Kamis, 19 Mei 2011

Telkom Siapkan Rp 5 Triliun Untuk Buyback Saham

Jakarta - Pemegang saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham di publik dengan porsi 3,2%. Dana yang disiapkan perseroan mencapai Rp 5 triliun.

Jumlah ini lebih tinggi dari rencana awal yaitu 2% saham publik dengan dana yang disiapkan Rp 3 triliun. Rencana buyback setara dengan 645.161.290 lembar saham dengan kisaran harga Rp 7.750 per lembar.

Telkom akan membeli saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek New York, mulai 20 Mei 2011 hingga 20 Desember 2012.

Meningkatnya porsi buyback tahap IV atas permintaan pemegang saham seri A dwiwarna yaitu pemerintah.

Sebelumnnya dalam prospektus perseroan, pembelian kembali saham ini akan difasilitasi oleh Bahana Securities. Sementara harga penawaran harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

Kisaran harga penawaran pembelian kembali ini mengacu pada harga perdagangan selama 25 hari terakhir, yaitu dari 15 Maret 2011 sampai 18 April 2011.

(wep/dnl)

Telkom Bagi Dividen Rp 6,34 Triliun

Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membagikan total dividen Rp 6,34 triliun atau 55% dari total laba perseroan di tahun buku 2010 yang sebesar Rp 11,53 triliun.

Menurut hasil RUPS tahunan di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Kamis (19/5/2011), sisa dividen yang belum dibayarkan sebesar Rp 5,81 triliun atau minimal Rp 295,84 per saham. Pembagian dividen final terlaksana pada 1 Juli 2011.

Sebelumnya, pada 11 Januari 2011 perseroan telah membagikan dividen dividen interim Rp 526,1 miliar atau Rp 26,75 per saham.

Porsi dividen meningkat dari periode sebelumnya 50%. Naiknya dividen atas usulan dari Menteri BUMN, Mustafa Abukabar, sebagai wakil pemerintah sebagai pemegang satu lembar saham seri dwiwarna.

Hingga saat ini total saham perseroan mencapai 20,15 miliar lembar, dengan saham yang beredar mencapai 19,66 miliar.

(wep/dnl)

Telkom Naikkan Buyback Saham Senilai Rp5 Triliun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan meningkatkan pembelian kembali saham tahap IV senilai Rp5 triliun

Jumlah kenaikan pembelian kembali saham tahap IV senilai Rp5 triliun ini diusulkan oleh pemerintah. Deputi Bidang Usaha Industri Strategis Kementerian BUMN Irnanda Lhaksanawan mengatakan, pembelian kembali saham tahap IV senilai Rp5 triliun ini agar harga saham wajar. Perseroan akan membeli sekitar 645,161 juta saham seharga Rp7.750 per saham. Jumlah saham ini sekitar 3,20%. Pembelian kembali saham tahap IV ini dilakukan dalam waktu 18 bulan terhitung sejak 19 Mei 2011.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Sudiro Asno mengatakan, harga saham Telkom kurang mencerminkan kondisi fundamental perseroan. Perseroan pun melakukan buyback saham. "Harga saham masih dibawah nilai wajarnya. Jadi efek sentimen negatif industri telekomunikasi global," tambah Sudiro.

Pembelian kembali saham ini akan dilaksanakan melalui pembelian saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange. Perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities untuk melaksanakan pembelian kembali saham Telkom. Dana pembelian kembali saham ini akan didapatkan dari dana internal. "Kita masih memiliki dana yang bisa dipakai setiap saat sebesar Rp8 triliun hingga Rp9 triliun per Maret 2011," ujar Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah. [cms]

ELSA targetkan pendapatan usaha tumbuh 25% di tahun ini

ELSA targetkan pendapatan usaha tumbuh 25% di tahun ini
JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) menargetkan pendapatan usaha tahun ini tumbuh 25% dari pendapatan tahun lalu.

Division Head of Corporate Secretary ELSA Heru Samudra menyebut, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 5,28 triliun, dibanding pencapaian tahun lalu senilai Rp 4,21 triliun.

Angka tersebut diproyeksikan akan diperoleh dari segmen integrated upstream services senilai Rp 3,03 triliun. Selain itu, dari segmen downstream services sejumlah Rp 1,73 triliun, serta supporting upstream services ditargetkan senilai Rp 464,70 miliar.

Adapun, hingga akhir kuartal pertama 2011, perseroan sudah membukukan total kontrak segmen jasa hulu migas terintegrasi senilai hampir US$ 256 juta. "Sehingga kami optimis mencapai target pendapatan usaha perseroan di tahun ini," sebut Heru, dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini.

Kontrak-kontrak tersebut diantaranya, senilai US$ 122 juta kontrak carry over tahun sebelumnya, dan US$ 134 juta kontrak baru yang didapat di tahun ini.

Lanjut Heru, porsi pekerjaan di tahun ini sebesar US$ 214 juta. "Dan jika kontrak tersebut dapat terealisasi dengan baik pada tahun ini, berarti sudah setara 64% dari target pendapatan jasa hulu migas 2011," imbuhnya.

Juni, Medco Terbitkan Obligasi USD150 Juta

Ilustrasi
JAKARTA - PT Medco Energy International Tbk (MDCO) berencana akan menerbitkan obligasi bermata uang dolar Amerika Serikat (AS) sebesar USD150 juta.

"Kita akan menerbitkan obligasi mata uang dolar AS senilai USD150 juta yang rencananya akan diliuncurkan pada akhir Juni 2011 ini," ungkap Direktur Keuangan Cyril Nurhadi di Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Adapun alasan perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan dalam mata uang dollar adalah karena laporan keuangan perusahaan juga menggunakan mata uang dolar AS.

"Sehingga perseroan berpikir akan lebih baik jika pengeluaran yang dilakukan oleh perseroan dalam bentuk dolar dan penerimaan pun dalam bentuk dolar juga sehingga mengurangi resiko akan valuta asing," terangnya.

Adapun yang akan menjadi penjamin emisi (underwriter) dari proses tersebut adalah PT Bahana Securities.

Terakhir dijelaskannya, bahwa pada tahun 2011 ini perseroan telah memperoleh tiga perpanjangan kontrak yaitu kontrak Bawean, kontrak Blok A di Nangroe Aceh Darussalam dan di South Sumatera.

(ade)

ELSA akan bagi dividen senilai total 19,17 miliar

ELSA akan bagi dividen senilai total 19,17 miliar
JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) akan membagikan dividen senilai Rp 2,66 per saham, atau total Rp 19,17 miliar. Jumlah tersebut merupakan 30% dari laba bersih perseroan tahun 2010 yang senilai Rp 63,9 miliar.

Pembagian dividen ini sudah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini (19/5).

Keterbukaan informasi BEI menyebutkan, pembayaran dividen tersebut rencananya akan dilakukan pada 20 Juli 2011.

RUPST juga memutuskan pengalokasian 5% dari laba bersih 2010 atau senilai Rp 3,2 miliar untuk cadangan umum perseroan, dan 65% lainnya atau Rp 41,54 miliar sebagai laba ditahan.

"Perseroan mendedikasikan laba ditahan yang diperoleh tahun 2010 untuk pengembangan bisnis, khususnya bisnis inti jasa hulu terintegrasi," ujar Heru Samudra, Division Head of Corporate Secretary ELSA.

MEDC akan bagi dividen senilai total US$ 21,998 juta

MEDC akan bagi dividen senilai total US$ 21,998 juta
JAKARTA. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) akan membagikan dividen senilai US$ 0,00748 per saham. Dividen tersebut mengambil porsi 30% dari laba bersih 2010 atau setara US$ 21,998 juta.

Persentase tersebut lebih kecil dari dividen tahun lalu yang sebesar 50% dari laba bersih. Namun, pada 2010, laba bersih MEDC naik 332,8% dibandingkan 2009, yaitu menjadi US$ 83,1 juta. Sehingga total dividen tunai yang dibayarkan tahun ini lebih besar daripada tahun lalu.

"Dividen akan didistribusikan pada 1 Juli 2011," ujar Direktur Utama MEDC Lukman Mahfoedz usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (19/5).

Selain memutuskan mengenai pembagian dividen, RUPST MEDC juga menetapkan perubahan susunan anggota Direksi. Ada dua anggota Direksi yang diberhentikan dengan hormat, yakni Darmono Doyoatmojo dan Cyril Noerhadi.

Dengan demikian, susunan anggota Direksi MEDC untuk periode 2011-2013 adalah Lukman Mahfoedz sebagai Direktur Utama. Lalu, Direktur Keuangan Syamsurizal Munaf, Direktur Operasi Frila Berlini Yaman, Direktur Pengembangan dan Perencanaan Akira Mizuta, dan Direktur Sumber Daya Manusia Dasril Dahya.

Sinyal The Fed pertahankan bunga rendah topang otot rupiah hingga sore ini

Sinyal The Fed pertahankan bunga rendah topang otot rupiah hingga sore ini
JAKARTA. Hingga sore ini rupiah melanjutkan penguatan hari keduanya. Sinyal Federal Reserves (The Fed) akan mempertahankan suku bunga di level rendah menguatkan otot rupiah. Harga obligasi pun naik.

Rupiah diperdagangkan di dekat level tertinggi tujuh tahun seiring menguatnya pasar saham lokal untuk hari yang kedua. Mata uang Garuda di pasar spot diperdagangkan menguat 0,1% ke level Rp 8.553 per dollar AS, pada 4.44 sore, di Jakarta. Sebelumnya, pada 11 Mei dan 12 Mei, rupiah menyentuh Rp 8.522 per dollar AS, level terkuat sejak Maret 2004.

Suku bunga acuan Indonesia di 6,75% lebih tinggi dibandingkan dengan maksimum 0,25% suku bunga AS. Sentimen The Fed menyebabkan imbal hasil aset Indonesia lebih menguntungkan dibanding Amerika Serikat.

Data Debt Management Office menyebutkan, kepemilikan asing di surat utang pemerintah Indonesia juga naik 1,5% dari akhir April lalu menjadiRp 224,69 triliun atau setara US$ 26,3 miliar per 16 Mei.

Analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal menyebut, meningkatnya sentimen pada aset emerging market mendukung rupiah. "Laporan The Fed memberi petunjuk bakal memperpanjang kebijakan suku bunga rendah," ungkapnya.

Sementara, sore ini, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik untuk hari kedua. Imbal hasil obligasi yang jatuh tempo pada Juli 2021 turun sembilan basis poin menjadi 7,47%.

MEDC akan terbitkan obligasi dolar senilai US$ 150 juta pada Juni 2011

MEDC akan terbitkan obligasi dolar senilai US$ 150 juta pada Juni 2011
JAKARTA. PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) memastikan rencana penerbitan obligasi berkelanjutan berdenominasi dolar AS (US$) selambat-lambatnya Juni 2011. Nilai obligasi tersebut maksimal US$ 150 juta.

"Paling lambat Juni 2011 karena kami menggunakan laporan keuangan Desember 2010," ujar Direktur Keuangan MEDC Cyril Noerhadi, Kamis (19/5).

Saat ini penerbitan obligasi yang mendapat peringkat AA- dari Pefindo tersebut masih diproses di Bapepam-LK. Perseroan menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin penerbitan obligasi.

Direktur Utama MEDC Lukman Mahfoedz menambahkan, dana dari obligasi tersebut nantinya untuk belanja modal (capex) perseroan. Dalam empat tahun ke depan, perusahaan mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 400 juta. Komposisi sumber dananya, yaitu 30% dari kas internal, dan 70% pembiayaan eksternal.

Harga pangan dan komoditas naik, UNVR perketat pengeluaran

Harga pangan dan komoditas naik, UNVR perketat pengeluaran
JAKARTA. Harga bahan pangan maupun komoditas yang diproyeksi naik tahun ini berimbas PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) harus mengetatkan pengeluaran. Cara ini ditempuh agar UNVR tak perlu buru-buru menaikkan harga jual produk.

"Kami mengatur cost effectiveness budget 5% dari total suplai chain cost," ujar Presiden Direktur UNVR Maurits Lalisang, Kamis (19/5). Efisiensi ini misalnya dengan mengalihkan rapat-rapat yang tidak terlalu mendesak di luar negeri menjadi cukup lewat teleconference.

Maurits memaparkan, menaikkan harga jual merupakan pilihan terakhir dan disesuaikan dengan kemampuan konsumen. Namun, kalau sampai pilihan ini yang diambil UNVR kemungkinan bakal menaikkan harga produk rata-rata sampai 6%.

Sementara itu, mengenai rencana pembangunan pabrik UNVR masih enggan bercerita banyak. Yang jelas, anggaran pembangunan tersebut memanfaatkan belanja modal perseroan. Sekedar mengingatkan, mulai 2010 hingga 2012 UNVR mengalokasikan capex senilai 300 juta hingga 350 juta euro atau sekitar Rp 3,6 triliun.

Tahun lalu, dari alokasi tersebut UNVR sudah menggunakan Rp 1,3 triliun. Direktur UNVR Biswaranjan Sen mengungkapkan tahun ini belum bisa diperkirakan berapa capex yang bakal terpakai. "Tidak ada patokan khusus, kami terbuka saja. Namun, sebagian besar memang untuk kebutuhan pabrik dan mesin," kata Biswaranjan.

Inilah empat bluechips yang membawa IHSG mencetak rekor sore ini

Inilah empat bluechips yang membawa IHSG mencetak rekor sore ini
JAKARTA. Aksi beli investor pada saham-saham sektor aneka industri dan perbankan mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level rekor penutupan baru di sore ini.

Data Bloomberg mencatat empat bluechips yang paling diminati, terutama oleh asing, yaitu Astra International Tbk (ASII), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Laju keempat saham ini pula yang sukses mengangkat IHSG sehingga ditutup naik 0,51% ke level 3.859,810.

Hingga penutupan perdagangan, tercatat volume saham ASII yang ditransaksikan 6,82 juta saham. Tiga broker terbanyak pengoleksi saham ini, yaitu Kim Eng Securities dengan nilai penjualan Rp 204,68 miliar, Bahana Securities senilai Rp 84,91 miliar, dan Deutsche Secusities sejumlah Rp 71,03 miliar.

Adapun, volume BBRI yang ditransaksikan sebesar 72,2 juta saham. Credit Suisse Securities menempati posisi teratas broker terbanyak pembeli saham ini, yaitu senilai Rp 291,18 miliar. Diikuti Kim Eng Secusities senilai Rp 57,67 miliar, dan Bahana Securities Rp 34,17 miliar.

Total saham BMRI yang diperdagangkan mencapai 55,2 juta saham. Pembeli terbanyak saham ini yaitu, Credit Suisse Securities senilai Rp 103,37 miliar, lalu Deutsche Securities Rp 79,74 miliar, dan Kim Eng Securities Rp 55,58 miliar

Sementara itu, jumlah saham BBCA yang ditransaksikan hari ini mencapai 9,08 juta saham. Credit Suisse Securities melakukan pembelian senilai Rp 21,47 miliar, Bahana Securities sejumlah Rp 13,66 miliar, dan OSK Nusadana Securities sebesar Rp 11,03 miliar.

Ditutup naik 0,51%, IHSG cetak rekor penutupan baru di sore ini

Ditutup naik 0,51%, IHSG cetak rekor penutupan baru di sore ini
JAKARTA. Setelah lebih dua pekan berlalu, akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor baru dengan ditutup naik 0,51% di level 3.859,810.

Meski terdapat 122 saham yang turun, namun indeks berhasil melaju dengan kenaikan 112 saham. Sementara, hanya 81 saham yang tidak bergerak.

Hingga penutupan sore ini, volume transaksi mencapai 9,333 milliar, dengan nilai perdagangan sekitar Rp 8,110 trilliun.

Sektor yang berhasil memancing IHSG menembus level resistan adalah aneka industri yang melejit 1,95%. Sektor perkebunan juga menguat 1,01%, bersama sektor perbankan yang naik 1,33%. Hanya empat sektor yang melorot hari ini, antara lain konstruksi yang turun 1,63%, disusul sektor infrastruktur yang terkoreksi 0,74%, sektor consumer goods yang tergerus 0,24%, dan sektor perdagangan yang terpangkas 0,32%.

Saham yang menyandang posisi top gainers adalah Nusantara Inti Corpora (UNIT) yang naik 25% ke Rp 400. Lalu, Metro realty (MTSM) yang menguat
25% ke Rp 1.00. Asuransi Ramayana di posisi ketiga menguat 24,62% ke Rp 1.620.

Anggota MSCI indeks yang berhasil menguat paling tinggi adalah Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang naik 3,08% ke Rp 45.450, HM Sampoerna (HMSP) dengan penguatan 2,50% ke Rp 28.700, dan Astra International (ASII) yang melonjak 2,35% ke Rp 61.100.

Saham Multifiling Mitra Indonesia (MFMI) anjlok 12% ke Rp 365 dan menjadi pemimpin top losers. Diikuti, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) di posisi
kedua yang jatuh 11,70% ke Rp 1.510. Lippo Karawaci (LPKR) anjlok 9,33% ke Rp 680. Anggota MSCI indeks yang terjun ke zona merah antara lain
Telkom (TLKM) yang terkoreksi 1,94% ke Rp 7.600.

RUPS TLKM setuju gunakan 55% laba bersih untuk bayar dividen

RUPS TLKM setuju gunakan 55% laba bersih untuk bayar dividen
JAKARTA. Rapat Umum Pemegang saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) setuju membagikan 55% dari laba bersih tahun 2010 sebagai dividen.

Presiden Komisaris TLKM Jusman Syafii Djamal menyebut, perseroan akan membayar dividen final senilai Rp 295,4 per saham pada 1 Juli 2011.

Adapun, hingga perdagangan pukul 15.55 WIB, saham TLKM bergerak 1,94% ke Rp 7.600 per saham.

1 Juli, Medco Bagi Dividen USD0,00748/Saham

Logo Medco
JAKARTA - PT Medco Energi International Tbk (MEDC) membagikan dividen sebesar USD0,00748 per lembar saham dengan jumlah sebesar USD21,998 juta kepada 2.941.996.950 lembar saham.

"Dividen ini akan kita bagikan pada tanggal 1 Juli 2011 nanti," ungkap Direktur Utama Lukman Mahfoedz saat ditemui dalam acara RUPST, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Selain itu dalam agenda RUPST kali ini juga telah disetujui perubahan direksi perseroan adalah sebagai berikut, Komisaris Utama Hilmi Panigoro, Komisari Independen Marsilam Simandjuntak, Komisaris independen Gustiaman Deru, Komisaris Yani Yuhani Rodyat, Komisaris Retno Dewi Arifin, dan Komisaris Masayaki Mizuno.

Sementara Direktur Utama Lukman Mahfoedz, Direktur Keuangan Syamsurizal Munaf, Direktur Operasi Frila Berlini Yaman, Direktur pengembangan dan Perencanaan Akira Mizuta, dan Direktur SDM Dasril Dahya.
(wdi)

Telkom Bagi Dividen Rp295,84/Saham

Foto : Telkom
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membagikan dividen final sebesar Rp295,84 per lembar saham atau sekira Rp5,81 triliun.

Demikian hal tersebut disampaikan direktur utama perseroan Rinaldy Firmansyah kala ditemui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST),Ritz Carlton,Pacific Place,Jakarta,Kamis (19/5/2011).

"Dividen tunai sebesar 55 persen dari laba bersih atau sejumlah Rp6,34 triliun termasuk dividen sementara (dividen interim) yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 11 Januari 2011 atau sekira Rp526,1 miliar atau sebesar Rp26,75 per lembar saham sehingga jumlah dividen final yang dibayarkan kepada pemegang saham berjumlah sekira Rp5,81 triliun atau minimal Rp295,84 per saham," ungkapnya.

Selain itu, adapun laba yang ditahan oleh perseroan adalah sebesar Rp5,1 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis TIME (telecomunication, Information, Media dan Edutaiment).

Selain itu dapat rapat juga menyetujui pelaksanaan pembelian kembali saham tahap IV (share Buy Back IV) dan mengalokasikan dana sebesar Rp5 triliun yang berasal dari saldi laba perseroan untuk jangka waktu 18 bulan sejak 19 Mei 2011. Share Buy Back IV akan dilaksanakan melalui pembelian saham pada Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange.

Dalam rapat juga menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku perseroan 2020 seluruhnya berjumlah Rp11,5 triliun diperuntukkan yaitu untuk program kemitraan sebesar satu persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2010 atau sebesar Rp115,37 miliar dan program Bina Lingkungan sebesar satu persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2010 atau sebesar Rp115,37 miliar," pungkasnya. (nia)
(ade)

Surya Semesta Stock Split 1:4

Ilustrasi
JAKARTA - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1:4. Untuk itu, pada Mei mendatang, perseroan akan mengadakan RUPS untuk meminta persetujuan pemegang sahamnya.

"Pada RUPS yang akan digelar akhir Mei mendatang, SSIA juga direncanakan akan melakukan stock split saham dengan rasio 1:4 atau dari nominal Rp500 per saham menjadi Rp125 per saham untuk meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya di bursa," jelas Senior Finance dan Accounting Manager SSIA Sonny Satia Negara ketika ditemui wartawan usai mengikuti Investor Day di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (19/05/2011).

Dia juga mengatakan pihaknya menganggarkan belanja modal (capital expediture/capex) sebesar Rp500-600 miliar untuk tahun 2011 ini.

"Belanja modal kita akan dikonsentrasikan untuk industri sebesar Rp350 miliar, konstruksi Rp40 miliar, renovasi hotel Rp110 miliar dan budget hotel sebesar Rp40-50 miliar dimana dananya sebesar lebih dari 80 persen diperoleh dari kas perusahaan dan sisanya pinjaman bank," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa selama kuartal satu tahun ini, pihaknya baru mengeluarkan Rp50 miliar dan memprediksi bahwa di kuartal dua dan tiga mereka akan mengeluarkan belanja modalnya lebih banyak.

Sebagai informasi, SSIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti, konstruksi dan perhotelan membukukan laba bersih sebesar Rp 117,5 miliar di kuartal I tahun ini atau melonjak signifikan dimana kuartal satu tahun lalu pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp4,2 miliar. Laba bersih yang diterima perseroan pada kuartal pertama tahun ini bahkan melampaui perolehan selama setahun lalu yang hanya Rp115,6 miliar.
(wdi)

Antam Naikkan Capex Jadi Rp3,9 Triliun

Ilustrasi
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) tempaknya menaikkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) menjadi Rp3,9 triliun atau sekira USD400 juta, dari sebelumnya yang sebesar Rp3 triliun.

"Dari jumlah itu, belanja modal kita tahun ini akan akan difokuskan untuk beberapa proyek besar kita senilai Rp3,2 triliun untuk akuisisi tambang batubara Sarolangun sebesar Rp92,5 miliar, proyek feronikel di Halmahera senilai USD1,6 miliar, dan konstruksi pengembangan Chemical Grade Alumina Tayan senilai USD450 juta," ujar Direktur Utama Antam Alwinsyah Lubis di Investor Day, Jakarta, Kamis (19/05/2011).

Proyek CGA merupakan proyek yang dikelola anak usaha ANTM,yaitu PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA). Dalam proyek tersebut,ANTM memiliki porsi 80 persen, sementara sisanya dimiliki perusahaan asal Jepang,Denko KK (SDK).

Total nilai investasi proyek tersebut adalah USD450 juta, dengan porsi ANTM sebesar 80 persen maka biaya yang harus dikeluarkan perseroan sebesar USD360 juta. namun pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap.Tahun ini proyek CGA sudah mulai dikerjakan. Sementara,tahun depan pembangunan konstruksi mulai dilakukan.

Akuisisi tambang batubara di Sorolangun akan memproduksi sekira 700 ribu ton batubara per tahun. Hasil dari produksi ini adalah jenis batubara dengan kualitas 5300-5500 Kcal/ kg yang akan di ekspor ke China dan India.

Sementara itu, dalam proyek Feronikel Halmahera ini akan membutuhkan dana sekira USD1,6 miliar dimana senilai USD1 miliar dananya diperoleh dari pinjaman. Dan senilai USD 600 juta akan digunakan untuk pembangunan power plant.

Sebagai informasi, selama kuartal satu tahun ini, Antam telah menghabiskan biaya eksplorasi sebesar Rp21 miliar.
(wdi)

20 Juli, Elnusa Bagi Dividen Rp2,66/Saham

Ilustrasi
JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) akan melakukan pembayaran dividen terhadap sebesar Rp19,17 miliar atau setara Rp2,66 perlembar saham.

Corporate Secretary Elnusa Heru Samodra menjelaskan, dividen tersebut akan dibayarkan pada tanggal 20 Juli 2011. "Deviden tersebut didapat dari porsi 30 persen laba bersih pada tahun 2010 yang sebesar Rp63,9 miliar," katanya di Graha Elnusa, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Selain itu, hasil dari laba bersih perseroan lima persennya atau Rp3,20 miliar akan digunakan untuk cadangan umum, sedangkan 65 persen atau Rp41,54 miliar dari laba bersih lainnya, akan menjadi laba ditahan (retained earnings).

Untuk di 2011 ini ELSA menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp5,28 triliun, yang akan diperoleh Rp1,79 triliun dari integrated service, Rp700,81 miliar dari integrated drilling service dan Rp 503,27 dari integrated oilfiled service, sedangkan di segmen downstrem services dan suporting upstream services ditargetkan masing-masing Rp1,73 triliun dan Rp 464,70 miliar.
(wdi)

Pelonggaran Moneter AS Turut Perkuat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Nilai tukar rupiah berhasil menguat menyusul IHSG yang kembali mencetak rekor baru. Bank Sentral AS yang memberikan sinyal tetap bertahan dengan moneter longgarnya turut mewarnai pasar.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh sentimen positif dari The Federal Open Market Committee (FOMC) minutes April lalu yang dirilis semalam. Menurutnya, rilis tersebut meneguhkan bahwa The Fed masih mempertahankan kebijakan moneternya yang longgar.

Firman menambahkan, sebetulnya Bank Sentral AS sudah mulai mendiskusikan strategi penarikan stimulus moneter. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.537 per dolar AS dan 8.558 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (19/5).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (19/5) ditutup menguat 9 poin (0,10%) menjadi 8.548/8.558 per dolar AS dari posisi kemarin 8.557/8.562.

Firman melanjutkan, kondisi yang terjadi di AS itu memicu penguatan harga komoditas dan mendorong penguatan saham-saham berbasis komoditas termasuk rupiah. Memang, Juni merupakan bulan terakhir program pembelian asetnya. "Tapi, The Fed akan menginvestasikan kembali aset tersebut yang sudah jatuh tempo dan melakukan pembelian obligasi pemerintah AS," papar Firman.

Di sisi lain, tambah Firman, selama Kongres AS dan pemerintahan Obama belum sepakat terkait batas atas penerbitan obligasinya, dolar AS akan terus melemah. "Jika itu belum mencapai kesepakatan, AS akan kesulitan dalam menambal defisit fiskalnya," ungkapnya.

Situasi itu juga yang akan mendorong The Fed untuk tetap menjaga suku bunga di level rendah 0-0,25% sehingga dolar AS tertekan. Sebab, anggaran AS semakin terancam, jika hingga Agustus 2011 belum mencapai kesepakatan.

Apalagi, tadi pagi, salah satu petinggi The Fed mengatakan, Bank Sentral akan tetap mempertahankan kebijakan moneter longgar hingga akhir 2011. "Itupun, tidak akan ada pelonggaran kuantitatif tahap ketiga. Sebab pemulihan masih berlangsung meskipun pertumbuhan melambat di kuartal I/2011," ucapnya.

Di atas semua itu, dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa) seiring terjadinya position readjustment oleh pelaku pasar. "Dolar AS ditransaksikan menguat ke level US$1,4234 dari sebelumnya US$1,4249 per euro," imbuh Firman.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal dari PT Astronacci International Gema Goeyardi mengatakan, penguatan indeks saham 19,60 poin (0,51%) ke level 3.859,81 dipicu oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang sangat postif. Karena itu, tidak ada alasan bagi indeks domestik untuk mengalami tekanan ke bawah.

Menurutnya, IHSG menjaga level tertingginya sepanjang sejarah (all time high)-nya di level 3.849. Dilihat dari internal makro ekonomi Indonesia sendiri, sangat mendukung indeks bertahan di teritori positif.

Sementara itu, dari sisi Astronacci (analisis teknikal yang memadukan Fibonacci dan Astrologi) IHSG sudah diprediksi bakal mencapai rekor tertinggi sejak 9 Mei. Menurutnya, Astronacci telah meramalkan, indeks saham domestik akan mencapai rekor baru 3.878 pada 19-23 Mei 2011 setelah tembus rekor 3.849 pada 2 Mei 2011. “Hari ini, indeks sudah mencapai level intraday tertinggi (highest)-nya 3.867,” tutur Gema. [mdr]

Bantu Proyek Gas Batam, Medco Tingkatkan Produksi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan meningkatkan produksi untuk membantu pemerintah mengembangkan infrastruktur proyek gas di Batam.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Medco Energi Internasional Lukman Mahfoedz, Kamis (19/5). "Gas berasal dari West Natuna. Satu power plant 160 MW. Kita akan tambah 120-150 MW," ujar Lukman.

Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan telah menyalurkan kebutuhan listrik sekitar 60% di Batam. Saat ini, perseroan sedang melakukan studi untuk rencana menaikkan produksi. Saat ini produksi gas dari West Natuna sebesar 40 ribu kubik feet.

Selain itu, perseroan sedang menghentikan sementara produksi di Libya hingga keadaan politik mereda. Menurut Lukman, perseroan akan mendapatkan produksi minyak dari Tunisia 3.300 barel per hari, Oman sekitar 18 ribu-20 ribu barel equivalen dan perseroan sedang meneruskan eksplorasi di Yaman.

Perseroan diperkirakan membutuhkan dana belanja modal sebesar US$300 juta-US$400 juta untuk empat tahun mendatang. Dana belanja modal sekitar 30% dari internal dan 70% dari financing. [cms]

Bahana Ditunjuk Penjamin Emisi Obligasi Medco

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk telah menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin emisi obligasi maksimal senilai US$150 juta.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan Medco Cyrill Noerhadi yang baru saja digantikan oleh Syamsurizal Munaf, Kamis (19/5). "Obligasi yang dikeluarkan maksimal US$150 juta. Kita mengeluarkan bertahap sesuai kondisi pasar. Kita sudah menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi," tutur Cyrill.

Lebih lanjut ia mengatakan, obligasi ini telah mendapatkan peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Penerbitan obligasi ini dilakukan pada akhir Juni. Perseroan menerbitkan obligasi dalam bentuk dolar AS karena laporan keuangan perseroan juga dibuat dalam bentuk dolar AS.

Perseroan memanfaatkan peraturan Bapepam-LK terkait penawaran obligasi berkelanjutan. Di mana perseroan dapat menerbitkan obligasi secara bertahap.

Sementara itu, Direktur Utama Medco Energi International Tbk Lukman Mahfoedz menuturkan, perseroan telah mendapatkan tiga perpanjangan kontrak di Bawean, blok A, dan south Sumatra. Ketiga blok itu merupakan kesempatan besar dan tantangan perseroan untuk eksplorasi. Untuk blok A, Nanggroe Aceh Darussalam dan Senoro akan selesai pada kuartal pertama 2012. Menurut Lukman, pengapalan L&G telah dilaksanakan. Lukman menargetkan, produksi minyak mencapai 57ribu-60 ribu per barel equivalen. "Kita mengharapkan produksi mencapai 90 ribu per barel pada 2014-2015," tambah Lukman. [cms]

Medco Bagi Dividen US$0,00748 per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyetujui membagi dividen sebesar US$0,00748 per saham.

Hal itu disampaikan Direktur Utama MEDC Lukman Mahfoedz, seusai RUPST MEDC, Kamis (19/5). "Dividen akan dibayarkan pada 1 Juli 2011 dengan jumlah sebesar AS$21.998.312 kepada 2.941.996.950 per lembar saham," ujar Lukman.

Dalam RUPST ini juga mengangkat Komisaris dan Direksi baru untuk periode 2011-2013 antara lain:
Komisaris Utama: Hilmi Panigoro
Komisaris Independen: Marsilam Simanjutak dan Gustiaman Deru
Komisaris: Yani Yuhani Rodyat, Retno Dewi Arifin dan Masayaki Mizuno.

Direktur Utama: Lukman Mahfoedz
Direktur Keuangan: Syamsurizal Munaf
Direktur Operasi: Frila Berlini Yaman
Direktur Pengembangan dan Perencanaan: Akira Mizuta
Direktur SDM: Dasril Dahya. [cms]

Wall Street Kamis (19/5) Diindikasi Menguat Tipis

Headline
INILAH.COM, New York - Indeks saham berjangka AS menunjukkan penguatan tipis pada pembukaan perdagangan Kamis (19/5) karena investor masih melihat data klaim pengangguran mingguan dan penjualan rumah yang memberikan indikasi kesehatan ekonomi AS.

Sebuah survei Reuters menunjukkan pandangan konsensus sebesar 420.000 klaim pengangguran baru, dibandingkan dengan 434.000 minggu sebelumnya. Angka ini dijadwalkan akan diterbitkan pada 8:30 am waktu New York.

Investor akan melihat data penjualan rumah April 2011 dari National Association of Realtors yang akan diterbitkan pukul 10.00 pagi, yang diperkirakan menunjukkan penjualan rumah yang ada meningkat menjadi 5,40 juta dari 5,1 juta pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, Senator Levin, ketua Senat panel penyelidik penyebab krisis keuangan, mengatakan Kamis bahwa mereka akan bertindak atas temuan laporannya - diterbitkan bulan lalu - ditemukan di Goldman Sachs yang menyesatkan Kongres atas keterlibatannya dalam krisis.

Faktor-faktor ini memberatkan ekspektasi pasar meskipun terjadi flotasi dari LinkedIn di New York dan raksasa komoditas Glencore di Hong Kong dan Inggris. Dalam berita lain Dominique Strauss-Kahn mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kepala Dana Moneter Internasional untuk melawan tuduhan percobaan perkosaan dan hukuman penjara yang melanggar hukum.

Data dari Jepang juga menunjukkan negara itu telah jatuh ke dalam resesi pada kuartal pertama akibat gempa dan tsunami.

Elnusa Bagi Dividen Rp19,17 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - RUPST PT Elnusa Tbk (ELSA) memutuskan untuk membayar dividen sebesar Rp19,17 miliar dari laba bersih 2010 atau setara dengan Rp2,66 perlembar saham, dengan pelaksanaan pembayaran pada tanggal 20 Juli 2011.

Dividen tersebut 30% dari laba bersih perseroan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp63,9 miliar.

Selain membagi dividen, perseroan juga memutuskan mengalokasikan dana laba bersih 2010 sebesar 5% atau sebesar Rp3,20 miliar untuk cadangan umum perseroan dan 65% dari laba bersih 2010 atau sebesar Rp41,54 miliar untuk laba ditahan (retained earning). [cms]

Inilah 10 Top Foreign Sell Kamis (19/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penjualan yang dilakukan investor asing hari ini mengurangi penguatan IHSG yang naik 0,51% ke level 3.859,81.

Hari ini asing tercatat menjual 2,13 miliar saham senilai Rp2,62 triliun. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang dijual asing pada perdagangan hari ini adalah LPKR, menduduki posisi teratas yang dijual atau sebanyak 280,37 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dijual asing adalah ELTY sebanyak 82,47 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham DEWA yang dijual asing sebanyak 15,58 juta saham, diikuti BTEL sebanyak 10,77 juta saham, ASRI 9,68 juta saham, BORN 8,69 juta saham, UNSP 6,4 juta saham, KARK 4,75 juta saham, LSIP 4,62 juta saham dan DOID 3,76 juta saham.

Inilah 10 Top Foreign Buy Saham Kamis (19/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing hari ini mendukung penguatan IHSG yang berakhir naik 0,51% ke level 3.859,81.

Investor asing tercatat membeli 2,11 miliar saham senilai Rp2,65 triliun dan terjadi net foreign buy sebesar Rp30,92 miliar. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan hari ini adalah BNBR menduduki posisi teratas yang dibeli sebanyak 189,89 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dibeli asing adalah ENRG sebanyak 47,42 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham BBRI yang dibeli asing sebanyak 45,67 juta saham, diikuti ADRO sebanyak 25,75 juta saham, BMRI 20,16 juta saham, BBKP 16,29 juta saham, MNCN 8,03 juta saham, BRMS 7,89 juta saham, BJBR 7,52 juta saham dan PTPP 5,77 juta saham.

Jepang Kontraksi, Bursa Asia Terpelanting

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (19/5), setelah Jepang melaporkan perekonomiannya alami kontraksi. Hal ini disebabkan gempa bumi-tsunami 11 Maret lalu.

Indeks Komposit Morgan Stanley (MSCI) Asia Pasifik (APAC) melemah 0,2% ke 134,88 dan menghapus kenaikan sebelumnya. MSCI APAC melemah 1,9% year-to-date dan PER berada pada 13,5 kali. Ini pekan kedua bursa Asia turun karena kebijakan anti-inflasi China dan The Fed mengakhiri quantitative easing.

Provider eksklusif gadget iPhone milik Apple Inc., Softbank Corp., melemah 2% di Tokyo. Lender publik terbesar Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., turun 2,1%. Samsung Electronics Co. turun 1,5%. Operator PLTN Fukushima Daiichi yang bermasalah, TEPCO, anjlok 8%.

“Mungkin ada pelemahan pendapatan korporasi Jepang setelah perekonomian negara itu kontraksi. Investor skeptis karena juga ada kenaikan inflasi dan krisis utang di Eropa,” kata Michiya Tomita dari Mitsubishi UFJ Asset Management Co.

Bursa Nikkei di Jepang turun 0,4% karena perekonomian turun 3,7% pada kuartal pertama 2011 akibat bencana 11 Maret yang menghentikan produksi sejumlah perusahaan. Kuartal sebelumnya, perekonomian turun 3% sehingga Jepang resmi berada dalam resesi.

“Sulit berspekulasi bagaimana dampak bencana akan berpengaruh ke PDB. Namun pasar saham beraksi terhadap angka-angka yang di bawah prediksi,” kata Masaru Hamasaki, Chief Strategist di Toyota Asset Management Co. in Tokyo.

Indeks Kospi di Korea Selatan turun 1,9%. Sebaliknya, bursa Hang Seng di Hong Kong menguat 0,7% dan Australia naik 1,3% karena membaiknya perusahaan komoditas. Empat bank besar juga menguat meski Moody’s Investor memangkas rating utang.

“Pasar tak yakin langkah Moody’s akan mempengaruhi biaya pinjaman atau mencerminkan perubahan nyata di prediksi perbankan,” kata Angus Gluskie yang mengelola dana sebesar US$350 juta di White Funds Management Pty., Sydney.

Notulen rapat The Fed menyebutkan, exit strategy dari stimulus yang jumlahnya memecahkan rekor tak berarti kebijakan pengetatan moneter akan segera dimulai. Kepala The Fed cabang St. Louis, James Bullard mengatakan, bank sentral akan mempertahankan kebijakannya.

“Menurunnya prediksi menekan kebutuhan untuk segera menarik stimulus itu. Untuk sementara waktu, The Fed akan mempertahankan kebijakannya,” kata Mitsushige Akino, pengelola dana US$600 juta di Ichiyoshi Investment Management Co.

Sebaliknya perusahaan tambang terbesar dunia, BHP Billiton Ltd. naik 1,2%. Pesaingnnya yang perusahaan tambang terbesar kedua Australia berdasarkan penjualan, Rio Tinto Group, naik 1,3%. Cnooc Ltd., produsen minyak lepas pantai terbesar China, menguat 1,5%.

Di Sydney, Commonwealth Bank of Australia (CBA) naik 1,1%. Westpac Banking Corp. naik 0,4%. Australia & New Zealand Banking Group Ltd. naik 1,3%. National Australia Bank Ltd. naik 1,8%. [ast]

Rilis FOMC Minutes Dongkrak Rupiah 9 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (19/5) ditutup menguat 9 poin (0,10%) menjadi 8.548/8.558 per dolar AS dari posisi kemarin 8.557/8.562.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh sentimen positif dari The Federal Open Market Committee (FOMC) minutes April lalu yang dirilis semalam. Menurutnya, rilis tersebut meneguhkan bahwa The Fed masih mempertahankan kebijakan moneternya yang longgar.

Meskipun, imbuh Firman, Bank Sentral AS sudah mulai mendiskusikan strategi penarikan stimulus moneter. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.537 per dolar AS dan 8.558 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (19/5).

Kondisi itu, lanjut Firman, memicu penguatan harga komoditas dan mendorong penguatan saham-saham berbasis komoditas termasuk rupiah. Memang, Juni merupakan bulan terakhir program pembelian asetnya. "Tapi, The Fed akan menginvestasikan kembali aset tersebut yang sudah jatuh tempo dan melakukan pembelian obligasi pemerintah AS," papar Firman.

Di sisi lain, ditegaskan Firman, selama Kongres AS dan pemerintahana Obama belum sepakat terkait batas atas penerbitan obligasinya, dolar AS akan terus melemah. "Jika itu belum mencapai kesepakatan, AS akan kesulitan dalam menambal defisit fiskalnya," ungkapnya.

Situasi itu juga yang akan mendorong The Fed untuk tetap menjaga suku bunga di level rendah 0-0,25% sehingga dolar AS tertekan. Sebab, anggaran AS semakin terancam, jika hingga Agustus 2011 belum mencapai kesepakatan.

Tapi, tadi pagi, salah satu petinggi The Fed mengatakan, Bank Sentral akan tetap mempertahankan kebijakan moneter longgar hingga akhir 2011. "Itupun, tidak akan ada pelonggaran kuantitative tahap tiga. Sebab pemulihan masih berlangsung meskipun pertumbuhan melambat di kuartal I/2011," ucapnya.

Di atas semua itu, dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa) seiring terjadinya position readjusemnt oleh pelaku pasar. "Dolar AS ditransaksikan menguat ke level US$1,4234 dari sebelumnya US$1,4249 per euro," imbuh Firman.

Saham ELTY Teraktif Diperdagangkan Kamis (19/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Bakrie Development Tbk (ELTY) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 7.887 kali senilai Rp185,6 miliar dengan volume 1,04 miliar saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (19/5). IHSG ditutup menguat 19,6 poin atau 0,5% ke 3.859,81. Volume mencapai 9,3 miliar saham senilai Rp8,06 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp30,9 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,64 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,61 triliun.

Urutan kedua saham MFMI dengan transaksi sebanyak 5.812 kali senilai Rp10,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 25,03 juta saham. Urutan ketiga saham BNBR dengan transaksi sebanyak 4.503 kali senilai Rp158,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 1,8 miliar saham. Urutan keempat saham MIDI dengan transaksi sebanyak 4,044 kali senilai Rp32,05 miliar dengan volume perdagangan mencapai 60,5 juta saham.

Urutan kelima saham IGAR dengan transaksi sebanyak 3,419 kali senilai Rp31,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 61,4 juta saham. Urutan keenam saham JPRS dengan transaksi sebanyak 3.044 kali senilai Rp30,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 43,4 juta saham. Urutan ketujuh saham ADRO dengan transaksi sebanyak 3.007 kali senilai Rp179,6 miliar dengan volume perdagangan mencapai 75,9 juta saham.

Urutan kedelapan saham MNCN dengan transaksi sebanyak 2.972 kali senilai Rp24,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 28,4 juta saham. Urutan kesembilan saham BBRI dengan transaksi sebanyak 2,945 kali senilai Rp468,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 72,1 juta saham. Urutan kesepuluh saham LPKR dengan transaksi sebanyak 2.933 kali senilai Rp125,06 miliar dengan volume perdagangan mencapai 181,3 juta saham.

Elnusa Bagi Dividen Total Rp 19 Miliar

Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) akan membagikan dividen Rp 2,66 per lembar saham atas laba bersih perseroan di 2010, Rp 63,9 miliar. Total dividen yang akan dibagi kepada pemegang saham mencapai Rp 19,17 miliar.

Demikian hasil RUPS Tahunan Elnusa di kantornya, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Dividen setara dengan 30% dari laba bersih perseroan pada tahun buku 2010, Rp 63,9 miliar. Pembagian dividen rencananya terlaksana di 20 Juli 2011.

Sisa laba, 5% atau Rp 3,2 miliar untuk cadangan umum. Kemudian 65% lainnya, atau Rp 41,54 miliar sebagai laba ditahan. "Laba ditahan untuk pengembangan bisnis perseroan, khususnya bisnis inti jasa hulu terintegrasi," jelas Corporate Secretary Elnusa, Heru Samodra.

Rapat juga menyepakati penggantian Direktur Keuangan, yang sebelumnya dijabat Santun Nainggolan dan kemudian mengangkat Sabam Hutajulu. Juga ada penggantian Direktur Pengembangan Usaha yang kini dijabat Budi Setiawan. Seluruh anggota direksi lainnya, tetap.

"Pengukuhan pemberhentian Santun Nainggolan dari Direktur Keuangan," terangnya.

Sepanjang tahun lalu, laba Elnusa turun 86,3% jika dibandingkan di 2009 yang sebesar Rp 466,2 miliar.

Laba bersih per saham dasar perseroan pun turun menjadi hanya Rp 9 per lembar dibandingkan di 2009 sebesar Rp 65 per lembar saham. Turunnya laba tahun lalu karena di 2009 lalu perseroan meraup laba penjualan penyertaan saham yang cukup tinggi yaitu Rp 437,82 miliar. Sementara di 2010 hanya Rp 45,98 miliar.

Dengan demikian, meski pendapatan emiten berkode ELSA itu naik, dari Rp 3,66 triliun di 2009 menjadi Rp 4,21 triliun di 2010.

(wep/ang)

Cari Pinjaman Proyek, Antam Seleksi 27 Bank

Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tengah mengusahakan pinjaman dari sejumlah bank baik lokal maupun asing untuk pendanaan proyek pengolahan nikel alias feronikel di Halmahera, Maluku Utara. ANTM harus menyediakan dana sebesar US$ 1 miliar sesuai dengan bagian kepemilikan perseroan di proyek tersebut. Adapun porsinya 65-70% dari eksternal dan 30-35% dari kas internal.

"Pekan lalu, sudah ada tawaran dari 27 bank, saat ini masih kita kaji tawaran mana yang terbaik dengan bunga yang terendah. Dalam beberapa bulan lagi akan kita putuskan ambil yang mana," ujar Direktur Utama Aneka Tambang, Alwinsyah Loebis, di sela acara Investor Day, di Hotel Gran Hyatt, Sudirman, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Selain dari bank, ANTM mempunyai opsi untuk melakukan penerbitan obligasi. "Pendanaan eksternalnya bisa dari pinjaman, bond, atau kombinasi pinjaman dan bond, tergantung nanti dari hasil kajian dari financial advisor kami," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Antam, Djaja M. Tambunan mengungkapkan ANTM masih menunggu hasil kajian dari penasehat keuangan perseroan mengenai struktur pendanaan yang terbaik bagi pengembangan proyek tersebut.

"Kami masih menunggu kajian struktur yang paling optimal untuk pendanaan proyek Halmahera," ujarnya.

Saat ini ANTM memang fokus untuk menyelesaikan tiga proyek yaitu Feronikel Halmahera senilai total US$ 1,6 miliar, optimasi proyek Pomaala senilai US$ 400-450 juta, dan proyek Chemical Grade Alumina Tayan senilai US$ 450 juta.

Ia juga mengugkapkan, untuk kebutuhan belanja barang modal (capex) 2011 dianggarkan sebesar Rp 3,9 triliun.

Dana sebesar itu, jelas Alwinsyah, akan digunakan untuk investasi rutin sebesar Rp 470 miliar, untuk investasi pengembangan Rp 3,2 triliun, dan untuk anggaran biaya yang ditangguhkan sebanyak Rp 215 miliar.

"Untuk investasi pengembangan termasuk untuk proyek CGA, pembebasan lahan di Halmahera, dan feasibility study," paparnya.

(dru/ang)

Menanjak 19 Poin, IHSG Ukir Rekor Baru di 3.859


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 19 poin dan berhasil mengukir rekor baru di 3.859,810. Penguatan saham-saham bank memiliki andil paling besar dalam raihan rekor baru ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 8.555 per dolar AS sama seperti penutupan kemarin.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 11,424 poin (0,29%) ke level 3.851,633. IHSG terdorong sentimen positif Wall Street semalam serta bursa-bursa di Asia menyusul harga komoditas yang mulai membaik.

Indeks langsung melesat tinggi di awal perdagangan dan menyentuh level tertinggi di 3.867,268. Ini merupakan rekor intraday tertinggi yang pernah diraih IHSG.

Rekor intraday sebelumnya yang pernah diraih IHSG yaitu di level 3.849,300 tepat pada penutupan perdagangan Senin 2 Mei 2011 setelah ditutup naik 29,682 poin atau setara 0,77%.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 16,148 poin (0,42%) ke level 3.856,357. Naiknya bursa dipimpin oleh penguatan saham-saham unggulan di sektor bank, diikuti oleh sektor komoditas, diantaranya tambang dan perkebunan.

Laju penguatan indeks sedikit tertahan oleh aksi ambil untung di perdagangan sesi II. Pasalnya, posisi indeks sudah cukup tinggi sehingga cukup membuat investor tergiur.

Menutup perdagangan, Kamis (19/5/2011), IHSG menanjak 19,601 poin (0,51%) ke level 3.859,810. Sementara Indeks LQ 45 naik 4,853 poin (0,70%) ke level 689,378.

Saham-saham yang punya andil besar dalam pencetakn rekor ini, indeks sektor finansial melesat sampai 1,32%. Empat sektor masih menahan laju penguatan bursa, yaitu konsumer, properti, infrastruktur dan perdagangan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 56,510 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 130.649 kali pada volume 9,333 miliar lembar saham senilai Rp 8,11 triliun. Sebanyak 95 saham naik, 131 saham turun, dan 88 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed di sore hari ini, padahal tadi mayoritas masih menguat. Bursa China dan Jepang terkena koreksi tipis.

Bursa Jepang melemah akibat gempa dan tsunami plus krisis nuklir yang melanda Jepang pada 13 Maret lalu telah membuat negara tersebut terjun ke jurang resesi. Perekonomian Jepang tercatat kembali minus selama 2 triwulan berturut-turut.

Sementara bursa saham China melemah untuk pertama kalinya dalam 3 hari, dipimpin oleh pengembang properti dan produsen energi, seiring kekhawatiran bahwa bank sentral akan meningkatkan biaya pinjaman.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 13,03 poin (0,45%) ke level 2.859,74.
  • Indeks Hang Seng menguat 152,24 poin (0,66%) ke level 23.163,38.
  • Indeks Nikkei 225 terkoreksi 41,26 poin (0,43%) ke level 9.620,82.
  • Indeks Straits Times melesat 32,53 poin (1,04%) ke level 3.173,74.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.400 ke Rp 46.850, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.400 ke Rp 61.100, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 700 ke Rp 28.700, dan Lionmesh (LMSH) naik Rp 600 ke Rp 5.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.500 ke Rp 126.500, Multibreeder (MBAI) turun Rp 700 ke Rp 23.800, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 300 ke Rp 18.000, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 22.200.

Bursa Eropa Menguat Didorong IPO Saham Glencore

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (19/5) menguat dipimpin saham komoditas dengan dorongan IPO Glencore.

Indeks FTSE naik 0,3% menjadi 5.945, DAX naik 0,3% menjadi 7.330 dan indeks CAC naik 0,2% menjadi 3.988,7. Untuk bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Sen naik 0,4% menjadi 23.113, indeks Nikkei turun 0,4% ke 9.620, indeks Shanghai turun 0,4% ke 2.859, indeks ASX naik 1,3% ke 4.756.

"Pasar memiliki kekuatan untuk terus naik pagi ini setelah penguatan kemarin sehingga memiliki kesempatan koleksi walaupun volumenya akan tercatat kecil," kata Matt Brown, trader dari Calalyst Market yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Pasar tertarik dengan saham IPO Glencore yang membawa gairah pada sektor komoditas. Saham pendatang baru itu dibuka di 548 pence atau naik 3% dari harga IPO di 530.

Saham Glencore International Plc, perusahaan perdagangan komoditas asal Swiss hari ini IPO di bursa London dan Hong Kong dengan melepas 3,8% sebanyak 1,14 miliar lembar saham senilai US$10 miliar. Nilai aset perseroan sebesar US$59,9 miliar atau 37,1 miliar pound.

Tahun ini, produksi batubara HRUM diproyeksi melebihi 10 juta ton

Tahun ini, produksi batubara HRUM diproyeksi melebihi 10 juta ton
JAKARTA. Tahun ini, produksi batubara PT Harum Energy Tbk (HRUM) mungkin akan melebihi 10 juta ton, dibandingkan tahun lalu sejumlah 7,4 juta ton.

Proyeksi tersebut diungkapkan Presiden Direktur HRUM Ray Antonio Gunara, pada hari ini. Dia juga memperkirakan, produksi batubara perseroan di tahun depan akan naik menjadi 14 juta ton.

Adapun, hingga perdagangan pukul 14.55 WIB, saham HRUM diperdagangkan naik 0,54% ke level Rp 9.250 per saham.

Volume Penjualan CPO AALI Naik 21%

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Didukung oleh peningkatan produksi CPO sebesar 27,5%, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan peningkatan volume penjualan CPO-nya sepanjang Januari – April 2011 sebesar 21%, dari 301.882 ton pada tahun 2010 menjadi 365.186 ton.

Dala Investor Bulletin yang disampaikan perseroan ke BEI, Kamis (19/5) dijelaskan pada periode yang sama, pasar lokal menyerap 96,4% atau
menunjukan peningkatan sebesar 27,5% dari total volume penjualan CPO AALI menjadi sebesar 352.080 ton, dengan harga rata-rata penjualan menjadi Rp8.116 /kg.

Sementara itu, volume penjualan kernel & PKO AALI juga mengalami peningkatan yang menggembirakan masing-masing sebesar 55,3% (46.200 ton) dan 61,1% (14.504 ton).

Right issue, BJBR ingin porsi publik naik 25%

Right issue, BJBR ingin porsi publik naik 25%
JAKARTA. PT Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJBR) membuka peluang melakukan aksi korporasi berupa right issue pada akhir 2012 atau awal 2013. Alasannya, hingga awal tahun 2013 rasio kecukupan modal (CAR) akan tergerus menjadi 14%.

"Aksi korporasi ini tentu saja sejalan dengan rencana bisnis bank, " kata Tatang Sumarna, Direktur Konsumer BJBR, Kamis (19/5).

Sebagai gambaran, dalam RBB 2011, BJB menargetkan pertumbuhan kredit di atas 30%, sehingga CAR akan tergerus menjadi 17% dari posisi Maret 2011 yaitu 19%.

Setelah itu, pada 2012 dalam RBB bank, emiten berkode saham BJBR ini masih menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20%. Pada akhirnya, CAR bank akan semakin tergerus ke level 15%.

Informasi saja, setelah melakukan Initial Public Offering (IPO) 2010 lalu, porsi kepemilikan saham BJB terdiri dari 75% saham dipegang oleh pemerintah provinsi dan 25% dimiliki oleh publik. Upaya rights issue nanti dilakukan untuk meningkatkan porsi saham yang dimiliki publik menjadi maksimal 40%.

"Pemegang saham memutuskan setelah melepas saham seri B porsi dari portofolio saham publik maksimal 40%. Saat ini porsi saham Seri A sebesar 75% dan 25% saham Seri B. Right issue akan terlaksana jika CAR menyentuh level 13%-14%,” ujarnya.

BTN Bagi Dividen Rp31/Saham

Logo BTN
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) membagikan dividen sebesar Rp274,5 miliar atau setara Rp31 per lembar saham dari perolehan laba 2010 yang sebesar Rp915 miliar.

Pembagian dividen ini dari pay out ratio atas perolehan laba tahun 2010 sebesar 30 persen atau turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 35 persen.

"Dividen lebih kecil dari tahun lalu secara persentase, tapi dari nominal meningkat. 35 persen ke 30 persen. Ada keinginan kuat bagi pemegang saham untuk memperkuat capital adequacy ratio (CAR). CAR kita saat ini 15 persen ini bukan angka yang mendesak untuk kita menambah modal tapi kalau CAR kita meningkat ada kelonggaran untuk ekspansi kredit," ujar Direktur Utama BTN Iqbal Latanro usai RUPST di kantornya, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Lebih lanjut dia menjelaskan terkait CAR ini, dengan dividen yang menurun itu diharapkan CAR BTN bisa menguat menjadi 15,6 persen di akhir tahun ini.

Per akhir 2010, BTN dimiliki 9.470 pemegang saham di mana 72,92 persen dikuasai negara, 25,40 persen oleh publik, dan 1,68 persen oleh karyawan dan direksi BTN melalui program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan (MESA).

Ditambahkan Iqbal, selain dividen, 1,5 persen dan dua persen dari laba dialokasikan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta sisanya untuk cadangan atau memperkuat permodalan perusahaan.
(wdi)

Empat bulan pertama, volume penjualan CPO AALI naik 21%

Empat bulan pertama, volume penjualan CPO AALI naik 21%
JAKARTA. Selama empat bulan pertama tahun ini, volume penjualan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik sebesar 21%.

Keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menyebutkan, sejak Januari hingga April 2011, penjualan CPO perseroan mencapai 365.186 ton, dibanding periode yang sama tahun lalu sejumlah 301.882 ton. Kenaikan penjualan seiring bertambahnya produksi CPO AALI sebesar 27,5%.

Pasar lokal menyerap 96,4% produksi CPO tersebut, atau bertumbuh 27,5% dari periode yang sama tahun lalu. Harga jual rata-rata senilai Rp 8.116 per kg, atau naik 23,7% dibanding tahun lalu. Namun, penjualan ekspor turun sebesar 49% menjadi hanya 13.106 ton, selama empat bulan pertama tahun ini.

Selain itu, volume penjualan produk kernel dan PKO juga meningkat, yaitu masing-masing sebesar 55,3% dan 61,1%. Harga jual rata-rata kernel bahkan naik hingga 95,2%, sementara harga jual rata-rata PKO naik sebesar 90,6%, pada empat bulan pertama 2011.

Sementara, laporan Oil World menyebutkan, pada tahun ini, diperkirakan produksi CPO dunia akan naik 4,6% dari tahun lalu, yaitu menjadi sekitar 47,7 juta ton. Kenaikan ini ditopang kenaikan lahan perkebunan yang menghasilkan sebesar 3,9% menjadi 13,3 juta hektare.

Adapun, hingga perdagangan pukul 14.22 WIB, saham AALI diperdagangkan naik 1,06% ke level Rp 23.850 per saham.

BTN Bagi Dividen Rp31 per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membagikan dividen pay out ratio sebesar 30% dari laba bersih 2010 atau turun dibanding tahun sebelumnya sebesar 35%.

Jumlah dividen yang dibagikan BTN sebesar Rp274,5 miliar atau setara dengan Rp31 per lembar saham dari perolehan laba 2010 Rp915 miliar. "Dividen ini lebih kecil dari tahun lalu secara persentase, tapi secara nominal ada peningkatan. Ada keinginan kuat bagi pemegang saham untuk memperkuat Capital Adequacy Ratio (CAR)," ujar Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, usai RUPST di kantor BTN, Jakarta, Kamis (19/5).

Terkait CAR, kata dia, CAR BTN saat ini berkisar 15%. Menurut Iqbal, angka ini bukan angka yang mendesak untuk menambah modal. "Tapi kalau CAR kita meningkat ada kelonggaran untuk ekspansi kredit," tambahnya.

Iqbal juga menegaskan, dengan dividen yang menurun itu diharapkan CAR BTN bisa menguat menjadi 15,6% di akhir tahun ini.

Per akhir 2010, BTN dimiliki 9.470 pemegang saham di mana 72,92% dikuasai negara, 25,40% oleh publik, dan 1,68% oleh karyawan dan direksi BTN melalui program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan (MESA).

Selain dividen, 1,5% dan 2% dari laba dialokasikan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta sisanya untuk cadangan atau memperkuat permodalan perusahaan. [cms]

Unilever Bagi Dividen Rp344 per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Unilever Tbk (UNVR) menyetujui pembagian sisa dividen 2010 sebesar Rp344 per saham.

Presiden Direktur PT Unilever Tbk Maurits Lalisang mengatakan, pembagian dividen itu 100% dari laba bersih 2010 sebesar Rp3,38 triliun. Pembayaran dividen final akan dilakukan pada 13 Juli 2011. Sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham.

Dalam RUPST Unilever juga mengangkat Komisaris Independen Hikmahanto Juwono dan direksi baru Ira Novianti dan Fischa B.

PT Unilever Tbk menganggarkan belanja modal sebesar Rp1,3 triliun pada 2010. Dana belanja modal untuk meningkatkan fasilitas produksi dan distribusi. Perseroan akan berinvestasi sekitar 300-350 juta euro hingga 2012.

Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,38 triliun dan penjualan sebesar Rp19,69 triliun pada 2010. [cms]

Spekulasi pasokan bakal terserap, CPO sempat melesat 1,7%

KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) reli selama empat hari berturut-turut. Penguatan harga ini dipicu spekulasi kenaikan permintaan yang bakal menyerap pasokan yang berlimpah. Hal ini terjadi sejak cuaca buruk menghambat produksi minyak nabati lainnya.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchanges melesat 1,7% ke level RM 3.352 atau setara US$ 1.108 per metrik ton. Ini level tertingginya sejak 25 April. Adapun, hingga perdagangan pukul 13.25 WIB, kontrak yang sama bergerak ke RM 3.326 atau setara US$ 1.098,59 per metrik ton.

Harga minyak sawit sempat menyentuh RM 3.967 ringgit pada 10 Februari, juga pernah jatuh hingga 12% di tahun ini, karena adanya prospek kenaikan produksi Malaysia dan Indonesia.

"Harga minyak sawit akan didukung kuatnya permintaan pasar. Harganya akan tetap berada di atas RM 3.000 dalam beberapa bulan ke depan," ujar Lee Yeow Chor, ketua Dewan Kelapa Sawit Malaysia, di Kuala Lumpur.

Ekspor CPO Malaysia naik 28% menjadi 533,419 ton selama 15 hari pertama di bulan Mei, dibandingkan periode yang sama di April lalu.

"Meskipun ada prediksi bahwa pasokan CPO akan meningkat, namun ada juga faktor yang meredam laju pasokan CPO tersebut," imbuh Lee. Kekhawatiran terhadap cuaca di belahan bumi bagian utara akan mengurangi pasokan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai.

UNSP targetkan kelola 200.000 hektare lahan sawit dan karet hingga 2014

UNSP targetkan kelola 200.000 hektare lahan sawit dan karet hingga 2014
MEDAN. Ambisi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) untuk menjadi perusahaan pengelola perkebunan kelapa sawit dan karet nomor wahid kian kuat. Hingga 2014, perseroan menargetkan bisa menguasai lahan kelolaan perkebunan sawit dan karet sampai 200.000 hektare.

Saat ini total lahan kelolaan yang sudah dimiliki seluas 150.000 hektare. Beberapa wilayah yang disasar untuk perluasan lahan seperti Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu serta Kalimantan. Sekitar 80% berupa lahan sawit, sisanya lahan perkebunan karet.

Direktur Utama UNSP Ambono Janurianto mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini, total lahan yang sudah bisa diproduksi (mature) seluas 135.000 hektare. Sementara luasan lahan yang belum memproduksi hasil (immature) seluas 15.000 ha.

Target perluasan lahan itu diperkirakan bakal menggenjot target produksi. Ambono bilang, tahun ini total produksi sawit diperkirakan akan mencapai 320.000 ton per tahun. "Adapun, di 2014 mendatang, total produksi sawit diharapkan bisa sebanyak 450.000 ton per tahun," ujarnya.

Ambono mengatakan, kinerja perseroan di kuartal pertama melonjak tajam, karena adanya kenaikan harga sawit dan karet di pasar internasional.
Diantara dua komoditas tersebut, karet justru memberikan kontribusi lebih besar ketimbang sawit, meski dari total lahan lebih sempit. Pasalnya harga karet lebih mahal ketimbang sawit. Sementara produk turunan minyak kelapa sawit yakni oleokimia yang paling baru digarap UNSP belum memberi kontribusi besar.

Selain kenaikan harga, menggendutnya volume produksi juga menjadi pemicu naiknya pendapatan perusahaan. "Laba bersih naik sampai double digit dibanding kuartal pertama periode tahun lalu," ungkap Ambono.

Namun sumber di UNSP yang bisa dipercaya menyebutkan, laba bersih BSP kuartal pertama tahun ini menembus angka Rp 220 miliar. Mengacu pada laporan keuangan yang belum diaudit (unaudited) tahun 2010, laba bersih perusahaan imencapai mencapai Rp 787,3 miliar. Dengan pencapaian laba bersih pada kuartal pertama, Ambono optimis, laba bersih perseroan hingga akhir tahun bisa sangat gemuk.

Ambono bilang, selain rencana perluasan lahan, perseroan juga berencana mengembangkan bibit. Saat ini tim riset bibit sedang mengembangkan bibit baru agar bisa menghasilkan pohon sawit yang badannya lebih ringkas. Paling cepat, pengembangan bibit akan direalisasikan tahun depan.

ASII, BFIN dan LPKR langsung bergerak signifikan setelah aksi korporasi

ASII, BFIN dan LPKR langsung bergerak signifikan setelah aksi korporasi
JAKARTA. Tiga saham langsung bergerak signifikan pada transaksi hari ini. Pertama adalah saham milik PT Astra International Tbk (ASII). Saham perusahaan otomotif terbesar di Indonesia ini langsung naik 1,9% ke Rp 60.850. ASSI melejit setelah mendapatkan fasilitas pinjaman dengan tenor tiga tahun. Saham bergerak ke level tertinggi sejak penutupan Agustus 1991.

Saham kedua yang langsung melejit adalah milik PT BFI Finance (BFIN) yang mencetak rekor sejak penutupan 1992. 45% saham BFIN digenggam investor asing yang dipimpin oleh miliuner asal Indonesia yaitu Boy Garibaldi Thohir.

Saham ketiga yang bergerak liar tapi langsung merah adalah milik PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Saham milik group Lippo ini terpangkas 8% ke Rp 690 per saham. LPKR langsung menukik setelah perusahaan berencana menjual saham baru ke Pacific Asia Holdings Ltd sebanyak 1,45 miliar saham.

Saham BFIN langsung melejit ke titik tertinggi sejak 1992

Saham BFIN langsung melejit ke titik tertinggi sejak 1992
JAKARTA. Saham milik PT BFI Finance Tbk (BFIN) naik ke level tertinggi 19 tahun terakhir. Saham melejit setelah miliuner Boy Garibaldi Thohir dan sekelompok investor yang dipimpinnya membeli 45% saham perusahaan multifinance ini.

BFIN yang merupakan perusahaan pembiayaan otomotif langsung naik 4,4% ke Rp 4.175 per saham pada pukul 11:34 WIB. Ini adalah titik tertinggi saham sejak 1992.

Cek, tiga bluechips utama pendongkrak IHSG di sesi pagi!

Cek, tiga bluechips utama pendongkrak IHSG di sesi pagi!
JAKARTA. Aksi beli saham-saham bluechips, terutama sektor aneka industri dan perbankan mendongkrak pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pertama ini.

Data Bloomberg menunjukkan, tiga bluechips utama yang paling banyak diburu selama sesi pagi, yaitu saham Astra International Tbk (ASII), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Penguatan ASII sebesar 1,93%, reli BBRI sebesar 2,36%, dan kenaikan saham BBCA 2,10% menyumbang reli IHSG sebesar 0,42% ke level 3.856.357.

Data Bloomberg menunjukkan, sebanyak 2,12 juta saham ASII yang ditransaksikan. Bahana Securities di posisi teratas pengoleksi saham ini dengan nilai pembelian Rp 77,51 miliar. Diikuti, pembelian Deutsche Securities sejumlah Rp 30,06 miliar, dan Credit Suisse Securities sebesar Rp 25,25 miliar

Sementara, total saham BBRI yang ditransaksikan selama sesi pertama hari ini mencapai 42,6 juta saham. Tiga broker yang paling banyak membeli saham ini, yaitu Credit Suisse Securities senilai Rp 155,79 miliar, Kim Eng Securities sejumlah Rp 37,46 miliar, dan Bahana Securities Rp 27,13 miliar.

Adapun, volume saham BBCA yang ditransaksikan sejumlah 4,05 juta saham. OSK Nusadana Securities menempati poisisi teratas dengan pembelian mencapai Rp 11,03 miliar. Lalu, Bahana Securities dengan nilai pembelian Rp 8,31 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 5,07 miliar.