII turun 0,25%.

Analis: Pasar menanti bunga acuan, rupiah berpeluang konsolidasi hari ini

Analis: Pasar menanti bunga acuan, rupiah berpeluang konsolidasi hari ini
JAKARTA. Rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi, hari ini. Pelaku pasar menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan membahas tingkat suku bunga acuan.

Head of Research Treasury Divison Bank BNI Nurul Eti Nurbaeti mengestimasi bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan di posisi 6,75%, seiring deflasi yang terjadi di bulan April 2011.

Namun, di sisi lain, penguatan rupiah bisa terjadi menyusul rencana lelang SBI dan SBIS dengan target indikatif masing-masing Rp 24 triliun dan Rp 0,35 triliun. "Ini mengisyaratkan dukungan bagi rupiah, yang terus menunjukkan eksistensinya di market, baik regional maupun global," kata Nurul dalam riset hariannya.

Dia memprediksi, hari ini, rupiah berpotensi bermain di area support Rp 8.510 dan Rp 8.505 per dollar AS, serta resistance Rp 8.575 dan Rp 8.570 per dollar AS.

Kemarin, Rabu (11/5) mata uang garuda ditutup menguat pada level Rp 8.526 per dollar AS, setelah sebelumnya dibuka di posisi Rp 8.547 per dollar AS. Penguatan ini terjadi di tengah lemahnya dollar dan reli Indeks Harga Saham Gabungan yang mampu menjangkau level 3.838.

Meski laba bersih UNSP diprediksi turun, analis tetap berikan rekomendasi BUY

Meski laba bersih UNSP diprediksi turun, analis tetap berikan rekomendasi BUY
JAKARTA. PT Sucorinvest Central Gani memprediksi laba bersih PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) tahun ini kami perkirakan akan mengalami penurunan 25%. Penurunan akibat tahun lalu UNSP mencatat pendapatan lain-lain cukup besar.

Selain itu penurunan laba bersih tahun ini juga diakibatkan oleh kenaikan biaya bunga. "Namun demikian laba operasional UNSP tahun ini diperkirakan mengalami kenaikan 22%," ujar Frederick Daniel Tanggela, Analis Sucorinvest. Saat ini UNSP ditransaksikan di bawah PER ‘11 rata-rata industri sebesar 12,2x. Dengan asumsi tersebut, target harga 12 bulan UNSP menurut perhitungan Frederick adalah Rp 540 per saham. "Kami memberikan rekomendasi BUY," rekomendasi dia.

Frederick melihat adanya potensi pelemahan harga komoditi crude palm oil (CPO) dan karet pada semester kedua tahun ini. Namun demikian, harga rata-rata CPO dan karet sepanjang tahun 2011 diperkirakan akan mengalami kenaikan masing-masing 21% dan 20% dibandingkan tahun 2010. Kenaikan harga di pasar internasional diperkirakan akan mendorong kenaikan harga jual rata-rata UNSP untuk produk CPO sebesar 13% (neto sesudah pajak) dan produk karet sebesar 20%.

Tahun lalu produk kelapa sawit memberikan kontribusi 72% terhadap total pendapatan UNSP. Diperkirakan tahun ini produk kelapa sawit akan memberikan kontribusi lebih besar lagi menjadi sekitar 80% dari total pendapatan. Kenaikan tersebut terutama akibat meningkatnya kepemilikan UNSP atas saham anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, yang dibeli dengan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru.

Sepanjang 2011, Frederick memperkirakan pendapatan UNSP mencapai Rp 3,89 triliun dengan laba bersih Rp 607 miliar.

IHSG Mei Optimis Menuju 4000

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Menjelang akhir Mei, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini akan segera ke level 4.000. Apa penyebabnya?

Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan beberapa alasannya. Pertama pascalaporan keuangan kuartal pertama 2011 dirilis, dimana terjadi peningkatan laba, valuasi PER emiten big cap consumer (ASII) perbankan (BMRI) dan batubara (ADRO, PTBA, BUMI) turun signifikan, “Hal ini membuat IHSG menjadi murah kembali di mata investor asing,”ujarnya.

Selain itu, dengan naiknya laba di kuartal pertama ini, analis menaikan proyeksi laba untuk sisa akhir tahun dan 2012. Penguatan rupiah juga bagus untuk menahan imported inflation akibat kenaikan bahan pangan dan komoditas lainnya.

Yuga menambahkan, peningkatan laba yang cukup signifikan untuk laporan keuangan 2010 dan kuartal pertama 2011 terjadi di grup Bakrie, menjadi katalis positif lainnya. Misalkan ENRG yang sebelumnya rugi, bisa kembali profit pascalaporan keuangan tiga bulan pertama 2011 yang keluar.

Adapun secara teknikal, sejak IHSG di 3.700 (April) weekly MACD sudah cross buy dengan potensi move di atas 4.000. “Ini berarti, kemungkinan Mei tidak akan terjadi koreksi IHSG,” katanya.

Beberapa saham pilihan Yuga adalah Bank Mandiri (PER 2011 11 kali) dan Bank BRI (PER 2011 13 kali) dengan target harga satu bulan Rp7.400 dan Rp 6.600. Kemudian Gajah Tunggal (PER 2011 6 kali) dan Truba Alam (TRUB) dengan target harga 1 bulan masing-masing Rp3.000 dan Rp90.

Sedangkan saham tambang juga direkomendasikan seperti Bukit Asam (PER 2011 16 kali), Adaro Energy (PER 2011 16 kali) dan Indo Tambang Raya (PER 2011 28 kali). Masing-masing memiliki target harga 1 bulan Rp24.500, Rp2.500 dan Rp49.000. [ast]