Kamis, 16 Juni 2011

Harga tender offer ANTA Rp 300 per saham

JAKARTA. PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (ANTA) bakal undur diri dari lantai bursa alias delisting, pada 20 Agustus 2011. Sebelum niat tersebut terlaksana, induk usaha ANTA, PT Trans Lifestyle akan melakukan penawaran tender (tender offer) untuk membeli saham publik seharga Rp 300 per saham.

"Kami sudah dapat persetujuan dari pemegang saham independen dalam RUPS Luar Biasa, hari ini," ujar Presiden Direktur ANTA Raymond R Setokusumo, usai RUPSLB Kamis, (16/6).

Menurut rencana, periode penawaran tender berlangsung pada 6 Juli 2011 - 5 Agustus 2011. Adapun pembayaran dilakukan pada 10 Agustus.

Harga tender offer yang ditetapkan lebih tinggi dari harga valuasi dari tim penilai independen, yaitu Rp 218 per saham.

ANTA memutuskan untuk delisting lantaran rendahnya likuiditas transaksi di pasar modal. Alhasil, perusahaan jasa pariwisata yang bernaung di bawah Para Group ini tidak terlalu memanfaatkan dana yang bisa dihimpun dari pasar modal. Raymond mencatat, dalam sebulan rata-rata frekuensi transaksi ANTA hanya 14x.

Selain itu, alasan lain yang menyebabkan ANTA delisting adalah melihat tren di pasar modal saat ini. "Banyak perubahan. Bisnis kita kalau dibandingkan sektor-sektor pertambangan kalah. Mereka (industri pertambangan) sedang menjadi kesayangan di pasar modal," beber Raymond.

Kondisi pasar tidak menentu, TPIA tunda pelaksanaan right issue

Kondisi pasar tidak menentu, TPIA tunda pelaksanaan right issue
JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) memutuskan untuk menunda pelaksanaan penerbitan saham baru (right issue) melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I).

Pasalnya, perusahaan petrokimia ini menilai kondisi pasar saat ini tidak menentu. Namun, Direktur TPIA Suryandi dalam keterbukaan informasi menyebut akan terus mempertimbangkan kesempatan yang tepat untuk masuk ke pasar modal.

Suryandi juga bilang, kalau perusahaan masih memiliki ketersediaan dana sebesar US$ 126 juta per 31 Maret 2011. "Dengan posisi keuangan yang kuat dan perkiraan arus kas dari kegiatan operasional, kami yakin bisa membiayai sendiri belanja modal, termasuk pembangunan pabrik estraksi baru untuk butadine dan butene-1," tuturnya.

Selain itu, menurutnya perseroan juga memiliki beragam pilihan pendanaan untuk mencapai pertumbuhan. Kata Suryandi, perusahaan juga akan terus fokus meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas penawaran produk, sehingga terus memperoleh marjin dari sektor hilir.

Sebelumnya, TPIA berencana menggelar right issue dengan menerbitkan minimal 20% saham baru. Perseroan akan menggunakan 90% dana hasil rights issue ini untuk memperkuat pendanaan berbagai proyeknya.

IFEF 2011, gerbang kebebasan finansial bagi masyarakat Indonesia

JAKARTA. Kondisi perekonomian Indonesia semakin membaik dari tahun ke tahun. Di saat yang sama, tingkat inflasi juga tetap terkendali. Lembaga internasional mengakui kemajuan ekonomi Indonesia dalam wujud peringkat (rating) yang mereka berikan. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings telah menaikkan prospek (outlook) peringkat Indonesia dari BB+ stable menjadi BB+ positive.

S&P juga menaikkan rating Indonesia dari BB menjadi BB+. Artinya, dalam 12 bulan mendatang, peringkat Indonesia memiliki peluang besar untuk naik menjadi BBB- atau layak investasi (investment grade).

Semua kondisi tersebut akan membawa dampak positif bagi industri finansial dan pasar modal di Tanah Air. Artinya, industri finansial memberikan peluang yang sangat besar bagi semua lapisan masyarakat. Sayangnya, selama ini, jumlah masyarakat yang telah bersentuhan dengan perbankan maupun pasar modal masih sedikit.

Karena itu, PT Grahanusa Mediatama, penerbit Media Bisnis dan Investasi KONTAN dan PT Debindo Mitra Dyantama, dengan didukung oleh iB Perbankan Syariah, menggelar Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2011. Acara ini akan diselenggarakan di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC), pada tanggal 17 Juni hingga 19 Juni 2011.

IFEF 2011 merupakan event finansial pertama dan terbesar di Tanah Air yang menyajikan wahana promosi dan edukasi bagi seluruh perusahaan penyedia produk dan jasa keuangan. IFEF 2011 menggabungkan konsep pameran, seminar, serta workshop finansial dan investasi dalam satu rangkaian acara besar.

IFEF 2011 mengangkat tema “Road to financial freedom”. Artinya, IFEF yang digelar tahun ini akan memberikan petunjuk dan solusi menyeluruh bagi masyarakat untuk merancang pengelolaan keuangan maupun strategi investasi mereka demi tercapainya kebebasan finansial (financial freedom).

Sebagai langkah awal, KONTAN dan Debindo menyediakan layanan pemeriksaan kondisi keuangan (financial diagnosis) dan konsultasi perencana keuangan (financial clinic) gratis kepada 900 pengunjung pertama IFEF 2011 setiap harinya. Sejumlah perencanaan keuangan (financial planner) turut mendukung financial clinic ini. Di antaranya adalah Safir Senduk & Partner, Ligwina Hananto, Mike Rini, Freddy Pieloor, Eko Endarto, Prita Ghozie, dan masih banyak lagi.

Setelah mengetahui kondisi keuangan pribadi/keluarga melalui kegiatan financial diagnosis dan financial clinic, para pengunjung ¬¬bisa membekali diri dengan mengikuti berbagai workshop maupun seminar keuangan dan investasi yang digelar di panggung terbuka (open stage) maupun kelas-kelas khusus.

Tim KONTAN telah merancang belasan topik seminar maupun workshop dalam IFEF 2011. Di antaranya adalah A-Z Investasi Saham, A-Z Investasi Reksadana, Seluk-beluk Investasi Syariah, Kebun Emas, Investasi Properti, Kiat Memilih dan Menghitung Kebutuhan Asuransi, Mempersiapkan Dana Pendidikan, Mempersiapkan Pensiun, Terapi Keuangan, Menjawab Mitos-mitos Asuransi, dll.

Selain para perencana keuangan, beberapa pakar dan analis ternama turut menjadi pengajar dalam workshop dan seminar IFEF 2011. Eko P. Pratomo (BNP Paribas), Parto Kawito dan Edbert Suryajaya (PT Infovesta Utama), Irwan Ariston Napitupulu (Pengajar CWM), Budi Frensidy (Dosen UI), M. Alfatih (Samuel Sekuritas), Rully Kustandar , Risza Bambang, M. Andoko, dan Ahmad Gozali adalah contoh nama-nama pembicara yang siap membagikan ilmu investasi dan perencanaan keuangan bagi para pengunjung IFEF 2011.

Para pengunjung juga bisa langsung “berburu” produk-produk finansial dan investasi di puluhan gerai (booth) perusahaan yang menjadi peserta pameran IFEF 2011. Peserta pameran ini mencakup perusahaan penyelenggara bursa, bank, perusahaan sekuritas, pialang bursa berjangka, manajer investasi, firma perencanaan keuangan, perusahaan asuransi, perusahaan-perusahaan lain penyedia jasa pendukung industri keuangan dan pasar modal, serta perusahaan properti.

Contoh beberapa perusahaan/institusi yang menjadi peserta pameran IFEF 2011 adalah: iB Syariah, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), Jakarta Future Exchange (JFX), Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Bank Rakyat Indonesia (BRI), HSBC, Phillip Securities Indonesia dan Phillip Futures, CIMB Securities Indonesia, Panin Sekuritas, BNI Securities, Indo Premier Securities, Sinarmas Sekuritas, Millenium Penata Futures, dan Valbury Asia Futures.

Ada pula Schroders Investment Management Indonesia, Manulife Asset Management Indonesia, Danareksa Investment Management, BNP Paribas Investment Partner, Samuel Aset Manajemen, PNM Investment Management, Asuransi Jasa Indonesia, Garda Oto, Asuransi Cigna, Bogor Nirwana Residence, Apartemen Verde, dan masih banyak lagi (lihat lampiran peserta pameran).
Melihat dukungan yang sangat besar dari para pelaku di industri keuangan dan pasar modal, KONTAN dan Debindo optimistis, IFEF 2011 akan memikat banyak pengunjung.

"Kami menargetkan jumlah pengunjung 5.000 orang per hari," kata Diana Eka Puspitasari, Ketua Penyelenggara IFEF 2011. Jadi, total target pengunjung tiga hari pameran ini sebanyak 15.000. Harga tiket masuk ekspo ini adalah sebesar Rp 50.000 per orang.

Penjualan meningkat, laba bersih MASA tumbuh 20% di akhir Maret 2011

Penjualan meningkat, laba bersih MASA tumbuh 20% di akhir Maret 2011
JAKARTA. Selama tiga bulan pertama di tahun ini, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mencetak laba bersih senilai Rp 66 miliar. Jumlah tersebut naik 20% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 55 miliar.

Pertumbuhan laba ditopang naiknya penjualan bersih perusahaan di kuartal satu tahun ini, yaitu sebesar 26% menjadi Rp 657 miliar.

Meningkatnya penjualan bersih berdampak terhadap bertumbuhnya laba kotor MASA menjadi Rp 131 miliar. Jumlah ini tumbuh 9% dibanding kuartal pertama 2010 yang sejumlah Rp 120 miliar. Maka, MASA pun berhasil meraup pertumbuhan laba bersih hingga 20% di akhir Maret 2011.

Keterbukaan informasi MASA menyebutkan, selama triwulan pertama 2011, MASA memproduksi 1,5 juta unit ban mobil (passanger car radial), dan 1 juta unit ban motor ( motorcycle). Adapun, volume penjualan masing-masing 1,6 juta unit ban mobil, dan 800.000 unit ban motor.

Distribusi penjualan ban selama kuartal awal tahun ini, yaitu 24% ke Asia Pasifik, 18% didistribusikan ke Amerika Serikat, Eropa 12%, Timur Tengah 11%, sementara 8% ke Afrika, dan 27% lagi untuk pasar domestik.

Adapun, saat ini, proyek pengembangan kapasitas produksi ban sudah memasuki tahap akhir penyelesaian. "Direncanakan selesai dan dapat dioperasikan secara maksimal pada akhir tahun ini," tutur Manajemen MASA dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini.

Nanttinya, produksi ban mobil perseroan akan naik dari semula 17.500 unit sehari menjadi 28.500 unit sehari. Sementara, produksi ban motor bertambah dari saat ini 8.000 unit per hari, menjadi 16.000 unit sehari.

Medco Tajak Sumur South Sebuku-2 17 Juni 2011

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Menyusul keberhasilan penemuan gas pada sumur eksplorasi South Sebuku 1 (SS-1), yang terletak di Blok Bengara I PSC, Kalimantan Timur, PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Medco E&P Bengara (bersamaan disebut MedcoEnergi), dan mitranya, Salamander Energy (Bengara) Ltd (Salamander), mengumumkan bahwa sumur kajian South Sebuku-2 (SS-2) telah ditajak pada 17 Juni 2011.

Sumur kajian SS-2 yang terletak sejauh 2,8 kilometer barat daya dari sumur kajian SS-1, akan menargetkan batupasir dengan kandungan gas di formasi Tabul, Meliat dan Naintupo dan dibor dengan total kedalaman vertikal dari permukaan laut sekitar 1.370 meter menggunakan anjungan darat HPS- 1 serta diperkirakan akan memakan waktu sekitar 30 hari untuk menyelesaikannya.

Sebelumnya pada tanggal 13 Agustus 2009, telah diumumkan bahwa sumur SS-1 telah dibor dengan total kedalaman 1.533 meter dari permukaan laut dan menemukan beberapa batupasir dengan kandungan gas di dalam formasi Tabul dan Meliat. Drill Stem Test (DST's) telah dilakukan di dua zona kandungan gas dengan aliran pada tingkat agregat 12,6 MMscfd. Sebuah survei formasi Modular Dynamic Tester (MDT) yang telah dilakukan mengidentifikasi adanya tiga zona gas dalam formasi Tabul, dan sebuah DST di salah satu zona tersebut dengan kedalaman 575 meter dari permukaan laut mengalirkan 8,7 MMscfd. Pada formasi Meliat yang lebih dalam, zona tunggal pada kedalaman 1.250 meter dari permukaan laut juga diuji dan mengalirkan 3,9 MMscfd.

Bila penilaian memberikan hasil baik, MedcoEnergi bersama dengan mitranya, Salamander, akan melakukan penelaahan untuk mengkombinasikan keberhasilan penemuan di lapangan South Sebuku dengan lapangan gas South Sembakung (Blok Simenggaris PSC), keduanya dioperasikan oleh MedcoEnergi, dalam rangka memenuhi kebutuhan energi pertambangan dan kegiatan industri setempat. MedcoEnergi memiliki hak partisipasi sebesar 58,33%, sedangkan saat ini Salamander memiliki hak partisipasi sebesar 41,67% di Blok Bengara I PSC.

Lukman Mahfoedz, Presiden Direktur MedcoEnergi, menyatakan optimistis bahwa SS-2 akan mengikuti keberhasilan eksplorasi SS-1 di tahun 2009. "Tim eksplorasi kami telah bekerja secara ekstensif untuk memberi nilai lebih bagi program eksplorasi domestik dalam rangka mendukung kebijakan nasional dalam memonetisasi gas."

Potensi Default Yunani Bakal Jatuhkan Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Indeks futures saham AS menunjukkan Wall Street Kamis (16/6) akan dibuka melemah, masih dipicu kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani yang akan semakin memburuk.

Mengutip CNBC.com, Setelah protes kekerasan di Athena pada Rabu, Perdana Menteri Yunani George Papandreou mengatakan akan merombak kabinetnya dan akan mencari suara kepercayaan di parlemen. Bursa Asia ditutup melemah dan euro jatuh ke level terendah baru terhadap franc Swiss.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran mingguan akan keluar pukul 8:30 am waktu New York. Data perumahan Mei akan keluar pada saat yang sama, serta data defisit current account untuk kuartal pertama.

Survei Philadelphia Fed akan keluar pada pukul 10 pagi waktu New York dan pada 10:30 EIA akan merilis laporan mingguan pasokan gas alam.

Untuk laporan laba, produsen makanan Smithfield Foods mencatat laba per saham $ 0,85 pada kuartal keempat, mengalahkan perkiraan jajak pendapat Reuters $ 0,82.

Untuk berita perbankan, Citigroup mengatakan serangan hacker telah mencuri data 360.000 nasabah kartu kredit, sekitar dua kali dari perkiraan awal.

Market Cemaskan 'Downgrade' Bank Besar Perancis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah dan indeks saham lokal kompak melemah tajam seiring rontoknya bursa global. Selain faktor Yunani, pasar mencemaskan ancaman Moody’s yang akan men-downgrade bank-bank besar Perancis.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, nilai tukar rupiah hari ini tergerus oleh pelemahan tajam mata uang utama terhadap dolar AS terutama euro dan poundsterling. Kondisi itu dipicu oleh krisis utang Yunani yang tak kunjung menemui penyelesaian.

Menurutnya, para Menteri Keuangan Uni Eropa belum sepakat untuk melibatkan pihak swasta dalam pembelian obligasi untuk merestrukturisasi utang Yunani sebagaimana diusulkan Jerman. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 8.597 dan terkuatnya 8.555 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (16/6).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (16/6) ditutup melemah tajam 40 poin (0,46%) ke level 8.583/8.593 per dolar AS dari posisi kemarin 8.543/8.553.

Daru memaparkan, telah terjadi perdebatan keras antara Menteri Keuangan Jerman dengan pimpinan European Central Bank (ECB). Hasil terakhir, penyelesaikan utang Yunani mengalami kebuntuan. "Itulah yang menyebabkan mata uang poundsterling dan euro melemah tajam sehingga menyeret mata uang Asia termasuk rupiah ke zona negatif," ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, kawasan Eropa juga diperburuk dengan Lembaga Pemeringkat Internasional Moody's Rating yang memberikan warning terhadap penurunan peringkat pada bank-bank besar Perancis. "Pasar melihat, masalah pada bank besar perancis akan berpengaruh negatif pada sektor finansial dunia. Sebab, Perancis merupakan negara penting dalam G7," ungkapnya.

Karena itu, imbuh Daru, sentimen negatif bukan hanya melanda pasar uang, bursa saham pun dilanda aksi jual terutama pada saham-saham perbankan dan finansial. Semua itu, juga memperparah keadaan, setelah China, pada Selasa (14/6) menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) untuk keenam kalinya 2011 ini sebesar 50 basis poin ke level 21,5%. "Kebijakan ini efektif pada 20 Juni 2011," paparnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4118 bahkan sempat mencapai level terkuatnya US$1,4088 dari posisi sebelumnya US$1,4166. "Dolar AS menguat sangat tajam jika dibandingkan level terkuat euro kemarin US$1,4454 per euro," imbuhnya.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 53,78 poin (1,42%) ke level 3.740,471 dipicu oleh indeks Dow Jones Industrial (DJI) yang memberikan false signal. Setelah kemarin ditutup dengan signal positif, Dow semalam kembali terkoreksi cukup dalam dan ditutup di bawah 12.000. “Tapi, posisi penutupan masih di atas level terendah dua hari lalu di 11.883,” ujarnya.

Bursa regional, lanjut Willy, masih diselimuti sentimen negatif perlambatan ekonomi global dan krisis utang di Yunani. “Apalagi, setelah Yunani mengalami kerusuhan akibat demonstrasi yang menentang kebijakan pemerintah,” paparnya.

Tapi, Willy menggarisbawahi, bursa Indonesia tidak memiliki masalah dari sisi fundamental ekonomi. Bahkan, Indonesia akan menjadi 6 negara yang menjadi kekuatan baru pada 2025 menurut Bank Dunia. “Namun, bursa Indonesia tidak bisa bergerak sendiri, sehingga hari ini mengalami tekanan jual seiring yang terjadi di bursa regional Asia dan global,” paparnya.

Karena itu, tandas Willy, selama indeks saham domestik tidak tembus level 3.700 ke bawah, belum menunjukkan tanda-tanda yang bahaya. “Selama masih berada di atas level tersebut, merupakan koreksi normal bukan crash,” tandasnya. [mdr]

Tekan Defisit, HSJI Kuasi Reorganisasi 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (HSJI) memutuskan melakukan kuasi reorganisasi di 2011.

Hal ini dilakukan perseroan untuk mengurangi defisit saldo rugi sebesar Rp264 miliar. Demikian diungkapkan Direktur Keuangan HSJI, M Nurdin, di Hotel Sahid Jakarta Kamis (16/5). “Karena defisit saldo ini maka kita lakukan kuasi,” tukas dia.

Nurdin menjelaskan, terjadinya defisit saldo ini dikarenakan perseroan mendapat pinjaman dari luar pada tahun 1994-1995. Di mana, pada saat itu sedang terjadi gejolak kurs, sehingga pihak perseroan mengalami rugi yang cukup besar.

“Rugi saldo itu akan terus berlangsung dari tahun ke tahun, karena perusahan bisa profit kita lakukan kuasi. Bisa profit, tapi menunggu profit itu masih lama, makanya pada tahun depan tidak bisa bayar dividen,” ujar dia.

Pada 2011 perseroan menargetkan dapat memperoleh capex senilai Rp100 miliar, baik dari dana internal perusahan maupun luar. Rencananya dana tersebut akan digunakan perseroan untuk merenovasi kamar yang saat ini sudah beroperasi berjumlah 450 kamar, sehingga diaharapkan pada 2012 nanti semua kamar bisa berjumlah 670. [cms]

Anta Express Tour akan 'Go Private'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Anta Express Tour and Travel Service Tbk (ANTA) menyetujui rencana delisting saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perubahan status menjadi perusahaan tertutup.

Direktur Utama PT Anta Express Tour and Travel Service Tbk, Raymond Rianto Setokusumo mengatakan, alasan perseroan go private karena frekuensi dan likuiditas perdagangan saham rendah. Frekuensi perdagangan saham hanya sekitar 14 kali pada Mei 2011. Jumlah pemegang saham pun minim sekitar 7,78%. "Hasil RUPSLB kita sudah kuorum dan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk delisting," ujar Raymond di Jakarta, Kamis (16/6).

Lebih lanjut Raymond mengatakan, setelah RUPSLB yang dilakukan perseroan akan menyampaikan hasilnya pada Jumat (17/6). Perseroan akan melakukan penawaran tender pada 6 Juli hingga 5 Agustus 2011. Pembayaran hasil penawaran tender pada 10 Agustus 2011. "Apabila proses berjalan lancar maka kita akan delisting pada 20 Agustus," tambah Raymond.

PT Trans Lifestyle akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham di publik dengan harga Rp300 per saham. Jumlah saham di publik sebesar 123.500.000 lembar saham. PT Translifestyle merupakan pemegangan saham utama dengan kepemilikan sebesar 78,33%.

Dalam kesempatan sama, Perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ANTA yang menyetujui laporan keuangan dan tahunan tahun buku 2010. Perseroan belum dapat membagikan dividen 2010 meski mencatat laba bersih 2010 sebesar Rp11,17 miliar.

ECB-Jerman Silang Pendapat, Rupiah Rontok

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (16/6) ditutup melemah tajam 40 poin (0,46%) ke level 8.583/8.593 per dolar AS dari posisi kemarin 8.543/8.553.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, nilai tukar rupiah hari ini tergerus oleh pelemahan tajam mata uang utama terhadap dolar AS terutama euro dan pounsterling. Kondisi itu dipicu oleh krisis utang Yunani yang tak kunjung menemui penyelesaian.

Menurutnya, para Menteri Keuangan Uni Eropa belum sepakat untuk melibatkan pihak swasta dalam pembelian obligasi untuk merestrukturiasi utang Yunani sebagaimana diusulkan Jerman. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 8.597 dan terkuatnya 8.555 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (16/6).

Daru memaparkan, telah terjadi perdebatan keras antara Menteri Keuangan Jerman dengan pimpinan European Central Bank (ECB). Hasil terakhir, penyelesaikan utang Yunani mengalami kebuntuan. "Itulah yang menyebabkan mata uang poindsterling dan euro melemah tajam sehingga menyeret mata uang Asia termasuk rupiah ke zona negatif," ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, kawasan Eropa juga diperburuk dengan Lembaga Pemeringkat Internasional Moody's Rating yang memberikan warning terhadap penurunan peringkat pada bank-bank besar Perancis. "Pasar melihat, masalah pada bank besar perancis akan berpengaruh negatif pada sektor finansial dunia. Sebab, Perancis merupakan negara penting dalam G7," ungkapnya.

Karena itu, imbuh Daru, sentimen negatif bukan hanya melanda pasar uang, bursa saham pun dilanda aksi jual terutama pada saham-saham perbankan dan finansial.

Semua itu, juga memperparah keadaan, setelah China, pada Selasa (14/6) menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) untuk keenam kalinya 2011 ini sebesar 50 basis poin ke level 21,5%. "Kebijakan ini efektif pada 20 Juni 2011," paparnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4118 bahkan sempat mencapai level terkuatnya US$1,4088 dari posisi sebelumnya US$1,4166. "Dolar AS menguat sangat tajam jika dibandingkan level terkuat euro kemarin US$1,4454 per euro," imbuhnya.

Saham BUMI Teraktif Diperdagangkan Kamis (16/6)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Bumi Resources Tbk (BUMI) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 4.133 kali senilai Rp448,08 miliar dengan volume 142,2 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (16/6). IHSG ditutup turun hingga 53,7 poin atau 1,4% ke 3.740,47. Volume perdagangan mencapai 5,3 miliar saham senilai Rp4,1 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp170,6 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,3 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,1 triliun.

Urutan kedua saham ELTY dengan transaksi sebanyak 2.901 kali senilai Rp59,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 412,9 juta saham. Urutan ketiga saham BHIT dengan transaksi sebanyak 2.633 kali senilai Rp19,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 95,02 juta saham. Urutan keempat saham BMRI dengan transaksi sebanyak 2.615 kali senilai Rp270,05 miliar dengan volume perdagangan mencapai 39,9 juta saham.

Urutan kelima saham DEWA dengan transaksi sebanyak 2.383 kali senilai Rp49,03 miliar dengan volume perdagangan mencapai 488,9 juta saham. Urutan keenam saham BORN dengan transaksi sebanyak 2.350 kali senilai Rp83,03 miliar dengan volume perdagangan mencapai 56,2 juta saham. Urutan ketujuh saham ENRG dengan transaksi sebanyak 2.168 kali senilai Rp82,2 miliar dengan volume perdagangan mencapai 435,9 juta saham.

Urutan kedelapan saham EKAD dengan transaksi sebanyak 13,5 kali senilai Rp13,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 24,1 juta saham. Urutan kesembilan saham BNBR dengan transaksi sebanyak 1.786 kali senilai Rp40,01 miliar dengan volume perdagangan mencapai 577,2 juta saham. Urutan kesepuluh saham BBRI dengan transaksi sebanyak 1.649 kali senilai Rp191,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 30,7 juta saham.

Inilah 10 Top Foreign Sell Saham Kamis (16/6)

INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing hari ini mengimbangi anjloknya IHSG yang melemah 1,41% ke level 3.740,47.

Investor asing tercatat membeli 427,34 juta saham senilai Rp1,14 triliun. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan hari ini adalah ENRG menduduki posisi teratas yang dibeli sebanyak 31,21 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dibeli asing adalah BHIT sebanyak 20,55 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham DEWA yang dibeli asing sebanyak 14,85 juta saham, diikuti BRAU sebanyak 9,32 juta saham, SIMP 8,57 juta saham, BBCA 6,78 juta saham, LPKR 6,19 juta saham, CTRA 5,45 juta saham, SMGR 5,37 juta saham dan BBTN 4,84 juta saham.

Waspada! Gelembung Harga Properti Ada Tanda-tanda Membesar

Jakarta - Kenaikan harga properti selama 6 bulan terakhir 2011 diluar dari ekspektasi berbagai pihak. Kenaikan harga yang bisa melambung sampai 30% ini diduga karena tingginya minat investor membenamkan investasi di sektor ini.

CEO Leads Property Hendra Hartono mengatakan jika tren kenaikan ini terus berlanjut dikhawatirkan harga properti bisa tak terkendali. Dampaknya, para pembeli non investor atau konsumen rill justru yang terkena imbasnya karena harga properti kian tak terjangkau.

Hendra mengatakan selama ini investor umumnya telah memiliki unit properti lebih dari satu unit. Investor hanya mengejar gain tanpa menempati properti yang dia miliki. Disisi lain konsumen riil yang sangat butuh justru makin sulit menjangkau harga rumah yang terus menggelembung.

"Kalau kenaikan sampai terus 30%, apakah semua orang mampu membeli kalau semua naik, nanti nggak kebeli lagi," katanya saat dihubungi detikFinance, Kamis (16/6/2011).

Ia mencontohkan, di segmen residensial atau hunian ada tren harga rumah semakin tinggi khususnya untuk segmen menengah ke bawah. Jika dibiarkan maka ukuran rumah akan terus mengecil untuk mengejar keterjangkauaan pasar.

"Yang menjadi pertanyaan apakah ini betul-betul riil user atau pemakai, lama-lama harga properti bisa tak terjangkau," katanya.

Hendra mengharapkan peran pemerintah untuk bisa mengontrol kenaikan harga properti khususnya rumah. Hal ini penting karena pembeli pengguna atau non investor bisa menjangkau harga rumah.

"Kalau naik terus pemerintah tak mengambi bagian, ada yang punya rumah sampai 5, tapi yang betul-betul buruh rumah tak bisa beli," ujarnya.

Ketua Umum Real Estate Indonesia Setyo Maharso mengakui selama 2011 ini harga properti menunjukan tren kenaikan. Hal itu disebabkan karena tingginya permintaan.

Sementara berkurangnya pasokan rusunami membuat permintaan properti terutama hunian lain diluar rusunami kian tinggi. Hal ini lah yang membuat harga properti kian melaju mengikuti pasar.

Mengenai adanya kekhawatiran jika para konsumen pengguna yang memiliki modal pas-pasan tak mampu mengikuti kenaikan harga rumah, Setyo menjamin pihaknya telah menyiapkan hunian untuk rumah sederhana di 2011 sebanyak 120.000 unit rumah.

"Kenaikan ini karena hukum pasar dan daya beli," katanya.

Setyo juga mengakui para pembeli investor umumnya banyak membeli dengan cara tunai atau cash. Selama 2011 ini tren pembelian properti secara tunai menunjukan tren bertambah meski secara umum porsi pembelian KPR/KTA masih berkisar 60-70% dan sisanya secara tunai 30-40%.

(hen/qom)

Jaminkan Aset, Energi Mega Refinancing Utang US$ 200 Juta

Headline
Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) segera menjaminkan seluruh atau sebagian aset perseroan dan atau anak usaha, sebagai upaya refinancing sisa utang US$ 200 juta dari Credit Suisse (CS).

Penjaminan aset tersebut telah mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang saham dalam RUPSLB di Aston Rasuna, Kuningan, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Menurut Presiden Direktur, Imam P Agustino, percepatan pembayaran utang Credit Suisee US$ 200 juta tidak diatur dalam kluasul perjanjian. Utang ini sendiri baru jatuh tempo pada September 2013.

Namun, jika terdapat opsi pendanaan alternatif yang menawarkan tingkat bunga lebih rendah, tentu Imam akan melakukan pelunasan atas sisa utang tersebut. "Untuk itu, penjaminan aset ini sebagai antisipasi awal atau persiapan apabila ada financing atau refinancing dengan beban yang lebih rendah dan term yang lebih baik," kata Imam.

Kinerja perseroan, lanjutnya, terus bertumbuh sehingga beban utang yang ada tidak menghambat ekspansi dan optimalisasi produksi ENRG hingga dua tahun mendatang.

"Kami belum tentukan pilihan, tapi performance kami sudah lebih baik sejak 2009 hingga triwulan I-2011 ini," paparnya. Penjaminan aset juga bisa menjadi bagian dari penggalangan dana baru untuk ekspansi lapangan minyak.

Total pinjaman perseroan memang telah berkurang menjadi US$ 200 juta, dari sebelumnya US$ 450 juta. Dengan demikian, rasio utang terhadap ekuitas menurun 0,6 kali.

Ia menambahkan, utang dari CS sendiri telah mengikutsertakan sebagian aset ENRG, yakni 50% blok Kangean dan blok Malaka milik perseroan, serta seluruh aset anak usaha, PT Tunas Harapan Perkasa.

Untuk seluruh aset yang dijaminkan dalam agenda RUPSLB ini, Imam tidak mengetahui pasti. "Ada valuasi tersendiri. Nilainya jauh lebih besar US$ 200 juta, itu kan sebagian. Ini seluruhnya. Penjaminan aset untung utang CS kurang dari 40% dari total aset," tegasnya.

Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal US$ 189 juta, juga belanja operasi US$ 157 juta. Hingga Juni 2011, sudah teralisasi 45% atau US$ 85 juta.

"Sampai Juni sudah terpakai 45%, dan semuanya untuk pengembangan. Untuk akuisisi lapangan, saat ini belum diputuskan. Tergantung nanti nilai akuisisi. Biaya capex diluar biaya akuisisi," tegas Imam.

Ia menegaskan, perseroan terus menggali cadangan menjadi produksi komersial guna memenuhi profil produksi pertumbuhan perusahaan dalam 18 bulan ke depan. "Kita jaga volume produksi 40 ribu barel dengan produksi maksimal 50 ribu barel," tegasnya.

(wep/ang)

Antisipasi refinancing, ENRG jaminkan tiga asetnya

Headline
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan menjaminkan tiga asetnya untuk mengantisipasi jika perseroan perlu melakukan pendanaan (financing) maupun pendanaan ulang (refinancing).

Ketiga aset tersebut adalah di blok Malaka dimana kepemilikan ENRG sebesar 61%, blok Kangenan dengan porsi kepemilikan ENRG 50%, dan aset di Tunas Harapan Perkasa yang dimiliki sepenuhnya oleh ENRG.

"Nilai asetnya masih divaluasi. Jumlahnya 50% kurang dari total aset yang kami miliki," ujar Direktur Utama ENRG Imam Agustino usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ENRG, Kamis, (16/6).

Perseroan belum memutuskan kapan akan melakukan refinancing maupun financing dari penjaminan ketiga aset tersebut. "Belum tentu tahun ini dan belum ada pembicaraan soal rencana pendanaan baru," pungkas Imam.

Sekedar mengingatkan, ENRG masih memiliki utang kepada Credit Suisse sebesar US$ 200 juta. Pinjaman yang diambil tahun 2008 tersebut bernilai total US$ 450 juta. Sebesar US$ 250 juta sudah dilunasi. Adapun jatuh tempo pinjaman tersebut pada September 2013.

Imam menyebut nilai ketiga aset tersebut lebih besar dari nilai sisa pinjaman ENRG di Credit Suisse.

Investor asing ramai-ramai melepas BBRI, BMRI, dan ASII

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin lemah lunglai pada penutupan sore ini. Pada pukul 16.00, indeks harus kehilangan sebanyak 53,78 poin.

Aksi jual saham-saham dengan kapitalisasi besar turut memicu penurunan indeks. Berikut adalah daftarnya:

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI turun 3,91% menjadi Rp 6.150 di sesi II. Sejumlah broker yang menjual saham ini adalah: CIMB Securities senilai Rp 68,55 miliar, Merrill Lynch senilai Rp 28,01 miliar, dan Credit Suisse senilai Rp 23,81 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI turun 2,88% menjadi Rp 6.750 di sesi II. Sejumlah broker yang menjual saham ini adalah: Valbury Asia senilai Rp 61,09 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 40,25 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 34,25 miliar.

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII turun 1,44% menjadi Rp 58.150 di sesi II. Sejumlah broker yang menjual saham ini adalah: UBS Securities senilai Rp 65,97 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 56,33 miliar, dan Merrill Lynch senilai Rp 54,88 miliar.

ENRG Jaminkan 3 Aset untuk Refinancing Pinjaman

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan menjamin tiga aset perseroan untuk refinancing dan financing sisa pinjaman senilai US$200 juta dari Credit Suisse.

"Sudah disetujui pemegang saham hampir 100% untuk agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menjaminkan sebagian atau seluruh aset perseroan dan anak usaha perseroan, RUPSLB untuk minta blanket persetujuan," tutur Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk Imam Agustino, Kamis (16/6).

Lebih lanjut ia mengatakan, aset perseroan yang dijaminkan antara lain blok Malaka sebesar 61%, blok Kangean sebesar 50%, dan Tunas Harapan Perkasa. Menurut Imam, penjaminan sebagian aset perseroan ini juga sebagai antisipasi perseroan untuk memperoleh dana di kemudian hari.

Perseroan mendapatkan pinjaman sebesar US$450 juta dari Credit Suisse pada 2008. Perseroan telah membayar sisa pinjaman sebesar US$250 juta dari hasil penawaran umum terbatas beberapa waktu lalu. Saat ini, perseroan memiliki sisa pinjaman sebesar US$200 juta yang juga telah digunakan. Jatuh tempo pinjaman tersebut pada September 2013. "Kita belum mengetahui apakah akan refinancing atau financing," tambah Imam.

Selain itu, perseroan menganggarkan dana belanja modal sebesar US$189 juta dan modal kerja sebesar US$157 juta pada 2011. Menurut Imam, belanja modal yang sudah direalisasikan mencapai 45% hingga Juni. Belanja modal yang digunakan untuk pengembangan usaha. Imam juga optimis kinerja keuangan semester pertama masih sesuai target. "Produksi minyak equivalen sebesar 24 ribu barel per hari,semester satu masih inline sesuai target," kata Imam. [cms]

Sentimen Global-Regional Seret IHSG Anjlok 1,4%

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali terpuruk menjauhi level 3.800. Sentimen negatif bursa global dan regional serta tekanan jual saham unggulan menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Kamis (16/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 53,780 poin (1,42%) ke level 3.740,471, dengan intraday terendah di 3.720,78 dan tertinggi di 3.793,97. Demikian pula indeks saham unggulan LQ 45 yang terkoreksi 10,250 poin (1,52%) ke level 661,912.

IHSG sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif. Dibuka melemah 1,02% ke level 3.755, indeks tetap bertengger di zona merah pada akhir sesi pertama yakni di level 3.759. Tekanan aksi jual terus menjatuhkan bursa sehingga IHSG akhirnya terjerembab di angka 3.742.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, koreksi IHSG hari ini dipicu pelemahan bursa regional dan global. “Sentimen ini dimanfaatkan investor untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh dalam dua hari sebelumnya,” katanya.

Bursa AS kemarin rata-rata ditutup melemah lebih dari 1% akibat data indeks manufaktur New York jauh lebih buruk dari ekspektasi dan kekhawatiran bantuan terhadap Yunani tertunda. Memfaktorkan hal ini serta permintaan minyak AS terkoreksi cukup signifikan (4,6%) ke level US$94.8/barel, pertama kali dalam lima pekan.

Sedangkan bursa regional, lanjut Willy, masih diselimuti sentimen negatif perlambatan ekonomi global dan krisis urang di Yunani. “Apalagi, setelah kemarin Yunani mengalami kerusuhan akibat demonstrasi yang menentang kebijakan pemerintah,” paparnya.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,294 miliar lembar saham, senilai Rp 4,235 triliun dan frekuensi 92.777 kali. Sebanyak 33 saham naik, 234 saham turun, dan 59 saham stagnan.

Asing mewarnai koreksi bursa sore ini, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp170 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1,311 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,141 triliun.

Semua sektor terpantau memerah. Sektor perkebunan memimpin koreksi bursa sebesar 2,2%. Disusul sektor finansial dan tambang 1,9%, perdagangan 1,5%, aneka industri 1,4%, infrastruktur 1,1% dan properti 1%.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 120.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.200 ke Rp 14.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.000 ke Rp 45.400, dan Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 118.000.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Multibreeder (MBAI) naik Rp 700 ke Rp 25.700, Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 500 ke Rp 4.500, Lionmesh (LMSH) naik Rp 350 ke Rp 5.800, dan Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 ke Rp 9.600.

Bursa Asia sore ini memerah. Indeks Komposit Shanghai jatuh 41,01 poin (1,52%) ke level 2.664,42.Indeks Hang Seng turun 390,66 poin (1,75%) ke level 21.953,11, indeks Nikkei 225 anjlok 163,04 poin (1,70%) ke level 9.411,28, indeks Straits Times melemah 1,21% ke level 3.017,95 dan indeks Kospi di Seoul terkoeksi 1,91% ke 2.046,63. [mdr]

Inilah 10 Top Foreign Buy Saham Kamis (16/6)

INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing hari ini mengimbangi anjloknya IHSG yang melemah 1,41% ke level 3.740,47.

Investor asing tercatat membeli 427,34 juta saham senilai Rp1,14 triliun. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan hari ini adalah ENRG menduduki posisi teratas yang dibeli sebanyak 31,21 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dibeli asing adalah BHIT sebanyak 20,55 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham DEWA yang dibeli asing sebanyak 14,85 juta saham, diikuti BRAU sebanyak 9,32 juta saham, SIMP 8,57 juta saham, BBCA 6,78 juta saham, LPKR 6,19 juta saham, CTRA 5,45 juta saham, SMGR 5,37 juta saham dan BBTN 4,84 juta saham.

Ampun! IHSG Ditutup Anjlok 1,4% Jadi 3.740,47

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (16/6) ditutup turun hingga 53,7 poin atau 1,4% ke 3.740,47. Volume perdagangan mencapai 5,3 miliar saham senilai Rp4,1 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 234 saham turun, 33 saham naik dan 59 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp170,6 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,3 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,1 triliun.

Indeks JII turrun 6,3 poin ke 515,46, indeks ISSI turun 1,5 poin ke 119,91 dan indeks LQ45 turun 10,2 poin ke 661,91. Sektor pertambangan masih menekan indeks yang turun 62,1 poin ke 3.175,08 disusul sektor perkebunan turun 51,2 poin ke 2.282,63.

Pada sesi II indeks semakin tertekan dibandingkan sesi I. Level terendah terjadi di sesi II di 3.720,79 dan level tertinggi di level 3.793,98 yang terjadi di sesi I.

Hal yang sama juga dialami bursa Asia yang memerah seperti indeks Hang Seng turn 1,7% ke 21.942,73, indeks Nikkei turunn 1,7% ke 9.411,28, indeks Shanghai turun 1,55 ke 2.664,28 dan indeks ASX turun 1,9% ke 4.472,20. Indeks FTSE turun 0,9% ke 5.685,49, indeks DAX turun 0,8% ke 7.057 dan indeks CAC turun 1,1% ke 3.761.

Saham yang melemah seperti saham DLTA turun Rp5.000 ke Rp120.000, DSSA turun Rp1.200 ke Rp14.800, ITMG turun Rp1.000 ke Rp45.400, MERK turun Rp1.000 ke Rp118.000, ASII turun Rp850 kke Rp58.150, GGRM turun Rp600 ke Rp45.650, ADMF turun Rp500 ke Rp12.900, FAST turun Rp400 ke Rp10.500, AALI turun Rp350 ke Rp22.700, AUTO turun Rp350 ke Rp15.750, SMAR turun Rp300 ke Rp6.650, BBRI turun Rp250 ke Rp6.150, UNTR turun Rp250 ke Rp22.650, BMRI turun Rp200 ke Rp6.750, HEXA turun Rp200 ke Rp6.200.

Sementara saham yang masih menguat seperti saham MBAI naik Rp700 ke Rp25.700, LMSH naik Rp350 ke Rp5.800, BYAN naik Rp200 ke Rp19.800, SMGR naik Rp200 ke Rp9.600, TPIA naik Rp100 ke Rp3.900, ASRM naik Rp75 ke Rp2.500.

Anjlok, Rupiah Tergerus Penguatan Dolar

Ilustrasi
JAKARTA - Nilai tukar rupiah bergerak melemah seiring dengan melemahnya sebagian besar mata uang Asia lainnya.

Rupiah menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Kamis (16/6/2011) melemah tajam pada level Rp8.584 per USD dibanding dengan periode sbelumnya yang berada di level Rp8.535.

Sementara itu, menurut yahoofinance, rupiah berada di Rp8.602 per USD dengan kisaran perdagangan Rp8.550-Rp8.602 per USD. Nilai dolar AS tampak menguat atas mata uang lainnya. Sehingga mata uang lain seperti euro berada di level 1,4152 per USD, dan yen berada di level 80,685 per USD.

Menurut analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsigh, pasar masih relatif sensitif dengan berbagai isu global, namun kendati ada tren pelemahan mata uang rupiah masih relatif tertahan.

Tekanan atas permasalahan di kawasan Eropa yang belum menemukan titik temu antara Jerman dengan Bank Central Eropa (ECB). Jerman menginginkan untuk merestrukturisasi utangnya sehingga membutuhkan dana sebesar USD120 miliar.

Namun, di sisi lain, ECB melihat bahwa jika Jerman melakukan restrukturisasi utang tersebut akan terjadi default. Sementara itu, rencana ECB yang akan menaikkan suku bunga menjadi appretiate yang seimbang bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

(wdi)

Yunani Bawa Bursa Asia Terendah 3 Bulan

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia jatuh, dengan indeks acuan berada di jalur kerugian terpanjang mingguan dalam tujuh tahun. Kerusuhan terhadap rencana langkah-langkah penghematan mengancam pemerintah Yunani dan pemulihan ekonomi global.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,1% menjadi 129,77, penutupan terendah sejak 18 Maret, di tengah kekhawatiran pemulihan dari krisis keuangan 2008 dan resesi global berikutnya. Sekitar enam kali lebih banyak saham turun ketimbang yang naik, dan 10 kelompok industri melemah, dipimpin saham material dan teknologi.

"Investor masih mendapatkan mimpi buruk dari kejadian 2008 dan tak seorang pun ingin hal ini terulang," kata Prasad Patkar pada Platypus Asset Management Ltd di Sydney. "Eropa memiliki potensi untuk krisis kredit global lain, yang merupakan kekhawatiran terbesar."

Indeks Nikkei 225 Stock Average tergelincir 1,6%, indeks Kospi Korea Selatan turun 2%, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,9%. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,9% dan indeks komposit Shanghai tergelincir 1,1% di tengah spekulasi baru bahwa China bersiap menaikkan suku bunga.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini. Di New York, indeks merosot 1,7% kemarin atas kekhawatiran memburuknya krisis utang Eropa, sementara pemulihan ekonomi AS melambat.

"Itu titik lain kerusuhan di pasar, dengan krisis utang Uni Eropa lebih intensif dan pertumbuhan kehilangan momentum yang signifikan," ujar Nader Naeimi, strategist AMP Capital Investors Ltd. yang berbasis di Sydney "Sepertinya masih ada potensi penurunan lagi di pasar."

Pejabat Eropa sejauh ini gagal menyepakati rencana penyelamatan utang Yunani. Perdana Menteri George Papandreou akan mengumumkan pemerintah baru Yunani dan meminta kepercayaan parlemen ketika ia berusaha menekan anggota opsisi parlemen untuk kembali pada rencana penghematan yang bertujuan mengamankan bailout baru.

Papandreou berusaha menegaskan kembali kekuasaannya dalam pidato televisi, setelah polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes di Athena. Sekitar 8.000 pendemo tetap di luar Parlemen hingga larut malam.

Bank Sentral Eropa mengatakan, ancaman krisis utang Yunani yang berimbas ke sektor perbankan adalah risiko terbesar untuk stabilitas keuangan daerah. "Yunani bisa memiliki efek menular," kata Wakil Presiden ECB Vitor Constancio.

Li & Fung Ltd, pemasok mainan terbesar dunia, termasuk ke pengecer Wal-Mart Stores Inc dan Target Corp, turun 3,4% di Hong Kong, atas kekhawatiran kegagalan utang Yunani. Emiten ini anjlok terbesar dalam indeks Hang Seng tahun ini, mencatat kerugian terpanjang harian, setidaknya sejak 1992.

Cosco Pacific Ltd, operator fasilitas kontainer di Yunani yang berbasis di Hong Kong, turun 1,6%. Mazda Corp, produsen mobil Jepang yang mendapat 18% penjualan dari Eropa, tergelincir 1,5% di Tokyo.

BHP Billiton Ltd (BHP), perusahaan tambang utama dunia dari penjualan, tenggelam 1,9% di Sydney, karena harga minyak dan logam anjlok kemarin. Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar kedua dunia dari penjualan, turun 2%. Jiangxi Copper Co, produsen logam utama China, turun 2,4% di Hong Kong. CNOOC Ltd, ekspedisi energi lepas pantai terbesar China, kehilangan 1,5%.

Minyak mentah untuk pengiriman Juli jatuh 4,6% menjadi US$ 94,81 per barel di New York kemarin, sementara London Metal Exchange Indeks harga enam logam industri termasuk tembaga dan aluminium turun 0,8%.

"Isu-isu Yunani menyeret dan kita tidak bisa optimis," kata Mitsushige Akino, di Tokyo Ichiyoshi Investment Management Co.

Di AS, laporan manufaktur wilayah New York tiba-tiba menyusut pada Juni, tanda industri masih menghadapi kekurangan komponen, menyusul gempa bumi dan tsunami Maret di Jepang. Sementara kepercayaan di antara homebuilders AS merosot pada Juni ke level terendah dalam sembilan bulan, karena eksekutif berubah jadi lebih pesimis tentang prospek penjualan.

Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar, turun 1,5% di Tokyo karena laporan menunjukkan ekonomi AS memburuk. Samsung Electronics Co, yang mendapat sebagian besar pendapatan luar negeri, turun 2,3% di Seoul. LG Electronics Inc, pembuat ponsel ketiga terbesar dunia dari penjualan, turun 1,8%.

HTC Corp, pembuat smartphone Taiwan yang mendapatkan setengah penjualan dari Amerika, jatuh 6,8% di Taipei, setelah UBS AG menghapusnya dari daftar saham teknologi pilihan.

Guangzhou R & F Properties Co, pengembang terbesar di China Selatan, merosot 4,1%. Belle International Holdings Ltd, peritel sepatu wanita terbesar di China dari nilai pasar, turun 2,8% di Hong Kong. Fanuc Corp, pembuat robot industri yang mendapat 50% penjualan di Asia, turun 2,2% di Tokyo.

Lotte Shopping Co, pemilik departemen-store terbesar Korea Selatan dari nilai pasar, anjlok 7,4% di Seoul, penurunan terbesar pada indeks MSCI Asia Pasifik. Perusahaan berencana menjual setara dengan US$ 401 juta dalam obligasi konversi yen karena Juli 2016, setelah opsi yang menaikkan penawaran dari sekitar US$ 200 juta. [mdr]

Yunani Potensi Default, Saham Dunia Rontok

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham dunia mencapai level terendah dalam tiga bulan pada Kamis (16/6).

Mengutip Reuters, euro merosot dalam satu bulan dan bunga obligasi pemerintah naik karena konsentrasi diintensifkan terhadap kekhawatiran terhadap gagalnya kesepakatan utang Yunani, yang memicu pasar untuk bergerak mundur secara teratur.

Pejabat zona euro berjuang untuk kesepakatan tersebut dengan melibatkan sektor swasta dalam pembahasan bailout kedua utang Yunani untuk menghindari default. Kondisi ini cenderung membuat destabilisasi di zona euro lainnya.

Investor khawatir terhadap meningkatnya kekacauan politik di Yunani, di mana Perdana Menteri berencana untuk membentuk kabinet baru dan akan mencari mosi percaya dari partai Sosialis yang mencoba untuk mendorong melalui paket penghematan dan menghindari default. Kekhawatiran terhadap restrukturisasi utang Yunani dan dampak pada bank-bank Eropa membuktikan momentum pertumbuhan ekonomi global yang melambat karena Federal Reserve bersiap untuk mengakhiri program pembelian obligasi sebesar $ 600 miliar.

Hal ini mendorong investor melepas aset berisiko mereka di musim panas ini. "Risiko sekarang adalah apakah unsur-unsur Eropa dapat menyetujui bailout atau apa yang terjadi jika pemerintah Yunani default?" Petrus Schaffrik, RBC Rate Strategist.

Index ekuitas dunia MSCI turun 1 persen ke level terendah sejak pertengahan Maret. Indeks ini telah menghapus semua keuntungan yang dibuat tahun ini dengan turun satu persen sejak Januari. FTSEurofirst 300 Indeks jatuh 0,9 persen.

Di Pasar saham negara berkembang, MSCIEF turun 1,6 persen. Saham China jatuh ke level terendah selama 8,5 bulan karena spekulasi tumbuh terhadap potensi kenaikan suku bunga setelah hasil lelang yield tiga bulan tiba-tiba naik.

Minyak mentah AS naik 0,4 persen menjadi $ 95,21 per barel. Bund berjangka naik 37 ketuk. Biaya mengasuransikan utang di Yunani melonjak 124 basis poin hari ini ke 1.850 bps. Credit default swap di Irlandia dan Portugal juga mencapai rekor tertinggi.

Euro jatuh ke level terendah $ 1,4088. "Ada kekacauan politik di Yunani, dan pemerintah tidak terlihat terlalu stabil," kata Lutz Karpowitz, strategi mata uang Commerzbank di Frankfurt. "Risiko meningkat bahwa Yunani tidak mungkin mendapatkan bailout, dan ini memberikan tekanan pada euro." Dolar juga naik 0,2 persen terhadap mata uang utama.

Hanya 31 saham yang naik, indeks terperosok kian dalam di sesi sore

JAKARTA. Penurunan indeks di sesi II pada transaksi hari ini semakin dalam. Pukul 16.00, indeks ditutup dengan penurunan 1,42% menjadi 3.740,471.

Pada transaksi hari ini, hanya 31 saham yang naik. Sedangkan 217 saham ditransaksikan melorot dan 57 saham lainnya tak berubah. Volume transaksi melibatkan 5,294 miliar senilai Rp 4,236 triliun.

Semua sektor memerah. Penurunan terbesar dialami sektor agrikultur sebesar 2,20%. Baru kemudian diikuti oleh sektor keuangan dan pertambangan dengan penurunan masing-masing 2% dan 1,92%.

Saham-saham top losers sore ini meliputi: Bhakti Capital Indonesia (BCAP) yang melorot 24,55% menjadi Rp 415, PT Humpuss Intermoda (HITS) anjlok 12,96% menjadi Rp 235, dan PT Maskapai Reasuransi (MREI) yang turun 8,33% menjadi Rp 550.

Sementara itu, sejumlah saham yang bertengger di posisi top gainers adalah: PT Surabaya Agung Industri (SAIP) yang naik 24,49% menjadi Rp 305, PT Roda Vivatex (RDTX) naik 12,5% menjadi Rp 4.500, dan PT Aneka Kemasindo Utama (AKKU) yang naik 12,50% menjadi Rp 180.

Krisis Yunani Berkepanjangan, IHSG-Rupiah Jatuh Berbarengan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh semakin dalam dan ditutup turun 53 poin akibat maraknya sentimen negatif yang beredar, seperti kekhawatiran krisis utang Yunani.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup anjlok ke Rp 8.603 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.550 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 25,931 poin (0,69%) ke level 3.768,320 akibat dihantui banyaknya sentimen negatif, mulai dari melemahnya bursa Asia dan global, sampai krisis utang Yunani yang semakin menjadi-jadi.

Indeks sama sekali tak mampu bergerak ke atas akibat berbagai sentimen negatif tersebut. Indeks secara perlahan jatuh semakin dalam.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 34,543 poin (0,92%) ke level 3,759,708 setelah saham-saham unggulan terkena tekanan jual. Saham berbasis agrikultur dan pertambangan jadi korban profit taking.

Sentimen positif semakin langka pada perdagangan hari ini, hampir seluruh sentimen yang beredar berbau neagtif. IHSG semakin tertekan dan jatuh ke posisi terendahnya di level 3.720,788.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (16/6/2011), IHSG ditutup jatuh 53,780 poin (1,42%) ke level 3.740,471. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 10,250 poin (1,52%) ke level 661,912.

Saham-saham komoditas, berbasis agrikultur dan pertambangan menjadi yang paling banyak terkena tekanan jual, indeksnya masing-masing melemah lebih dari dua persen. Tak satu pun sektor yang bisa menguat.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 92.777 kali pada volume 5,294 miliar lembar saham senilai Rp 4,235 triliun. Sebanyak 33 saham naik, 234 saham turun, dan 59 saham stagnan.

Investor asing mulai lakukan profit taking setelah tadi pagi mengakumulasi saham. Pemodal asing terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 166,307 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa regional berguguran dengan koreksi yang signifikan kekhawatiran krisis utang Yunani dan lemahnya data ekonomi AS menyebabkan Wall Street ditutup negatif lebih dari 1 persen semalam. Seluruhnya mengalami koreksi lebih dari 1%.

Berikut kondisi bursa-bursa si Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 41,01 poin (1,52%) ke level 2.664,42.
  • Indeks Hang Seng ambruk 390,66 poin (1,75%) ke level 21.953,11.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 163,04 poin (1,70%) ke level 9.411,28.
  • Indeks Straits Times terpangkas 34,45 poin (1,13%) ke level 3.020,37.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 700 ke Rp 25.700, Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 500 ke Rp 4.500, Lionmesh (LMSH) naik Rp 350 ke Rp 5.800, dan Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 ke Rp 9.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 120.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.200 ke Rp 14.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.000 ke Rp 45.400, dan Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 118.000.

(ang/qom)

Harga komoditas jeblok, saham ANTM ikut anjlok

Harga komoditas jeblok, saham ANTM ikut anjlok
JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang (ANTM) mengalami penurunan terbesar dalam lima minggu terakhir. Pada pukul 15.45, saham ANTM tergerus 3,5% menjadi Rp 2.050. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 17 januari lalu.

Menurut Reza Nugraha, analis PT Bhakti Securities, melorotnya saham ANTM terjadi setelah harga komoditas melorot. Asal tahu saja, harga nikel anjlok di London. Kemarin, harga nikel untuk pengantaran tiga bulan ke depan turun 1,3% menjadi US$ 22.030 per metrik ton.

Pendapatan tumbuh 55%, DEWA berhasil raih laba di kuartal I 2011

Pendapatan tumbuh 55%, DEWA berhasil raih laba di kuartal I 2011
JAKARTA. Kenaikan pendapatan menghantarkan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mampu mencetak laba bersih pada tiga bulan pertama di tahun ini.

Keterbukaan informasi DEWA menyebutkan, perseroan mengantongi laba bersih senilai US$ 7,77 juta pada kuartal pertama 2011. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih menderita rugi bersih senilai US$ 3,49 juta.

Emiten yang bergerak di bisnis jasa pertambangan ini mampu mengantongi laba karena pendapatannya bertumbuh sebesar 55% menjadi US$ 69,32 juta. Kenaikan pendapatan itu disumbang oleh kenaikan produksi overburden sebesar 66%, dibandingkan periode sebelumnya.

Naiknya pendapatan menghantarkan DEWA meraih laba usaha senilai US$ 13,83 juta. Padahal, pada kuartal pertama 2009, DEWA masih mengalami rugi usaha senilai US$ 2,97 juta.

Sejatinya, beban usaha perseroan naik 16,2% dibanding triwulan pertama tahun lalu. Namun, kenaikan beban usaha itu masih lebih kecil dibanding peningkatan pendapatan yang mencapai 55%. Maka, DEWA berhasil mencetak laba bersih di awal tahun ini.

Adapun, tahun ini, perseroan sudah menyiapkan belanja modal (capex) yang sebagian besar dibiayai dari laba ditahan. "Selain itu, perusahaan akan melepas beberapa aset tidak produktif untuk membiayai capex," ujar Manajemen DEWA dalam keterbukaan informasi kepada BEI, hari ini.

Beberapa aset yang bakal dilepas berupa excavator terex berbagai tipe, dump truck berbagai tipe, juga dozer caterpillar.

Bursa Global Merah Hanya "Senggol" IHSG Sementara

Ilustrasi. Foto: Tangguh Putra/okezone
JAKARTA - Amblesnya bursa saham global karena sentimen negatif terhadap krisis keuangan Yunani yang berkepanjangan berdampak terhadap pergerakan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Kondisi pasar global jelas berpengaruh terhadap pergerakan IHSG di bursa. Dua hari kemarin kayaknya naik, sekarang turun lagi," ungkap Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Dia juga menyatakan bahwa penurunan harga saham di IHSG hanya bersifat sementara. Serta hanya tinggal menunggu sentimen positif yang akan kembali mengerek kembali ke jalur hijau. "Tinggal tunggu sentimen positif saja," tuturnya.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan sesi pertama siang ini melemah 34,54 poin atau setara 0,9 persen ke posisi 3.759,71. Indeks LQ45 turun 6,03 poin ke 666,13, dan Jakarta Islamic Index (JII) merosot 3,5 poin ke 518,32.

Memerahnya pergerakan saham ini juga dipicu karena turunnya bursa saham Asia secara keseluruhan. Hang Seng melemah paling dalam sebesar 323,69 poin 22.020, indeks Nikkei 225 turun 121,54 poin ke 9.452, dan indeks Straits Times terkoreksi 27,97 poin ke 3.026.
(ade)

Saham-saham Bakrie-7 Anjlok Lebih dari 2%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham-saham Bakrie-7 terpukul di atas 3% pada perdagangan menjelang penutupan perdagangan saham Kamis (16/6).

Saham-saham Bakrie ini tercatat paling banyak diperdagangkan menjelang penutupan bursa hari ini, dan investor terpantau melakukan aksi jual. Saham BNBR tercatat paling banyak diperdagangkan dengan turun 2,81% ke harga Rp69. Volume perdagangan sebanyak 911.251 saham dengan nilai transaksi sebesar Rp31,62 miliar untuk 1.475 kali transaksi.

Sementara saham BUMI menjadi saham teraktif ditransaksikan dan anjlok 4,58% ke level Rp3.125. Volume perdagangan sebanyak 248.042 saham senilai Rp391,06 miliar dengan 3.560 kali transaksi.
Saham BUMI juga menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar.

Saham ENRG anjlok 2,59% ke harga Rp193 per saham. Volume perdagangan 726.114 saham senilai Rp68,54 miliar dengan 1.766 kali transaksi.

Saham BTEL melemah 2,77% ke harga Rp350 per saham. Volume perdagangan 16.877 saham senilai Rp2,96 miliar dengan 62 kali transaksi.

Saham UNSP terkoreksi 3,44% ke harga Rp420 per saham. Volume perdagangan 234.161 saham senilai Rp49,16 miliar dengan 1.126 kali transaksi.

Saham ELTY turun 4,66% ke harga Rp143 per saham. Volume perdagangan 717.382 saham senilai Rp51,79 miliar dengan 2.460 kali transaksi.

Saham DEWA turun 4,76% ke harga Rp100 per saham. Volume perdagangan 847.354 saham senilai Rp42,51 miliar dengan 2.084 kali transaksi.

Analis: Likuiditas Saham Syariah Bermasalah

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Liukuiditas Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dinilai bermasalah. Padahal, investor yang berorientasi syariah, lebih bersifat jangka panjang sehingga butuh likuiditas yang cukup.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, indeks saham syariah sedikit bermasalah. Sebab, ISSI tidak mencantumkan aspek likuiditas dalam menentukan kriteria saham-saham yang masuk dalam kategori indeks saham syariah (ISSI).

Akibatnya, saham-saham yang likuiditasnya tidak terlalu bagus, juga masuk ke ISSI. Padahal, saya melihat, orang yang masuk ke saham dengan tujuan syariah lebih ke arah investasi bukan trading jangka pendek. “Sedangkan investasi, investor harus yakin kondisi fundamental emiten cukup bagus dan likuiditasnya cukup,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (16/6).

Satrio menyayangkan ISSI yang berbeda dengan JII yang masih mementingkan aspek likuiditas. Karena itu, kalaupun segmen investor baru terbentuk dari kalangan Muslim tradisional ke bursa saham, menurutnya, tidak bisa langsung terjun bertransaksi.

“Jika mereka terjun langsung dengan saham syariah yang likuiditasnya rendah justru berbahaya,” tukasnya. Satrio mengingatkan, likuiditas merupakan aspek penting dalam transaksi saham.

Hingga saat ini, PT BUrsa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, nilai kapitalisasi ISSImencapai Rp1.639 triliunatau 42% dari nilai kapitalisasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar Rp3.341 triliun.

Sebelumnya, BEI bekerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan fatwa Mekanisme Syariah Perdagangan Saham dan ISSI.Fatwa Nomor 80 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek, telah disahkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Utama Indonesia (DSN-MUI) pada 8 Maret 2011.

Indeks acuan Negeri Panda alami penurunan terbesar dalam sembilan bulan

Indeks acuan Negeri Panda alami penurunan terbesar dalam sembilan bulan
SHANGHAI. Mayoritas saham di bursa China melorot. Hal itu menyeret indeks acuan Negeri Panda ke level terendah sejak September lalu. Pelaku pasar cemas, bank sentral akan mengambil langkah pengetatan lanjutan untuk mengontrol inflasi.

Pada penutupan pukul 15.00 waktu setempat, Shanghai Composite Index turun 1,5% menjadi 2.664,28. Ini merupakan level terendah sejak 30 September lalu. Sementara, CSI 300 Index anjlok 1,5% menjadi 2.917,58.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi pergerakan bursa China antara lain: Bank of China Ltd yang melorot ke level terendah dalam dua tahun setelah harian Economic Information menulis kenaikan suku bunga akan dilakukan dalam waktu dekat; Poly Real Estate group Co mengalami penurunan terbesar dalam dua minggu setelah 21st Century Business Herald mengatakan para pengembang kemungkinan akan memangkas harga rumah pada kuartal mendatang; dan Jiangxi Copper Co serta Petro China Co yang masing-masing melorot 1,8% seiring penurunan harga logam dan minyak.

Harga minyak kembali rebound dari level terendah dalam empat bulan

Harga minyak kembali rebound dari level terendah dalam empat bulan
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia naik dari level terendah dalam empat bulan terakhir di New York. Lonjakan tersebut terjadi karena pasar berspekulasi penurunan yang terjadi kemarin sebesar 4,6% sudah terlampau besar. Selain itu, ada sejumlah sinyal permintaan minyak dari China akan menanjak.

"Harga minyak berada di level terendah dari range harga yang ada. Sebelumnya, harga minyak sudah beberapa kali menyentuh level ini dan setiap kali pula mengalami rebound," jelas Jonathan Barratt, managing director Commodity Broking Services Pty di Sydney.

Catatan saja, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juli naik 73 sen menjadi US$ 95,54 per barel di New York Mercantille Exchange pagi tadi. Pada pukul 15.23 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 95,12 sebarel.

BI Belum Risaukan Angka Kredit Macet Rp 33 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai kredit macet perbankan sebesar Rp 33 triliun per April 2011 masih rendah dan terbilang dibawah ambang batas yang ditentukan. Bank sentral hanya mengacu kepada Rasio Kredit Bermasalah (NPL) yang saat ini secara netto dibawah 1%.

"Pada dasarnya NPL itu turun. Angkanya saya lupa, kalo tidak salah di bawah 1% untuk nett-nya. Saya pikir sudah sangat kecil dan saya bisa mengatakan indikator keuangan perbankan Indonesia sangat bagus," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman ketika ditemui di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Dijelaskan Muliaman, untuk melihat kredit macet sudah seharusnya menggunakan persentase keseluruhan NPL tersebut. Dan menurutnya, saat ini porsi kredit macet berada di Rp 33 triliun.

"Bicara persentase tidak ada perubahan apa-apa. Masih saya kira kok relatively stabil ya, karena tidak hanya macet yang Rp 33 triliun. Mereka yang diragukan pun kita masukan sebagai NPL. Pokoknya tidak lancar. Dan NPL masih relatively konstan," paparnya.

BI mencatat hingga April 2011 jumlah kredit macet perbankan mencapai Rp 33,732 triliun atau meningkat Rp 4,86 triliun dari periode April 2010 yang sebesar Rp 28,871.

Berdasarkan data BI tersebut, jumlah kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) dari perbankan mencapai Rp 52,497 triliun, naik Rp 5,43 triliun dari posisi April 2010 yang sebesar Rp 47,066 triliun. Rasio NPL perbankan di April 2011 mencapai 2,85%.

Sampai dengan April 2011, jumlah kredit yang dikucurkan perbankan mencapai Rp 1.843,538 triliun. Angka tersebut naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1.486,329 triliun. Dari total kredit di April 2011 tersebut, sebanyak Rp 1.701,778 masuk kategori lancar. Sementara Rp 10,082 triliun masuk kategori kurang lancar, lalu Rp 8,684 triliun masuk kategori diragukan, dan Rp 33,732 masuk kategori macet.

(dru/qom)

Bursa Asia Anjlok Terkait Yunani dan Penurunan Tajam Wall Street

Bursa Saham Asia terpantau Jatuh hari ini terkait kecemasan krisis utang Yunani dan lemahnya data ekonomi AS menyebabkan bursa Wall Street rata-rata semalam ditutup negatif lebih dari 1 persen. Hal ini merupakan sentimen negatif bagi para pelaku pasar di bursa regional asia hari ini.

Indeks Nikkei Average (N225) turun 0,83% atau sekitar 79,90 menjadi 9.494,42 . Sedangkan Topix naik 0,9 % menjadi 817,14. Sementara itu, harga saham turun seiring turunnya harga minyak lebih dari 4 % pada hari Rabu. Saham Pengembang industri minyak dan gas terbesar di Jepang, Inpex turun 3,1 persen menjadi 569, sementara itu industri otomotif terbesar Jepang, Mitusbishi turun 2 % menjadi 1.952.

Bursa saham Seoul dibuka lebih rendah setelah jatuhnya Wall Street. Korea Composite Stock Price Index (Kospi), turun 1.46 % atau sekitar 30.53 poin menjadi 2056.00. Industri ritel terbesar Korsel Lotte Shopping menyatakan akan menjual 979 miliar won, hal ini membuat harga saham jatuh lebih dari 8 %.

Bursa Saham Hong Kong, Hang Seng yang dibuka jatuh 1.6 persen pada kisaran 21,994.59, langsung turun menyentuh level terendah tahun 2011 menjadi 21,960.74. Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran tentang tekanan inflasi di AS dan krisis utang Yunani. Ben Kwong, COO di KGI Asia. "Sentimen Perdagangan bearish di tengah kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi global dan potensi jangka pendek kenaikan suku bunga di China," ujar Ben Kwong, COO di KGI Asia.

Support berada di kisaran 21.800, jika indeks saham gagal diperdagangkan diatas 22.000. Data bulan Mei menyatakan, HKEx turun 1,9 % menjadi HK $ 162,00 ditenngah lesunya perdagangan. Sementara itu, CNOOC (0883.HK) turun 1,4% menjadi HK $ 18,08 ditengah turunnya harga minyak. Sedangkan China Shenhua (1088.HK) turun 2,1% menjadi HK $ 35,50.

(qom/qom)