Rabu, 08 Juni 2011

Genjot kapasitas produksi, NIKL beli peralatan dari Nippon Steel Engineering

Genjot kapasitas produksi, NIKL beli peralatan dari Nippon Steel Engineering
JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) membeli 15 Pcs Anode Ti dari perusahaan afiliasi Nippon Steel Engineering Co. Ltd (NSE). Perseroan sudah meneken kontrak pembelian perlengkapan produksi tersebut, pada 7 Juni 2011.

NSE merupakan anak usaha Nippon Steel Corporation Co. Ltd (NSC). Sementara, NSC adalah pemegang 35% saham perseroan.

Nilai transaksi ini mencapai 48,5 juta yen atau sekitar Rp 5,130 miliar.

Manajemen NIKL dalam keterbukaan informasi BEI menyebut, pembelian Anode Ti bertujuan meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kapasitas produksi perseroan, dari 130.000 ton menjadi 160.000 ton.

Adapun, alasan NIKL membeli peralatan tersebut dari perusahaan afiliasi, supaya hal-hal yang bersifat rahasia dalam proses produksi maupun teknologi yang dimiliki perseroan tidak tersebar kepada pihak lain.

Ancol Bagi Dividen Rp41,5 per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp66,31 miliar atau Rp41,5 per saham.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasiyang diterbitkan BEI, Rabu (8/6). Dividen ini merupakan bagian dari laba bersih tahun 2011 yang mencapai Rp141,7 miliar. Sisa laba bersih tahun lalu akan digunakan untuk cadangan dan laba ditahan.

Sementara pada kuartal I 2011, perseroan mengalami kenaikan pendapatan usaha sebesar 21,7% atau setara dengan Rp190,51 miliar dibandingkan per 31 Maret 2010 dengan torehan Rp156,51 miliar. Hal ini mendukung laba bersih menjadi Rp27,42 miliar dari Rp13,65 miliar pada kuartal I 2010.

'Quantitative Easing' Berhenti, Market Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah bertahan tipis di zona hijau meski indeks domestik melemah. Pengakuan The Fed bahwa ekonomi AS melambat tapi tidak ada Quantitatif Easing (QE) ketiga menentukan arah market.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke dalam International Monetary Conference, di Atlanta dinihari tadi. The Fed menyatakan ekonomi AS melambat tapi tidak mendorong Quantitative Easing (QE) lanjutan (tahap ketiga).

Karena itu, imbuh Christian, penguatan rupiah jadi terbatas. Sebab, fokus pasar justru pada komitmen The Fed untuk tidak menjalankan QE tahap ketiga setelah QE tahap kedua berakhir Juni ini. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah masih ronsolidasi dengan level terkuatnya 8.505 dan 8.519 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (8/6).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (8/6) ditutup menguat tipis 3 poin (0,03%) ke level 8.510/8.520 per dolar AS dari posisi kemarin 8.513/8.518.

Artinya, lanjut Christian, meski The Fed berhenti melakukan pembelian obligasi pemerintah, tapi tidak otomatis The Fed akan menjualnya kembali. Proses itu akan berlangsung hingga 2012. "Quantitive Easing tahap ketiga otomatis menjadi kecil kemungkinannya karena akan memicu kerumitan bagi The Fed sendiri dalam penarikan stimulusnya setelah digelontorkan dalam jumlah besar," paparnya.

Likuditas dolar AS, lanjut Christian akan tetap melimpah dalam sistem keuangan sehingga arus capital inflow ke Indonesia juga diuntungkan. "Kondisi itu, terpantau dari kenaikan harga pasar aset Indonesia," paparnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini memang minus karena terimbas negatif bursa regional Asia. "Tapi, arus modal asing ke dalam negeri masih tinggi," tandasnya.

Dia menjelaskan, rupiah tidak menguat lebih jauh karena di sisi lain, memang hari ini juga merupakan momentum jelang pengumuman BI rate besok oleh Bank Indonesia. "Pelaku pasar wait and see sehingga rupiah ditutup konsolidasi karena hanya naik tipis," ucapnya.

Ekspektasinya, lanjut Christian, BI rate masih menopang penguatan rupiah. Sebab, masih ada peluang kenaikan suku bunga acuan itu ke depannya. "Atau, bisa juga, BI rate tidak dinaikkan karena inflasi sudah bisa diredam dengan penguatan rupiah sejauh ini dan peluang penguatannya lebih lanjut di masa mendatang," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Namun, penguatan dolar AS ini juga faktor teknikal rebound, setelah euro mencapai level terkuatnya US$1,4686 per euro. "Dolar AS menguat ke level US$1,4654," imbuhnya.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 17,13 poin (0,45%) ke level 3.825,821 dipicu koreksi di bursa regional. Pasar merespon negatif dari pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke yang mengakui perlambatan ekonomi AS.

Tapi, pada saat yang sama, Bernanke belum menyarankan untuk Quantitative Easing (QE) ketiga setelah QE kedua usai akhir Juni ini. “Karena itu, pasar menjadi khawatir, karena ekonomi AS tidak pasti sehingga membahayakan sentimen global,” ujarnya.

Namun, bagi IHSG sendiri, Willy tetap melihat positif. Sebab, posisi indeks lokal saat ini sudah meninggalkan bursa Singapura yang masih bertenger di level 3.103,31. Artinya, Straits Times Index (STI) sudah terpaut jauh 700 poin. “Baru kali kali ini, dalam sejarah indeks kita meninggalkan Singapura. Sebab, IHSG sudah kokoh di level 3.800-an,” tandas Willy.

Di sisi lain, pasar juga menanti akhir Juni untuk menunggu laporan keuangan kuartal II/2011, pada Juli mendatang. “Jadi, sentimen Juni ini belum ada yang mencolok sehingga belum bisa jadi trigger market,” tuturnya. [mdr]

BEI kaji aturan soal kewajiban tambah kepemilikan saham publik

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengingatkan para emiten yang sahamnya tergolong tidak likuid agar memperbesar porsi kepemilikan saham publik. Dengan demikian, sahamnya menjadi lebih menarik diperdagangkan.

"Minggu lalu, kami sudah undang lebih dari 100 emiten yang porsi saham publiknya relatif kecil. Kita berdialog dengan mereka untuk bersama-sama memikirkan cara memperbesar porsi publik," ujar Direktur Penilaian Perusahaan Eddy Sugito, Rabu (8/6).

Dalam dialog tersebut, BEI juga mengundang salah satu bank investasi yang berpengalaman dalam meningkatkan likuiditas emiten tersebut. Namun, Edy tak menyebut bank investasi yang dimaksud.

"Demand di pasar lagi banyak, sayang kalau likuiditasnya kurang. Apalagi kalau sebetulnya fundamental perusahaannya bagus," ungkapnya.

Menurut Eddy, idealnya para emiten tersebut memiliki porsi kepemilikan saham publik sekitar 20%-30%. Secara aturan, BEI memang belum memiliki ketentuan mengenai perlunya penambahan jumlah saham publik oleh para emiten yang tergolong tidak likuid sahamnya.

"Kami masih sebatas mendorong. Akan kita lihat seberapa serius respon mereka menanggapi ajakan kami. Jika memunginkan, ke depannya hal ini akan dituangkan dalam regulasi. Sebagai tahap awal kita dengarkan dulu dari mereka kesulitannya apa," jelas Eddy.

Di sisi lain, BEI juga masih terus mengevaluasi kinerja emiten yang kurang likud tersebut. Bila tak kunjung ada perbaikan, bukan tidak mungkin emiten-emiten tersebut di-delisting oleh BEI.

"Force delisting mungkin saja kalau dari tahun ke tahun cash flow-nya mengalami penurunan dan berat untuk emiten itu bertahan. Karena itu pekerjaan rumahnya adalah memperbaiki fundamental perseroan," papar Edy.

Aksi jual yang melanda BBCA, INTP, dan BUMI didominasi investor asing

Aksi jual yang melanda BBCA, INTP, dan BUMI didominasi investor asing
JAKARTA. Hingga penutupan sore ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tak berkutik dengan penurunan 0,45%. Sejumlah saham bluechips yang menahan pergerakan indeks ke zona hijau antara lain:

- PT Bank Central Asia (BBCA)

Saham BBCA ditutup dengan penurunan 1,41% menjadi Rp 7.000 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Macquarie Capital senilai Rp 38,23 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 4,57 miliar, dan Merrill Lynch senilai Rp 4,13 miliar.

- PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)

Saham INTP ditutup dengan penurunan 3,15% menjadi Rp 16.900 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah CIMB Securities senilai Rp 18,12 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 8,19 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 6,30 miliar.

- PT Bumi Resources (BUMI)

Saham BUMI ditutup dengan penurunan 2,17% menjadi Rp 3.375 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah CLSA Indonesia senilai Rp 95,74 miliar, Sinarmas Sekuritas senilai Rp 42,86 miliar, dan Merrill Lynch senilai Rp 32,04 miliar.

Pidato Bernanke akan Bawa Wall Street Negatif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS pada perdagangan Rabu (8/6) diprediksi akan bergerak negatif merespon pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke soal prospek ekonomi AS.

Pasar menyatakan kekecewaannya setelah Bernanke menghindari isu pelonggaran kuantitatif lebih lanjut. Bernanke beralasan sarana pertumbuhan masih mendukung ke depan.

Indeks Dow diperkriakan akan dibuka turun 47 poin ke 12.023, indeks S&P diprediksi turun 5,4 poin ke 1.278,6. Sementara bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,9% ke 22.661,63, indeks Nikkei naik 0,07% ke 9.449,46, indeks Shanghai naik 0,2% ke 2.750,29 dan indeks ASX turun 0,6% ke 4.536,80, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Penurunan di pasar Eropa hari ini menambah tekanan terhadap Wall Street. Apalagi dengan kekhawatiran terhadap utang setelah Moody mengatakan Inggris bisa kehilangan rating kredit AAA. Meskipun badan ini menambahkan wacana ini bukan skenario inti.

Transaksi Bursa Diperkirakan Sepi hingga Agustus

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Transaksi perdagangan saham diperkirakan relatif sepi pada periode Juni hingga Agustus 2011.

Direktur Utama PT Ciptadana Securities, Ferry Budiman Tanja mengatakan, transaksi perdagangan saham relatif sepi pada Juni hingga Juli karena masuk masa liburan. Para fund manager asing pun memanfaatkan masa liburan.

Menurut Ferry, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan baik pada semester kedua 2011 tapi tergantung dari hasil laporan keuangan pada semester pertama 2011. "IHSG 2011 masih akan bagus tetapi secara persentase memang masih kecil dibandingkan 2010, saat ini saham unggulan memang sudah mahal tetapi saham-saham second liners masih bagus," ujar Ferry, Rabu (8/6).

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito menuturkan, transaksi perdagangan saham Juni hingga Agustus memang relatif sepi sekitar Rp3,5 triliun hingga Rp4,5 triliun. Rata-rata transaksi harian sekitar Rp5,2 triliun pada 2011 sedangkan target transaksi harian BEI mencapai Rp4,8 triliun pada 2011.

"Kita mengantisipasi masa-masa sepi perdagangan dan kita tetap optimis target transaksi harian sebesar Rp4,8 triliun dapat tercapai," kata Ito. [hid]

Ekonomi AS Melambat, Rupiah Naik 3 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (8/6) ditutup menguat tipis 3 poin (0,03%) ke level 8.510/8.520 per dolar AS dari posisi kemarin 8.513/8.518.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke dalam International Monetary Conference, di Atlanta dinihari tadi. The Fed menyatakan perlambatan ekonomi AS, tapi tidak mendorong Quantitative Easing (QE) lanjutan (tahap ketiga).

Karena itu, imbuh Christian, penguatan rupiah jadi terbatas. Sebab, fokus pasar justru pada komitmen The Fed untuk tidak menjalankan Quantitative Easing (QE) tahap ketiga setelah QE tahap kedua berakhir Juni ini. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah masih ronsolidasi dengan level terkuatnya 8.505 dan 8.519 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (8/6).

Artinya, lanjut Christian, meski The Fed berhenti melakukan pembelian obligasi pemerintah, tapi tidak otomatis The Fed akan menjualnya kembali. Proses itu akan berlangsung hingga 2012. "Quantitive Easing tahap ketiga otomatif menjadi kecil kemungkinannya karena akan memicu kerumitan bagi The Fed sendiri dalam penarikan stimulusnya setelah digelontorkan dalam jumlah besar," paparnya.

Karena itu, ditambahkan Christian, likuditas dolar AS tetap melimpah dalam sistem keuangan sehingga arus capital inflow ke Indonesia juga diuntungkan. "Kondisi itu, terpantau dari kenaikan harga pasar aset Indonesia," paparnya.

Meskipun, imbuhnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini minus karena terimbas negatif bursa regional Asia. "Tapi, arus modal asing ke dalam negeri masih tinggi," tandasnya.

Tapi, dia menjelaskan, rupiah tidak menguat lebih jauh karena di sisi lain, memang hari ini juga merupakan momentum jelang pengumuman BI rate besok oleh Bank Indonesia. "Pelaku pasar wait and see sehingga rupiah ditutup konsolidasi karena hanya naik tipis," ucapnya.

Ekspektasinya, lanjut Christian, BI rate masih menopang penguatan rupiah. Sebab, masih ada peluang kenaikan suku bunga acuan itu ke depannya. "Atau, bisa juga, BI rate tidak dinaikkan karena inflasi sudah bisa diredam dengan penguatan rupiah sejauh ini dan peluang penguatannya lebih lanjut di masa mendatang," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Namun, penguatan dolar AS ini juga faktor teknikal rebound, setelah euro mencapai level terkuatnya US$1,4686 per euro. "Dolar AS menguat ke level US$1,4654," imbuhnya.

SMAR Bagi Dividen Rp150 per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Smart Tbk (SMAR) memutuskan menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp150 per saham atau 34% dari laba bersih 2010.

Demikian seperti dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Rabu (8/6). Perseroan mencatatkan laba bersih 2010 sebesar Rp1,26 triliun pada 2010 atau naik 68,45% dari periode sama sebelumnya sebesar Rp748,49 miliar. Penjualan bersih perseroan sebesar Rp20,27 triliun pada akhir 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya sebesar Rp14,2 triliun.

Dalam RUPST ini mengangkat susunan direksi antara lain Direktur Utama dipegang oleh Jo Daud Dharsono, Wakil Direktur Utama dipegang oleh Budi Wijana dan Edy Suradja, Direktur tidak terafiliasi H. Uminto, dan Direktur dipegang oleh Gianto Widjaja dan Jimmy Pramono.

Sedangkan susunan komisaris antara lain Komisaris Utama dipegang oleh Franky Widjaja, Wakil Komisaris Utama dipegang oleh Muktar Widjaja dan Simon Lim, sementara Komisaris dipegang oleh Susiyati dan Ryani Soedirman.

Perseoran mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk mengalihkan kekayaan perseroan dan menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih dalam satu transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Hingga kuartal pertama 2011, perseroan mencatatkan laba bersih pemilik entitas induk sebesar Rp584 miliar dan penjualan bersih sebesar Rp7,73 triliun. [cms]

BEI Rencana Forced Delisting Saham tak Berkualitas

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kemungkinan melakukan forced delisting bagi emiten yang memiliki fundamental dan likuiditas saham yang tidak baik di BEI.

"Forced delisting mungkin saja dilakukan. Jika emiten agak berat untuk dipertahankan apabila likuiditas dan fundamental kurang baik, maka forced delisting mungkin saja dilakukan," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, Rabu (8/6).

Menurut Eddy, emiten yang memiliki fundamental kurang baik harus melakukan pembenahan untuk memperbaiki fundamental perusahaan. Hal itu
adalah sebuah pekerjaan rumah bagi emiten tersebut. "Forced delisting ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas emiten di BEI.

Saat ini, salah satu emiten yang secara fundamental dan likuiditas saham kurang menarik yaitu PT Katarina Utama Tbk (RINA). BEI telah memutuskan melakukan suspensi atas saham RINA sejak September 2010. Suspensi ini karena terhentinya kegiatan operasional RINA.

"BEI memutuskan melakukan penghentian sementara perdagangan efek RINA di seluruh pasar mulai sesi perdagangan 1 September 2010 hingga pengumuman lebih lanjut," ujar Kadiv Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI, Umi Kulsum dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (1/9).

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sedang melakukan investtigasi terhadap PT Katarina Utama Tbk. [cms]

Inilah 10 Top Foreign Sell Saham Rabu (8/6)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penjualan yang dilakukan investor asing hari ini menekan IHSG yang ditutup melemah 0,44% ke level 3.825,82.

Investor asing tercatat menjual 1,94 miliar saham senilai Rp3,14 triliun atau terjadi net foreign sell sebesar Rp119,11 miliar. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang dijual asing pada perdagangan hari ini adalah BNBR, menduduki posisi teratas yang dijual atau sebanyak 34,71 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dijual asing adalah UNSP sebanyak 25,88 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham TRUB yang dijual asing sebanyak 10,77 juta saham, diikuti DOID sebanyak 8,81 juta saham, BMRI 8,67 juta saham, BBNI 7,33 juta saham, MASA 7,14 juta saham, GZCO 5 juta saham, BBCA 4,18 juta saham dan BBRI 3,55 juta saham.

Inilah 10 Top Foreign Buy Saham Rabu (8/6)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing hari ini mengimbangi tekanan terhadap IHSG yang melemah 0,44% ke level 3.825,82.

Investor asing tercatat membeli 1,7 miliar saham senilai Rp3,02 triliun. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan hari ini adalah ELTY menduduki posisi teratas yang dibeli sebanyak 22,28 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dibeli asing adalah ADRO sebanyak 14,57 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham HRUM yang dibeli asing sebanyak 12,47 juta saham, diikuti ENRG sebanyak 11,73 juta saham, BHIT 9,81 juta saham, BORN 6,77 juta saham, CTRA 5,26 juta saham, MNCN 5,02 juta saham, DEWA 4,98 juta saham dan BRAU 4,37 juta saham.

Saham MRAT Teraktif Diperdagangkan Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Mustika Ratu Tbk (MRAT) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 5.318 kali senilai Rp15,3 miliar dengan volume 26,6 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Rabu (8/6). IHSG ditutupmelemah 0,44% ke level 3.825,82. Asing tercatat menjual senilai Rp119,11 miliar .

Urutan kedua saham ELTY dengan transaksi sebanyak 3.747 kali senilai Rp92,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 560 juta saham. Urutan ketiga saham BHIT dengan transaksi sebanyak 3.492 kali senilai Rp41,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 165,9 juta saham. Urutan keempat saham DEWA dengan transaksi sebanyak2.693 kali senilai Rp734,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 85,01 juta saham.

Urutan kelima saham CLPI dengan transaksi sebanyak 2.325 kali senilai Rp32,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 27,3 juta saham. Urutan keenam saham BMRI dengan transaksi sebanyak 2.069 kali senilai Rp248,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 25,6 juta saham. Urutan ketujuh saham BUMI dengan transaksi sebanyak 1.906 kali senilai Rp292,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 86,3 juta saham.

Urutan kedelapan saham TLKM dengan transaksi sebanyak 1.864 kali senilai Rp148,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 19,7 juta saham. Urutan kesembilan saham UNSP dengan transaksi sebanyak 1.789 kali senilai Rp120,6 miliar dengan volume perdagangan mencapai 253,7 juta saham. Urutan kesepuluh saham HRUM dengan transaksi sebanyak 1.696 kali senilai Rp262,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 27,2 juta saham.

Aksi Jual Asing Giring Penutupan IHSG ke ZonaMerah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (8/6) ditutup melemah 0,44% ke level 3.825,82.

Pernyataan Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke pada Selasa (7/6) waktu New York masih berdampak negatif terhadap IHSG hingga ditutup sore ini. Aksi jual asing juga menekan IHSG. Asing tercatat menjual senilai Rp119,11 miliar .

Bernanke mengakui ekonomi AS melambat tetapi tidak memberikan saran bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan stimulus moneter lebih lanjut untuk mendukung pertumbuhan. Hal ini memicu kejatuhan Wall Street dan mayoritas bursa di Asia, termasuk Indonesia.

Sebanyak 163 saham tercatat turun, 82 saham stagnan, dan 89 saham naik.

Volume perdagangan sebanyak 6,44 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5,79 triliun atau terjadi crossing saham PT OCBC NISP Tbk (NISP) yang rampungkan merger dengan Bank OCBC Indonesia senilai Rp2 triliun. Indeks LQ45 turun 0,63% ke level 677,81, sedang JII turun 0,48% ke level 528,55.

Saham-saham yang turun tajam sore ini adalah MBAI turun 3,65%, DSSA turun 4,06%, INTP turun 3,15%, INDF turun 2,75%, UNVR turun 1%, dan PTBA turun 0,7%.

Aksi Jual Asing Giring Penutupan IHSG ke ZonaMerah

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (8/6) ditutup melemah 0,44% ke level 3.825,82.

Pernyataan Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke pada Selasa (7/6) waktu New York masih berdampak negatif terhadap IHSG hingga ditutup sore ini. Aksi jual asing juga menekan IHSG. Asing tercatat menjual senilai Rp119,11 miliar .

Bernanke mengakui ekonomi AS melambat tetapi tidak memberikan saran bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan stimulus moneter lebih lanjut untuk mendukung pertumbuhan. Hal ini memicu kejatuhan Wall Street dan mayoritas bursa di Asia, termasuk Indonesia.

Sebanyak 163 saham tercatat turun, 82 saham stagnan, dan 89 saham naik.

Volume perdagangan sebanyak 6,44 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5,79 triliun atau terjadi crossing saham PT OCBC NISP Tbk (NISP) yang rampungkan merger dengan Bank OCBC Indonesia senilai Rp2 triliun. Indeks LQ45 turun 0,63% ke level 677,81, sedang JII turun 0,48% ke level 528,55.

Saham-saham yang turun tajam sore ini adalah MBAI turun 3,65%, DSSA turun 4,06%, INTP turun 3,15%, INDF turun 2,75%, UNVR turun 1%, dan PTBA turun 0,7%

Minim Sentimen, IHSG Anjlok 17 Poin

INILAH.COM, Jakarta- IHSG terpaksa ditutup merosot ke teritori negatif, di tengah kondisi bursa regional yang variatif. Tekanan jual dan aliran dana asing yang keluar menjadi pemicunya.

Pada perdagangan Rabu (8/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 17,13 poin (0,45%) ke level 3.825,82, dengan intraday terendah di 3.811,75 dan tertinggi di 3.842,86. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang melemah 4,34 poin (0,64%) ke 677,80.

Indeks sepanjang perdagangan berada di teritori negatif. Dibuka melemah 0,27% ke level 3.832, IHSG bergerak turun akibat aksi porofit taking. Alhasil, pada sesi pertama bertengger di level 3.828 dan akhirnya ditutup di level 3.825.

Analis pasar modal Reza Priyambada mengatakan, IHSG hari ini kembali ke zona merah. Minimnya sentimen positif dari eksternal menjadi katalisnya. “Sementara dari dalam negri belum ada trigger baru yang mampu menopang pergerakan indeks kali ini,”katanya.

Bursa AS kembali melanjutkan koreksinya selama 5 hari berturut-turut setelah gubernur The Fed Ben Bernanke dalam pidatonya tidak memberikan indikasi pasti adanya program stimulus moneter tambahan, meski data ekonomi AS mulai menunjukkan perlambatan dalam 2 bulan terakhir.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) didukung volume transaksi sebesar 7,471 miliar lembar saham, senilai Rp 6,341 triliun dan frekuensi 108.968 kali. Sebanyak 89 saham naik, 163 saham turun, dan 82 saham stagnan.

Transaksi melesat karena adanya transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Bank OCBC NISP (NISP) senilai Rp 2 triliun dalam rangka merger.

Koreksi bursa diwarnai aliran dana asing yang keluar. Asing mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp119 miliar. Dimana transaksi jual mencapai Rp3,141 triliun dan transaksi beli sebesar Rp3,022 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 950 ke Rp 25.050, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 650 ke Rp 15.350, Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 16.900, dan Indofood (INDF) turun Rp 150 ke Rp 5.300.

Sedangkan emiten-emiten yang menguat antara lain Multi Bintang (MLBI) naik Rp 8.000 ke Rp 348.000, Merck (MERK) naik Rp 2.000 ke Rp 105.000, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.500 ke Rp 118.500, dan Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 500 ke Rp 4.000.

Bursa asia sore ini terpantau variatif, cenderung melemah. Indeks Komposit Shanghai naik tipis 5,99 poin (0,22%) ke level 2.750,29, indeks Hang Seng turun 207,04 poin (0,91%) ke level 22.661,63, indeks Nikkei 225 menguat tipis 6,51 poin (0,07%) ke level 9.449,46, indeks Straits Times turun 0,42% ke level 3.103,42 dan indeks Kospi melemah 0,8% ke 2.083,35. [mdr]

Penurunan 157 saham membenamkan indeks hingga kehilangan 17 poin

JAKARTA. Sore ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup melempem. Pada pukul 16.00, indeks tercatat turun 0,45% menjadi 3.825,821.

Hampir seluruh sektor mengalami penurunan. Sektor dengan penurunan paling besar adalah sektor industri dasar sebesar 1,08% dan sektor agrikultur sebesar 0,67%. Kendati begitu, masih ada sektor yang bergerak positif, yakni sektor industri lain-lain dan perdagangan dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,08% dan 010%.

Total saham yang melorot hingga sore ini mencapai 157 saham. Sedangkan saham yang naik hanya sebanyak 82 saham dan 75 saham lainnya tak berubah. Volume transaksi mencapai 7,471 miliar dengan nilai mencapai Rp 6,341 triliun.

Saham-saham yang tergerus paling besar hari ini adalah: PT Mulia Industrindo (MLIA) yang naik 8,33% menjadi Rp 440, PT Panca Global Securities (PEGE) yang turun 6,38% menjadi Rp 220, dan PT Pelayaran Tempuran (TMAS) yang turun 6,35% menjadi Rp 295.

Sementara itu, saham-saham yang hari ini melonjak paling tinggi diantaranya: PT Perdana Bangun Pusaka (KONI) yang naik 33,52% menjadi Rp 235, PT Ever Shine Tex (ESTI) naik 31,31% menjadi Rp 130, dan PT Colorpak Indonesia (CLPI) naik 14,66% menjadi Rp 1.330.

Petro Jordan Raih Kredit Mandiri Senilai US$129 Jt

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) salurkan kredit sindikasi sebesar US$129,03 juta untuk PT Petro Jordan Abadi (PJA) untuk pembiayaan pembangunan pabrik Asam Fosfat.

Dalam melakukan pembiayaan ini, Bank Mandiri menggandeng Exim Bank dengan porsi masing-masing US$109 juta yang dihandle oleh Bank Mandiri, dan US$20 juta oleh Exim Bank.

Menurut Direktur Coorporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok, mengatakan range suku bunga saat ini belum bisa ditentukan. "Rate-nya masih naik turun, tapi kita berpatokan pada LIBOR (London InterBank Offered Rate) plus 4%," ujarnya.

Dijelaskan pula, kredit sindikasi kepada produsen pupuk tersebut merupakan 70% dari nilai total proyek sebesar US$184,3 juta dan sisanya akan dibiayai oleh PJA.

Fransisca juga menjabarkan, pinjaman dengan tenor 10 tahun ini sedianya akan digunakan untuk membangun tiga pabrik di Gresik. "Unit I Asam Sulfat kapasitasnya 600 ribu ton per tahun, Unit II Asam Fosfat kapasitasnya 200 ribu per tahun, dan Unit III Gypsum Granulation dengan kapasitas 500 ribu per tahun, selain itu juga untuk membangun unit utilitas dan sarana serta prasarana penunjang operasional pabrik," tuturnya. [hid]

IHSG Ikut Ambles 17 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan koreksi 17 poin akibat tekanan jual di saham-saham unggulan menyusul lambatnya pertumbuhan ekonomi AS. Dana asing pun kembali bergulir keluar bursa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di Rp 8.515 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.513 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 13,231 poin (0,35%) ke level 3.829,722. Sentimen negatif stagnannya pertumbuhan ekonomi Amerika membuat kekhawatiran melambatnya ekonomi dunia.

Indeks sama sekali tak menyentuh jalur hijau sejak dibukanya perdagangan tadi pagi. Semakin lama, IHSG jatuh semakin dalam di zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berkurang 14,461 poin (0,38%) ke level 3.828,492. IHSG menciut akibat seluruh indeks sektoral lantai bursa 'kebakaran'. Saham-saham konsumer dan bank paling banyak terkena tekanan jual.

Minimnya sentimen positif hari ini membuat indeks sulit bergerak ke atas. Tekanan jual di saham-saham unggulan turut menekan IHSG tertekan semakin dalam.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (8/6/2011), IHSG ditutup terkoreksi 17,132 poin (0,45%) ke level 3.825,821. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 4,335 poin (0,64%) ke level 677,806.

Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa masih 'terbakar' di teritori negatif. Indeks sektor industri dasar memimpin pelemahan bursa kali ini.

Indeks sektor perdagangan dan aneka industri menopang jatuhnya bursa dengan pelemahan tipis akibat aksi beli terhadap saham-sahamnya di menit-menit terakhir menjelang penutupan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 108.968 kali pada volume 7,471 miliar lembar saham senilai Rp 6,341 triliun. Sebanyak 89 saham naik, 163 saham turun, dan 82 saham stagnan.

Tingginya volume dan nilai transaksi diakibatkan adanya transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) senilai Rp 2 triliun oleh Bahana Securities. Transaksi ini dilakukan dalam rangka merger perseroan.

Sama seperti kemarin, pemodal asing kembali melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 119,807 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Setelah kompak berjalan di zona merah sejak pagi hingga siang tadi, sore ini bursa-bursa regional bergerak mixed. Bursa China menjadi yang paling perkasa di Asia.

Bursa saham China ditutup menguat tipis seiring berlanjutnya efek bargain hunting dari kekhawatiran terhadap potensi naiknya suku bunga.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 5,99 poin (0,22%) ke level 2.750,29.
  • Indeks Hang Seng melemah 207,04 poin (0,91%) ke level 22.661,63.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 6,51 poin (0,07%) ke level 9.449,46.
  • Indeks Straits Times turun 12,97 poin (0,42%) ke level 3.102,98.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 8.000 ke Rp 348.000, Merck (MERK) naik Rp 2.000 ke Rp 105.000, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.500 ke Rp 118.500, dan Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 500 ke Rp 4.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 950 ke Rp 25.050, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 650 ke Rp 15.350, Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 16.900, dan Indofood (INDF) turun Rp 150 ke Rp 5.300.

(ang/qom)

MNC Skyvision dikabarkan membidik dana US$ 400 juta melalui IPO

MNC Skyvision dikabarkan membidik dana US$ 400 juta melalui IPO
JAKARTA. Operator televisi berbayar terbesar di Indonesia, PT MNC Skyvision berencana mengumpulkan dana senilai US$ 300 juta hingga US$ 400 juta melalui perhelatan IPO.

Kabar ini disampaikan dua sumber yang mengetahui rencana tersebut. Sumber yang menolak diidentifikasi namanya itu juga menyebut, Morgan Stanley dan UBS AG akan bertindak sebagai koordinator underwriter untuk IPO anak usaha PT Global Mediacom Tbk (BMTR) itu.

Selain itu, JPMorgan Chase & Co, PT Danareksa Sekuritas, dan PT MNC Bhakti juga akan membantu perhelatan tersebut.

Pada Januari lalu, Global Mediacom menyebut, perusahaan yang membawahi Indovision dan Top TV ini direncakan menggelar IPO di tahun ini, untuk mengumpulkan dana bagi kegiatan ekspansinya.

Namun, investor relation resmi Mediacom Robert Satyra belum bersedia berkomentar.

Bernanke Picu Kekhawatiran, Bursa Asia Melorot

Headline
INILAH.COM, Singapura – Saham Asia melemah, menyeret indeks regional ke level terendah dalam dua pekan, karena pejabat Federal Reserve memicu kekhawatiran tentang keberlanjutan pemulihan global.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 133,35, menghapus kenaikan 0,2% dan menghadapi penutupan terendah sejak 25 Mei. Hampir tiga saham turun untuk setiap dua yang naik. Sebanyak US$ 309 miliar telah dihapus dari nilai puncak pasar tahun ini pada 2 Mei lalu, di tengah data ekonomi mengecewakan, serta laporan pekerjaan AS pekan lalu yang menunjukkan perusahaan-perusahaan Amerika mempekerjakan pekerja lebih sedikit dari estimasi.

Tim Schroeders, analis di Ltd Modal Pengana, Melbourne mengatakan, pandangan muram Gubernur Federal Reserve Ben S Bernanke dikombinasikan dengan minimnya pelonggaran kuantitatif lebih lanjut yang digunakan sebagai respon kebijakan jangka pendek, membawa sentimen negatif di pasar. "Dalam lingkungan yang tidak pasti, investor global mengadopsi sikap hati-hati lebih banyak lagi."

Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1%, menghapus penurunan 0,5%, setelah indeks Economy Watchers untuk survei terhadap tukang cukur, sopir taksi dan lainnya yang terkait konsumen, naik menjadi 36.

Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,7%, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,8% dan indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 0,6%. Indeks komposit Shanghai China naik 0,3% dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,6%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor's 500 sedikit berubah hari ini. Di New York kemarin, indeks turun untuk hari kelima, penurunan terpanjang selama hampir satu tahun, turun 0,1% ke level terendah sejak 18 Maret.

"Beberapa orang mengharapkan lebih lanjut pelonggaran moneter, tapi Bernanke tidak menyebutkan," kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas di Tokyo pada SMBC Nikko Securities Inc "Ada kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global, termasuk Amerika Serikat"

Kang Shin Woo, kepala investasi Korea Investment Management Co di Seoul mengatakan, perdebatan tentang apakah kondisi ekonomi global menuju ke pemulihan atau pemburukan akan terus memanas beberapa bulan ke depan, dan dapat mempengaruhi sentimen investor. "Tidak ada tanda-tanda pemulihan terlihat pada ekonomi utama."

Honda Motor Co, produsen mobil Jepang yang mendapat 44% penjualan dari Amerika Utara turun 1,3% di Tokyo. Hyundai Motor Co, pembuat mobil terbesar Korea Selatan, yang mendapatkan 13% penjualan dari Amerika Utara turun 2,7% di Seoul. LG Electronics Inc, pembuat ponsel ketiga terbesar dunia turun 2,7% di Seoul.

Nintendo Co, pembuat konsol video-game terbesar dunia, jatuh 5,7% di Tokyo setelah pembukaan di Electronic Entertainment Expo di Los Angeles untuk konsol video game high-definition pertamanya, mendorong analis mempertanyakan kemampuan perusahaan mengulang kesuksesan model Wii-nya.

"Ada harapan tinggi untuk versi baru Wii dan ini jauh lebih ekspektasi," kata Yusuke Tsunoda, analis di Tokai Tokyo Securities Co. "Orang-orang berharap melihat sesuatu yang lebih."

Tokyo Electric Power Co, pemilik PLTN Fukushima Dai-Ichi, merosot 7,4% menuju rekor terendah, setidaknya sejak 1974. Hal ini terjadi setelah kabar bahwa ke 54 reaktor nuklir Jepang dapat terhenti musim semi berikutnya, jika penutupan pemeliharaan terjadwal tidak menerima pemintaan lokal untuk restart. Menggunakan bahan bakar fosil akan membebani utilitas 3 triliun yen setahun (US$ 37 miliar).

Hyundai Heavy Industries Co, operator galangan kapal terbesar dunia, jatuh 5,6% di Seoul setelah mengatakan akan mempertimbangkan penawaran untuk US$ 2,4 miliar saham di Hynix Semiconductor Inc yang dijual mantan kreditur.

"Sangat sulit melihat apa yang membuatnya menarik," kata Lee Jae Won, analis di Tong Yang Securities Inc "Tidak jelas bentuk sinergi ini."

Indikator perusahaan energi membukukan penurunan terbesar di antara 10 kelompok industri di indeks MSCI Asia Pacific setelah minyak mentah untuk pengiriman Juli anjlok 0,7%, menghapus keuntungan sebelumnya.

CNOOC Ltd, produsen migas lepas pantai terbesar China, turun 0,6% di Hong Kong. Woodside Petroleum Ltd, produsen energi terbesar kedua Australia, tenggelam 2,6% di Sydney. Rivalnya, Santos Ltd turun 2%. [mdr]

Kinerja diramal kinclong, saham MASA menembus rekor tertinggi

Kinerja diramal kinclong, saham MASA menembus rekor tertinggi
JAKARTA. Saham PT multistrada Arah Sarana (MASA) berhasil menorehkan rekor baru di Bursa Efek Indonesia. Pada pukul 15.14, saham emiten berkode MASA ini melonjak 9,5% menjadi Rp 520. Ini merupakan lonjakan tertinggi sejak trading perdana pada Juni 2005 silam.

Melonjaknya saham MASA disinyalir terkait dengan prediksi kinerja produsen ban tahun ini. Menurut Syafrien Anwar, senior sales manager PT Nusantara Capital Securities, pendapatan MASA tahun ini diramal akan naik signifikan seiring tingginya penjualan kendaraan dan permintaan dari luar negeri.

BEI: Perusahaan asing di sektor strategis perlu listing di BEI

BEI: Perusahaan asing di sektor strategis perlu listing di BEI
JAKARTA. Kisruh pemegang saham di level pemerintah daerah seperti yang terjadi di PT Newmont Nusa Tenggara bisa dihindari bila sejak awal perusahaan tersebut menjadi perusahaan publik alias tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan Eddy Sugito berpendapat, dengan menjadi perusahaan terbuka, maka perusahaan asing yang bergerak di sektor strategis di dalam negeri bisa diawasi dengan seksama. Selain itu, perusahaan juga akan lebih transparan.

Menurut Eddy upaya menuju hal tersebut kian terbuka. Apalagi pemerintah terlihat mendorong agar perusahaan-perusahaan asing listing di BEI. Baru-baru ini Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan keinginannya agar Newmont secepatnya menggelar initial public offering (IPO).

"Harapan kami supaya pemerintah mendorong lewat regulasi untuk mewajibkan perusahaan pengelola aset strategis di sektor mineral, ritel, dan perkebunan agar IPO di BEI," ujar Eddy.

Ia menambahkan, sebetulnya beberapa tahun lalu Newmont sempat berdiskusi dengan BEI soal IPO, namun hingga sekarang belum ada kelanjutannya lagi.

Investor tak lagi cemas krisis utang Eropa, harga emas terkoreksi

Investor tak lagi cemas krisis utang Eropa, harga emas terkoreksi
SEOUL. Kontrak harga emas siang ini melorot. Investor rupanya tidak lagi mencemaskan kondisi krisis utang Eropa sehingga memudarkan pesona emas sebagai investasi.

Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat turun 0,4% menjadi US$ 1.538,50 per troy ounce dan diperdagangkan di posisi US$ 1.540,45 per troy ounce pada pukul 14.29 di Seoul. Sementara itu, kontrak harga emas untuk pengantaran Agustus turun 0,2% menjadi US$ 1.540,70 per troy ounce.

"Permintaan emas menurun karena nantinya bakal ada persetujuan baru untuk memberikan bantuan kepada Yunani. Namun, koreksi emas akan terbatas mengingat masih banyak ketidakpastian di pasar," jelas Hwang Il Doo, senior trader KEB Futures Co di Seoul.

Barclays Capital PHK Lebih dari 50 Karyawan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Barclays Capital, bank investasi unit Barclays Plc, berbasis di London (BARC), mengurangi lebih dari 50 karyawan di divisi ekuitas di seluruh dunia.

Hal ini disampaikan sumber Bloomberg. Pengurangan karyawan yang terkena dampak berada di divisi penjualan, perdagangan dan riset. Langkah ini merupakan bagian dari penilaian kinerja pertengahan tahun, tidak dilakukan karena pendapatan menurun.

Barclays, bank Inggris ketiga terbesar dalam aset mengatakan pada bulan April bahwa laba sebelum pajak pada bank investasi turun 33 persen akibat turunnya pendapatan fixed-income, kerugian mata uang dan perdagangan komoditas anjlok.

Pendapatan equities-trading di bank-bank investasi global, termasuk Barclays Capital, akan turun rata-rata 12 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya, menurut perkiraan Kian Abouhossein, analis JPMorgan Chase & Co ( JPM).

Brandon Ashcraft, juru bicara Barclays Capital di New York, menolak berkomentar.

Bursa Eropa Melemah Respon The Fed

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (8/6) pagi melemah dengan pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke gagal menawarkan gagasan untuk menggairahkan ekonomi AS.

Indeks FTSE turun 0,4% ke 5.838, indeks DAX turun 0,5% ke 7.061 dan indeks CAC turun 0,4% ke 3.852. Sedangkan bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 1,01% ke 22.638, indeks Nikkei naik 0,07% ke 9.449,49, indeks Shanghai naik 0,2% ke 2.750,29 dan indeks ASX turun 0,6% ke 4.536,80.

Sektor pertambangan memimpin pelemahan karena turunnya harga logam. Saham BHP Billiton turun 1,09% dan Rio Tinto turun 0,9%. "QE3 seolah-olah menjadi angan-angan. Pasar mulai mencari sentimen lain dari stimulus," kata Justin Urquart Stewart, Direktur di Seven Investment Managemen yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Bernanke mengindikasikan pelemahan terakhir kemungkinan tidak akan begitu panjang dan seharusnya dapat tumbuh pada semester kedua tahun ini. Seperti diketahui, data ekonomi terakhir yang kurang baik yaitu tenaga kerja mendorong indeks di bawah level support.

Akibatnya, bursa AS pada perdagangan Selasa melemah seperti indeks Dow Jones turun 19,15 poin atau 0,16% ke level 12.070,81. Indeks S&P 500 turun 1,23 poin atau 0,10% ke level 1.284,94. Indeks Nasdaq ke level 2.701,56.

Pemegang Saham Skybee Konversi Obligasi ke Saham

INILAH.COM, Jakarta - Dua pemegang saham PT Skybee Tbk (SKYB), Aspires Inc, Ora Pro Nobis International Corp dan Creative One Limited telah mengkonversi Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) ke saham.

Dalam keterangannya ke BEI, Rabu (8/6) disebutkan konversi MEB para pemegang saham perseroan tersebut masing-masing sebesar 69.997.500 saham, 140 juta saham, dan 105 juta saham. Konversi MEB ini dilakukan pada harga nominal Rp100 sesuai dengan Perjanjian Penerbitan Obligasi Wajib Tukar tersebut.

Setelah konversi dilakukan kepemilikan Aspires Inc berubah menjadi 11,97%, Ora Pro Nobis International Corp 23,93%, dan Creative One Limited 17,95%.

Cemas pemulihan ekonomi melambat, CPO tumbang ke level terendah tiga pekan

Cemas pemulihan ekonomi melambat, CPO tumbang ke level terendah tiga pekan
KUALA LUMPUR. Koreksi harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berlanjut untuk hari yang ketiga, dan menyeretnya ke level terendah tiga pekan. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi global yang diperkirakan bakal mengurangi permintaan komoditas.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange tumbang 1,2% ke level RM 3.313 atau setara US$ 1.100 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.327 per metrik ton di Kuala Lumpur.

Kemarin, Ketua Federal Reserves Ben S. Bernanke mengatakan bank sentral harus mempertahankan stimulus keuangan untuk mengangkat ketidakmerataan dan lambatnya pemulihan ekonomi. Data terakhir menunjukkan pelemahan ekonomi, termasuk kenaikan tingkat pengangguran AS menjadi 9,1% pada Mei. Hal ini mendorong kemungkinan Fed akan menahan suku bunga acuan mendekati nol hingga tahun depan.

Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, Bernanke tidak menyebut mengucurkan lebih banyak likuiditas yang bisa membantu mempertahankan sentimen bullish. "Beberapa daya tarik spekulatif di komoditi mungkin sudah sedikit berkurang setelah komentar dari Bernanke. Sebagian orang mengharapkan stimulus atau Quantitative Easing tahap tiga," ujarnya.

Sementara, harga kedelai pun melemah. Kontrak kedelai untuk pengiriman Juli turun 0,5% ke level US$ 13,8725 per bushel di Chicago hari ini. Sedangkan kontrak minyak kedelai untuk bulan yang sama turun 0,3% ke 57,77 sen per pon.

Inilah Susunan Komisaris Baru BEI 2011-2014

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetujui pengangkatan susunan komisaris baru masa bhakti 2011-2014.

Dalam RUPST BEI 2011 ini menyetujui pengangkatan kembali I Nyoman Tjager sebagai Komisaris Utama. Anggota dewan komisaris baru antara lain Chaerudin Berlian, Felix Oentong Soebagjo, dan Johnny Darmawan, dan Suwantara Gotama (Presiden Direktur PT CLSA Indonesia). Suwantara Gotama menggantikan Mustofa yang sudah dua kali menjabat sebagai anggota dewan komisaris.

Pada RUPST BEI ini dihadiri oleh 116 pemegang saham atau 99,15% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara. [cms]

Crossing Saham Rp 2 Triliun, OCBC NISP Rampungkan Merger

Jakarta - PT OCBC NISP Tbk (NISP) rampungkan merger dengan Bank OCBC Indonesia. Transaksi saham tutup sendiri (crossing) senilai Rp 2 triliun difasilitasi PT Bahana Securities.

Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja, transaksi tutup sendiri ini merupakan penyelesaian proses merger yang sudah disepakati pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) awal tahun ini.

"Yaitu transfer dari OCBC Bank, yang sebelumnya punya saham Bank OCBC Indonesia, ke OCBC Overseas Investment, yang memang merupakan pemegang saham OCBC NISP," katanya kepada detikFinance, Rabu (8/6/2011).

Selama ini, mayoritas saham OCBC Overseas Investment, yang selama ini memegang kuasa saham pengendali di OCBC NISP, dipegang oleh OCBC Bank. "Jadi sama saja substansinya," katanya.

Transaksi tutup sendiri itu difasilitasi Bahana di pasar negosiasi sebanyak satu kali. Penjualan dilakukan di harga Rp 1.686 per lembar, premium 28,7% dari harga penutupan kemarin di Rp 1.310 per lembar.

Jumlah saham yang dipindahtangankan sebanyak 2.454.737 lot atau setara dengan 1.227.368.500 lembar saham (17,43%). Total transaksinya mencapai Rp 2,069 triliun.

Bank OCBC NISP merupakan perusahaan publik yang 81,9% sahamnya dimiliki oleh OCBC Bank Singapura. Sementara itu Bank OCBC Indonesia adalah perseroan terbatas yang 99% sahamnya dimiliki oleh OCBC Bank Singapura dan 1% dimiliki oleh Bank OCBC NISP.

Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, harga saham NISP naik 80 poin (6,10%) ke level Rp 1.390 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 24 kali dengan volume 232 lot senilai Rp 161,735 juta.
(ang/dnl)

Bursa Asia Jatuh Terkait Komentar Bernanke Mengenai Perekonomian AS

stock drop
Bursa saham Asia jatuh pada hari Rabu setelah komentar bearish pada perekonomian AS dari Ketua Federal Reserve Ben Bernanke dan membuat Wall Street ditutup lebih rendah.

Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke pada hari Selasa mengakui perekonomian AS melambat tetapi tidak ada saran yang ditawarkan bank sentral untuk mempertimbangkan setiap stimulus moneter lebih lanjut guna mendukung pertumbuhan.

Bursa saham Jepang ;bergerak turun setelah komentar bearish pada perekonomian AS oleh Ketua Federal Reserve Ben Bernanke. Indeks Nikkei bergerak negatif 0.4 persen menjadi 9.404,71. Topix turun 0.1 persen menjadi 810,82.

JPMorgan meningkatkan sikap terhadap sektor perbankan Jepang untuk "sedikit bullish" dari "netral" untuk penilaian bank. ;Mitsubishi UFJ Financial naik 1,7 persen dan ;Sumitomo Mitsui Financial Group naik 1,1 persen.

Sebaliknya, Nintendo membukukan kerugian terbesar harian sejak sell-off setelah gempa dimana kehilangan 5,7 persen karena para investor khawatir bahwa permintaan melemah untuk game konsol akan merugikan pendapatan di terkemuka di dunia konsol, bahkan ketika mengungkapkan penerus nya Wii populer di acara game E3 acara pada hari Selasa.

Bursa saham Seoul bergerak lebih rendah, terluka oleh kekhawatiran tentang ekonomi global setelah komentar bearish dari US Federal Reserve Chairman Ben Bernanke saham jatuh di galangan kapal dan pembuat mobil. Indeks Kospi terpantau bergerak turun 1.23 persen menjadi 2.073,89.

Hyundai Heavy Industries anjlok 6 persen di tengah pembicaraan pasar kepemilikannya di saham di ;Hynix Semiconductor . ;Hyundai Heavy mengatakan hal itu terbuka untuk berpartisipasi dalam lelang saham Hynix saat dihubungi oleh Reuters. ;Saham Hynix naik 1,2 persen.

Saham ;POSCO naik 0,8 persen setelah Bursa Korea meminta perusahaan baja dunia untuk mengklarifikasi rumor kepentingan dalam memasuki bisnis jasa keuangan.

Samsung card turun 0,5 persen setelah Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa itu akan memperkenalkan peraturan ketat pada bisnis kartu kredit akhir bulan ini sebagai bagian dari upaya untuk mengekang pertumbuhan hutang rumah tangga.

Di Hong Kong, ;Indeks Hang Seng terpantau turun 0.89 persen menjadi 22.575. Penurunan berturut empat sesi terakhir. Saham China diperdagangkan sedikit lebih rendah, pelacakan jatuh terlihat di Wall Street semalam. ; Shanghai Composite index turun 0.34 persen menjadi 2.735,03.

Investor waspada terhadap kebijakan pengetatan lanjutan oleh Bank Sentral Cina. Volume transaksi sebesar HK$ 30.93 Milyar. Saham Chalco naik 2.5 persen menjadi HK$ 6.66, dimana merupakan blue chips dengan peforma terbaik hari ini setelah berita Xinhua News Agency melaporkan perusahaan holdingnya Aluminium Corp. of China, atau Chinalco menyiapkan perusahaan tersebut untuk menarik 30,000 metrik tons pertahun.

(qom/qom)

Mencermati Kiprah AT&T di Indonesia

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Raksasa telekomunikasi Amerika Serikat AT & T Inc pada Rabu (8/6) mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan lisensi untuk beroperasi di Indonesia. Seperti apa kiprahnya?

AT&T siap meramaikan industri layanan sistem komunikasi data (Siskomdat) Indonesia dengan katalis baru untuk mengembangkan bisnis perusahaan di Asia. AT & T biasanya menyediakan layanan bisnis, seperti jaringan privat virtual, aplikasi bisnis dan akses jaringan bagi perusahaan multi-nasional.

Melalui lisensi baru, perusahaan berencana menawarkan layanan telepon Internet dan jaringan berhasil perusahaan global di Indonesia. Layanan sistem komunikasi data sendiri merupakan salah satu bagian dari jasa multimedia. Hanya saja, layanan ini kurang populer di masyarakat, karena target pasarnya lebih ke segmen korporat.

AT & T merupakan operator telekomunikasi asing pertama yang diberikan izin beroperasi di Indonesia. Sebelumnya, perusahaan telah menjual layanan dalam kemitraan dengan penyedia lokal. Sebuah lisensi memungkinkan AT & T memberikan pelayanan langsung kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang dapat dorongan pendapatan dan margin, karena perusahaan tidak perlu berbagi pangsa pasar.

Lisensi menggarisbawahi pentingnya operasi di luar negeri sebagai pendorong pertumbuhan. Ini juga menggambarkan kecenderungan pelonggaran peraturan kontrol suatau negara atas bisnis. Akses yang lebih luas bagi perusahaan-perusahaan telekomunikasi AS berarti suatu aksi ekspansif untuk unit bisnis, yang masih menghadapi stagnasi di pasar perumahan.

Pengajuan izin AT&T ini dimungkinkan karena sesuai Peraturan Presiden nomor 36 tahun 2010 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI). Bahkan bidang Siskomdat dibuka untuk asing hingga 95%.

Sampai saat ini hanya ada 9 perusahaan yang memegang izin penyelenggara Siskomdat di Indonesia, semuanya murni investasi domestik. Mereka adalah PT Sejahtera Globalindo, PT Sistelindo Mitralintas, PT Centrin Nuansa Teknologi, PT Berca Hardayaperkasa, PT Dini Nusa Kusuma, PT EDI Indonesia, PT Imani Prima, PT Patrakom, PT Aplikanusa Lintasarta.

Roman Pacewicz, wakil presiden senior pemasaran dan strategi global untuk AT & T mengatakan, ada kecenderungan umum di kawasan, dimana negara-negara membuka diri, "Setiap pasar Asia adalah pasar yang perlu dicermati dan dievaluasi."

Asia-Pasifik adalah kawasan global kedua terbesar dengan tingkat pertumbuhan tahunan dua digit selama lima tahun terakhir. Bandingkan dengan pendapatan bisnis total AT & T yang justru turun 4,5% menjadi US$ 9,3 miliar pada kuartal dua ini.

Hal ini terjadi walaupun layanan yang lebih canggih, seperti protokol Internet, menunjukkan pertumbuhan. Perusahaan telah mendorong menggantikan warisan telepon lamanya dan pendapatan koneksi internet dengan layanan berbasis internet canggih.

Dengan daya tarik kawasan Asia-Pasifik, tak heran bila selain Indonesia, AT & T juga melirik ke Thailand dan Vietnam, pasar dengan pertumbuhan cepat lainnya, yang baru-baru ini melonggarkan peraturan mereka.

AT&T tergiur oleh manisnya pundi-pundi pendapatan di kawasan ini. Setelah diizinkan beroperasi di India pada 2006 lalu, perusahaan mengalami lonjakan pendapatan 60% pada tahun berikutnya. Sejak itu, pendapatan di India terus berkembang dua digit, apalagi negara ini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat. AT&T juga menerima lisensi untuk beroperasi di Malaysia tahun lalu.

Saat ini, AT & T memiliki sekitar 80 pelanggan multinasional di Indonesia. Tetapi proses penagihan dan layanan jual rumit karena pengaturan kemitraan. Pacewicz yakin lisensi memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di negara ini.

Perseroan melalui proses dua tahun pengajuan izin dan bertahan dalam proses audit untuk memperoleh lisensi. Selain harus berkomitmen untuk investasi di Indonesia, meskipun perusahaan menolak menentukan bentuknya. Sementara pemberian lisensi di masa lalu, menyebabkan pijakan kuat di Indonesia dan percikan pertumbuhan pendapatan.

Masuknya AT & T di Indonesia bisa berarti persaingan yang lebih ketat bagi penyedia telekomunikasi lokal di Indonesia, termasuk Indosat. Tapi Pacewicz mengatakan bahwa hal itu akan terjadi setelah AT&T menjadi perusahaan global yang lebih besar, meninggalkan bisnis lokal ke penyedia domestik. [mdr]

Ciptadana Akan Tangani 3 IPO Calon Emiten

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penawaran umum saham perdana diperkirakan akan marak pada semester kedua 2011.

Usaha kawasan industri pun menjadi salah satu bidang usaha yang akan melakukan penawaran umum saham perdana pada akhir tahun 2011.

PT Ciptadana Securities akan menangani penawaran umum saham perdana kawasan industri. Direktur Utama PT Ciptadana Securities Ferry Budiman Tanja menuturkan, foreign direct investment (FDI) dinilai baik pada 2011. Menurutnya, apabila proses penawaran umum saham perdana masih bisa dikejar maka diharapkan akhir tahun ini dapat melakukan penawaran umum saham perdana.

Selain itu, PT Ciptadana Securities juga akan menangani penawaran umum saham perdana sektor pertambangan dan infrastruktur. Dua calon emiten sektor pertambangan dan infrastruktur tersebut akan memakai laporan keuangan Juni 2011 untuk penawaran umum saham perdana. "Nilai penjaminan emisi efek diharapkan sama dengan tahun lalu. Sebelumnya kita yang menangani penawaran umum saham perdana terbesar 2010 yaitu PT Harum Energy Tbk senilai Rp2,5 triliun," kata Ferry, Rabu (8/6). [cms]

Minna Padi Harapkan Bisa IPO pada Juli 2011

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Minna Padi Investama diharapkan dapat mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2011.

Direktur PT Dinamika Usahajaya Chris Widjojo menuturkan, PT Minna Padi Securities menggunakan laporan keuangan Desember 2010 untuk melakukan penawaran umum saham perdana. Pencatatan saham perdana PT Minna Padi Securities akan dilakukan pada Juli 2011 apabila proses penawaran umum saham perdana berlangsung lancar. PT Dinamika Usahajaya bersama PT Ciptadana Securities dan PT Panca Global Securities akan bertindak sebagai penjamin emisi efek.

Menurut Chris, target penawaran umum saham perdana PT Minna Padi Investama masih mengikuti tahun lalu.

Sebelumnya, PT Minna Padi Investama ingin melakukan penawaran umum saham perdana sejak 2010. Proses penawaran umum saham perdana PT Minna Padi Investama sempat terganjal karena kasus penawaran umum saham perdana PT Krakatau Steel Tbk.

PT Minna Padi Investama akan berencana melepas 300 juta lembar saham atau sekitar 20 persen dari total saham perseroan dengan perkiraan dana sekitar Rp150 miliar. Dengan harga perdana bisa dibanderol seharga Rp300 per lembar. Tapi rencana tersebut kemudian batal untuk kedua kalinya setelah sebelumnya juga pernah batal. [hid]

Mina Padi bakal IPO pada Juli 2011

JAKARTA. PT Minna Padi Investama bakal mencatatkan saham perdananya (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2011.

"Kita mulai dari awal lagi prosesnya dengan menggunakan laporan keuangan bulan Desember 2010. Sekarang masih proses di Bapepam," ujar Presiden Direktur Dinamika Usahajaya Kris S Widjojo, Rabu (8/6), yang menjadi underwiter IPO Minna Padi.

Perusahaan investasi (broker) ini sedianya melangsungkan IPO tahun lalu. Namun, karena tersangkut persoalan administrasi terkait ricuhnya IPO Krakatau Steel Tbk (KRAS), Minna Padi batal melantai. "Kemarin masih ada administrasi yang kurang," imbuh Kris.

Merujuk pada rencana tahun lalu, Minna Padi menargetkan bisa meraup dana segar minimal Rp 100 miliar melalui IPO. Adapun jumlah saham publik yang dilepas porsinya 23% atau setara dengan 300 juta saham. Minna Padi mematok harga saham perdananya seharga Rp 300 per saham.

"Kita masih ikuti tahun lalu untuk jumlah saham yang dilepas," jelas Kris. Selain Dinamika Usahajaya, IPO Minna Padi juga bakal ditangani PT Ciptadana Securities dan Panca Global.

INDY bagi dividen final sebesar Rp 135,4 miliar

JAKARTA.PT Indika Energi Tbk (INDY) membagikan deviden final sebesar Rp 135,4 miliar. Itu artinya, para pemegang saham akan mendapatkan Rp 26 per saham. Sementara, total deviden yang dibagikan induk usaha PT Petrosea Tbk (PTRO) tersebut mencapai Rp 385,3 miliar atau setara dengan 50% dari laba bersih 2010 yang mencapai Rp 772,7 miliar.

"Kita sebelumnya sudah membagikan deviden interim tahun lalu sebesar Rp 48 per saham dengan total mencapai Rp 249,9 miliar," kata Direktur Keuangan INDY Aziz Armand di Jakarta, Rabu (8/6).

Siapa saja emiten bluechips yang memberatkan langkah indeks di sesi I?

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan 14,46 poin di sesi I. Aksi jual saham bluechips menjadi salah satu pemicu penurunan indeks.

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII ditutup turun di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya antara lain: CLSA Indonesia senilai Rp 31,35 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 9,46 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 4,47 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA ditutup turun di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya antara lain: Macquarie Capital senilai Rp 16,02 miliar, Merrill Lynch senilai Rp 2,92 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 1,80 miliar.

- PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Saham PGAS ditutup turun di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya antara lain: JPMorgan Securities senilai Rp 6,67 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 3,37 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 993,75 juta.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI ditutup turun di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya antara lain: CLSA Indonesia senilai Rp 41,54 miliar, Citigroup Securities senilai Rp 29,29 miliar, dan CIMB Securities senilai 17,46 miliar.

- PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)
Saham INTP ditutup turun di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikan sahamnya antara lain: CIMB Securities senilai Rp 6,77 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 2,21 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 1,65 miliar.

Sesi I, indeks masih terbenam di zona negatif

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbenam di zona negatif. Pada pukul 12.00, indeks tercatat melorot 0,38% menjadi 3.828,492.

Hampir seluruh sektor kompak memerah. Penurunan paling besar dialami sektor industri dasar dan infrastruktur dengan penurunan masing-masing sebesar 0,80% dan 0,62%. Sementara, hanya ada satu sektor yang positif, yakni sektor perdagangan dengan kenaikan tipis 0,01%.

Jumlah saham yang melorot siang ini mencapai 123 saham. Sementara itu, hanya 77 saham yang naik dan 89 saham lainnya tak banyak berubah. Adapun volume transaksi mencapai 4,119 miliar senilai Rp 3,582 triliun.

Saham-saham top losers dihuni oleh: PT Mulia Industrindo (MLIA) yang turun 9,38% menjadi Rp 435, PT Asuransi Bintang (ASBI) turun 6,15% menjadi Rp 305, dan PT Bank Ekonomi Raharja (BAEK) turun 5,88% menjadi Rp 1.600.

Sementara itu, tiga saham top gainers antara lain: PT Perdana Bangun Pusaka (KONI) naik 33,52% menjadi Rp 235, PT Roda Vivatex (RDTX) naik 14,29% menjadi Rp 4.000, dam PT Equity Development (GSMF) naik 10,59% menjadi Rp 94.