Senin, 18 Juli 2011

Saham Grup Bakri Diburu Asing, IHSG Cetak Rekor

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan saham Senin (18/7) sebamnyak empat saham grup Bakrie diburu investor asing.

Demikian dikutip dari data BEI. Meskipun penopang utama IHSG hari ini adalah saham ASII yang mengantarkan ke level penutupan tertinggi, tetapi asing banyak melirik saham ENRG, ELTY, BUMI dan BNBR.

Untuk saham ASII naik Rp2.200 ke Rp72.600 dengan volume 6.393 saham senilai Rp232,2 miliar sebanyak 1.826 kali transaksi.

IHSG hari ini ditutup menguat 9,77 poin atau 0,2% ke 4.032,97. Volume perdagangan mencapai 4,1 miliar saham senilai Rp3,8 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp308,1 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp1,5 triliun dan pembelian asing mencapai Rp1,8 triliun.

Bahkan saham ENRG hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 44,2 juta saham dari volume perdagangan 121,5 juta saham dengan total transaksi Rp24,2 miliar. Saham ELTY mencapai 26,8 juta saham dari volume perdagangan 409,02 juta saham dengan total transaksi senilai Rp52,5 miliar.

Untuk saham BUMI pembelian asing mencapai 13,9 juta saham dari volume perdagangan 52,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp156,1 miliar. Hal yang sama juga dialami saham BNBR mencapai 6,4 juta saham dari volume perdagangan 120,05 juta saham dengan nilai transaksi Rp7,9 miliar.

Cemas krisis Eropa kian mendalam, rupiah tertekan untuk hari yang kedua

Cemas krisis Eropa kian mendalam, rupiah tertekan untuk hari yang kedua
JAKARTA. Rupiah tertekan untuk hari kedua karena kekhawatiran krisis utang Eropa semakin mendalam. Sentimen tersebut berimbas surutnya permintaan atas aset emerging market yang berimbal hasil lebih tinggi. Harga obligasi juga tumbang.

Mata uang Garuda melemah 0,2% ke level Rp 8.558 per dollar AS, hingga pukul 4 sore di Jakarta. Rupiah sudah menguat 4,9% di tahun ini.

Indeks regional MSCI Asia Pasifik jatuh setelah Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet menegaskan ECB tidak akan menjamin obligasi dari negara yang default. Para pemimpin Eropa akan mengadakan pertemuan puncak pada 21 Juli sebagai upaya menghentikan krisis utang.

Analis PT Commonwealth Bank Mika Martumpal menyebut, seperti mata uang Asia lainnya, rupiah tertekan karena krisis utang Eropa. "Pelemahan ini mungkin bersifat sementara karena terkait Eropa. Fundamental ekonomi Indonesia kuat," ujarnya.

Pada 12 Juli lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyebut, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 6,3% hingga 6,8% di tahun ini, setelah bertumbuh 6,1% pada tahun lalu.

Sementara, sore ini, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun tumbang untuk hari yang ketiga. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 naik tiga basis poin ke 7,34%.

Permintaan aset emerging market melorot, mata uang Asia keok

Permintaan aset emerging market melorot, mata uang Asia keok
SINGAPURA. Mayoritas mata uang Asia melemah hari ini. Kali ini, pelemahan dipimpin oleh won Korea Selatan dan ringgit Malaysia. Pelaku pasar masih mencemaskan kondisi krisis utang Eropa yang diramal akan kian memburuk. Kondisi itu tentunya mengurangi tingkat permintaan aset-aset emerging market.

"Kecemasan mengenai permasalahan utang Eropa masih menghantui pasar. Saat ini, pelaku pasar banyak yang mengubah strategi dengan berinvestasi di aset-aset aman seperti dollar," jelas Norawit Suparinayok, foreign exchange trader Bangkok Bank Pcl.

Pada pukul 16.04 waktu Hongkong, the Asia Dollar Index mengalami penurunan 0,1% menjadi 119,07. Sementara itu, won melemah 0,3% menjadi 1.060,93 per dollar dan ringgit melemah 0,3% menjadi 3,0150. Sementara itu, peso Filipina juga melemah 0,2% menjadi 43,042.

Stress Test Bank UE Gagal Pulihkan Kepercayaan

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah tajam meski IHSG kembali mencetak rekor baru. Hasil uji ketahanan (stress test) perbankan Uni Eropa (UE)dinilai gagal mengembalikan kepercayaan investor atas penyelesaian krisis utang.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh hasil stress test perbankan Uni Eropa akhir pekan lalu yang gagal mengembalikan keyakinan para investor terhadap potensi krisis utang zona Eropa. Meskipun, hasilnya dirilis lebih baik dari perkiraan.

Dia memaparkan hanya 8 bank yang gagal stress test yang kebanyakan dari bank-bank di Yunani. Sebelumnya, diekspektasikan 10-15 bank yang gagal uji ketahanan itu. Tapi, dolar AS menguat tajam terhadap mata uang rival lainnya. "Sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.558 dan terkuatnya 8.538 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (18/7).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (18/7) ditutup melemah 25 poin (0,29%) ke level 8.554/8.564 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.529/8.539.

Christian melanjutkan, sentimen hasil stress test masih tetap negatif. Pasalnya, stress test perbankan Uni Eropa itu tidak memasukkan skenario jika terjadi penyebaran krisis. "Karena itu, meski bank-bank yang gagal dalam uji ketahanan itu angkanya lebih kecil, sentimennya tetap negatif di market," timpalnya.

Pasalnya, stress test hanya dalam kategori kondisi ekonomi Eropa saat ini. "Akibatnya, pelaku pasar terpicu untuk mengalihkan aset berisiko termasuk aset rupiah ke aset dolar AS," tandasnya.

Selain itu, lanjutnya, perhatian pasar juga masih tertuju pada special meeting para menteri keuangan Uni Eropa untuk membahas kestabilan keuangan kawasan itu yang diagendakan pada Kamis (21/7) di Brussel. "Pasar mengharapkan adanya progress terhadap pembiayaan baru bagi Yunani sehingga penyebaran krisis utang tidak terlalu menyebar," tutur Christian.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik 0,54% ke level 75,92. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4065 dari sebelumnya US$1,4157 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 9,77 poin (0,24%) ke level 4.032,97 justru dipicu kekacauaan krisis utang di Uni Eropa dan kemelut batas atas utang AS. Pekan ini AS akan mem-voting kenaikan batas atas utangnya itu. “Kondisi ini justru menjadi keuntungan bagi indeks saham domestik,” ujarnya.

Pasalnya, lanjut Willy, buruknya sentimen Eropa dan AS memicu peralihan dana ke Indonesia. Akibatnya, pasar dalam negeri kebanjiran capital inflow baik dari investor institusi maupun individu. “Ini terbukti dengan besarnya net buy asing hingga Rp308,1miliar hari ini,” papar Willy.

Menurutnya, investor asing melihat Indonesia sebagai ladang investasi yang sangat menguntungkan. Karena itu, bagi investor domestik pun berinvestasi saham masih sangat menjanjikan ke depannya. “Apalagi, secara politik pun, pasar Indonesia merupakan satu-satunya yang paling aman di Asia,” timpalnya.

Lihat saja, kata Willy, Malaysia secara politik belum ada kepastian apalagi dengan sistem keuangannya yang dikunci secara ketat. Begitu juga Filipina dan Thailand yang masih bergejolak. Sementara itu, Korea Selatan masih bermasalah secara politik dengan Korea Utara. “Di Timur Tengah negara-negara Arab masih bergejolak terkait kudeta dan pemaksaan untuk turun presiden di negeri padang pasir itu,” ucapnya. [mdr]

Penjualan Otomotif Naik, Saham ASII Jadi Ciamik

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham PT Astra International Indonesia Tbk (ASII) ditutup di level Rp72.600 per saham pada perdagangan saham Senin (18/7 ). Kenaikan harga saham ASII mencapai level Rp72.600 per saham didukung kenaikan penjualan otomotif perseroan pada Juni 2011.

Harga saham ASII mengalami kenaikan 33% dari harga saham Rp54.450 per saham pada 30 Desember 2010, dan terus beranjak naik mencapai level Rp72.600 per saham pada Senin (18/7).

Pengamat pasar modal Felix Sindhunata menuturkan, di tengah daya beli masyarakat yang baik maka fokus investor ke saham ASII. Ia menilai, outlook industri yang baik didukung prospek bisnis bagus. “Grup Astra salah satu grup yang baik di Indonesia karena dari sisi penguasaan pasar otomotif sampai ke pertambangan dan perkebunan baik,” tutur Felix.

Sementara itu, Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menuturkan, kenaikan penjualan mobil Astra mencapai sebesar 17% dan penjualan motor mencapai 12,5% mendukung kenaikan harga saham ASII pada perdagangan saham Senin ini. Selain itu, anak usaha Astra bergerak di bidang penjualan alat berat, perkebunan, perbankan turut mendukung performance ASII.

Edwin menargetkan harga saham ASII mencapai Rp75.250 per saham hingga akhir tahun.

Dari sisi penjualan otomotif, Toyota mampu menjual 26 ribu unit mobil pada Juni dibandingkan penjualan mobil mencapai 19 ribu pada Mei lalu. Selain itu, penjualan motor Astra naik dari 292.779 unit pada Juni 2010 menjadi 361.665 unit pada Juni 2011. Menurut Felix, hal ini menandakan daya beli masyarakat masih baik dan gangguan dari gempa Jepang sudah mulai berkurang.

Seperti diketahui, harga saham ASII ditutup di level Rp54.450 per saham pada perdagangan saham 30 Desember 2010. Saham ASII terus beranjak naik mencapai level Rp57.000 per saham pada perdagangan saham 31 Maret 2011, lalu saham ASII mencatatkan kenaikan mencapai level Rp59.250 per saham pada perdagangan saham 11 Mei 2011, dan menyentuh level Rp61.100 per saham pada perdagangan saham 19 Mei 2011.

Harga saham ASII mencapai level Rp68.950 per saham pada perdagangan saham 14 Juli 2011, dan terus beranjak naik ke level Rp70.400 per saham pada 15 Juli 2011. [hid]

Penjualan Mobil Astra Capai 30.305 Unit pada Juni

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) memimpin penjualan mobil untuk merek yang diageninya pada bulan Juni 2011 mencapai 39.852 unit. Sedangkan non Astra mencapai 30.305 unit.

Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan yang diterbitkan Senin (18/7). Angka ini turun tipis dibanding Juni 2010 yang mencapai 40.089 unit untuk penjualan Astra dan non astra pada Juni 2010 sebesar 30.299 unit.

Untuk penjualan Astra, merek Daihatsu mencapai 11.075 unit dari bulan Mei 10.453 unit. Merek Isuzu sebesar 2.322 unit dari bulan Mei 1.908 unit. Merek UD Trucks 270 unit dari 220 unit di bulan Mei. Merek Toyota naik menjadi 26.175 unit dari 19.554 unit. Sedangkan merek Peugeot 10 unit dari bulan Mei sebanyak 18 unit.

Untuk non Astra seperti merek Honda turun menjadi 2.165 unit dari 3.673 unit di bulan Mei. Merek Mitsubishi turun 11.009 unit dari 11.048 unit di bulan Mei. Merek Suzuki menjadi 7.519 unit dari 7.520 unit di bulan Mei. Merek lain naik menjadi 9.612 unit dari 6.661 unit di bulan Mei.

Total penjualan mobil per bulan Juni mencapai 70.157 unit atau 57%. Sedangkan bulan Mei 2011 mencapai 61.055 unit atau 53%.

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Senin (18/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ENRG hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 44,2 juta saham dari volume perdagangan 121,5 juta saham dengan total transaksi Rp24,2 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (18/7). IHSG ditutup menguat 9,77 poin atau 0,2% ke 4.032,97. Volume perdagangan mencapai 4,1 miliar saham senilai Rp3,8 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp308,1 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp1,5 triliun dan pembelian asing mencapai Rp1,8 triliun.

Urutan kedua saham ELTY mencapai 26,8 juta saham dari volume perdagangan 409,02 juta saham dengan total transaksi senilai Rp52,5 miliar. Urutan ketiga saham ASRI mencapai 26,05 juta saham dari volume perdagangan 73,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp27,3 miliar. Urutan keempat saham BBNI mencapai 15,4 juta saham dari volume perdagangan 28,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp113,07 miliar.

Urutan kelima saham BUMI mencapai 13,9 juta saham dari volume perdagangan 52,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp156,1 miliar. Urutan keenam saham ADRO mencapai 12,1 juta saham dari volume perdagangan 37,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp97,2 miliar. Urutan ketujuh saham BHIT mencapai 9,9 juta saham dari volume perdagangan 34,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp7,5 miliar.

Urutan kedelapan saham BSDE mencapai 9,05 juta saham dari volume perdagangan 21,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp19,03 miliar. Urutan kesembilan saham KIJA mencapai 70,1 juta saham dari volume perdagangan 11,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp11,2 miliar. Urutan kesepuluh saham BNBR mencapai 6,4 juta saham dari volume perdagangan 120,05 juta saham dengan nilai transaksi Rp7,9 miliar.

Performa ciamik sektor aneka industri membuat indeks ditutup di area positif

JAKARTA. Performa ciamik sektor aneka industri membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini berhasil ditutup di teritori positif. Sektor ini tercatat mengalami kenaikan 2,72% dan memimpin enam sektor lain yang juga menghijau. Sore ini, indeks tercatat naik 0,24% menjadi 4.032,974.

Kenaikan indeks terjadi di tengah fakta bahwa mayoritas saham yang diperdagangkan mengalami penurunan harga, yaitu sebanyak 115 saham. Sementara yang naik hanya 113 saham. Sedangkan 86 saham lagi tidak mengalami perubahan harga.

Perdagangan lumayan ramai dengan total nilai transaksi sebesar Rp 4,262 triliun. Sementara jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,105 miliar.

Yulie Sekurindo (YULE) menjadi jawara di barisan top gainers usai terbang 28,57% ke Rp 72. Baru kemudian disusul oleh Pudhiadi Prestige Limited Tbk (PUDP) yang melonjak 23,08% ke Rp 560 dan Metro Realty Tbk (MTSM) naik 22,50% ke Rp 2.450.

Sedangkan Schering Plough Indonesia Tbk (SCPI) memimpin top losers setelah melemah 10,71% ke Rp 25.000. Selain itu, Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) turun 9,78% ke Rp 830 dan Skybee Tbk (SKYB) terkoreksi 9,23% ke Rp 590.

GDST Jadi Saham Teraktif Senin (18/7)

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) mencatatkan sebagai saham teraktif dengan frekuensi 4.781 kali senilai Rp15,67 miliarpada perdagangan saham Senin (18/7).

Demikian seperti dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/7). Saham teraktif lainnya yaitu saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dengan frekuensi 2.724 kali senilai Rp59,22 miliar, saham PT Ekadharma International Tbk (EKAD) dengan frekuensi 2.661 kali senilai Rp20,41 miliar, saaham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dengan frekuensi 2.369 kali senilai Rp62,59 miliar, dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dengan frekuensi 2.160 kali senilai Rp18,51 miliar.

Selain itu, saham PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) mencatatkan saham teraktif senilai Rp7,03 miliar dengan frekuensi 2.114 kali, saham PT Intraco Penta Tbk (INTA) dengan frekuensi 1.828 kali senilai Rp32,97 miliar, saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan frekuensi 1.826 kali senilai Rp232,29 miliar, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan frekuensi 1.700 kali senilai Rp59,05 miliar, dan saham PT Kresna Graha Securindo Tbk (KREN) dengan frekuensi 1.671 kali senilai Rp9,29 miliar.

ASII Dukung IHSG Capai Rekor Lagi

INILAH.COM, Jakarta - Awal pekan ini, IHSG kembali catat rekor terbarunya. Sektor aneka industri menopang penguatan bursa, dengan ASII menjadi primadona.

Pada perdagangan Senin (18/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 9,77 poin (0,24%) ke level 4.032,97, dengan intraday tertinggi di 4.042, 72 dan terendah di 4.021,80. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,45 poin (0,2%) ke level 714,62.

Indeks hampir sepanjang perdagangan berada di zona positif, hanya beberapa kesempatan tergelincir memerah. Dibuka menguat 0,09% ke level 4.026,indeks terus naik hingga pada sesi pertama bertengger di angka 4.038. Di tengah sentimen negatif eksternal, indeks berhasil ditutup di level 4.032.

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG hari ini masih tetap perkasa di tengah koreksi bursa regional. Setelah pekan kemarin ditutup di rekor tertinggi di level 4.023 dan tercatat sebagai bursa berkinerja terbaik di Asia sejak awal tahun, dengan return 8.63%. “Apreasiasi IHSG kali ini didukung saham ASII sebagai penggerak indeks,” katanya.

Bursa AS menguat seiring rilis kinerja semester pertama 2011 beberapa emiten, seperti Google dan Citigroup yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Harga minyak berhasil rebound ke level US$97.4/barel di pekan lalu.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,105 miliar lembar saham, senilai Rp 4,262 triliun dan frekuensi 111.238 kali. Sebanyak 119 saham naik, 125 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Masuknya dana asing ke pasar saham, mengkontribusi penguatan indeks hari ini. Transaksi beli bersih (net foreign buy) tercatat sebesar Rp308 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp1,868 triliun dan transaksi jual sebesar rp1,560 triliun.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.200 ke Rp 72.600, BFI Finance (BFIN) naik Rp 800 ke Rp 7.150, Metro Realty (MTSM) naik Rp 450 ke Rp 2.450, dan Modern International (MDRN) naik Rp 400 ke Rp 2.700

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Schering Plough (SCPI) turun Rp 3.000 ke Rp 25.000, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 13.600, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 250 ke Rp 15.000, dan Ashimas (AMFG) turun Rp 250 ke Rp 8.400.

Bursa regional Asia sore ini terpantau terkoreksi, di tengah liburnya bursa Tokyo. Indeks Komposit Shanghai turun 3,48 poin (0,12%) ke level 2.816,69, indeks Hang Seng turun 70,63 poin (0,32%) ke level 21.804,75 dan indeks Straits Times melemah 1,15 poin (0,04%) ke level 3.083,09. [mdr]

Paling Perkasa di Asia, IHSG Raih Rekor Baru di 4.032.

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 9 poin di tengah terpuruknya bursa-bursa di Asia. Meski tipis, IHSG kembali cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di 4.032.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.545 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 3,262 poin (0,08%) ke level 4.026,464. Indeks menyentuh rekor posisi tertingginya yang baru. Sentimen positif datang dari bursa regional yang bergerak menguat.

Posisi intraday tertinggi IHSG hari ini berada di level 4.042,726 Rekor Intraday sebelumnya diraih akhir pekan lalu tepat saat penutupan perdagangan akhir pekan lalu di level 4.023.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 15,317 poin (0,28%) ke level 4.038,519. Secara perlahan indeks menanjak semakin tinggi. Minat beli investor lokal dan asing yang masih tinggi membuat indeks cetak rekor intraday tertinggi.

Laju penguatan indeks sedikit tertahan menjelang penutupan bursa, pasalnya sentimen negatif mulai datang dair bursa regional yang akhirnya jatuh ke zona merah. Namun, aksi beli selektif di saham-saham lapis dua masih mampu menahan IHSG di jalur hijau.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (18/7/2011), IHSG ditutup naik tipis 9,772 poin (0,24%) ke level 4.032,974. Sementara Indeks LQ 45 ditutup 1,445 poin (0,20%) ke level 714,623.

Tak banyak saham-saham unggulan yang diburu investor hari ini soalnya harganya sudah terlalu tinggi. Beberapa investor kemudian melirik saham-saham lapis kedua yang harganya masih tertinggal dengan rata-rata penguatan IHSG.

Namun demikian, aksi ambil untung pun masih terjadi terutama di saham-saham berbasis finansial, infrastruktur dan industri dasar. Indeks sektoral lainnya masih mampu mencetak poin meski tipis.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 111.238 kali pada volume 4,105 miliar lembar saham senilai Rp 4,262 triliun. Sebanyak 119 saham naik, 125 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Minat beli asing masih cukup tinggi, ini terbukti dari transaksi investor asing yang tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 308,166 miliar di seluruh pasar.

Pertahanan bursa-bursa di Asia akhirnya jebol juga dan seluruhnya terjatuh ke zona merah, hanya IHSG yang paling kuat bertahan di zona hijau. Bursa saham Jepang hari tidak berdagang memperingati hari libur nasional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah tipis 3,48 poin (0,12%) ke level 2.816,69.
  • Indeks Hang Seng turun 70,63 poin (0,32%) ke level 21.804,75.
  • Indeks Straits Times turun tipis 1,15 poin (0,04%) ke level 3.083,09.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.200 ke Rp 72.600, BFI Finance (BFIN) naik Rp 800 ke Rp 7.150, Metro Realty (MTSM) naik Rp 450 ke Rp 2.450, dan Modern International (MDRN) naik Rp 400 ke Rp 2.700

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Schering Plough (SCPI) turun Rp 3.000 ke Rp 25.000, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 13.600, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 250 ke Rp 15.000, dan Ashimas (AMFG) turun Rp 250 ke Rp 8.400.

(ang/qom)

Stanchart: Harga emas akan mencapai US$ 5.000 per troy ounce pada 2020

Stanchart: Harga emas akan mencapai US$ 5.000 per troy ounce pada 2020
SINGAPURA. Kontrak harga emas, yang hari ini mencatatkan rekor baru di level US$ 1.600, diprediksi akan meroket ke posisi US$ 5.000 per troy ounce pada 2020 mendatang. Menurut Standard Chartered Plc, hal tersebut sangat mungkin terjadi mengingat kian melambatnya tingkat produksi emas dan melonjaknya permintaan dari China dan India.

"Kami melihat harga emas akan mencapai US$ 2.000 pada 2014 mendatang. Ada juga peluang harga emas akan mencapai level US$ 5.000 pada 2020 seiring kenaikan upah di China dan India," jelas Yan Chen, head of metals and mining Standard Chartered.

Asal tahu saja, reli harga si kuning kinclong pada tahun ini didorong oleh aksi beli emas sebagai safe-haven seiring kian memburuknya krisis utang Eropa dan tingginya tingkat inflasi di emerging markets.

Sebagai gambaran saja, permintaan emas di China akan terus naik seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan tingginya tingkat inflasi ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Di India, permintaan investasi untuk emas mencapai rekor tertingginya yakni 963,1 ton di 2010.

Menurut Chen, tingginya tingkat permintaan tak sebanding dengan tingkat produksi emas dunia. Dia memprediksi, tingkat produksi emas hanya akan tumbuh 3,6% dalam beberapa tahun ke depan. "Itu sebabnya, pasar emas akan mengalami defisit dalam beberapa tahun ke depan. Bank sentral saat ini juga tengah memborong emas secara besar-besaran," jelas Chen.

Sekadar tambahan informasi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik US$ 6,55 atau 0,4% menjadi US$ 1.600,10 per troy ounce. Pada pukul 08.26 waktu London, kontrak yang sama ditransaksikan pada level US$ 1.596,88 per troy ounce. Sementara harga spot emas ditransaksikan di level US$ 1.597,32 di Singapura.

Wow, lonjakan Nikkei paling tinggi diantara 24 negara maju lainnya

Wow, lonjakan Nikkei paling tinggi diantara 24 negara maju lainnya
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Jepang mengalami lonjakan melampaui bursa saham di negara maju lainnya. Kenaikan tersebut dipicu atas adanya spekulasi bahwa tingkat pendapatan perusahaan Jepang akan membaik setelah ekonomi Negeri Sakura itu pulih dari musibah gempa bumi terdahsyat Maret lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, sejak awal Juni, indeks Nikkei 225 Stock Average sudah naik 2,9%. Ini merupakan lonjakan paling tinggi diantara pasar saham 24 negara maju lainnya yang tergabung dalam MSCI World Index. Salah satu saham yang menyokong pergerakan Nikkei adalah Toyota Motor Corp yang naik 4,9% sejak 17 Juni lalu setelah mengumumkan tingkat produksi mengalami pemulihan lebih cepat dibanding prediksi.

Selain itu, sejumlah perusahaan mulai dari Renesas Electronics Corp hingga Seven & Holdings Co juga membuka pabrik dan toko baru lebih cepat dari yang mereka rencanakan. Kondisi itu membangun kepercayaan pada kinerja perusahaan, di mana sejumlah analis memprediksi, pendapatan perusahaan akan naik 17% dalam 12 bulan ke depan.

"Pendapatan perusahaan mengalami rebound. Saya sangat positif terhadap ekonomi Jepang. Ada sejumlah bukti bahwa konstruksi di Jepang akan terus berlangsung dan hal itu sangat mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas Philip Poole, global head of macro and investment strategy HSBC Global Asset Management di Hongkong.

WIKA Optimis Raih Kontrak Baru Rp6T pada Smt 2

Medium
INILAH.COM, Jakarta – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) optimis meraih kontrak baru di atas Rp6 triliun pada semester kedua 2011.

Hal itu disampaikan Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede, saat dihubungi INILAH.COM, Senin (18/7). “Kita optimis akan banyak meraih kontrak baru pada semester kedua 2011. Hal ini dikarenakan konstruksi dan proyek pemerintah akan banyak pada akhir semester kedua 2011. Kita yakin dapat meraih kontrak baru Rp6 triliun untuk semester ke depan,” ujar Natal.

Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan sedang mengikuti beberapa tender dan proyek. Tapi pihaknya enggan menjelaskan lebih detil mengenai tender yang diikuti. “Kita sedang mengikuti proyek pembangkit listrik PLN, proyek kementerian Pekerjaan Umum, proyek gedung pemerintah dan swasta, serta proyek migas,” ujar Natal.

Seperti diketahui, kontrak baru yang sudah diraih mencapai Rp5,8 triliun hingga semester pertama 2011. “Kontrak baru sudah mencapai Rp5,8 triliun pada semester pertama 2011. Nilai ini sekitar 47% dari target kontrak baru 2011,” kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo.

Perseroan menargetkan kontrak baru senilai Rp12 triliun pada 2011. Total kontrak yang ingin diraih sebesar Rp25,58 triliun yang sebagian besar carry over 2010 sekitar Rp13 triliun.

Pernyataan Obama membuat bursa Asia memerah

Pernyataan Obama membuat bursa Asia memerah
HONGKONG. Mayoritas saham bursa Asia siang ini masih dilanda aksi jual. Kondisi itu terjadi setelah Presiden Barack Obama mengatakan, saat ini pemerintah AS tengah berkejaran dengan waktu dalam melakukan negosiasi terkait pemangkasan defisit fiskal. Hal itu tentunya akan memukul outlook kinerja bagi eksportir Asia.

Pada pukul 14.00 waktu Hongkong, indeks MSCI Asia Pacific, di luar indeks Jepang, mengalami penurunan 0,4% menjadi 473,93. Dengan demikian, ini merupakan penurunan mingguan pertama dalam empat minggu belakangan.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,7%, indeks Hang Seng Hongkong tak banyak mengalami perubahan setelah naik dan turun 0,7%, dan Shanghai Composite Index China turun 0,1%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%. Sedangkan bursa Jepang ditutup karena hari libur nasional.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: Samsung Electronics Co yang turun 2,3% di Seoul, HTC Corp anjlok 4% di Taiwan, dan News Corp melorot 3,9%.

"Mendapatkan jawaban atas batasan utang AS merupakan hal yang sangat penting bagi pelaku pasar," jelas Matt Riordan, analis Paradice Investment Management Pty di Sydney.

Rekor baru, harga emas tembus US$ 1.600 per troy ounce

Rekor baru, harga emas tembus US$ 1.600 per troy ounce
LONDON. Kontrak harga emas menembus level US$ 1.600 per troy ounce siang ini. Salah satu penyebabnya, kecemasan penyebaran krisis Eropa dan AS mendongkrak permintaan emas sebagai lindung nilai. Selain itu, harga emas dalam euro dan poundsterling juga naik ke level tertinggi sepanjang sejarah.

"Situasi di kawasan Eropa, sekaligus masalah batasan utang AS, masih menjadi fokus utama investor," jelas Ben Westmore, minerals and energy economist National Australia Bank Ltd.

Siang tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik sebesar US$ 6,55 atau 0,4% menjadi US$ 1.600,10 per troy ounce. Namun, pada pukul 08.26 waktu London, harga emas ditransaksikan pada level US$ 1.596,88 per troy ounce.

Sekadar catatan, harga emas sudah mengalami kenaikan selama 11 hari belakangan. Ini merupakan kenaikan dengan periode kenaikan paling lama sejak Juli 1980. Sementara itu, kontrak harga emas untuk pengantaran Agustus naik 0,5% menjadi US$ 1.597,50 per troy ounce di Comex, New York, setelah sebelumnya menembus rekor tertinggi di level US$ 1.601 per troy ounce.

Hasil 'Stress Test' Bank Tekan Bursa Eropa Negatif

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (18/7) melanjutkan penurunan pekan lalu. Saham bank berguguran setelah pengumuman hasil stress test.

Indeks FTSE turun 0,5% ke 5.809, indeks DAX turun 0,7% ke 7.167 dan indeks CAC turun 0,8% ke 3.696. Kegagalan 8 bank kecil dalam stress test ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Nilai aset kedelapan bank itu seluruhnya mencapai 2,5 miliar euro atau US$3,5 miliar. Tetapi tidak mengatasi potensi gagal bayar Yunani.

Selain itu ada 16 bank yang hampir gagal karena modal inti mereka di bawah 5%. Mereka diperkirakan perlu bantuan dana darurat untuk menopang neraca mereka.

Saham yang yang turun seperti saham Mediobanca turun 0,2%, Deutsche Bank turun 1,1% dan Millenium BCP turun 1,9%. Untuk yang berhasil menjalani tes di beri penghargaan. Sahamnya pun naik di bursa seperti saham Sydbank naik 1,6% dan Danske Bank naik 2%.

Sementara harga emas mencapai rekor tertinggi hari ini. Investor masih khawatir dengan utang di Eropa dan AS. Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang sejarah di US$1.598,41 per ons.

Investor masih takut dengan kebuntuan pembahasan peningkatan batas atas utang AS untuk meningkatkan kemampuan pembayaran obligasi. Sementara di Eropa dari 90 bank yang mengikuti stress test mencerminkan kondisi lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hal ini sedikit mengurangi kekhawatiran menularnya krisis utang ke sesama angggota Uni Eropa. Hasilnya, lima bank dari Spanyol, satu bank dari Yunani dan dua bank dari Austria dinyatakan gagal dalam tes tersebut. Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu lagi pada Kamis mendatang untuk membahas solusi mengatasi jeratan utang.

Nilai tukar euro dan dolar AS sama-sama mencapai titik terendah terhadap franc Swiss. Sebab investor terus mencari investasi yang aman dari masalah utang.

Bursa Asia juga bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,3% ke 21.797,93, indeks Nikkei naik 0,3% ke 9.974, indeks Shanghai turun 0,1% ke 2.816 dan indeks ASX turun 0,03%.

Sektor Batu Bara dan Consumer Akan Dorong IHSG

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Sektor saham pertambangan dan consumer diprediksikan akan mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester kedua 2011 yang diperkirakan mencapai level 4.500.

Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menuturkan, saham sektor pertambangan, perbankan dan consumer akan mendorong kenaikan IHSG pada semester kedua 2011. Sektor saham pertambangan akan mendorong IHSG dinilai karena harga saham yang masih murah dibandingkan sektor saham lainnya. Edwin memprediksikan, IHSG mencapai level 4.500 pada semester kedua 2011." Saham emiten yang memiliki bisnis batu bara lebih murah dibandingkan saham sektor perbankan dan consumer. Sektor consumer menjadi pilihan karena momen puasa dan natal akan mendorong kenaikan harga saham consumer karena pembelian makanan dan minuman yang meningkat, sedangkan perbankan akan lebih ekspansif pada kuartal ketiga," tutur Edwin, saat dihubungi INILAH.COM, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut Edwin menuturkan, IHSG akan tembus level 4.500 pada semester kedua 2011 jauh lebih mudah. Hal ini didukung kondisi dalam negeri yang kondusif dan faktor global. "Semester kedua ini jauh lebih optimis dibandingkan semester pertama 2011. Pada semester pertama 2011 lebih banyak masalah mulai dari quantative easing, inflasi di China," ujar Edwin.

Sementara itu, pengamat pasar modal Felix Sindhunata menuturkan, sektor saham yang memiliki orientasi ke pasar domestik masih akan menarik.Hal ini dikarenakan kinerja keuangan emiten masih baik. "Sektor saham perbankan, consumer goods, grup Astra bisa jadi pilihan. Saham tambang underperform terhadap pasar tapi untuk long term investor sebenarnya menarik untuk diakumulasi," ujar Felix.

Felix juga memprediksikan IHSG akan tembus 4.400 pada akhir tahun. Hal ini dikarenakan bursa saham pada semester kedua 2011 cukup baik. Tapi Felix mengakui, resiko terbesar tetap dari isu eksternal seperti masalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, masalah kredit di Eropa dan harga komoditas. Sedangkan domestik, resiko inflasi masih menjadi perhatian utama. BI pun diprediksikan masih akan tetap mempertahankan BI Rate di level 6,75 pada semestet kedua 2011. "Juli hingga September kemungkinan inflasi akan tinggi karena faktor musiman dan hari raya keagamaan," tambah Felix.

Sisa Dana IPO Milik BRMS ada di 6 Bank

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menempatkan sisa dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) Rp222,670 miliar per 30 Juni 2011 di enam bank nasional.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Senin (18/6). Enam perbankan, antara lain PT Bank Mandiri Syariah Rp55 miliar, Bank Danamon Rp30 miliar, Bank Mega Rp50 miliar, Bank CIMB Niaga Rp30 miliar, serta Bank Muamalat Rp57,670 miliar.

Untuk realisasi dari penggunaan dana sampai dengan 30 Juni 2011 untuk pembayaran utang ke Brights Ventures Rp1,341 triliun. Sementara untuk belanja modal serta modal kerja perseroan dan anak-anak perusahaan yang mencapai Rp410,695 miliar. Dengan demikian, total dana yang telah digunakan mencapai Rp1,752 triliun.

Perseroan dalam melakukan IPO berhasil menghimpun dana Rp2,095 triliun. Namun setelah dipotong biaya sebesar Rp120,7 miliar maka hasil bersih IPO mencapai Rp1,9 triliun. Saat ini sisa dananya sekitar Rp222,670 miliar.

Terpuruk kian dalam, analis masih merekomendasikan bearish untuk euro

Terpuruk kian dalam, analis masih merekomendasikan bearish untuk euro
LONDON. Euro mengalami penurunan terbesar dalam seminggu terakhir atas dollar. Bahkan jika berhadapan dengan franc Swiss, penurunan yang dialami euro mencapai rekor terbesar. Saat ini, pelaku pasar cemas kalau pimpinan Eropa akan gagal menyetujui rencana penghambatan penyebaran krisis utang Eropa pada pertemuan yang berlangsung minggu ini.

"Saya merekomendasikan bearish untuk euro pada minggu ini. Saat ini investor lebih memilih untuk menunggu dan memutuskan untuk tidak melakukan apapun. Jadi, saya pikir, pasar saat ini merasa skeptis mengenai hasil pertemuan di Eropa yang digelar minggu ini," jelas Imre Speizer, strategist Westpac Banking Corp di Auckland.

Catatan saja, pada pukul 06.58 waktu London, euro melemah ke posisi US$ 1,4075 dari US$ 1,4157 di New York pada minggu lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 11 Juli lalu. Euro juga melemah 0,7% ke posisi 111,20 yen dan melemah 0,9% ke posisi 1,1434 franc Swiss setelah sebelumnya keok ke rekor terendah di level 1,1374.

Sementara itu, franc Swiss menguat 0,4% menjadi 81,23 centimes per dollar setelah sebelumnya menyentuh rekor teringgi di level 80,33. Sedangkan dollar diperdagangkan pada level 79,02 yen dari 79,13 yen.

Sekadar tambahan informasi, para pemimpin di kawasan Eropa akan menggelar pertemuan di Brussels pada 21 Juli mendatang untuk mendiskusikan ketabilitasan finansial di kawasan Eropa. Pertemuan kedua dalam sebulan terakhir ini menyusul kian memburuknya krisis yang membuat Italia menjadi perhatian investor dan mendorong tingkat yield obligasi Italia menembus rekor tertinggi diantara negara Eropa lainnya.

Utang Masih Tetap akan Tekan Bursa Eropa

Headline
INILAH.COM, London - Kekhawatiran terhadap masalah utang yang belum jelas penyelesaiannya di AS dan Eropa diperkirakan akan menekan bursa Eropa pada Senin (18/7).

Indeks FTSE diprediksi turun 0,06%, indeks CAC akan turun 25 poin dan indeks DAX akan turun 28 poin, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Sementara harga emas mencapai rekor tertinggi hari ini. Investor masih khawatir dengan utang di Eropa dan AS. Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang sejarah di US$1.598,41 per ons.

Investor takut dengan kebuntuan pembahasan peningkatan batas atas utang AS untuk meningkatkan kemampuan pembayaran obligasi. Sementara di Eropa dari 90 bank yang mengikuti stress test mencerminkan kondisi lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hal ini sedikit mengurangi kekhawatiran menularnya krisis utang ke sesama angggota Uni Eropa. Hasilnya, lima bank dari Spanyol, satu bank dari Yunani dan dua bank dari Austria dinyatakan gagal dalam tes tersebut. Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu lagi pada Kamis mendatang untuk membahas solusi mengatasi jeratan utang.

Nilai tukar euro dan dolar AS sama-sama mencapai titik terendah terhadap franc Swiss. Sebab investor terus mencari investasi yang aman dari masalah utang.

TRAM Incar NAB US$10 juta dari Produk Baru

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Manajemen PT Trimegah Asset Management (TRAM) menargetkan dana kelolaan produk barunya TRAM Pendapatan tetap US$ mencapai US$10 juta pada akhir 2011.

Reksa dana pendapatan tetap US$ ini berinvestasi pada obligasi pemerintah Indonesia dan korporasi yang diterbitkan dalam mata uang dolar AS dengan durasi menengah hingga panjang. Dalam kondisi normal alokasi investasi TRAM pendapatan tetap US$ akan ditempatkan minimal 85-100% pada obligasi dalam negeri yang telah dijual dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau diperdagangkan di luar negeri dalam denominasi dolar.

Minimal 0-15% pada obligasi luar negeri yang telah dijual dan diperdagangkan di bursa efek serta minimal 0-15% pada efek pasar uang dalam negeri yang jatuh temponya tidak melebihi setahun.

Menurut Presiden Direktur PT Trimegah Asset Management Denny Thaher, reksa dana ini memberikan solusi berinvestasi bagi investor yang membutuhkan simpanan US$ berjanga waktu panjang dan dengan profil resiko menengah hingga agresif. "Investasi ini cocok untuk keperluan mendatang seperti pembiayaan pendidikan anak di luar negeri, rencana berlibur keluarga, keperluan bisnis, berobat dan beragam tujuan lainnya," ujar Denny seperti dikutip dari siaran pers, Senin (18/7).

Denny mengklaim, produk reksa dana ini tidak terpengaruh atas risiko nilai tukar seperti beberapa produk reksa dana sejenis lainnya karena efek yang terdapat dalam portofolio TRAM pendapatan tetap US$ adalah obligasi US$ di mana tidak ada unsur efek dalam denominasi Rupiah yang dikonversi ke US$. "Hal itu membuat pertumbuhan reksa dana ini akan relatif stabil," tambah Denny.

Meskipun ketidakpastian di Amerika Serikat dan Eropa masih berlanjut, tetapi diperkirakan Denny, pertumbuhan ekonomi nasional masih bullish bahkan banyak pengamat ekonomi memperkirakan Indonesia dapat mencapai investment grade di tahun depan yang akan berdampak positif terhadap harga obligasi.

Saat ini obligasi US$ di Indonesia memberikan yield paling atraktif di regional dan diminati oleh investor asing. Selain itu, masih besar potensi korporasi Indonesia mengeluarkan obligasi US$ yang mempunyai penerimaan dalam US$ dan memerlukan pembiayaan belanja modal dalam US$.

"Mempertimbangkan pandangan tersebut adalah sangat bijak untuk memulai investasi di reksa dana pendapatan tetap US$ secara bertahap," tuturnya.

Reksa dana ini mulai dijual hari inii dengan NAB awal US$1 bisa dibeli dengan minimum pembelian US$1.000. Reksa dana ini akan memberikan solusi berinvestasi bagi investor yang membutuhkan simpanan US$ dengan jangka waktu investasi yang panjang dan dengan profil risiko menengah hingga agresif.

Saham Batu Bara Menarik Untuk Jangka Panjang

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Meningkatnya pemintaan global akan diikuti oleh kenaikan harga batu bara. Kinerja saham sektor tambang ini pun akan terdongrak. Inilah alasan saham batu bara menarik untuk jangka panjang.

Analis Samuel Sekuritas Alfatih menilai, kinerja sektor batu bara untuk jangka panjang akan positif, terutama karena permintaan batu bara dunia yang tidak pernah turun. “Demand tetap tinggi, terutama di China dan India, karena energi alternatifnya tidak banyak,” katanya kepada INILAH.COM.

Alfatih menuturkan, kendati perlambatan ekonomi di Eropa menghadang dan terjadi overheating di China, kebutuhan bahanbakuenergi untuk pembangkit-pembangkit listrik di China masih akanmeningkat.

Pertumbuhan penduduk menjadi salah satu katalisnya. Demikian pula kebutuhan energi untuk menopang aktivitas industri, baik listrik maupun logam berat.

“Pertumbuhan China masih relatif tinggi dan terus mengetatkan likuiditas untukmeredam inflasi, namun negara Tirai Bambu ini akan mengalami soft landing,” ucapnya.

Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil riset Citigroup, yang menilai, permintaan batu bara dunia masih akan tinggi ke depannya. Selain kebutuhan dari China dan India untuk pembangkit listriknya, faktor curah hujan yang tinggi di Australia, membuat ekspor terganggu.

“Padahal, negara Kangguru ini merupakan salah satu eksportir batubara yang cukup diperhitungkan dunia,” ujar Kim Kwie Sjamsudin, analis dari Citigroup.

Indonesia memang bukan satu-satunya negara eksportir batubara terbesar dunia. Beberapa pesaing di antaranya adalah Australia, Rusia dan Kolombia. Untuk pangsa pasar Asia, Australia merupakan pesaing terberat Indonesia. Bahkan untuk skala produksi, Australia memiliki output yang lebih besar.

Namun, banjir besar yang melanda beberapa negara bagian Australia, terutama sentra pertambangan seperti Queensland dan Brisbane, membuat dominasi Australia dalam memproduksi batubara sedikit terganggu. Keuntungan lain adalah letak geografis Indonesia, yang lebih dekat dengan negara importir India dan China, sehingga biaya pengiriman lebih murah, dibandingkan Australia.

Melesatnya permintaan global, imbuh Kim, akan memicu harga batubara naik, sehingga saham sektor ini pun menarik untuk 12 bulan ke depan.

Untuk harga batubara thermal pada 2012 dan 2013, Citigroup memprediksi adanya kenaikan sebesar 13% dan 36% menjadi US$ 139 dan US$ 148 per ton. Sehingga, proyeksi laba bersih emiten batubara pun ikut naik 10-23% untuk 2012 dan 43-108% pada 2013.

Terkait tingginya permintaan global, Kim meyakini Indonesia, eksportir terbesar batubara dengan pangsa pasar mencapai 33%, mampu memenuhi kebutuhan tersebut. “Produksi batubara nasional bisa mencapai 323 juta ton pada 2015 dan 374 juta ton pada 2020, dibanding 2009 sebesar 190 juta ton,” katanya.

Sementara kementerian ESDM memperkirakan produksi batubara Indonesia lebih tinggi lagi, yakni mencapai 332 juta ton, atau naik 23% YoY pada 2012. Pemerintah menaikkan jatah pasokan batubara untuk pasar lokal atau domestic market obligation (DMO) pada 2012 menjadi 82 juta ton, dipicu peningkatan kebutuhan batubara domestik, khususnya PLN. Dengan perkiraan produksi ini, maka porsi pasokan batubara untuk domestik hanya sekitar 24%.

Di tengah situasi ini, Alfatih menyarankan investor untuk mengakumulasi saham tambang batu bara, seperti Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Bumi Resources (BUMI),”Buy and hold dua emiten ini,”ujarnya.

Sedangkan Kim menjagokan saham BUMI dan Adaro Energy (ADRO), karena dua emiten tersebut akan menjadi eksportir batu bara global terbesar. Adapun rating TB Bukit Asam (PTBA) dinaikkan menjadi buy, dengan target harga direvisi menjadi Rp 27.500,”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini.” [mdr]

IHSG ditutup Naik 0,38% pada Sesi I Perdagangan

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 4.038,52 atau naik 0,38% pada penutupan sesi pertama perdagangan Senin (18/7).

Adapun volume saham sebesar 2,10 miliar saham dengan nilai mencapai Rp1,54 triliun. Sebanyak 124 saham mengalami kenaikan harga saham, sekitar 90 saham mengalami penurunan harga saham dan 94 saham bergerak stagnan.

Sementara itu, indeks JII ditutup di level 553,87 atau turun 1,03%. Volume perdagangan 824,43 juta saham. Indeks LQ 45 ditutup 713,18 atau turun 0,43% di mana volume perdagangan saham 1,01 miliar saham senilai Rp1,463 triliun.

Saham-saham yang mengalami kenaikan antara lain saham ASII sebesar 3,76% ke level Rp73.050 per saham, saham GGRM ke level Rp51.850 per saham atau naik 2,265, saham MTSM naik 22,50% ke level Rp2.450 per saham, saham BFIN naik 7,085 ke level Rp6.800 per saham, saham MBAI naik 1,03% ke level Rp29.300 per saham dan ITMG naik 0,52% ke level Rp47.900 per saham.

Pilih Saham 'Lagging' Berfundamental Positif

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan IHSG siang ini akan berlangsung hingga penutupan. Investor disarankan memilih saham yang secara teknikal tertinggal jauh namun positif fundamentalnya.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (18/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 15,32 poin (0,38%) ke level 4.038,519. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,08 poin (0,43%) ke angka 716,255.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,444 miliar lembar saham, senilai Rp2,208 triliun dan frekuensi 63.709 kali. Sebanyak 124 saham menguat, sedangkan 90 saham melemah dan 94 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp95,9 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp827,9 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp731,9 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Aneka industri memimpin kenaikan 3,04%, disusul manufaktur 1,39%, properti 0,91%, konsumsi 0,64%, perkebunan 0,60%, perdagangan 0,57%, pertambangan 0,55% dan industri dasar 0,34%. Hanya sektor keuangan yang melemah 0,81% dan infrastruktur 0,08%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks berpeluang tembus 4.050 menuju level resistance 4.055 dan 3.995 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (18/7).

Penguatan indeks awal pekan ini menurutnya, dipicu oleh kekacauaan krisis utang di Uni Eropa dan kemelut batas atas utang AS. Pekan ini AS akan mem-voting kenaikan batas atas utangnya itu. “Kondisi itu, justru jadi keuntungan bagi indeks saham domestik,” ujarnya.

Pasalnya, ditegaskan Willy, buruknya sentimen Eropa dan AS justru memicu peralihan dana ke Indonesia. Akibatnya, pasar dalam negeri kebanjiran capital inflow baik dari investor institusi maupun individu. “Ini terbukti dengan besarnya net buy asing hingga di atas Rp213,7 miliar akhir pekan lalu,” papar Willy.

Menurutnya, investor asing melihat Indonesia sebagai ladang investasi yang sangat menguntungkan. Karena itu, bagi investor domestikpun berinvestasi saham masih sangat menjanjikan ke depannya. “Apalagi, secara politik pun, pasar Indonesia merupakan satu-satunya yang paling aman di Asia,” timpalnya.

Lihat saja, kata Willy, Malaysia secara politik belum ada kepastian apalagi dengan sistem keuangannya yang dikunci secara ketat. Begitu juga dengan Filipina dan Thailand yang masih bergejolak. Sementara itu, Korea Selatan masih bermasalah secara politik dengan Korea Utara. “Di Timur Tengah negara-negara Arab masih bergejolak terkait kudeta dan pemaksaan untuk turun presiden di negeri padang pasiritu,” ucapnya.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah aneka industri yang dipimpin oleh PT Astra Internasional (ASII). Tapi, dalam situasi ini, Willy justru merekomendasikan positif saham-saham yang secara teknikal tertinggal jauh dan secara fundamental sangat positif seiring dengan laporan keuangan yang akan segera dirilis untuk kuartal II/2011.

Saham-saham pilihannya adalah PT Darma Henwa (DEWA), PT Bakrieland Development (ELTY), PT Polychem Indonesia (ADMG), PT Krakatau Steel (KRAS),PT Gajah Tunggal (GJTL), PT Sentul City (BKSL) dan PT Tunas Baru Lampung (TBLA). “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut,” imbuh Willy.[ast]

118 saham hijau, IHSG kembali cetak rekor di sesi I

JAKARTA. Pada penutupan perdagangan sesi pertama di awal pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 15,32 poin atau 0,38% di level 4.038,51. Indeks kembali mencetak rekor.

Sejak diperdagangkan pagi ini, indeks memang terlihat cenderung menanjak. Penurunan terdalam sempat terjadi pada pukul 09.57 WIB tatkala indeks menyenggol level 4.023,34.

Delapan sektor yang menghijau berhasil menopang indeks. Hanya dua sektor yang memerah yakni infrastruktur dan keuangan yang masing-masing terpaksa turun 0,82% dan 0,08%.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 2,42 miliar dengan nilai perdagangan sebesar Rp 2,19 triliun. Sebanyak 118 saham mengalami kenaikan, 84 saham turun dan sisanya 89 saham tak bergerak.

Beberapa penghuni top gainers adalah PT Metro Realty Tbk (MTSM) yang naik 22,50% menjadi Rp 2.450, PT Yulie Sekurindo Tbk (YULE) naik 10,71% menjadi Rp 62 dan PT Pudjiadi Prestuge Limite Tbk (PUDP) naik 7,6% menjadi Rp 490. PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) naik 7,58% menjadi Rp 355 dan PT Lautan Luas Tbk (LTLS) naik 7,55% menjadi Rp 1.140.

Beberapa penghuni top losers adalah PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) turun 11,76% menjadi Rp 120, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) turun 10,87% menjadi Rp1.230 , PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) turun 8,70% menjadi Rp 840, PT Tifico Fuber Indonesia Tbk (TFCO) turun 7,89% menjadi 700 dan PT Indo Straits Tbk (PTIS) turun 5,43% menjadi Rp 1.220.

Ini dia tiga bluechips yang bikin kinerja indeks kinclong di sesi I

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melawan arus pergerakan bursa Asia. Pada sesi I, indeks tercatat naik 15,32 poin menjadi 4.038,52.

Tiga saham yang menjadi penggerak indeks terbesar antara lain:

- PT Astra International (ASII)

Saham ASII ditutup dengan kenaikan 3,76% menjadi 73.050 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: UBS Securities senilai Rp 39,86 miliar, Citigroup Securities senilai Rp 13,77 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 12,65 miliar.

- PT Gudang Garam (GGRM)

Saham GGRM ditutup dengan kenaikan 2,27% menjadi Rp 51.850 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: Macquarie Capital senilai Rp 2,07 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 1,56 miliar, dan Dinamika Usahajaya senilai Rp 568 juta.

- PT Adaro Energy (ADRO)

Saham ADRO ditutup dengan kenaikan 1,96% menjadi Rp 2.600 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 14,95 miliar, Bahana Securities senilai Rp 14,66 miliar, dan CIMB Securities Indonesia senilai Rp 6,09 miliar.

Sesi I IHSG Tembus Lagi Rekor Intraday Tertinggi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara perlahan menanjak semakin tinggi sejak dibuka tipis pagi tadi. Minat beli investor lokal dan asing yang masih tinggi membuat indeks cetak rekor intraday tertinggi di 4.042.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 3,262 poin (0,08%) ke level 4.026,464. Indeks menyentuh rekor posisi tertingginya yang baru. Sentimen positif datang dari bursa regional yang bergerak menguat.

Posisi intraday tertinggi IHSG hari ini berada di level 4.042,726 Rekor Intraday sebelumnya diraih akhir pekan lalu tepat saat penutupan perdagangan akhir pekan lalu di level 4.023.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (18/7/2011), IHSG menguat 15,317 poin (0,28%) ke level 4.038,519. Sementara Indeks LQ 45 naik 3,077 poin (0,43%) ke level 716,255.

Perburuan di saham-saham berbasis komoditas dan aneka industri sangat membantu pencetakan rekor IHSG hari ini. Meski demikian, saham-saham finansial terutama bank menjadi pemberat bursa karena terkena aksi ambil untung.

Posisi intraday tertinggi IHSG terakhir yang bisa diraihnya di level 4.023,202 pada perdagangan Jumat 15 Juli lalu setelah melesat 25,567 poin (0,64%). Padahal, kala itu banyak sekali sentimen negatif yang beredar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 63.709 kali pada volume 2,428 miliar lembar saham senilai Rp 2,194 triliun. Sebanyak 124 saham naik, 90 saham turun, dan 94 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional masih bergerak mixed hingga siang ini, dipimpin bursa Hong Kong yang mampu naik tipis. Sementara bursa saham Jepang hari ini tidak berdagang karena libur.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,99 poin (0,11%) ke level 2.817,18.
  • Indeks Hang Seng menguat tipis 44,27 poin (0,20%) ke level 21.919,65.
  • Indeks Straits Times naik tipis 3,08 poin (0,10%) ke level 3.087,32.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.650 ke Rp 73.050, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 51.850, BFI Finance (BFIN) naik Rp 450 ke Rp 6.800, dan Metro Realty (MTSM) naik Rp 450 ke Rp 2.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 650 ke Rp 29.500, Adira Finance (ADMF) turun Rp 250 ke Rp 13.650, OCBC NISP (NISP) turun Rp 150 ke Rp 1.230, dan Indocement (INTP) turun Rp 100 ke Rp 16.350.

(ang/qom)

Krisis utang Eropa dan masalah batasan utang AS bikin harga emas toreh rekor

Krisis utang Eropa dan masalah batasan utang AS bikin harga emas toreh rekor
SINGAPURA. Kontrak harga emas dunia kembali menorehkan rekor baru hari ini. Salah satu faktor pemicunya antara lain, politisi AS gagal mencapai kata sepakat dalam menaikkan batasan nilai utang serta krisis utang Eropa yang masih membelit.

Kontrak harga emas untuk pengantaran cepat melonjak 0,3% menjadi US$ 1.598,60 per troy ounce. Pada pukul 12.00 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.595,20 per troy ounce.

Selain itu, kontrak harga emas untuk pengantaran Agustus di New York juga menembus rekor baru, karena naik 0,6% menjadi US$ 1.599,20 per troy ounce.

"Situasi di kawasan Eropa dan masalah batasan utang di AS, masih menjadi faktor kuat kenaikan harga emas," jelas Ben Westmore, minerals and energy economist di National Australia Bank Ltd.

Harga CPO anjlok di Malaysia, saham LSIP ikut tergerus

Harga CPO anjlok di Malaysia, saham LSIP ikut tergerus
JAKARTA. Saham PT Perkebunan London Sumatra Indonesia (LSIP) banyak dilepas oleh investor. Pada pukul 11.27, saham LSIP melorot 1,08% menjadi Rp 2.300. Bahkan pada transaksi sebelumnya, saham produsen CPO ini sempat anjlok 2,1% menjadi 2.275. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 17 Juni lalu.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 6,83 miliar, CIMB Securities Indonesia senilai Rp 4,61 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 2,11 miliar.

Anjloknya saham LSIP sejalan dengan penurunan kontrak harga CPO dunia di Kuala Lumpur. Hal itu membuat outlook kinerja LSIP menjadi negatif.

Penurunan harga timah dunia turut mempengaruhi pergerakan saham TINS

Penurunan harga timah dunia turut mempengaruhi pergerakan saham TINS
JAKARTA. Saham PT Timah (TINS) bergerak fluktuatif hari ini. Pagi tadi, saham produsen timah terbesar di Indonesia ini sempat melorot 0,9% menjadi Rp 2.575. Namun, pada pukul 11.21, saham TINS kembali ke harga posisi awal di level Rp 2.600.

Berdasarkan data Bloomberg, sejumlah broker yang banyak melepas saham ini antara lain: Merryl Lynch Indonesia senilai Rp 6,03 miliar, AmCapital Indonesia senilai Rp 1,95 miliar, dan eTrading Securities senilai Rp 1,90 miliar.

Aksi jual saham TINS sepertinya berkaitan dengan pergerakan harga timah dunia. Sekadar mengingatkan, pada 15 Juli lalu di London, kontrak harga timah dunia mengalami penurunan 0,8% menjadi US$ 27.200 per ton. Ini merupakan penurunan paling besar sejak 8 Juli lalu.

Harga gandum anjlok 2,1% di Chicago, saham ICBP terdongkrak

Harga gandum anjlok 2,1% di Chicago, saham ICBP terdongkrak
JAKARTA. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) pagi ini bergerak positif. Pada pukul 11.12, saham ICBP naik 0,88% menjadi Rp 5.750.

Sejumlah broker yang paling aktif mengempit saham produsen mi instan ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 173,85 juta, Credit Suisse Securities senilai Rp 112,13 juta, dan Valbury Asia Securities senilai Rp 57,5 juta.

Sepertinya, pergerakan harga gandum dunia turut mempengaruhi pergerakan saham ICBP. Sekadar informasi, kontrak harga gandum untuk pengantaran September melorot sebesar 2,1% menjadi US$ 6,80 per bushel di Chicago Board of Trade. Pada pukul 10.05 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 6,8575 per bushel.

Penurunan harga gandum memberikan outlook positif bagi kinerja ICBP karena perseroan menggunakan gandum untuk pembuatan mi instan.

Berencana akuisisi 300 hektare lahan, saham ASRI sempat terbang mendekati rekor

JAKARTA. Saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) pagi ini membumbung tinggi. Pada pukul 11.05, saham ASRI tercatat naik 1,37% menjadi Rp 370. Bahkan sebelumnya, saham ASRI sempat melonjak 2,7% menjadi Rp 375, hampir mendekati harga rekor.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Bloomberg, sejumlah broker yang memburu saham ini di sesi I transaksi perdagangan antara lain Pratama Capital senilai Rp 1,88 miliar, Bhakti Securities senilai Rp 657,19 juta, dan Sekuritas Indo Pasifik Investasi senilai Rp 375 juta.

Disinyalir, aksi beli yang melanda saham pengembang properti ini terkait dengan aksi korporasi perusahaan. ASRI dikabarkan akan menginvestasikan dana senilai Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar untuk mengakuisisi 200-300 hektare tanah di Tangerang, Banten.

Dikoleksi investor asing, saham UNTR terus melaju

Dikoleksi investor asing, saham UNTR terus melaju
JAKARTA. Saham PT United Tractors (UNTR) bergerak menanjak pagi ini. Pada pukul 10.57, saham UNTR naik 1,01% menjadi Rp 25.050.

Data Bloomberg menunjukkan, tiga broker yang secara aktif memburu saham ini antara lain: RBS Asia Securities senilai Rp 28,60 miliar, UBS Securities senilai Rp 22,92 miliar, dan Citigroup Securities senilai Rp 13,61 miliar.

Asal tahu saja, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menargetkan kontribusi sektor pertambangan terhadap pendapatan perseroan akan mulai meningkat pada 2013.

Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, sektor penambangan batubara tercatat memberikan kontribusi 8,36% terhadap pendapatan perseroan pada tahun buku 2010. "Harapan peningkatan kontribusi pendapatan dari sektor penambangan bara pada tahun
2013 cukup beralasan melihat prospek permintaan batubara yanga masih akan terus meningkat," jelasnya.

Berdasarkan konsensus analis, sebanyak 18 analis merekomendasikan buy, tujuh analis merekomendasikan hold, dan satu analis merekomendasikan sell dengan target harga rata-rata sebesar Rp 26.627,78.

Kinerja kinclong di semester I, saham ADHI menjadi incaran

Kinerja kinclong di semester I, saham ADHI menjadi incaran
JAKARTA. Saham PT Adhi Karya (ADHI) menjadi salah satu saham yang diincar investor pagi ini. Pada pukul 10.50, saham ADHI tercatat naik 1,35% menjadi Rp 750.

Aksi beli atas saham perusahaan kontraktor ini terkait dengan kinerjanya di sepanjang semester I 2011. Asal tahu saja, ADHI membukukan kontrak sebesar Rp 4,1 triliun pada semester I-2011. Hal itu terbilang sukses karena sesuai dengan rencana semester I terhadap total target kontrak baru di tahun 2011 sebesar Rp 12,5 triliun.

Tim Riset eTrading Securities menilai, hasil kinerja ADHI di semester I membentuk pattern tahun 2010. "Dimana kebanyakan kontrak yang diperoleh terjadi di kuartal III dan IV. Diharapkan rencana pemberian tax incentives untuk sektor ini juga akan membantu bottom line perusahaan," jelas eTrading.

eTrading mencatat, konsensus Bloomberg untuk saham ini adalah sebagai berikut: lima analis merekomendasikan buy dan satu analis merekomendasikan hold. Adapun target harganya adalah Rp 990.

Krisis Eropa masih menyengat rupiah

Krisis Eropa masih menyengat rupiah
JAKARTA. Pergerakan mata uang rupiah pagi ini melemah. Dengan demikian, keoknya mata uang Garuda ini sudah terjadi selama dua hari berturut-turut. Rupanya, kembali memuncaknya kecemasan akan krisis Eropa membuat tingkat permintaan aset-aset dengan yield tinggi di emerging market mengalami penurunan.

Asal tahu saja, pagi ini, indeks MSCI Asia Pacific mengalami kemerosotan setelah Presiden bank sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengatakan ECB tidak akan menerima jaminan obligasi dari negara-negara yang mengalami default. Terkait permasalahan ini, pimpinan Eropa akan menggelar pertemuan khusus pada 21 Juli mendatang yang akan membicarakan mengenai permasalahan krisis Eropa.

"Seperti mata uang Asia lainnya, rupiah melemah karena sentimen utang Eropa. Pelemahan ini hanya sementara saja karena berhubungan dengan Eropa. Sedangkan fundamental Indonesia relatif kuat," jelas Mika Martumpal, currency analyst PT Bank Commonwealth di Jakarta kepada Bloomberg.

Catatan saja, pada pukul 08.50, rupiah melemah 0,1% menjadi 8.556 per dollar. Sepanjang tahun ini, rupiah sudah menguat sebesar 4,9%.

Rupiah jatuh ke hari kedua setelah krisis Eropa makin dalam

Rupiah jatuh ke hari kedua setelah krisis Eropa makin dalam
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah di awal pekan. Hingga perdagangan pukul 9:57 WIB, mata uang garuda ini ada di level Rp 8.556 per dollar AS. Melemah dari penutupan akhir pekan lalu yaitu Rp 8.544 per dollar AS.

Rupiah melemah dalam hari kedua seiring dengan semakin mengerucutnya kecemasan investor terhadap krisis Eropa yang semakin dalam. Hal ini membuat permintaan ke instrumen dengan imbal hasil yang tinggi di emerging market berkurang.

"Seperti mata uang Asia lainnya, kelemahan rupiah datang dari krisis utang Eropa," ujar Mika Martumpal, analis mata uang di Commonwealth Bank Jakarta. Namun, menurutnya, pelemahan ini hanya bersifat sementara.

Perdagangan awal pekan, IHSG dibuka menguat

Perdagangan awal pekan, IHSG dibuka menguat
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan sinyal positif. Pada Senin (18/7) pagi, indeks dibuka dengan kenaikan 2,096 poin di posisi 4.025,298 di tengah bursa regional yang bergerak tak seragam.

Penguatan indeks dipimpin oleh sektor aneka industri. Selain itu, penguatan bursa kita juga ditopang oleh sektor manufaktur, pertambangan, konstruksi, perdagangan, dan barang konsumen.

Hingga pukul 09.37 WIB, sudah ada 55 saham menguat dan 36 saham melemah di bursa. Sementara 88 saham lainnya belum meninggalkan harga penutupan akhir pekan lalu.

Di posisi teratas ada saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) yang telah meroket hingga 14,94% ke Rp 100 per saham. Selanjutnya, disusul oleh saham PT Pelayaran Tempur Tbk (TMAS) yang naik 4,55% ke Rp 345 dan PT Sentul City Tbk (BKSL) yang naik 4,44% ke Rp 47 per saham.

Sedangkan posisi top losers diisi oleh PT Equity Development Tbk (GSMF) yang turun 4,85% ke Rp 98, PT Tifa Finance Tbk (TIFA) yang turun 3,45% ke Rp 280, dan PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) yang turun 3,26% ke Rp 890.

"Kalau dilihat dari posisi penutupan akhir pekan lalu, indeks memang masih memiliki potensi untuk naik, setidaknya sampai resistance 4.035-4.050," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo.

Akan tetapi, sentimen negatif yang datang dari bursa regional setelah lemgaba pemeringkat Standard & Poor's (S&P) mengancam akan melakukan downgrade surat utang Amerika diperkirakan akan membuat IHSG cenderung bergerak bervariasi pada kisaran 4.005-4.050. Level 3.975 akan menjadi support kedua.

IHSG Dibuka Naik 0,07%

Medium
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Senin (18/7) dibuka naik 0,07% ke level 4.026,06 pukul 09.30 WIB.

IHSG secara teknikal diperkirakan menguat pada perdagangan saham Senin (18/7). IHSG akan berada di kisaran 4.000-4.050. Data manufaktur US dan tingkat kepercayaan konsumer pada Juni yang kurang bagus serta belum disetujuinya peningkatan batas atas US dapat memberikan sentimen terhadap IHSG.

Volume perdagangan saham mencapai 6,10 juta lembar saham dengan nilai Rp11,97 miliar. Sebanyak tujuh saham mengalami kenaikan, 10 saham bergerak stagnan. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,31% dengan volume perdagangan saham 76,48 juta lembar saham senilai Rp186,99 miliar. Indeks JII naik 0,56% dengan volume perdagangan saham 52,86 juta saham senilai Rp74,64 miliar.

Saham-saham yang naik hari ini antara lain saham ASII naik 0,14% ke level Rp70.500 per saham, saham ITMG naik 0,10% ke level Rp47.700 per saham, saham SMGR naik 0,50% ke level Rp10.000 per saham, saham BDMN naik 0,90% ke level Rp5.600 per saham, saham ADRO naik 0,98% ke level Rp2.575 per saham, dan saham BUMI naik 0,84% ke level Rp2.975 per saham.