Sabtu, 14 Mei 2011

PBRX targetkan penjualan naik dua kali lipat di 2011

 PBRX targetkan penjualan naik dua kali lipat di 2011
JAKARTA. Perusahaan garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) optimis peningkatan kapasitas terpasang tahun ini bakal mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

"Dari 24,6 juta potong tahun lalu menjadi 46 juta potong tahun ini," ujar Wakil Direktur Utama PBRX Anne Patricia Sutanto, Jumat, (13/5).

Peningkatan tersebut didukung dengan penambahan mesin terpasang di tahun ini. Jika tahun lalu jumlah mesin terpasang PBRX sebanyak 8.450 unit, maka tahun ini jumlahnya dinaikkan menjadi 13.250 unit.

"Apalagi ditambah dengan hasil akuisisi PT Hollit International. Kontribusi perusahaan ini terhadap pendapatan Pan Brothers akan terlihat di kuartal ketiga tahun ini," jelas Anne.

Menurutnya, perolehan pendapatan di kuartal ketiga nanti sudah bisa mencapai 70%-75% dari target total pendapatan 2011. Adapun penjualan PBRX ditargetkan juga naik dua kali lipat tahun ini menjadi sekitar US$ 314 juta.

Untuk mencapai peningkatan kapasitas produksi di tahun ini, PBRX mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 135 miliar. Belanja modal ini sepenuhnya didanai dari dana right issue PBRX.

Hingga kuartal pertama 2011 PBRX sudah merealisasikan belanja modal sebanyak RP 54,67 miliar. Dana ini dipakai untuk uang mula pembelian mesin serta proyek yang sedang dalam penyelesaian.

Kerja sama bisnis dengan Jepang

Salah satu perusahaan garmen asal Jepang tertarik bekerja sama dengan PT Pan Brothers Tbk (PBRX). Bentuknya bisa berupa kontrak pemesanan produk atau penanaman modal.

Sayangnya, PBRX masih merahasiakan nama perusahaan maupun potensi nilai kerja sama tersebut. "Termasuk (perusahaan) yang terbesarlah. Nilainya belum tahu. Sekarang mereka masih uji coba pemesanan (order trial) dulu dengan kami." ungkap Iswar.

Ia menambahkan, perusahaan Jepang tersebut menilai Indonesia merupakan salah satu negara yang menjanjikan dan menarik sebagai tujuan investasi. Perusahaan tersebut jugalah yang langsung mendekati PBRX dan mengajukan order trial.

"Kalau dari order trial ini mereka cocok, kemungkinan tahun depan kerjasamanya bisa berjalan," ungkap Iswar.

BCA Finance bisa patok kupon 7,3%-9,9%

BCA Finance bisa patok kupon 7,3%-9,9%
JAKARTA. Satu lagi perusahaan pembiayaan siap merilis obligasi. Kali ini, BCA Finance akan melepas obligasi Rp 1 triliun. Multifinance yang lebih dulu menjual surat utangnya adalah Federal International Finance, Adira Dinamika Multi Finance, dan Indomobil Finance Indonesia.

Demi memenuhi selera para investor, BCA Finance menawarkan lima seri obligasi dengan beragam tenor. Surat utang seri A bertenor 370 hari, seri B selama 15 bulan, seri C berjangka waktu 24 bulan, seri D bertenor 36 bulan, dan seri E akan jatuh tempo selama 48 bulan.

Anak usaha Bank Central Asia (BCA) itu menunjuk empat sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Mereka adalah Bahana Securities, DBS Vickers Securities, Standard Chartered Securities dan Transasia Securities. Adapun Bank Mega mendapat peran sebagai wali amanat.

Dua lembaga pemeringkat, yakni Fitch Ratings dan PT Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sama-sama memberikan peringkat AA+ untuk obligasi BCA Finance.

BCA Finance menetapkan masa penawaran awal (bookbuilding) mulai 18 Mei hingga 3 Juni 2011. Adapun masa penawarannya jatuh pada 16-17 Juni 2011. Tapi manajemen belum menentukan besaran kupon obligasi itu.

Angky Hendra, Analis Obligasi Batavia Prosperindo memprediksi kupon yang akan ditawarkan BCA Finance tidak akan jauh berbeda dengan kupon obligasi Adira Dinamika Multi Finance. "Kedua perusahaan ini bergerak di bidang yang sama dan peringkat obligasinya juga sama," ujar dia.

Sebagai gambaran, kupon obligasi Adira bertenor 370 hari berkisar 7,3%-7,8%, tenor 24 bulan 8%-8,7%, tenor 36 bulan di level 8,75%-9,5% dan tenor 48 bulan di kisaran 8,9%-9,9%. Hanya saja, Adira tidak mempunyai obligasi seri B seperti BCA Finance yang bertenor 15 bulan.

Angky melihat prospek obligasi korporasi, termasuk surat utang BCA Finance, masih menarik. Apalagi, BCA Finance adalah anak usaha Bank BCA yang selama ini memiliki rekam jejak bagus.

BCA Finance tentu tidak akan kesulitan melunasi obligasi jatuh tempo. "Sekalipun mereka memilih opsi refinancing untuk memenuhi kewajibannya," imbuh Angky.

JSMR tuntaskan akuisisi Gempol-Pandaan

JSMR tuntaskan akuisisi Gempol-Pandaan
JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah menuntaskan akuisisi ruas tol Gempol-Pandaan, Jawa Timur. Akuisisi itu dilakukan dengan membeli saham PT Margabumi Adhika Raya (MBAR) dari tangan Xilin Enterprise.

JSMR, Rabu (11/5), membeli 78,5 juta saham MBAR atau setara dengan 51,17% porsi kepemilikan. Harga pembelian yang disepakati JSMR dan Xilin adalah Rp 955,41 per saham. Jadi, nilai transaksi tersebut Rp 75 miliar.

JSMR kini menggenggam 52,02% saham MBAR. Sebelum pembelian, JSMR hanya menguasai 0,88% MBAR. Manajemen JSMR menjelaskan, ruas Gempol-Pandaan masih dalam tahap pembebasan lahan. “Baru sekitar 90% yang sudah dibebaskan,” kata Okke Merlina, Sekretaris Perusahaan JSMR, Jumat (13/5). Emiten itu menargetkan kegiatan pembebasan lahan akan berakhir tahun ini.

Ruas Gempol-Pandaan diperkirakan menelan investasi Rp 891 miliar. Sebesar 70% dari kebutuhan investasi ditutup dengan kas internal. Sisanya dari pinjaman bank. Namun Okke mengaku belum mendapat konfirmasi soal bank-bank tersebut. JSMR mengakuisisi Gempol-Pandaan agar bisa disambungkan dengan dua ruas yang sudah dimilikinya, yaitu Surabaya-Gempol serta Gempol-Pasuruan.

Selain Gempol-Pandaan, ada dua ruas tol lain di Jawa Timur yang menjadi incaran JSMR. Pertama, ruas tol dalam Surabaya yang proses akuisisinya ditargetkan selesai bulan ini. “Saat ini masih dalam proses due diligence," kata Okke. JSMR berniat membeli 51% saham pengelola ruas tol antara Waru hingga Wonokromo itu.

JSMR juga berniat untuk mengakuisisi ruas tol Mojo-kerto-Kertosono. “Ada peluang untuk ruas tol itu, tapi kami belum ada pembicaraan sama sekali,” kata Okke.

JSMR menyiapkan dana hingga Rp 7 triliun untuk membiayai berbagai agenda ekspansi di tahun ini, baik berupa pembangunan ruas tol baru maupun mengakuisisi ruas yang sudah ada.

TRAM menjajaki pinjaman bank senilai US$ 90 Juta

TRAM menjajaki pinjaman bank senilai US$ 90 Juta
JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) tengah mencari pinjaman untuk kebutuhan ekspansi. Perusahaan pelayaran ini tengah menjajaki pinjaman senilai US$ 90 juta dari perbankan.

Saat ini, TRAM tengah menjajaki utang ke tiga bank. "Tiga bank yang kami jajaki adalah Bank Mandiri, ICBC dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi," ungkap Adrian E. Sjamsul, Direktur Keuangan TRAM, Jumat (13/5).

Emiten pelayaran ini akan memasukkan pinjaman tersebut dalam belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan itu tahun ini. TRAM menganggarkan capex total US$ 120 juta. Sisa dana capex dialokasikan dari kas internal emiten tersebut.

Capex tersebut akan digunakan untuk penambahan armada, pemeliharaan dan modifikasi kapal. TRAM sendiri berencana menambah enam kapal baru tahun ini, antara lain kapal jenis floating storage & offloading (FSO) dan kapal muatan curah kering.

Maklum, TRAM memang berencana memperluas pasar layanannya. "Penambahan ini untuk kebutuhan masuk ke pasar internasional," kata Adrian. Saat ini, 90% pendapatan TRAM berasal dari pendapatan jasa pengangkutan minyak di pasar lokal.

Adrian mengungkapkan pinjaman dari perbankan juga dialokasikan untuk membeli kapal. Menurut dia, biasanya TRAM menggunakan pinjaman dari satu bank untuk membeli satu unit kapal. "Karena akan lebih mudah, tapi memang bisa juga menggunakan pinjaman dari konsorsium," sebutnya.

Saat ini, TRAM sudah mendapat kontrak penyewaan kapal muatan curah kering dari PT Berau Coal Tbk (BRAU). Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dengan nilai penyewaan US$ 6 juta.

TRAM juga mendapatkan perpanjangan kontrak FSO dari Medco. "Nilai kontrak selama tiga tahun itu mencapai US$ 22 juta," ujar Adrian. Kontrak itu memiliki opsi perpanjangan dua tahun.

Penumpang sepi, laba Garuda turun

Penumpang sepi, laba Garuda turun
JAKARTA. Rupanya kuartal pertama 2011 bukan masa yang baik bagi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Setelah harga saham perdananya anjlok, maskapai nasional ini harus membukukan kerugian pada tiga bulan pertama tahun ini.

GIAA mencatatkan kerugian Rp 183,45 miliar di kuartal satu 2011. Padahal, pada periode yang sama tahun 2010 GIAA bisa mencatatkan pendapatan komprehensif, atau yang biasa dikenal laba bersih Rp 18,02 miliar.

Manajemen GIAA menuturkan, kerugian ini di luar ekspektasi perseroan tersebut. "Pada kuartal satu 2011 ini target kami seharusnya adalah break even point (BEP)," kata Emirsyah Satar, Presiden Direktur GIAA, di Jakarta, Jumat (13/5).

Maskapai pelat merah ini menetapkan target tersebut berdasarkan riset kinerja perseroan lima tahun terakhir. Dalam periode tersebut, setiap kuartal satu, GIAA cenderung mengalami kerugian karena sepi penumpang alias low season. Namun, tahun ini manajemen berani menetapkan target BEP lantaran kinerja perseroan naik signifikan.

Menurut catatan GIAA, jumlah penumpang tiga bulan pertama tahun ini naik 42% dibanding dengan kuartal satu 2010. Total jumlah penumpang di kuartal I–2011 adalah 3,676 penumpang.

Memang, dari sisi pendapatan, GIAA mencatatkan kenaikan kinerja. Pendapatan GIAA di periode tersebut mencapai Rp 5,20 triliun, naik 49,85% dari kuartal satu 2010, yaitu Rp 3,47 triliun.

Ganti pesawat

Satu faktor yang menggerus laba perusahaan adalah kenaikan harga bahan bakar. Selama kuartal satu 2011, harga bahan bakar pesawat naik menjadi US$ 8,2 per liter. "Peningkatannya 34% year on year," kata Elisa Lumbantoruan, Direktur Keuangan GIAA.

Emiten yang IPO Februari lalu ini memang belum mengantisipasi risiko kenaikan harga bahan bakar. Namun, Elisa menyatakan, GIAA berhasil menghemat biaya bahan bakar hingga 7% melalui penggantian pesawat lama dengan yang baru.

Tahun ini, GIAA berencana menambah 11 pesawat baru. Perinciannya, dua unit Airbus 330-200 dan 9 unit Boeing 737-800 Next Generation. Sepuluh pesawat di antaranya merupakan pengganti armada lama.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Arief Fahruri menuturkan, bahan bakar menyumbang porsi terbilang besar bagi biaya operasional GIAA. "Bahan bakar sekitar 32% dari operating cost Garuda," ujar dia. Arief memperkirakan tren kenaikan harga bahan bakar akan menekan kinerja GIAA di 2011.

Namun, maskapai penerbangan itu tetap yakin bisa meraup untung di 2011. Elisa menuturkan, jika harga minyak tidak naik lebih tinggi dari harga rata-rata di kuartal satu 2011, Garuda masih berpeluang untung.

Selain itu, Garuda harus bisa mencapai target operasional. Misalnya, GIAA menargetkan tingkat isian penumpang 73%. Hingga Maret 2011, tingkat isian penumpang GIAA mencapai 71,7%. GIAA juga menargetkan utilisasi pesawat naik dari 10,4 jam saat ini jadi 11 jam.

Elisa menolak menyebut target laba bersih GIAA tahun ini. Berdasarkan catatan KONTAN, GIAA menargetkan laba bersih tahun ini di atas Rp 1 triliun. Jumlah tersebut sekitar 50% lebih tinggi dari laba bersih 2010.

Arief memprediksi GIAA kesulitan mencapai target di 2011. "Saya lebih konservatif, laba bersih GIAA kemungkinan naik 30%," ujar dia.

GDP Uni Eropa membaik, harga minyak kembali merangkak ke atas US$ 100 per barel

GDP Uni Eropa membaik, harga minyak kembali merangkak ke atas US$ 100 per barel
LONDON. Harga minyak mentah menguat untuk hari keduanya setelah optimisme perkiraan pertumbuhan perekonomian akan lebih naik di Eropa. Sehingga, spekulasi permintaan minyak mentah di wilayah tersebut pun diprediksi akan meningkat.

Harga kontrak minyak mentah di New York Merchantile Exchange naik US$ 1,73 ke level US$ 100,70 per barel dan diperdagangkan di harga US$ 100,40 per barel pada pukul 13:40 waktu London. Harga ini meningkat 3,3% minggu ini.

Minyak brent untuk pengiriman Juli 2011 juga naik US$ 1,72 menjadi US$ 114,70 per barel di ICE Futures. Harga kontrak ini sudah naik 5,1% dalam sepekan.

Biro Statistik Eropa mencatat, GDP di 17 negara bagian Eropa terakselerasi di angka 0,8% dari sebelumnya 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari angka estimasi analis yang di survei Bloomberg yakni 0,6%. Bank of Korea tak disangka tetap mempertahankan bunga bank setelah dua kali mengalami kenaikan tahun ini.

Jerman dan Prancis memberi kekuatan terhadap GDP wilayah di Eropa pada kuartal pertama 2011 lalu seiring bergairahnya ekspor yang memicu kebutuhan domestik di sektor-sektor industri inti.

"Data GDP itu membantu Bank of Korea menahan bunga banknya, mengurangi kekhawatiran tentang pengetatan moneter di wilayah Asia," ujar Michael Hewson, analis CMC Markets.

Jeffrey Currie, analis komoditi Goldmand Sachs Group Inc. menambahkan, secara struktural harga minyak sedang dalam masa bullish. "Volatilitas harga minyak akan mulai stabil bulan depan, dan harga sepertinya akan lebih tinggi dalam 12 bulan terakhir ini," ujarnya.

Estimasi kinerja perusahaan meleset, bursa AS ditutup melemah

Estimasi kinerja perusahaan meleset, bursa AS ditutup melemah
NEW YORK. Bursa saham AS rontok. Pelemahan bursa dipimpin oleh turunnya mayoritas saham-saham di sektor teknologi, setelah estimasi pendapatan perusahaan meleset dari perkiraan analis. Kekhawatiran mengenai krisis utang Eropa dan pengawasan moneter pemerintah yang lebih ketat pun membuat bursa jadi lesu darah.

Indeks The Standard & Poor's 500 tergelincir 0,8% ke level 1.337,77 pada penutupan bursa Jumat (14/5) waktu setempat. Dalam seminggu, bursa telah melemah 0,2%. Sementara itu, The Dow Jones Industrial Average melemah 100,17 poin atau 0,8% menjadi 12.595,75.

Saham CA, produsen peranti lunak ini turun 0,8% menjadi 1.337,77 pada akhir perdagangan. Saham Nvidia Corp. juga tergelincir 11% setelah Needham & Co., memangkas peringkat perusahaan ini akibat pertumbuhannya yang melambat. Kemudian, saham Janus Capital Group Inc pun ikut-ikutan turun 4,5%. Penurunan ini menjadi yang terbesar di sektor keuangan.

"Terlihat bahwa saluran likuiditas di pasar sedang kering. Orang khawatir dengan ancaman peningkatan inflasi, tapi mereka tetap harus menginvestasikan uangnya," ujar Peter Sorrentino, Senior Manajer Portofolio di Hutington Asset Advisory.

Impor India melemahkan harga batubara

Impor India melemahkan harga batubara
JAKARTA. Harga batubara melorot mengikuti penurunan minyak mentah. Nilai kontrak batubara untuk pengiriman Juni 2011 di Bursa ICE, Newcastle, Australia, Kamis (12/5), melemah 1,15% menjadi US$ 120,55 per ton.

"Karena harga minyak sedang bearish, pemakai bahan bakar juga mulai meninggalkan batubara," kata Apelles R.T. Kawengian, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo Futures, Kamis (12/5).

Sebagai substitusi minyak mentah, pergerakan harga batubara tentu berkorelasi dengan laju harga emas hitam tersebut. Harga minyak masih bergerak fluktuatif di bawah US$ 100 per barel dalam sepekan terakhir.

Nilai kontrak harian minyak jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni 2011 di bursa New York, Jumat (13/5) pukul 14.00 WIB, sempat turun 0,12% menjadi US$ 98,77 per barel.Tapi pada pukul 16.30 WIB, harga minyak WTI bangkit menuju US$ 99,85 per barel.

Ibrahim, Analis Senior Harvest International Futures, menambahkan, penurunan harga batubara disinyalir karena laporan impor batubara India dari Afrika Selatan juga mengalami penurunan.

India merupakan salah satu negara konsumen batubara terbesar di dunia. Permintaan India terhadap batubara menyusut lantaran otoritas setempat memperketat kebijakan moneter. Maklumlah, laju inflasi di India cukup tinggi. "Inflasi India selama April sekitar 9%," imbuh Ibrahim.

Bank sentral India pun menaikkan tingkat bunga acuan jadi 6,5% demi menahan laju inflasi. Di kuartal III nanti, Ibrahim memprediksi inflasi India bisa 12%. Apelles memperkirakan harga batubara sampai akhir semester pertama tahun ini bergerak di kisaran US$ 115-US$ 120 per ton, dengan kecenderungan bergerak flat sementara tren harga yang terus melemah.

Pergerakan harga batubara selalu terjaga dan tidak volatil seperti halnya pergerakan harga minyak mentah lantaran terhindar dari spekulasi pelaku pasar. Laju harga batubara lebih didominasi permintaan dan penawaran.

Perkiraan penurunan harga minyak mentah pada pekan depan diyakini bakal menghambat kenaikan harga batubara. Harga minyak mentah diprediksi kembali anjlok selama pekan depan. Pemicu utamanya adalah meningkatnya cadangan minyak di Amerika Serikat.

Laporan mingguan Departemen Energi AS per 11 Maret 2011 menyatakan, persediaan minyak mentah bertambah sebanyak 3,78 juta barel menjadi 370,30 juta barel. Ini adalah level tertinggi persediaan cadangan minyak mentah AS sejak Mei 2009.

Selain itu, persediaan bensin juga meningkat 1,28 juta barel menjadi 205,8 juta dalam tujuh hari terakhir. Permintaan bensin ikut melorot 1,3% menjadi 8,83 juta per hari, atau level terendahnya sejak Februari lalu.

Sedangkan total konsumsi bahan bakar di Negeri Paman Sam menyusut 0,9% menjadi 18,2 juta barel per hari, atau level terendahnya sejak Juni 2009. "Pelemahan permintaan dan kenaikan persediaan cadangan minyak mentah masih akan berlanjut," kata Tim Evans, Analis Energi Citi Future Perspective di New York seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

PBRX berhasil menghemat sebesar Rp 65 miliar

JAKARTA. Pemakaian dana rights issue PT Pan Brothers Tbk (PBRX) berkurang lantaran selisih kurs saat mengakuisisi PT Hollit International. Pemakaian dana PBRX menjadi Rp 32,93 miliar atau 7,61% dari total dana rights issue untuk akusisi tersebut.

Awalnya, PBRX menyiapkan dana sebesar Rp 41,69 miliar atau 9,63% dari perolehan dana Penawaran Umum Terbatas 2 (PUT 2). "Namun, karena saat akuisisi rupiah menguat di kisaran Rp 9.000, kami bisa berhemat," ujar Wakil Direktur Utama PBRX Anne Patricia Sutanto, Jumat, (13/5).

PBRX juga berhasil menghemat penggunaan dana tersebut untuk investasi. Dari yang semula direncanakan Rp 100,35 miliar akhirnya turun menjadi Rp 80,350 miliar. Selain itu, modal kerja perseroan yang sebelumnya direncanakan Rp 71,68 miliar juga berhasil ditekan. Alhasil, total efisiensi dana PUT 2 mencapai Rp 65 miliar.

PBRX berencana menggunakan dana rights issue tersebut untuk pengembangan organis maupun non organik untuk memperkuat posisis perseroan. Pengembangan itu bisa dengan tiga cara. Pertama, melakukan penyertaan dan atau pengambilalihan saham baik langsung maupun tidak lalngsung di perusahaan dalam atau luar negeri. Kedua, menambah kapasitas produksi di induk maupun anak perusahaan.

Ketiga, mendirikan perusahaan baru baik di dalam maupun luar negeri. "Opsi tersebut sudah disetujui pemegang saham. Nantinya PBRX bisa melakukan salah satu dari opsi itu. Fleksibel," ungkap Anne.

Penentuan harga tender offer akan diubah

Penentuan harga tender offer akan diubah
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) merevisi aturan mengenai harga tender offer. Perubahan ini sebagai konsekuensi perubahan Peraturan Nomor IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Asal tahu saja, berdasarkan Peraturan IX.F.1 tentang harga tender offer ditetapkan berdasarkan harga tertinggi yang diajukan 180 hari sebelum pengumuman di media. Ketentuan lainnya adalah harga tender offer merupakan harga tertinggi sepanjang 90 hari terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam ketentuan yang baru, harga tender offer sukarela itu akan mengacu pada tender offer yang diwajibkan (mandatory offer). Harga tender offer didasarkan pada harga tertinggi pembelian sebelumnya dibandingkan dengan harga pasar atau harga wajar yang ditentukan oleh lembaga penilai.

Catatan saja, tender offer sukarela adalah tender offer yang dilakukan bukan karena kewajiban pemegang saham pasca akuisisi perusahaan terbuka, melainkan karena pemegang saham ingin menambah kepemilikan sahamnya di suatu perusahaan. Sementara tender offer wajib adalah tender offer yang dilakukan pasca pengambilalihan perusahaan terbuka.

Kepala Bagian Hukum Pengelolaan Investasi Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK Luthfy Zain Fuady mengatakan aturan yang bersinggungan dengan harga tender offer itu juga akan dicabut. Contohnya, Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.F.2 mengenai Pedoman Tentang Bentuk dan Isi Pernyataan Penawaran Tender dan Peraturan Nomor IX.F.3 soal Pedoman Tentang Bentuk dan Isi Pernyataan Perusahaan Sasaran dan Pihak Lainnya sehubunhgan dengan Penawaran Tender.

Refloat diperpanjang

Selain soal harga, masa pelepasan saham kembali ke publik (refloat) pasca penawaran tender juga diubah. Luthfy mengatakan, masa pelepasan saham akan diperpanjang.

Jika dalam ketentuan sebelumnya refloat dilakukan dua tahun setelah tender offer maka dalam revisi diperpanjang setiap enam bulan. Namun, dia mengatakan kelonggaran waktu itu akan diberikan secara bersyarat.

Menurutnya, perpanjangan waktu diberikan jika perusahaan berpotensi mengalami kerugian material akibat pelepasan saham. Adapun besarnya potensi kerugian yang dimaksud mencapai 10% dari tota nilai tender offer.

Syarat lainya adalah jika dalam kurun waktu dua tahun yang diberkan, pemegang saham pengendali yang baru telah berusaha untuk melepaskan sahamnya ke publik, namun yang menyerap sedikit atau di bawah 20%. Rencananaya, revisi aturan tersebut akan efektif akhir Mei 2011 ini.

Akhirnya, bursa tetap buka Senin pekan depan

Akhirnya, bursa tetap buka Senin pekan depan
JAKARTA. Keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali berubah. Otoritas bursa ini memutuskan pasar saham tetap buka pada Senin (16/5) mendatang.

Keputusan ini diumumkan dalam situsnya. "Dengan ini diumumkan bahwa pada hari Senin, tanggal 16 Mei 2011, kegiatan perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi bursa tetap berlangsung seperti biasa," bunyi pengumuman yang diteken Direktur Utama BEI Ito Warsito, Jumat (13/5).

Sebelumnya, BEI memutuskan transaksi pasar saham ditutup pada Senin (16/5). Keputusan ini mengikuti kebijakan Bank Indonesia.

Namun, ternyata, Bank Indonesia tetap beroperasi pada Senin (16/5). Bank sentral menyatakan tetap melayani transaksi perbankan.

Keputusan yang berubah-ubah ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang memutuskan hari Senin (16/5) sebagai hari cuti bersama. Keputusan cuti bersama ini lantaran hari tersebut terjepit antara hari Minggu dan Selasa yang libur karena Hari Waisak.

Investor Hati-Hati, Harga Minyak Mulai Stabil

Ilustrasi
LONDON - Menutup akhir pekan ini, harga minyak cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya dimana harga minyak meningkat sekira dua persen.

Hal ini diakibatkan para pelaku pasar cenderung berhati-hati akan dampak yang diakibatkan oleh banjirnya Sungai Missisipi sepanjang pekan ini yang dapat berpengaruh pada beberapa kilang di kawasan Tenggara.

Sebagian besar kilang dikawasan negara-negara Teluk tentu berharap untuk tidak terkena imbas akibat banjir tersebut. Beberapa diantara kilang tersebut telah menyiapkan berbagai antisipasi guna untuk mengantisipasi bencana banjir tersebut dengan menyediakan karung pasir lalu menyiapkan peralatan dan tindakan darurat untuk mengatasi hal tersebut.

Kendati demikian, satu kilang yang berada di Baton Rouge, Long Angeles yang dijalankan oleh ALon USA Energy Inc, berencana untuk menutup kilangnya jika insinyur federal membuka katup besar akhir pekan ini untuk mengalihkan banjir dari Baton Rouge dan New Orleans.

Seperti dilansir dari situs Asociated Pers (AP), Sabtu (14/5/2011), Analis Tradition Energy Addison Armstrong mengatakan banjir itu bisa menghentikan hampir 253 juta kaki kubik produksi gas alam per hari di Louisiana. Sementara menurut analis PFGBest Phil Flynn, ada kekhawatiran bahwa pengiriman minyak mentah dan lalu lintas komersial lainnya di sungai tersebut dapat diperlambat oleh air yang tinggi.
Penundaan dalam mendapatkan bensin dari penyuling untuk grosir telah memberikan kontribusi terhadap harga pompa lebih tinggi di bagian Tenggara dan Midwest.

Harga minyak untuk pengiriman Juni menetap di USD99,65 per barel, naik 68 sen di New York Mercantile Exchange. Selain itu Minyak telah stabil minggu ini, mulai dari USD95 ke USD104 per barel. Hal ini berarti harga minyak naik dua setengah persen selama seminggu setelah kehilangan 15 persen pekan lalu.

Meskipun minggu lalu harga minyak mengalami penurunan , pengguna kendaraan di seluruh negeri membayar hampir sama untuk bensin, dengan rata-rata nasional pada USD3,982 per galon, menurut AAA, Wright Express dan Layanan Informasi Harga Minyak. Pengemudi di 15 negara bagian dan District of Columbia membayar lebih dari USD4 per galon. Harga rata-rata 17,4 sen lebih dari itu sebulan yang lalu dan USD1,092 lebih dari setahun yang lalu.

Sementara itu, berdasarkan data dari Departemen tenaga kerja Amerika Serikat (AS), melaporkan bahwa inflasi pada bulan April naik ke tingkat tertinggi dalam kurun waktu dua tahun yang mengkibatkan konsumen membayar lebih untuk produk gas dan makanan. Ada tanda-tanda bahwa tekanan inflasi mungkin mulai mereda karena harga minyak, jagung, gandum dan komoditas lainnya telah menurun bulan ini.

Pada perdagangan Nymex lainnya di kontrak Juni, minyak pemanas naik 2,85 sen untuk menetap di posisi USD2,9422 per galon, bensin berjangka ditambah 1,05 sen untuk menetap di USD3,0744 per galon dan gas alam naik 5,5 sen untuk menetap di USD4,311 per 1.000 kaki kubik.

Di London, bursa ICE Futures minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar 85 sen menjadi USD113,83 per barel. (nia)
(ade)

PBRX Diminati Investor Jepang

Ilustrasi
JAKARTA - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menuturkan bahwa ada sebuah perusahaan dari Jepang yang menyatakan minatnya untuk menanamkan investasinya di Indonesia lewat perseroan.

"Ada perusahaan dari Jepang yang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di kita, namun saya belum bisa sebut nama perusahaan dan berapa jumlah investasinya karena masih dalam proses trial order,"ungkap Corporate Secretary PBRX, Iswar Dedi,Jakarta, Sabtu (14/5/2011).

Iswar pun menuturkan bahwa minat negeri sakura itu untuk menanamkan modal investasinya di Indonesia adalah dikarenakan Indonesia dipandang sebagai sebuah negara yang dianggap menarik untuk berinvestasi.

Seperti diketahui, Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor perseroan. Selain Jepang, perseroan pun mengekspor produksinya ke berbagai negara seperti contohnya Amerikas Serikat (AS), Eropa dan negara-negara yang di Midle East.

Sekedar informasi,Selain itu, perseroan pun menargetkan bahwa pada tahun 2011 ini perseroan ingin meningkatkan kapasitas produksi dari sebelumnya hanya 26,4 juta pcs pada 2010 menjadi 42 juta pcs pada 2011 ini.

Untuk mesin terpasang perseroan menargetkan bisa mengalami peningkatan dari 8450 unit di 2010 menjadi 13250 unit di 2011. (nia)
(ade)

Kapitalisasi Pasar Lippo Karawaci Capai Rp16 Triliun

foto : Plaza Lippo
DEPOK – Tercatat kapitalisasi pasar PT Lippo Karawaci Tbk (LKPR) di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp16,437 triliun.

“Kapitalisasi pasar LKPR per 12 Mei 2011 sebesar Rp16,437 triliun,” ungkap Regional Marcom Manager LKPR Yanti Oktaviani, dalam rilis kepada Okezone, Sabtu (14/05/11).

Selain itu, LKPR terus melebarkan sayap di bidang industri dengan membangun puluhan pusat perbelanjaan. LPKR mengklaim, pihaknya adalah pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia, saat ini memiliki dan mengelola 25 mal di seluruh Indonesia.

LKPR berencana akan membangun 15 mal baru lainnya di sejumlah proVinsi di Indonesia. Regional Marcom Manager Yanti Oktaviani M mengatakan mal-mal tersebut tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, Binjai, Palembang dan Makassar.

"Dalam jangka waktu tiga tahun, PT Lippo Karawaci Tbk berencana untuk menambah 15 mal dalam portofolionya, yang meliputi pembangunan mal baru di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan dan Palembang," jelasnya.

Ia menambahkan Divisi usaha LPKR meliputi Residential/Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management. Tak hanya itu, kapitalisasi pasar LPKR di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp16,437 trilliun. “Kapitalisasi pasar per 12 Mei 2011 sebesar Rp16,437 triliun,” jelasnya.

Salah satu mal grup LKPR di Depok yakni Depok Town Square (Detos) merupakan pusat perbelanjaan keluarga di jantung kota Depok, Jl. Margonda Raya. Humas Detos Anisa Lassa mengatakan saat ini pihaknya sudah memiliki 2080 unit dan anchor tenant ternama.

“Mal ini dibangun pada tahun 2005 dengan total NLA seluas 43.498 meter persegi, terdiri dari 5 lantai dan 2080 unit serta memiliki anchor tenant seperti Hypermart, Matahari Department Store, Cinema 21. Depok Town Square adalah salah satu mal dalam portofolio PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR),” tandas Anisa. (nia)
(ade)

Laporan Keuangan Bikin Dow Jones Ambles 100 Poin

Ilustrasi
New York - Mengakhiri pekan ini, bursa saham Amerika Serikat (AS) berada pada jalur merah. Hal ini dikarekan para pelaku pasar mengabaikan inflasi yang terjadi di AS, dan buruknya laporan pendapatan sejumlah perusahaaan di AS sehingga berimbas pada turunnya juga keyakinan para konsumen di AS.

Seperti dilansir dari situs AFP, Sabtu (14/5/2011), indeks Dow Jones terperosok sejauh 100,85 poin atau 0,79 persen ke posisi 12,595.07 pada penutupan perdagangan kemarin.

Tidak berbeda jauh, indeks S&P 500 pun mengalami penurunan sebesar 10,95 poin atau 0.81 persen ke 1,337.70. Sementara itu Indeks Nasdaq pun juga terjerembab sebanyak 34,57 poin atau 1,21 persen ke 2,828.47.

"PAda saat ini pasar keuangan terus berperilaku volitale sebagai imbas dari bukanya hanya perkembangan perekonomian Amerika Serikat, akan tetapi juga perkembangan perekonomian global," ungkap analis DA Davidson & Co, Frederic Dickson. (nia)
(ade)

PBRX Anggarkan Capex Rp135 Miliar

Ilustrasi
JAKARTA - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2011 sebesar Rp135 miliar.

Demikian disampaikan oleh Wakil Direktur Utama, Anne Patricia Sutanto, kala ditemui usai acara RUPST, di Graha Niaga, Jakarta, Jumat (13/5/2011).

"Dana capex sebesar Rp135 miliar ini digunakan untuk induk perusahaan yaitu PBRX dan anak perusahaan PBRX yaitu PT PAnca Prima Eka Brothers (PPEB) di mana sumber dana dari capex tersebut diperoleh dari hasil dana penawaran umum terbatas (PUT) 2, atau right issue," ungkapnya.

Adapun capex yang telah digunakan oleh perseroan sampai dengan 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp54,67 miliar di mana uang tersebut digunakan sebagai uang muka untuk pembelian mesin serta proyek dalam penyelesaian dan lain-lain.

Selain itu, perseroan pun menargetkan bahwa pada tahun 2011 ini perseroan ingin meningkatkan kapasitas produksi dari sebelumnya hanya 26m4 juta pcs pada 2010 menjadi 42 juta pcs pada 2011 ini.

"Untuk mesin terpasang pun perseroan menargetkan bisa mengalami peningkatan dari 8.450 di 2010 menjadi 13,250 di 2011," pungkasnya. (nia)
(ade)

Stock Split Pan Brothers Disetujui

ilustrasi
JAKARTA - PT Pan Brothers (PBRX) Tbk menuturkan akan melakukan pemecahan nominal per lembar saham (stock spilt) sebanyak 1:4 dari nilai nominal per lembar saham sebesar Rp100 menjadi Rp25 per lembar saham yang telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang diselenggarakan oleh perseroan hari ini.

"Pemecahan stock split ini diharapkan nantinya saham PBRX menjadi lebih likuid dan memiliki total saham yang lebih menarik di mata investor," ungkap Wakil Direktur Utama, Anne Patricia Sutanto, kala ditemui usai acara RUPST, Graha Niaga, Jakarta, Jumat (13/5/2011).

Anne pun menuturkan sebelum melakukan stock split total sahamnya adalah sebesar 765,965 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham lalu setelah dilakukan sotck split total saham menjadi 3,063 miliar lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham menjadi Rp25 per lembar saham.

Selain stock split, dalam agenda RUPST kali ini juga telah diputuskan masuknya komisaris Independen Sutjipto Budiman yang merangkap sebagai ketua Komite Audit PBRX dikarenakan mundurnya Djoko Susanto, sehingga susunan pengurus PBRX adalah sebagai berikut:

Dewan komisaris:
Komisaris Utama: Lee Wan Ju
Wakil Koisaris Utama: Kawiro Susilo
Komisaris Independen: Sutjipto Budiman

Sedangkan Dewan Direksi:
Direktur Utama: Ludijanto Setijo
wakil DIrektur Utama: Anne PAtricia Sutatnto
Direktur: Kuo Yu Hsiang
Direktur: Futri Ratnasari Hartono
Direktur: Lilik Setijo

Komite Audit:
Ketua Komite Audit: Sutjipto Budiman
Anggota komite Audit: Bunardy Limanto
Anggota komite audit: Toni Setioko

Internal Audit: Gunaswan Nursalimn
Corporate Secretary: Iswar Dedi dan Sasi Suarsih. (nia)
(ade)

Inilah Kasus Insider Trading Terbesar AS 10 Tahun

Headline
INILAH.COM, New York - Kasus penipuan surat berharga dan konspirasi di AS banyak terungkap akhir-akhir ini. Yang terbaru adalah kasus yang menimpa Raj Rajaratnam. Namun, ternyata ini bukan kasus dengan kerugian terbesar.

Pada Rabu (11/5) Raj Rajaratnam dinyatakan bersalah atas 14 tuduhan penipuan surat berharga dan konspirasi. Pendiri Galleon Group, hedge fund yang pernah mengelola dana US$ 6,5 miliar, menghadapi 205 tahun penjara ketika ia dijatuhi hukuman pada Juli.

Juri New York menemukan bahwa Rajaratnam membuat hampir US$ 64 juta dari perdagangan yang berbasis pada informasi rahasia dari jaringan eksekutif perusahaan dan pedagang sekitar perusahaan seperti Goldman Sachs, Google dan Intel. Dia menghadiahi mereka yang memberikan informasi rahasia. Salah satunya dengan membayar Anil Kumar, kemudian eksekutif di McKinsey, US$ 500 ribu per tahun untuk tips tentang klien perusahaan.

Keputusan juri tersebut akan menjadi kemenangan penting bagi jaksa pemberani, yang mengangkat insider trading dan penyalahgunaan pasar sebagai prioritas, dan menyebabkan banyak perusahaan berpikir kembali kebijakan insider trading dan kepatuhan mereka.

Sepuluh tahun terakhir, ada beberapa kasus terbesar insider trading di Amerika. Ini termasuk kasus-kasus seperti Galleon di mana orang ditemukan bersalah, kasus di mana protagonis mencapai kesepakatan dengan Securities and Exchange Commission tapi tidak mengaku bersalah, dan satu kasus yang masih di pengadilan.

Kasus SEC melawan Angelo Mozilo pada 2009 adalah kasus terbesar dalam sepuluh tahun, dengan nilai dugaan laba ilegal atau penghindaran kerugian mencapai US$140 juta. Pendiri dan CEO Countrywide Financial ini didenda karena menjual saham Countrywide berdasarkan informasi non publik, dengan kesepakatan mencapai US$67,5 juta.

Kemudian kasus SEC melawan Klenneth Lay pada 2004 dengan dugaan laba ilegal atau penghidnaran kerugian sebesar US$90 juta. Skema yang luas untuk menipu dengan memalsukan hasil keuangan Enron dan memperdagangkan saham Enron berdasarkan informasi material non publik. Ia dinyatakan bersalah atas penipuan dan konspirasi, tapi tidak untuk insider trading.

Kasus AS melawan Rajaratnam menempati posisi ketiga dengan dugaan laba ilegal dan penghindaran kerugian mencapai US$52 juta.

Sementara di posisi keempat, senilai US$31,7 juta, ditempati kasus SEC dengan Samuel E. Wyly, Charles J. Wyly, Jr., Michael C. French dan Louis J. Schaufele III pada 2010. Skema penipuan selama 13 tahun, untuk menahan dan memperdagangkan pulihan juta efek dari perusahaan publik yang mereka kuasai di dewan. Kasus ini masih berlanjut hingga sekarang.

Di tempat kelima, kasus SEC melawan Lou L. Pai senilai US$31,5 juta pada 2008. Pendiri, ketua dan CEO Enron Energy Services didenda karena menjual saham Enron berdasarkan informasi non publik. Kesepakatan mencapai US$31,5 juta.

Sedangkan kasus SEC dengan Lanexa Management LLC dan Thomas C. Hardin pada 2010, berada di peringkat keenam, dengan dugaan laba ilegal dan penghindaran kerugian mencapai US$20 juta. Tiga pengacara didenda karena memberi tip dalam pertukaran untuk suap dari pedagang dan sebuah perusahaan perdagangan. Hardin diperintahkan untuk membayar US$19 ribu untuk pengadilan.

Selanjutnya adalah kasus SEC dengan Mitchel S. Guttenberg senilai US$15 juta pada 2007. Sebanyak 14 terdakwa dituntut sehubungan dengan dua skema insider trading terkait yang melibatkan karyawan pada UBS dan Morgan Stanley Securities. Kesepakatan Guttenberg mencapai US$15,8 juta.

Di posisi ke-8, ada kasus SEC dengan James W. Self, Jr dan Stephen R.Goldfield senilai US$14 juta. Ia didenda karena kasus insider trading seputar pengumuman bahwa AstraZeneca akan mengakuisisi MedImmune, Inc, dengan kesepakatan mencapai US$16,7 juta.

Sementara urutan ke-9 dan ke-10, ada kasus SEC dengan Nicos Achilleas Stephanou dan SEC dengan Reza Saleh dan Amir Saleh, masing-masing senilai US$11,6 juta dan US$8,6 juta.

Meskipun kerugiannya cukup besar, semua kasus ini tampak kecil dibandingkan kasus-kasus insider trading besar sebelumnya. Misalkan saja Ivan Boetsky yang pada 1986 didenda US$ 100 juta (sekitar US$ 240 juta hari ini), dan Michael Milken yang pada 1990 didenda US$ 600 (sekitar US$ 1 miliar). [mdr]

Komoditas dan Dolar Tekan Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup turun pada perdagangan Jumat (13/5) karena kenaikan harga komoditas dan dolar AS. Investor juga khawatir dengan krisis utang Eropa ekonomi global yang lambat.

Indeks Dow Jones turun 42,9 poin atau 0,3% menjadi 12.595,7. Indeks bluechip pada perdagangan Jumat turun 100,7 poin atau 0,8%. Penurunan dipimpin saham JPMorgan hingga 2,1% dan Bank of Maerika turun 2,1%. Namun saham McDonald naik tipis o,1%.

Indeks S&P turun 2,4 poin atau 0,2% untuk pekan ini menjadi 1.337,7 dan pada perdagangan Jumat turun 10,8 poin atau 0,8%. Saham Procter & Gamble menjadi saham terbaik pada pekan ini dengan naik 2,4%. Sedangkan saham Citigroup menjadi saham yang tertekan paling dalam mencapai 2,1%.

Penguatan indeks hanya dialami Nasdaq yang mencapai 0,9 poin atau 0,03% untuk pekan ini dan pada perdagangan Jumat tuun 34,5 poin atau 1,2%. Saham-saham defensif telah menahan pelemahan indeks seperti dari sektor konsumen dan utilitas sehingga menjadi sektor terbaik pada pekan ini.

Pergerakan indeks pada pekan ini cukup fariatif dan indeks telah mengalami kenaikan 6% pada awal tahun ini. Jadi ada kemungkinan saham memiliki risiko untuk mengalami koreksi. "Kami membutuhkan lebih banyak konfirmasi tentang bukti pemulihan dan kami tidak mendapatkan itu," kata Brian Battle, wakil presiden perdagangan di Chicago Trust yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Indeks dengan cepat melemah pada akhir penutupan Jumat ini setelah melemahnya euro dan menguatnya dolar AS. Namun harga obligasi mengalami rally sehingga menandakan investor obligasi tidak mengkhawatirkan pertumbuhan dan inflasi. Nlai tukar dolar DXY mencpaai 75,7 atau naik 0,62%.

Penguatan ini memberikan tekanan terhadap indeks terutama pada saham perusahaan yang mendapat keuntungan dengan pelemahan dolar dengan kegiatan penjualan ke luar negeri. Demikian juga dengan harga komoditas yang akhirnya ditutup menguat seperti minyak mentah jenis light sweet yang naik 0,6% menjadi US$99,6 per barel.

Penjualan Gas akan Dongkrak Pendapatan ENRG

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penjualan gas senilai US$4,9 per MMBTU dari PT Energi Mega Persada (ENRG) kepada PLN akan mendongkrak pendapatan perseroan.

Demikian dikutip dari hasil riset ETrading Securities. Kontrak antara perusahaan dan PLN ini tentu saja merupakan suatu kabar baik bagi perkembangan prospek perusahaan ke depannya. "Dengan masa kontrak sebesar enam tahun ini maka tentu saja hal ini akan menambah jumlah pendapatan perusahaan."

Terlebih energi gas saat ini mulai dilirik sebagai suatu alternatif dari bahan bakar minyak yang harganya terus mengalami kenaikan pasca kerusuhan yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah. Harga saham ENRG masih dapat menuju 215 dari penutupan Jumat kemarin di 205 atau naik 14 dengan volume 1.744.670 saham senilai Rp172,6 miliar sebanyak 4.743 kali transaksi.

Kontrak penjualan gas ini akan berakhir pada Mei 2017. Gas yang dijual perseroan merupakan produksi dari blok Gelam TAC, Jambi.

Bank Windu Kentjana Buka Cabang di Riau

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Windu Kentjana International Tbk (MCOR) melakukan pembukaan kantor cabang baru di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/5). Pengoperasian kantor cabang baru tersebut telah dilakukan pada tanggal 11 Mei 2011 lalu.

Dengan demikian pPerseroan terhitung mulai 11 Mei lalu telah siap melayani kebutuhan perbankan di daerah Pekanbaru.

Wall Street Tertekan dengan Penguatan Dolar

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street bergerak melemah dengan penguatan dolar AS pada perdagangan Jumat (13/5).

Indeks Dow Jones turun 15 poin dengan penurunan saham JPMorgan 1,5% yang memimpin penurunan saham bluechip. Sedangkan saham Kraft naik 0,7%. Indeks S&P dan Nasdaq juga turun, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Untuk indeks harga konsumen pada April naik 0,4% karena kenaikan biaya pangan dan energi dari 0,5% pada bulan Maret. Namun untuk Indeks Harga Konsumen inti tanpa harga pangan dan energi, untuk bulan April naik 0,2% dari 0,1% pada bulan Maret. Harga bensin naik 3,3% pada bulan April sehingga menyumbang hampir 50% dari kenaikan CPI secara keseluruhan.

Nilai tukar dolar AS di DXY75,29 atau naik sedikit 0,07%. Laporan inflasi memberikan tekanan terhadap saham perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari melemahnya dolar AS untuk penjualan luar negeri.

"Saya rasa banyak orang menarih perhatian pada pekan ini untuk menjadi acuan. Sebab ada beberapa kekhawatiran tentang masa depan. Orang banyak membicarakan fakta ekonomi pulih akan lebih lambat dari yang kita pikirkan," kata Doreen Mogavero dari Mogarevo Lee Brokerage.

Senin (16/5), BEI Putuskan Tetap Buka

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Dengan jaminan layanan kliring dari Bank Indonesia pada hari Senin (16/5) maka Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap buka.

Hal ini mengacu pada keputusan Bank Indonesia hari Senin libur tapi tetap melayani operasional perbankan terbatas. BI akan tetap melayani transaksi kliring, RTGS dan uang tunai pada hari tersebut. BI akan beroperasi kembali pada hari Rabu (18/5).

"Bank Indonesia (BI) tetap membuka layanan kliringnya, maka Senin bursa tetap buka," kata Direktur Perdagangan dan Pengawasan BEI, Wan Wei Yong, Jumat (13/5).

Dalam keterangan resmi Bank Indonesia, Bank Indonesia Pusat dan Daerah mengikuti keputusan Pemerintah untuk Cuti Bersama pada Senin tgl 16 Mei 2011 termasuk meniadakan operasional kliring. BI mengikuti keputusan SKB Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi, Menteri Agama, dan Menakertrans.

"Untuk pengedaran uang dan RTGS akan ada operasional terbatas pd 16 Mei 2011," demikian Karo Humas BI,Difi A. Johansyah, Jumat (13/5).

Hari Senin BI libur tapi tetap melayani operasional perbankan terbatas. BI akan tetap melayani transaksi kliring, RTGS dan uang tunai pada hari tersebut. BI akan beroperasi kembali pada hari Rabu (18/5).

Pemerintah sudah mengeluarkan Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan dan RB, Menteri Agama dan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, SKB no 2/2011/Kep./Men/V/2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011, Hari Senin, Tanggal 16 Mei 2011 dinyatakan sebagai Cuti Bersama.

Harga Komoditas Jatuh, Wall Street Terkoreksi

Jakarta - Bursa Wall Street melemah untuk pekan keduanya setelah mengalami koreksi pada perdagangan Jumat menyusul jatuhnya harga-harga komoditas. Hal ini mengindikasi banyaknya investor yang mencoba menarik dana dalam rangka mengamankan portofolionya.

Kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia menjadi pemicu pelepasan saham tersebut, ditambah pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve, juga bertambah parahnya krisis utang Eropa.

Sentimen tersebut tak hanya membuat saham-saham jatuh, tetapi juga menjegal pergerakan nilai tukar Euro. Pergerakan bursa Paman Sam dan Euro ini sangat mirip dalam sepekan terakhir.

Saham-saham finansial terkena koreksi paling dalam, di Indeks S&P ambruk sampai 1,5%. Penurunan harga komoditas pun membuat tekanan jual juga melanda saham-saham berbasis komoditas.

"Saya kira ini koreksi paling dalam pertama yang melanda pasar saham," kata Manager Portofolio TEAM Asset Strategy Fund James Dailey di Harrisburg, Pennsylvania, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (14/5/2011).

"Koreksi terbanyak terjadi pada sektor yang memang sudah jatuh sebelumnya, yaitu di saham-saham berbasis komoditas," jelasnya.

Indeks Dow Jones ambruk 100,17 poin (0,79%) ke level 12.595,75. Indeks Standard & Poor's 500 turun 10,88 poin (0,81%) ke level 1.337,77. Indeks Komposit Nasdaq melemah 34,57 poin (1,21%) ke level 2.828,47.

Dalam sepekan, Indeks Dow Jones turun 0,3%, Indeks S&P 500 kehilangan 0,2% dan Indesks Komposit Nasdaq naik justru tipis 0,03%.

Jasa Marga Jajaki Bisnis Pengelolaan Air

Gb
Malang - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjajaki bisnis pengembangan sumber air melalui distribusi air bersih. Kini perseroan masih melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) terhadap rencana bisnis tersebut.

Direktur Pengembangan dan Niaga Jasa Marga Abdul Hadi mengatakan, meski akan menggeluti bisnis pengelolaan air namun, perseroan tetap pada bisnis inti utamanya yaitu jalan tol. Pengembangan bisnis air ini pun tidak akan jauh dari inti bisnis Jasa Marga, yaitu memanfaatkan lahan tol Jasa Marga dalam distribusi air bersih melalui pipa-pipa air.

"Kenapa kita tertarik masuk di air, tujuannya membantu pecepatan (master plan percepatan dan perluasan ekonomi nasional/MP3EN). Kita tetap pada core business jalan tol," katanya.

Ia mengatakan, jika lahan Jasa Marga tersedia, pengembangan distribusi air sangat memungkinkan. Menurutnya distribusi air melalui lahan jalur tol maka akan lebih efisien dan lebih cepat.

"Kita yang sedang dijajaki adalah air yang dari Waduk Jatiluhur, sedang feasibility study," katanya.

Sayangnya Hadi, enggan menyampaikan berapa anggaran yang disiapkan untuk pengembangan bisnis ini. Hal itu sangat tergantung dengan hasil studi kelayakan yang akan dihasilkan.

Keputusan Final: BEI Buka Perdagangan Saham 16 Mei

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengubah keputusannya dan tetap membuka perdagangan bursa di pasar modal pada Senin 16 Mei 2011. Ini merupakan keputusan final setelah 2 keputusan yang dibuat sebelumnya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur BEI Wan Wei Yiong saat dihubungi, Jumat (13/5/2011).

"Karena adanya update perubahan dari Bank Indonesia (BI) yang tetap membuka layanan kliringnya, maka Senin bursa tetap buka," ujar Wei.

Seperti diketahui, BI mengubah keputusannya terkait cuti bersama pada Senin 16 Mei 2011. Kali ini BI mengatakan sistem kliring nasional dan RTGS tetap dibuka, sehingga bisa beri layanan.

"Kliring-RTGS, dan transaksi pelayanan tunai BI tetap buka. Ini dinamakan operasional terbatas," tegas Plt Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Difi Ahmad Johansyah.

Sebelumnya BI mengatakan menutup layanan RTGS dan kliring di hari Senin 16 Mei 2011 karena mengikuti cuti nasional pemerintah. Ini diikuti oleh BEI dengan memutuskan menutup perdagangan bursa di Senin.

Namun BI mengubah keputusannya dengan membuka layanan kliring dan RTGS untuk membantu pelaku ekonomi yang memang sudah merencanakan kegiatan ekonomi hari Senin nanti.

"Jadi kita tetap berikan layanan. Kita sebut operasional terbatas," imbuh Difi.

Humas Menko Kesra dalam siaran persnya menyatakan, dalam rangka efisiensi dan efektifitas hari kerja, hari libur dan cuti bersama, maka diputuskan Senin 16 Mei dinyatakan sebagai cuti bersama.

Keputusan itu didasarkan pada keputusan bersama menteri pendayagunaan dan RB, Menteri Agama dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, SKB no 2 tahun 2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011.

Seperti diketahui, hari Senin 16 Mei merupakan 'Hari kejepit nasional' karena pada 17 Mei 2011 adalah libur memperingati Hari Waisak.