Senin, 30 Mei 2011

Rupiah Ikuti Mata Uang Asia Menguat Atas Dolar AS

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah seiring mata uang Asia bergerak menguat atas dolar AS. Prediksi suku bunga mendukung aliran dana masuk.

Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin (30/5) sore menguat mendekati 8.500 per dolar AS, tepatnya berada pada 8.536 atau 17 poin lebih baik dibanding posisi penutupan pekan kemarin 8.553 per dolar.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan bahwa pasar masih positif terhadap rupiah, karena berlanjutnya pelemahan dolar AS terhadap hampir semua mata uang Asia, “Hal ini memberikan sentimen positif terhadap pasar uang Indonesia, khususnya rupiah,” katanya.

Menurutnya, pembelian rupiah juga dipicu faktor fundamental ekonomi Indonesia yang terus meningkat. Selain deflasi yang akan terjadi pada Mei. “Deflasi itu memberikan kepercayaan bahwa ekonomi nasional akan makin tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Dari eksternal, pasar Indonesia sangat diuntungkan dengan aksi China yang menahan investasi baru di negaranya. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi di negara tirai bambu cukup tinggi, “China khawatir akan terjadi inflasi yang besar,” katanya.

Selain itu, pasar cukup sepi karena bursa Wall Street dan Eropa tutup menyambut hari libur nasional.“Jadi, belum ada isu positif yang mendorong pelaku melakukan pembelian rupiah lebih besar dibanding hari-hari sebelumnya,” katanya. Ke depannya, Edwin memperkirakan, rupiah masih akan menguat lagi mencapai Rp8.500 per dolar.

Adapun mata uang Asia menguat, dipimpin oleh Ringgit Malaysia, atas spekulasi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan menarik dana dan pembuat kebijakan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk mendinginkan inflasi.

Indeks Dolar Asia The Bloomberg-JPMorgan naik untuk hari ketiga, sebelum laporan pekan ini, dimana analis memprediksi ekspor Malaysia pada April akan meningkat tertajam dalam sembilan bulan ketimbang tahun lalu.

Semua 16 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan Bank of Thailand akan menaikkan biaya pinjaman pada 1 Juni. Produk domestik bruto Filipina naik 4,9% pada kuartal pertama 2011, ketimbang periode yang sama 2010, dibandingkan 6,1% dalam kuartal sebelumnya.

"Kita bisa mendapatkan momentum pertumbuhan yang stabil dari sini, yang mendukung aliran dana," kata Nik M. Khairul, dealer treasury di Asian Finance Bank Bhd, Kuala Lumpur. "Karena tingkat bunga, pasar bisa melihat putaran peningkatan lain tahun ini."

Dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang Asia, dimana dolar Singapura menguat 0,18% ke 1.234, dolar Hong Kong naik 0,0085% ke 7,7799, yuan China naik 0,12% ke 6.48, dan won Korsel naik 0,19% ke 1.080 per dolar AS. [mdr]

Bursa Tetap Buka Pada 3 Juni 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan kegiatan perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi bursa tetap berlangsung seperti biasa pada 3 Juni 2011.

Hal itu disampaikan Direktur Utama BEI Ito Warsito dan Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI dalam keterbukaan informasi BEI Senin (30/5).

Hal ini menunjuk Pengumuman Bursa nomor PENG-00536/BEI.PSH/11-2010 perihal Kalender Libur Bursa Tahun 2011 pada 2 November 2011 dengan diumumkan bahwa pada Jumat (3/6), kegiatan perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi bursa tetap berlangsung seperti biasa. [cms]

Buana Finance Raih Pinjaman Rp20 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Buana Finance Tbk (BBLD) telah menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk.

Hal ini disampaikan Direktur Utama BBLD Soetadi Limin dalam keterbukaan informasinya ke BEI, Senin (30/5). Nilai pinjaman yang bakal diraup perseroan mencapai Rp20 miliar.

Sementara jangka waktu pinjaman ditetapkan selama 12 bulan yang dijamin dengan piutang milik perseroan sebesar 110% dari jumlah terutang.

TRUB Teken Kontrak Proyek dengan INCO

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) melalui anak usahanya PT Truba Jaya Engineering telah menandatangani Kontrak Pembangunan Kembali Electric Furnace dengan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO).

Hal ini disampaikan Corporate Secretary TRUB dalam keterbukaannya ke BEI, Senin (30/5). Kontrak yang diteken tersebut berada di Unit 2 dan Ritary Kiln Unit 1 dan Unit 3 dari INCO.

Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp63,26 miliar dan US$2,88 juta.

Tarik-Menarik Sentimen Warnai Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Asia berayun antara keuntungan dan kerugian setelah belanja konsumen di AS naik, di bawah estimasi ekonom dan jatuhnya penjualan rumah yang sebelumnya dimiliki.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Senin (30/5) sedikit berubah di 134,35, dengan indeks patokan regional beralih antara keuntungan dan kerugian sedikitnya 12 kali. Jumalh saham naik sama dengan yang turun.

Pu Yonghao, kepala strategi investasi untuk Asia Pasifik pada UBS Wealth Management, Hong Kong mengatakan, ekuitas pasar akan terus terkoreksi karena indikator terkemuka di AS melemah. "Pasar pada dasarnya menunggu konfirmasi bahwa pemulihan ekonomi AS telah terjadi."

Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,3%, indeks S & P / ASX 200 Australia tergelincir 0,4% dan indeks komposit Shanghai China anjlok 0,1%. Sedangkan Hang Seng naik 0,3% dan indeks STI Singapura naik 0,4%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1% hari ini. Di New York akhir pekan lalu, indeks naik 0,4% menjadi 1,330.10 karena komentar dari negara G8 tentang kekuatan ekonomi global menutup anjloknya penjualan rumah yang 12 kali lebih cepat dari estimasi. Pasar AS tutup hari ini karena libur.

Hyundai Heavy Industries Co, pembuat kapal terbesar dunia, meningkat 1,3% di Seoul setelah BNP Paribas menaikkan prediksi harga saham menjadi 700 ribu won dari 580 ribu won dan mempertahankan rating beli.

Produsen semen Taiwan naik setelah pemerintah mengatakan akan memungut pajak anti-dumping sementara pada produk saingan China. Taiwan Semen Corp, produsen semen terbesar di pulau itu, melonjak 5,9% dan Asia Cement Corp naik 4,8%.

Sumitomo Realty & Development Co, pengembang Jepang terbesar ketiga, naik 1,2% di Tokyo, setelah Barclays Capital dinaikkan menjadi overweight dari equal-weight.

Produsen emas berbasis di Melbourne, St Barbara naik 1,1% di Sydney karena harga emas naik, sementara pesaing dari China Zhaojin Mining Industry Co naik 2,3% di Hong Kong. Emas di Shanghai naik ke level rekor karena krisis utang Eropa dan inflasi yang dipercepat, mengarahkan investor yang ingin untuk melindungi kekayaan.

Nouriel Roubini, ekonom yang memprediksi krisis keuangan global, mengatakan pasar saham berada pada titik kritis koreksi karena pertumbuhan ekonomi mungkin melambat.

Jumlah orang Amerika ynag menandatangani kontrak membeli rumah yang sebelumnya dimiliki, turun 12% bulan lalu, penurunan terbesar kedua dalam satu dekade. Estimasi median dalam survei Bloomberg News menyebutkan penurunan 1%. Pengeluaran rumah tangga di AS naik 0,4% pada April setelah merevisi kenaikan Maret sebesar 0,5%.

Sony, eksportir elektronik konsumen terbesar Jepang dan pembuat konsol game PlayStation dan televisi Bravia, turun 2,1% di Tokyo. Nintendo Co, pembuat konsol video-game yang memfaktorkan AS sebagai pasar terbesar, turun 1,9%. Samsung Electronics Co, pembuat televisi dan panel layar datar terbesar dunia, turun 0,8% di Seoul.

Samsung SDI Co, produsen baterai mobil listrik, jatuh 11% di Seoul. Ini adalah pemain terburuk di Indeks MSCI Asia Pacific di tengah kekhawatiran rencana pembelian bisnis solar-cell Samsung Electronics mungkin tidak menguntungkan perusahaan dalam waktu dekat.

Honda Motor, produsen mobil Jepang terbesar kedua dari nilai pasar dan yang mendapat 44% penjualan di Amerika Utara, turun 1,3%. Perusahaan itu mengatakan data pribadi dari sekitar 280 ribu pelanggan di Kanada diakses oleh hacker. Secara terpisah, produsen meninggalkan rencana pembelian kembali saham karena prospek bisnis tidak jelas pascagempa bumi 11 Maret. [mdr]

Ekspektasi inflasi melambat, rupiah bertahan di level terkuat sepekan

Ekspektasi inflasi melambat, rupiah bertahan di level terkuat sepekan
JAKARTA. Ekspektasi melambatnya laju inflasi di bulan ini, menopang otot rupiah. Hingga sore, mata uang garuda ini bertahan di level terkuatnya dalam sepekan terakhir.

Rupiah menguat 0,3% ke level Rp 8.548 per dollar AS, hingga pukul 16.49 di Jakarta. Ini merupakan level terkuatnya sejak 23 Mei lalu.

Ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, harga konsumen per Mei ini akan naik 5,94% dari tahun lalu. Angka tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 6,16%. Sementara, akhir pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyebut, inflasi akan naik 5,8% hingga 5,9% pada Mei ini, dibanding tahun lalu.

Bulan ini, rupiah sudah terapresiasi 0,2%, dan menjadi mata uang dengan performa kedua terbaik di antara 10 mata uang utama Asia yang diperdagangkan, selain yen. Penguatan ini seiring bertambahnya dana asing yang masuk ke aset lokal. Kepemilikan asing di surat utang pemerintah meningkat 2% menjadi Rp 225,9 triliun di bulan ini hingga 26 Mei lalu.

Head of Treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, inflasi akan terus dikendalikan, dan itu akan memberikan kepercayaan kepada investor. "BI juga akan terus menggunakan mata uang untuk menekan inflasi impor," ujarnya.

Sementara, sore ini, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang berakhir Juli 2021 turun dua basis poin ke level 7,38%.

TRUB raih kontrak pembangunan instalasi milik INCO

TRUB raih kontrak pembangunan instalasi milik INCO
JAKARTA. PT Truba Jaya Engineering meneken kontrak pembangunan instalasi mesin dengan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO).

Anak usaha PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) itu sepakat membangun kembali Electric Furnace Unit 2 dan Rotary Kiln Unit 1 dan Unit 3 milik INCO.

Sekretaris Perusahaan TRUB Gamala V.Katoppo dalam keterbukaan informasi BEI menyebut, nilai kontrak pembangunan itu mencapai Rp 63,264 miliar dan US$ 2.876.367.

Adapun, hari ini, saham TRUB diperdagangkan turun 2,94% ke level Rp 66 per saham.

Laba bersih SIPD tumbuh 90% di kuartal I tahun ini

JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) dan anak usahanya mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 90% pada kuartal pertama tahun ini.

Laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit menunjukkan, selama tiga bulan pertama di 2011, SIPD membukukan laba bersih sekitar Rp 15,044 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 7,914 miliar.

Peningkatan laba ini seiring naiknya penjualan bersih sebesar 32% menjadi Rp 1,003 triliun di kuartal pertama tahun ini. Laba usaha pun tercatat naik 76% mencapai Rp 29,734 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Pertumbuhan laba juga didukung kenaikan signifikan dari penjualan lain-lain, laba kurs, dan bunga deposito. Tapi, laba usaha tergerus cukup besar karena lonjakan beban keuangan di kuartal pertama yang mencapai 96% dibanding tahun lalu yaitu menjadi sekitar Rp 17,491 miliar.

ASII miliki fasilitas pinjaman perbankan senilai US$ 525 juta

ASII miliki fasilitas pinjaman perbankan senilai US$ 525 juta
JAKARTA. PT Astra Internasional Tbk (ASII) optimistis dengan berbagai rencana ekspansi perusahaan. Selain ditopang kas yang kuat, perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman yang totalnya mencapai US$ 525 juta.

"Kita sebelumnya sudah ada US$ 380 juta yang belum ditarik. Kemudian ditambah lagi dengan pinjaman terbaru sebanyak US$ 145 juta," ujar Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto, Senin (30/5).

ASII pada 13 Mei 2011 telah menandatangani perjanjian utang sebesar US$ 145 juta untuk tempo 36 bulan. Pinjaman tersebut berasal dari sindikasi perbankan, yaitu PT ANZ Panin Bank, DBS Bank Ltd dan Sumitomo Mitsui Banking Corp dan Mizuho Corporate Bank Ltd.

"Arus kas kami cukup kuat dari hasil penjualan dan pembiayaan. Oleh karena itu kami tidak menarik pinjaman sekarang melainkan sebagai stand by loan untuk kebutuhan mendesak," ujar Prijono.

Fasilitas pinjaman yang tersedia itu nantinya bakal dipakai untuk ekspansi sektor otomotif maupun non-otomotif. Sayangnya, berapa porsi masing-masing Prijono belum dapat menyebutkan.

"Non-otomotif terutama untuk mendanai ekspansi di sektor agribisnism pertambangan, dan infrastruktur. Apabila diperlukan, kami sudah siap dananya," ungkap Prijono.

Lepas 10% Saham Harum Energy, Kiki Barki Raup Rp 2,4 Triliun

Jakarta - Kiki Barki melalui PT Karunia Bara Perkasa meraup dana Rp 2,4 triliun atas pelepasan 10% kepemilikan saham di PT Harum Energy. Transaksi tersebut difasilitasi Deutsche Securities Indonesia (DB) dan Macquarie Capital Securities Indonesia (RX)

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/5/2011), transaksi tutup sendiri alias crossing saham itu dilakukan di pasar negosiasi sebanyak delapan kali transaksi.

DB melakukan crossing saham HRUM sebanyak dua kali di harga Rp 9.050,15 per lembar. Jumlah saham yang dipindahtangankan sebanyak 270.200 lot atau setara 135,1 juta lembar. Transaksi yang dilakukan DB di pasar negosiasi itu bernilai Rp 1,222 triliun.

Sementara RX melakukan crossing saham HRUM sebanyak 6 kali di pasar negosiasi. Jumlah saham yang dipindahtangankan sebanyak sebanyak 270.389 lot atau setara 135,194 lembar saham. Transaksinya senilai Rp 1,223 triliun.

Setelah pelepasan saham ini, Karunia Bara masih menguasai 69,72% saham HRUM dari sebelumnya sebanyak 79,72%. Harga dalam transaksi tersebut diskon 5,24% dari harga penutupan akhir pekan lalu di Rp 9.550 per lembar.

HRUM merupakan salah satu perusahaan tambang besar di Indonesia. Hingga akhir 2010, HRUM berhasil membukukan laba bersih Rp 823,94 miliar, naik 7,36% dari tahun 2009 pada periode yang sama Rp 767,47 miliar.
(ang/dnl)

IHSG Ditutup Turun 0,1% Meski Asing 'Net Buy'

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Senin (30/5) ditutup turun 6,2 poin atau 0,1% ke 3.826,14. Volume perdagangan 5,1 miliar saham senilai Rp5,5 triliun.

Sepanjang perdagangan, tercatat 143 saham melemah, 91 saham menguat dan 102 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp10,7 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp2,34 triliun dan pembelian asing mencapai Rp2,33 triliun.

Pada sesi I terjadi transaksi nego saham HRUM sebesar 270 juta lembar saham senilai Rp2,4 triliun. Untuk volume perdagangan reguler sebesar 3 miliar saham senilai Rp2,8 triliun.

Sepanjang sesi II indeks terus melemah sehingga menyentuh level terendah di 3.813,66. Hal ini melanjutkan pelemahan indeks dari sesi I. Indeks JII turun 2,04 poin ke 529,41, indeks ISSI turun 0,47 poin ke 123,44 dan indeks LQ45 turun 0,61 poin ke 3.233,52.

Indeks tak berkutik, ditutup melorot 0,16% di sesi sore

Indeks tak berkutik, ditutup melorot 0,16% di sesi sore
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tak berkutik di sesi sore. Pada penutupan pukul 16.00, indeks kehilangan 6,241 poin atau 0,16% menjadi 3.826,137.

Mayoritas sektor memerah, di mana penurunan terbesar dialami sektor konstruksi sebesar 1,01% dan sektor agrikultur yang turun 0,72%. Selain itu, 133 saham melorot dan 82 saham yang naik. Sedangkan 98 saham lainnya tak banyak berubah.

Total volume transaksi hari ini melibatkan 5,186 miliar saham senilai Rp 6,967 triliun.

Saham-saham yang menduduki posisi top losers antara lain: PT Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) turun 12,28%, PT Multi Prima Sejahtera (LPIN) turun 10,42% menjadi Rp 3.225, dan PT Cahaya Kalbar (CEKA) turun 9,23% menjadi Rp 1.180.

Sedangkan penghuni top gainers sore ini adalah PT Surabaya Agung Industri (SAIP) naik 27,33% menjadi Rp 191, PT Royal Oak Development (RODA) naik 16,67% menjadi Rp 245, dan PT Capitalinc Investment (MTFN) naik 12,50% menjadi Rp 1.170.

Profit Taking Saham Komoditas Bikin IHSG Menipis 6 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan dengan terkoreksi tipis 6 poin akibat profit taking di saham-saham komoditas.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 8.550 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.565 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG tercatat naik tipis 1,865 poin (0,05%) ke level 3.834,243. Namun penguatan IHSG tidak bertahan lama karena dalam 5 menit pertama, IHSG sudah bercokol di teritori negatif.

Sebelum jatuh, IHSG masih bisa menyentuh level tertingginya di 3.836,866, dan tak lama setelah itu langsung ambruk ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 2,723 poin (0,07%) ke level 3.829,655. Indeks bergerak serba tipis di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai.

Sepanjang perdagangan sesi II, pergerakan IHSG kebanyakan di zona merah. Profit taking terjadi di saham-saham komoditas yang memang sudah menguat cukup tinggi pada perdagangan sebelumnya.

Mengakhiri perdagangan, Senin (30/5/2011), IHSG ditutup melemah tipis 6,241 poin (0,17%) ke level 3.826,137. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 0,612 poin (0,09%) ke level 680,683.

Sebelum penutupan, indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di 3.813,662. Namun perburuan atas saham-saham bank menahan laju penguatan indeks menjadi tidak terlalu dalam.

Suasana perdagangan di lantai bursa tidak terlalu ramai, terlihat dari pergerakan IHSG yang serba tipis. Namun demikian, volume transaksi naik tinggi akibat adanya transaksi pelepasan saham Harum Energy (HRUM) oleh Kiki Barki yang difasilitasi Deutche (DB) dan Macquarie (RX) senilai Rp 2,4 triliun.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 80.780 kali pada volume 5,186 miliar lembar saham senilai Rp 6,967 triliun. Sebanyak 90 saham naik, 142 saham turun, dan 102 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 9,812 miliar di pasar negosiasi dan pasar reguler.

Bursa-bursa di regional bergerak mixed hingga sore hari ini dengan pergerakan yang serba tipis. Bursa China melemah untuk hari kedelapannya secara berturut-turut.

Koreksi ini merupakan yang terpanjang sejak Desember 2008. Melemahnya bursa China dipicu oleh kekhawatiran terhadap naiknya suku bunga, pajak properti serta defisit energi yang akan memangkas kapasitas produksi.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 3,83 poin (0,14%) ke level 2.706,12.
  • Indeks Hang Seng menguat tipis 66,25 poin (0,29%) ke level 23.184,32.
  • Indeks Nikkei 225 melemah tipis 16,97 poin (0,18%) ke level 9.504,97.
  • Indeks Straits Times naik tipis 7,98 poin (0,25%) ke level 3.143,50.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 800 ke Rp 17.150, Petrosea (PTRO) naik Rp 500 ke Rp 41.500, United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 22.900, dan BFI Finance (BFIN) naik Rp 300 ke Rp 4.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 9.500 ke Rp 116.500, Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 8.000, Goodyear (GDYR) turun Rp 400 ke Rp 12.100, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 375 ke Rp 3.225.

(ang/qom)

Utilitas Jerman Jatuh, Bursa Eropa Naik Terbatas

Headline
INILAH.COM, London - Bursa Eropa naik pada awal perdagangan, meskipun keuntungan dibatasi oleh utilitas Jerman yang jatuh di balik keputusan pemerintah untuk menutup semua reaktor nuklirnya pada tahun 2022 akibat reaksi terhadap bencana Fukushima Jepang.

Mengutip Reuters, indeks Pan-Eropa FTSEurofirst 300 naik 0,1 persen ke level 1.135,05. Volume perdagangan sangat tipis karena pasar di Inggris dan Amerika Serikat tutup karena hari libur.

Utilisasi Jerman, RWE dan E. ON, di antara yang mengalami kejatuhan terbesar, turun sekitar 2,1 persen.

Sore ini, harga saham berbasis CPO dilanda aksi jual

Sore ini, harga saham berbasis CPO dilanda aksi jual
JAKARTA. Saham-saham berbasis crude palm oil (CPO) hari ini terpukul. Lihat saja, sejumlah saham CPO mengalami penurunan. Ambil contoh saham PT Astra Agro Lestari (AALI) yang turun 0,65% menjadi Rp 23.050.

Tidak hanya itu, penurunan juga dialami PT Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) yang turun 3,30% menjadi Rp 440, PT Gozco Plantations (GZCO) turun 1,28% menjadi Rp 385, dan PT PP London Sumatra (LSIP) yang turun 1,03% menjadi Rp 2.400.

Anjloknya saham-saham berbasis CPO ini terjadi setelah dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penundaan (moratorium) Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

Terbitnya inpres ini dapat mengancam pertumbuhan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia. Inpres moratorium tersebut berlaku selama dua tahun sejak diterbitkan.

Delapan hari sudah wajah bursa China tampak muram

Delapan hari sudah wajah bursa China tampak muram
SHANGHAI. Sudah delapan hari belakangan, mayoritas saham di bursa China mengalami penurunan. Pasar cemas akan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan. Selain itu, ada juga kecemasan lain yang mengangkut kenaikan pajak perumahan dan adanya rencana pengurangan energi akan memangkas kapasitas produksi.

Kecemasan itu tadi membuat wajah bursa China tampak muram. Pada penutupan pukul 15.00 waktu setempat, Shanghai Composite Index turun 0,1% menjadi 2.706,36. Sedangkan CSI 300 Index turun 0,3% menjadi 2.954,51.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa China diantaranya: CHina Vanke Co yang turun ke level terendah dalam 10 bulan setelah Oriental Morning Post menulis pemerintah akan menaikkan suku bunga acuan bulan depan; Sany Heavy Industry Co memimpin penurunan di sektor industri di tengah spekulasi pengurangan energi akan memangkas produksi; dan Industrial and Commercial Bank China Ltd melonjak 3,9% seiring positifnya prospek saham.

"Pasar saat ini berkubang dengan berita negatif. Investor sepertinya sudah mencapai konsensus dan pasar terus bergerak ke bawah seiring pengetatan kebijakan pemerintah," jelas Tu Jun, strategist Shanghai Securities Co.

Harga penawaran di bawah industri, rekomendasi buy untuk IPO Salim Ivomas

Harga penawaran di bawah industri, rekomendasi buy untuk IPO Salim Ivomas
JAKARTA. Andrew Argado, analis eTrading Securities, hari ini merilis hasil riset mengenai PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Dalam hasil riset yang diterima KONTAN, Andrew menjelaskan, Salim Ivomas merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha seperti perkebunan kelapa sawit, pengolahan kelapa sawit untuk dijadikan minyak kelapa sawit (ekstraksi) maupun inti sawit, industri minyak makan dan lemak dari nabati (termasuk minyak goreng dan minyak kelapa), serta industri produk turunannya dan perdagangan besar serta impor.

Rencananya, Salim Ivomas berencana melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat sebanyak?banyaknya 3,163 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 200 per saham dengan harga penawaran Rp 1.100. Nantinya, dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum akan digunakan untuk membayar utang sekitar 40%, membiayai divisi perkebunan untuk program penanaman baru dan pemeliharaan tanaman sebesar 50%, dan sekitar 10% akan digunakan untuk membiayai divisi minyak dan lemak nabati.

"Menurut kami, penawaran umum Salim Ivomas pada harga Rp 1.100 di bawah rata?rata P/E perusahaan lain pada industri sejenis. Dengan asumsi tersebut, kami merekomendasikan beli untuk saham perdananya," jelasnya.

Yang perlu diperhatikan, penawaran umum Salim Ivomas akan lebih berdampak pada harga saham IndoAgri yang listing di Bursa Singapura. Dampak lain juga akan dirasakan oleh PT Indofood Sukses Makmur (INDF). INDF yang sebelum penawaran umum memiliki 60,4% saham Salim Ivomas (8,38% kepemilikan langsung dan 52,02% kepemilikan tidak langsung) akan berkurang kepemilikannya menjadi 48,02% (6,40% kepemilikan langsung dan 41,62% kepemilikan tidak langsung).

Kendati begitu, "Kami tetap merekomendasikan hold untuk saham INDF dengan target price Rp 5.500," pungkasnya.

Mandiri Sekuritas tangani tiga IPO baru senilai US$ 600 juta

Mandiri Sekuritas tangani tiga IPO baru senilai US$ 600 juta
JAKARTA. Saat ini PT Mandiri Sekuritas tengah disibukkan dengan banyak hal. Selain mempersiapkan rencana initial public offering (IPO) Salim Ivomas, Mandiri Sekuritas juga tengah bersiap untuk menangani tiga perusahaan baru yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Semester dua nanti, kita akan menangani tiga perusahaan. Total value mereka sekitar US$ 600 juta," kata Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman di Jakarta, Senin (30/5).

Sayangnya, Iman masih enggan menyebut perusahaan mana saja yang telah memberinya mandat. Yang jelas, salah satu perusahaan tersebut mengincar dana hingga US$ 300 juta. "Mereka pakai buku Juni dan semester II mendatang baru listing," ujarnya.

Karena jumlah dana yang ingin dihimpun cukup besar, Iman mengungkapkan, jika untuk menangani IPO tersebut mereka tidak akan sendirian. "Kita buka kesempatan untuk joint lead," pungkas Iman.

Selain menangani IPO, di semester dua ini Mandiri sudah mendapatkan lima mandat untuk menangani obligasi. "Sektornya di keuangan, properti dan adalah beberapa lagi," kata Iman. Total nilai kelima obligasi tersebut mencapai Rp 5 triliun. Dimana dua diantaranya akan menggunakan buku Maret.

Inpres Moratorium tak surutkan niatan JAWA akuisisi lahan karet dan sawit

Inpres Moratorium tak surutkan niatan JAWA akuisisi lahan karet dan sawit
JAKARTA. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) mengaku tak khawatir dengan terbitnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penundaan (moratorium) Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

"Land bank kami tidak ada di lahan gambut maupun di hutan primer. Kami juga tidak berencana menambah lahan di ke sana," ujar Direktur Keuangan JAWA Bambang S Ibrahim, Senin (30/5).

Hingga saat ini, JAWA memiliki luasan lahan 30.000 hektare (ha) dan sekitar 7.000 ha diantaranya untuk penanaman kelapa sawit. Perseroan tahun ini tengah menjajaki kemungkinan untuk menambah lahan, baik untuk karet maupun kelapa sawit.

"Kita tetap melihat kemungkinan akuisisi lahan. Tidak tertutup kemungkinan di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, atau Kalimantan Selatan. Bisa dilakukan tahun ini, tapi tidak banyak. Kita lihat dulu," jelas Direktur Utama JAWA Harijadi Soedardjo.

Baik Bambang maupun Harijadi tak menyebutkan estimasi kebutuhan dana untuk akusisi lahan. Namun, yang jelas anggarannya bersumber dari perolehan dana IPO dan kas internal perseroan.

JAWA optimis dengan kepemilikan lahan di luar lahan gambut maupun hutan primer, target produksi perseroan bisa terealisasi. Untuk kelapa sawit (CPO), hingga kuartal pertama JAWA sudah memproduksi 5.000 ton. "Ini sesuai estimasi," kata Bambang.

Catatan KONTAN, tahun lalu produksi kelapa sawit JAWA sebesar 19.000 ton dan tahun ini diharapkan bisa 21.600 ton. Sementara itu, produksi karet tahun lalu 8.600 ton dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai 10.700 ton.

Kecemasan akan ekonomi AS membuat pergerakan harga minyak tertekan

Kecemasan akan ekonomi AS membuat pergerakan harga minyak tertekan
SYDNEY. Kontrak harga minyak mentah dunia di New York kembali melorot. Pelaku pasar cemas, data ekonomi yang bakalan dirilis minggu ini akan menunjukkan perlambatan ekonomi AS, negara konsumen minyak terbesar dunia.

Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juli turun sebesar 0,4% menjadi US$ 100,18 sebarel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 15.11 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 100,29 per barel.

Pada 27 Mei lalu, kontrak tersebut sempat naik 0,4% menjadi US$ 100,59 sebarel, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak 25 Mei lalu.

Tambahan informasi saja, hasil survei Bloomberg menunjukkan, data manufaktur AS akan mengalami perlambatan pertumbuhan seiring melorotnya tingkat pesanan.

Siapa saja emiten bluechips yang memberatkan langkah indeks di sesi I?

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 2,71 poin di sesi I. Aksi jual sejumlah saham bluechips turut berkontribusi dalam penurunan indeks siang ini.

- PT Adaro Energy (ADRO)
Saham ADRO ditutup turun 2,08% menjadi Rp 2.350 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya adalah Macquarie Capital senilai Rp 9,37 miliar, Credit Suisse senilai Rp 9,21 miliar, dan PT Citigroup Securities senilai Rp 7,03 miliar.

- PT Telkom Indonesia (TLKM)
Saham TLKM ditutup turun 0,65% menjadi Rp 7.650 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya adalah JPMorgan Securities senilai Rp 10,63 miliar, Credit Suisse senilai Rp 6,93 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 4,22 miliar.

- PT Harum Energy (HRUM)
Saham HRUM ditutup turun 2,62% menjadi Rp 9.300 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya adalah Deutsche Securities senilai Rp 1,22 triliun, Macquarie Capital senilai Rp 1,22 triliun, dan Merrill Lynch senilai Rp 12,09 miliar.

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII ditutup turun 0,25% menjadi Rp 59,050 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya adalah JPMorgan Securities senilai Rp 12 miliar, Bahana Securities senilai Rp 9,16 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 7,87 miliar.

- PT Bank International Indonesia (BNII)
Saham BNII ditutup turun 1,67% menjadi Rp 590 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya adalah eTrading Securities senilai Rp 30,09 juta, CIMB Securities senilai Rp 12,60 juta, dan Trimegah Securities senilai Rp 5,95 juta.

Golden Energy Paparkan Rencana IPO Bulan Depan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Golden Energy Mines akan melakukan mini expose kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu satu minggu atau dua minggu ini.

"Dalam satu atau dua minggu ini kita akan melakukan paparan publik ke Bursa Efek Indonesia," tutur Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas Kokaryadi Chandra saat dihubungi INILAH.COM, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut ia mengatakan, PT Golden Energy Mines akan melepas sekitar 20%-30% saham ke publik. Selain itu, PT Golden Energy Mines akan mencari strategic investor untuk pelepasan saham sebelum melakukan penawaran umum saham perdana. "Sedang diseleksi untuk pelepasan saham ke strategic investor," ujar Kokaryadi.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito menuturkan, PT Golden Energy Mines baru melakukan early submission ke bursa dalam melakukan penawaran umum saham perdana.

Seperti diketahui, PT Golden Energy Mines, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menargetkan dana sebesar Rp4,47 triliun dalam penawaran umum saham perdana paling lambat pada Agustus 2011. Perseroan akan melepas 20% saham ke publik atau sekitar 1,25 miliar saham dari total yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 6,25 miliar saham. Harga saham perdana diperkirakan sebesar Rp2.300-Rp3.500. Perseroan telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. [cms]

Sesi Dua: Tiga Sektor Masih Menarik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Koreksi IHSG siang ini dapat berbalik arah pada penutupan nanti, didukungaksi beli pada saham unggulan. Saham konsumer, infrastruktur, dan komoditas, bisa menjadi pilihan investor.

Pada perdagangan Senin (27/5) sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 2,723 poin (0,07%) ke level 3.829,655. Sementara indeks LQ 45 saham unggulan naik, 0,152 poin (0,02%) ke level 681,447.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 2,579 miliar lembar saham, senilai Rp 3,983 triliun dan frekuensi 41.313 kali. Sebanyak 80 saham naik, 120 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Koreksi koreksi bursa siang ini, diwarnai aliran keluar dana asing, dengan transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp34 miliar. Dimana transaksi jual sebesar Rp1,610 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,576 triliun.

Sektor tambang dan properti memimpin koreksi siang ini dengan pelemahan 0,8%. Disusul sektor perkebunan yang turun 0,3%, infrastruktur 0,2% dan aneka industri 0,12%. Sedangkan sektor finansial dan perdagangan masih menahan koreksi lebih lanjut, dengan apresiasi 0,3%. Demikian pula sektor industri dasar, manufaktur dan konsumsi.

Kendati siang ini melemah, IHSG masih dapat berbalik arah dan melanjutkan penguatan hingga penutupan. “Ekspektasi nilai inflasi dan tingkat suku bunga acuan yang positif membawa pengaruh signifikan terhadap pergerakan indeks sepanjang perdagangan awal pekan ini,” kata pengamat pasar modal Gema Merdeka Goeryadi.

Namun, lanjutnya, penguatan ini akan terbatas, mengingat belum kondusifnya kondisi perekonomian global, serta kinerja bursa regional yang pada akhir pekan lalu bergerak fluktuatif,” Penguatan ini akan berada dalam kisaran terbatas 3.800-3.870 poin,” ujarnya.

Dari eksternal, harga komoditas yang masih bergejolak, akan meningkatkan kekhawatiran pasar. Sedangkan dari dalam negeri, suhu politik yang memanas menurunkan kepercayaan investor asing untuk menempatkan dananya di Indonesia. "Meski secara fundamental ekonomi Indonesia berpeluang tumbuh lebih baik, didukung potensi sumber daya alam dan tingginya tingkat konsumsi ketimbang negara-negara lain," tuturnya.

Di tengah situasi ini, Gema merekomendasikan saham-saham berbasis konsumer, infrastruktur, dan komoditas, “Emiten-emiten ini masih bisa menjadi penopang penguatan IHSG,” ujarnya.

Senada dengan analis Erdhika Sekuritas Robby Haas. Menurutnya, indeks hingga penutupan masih berpeluang menguat, melanjutkan kenaikan akhir pekan lalu. “IHSG memiliki momentum penguatan untuk kembali menguji resistan di 3.875,” katanya.

Beberapa saham yang disarankan adalah Indocement Tunggal Perkasa (INTP) dan Gajah Tunggal (GJTL). “Masih ada potensi penguatan pada saham-saham ini,” tutupnya. [mdr]

Asing Jual, IHSG Sesi I Turun 0,07%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (30/5) sesi I ditutup turun 2,7 poin atau 0,07% ke 3.829,66. Volume transaksi mencapai 2,5 miliar sebanyak Rp3,9 triliun.

Pelemahan IHSG terjadi sebelum menuju level 4.000. "Hal ini terlihat dari asing mengakumulasi perbankan seperti BBRI dan BMRI, IHSG tanggal 8-10 confirm 4.000," kata analis saham BNI Securities, Andri Zakariaz Siregar kepada INILAH.COM.

Sesi I terjadi transaksi nego saham PT Harum Energy (HRUM) senilai Rp2,4 triliun lebih. Hal ini dilakukan salah satu pemegang saham Kiki Barki melepas 10% saham atau setara dengan 270 juta saham di harga Rp9.050 per lembar.

Sepanjang perdagangan sesi I, 130 saham turun, 85 saham naik dan 92 saham stagnan. Untuk indeks JII turun 0,6 poin ke 530,77, indeks ISSI turun 0,15 poin ke 123,76, indeks LQ45 naik 0,16 poin ke 681,45. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp34,3 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,6 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,5 triliun.

Indeks tertekan oleh penurunan sektor pertambangan yang turun 28,01 poin ke 3.221,96 dan sektor perkebunan turun 8,6 poin ke 2.383,50.

IHSG sempat menyentuh zona positif sebagai level tertinggi sesi I 3.836,87. Namun tertekan lagi dan hingga penutupan berada di zona negatif dengan level terendah di 3.820,03.

Saham yang naik seperti saham DSSA naik Rp400 ke rp16.750, UNTR naik Rp400 ke Rp22.950, PTRO naik Rp200 ke Rp41.200, BFIN naik Rp175 ke Rp4.575, TPIA naik Rp125 ke Rp4.250, BBRI naik Rp100 ke Rp6.350, INTP naik Rp100 ke Rp17.350.

Sedangkan saham yang turun saham DLTA turun Rp7.000 ke Rp119.000, ADMF trun Rp300 ke Rp14.400, HMSP turun Rp300 ke Rp28.700, HRUM turun Rp250 ke Rp9.300, MBAI turun Rp200 ke Rp24.500, INDS turun Rp175 ke Rp3.450, ASII turun Rp150 ke Rp59.050.

Meski dibuka naik, di sesi I indeks tergerus tipis

JAKARTA. Meski sempat dibuka naik, namun, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang sesi I banyak bermain di area negatif. Hingga akhirnya, pada pukul 12.00, indeks ditutup dengan penurunan 0,07% menjadi 3.829,655.

Terdapat 120 saham yang melorot di sesi I. Sementara, saham yang naik hanya 80 emiten dan 85 lainnya tak berubah. Volume perdagangan hari ini melibatkan 2,579 miliar saham senilai Rp 3,983 triliun.

Sejumlah sektor terlihat memerah. Dua diantaranya yakni sektor pertambangan dan konstruksi dengan penurunan masing-masing sebesar 0,86% dan 0,83%.

Saham-saham yang menduduki posisi top losers antara lain: Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) anjlok 12,28% menjadi Rp 500, PT Delta Djakarta (DLTA) turun 5,56% menjadi Rp 119.000, dan PT Indospring (INDS) turun 4,83% menjadi Rp 3.450.

Sementara, penghuni top gainers yakni PT Surabaya Agung Industri (SAIP) naik 33,33% menjadi Rp 200, PT Asiaplast Industries (APLI) naik 11,70% menjadi Rp 210, dan PT Lamicitra Nusantara (LAMI) naik 9,76% menjadi Rp 225.

MLBI akan bagikan dividen senilai Rp 21.279 per saham

JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) berencana membagi dividen senilai Rp 21.279 per saham, atau total sekitar Rp 448,349 miliar.

Pembagian dividen ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan, pada 25 Mei 2011.

Adapun, cum dividen atau batas perdagangan saham dengan hak dividen di pasar reguler dan negosiasi hingga 17 Juni 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai hingga 23 Juni 2011.

Hingga Jumat (27/5), harga saham MLBI tercatat di level Rp 320.000 per saham. Dengan mengacu pada harga tersebut, maka potensi keuntungan dividen (dividen yield) yang bakal diterima pemegang saham sekitar 0,067% per saham.

Keterbukaan informasi BEI menyebut, pembayaran direncanakan paling lambat pada 7 Juli 2011.

Sesi I IHSG Terpleset 2 Poin di Zona Merah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah dan mengalami penurunan tipis 2 poin. Bursa Asia pada perdagangan siang ini bergerak mixed yang juga turut mempengaruhi gerak IHSG.

Membuka perdagangan awal pekan, pagi tadi IHSG tercatat naik tipis 1,865 poin (0,05%) ke level 3.834,243. Indeks LQ 45 naik 0,640 poin (0,09%) ke level 681,935.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (27/5/2011), IHSG turun tipis 2,723 poin (0,07%) ke level 3.829,655. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis, 0,152 poin (0,02%) ke level 681,447.

Penurunan IHSG ini dipimpin oleh saham Delta Djakarta yang mengalami penurunan Rp 7.000 per lembar.

Perdagangan saham di sesi I hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 41.313 kali pada volume 2,579 miliar lembar saham senilai Rp 3,983 triliun. Sebanyak 80 saham naik, 120 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Kebanyakan bursa-bursa di Asia kini berjalan di teritori positif, hanya bursa Jepang yang masih berada di zona merah akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi pasca gempa dan tsunami.

Berikut pergerakan bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 12,84 poin (0,47%) ke level 2.722,78.
  • Indeks Hang Seng menguat 118,5 poin (0,51%) ke level 23.236,57.
  • Indeks Nikkei 225 turun 32,76 poin (0,34%) ke level 9.489,34.
  • Indeks Straits Times naik 18,17 poin (0,58%) ke level 3.153,69.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya United Tractors (UNTR) naik Rp 400 ke Rp 22.950, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 400 ke Rp 16.750, Petrosea (PTRO) naik Rp 200 ke Rp 41.500, BFI Finance (BFIN) naik Rp 175 ke Rp 4.575, dan Chandra Asri (TPIA) naik Rp 125 ke Rp 4.225.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta DJakarta (DLTA) turun Rp 7.000 ke Rp 118.00, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 14.400, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 29.000, dan Harum Energy (HRUM) turun Rp 250 ke Rp 9.250.

(dnl/dnl)

HRUM: Hari Ini, Cum Dividen Tunai Rp 244,1

Hari ini (30/5), cum dividen tunai Harum Energy Tbk (HRUM) sebesar Rp 244,1 per saham
Ex date (31 Mei 2011)

Masih menjadi incaran, saham META terbang hingga 8% lebih

Masih menjadi incaran, saham META terbang hingga 8% lebih
JAKARTA. Saham PT Nusantara Infrastructure (META) masih menjadi incaran investor hari ini. Jelang penutupan sesi I pukul 11.41, saham META terbang 8,33% menjadi Rp 255.

Melonjaknya saham META seiring rumor yang beredar di pasar belakangan. Rajawali Grup dikabarkan menaikkan kepemilikan sahamnya di META sebesar 5,5% pada 20 Mei, 24 Mei, dan 27 Mei lalu.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang mengempit saham META pagi ini antara lain: OSK Nusadana Securities senilai Rp 315,32 juta, Makinta Securities senilai Rp 255 juta, dan Evergreen Capital senilai Rp 250 juta.

BEI sudah terima early submission IPO Atlas Resources dan Golden Energy

BEI sudah terima early submission IPO Atlas Resources dan Golden Energy
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meneriman dokumen awal (early submission) dua calon emiten yang bakal melantai di bursa. Keduanya bergerak di industri pertambangan batubara, yaitu PT Golden Energy dan PT Atlas Resources.

"Mereka baru early submission. Belum ke Bapepam-LK," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Edy Sugito, Senin (30/5).

Edy mengaku belum mengetahui porsi saham yang bakal dilepas masing-masing perusahaan tersebut. Menurut Edy, sampai Juni - Juli 2011 ini, ada 11 perusahaan yang sedang diproses di Bapepam-LK dan menunggu izin efektif keluar.

Anak usaha ADRO kantongi fasilitas pinjaman senilai US$ 750 juta

Anak usaha ADRO kantongi fasilitas pinjaman senilai US$ 750 juta
JAKARTA. Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Adaro Indonesia mengantongi fasilitas pinjaman perbankan senilai US$ 750 juta. Perjanjian pinjaman tersebut berjangka waktu 10 tahun.

Perseroan menyebut, dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal dan akuisisi potensial. Namun, pinjaman itu belum ditarik, dan belum diputuskan berapa besar yang akan digunakan. Head of investor relations ADRO Cameron Tough menolak membeberkan nama bank pemberi pinjaman.

Adapun, harga saham ADRO turun 1,04 ke level Rp 2.375, hingga perdagangan pukul 11.31 WIB.

Transaksi Nego Saham HRUM Senilai Rp1,2 Triliun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Investor asing diperkirakan sedang aktif melakukan akumulasi sehingga nilai transaksinya di BEI di atas Rp1 triliun.

Pada pukul 10:59 WIB, IHSG mengalami net foreign sell mencapai Rp27,7 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,44 triliun dan penjualan asing mencapai Rp1,47 triliun. "Ada transaksi nego saham HRUM senilai Rp1,2 triliun lebih," kata trader independent Stefanus Mulyadi Handoko kepada INILAH.COM, Senin (30/5).

Transaksi nego juga sebelumnya dilakukan Grup Rajawali terhadap saham Nusantara Infrastructure (META) sebanyak 5,5% pada tanggal 20 Mei, 24 Mei dan 27 Mei. Hal ini akan mendukung META dalam proyek air minum di Pasuruan, Jatim kalau memenangkan tender tersebut.

Sementara IHSG pada awal Juni diperkirakan menemus level 4.000. "Asing sedang akumulasi khususnya saham bank, yang jelas kelihatan akumulasi BBRI dan BMRI. Untuk BBRI saya yakin tanggal 8-10 Juni berada di 6.800-7.000," kata analis saham BNI Securities, Andri Zakarias Siregar.

Minggu ini, harga emas diprediksi toreh rekor baru

Minggu ini, harga emas diprediksi toreh rekor baru
SINGAPURA. Kontrak harga emas diprediksi akan terus menanjak. Sebab, kecemasan akan krisis Eropa serta lonjakan inflasi menyebabkan investor mencari investasi aman untuk melindungi kekayaannya.

Pada pukul 11.08 waktu Singapura, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat di Comex, New York, tak banyak mengalami perubahan di posisi US$ 1.535,95 per troy ounce. Sementara hari ini, harga emas di Shanghai menembus rekor baru di level 319,90 yuan atau US$ 49,34 per gram.

"Harga emas masih memiliki tren naik karena investor masih diliputi kecemasan akan krisis utang Eropa. Harga emas akan menembus rekor baru minggu ini. Tapi bisa juga dilanda aksi jual karena lonjakan harga yang tinggi," jelas Chae Un Soo, analis KEB Futures Co.

Golden Energy dan Atlas Resources Siap Melantai di Bursa

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan dua perusahaan batubara siap melantai di bursa melalui penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Dua perusahaan tersebut adalah Golden Energy Mines dan Atlas Energy Resources.

Demikian diungkapkan Direktur Penilian Perusahaan BEI Eddy Sugito usai pencatatan saham PT J.A. Wattie di kantornya, Sudirman CBD, Jakarta, Senin (30/5/2011).

"Mereka sudah masukan (dokumen IPO) dua minggu lalu. Kita sedang evaluasi, dua-duanya perusahaan coal (batubara)," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap dokumen IPO tersebut sehingga belum bisa membeberkan jumlah saham serta target dana hasil dari aksi korporasi tersebut nanti. Meski demikian, ia memastikan dua calon emiten itu siap menggelar mini expose pekan depan.

"Belum tahu mereka akan melepas saham sampai berapa banyak. Tapi mini expose akan dilakukan dalam satu atau dua minggu ini," ujarnya.

Berdasarkan data dokumen yang didapat detikFinance, Golden Energy akan melepas sekitar 20-30% dalam penawaran saham perdananya. Sinar Mas Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin emisi IPO anak usaha PT Dian Swastatika Tbk (DSSA) ini.

Sementara untuk Atlas Resources belum diketahui jumlah saham serta target dananya. Atlas merupakan perusahaan batubara yang mengoperasikan tambang di Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Papua.

(ang/hen)

Kiki Barki Mau Lepas Kepemilikan, Saham Harum Energy Merosot

Jakarta - Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) langsung merosot setelah munculnya kabar pelepasan saham milik Kiki Barki sebesar 10%. Saham HRUM merosot di tengah pergerakan saham lain yang stabil.

Pada perdagangan Senin (30/5/2011) pukul 11.00 waktu JATS, saham HRUM tercatat turun Rp 300 (3,14%) ke level Rp 9.250, dengan volume transaksi mencapai Rp 21,4 miliar. Sementara IHSG tercatat turun 3,925 poin (0,10%) ke level 3.828,453.

Sejak mengawali perdagangan, saham HRUM langsung merosot. Hal itu terjadi setelah Kiki Barki dikabarkan melepas 10% saham HRUM atau setara dengan 270 juta lembar saham senilai US$ 301,7 juta.

Kiki Barki yang kini tercatat sebagai orang terkaya ke 595 di dunia versi majalah Forbes itu, kabarnya akan melepas saham HRUM di level 9.050-9.550 per lembarnya. Saat ini, Kiki Barki melalui Karunia Bara menguasai sebanyak 79,72% saham di emiten berkode HRUM itu.

HRUM merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar Indonesia. Pada 2010, HRUM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp Rp 823,94 miliar, naik 7,36% dari periode 2009 yang sebesar Rp 767,47 miliar. Laba ditopang oleh hasil dari perusahaan asosiasi yang mencapai Rp 131,94 miliar.
(qom/dnl)

Kiwi perkasa ke level paling kuat sepanjang sejarah

Kiwi perkasa ke level paling kuat sepanjang sejarah
TOKYO. Dollar Selandia Baru perkasa ke level tertinggi sepanjang sejarah. Penguatan kiwi terjadi setelah pemerintah setempat merilis data mengenai surplus neraca perdagangan yang juga mencatatkan kenaikan rekor baru.

Dalam tiga bulan terakhir, kiwi sudah menguat 10% terhadap dollar. Salah satu penyebabnya, permintaan susu dan daging ekspor dari Asia melonjak.

"Lonjakan pendapatan yang berasal dari kawasan Asia mendongkrak perekonomian Selandia Baru. Hal ini juga terefleksi dari penguatan dollar Selandia Baru," jelas Richard Grace, chief currency strategist and head of international economics Commonwealth Bank of Australia.

Catatan saja, pagi tadi, kiwi bertengger di posisi 82,19 US sen. Ini merupakan level paling kuat sejak 1985 lalu. Pada pukul 10.05 waktu Sydney, kiwi berada di posisi 82,11 US sen dari 81,92 sen di New York pada 27 Mei lalu. Posisi rekor kiwi sebelumnya terjadi pada Febuari 2008 yakni di level 82,14 US sen.

Sekadar tambahan, surplus neraca perdagangan Selandia Baru pada April 2011 melonjak dua kali lipat dari prediksi ekonom. Berdasarkan data yang dirilis Statistics New Zealand, tingkat ekspor berhasil melampaui tingkat impor senilai NZ$ 1,11 miliar atau US$ 910 juta. Ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara, nilai tengah 13 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi surplus ekspor sebesar NZ$ 600 juta.

Won naik ke level terkuat dalam tiga pekan terakhir

Won naik ke level terkuat dalam tiga pekan terakhir
SEOUL. Mata uang Korea Selatan, won, naik ke level terkuat dalam 3 minggu terakhir seiring spekulasi para eksportir akan mengkonversi pendapatannya ke dalam won. Hal ini memicu peningkatan permintaan mata uang negeri Ginseng ini.

"Para eksportir menjual dollar AS dari pendapatannya pada akhir bulan ini, hal ini tentu saja mengangkat won", kata Seo Jeong Hun, analis mata uang dari Korea Exchange Bank, di Seoul.

Won terangkat 0,2% ke 1080,6 per dollar AS pada pukul 9.55 a.m di Seoul. Sedangkan, pada pukul 10.05 WIB, pairing (USD/KRW) semakin menguat di posisi 1.080,1. Mata uang ini juga sempat menyentuh 1.078,7, yang merupakan level terkuatnya sejak 11 Mei

Berdasarkan Korea Economic Daily, won telah terdongkrak tiga hari berturut-turut. Ini dipicu pernyataan Charles Collyns, Treasury department assistant secretary for international finance Amerika Serikat, yang menyebut Korea Selatan seharusnya lebih fleksibel mengelola mata uang won dan membiarkan mata uangnya terapresiasi.

Komentar dari pejabat resmi US Treasury memberikan ruang kepada won untuk naik, meskipun masih ada kekhawatiran para pembuat kebijakan mungkin akan meredam laju kenaikan won.

Wakil Menteri Keuangan Korea Selatan Yim Jong Yong di Seoul mengatakan pada forum pasar obligasi Asia hari ini, negara-negara Asia harus meningkatkan kerjasamanya untuk mengatasi kemungkinan resiko keuangan. Pasalnya, negara-negara Asia masih rentan terhadap aliran dana asing yang masuk.

Lemahnya Data Perekonomian AS Kembali Picu Terpuruknya Dolar

Sederet data lemah perekonomian AS membawa dollar berlanjut melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya pada sesi perdagangan Jumat (27/5). Data Pending Home Sales menunjukkan penurunan 11,6 persen di bulan April, jauh lebih rendah dari yang diprediksikan para ekonom sebelumnya. Demikian pula data Personal Spending, meleset dari ekspektasi.

Mendekati jadwal berakhirnya program Quantitative Easing jilid II Federal Reserve, data perekonomian AS justru mengindikasikan melambatnya pertumbuhan. Sebelumnya, pada hari Kamis (26/5), data Preliminary GDP menunjukkan ekonomi AS hanya tumbuh 1,8 persen pada kuartal I.

Lemahnya data-data tersebut memicu spekulasi bahwa perekonomian AS mungkin masih membutuhkan stimulus untuk kembali pulih.

Di lain pihak, para pelaku pasar mengesampingkan tema krisis hutang Zona Euro, paling tidak untuk sementara ini. Komentar dan pernyataan para petinggi Eropa membantu menghapus sebagian kekhawatiran mengenai kemungkinan restrukturisasi hutang Yunani.

Jumat lalu, Gubenur Bank Sentral Yunani, George Provopoulos mengatakan bahwa Yunani akan mampu memenuhi kewajibannya jika patuh terhadap program penghematan sebagaimana yang disyaratkan oleh IMF dan Uni Eropa.

Terhadap dollar, euro terpantau menguat hingga 1.4307 sebelum kemudian ditutup di 1.4290 pada akhir sesi perdagangan Jumat, menguat sekitar 1,1 persen lebih dari level penutupan hari sebelumnya.

Demikian pula poundsterling, menguat sekitar 0,7 persen mencapai 1.6510 terhadap dollar, level tertinggi baru dalam 2 pekan.

Baik euro maupun poundsterling terdukung oleh faktor perbedaan tingkat suku bunga. Melambatnya pertumbuhan ekonomi AS akan memberikan alasan bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunganya untuk jangka waktu yang lebih lama. Sementara Bank Sentral Inggris, sebagaimana ECB, tersirat lebih fokus pada masalah meningkatnya tekanan inflasi yang berarti terbukanya peluang untuk menaikkan suku bunga.

Namun, bintang pada sesi perdagangan Jumat lalu adalah franc Swiss. Di antara negara-negara maju, Swiss adalah negara yang perekonomiannya paling stabil. Di tengah krisis hutang Zona Euro dan masalah melambatnya pertumbuhan ekonomi AS, franc Swiss pun semakin menarik minat para pelaku pasar.

Versus euro dan dollar, franc Swiss berlanjut menguat hingga mencatatkan rekor baru dalam sejarah. Terhadap dollar, franc Swiss ditutup menguat hampir 2 persen di 0.8479. Sebelumnya, franc Swiss terpantau sempat menguat hingga rekor baru 0.8463 per dollar.

Sementara itu, harga emas dunia juga berlanjut naik hingga mencapai level tertinggi baru dalam 3 pekan. Harga spot emas naik hingga $1538.00 per troy ounce sebelum kemudian ditutup di 1533.20 pada akhir sesi. Sebagaimana franc Swiss, emas juga diuntungkan oleh masalah perekonomian yang dihadapi Zona Euro dan AS.

Dollar juga terpantau melemah versus yen dan dollar Australia. Terhadap yen, dollar ditutup melemah sekitar 0,6 persen di 80.82. Sedangkan dollar Australia ditutup menguat 0,6 persen di kisaran 1.0699 terhadap dollar AS. (atz)

(qom/qom)

Ekspektasi inflasi melambat, rupiah menguat 0,3% pagi ini

Ekspektasi inflasi melambat, rupiah menguat 0,3% pagi ini
JAKARTA. Rupiah naik ke posisi terkuatnya dalam sepekan terakhir. Hal ini terjadi sebelum rilis laporan ekonomi di pekan ini, yang diprediksi akan menunjukkan melambatnya inflasi untuk bulan yang keempat.

Mata uang Garuda ini menguat 0,3% ke level Rp 8.549 per dollar AS, pada pukul 9.13 di Jakarta. Ini level terkuatnya sejak 23 Mei lalu.

Survei ekonom yang dilakukan Bloomberg memprediksi harga konsumen pada Mei ini naik 5,94% dari tahun lalu. Dibandingkan inflasi per April yang sebesar 6,16%. Sementara, Jumat lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyebutlan, inflasi akan naik 5,8% hingga 5,9% pada Mei ini, dibanding tahun lalu.

Head of Treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, inflasi akan terus dikelola, dan itu akan memberikan kepercayaan kepada investor. "Bank Indonesia juga akan terus menggunakan mata uang untuk menekan inflasi impor," ujarnya.

Kepemilikan asing di surat utang pemerintah meningkat 2% menjadi Rp 225,9 triliun di bulan ini hingga 26 Mei lalu. Sementara, Jumat lalu, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik untuk hari yang ketiga. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang berakhir Juli 2021 turun tiga basis poin ke level 7,40%.

Saham JAWA Loyo di Debut Perdananya

Jakarta - Saham PT Jaya Agra Wattie (JAWA) mencatatkan saham perdananya di lantai bursa pada, Senin (30/5/2011). Namun debut perdana JAWA tidak terlalu memuaskan karena kenaikan sahamnya hanya berlangsung sebentar.

Pada pencatatan perdananya, saham JAWA dibuka naik poin 40 menjadi Rp 540 per lembar dari harga perdana Rp 500 per lembar. Hingga pukul 9.35 waktu JATS, saham perseroan turun menjadi Rp 495 per lembar, meski sempat menembus harga tertinggi di Rp 550.

Namun selanjutnya harga saham JAWA mengalai koreksi, dan pada sekitar pukul 09.40 waktu JATS, saham JAWA turun Rp 15 menjadi Rp 485. Sementara IHSG tercatat turun 5,296 poin (0,14%) ke level 3.827,082.

Seperti diketahui, perusahaan perkebunan itu mengincar dana Rp 566,2 miliar dari penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) ini.

Emiten berkode (JAWA) ini menerbitkan 1,13 miliar lembar atau setara 30% sahamnya ke publik. Sebanyak 10% dari jumlah saham yang ditawarkan itu dialokasikan untuk manajemen dan karyawan.

Sekitar 90% dari dana IPO ini akan dipergunakan untuk penanaman karet, kelapa sawit dan pembangunan pabrik serta fasilitas lainnya di anak-anak usaha perseroan dalam bentuk penyertaan saham.

Sementara sisanya 10% akan digunakan untuk biaya perolehan lahan baru, modal kerja perseroan, perluasan sewa kantor, belanja modal, pembelian komputer, dan kendaraaan.

Perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PTR OSK Nusadana Securities Indonesia sebagai penjamin emisi dalam aksi korporasi tersebut.

Pada periode penawaran saham perdana (bookbuilding), terjadi kelebihan permintaan 2 kali. Penawaran tidak hanya dilakukan untuk investor domestik, namun juga asing melalui roadshow ke beberapa negara.

(ang/qom)

Berencana jual saham, HRUM alami koreksi terbesar dalam tiga pekan

Berencana jual saham, HRUM alami koreksi terbesar dalam tiga pekan
JAKARTA. Pagi ini, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengalami koreksi yang terbesar dalam tiga pekan terakhir.

HRUM tumbang 2,6% ke level Rp 9.300 per saham, hingga pukul 10.10 WIB, yang merupakan penurunan terdalamnya sejak 6 Mei lalu.

Investor menghindari saham HRUM setelah pemegang saham produsen batubara ini berencana menjual saham perseroan pada level harga penutupan kemarin atau lebih rendah. Disebutkan, PT Karunia Bara Perkasa menawar 270 juta saham HRUM pada harga Rp 9.050 hingga Rp 9.550 per saham.


Siklus Waktu IHSG dalam Masa Penting!

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pekan ini diprediksi sideways karena dalam pandangan Astronacci Market Timing, berada dalam masa penting siklus waktu. Bagi short-term trader, waspadai koreksi tiba-tiba pada 1-3 Juni 2011.

Presiden dan pendiri PT Astronacci International Gema Goeyardi mengatakan, indeks saham domestik (IHSG ^JKSE) berada dalam masa penting siklus waktu. Menurutnya, secara Astronacci (analisis teknikal yang menggabungkan unsur Astrologi dan Fibonacci), pada 1 Juni 2011 akan terjadi gerhana matahari.

Sebagian disertai siklus Retrograde dari Planet Neptunus yang kecenderungan menyebabkan pembentukan Double Top/Bottom atau Triple Top/Bottom. Karena itu, lanjut Gema, dalam pandangan Astronacci Market Timing, IHSG akan memasuki area sideways. “Indeks berpeluang menguji resistance terakhir pada level 3.872 dengan support pada level 3.725,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (29/5).

Pada perdagangan Jumat (27/5) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,56 poin (0,46%) ke level 3.832,378. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45yang naik 2,42 poin (0,36%) ke angka 681.295.

Dalam situasi ini, Gema menghimbau short-term trader untuk waspada terhadap koreksi yang kemungkinan datang secara tiba-tiba pada 1-3 Juni 2011. “Koreksi itu dipicu pengaruh gerhana matahari. Gerhana matahari terakhir 4 Januari 2011,” papar Gema.

Namun, lanjutnya, jika market membuktikan bahwa IHSG mampu bertahan di atas 3.760 setelah siklus tersebut, sangat besar peluangnya melanjutkan kenaikannya hingga 3.900. “Jika itu yang terjadi, silahkan kembali beraktivitas di market karena saat itu kondisi akan positif,” ungkapnya.

Apa yang harus dilakukan sekarang? Menurutnya, jika sudah memiliki posisi dan ‘profit’, pelaku pasar dapat mempersiapkan trailing stop atau menjual sebagian saham yang untung mendekati area 1-4 Juni 2011.

Tapi, bagi Anda yang sudah memiliki cash position dan ingin membeli saham-saham yang baik, dia merekomendasikan positif saham-saham yang memiliki pola double bottom seperti PT Adaro Energy (ADRO), PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN). “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut,” imbuh Gema.

Dihubungi terpisah, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan bergerak variatif cenderung menguat (mixed to higher). “Sepekan ke depan, indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.750 dan 3.900 sabagai level resistance-nya,” ujar Cece.

Variatifnya laju market pekan ini, menurutnya, karena tarik-menarik sentimen negatif dan positif. Di satu sisi, pasar menantikan sentimen dari pengumuman inflasi Mei 2011 Badan Pusat Statistik (BPS) pekan ini. Angkanya sudah diperkirakan terjadi deflasi meskipun tipis. “Saham-saham perbankan bakal jadi incaran pelaku pasar pekan ini,” ungkapnya.

Dia juga memperkirakan, level 3.900 bisa saja dicapai pekan ini jika bursa regional bergerak positif dan data inflasi mendukung. “Kalaupun terjadi inflasi akan tipis sekira 0,1%. Begitu juga jika deflasi,” ucapnya.

Tapi, di sisi yang lain, meski beberapa emiten akan membagikan dividen pekan ini, ada juga beberapa saham yang memasuki momentum ex-dividend date seperti PT Astra Internasional (ASII), PT Astra Graphia (ASGR), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Adaro Energy (ADRO). “Karena itu, awal pekan saham-saham tersebut berpeluang melemah terlebih dahulu karena faktor ex-dividend itu,” paparnya.

Begitu juga sentimen dari luar negeri. Di satu sisi, data-data industri AS melemah dan tingkat pengangguran yang naik yang menjadi sentiment negatif. Tapi, pada saat yang sama, laporan kinerja emiten di AS justru jadi berita positif. “Semua kondisi itu, menjadi tantangan market pekan ini,” timpalnya.

Dia menegaskan, laju IHSG pekan ini sangat tergantung pada bursa regional. Jika melemah, indeks domestik pun akan ikut melemah. Begitu juga sebaliknya. “Tapi, secara umum indeks domestik berpeluang variatif cenderung menguat,” paparnya.

Adapun sektor saham yang berpeluang jadi penggerak indeks pekan ini adalah perbankan seiring rilis inflasi dan saham-daham batu bara. “Meski harga minyak fluktuatif tapi cenderung naik dalam dua bulan ke depan,” tutur Cece.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Danamon (BDMN), PT Bank Central Asia (BBCA) dan grup Asrta kecuali saham ex-dividend. Lalu, PT Semen Gresik (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP).

PT Indika Energy (INDY), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Tambang Bukit Asam (PTBA) dan PT United Tractors (UNTR). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut,” imbuh Cece. [mdr]