Jumat, 10 Juni 2011

Hang Seng Turun, IHSG Ditutup Melemah 0,4%

IHSG Akhir Pekan Terkoreksi, Didominasi ASII
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Jumat (10/6) ditutup turun 18,54 poin atau 0,4% ke 3.787,65. Volume perdagangan mencapai 4,4 miliar saham senilai Rp2,5 triliun.

Indeks terpaksa berada di level 3.700 setelah mengikuti bursa Hang Seng dan Eropa yang bergerak negatif. Salah satunya karena data perdagangan China yang tidak sesuai harapan. Level tertinggi di 3.821,84 dan terendah di level 3.779,27.

Indeks JII turun 5,06 poin ke 520,53, indeks ISSI turun 1,07 poin ke 121,41 dan indeks LQ45 turun 3,3 poin ke 670,07. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp141,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,1 triliun dan pembelian asing sebesar Rp969,6 miliar.

Penguatan terjadi di sektor keuangan naik 0,13 poin ke 492,35 dan sektor infrastruktur naik 0,08 768,24. Sektor yang melemah terdalam dialami sektor pertambangan turun 26,92 poin ke 3.269 dan sektor industri dasar turun 23,09 poin ke 1.046,18.

Bursa saham Asia hanya diwarnai penurunan dari indeks Hang Seng sebesar 0,8%, indeks Nikkei naik 0,5%9.514, indeks Shanghai naik 0,07% ke 2.705, ASX naik 0,2% ke 4.562. Sedangkan bursa Eropa seperti indeks FTSE naik 0,1% ke 5.862, DAX naik 0,1% ke 7.170,17 dan CAC turun 0,2% ke 3.870,48.

Pasar merespon laporan China tentang surplus perdagangan Mei yang di bawah perkiraan sebesar $ 13,1 miliar akibat impor meningkat dan pertumbuhan ekspor melambat.Pengiriman dalam negeri naik 28 persen dari tahun sebelumnya dan ekspor naik 19 persen, biro statistik China, Jumat (10/6) ini.

Perkiraan median menunjukkan kenaikan ekspor sebesar 20% dan impor naik 22%. Pada bulan April, ekspor naik 30 persen dan impor naik 22 persen. Dana Moneter Internasional mengatakan kemarin bahwa mata uang yang kuat akan membantu untuk mencegah rebound surplus dari China.

Saham yang naik seperti DLTA naik Rp300 ke Rp123.000, DSSA naik Rp1.500 ke 16.000, BAEK naik Rp160 ke Rp1.850, GGRM naik Rp150 ke Rp45.350, HMSP naik Rp100 ke Rp29.200, SMAR naik Rp100 ke Rp7.000. BFIN naik Rp75 ke Rp4.550.

Saham yang turun antara lain ASII turun Rp1.350 ke Rp57.450, ADMF turun Rp1.050 ke Rp13.650, ITMG turun Rp600 ke Rp46.600, MBAI turun Rp300 ke Rp24.200, INTP turun Rp250 ke Rp16.550, AALI turun Rp200 ke Rp22.800, AMFG turun Rp200 ke Rp6.950, AUTO turun Rp200 ke Rp15.800, HRUM turun Rp150 ke Rp9.500, IMAS turun Rp150 ke Rp8.300.

JPFA akan bayar dividen Rp 365 per saham

JPFA akan bayar dividen Rp 365 per saham
JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan membagi dividen tunai senilai Rp 365 per saham, atau total sekitar Rp 756,182 miliar, pada

Jumlah dividen yang akan dibayarkan sekitar 79% dari laba bersih tahun 2010. Keterbukaan informasi BEI menyebutkan, pembagian dividen ini sudah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan, pada 8 Juni 2011.

Adapun, cum dividen atau batas perdagangan saham dengan hak dividen di pasar reguler dan negosiasi, hingga 30 Juni 2011. Perseroan berencana membayarkan dividen tersebut pada 14 Juli 2011.

Pada perdagangan hari ini, saham JPFA ditutup di level Rp 4.325 per saham. Jika mengacu pada harga tersebut, maka potensi keuntungan dividen yang bakal diterima setiap pemegang saham sekitar 0,084%.

IHSG Akhir Pekan Terkoreksi, Didominasi ASII

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Akhir pekan ini, IHSG tidak dapat keluar dari kubang negatifnya akibat besarnya tekanan jual investor. Saham ASII mendominasi transaksi bursa.

Indeks Harga Saham Gabungan pada Jumat (10/6) ditutup melemah 18,539 poin (49%) ke level 3.787,648, dengan intraday terendah di 3.779,27 dan tertinggi di 3.821,84. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang melemah 3,319 poin (0,50%) ke level 670,066.

Penguatan indeks di sesi awal, tidak dapat bertahan hingga penutupan. Setelah dibuka menguat 0,17% ke level 3.812, indeks terus bergerak turun hingga pada sesi pertama sudah memerah degan bertengger di angka 3.800 dan akhirnya ditutup di angka 3.787.

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG ditutup melemah, mengikuti bursa Asia yang bergerak cenderung turun. Indeks Hangseng yang hanya ‘sejengkal’ dari posisi resisten, ternyata malah mengejar posisi suportnya. “Support testing IHSG sebenarnya normal-normal saja. Akan tetapi, IHSG menyusul Hang Seng dengan ikut bergerak turun, menjauhi resisten barunya di 3.815,”ujarnya.

Menurutnya, setelah support di 3.815 ditembus, maka IHSG menuju ke suport selanjutnya di 3.720-3.770. “Karena IHSG semakin menjauh dari posisi resisten 3815, investor disarankan memperpanjang masa wait and see hingga IHSG mencapai kisaran 3720 – 3770,” katanya.

Tekanan jual, lanjut Tommy, terlihat dari pergerakan saham Astra International (ASII) yang mulai memasuki kisaran suport 57.000-58.000. Meksipun sinyal bearish sudah terlihat, harga saham-saham perbankan masih bertahan di atas suportnya,”Sehingga tekanan bagi IHSG sepertinya tidak besar,” paparnya.

Kondisi ini berkebalikan dengan bursa AS yang semalam berhasil rebound dan mengakhiri koreksi enam hari berturut setelah defisit neraca perdagangan AS di April lebih baik dari estimasi.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,468 miliar lembar saham, senilai Rp 3,137 triliun dan frekuensi 91.931 kali. Sebanyak 61 saham naik, 168 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Koreksi bursa diwarnai tekanan jual asing, yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp141 miliar. Dimana transaksi jual mencapai Rp1,111 triliun dan transaksi beli sebesar Rp969 miliar.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 57.450, Adira Finance (ADMF) turun Rp 1.050 ke Rp 13.650, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 46.600, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 24.200.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.000 ke Rp 123.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.500 ke Rp 16.000, Bank Ekonomi (BAEK) naik Rp 160 ke Rp 1.850, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 150 ke Rp 45.350.

Bursa regional Asia ditutup variatif. Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,83 poin (0,10%) ke level 2.706,18, indeks Hang Seng melemah 189,46 poin (0,84%) ke level 22.420,37, indeks Straits Times terkoreksi 0,55% ke level 3.080,66, indeks Kospi turun 1,19% ke 2.046,67 dan indeks Nikkei 225 menguat 47,29 poin (0,50%) ke level 9.514,44. [mdr]

Weekend, investor banyak melepas ASII, ADRO, dan ADMF

Weekend, investor banyak melepas ASII, ADRO, dan ADMF
JAKARTA. Pada akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kehilangan 18,54 poin.

Berikut daftar emiten bluechips yang menggerus kinerja indeks hari ini:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII melorot 2,30% menjadi Rp 57.450 di sesi II. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini adalah Credit Suisse Securities senilai Rp 154,68 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 36,89 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 27,25 miliar.

- PT Adaro Energy (ADRO)
Saham ADRO melorot 2,04% menjadi Rp 2.400 di sesi II. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini adalah Mega Capital Indonesia senilai Rp 10,13 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 9,63 miliar, dan OSK Nusadana Securities senilai Rp 3,68 miliar.

- PT Adira Dinamika Muti Finance (ADMF)
Saham ADMF melorot 7,14% menjadi Rp 13.650 di sesi II. Sejumlah broker yang melakukan aksi jual atas saham ini adalah BNI Securities senilai Rp 289, 55 juta, Panin Sekuritas senilai Rp 183,60 juta, dan Kim Eng Securities senilai Rp 74,80 juta.

Indeks masih terpukul 0,49% di akhir pekan

Indeks masih terpukul 0,49% di akhir pekan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhasil bangkit hingga sore ini. Pada pukul 16.00, indeks berakhir di level 3.787,648 atau turun 0,49%.

Terdapat setidaknya 177 saham yang melorot. Sementara, 52 saham naik dan 78 saham lainnya tak mengalami perubahan. Sementara itu, volume transaksi melibatkan 4,428 miliar saham senilai Rp 3,077 triliun.

Sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah industri lain-lain sebesar 2,13%. Baru kemudian disusul oleh sektor pertambangan dan konstruksi dengan penurunan masing-masing sebesar 1,02% dan 0,89%.

Saham-saham yang menduduki posisi top losers diantaranya: Ever Shine Tex (ESTI) turun 15,32% menjadi Rp 105, Asuransi Harta Aman (AHAP) turun 9,09% menjadi Rp 200, dan Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) yang turun 7,14% menjadi Rp 13.650.

Sedangkan penghuni top gainers sore ini adalah: Perdana Bangun Pusaka (KONI) yang naik 12,07% menjadi Rp 325, Lippo Securities (LPPS) naik 11,39% menjadi Rp 88, dan Jakarta Kyoei Steel (JKSW) naik 10,77% menjadi Rp 144.


Transaksi Tipis, IHSG Tinggalkan Level 3.800

Gb
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 18 poin di tengah transaksi tipis dengan tekanan jual yang tinggi. Atas koreksi ini IHSG akhirnya tinggalkan level 3.800.

Mengawali perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 12,244 poin (0,32%) ke level 3.818,431 terkena sentimen positif pulihnya bursa Paman Sam. Posisi IHSG memang sudah oversold terkena tekanan jual dalam beberapa perdagangan lalu.

Sayangnya, sentimen positif bursa global tersebut tak mampu bertahan lama. Setelah naik tinggi hingga ke posisi 3.821,841, IHSG langsung meluncur turun ke teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah tipis 5,730 poin (0,16%) ke level 3.800,457. IHSG hampir saja tinggalkan level 3.800 akibat aksi profit taking yang dilakukan investor lokal. Hampir seluruh indeks sektoral di bursa saham terkena koreksi.

IHSG sempat menahan laju pelemahannya pada saat pembukaan perdagangan sesi II, namun derasnya profit taking membuatnya jatuh semakin dalam dan meninggalkan level 3.800.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (10/6/2011), IHSG ditutup berkurang 18,539 poin (49%) ke level 3.787,648. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 3,319 poin (0,50%) ke level 670,066.

Aksi ambil untung melanda saham-saham berbasis komoditas dan aneka industri. Hampir seluruh indeks sektoral di bursa melemah.

Hanya dua indeks sektoral yang mencoba menahan IHSG, yaitu sektor finansial dan infrastruktur dengan penguatan yang tidak signifikan.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 91.931 kali pada volume 4,468 miliar lembar saham senilai Rp 3,137 triliun. Sebanyak 61 saham naik, 168 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Dana asing masih belum mau parkir di pasar modal dan masih lari dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan hari-hari sebelumnya, tercatat transaksi investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 142,027 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed merespon data perdagangan Cina yang dirilis surplus US$ 13,05 miliar. Bursa Hong Kong dan Singapura masih melemah, seperti IHSG.

Berikut kondisi dan situasi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,83 poin (0,10%) ke level 2.706,18.
  • Indeks Hang Seng melemah 189,46 poin (0,84%) ke level 22.420,37.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 47,29 poin (0,50%) ke level 9.514,44.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 17,82 poin (0,58%) ke level 3.079,75.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.000 ke Rp 123.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.500 ke Rp 16.000, Bank Ekonomi (BAEK) naik Rp 160 ke Rp 1.850, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 150 ke Rp 45.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 57.450, Adira Finance (ADMF) turun Rp 1.050 ke Rp 13.650, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 46.600, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 24.200.

(ang/dnl)

Melonjak terlalu tinggi dalam tiga hari, saham BRMS dilanda aksi jual

JAKARTA. Saham PT Bumi Resources Minerals (BRMS) mengalami penurunan terbesar sejak debut trading pada 9 Desembar lalu. Pada pukul 15.39, saham BRMS melorot 3,8% menjadi Rp 760.

Menurut Edwin Sinaga, President Director PT FinanCorpindo Nusa, aksi jual yang melanda BRMS seiring beredarnya spekulasi kalau lonjakan harga saham BRMS yang mencapai 13% dalam kurun waktu tiga hari sudah terlampau tinggi.

BSDE targetkan reccuring revenue bisa capai 30% dari total pendapatan

BSDE targetkan reccuring revenue bisa capai 30% dari total pendapatan
JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimis dalam setahun ke depan pendapatan berkelanjutan (recurring revenue) bisa mencapai 30% dari total pendapatan perseroan. Hingga akhir kuartal pertama 2011, porsi recurring revenue sudah mencapai 26%.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengungkapkan, komposisi 30% reccuring revenue bakal terwujud seiring beroperasinya mal baru di kawasan BSD Green Office Park, di tahun depan. Pusat perbelanjaan ini menjadi fasilitas bagi kawasan perkantoran dan residensial di BSD City Tangerang.

Laporan keuangan kuartal I BSDE menunjukkan, pendapatan perusahaan mencapai Rp 620 miliar, atau meningkat 17,20% dibanding kuartal pertama 2010. Sebanyak 74% dari pendapatan merupakan development revenue, sementara sisanya recurring revenue.

Adapun laba bersih BSDE kuartal pertama 2011 tumbuh 97% menjadi Rp 162 miliar, dibandingkan periode serupa tahun lalu. Kenaikan ini tak lepas dari akuisisi tiga anak perusahaan baru, yakni PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Sinar Mas Teladan, dan Sinar Mas Wisesa.

"Kami menargetkan pendapatan hingga akhir tahun bisa Rp 2,7 triliun, sementara laba bersih sekitar Rp 700 miliar," ujar Hermawan, Jumat (10/6).

Harga emas tembus rekor baru di London

Harga emas tembus rekor baru di London
LONDON. Harga emas untuk pengantaran cepat di London melejit tembus rekor baru ke posisi 950,71 poundsterling per troy ounce pada pukul 09.18 waktu setempat. Sementara, jika dalam dollar, harga emas berada di posisi US$ 1.543,85 per troy ounce.

Capex BSDE tahun ini Rp 2,1 triliun

Capex BSDE tahun ini Rp 2,1 triliun
JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2,1 triliun sepanjang tahun 2011. Sebagian besar akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur perumahan dan komersial di kota mandiri BSD City, Tangerang.

Saat ini, perusahaan properti grup Sinarmas ini tengah mengembangkan BSD City tahap II seluas 2.000 hektare (ha). Pengembangan ini diperkirakan akan rampung pada 2020 yang mencakup tiga kluster perumahan, kawasan perkantoran BSD Green Office Park, dan kawasan pendidikan Edu Town.

"Hingga akhir Mei capex sudah terpakai Rp 400 miliar. Sumber pendanaan dari kas internal kami," ujar Direktur BSDE Lie Jani Harjanto, Jumat (10/6).

Kas perseroan per akhir Maret 2011 tercatat Rp 3,728 triliun. Kas sebesar itu, selain untuk mendanai capex tahun ini juga bakal dipakai untuk melunasi obligasi BSDE senilai Rp 600 miliar yang jatuh tempo pada 2011.

Peningkatan kas perseroan turut ditunjang perolehan dana right issue yang digelar akhir tahun lalu. Dari right issue, BSDE memperoleh dana Rp 4,986 triliun. Hasil right issue sebagian besar digunakan untuk akuisisi tiga anak perusahaan baru, yakni PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Sinar Mas Teladan, dan Snar Mas Wisesa. Sisanya digunakan untuk modal kerja.

Sampai dengan Maret 2011, perseroan melaporkan telah menggunakan 3% atau sekitar Rp 133,8 miliar untuk modal kerja. Adapun modal kerja yang belum terpakai ditempatkan sebagai simpanan berjangka di BRI, Bank Permata, BTN, dan BII.

Harga Logam Turun, Bursa Eropa Negatif

Headline
INILAH.COM, London - Kekhawatiran pemulihan ekonomi global telah menekan bursa saham Eropa pada perdagangan Jumat (10/6). Pelemahan karena turunnya harga logam dan data perdagangan China yang menekan sektor pertambangan.

"Pasar masih dalam fase defensif dengan serangkaian data ekonomi yang mengecewakan terutama berasal dari AS yang membawa pada perlambatan ekonomi seperti halnya pada musim panas tahun lalu. Jadi perlambatan ekonomi akan terus terjadi hingga akhir tahun," kata Philippe Gijsels, kepala riset BNP Parbas, Fortis Global Market di Brussels.

Pasar merespon laporan China tentang surplus perdagangan Mei yang di bawah perkiraan sebesar $ 13,1 miliar akibat impor meningkat dan pertumbuhan ekspor melambat.Pengiriman dalam negeri naik 28 persen dari tahun sebelumnya dan ekspor naik 19 persen, Jumat (10/6) ini.

Yuan mengalami penurunan terbesar dalam tiga minggu kemarin, memproyeksikan apresiasi yuan dalam tujuh bulan. Ini pertanda bahwa pertumbuhan global mungkin goyah, permintaan ekspor melemah.

Perkiraan median menunjukkan kenaikan ekspor sebesar 20% dan impor naik 22%. Pada bulan April, ekspor naik 30 persen dan impor naik 22 persen. Dana Moneter Internasional mengatakan kemarin bahwa mata uang yang kuat akan membantu untuk mencegah rebound surplus dari China. Sementara Bank Dunia mengatakan pada 8 Juni bahwa apresiasi yuan akan membantu untuk menjinakkan inflasi.

Laporan Departemen Perdagangan AS defisit perdagangan menurun pada bulan April sebagai pengaruh dari kenaikan ekspor. Secara bersamaan impor turun yang didominasi dari Jepang hingga 25% akibat gempa dan gelombang tsunami. Selisih perdagnagan turun 6,7% dari bulan Maret senilai US$43,7 walaupun harga minyak dunia mencapai tingkat tertinggi sejak September 2008.

SGRO Bagi Dividen Rp108 Per Saham

INILAH.COM, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana membagikan dividen sebesar Rp204,12 miliar atau Rp108 per saham.

Hal itu disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/6). Pencatatan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 5 Juli 2011. Perseroan akan membagikan dividen pada 18 Juli 2011.

Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp451,71 miliar dan pendapatan sebesar Rp2,31 triliun pada 2010. [hid]

Waduh, bursa Asia melorot selama enam minggu berturut-turut

Waduh, bursa Asia melorot selama enam minggu berturut-turut
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia dilanda aksi jual sore ini. Dengan demikian, bursa Asia mengalami penurunan selama enam minggu berturut-turut.

Pada pukul 15.36 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 132,30. Padahal, pada transaksi pagi, indeks acuan di kawasan regional ini sempat naik 0,7%. Jika dilihat pergerakannya, penurunan indeks MSCI Asia yang sudah berlangsung selama enam minggu merupakan rentang yang paling lama sejak Oktober 2008.

Sejumlah faktor yang membuat bursa Asia meluruh diantaranya: surplus neraca perdagangan China yang lebih kecil dibanding prediksi, tingkat produksi pabrik India yang melambat, dan langkah bank sentral Korea Selatan yang menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini.

"Investor akan tetap berhati-hati hingga ada gambaran yang jelas mengenai krisis utang Eropa dan perlambatan ekonomi AS. Selain itu, tingkat inflasi Asia juga menjadi kunci utama," jelas Yoji Takeda dari RBC Investment Management (Asia) Ltd.

Catatan saja, hari ini, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,2%, sementara indeks Shanghai Composite turun 0,2%.

Cadangan Seng dan Timah Hitam Bumi Resources Minerals Naik 25%

Jakarta - Cadangan seng dan timah hitam PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di area Anjing Hitam, Lae Jahe, dan Base Camp, yang termasuk dalam konsesi PT Dairi Prima Mineral (DPM) naik 25% dari sebelumnya sebesar 20,1 juta ton menjadi 25,12 juta ton.

"Peningkatan cadangan dan sumber daya dalam tonase dari DPM yang dimiliki 80% oleh BRMS, memberikan penambahan nilai terhadap konsesi seng dan timah hitamnya, dan juga terhadap BRMS secara terkonsolidasi," kata Direktur Utama BRMS Kenneth Farrell dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/6/2011).

Estimasi terakhir terhadap sumber daya mineral dalam ketiga deposit tersebut telah diselesaikan di akhir tahun 2010 oleh konsultan geologi pihak ketiga, CSA Global (Australia) Limited, berdasarkan interpretasi geologis dan model wireframe secara geologis yang diberikan oleh geologis-geologis di DPM.

Estimasi terkini atas total sumber daya (termasuk cadangan) pada ketiga deposit tersebut menunjukan peningkatan sebesar 25% dari sebelumnya sebesar 20,1 juta ton menjadi 25,12 juta ton (10,1% seng, 6% timah hitam).

Pada bulan Februari 2011, Mining Plus Pty. Ltd. menyelesaikan studi penambangan untuk memperbaharui studi kelayakan penambangan bawah tanah yang telah dilakukan pada bulan Juli 2010 oleh Mining Plus dan pada bulan November 2004 oleh AMC Consultants Pty. Ltd.

Hasil estimasi terkini tersebut juga didasari oleh model blok yang disampaikan oleh CSA Global dibulan Oktober 2010 dan menunjukan peningkatan total jumlah cadangan dari sebelumnya sebesar 5,4 juta ton (area Anjing Hitam) menjadi sebesar 11 juta ton yang meliputi area Anjing Hitam dan Lae Jahe (11,5% seng, 6,8% timah hitam).
(ang/dnl)

Stok Malaysia menumpuk, harga CPO tumbang untuk hari kelima

Stok Malaysia menumpuk, harga CPO tumbang untuk hari kelima
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang untuk hari kelima. Koreksi harga minyak sawit ini dipicu kekhawatiran stok minyak nabati di Malaysia membengkak, dan persediaan kedelai AS menumpuk karena melambatnya ekspor.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange turun 0,7% ke RM 3.265 atau setara US$ 1.082 per metrik ton. Kontrak yang sama diperdagangkan di RM 3.297, pada pukul 13.35 WIB.

Stok kelapa sawit Malaysia naik ke level tertinggi dalam enam bulan, pada April lalu, setelah produksi meningkat karena cuaca yang mendukung. Sementara, Malaysian Palm Oil Board baru merilis jumlah stok Malaysia per Mei lalu naik 14,8% dari bulan sebelumnya. Produksi tumbuh 13,7% menjadi sekitar 1,74 juta ton, dan ekspor naik 4,27% menjadi sekitar 1,402 juta ton.

Sebelumnya, pasar independen surveyor Interfek menyebut, ekspor Malaysia naik 22% menjadi 395.041 ton dalam 10 hari pertama Juni, dibanding periode yang sama pada Mei.

Wakil presiden senior futures & options di OSK Investment Bank Bhd. Donny Khor menyebut, sentimen melemah berdasarkan ekspektasi stok minyak sawit menumpuk. "Apalagi CPO tertekan laporan yang kurnag bersahabat pada suplai kedelai," ujarnya.

Persediaan kedelai AS sebelum panen mendatang akan 5,9% lebih besar dari perkiraan Mei. Ini dipicu penurunan ekspor akibat persaingan dengan tanaman dari Amerika Selatan. Departemen Pertanian menyebut, stok akan mencapai 180 juta gantang (4,9 juta ton), pada 31 Agustus, naik dari perkiraan bulan lalu sebanyak 170 juta gantang.

BSDE Kaji Bangun Jalan Tol Ulujami-Balaraja

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sedang mengkaji terlibat proyek jalan tol Ulujami-Serpong-Balaraja yang berada dekat proyek pengembangan PT BUMI Serpong Damai Tbk.

"Kita masih dalam tahap mengkaji dan diskusi mengenai proses dan skema dengan instansi pemerintah seperti BPJT," ujar Direktur Utama PT Bumi Serpong Damai Tbk, Harry Budi Hartanto di Jakarta, Jumat (10/6).

Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan juga telah menunjuk konsultan lokal untuk pengembangan proyek jalan tol. Penunjukan konsultan lokal ini mengingat perseroan belum memiliki pengalaman dalam proyek jalan tol. "Kita minat infrastruktur tapi karena bisnis kita development developer jadi masih dalam pengkajian," kata Harry.

Selain itu, perseroan telah membebaskan lahan sekitar 5.700 hektar dari 6.000 hektar yang telah didapat di Bumi Serpong Damai. Harry menuturkan, pihaknya akan terus aktif untuk mengakuisisi lahan. Saat ini perseroan memiliki sekitar 3.350 hektar lahan. "Kita masih memiliki land bank sekitar 3000 hektar untuk bahan baku pengembangan perseroan dalam 10 tahun hingga 15 tahun ke depan," tambah Harry.

Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp2,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp700 miliar pada 2011. Kontribusi pendapatan akan didapatkan dari penjualan perumahan dan proyek lain. [hid]

Mei, BSDE Realisasikan Capex Rp400 Miliar

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah merealisasikan belanja modal mencapai Rp400 miliar per Mei 2011.

Hal itu disampaikan Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Lie Jani Harjanto, Jumat (10/6). "Belanja modal yang telah direalisasikan sebesar Rp400 miliar hingga Mei 2011," tutur Lie Jani.

Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp2,1 triliun pada 2011. Belanja modal akan digunakan untuk infrastruktur, perumahan, dan komersial. Dana belanja modal akan didapatkan dari internal.

Selain itu, perseroan berencana akan membangun fasilitas mal sebagai pendukung office park seluas 25 hektar. Luas fasilitas mal tersebut sekitar 30 ribu meter. Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya menuturkan, dana investasi pembangunan mal sebesar Rp200 miliar. Dana itu akan didapatkan dari kas internal. "Mal akan beroperasi tahun depan," kata Hermawan. [hid]

BSDE akan Lunasi Utang Obligasi Rp600 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berencana melunasi utang obligasi yang jatuh tempo pada September 2011 sebesar Rp600 miliar.

"Utang yang jatuh tempo tahun ini Rp600 miliar. Kita sedang mempelajari apakah refinancing atau melunasi saja. Kemungkinan melunasi utang obligasi tersebut," ujar Direktur BSDE, Hermawan Wijaya di Jakarta, Jumat (10/6).

Lebih lanjut ia mengatakan, pelunasan utang obligasi akan berasal dari dana internal. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada September 2011. Kemungkinan penerbitan obligasi pada 2006. Perseroan memiliki utang jatuh tempo obligasi sebesar Rp1 triliun pada 2011.

Selain itu, perseroan memiliki utang bank sebesar Rp129 miliar pada kuartal pertama 2011. "Utang jatuh tempo PT Duta Pertiwi pada 2012 sebesar Rp500 miliar," tambah Hermawan.

Selain itu, perseroan telah mencatatkan penjualan marketing sebesar Rp700 miliar per Mei 2011. "Apabila konsolidasi dengan PT Duta Pertiwi Tbk maka penjualan marketing sebesar Rp1,1 triliun hingga awal Juni," ujar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Lie Jani Harjanto.

Perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp2,4 triliun hingga Rp2,5 triliun pada 2011. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp619,83 miliar dan total pendapatan komprehensif tahun berjalan sebesar Rp191,93 miliar per kuartal pertama 2011. Kas perseroan sebesar Rp3,72 triliun pada kuartal pertama 2011. [hid]

BSDE berencana bagi dividen total Rp 105 miliar

BSDE berencana bagi dividen total Rp 105 miliar
JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan membagikan dividen sebesar 26,6% dari laba bersih 2010, atau setara Rp 105 miliar.

"Nilai dividen Rp 6 per saham, dan akan dibagikan pada 22 Juli 2011," ujar Sekretaris Perusahaan BSDE Feniyati Tenggara, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (10/6).

Laba bersih BSDE tahun lalu sebesar Rp 394,4 miliar. Setelah dipotong pembagian dividen, sekitar Rp 2 miliar dari laba bersih itu dianggarkan untuk dana cadangan, dan sisanya sebagai saldo laba ditahan.

BSDE tertarik kelola jalan tol di sekitar BSD City

BSDE tertarik kelola jalan tol di sekitar BSD City
JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tengah mengkaji untuk masuk ke pengembangan jalan tol di kawasan permukiman BSD City dan sekitarnya.

"Kami punya niat untuk bangun tol yang bisa melintas di BSD City, Ulu Jami, Serpong, dan Balaraja," kata Presiden Direktur BSDE Harry Budi Hartanto, Jumat, (10/6).

BSDE belum menetapkan kapan perseroan akan masuk ke bisnis jalan tol. Yang pasti, lanjutnya, dalam waktu dekat BSDE akan berbicara dengan Badan Penyelenggara Jalan Tol (BPJT).

"Kami juga dibantu konsultan lokal untuk rencana ini. BSDE kan belum pernah masuk ke bisnis jalan tol," kata Harry yang mengaku belum memiliki estimasi nilai investasi untuk membangun jalan tol tersebut.

Sebelumnya, BSDE sempat dikabarkan mengikuti tender tol ruas tol E1 Cilincing-Rorotan. Namun, Harry membantah kabar tersebut. "Kami tidak pernah ada rencana untuk Cilincing," pungkasnya.

Saham China di bursa Hongkong sandang predikat terburuk di dunia

Saham China di bursa Hongkong sandang predikat terburuk di dunia
HONGKONG. Saham-saham China yang ditransaksikan di bursa Hongkong menjadi saham dengan performa paling buruk dunia bulan ini. Pemicunya, adanya kejahatan (fraud) di sejumlah perusahaan menambah kecemasan mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi.

The Hang Seng China Enterprises Index dari 40 perusahaan China sudah mengalami penurunan 6,7% pada bulan ini. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar dari 91 indeks acuan global yang dihimpun Bloomberg. Pada penutupan siang ini, indeks yang sama turun 0,6% menjadi 12.395,2.

Asal tahu saja, saat ini pihak regulator dan investor memang tengah mengawasi dengan ketat perusahaan China yang listing di luar negeri. Langkah itu dilakukan setelah adanya pemeriksaan atas kejahatan kepada sejumlah perusahaan seperti Longstop Financial Technologies Ltd, Chaoda Modern Agriculture (Holding) Ltd, dan Sino Forest Corp.

Penurunan saham juga dipicu oleh spekulasi yang mengatakan bahwa bank sentral masih akan tetap menaikkan suku bunga meskipun pemulihan ekonomi global tersendat.

"Skandal yang ada di China mengguncang tingkat kepercayaan investor dan kondisi itu akan berdampak pada harga saham," jelas Lee King Fuei, fund manager Schroeders Plc. Dia menambahkan, penurunan tersebut merupakan refleksi kepanikan investor global akan kondisi yang terjadi di China dan global.

SGRO akan bagi dividen Rp 108 per saham

JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan membagikan dividen tunai senilai Rp 108 per saham, atau total Rp 204,120 miliar, pada 18 Juli 2011.

Perseroan dalam keterbukaan informasi BEI menyebut, jumlah dividen tersebut 45% dari laba bersih perseroan tahun 2010.

Pembagian dividen tersebut merupakan hasil kesepakatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pada 9 Juni 2011. Namun, perseroan belum menyebutkan jadwal cum dividen.

Hingga perdagangan sesi pertama berakhir, saham SGRO ditutup di level Rp 3.400 per saham. Dengan mengacu pada harga tersebut, maka potensi keuntungan dividen (dividen yield) yang bakal diperoleh pemegang saham sekitar 0,032% per saham.

BNBR Alami Rugi Rp281 Miliar pada Q1-2011

INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengalami kerugian konsilidasi sebesar Rp281,41 miliar pada kuartal 1-2011 dari perolehan laba bersih sebesar Rp104,09 miliar pada periode serupa 2010.

Dalam laporan keuangan publikasi perseroan dijelaskan, kerugian kuartal 1-2011 ini dipicu anjloknya laba usaha sebesar 76,67% menjadi hanya Rp55,43 miliar dari Rp237,58 miliar pada kuartal 1-2010. Sementara beban usaha naik menjadi Rp808,29 miliar dari Rp771,81 miliar.

Pendapatan bersih perseroan juga turun tipis menjadi Rp2,824 triliun pada kuartal 1-2011 dari Rp2,825 triliun pada periode yang sama 2010. Laba kurs juga turun dari Rp208,87 miliar menjadi Rp191,37 miliar.

Kewajiban jangka pendek BNBR naik menjadi Rp9,85 triliun pada kuartal 1-2011 dari Rp6,35 triliun pada periode yang sama 2010. sedang ekuitas naik dari Rp13,65 triliun menjadi Rp14,45 triliun.

BRMS Naikkan Cadangan di Dairi Prima Mineral

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menaikkan cadangan dan sumber dayanya dalam tonase yang cukup signifikan untuk deposit-deposit di area Anjing Hitam, Lae Jahe, dan Base Camp, yang termasuk dalam konsesinya di PT Dairi Prima Mineral (DPM).

Dalam rilisnya, Jumat (10/6) disampaikan estimasi terakhir terhadap sumber daya mineral dalam ketiga deposit tersebut telah diselesaikan di akhir tahun 2010 oleh konsultan geologi pihak ketiga, CSA Global (Australia) Limited, berdasarkan interpretasi geologis dan model wireframe secara geologis yang
diberikan oleh geologis-geologis di DPM. Estimasi terkini atas total sumber daya (termasuk cadangan) pada ketiga deposit tersebut menunjukan peningkatan sebesar 25% dari sebelumnya sebesar 20,1 juta ton menjadi 25,12 juta ton (10,1% Zn, 6% Pb).

Pada bulan Februari 2011, Mining Plus Pty. Ltd. menyelesaikan studi penambangan untuk memperbaharui studi kelayakan penambangan
bawah tanah yang telah dilakukan pada bulan Juli 2010 oleh Mining Plus dan pada bulan November 2004 oleh AMC Consultants Pty. Ltd. Hasil estimasi terkini tersebut juga didasari oleh model blok yang disampaikan oleh CSA Global dibulan Oktober 2010 dan menunjukan peningkatan total jumlah cadangan dari sebelumnya sebesar 5,4 juta ton (area Anjing Hitam) menjadi sebesar 11 juta ton yang meliputi area Anjing Hitam dan Lae Jahe (11,5%
Zn, 6,8% Pb).

Kenneth Farrell, Direktur Utama BRMS, mengatakan ini merupakan berita positif, selain kabar baik mengenai dikeluarkannya Peraturan Presiden yang
mendukung penambangan bawah tanah di lokasi utang lindung bulan lalu. Peningkatan cadangan dan sumber daya dalam tonase dari DPM yang dimiliki
80% oleh BRMS, memberikan penambahan nilai terhadap konsesi seng dan timah hitamnya, dan juga terhadap BRMS secara terkonsolidasi. [cms]

BSDE Bagi Dividen Rp104,98 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyetujui pembagian dividen 2010 sebesar Rp6 per saham dengan total Rp104,98 miliar.

Sisa laba bersih 2010 akan digunakan sebagai dana cadangan sebesar Rp2 miliar dan sisa Rp287,42 miliar untuk laba ditahan sebagai modal kerja perseroan. Sekretaris Perusahaan BSDE Feniyati Tenggara menuturkan, pembagian dividen 2010 akan dibagikan pada 22 Juli 2011 dengan recording date pada 8 Juli 2011.

Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,47 triliun dan laba bersih sebesar Rp394,40 miliar pada 2010.

Dalam RUPST ini juga menyetujui laporan penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas sebesar Rp4,96 triliun pada 2010. Ada pun komposisi penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas hingga Maret 2011 untuk pembelian dan penyertaan saham sebesar Rp4,36 triliun dan modal kerja sebesar Rp133,84 miliar sedangkan sisa sebesar Rp444,57 miliar. "Sisa hasil penawaran umum terbatas disimpan di bank Permata, BII, BRI dan BTN," ujar Sekretaris Perusahaan BSDE Feniyati Tenggara, Jumat (10/6). [cms]

Pilih Saham di Level Support & Berdividen

INILAH.COM, Jakarta- IHSG diperkirakan bergerak varaiatif pada penutupan. Namun, investor bisa memilih saham yang berada pada level support dan akan memberikan dividen cukup besar.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (10/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 5,73 poin (0,15%) ke level 3.800.457. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun tipis 1,79 poin (0,27%) ke angka 671.594.
Laju indeks siang ini kurang ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat hanya mencapai 2,255 miliar lembar saham, senilai Rp1,053 triliun dan frekuensi 51.563 kali. Sebanyak 90 saham menguat, sedangkan 111 saham melemah dan 210 saham stagnan.
Pelemahan indeks sesi pertama, justru diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 99,2 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp465,8 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp 366,6 miliar.
Mayoritas sektor saham mendukung pelamahan indeks. Sektor aneka industri memimpin koreksi 1,57%, disusul pertambangan 0,49%, perkebunan 0,31%, manufaktur 0,30%, properti 0,15%, dan infrastruktur 0,14%. Hanya tiga sektor yang menguat, perdagangan 0,52%, konsumsi 0,50%, dan keuangan 0,01%. Sedangkan sektor industri dasar ditutup stagnan.
Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan variatif (mixed). “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.781 dan resistance 3.830,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (10/6).

Peluang variatifnya pergerakan market hingga sore, menurutnya, dipicu oleh pasar Asia yang tidak merespon positif technical rebound pada bursa Dow Jones. “Padahal, Dow mendapat sentiment positif setelah data ekspor AS dilaporkan naik sehingga defisitnya berkurang,” ujarnya.

Karena itu, bursa Hang Seng langsung terpukul 114,51 poin (0,51%) dan berimbas negatif pada bursa Singapura. Kondisi itu, lanjutnya dipicu oleh pertumbuhan ekspor China yang melambat dibandingkan impor. Surplus perdagangan China dirilis di bawah estimasi jadi US$13,1 miliar dari prediksi US$19,3 miliar.

Akibatnya, IHSGpun setelah dibuka dalam posisi positif bergerak variatif. Ini juga bisa dilihat dari saham-saham yang menjadi trigger di market selama ini masih tertekan dan kurang mendukung pergerakan market. Di antaranya, saham PT Astra Internasional (ASII) yang sudah tiga hari terkonsolidasi ke bawah.

Begitu juga dengna PT Telkom (TLKM) dan saham-saham di sektor perbankan. Padahal, Kamis (9/6) Bank Indonesia mempertahankan BI rate di level 6,5%. “Kebijakan BI rate itu, tak berpengaruh sama sekali ke market terutama sektor perbankan. Padahal, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Mandiri (BMRI) akan membagikan dividen,” ucapnya.

Di menjelaskan, bahwa kondisi itu menandakan investor khawatir. Apalagi, asing pun kemarin dalalm posisi jual sekitar Rp700 miliar. Pasar secara umum masih wait and see apakan nanti malam penguatan di Wall Street masih berlanjut atau tidak. “Untuk sesi dua ini, market menunggu pembukaan bursa Eropa dan perkembangan bursa Asia terutama Hang Seng,” paparnya.

Padahal, jika dilihat dari kenaikan bursa Wall Street, saham-saham di sektor timah dan nikel, mengalami kenaikan. Begitu juga dengan harga minyak mentah dunia yang naik ke atas US$102 per barel. “Tapi, sejauh ini belum ada pergerakan pada saham-saham batu bara,” timpalnya.

Dalam situasi ini, Cece merekomendasikan positif saham-saham yang berada pada level support dan akan memberikan dividen yang cukup besar.

Saham-saham pilihannya adalah PT Tambang Bukit Asam (PTBA)dengan dividen final Rp456 per saham, PT Antam (ANTM) yang pergerakannya sudah lama tak bergeming dan juga akan bagi dividen.

Lalu, PT Adaro Energy (ADRO). Perhatikan juga PT Telkom (TLKM) yang sudah berada pada level support dan akan membagikan dividen senilai Rp300-an. “Saya rekomendasikan, saham-saham tersebut layak dikoleksi di level support. Buy on support,” imbuhnya. [ast]

Ini dia lima bluechips penggerus indeks terbesar di sesi I

JAKARTA. Meski sempat dibuka positif di awal pembukaan, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berhasil mempertahankan posisinya. Pada penutupan pukul 11.30, indeks tercatat kehilangan 5,73 poin.

Aksi jual terhadap sejumlah saham bluechips menjadi pemicu utamanya.

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII turun 1,87% menjadi Rp 57.700 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 20,51 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 7,99 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 6,82 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI turun 0,72% menjadi Rp 6.900 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya antara lain: JPMorgan Securities senilai Rp 19,61 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 12,55 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 9,90 miliar.

- PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF)
Saham ADMF turun 7,48% menjadi Rp 13.600 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya antara lain: BNI Securities senilai Rp 262,35 juta, Panin Sekuritas senilai Rp 74,80 juta, dan eTrading Securities senilai Rp 40,78 juta.

- PT Telkom Indonesia (TLKM)
Saham TLKM turun 0,67% menjadi Rp 7.400 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya antara lain: Macquarie Capital senilai Rp 15,82 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 4,17 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 1,38 miliar.

- PT Adaro Energy (ADRO)
Saham ADRO turun 1,02% menjadi Rp 2.425 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya antara lain: OSK Nusadana Securities senilai Rp 3,68 miliar, Mandiri Sekuritas senilai Rp 2,32 miliar, dan Trimegah Securities senilai Rp 1,85 miliar.

Aksi jual di tujuh sektor kembali membuat indeks terpeleset di sesi I

Aksi jual di tujuh sektor kembali membuat indeks terpeleset di sesi I
JAKARTA. Harga sebagian besar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali terkoreksi. Ini terlihat dari koreksi tipis sebesar 0,15% yang melanda Indeks Harga Saham Gabungan. Alhasil Jakarta Composite Index pun melorot ke level 3.800,457.

Tercatat 93 saham mengalami penurunan harga, berbanding 83 saham yang harganya naik. Sementara yang diam mencapai 106 saham. Secara sektoral, ada tujuh sektor yang menguat dan tiga sektor yang menurun. Aneka industri menjadi yang paling terkoreksi setelah turun 1,58%. Sementara sektor perdagangan menjadi yang paling besar penguatannya usai naik 0,53%.

Transaksi perdagangan hingga siang ini tak terlalu ramai. Ini terlihat dari total nilai transaksi yang hanya Rp 1,305 triliun dan melibatkan 2,25 miliar saham.

Berikut ini posisi lima besar di top losers; Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) berada di posisi teratas setelah ambruk 7,48% ke Rp 13.600, Asuransi harta Aman Pratama Tbk (AHAP) turun 6,82% ke Rp 205, Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) terkoreksi 6,25% ke Rp 450, Modernland Realty Ltd Tbk (MDLN) melemah 4% ke Ro 240, dan Trikomsel Oke Tbk (TRIO) turun 3,80% ke Rp 760.

Sementara posisi top losers diduduki antara lain oleh Maskapai Reasuransi Ind Tbk (MREI) yang menguat 15,52% ke Rp 670, Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang melesat naik 13,45% ke Rp 16.450, Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) menguat 10,77% ke Rp 144, Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) naik 6,90% ke Rp 310, dan Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) menguat 6,45% ke Rp 2.475.

Data ekonomi melemah, harga emas hitam diramal bakal melorot

Data ekonomi melemah, harga emas hitam diramal bakal melorot
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia diprediksi bakal mengalami penurunan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan si emas hitam ini adalah sejumlah sinyal kalau pertumbuhan ekonomi AS bakal melambat sehingga dicemaskan akan menurunkan permintaan minyak.

"Perlambatan ekonomi AS akan memberatkan langkah harga minyak minggu depan," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.

Seperti yang diketahui, sepanjang minggu ini banyak data negatif ekonomi yang berasal dari AS. Misalnya saja, Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, naiknya angka klaim pengangguran AS sebesar 1.000 menjadi 427.000 pada minggu lalu.

Catatan saja, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juli naik US$ 1,86 atau 1,9% menjadi US$ 102,08 per barel sepanjang minggu ini di New York Mercantile Exchange. Harga minyak sudah naik 35% dibanding tahun lalu.

BSD Bagi Dividen Rp 6 per Lembar

Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membagikan dividen Rp 6 per lembar, atau total sekitar Rp 105 miliar. Pembayaran terlaksana pada 21 Juli 2011.

Demikian disampaikan Corporate Secretary BSDE, Feniyanti Tenggara usai RUPS Tahunan, di Jakarta, Jumat (10/6/2011).

"Dividen tunai Rp 6 per lembar. Ini setara dengan 26,6% dari laba 2010," jelasnya.

Tahun lalu, perseroan mencatat lonjakan laba bersih dari Rp 82 miliar di 2009 menjadi Rp 162 miliar tahun lalu. Pasca akuisisi PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Sinar Mas Wisesa (SMW), dan PT Sinar Mas Teladan (SMT), pendapatan sewa juga naik 35%, menjadi Rp 86 miliar.

Seperti diketahui, BSDE telah menyelesaikan aksi rights issue Rp 4,9 triliun akhir tahun lalu. Dana digunakan untuk akuisisi 85,3% saham PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) yang merupakan afiliasi perseroan sebesar Rp 3,472 triliun atau sekitar 87,4% dari rights issue.

Selain itu juga terdapat penyertaan 55% saham PT Sinar Mas Wisesa (SMW) sebesar Rp 387,1 miliar. Kemudian penyertaan 60% saham PT Sinar Mas Teladan (SMT) sebesar Rp 500,9 miliar.

Usai rampungnya akusisi dan penyertaan modal, 80% pendapatan perseroan berasal dari non recurring income berupa penjualan unit di BSD City. Sedangkan sisanya, recurring income atas kawasan perumahan, pusat komersial dan gedung perkantoran serta hotel milik anak usaha, SMW, SMT.

Sisa rights issue, sebesar Rp 444,578 miliar sebagai pengembangan usaha. "Dana masih tersimpan dan belum terpakai," paparnya.

(wep/dnl)

Bursa Asia Negatif Kecuali Nikkei

Gb
Bursa saham Asia masih terpantau negatif hari Jumat ini, penurunan enam hari berturut-turut. Data perdagangan Cina dirilis SURPLUS $ 13.05 Miliar.

Bursa saham Jepang melonjak lebih dari 1 persen, mengambil isyarat dari kenaikan saham Wall Street, meskipun pelaku pasar tetap skeptis. Indeks Nikkei terpantau naik 1.3 persen menjadi 9.588,29 sebentar naik di atas batas 9.600 untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu. Topix naik 1,1 persen menjadi 822,17.

Saham ;Hitachi , yang membuat produk mulai dari mesin cuci ke reaktor nuklir jatuh 0,4 persen setelah memperkirakan perkiraan laba bersih yang lebih kecil dari 200 miliar yen ($ 2,5 milyar) tahun ini terhadap rekor keuntungan sebesar 238,9 Milyar di tahun yang berakhir pada bulan Maret.

Bursa saham Seoul masih kecil berubah menyusul keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin setelah stabil selama dua bulan terakhir, hal tersebut akan melawan ekspektasi pasar untuk tidak ada perubahan dan meskipun tanda-tanda perlambatan ekonomi dan risiko dari zona euro. Indeks Kospi terpantau negatif 0.26 persen menjadi 2066.08.

Saham Hong Kong jatuh enam sesi berturut-turut, pelaku pasar cemas akan kemungkinan kebijakan pengetatan oleh bank sentral. Indeks Hang Seng terpantau negatif 0.74 persen menjadi 22.441. setelah di pembukaan sempat dibuka datar 0.14 persen.

Saham Cina terkoreksi terkait kekhawatiran perlambatan pertumbuhan domestik dan inflasi yang tinggi melebihi data perdagangan yang menunjukkan dari yang diperkirakan impor lebih kuat. Shanghai Composite terlihat turun 0.2 persen menjadi 2,697.99. (saw).

(qom/qom)

Metropolitan Land Tawarkan Saham Perdana Rp 240 per Lembar

Gb
Jakarta - PT Metropolitan Land Tbk akan melangsungkan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) di harga Rp 240 per lembar. Target raupan dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 454,75 miliar.

Seperti dikutip dari prospektus ringkas perseroan, Jumat (10/6/2011), perseroan akan menerbitkan 1,894 miliar lembar saham baru atau setara dengan 25% dari total saham perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dana dari hasil penawaran umum ini akan digunakan untuk berbagai proyek yang akan digarap perseroan dan anak-anak usahanya.

Sebanyak Rp 200 miliar akan digunakan untuk membangun Metropolitan Grand Mall yang terletak tak jauh dari Mal Metropolitan. Saat ini, lahan kosong untuk proyek tersebut telah dikuasai perseroan.

Sebagian lain dari dananya, Rp 22,5 miliar digunakan untuk pembangunan apartemen M-Gold Residence, Rp 50 miliar untuk membangun Hotel Horison Bekasi Ekstension dam Rp 45 miliar untuk penyertaan modal di anak usaha perseroan.

Perseroan mempercayakan aksi korporasi ini kepada PT Danareksa Sekuritas dan PT Nikko Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Perseroan sudah mendapat keputusan efektif pada 9 Juni 2011 kemarin. Masa penawaran akan dilakukan mulai 13 sampai 15 Juni 2011.

Dilanjutkan dengan masa penjatahan pada 16 Juni 2011. Perseroan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Juni 2011.
(ang/dnl)

Sesi I Profit Taking Nyaris Gulingkan IHSG Dari Level 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 5 poin dan hampir saja tinggalkan level 3.800 akibat aksi profit taking yang dilakukan investor lokal. Hampir seluruh indeks sektoral di bursa saham terkena koreksi.

Mengawali perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 12,244 poin (0,32%) ke level 3.818,431 terkena sentimen positif pulihnya bursa Paman Sam. Posisi IHSG memang sudah oversold terkena tekanan jual dalam beberapa perdagangan lalu.

Sayangnya, sentimen positif bursa global tersebut tak mampu bertahan lama. Setelah naik tinggi hingga ke posisi 3.821,841, IHSG langsung meluncur turun ke teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (10/6/2011), IHSG melemah tipis 5,730 poin (0,16%) ke level 3.800,457. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 1,791 poin (0,27%) ke level 671,594.

Investor masih berhati-hati atas kemungkinan adanya risiko yang berpotensi memberikan tekanan pada stabilitas ekonomi. Meski demikian, dana asing secara perlahan mulai kembali masuk ke pasar modal.

Profit taking terjadi di beberapa saham unggulan berbasis komoditas dan aneka industri. Indeks sektoral yang masih menguat sangat minim, hanya sektor finansial, konsumer dan perdagangan.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 51.563 kali pada volume 2,25 miliar lembar saham senilai Rp 1,304 triliun. Sebanyak 90 saham naik, 100 saham turun, dan 111 saham stagnan.

Hanya bursa saham Jepang yang mampu cetak poin, sementara bursa di Asia lainnya terpuruk di zona merah. Salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran terhadap lambatnya pertumbuhan ekonomi Asia akibat prediksi tingginya inflasi China yang menutupi positifnya data perdagangan.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 5,35 poin (0,20%) ke level 2.697,99.
  • Indeks Hang Seng melemah 155,13 poin (0,69%) ke level 22.454,70.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 89,76 poin (0,95%) ke level 9.556,91.
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,46 poin (0,18%) ke level 3.092,11.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.950 ke Rp 16.450, SMART (SMAR) naik Rp 200 ke Rp 21.150, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 200 ke Rp 7.100, dan Asuransi Ramayana (ASRM) naik Rp 150 ke Rp 2.475.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Adira Finance (ADMF) turun Rp 1.100 ke Rp 13.600, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.100 ke Rp 57.700, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 46.650, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 24.000.

(ang/qom)

Saham BUMI Bisa Capai Target Rp4.000 Akhir Juni

INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI hari ini, Jumat (10/6) akan terus naik seiring laporan kinerja kuartal I/2011 yang dirilis sore nanti. Rekomendasi strong buy karena level Rp4.000 bisa dicapai akhir Juni.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) hingga penutupan sore nanti karena mendapat sentiment positif dari laporan keuangan yang akan dirilis sore nanti. Dia menegaskan, kecenderungan penguatan sangat terbuka lebar.

Menurut Willy, berdasarkan rumor yang beredar di market, laporan kinerja saham ini mengalami peningkatan yang signifikan. Sore ini, BUMI bakal mengumumkan laporan keuangannya karena bursa London dibuka sore. Bisa juga Sabtu karena ada kepentingan-kepentingan tertentu setelah emiten ini dual listing. “BUMI akan bergerak dalam kisaran support kuat 3.375 dan resistance Rp3.550,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (10/6).

Pada perdagangan Jumat (10/6) pukul 09.40, saham BUMI ditransaksikan menguat Rp25 (0,72%) ke level Rp3.475 dari posisi kemarin Rp3.450. Harga intraday tertingginya kemarin di level Rp3.475 dan terendah Rp3.350. Volume transaksi mencapai 201,2 juta unit saham senilai Rp690,1 miliar dan frekuensi 2.904 kali.

Lebih jauh Willy menjelaskan, laporan keungan BUMI saat ini sudah diaudit oleh auditor internasional, PricewaterhouseCoopers (PWC). Ini juga sekaligus sebagai auditor BUMI Inc yang listing di London pada 17 Juni 2011. “Jadi, memang BUMI merupakan saham berkelas internasional sekarang,” timpalnya.

Selain itu, imbuh Willy, pada 27 Juni 2011, BUMI juga mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). “RUPS kali ini akan membahas laporan keuangan 31 Desember 2010, neraca rugi laba, dan penunjukkan akuntan publik untuk 2011,” paparnya.

Sementara itu, Wiily menggarisbawahi, kenaikan harga minyak ke atas US$102 per barel, sebaiknya diabaikan oleh pasar. “Sebab, yang paling berpengaruh pada laju saham BUMI saat ini adalah laporan keuangannya,” tandasnya.

Untuk itu, Willy merekomendasikan strong buy saham BUMI. Sebab, saham sejuta umat ini bertenaga menuju Rp4.000 akhir Juni ini. “Paling, telat awal Juli sudah bisa dicapai,” imbuhnya. [ast]

Digosipkan diincar oleh perusahaan Jepang, saham KRAS bergerak fluktuatif

Digosipkan diincar oleh perusahaan Jepang, saham KRAS bergerak fluktuatif
JAKARTA. Saham PT Krakatau Steel (KRAS) bergerak fluktuatif pagi ini. Sesaat setelah pembukaan, saham KRAS sempat melaju ke level Rp 1.160 atau naik 1,75%. Namun, tak berapa lama, posisinya tersungkur di zona merah dengan penurunan 0,88% menjadi Rp 1.130. Namun pada pukul 10.54, saham KRAS kembali ke posisi awal di Rp 1.140.

Aksi beli yang melanda saham KRAS terkait kinerja perusahaan di sepanjang 2010 lalu, di mana laba bersihnya mencapai Rp 1,062 triliun. Dari jumlah tersebut, 98% diantaranya akan dibagikan sebagai dividen senilai Rp 1,051 triliun.

Selain itu, di market juga beredar kabar, perusahaan baja terbesar di Jepang ingin membeli 5% saham pemerintah di KRAS melalui tender.

Spekulasi ekonomi AS goyah, dollar AS tertekan terhadap euro dan yen

Spekulasi ekonomi AS goyah, dollar AS tertekan terhadap euro dan yen
TOKYO. Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap euro dan yen, setelah naik paling tinggi, di pekan ini. Dollar melemah terhadap euro seiring adanya spekulasi goyahnya pemulihan ekonomi AS, yang mungkin akan meredam permintaan aset negara paman Sam.

Dollar AS melemah ke 1,4540 per euro pada pukul 9.14 a.m di Tokyo, dari posisi 1,4510 per euro di New York, kemarin. Pada pukul 10.48 WIB, pairing (EUR/USD) di posisi 1,4533 per euro. Sementara, pairing (USD/JPN) menguat di posisi 80,11, dari penutupan kemarin di 80,36.

The Greenback juga anjlok terhadap 11 dari 16 negara mitra dagang utamanya, setelah Wakil Ketua The Federal Reserve Janet Yellen mengatakan housing market atau sektor perumahan akan melalui pemulihan panjang yang cukup berlarut-larut.

"Kami tidak memiliki katalis untuk menarik investor membeli dollar AS," kata Daisaku Ueno, President Gaitame.com Research Institute Ltd di Tokyo. Dia juga mengatakan The Fed mungkin mempertahankan neracanya setelah berakhirnya program Quantitative Easing (QE).

Charoen Pokphand Beli Aset SHS Rp75 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) berencana membeli aset tetap milik PT SHS International dan lahan seluas 6.590 m2 di Jawa Timur dengan nilai transaksi mencapai Rp75,46 miliar.

Demikian seperti dikutip INILAH.COM, dari keterangan yang diterbitkan Jumat (10/6). Transaksi afiliasi ini dilakukan untuk memenuhi permintaan produk daging ayam olahan di Sumatra Utara dan sekitarnya serta juga menambah pasokan produk daging ayam olahan di Jawa Timur serta Indonesia bagian Timur. Pertimbangan perseroan melakukan transaksi ini mengingat tren harga komoditas yang terus meningkat mengakibatkan pendapatan per kapita untuk daerah penghasil komoditas seperti Sumatra. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi perseroan.

Transaksi afiliasi ini juga dilakukan dengan PT SHS International karena lokasi keberadaan dan aset tetap yang dibeli cukup strategis. Seperti diketahui, saat ini perseroan memiliki fasilitas pengolahan daging ayam di Serang, Salatiga (Jawa Tengah), dan Surabaya (Jawa Timur). [cms]

Rencana relokasi pabrik ke Indonesia hanya dorong saham UNVR naik kurang 1%

Rencana relokasi pabrik ke Indonesia hanya dorong saham UNVR naik kurang 1%
JAKARTA. Rencana Unilever untuk merelokasi pabrik sabun dari Jerman ke Indonesia kurang mendapat sambutan hangat dari investor. Sesaat setelah dibuka, saham PT Unilever Indonesia (UNVR) hanya naik 100 poin ke level Rp 14.800 atau naik 0,68%. Pada pukul 10.27, saham UNVR naik 0,34% menjadi Rp 1.4750.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang membeli saham ini adalah UoB Kay Hian Securities senilai Rp 213,88 juta, OSK Nusadana Seurities senilai Rp 147,5 juta, dan eTrading Securities senilai Rp 103,25 juta.

BNI: Rupiah terdongkrak kenaikan suku bunga Korea

BNI: Rupiah terdongkrak kenaikan suku bunga Korea
JAKARTA. Hari ini, rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi hingga menguat di rentang support Rp 8.495 - Rp 8.500, dan resistance Rp 8.545 - Rp 8.550.

Optimisme investor berpeluang mewarnai pasar dan memicu apresiasi rupiah, di tengah pernyataan Bank Indonesia bahwa penguatan rupiah masih bisa ditoleransi guna menangkal ancaman inflasi barang impor.

Head of Research Treasury Divison PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nurul Eti Nurbaeti berujar, penguatan mata uang Garuda juga didukung imbas kenaikan suku bunga Bank of Korea (BoK), pagi ini.

BoK kembali menaikkan suku bunganya 25 basis poin menjadi 3.25% untuk mengimbangi inflasi Negeri Ginseng yang naik ke level 4.1% (YoY), akibat kenaikan harga minyak. "Tapi, rapuhnya appetite pelaku pasar di tengah kewaspadaan kondisi ekonomi global membuat pergerakan rupiah jadi terbatas," ujarnya.

Rupiah kemarin ditutup melemah tipis di level Rp 8.521 per dollar AS. Keputusan BI mempertahankan suku bunga di level 6,75% tidak terlalu berdampak pada pergerakan rupiah, karena sudah diantisipasi pasar.

Adapun, hingga perdagangan pukul 10.24 di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat tipis ke posisi Rp 8.518 per dollar AS.

Inilah Agenda RUPST dan RUPSLB BUMI

Headline
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan melakukan RUPST dan RUPSLB pada 27 Juni 2011 mendatang.

Dalam pengumumannya Jumat (10/9) disampaikan RUPST perseroan hanya membahas persetujuan atas Laporan Pertanggungjawaban Direksi sepanjang 2010. Selain itu, RUPST juga akan membahas persetujuan pengesahan neraca dan perhitungan laba/rugi 2010, serta penggunaan laba 2010.

Sementara RUPSLB mengagendakan persetujuan untuk menjaminkan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan sebagin besar atau seluruh aset/harta kekayaan perseroan yang dimiliki langsung atau tidak langsung kepada para krediturnya, baik kreditur perseroan maupun anak perusahaan. Namun, tidak terbatas pada gadai atas sebagian atau seluruh saham-saham yang dimiliki dan dikuasai perseroan pada anak perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung maupun efek lainnya. Juga akan dimintakan persetujuan atas fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening escrow perseroan dan anak usahanya. Selian itu perseroan juga akan meminta persetujuan pemegang saham atas jaminan atau agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak bergerak milik perseroan dan anak usaha, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan pinjaman dari pihak ketiga yang diberikan kepada atau diterima oleh perseroan maupun anak perusahaan, baik sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari.