Selasa, 24 Mei 2011

Ciputra Property akan Bagi Dividen Rp43 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Ciputra Property Tbk (CTRP) akan membagikan dividen 2010 sebesar Rp43 miliar.

Hal itu disampaikan Direktur PT Ciputra Property Tbk (CTRP), Artadinata Djangkar di Jakarta, Selasa (24/5). "Kita akan bagi dividen sebesar Rp7 per saham atau Rp43 miliar dari laba bersih 2010," ujar Artadinata.

Pembagian dividen ini telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pembayaran dividen 2010 akan dilakukan pada Juli 2011. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp106 miliar dan laba bersih sebesar Rp39 miliar pada 2010.

Artadinata mengatakan, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp545 miliar dan laba bersih Rp170 miliar pada 2011. Pendapatan dan laba bersih ini didukung dari proyek Ciputra World dan hotel, apartemen dan perkantoran yang dikelola perseroan.

PT Ciputra Property Tbk menganggarkan modal kerja sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan Ciputra World Jakarta. "Sekitar 90% untuk Ciputra World dan sisa untuk proyek baru yang dimulai pada semester kedua," kata Artadinata.

Selain itu, perseroan juga akan mengatur pinjaman sebesar Rp1,5 triliun pada 2011. Pinjaman ini digunakan untuk penyelesaian Ciputra World. Artadinata menuturkan, pinjaman ini kemungkinan akan ditarik pada akhir tahun 2011. [hid]

BI toleransi penguatan, rupiah perkasa hingga sore ini

BI toleransi penguatan, rupiah perkasa hingga sore ini
JAKARTA. Hingga perdagangan sore ini, rupiah sukses menguat dari level terendahnya dalam sepekan. Spekulasi bank sentral akan menoleransi apresiasi mata uang untuk mengontrol kenaikan harga, kembali menguatkan mata uang Garuda.

Rupiah bergerak menguat 0,2% ke level Rp 8.571 per dollar AS pada pukul 4 sore di Jakarta. Kemarin, rupiah terbenam hingga 0,5% ke level Rp 8.593 per dollar AS.

Tahun ini, rupiah sudah mengalami penguatan 4,7%. Sementara, pada 12 Mei lalu, bank sentral mengatakan pergerakan nilai tukar membantu pembuat kebijakan menekan inflasi tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi. harga konsumen naik di level moderat untuk bulan yang ketiga hingga April lalu.

Head of treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, keperkasaan rupiah mengikuti mata uang regional, setelah kemarin tumbang. "Bank sentral menggunakan mata uang sebagai senjata mengontrol inflasi. Bank Indonesia nyaman dengan posisi rupiah di bawah Rp 8.600 per dollar AS," ungkapnya.

Sementara, data Inter-Dealer Market Association menyebutkan, hingga sore ini, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 naik tiga basis poin menjadi 7,50%. Sementara, kepemilikan asing di surat utang pemerintah meningkat 1,6% di bulan ini yaitu menjadi Rp 225 triliun hingga 20 Mei.

Nunggak Dana Nasabah, Pemegang Saham Bakrie Life Diultimatum

Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) akan memanggil pemegang saham beserta manajemen PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) jika belum juga membayarkan cicilan dana pokok nasabah hingga tenggat waktu di akhir Mei 2011.

"Kemarin sudah kita panggil manajemennya dan mereka berkomitmen untuk membayar kembali kewajiban cicilan dana pokok kepada nasabah sesuai komitmen. Maka kita masih menunggunya," ujar Ketua Bapepam Nurhaida ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/5/2011).

Dikatakan Nurhaida, Bapepam masih akan menunggu hingga akhir Mei 2011 mengenai komitmen tersebut.

"Jika memang tidak ada pemberitahuan serta tidak ada pelunasan pembayaran cicilan dana pokok maka bukan hanya manajemen namun pemegang saham akan dipanggil," tambahnya.

Lebih jauh Nurhaida mengungkapkan pemegang saham Bakrie Life yang akan dipanggil salah satunya yakni Bakrie Capital Investment (BCI). "BCI salah satu pemegang sahamnya memang," katanya.

Terkait dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan Bakrie Life, Nurhaida mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kementerian Tenaga Kerja dan pengadilan jika memang ada gugatan. Belum lagi, Bakrie Life dituntut oleh karyawannya karena membayar uang pesangon dengan surat utang.

"Soal PHK kita serahkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan pengadilan. Yang jelas kita berusaha mengikuti terus komitmen pembayaran dana ke nasabahnya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Bakrie Life baru membayarkan kembali tunggakan kepada nasabah Diamond Investa. Namun Bakrie Life hanya membayar bunga tertunggak pada periode Juli 2010 hingga Februari 2011 dengan jumlah Rp 17 miliar. Cicilan dana pokok nasabah yang belum dibayar dijanjikan akan dilunasi pada akhir April 2011.

Sebelumnya pula, manajemen menjanjikan pembayaran tunggakan bunga dari Juli 2010 sampai Desember 2010 pada 28 Januari 2011. Bakrie Life juga menyatakan akan membayarkan dana pokok nasabah Diamond Investa di akhir Maret 2011.

Bakrie Life menderita gagal bayar produk asuransi berbasis investasi dengan nama Diamond Investa sebesar Rp 360 miliar. Sesuai SKB, manajemen Bakrie Life menawarkan skema pengembalian dana pokok sebesar 25% di 2010, 25% di 2011, dan sisanya 50% di 2012.

Sebanyak 25% di 2010 dibayar empat kali setiap akhir triwulan, demikian juga di 2011, dan sisanya 50% di Januari 2012 namun nasabah kembali gigit jari karena SKB tidak diindahkan oleh manajemen.

Skema pembayaran Angsuran Pokok dana tersebut yakni Maret 2010 (6,25%), Juni 2010 (6,25%), September 2010 (6,25%), Desember 2010 (6,25%), Maret 2011 (6,25%), Juni 2011 (6,25%), September 2011 (6,25%), Desember 2011 (6.25%), dan terakhir pada Januari 2012 (50%). Cicilan dana pokok baru dibayarkan dua kali yakni Maret 2010 dan Juni 2010. Cicilan pokok pada September 2010 belum dibayarkan berikut bunga dari Juli 2010 sampai November 2010.

Sehingga Bakrie Life masih mempunyai sisa utang kurang lebih senilai Rp 290 miliar kepada 250 nasabah Diamond Investa yang menginvestasikan
dananya di atas Rp 200 juta.

Sampai dengan kini, perusahaan asuransi milik Grup Bakrie tersebut terancam dicabut izin usahanya. Pasalnya, Bapepam-LK mencatat Bakrie Life termasuk ke dalam perusahaan yang bermodal di bawah Rp 40 miliar, dan sesuai ketentuan hingga Maret 2011 perusahaan asuransi harus memenuhi batas permodalan tersebut.

(dru/dnl)

Dividen CTRS Sebesar Rp13 Per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) akan membagi dividen 2010 sebesar Rp25 miliar atau Rp13 per saham.

Hal itu disampaikan Direktur PT Ciputra Surya Tbk Nanik Joejawati, Selasa (24/5). "Kita akan membagikan dividen 30% dari laba bersih 2010. Dividen yang akan dibayar Rp13 per saham," tutur Nanik.

Lebih lanjut Nanik mengatakan, pembayaran dividen akan dilakukan pada 28 Juni 2011. Seperti diketahui, perseroan akan membagikan laba bersih sebesar Rp87 miliar dan pendapatan sebesar Rp593 miliar pada 2010.

Untuk pengembangan usaha, Nanik menuturkan, perseroan menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp560 miliar pada 2011. Komposisi belanja modal itu sekitar Rp400 miliar digunakan untuk belanja modal rutin, sekitar Rp100 miliar untuk akuisisi lahan, dan Ciputra World sebesar Rp60 miliar. "Dana belanja modal dari kas dan pinjaman bank, dan penjualan apartemen," ujar Nanik.

Perseroan mendapatkan pinjaman untuk belanja modal sebesar Rp480 miliar di mana pinjaman yang sudah ditarik sebesar Rp255 miliar dan belum ditarik sebesar Rp225 miliar. [hid]

Pemulihan Ekonomi Terhambat, Bursa Asia Berayun

Headline
INILAH.COM, Sydney - Bursa saham Asia menguat, meredam penurunan tiga hari berturut-turut, karena naiknya harga komoditas setelah Goldman Sachs Group Inc menyarankan beli komoditas minyak, tembaga dan seng.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 131,90, setelah turun 0,4% sebelumnya. Sekitar lima saham naik untuk setiap empat yang jatuh. Indeks meluncur pekan lalu untuk pekan ketiga beruturt-turut, karena krisis utang Yunani, kontraksi ekonomi Jepang, dan data ekonomi AS yang mengewakan, yang memicu kekhawatiran pemulihan global.

Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,3%, indeks Nikkei 225 naik 0,2% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,1%. Komposit Shanghai memasuki koreksi setelah anjlok 10% dari level tertinggi 5 bulan pada 18 April.

Nader Naeimi, analis AMP Capital Investors Ltd, yang berbasis di Sydney mengatakan, pasar cukup gelisah, "Data bertiup panas dan dingin, sehingga untuk sementara ini akan menjadi kasus dua naik , , satu turun."

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3%. Indeks turun 1,2% di New York kemarin, terbesar sejak 16 Maret karena merosotnya komoditas di tengah kekhawatiran memburuknya krisis utang Eropa dan tersendatnya pemulihan ekonomi global.

Korea Zinc, yang juga menghasilkan emas dan perak, naik 6,6% di Seoul. Jiangxi Copper Co, produsen logam terbesar China naik 1,4% di Hong Kong. CNOOC Ltd, produsen minyak lepas pantai terbesar China, naik 1,1% di Hong Kong.

Goldman Sachs menyarankan membeli minyak, tembaga dan seng, meskipun telah memangkas proyeksi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi Asia. Broker tersebut menyarankan kembali ke bahan baku, setelah bulan lalu menganjurkan kepada investor untuk menjual tembaga dan minyak.

Goldman mengangkat proyeksi minyak mentah berjangka Brent untuk tiga, enam dan 12 bulan karena pemangkasan pasokan Libya akan menyebabkan merosotnya kapasitas produksi cadangan dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Harga minyak naik 1,3% di New York hari ini, membalikkan penurunan sebelumnya, sedangkan tembaga naik 1,6% di London Metal Exchange.

Sony rally 2,7% di Tokyo, memimpin kenaikan saham teknologi di Asia. Eksportir elektronik terbesar Jepang ini melaporkan kerugian bersih setahun penuh dari 260 miliar yen (US$ 3,2 miliar) untuk tahun fiskal yang lalu, dan berharap dapat beralih ke laba fiskal pada 2011.

Li & Fung Ltd, pemasok untuk pengecer termasuk Wal-Mart Stores Inc, tergelincir 2,7% di Hong Kong. Hal ini karena laporan sinyal pertumbuhan ekonomi di AS dan Eropa yang melambat. Di Sydney, James Hardie Industries SE , penjual rumah terbesar AS, turun 0,2%, sementara Billabong International Ltd, produsen surfwear terbesar dunia, turun 1,5%.

Indikator aktivitas ekonomi Federal Reserve Bank of Chicago tak terduga turun di bawah nol pada April. Indeks nasional, yang mengacu pada 85 indikator ekonomi, minus 0.45 pada April dibandingkan 0,32 pada Maret. Angka di bawah nol menunjukkan pertumbuhan di bawah-tren dalam perekonomian nasional.

Fumiyuki Nakanishi, strategist SMBC Friend Securities Co di Tokyo mengatakan, pemulihan ekonomi AS akan berhenti,"Momentum kehilangan kekuatan di Eropa, dan di China. Serta ada rasa hati-hati terhadap ekonomi global."

Di Eropa, layanan dan pertumbuhan manufaktur melambat lebih dari prediksi ekonom pada Mei. Sebuah indeks komposit berdasarkan survei terhadap manajer pembelian di area euro di kedua industri turun ke posisi terendah tujuh bulan 55,4 dari 57,8 pada April. Markit Economics yang berbasis di London mengatakan kemarin.

Itu penurunan terbesar sejak November 2008 dan kurang dari estimasi para ekonom dengan angka 57,3. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi. [mdr]

Profit Taking Dolar AS Dongkrak Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (24/5) ditutup menguat 13 poin (0,15%) ke level 8.565/8.569 per dolar AS dari posisi kemarin 8.578/8.584.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, penguatan rupiah hari ini semata dipicu oleh faktor pasar yang merealisasikan keuntungan (profit taking) atas dolar AS di kawasan Asia. Pasalnya, mata uang AS ini telah menguat tajam terhadap euro ke level US$1,3968 pada perdagangan kemarin.

Karena itu, dia menegaskan, penguatan rupiah hari ini murni profit taking atas dolar AS. Buktinya, dolar AS tak punya tenaga untuk melanjutkan penguatan. "Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.560 dan terlemahnya 8.572 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (24/5).

Pada dasarnya, lanjut Daru, pesimisme masih menghantui pasar. Sebab, rupiah sangat terpengaruh oleh pergerakan mata uang di dunia terutama euro dan poundsterling yang masih berada dalam tekanan. "Artinya, meski hari ini positif masih berada di kisaran rendah dibandingkan pekan lalu," tandasnya.

Apalagi, data fundamental ekonomi yang akan dirilis hari sudah diekspektasikan negatif sehingga membebani pergerakan mata uang di zona euro. "Kondisi itu, memperparah kekhawatiran pasar atas krisis utang di Yunani," imbuh Daru.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4095 bahkan sepanjang perdagangan sempat mencapai US$1,4193 setelah menguat ke level US$1,3968 kemarin," imbuh Daru.

Saham ENRG Teraktif Diperdagangkan Selasa (24/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Energi Mega Persada Tbk (ENRG) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 4.789 kali senilai Rp168,1 miliar dengan volume 889,6 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Selasa (24/5). IHSG ditutup naik 7,4 poin atau 0,2% ke 3.785,94. Volume perdagangan mencapai 7,1 miliar saham senilai Rp4,08 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp439,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,4 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1 triliun.

Urutan kedua saham KRAS dengan transaksi sebanyak 4.542 kali senilai Rp31,04 miliar dengan volume perdagangan mencapai 27,3 juta saham. Urutan ketiga saham BORN dengan transaksi sebanyak 3.450 kali senilai Rp153,1 miliar dengan volume perdagangan mencapai 103,5 juta saham. Urutan keempat saham BNBR dengan transaksi sebanyak 2.985kali senilai Rp83,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 1.05 miliar saham.

Urutan kelima saham ELTY dengan transaksi sebanyak 2.881 kali senilai Rp71,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 432,8 juta saham. Urutan keenam saham DEWA dengan transaksi sebanyak 2.526 kali senilai Rp50,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 516,9 juta saham. Urutan ketujuh saham ASII dengan transaksi sebanyak 2.343 kali senilai Rp247,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 4,2 juta saham.

Urutan kedelapan saham BBRI dengan transaksi sebanyak 2.160 kali senilai Rp218,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 35,2 juta saham. Urutan kesembilan saham BUMI dengan transaksi sebanyak 2.030 kali senilai Rp210,02 miliar dengan volume perdagangan mencapai 2,8 juta saham. Urutan kesepuluh saham POLY dengan transaksi sebanyak 2.021 kali senilai Rp18,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 46,9 juta saham.

BNBR Lengkapi Dokumen Kuasi Reorganisasi

Headline
INILAH,COM, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) optimis pelaksanaan kuasi reorganisasi akan tetap berjalan sesuai rencana dan selesai tahun ini.

Untuk mewujudkan agenda tersebut, perseroan telah menyampaikan rencana kuasi reorganisasi kepada Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dalam diskusi dengan pihak Regulator, BNBR telah mendapat banyak masukan positif terkait dengan rencana kuasi reorganisasi tersebut.

Menurut Bobby Gafur Umar, Direktur Utama & Chief Executive Officer BNBR, saat ini BNBR sedang menyelesaikan seluruh dokumen dan prasyarat administratif demi terselenggaranya kuasi reorganisasi. "Kami sedang menyiapkan data dan dokumentasi yang dibutuhkan agar pelaksanaan kuasi reorganisasi bisa berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku," kata Bobby.

Melalui kuasi reorganisasi neraca keuangan BNBR diharapkan bakal semakin sehat. Akibat krisis moneter tahun 1997 dan krisis finansial global di tahun 2008, per 31 Desember 2010 BNBR mengalami defisit sebesar Rp38,2 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp27,7 triliun merupakan defisit Perseroan yang diakibatkan oleh kerugian investasi paska krisis tahun 2008.

"Kami bekerja keras agar program Kuasi Reorganisasi ini berjalan lancar. Sebab, dampaknya sangat positif bagi para investor BNBR," jelasnya.

Bobby menjelaskan, Perseroan akan mendapatkan banyak manfaat dari pelaksanaan Kuasi Reorganisasi. Di antaranya nilai buku BNBR memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya tanpa dibebani defisit. Perseroan juga dapat menilai kembali seluruh aset dan kewajiban, serta dapat membagi dividen kepada pemegang saham di masa datang.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup positif, BNBR sangat optimis kinerja usahanya juga akan semakin membaik di tahun ini. Per 31 Desember 2010, pendapatan BNBR tumbuh 71,78% dari Rp7,63 triliun (2009) menjadi Rp13,10 triliun tahun lalu. Laba usahanya pun meningkat 39,01% menjadi Rp975,85 miliar. [hid]

Regional Tulari Sentimen Positif Pada IHSG

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG berhasil berbalik arah menguat menjelang penutupan, seiring membaiknya bursa regional. Investor lokal mulai kembali masuk, meski sangat berhati-hati.

Pada perdagangan Selasa (24/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,49 pouin (0,2%) ke 3.785,94, dengan intraday terendah di 3.765,98 dan tertinggi di 3.786,01. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 0,14 poin (0,02%) ke 673,53.

Indeks bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Dibuka melemah 0,17% ke level 3.772, indeks sempat menguat menembus 3,785, sebelum akhirnya kembali turun ke 3.771 pada sesi siang. Meski sepanjang sesi dua terus memerah, IHSG menjelang penutupan berhasil rebound tipis dan ditutup di angka 3.785.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, IHSG berhasil naik didukung faktor teknikal. Namun, reboundnya ternyata tidak terlalu besar. “Pelaku pasar sepertinya masih ekstra hati-hati setelah kemarin sell off besar-besaran,” ujarnya.

Menurutnya, posisi dari aliran dana asing hari ini masih negatif. Asing mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp439 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1,442 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,002 triliun. Tekanan jual di saham Astra International (ASII) juga masih berlanjut. “Ini yang membuat IHSG tidak bisa naik banyak,” katanya.

Bursa AS semalam ditutup melemah lebih dari 1% karena sentimen negatif dari utang Eropa, akibat penurunan rating Yunani dan kemungkinan penurunan rating Italia oleh Standard & Poor’s. Sentimen negatif lain berasal dari kalahnya partai berkuasa di Spanyol dalam pemilu serta penurunan pertumbuhan produksi industri Eropa menjadi 6,8% ketimbang bulan sebelumnya 14,4%.

Namun, bursa Asia sore ini didominasi penguatan. Terutama karena Goldman Sach menyatakan harga komoditas berpotensi naik ke depan dan harga minyak pagi tadi berhasil rebound ke kisaran US$98/barel.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 7,14 miliar lembar saham, senilai Rp 4,284 triliun dan frekuensi 115.428 kali. Sebanyak 165 saham naik, 67 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 12.500, Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 12.200, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 450 ke Rp 46.700, dan Sarana Menara (TOWR) naik 350 ke Rp 10.750.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 2.500 ke Rp 15.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.100 ke Rp 58.100, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 450 ke Rp 16.100, dan Indospring (INDS) turun Rp 375 ke Rp 3.725.

Bursa regional Asia didominasi penguatan. Indeks Hang Seng naik 19,76 poin (0,09%) ke level 22.730,78. Indeks Nikkei 225 menguat 16,54 poin (0,17%) ke level 9.477,17, indeks Straits Times naik 0,27% ke level 3.119,01 dan indeks Kospi di Seoul mengbuat 0,29% ke 2.061,76. Hanya indeks Komposit Shanghai yang melemah 6,96 poin (0,25%) ke level 2.767,61. [mdr]

BNBR optimistis pelaksanaan kuasi reorganisasi bisa kelar tahun ini

BNBR optimistis pelaksanaan kuasi reorganisasi bisa kelar tahun ini
JAKARTA. Rencana kuasi reorganisasi PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) masih terus bergulir meskipun meleset dari jadwal semula. Bahkan, BNBR optimistis pelaksanaan kuasi reorganisasi akan dapat diselesaikan tahun ini.

Untuk mewujudkan agenda tersebut, perseroan telah menyampaikan rencana kuasi reorganisasi kepada Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dalam diskusi dengan pihak regulator, BNBR telah mendapat banyak masukan positif terkait dengan rencana kuasi reorganisasi tersebut.

Bobby Gafur Umar, Direktur Utama & Chief Executive Officer BNBR, mengatakan saat ini BNBR sedang menyelesaikan seluruh dokumen dan prasyarat administratif demi terselenggaranya kuasi reorganisasi. "Kami sedang menyiapkan data dan dokumentasi yang dibutuhkan agar pelaksanaan kuasi reorganisasi bisa berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku," kata Bobby.

Melalui kuasi reorganisasi neraca keuangan BNBR diharapkan bakal semakin sehat. Asal tahu saja, akibat krisis moneter tahun 1997 dan krisis finansial global di tahun 2008, per 31 Desember 2010 BNBR mengalami defisit sebesar Rp 38,2 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 27,7 triliun merupakan defisit perseroan yang diakibatkan oleh kerugian investasi pasca krisis tahun 2008.

BNBR yakin, pelaksanaan kuasi reorganisasi akan berdampak positif bagi perusahaan. Di antaranya nilai buku BNBR memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya tanpa dibebani defisit. Perseroan juga dapat menilai kembali seluruh aset dan kewajiban, serta dapat membagi dividen kepada pemegang saham di masa datang.

Inilah daftar bluechips yang menyelamatkan indeks pada penutupan sore

Inilah daftar bluechips yang menyelamatkan indeks pada penutupan sore
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang volatile rupanya berakhir positif di sesi sore. Pada pukul 16.00, indeks ditutup dengan pertambahan 7,49 poin menjadi 3.785,94. Aksi borong sejumlah saham bluechips menjadi salah satu pemicunya. Mereka adalah:

- PT Sinar Mas Multiartha (SMMA)

Saham SMMA ditutup dengan kenaikan 13,54% menjadi Rp 2.725 di sesi II. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: BNI Securities senilai Rp 37,25 juta, Indo Premier Securities senilai Rp 24,8 juta, dan Reliance Securities senilai Rp 13,5 juta.

- PT Telkom Indonesia (TLKM)

Saham TLKM ditutup dengan kenaikan 1,32% menjadi Rp 7.650 di sesi II. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 41,87 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 38,74 miliar, dan CIMB Securities senilai Rp 15,46 miliar.

- PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Saham PGAS ditutup dengan kenaikan 1,92% menjadi Rp 3.975 di sesi II. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: Kim Eng Securities senilai Rp 16,72 miliar, CIMB Securities senilai Rp 12,48 miliar, dan Merrill Lynch senilai Rp 6,67 miliar.

- PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA)

Saham PTBA ditutup dengan kenaikan 1,67% menjadi Rp 21.250 di sesi II. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: Merrill Lynch senilai Rp 3,20 miliar, OSK Nusadana Securities senilai Rp 2,51 miliar, dan PT CItigroup Securities senilai Rp 2,13 miliar.

- PT Borneo Lumbung Energi (BORN)

Saham BORN ditutup dengan kenaikan 2,76% menjadi Rp 1.490 di sesi II. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 18,44 miliar, Trimegah Securities senilai Rp 7,74 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 7,68 miliar.

IHSG Menguat 0,2% Seiring Bursa Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (24/5) ditutup naik 7,4 poin atau 0,2% ke 3.785,94. Volume perdagangan mencapai 7,1 miliar saham senilai Rp4,08 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 165 saham naik, 67 saham turun dan 88 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp439,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,4 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1 triliun.

Indeks JII naik 0,6 poin ke 524,8, indeks ISSI turun 0,06 poin ke 121,9 dan indeks LQ45 naik 0,01 poin ke673,4. Penguatan ditopang kenaikan sektor perkebunan yang naik 29,8 disusul sektor pertambangan naik 13,4 poin ke 3.200,7.

Sepanjang sesi I indeks berada di zona negatif. Penguatan terjadi beberapa menit menjelang penutupan. Hal ini mengikutip bursa Eropa yang menguat karena kenaikan harga logam dan kenaikan minyak mentah di perdagangan Asia.

Menurut analis saham BNI Securities, indeks masih dalam fase konsolidasi karena kondisi overbought dalam sebuah uptrend. Selama ini IHSG tertekan karena sentimen negatif dari eksternal. Namun setelah regional dan global menguat maka indeks akan mengikutinya. "Karena sentimen negatif bersumber dari eksternal seperti Eropa, China dan AS dan penurunan harga komoditas," katanya kepada INILAH.COM.

Saham yang mengalami penguatan seperti saham GYDR naik Rp500 ke Rp12.500, MYOR naik Rp500 ke Rp12.200, ITMG naik Rp450 ke Rp46.700, PTBA naik Rp350 ke Rp21.250, TOWR naik Rp350 ke Rp10.750, SMMA naik Rp325 ke Rp2.725, AALI naik Rp200 ke Rp23.350, SMAR naik Rp200 ke Rp6.800, CLPO naik Rp150 ke Rp1.050, ISAT naik Rp150 e Rp5.350, UNTR naik Rp150 ke Rp22.150, BTPN naik Rp125 ke Rp3.000.

Saham yang masih tertekan seperti saham DSSA turun Rp2.500 ke Rp15.500, ASII turun Rp1.100 ke Rp58.100, AUTO turun Rp450 ke Rp16.100, INDS turun Rp375 ke Rp3.725, MBAI turun Rp350 ke Rp24.600, GGRM turun Rp300 ke Rp43.400, SCMA turun Rp200 ke Rp4.400.

Lonjakan sektor agrikultur berhasil menggiring indeks ke teritori positif

Lonjakan sektor agrikultur berhasil menggiring indeks ke teritori positif
JAKARTA. Setelah mendapat tekanan hebat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif. Pada pukul 16.00, IHSG tercatat naik 0,20% menjadi 3.785,94.

Mayoritas sektor menghijau. Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain sektor agrikultur dengan lonjakan 1,31%. Baru kemudian disusul oleh sektor infrastruktur dan sektor konstruksi dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,1% dan 1%.

Kendati begitu, ada pula sektor yang memerah, yakni sektor industri lain-lain sebesar 1,57%, sektor manufaktur turun 0,48%, dan sektor consumer goods yang turun 0,39%.

Tiga saham yang berhasil menduduki posisi top gainers adalah PT Asia Pacific Fibers (POLY) naik 25% menjadi Rp 425, PT Colorpak Indonesia (CLPI) naik 18% menjadi Rp 1.060, dan PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) naik 17% menjadi Rp 305.

Sementara itu, posisi top losers dihuni oleh PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas (SAIP) turun 29% menjadi Rp 91, PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) turun 14% menjadi Rp 15.500, dan PT Indospring (INDS) turun 9% menjadi Rp 3.725.

Analis: Harga minyak tak akan bertahan lama di atas level US$ 130 sebarel

Analis: Harga minyak tak akan bertahan lama di atas level US$ 130 sebarel
LONDON. Consultant Petromatrix GmbH berpendapat, harga minyak dunia tidak akan lama berada di atas level US$ 130 per barel. Pasalnya, tingginya harga minyak akan mengurangi tingkat permintaan.

Pernyataan tersebut diungkapkan menanggapi prediksi Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc yang memprediksi harga minyak akan menanjak ke posisi US$ 130 sebarel tahun depan.

"Apa yang kita ketahui dari kejadian di tahun 2008 dan awal 2011 adalah, pada level US$ 130, ada penurunan permintaan minyak secara besar-besaran," jelas Olivier Jakob, managing director Petromatrix.

Sekadar informasi, kontrak harga minyak jenis Brent di London diperdagangkan di posisi US$ 111 per barel. Pada 11 April lalu, harga minyak sudah menanjak di level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir di atas level US$ 127 per barel.

Pada Juli 2008, harga minyak jenis Brent naik ke level tertinggi sepanjang sejarah di posisi US$ 147,50 per barel. Namun, hanya dalam kurun waktu dua bulan, harga minyak tersebut anjlok hingga 51%.

Saham Komoditas Diincar, IHSG Rebound Tipis 7 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dengan mencetak kenaikan tipis 7 poin atas penguatan saham-saham berbasis komoditas. Indeks juga terbawa arus penguatan bursa-bursa regional.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 8.570 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.580 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 5,944 poin (0,15%) ke level 3.772,510 atas pelemahan bursa global dan regional.

Indeks langsung bergerak labil di tengah sentimen negatif tersebut. Sempat naik ke posisi tertinggi di 3.785,745, namun sempat juga jatuh ke zona merah.

Profit taking masih terjadi di beberapa saham unggulan, terutama sektor konsumer dan finansial. Namun juga perburuan terjadi di saham-saham berbasis komoditas.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi tipis 6,980 poin (0,19%) ke level 3.771,474. Indeks ketinggalan rebound mayoritas bursa-bursa Asia.

IHSG tidak bisa mengimbangi laju oenguatan bursa-bursa di Asia dan malah terus terpuruk di zona merah hingg di posisi 3.765.982. Saham-saham komoditas, terutama perkebunan menjadi penopang jatuhnya bursa.

Menutup perdagangan, Selasa (24/5/2011), IHSG naik tipis 7,489 poin (0,19%) ke level 3.785,943. Sementara Indeks LQ 45 menguat 0,135 poin (0,02%) ke level 673,536.

Menjelang penutupan, aksi beli marak terjadi di saham-saham unggulan. Hal ini mendorong banyak indeks sektoral yang balik arah ke zona hijau.

Hampir semua indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat dipimpin oleh sektor agrobisnis. Namun masih ada juga sektor yang menjadi pemberat bursa yaitu konsumer, aneka industri, perdagangan dan manufaktur.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 115.428 kali pada volume 7,14 miliar lembar saham senilai Rp 4,284 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 67 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Meski cetak rebound, pemodal asing justru banyak melarikan duitnya keluar lantai bursa. Transaksi investor asing tercatata melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 434,775 miliar di seluruh pasar.

Mayoritas bursa regional mampu mencetak poin tipis di tengah masih adanya sentimen negatif krisis utang Eropa yang bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dunia. Bursa Jepang terbantu oleh saham-saham industri perkakas dan peralatan konsumer yang banyak diburu investor.

Bursa China masih terjebak di zona merah atas ketidakpastian sinyal kebijakan ekonomi makro pemerintah setempat dan kekhawatiran lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 6,96 poin (0,25%) ke level 2.767,61.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 19,76 poin (0,09%) ke level 22.730,78.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 16,54 poin (0,17%) ke level 9.477,17.
  • Indeks Straits Times naik 7,54 poin (0,24%) ke level 3.118,02.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 12.500, Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 12.200, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 450 ke Rp 46.700, dan Sarana Menara (TOWR) naik 350 ke Rp 10.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 2.500 ke Rp 15.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.100 ke Rp 58.100, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 450 ke Rp 16.100, dan Indospring (INDS) turun Rp 375 ke Rp 3.725.

(ang/qom)

Kecemasan akan suplai kedelai membuat harga CPO menanjak

Kecemasan akan suplai kedelai membuat harga CPO menanjak
KUALA LUMPUR. Kontrak harga crude palm oil (CPO) hari ini menanjak. Siang tadi, kontrak harga CPO untuk pengantaran Agustus naik 1% menjadi 3.388 ringgit atau US$ 1.109 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Pada pukul 15.55, kontrak yang sama berada di posisi 3.377 ringgit.

Jika dihitung, dalam kurun waktu setahun terakhir, harga CPO sudah naik sebesar 36%. Menurut Arhnue Tan, senior investment analyst ECM Libra Investment Bank Bhd, melonjaknya harga CPO karena ada risiko mengangkut suplai kedelai di AS seiring perlambatan proses penanaman. Memang, penanaman kedelai di AS tahun ini terganggu akibat cuaca buruk.

Asal tahu saja, CPO dan minyak kedelai merupakan barang pengganti pada makanan dan bahan bakar.

Harga Logam Naik, Dorong Bursa Eropa Menguat

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (24/5) menguat dengan kenaikan harga logam sehingga mengurangi kekhawatiran investor terhadap krisis utang Eropa.

Indeks FTSE naik 17,3poin atau 0,3% ke 5.853, indeks DAX naik 38,3 poin atau 0,5% ke 7.159,9 dan indeks CAC naik 15,4 poin atau 0,3% ke 3.922,4. Sedangkan bursa Asia berrgerak mixed seperti indeks Hang Seng naik 0,09% ke 22.730, indeks Nikkei naik 0,1%, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.767,06 dan indeks ASX naik 0,3% 4.628,8.

Sikap hati-hati para investor bertambah dengan penilaian bearish terhadap restrukturisasi utang Yunani oleh Moody's. Pada perdagangan kemarin, bursa Eropa telah turun 1,7% karena sentimen tersebut.

Para analis memperkirakan dalam jangka panjang prospek indeks masih positif. "Ekonomi global masih membaik dengan kondisi perusahaan sangat sehat dan memiliki banyak uang tunnai di nerasa selama mereka masih terus memberikan keuntungan. Itu akan membantu pasar," kata Philippe Gijsels, Kepala Riset BNP Paribas Fortis Global Market di Brussel.

Namun investor harus berhati-hati dalam bertransaksi di bursa dan harus memastikan masih memiliki dana tunai.

Krisis Eropa membuat UBS pangkas prediksi euro atas dollar

Krisis Eropa membuat UBS pangkas prediksi euro atas dollar
LONDON. UBS AG memangkas prediksi pergerakan euro terhadap dollar dalam satu bulan ke depan. Alasannya, krisis gagal bayar Eropa kian memburuk dan saat ini sudah memasuki masa akhir pembelian aset oleh the Federal Reserve AS.

"Kami meramal euro masih akan tertekan untuk beberapa waktu ke depan. Sebab, momentum untuk menguat sangat sulit terjadi di tengah kondisi sulit di Eropa saat ini. Selain itu, the Fed juga berencana menghentikan QE2 sesuai rencana," urai currency strategist Geoffrey Yu di London.

UBS memangkas prediksi euro dalam satu bulan ke depan menjadi US$ 1,40 dari sebelumnya US$ 1,48. Catatan saja, pada pukul 06.38 waktu London, nilai tukar euro berada di posisi US$ 1,4069.

Dari Konglomerat CPRO ke BUMD

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Suka atau tidak suka, PT Central Proteinaprima CPRO mesti melepas tambak andalannya. Kekurangan produksi akan ditutup dengan menggenjot produksi udang dari dua kompleks tambak lainnya.

Sudah hampir 11 bulan pemegang saham PT Central Proteinaprima (CPRO) menunggu, tapi tanda-tanda perdagangan dibuka kembali masih belum tampak. Belakangan, manajemen perusahaan yang mengelola tambak udang terbesar di Asia Tenggara ini kelihatan akan menyerah.

Tambak terbesarnya, yang berada di bawah bendera PT Aruna Wijaya Sakti (AWS), akan dilepaskan. Itu lantaran manajemen CPRO sudah tak melihat lagi kemungkinan untuk berdamai dengan pengurus petani plasma yang beranggotakan 7.000 orang tersebut.

“Kami menyerah,” kata seorang manajer CPRO. Masa depan AWS, kata dia, kini berada di tangan pemerintah. Kementrian Kelautan dan Perikanan sudah mulai menghitung, bahwa pengambil-alihan AWS membutuhkan dana sekitar Rp3 triliun. Dana sebesar itu, kata Menteri Fadel Muhammad, akan diupayakan dari kredit beberapa bank BUMN yang akan diambil Badan Usaha Milik Negara yang sebentar lagi akan dibentuk.

Namun, untuk sementara, pemerintah akan memberdayakan plasma yang ada dengan mengalirkan listrik yang, sejak 7 Mei lalu, diputus CPRO. Dana kebutuhan untuk pengadaan setrum ini diprediksi mencapai sekitar Rp270 miliar setahun.

Sebenarnya, CPRO masih menyayangi kalau AWS sampai lepas dari tangannya. Sebab, sejak diambil di 2007, produksi tambak ini sudah naik lebih dari 10 kali lipat, dari 1.300 ton menjadi 14 ribu ton (2010).

Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh mayoritas petani plasma. Sebab, mereka kehilangan pendapatan yang cukup besar, Rata-rata Rp40 juta per empat bulan. “Tapi kami sudah tak tahan lagi menghadapi oknum-oknum petani plasma,” kata sang manajer.

Untuk menutupi hilangnya produksi dari AWS, yang mencapai 27% dari total produksi, CPRO kini berupaya menggenjot hasil panen dari tambak Centralpertiwi Bahari dan Wachyuni Mandira. Dua tambak ini diharapkan bisa mempertahankan tingkat produksi CPRO di level 51.500 ton. [mdr]

Setelah sempat terjerembab, jelang sore bursa Asia bangkit

Setelah sempat terjerembab, jelang sore bursa Asia bangkit
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia tampak melesat. Padahal, bursa Asia dilanda aksi jual selama tiga hari berturut-turut. Penyebab kenaikan bursa Asia sore ini terkait dengan lonjakan harga komoditas akibat rekomendasi Goldman Sachs.

Pada pukul 14.52 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi 131,99. Padahal sebelumnya, bursa Asia sempat terjerembab 0,4%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3%, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,2%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Sedangkan indeks Hang Seng Hongkong tak banyak mengalami perubahan.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia di antaranya: Korea Zinc Co naik 6,6%, Jiangxi Copper Co naik 0,6%, Sony naik 2,9%, dan Li & Fung Ltd turun 2,6%.

"Pasar saat ini bergerak volatil. Sejumlah data positif dan negatif membuat bursa Asia naik turun," jelas strategist AMP Capital Investor Nader Naeimi.

Setelah melorot empat hari, sore ini bursa Jepang ditutup dengan senyuman

Setelah melorot empat hari, sore ini bursa Jepang ditutup dengan senyuman
TOKYO. Setelah tadi pagi dilanda aksi jual, bursa Jepang akhirnya ditutup dengan kenaikan. Pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2% menjadi 9.477. Ini merupakan kenaikan pertama setelah melorot selama empat hari berturut-turut. Sementara itu, indeks Topix naik 0,2% menjadi 819,16.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Jepang antara lain: Electricity and gas suppliers yang mengalami kenaikan terbesar dalam indeks Topix. Lantas, ada pula Chubu Electric Power Co yang naik 3,6%, Nippon Yusen KK naik 3,4%, dan Toshiba Corp naik 2,1%.

CSAP patok ttarget pendapatan 2011 mencapai Rp 4 triliun

CSAP patok ttarget pendapatan 2011 mencapai Rp 4 triliun
JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) menargetkan penjualan konsolidasi perseroan tahun ini tumbuh 20% dibandingkan tahun 2010 menjadi Rp 4 triliun.

Untuk mencapai target tersebut CSAP bakal fokus mengembangkan segmen distribusi dengan membuka cabang-cabang baru. Perusahaan yang membawahi outlet Mitra 10 ini akan menambah tiga cabang distribusi baru bahan bangunan di Banyuwangi, Palangkaraya, dan Sukabumi.

Sampai saat ini CSAP telah memiliki 44 cabang distribusi untuk bagan bangunan, produk kimia dan consumer goods. Selain itu, CSAP juga memiliki 18 outlet ritel modern Mitra 10 dan lima showroom SB Furniture. Sebagaimana diketahui CSAP memiliki dua segmen usaha utama yakni distribusi dan ritel modern.

"Dari segmen distribusi kami menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% menjadi sekitar Rp 3,2 triliun dibandingkan tahun lalu. Sementara dari segmen ritel modern diharapkan bakal tumbuh 30% menjadi Rp 921 miliar," ujar Sekretaris CSAP Idrus Widjajakusuma, Selasa, (24/5).

Optimisme CSAP tak lepas dari asumsi pertumbuhan industri properti yang diperkirakan tumbuh di atas 20% tahun ini, membaiknya daya beli masyarakat, dan inflasi yang masih terkendali.

Hingga kuartal I 2011 penjualan dari segmen distribusi CSAP mencapai Rp 764 miliar atau naik 28%. Segmen ini menyumbang 77% terhadap total pendapatan CSAP.

Masih di periode yang sama, kontribusi pendapatan dari segmen ritel modern sebesar Rp 224 miliar atau naik 44% dibandingkan pendapatan kuartal I 2010.

"Total peningkatan penjualan konsolidasi perseroan pada kuartal pertama 2011 sebesar 32% dibandingkan kuartal I tahun lalu," jelas Idrus. Perusahaan berhasil meraih laba bersih Rp 18 miliar atau tumbuh 56% dibandingkan kuartal I 2010. Laba bersih di tiga bulan pertama ini sudah 36% dari total target laba bersih 2011 yang ditetapkan Rp 50 miliar.

CSAP bagikan dividen Rp 5,79 miliar

CSAP bagikan dividen Rp 5,79 miliar
JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 5,79 miliar. Dividen tersebut mengambil porsi 17,53% dari laba bersih 2010 yang berjumlah Rp 33 miliar

"Nilai dividen tunai kami adalah Rp 2 per saham dan akan dibagikan pada 11 Oktober 2011," ujar Sekretaris Perusahaan CSAP Idrus Widjajakusuma usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan CSAP, Selasa, (24/5).

Dalam RUPST CSAP juga ditetapkan dana cadangan dari laba bersih 2010 sebanyak Rp 200 juta. Sementara sisa dari laba bersih sebanyak Rp 27,036 miliar untuk memperkuat modal kerja perseroan dan dibukukan menambah saldo laba.

Asing Jual, IHSG Sesi I Turun 0,1%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (24/5) sesi I ditutup turun 6,9 poin atau 0,1% ke 3.771,4. Volume perdagangan mencapai 3,8 miliar saham senilai Rp2,02 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 127 saham naik, 80 saham turun dan 96 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp246,3 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp685,8 miliar dan penjualan asing sebesar Rp439,4 miliar.

Indeks sempat berada di zona positif dan berada di level tertinggi 3.785,7. Namun akhirnya tertekan lagi hingga penutupan sesi I. Level terendah sesi I berada di 3.767,8. Indeks JII turun 1,8 poin ke 522,4, indeks ISSI turun 0,4 poin dan indeks LQ45 turun 2,7 poin ke 670,6. Pelemahan dimotori sektor pertambangan yang turun 18,4 poin ke 1.054,6.

Saham yang masih menguat seperti saham ITMG naik Rp600 ke Rp46.850, DLTA naik Rp500 ke Rp127.000, GDYR naik Rp500 ke Rp12.500, TOWR naik Rp350 ke Rp10.750, SMMA naik Rp300 ke Rp2.700, AALI naik Rp150 ke Rp23.300, MYOR naik Rp100 ke Rp11.800, UNTR naik Rp100 ke Rp22.100.

Untuk saham yang turun seperti saham ASII turun Rp1.150 ke Rp58.050, DSSA turun Rp900 ke Rp17.100, MBAI turun Rp450 ke Rp24.500, AUTO turun Rp400 ke Rp16.150, INDS turun Rp350 ke Rp3.750, GGRM turun Rp250 ke Rp43.350, INTP turun Rp200 ke Rp16.800.

Beli Bertahap Saham Terkoreksi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Pergerakan indeks hingga penutupan akan cenderung fluktuasi terbatas. Ivestor sebaiknya beli saham yang sudah terkoreksi tajam, secara bertahap.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (24/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 6,98 poin (0,18%) ke level 3.771,474. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun terbatas 2,78 poin (0,41%) ke angka 670,619.
Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 3,849 miliar lembar saham, senilai Rp2,023 triliun dan frekuensi 59.814 kali. Sebanyak 127 saham menguat, sedangkan 80 saham melemah dan 95 saham stagnan.
Pelemahan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp246,3 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp439,4 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp685,8 miliar.
Sektor saham hari ini bergerak variatif. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 1,72%, disusul manufaktur 0,74%, konsumsi 0,38%, industri dasar 0,14% dan sektor keuangan turun 0,08%. Selebihnya masih bertahan di teritori positif. Properti 0,22%, perkebunan 0,17%, infrastruktur 0,11%, pertambangan 0,11% dan perdagangan 0,02%.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, pergerakan indeks saham hingga penutupan sore nanti akan fluktuatif dalam kisaran terbatas. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.770-3.750 dan resistance 3.789-3.825,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (24/5).

Terbatasnya pergerakan market hari ini menurut Satrio, dipicu oleh koreksi bursa Asia kemarin yang jauh lebih besar dibandingkan Dow Jones sebesar 1,05%. Karena itu, sangat wajar jika indeks domestik bergerak variatif. Sebab, di sisi lain, posisi Dow Jones Future bergerak tipis di area positif. “Karena itu, pelaku pasar berharap, indeks bisa mengalami technical rebound meskipun tipis hari ini,” ujarnya.

Secara teknikal, lanjutnya, IHSG berpeluang menguat ke level resistance 3.789 yang merupakan level tertinggi sebelumnya. Tapi, pada dasarnya market bergerak mendatar dalam kisaran sempit. “Soalnya, tekanan jual di ASII masih ada sehingga saham-saham lain pun masih sulit untuk naik,” papar Tommy.

Apalagi, sejak dua pekan lalu, indeks selalu memberikan sinyal yang palsu (false signal). Sinyalnya turun tapi naik dan begitu sebaliknya. Kondisi itu terjadi berulang-ulang. Karena itu, setelah koreksi tajam kemarin 2,44%, pelaku pasar tak berani cut loss karena takut kalah saat market tiba-tiba rebound. “Pelaku pasar saat ini hanya bisa wait and see,” ucapnya.

Pasar menunggu pergerakan Dow Jones yang ditutup turun di level 12.381,30. Level ini sebenarnya masih berada di atas support 12.342. Tapi, orang jadi hati-hati sebab koreksi kemarin mengkonfirmasi bahwa Dow dalam jangka pendek masih berada dalam tekanan jual. “Apalagi, support Dow yang kuat berada di level 12.100-12.250,” ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut Tommy, pelaku pasar melihat, koreksi tajam market dipicu oleh down grade utang Yunani oleh Fitch Rating ke level B+ dari sebelumnya BB+. Tapi, sebenarnya, dalam 6 bulan terakhir, pengaruh down grade Yunani tak signifikan pengaruhnya ke market domestik. “Karena itu, selama Dow Jones positif, IHSG bisa naik,” ucapnya. “Masalah kredit di Eropa bukan hal yang berpengaruh besar bagi laju indeks Indonesia.”

Lalu, pada saat indeks terus naik ke level 3.872,95 pelaku pasar juga berharap turun karena sudah overbought. Tapi, setelah turun pun, tidak lantas mereka langsung beli karena pasar mencari di mana level buttom-nya. “Setelah itu, bisa melihat, IHSG kembali naik,” ucapnya.

Dilihat dari technical chart-nya, menurut Satrio, indeks memiliki dua alternative buttom yakni 3.450 atau 3.610. Jika Dow tidak melemah tajam, buttom indeks di level 3.690-3.770. “Karena itu, meski level terlemahnya kemarin tembus 3.770 ke level 3.763,06, masih ada peluang koreksi ke 3.690,” paparnya.

Dalam situasi ini, Tommy menyarankan agar pelaku pasar melakukan pembelian pada saham-saham yang terkoreksi tajam secara bertahap. Sebab, level buttom market belum bisa dipastikan. “Dalam situasi market yang false signal, saya hanya merkomendasikan akumulasi beli saham PT Astra Internasional (ASII),” imbuhnya.

Apalagi, saham-saham perbankan belum mengalami penurunan yang berarti. Begitu juga dengan saham-saham di sektor komoditas yang terancam oleh koreksi harga minyak yang saat ini masih tinggi di kisaran US$100 per barel.

Jika memaksakan diri, Tommy memberikan opsi untuk melirik saham-saham grup Bakrie seperti PT Bakrieland Development (ELTY) dan PT Darma Henwa (DEWA). Tapi, pelaku pasar harus pas menentukan di level berapa exit-nya. “Karena itu, lebih baik jangan dulu,”tutupnya.[ast]

Penjualan kendaraan turun saham ASII anjlok ke level 2 minggu terendah

Penjualan kendaraan turun saham ASII anjlok ke level 2 minggu terendah
JAKARTA. Saham PT Astra International Tbk (ASII) terjungkal ke posisi terendah sejak dua minggu terakhir. Saham bereaksi negatif terhadap kinerja penjualan kendaraan. Emiten berkode saham ASII ini melaporkan jumlah penjualan turun menjadi 60.702 dari yang semula 82.058 unit pada bulan sebelumnya.

Astra yang merupakan pengecer otomotif terbesar di Indonesia tergelincir hingga 1,94% menjadi Rp 58.100 di sesi I penutupan indeks hari ini. Ini merupakan posisi terendah sejak posisi 12 Mei lalu.

Aksi jual asing atas saham bluechips masih menekan indeks di sesi I

JAKARTA. Meski sempat beberapa kali melesat ke zona hijau, indeks akhirnya menyerah di posisi 3.771,47 atau kehilangan 6,98 poin.

Aksi jual atas sejumlah saham bluechips menyebabkan indeks tak berkutik. Siapa saja mereka?

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII turun 1,94% menjadi Rp 58.100 di sesi I. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 55,42 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 31,69 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 17,47 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI turun 0,80% menjadi Rp 6.200 di sesi I. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini antara lain: CLSA Indonesia senilai Rp 17,02 miliar, CIMB Securities Indonesia senilai Rp 13,68 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 6,55 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI turun 0,70% menjadi Rp 7.050 di sesi I. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 33,59 miliar, UBS Securities senilai Rp 21,62 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 15,07 miliar.

- PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
Saham BBNI turun 1,31% menjadi Rp 3.775 di sesi I. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini antara lain: UoB Kay Hian senilai Rp 20,19 miliar, UBS Securities senilai Rp 19,50 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 19,20 miliar.

- PT Indofood Sukses Makmur (INDF)
Saham INDF turun 1,85% menjadi Rp 5.300 di sesi I. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini antara lain: UBS Securities senilai Rp 5,60 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 5,40 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 4,04 miliar.

Setelah bergerak volatil, indeks menyerah dengan penurunan 0,18% di sesi I

Setelah bergerak volatil, indeks menyerah dengan penurunan 0,18% di sesi I
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tipis siang ini. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG dikunci di level 3.771,474 setelah turun 0,18%.

Aneka Industri masih menjadi sektor yang paling terkoreksi setelah turun 1,72%, dan memimpin 4 sektor lain di teritori negatif. Sementara kenaikan tipis 0,22% di konstruksi tak mampu mengerek naik gerakan indeks.

Meski begitu, mayoritas saham sebetulnya mengalami kenaikan harga. Tercatat ada 118 saham yang naik, dan hanya 77 saham yang turun. 90 saham lagi diam tak bergerak. Nilai perdagangan hingga siang ini mencapai Rp 2 triliun yang melibatkan 3,8 miliar saham.

Indospring memimpin top losers usai terkoreksi 8,54% ke Rp 3.750. Baru kemudian disusul oleh Gema Grahasarana Tbk melemah 8,06% ke Rp 285, Sona Topa Tourism Inds Tbk (SONA) turun 5,60% ke Rp 2.950, Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun 5% ke Rp 17.100, dan Metro Realty Tbk (MTSM) melemah 4,76% ke Rp 1.000.

Top gainers antara lain dihuni oleh Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) yang menguat 17,50% ke Rp 188, Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) melesat naik 17,31% ke Rp 305, Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) mengalami kenaikan 16,98% ke Rp 124, Ratu PRabu Energi Tbk (ARTI) naik 13,11% ke Rp 690, dan Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) naik 12,50% ke Rp 2.700.

Sesi I Bursa Regional Balik Arah, IHSG Masih Menipis 6 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkena koreksi tipis 6 poin akibat aksi profit taking investor asing. Indeks ketinggalan rebound mayoritas bursa-bursa Asia.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 5,944 poin (0,15%) ke level 3.772,510 atas pelemahan bursa global dan regional.

Indeks langsung bergerak labil di tengah sentimen negatif tersebut. Sempat naik ke posisi tertinggi di 3.785,745, namun sempat juga jatuh hingga ke posisi paling bawah di 3.770,046.

Profit taking masih terjadi di beberapa saham unggulan, terutama sektor konsumer dan finansial. Namun juga perburuan terjadi di saham-saham berbasis komoditas.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (25/5/2011), IHSG terkoreksi tipis 6,980 poin (0,19%) ke level 3.771,474. Sementara Indeks LQ 45 menipis 2,782 poin (0,41%) ke level 670,619.

Saham Astra Internasional (ASII) dan Astra Otoparts (AUTO) masuk top loser akibat rencana cuti bersama karyawan Honda di Jepang karena banyak pabriknya yang belum berfungsi secara optimal.

Atas rencana tersebut, bisa diperkirakan produksinya menurun sehingga berpotensi mengurangi pendapatan dua emiten grup Astra tersebut.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 59.814 kali pada volume 3,842 miliar lembar saham senilai Rp 2,038 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 80 saham turun, dan 95 saham stagnan.

Kekhawatiran krisis utang Eropa yang berkepanjangan masih membayangi pergerakan bursa-bursa di Asia. Namun, hampir seluruhnya mampu keluar dari jeratan jaring negatif dan kini berjalan mulus di jalur hijau.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai terkoreksi 18,78 poin (0,68%) ke level 2.755,79.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 15,42 poin (0,07%) ke level 22.726,44.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 21,60 poin (0,23%) ke level 9.482,23.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 1,61 poin (0,05%) ke level 3.112,09.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 600 ke Rp 46.850, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 500 ke Rp 127.000, Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 12.500, dan Sarana Menara (TOWR) naik Rp 10.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.150 ke Rp 58.050, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 900 ke Rp 17.100, Multibreeder (MBAI) turun Rp 450 ke Rp 24.500, dan Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 400 ke Rp 16.150.

(ang/dnl)

ISAT dan BTPN akan Bayar Obligasi Jatuh Tempo

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) bermaksud untuk melakukan pembayaran bunga ke 24 dan Pelunasan Pokok atas obligasi Indosat IV Tahun 2005 dengan tingkat bunga 12%.

Demikian dikutip dari keterangan perseroan yang terbitkan, Selasa (24/5). Pembayaran bunga Obligasi dan pelunasan pokok Obligasi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2011.

Hal yang sama juga dilakukan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang akan melakukan pembayaran bunga obligasi ke-2 atas obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Seri A, dan Seri B dengan tingkat bunga 8.75% dan 9.2%. Perseroan menyebutkan bahwa pembayaran bunga obligasi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2011.

Gerakan indeks berubah liar akibat net sell asing dan akumulasi saham diskon

Gerakan indeks berubah liar akibat net sell asing dan akumulasi saham diskon
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini benar-benar liar. Hingga pukul 11.22, indeks terhitung beberapa kali keluar masuk zona merah. Level terendah indeks berada di posisi 3.771,882. Sementara, level tertinggi indeks berada di posisi 3.784,945.

Menurut Managing Research Indosurya Securities Reza Priyambada, hari ini, indeks masih minim sentimen positif. "Nah, penurunan tadi pagi merupakan imbas dari keberlanjutan penurunan kemarin," urainya kepada KONTAN.

Reza menjelaskan, saat ini, data-data ekonomi AS dan Eropa masih belum menunjukkan adanya perbaikan. Apalagi Eropa yang mengalami penurunan rating oleh Fitch Ratings dan S&P. "Sentimen negatif lainnya, penurunan produksi manufaktur Jerman yang merupakan salah satu negara kaya di Eropa," jelasnya. Faktor-faktor tadi secara otomatis menimbulkan kecemasan akan perlambatan ekonomi global.

Namun, indeks kemudian sempat mengalami rebound karena adanya aksi ambil untung investor. Penjelasannya seperti ini. Investor dalam negeri berpikir, sentimen negatif tersebut berada di Eropa, AS, China, dan Jepang. "Fundamental Indonesia sendiri tak mengalami masalah, sehingga dapat dikatakan penurunan kemarin hanya karena panik semata," jelasnya.

Akumulasi saham diskon

Nah, sebagian investor lantas menjadikan pelemahan kemarin sebagai kesempatan untuk mengakumulasi saham-saham yang sudah terdiskon besar. Reza menyontohkan, saham PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang turun 800 poin, PT Astra International (ASII) turun 2.800 poin, dan PT Astra Agro Lestari (AALI) turun 850 poin, dan sebagainya.

"Karena saham-saham unggulan sudah mengalami penurunan yang cukup besar, ini saat yang paling tepat bagi investor untuk masuk. Apalagi secara teknikal memang saham-saham tersebut perlu terkoreksi sebentar untuk menyesuaikan posisi di bawah batas bollinger atas," urainya panjang lebar.

Namun, penguatan yang terjadi belum didukung oleh investor asing yang masih melakukan net sell yang saat ini nilainya mencapai Rp 215 miliar.

Dengan kondisi pasar yang volatil seperti sekarang, Reza memberikan rekomendasi buy on weakness. Adapun saham-saham yang bisa dijadikan pilihan antara lain PT Bank Mandiri (BMRI), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan PT Hexindo Adiperkasa (HEXA).

BNLI tawarkan kupon obligasi 10,25%-11,25%

BNLI tawarkan kupon obligasi 10,25%-11,25%
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) menawarkan kupon bunga di kisaran 10,25%-11,25% untuk obligasi subordinasi (subdebt). Bank milik PT Astra International Tbk (ASII) itu berniat menerbitkan subdebt senilai Rp 1 triliun.

Ada tiga sekuritas yang bertindak sebagai penjamin emisi. Ketiga sekuritas tersebut adalah Standard Chartered Securities Indonesia, Danareksa Sekuritas, dan NISP Sekuritas.

Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas David Agus mengatakan, obligasi subordinasi BNLI mendapatkan peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). "Tenor obligasi tujuh tahun," ujarnya.

Dana tersebut, lanjut dia akan dialokasikan untuk mendongkrak modal pelengkap atau tier II capital dan untuk pengembangan usaha.

Penawaran awal (bookbuilding) dilaksanakan hari ini yaitu 24 Mei-6 Juni 2011. Sedangkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK duperkirakan akan diperoleh pada 14 Juni 2011. Sehingga masa penawaran bisa dilakukan pada 16 Juni-22 Juni 2011. Dengan demikian, diharapkan pencatatan di bursa bisa dilakukan pada 30 Juni 2011.

Saham GJTL dilanda aksi jual di tengah isu pembagian dividen

JAKARTA. Saham PT Gajah Tunggal (GJTL) terpental pagi ini. Pada pukul 11.06, saham GJTL tercatat melorot 0,8% menjadi Rp 3.100. Sebelumnya, saham produsen ban ini sempat terjungkal hingga 2,4% menjadi Rp 3.050.

Aksi jual yang melanda saham GJTL ini terjadi di tengah rencana perusahaan untuk membagikan dividen sebesar Rp 12 per saham. Angka tersebut mewakili 5,03% dari laba bersih tahun lalu.

Saham SMGR masih di Area 'Spekulative Buy'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Volume perdagangan saham PT Semen Gresik kemarin cenderung turun, tetapi pergerakannya akan ditentukan hari ini.

Dalam riset trader independent Stefanus Mulyadi Handoko disebutkan, Candle ditutup dengan membentuk doji, sehingga konfirmasi pergerakan selanjutnya akan ditentukan pada hari ini.

Kenaikan SMGR masih tertahan oleh resisten 9.800. Stochastic masih golden cross di overbought area. MACD masih golden cross dalam pergerakan yang positif. Volume kemarin cenderung turun walaupun masih di atas VMA 20 hariannya.

Untuk saham SMGR disarankan spekulativei buy di support uptrend line di 9400-9450, target terdekat di 9800, stop loss jika break down 9.350. Support 9400-9450 Resisten 9.750-9.800.

Pada perdagangan pukul 11:00 WIB turun Rp50 ke 9.600 dengan volume 718 saham senilai Rp3,4 miliar dengan 109 kali transaksi.

Alokasikan dana investasi US$ 450 juta, saham BULL tertekan 1%

JAKARTA. Saham PT Buana Listya Tama (BULL) melorot 1% menjadi Rp 165 per pukul 10.49.

Penurunan terjadi setelah manajemen BULL mengungkapkan, pihaknya akan menggunakan dana hasil penjualan saham perdana ke publik (IPO) untuk kebutuhan investasi selama seahun ke depan. Emiten anyar ini menganggarkan dana investasi sebesar US$ 450 juta di tahun ini.

Dari IPO ini, perusahaan pelayaran ini berhasil menghimpun dana Rp 1,03 triliun. Sedangkan sisa kebutuhan dana investasi akan ditutup dari pinjaman bank.

Harga komoditas anjlok, saham ANTM dan TINS ikut jeblok

Harga komoditas anjlok, saham ANTM dan TINS ikut jeblok
JAKARTA. Saham-saham pertambangan pagi ini dilanda aksi jual. Ambil contoh saham PT Aneka Tambang (ANTM) yang turun 1,2% menjadi Rp 2.125 per pukul 10.41. Penurunan juga dialami saham PT Timah (TINS) yang turun 1% menjadi Rp 2.600.

Melorotnya dua saham pertambangan besar di Indonesia ini seiring dengan penurunan harga nikel dan timah dunia. Asal tahu saja, kemarin, kontrak harga nikel turun 4,9% menjadi US$ 22.395 per metrik ton di London. Sementara, harga timah turun 3,7% menjadi US$ 26.725 per ton.

Dairi Beroperasi, Pendapatan BRMS akan Naik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Dengan mulai beroperasinya PT Dairi Prima Mineral, anak usaha PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) akan mendorong kenaikan penghasilan tambang perseroan.

Demikian dikutip dari hasil riset E Trading Securities, Selasa (24/5). Rencana produksi yang akan dimulai tahun 2013 oleh PT Dairi Prima Mineral ini diharapkan dapat berjalan baik, didukung dengan Peraturan Presiden mengenai penggunaan kawasan hutan lindung untuk penambangan bawah tanah dengan beberapa kondisi yang telah disetujui.

Menurut Direktur Utama BRMS, Kenneth Farrell, izin ini sejalan dengan peraturan Presiden No. 28 Tahun 2011 yang mendukung penggunaan kawasan hutan lindung untuk penambangan bawah tanah merupakan kemajuan yang berarti bagi industri tambang di Indonesia.

BRMS memiliki memiliki anak perusahaan yang kepemilikan sahamnya hingga 80%, yaitu PT Diari Prima Minerals (Dairi) di Sumatera Utara. Pepres ini membantu para pemilik konsesi tambang untuk dapat memproduksi cadangan tambangnya dalam waktu dekat. Ini juga berarti tambahan nilai dalam bentuk royalti kepada negara.