Rabu, 15 Juni 2011

KAEF bentuk usaha patungan dengan perusahaan Malaysia dan China

KAEF bentuk usaha patungan dengan perusahaan Malaysia dan China
JAKARTA. Tahun ini, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) bakal menuntaskan tiga investasi utama perseroan. Dua di antaranya merupakan pembentukan perusahaan patungan dengan China dan Malaysia.

Tiga investasi perseroan tahun ini adalah sebagai berikut. Pertama, kerjasama dengan perusahaan asal China Tian Jin King York untuk membangun pabrik injeksi dan hospital solution di Cikarang, Jawa Barat. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 216 miliar dengan kapasitas 100 juta unit per tahun.

"Saat ini dalam tahap negosiasi untuk pola joint venture company yang akan dibentuk. Komposisi kepemilikan juga belum ditentukan," ujar Direktur Utama KAEF Syamsul Arifin, Rabu, (15/6).

Kedua, KAEF bakal mengakuisisi perusahaan PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) dengan menambah penyertaan sehingga menjadi pemegang saham mayoritas. Kebutuhan dana untuk akuisisi ini berkisar Rp 20 miliar - Rp 25 miliar. KAEF tertarik mengakuisisi SIL lantaran melihat bagusnya prospek bisnis kina. Apalagi, Indonesia berpotensi menjadi produsen utama kina di dunia.

Ketiga, investasi membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan farmasi asal Malaysia, Averroes. Kendati tak menyebutkan besarnya modal yang disetor KAEF untuk usaha patungan tersebut, Syamsul mengungkapkan, nantinya porsi KAEF sebagai pemegang saham minoritas. Model waralaba adalah mekanisme yang dipilih untuk kerja sama ini.

"Tujuannya untuk menjadi saluran distribusi produk-produk Kimia Farma di masa depan sekaligus antisipasi untuk pasar ASEAN," papar Syamsul. Lewat kerja sama ini, Kimia Farma bakal mengantongi royalti sebesar 2% dari penjualan produk.

Untuk melancarkan rencana-rencana di atas, KAEF menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 105 miliar - Rp 150 miliar sepanjang 2011 dari kas internal. Sementara kekurangannya akan didanai melalui fasilitas pinjaman perbankan.

TKIM kuasai seluruh saham Sumalindo Hutani

TKIM kuasai seluruh saham Sumalindo Hutani
JAKARTA. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) kini sudah mengambil alih seluruh saham PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ). SHJ adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha hutan tanaman industri (HTI).

TKIM telah menambah penyertaan sebesar 40% di Sumalindo Hutani, dengan cara membeli 4,801 juta saham yang dipegang PT Eksploitasi Dan Industri Hutan I (Inhutani I). Sebelumnya, emiten yang bergerak di bidang industri kertas ini sudah memegang 60% saham Sumalindo Hutani.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan TKIM Agustian R. Partawidjaja dalam keterbukaan informasi menyebut, pembelian saham tersebut telah dilakukan pada 13 Juni 2011. Adapun, nilai transaksinya sebesar Rp 14,750 miliar.

KLBF akan bagikan dividen Rp 27,7 miliar tahun ini

KLBF akan bagikan dividen Rp 27,7 miliar tahun ini
JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan membagikan dividen tunai senilai Rp 27,7 miliar atau 20% dari laba bersih perseroan tahun 2010.

"Nilai dividen setara Rp 5 per saham. Recording date tanggal 12 Juli 2011 dan pembagian tanggal 26 Juli 2011," ujar Direktur Kimia Farma Syamsul Arifin Rabu, (15/6).

Setelah dipotong, 4% laba bersih tahun lalu akan dipergunakan untuk program kemitraan dan bina lingkungan. Selebihnya, sebesar 76% atau setara Rp 105 miliar akan dialokasikan untuk mendanai rencana investasi perusahaan.

Jadi pengendali DGIK, Asiariver siap tender offe

SINGAPURA. PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) masih menjadi incaran investor asing. Asiariver Advisor yang sebelumnya mengakuisisi 15% saham perusahaan konstruksi tersebut, kini berambisi menjadi pemegang saham pengendali.

Direktur Asiarivers Advisors Bimen Fang Qinglin mengatakan, perusahaan investasi ini berusaha menggenggam saham DGIK lebih dari 50%. "Semua proses administrasi sedang kami benahi, kami berharap bisa cepat selesai," kata Bimen, Rabu (15/6).

Sayang, Bimen enggan menyebutkan di harga berapa pembelian saham tersebut. Sebelumnya, Asiariver membeli DGIK dari Lokasindo Aditama dengan harga Rp 125 per saham. "Harga dan waktu belum bisa kami sebutkan," kata Bimen.

Kini, private equity yang berbasis di Singapura ini tengah mendekati PT Lintas Kebayoran Kota yang memiliki saham Duta Graha sebesar 33,03%. Asiariver juga tengah melobi pemegang saham lainnya, yaitu CLSA Singapore Pte Ltd dengan kepemilikan 14,63% dan PT Rezeki Segitiga Emas dengan kepemilikan 9,02%.

"Ada kemungkinan, sisa kepemilikan Lokasindo Aditama sebesar 7,35% juga bisa kita ambil. Namun kita belum bisa merinci detailnya," ujar Bimen.

Jika rencana akuisisi ini lancar, Asiariver mengaku siap mengikuti aturan pasar modal yaitu dengan melakukan tender offer. "Aturan yang ada pasti akan kami ikuti," kata Bimen.

Asiariver Advisor sudah menyiapkan dana untuk melakukan tender offer saham Duta Graha Indah. Namun tidak disebutkan jumlah dana yang disiapkan untuk membeli semua sisa saham publik. Yang jelas, jika Asiariver berhasil mencapai target yang diinginkan, perusahaan ini bakal royal mengembangkan bisnis DGIK. "Tapi mekanisme pembiayaannya belum kami temukan, yang jelas kami akan konsen ke proyek infrastruktur dan konstruksi," kata Bimen.

Ambisi yang tertunda

Bimen mengaku, ini merupakan ambisi yang tertunda. Sebab, perusahaan pengelola dana ini sudah memiliki rencana untuk menjadi pengendali DGIK sejak November 2010. "Bahkan, uji tuntas sudah selesai kami lakukan pada saat itu, ini sudah terlalu lama karena akan masuk semester dua," tutur Bimen.

Selain membidik perusahaan infrastruktur, Asiariver juga mengincar beberapa perusahaan lain. Di antaranya berasal dari sektor properti, energi terbarukan dan perusahaan keuangan. Dia mengaku, bisnis ini sangat menarik di Indonesia.

Asiariver merupakan private equity berbasis di Singapura yang memiliki kepedulian terhadap energi terbarukan. "Pasarnya masih luas, di Indonesia baru ada sekitar 7%," tutur dia. Pengembangan energi terbarukan tersebut rencananya akan ditransformasikan ke Duta Graha sebagai salah satu lini bisnis utama perusahaan. Namun demikian bisnis konstruksi yang selama ini dijalankan tetap akan dilaksanakan.

"Kita mungkin juga bisa masuk ke bisnis kontraktor batubara, itu salah satu rencana pengembangan bisnis kita," ujar Bimen.

Hari ini, saham ASII, BBCA, dan BBRI paling banyak dikoleksi

Hari ini, saham ASII, BBCA, dan BBRI paling banyak dikoleksi
JAKARTA. Sepanjang perdagangan hari ini, tiga saham bulechips, yaitu Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) paling banyak diboyong investor.

Tak heran, aksi beli ketiga saham ini berhasil mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Reli ASII sebesar 2,88%, BBCA 2,14%, dan penguatan BBRI sebesar 1,59% telah menggiring indeks ditutup naik 0,56% pada sore ini.

Data Bloomberg menunjukkan, hingga sesi perdagangan hari ini berakhir, volume saham ASII yang telah ditransaksikan mencapai 4,23 juta saham.

Tiga broker asing tercatat paling banyak mengoleksi saham ini. Ketiganya adalah, Deutsche Securities Indonesia dengan pembelian senilai Rp 124,55 miliar, Macquarie Capital Securities Indonesia Rp 93,01 miliar, dan CIMB Securities Indonesia sejumlah Rp 61,95 miliar.

Total saham BBCA yang ditransaksikan mencapai 11,4 juta saham. Credit Suisse Securities Indonesia menempati posisi wahid broker dengan pembelian terbesar saham ini, yaitu Rp 36,97 miliar. Diikuti, Bahana Securities senilai Rp 17,59 miliar, dan CIMB Securities Indonesia sebesar Rp 13,47 miliar.

Adapun, saham BBRI yang diperjualbelikan di bursa hari ini sekitar 29,5 juta saham. Bahana Securities paling banyak memboyong saham ini, yaitu mencapai Rp 77,68 miliar. Di tempat kedua, Macquarie Capital Securities Indonesia dengan pembelian senilai Rp 41,54 miliar. Dan, di urutan ketiga, Kim Eng Securities dengan jumlah pembelian Rp 34,93 miliar.

Kimia Farma Bagi Dividen Rp5/Saham

Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) membagikan dividen tunai sebesar Rp5 per lembar saham atau sekira 20 persen dari laba bersih 2010 sebesar Rp27,7 miliar.

"Dividen ini akan kita bagikan pada 26 Juli 2011," ungkap Direktur Utama Perseroan, Samsyul Arifin kala ditemui dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) KAEF, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (15/6/2011).

Adapun dari laba bersih yang dihasilkan oleh perseroan pada 2010 sebesar Rp138 miliar, selain untuk dividen, sebesar Rp105 miliar atau setara 76 persen dari laba bersih digunakan untuk perseroan untuk investasi guna mengembangkan perseroan.

Sedangkan dua persen dari laba bersih tersebut digunakan untuk program kemitraan dan dua persen lainnya digunakan untuk program Bina Lingkungan.

Dalam RUPST kali ini juga tidak ada pergantian dewan komisaris atau Dewan direksi, jadi posisi untuk dewan komisaris dan direksi masih tetap seperti semula.
(ade)

Sentimen AS Tergerus GWM China dan Yunani

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah bergerak tak kompak dengan laju indeks saham domestik. Sentimen positif data retail sales dan Producer Price Index (PPI) AS terhalang kenaikan GWM China dan krisis utang Yunani.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah dipicu kekhawatiran di zona Eropa akibat belum jelasnya penyelesaian utang Yunani. Karena itu, dolar AS mendapatkan tenaga dan menjadi tekananan bagi mata uang lainnya di dunia.

Bahkan, imbuh Albertus, pasar melihat, kesepakatan bailout Yunani ditunda hingga Juli yang sejatinya diputuskan akhir Juni ini. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.547 dan 8.526 sebagai level terkuatnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (15/6).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (15/6) ditutup melemah 10 poin (0,11%) ke level 8.543/8.553 per dolar AS dari posisi kemarin 8.533/8.535.

Akibatnya, lanjut Christian, perbankan Eropa pun mencari aset-aset safe haven seperti dolar AS atau obligasi pemerintah yang rating utangnya lebih tinggi. "Saat ini, pasar menantikan the Economic and Financial Affairs Council (Ecofin) meeting pada Senin (20/6) pekan depan," imbuhnya.

Christian menegaskan, penguatan dolar AS saat ini sebagai reaksi pasar sebelum pertemuan tersebut. "Sebelumnya, para menteri keuangan di Zona Eropa belum mengindikasikan kesepakatan," timpalnya.

Di sisi lain, lanjutnya, data-data ekonomi yang dirilis di AS juga memperkuat dolar. Data retail sales AS dirilis lebih tinggi dari estimasi -0,3% ke level -0,2%. "Sementara itu, retail sales di luar sektor otomotif justru naik 0,3%," timpalnya.

Begitu juga dengan indikator inflasi AS dilihat dari Producer Price Index (CPI), tidak serendah perkiraan. Angkanya naik 0,2% dari perkiraan 0,1% dan bulan sebelumnya 0,8%. "Memang angkanya lebih rendah dari bulan lalu, tapi lebih baik dari ekspektasi," ungkapnya.

Sebelumnya pasar memperkirakan akan terjadi penurunan inflasi AS yang signifikan. Apalagi, nanti malam akan dirilis inflasi AS dari sisi harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang juga diekspektasikan akan bagus. "CPI AS diprediksi naik 0,2% dan prediksi para analis 0,5% dan bulan sebelumnya 0,2%," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS menguat 0,75% terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4336 dari posisi sebelumnya di level US$1,4441 per euro," imbuhnya.

Dari pasar modal, Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 20,98 poin 0,56% ke level 3.794,251 dipicu oleh posisi penutupan dari Indeks Dow Jones Industrial (DJI) yang sebenarnya sinyalnya positif. “Akan tetapi, indeks-indeks dari bursa di kawasan Asia hari ini terlihat kurang bertenaga,” ujarnya.

Kondisi itu, imbuh Satrio, sebagai reaksi atas kebijakan The People's Bank of China (PBoC) yang menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin ke level 21,5% yang efektif pada 20 Juni 2011. “Karena itu, bursa Asia bergerak hati-hati,” paparnya.

Sementara itu, lanjutnya, secara teknikal, IHSG kemarin memberikan sinyal yang sudah bagus, karena bisa ditutup di atas resistance 3.770. “Tapi melihat regional yang gak ke mana-mana seperti itu, IHSG hari ini lebih cenderung untuk bergerak datar (flat) cenderung naik pada kisaran terbatas,” ungkapnya. [mdr]

Rp4,7 T Utang BNBR Jatuh Tempo Januari 2012

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengungkapkan dari total Rp5,25 triliun utang jangka pendek, sekitar Rp4,7 triliun merupakan utang jatuh tempo pada Januari 2012 yang diterima dari fasilitas untuk menyelesaikan transaksi Valar.

"Kita telah terima penawaran untuk perpanjang jatuh tempo, karena harus memperbaiki infrastruktur. Maka dengan tuntasnya transaksi akuisisi Vallar PLC pada kuartal pertama 2011 ini, menjadi salah satu langkah strategis BNBR," ujar Direktur Utama BNBR, Bobby Gafur Umar dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (15/6).

Dia juga mengungkapkan, ke depannya BNBR sebagai perusahaan investasi akan lebih meningkatkan portofolionya guna menutup defisit yang dialami pada tahun-tahun sebelumnya. "Strateginya berangkat dari portfolio perusahaan publik yang ada di BNBR, fokusnya ada pada tagline kita, yaitu "Premier resources base investment company"," ujarnya.

Guna mendukung peningkatan portofolio tersebut, menurut Bobby ada empat pilar yang sudah disiapkan oleh perseroan. Di antaranya menyiapkan core portofolio, strategic investment, pertumbuhan dan rencana investasi, dan kegiatan yang berhubungan dengan investasi.

"Dari sisi strategic investasi kita lihat sektor komunikasi masih bagus makanya kita tempatkan Bakrie Telkom disektor itu. Selain itu sektor property juga kita lihat bagus. Kita juga punya perusahaan non publik seperti pabtik besi baja, industri, dan infrastruktur," tuturnya.

Lebih jauh dia juga menjelaskan mengenai pertumbuhan dan rencana investasi. Saat ini perseroan tengah memiliki sejumlah pekerjaan besar yang sedang dalam proses, antara lain proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung, Proyek Tanjung Jati, serta proyek pipanisasi gas alam Kalimantan-Jawa Tengah. "Kami masih punya pekerjaan besar lainnya, dan diharapkan dapat selesai sebelum akhir 2011 ini. Ini adalah pelaksanaan proses akuntansi Kuasi Reorganisasi," ujar Bobby.

Selain itu, manajemen BNBR menilai langkah perseroan untuk melakukan kuasi reorganisasi dapat mendukung prospek usaha perseroan menjadi lebih terdongkrak. "Permintaan terhadap komoditas sumber daya energi primer akan terus tumbuh, harga komoditas agribisnis juga cenderung naik, sektor infrastruktur di dalam negeri juga cerah seiring dengan komitmen pemerintah untuk mengutamakan pembangunan prasarana dan infrastruktur," ujar Bobby.

Selain itu, menurut Bobby iklim makro ekonomi dengan bunga yang rendah, serta akses ke pasar modal global juga sangat mendukung. Maka itu manajemen BNBR optimistis pasca kuasi reorganisasi nanti kinerja perseroan akan semakin baik. [cms]

Kimia Farma Fokuskan 3 Proyek di 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sedang fokus mengerjakan tiga proyek bersama pihak luar negeri dan lokal pada 2011.

Proyek pertama bekerjasama perusahaan asal China Tian Jin King York dalam pembangunan pabrik injeksi dan hospital solution di Indonesia. Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Syamsul Arifin mengatakan, nilai investasi pembangunan pabrik ini sekitar Rp216 miliar. Pendanaan proyek ini sekitar 65% pinjaman dan 35% equity. Kapasitas pabrik sebesar 100 juta unit per tahun. "Pendanaan berasal dari perbankan nasional dan China," ujar Syamsul, Rabu (15/6).

Perseroan juga akan mengakusisi PT Sinkona Lestari (SIL) dengan menambah penyertaan pemegang saham mayoritas. Dana yang disiapkan sebesar Rp20 miliar-Rp25 miliar. Perseroan akan meningkatkan produksi kina. Dengan akuisisi ini diharapkan bisnis kina di Indonesia menjadi satu perusahaan dan menguntungkan Indonesia sebagai produsen utama kina di dunia."PT SIL akan menerbitkan saham baru dan kita akan menambah penyertaan saham. Tahun ini dimulai," kata Syamsul.

Selain itu, perseroan juga membentuk perusahaan bekerjasama dengan Averroes di Malaysia. Menurut Syamsul, perseroan hanya mengambil kepemilikan minoritas pada proyek Averroes ini. Hal ini dikarenakan perusahaan asing sulit berkembang di Malaysia. "Pembentukan perusahaan ini antisipasi pasar ASEAN dan akan jadi model waralaba di Malaysia," tambah Syamsul.

Pada proyek pembukaan waralaba ini, perseroan akan mendapatkan royalti sebesar 2%. Sekretaris Perusahaan KAEF Adi Nugroho menambahkan, perseroan berencana membuka tiga apotik di Malaysia. Nilai investasi sekitar Rp3 miliar untuk tiga apotik. "Proyek ini sebagai file project mengingat di Malaysia tidak ada apotik," ujar Adi.

Selain itu, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp105 miliar-Rp150 miliar pada 2011. Syamsul mengatakan, perseroan menganggarkan dana Rp30 miliar untuk investasi reguler dan Rp105 miliar untuk pengembangan usaha. [cms]

Tahun Ini, GDST Bidik Penjualan Baja Rp2,05 T

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) memproyeksikan penjualan di tahun 2011 mencapai Rp2,05 triliun.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (15/6). Penjualan bersih perseroan sampai dengan 31 April 2011 mencapai Rp769,8 miliar. "Dengan target sebesar itu perseroan mengunakan asumsi strategi penjualan ekspor 70% dan domestik 30% atau setidaknya ekspor 60% dan domestik 40%."

Penjualan perseroan pada 2010 sebesar Rp1,71 triliun atau naik Rp68 miliar jika dibandingkan dengan penjualan 2009 sebesar Rp1,64 triliun. Kenaikan ini karena naiknya kuantitas penjualan di tahun 2010 dibandingkan 2009.

Untuk pemasaran domestik kepada distributor maupun and user, syarat pembayaran yang sbelumnya diberikan kredit 1-2 bulan saat ini diubah menjadi sistem pembayaran dengan uang di muka. Ini dilakukan pada saat booking pesaanan 30% dan pelunasan sebelum barang dikirim atau 1-60 hari setelah baragn dikirim.

Perubahan ini untuk meningkatkan likuditas dan cash flow perseroan. Selain itu juga mengantisipasi menurunnya permintaan pasar internasional karena beberapa negara Eropa sedang mengalami krisis.

Krisis Eropa dan Ritel AS, Bursa Asia Berayun

Headline
INILAH.COM, Tokyo – Bursa saham Asia berayun antara apresiasi dan koreksi. Laporan penjualan ritel AS yang lebih baik dari estimasi berhadapan dengan spekulasi bahwa krisis utang negara Eropa butuh waktu lebih lama untuk penyelesaian.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Rabu (15/6) sedikit berubah di 132,86. Dengan jumlah yang sama untuk saham yang turun dan naik. Indeks Asia Pasifik naik 1% kemarin setelah China merilis laporan yang menunjukkan output industri tumbuh lebih dari estimasi ekonom dan bahwa inflasi dipercepat di laju tercepat hampir tiga tahun. Indeks itu meredam koreksi yang dipicu perintah pihak berwenang China kepada pemberi pinjaman untuk menyisihkan lebih banyak dana sebagai cadangan.

"Investor senang melihat penjualan ritel AS mengalahkan ekspektasi, meskipun masih negatif," kata Tim Schroeders analis Pengana Capital Ltd di Melbourne. "Kurangnya resolusi dari situasi utang Yunani menambah ketidakpastian investor, tidak hanya untuk Yunani, tetapi negara-negara yang terjerat utang lain dalam Uni Eropa."

Indeks Nikkei 225 naik 0,3%, indeks Kopsi Korea Selatan naik 0,5%, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,4% dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,4%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor's 500 tergelincir 0,4%, setelah kemarin di New York, indeks naik 1,3%, terbesar sejak 20 April. Hal ini setelah data penjualan ritel AS dan output industri China lebih baik dari estimasi.

Kementrian Perdagangan di Washington melaporkan penjualan di pengecer turun 0,2% pada Mei, kurang dari perkiraan, menunjukkan konsumen Amerika terbebani biaya bensin yang lebih tinggi. Laporan lain menunjukkan AS biaya grosir naik bulan lalu.

Sebagai pendorong pemulihan ekonomi global, China melaporkan kemarin bahwa produksi industri meningkat 13,3% bulan lalu dibandingkan dengan perkiraan 13,1%.

Honda Motor Co, produsen mobil yang mendapat 84% dari penjualan di luar Jepang, naik 2% di Tokyo, setelah laporan menunjukkan penjualan ritel AS lebih baik dari perkiraan. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia dari pendapatan, naik 0,6%. Hino Motors Ltd pembuat truk dan bus, naik 4,4%, setelah mengatakan akan membukukan laba bersih 12 miliar yen (US$ 149 juta) tahun fiskal ini, dibandingkan kerugian 10 miliar yen tahun lalu.

Di Sydney, Billabong International Ltd, produsen surfwear yang mendapatkan hampir setengah pendapatan dari Amerika, naik 1,1%.

"Kekhawatiran berlebihan tentang masa depan ekonomi AS akan surut karena penjualan ritel, data yang tepenting yang menunjukkan belanja pribadi AS, tidak seburuk perkiraan pasar," kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas pada Nikko Securities SMBC Inc di Tokyo. "Investor kemungkinan akan membeli perusahaan yang sensitif terhadap ekonomi global."

Tokyo Electric Power Co, PLTN yang terimbas bencana terburuk dalam 25 tahun, naik 32%, memperpanjang kenaikan 25% kemarin, karena investor membeli saham untuk menutup posisi short-sale.

Di antara saham yang jatuh, Esprit Holdings Ltd perusahaan ritel fashion global yang mendapat sebagian pendapatan dari Eropa, merosot 3,8% di Hong Kong, penutupan terendah sejak 2004, dan HSBC Holdings Plc, bank terbesar di Eropa merosot 0,8%. Hal ini terjadi setelah pejabat Uni Eropa berjuang memecahkan kebuntuan pada rencana penyelamatan kedua Yunani.

Asuransi QBE Group Ltd, perusahaan asuransi terbesar Australia dari nilai pasar, turun 3,7% di Sydney karena perkiraan margin asuransi sempit yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah adanya klaim dari bencana. Laba setelah pajak untuk enam bulan yang berakhir 30 Juni, akan menjadi 50% sampai 60% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

HTC Corp turun 7% di Taipei, setelah Macquarie Group Ltd memangkas rating produsen smartphone tersebut menjadi netral dari outperform. [mdr]

Kekhawatiran Utang Yunani Bakal Jegal Wall Street

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Indeks saham berjangka menunjukkan ke pelemahan Wall Street pada pembukaan perdagangan Rabu (15/6), mengikuti anjloknya pasar Asia dan Eropa akibat kekhawatiran terhadap bantuan baru untuk Yunani kembali setelah menteri keuangan zona euro tidak dapat membuat kesepakatan.

Mengutip Reuters, Menteri zona Euro akan bertemu lagi minggu depan untuk menemukan kesepakatan, dengan melibatkan sukarela para investor swasta. Di AS, data inflasi akan memberikan arahan untuk saham pada hari Rabu.

Departemen Tenaga Kerja merilis indeks harga konsumen Mei pada 08:30 am waktu New York. Sebuah jajak pendapat Briefing.com menunjukkan harga konsumen naik 0,1 persen pada Mei. The Mortgage Bankers Association merilis indeks mingguan aplikasi KPR pukul 7 pagi, sedangkan New York Federal Reserve merilis Empire State Manufacturing Survey untuk Mei pada pukul 8:30 pagi.

Kapasitas industri dan data utilisasi akan dirilis pukul 9:15 am dan melaporkan persediaan minyak mentah pukul 10.30 pagi.

Joe Biden bertemu anggota parlemen pukul 9 pagi untuk melanjutkan diskusi untuk menemukan kesepakatan menaikkan plafon utang. Ketua Federal Reserve Ben Bernanke memperingatkan pada hari Selasa bahwa kegagalan untuk menaikkan plafon utang pemerintah sebesar $ 14,3 triliun berpotensi menimbulkan kehilangan kepercayaan pada kredit Amerika. Perusahaan radio internet Pandora juga akan menjadi fokus pada Rabu setelah menetapkan harga penawaran umum perdana di $ 16 per saham dan bergabung dengan parade IPO teknologi.

Data AS dan Yunani Benamkan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (15/6) ditutup melemah 10 poin (0,11%) ke level 8.543/8.553 per dolar AS dari posisi kemarin 8.533/8.535.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah ini dipicu oleh kekhawatiran di zona Eropa akibat belum jelasnya penyelesaian utang Yunani. Karena itu, dolar AS mendapatkan tenaga dan jadi tekananan bagi mata uang lainnya di dunia.

Bahkan, imbuh Albertus, pasar melihat, kesepakatan bailout Yunani ditunda ke bulan Juli yang sejatinya diputuskan pada akhir Juni ini. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.547 dan 8.526 sebagai level terkuatnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (15/6).

Akibatnya, lanjut Christian, perbankan Eropa pun mencari aset-aset save haven seperti dolar AS atau obligasi pemerintah yang rating utangnya lebih tinggi. "Saat ini, pasar menantikan the Economic and Financial Affairs Council (Ecofin) meeting pada Senin (20/6) pekan depan," imbuhnya.

Jadi, Christian menegaskan, penguatan dolar AS saat ini sebagai reaksi pasar sebelum pertemuan tersebut. "Sebelumnya, para menteri keuangan di Zona Eropa belum mengindikasikan kesepakatan," timpalnya.

Di sisi lain, lanjutnya, data-data ekonomi yang dirilis di AS juga memperkuat dolar. Data retail sales AS dirilis lebih tinggi dari estimasi -0,3% ke level -0,2%. "Sementara itu, retail sales di luar sektor otomotif justru naik 0,3%," timpalnya.

Begitu juga dengan indikator inflasi AS dai mana Prducer Price Index (CPI), tidak serendah perkiraan. Angkanya naik 0,2% dari perkiraan 0,1% dan bulan sebelumnya 0,8%. "Memang angkanya lebih rendah dari bulan lalu, tapi lebih baik dari ekspektasi," ungkapnya.

Sebab, lanjut Christian, sebelumnya pasar memperkirakan akan terjadi penurunan inflasi AS yang signifikan. Apalagi, nanti malam akan dirilis inflasi AS dari sisi harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang juga diekspektasikan akan bagus. "CPI AS diprediksi naik 0,2% dan prediksi para analis 0,5% dan bulan sebelumnya 0,2%," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS menguat 0,75% terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4336 dari posisi sebelumnya di level US$1,4441 per euro," imbuhnya.

Kimia Farma Bagi Dividen Rp5 per Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyetujui pembagian dividen 2010 sebesar Rp27,7 miliar atau 20% dari laba bersih 2010 sebesar Rp138 miliar.

Sisa laba bersih 2010 juga akan digunakan untuk pengembangan investasi sebesar Rp105 miliar dan sekitar 2% akan digunakan untuk program kemitraan dan lingkungan. "Pembagian dividen 2010 sebesar Rp5 per saham," ujar Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Syamsul Arifin.

Ia menambahkan, pembayaran pembagian dividen akan dilakukan pada 26 Juli. Pencatatan pemegang saham yang mendapatkan dividen pada 12 Juli 2011. Sebelumnya perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp138 miliar pada 2010. [hid]

Inilah 10 Top Foreign Sell Saham Rabu (15/6)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penjualan yang dilakukan investor asing hari ini mengurangi penguatan IHSG yang ditutup naik 0,55% ke level 3.794,25.

Investor asing tercatat menjual 335,43 juta saham senilai Rp834,14 miliar. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang dijual asing pada perdagangan hari ini adalah MASA, menduduki posisi teratas yang dijual atau sebanyak 17,25 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dijual asing adalah BORN sebanyak 16,55 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham BNBR yang dijual asing sebanyak 16,24 juta saham, diikuti TLKM sebanyak 7,46 juta saham, PGAS 7,02 juta saham, DOID 6,72 juta saham, BUMI 5,86 juta saham, BBNI 5,06 juta saham, WIKA 5 juta saham dan ELTY 4,97 juta saham.

Inilah 10 Top Foreign Buy Saham Rabu (15/6)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing hari ini menopang penguatan IHSG yang naik 0,55% ke level 3.794,25.

Investor asing tercatat membeli 395,95 juta saham senilai Rp1,31 triliun. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan hari ini adalah SIMP menduduki posisi teratas yang dibeli sebanyak 25,46 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dibeli asing adalah LPKR sebanyak 14,98 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham BBRI yang dibeli asing sebanyak 8,26 juta saham, diikuti ASRI sebanyak 7,81 juta saham, BBCA 7,09 juta saham, BBTN 6,84 juta saham, BRAU 6,2 juta saham, EXCL 6,09 juta saham, BTEL 6,07 juta saham dan BMRI 6,05 juta saham.

Trinugraha Thohir Masuk Pengendali Visi Media

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Trinugraha Thohir Media Partners akan menjadi pemegang saham PT Visi Media Asia Tbk setelah penawaran umum saham perdana PT Visi Media Asia Tbk.

"Trinugraha sebagai strategic partner. Tapi kami yakin akan berikan value added, karena Visi Media Asia akan diback up oleh Bakrie, Trinugraha dan News Corp," ujar Direktur Investment Banking PT Danatama Makmur Vicky Gandasaputra, Rabu (15/6).

Sebelumnya pemegang saham PT Visi Media Asia Tbk dimiliki 92,5% terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia dan PT CMA Indonesia serta Fast Plus (News Corp) sebesar 7,50%.

PT CMA selaku pemegang saham perseroan menandatangani mandatory exchangble bond (MEB) dengan PT Trinugraha Thohir Media pada 22 Maret lalu. Kewajiban untuk konversi utang pokok PT Trinugraha Thohir Media Partners sebsar AS$20 juta yang dapat dikonversi menjadi saham perseroan pada tanggal pencatatan atau 1 hari setelah tanggal pencatatan. Saham hasil konversi tersebut menjadi saham pemegang perusahaan.

Selain itu, saham milik pemegang saham sebelum penawaran kecuali saham pemegang saham yang akan dikonversi menjadi MEB dan saham hasil konversi MEB tidak akan dialihkan oleh para pemiliknya kepada pihak lain hingga 8 bulan. [cms]

Reli 121 saham giring IHSG naik 0,56% di sesi sore

Reli 121 saham giring IHSG naik 0,56% di sesi sore
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di zona hijau, sepanjang perdagangan hari ini. Hingga sore, IHSG ditutup menguat 0,56% ke 3.794,251.

Reli tujuh sektor sukses mengangkat indeks. Kenaikan paling tajam terjadi pada sektor aneka industri yaitu sebesar 2,29%. Sedangkan, tiga sektor yang masih tertekan, dipimpin sektor pertambangan yang jatuh 0,31%.

Sebanyak 121 saham berhasil menguat. Sementara, 98 saham tertekan, dan 88 saham lainnya tidak beranjak dari posisi penutupan sebelumnya.

Perdagangan sepanjang hari ini diramaikan transaksi 4,213 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,644 triliun.

Saham Ekadharma International Tbk (EKAD) menempati posisi wahid top gainers sore ini dengan melejit 23,91% ke Rp 570. Di posisi kedua, Metro Realty Tbk (MTSM) yang maju 20% ke Rp 1.500. Lalu, Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) yang melonjak 18,6% ke Rp 255.

Sedangkan, posisi top loser diisi, Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) yang tumbang 23,53% ke Rp 260. Diikuti, Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) yang jatuh 13,79% ke Rp 250, dan Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) yang turun 12,21% ke Rp 115.


Sentuh Resistance, IHSG Ditutup di Level 3.794

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (15/6) ditutup naik 20,9 poin atau 0,5% ke 3.794. Volume perdagangan mencapai 4,3 miliar saham senilai Rp3,4 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 128 saham naik, 104 saham turun dan 94 saham stagnan. Indeks JII naik 2,5 poin ke 521,82, indeks ISSI naik 0,4 poin ke 212,50 dan indeks LQ45 naik 4,4 poin ke 672,16. Penguatan ditopang sektor industri dasar yang naik 23,86 poin ke 1.067,96.

Sedangkan sektor yang biasa menopang indeks turun seperti sektor pertambangan turun 9,9 poin ke 866,29 dan sektor perkebunan turun 2,3 poin ke 2.333,91. Akibatnya penguatan indeks menjadi terbatas dan berada di bawah level 3.800.

IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp471,8 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,3 triliun dan penjualan asing sebesar Rp834,1 miliar. Indeks Sesi II tidak dapat melanjutkan penguatan lagi dan cenderung menurun. Penutunan terjadi setelah menyentuh level tertinggi 3.809,70. Sementara level terendah di 3.773,26.

Bursa regional tumbang, rupiah terseret dari level terkuat tujuh tahun

Bursa regional tumbang, rupiah terseret dari level terkuat tujuh tahun
JAKARTA. Rupiah tertekan dan mundur dari dekat level tertinggi tujuh tahun setelah pasar saham Asia tumbang.

Mata uang Garuda melemah 0,1% ke level Rp 8.548 per dollar AS hingga pukul 4 sore di Jakarta. Padahal, pada perdagangan pagi, rupiah sempat menguat 0,1% ke posisi Rp 8.528 per dollar AS. Adapun, pada 8 Juni lalu, rupiah sempat menyentuh level terkuat sejak Maret 2004 di Rp 8.499 per dollar AS.

Bursa regional jatuh di tengah spekulasi penyelesaian krisis utang Eropa akan memakan waktu lebih lama. Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,1%, menghapus reli yang terjadi di awal perdagangan. Sesi darurat pertemuan menteri keuangan Eropa di Brussels kemarin gagal mengambil keputusan terkait rencana dana bailout baru bagi Yunani.

Kemarin, Menteri Keuangan Luxembourg Luc Frieden menyebut, persetujuan untuk bailout kedua Yunani mungkin akan tertunda hingga Juli mendatang.

Analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal menilai pelemahan rupiah digerakkan oleh kinerja saham dan mata uang Asia. "Krisis utang Eropa belum berakhir, dan market masih khawatir," ujarnya.

Sore ini, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang berakhir Juli 2021 naik satu basis poin ke 7,41%.

IHSG Gagal Bertahan di Level 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di level 3.800 tergerus oleh sentimen negatif pelemahan bursa-bursa regional. IHSG hanya bisa menguat tipis dalam volume perdagangan yang tidak terlalu besar.

Mengawali perdagangan, IHSG sudah langsung menguat mengikuti lonjakan yang terjadi di bursa Wall Street sebelumnya. IHSG bahkan sudah kembali ke level 3.800 dalam beberapa menit awal perdagangan. Tercatat IHSG dibuka menguat 12,004 poin (0,32%) ke level 3.785,277. Indeks LQ 45 juga menguat 2,922 poin (0,44%) ke level 670,632.

Hingga sesi I berakhir, IHSG masih bertahan di level 3.800, namun memasuki sesi II, kekuatan IHSG mulai berkurang. Penguatan IHSG tergerus oleh koreksi pada sebagian besar saham-saham sektor pertambangan.

Pada perdagangan Rabu (15/6/2011), IHSG ditutup menguat 20,978 poin (0,56%) ke level 3.794,251. Indeks LQ 45 juga menguat 4,452 poin (0,67%) ke level 672,162.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di seluruh pasar mencapai 100.248 kali pada volume 4.212 juta lembar saham senilai Rp 3,644 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 98 saham turun dan 88 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya di top gainer antara lain Astra International (ASII) naik Rp 1.650 menjadi Rp 59.000, BRI (BBRI) naik Rp 100 menjadi Rp 6.400, BCA (BBCA) naik Rp 150 menjadi Rp 7.150, XL Axiata (EXCL) naik Rp 200 menjadi Rp 6.200, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 menjadi Rp 9.400.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya (top loser) antara lain Bumi Resources (BUMI) turun Rp 50 menjadi Rp 3.275, Telkom (TLKM) turun Rp 50 menjadi Rp 7.250, Borneo Lumbung Energi (BORN) turun Rp 20 menjadi Rp 1.530.

Bursa-bursa Asia cukup variatif. Bursa China dan Hong Kong mengalami koreksi yang cukup dalam setelah Gubernur Bank Sentral China menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin.
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 24,61 poin (0,90%) ke level 2.705,43.
  • Indeks Hang Seng melemah 152,23 poin (0,68%) ke level 22.343,77.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 26,53 poin (0,28%) ke level 9.574,32.
(qom/dnl)

Bagi Dividen 2010, PTPP Siapkan Rp70,35 Miliar

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) akan membagi dividen 2010 sebesar Rp70,35 miliar atau 35% dari laba bersih 2010 sebesar Rp201 miliar.

"Pemegang saham melalui RUPST menyepakati pembagian dividen sebesar 35 persen dari total laba bersih kami di 2010 yang sebesar Rp201 miliar. Kami belum dihitung pastinya berapa. Yang pasti share saham kami saat ini sebanyak 4,8 miliar lembar saham," ujar Direktur Utama PTPP, Bambang Tri Wibowousai RUPST di Jakarta, Rabu (15/6).

Pembagian dividen 2010 diperkirakan sebesar Rp14,56 per saham. RUPST PTPP ini juga memutuskan penggantian posisi Direktur Utama dari Musyanif pada Bambang Tri Wibowo.

Bambang mengatakan, sisa laba bersih sebesar 1,5% dari nilai laba bersih bakal disisihkan untuk Program Kemitraan perusahaan. Porsi yang sama juga disiapkan untuk Bina Lingkungan.

"Sementara itu 10,2% kami anggarkan untuk cadangan wajib. Sementara sisanya, sekitar 57% kami alokasikan untuk cadangan lainnya, guna memperkuat kinerja perusahaan," kata Bambang. [hid]

Bambang Triwibowo terpilih sebagai Dirut PTPP

Bambang Triwibowo terpilih sebagai Dirut PTPP
JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) baru saja mengganti posisi Direktur Utama yang masa jabatannya telah habis. Bambang Triwibowo diangkat sebagai Dirut PTPP menggantikan Dirut sebelumnya Musyanif yang sudah menjabat sejak 2004.

Sebelumnya, Bambang sempat menjabat sebagai direktur utama Adhi Karya Tbk (ADHI).

Selain itu, rapat umum pemegang saham (RUPST) yang digelar hari ini, juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 14,56 per saham. Dengan pay out ratio sebesar 35% dari laba bersih tahun buku 2010 yang berjumlah Rp 201,65 miliar. "Kita sebelumnya ajukan segitu dan langsung disetujui," kata Dirut PTPP Bambang Triwibowo di Jakarta, Rabu (15/6).

Bursa Eropa Melemah Terseret Krisis Yunani

Headline
INILAH.COM, London - Masalah Yunani dan rating bank Prancis membuat bursa Eropa melemah pada perdagangan Rabu (15/6). Penurunan dimotori saham perbankan.

Indeks FTSE turun 0,25 ke 5.798,10, indeks DAX turun 0,3% ke 7.183,31 dan indeks CAC turun 0,4% ke 3.848. Sedangkan bursa Asia mayoritas negatif seperti indeks Hang Seng turun 0,6% ke 22.343,77, indeks Nikkei naik 0,25 ke 9.574,32, indeks Shanghai turun 0,9% ke 2.705,43 dan indeks ASX turun 0,4% ke 4.566,60.

Saham BNP Paribas, Societe Generale dan Credit Agriclole turun 1,4% dan 1,6% setelah Moody's Investors Service menempatkan mereka di review untuk kemungkinan downgrade. Pasar juga tertekan dengan gagalnya kesepakatan bailout kedua untuk Yunani.

"Pada tahap tertentu politisi Uni Eropa memahami kondisi ekonomi. Banyak bank-bank bergantung pada keputusan mereka. Euro jatuh dan kita tidak bisa mengubahnya. Jadi mungkin ada pelemahan lebih lanjut," kata Justin Urgquhart Stewart, Direktur di Seven Investment Management yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Inilah Arti Berbagai Skala Peringkat Kredit S&P

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Lembaga pemeringkat Standard & Poor’s Ratings Services, Senin (13/6), menurunkan peringkat utang Yunani dari 'B' menjadi 'CCC'. Tapi, tahukah Anda apa arti di balik skala peringkat tersebut?

Standard & Poor's atau juga dikenal dengan sebutan (S&P) adalah salah satu anak perusahaan dari McGraw-Hill yang merupakan perusahaan pemeringkat atas saham dan obligasi. S&P merupakan satu dari 3 perusahaan besar dalam industri pemeringkatan efek bersama Moody's dan Fitch Ratings.

S&P menerbitkan peringkat atas utang jangka pendek dan jangka panjang. Seperti dikutip dari Wikipedia, untuk peringkat kredit jangka panjang, S&P memberikan peringkat kepada perusahaan berdasarkan skala dari ‘AAA’ hingga ‘D’. Peringkat tengah terdapat pada setiap tingkat di antara ‘AA’ dan ‘CCC’ seperti ‘BBB+’, ‘BBB’ dan ‘BBB-‘.

Untuk beberapa perusahaan, S&P dapat juga mengeluarkan petunjuk yang disebut ‘credit watch’ (kredit yang harus diawasi) yaitu kredit yang dapat saja berubah peringkatnya menjadi naik (positif), turun (negatif) atau tetap (netral).

Peringkat kredit yang masuk kategori ‘investasi’ adalah ‘AAA’ yang artinya perusahaan berkualitas terbaik, layak dan stabil. Lalu, ‘AA’ merupakan perusahaan berkualitas tapi sedikit lebih berisiko dibanding ‘AAA’. Sedangkan ‘A' menandakan, situasi ekonomi dapat berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Terakhir adalah ‘BBB’. Artinya, perusahaan kelas menengah, di mana saat ini dalam kondisi memuaskan.

Selebihnya adalah peringkat kredit ‘non-Investasi’ yang juga dikenal sebagai junk bonds (obligasi sampah). ‘BB' merupakan skala yang menunjukkan, kecenderungan mengalami perubahan dalam situasi ekonomi. ‘B’ diperhatikan adanya variasi situasi keuangan.

Sedangkan ‘CCC’ menandakan kondisi perusahaan saat ini goyah dan tergantung pada kondisi ekonomi yang menguntungkan agar dapat memenuhi kewajibannya. ‘CC’ menunjukkan kondisi perusahaan yang sangat goyah dan obligasi yang sangat spekulatif. ‘C’ keadaan yang lebih parah dari sangat goyah yang kemungkinan pailit atau menunggak pembayaran tetapi tetap melanjutkan pembayaran obligasinya.

Lalu, ‘CI’ berarti gagal bayar pada kewajiban pembayaran bunga yang lalu. ‘R’ berada di bawah pengawasan yang berwenang sehubungan dengan kondisi keuangannya. ‘SD’ beberapa kewajibannya mengalami gagal bayar. Peringkat ‘D’ gagal bayar dalam kewajibannya dan S&P meyakini bahwa akan terjadi gagal bayar atas sebagian besar atau seluruh kewajibannya. Terakhir, ‘NR’ adalah tidak diberikan peringkat.

Sementara itu, untuk peringkat utang jangka pendek, S&P memberikan peringkat berdasarkan skala dari ‘A-1’ hingga ‘D’. Di antara kategori A-1 dapat ditambahkan tanda yang mengindikasikan, bahwa penerbit memiliki suatu komitmen yang amat kuat untuk memenuhi kewajibannya.

Resiko negara dan nilai tukar dari pembayaran kembali kewajiban debitur adalah merupakan faktor yang telah diperhitungkan dalam analisa kredit dalam pemberian peringkat. ‘A-1’ berarti, debitur memiliki kapasitas yang sangat besar guna memenuhi kewajibannya.

‘A-2’ bermakna, debitur rentan terhadap menurunnya kondisi ekonomi namun kapasitas debitur untuk memenuhi kewajibannya adalah memuaskan. ‘A-3’ menandakan, kondisi kemunduran ekonomi dapat berpengaruh terhadap melemahnya kapasitas debitur guna memenuhi kewajibannya.

‘B’ memiliki karakteristik spekulatif yang signifikan. Artinya, debitur saat ini memiliki kapasitas guna memenuhi kewajibannya namun dalam menghadapi masalah ketidakpastian yang terjadi saat ini dapat berpengaruh pada komitmen keuangannya dalam pembayaran kewajibannya.

Sementara itu, ‘C’ berarti debitur saat ini sangat rentan untuk gagal bayar dan guna memenuhi kewajiban atau pembayaran kewajibannya debitur amat tergantung pada situasi yang menguntungkan baik dalam dunia usaha maupun dalam kondisi ekonomi.

Terakhir, ‘D’ bermakna debitur berada dalam keadaan gagal bayar. Kewajiban tidak dipenuhi pada saat jatuh tempo dan tenggang waktu penundaan belum jatuh tempo. Peringkat ini juga digunakan pada saat debitur menghadapi suatu gugatan kepailitan. [mdr]

Sentimen utang Yunani dan percepatan inflasi bisa memicu reli emas

Sentimen utang Yunani dan percepatan inflasi bisa memicu reli emas
SINGAPURA. Emas mungkin reli untuk hari kedua di tengah kekhawatiran terhadap penyelesaian utang Yunani, dan terjadinya percepatan inflasi. Kedua faktor ini kembali mendongkrak permintaan logam mulia sebagai aset lindung nilai.

Emas untuk pengiriman segera naik 0,4% ke US$ 1.530,35 per ons troy, sebelum diperdagangkan di US$ 1.521,68 per ons troy, pada pukul 3.02 sore di Singapura. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex bursa NYMEX-AS turun tipis ke US$ 1.523,4, hingga pukul 14.58 WIB.

Pasar mengkhawatirkan rencana penyelamatan utang Yunani akan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Kemarin, kepala keuangan kawasan Euro berusaha memecahkan kebuntuan dalam penyelamatan Yunani detik, tanpa memicu default. Mereka mungkin perlu waktu lebih banyak untuk mencapai kesepakatan.

Sementara, data inflasi China pada Mei lalu naik 5,5%, yang merupakan laju tercepatnya sejak 2008. Laju indeks harga konsumen di India juga melebihi perkiraan.

Analis Standard Bank Plc. Marc Ground menilai kekhawatiran atas situasi utang di zona euro dan inflasi global telah muncul kembali. "Kemungkinan peningkatan standar di Yunani bakal mengangkat kecemasan di pasar, sehingga menambah daya tarik emas dan perak sebagai safe haven," sebutnya.

Kemarin, Standard Bank memperkirakan emas akan naik melebihi US$ 1.600 per ons troy pada tahun ini, seiring rendahnya tingkat suku bunga dan kekhawatiran inflasi.

Sementara, World Gold Council memproyeksi, emas mungkin memperpanjang reli panjang dalam dekade ini, sebagaimana lonjakan permintaan dari emerging market, termasuk China.

Sentimen utang Yunani dan percepatan inflasi bisa memicu reli emas

Sentimen utang Yunani dan percepatan inflasi bisa memicu reli emas
SINGAPURA. Emas mungkin reli untuk hari kedua di tengah kekhawatiran terhadap penyelesaian utang Yunani, dan terjadinya percepatan inflasi. Kedua faktor ini kembali mendongkrak permintaan logam mulia sebagai aset lindung nilai.

Emas untuk pengiriman segera naik 0,4% ke US$ 1.530,35 per ons troy, sebelum diperdagangkan di US$ 1.521,68 per ons troy, pada pukul 3.02 sore di Singapura. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex bursa NYMEX-AS turun tipis ke US$ 1.523,4, hingga pukul 14.58 WIB.

Pasar mengkhawatirkan rencana penyelamatan utang Yunani akan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Kemarin, kepala keuangan kawasan Euro berusaha memecahkan kebuntuan dalam penyelamatan Yunani detik, tanpa memicu default. Mereka mungkin perlu waktu lebih banyak untuk mencapai kesepakatan.

Sementara, data inflasi China pada Mei lalu naik 5,5%, yang merupakan laju tercepatnya sejak 2008. Laju indeks harga konsumen di India juga melebihi perkiraan.

Analis Standard Bank Plc. Marc Ground menilai kekhawatiran atas situasi utang di zona euro dan inflasi global telah muncul kembali. "Kemungkinan peningkatan standar di Yunani bakal mengangkat kecemasan di pasar, sehingga menambah daya tarik emas dan perak sebagai safe haven," sebutnya.

Kemarin, Standard Bank memperkirakan emas akan naik melebihi US$ 1.600 per ons troy pada tahun ini, seiring rendahnya tingkat suku bunga dan kekhawatiran inflasi.

Sementara, World Gold Council memproyeksi, emas mungkin memperpanjang reli panjang dalam dekade ini, sebagaimana lonjakan permintaan dari emerging market, termasuk China.

BNBR Tuntaskan Kuasi Reorganisasi Akhir 2011

INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) akan menuntaskan kuasi reorganisasi guna memperbaiki neraca konsolidasi agar terhindar dari defisit keuangan tahun ini.

"Ini adalah aksi yang akan berdampak positif bagi perseroan dan para investor. Saya harap perseroan dapat menuntaskan pelaksanaan kuasi reorganisasi akhir tahun 2011 ini," ujar Direktur Keuangan BNBR, Eddy Soeparno kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/6).

Eddy menegaskan rencana kuasi yang akan dilakukan oleh BNBR dapat mencerminkan nilai aset yang sebenarnya dan sesuai dengan kondisi pasar saat ini. "Dengan kuasi kan kita jadi bisa lihat nilai sebenarnya seperti apa, karena banyak portofolio yang sudah dibeli tapi tidak sesuai dengan kondisi pasar," ujarnya.

Saat ini nilai defisit yang diderita oleh BNBR sebesar Rp38,2 triliun, menurut Eddy, kerugian ini termasuk dalam perhitungan kerugian atas perusahaan yang dimiliki bersama. "Semua terakumulasi hingga sekarang, dan jumlahnya mencapai Rp38,2 triliun," tuturnya.

Pihaknya juga memaparkan bahwa rencana kuasi tersebut memang sudah lama direncanakan, tetapi memang masih menunggu waktu yang tepat guna melakukan kuasi tersebut. "Sudah lama kita rencanakan kuasi, tapi memang baru 2011 ini kita laksanakan. Kita sudah lakukan diskusi dengan Bapepam, dan sudah lakukan proses yang harus dilakukan untuk lakukan kuasi tersebut," tukasnya. [cms]

VIVA targetkan raup dana Rp 571 miliar melalui IPO

Gb
JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) menawarkan sebanyak-banyaknya 2,29 miliar saham baru dalam hajatan penawaran perdana saham publik (IPO). Harga IPO di kisaran Rp 260 hingga Rp 285 per saham.

Bersamaan dengan penawaran saham, seluruh investor IPO VIVA juga memperoleh tambahan waran sebanyak-banyaknya 571,5 juta waran. Rasio waran 4:1. Kisaran harga waran Rp 280 hingga Rp 300 per saham.

"Dengan kisaran harga IPO dan waran, ditargetkan dana yang diraup Rp 571 miliar, dan tambahan dana dari waran Rp 160 miliar," kata Executive Director PT Danatama Makmur Vicky Ganda Saputra, Rabu(15/6). Danatama Makmur merupakan penjamin IPO VIVA bersama PT Ciptadana Securities.

Masa penawaran awal berlangsung hingga 21 Juni 2011. Adapun, pencatatan di BEI pada 11 Juli 2011.

Mengacu pada prospektus, penggunaan dana IPO sebanyak 40% untuk membayar sebagian utang kepada Credit Suisse AG cabang Singapura, dan Credit Suisse International. Utang kepada Credit Suisse sebesar US$ 54 juta. Sedangkan, 40% sisanya untuk belanja modal perseroan, dan 20% lagi untuk modal kerja perseroan dan anak perusahaan.

Tingginya harga minyak kedelai picu reli CPO

Tingginya harga minyak kedelai picu reli CPO
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat setelah terkoreksi baru-baru ini. Koreksi harga CPO memperlebar jarak dengan harga kedelai yang berada di level tertinggi hampir tiga tahun. Hal itu memicu daya tarik minyak sawit yang digunakan sebagai bahan pangan.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange reli 0,4% ke level RM 3.267 atau setara US$ 1.078 per metrik ton, sebelum mengakhiri perdagangan pagi di RM 3.258, pada pukul 11.52 di Kuala Lumpur.

Pada 10 Juni lalu, kontrak yang sama ditutup jatuh di RM 3.239 per metrik ton, level terendahnya sejak 12 Mei. Sementara, minyak kedelai premium melebar ke US$ 214,03 per ton, pada 10 Juni. Ini harga tertingginya sejak Agustus 2008, dan bertengger di US$ 210,16, pada hari ini.

Analis RHB Research Institute Sdn. Hoe Lee Leng mengatakan, koreksi CPO belakangan ini yang disebabkan data produksi negatif, telah memperlebar jarak antara minyak sawit dan kedelai. "Saya yakin diskon besar ini berpeluang memicu sensitifitas pada harga, sehingga investor bergeser dari minyak kedelai, dan kembali ke minyak sawit," ujarnya.

Reli harga CPO juga didukung naiknya angka ekspor Malaysia. Hari ini, Interfek menyebut, ekspor Malaysia naik 25,9% menjadi 671,314 ton dalam 15 hari pertama di bulan ini, dibanding periode yang sama Mei lalu.

Sementara, pada 10 Juni lalu, Dewan Minyak Sawit Malaysia menyatakan, produksi meningkat 13,7% menjadi 1,74 juta ton pada Mei lalu. Ini level tertingginya dalam 19 bulan terakhir.

Bailout Yunani Gagal, Bursa Eropa Bakal Anjlok

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Eropa diperkirakan akan melemah dalam perdagangan awal Rabu (15/6), karena selera investor untuk aset berisiko terlihat jatuh setelah menteri zona euro gagal menyelesaikan kesepakatan bailout baru untuk Yunani.

Mengutip Reuters, Indeks FTSE 100 Inggris diperkirakan akan dibuka turun 3 sampai 4 poin, DAX Jerman alan dibuka turun 5 sampai 9 poin dan CAC40 Perancis turun 1 sampai 7 poin. Sebuah pemogokan massal di Yunani berlangsung Rabu (15/6) dalam menanggapi tindakan-tindakan penghematan baru yang disetujui oleh pemerintah Yunani dengan Uni Eropa dan IMF untuk mengamankan bailout. Pasar meningkat tajam pada hari Selasa dalam sebuah reli, karena data China yang membantu meringankan kekhawatiran pertumbuhan global.

London FTSE ditutup naik 29,67 poin menjadi 5.803,13 pada hari Selasa, indeks DAX naik 119,65 poin ke 7.204,79 dan CAC40 Paris ditutup 56,97 poin di 3.864,58.

Bank-bank besar mengalami kenaikan, dengan BNP Paribas, Banco Santander dan UniCredit meningkat antara 2,2 dan 2,5 persen.

Di AS, saham tergelincir sedikit dari yang tertinggi pada sesi penutupan Selasa, namun masih ditutup lebih tinggi untuk peningkatan di titik tertinggi dalam hampir dua bulan, dipimpin oleh keuntungan di sektor energi dan membaiknya angka penjualan ritel AS.

Saham di Asia mixed pada hari Rabu karena data positif dari AS dan Cina offset oleh kekhawatiran bahwa siklus pengetatan moneter China bisa menggagalkan pertumbuhan.

Nilai euro mencapai rekor terendah terhadap franc Swiss atau berada di bawah 1,2000, melompat ke 1,2254 franc, level tertinggi setelah rilis data penjualan di AS yang lebih baik dari perkiraan dan tingkat inflasi di China. Mata uang tunggal juga menguat terhadap dolar, tapi digagalkan oleh perlawanan di sekitar $ 1,4500.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu akan mencakup angka CPI Mei untuk Perancis yang akan diumumkan pada 06:30 waktu London, diikuti oleh indeks harga rumah kuartal pertama untuk Spanyol pukul 8.00. Di Inggris, data pengangguran bulanan akan dirilis pukul 09:30 waktu setempat dan angka produksi industri Uni Eropa untuk bulan April akan keluar pukul 10.00. Rilis kuartal pertama perusahaan termasuk pernyataan oleh pengecer Inggris Sainsbury's, hasil kuartal pertama Spanyol Inditex dan angka penjualan Mei untuk pakaian peritel H & M.

Di Portugal, pembayaran utang dari sekitar 4,9 miliar euro dijadwalkan akan dibayarkan kepada pemegang obligasi pada hari Rabu. Presiden Perancis Nicholas Sarkozy akan mengadakan makan siang dengan presiden dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy menjelang pertemuan antara kepala negara Uni Eropa 23-24 Juni. Di London, menteri keuangan Inggris George Osborne akan membuat pidato tahunan Mansion House di London dan Merchant Bankers Dinner Corporation, di mana Gubernur Bank of England Mervyn King juga akan berbicara.

Inilah Saham Perbankan Pilihan Analis

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Saham sektor perbankan menjadi rekomendasi beberapa analis, terkait faktor fundamental domestik yang positif. Mana saja pilihan saham yang oke?

Analis pasar modal dari Citi Pacific, Hendri Effendi mengatakan, saham perbankan menarik karena kinerja keuangan kuartal dua 2011 yang dirilis pertengahan Juli ini, masih positif. “Dengan tingkat inflasi moderat, arah kebijakan moneter yang masih mempertahankan BI rate juga menjadi pendongkrak saham perbankan,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Beberapa saham yang direkomendasikan adalah Bank Agroniaga (AGRO), karena jangka pendek masih uptrend. Kemudian Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Jabar Banten (BJBR), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), “Investor bisa buy on weakness pada emiten-emiten ini,” katanya.

Senada dengan Yuganur Wijanarko, periset senior HD Capital. Menurutnya, sektor perbankan akan menjadi salah satu dari tiga sektor yang mengerek IHSG menembus level 4.000. Ia memilih sektor perbankan karena laju kenaikan suku bunga yang masih tertahan inflasi rendah. “Suku bunga tetap merupakan katalis positif dalam beberapa bulan ke depan,” ucapnya.

Selain itu, penguatan rupiah untuk antisipasi upgrade sovereign rating ke investment grade, akan menguntungkan posisi bank pemerintah yang mayoritas source funding dari obligasi RI. “Apalagi pasar optimistis laba dan pinjaman perbankan dapat tumbuh diatas 20% tahun ini,” katanya.

Beberapa pilihan saham berasal dari big cap bank pemerintah, salah satunya BBRI. Menurutnya, bisnis model solid dalam segmen micro lending dengan margin keuntungan tinggi dan pertumbuhan kredit di atas rata-rata, serta optimisme laba dan pertumbuhan kredit kuartal kedua 2011, merupakan katalis positif.

“Rekomendasi beli dengan target harga Rp6.450, sedangkan hingga akhir Juni harga BBRI dapat mencapai Rp6.700,” ujarnya.

Yuga juga merekomendasikan BMRI dan Bank Negara Indonesia (BBNI), dengan target harga hingga akhir Juni masing-masing di level Rp7.350 dan Rp4.000.

Seperti diketahui, BMRI menargetkan mengucurkan kredit untuk infrastruktur sebesar Rp10 triliun sepanjang 2011. Hingga kini, kredit yang sudah tersalurkan baru Rp3 triliun. Artinya kredit yang belum dikucurkan sekitar Rp7 triliun, karena kebanyakan debitur belum membutuhkan kredit tersebut.

Terkait hal ini, analis Etrading securities mengatakan, belum maksimalnya saluran kredit BMRI untuk sektor infrastruktur merupakan isu yang perlu dicermati terkait target pertumbuhan kinerja keuangan BMRI. Apalagi perseroan memiliki strategi yang menetapkan 10-12% saluran kreditnya ke sektor infrastruktur.

Lambatnya penyerapan kredit sektor infrastruktur tak lepas dari peran pemerintah dalam merealisasikan dan mendukung pembangunan infrastrukutur Indonesia melalui kebijakan ekonomi dan regulasi.

Padahal jika rencana pembangunan infrastrukutr terealisasi dengan baik, sektor infrastruktur akan menjadi sektor menjanjikan bagi perbankan untuk memberikan bantuan pendanaan.

Sebelumnya, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah juga merekomendasikan sektor perbankan, terkait sentimen inflasi yang terkendali dan stabilnya rupiah di level 8.500 per dolar AS. Untuk sektor ini, Cece menjagokan saham BBRI, BMRI dan Bank Central Asia (BBCA). “Sektor ini menarik karena karena porsi laba bersih kuartal pertama 2011 lebih baik dibandingkan sektor lain,” ujarnya. [mdr]

Newcrest Akan Jual Dua Tambang Emas

Medium
INILAH.COM, Melbourne - Produsen emas Australia Newcrest Mining Ltd pada Rabu (15/6) mengatakan akan menjual dua tambang di negara bagian Queensland ke perusahaan bersama (JV) sektor emas, yang akan dibentuk.

Sepertiga kepemilikan Newcrest di bursa saham ini adalah untuk perusahaan emas baru yang akan dibentuk dengan merger penambang junior, Catalpa Resources Ltd dan Conquest Mining Ltd.

Newcrest yang berbasis di Melbourne mengatakan, pihaknya setuju menjual tambang Mt. Rawdon-nya dan 70% sahamnya di tambang Cracow, serta mengeksplorasi usaha bersama dalam rencana penggabungan dengan perusahaan Catalpa dan Conquest.

Newcrest awalnya memiliki saham 38%, yang akan terdilusi menjadi 33%, setelah peningkatan ekuitas yang direncanakan oleh perusahaan baru. [ast]

Inilah tiga bluechips yang mendukung reli IHSG di sesi pertama!

Inilah tiga bluechips yang mendukung reli IHSG di sesi pertama!
JAKARTA. Selama sesi pertama perdagangan berlangsung, aksi beli investor terhadap beberapa saham bluechips kembali mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Data Bloomberg mencatat, tiga bluechips yang paling diminati dan menyumbang reli IHSG, yaitu Astra International Tbk (ASII) yang maju 2,79%, Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan reli 2,14%, dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang naik 1,59%.

Hingga sesi pagi berakhir, volume saham ASII yang telah ditransaksikan mencapai 2,29 juta saham. Tiga broker asing tercatat paling banyak mengoleksi saham ini. Ketiganya yaitu, Deutsche Securities Indonesia dengan pembelian senilai Rp 78,36 miliar, Macquarie Capital Securities Indonesia Rp 54,15 miliar, dan CIMB Securities Indonesia sejumlah Rp 36,04 miliar.

Volume BBCA yang diperdagangkan 3,23 juta saham. Bahana Securities menempati posisi teratas broker yang paling banyak membeli saham ini, yaitu mencapai Rp 9,73 miliar. Diikuti, Merrill Lynch Indonesia Rp dengan pembelian senilai 8,98 miliar, dan CIMB Securities Indonesia mencapai Rp 5,68 miliar.

Adapun, total saham BBRI yang ditransaksikan sejumlah 14,7 juta saham. Bahana Securities paling banyak memboyong saham ini, yaitu mencapai Rp 47,16 miliar. Di urutan kedua, Kim Eng Securities dengan pembelian senilai Rp 15,88 miliar, dan UBS Securities Indonesia sejumlah Rp 14,54 miliar.

Asing 'Net Buy', IHSG Sesi I Naik 0,7%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (15/6) sesi I ditutup menguat 29,45 poin atau 0,7% ke 3.802,72. Volume perdagangan 1,6 miliar saham senilai Rp1,6 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 132 saham naik, 63 saham turun dan 105 saham stagnan. Indeks JII naik 4,4 poin ke 523,73, indeks ISSI naik 0,7 poin ke 121,8 dan indeks LQ45 naik 6,7 poin ke 674,41. Penguatan didukung sektor industri dasar yang naik 24,6 poin ke 1.068,76 disusul sekor konsumsi naik 13,8 poin ke 1.141,12.

IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp244,08 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp522,6 miliar dan penjualan asing sebesar Rp278,6 miliar. Sejak pembukaan indeks terus menguat dengan level tertinggi di 3.807,02 dan level terendah di 23.773,36.

Menurut pengamat pasar modal, Desmond Wira, IHSG tidak terseret kenaikan GWM China. Sebab kenaikan GWM China justru memang diharapkan oleh kalangan investor karena inflasi di China sudah naik cukup tinggi 5,5% sampai bulan ini.

"Jadi efeknya tidak berpengaruh banyak ke market kita. Penguatan indeks karena faktor rebound teknikal dan pengaruh dari wall street yang positif," katanya kepada INILAH.COM.

Sementara bursa Asia melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,3% ke 22.408,33, indeks Nikkei naik 0,25 ke 9.567, indeks Shanghai turun 0,5% ke 2.716 dan indeks ASX turun Rp0,4% ke 4.564.

Saham yang menguat seperti saham MLBI naik Rp5.000 ke Rp367.000, MBAI naik Rp1.700 ke Rp26.000, ASII naik Rp1.600 ke Rp58.950, GGRM naik Rp800 ke Rp46.250, ASRM naik Rp450 ke Rp2.725, BYAn naik Rp400 ke Rp19.500, ITMG naik Rp400 ke Rp46.650, IMAS naik Rp250 ke Rp8.300, SMGR naik Rp250 ke Rp9.450, AMFG naik Rp200 ke Rp7.000.

Saham yang melemah antara lain HMSP turun Rp250 ke Rp28.000, SMAR turun Rp200 ke Rp6.800, TPIA turun Rp125 ke Rp3.800, ADRO turun Rp50 ke Rp2.375.

Sembilan sektor menghijau, IHSG reli 0,78% di sesi pagi

JAKARTA. Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut hingga sesi pertama berakhir. Siang ini, IHSG berhasil ditutup naik 0,78% ke 3.802,721.

Penguatan sembilan sektor menopang indeks. Adapun, sektor yang menguat paling kencang yaitu aneka industri dengan kenaikan 2,36%. Diikuti, sektor manufaktur yang naik 1,46%, dan sektor consumer goods dengan reli 1,22%. Enam sektor lainnya masing-masing menguat di bawah 1%. Sedangkan, satu-satunya sektor yang masih tertekan, yaitu sektor perkebunan yang jatuh 0,22%.

Sejumlah 124 saham berhasil melaju. Sementara, 58 saham masih berada di zona merah, dan 100 saham lainnya masih stagnan.

Transaksi di sesi pagi melibatkan 1,653 miliar saham, dengan nilai transaksi sekitar Rp 1,591 triliun.

Di jajaran top gainers bertengger saham Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) yang melejit 19,78% ke Rp 2.725. Diikuti, Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) yang reli 18,60% ke Rp 255, dan Trimegah Securities Tbk (TRIM) yang naik 10,87% ke Rp 102.

Sementara, saham yang menempati top losers, diantaranya, Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) yang tumbang 11,84% ke Rp 335. Lalu, Equity Development Investment Tbk (GSMF) yang jatuh 10,59% ke Rp 76, dan Suparma Tbk (SPMA) yang turun 7,69% ke Rp 240.

Sesi II, Pilih Saham yang Sudah Tembus Resistance

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham yang sudah menembus level resistance-nya dan berpeluang melanjutkan penguatan, bisa jadi pilihan.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat terbatas. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.790 dan resistance 3.810,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (15/6).

Penguatan indeks hari ini menurutnya, dipicu oleh posisi penutupan dari Indeks Dow Jones Industrial (DJI) yang sebenarnya signalnya positif. “Akan tetapi, indeks-indeks dari bursa di kawasan Asia hari ini terlihat kurang bertenaga,” ujarnya.

Kondisi itu, imbuh Tommy, sebagai reaksi atas kebijakan The People's Bank of China (PBoC) yang menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) ke level 21,5% yang efektif pada 20 Juni 2011. “Karena itu, bursa Asia bergerak hati-hati,” paparnya.

Sementara itu, lanjutnya, secara teknikal, IHSG kemarin memberikan signal yang sudah bagus, karena bisa ditutup di atas resistance3.770. “Tapi melihat regional yang gak ke mana-mana seperti itu, IHSG hari ini sepertinya lebih cenderung untuk bergerak datar (flat) cenderung naik pada kisaran support-resistance tadi,” ucapnya.

Karena itu, lanjut Tommy, kalau IHSG masih turun, berarti pelaku pasar masih diberi kesempatan untuk beli atau akumulasi pada harga yang lebih murah. “Posisi beli memang masih saya sarankan, meski kalau melihat posisi dari regional, posisi beli sepertinya tidak bisa dilakukan dengan agresif,” ungkapnya.

Sebab, dia yakin indeks saham domestik masih bisa mencetak rekor baru bulan ini setelah sebelumnya mencapai rekor 3.872. Hanya saja, rekor tersebut akan terbatas pada level 3.900-3.975. “Saya tidak terlalu optimistisIHSG bisa menembus 4.000. Tapi, jelas, indeks akan naik dulu,” imbuhnya.

Saham-saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah PT Astra Internasional (ASII) dan PT Gudang Garam (GGRM)yang saat ini sudah terkena level resistance-nya sehingga ada ancaman koreksi. Sedangkan penguatan saham-saham di sektor perbankan akan terbatas karena koreksi sebelumnya juga tidak signifikan. “Kenaikan saham-saham hari ini hanya teknikal rebound setelah koreksi kemarin,” timpalnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham yang sudah menembus level resistance-nya sehingga berpeluang melanjutkan penguatan. Saham-saham pilihannya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Timah (TINS), PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT London Sumatera Indonesia (LSIP). “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut. Posisinya sangat menarik saat ini,” imbuh Tommy.[ast]

DSSA Beli Obligasi Konversi MKB Senilai Rp3 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membeli obligasi konversi tambahan senilai Rp3 miliar yang diterbitkan PT Mitra Kurnia Bartim (MKB) yang bergerak di usaha pertambangan barubara.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (15/6). Pembelian dilakukan oleh salah satu anak usaha perseroan yaitu PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BEKS) dengan kepemilikan mencapai 99,9%.

Pembelian obligasi ini dilakukan sebagai langkah strategis perluasan areal pertambangan batubara di wilayah Kalimantan Tengah. Perseroan berharap langkah ini dapat memberikan nilai tambah di masa depan. Sumber daya yang digunakan berasal dari fasilitas pinjaman yang diberikan perseroan kepada anak usaha tersebut.

Perjanjian obligasi ini bersifat mandatory artinya BEKS sebagai pemegang obligasi berhak meminta obligasi MKB dikonversi sebagai saham sebelum jatuh tempo. Atau meminta pembayaran kembali seluruh nilai obligasi MKB pada tanggal jatuh tempo. BEKS berhak menjual atau mengalihkan semua atau sebagian obligasinya ke pihak ketiga.