Kamis, 02 Juni 2011

Swiss franc menguat sepanjang sejarah terhadap dollar AS

Swiss franc menguat sepanjang sejarah terhadap dollar AS
JAKARTA. Aktivitas sektor manufaktur Swiss dilaporkan mengalami kenaikan pada akhir Mei lalu. Selain itu, penjualan ritel juga menanjak pada April yang berarti memberikan sinyal tambahan bahwa penguatan nilai tukar Swiss franc akhir-akhir ini belum memberikan hambatan berarti pada pertumbuhan ekonomi.

Analis memperkirakan dengan masih moderatnya pertumbuhan ekonomi Swiss dan disertai dengan berlanjutnya penguatan nilai tukar franc terhadap mata uang dunia lainnya, maka kondisi itu akan mendasari langkah Swiss National Bank (SNB) tak buru-buru menaikkan suku bunga,

Swiss franc melanjutkan penguatan tajam terhadap dollar AS ke level tertinggi sepanjang sejarah sehubungan dengan kombinasi dari rilis data PMI Swiss yang menguat dan buruknya data sektor ketenagakerjaan AS.

Hingga akhir sesi New York, dollar AS tercatat melemah hingga 1,2% terhadap Swiss franc ke 0,8435 setelah sempat membukukan level terendah sepanjang sejarah di 0,8379 franc.

Sedangkan euro anjlok ke level terendah sepanjang sejarah terhadap Swiss franc setelah sempat turun hingga 1,2079 dan tercatat melemah 1,7% ke 1,2082 terhadap franc.

RUPSLB MTFN Setujui Stock Split 1:5

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) menyetujui pelaksanaan stock split saham perseroan dengan rasio 1:5.

Hal itu disampaikan manajemen dalam keterbukaan informasi Rabu (1/6). Dengan stock split tersebut maka nilai nominal saham seri B dari Rp1.500 per saham menjadi Rp300 per saham dan nilai nominal saham seri A dari Rp50.000 per saham menjadi Rp10.000 per saham. Selain itu, perseroan akan menjaminkan sebagian besar aset perseroan sebagai jaminan utang. PTCapitalinc Investment juga akan melakukan divestasi atas kepemilikan saham perseroan di PT Aetra Air Tangerang dan PT Cimanggis Cibitung Tollways.

Pada kesempatan sama, perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MTFN dengan menyetujui penggunaan laba bersih 2010 sebagai laba ditahan.

Perseroan juga mengangkat susunan direksi antara lain Direktur Utama dijabat oleh Seng Hoo Ong dan direktur dijabat oleh Budi Prihantoro, Frederik Hehuwahit, dan Vinayaka B.S.

Seperti diketahui, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,88 miliar pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp2,51 miliar. Pendapatan perseroan seebsar Rp33,19 miliar pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp23,80 miliar.

INDY Targetkan Produksi Batu Bara 33 Juta Ton

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) menargetkan produksi batu bara sebesar 33 juta ton pada 2011.

"Produksi batu bara dari Kideco sebesar 31 juta ton dan Santan sebesar 2 juta ton, target produk batu bara mencapai 33 juta ton," ujar Direktur PT Indika Energy Tbk Aziz Armand, kemarin.

PT Indika Energy Tbk mencatatkan laba bersih turun menjadi Rp266,16 miliar pada kuartal pertama 2011 dari periode sama sebelumnya Rp292,55 miliar.Pendapatan kontrak dan jasa sebesar Rp686,12 miliar pada kuartal pertama 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp703,85 miliar sedangkan pendapatan perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp768,67 miliar pada kuartal pertama 2011 dari periode sama sebelumnya Rp748,41 miliar.

Aziz menuturkan, penurunan laba bersih pada kuartal pertama 2011 karena ada peningkatan biaya operasional. Tapi sisi lain, pendapatan anak usaha perseroan PT Petrosea Tbk mengalami peningkatan sementar PT Tripatra mengalami penurunan. "Memang dari pendapatan tidak terlalu signifikan, laba bersih turun karena ada biaya operasi mengalami peningkatan," tambah Aziz.

Moody's Turunkan Utang Yunani Jadi Caa1

Headline
INILAH.COM, San Francisco - Moody's Investor Service menurunkan rating utang Yunani menjadi Caa1 dari B1 dengan outlook negatif terhadap peringkat.

Demikian seperti dikutip dari marketwatch.com, Kamis (2/6). Hal ini dikarenakan resiko meningkat bahwa Yunani akan gagal untuk memantapkan posisi utang tanpa restrukrisasi utang serta kemungkinan peningkatan pendukung Yunani termasuk IMF di masa mendatang dan permintaan partisipasi kreditur swasta dalam restrukrisasi utang sebagai syarat untuk dukungan tambahan memicu memangkas rating. Moody's menyatakan, secara keseluruhan risiko ini menyiratkan setidaknya kesempatan default atas rating.

Selain itu, selama jangka waktu investasi lima tahun sekitar 50% Caa1- rating dan entitas telah memenuhi persyaratan utang mereka tepat waktu sedangkan sekitar 50% telah lalai. Rating Caa dipandang sebagai kualitas buruk dengan kemungkinan default.

Lunasi obligasi, UNSP cari pinjaman US$ 200 juta

Lunasi obligasi, UNSP cari pinjaman US$ 200 juta
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berniat mencari pinjaman senilai US$ 200 juta untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo November 2011.

Obligasi tersebut diterbitkan pada akhir 2006 dengan nilai US$ 185 juta. Pinjaman yang bakal diambil lebih besar jumlahnya dari nilai obligasi untuk mengantisipasi bunga obligasi sekitar US$ 9 juta - US$ 10 juta.

Presiden Direktur UNSP Ambono Januarianto mengungkapkan, pinjaman tersebut berasal dari beberapa bank lokal dan bank asing yang tergabung dalam sebuah Club Deal.

"Time table kami Agustus atau September sudah bisa ditarik pinjamannya," kata Ambono usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan UNSP, Rabu, (1/6).

Sebelum penarikan UNSP bakal lebih dulu meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada bulan Juli 2011.

"Agenda RUPSLB nantinya mengenai rencana menjaminkan sebagian besar aset perusahaan ke dalam pinjaman yang akan kami lakukan," papar Ambono.

Khawatir pertumbuhan ekonomi global melambat, emas kembali jadi safe heaven

Khawatir pertumbuhan ekonomi global melambat, emas kembali jadi safe heaven
SINGAPURA. Melihat data perekonomian AS yang tidak menggembirakan, membuat para investor bursa saham hengkang mencari tempat investasi yang lebih aman seperti emas. Dengan begitu, harga emas kemungkinan akan meningkat untuk hari keduanya menuju harga tertingginya dalam sebulan.

Harga emas untuk pengiriman segera meningkat 0,3% ke level US$ 1.544,38 per ounce sebelum diperdagangkan di harga US$ 1.540 per ounce pada pukul 9:24 waktu Singapura. Kemarin, harga emas sempat menyentuh harga tertingginya sejak 3 Mei 2011 yakni di posisi US$ 1.550,20 per ounce.

Data pelemahan pertumbuhan industri manufaktur di China dan AS pada Mei 2011 menambah pertanda momentum perlambatan perekonomian global sedang berlangsung. "Jika sudah begini, investor akan membeli aset safe heaven. Itulah yang menyebabkan harga emas menguat," ujar Mark Pervan analis komoditi ANZ Banking Group Ltd.

Asal tahu saja, sepanjang April 2011, Rusia dan Meksiko membeli emas hampir mencapai US$ 1 miliar untuk aset negara.

Krisis utang Yunani pun menjadi pendongkrak kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi dunia. Moody's kemarin kembali menurunkan peringkat utang Yunani dari B1 menjadi Caaa1. Penurunan peringkat ini menjadikan Yunani berada satu par dengan Kuba.

Penurunan peringkat ini dilakukan setelah penentu kebijakan mempertimbangkan untuk meminta para investor menginvestasi ulang uangnya pada obligasi Yunani yang baru, ketika obligasi yang telah berjalan sudah mature.

Ekonomi AS tak menentu, harga minyak melorot ke level US$ 99,92 per barel

Ekonomi AS tak menentu, harga minyak melorot ke level US$ 99,92 per barel
SINGAPURA. Harga minyak melemah di hari keduanya di New York setelah laporan yang menunjukkkan pasokan minyak mentah di AS meningkat. Sentimen permulihan perekonimian AS yang melambat dengan data manufaktur AS yang mengecewakan juga menjadikan harga minyak merangkak naik.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Juli 2011 melorot 67 sen menjadi US$ 99,92 per barel di New York Merchantile Exchange. Harga minyak sempat menyentuh level US$ 100,01 per barel pada pukul 11:26 waktu Sydney. Kemarin, minyak pun melemah US$ 2,41 atau 2,4% ke level US$ 100,29 per barel.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Juli 2011 berada di posisi US$ 114,47 per barel, turun 6 sen di ICE Futures Europe Exchange. Kemarin (1/6), harga minyak Brent sempat turun US$ 2,20 atau 1,9% ke level US$ 144,53 per barel.

American Petroleum Institute mengatakan bahwa pasokan minyak di AS meningkat 3,5 juta barel minggu lalu menjadi 371,6 juta. Kemudian, persediaan bensin pun naik 1,5 juta barel menjadi 212,7 juta.

"Data ini menunjukkan kondisi negatif, persediaan meningkat membuat harga minyak melemah karena permintaan akan berkurang," ujar Mark Perven Kepala Riset Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Melbourne.

Bursa Asia muram menyusul munculnya data industri AS yang mengecewakan

Bursa Asia muram menyusul munculnya data industri AS yang mengecewakan
SINGAPURA. Bursa Asia memerah untuk pertama kalinya dalam tiga hari, setelah pasar melihat data perekonomian AS yang tidak menggembirakan. Penciptaan tenaga kerja dan pertumbuhan manufaktur di AS yang lambat menjadi sentimen negatif yang membuat bursa Asia lesu darah.

Indeks MSCI Asia Pasifik terpangkas 1,5% ke level 134,73 pada pukul 9:20 waktu Tokyo. Pelemahan minggu ini melengkapi penurunan indeks mingguan dan menjadi yang terburuk dalam dua tahun terakhir, setelah kekhawatiran krisis utang Eropa yang menghambat pemulihan ekonomi global.

Bursa Nikkei di Jepang turun 1,7% ke posisi 9.588,46. Saham Canon Inc turun 1,8% di Tokyo dan saham Honda Motor Cp. melemah 2,4%. Kemudian saham BHP Billiton Ltd. longsor 1,6% setelah harga minyak dan logam di bursa komoditi rontok.

"Perekonomian global sedang melambat sehingga banyak investor menghindari berinvestasi di aset-aset yang beresiko tinggi," ujar Mitsushige Akino analis Ichiyoshi Investment Management Co. di Tokyo.

S&P 500 terjungkal ke posisi terendah sejak Agustus akibat perlambatan ekonomi

S&P 500 terjungkal ke posisi terendah sejak Agustus akibat perlambatan ekonomi
LONDON. Bursa AS terjerembab ke posisi terendahnya sejak Agustus 2010, akibat meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap perlambatan pertumbuhan lowongan pekerjaan di AS dan kondisi manufaktur yang kurang stabil.

Bursa S&P 500 anjlok 2,3%, Indeks Stoxx Europe 600 terpangkas 1% dan Bovespa Brasil melemah 1,9% pada pukul 16:15 waktu New York. Yields obligasi pun turun 3% untuk pertama kalinya sejak Desembar 2010 dan dollar AS menguat 0,3% setelah sebelumnya melorot 0,4%.

Beberapa saham lembaga keuangan, perusahaan manufaktur dan produsen bahan baku terjungkal hingga 3% dan memimpin pelemahan dari 10 sektor industri di S&P 500. Saham Caterpillar Inc., Alcoa Inc. dan Bank of America Corp. turun lebih dari 4,3% dan mencapai pelemahan terbesar di Dow Jones Industrial Average.

Sebelumnya, bursa AS menguat cukup lama dalam sebulan setelah perusahaan-perusahaan AS menambah 38.000 lapangan pekerjaan baru di Mei 2011 menurut ADP Employer Services. Kemudian, bursa rontok setelah indeks Institute for Supply Management melaporkan ekspansi industri manufaktur saat ini merupakan yang terendah sejak September 2009.

Dow Jones Industrial Average turun 279,42 poin atau 2,22% ke posisi 12.290,37. Standard & Poor's 500 melemah 2,28% menjadi 1.314,54. Dan Nasdaq Composite Indeks juga luruh 2,33% ke level 2.769,19.

"Ini akan menjadi kondisi yang cukup "berbatu". Pasar obligasi sedang lesu, tapi pertanyaannya ini akan berlangsung berapa lama? Semua akan membaik setelah semua sentimen terkonfirmasi," ujar Burt White Kepala Riset LPL Finance Corp. di Boston.

Laba Bersih Petrosea Turun 24,66% pada Q1-2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) mengalami penurunan laba bersih sebesar 24,66% menjadi US$7,69 juta pada kuartal 1-2011 dibanding periode serupa 2010 sebesar US$10,21 juta.

Penurunan laba bersih ini disebabkan kerugian selisih kurs yang masih dialami perseroan pada kuartal 1-2011 yang mencapai US$442 ribu, serat kenaikan beban administrasi menjadi US$4,1 juta dari US$3,94 juta.

Namun, pendapatan perseroan naik tipis menjadi US$47,99 juta pada kuartal 1-2011 dari US$42,84 juta pada kuartal 1-2010. Kewajiban lancar perseroan juga naik menjadi US$76,55 juta pada kuartal 1-2011 dari US$65,58 juta pada periode serupa 2010. Sedang ekuitas perseroan naik menjadi US$257,38 juta dari US$222,51 juta.

Bank Pundi Rights Issue Rp500M

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Pundi Indonesia Tbk melaksanakan penawaran umum terbatas sebanyak-banyaknya lima miliar saham dengan harga pelaksanan Rp100 per saham.

Setiap pemegang enam saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang SahamA Perseroan pada 12 Juli 2011 berhak atas lima Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli lima saham baru. Total dana yang diperkirakan akan diraup dari penawaran umum terbatas sebesar Rp500 miliar.

Dana hasil penawaran umum terbatas akan digunakan untuk belanja modal sekitar 69% dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk meningkatkan pemberian kredit yang akan dilontarkan kepada UMKM. Demikian seperti dikutip dari prospektus singkat yang diterbitkan kemarin.

Penawaran umum terbatas ini dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 30 Juni 2011. Pencatatan untuk memperoleh HMETD pada 12 Juli 2011, pencatatan saham hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 Juli 2011, dan perdagangan dan pelaksanaan HMETD pada 14 Juli-20 Juli 2011.

Total Aset Asing Capai Rp1.291,77T per Mei 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Total aset yang tercatat di C-Best oleh asing mencapai Rp1,291,779 triliun dan lokal sebesar Rp928,088 triliun pada Mei 2011. Total aset mencapai Rp2,219.867 triliun.

Demikian dikutip dari data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),Kamis (2/6). Nilai kepemilikan saham oleh asing mencapai Rp1,278.936 trililiun dan lokal mencapai Rp768.535 triliun yang tercatat di KSEI pada Mei 2011. Total nilai kepemilikan saham sebesar Rp2,047.470 triliun. Nilai kepemilikan obligasi oleh asing mencapai Rp5,794 triliun dan lokal sebesar Rp122,639 triliun sehingga total mencapai Rp128,433 triliun per Mei 2011.

Sementara itu, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) mencapai Rp225,32 triliun per Mei 2011. Kepemilikan asing ini mengalami kenaikan Rp4,96 triliun dari Rp220,36 triliun pada 6 Mei 2011 menjadi Rp225,32 triliun pada 31 Mei 2011.

Industri reksa dana memiliki SBN senilai Rp50,63 triliun, industri asuransi sebesar Rp93,68 triliun, dan perusahaan sekuritas sebesar Rp8 miliar per 31 Mei 2011.Industri dana pensiun memiliki SBN sebesar Rp36,76 triliun dan lain-lain sebesar Rp47,09 triliun. Demikian seperti dikutip dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI.

Industri perbankan masih memiliki SBN tertinggi senilai Rp219,46 triliun per 31 Mei 2011. Kepemilikan SBN oleh bank mengalami penurunan sebesar Rp5,55 triliun dari Rp225,01 triliun per 6 Mei 2011 menjadi Rp219,46 triliun per 31 Mei 2011. Total kepemilikan SBN yang dapat diperdagangan sebesar Rp687,36 triliun per 31 Mei 2011.

Inilah Kapitalisasi Saham Terbesar per Mei 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kapitalisasi pasar saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masuk 25 saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk pertama kali sepanjang 2011.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang bergerak di sektor farmasi mencatatkan kapitalisasi pasar saham senilai Rp36,30 triliun per Mei 2011. Kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI masih dipegang oleh saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp237,84 triliun per Mei 2011, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp173,30 triliun.

Kemudiankapitalisasi pasar saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp166,31 triliun, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp155,23 triliun dan kapitalisasi pasar saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp155,08 triliun. Demikian seperti dikutip INILAH.COM, dari data Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/6).

Kapitalisasi pasar saham terbesar lain dipegang oleh PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar Rp126,88 triliun, saham PT Unilever Tbk (UNVR) senilai Rp112,16 triliun, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp98,17 triliun, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) senilai Rp83,79 triliun, dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp78,36 triliun.

PT United tractors Tbk (UNTR) mencatatkan kapitalisasi pasar saham senilai Rp76,51 triliun, kapitalisasi pasar saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp71,54 triliun, disusul kapitalisasi pasar saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp68,55 triliun, kapitalisasi pasar saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) senilai Rp62,21 triliun, dan kapitalisasi pasar saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) senilai Rp58 triliun.

Selain itu, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) mencatatkan kapitalisasi pasar saham sebesar Rp57,53 triliun, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp53,10 triliun, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp52,38 triliun, saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) senilai Rp51,67 triliun dan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) senilai Rp48,96 triliun.

Kapitalisasi pasar saham PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp47,44 triliun, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) senilai Rp47,41 triliun, saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) senilai Rp43,04 triliun, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) senilai Rp37,16 triliun dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) senilai Rp36,30 triliun.

UNSP Jajaki Pinjaman US$200 juta

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berencana mencari pinjaman sebesar US$200 juta dari perbankan untuk obligasi senilai US$185 juta yang jatuh tempo pada November 2011.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Ambono Janurianto, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) UNSP kemarin. "Kita akan pinjam sekitar US$200 juta dari perbankan. Kita jajaki pinjaman dari bank lokal dan asing," ujar Ambono, Kamis (2/6).

Pinjaman akan digunakan untuk melunasi obligasi senilai US$185 juta yang jatuh tempo pada November 2011. Untuk menjajaki pinjaman tersebut, perseroan akan menjaminkan aset perseroan.

Tapi perseroan belum mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan aset perseroan karena Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda persetujuan penjaminan aset tidak kuorum.

Selain itu, perseroanmemiliki utang jatuh tempo senilai US$150 juta pada 2012. Perseroan juga menganggarkan belanja modal dan operasional masing-masing sebesar US$40 juta dan US$10 juta. "Dana belanja modal akan dari kas internal yang didapatkan dari penawaran umum terbatas tahun lalu. Belanja modal sebesar US$40 juta akan digunakan untuk oleochemical," kata Ambono.

Perseroan juga akan melakukan penanaman baru untuk karet sebesar 1.500-2.000 hektar pada 2011 dan kelapa sawit bertambah sebesar 1.000 hektar di wilayah Kalimantan dan Sumatera.

Manufaktur AS Buruk, Saham Asia Turun

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia turun pada perdagangan saham Kamis (2/6) setelah data manufaktur Amerika Serikat dan tenaga kerja yang mengecewakan. Hal ini memberikan kekhawatiran ekonomi global melambat.

Saham Samsung Electronic Co turun 2,2% di Korea. Saham Canon Inc turun 1,2% di Tokyo. Sedangkan saham Toyota Motor Corp dan Honda Motor Co mengalami penurunan paling tajam setelah penjualan di Amerika Serikat menurun tajam. Saham BHP Biliton Ltd turun 1,8% setelah harga minyak dan logam mengalami penurunan. Demikian seperti dikutip dari bloomberg.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,75 menjadi 134,44 di Tokyo.Semua 10 kelompok industri mengalami penurunan lebih dari 1%. Nikkei 225 Stock Average turun 1,6% ke 9558. Indeks Kospi turun 1,2%. Indeks Hang Seng turun 1,5% ke 23280, 05 sedangkan China Shanghai Composite Indeks turun 1,4%. ke 2716,27. Selain itu, Australia S&P turun 1,9% dan Selandia Baru NZX turun 0,8%. "Pertumbuhan manufaktur sedang melambat. Ekonomi global telah mencapai soft patch dan pelaku pasar cenderung menjauh aset beresiko," ujar Mitsushige Akino, analis dari Ichiyoshi Investment Management Co.

SULI Rugi Rp48 Miliar di Q1-2011

Headline
INILAH,COM, Jakarta - PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) mencatatkan kerugian senilai Rp48,06 miliar pada kuartal 1-2011 melanjutkan kerugian kuartal 1-2010 sebesar Rp10,86 miliar.

Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke BEI dijelaskan kerugian bersih kuartal 1-2011 ini disebabkan rugi usaha sebesar Rp25,61 miliar setelah meraup laba Rp5,69 miliar pada kuartal 1-2010. Pendapatan usaha kuartal 1-2011 juga turun menjadi Rp95,78 miliar dari Rp140,74 miliar pada periode serupa 2010.

Kewajiban perseroan kuartal 1-2011 turun menjadi Rp1,53 triliun dari Rp1,59 triliun pada kuartal 1-2010. Sedang ekuitas perseroan kuartal 1-2011 turun menjadi Rp307,84 miliar dibanding Rp355,82 miliar pada kuartal 1-2010.

Data AS dan Yunani Tekan Wall Street Negatif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street pada perdagangan Rabu (1/6) turun dengan beberapa laporan ekonomi yang di bawah ekspektasi dan turunnya peringkat utang Yunani oleh Moody's.

Indeks Dow Jones turun 2,2% menjadi 12.290,14 setelah saham bluechip melemah termasuk Bank of America Corporation turun 4,2%. Saham JP Morgan turun 3,4%, saham Caterpillar turun 4,3%, Aloca turun 4,2%. Pasar merespon negatif karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Untuk indeks S&P turun 2,3% menjadi 1.314,55 dan indeks Nasdaq turun 2,2% menjadi 2.769,19. Sektor manufaktur memberikan pertanda ekonomi AS daa kondisi buruk dan hasil dari catatan treasury 10 tahun di level terendah di 2,96% sejak Desember 2010. "Ini adalah pergerakan cukup volatile dalam dua hari terahir di pasar sehingga tetap rentan," kata Dam McMohan, direktur perdagangan saham di Raymond James.

Moody's memangkas peringkat obligasi Yunani dalam status "sampah" setelah terjadi peningkatan risiko restrukturisasi. Prospek pertumbuhan menjadi tidak pasti dan target reformasi anggaran sulit tercapai.

Dari sisi ekonomi dari laporan Institute for Supply Management, indeks manufaktur turun menjadi 53,5 di bulan Mei dari 60,4 pada bulan April. Ini menjadi titik terendah sejak September 2009. Untuk belanja konstruksi naik 0,4% pada April dari data Departemen Perdagangan. Teapi belanja pada bulan April direvisi turun ke 0,1% dari 1,4%.

Sektor swasta hanya menambahkan 38.000 pekerjaan untuk bulan Mei. Pada bulan April, sektor swasta mendapatkan 177.000 pekerjaan atau turun dari 179.000 dari perkiraan sebelumnya.

Agung Podomoro Akuisisi Griya Pancaloka

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah mengakuisisi 75% saham PT Griya Pancaloka (GPL).

Dalam keterangannya ke BEI, Rabu (1/6) dijelaskan GPL direncanakan akan membangun dan mengelola hotel di atas lahan seluas 7,6 hektar sebagai Hotel di Nusa Dua Bali.

Nilai investasi perseroan di GPL ini tidak melebihi 20% dari ekuitas sehingga tidak termasuk transaksi material.

Penjualan Dongrak Laba Bersih Tempo Scan Naik 20%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Laba Bersih PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan) meningkat pesat sebesar 20,2% selama year to date (YTD) Maret 2011 dan bernilai hampir Rp192 miliar.

Peningkatan ini disumbangkan oleh hasil Penjualan Bersih Tempo Scan yang telah bertumbuh hampir 8% sehingga mencapai Rp1.311 miliar sekalipun pada awal tahun 2011 secara umum pasar bertumbuh lebih lambat untuk produk farmasi dan juga produk konsumen. Selanjutnya, Tempo Scan secara konsisten mampu menghasilkan marjin Laba Kotor yang lebih baik pada kuartal I tahun 2011 yang meningkat menjadi 38,2% dibandingkan marjin Laba Kotor tahun sebelumnya yang sebesar 36,4%. Karena itu, Laba Kotor telah meningkat sebesar 13,1% dan bernilai Rp500,6 miliar. Peningkatan tersebut sebagian besar disumbangkan oleh marjin Laba Kotor Divisi Farmasi yang meningkat sebesar 7,7% sehingga mencapai 71,7% dibandingkan marjin tahun lalu yang hanya sebesar 64,0%.

Berikutnya, beban usaha Tempo Scan meningkat sebesar 10,5% dan menjadi Rp293,5 miliar dan sejalan dengan peningkatan tersebut menyebabkan persentase beban usaha terhadap Penjualan Bersih konsolidasian Tempo Scan juga mengalami peningkatan dari 21,8% menjadi 22,4%. Sebagai konsekuensinya, Laba Usaha Tempo Scan meningkat 17,1% pada YTD Maret 2011 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan bernilai Rp207,1 miliar, karenanya marjin Laba Usaha Tempo Scan meningkat pesat menjadi 15,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana marjin Laba Usaha Tempo Scan berada pada posisi 14,6%.

Pendapatan lain-lain Tempo Scan juga meningkat sebesar 22,2% dan menjadi Rp19,6 miliar. EBITDA Tempo Scan pada Kwartal ke-1 tahun 2011 juga meningkat sejalan dengan pertumbuhan pesat Laba Bersihnya dan telah meningkat sebesar hampir 16,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sehingga menjadi Rp228,2 miliar. Pertumbuhan yang pesat tersebut di atas menghasilkan marjin EBITDA Tempo Scan sebesar 17,4% yang merupakan peningkatan yang tajam dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana marjin EBITDA berada pada posisi 16,1%. Selanjutnya, posisi Kas dan Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek Tempo Scan sepanjang Kwartal ke-1 tahun 2011 telah meningkat sebesar 6,4% dan menjadi Rp1.500 miliar, meningkat terhadap periode yang sama tahun lalu di mana posisi kas adalah sebesar Rp1.409 miliar dan karenanya posisi Kas Bersih Tempo Scan selama kuartal 1 tahun 2011 telah menjadi Rp1.340 miliar atau meningkat terhadap periode yang sama tahun lalu di mana Tempo Scan memiliki posisi Kas Bersih Rp1.286 miliar.

Bursa Asia Rontok Ikuti Wall Street

Tokyo - Bursa-bursa Asia Pasifik bergerak melemah, mengikuti kejatuhan di bursa Wall Street akibat data ekonomi negatif. Investor beramai-ramai keluar untuk sementara dan menghindari aset-aset yang berisiko.

Pada perdagangan Kamis (2/6/2011), bursa Tokyo ditutup merosot 164,04 poin (1,69%) ke level 9.555,04. Bursa Seoul merosot 1,27% (27,14 poin) ke level 2.114,20 dan Sydney merosot 106,9 (2,27%) ke level 4.600,4. Hingga sesi siang, bursa Hong Kong juga merosot 1,50% dan Shanghai merosot 1,86%.

Pelemahan bursa-bursa Asia Pasifik ini terjadi setelah bursa Wall Street tadi malam merosot, merespons data negatif seputar pasar tenaga kerja. Menurut ADP, pekerja sektor swasta AS bertambah 38.000 pada Mei, atau terendah sejak September 2010 atau lebih rendah dari ekspektasi. Sementara Institute for Supply Management juga melaporkan data yang melemah sehingga menekan lagi dolar AS.

"Data ekonomi AS tidak baik, China sepertinya masih pada jalan kenaikan suku bunga pada Juni, Moody's memangkas peringkat Yunani dan politik di Jepang sedang mengalami kehancuran. Jadi kita memiliki faktor jual yang melapisi hari ini," ujar Norihiro Fujito, analis senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities seperti dikutip dari AFP.

Di Bursa Australia, dana sebesar Aus$ 30 miliar atau sekitar US$ 32 miliar keluar dari pasar sehingga menyebabkan penurunan indeks saham yang cukup tajam.

"Setelah aksi jual besar di pasar AS karena data manufaktur yang buruk dan laporan tenaga kerja sektor swasta, pasar lokal sepertinya dalam tekanan jual yang besar," ujar Ben Potter, analis dari IG Markets.

Seperti diketahui, bursa Wall Street tadi malam turun cukup tajam. Pada perdagangan Rabu (2/5/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 279,42 poin (2,22%) ke level 12.290,37. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 30,66 poin (2,28%) ke level 1.314,54 dan Nasdaq melemah 66,11 poin (2,33%) ke level 2.769,19.

(qom/qom)

Lotte Group Bakal Kelola Area Mal di Ciputra World Selama 20 Tahun

Jakarta - Lotte Group menandatangani kerjasama untuk menyewa dan mengelola seluruh area di mal Ciputra World Jakarta selama 20 tahun. Rencananya, Ciputra World yang berada pusat bisnis Jakarta, Jl Prof Dr Satrio itu akan dibuka pada semester II-2012.

PT Ciputra Adigraha yang merupakan anak perusahaan PT Ciputra Property Tbk telah menandatangani perjanjian sewa dengan PT Lotte Shopping Plaza Indonesia. Dalam perjanjian tersebut, PT Lotte Shopping Plaza Indonesia yang merupakan anak perusahaan Lotte Shopping Co., telah menandatangani kesepakatan untuk mengelola pusat perbelanjaan seluas 130.000 m2 itu.

"Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan bagi bisnis retail," ujar Park Keum Soo, Direktur Lotte Shopping Co. Lotte Group dalam siaran persnya, Kamis (2/6/2011).

Lotte Group yang kini merupakan group retail terbesar di Korea Selatan Saat ini telah beroperasi di 9 negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, Vietnam, China, Indonesia dan Rusia. Lini bisnis group ini termasuk retail, makanan & minuman, pariwisata, petrokimia, konstruksi dan manufaktur. Di sektor retail, Lotte memiliki dan mengelola Lotte Department Store, Lotte Mart, Lotte Super, Lotte Duty Free Store dan Lotte Home Shopping. Di kawasan pusat bisnis Seoul, Lotte memiliki Lotte Department Store yang menyediakan brand-brand terkenal seperti Louis Vuitton, Hermes, Gucci dan lain-lain.

"Kami merasa senang dengan kesempatan membuka Lotte Department Store di Ciputra World Jakarta, yang merupakan salah satu superblok terbaik di Jakarta," kata Suh Chang Suk, Presiden Direktur PT Lotte Shopping Plaza Indonesia.

"Selain membuka Department Store kami sendiri dan beberapa retail lainnya dari Group, kami juga akan bekerja sama dengan pemain retail lain yang telah sukses di Indonesia untuk menciptakan paradigma baru dalam pengalaman berbelanja di Jakarta," tambahnya.

Mall di Ciputra World diharapkan dapat beroperasi di semester kedua tahun 2012. Mall ini akan berdampingan dengan fasilitas lain di Ciputra World seperti all suite hotel Raffles, apartemen myHome serta Raffles Residence, gedung perkantoran Ciputra World, serta Ciputra Artpreneur Centre yang terdiri dari museum seni dan theatre.

Dalam sambutannya Candra Ciputra, Direktur Utama Ciputra Group, menyambut baik kehadiran Lotte Group. "Lotte memiliki prestasi yang meyakinkan dan melayani high end market yang sesuai dengan Ciputra World. Mall ini akan menjadi tujuan yang penting di Jl. Prof. Dr. Satrio yang rencananya akan menjadi sabuk perdagangan dan belanja Jakarta," katanya.

Sehubungan dengan penandatanganan perjanjian sewa Ciputra World Jakarta dan Lotte Group ini, Todd Lauchlan, Country Head dari Jones Lang LaSalle, mengungkapkan transaksi ini menunjukkan komitmen dan keyakinan Lotte akan pasar retail Indonesia, dan pembangunan superblock kelas dunia Ciputra World.

Seperti diketahui, Lotte Group mulai beroperasi di Indonesia dengan mengakuisisi PT Makro Indonesia menjadi Lotte Mart, hipermarket yang berkembang cepat dimana saat ini sudah membuka 21 gerai di Indonesia. Melanjutkan sukses membuka hipermarket, kini Lotte menghadirkan Lotte Department Store ke Indonesia yang pertama di Ciputra World Jakarta.

(qom/qom)

Aliran Modal ke Negara Berkembang Bisa Capai US$ 1 Triliun

Washington - Aliran modal swasta ke negara-negara berkembang bisa mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2011. Namun negara-negara berkembang diingatkan untuk menggunakan capital controls atau kontrol devisa untuk mengelola aliran modal yang luar biasa besar itu.

Demikian disampaikan asosiasi bankir internasional, Institute of International Finance seperti dikutip dari AFP, Kamis (2/6/2011).

IIF mengatakan, aliran modal swasta secara netto ke 30 negara emerging market kunci sepertinya akan mencapai US$ 1,04 triliun pada tahun 2011 dan meningkat menjadi US$ 1,056 triliun di 2012.

Aliran modal ke negara-negara berkembang telah melonjak hingga 55% pada tahun 2009 menjadi US$ 990 miliar, setelah perekonomian global keluar dari resesi ekonomi pada tahun tersebut.

"Tingkat aliran modal yang tinggi ke negara-negara berkembang merefleksikan meningkatnya peran negara-negara tersebut pada perekonomian global dan kinerja mereka yang sangat kuat relatif terhadap kematangan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir," ujar Charles Dallara, managing director IIF yang berbasis di Washington tersebut.

"Secara keseluruhan, aliran-aliran modal ini memberikan kontribusi yang sangat positif pada pertumbuhan ekonomi global dan penting untuk dicatat bahwa sekitar 40% dari total yang dihitung adalah untuk investasi asing langsung," tambahnya.

Perkiraan baru untuk tahun 2011 dan 2012 adalah lebih tinggi sekitar US$ 80 miliar dibandingkan proyeksi IIF pada Januari lalu, terutama berkaitan dengan revisi naik untuk China dan Brasil.

IIF mengatakan, aliran modal di negara-negara berkembang Asia dan Amerika Latin -- yang sudah meningkat tajam pada 2010 karena booming perekonomian-- diprediksi akan sedikit turun di bawah level tersebut pada tahun 2011 dan 2012.

Di kawasan Timur Tengah-Afrika, yang dilanda kekacauan politik, aliran modal diprediksi turun secara signifikan di bawah level 2010, namun akan pulih pada tahun 2011.

Namun IIF mengingatkan, negara-negara mestinya menggunakan kontrol devisa guna mengontrol aliran modal tersebut, dan juga menggunakan metode lain dalam melawan inflasi, salah satunya dengan membiarkan mata uang mereka menguat.

"Tekanan inflasi jika dibandingkan dengan tingginya aliran modal, adalah ancaman terbesar untuk pertumbuhan ekonomi berkesinambungan di sebagian besar negara-negara berkembang," ujar Dallara.

(qom/qom)

Harga Emas Naik Lagi

New York - Harga emas kembali menguat hingga ke titik tertingginya dalam 1 bulan. Investor kembali mencari tempat investasi yang aman setelah keluarnya data manufaktur AS dan angka tenaga kerja swasta yang lebih rendah.

Menurut ADP, pekerja sektor swasta AS bertambah 38.000 pada Mei, atau terendah sejak September 2010 atau lebih rendah dari ekspektasi. Sementara Institute for Supply Management juga melaporkan data yang melemah sehingga menekan lagi dolar AS.

Pada perdagangan Rabu (1/6/2011), harga emas di pasar spot diperdagangkan pada US$ 1.538,40 per ounce, setelah sempat menembus US$ 1.550,14 per ounce, yang merupakan tertinggi sejak 3 Mei.

Harga emas patokan COMEX berjangka untuk Agustut naik US$ 6,40 ke level US$ 1.543,20, setelah sempat menembus titik tertingginya sejak 2 Mei di US$ 1.551,60 per ounce.

"Saya kira kita masih bersama dengan permainan safe-haven di emas. Emas adalah satu-satunya yang masih tetap naik hari ini. Orang-orang sedikit khawatir pelemahan ekonomi dan apa yang terjadi dengan dolar AS," ujar David Lee, pialang dari Heraeus Precious Metals Management seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2011).

Harga emas sebenarnya sempat terombang-ambing di awal perdagangan, namun sekali data perekonomian AS yang lemah itu dirilis, reaksi bullish di pasar opsi langsung meluar ke pasar berjangka sehingga harga emas ikut terangkat.

Sejak awal tahun, harga emas sudah melonjak tinggi. Namun selama Mei, harga emas tercatat turun hingga 2% meski masih dalam jalur kenaikan 8% sepanjang tahun ini. Harga emas mencetak rekor tertingginya di US$ 1.575,79 per ounce pada awal Mei.

(qom/qom)

100% Kertas Kemas Baja Krakatau Steel Bakal Dipasok Koperasi

Jakarta - Koperasi PT Krakatau Steel, PRIMKOPAS menargetkan dapat memenuhi 100% kebutuhan PT Krakatau Steel untuk kertas kemas baja pada taun 2012. Komitmen ini dihasilkan setelah penandatangan MoU antara Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK), PT Krakatau Steel, dan PRIMKOPAS.

Ketua umum PRIMKOPAS, Budi Rahman menyampaikan, untuk tahapan awal setelah penandatanganan kerjasama, pihaknya baru akan menyuplai 50% dari kapasitas produksi Krakatau Steel.

"Pokoknya 2012 kita targetkan 100% kebutuhan Krakatau Steel. Untuk tahap pertama, 50% kita suplai," katanya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (1/5/2011).

Krakatau Steel, kata Budi, memproduksi sekitar 700 meter persegi baja dan apabila komitnya untuk menyuplai 50%nya jadi PRIMKOPAS mampu menyediakan sekitar 350 ribu meter persegi untuk kertas kemas logam dan besi.

"Mereka produksi sekitar 700 ribuan per tahun. kalau 50% kita bisa suplai sebesar 350 ribu meter persegi pertahun untuk Krakatau Steel," jelasnya.

Masalah harga pengemasan, Budi menjelaskan akan mengusahakan di bawah dari harga yang digunakan oleh PT Krakatau Steel yang menggunakan barang impor. Saat ini, PT Krakatau Steel membayar 4,5 dolar AS per meter persegi.

"Kalau harganya lebih murah dari eksisting, kita akan usahakan lebih murah," jelasnya.

Lebih lanjut Budi menjaskan, dirinya menargetkan dapat menyediakan kertas kemasnya untuk industri logam dan baja lain selain Krakatau Steel. "next step pasti kita bisa mensuplai ke industri non-Krakatau Steel," imbuhnya.

(ade/qom)

Data Ekonomi Buruk Bikin Lesu Wall Street


New York - Bursa Wall Street mengakhiri penguatannya yang sudah terjadi selama 4 hari berturut-turut, dengan penurunan terburuk sejak Agustus. Pelemahan saham diprediksi akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan karena akan menghadapi tanda-tanda pemulihan ekonomi yang memudar.

Seluruh 10 sektor Standard & Poor's berakhir melemah lebih dari 1% dan 30 saham di sektor industri Dow Jones terpangkas. Saham sektor perbankan mencatat penurunan terbesar karena adanya laporan perekonomian yang mencatatkan gambaran sektor tenaga kerja dan manufaktur yang kelabu.

Pada perdagangan Rabu (1/6/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 279,42 poin (2,22%) ke level 12.290,37. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 30,66 poin (2,28%) ke level 1.314,54 dan Nasdaq melemah 66,11 poin (2,33%) ke level 2.769,19.

"Saya memperkirakan indeks S&P bisa berada di level 1.331 or 1.324. Tapi faktanya adalah kita telah bergerak lebih dalam ke mode korektif, sehingga menempatkan kita di sisi itu untuk Jumat," ujar Roger Volz, direktur BGC Financial seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2011).

Indeks sektor finansial S&P merosot 3,5% dengan JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp menjadi penyeret pelemahan terbesar. Saham JPMorgan merosot 3,4%, Bank of America turun 4,3%. Sejumlah hedge fund terlihat menjual sektor-sektor perbankan.

Menurut ADP, pekerja sektor swasta AS bertambah 38.000 pada Mei, atau terendah sejak September 2010 atau lebih rendah dari ekspektasi. Beberapa bank memangkas proyeksinya untuk laporan non-farm payroll yang akan dirilis Departemen Tenaga Kerja pada Jumat.

"Angka ADP menunjukkan kita akan melihat laporan payroll yang lemah pada Jumat. Dan sangat mungkin orang-orang akan memangkas proyeksi PDB. Kita mungkin akan melihat tambahan kontraksi ekonomi," ujar Tim Speiss, head of personal wealth EisnerAmper.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 8,36 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)

http://www.detikfinance.com/read/2011/06/02/091806/1652302/6/data-ekonomi-buruk-bikin-lesu-wall-street?f9911023