Rabu, 27 Juli 2011

Sst.. Wall Street Diprediksi Bergerak Mixed

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi bergerak mixed pada perdagangan Rabu (27/7). Pasar mengalami kebingungan dengan kebuntuan plafon utang AS mengantar harga emas naik dan laba Amazon.com melebihi ekspektasi.

Indeks Dow Jones diprediksi akan menguat 0,11% naik atau 11 poin ke 12.443 dan indeks S&P turun 0,02% naik 0,5 poin ke 1.326,70. Nasdaq diprediksi turun 0,13% atau 2 poin ke 2.421,50, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Pasar AS jatuh selama sesi ketiga berlangsung pada Selasa. Dow turun 0,73% atau jatuh hampir 92 poin ketika batas waktu 2 Agustus untuk mengangkat plafon utang AS yang semakin dekat.

Ketua DPR John Boehner tengah menulis ulang RUU untuk mengangkat plafon utang dan memotong pengeluaran setelah Kantor Anggaran Kongres (CBO) memutuskan rencananya akan menurunkan pengeluaran kurang dari yang dinyatakan. DPR sekarang diekspektasi akan memvoting atas program itu pada pada hari Kamis bukan Rabu.

Harga emas terus naik, dengan kontrak Agustus hingga US$5,50 hingga US$1.622,30 per ons. Sementara dolar menyentuh level terendah baru sepanjang waktu terhadap mitranya di Australia, Singapura dan Swiss.

Pasar mencermati saham Amazon.com, yang melaporkan penurunan dalam profit kuartal kedua menjadi US$191 juta dari US$207 juta. Tetapi masih nyaman melampaui ekspektasi pasar untuk keduanya laba dan pendapatan.

Juniper Networks Inc naik 1,63%, di sisi lain, merosot 18% menjelang pembukaan setelah meleset perkiraannya pada kedua garis top and bottom.

Pasar Eropa melemah Rabu turun 0,5%, indeks CAC turun 0,73%, setelah serentetan pengumuman laba yang mengecewakan dari PSA Peugeot Citroen dan Merck Jerman turun 5,50%. Sementara, bursa Asia berakhir variatif.Indeks Nikkei turun 0,49%, sedangkan indeks Shanghai naik 0,8%.

Pasar Was-was AS Mengulangi Default 1979

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah dan IHSG sama-sama perkasa. Pasar ketar-ketir AS bakal mengulang gagal bayar (default) 1979 sehingga dolar AS tak lagi menarik di mata investor. Pasar juga fokus pada risiko downgrade.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh meningkatnya risiko gagal bayar (default) dan downgrade peringkat utang AS oleh lembaga rating internasional. Karena itu, dolar AS menjadi tidak menarik di mata investor.

Mata uang negara adidaya ini pun, lanjutnya, kembali terpukul ke level terendah 3 bulan terakhir terutama terhadap mata uang safe haven seperti Swiss Frank dan yen Jepang. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.475 dan 8.487 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (27/7).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (27/7) ditutup menguat 18 poin (0,21%) ke level 8.482/8.492 per dolar AS dari posisi kemarin 8.500/8.510.

Lebih lanjut Christian mengatakan, peningkatan risiko terjadi karena deadline hingga 2 Agustus tinggal sebentar lagi. Pasar khawatir AS akan mengulang gagal bayar pada 1979. "Pada 1979 terjadi mini-default sebagian Treasury Bill AS. Artinya, pembayaran utang yang meleset hanya sebagian," ungkapnya.

Christian menafsirkan, mini-default sama dengan selective default karena pada dasarnya pemerintah AS tidak mampu membayar semua utang yang jatuh tempo. "Yang jadi perhatian pasar adalah risiko down grade, setelah itu risiko default," tandasnya. "Semakin lama Kongres AS tidak mampu mengambil sikap, ketakutan pasar semakin tinggi."

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama. Indeks dolar AS turun 0,09% ke level 73,69. "Memang pelemahan ini tipis tapi jika dilihat secara keseluruhan, level ini sudah mendekati level terendah 2011 pada April di level indeks dolar AS 72,96," paparnya.

Tapi, imbuhnya, terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa) dolar AS hari ini menguat ke level US$1,4495 dari sebelumnya 1,4512. "Ini dipicu oleh melebarnya spread yield obligasi di Spanyol dan Italia yang sekaligus jadi tanda bahwa pasar sangat khawatir atas penyebaran krisis Yunani ke kedua negara itu," imbuhnya.

Dari bursa saham, Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan, rekor baru Indeks Harga Saham Gabungan IHSG ^JKSE dengan kenaikan 41,34 poin (1%) ke level 4.174,112 dipicu oleh faktor internal yakni publikasi laporan keuangan berbagai emiten untuk kuartal II/2011. Jadi, indeks mendapat dukungan dari individual emiten.

Di sisi lain, lanjutnya, kondisi makro ekonomi Indonesia juga cukup solid. Tapi, fundamental kinerja keuangan emiten menjadi faktor utama kenaikan IHSG hari ini. Hanya saja, lanjut Alfiansyah, pasar masih dihantui kekhawatiran negosiasi batas atas uang AS antara pemerintah Obama dengan Kongres yang belum menemukan titik temu. “AS mendapat ancaman dari lembaga pemeringkat internasional yang akan men-downgrade rating utang negara itu,” paparnya.

Karena itu, imbuhnya, investor akan melirik kawasan yang lebih menguntungkan dari sisi investasi ke depan. Apalagi, ditegaskannya, jika AS benar-benar mengalami gagal bayar (default), investor akan mencari negara yang basis fundamental makro ekonominya sangat positif. “Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi mereka,” paparnya.

Tapi, Alfiansyah menduga, pada akhirnya Kongres AS akan mencapai kata sepakat sebelum 2 Agustus 2011. Sebab, jika tidak, terlalu berisiko bagi AS sendiri. Hanya saja, dia menggarisbawahi, pada dasarnya bagi Indonesia, baik disetujui atau tidak kenaikan batas atas utang AS itu, keduanya sama-saham berpengaruh positif bagi IHSG.

“Jika AS gagal bayar juga akan memicu peralihan investasi ke Indonesia dan jika AS tidak jadi gagal bayar, juga tetap jadi sentimen positif dari faktor global,” imbuhnya. [mdr]

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Rabu (27/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham SIPD hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 70,5 juta saham dari volume perdagangan 522,4 miliar saham dengan total transaksi Rp41,1 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Rabu (27/7). IHSG ditutup ditutup naik 1% ke level 4.174,11. Volume perdagangan tercatat sebanyak 6,74 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5,68 triliun. Asing terpantau masih berada di pasar dengan mencatatkan net foreign buy senilai Rp422,71 miliar.

Urutan kedua saham BBNI mencapai 27,4 juta saham dari volume perdagangan 99,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp27,4 miliar. Urutan ketiga saham ADRO mencapai 17,8 juta saham dari volume perdagangan 34,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp89,1 miliar. Urutan keempat saham BBKP mencapai 11,7 juta saham dari volume perdagangan 88,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp66,7 miliar.

Urutan kelima saham IPOL mencapai 10 juta saham dari volume perdagangan 95,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp20,6 miliar. Urutan keenam saham BRAU mencapai 9,7 juta saham dari volume perdagangan 29,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp16,1 miliar.

Urutan ketujuh saham BLTA mencapai 8,3 juta saham dari volume perdagangan 107,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp31,03 miliar.
Urutan kedelapan saham BBTN mencapai 6,5juta saham dari volume perdagangan 32,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp53,9 miliar.

Urutan kesembilan saham BKDP mencapai 5,9 juta saham dari volume perdagangan 54,02 juta saham dengan nilai transaksi Rp7,6 miliar. Urutan kesepuluh saham TURI mencapai 5,06 juta saham dari volume perdagangan 13,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp10,4 miliar.

Pendapatan, Dorong Laba TRAM Jadi Rp95,18 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Trada Maritime Tbk (TRAM) naik 22,42% dari Rp77,75 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp95,18 miliar pada semester pertama 2011.

Demikian seperti dikutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/7). Pendapatan perseroan naik 38,87% dari Rp197,65 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp274,48 miliar pada semester pertama 2011. Laba bruto perseroan naik 19% dari Rp96,63 miliar pada semester pertama 2011.

Kewajiban perseroan naik dari Rp906,81 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp1,05 triliun pada semester pertama 2011. Aset perseroan naik dari Rp2,18 triliun pada Desember 2010 menjadi Rp2,38 triliun pada semester pertama 2011.

Kas dan setara kas perseroan turun dari Rp426,12 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp73,73 miliar pada Juni 2011. [hid]

BKSL Alami Kenaikan Laba Jadi Rp61,17 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatatkan kenaikan laba bersih dari Rp27,03 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp61,17 miliar pada semester pertama 2011.

Demikian seperti dikutip dari laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/7). Kenaikan laba bersih tidak diikuti kenaikan pendapatan yang justru turun menjadi Rp167,73 miliar pada semester pertama 2011 dari periode sama sebelumnya Rp168,40 miliar pada semester pertama 2010.

Beban pokok pendapatan perseroan turun dari Rp94,22 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp59,22 miliar pada semester pertama 2011. Laba kotor pun naik dari Rp74,17 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp108,50 miliar pada semester pertama 2011.

Laba yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp10 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp61,06 miliar pada semester pertama 2011. Laba bersih per saham dasar dari 0,57 pada semester pertama 2010 menjadi 2,14.

Jumlah kewajiban turun dari Rp690,15 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp663,83 miliar pada Juni 2011. Kas dan setara kas perseroan turun dari Rp190,97 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp81,24 miliar pada Juni 2011. [hid]

Semester I, laba bersih UNVR naik 16,95% menjadi Rp 2,068 triliun

Semester I, laba bersih UNVR naik 16,95% menjadi Rp 2,068 triliun
JAKARTA. Laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 16,95% menjadi Rp 2,068 triliun pada semester pertama tahun ini, dibandingkan periode serupa tahun lalu.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan penjualan sebesar 15,54% menjadi Rp 11,464 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Mengacu pada laporan keuangan per 30 Juni 2011, ada beberapa faktor yang menjadi penunjang kenaikan ini. Pertama, keuntungan pelepasan aset tetap sebesar Rp 1,459 triliun. Padahal, di semester pertama 2010 UNVR masih mengalami kerugian di pos ini sebesar Rp 382 miliar.

Kedua, emiten sektor consumer good ini juga membukukan kerugian selisih kurs lebih kecil dibandingkan semester pertama 2010. Kerugian selisih kurs tengah tahun pertama 2011 sebesar Rp 2,579 triliun, sedangkan di periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 11,861 triliun.

Aksi merger dan akusisi berdampak buruk pada harga saham emiten

JAKARTA. Mayoritas transaksi merger dan akuisisi yang dilakukan emiten pasar modal Indonesia berujung pada buruknya performa harga saham dan fundamental emiten bersangkutan.

"Hanya 30% yang harga sahamnya membaik setelah tiga tahun merger atau akuisisi dilakukan," ungkap Equity & Research Director PT Sucorinvest Central Gani Adrian Rusmana, Rabu (27/7) dalam diskusi bertajuk Dampak Akusisi dan Tender Offer atas Fundamental Perusahaan, Nilai Perusahaan dan Harga Saham.

Berdasarkan kajian Sucorinvest, sepanjang periode 1 Januari 2000 hingga 21 Juli 2011 terdapat 152 transaksi merger dan akuisisi. Total volume nilai transaksi tersebut mencapai US$ 25,35 miliar. Dari semua transaksi yang tercatat, akusisi terbesar dilakukan oleh Aetna Group Inc terhadap Hanjaya Mandala Sampoerna pada 13 Maret 2005 dengan nilai US$ 5,12 miliar.

Dari segi jenis industri, sektor yang paling banyak melakukan akuisisi adalah perusahaan tembakau, batubara, perbankan, investasi-sumber daya alam, serta konstruksi bangunan-semen. Sementara itu, perusahaan yang menjadi incaran idaman untuk akusisi maupun merger adalah sektor perbankan, tembakau, sumber daya alam (mineral), batubara, serta eksplorasi dan produksi.

Adrian menambahkan, sebagian dari perusahaan-perusahaan yang menuntaskan akuisisi dan merger akhirnya memilih keluar dari pasar modal atau menjadi perusahaan privat. Ia pun menyarankan agar investor lebih mencermati proses transaksi merger dan akuisisi. "Walaupun memang ada sebagian pula yang masih memberi return investasi yang atraktif," jelasnya.

Alumindo akan bayar dividen Rp 70 per saham

JAKARTA. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) akan membayarkan dividen senilai Rp 22,163 miliar atau setara Rp 70 per saham, pada 8 September 2011.

Sekretaris Perusahaan ALMI Tiandy Alvian menyebut, pembagaian dividen itu sudah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan pada 15 Juni lalu.

Adapun cum dividen atau batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen, di pasar reguler dan negosiasi hingga 12 Agustus 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai hingga 18 Agustus 2011.

Hingga penutupan perdagangan sore ini, saham ALMI ditutup naik 6,7% ke level Rp 1.440 per saham. Jika mengacu pada harga saham hari ini, maka potensi keuntungan dividen (dividen yield) yang bisa diperoleh setiap investor yang mengoleksi saham ini yaitu sekitar 0,05%.

Aksi borong UNTR, BBNI, dan BBRI bikin indeks terbang tembus rekor

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan bergerak lincah di akhir sesi perdagangan. Indeks bertambah tenaga 41,33 poin menjadi 4.174,11. Sebelumnya, indeks sempat mencatatkan posisi harian tertinggi di sepanjang sejarah pada 4.177,74.

Aksi beli bluechips menjadi salah satu pendorong pergerakan indeks. Tiga diantaranya adalah:

- PT United Tractors (UNTR)
Saham UNTR melonjak 7,57% menjadi Rp 27.700 di sesi II. Sejumlah broker yang paling banyak memburu saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 47,97 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 27,42 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 25,25 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI melonjak 3,76% menjadi Rp 6.900 di sesi II. Sejumlah broker yang paling banyak memburu saham ini antara lain: JPMorgan Securities senilai Rp 157,86 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 71,53 miliar, dan Ciptadana Securities senilai Rp 41,19 miliar.

- PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
Saham BBNI melonjak 7,19% menjadi Rp 4.475 di sesi II. Sejumlah broker yang paling banyak memburu saham ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 96,65 miliar, Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 67,20 miliar, dan BNP Paribas senilai Rp 56,64 miliar.

Ups! Laba Bersih PEGE Turun Jadi Rp8,48 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Panca Global Securities Tbk (PEGE) mencatatkan penurunan laba bersih 7,18% dari Rp9,13 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp8,48 miliar pada semester pertama 2011.

Demikian seperti dikutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/7). Penurunan laba bersih diikuti penurunan pendapatan. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 21,70% dari Rp21,27 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp16,66 miliar pada semester pertama 2011.

Penurunan pendapatan dipengaruhi penurunan komisi dari transaksi pedagang efek dari Rp18,28 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp12,24 miliar pada semester pertama 2011. Selain itu, perseroan tidak memperoleh jasa penasehat keuangan pada semester pertama 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya mendapatkan dana sebesar Rp250 juta.

Tetapi di pos lain, perusahaan mencatatkan kenaikan laba usaha dari Rp5,57 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp5,61 miliar pada semester pertama 2011. Aset perseroan turun dari Rp367,46 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp226,17 miliar pada semester pertama 2011.

Kas perseroan turun dari Rp94,24 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp70,56 miliar pada semester pertama 2011. [hid]

Hore! Rupiah Tertinggi setelah Dolar Singapura

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penguatan rupiah menduduki posisi kedua di Asia Tenggara, setelah Singapura sepanjang tahun ini.

"Rupiah terus melakukan apresiasi. Indonesia terkuat kedua apresiasinya setelah Singapura," ungkap Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Bambang Ps Brodjonegoro, dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (27/7).

Sekedar informasi, pada awal tahun ini rupiah berada pada level 8.796 dan pada hari ini ditutup pada level 8.489. Dalam APBN-P 2011, asumsi rupiah berubah menjadi Rp8.800 dari sebelumnya Rp9.250 per US$ dalam APBN 2011.

Bambang mengatakan, adanya penguatan rupiah ini masih dipicu oleh derasnya arus dana asing ke Indonesia. Hal ini juga berimbas pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Tahun lalu IHSG mengalami kenaikan tertinggi di kawasan Asia. Memang awal tahun sempat turun. Namun perkembangan terakhir Indonesia kembali punya tingkat kenaikan IHSG dibanding negara-negara Asia lain," ujarnya.

Penguatan rupiah juga turut menekan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN). "Yield SUN kita saat ini terendah sepanjang masa," ujarnya. [hid]

Wow! Perbankan Jadi Incaran Akuisisi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang paling diincar untuk target akuisisi senilai US$6,2 miliar.

Hal itu disampaikan Direktur PT Sucorinvest Central Gani, Adrian Rusmana, Rabu (27/7). “Bank di Indonesia paling murah dan marginnya paling besar karena ROA dan ROE paling besar,senilai US$6,2 miliar,” tutur Adrian.

Lebih lanjut ia mengatakan, sektor lain yang diincar untuk diakuisisi antara lain sektor industri rokok. Hal ini dikarenakan jumlah perokok yang sangat besar di dunia. Selain itu, sektor diversified mineral, pertambangan batu bara dan minyak pun menjadi target sektor perusahaan yang diakuisisi.

Adrian menilai, selama ini perusahaan yang telah diakuisisi harga sahamnya mengalami kenaikan relatif kecil dan sisanya malah turun. Selain itu, akuisisi yang dilakukan perusahaan pun memberikan dampak negatif terhadap perusahaan. Investor diminta untuk hati-hati terhadap berita perusahaan yang akan diakuisisi.

“Kalau dilihat sekitar 30 persen perusahaan yang diakuisisi harga sahamnya naik dan 70 persen turun, oleh karena itu investor harus hati-hati untuk berita perusahaan yang diakuisisi sehingga kita harus teliti,” tegas Adrian.

Selama ini, Adrian melihat industri yang aktif melakukan merger yaitu industri rokok, batu bara, perbankan, dan semen. Selama 11 tahun, saat ini ada 152 kesepakatan untuk merger dan akuisisi dengan volume mencapai US$125 miliar baik dari perusahaan publik dan non publik. Salah satu transaksi akuisisi terbesar yaitu HM Sampoerna dengan Philip Morris yang dilakukan pada 13 Maret 2005.

Sementara itu, Advokat dan Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Indonesia Adrian Safitri menuturkan, prinsip akuisisi dan tender offer yang dilakukan harus melakukan keterbukaan informasi, kewajaran, perlindungan investor dan kesetaraan pemegang saham.

”Keterbukaan informasi itu sangat penting dalam akusisi dan tender offer khususnya terkait harga untuk melindungi investor,” ujar Indra. [hid]

Downgrade dan Default AS Antar Rupiah ke 8.482

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (27/7) ditutup menguat 18 poin (0,21%) ke level 8.482/8.492 per dolar AS dari posisi kemarin 8.500/8.510.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh meningkatnya risiko gagal bayar (default) dan downgrade peringkat utang AS oleh lembaga rating internasional. Karena itu, dolar AS menjadi tidak menarik di mata investor.

Mata uang negara adidaya ini pun, lanjutnya, kembali terpukul ke level terendah 3 bulan terakhir terutama terhadap mata uang safe haven seperti Swiss Frank dan yen Jepang. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.475 dan 8.487 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (27/7).

Lebih lanjut Christian mengatakan, peningkatan risiko terjadi karena deadline hingga 2 Agustus tinggal sebentar lagi. Pasar khawatir AS akan mengulang gagal bayar pada 1979. "Pada 1979 terjadi mini-default sebagian Treasury Bill AS. Artinya, pembayartan utang yang meleset hanya sebagian," ungkapnya.

Christian menafsirkan, mini-default sama dengan selective default karena pada dasarnya pemerintah AS tidak mampu membayar semua utang yang jatuh tempo. "Yang jadi perhatian pasar adalah risiko down grade, setelah itu risiko default," tandasnya. "Semakin lama Kongres AS tidak mampu mengambil sikap, ketakutan pasar semakin tinggi."

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama. Indeks dolar AS turun 0,09% ke level 73,69. "Memang pelemahan ini tipis tapi jika dilihat secara keseluruhan, level ini sudah mendekati level terendah 2011 pada April di level indeks dolar AS 72,96," paparnya.

Tapi, imbuhnya, terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa) dolar AS hari ini menguat ke level US$1,4495 dari sebelumnya 1,4512. "Ini dipicu oleh melebarnya spread yield obligasi di Spanyol dan Italia yang sekaligus jadi tanda bahwa pasar sangat khawatir atas penyebaran krisis Yunani ke kedua negara itu," imbuhnya.

Plafon Kredit Ancam Ekonomi, Bursa Asia Berguguran

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Sebagian besar bursa Asia turun, dipimpin saham eksportir dan bank. Kebuntuan politik atas peningkatan plafon utang AS menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar dunia bisa default, menjauhkan pemulihan ekonomi global.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 139,29 pada pukul 3:48 di Tokyo, setelah jatuh 0,5%. Sekitar lima saham turun untuk empat yang naik. Indikator ini berada di jalur pelemahan pekan ini, seiring perjuangan anggota parlemen AS untuk mencapai kesepakatan menaikkan batas hutang federal sebelum batas waktu 2 Agustus. Kekhawatiran meningkat bahwa pemerintah mungkin mengalami default.

"Fokus utama saat ini adalah kebuntuan plafon kredit AS dan investor akan tetap gelisah sampai hal itu rampung," kata Angus Gluskie, di White Funds Management, Sydney. "Semua orang menganggap kebuntuan akan dapat diselesaikan pada akhirnya, namun konsekuensi dari tidak melakukannya akan sangat serius bagi Asia dan pasar saham Asia."

Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5%, karena penguatan yen terhadap dolar, memangkas prospek keuntungan bagi eksportir. Indeks Kospi Korsel naik 0,3% dan indeks S & P / ASX 200 Australia tergelincir 0,8%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1%, sedangkan indeks komposit Shanghai naik 0,8%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1% hari ini. Indeks melemah 0,4% kemarin di New York, terimbas negosiasi tentang batas atas utang AS.

DPR AS mengambil suara atas rencana dua langkah John Boehner, yang akan memotong US$ 3 triliun belanja pemerintah untuk menaikkan plafon utang AS, ditunda di tengah ancaman veto pemerintahan Obama. Gedung Putih mengatakan "sangat menentang" dan akan merekomendasikan hak veto jika itu disahkan Kongres.

Samsung Electronics Co, produsen elektronik konsumen dan industri Korea Selatan dan pembuat telepon selular Galaxy yang mendapat 85% dari pendapatan luar negeri, kehilangan 0,6% di Seoul. Emiten ini menjadi pembeban terbesar indeks Kospi.

Toyota Motor Corp, yang memfaktorkan Amerika Utara sebagai pasar terbesar, turun 1,2% di Tokyo, pengerek turun ketiga terberat pada indeks MSCI Asia Pasifik. Honda Motor Co, produsen otomotif yang menerima 83% penjualan dari luar Jepang, kehilangan 1,7%.

Bank terkoreksi atas kekhawatiran lembaga rating akan menurunkan outlook mereka untuk utang AS. Baik S & P dan Moody’s Investors Service sedang menimbang penurunan peringkat untuk kredit AS.

Jumlah Treasuries AS yang dipegang Jepang diperkirakan mencapai US$ 912,4 miliar pada akhir Mei, tingkat tertinggi setidaknya sejak 2000, menurut data Kementrian Keuangan AS.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, pemberi pinjaman terbesar yang terdaftar di Jepang, turun 0,7%. Sementara rivalnya Sumitomo Mitsui Financial Group Inc tergelincir 1,2%. Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ), pemberi pinjaman terbesar ketiga Australia dari nilai pasar, merosot 1,3%.

"Investor melindungi diri mengantisipasi resolusi tidak dapat tepat waktu," kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas pada Nikko SMBC Securities Inc, Tokyo.

Di antara saham yang naik, Japan Tobacco Inc, perusahaan tembakau terbesar yang terdaftar Asia dari kapitalisasi pasar, melonjak 4,7% di Tokyo, memperpanjang keuntungan kemarin, dan merupakan dukungan terbesar untuk indeks MSCI Asia Pasifik.

Catcher Technology Co menguat di hari kedua di Taipei setelah melaporkan laba bersih. Sands China Ltd, operator kasino utama Asia dari nilai pasar, melonjak 11% setelah melaporkan laba kuartal kedua dua kali lipat. [mdr]

Saham BNBR Terbanyak Dijual Asing Rabu (27/7)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham BNBR hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 63,6 juta saham dari volume perdagangan 1,1 miliar saham dengan total transaksi Rp85,6 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Rabu (27/7). IHSG ditutup ditutup naik 1% ke level 4.174,11. Volume perdagangan tercatat sebanyak 6,74 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5,68 triliun. Asing terpantau masih berada di pasar dengan mencatatkan net foreign buy senilai Rp422,71 miliar.

Urutan kedua saham ELTY mencapai 53,7 juta saham dari volume perdagangan 979,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp171,6 miliar. Urutan ketiga saham ASRI mencapai 47,5 juta saham dari volume perdagangan 243,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp105,7 miliar. Urutan keempat saham SSIA mencapai 41,3 juta saham dari volume perdagangan 350,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp149,4 miliar.

Urutan kelima saham BORN mencapai 34,2 juta saham dari volume perdagangan 74,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp105,3 miliar. Urutan keenam saham BBRI mencapai 19,7 juta saham dari volume perdagangan 42,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp281,1 miliar. Urutan ketujuh saham POLY mencapai 9,6 juta saham dari volume perdagangan 63,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp64,8 miliar.

Urutan kedelapan saham DEWA mencapai 7,3 juta saham dari volume perdagangan 869,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp108,4 miliar. Urutan kesembilan saham LPKR mencapai 5,5 juta saham dari volume perdagangan 105,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp80,8 miliar. Urutan kesepuluh saham DILD mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 40,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp13,9 miliar.

Pilot Ancam Mogok, Saham Garuda Turun Duluan

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ditutup turun Rp10 ke Rp510 sehari sebelum pelaksanaan mogok pilot Garuda, Kamis besok.

Pada perdagangan hari ini, saham GIAA diperdagangkan dengan volume 10.252 saham senilai Rp2,5 miliar sebanyak 146 kali transaksi. Penurunan ini bersamaan dengan ancaman aksi mogok Asosiasi Pilot Garuda (APG) pada Kamis (28/7) besok.

Untuk alasan pemogokan karena terjadi ketidakadilan dalam penerimaan pendapatan antara pilot lokal dan asing. Menurut versi APG, pilot lokal hanya menerima pendapatan sekitar Rp43 juta per bulan sedangkan pilot asing mencapai kisaran Rp87 juta per bulan.

Walaupun ada ancaman mogok besok, pihak manajemen menjamin tidak akan ada pembatalan seluruh jadwal penerbangan.

“Kami melakukan langkah-langkah yang besok punya jadwal, maka kita hubungi satu-satu dan kita optimis bahwa tidak akan ada pembatalan penerbangan,” tukas Direktur Operasi PT Garuda Indonesia Ari Sapari di Bandara Sokekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (27/7).

BNBR Harap 51% Saham di PLTU Tanjung Jati A

INILAH.COM, Jakarta – PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) masih bernegoisasi dengan Samsung C&T Corporation untuk proyek PLTU Tanjung Jati A Jawa Barat.

Perseroan mengharapkan kepemilikan mayoritas di atas 51% dalam proyek tersebut. Hal itu disampaikan Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno, Rabu (27/7).”Samsung masih negoisasi. Idealnya Bakrie apalagi kita sebagai pemilik lisensi idealnya lebih besar di atas 51% lah kita,” ujar Eddy.

Lebih lanjut ia mengatakan, Samsung sudah menyatakan komitmen untuk menjadi pemegang saham di proyek PLTU tersebut. Nanti, Samsung akan mengkoordinir pendanaan proyek PLTU Jati A tersebut. Nilai investasi proyek tersebut sekitar US$2 miliar.

Selain itu, perseroan bermitra dengan mitra asing untuk proyek pembangkit listrik. BNBR bermitra dengan Panax dari Australia untuk pengembangan geo thermal dan Tata Power untuk pengembangan batu bara di Kalimantan Timur. ”Porsi kepemilikan Tata Power sebesar 30% di proyek pembangkit listrik Kalimantan Timur dan Panax itu sekitar 30%,” tutur Eddy.

Eddy menambahkan, pihaknya bermitra dengan pihak asing karena ingin membuka lebar akses perbankan global.Perseroan masuk ke sektor infrastruktur dengan nilai investasi sekitar US$5 miiliar. Adapun bidang usaha yang dilirik yaitu pembangkit listrik geothermal, batu bara dan jalan tol. “Kita berusaha dengan mitra yang mempunyai kapasitas baik untuk mengoperasikan, mengembangkan dan membawa akses kepada pendanaan,” ujar Eddy.

Terkait mempercepat pelunasan utang sebesar Rp3 triliun, Eddy menuturkan, pihaknya akan menggunakan debt asset seattlement sebesar 90% untuk melunasi utang dan sisa sekitar 10% dengan dana tunai. Pembayaran utang dengan debt asset settlement dilakukan sejak tahun 2010 dengan pembayaran utang senilai Rp2,2 triliun. “Prosesnya masih berjalan dan kurang lebih skenarionya sama seperti itu. Tahun lalu kan kita lakukan seperti itu dengan penjualan aset. Kita perusahaan investasi yang memiliki banyak saham, ada penurunan portofolio saham karena digunakan untuk penjualan,” tutur Eddy.

Selain itu, utang senilai Rp4,7 triliun yang jatuh tempo pada 2010, perseroan akan melakukan refinancing dengan instrumen yang lebih panjang. Menurut Eddy, pihaknya belum terburu-buru untuk melunasi utang. “ Rencananya kan refinancing kemungkinan dengan instrumen yang lebih panjang lagi, tetapi memang idealnya dalam waktu tiga tahun,” tegas Eddy. [cms]

Rekor Baru, IHSG Ditutup Naik 1% ke 4.174,11

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Rabu (27/7), IHSG ditutup naik 1% ke level 4.174,11.

Penguatan indeks hari ini lebih disebabkan laporan kinerja keuangan beberapa emiten, khususnya bank yang cukup baik. Terpantau saham sektor finance naik 2,4%. Saham-saham yang tercatat naik tajam juga terjadi di sektor perdagangan sebesar 2,31% dan industri dasar 1,31%.

Sebanyak 138 saham tercatat naik hari ini, 114 saham turun, dan 100 saham masih stagnan. Indeks LQ45 pada penutupan perdagangan hari ini naik 1,36% ke level 740,99, sementara JII naik 1,16% ke level 578,74.

Volume perdagangan tercatat sebanyak 6,74 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5,68 triliun. Asing terpantau masih berada di pasar dengan mencatatkan net foreign buy senilai Rp422,71 miliar.

Di Asia, Shanghai naik 0,76%, Hang Seng turun 0,13%, KLSE naik 0,09%, Nikkei turun 0,5%, STI naik 0,09%, dan Seoul naik 0,26%.

Saham-saham yang naik tajam sore ini adalah SQBI yang naik 3,27%, UNTR naik 7,37%, ASII naik 1,28%, SMDR naik 20,93%, HEXA naik 7,89%, dan KKGI naik 7,75%.

Dana Asing Masuk, IHSG Catat Rekor Lagi

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali lanjutkan penguatan, didukung aliran dana asing yang masuk ke bursa. Sektor finansial dan perdagangan memimpin kenaikan hari ini.

Pada perdagangan Rabu (27/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 41,34 poin (1%) ke level 4.174,11, dengan intraday tertinggi di 4.177,73 dan terendah di 4.125,95. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang ditutup naik 9,95 poin (1,36%) ke level 740,99.

Meskipun sempat dibuka melemah, indeks terus bergerak menguat hingga akhir perdagangan. Di awal sesi, IHSG berada di level 4.129, atau turun 0,08%. Namun, bursa perlahan-lahan naik hingga pada sesi pertama berhasil bertengger di 4.158 dan akhirnya ditutup di level 4.174.

Reza Priyambada, analis Indosurya Asset Management mengatakan, apresiasi indeks didukung aliran dana asing yang masuk ke pasar saham. Ketidakpastian mengenai kesepakatan plafon kredit AS, membuat para pelaku pasar mengalihkan dananya ke negara berkembang, seperti Indonesia,” Hal inilah yang membuat IHSG menguat,” ujarnya.

Bursa AS ditutup melemah karena makin memanasnya perdebatan antara Pemerintah AS dan Kongres mengenai kenaikan batas utang, yang sudah mendekati jatuh tempo 2 Agustus mendatang. Kongres AS mengajukan alternatif, yakni pengurangan utang melalui dua tahap, masing-masing US$1,2 triliun dan US$1,8 triliun. Namun, Pemerintah berencana menveto usulan tersebut.

Bergerak garang di detik terakhir penutupan, indeks kembali catat sejarah baru

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak lincah hingga akhir penutupan perdagangan. Hingga akhirnya, indeks kembali mencatatkan level rekor teranyarnya hari ini di level 4.174,112 atau naik 1%.

Mayoritas sektor menghijau, dengan lonjakan tertinggi dialami sektor keuangan yang naik 2,4%. Baru kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan industri lain-lain dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,31% dan 1,31%.

Sekitar 126 saham menyokong indeks mencatatkan rekor. Sementara, 108 saham lain memerah, dan 95 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini mencapai 8,139 miliar saham senilai Rp 6,279 triliun.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers diantaranya: Capitalinc Investment naik 23,81% menjadi Rp 390, Radiant Utama (RUIS) naik 23,73% menjadi Rp 365, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik 15,12% menjadi Rp 4.950.

Sedangkan saham yang mengalami kemelorotan terbesar adalah: Tifa Finance (TIFA) turun 16,28% menjadi Rp 360, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) turun 11,88% menjadi Rp 2.225, dan Sat Nusapersada (PTSN) turun 6,9% menjadi Rp 108.

IHSG-Rupiah Cetak Rekor Baru

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali raih rekor tertingginya di level 4.174 setelah berhasil mendapatkan 41 poin. Kali ini IHSG ditemani rupiah yang juga mencetak rekor terkuat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.490 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.510. Posisi rupiah ini merupakan yang terkuat sejak 4 Februari 2004.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 3,413 poin (0,09%) ke level 4.129,364 terbawa arus tren negatif bursa Asia dan Global. Kekhawatiran gagal bayar utang AS membuat pelaku pasar ragu-ragu.

Namun kinerja keuangan emiten yang positif mampu mengangkat IHSG balik arah ke zona merah. Meski posisinya sudah sangat jenuh beli, namun faktor fundamental bisa mengabaikan hal tersebut.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melesat 26,072 poin (0,63%) ke level 4.158,849. Kinerja positif emiten-emiten di semester I-2010 mampu meredam berita negatif krisis utang AS dan Eropa.

Indeks kembali sentuh rekor intraday tertingginya akibat aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua di level 4.177,739. Rekor ini diraih tak lama setelah pembukaan perdagangan sesi II.

Menutup perdagangan, Rabu (27/7/2011), IHSG melesat 41,335 poin (1,00%) ke level 4.174,112. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 9,954 poin (1,36%) ke level 740,992.

Investor bisa mengabaikan posisi IHSG yang sudah overbought serta sentimen negatif yang datang dari krisis utang Uni Eropa dan AS melalui bantuan sentimen positif membaiknya kinerja keuangan emiten.

Meski belum semua emiten melaporkan kiner keuangannya, namun optimisme pelaku pasar semakin tinggi setelah beberapa diantara emiten yang melaporkan kinerjanya tumbuh sangat baik.

Saham-saham unggulan pun dikoleksi dengan harapan bisa memberikan gain yang signifikan setelah laporan kinerjanya keluar dan sahamnya ikut terkerek naik. Hanya dua sektor yang melemah, yaitu konsumer dan infrastruktur.

Transaksi investor asing pun sangat membantu raihan rekor IHSG kali ini, tercatat investor asing melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 422,788 miliar di seluruh pasar.

Posisi tertinggi yang bisa diraih IHSG sebelumnya di level 4.132,777 pada perdagangan kemarin setelah ditutup menanjak 45,683 poin (1,11%). Kemarin, transaksi di lantai bursa sangat ramai diwarnai aksi beli.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 174.243 kali pada volume 8,139 miliar lembar saham senilai Rp 6,279 triliun. Sebanyak 135 saham naik, 114 saham turun, dan 100 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional yang dibuka melemah pagi tadi kini ditutup mixed. Kekhawatiran krisis utang AS dan Uni Eropa masih membayangi investor.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 20,47 poin (0,76%) ke level 2.723,49.
  • Indeks Hang Seng turun 30,39 poin (0,13%) ke level 22.541,69.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 50,53 poin (0,50%) ke level 10.047,19.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,31 poin (0,04%) ke level 3.187,88.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 4.000 ke Rp 126.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.950 ke Rp 27.700, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.050 ke Rp 75.000, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 650 ke Rp 4.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 19.500 ke Rp 340.000, Harum Energy (HRUM) turun Rp 450 ke Rp 10.100, Fast Food (FAST) turun Rp 400 ke Rp 10.000, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 300 ke Rp 2.225.

(ang/qom)

Kinerja keuangan meningkat, saham UNTR melejit 7,6%

Kinerja keuangan meningkat, saham UNTR melejit 7,6%
JAKARTA. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami reli terbesar dalam delapan bulan terakhir setelah kinerja keuangannya meningkat di semester pertama 2011.

Saham yang bergerak di bidang perdagangan alat berat ini melejit 7,6% ke level Rp 27.700 per saham, hingga penutupan perdagangan sore ini. Ini laju tertajamnya sejak 19 November 2010.

UNTR menyebut laba bersihnya di semester pertama 2011 naik 34% dibanding tahun sebelumnya, yaitu menjadi Rp 2,54 triliun. Pertumbuhan laba ini seiring naiknya penjualan perseroan.

Semester I, laba bersih INDS naik 59%

JAKARTA. PT Indospring Tbk (INDS) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 59% di semester pertama tahun ini. Laporan keuangan perseroan menyebutkan, laba bersih di akhir Juni 2011 mencapai Rp 62,759 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 39,414 miliar.

Pertumbuhan laba itu ditopang kenaikan penjualan perseroan sekitar 19% di paruh pertama tahun ini, yaitu menjadi Rp 575,498 miliar. Sementara, beban pokok penjualannya tidak naik signifikan, sehingga laba kotor perusahaan juga bisa meningkat hingga 59,6% menjadi Rp 133,684 miliar di semester pertama tahun ini.

Namun, dalam enam bulan pertama tahun ini, tercatat beberapa pos pengeluaran mengalami kenaikan. Diantaranya, beban usaha yang naik sebesar 33%. Selain itum terjadi kenaikan signifikan pada beban bunga dan menderita kerugian dari penjualan aset tetap.

Meski demikian, hingga akhir semester pertama 2011, emiten yang bergerak di bidang usaha spare part kendaraan bermotor ini masih mampu mengantongi kenaikan laba bersih yang cukup signifikan.

Tapi, karena terjadi dilusi saham, sehingga laba per saham dasar turun dari semula Rp 1.050 per saham di semester pertama 2010, menjadi Rp 737 per saham di semester satu tahun ini.

BNBR targetkan porsi 51% dari proyek PLTU Tanjung Jati

BNBR targetkan porsi 51% dari proyek PLTU Tanjung Jati
JAKARTA. PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) masih belum menuntaskan komposisi investasi dengan Samsung C&T Corporation untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati. "Masih negosiasi," ujar Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno, Rabu (27/7).

Kendati demikian, BNBR berharap menjadi pemegang saham mayoritas dalam proyek senilai US$ 2 miliar tersebut. Apalagi, BNBR merupakan pemilik lisensi dari proyek yang sempat mangkrak selama sepuluh tahun tersebut. "Kalau bisa (BNBR) di atas 51%," tambah Eddy.

Nantinya, setelah komposisi investasi ditentukan, maka sumber pendanaan akan dilakukan oleh masing-masing pihak. Samsung nantinya akan mengoordinir pendanaan dari perbankan Korea Selatan.

"Kita rampungkan lebih lanjut dengan Samsung. Setidaknya sekarang gambaran perencanaannya sudah lebih konkret," jelas Eddy.

Selain proyek PLTU, ada beberapa proyek infrastruktur-energi lainnya yang juga tengah digarap BNBR bersama perusahaan asing lainnya. Sebut saja proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Kalimantan Timur dengan Tata Power (India) senilai US$ 75 juta dan proyek pembangkit listrik tenaga geothermal dengan Panax Geothermal Ltd (Australia) senilai US$ 300 juta.

"Di kedua proyek tersebut porsi BNBR sebesar 30%," pungkas Eddy.

Isu suku bunga dorong ringgit ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir

Isu suku bunga dorong ringgit ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir
KUALA LUMPUR. Ringgit Malaysia menguat ke level paling perkasa dalam 14 tahun terakhir. Pasar masih berspekulasi, bank sentral Negeri Jiran akan menaikkan suku bunga acuannya untuk menahan laju inflasi. Hal itu mendorong masuknya dana asing ke Malaysia.

"Tren dollar saat ini memang tengah melemah akibat adanya optimisme kenaikan suku bunga acuan di Asia. Kita masih akan melihat banyak arus dana yang akan mengalir ke aset-aset non dollar. Pasar mata uang masih volatil," jelas Choong Yin Pheng, manager for economic and bond research Hong Leong Bank Bhd di Kuala Lumpur.

Pada pukul 16.25 waktu Kuala Lumpur, ringgit menguat 0,5% menjadi 2,9400 per dollar. Sebelumnya, ringgit sempat bertengger di posisi 2,9335, yang merupakan level paling kuat sejak September 1997.

Sementara itu, Dollar Index naik 0,1%, setelah nyaris tergerus 1% dalam dua hari belakangan.

Kejagung Jadi Pengacara Negara untuk Antam

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Antam Persero Tbk telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, yang akan bertindak sebagai pengacara negara untuk memberikan jasa advokasi (pendampingan, mediasi dan pembelaan) di bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara bagi Antam.

MoU ini ditandatangani oleh Direktur Utama Antam, Alwin Syah Lubis bersama
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, Burhanuddin, di Jakarta, kemarin. Direktur Utama Antam, Alwin Syah Lubis, mengatakan penandatanganan MoU ini merupakan salah satu bentuk komitmen Antam untuk selalu taat pada peraturan yang berlaku dalam seluruh aspek kegiatan perusahaan. Melalui kerjasama ini diharapkan Antam akan mendapatkan konsultasi dan advokasi dari pihak Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi dalam berbagai tindakan hukum yang perlu dilakukan oleh perusahaan, khususnya di bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara.

Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan antara masing-masing Direktur Anak Perusahaan, Kepala Unit Bisnis dan Kepala Proyek di lingkungan Antam dengan Kepala Kejaksaan Tinggi dari Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Kalimantan Barat, dan Provinsi Banten.

BNBR Optimis Kuasi Reorganisasi Selesai Q-III 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) mengharapkan rencana kuasi reorganisasi selesai pada kuartal ketiga 2011.

Direktur Keuangan BNBR, Eddy Soeparno menuturkan, perseroan akan menggunakan buku laporan keuangan Juni 2011 untuk kuasi reorganisasi. Saat ini sedang dalam tahap audit buku keuangan Juni 2011.

Audit ini diperkirakan akan selesai pada awal Agustus 2011. "Mudah-mudahan awal Agustus auditnya selesai, setelah itu kita akan mulai lagi kita harapkan akhir kuartal ketiga kuasi reorganisasi bisa selesai," tegas Eddy, Rabu (27/7).

Perseroan berencana melakukan kuasi reorganisasi agar neraca keuangan semakin baik. Rencana kuasi reorganisasi ini telah disampaikan kepada otoritas pasar modal dan Bapepam-LK. Dengan pelaksanaan kuasi reorganisasi ini diharapkan dapat berdampak positif bagi perusahaan. [hid]

Laba Bersih Bank Swadesi Naik 21,4%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada semester I 2011, PT Bank Swadesi Tbk (BSWD) meraih laba bersih Rp23,3 miliar dari Rp18,3 miliar pada periode yang sama tahun 2010.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (27/7). Untuk pendapatan bunga perseroan pada periode tersebut mencapai Rp85,2 miliar dari Rp84,9 miliar di tahun 2010 semester I.

Sedangkan beban bunga mencapai Rp35,8 miliar dari Rp41,7 miliar di tahun 2010 semester I. Untuk beban tenaga kerja dan tunjangan mencapai Rp11,8 miliar dari Rp9,8 miliar di tahun 2010 semester I.

Untuk laba tahun berjalan mencapai Rp31,1 miliar dan laba setelah pajak mencapai Rp23,3 miliar dari laba tahun berjalan semester I 2010 Rp24,5 miliar dan laba setelah pajak sebesar Rp18,3 miliar.

Jauhi Aset Berisiko, Bursa Eropa Dibuka Negatif

Headline
INILAH.COM, London - Ketidakpastian penganganan utang AS menimbulkan kekhwatiran AS akan default sehingga menekan bursa Eropa pada perdagangan Rabu (27/7). Investor memilih menghindari aset berisiko.

Indeks FTSE turun 0,5% ke 5.898, indeks DAX turun 0,5% ke 7.312 dan indeks CAC turun 0,7% ke 3.759. Pelemahan indeks dimotori sektor keuangan yang turun hingga 1,3%. Saham yang melemah tajam seperti saham UniCredit turun hingga 2,6%.

"Sekenario kami masih mengharapkan kesepakatan soal utang AS terjadi di akhir waktu. Tetapi selalu ada risiko kalau tidak terjadi kompromi sehingga akan mengganggu ekonomi AS," kata kepala riset di BNP Paribas Fortis Global Markets di Brussels, Phillippe Gijsels yang dikutip dari yahoofinance.com.

Parlemen AS memiliki waktu satu pekan lagi untuk menyepakati rencana pemotongan defisit anggaran. Namun dari kubu Partai Republik di Kongres, mereka tidak akan menaikkan batas anggaran menjadi US$14,3 triliun.

Sementara bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng naik 0,05% ke 22.583, indeks Nikkei turun 0,5% ke 10,047, indeks Shanghai naik 0,6% ke 2.719 dan indeks ASX turun 0,7% ke 4.537.

Penjualan naik tipis, laba bersih ARNA tumbuh 14% di semester I

JAKARTA. Laba bersih PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) naik 14% di semester pertama tahun ini. Laporan keuangan perseroan (27/7) menunjukkan, perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp 49,562 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini. Sedangkan, pada periode serupa tahun lalu senilai Rp 43,488 miliar.

Kenaikan tipis laba bersih ARNA seirama dengan penjualan bersihnya yang juga hanya tumbuh 13,9% di semester pertama ini. Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 466,342 miliar, dibandingkan semester satu 2010 sekitar Rp 411,285 miliar.

Namun, laba kotor hanya mampu naik 10%, karena pertumbuhan penjualan juga diiringi kenaikan beban pokok penjualan.

Pendapatan juga tergerus kenaikan beban usaha yang cukup signifikan, sehingga di akhir Juni 2011, laba usahanya tercatat hanya Rp 75,756 miliar, atau turun 9% dibanding semester satu tahun lalu yang mencapai Rp 83,229 miliar.

Tapi, susutnya beban bunga dan beban bank selama enam bulan pertama di tahun ini berhasil menopang laba bersih perseroan. Apalagi, ARNA mendapat tambahan pemasukan dari laba penjualan aset tetap sebesar Rp 296,591 juta. Sementara, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan justru membukukan rugi Rp 12,764 miliar dari pos tersebut.

Maka meski tipis, perusahaan berhasil meraih kenaikan laba. Seiring bertumbuhnya laba bersih ARNA, maka laba bersih per saham dasar juga meningkat dari Rp 24 per saham, menjadi Rp 27 per saham di paruh pertama tahun ini.

Naik 12,3%, Laba Bersih ARNA Capai Rp49,5 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) pada semester I 2011 membukukan laba bersih mencapai Rp49,5 miliar dari periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp43,4 miliar, atau naik 12,3%.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (27/7). Kinerja ini didukung penjualan bersih semester I 2011 sebesar Rp468,3 miliar dari Rp411,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan beban pokok penjualan mencapai 318,2 miliar maka laba kotor menjadi Rp150,05 miliar dari Rp136,5 miliar di semester I 2010. Namun dengan beban usaha mencapai Rp74,3 miliar maka laba usaha menjadi Rp75,7 miliar dari Rp83,2 miliar di semeser I 2010 lalu.

Untuk laba sebelum pajak sebesar Rp67,5 miliar dibandingkan Rp59,3 miliar di semester I 2010. Dengan demikian laba bersih setelah dipotong pajak menjadi Rp49,5 miliar dengan laba bersih per saham mencapai Rp27 dari Rp24 di semester I 2010.

Perseroan mencatatkan jumlah aset menjadi Rp827,3 miliar dari Rp849,5 miliar di semester I 2010 lalu.

Masuk UMA, BEI Awasi Saham AKPI

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) terperangkap sistem Unusual Market Activity (UMA) akibat peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham yang di luar kebiasaan.

Menurut Drektur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito dalam laporan resminya, Rabu (27/7), otoritas akan meminta konfirmasi dari peningkatan harga saham dibandingkan periode sebelumnya. Oleh karena itu BEI saat ini sedang mencermati perkembangan harga dan aktivitas transaksi saham.

Dalam laporan resminya, BEI mengimbau investor agar memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor diminta agar mencermati kionerua perusahaan dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Pilot berencana mogok terbang, saham GIAA memerah

JAKARTA. Saham PT Garuda Indonesia (GIAA) kembali terjungkal. Pada pukul 14.22, saham GIAA tercatat melorot 1,92% menjadi Rp 510.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Asjaya Indosurya senilai Rp 448,75 juta, Bumiputera Capital senilai Rp 255 juta, dan Waterfront Securities senilai Rp 127,50 juta.

Sepertinya, aksi jual atas saham maskapai penerbangan ini terkait dengan kondisi internal perusahaan. Sekadar informasi, besok (28/7), Asosiasi Pilot Garuda mengancam akan melakukan aksi mogok kerja. Ancaman tersebut akan dilaksanakan jika mediasi tentang perjanjian bekerja sama (PKB), dengan jajaran direksi Garuda tidak menemukan titik temu. Mereka menuntut kesetaraan gaji antara pilot asing dan lokal.

Dollar tertekan, CPO lanjut reli hari kedua

Dollar tertekan, CPO lanjut reli hari kedua
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) lanjut reli hari kedua. Kenaikan masih dipicu spekulasi memburuknya kondisi tanaman kedelai di AS, sehingga mendongkrak permintaan minyak sawit.

Kontrak CPO untuk pengiriman Oktober di Malaysia Derivatives Exchange sempat naik 0,6% ke level RM 3.138 atau setara US$ 1.067 per metrik ton, sebelum menutup sesi perdagangan pagi di RM 3.134 di Kuala Lumpur.

Harga komoditas topis ini juga terangkat seiring melemahnya dollar, dan ekspektasi lebih kuatnya permintaan pada bulan mendatang. Dollar tumbang terhadap mayoritas mata uang utama dunia, dan berada pada posisi 77,78 yen di Tokyo. Ini posisi terlemahnya sejak 17 Maret. Sementara, permintaan CPO diperkirakan meningkat pada bulan Ramadhan yang akan dimulai Agustus ini.

Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, reli minyak sawit terkait kondisi cuaca di AS. Departemen perkebunan AS (USDA) memperkirakan 62% tanaman kedelai di AS dalam kondisi yang baik per 24 Juli, lebih rendah dibanding pekan sebelumnya yang mencapai 64%, dan 67% di tahun lalu.

"Pelemahan dollar AS juga membantu naiknya harga CPO, sebab orang beralih dari dollar ke komoditas dan aset lainnya di tengah ketidakpastian isu utang AS," ujar Ng, hari ini.

Kontrak kedelai untuk pengiriman November di Chicago naik 0,4% ke US$ 13,9450 per bushel. Sedangkan, minyak kedelai untuk pengiriman Desember reli 0,3% ke 57,63 sen per pound.

DILD lakukan toping off hotel baru di Semarang

JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) melalui anak usahanya PT Intiwhiz International menggelar penutupan atap atau topping off Whiz Hotel Semarang, hari ini. Prosesi pelaksanaan topping off dilakukan secara seremonial di Semarang oleh Moedjianto Soesilo Tjahjono, presiden direktur dan chief operating officer Intiwhiz.

Moedjianto mengungkapkan, proses pembangunan konstruksi Whiz Hotel Semarang berjalan cukup lancar dan sesuai jadwal yang direncanakan. Pihaknya optimistis pembangunan hotel ini selesai tepat waktu, sehingga bisa mulai beroperasi pada November 2011.

“Whiz Hotel Semarang akan buka sekitar bulan November 2011. Kami yakin hotel ini akan sukses dan menjadi salah satu hotel favorit di Semarang,” kata Moedjianto.

Whiz Hotel Semarang berlokasi di kawasan strategis, yakni di jalan Piere Tendean, Semarang. Menempati lahan seluas 950 meter persegi, hotel ini nantinya akan berupa bangunan setinggi 10 lantai plus satu lantai basement untuk fasilitas parkir.

Hotel dengan nilai investasi sekitar Rp50 miliar ini nantinya akan menyediakan sebanyak 147 kamar. Selain dilengkapi ruangan untuk sarapan pagi, hotel ini menyediakan pula ruangan rapat berkapasitas untuk 80 orang. Sementara untuk area publik dan lobby, tersedia gratis fasilitas akses internet nirkabel bagi para tamu yang menginap.

Manajemen Intiwhiz menilai pesatnya perkembangan ekonomi di kawasan Semarang, merupakan ceruk pasar yang potensial bagi industri perhotelan. Apalagi sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang merupakan salah satu kota favorit untuk penanaman modal investasi.

Potensi tersebut salah satunya tercermin dari jumlah penumpang pesawat yang melalui Bandar Udara Ahmad Yani yang terus meningkat. Data dari PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang menyebutkan pada hari-hari biasa jumlah penumpang pesawat yang melalui Bandar Udara Ahmad
Yani tercatat rata-rata mencapai 3.000 orang per hari.

Jumlah tersebut akan meningkat menjadi 3.500-4.000 penumpang perharinya di saat liburan atau musim liburan. Pada saat ini tercatat terdapat 30 kali keberangkatan maskapai penerbangan dari Bandara Ahmad Yani, dengan tujuan antara lain Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan kota-kota tujuan lainnya.

“Pertumbuhan jumlah penumpang pesawat adalah salah satu indikator penting yang menunjukan potensi di industri perhotelan. Kami yakin industri perhotelan di Semarang akan tumbuh pesat seiring pertumbuhan ekonomi dan bisnis,” kata Moedjianto.

Bursa Eropa Diprediksi akan Melanjutkan Koreksi

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (27/7) diprediksi akan melemah. Investor mengabaikan ketidakpastian utang AS dan menjelang rilis pendapatan perusahaan.

Indeks FTSE diprediksi turun 10 poin, indeks DAX akan turun 19 poin dan CAC akan turun 6 poin. Pada perdagangan kemarin, bursa Eropa melemah. Euro juga stabil di 1,4 per US$.

Hari ini akan banyak rilis kinerja kuartal II 2011 seperti perusahaan alat berat Arvelor-Mittal, Daimler dan BAT. Perusahaan Jerman juga akan merilis data perusahaan perangkat lunak SAP yang diprediksi naik 3,5% setelah menaikkan outlook meskipun ada kekhawatiran tentang ekonomi Eropa.

Sementara bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng naik 0,05% ke 22.583, indeks Nikkei turun 0,5% ke 10,047, indeks Shanghai naik 0,6% ke 2.719 dan indeks ASX turun 0,7% ke 4.537.

Saham Batu Bara Pilihan Analis

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Saham sektor tambang siang ini bergerak variatif di tengah gelombang aksi profit taking investor. Namun, para analis masih melihat peluang di tengah koreksi ini.

Misalkan saja Christine Salim, Head of Research Samuel Securities. Ia merekomendasikan saham tambang batu bara, salah satunya TB Bukit Asam (PTBA) karena harga jual ekspor perseroan yang mencapai rekor tertinggi. Adapun emiten ini diperdagangkan pada PER 2012 sebesar 12,5 kali, “Rekomendasi maintain buy dengan target harga mencapai Rp27.500, “ujarnya.

PTBA selama semester pertama 2011 membukukan pendapatan sebesar Rp5,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun. Ini berarti masing-masing mengalami kenaikan 34,9% YoY dan 77,4% YoY. Kenaikan pendapatan ditopang peningkatan volume penjualan dan harga jual batubara.

Volume penjualan naik dari 6,44 juta ton atau 2% menjadi 6,54 juta ton. Sementara harga jual rata-rata domestik naik 27% YoY menjadi Rp760,554 per ton dan harga jual ekspor naik 62% YoY menjadi US$98.83 per ton.

Menurut Christine, kinerja semester pertama 2011 PTBA sebenarnya sedikit di bawah harapan, dengan pendapatan dan laba bersih hanya mewakili 41% dan 41,5% dari proyeksi 2011. Realisasi harga jual rata-rata berhasil di atas estimasi, namun volume penjualan hanya mencapai 39% dari target 2011 sebesar 16,8 juta ton.

“Secara historikal, kinerja semester dua 2011 akan lebih tinggi karena produksi batubara yang lebih tinggi,” katanya.

Saham lain yang disarankan Christine adalah Indo Tambangraya Megah (ITMG) karena fundamental perseroan yang solid. Saham ini diperdagangkan pada PER 2012 sebesar 11,8 kali, ketimbang rata-rata sektor sebesar 12 kali. Namun, EV/cadangan relatif tinggi dan premium di 18,7 kali, dibandingkan rata-rata sektor 12,3 kali. “Rekomendasi hold dengan target harga Rp55.600, menyiratkan PER 2012 sebesar 13,2 kali,” ujarnya.

Christine menilai kemampuan perusahaan untuk menguangkan cadangan dan sumber daya menjadi kunci utama masa depan pertumbuhan. Hal ini didukung posisi kas yang kuat. ITMG memiliki tingkat leverage terendah dan arus kas terkuat dibanding perusahaan batubara sejenis.

Pada Maret 2011, ITMG membukukan kas bersih US$ 384 juta dan untuk tahun ini, perusahaan diperkirakan menghasilkan arus kas bebas US$ 312 juta serta US$ 452 juta pada 2012, “Hal ini memungkinkan perusahaan mendistribusikan dividend yield yang tinggi.”

Sementara itu, ekspor ITMG memiliki eksposur yang lebih baik ketimbang BUMI dan ADRO, karena tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Banpu Thailand, dengan 65% kepemilikan. Posisi mengambang perusahaan saat ini adalah 35%.

ITMG juga memiliki eksposur tinggi untuk harga batu bara, karena sekitar 97% produknya diekspor. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa setiap kenaikan 5% harga batubara, penghasilan akan naik 14,3% pada 2011 dan 13,9% pada 2012.

Christine pun mengaku tidak memiliki keraguan pada fundamental ITMG yang solid, tetapi kondisi cadangan telah menjadi isu penting dan kelemahan untuk ITMG. Pasalnya, dengan cadangan saat ini sebesar 330 juta ton dan sumber daya 1.640 juta ton, serta asumsi tingkat produksi 25 juta ton, “Ini berarti, cadangan ITMG diperkirakan habis pada 2024, sebelum kontrak pertambangan berakhir pada 2035,” paparnya.

Pada perdagangan Rabu (27/7) siang ini, sektor tambang terpantau terkoreksi di tengah upaya bursa untuk menguat lebih lanjut. Saham-saham sektor ini pun bergerak variatif. PTBA berhasil menguat Rp300 ke level Rp21.350, ITMG dan BUMI turun masing-masing Rp150 ke level Rp51.650 dan Rp50 ke Rp3.075. Sedangkan ADRO stagnan di level Rp2.575.

Yuganur Wijanarko, analis dari HD Capital menilai, kenaikan IHSG ke level tertinggi memang rentan profit taking. Namun, penurunan akan terbatas oleh beberapa emiten dengan kapitalisasi besar yang masih dalam tahap tren positif. Untuk saham tambang, pilihannya adalah Adaro Energy (ADRO) dan Bumi Resources (BUMI).

Menurutnya, langkah ADRO untuk masuk ke bisnis pembangkit listik domestik dengan partner dari Jepang dapat meningkatkan permintaan batubara dan nilai jual perseroan terhadap pembeli batubara di kemudian hari. “Rekomendasi beli dengan target harga mencapai Rp2.750,” katanya.

Sementara BUMI menarik didorong sentimen positif dividend Rp44/saham yang cum hari ini. Pergerakan harga yang mencoba menutup price gap atas di Rp.3.100 kelihatannya akan berlanjut hingga menguji resistance berikutnya di Rp.3.250-3.300 atau moving average 50 harian. “BUMI berpotensi menguat dengan target harga mencapai Rp3.300,”ujarnya. [mdr]

Investasi tahap pertama pabrik rafinasi TBLA senilai US$ 30 juta

JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) sudah mulai melakukan pembangunan tahap pertama untuk pabrik gula rafinasi di Way Lunik, Lampung. Tahap pertama pembangunan pabrik berkapasitas 600 ton per hari tersebut diperkirakan menelan dana sebesar US$ 30 juta.

Pada tahap pertama ini, TBLA akan melakukan pembangunan pondasi dan mendatangkan mesin-mesin dari Thailand.

"Untuk sementara pendanaannya berasal dari cash flow. Nanti dilihat lagi kalau lebih, baru kami akan mencari pinjaman perbankan, " ujar Wakil Presiden Direktur TBLA Sudarmo Tasmin, Rabu (27/7).

Sebelumnya, Sudarmo mengungkapkan secara keseluruhan, pabrik rafinasi tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 618 miliar. Sekitar 65% dari kebutuhan tersebut didanai menggunakan fasilitas pinjaman dari salah satu bank lokal, sedangkan sisanya ditalangi kas internal.

Perseroan memperkirakan pabrik tersebut akan rampung pada semester kedua 2012.

Refloating Dinilai Wajar untuk Tambah Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kewajiban refloating minimal 20% dinilai wajar untuk meningkat likuiditas saham di bursa. Ini dilakukan setelah pengambilalihan perusahaan dan tender offer.

"Kewajiban refloating ini wajar agar likuiditas saham meningkat. Dengan pengendali baru ini diharapkan pelaksanaan good corporate governance agar baik," ujar Anggota Kehormatan Konsultan Pasar Modal, Fred Tumbuan. Menurut Fred, refloating sebagai kewajiban moral untuk akuisisi.

Hal senada diungkapkan, Direktur Utama BEI Ito Warsito. Menurutnya, dengan refloating tersebut membuat likuiditas saham semakin likuid pasca-pengambilalihan perusahaan terbuka dan tender offer.

"Likuiditas saham jadi turun pasca diambilalih pihak lain dan tender offer oleh karena itu refloating menjadi kewajiban," ujar Ito saat acara Diskusi Panel Implikasi Perubahan Pemegang Saham Pengendali atas Pengambilalihan Perusahaan Terbuka dan Tender Offer, Rabu (27/7).

Pasca-pengambilalihan perusahaan terbuka dan tender offer membuat kepemilikan saham publik semakin kecil. Salah satu akuisisi yang besar dilakukan yaitu pengambilalihan PT HM Sampoerna oleh Philip Morris. Saat ini kepemilikan saham publik HM Sampoerna tinggal 1,79%.

Ito menuturkan, memang HM Sampoerna belum akan mengambil langkah untuk menambah saham ke publik. Tetapi manajemen HM Sampoerna berkomitmen untuk tetap menjadi perusahaan terbuka.

Terkait perusahaan yang masih memiliki saham di publik relatif kecil, Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam-LK Anis Baridwan, pihaknya dan BEI hanya dapat mengimbau kepada emiten untuk menambah saham ke publik.

Penambahan saham ini bisa dilakukan dengan penawaran umum terbatas dan stock split. "Saat ini kita baru himbau saja, dan belum ada insentif yang diberikan," tegas Anis.

Lebih lanjut ia mengatakan, ketika perusahaan itu diambilalih dan melakukan tender offer serta berencana go private maka perusahaan itu wajib melaporkan sejak awal untuk rencana go private. Rencana go private itu harus meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sementara itu, advokat dan anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Indonesia, Indra Savitri menuturkan, dalam refloating 20% pascaakuisisi dan tender juga harus disebar. Kepemilikan saham juga harus diperhatikan pada saat pelaksanaan refloating.

"Ketika refloat 20 persen harus dipersiapkan dengan baik, jangan sampai pemilik lama yang memiliki saham itu lagi," ujar Indra. [hid]

Penjualan naik, laba bersih MAPI tumbuh 57,5% di semester I

Penjualan naik, laba bersih MAPI tumbuh 57,5% di semester I
JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) membukukan laba bersih sebesar Rp 157,15 miliar di semester pertama tahun ini. Angka tersebut naik 57,5% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 99,75 miliar.

Laporan keuangan perseroan (27/7) menunjukkan, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang naiknya angka penjualan bersih sekitar 24% menjadi Rp 2,658 triliun di akhir Juni tahun ini.

Adapun, laba kotor MAPI meningkat 27% menjadi Rp 1,364 triliun. Kenaikan tidak signifikan, sebab seiring bertumbuhnya penjualan perseroan, maka beban pokok penjualannya pun bertambah. Beban penjualan tercatat naik dari Rp 1,077 triliun di paruh pertama 2010, menjadi sekitar Rp 1,294 di semester pertama tahun ini.

Namun, meningkatnya beban usaha berupa biaya distribusi dan beban administrasi agak menggerus laba kotor perseroan. Meski begitu, di akhir Juni 2011 ini, MAPI masih mampu membukukan pertumbuhan laba bersih.

Seiring naiknya laba bersih, maka laba bersih per saham dasar juga ikut meningkat dari Rp 60 per saham di semester pertama 2010, menjadi Rp 95 per saham di akhir semester 2011.

Adapun, hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham MAPI di perdagangkan 1,74% ke level Rp 4.375 per saham.

MAPI Berhasil Dongkrak Laba 57,54%

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 57,54% menjadi Rp157,15 miliar pada Semester 1-2011 dari Rp99,75 miliar pada periode serupa 2010.

Kenaikan laba bersih di Semester 1-2011 ini disebabkan peningkatan pendapatan bersih Perseroan menjadi Rp2,66 triliun dari Rp2,15 triliun pada Semester 1-2010.

Kewajiban jangka pendek Perseroan juga naik menjadi Rp1,74 triliun pada Semester 1-2011 dibanding periode yang sama 2010 sebesar Rp1,47 triliun. Sementara ekuitas perusahaan naik menjadi Rp1,62 triliun dari Rp1,47 triliun.