Sabtu, 30 Juli 2011

Dollar Australia makin perkasa terhadap dollar AS dan euro

Dollar Australia makin perkasa terhadap dollar AS dan euro
JAKARTA. Sepanjang Juli 2011, dollar Australia tercatat menguat 2,5% terhadap dollar AS ke 1,0988. Euro anjlok 3,2% terhadap aussie ke 1,3087. Namun di sisi lain, aussie melemah 2,3% terhadap yen yaitu ke level 84,26 dan tercatat melemah 3,3 terhadap dollar New Zealand ke 1,2495 seiring meningkatnya ekspektasi bahwa RBNZ bakal segera menaikkan suku bunga.

Pekan ini akan dirilis data termasuk di antaranya building approvals dan house price index kuartal II yang diprediksi membaik jadi -1% dari sebelumnya -1,7%. Tak hanya itu, Australia juga akan merilis data retail sales Juni yang diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 0,3% dari sebelumnya 0,6% pada Mei. Namun fokus pelaku pasar akan tertuju pada sidang RBA pada 2 Agustus mendatang.

Berdasarkan jajak terakhir yang dilansir Reuters, sidang RBA pekan ini akan mempertahankan suku bunga di level 4,75%. Namun demikian saat ini mulai timbul perkiraan bahwa suku akan mencapai level 5% hingga akhir tahun setelah rilis data CPI kuartal II melebihi estimasi.

Para ekonom menyebut, fundamental ekonomi Australia saat ini berjalan sangat positif terutama dengan booming ekspor sektor pertambangan di tengah stabilnya permintaan dari Asia terutama China dan India. Kondisi ini berpeluang untuk terus menekan angka pengangguran dan sebaliknya meningkatkan pendapatan dan jumlah saving masyarakat Australia.

Dollar AS dan euro terjerembap ke titik terendah sejak 2010 terhadap Swiss franc

Dollar AS dan euro terjerembap ke titik terendah sejak 2010 terhadap Swiss franc
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) terkoreksi ke level all time low terhadap Swiss franc (CHF) setelah data GDP AS dirilis mengecewakan dan menambah kekhawatiran ekonomi AS akan tergelincir kembali dalam resesi. Depresiasi dollar berlanjut setelah data menunjukkan pertumbuhan AS dirilis lebih buruk dari perkiraan di kuartal kedua. Adapun data GDP kuartal I mengalami revisi turun.

Dollar AS tersungkur ke rekor terendah di 0,7849 franc dan berakhir bertengger di level 0,7852 franc atau melemah 2% dari penutupan sesi New York sehari sebelumnya. Dalam sepekan, dollar AS telah terjerembap hingga 2,8% dan turun 6,1% di Juli. Ini merupakan penurunan terburuk sejak Desember 2010.

Euro juga terkoreksi ke level rekor terendah terhadap Swiss franc di 1,1297. Dalam sepekan, euro tercatat melemah 3,1% dan 6,9% dalam sebulan. Ini merupakan performa terburuk sejak Juni 2010.

Pasar menilai, otoritas AS masih jauh dari pencapaian kesepakatan untuk menaikkan plafon utang senilai US$ 14,3 miliar. Sedangkan keprihatinan terhadap krisis zona euro meningkat setelah muncul pembicaraan kemungkinan Yunani akan kehilangan pembayaran pinjaman tahap berikutnya dan peringatan Moody's yang mungkin akan memangkas peringkat utang Spanyol.

Analis Valbury Asia Futures, Erwin Purnomo mengatakan secara daily dan intraday Swiss franc masih dalam tren bearish. "Selama areal resistance di sekitar 0,7950-0,8000 utuh, maka rebound terbatas dan koreksi potensial berkembang. Namun jika areal support di sekitar 0,7828-0,7722 utuh maka koreksi potensial akan terbatas," ujar Erwin, Minggu (30/7).

Washington Kesal Pasar tak Panik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saya baru saja mendapat telepon dengan sumber di Capitol Hill, yang telah menghabiskan beberapa hari terakhir mencoba untuk meyakinkan Partai Republik untuk memilih meningkatkan plafon utang.

Dia mengatakan kepada saya bahwa kendala terbesar yang dia hadapi adalah kepuasan pasar. "Sejujurnya, kepanikan kecil akan sangat membantu sekarang," kata sumber tersebut kepada CNBC.

Saat ia menjelaskan, banyak orang di Washington, DC memperkirakan minggu ini akan ditandai dengan kepanikan di pasar. Saham akan terjun. Obligasi akan terpukul. Dolar akan terjadi sesuatu yang dramatis. Dan semua ini akan membantu membujuk anggota parlemen untuk mencapai kesepakatan debt ceiling.

"Kami mengikuti script dari 2008 ketika pasar runtuh setelah TARP gagal, sebuah kondisi yang membuat mereka untuk jatuh. Kami berpikir hal yang sama akan terjadi minggu ini," katanya.

Tapi yang terjadi saat ini malah sebaliknya, pasar terlihat tidak panik dan hanya turun tipis. Penjualan saham hanya turun beberapa persen, tetapi tidak menunjukkan ketakutan yang nyata pada perdagangan. Setiap orang di DC memiliki teori tentang hal ini. Beberapa percaya pasar sedang mengirim pesan bahwa kesepakatan akan selesai. Orang lain berpikir pasar tidak mengerti politik.

Pikirkan tentang hal ini. "Kami hanya mendapat berita buruk tentang pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan. Jumlah kuartal pertama direvisi menjadi sebuah ketidaksahan. Tetapi pasar pada dasarnya datar saat itu. "Setiap hari kita bangun dan berpikir bahwa saham akan mengirimkan kejutan ke Capitol Hill Dan setiap hari ada," kata sumber. Dia masih terus memperkirakan akan terjadi panik jual di pasar saat itu. "Kondisi ini akan membuat seua orang untuk bisa bersama-sama memikirkannya."

Amerika dan Eropa jeblok, emas terus menyundul level tertinggi

Amerika dan Eropa jeblok, emas terus menyundul level tertinggi
JAKARTA. Emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Logam mulia ini akhirnya berhasil menyundul level US$ 1.632,30 per troi ounce terdorong berbagai faktor yang mendukung minat investor pada aset safe haven.

Minat investor pada safe haven dalam sepekan terakhir mendapat sokongan dari beberapa hal. Pertama, muramnya GDP Amerika Serika (AS) sepanjang kuartal II 2011. GDP negeri Uncle Sam itu hanya tumbuh 1,3%. Kedua, kekhawatiran akan krisis Amerika dan Amerika juga terus berlanjut. Ketiga, peringkat kredit kedua zona ekonomi besar ini terancam pemangkasan kredit sehubungan dengan keraguan pada berhasilnya penanganan utang di masing-masing kawasan itu.

Sepanjang Juli, emas tercatat mengalami penguatan 7,6% terhadap dollar AS. Analis memprediksi emas akan tertekan jika AS menyepakati kenaikan plafon kredit yang nantinya diikuti oleh pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak.

"Momen ini akan dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi ambil untung atas penguatan tajam emas sejak awal Juli ini," kata Analis komoditas Valbury Asia Futures, Ahim, Minggu (30/7).

Ia memprediksi, awal pekan ini emas masih berpotensi bullish dengan potensi berlanjutnya rally untuk tes level US$ 1.646,10 jika berhasil menembus US$ 1.632,30.

"Tapi di sisi lain waspadai level RSI yang sudah jenuh beli. Hal ini mengindikasikan harga rentan terkoreksi dari penguatan tajam selama ini. Level intraday support sesi awal pekan ini terdapat pada kisaran level US$ 1.618,69-US$ 1.610,14," kata Ahim.

Wall Street mencatatkan performa terburuk dalam periode setahun ini

Wall Street mencatatkan performa terburuk dalam periode setahun ini
JAKARTA. Bursa Wall Street jatuh ke level mingguan terbesar dalam setahun. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup merosot 96,87 poin atau 0,79% ke titik 12.143,24. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 8,39 poin atau 0,65% ke level 1.292,28. Indeks teknologi Amerika Serikat (AS) yaitu Nasdaq juga tak luput dari penurunan karena anjlok 9,87 poin atau 0,36% ke level 2.756,38.

Bursa Amerikan ini berguguran karena investor kembali memburu aset-aset safe haven. Penyebabnya adalah kesepakatan dana anggaran AS yang masih buntu dan kecilnya data pertumbuhan ekonomi Amerika. Presiden AS, Barack Obama belum menemui kata sepakat di parlemen.

Analis memperkirakan sepekan mendatang, bursa masih akan bergantung pada katalis-katalis yang dikeluarkan oleh pemerintah AS mengenai kondisi keuangan negara. Investor banyak yang memilih menggenggam fresh money ketimbang menempatkan dananya ke aset yang berisiko tinggi seperti saham.

Ups! Ada Penipuan Mengatasnamakan Bapepam

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bapepam-LK mengeluarkan Surat Edaran bernomer: SE-04/BL/2011 terkait peringatan adanya penipuan modus operandi mengatasnamakan lembaga pada peringatan 34 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.

"Kami telah menerima laporan atau informasi dari beberapa pelaku pasar modal dan lembaga keuangan bahwa saat ini mulai marak kembali penipuan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Bapepam-LK pada peringatan 34 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia," Ujar Ketua Sekretaris Bapepam-LK Ngalim Sawega dalam siaran persnya yang dikutip INILAH.COM, Sabtu (30/7).

Disebutkan, oknum tersebut mengirimkan surat kepada pelaku pasar modal dan lembaga keuangan berupa penawaran iklan kemitraan bersama dalam rangka 34 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia dengan tarif tertentu dan akan dimuat di media massa nasional. "Dengan ini kami tegaskan kembali bahwa Bapepam-LK tidak pernah menghubungi, tidak pernah mengirimkan surat kepada pelaku pasar modal dan lembaga keuangan terkait iklan kemitraan bersama dalam rangka 34 tahun diaktifkannya Pasar Modal Indonesia," ujar Ngalim.

Saat ini, Bapepam telah meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum lain, khususnya pihak kepolisian untuk mengambil langkah preventif maupun menindak tegas perbuatan tercela dari oknum tersebut.

Naik 36%, Bhakti Investama Raup Laba Rp226 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp226 miliar, EBITDA meningkat 31% pada semester 1-2011.

Melanjutkan kesuksesan yang dicapai pada kuartal I 2011 lalu, BHIT mencatat kinerja keuangan yang cukup mengesankan di semester pertama 2011 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp3,6 triliun, meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,2 triliun. Konsistensi peningkatan nilai belanja iklan berdampak positif bagi pendapatan di sektor media. Pendapatan dari media berbasis penyiaran dan iklan tumbuh sebesar 7% dari Rp2,3 triliun di semester I 2010 menjadi sekitar Rp2,4 triliun pada semester I 2011.

Khusus untuk pendapatan iklan sendiri meningkat tajam sebesar 18% dari Rp1,7 triliun menjadi Rp2 triliun. Sementara itu, media berbasis pelanggan mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan yang signifikan dan membukukan peningkatan pendapatan sebesar 21% dari Rp670 miliar pada semester I tahun 2010 menjadi Rp813 miliar di semester I 2011.

Investasi strategis di bidang jasa keuangan mencatat lonjakan pendapatan sebesar 133% di semester I tahun 2011, sehingga kontribusinya bagi pendapatan BHIT naik dari Rp 95 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp221 miliar. Keberhasilan ini tercapai karena adanya peningkatan signifikan dari pendapatan investment banking, pembiayaan konsumen dan juga pendapatan komisi perantara pedagang efek. Selain itu, masuknya MNC Life sebagai bagian dari investasi strategis di bidang jasa keuangan juga turut memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan BHIT. Dengan diluncurkannya berbagai inovasi produk asuransi dari MNC Life, diharapkan kontribusi pendapatan dari sektor asuransi jiwa ini meningkat tajam pada masa yang akan datang.

Keberhasilan BHIT meningkatkan efisiensi biaya pada saat pendapatan di hampir seluruh unit bisnisnya meningkat membuat laba usaha BHIT naik sebesar 28% dari Rp781 miliar pada semester I tahun 2010 menjadi Rp1 triliun di semester I tahun 2011.

EBITDA mengalami pertumbuhan 31% dari Rp1 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp1,3 triliun pada periode yang sama tahun 2011. Pertumbuhan EBITDA yang lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan membuat EBITDA Margin pada semester 1 2011 meningkat menjadi 37% dari sebelumnya 32% pada semester 1 2010.

Pencapaian di atas membuat laba bersih BHIT di semester I tahun 2011 meningkat sebesar 36% menjadi Rp226 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp166 miliar.

Hary Tanoesoedibjo, Group President & CEO BHIT mengemukakan kontribusi pendapatan BHIT sampai saat ini masih didominasi oleh sektor media. "Namun demikian, investasi strategis kami di jasa keuangan telah menunjukkan hasil yang luar biasa di semester I tahun 2011 ini. Hal ini sesuai dengan apa yang telah kami canangkan di awal tahun untuk terus meningkatkan kinerja jasa keuangan secara konsisten. Untuk ke depannya, kami berharap ketergantungan terhadap media akan semakin berkurang
seiring dengan semakin berkembangnya kinerja perusahaan kami yang bergerak di jasa keuangan yang saat ini telah memiliki perusahaan asuransi jiwa," ujar Hary Tanoesoedibjo.

AS Default, IHSG Jalan Terus?

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Capitol Hill dan Washington DC diprediksi tidak mencapai kata sepakat soal pagu utang hingga 2 Agustus 2011. Default AS pun jadi ancaman bagi pasar finansial. Cukup tahankah IHSG?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ^JKSE) pada perdagangan Jumat (29/7) ditutup melemah 15,03 poin (0,36%) ke level 4.130,80, dengan intraday terendah di 4.102,82 dan tertinggi di 4.160,49. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 3,22 poin (0,44%) ke level 729, 83.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, berbagai analis sudah memperkirakan, AS tidak akan mencapai kesepakatan mengenai kenaikan batas atas utang AS yang deadline hingga 2 Agustus 2011. Kesepakatan itu menurutnya baru akan dicapai setelah 2 Agustus. Sebab, bargaining anggota Kongres AS sangat kuat.

Setelah itu, lanjutnya, peringkat utang AS bakal di-downgrade dan pada akhirnya negara adidaya itu potensial gagal bayar (default). “Ekonomi AS pun akan goyang dan baru dua pekan kemudian ada deal antara pemerintah Obama dengan Kongres,” katanya kepada INILAH.COM.

Kondisi itu, lanjutnya, bisa memicu kerontokan bursa Dow Jones 400-500 poin dalam satu hari. Jika itu yang terjadi, bisa saja support kuat IHSG di level 3.940-3.950 bakal dites dan mungkin saja jebol. “Bila support IHSG tersebut jebol, terbuka kemungkinan IHSG akan kembali mencoba level 3.700-3.800,” ungkap Irwan.

Hanya saja, lanjut Irwan, koreksi IHSG tidak berarti kemungkinan AS gagal menaikkan debt ceiling yang bisa memicu Dow Jones rontok 500 poin sama dengan IHSG akan rontok 500 poin. “Ini dua kondisi yang berbeda. Saya hanya mengatakan bahwa support kuat IHSG ada di 3.940-3.950 yang bila dipecahkan ada kemungkinan IHSG mencoba lagi daerah 3.700-an,” paparnya.

Mengenai angapan bahwa saat bursa AS terpukul investor kemudian justru beralih ke Indonesia, Ariston melihat ada benarnya. Buktinya, rupiah terus menguat ke bawah 8.500 dan kenaikan IHSG juga jauh lebih pesat dibandingkan bursa Asia lainnya dari level 3.700 pada pekan ketiga Juni ke level 4.177 pada Rabu (27/7).

Apalagi, lanjutnya, saham-saham yang selama ini menjadi penggerak indeks juga melaporkan kinerja keuangan yang meningkat. Apalagi, dengan valuasi yang meski tidak undervalue tapi masih di bawah valuasi wajarnya. “Karena itu, kenaikan indeks ditopang oleh underlying-nya yakni positifnya kinerja emiten,” ujarnya.

Karena itu, Irwan menilai, kenaikan tajam IHSG ke level tertingginya 4.177,74 tidak bubble. Menurutnya, bubble akan terjadi jika Price to Earnings Ratio (PER)-nya sudah mencapai 30-40 kali. Untuk saat ini, PER indeks domestik masih di bawah 20 kali antara 17-18 kali.

Apalagi, PER IHSG akan lebih rendah lagi jika menggunakan PER yang baru setelah semua laporan keuangan emiten kuartal II/2011 dirilis yang rata-rata mencatatkan peningkatan Earnings Per Share (EPS). Ini membuktikan, perekonomian Indonesia sangat maju. “Karena itu, kalaupun AS gagal bayar, masyarakat tak perlu panik selama krisis tersebut tidak memicu krisis di Indonesia,” tandas Irwan.

Dalam situasi ini, Irwan merekomendasikan positif saham-saham yang tidak berorientasi ekspor. PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang sudah tembus alltime high-nya di level 6.500 dan rumornya laba emiten ini naik 100% walaupun baru akan diumumkan akhir Agustus 2011.

PT Adaro Energy (ADRO) juga sudah mulai bergerak dan menyentuh level Rp2.700 sesuai target sehingga masih ada tenaga ke level Rp2.800-2.900 pada pekan pertama Agustus 2011. PT Bank Bukopin (BPKP) karena laba yang meningkat 50% dibandingkan tahun lalu dengan target Rp1.300 untuk 12 bulan ke depan.

Menurutnya, aksi beli di saham ini pun sangat kuat di level Rp750-760. “Saya rasa, investor institusi kuat masuk di saham ini. Karena itu, setiap profit taking, jadi momentum tepat untuk masuk kembali,” tanas Irwan.

PT Mayora Indah (MYOR) juga menarik tapi volume transaksinya terbatas sehingga peluangnya tipis. PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) juga mulai dimainkan pasar saat ini karena faktor puasa dan lebaran.

Begitu juga PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) yang sudah mulai diakumulasi investor sehingga support bertahan di level Rp5.250 dengan resistance Rp5.550. Meskipun JPFA saat ini cooling down setelah terjadi kenaikan cukup banyak. Tapi, pada bulan puasa, saham ini selalu jadi incaran.

Saham-saham Crude Palm Oil (CPO) pun perlu diperhatikan. PT Astra Agro Lestari (AALI) yang mencatatkan kinerja positif. Begitu juga dengan PT Tunas Baru Lampung (TBLA) yang juga sudah diekspektasikan positif. “Karena saham-saham tersebut sudah menguat banyak, saya rekomendasikan buy on weakness,” imbuhnya.

First Media Catatkan Rugi Rp33,89 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT First Media Tbk (KBLV) mengalami kerugian sebesar Rp33,89 miliar pada semester 1-2011 dibanding periode serupa 2010 yang berhasil meraup laba sebesar Rp4,88 miliar.

Dalam laporan publikasinya dijelaskan kerugian tersebut dipicu kenaikan beban pajak menjadi Rp12,73 miliar pada semester 1-2011 dibanding periode serupa 2010 sebesar Rp2,08 miliar. Laba usaha perseroan juga mengalami penurunan menjadi Rp2,38 miliar pada semester 1-2011 dai Rp30,33 miliar pada periode serupa 2010. Sementara, beban usaha naik dari Rp271,14 miliar menjadi Rp377,39 miliar.

Tapi, pendapatan usaha KBLV tercatat naik menjadi Rp478,77 miliar pada semester 1-2011 dibanding periode serupa 2010 sebesar Rp399,74 miliar. Kewajiban perusahaan pada semester 1-2011 juga naik menjadi Rp1,02 triliun pada semester 1-2011 dari Rp823,81 miliar pada periode serupa 2010, sedang ekuitas naik dari Rp773,83 miliar menjadi Rp1,77 triliun.

Kekhawatiran Badai Resesi AS, Wall Street Turun

Headline
INILAH.COM, New York - Badai resesi dan krisis utang AS telah mendorong investor melakukan aksi jual sehingga mendorong Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat (29/7).

Indeks Dow Jones turun 0,7% ke 12.143, indeks Nasdaq turun 0,3% ke 2.756 dan indeks S&P turun 0,6% ke 1.292. Pasar masih tetap mengharapkan terjadi kesepakatan tentang plafon utang AS senilai US$14,3 triliun besok, 11 jam sebelum deadline Selasa mendatang.

"Berbahaya, benar-benar berbahaya. Saat ini pasar merespon dua hal, keserakahan dan ketakutan. Tetapi sekarang yang lebih dominan adalah ketakutan pasar," kata presiden Springer Consulting Investment, Keith Springer, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Indeks bergerak melemah sejak Jumat pagi setelah beredar rumor Washington gagal mendapat kesepakatan plafon utang AS. Pasar menyaksikan beberapa anggota parlemen AS melakukan konferensi pers dan wawancara tv dengan pendirian yang bertentangan. Ini semakin mendukung kekhawatiran kesepakatan akan sulit dicapai hingga deadline Selasa besok.

Saham-saham yang turun seperti saham Alcoa trun 0,6%, saham MERK turun 2,2%. Saham Chevron turun 0,9% terjadi aksi ambil untung setelah laba per saham melebihi ekspektasi US$3,8 per saham dari prediksi US$3,5 per saham. Arch Coal turun 0,6% karena laba per saham hanya 44 sen dari ekspektasi 60 sen. Amgen naik 2,3% setelah mencaat laba per saham US$1,3 dari estimasi US$1,2 per saham.

Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II 2011 turun menjadi 1,3% atau lebih rendah dari ekspektasi di 1,8%. Ini berpotensi meningkatkan kekhawatiran double-dip ke depan.

BKDI mematangkan kontrak batubara

BKDI mematangkan kontrak batubara
JAKARTA. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mematangkan rencana peluncuran kontrak batubara. Selain menyiapkan teknis dan spesifikasi produk, pengelola BKDI mulai menjajaki minat dan kesiapan pasar terhadap kontrak itu.

Megain Widjaja, Direktur Utama BKDI, menuturkan BKDI masih meraba kesiapan pelaku pasar, baik produsen maupun pengguna batubara. BKDI mengharapkan pasar sudah siap memanfaatkan wadah ini dan berkomitmen meramaikan kontrak berjangka batubara. "Kami tidak ingin saat kontrak diluncurkan, transaksinya malah sepi," kata Megain, Kamis (28/7).

Dalam transaksi ini, BKDI akan memakai produk batubara dengan nilai kalori atau calorific value (CV) 5.800. Menurut Megain, kualitas batubara jenis ini paling banyak diminta sekaligus diperdagangkan di pasar global. "Pelaku pasar asing banyak menggunakan kontak batubara ini. Kontrak ini akan menggunakan dollar Amerika Serikat (AS)," tutur Megain.

BKDI bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus menggulirkan sosialisasi produk baru ini. Sosialisasi prapeluncuran produk yang biasanya berlangsung tiga hingga empat hari, berlangsung selama sembilan bulan untuk edukasi kontrak batubara.

Megain mengakui sosialisasi tersebut belum maksimal. Oleh karena itu, peluncuran produk ini mungkin akan mundur dari semula tahun ini menjadi tahun depan.

Selain proses edukasi, manajemen BKDI secara umum mengharapkan insentif dari pemerintah untuk mendukung perkembangan bursa komoditas domestik.

Salah satu insentif itu adalah pemangkasan pajak penghasilan (PPh) untuk transaksi di pasar derivatif. Bersama Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI), BKDI mengajukan proposal revisi PPh derivatif, tapi dengan besaran minimal. Skemanya, pajak penghasilan final 0,1% dengan perincian 0,05% dibebankan ke penjual dan 0,05% ke pembeli. "Kami juga meminta grace period 10 tahun," ungkap Megain.

Pemerintah sebelumnya menetapkan tarif PPh untuk instrumen derivatif sebesar 2,5%, sesuai PP Nomor 17/2009. Tapi pelaku pasar menentang dan mengajukan uji materi ke Mahkamah Agung. Setelah MI mengabulkkan tuntutan pemohon, pemerintah pun berinisiatif mencabut PP tersebut. Kini, pemerintah dan pelaku pasar berjangka masih menggodok ketentuan PPh derivatif.

BKDI pada tahun ini juga fokus mengembangkan produk yang sudah ada. Megain menyatakan kontrak CPO di BKDI paling banyak diminati para pelaku pasar. Di semester pertama tahun ini, volume transaksi kontrak CPO mencapai 55.000 lot. Tren harga komoditas yang terus menanjak diyakini akan ikut mendongkrak volume transaksi di BKDI.

Reksadana saham tampil dominan

JAKARTA. Pasar reksadana akan tetap bertumbuh selama semester kedua tahun ini. Reksadana berbasis saham diyakini masih menjadi primadona dan memimpin pertumbuhan total dana kelolaan reksadana.

Presiden Direktur Trimegah Asset Management, Denny R. Thaher, memperkirakan dana kelolaan reksadana hingga akhir tahun ini akan meningkat 14%-17% dibandingkan posisi per akhir tahun lalu. "NAB (nilai aktiva bersih) reksadana bisa mencapai Rp 170 triliun hingga Rp 175 triliun," ujar dia, Kamis (28/7) lalu.

Jika prediksi itu benar, maka dana kelolaan reksadana akan memperbarui rekornya. Per akhir Juni 2011, dana kelolaan reksadana mencapai Rp 157,06 triliun, atau tumbuh 5,34% ketimbang posisi akhir tahun lalu (year to date). Ini adalah rekor tertinggi dana kelolaan reksadana.

Tetap tumbuh

Porsi dana kelolaan reksadana saham senilai Rp 55,98 triliun, atau 35,64% dari total dana kelolaan. Pertumbuhan reksadana saham secara year to date setinggi 22,57%.

Di periode yang sama, reksadana terproteksi menempati urutan kedua dengan nilai dana kelolaan Rp 42,79 triliun. Jumlah ini setara 27,25% total dana kelolaan. Posisi ketiga adalah reksadana pendapatan tetap yang menghimpun Rp 24,93 triliun, atau 15,87% dari total dana kelolaan.

Posisi berikut adalah reksadana pasar uang dan syariah dengan dana kelolaan masing-masing senilai Rp 7,47 triliun dan Rp 3,84 triliun. Sisanya reksadana berbasis ETF-Pendapatan tetap, reksadana indeks dan ETF-Saham. Meski demikian, pertumbuhan dana reksadana selain saham cenderung stagnan.

Gairah pasar reksadana dipicu kondisi ekonomi domestik yang terus bertumbuh. Di sisi lain, pemahaman investor tentang investasi di pasar modal juga semakin membaik.

Denny memperkirakan reksadana berbasis saham masih akan memberi kontribusi terbesar terhadap total dana kelolaan reksadana.

Satu indikasinya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diprediksi bakal terus menguat hingga akhir tahun ini. Alhasil, kinerja reksadana berbasis saham ikut terdongkrak. Denny menghitung, rata-rata kenaikan IHSG setiap tahun mencapai 20%. Nah, pertumbuhan kinerja reksadana saham bakal seirama, bahkan bukan tidak mungkin, melampaui kenaikan IHSG.

Hal senada juga disampaikan Presiden Direktur Bahana TCW Asset Management, Edward P. Lubis. Dia memperkirakan, reksadana saham akan memimpin industri reksadana nasional. "Pasar saham di semester kedua masih cukup kuat, sehingga reksadana saham sangat berprospek," kata Edward.

Laju IHSG yang saat ini telah menembus level 4.000 mengundang minat investor untuk menanamkan modalnya di produk berbasis saham. Di Bahana, dana kelolaan reksadana saham per Juni 2011 mencapai Rp 6 triliun, atau 46,15% dari total dana kelolaan senilai Rp 13 triliun.

Menurut Denny, semua jenis reksadana pada dasarnya masih memiliki prospek cerah. Tapi semua itu tergantung pada kecermatan manajer investasi untuk menempatkan basis investasinya.

GZCO terbantu kenaikan harga jual

GZCO terbantu kenaikan harga jual
JAKARTA. Kebun PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) tumbuh subur. Area perkebunan yang dikelola emiten dengan kode saham GZCO itu bertambah sekitar 7.000 hektare (ha) untuk lahan tertanam.

Lahan yang menghasilkan juga bertumbuh berkisar 3.000 ha hingga 4.000 ha per tahun. Lokasi kebun kelapa sawit GZCO tersebar di Sumatra Selatan (Sumsel), Sumatra Barat (Sumbar), Kalimantan Tengah (Kalteng) serta Kalimantan Barat (Kalbar).

GZCO membuka kebun pertamanya di Sumsel. Di provinsi itu pula, GZCO kini memiliki lahan perkebunan terluas. Sedang lahan terbaru GZCO berada di Sumbar. Kebun itu diakuisisi awal 2010 dan baru akan ditanami pada 2013.

Luas lahan GZCO kini 123.894 ha. Kebun seluas 35.000 ha sudah ditanami. Sekitar 51% dari lahan yang ditanami sudah menghasilkan. Pohon kelapa sawit memasuki masa produktif sejak berusia 4 tahun hingga 25 tahun.

Manajemen GZCO berencana melakukan penanaman baru di lahan seluas 6.500 ha, yang berada di Sumsel dan Kalbar. "Penanaman lahan di Kalteng untuk sementara dihentikan karena terganjal izin," ujar Direktur Bisnis dan Niaga GZCO, Kreisna Dewantara Gozali, Kamis (28/7).

Menjelang puasa

Selain memperluas lahan kebun, GZCO juga berambisi meningkatkan kapasitas produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO).

Sejak akhir tahun lalu, GZCO membangun pabrik pengolahan CPO plus pelabuhan di Sumatra Selatan. "Diharapkan sudah bisa beroperasi semester dua tahun depan," kata Kreisna.

Kapasitas produksi pabrik dibatasi 45 ton per jam di tahap awal. Secara bertahap, kapasitas produksi akan ditingkatkan hingga mencapai 90 ton per jam dalam lima tahun mendatang.

GZCO kini memiliki dua pabrik. Satu di Sumsel dengan kapasitas 90 ton per jam, lainnya berada di Kalteng berkapasitas 45 ton per jam.

Untuk membiayai agenda ekspansinya, GZCO menganggarkan Rp 350 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) di 2011. Sekitar Rp 135 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik. Anggaran yang sudah terpakai Rp 85 miliar.

Sekitar 65% capex GZCO dipenuhi dengan pinjaman, sisanya menggunakan kas internal. Meski belum meneken kesepakatan, Kreisna mengisyaratkan GZCO akan menggandeng kerjasama dengan Bank Mandiri yang selama ini menyalurkan pinjaman untuk penanaman baru.

GZCO menargetkan penjualan tahun ini Rp 637 miliar dan laba bersih Rp 213 miliar. Itu berarti, GZCO mengejar pertumbuhan tahunan sebesar 40,1% untuk penjualan dan 32,5% bagi laba bersih. Target produksi tandan buah segar (TBS) dipatok 213.000 ton sedangkan CPO, 71.000 ton.

Selama paruh pertama, GZCO membukukan penjualan Rp 214 miliar. Sedang produksi TBS dan CPO masing-masing 70.000 ton dan 23.000 ton. Angka tersebut mewakili sepertiga dari target tahunan.

Penyebab utama pertumbuhan kinerja GZCO adalah kenaikan harga jual alias average selling price (ASP), bukan peningkatan volume produksi. ASP CPO milik GZCO selama semester I Rp 7.854 per kg. "Jika cuaca mendukung, volume produksi bisa naik," harap dia.

Permintaan CPO juga lazim naik menjelang dan selama bulan Puasa serta Lebaran. "Sekarang harga jual sudah naik menjadi Rp 8.500 per kg," tutur Kreisna. Jika di tahun-tahun sebelumnya harga naik 3%-5% menjelang Lebaran, tahun ini Kreisna optimis kenaikan harga bisa sampai 10%.

GZCO menjual seluruh produksinya ke pasar domestik. Perusahaan belum melakukan ekspor dengan alasan produksi masih terbatas. "Lagipula harga lokal juga sudah bagus," tambah Kreisna.

Kuasi GIAA selesai di 2012

Kuasi GIAA selesai di 2012
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih melanjutkan proses kuasi reorganisasi. Bersih-bersih laporan keuangan ini akan menggunakan buku Juni 2011 dan ditargetkan selesai pada kuartal satu 2012.

Manajemen GIAA menuturkan kuasi reorganisasi baru bisa selesai tahun depan lantaran proses audit memakan waktu sekitar enam hingga tujuh bulan. “Kemungkinan akan selesai pada kuartal 1-2012,” kata Elisa Lumbantoruan, Direktur Keuangan GIAA, Jumat (29/7).

Dalam aksi bersih-bersih laporan keuangan ini GIAA berniat menghapus saldo defisit sebesar Rp 7,1 triliun. “Defisit itu terjadi sejak 30 tahun lalu, sejak Garuda ada,” kata Elisa. Setelah kuasi selesai, GIAA akan bisa membagi dividen pada pemegang saham mulai 2013 nanti.

GIAA juga memastikan bisa membukukan laba bersih di laporan keuangan tahunan selama lima tahun berturut-turut. Meski begitu, Elisa mengakui di kuartal satu atau semester satu biasanya GIAA masih membukukan rugi.

Di semester 1-2011, GIAA mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 186,57 miliar. Padahal di semester satu 2010 GIAA mencatatkan laba sebesar Rp 59,96 miliar.

Kerugian terjadi lantaran harga bahan bakar naik 45%. Selain itu, "Semester satu itu low season," kata Emirsyah Satar, Direktur Utama GIAA.

Semester I, EBITDA ENRG meningkat 183%

JAKARTA. Kinerja PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) di semester I 2011 melesat tajam. Anak perusahaan Bakrie Grup itu membukukan laba bersih Rp 34,70 miliar, naik dari rugi bersih selama enam bulan pertama tahun lalu sebesar Rp 75,39 miliar.

Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perusahaan minyak dan gas itu juga melesat tajam. EBITDA ENRG naik menjadi Rp 380,67 miliar, meningkat sekitar 183% daripada EBITDA di semester satu 2010.

Membaiknya kinerja keuangan ENRG didorong antara lain oleh peningkatan produksi harian dan kenaikan harga migas. "Blok-blok kami di Kangean PSC dan Bentu PSC berhasil meningkatkan produksi harian perusahaan sebesar 12,82%," ujar Imam Agustino, Direktur Utama ENRG yang dikutip dalam pernyataan tertulis, Jumat (29/7)

Agung Podomoro incar pengembang

Agung Podomoro incar pengembang
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kian ekspansif. Untuk memperluas bisnisnya, perusahaan properti ini berencana mengakuisi satu perusahaan properti di Jakarta.

Target akuisisi APLN adalah perusahaan properti yang sudah beroperasi. Namun, manajemen APLN enggan membuka identitas perusahaan yang menjadi incarannya, apalagi nilai akuisisinya.

APLN beralasan masih dalam tahap negosiasi. "Perusahaannya sudah jalan, jadi tidak perlu bangun apa-apa lagi dan pendapatan bisa langsung konsolidasi," kata Indra Wijaya, Wakil Presiden Direktur APLN, Jumat (29/7).

Pengembang properti ini juga berniat menambah lahan. APLN tengah mengincar lahan seluas 5-10 hektare (ha) di Jakarta Selatan. Emiten ini berencana membangun superblok di lahan itu.

Selain itu, APLN mengincar lahan seluas 80 ha yang berlokasi di Bogor. Rencananya di lahan tersebut perseroan ini akan membangun resor. Tapi APLN belum bersedia membuka nilai investasi kedua proyek tersebut.

Menerbitkan obligasi

APLN akan membiayai berbagai ekspansinya dengan dana hasil penerbitan obligasi. Perseroan ini mengincar dana Rp 800 miliar dari penerbitan obligasi. APLN sudah menunjuk pelaksana emisi obligasi, salah satunya Mandiri Sekuritas.

APLN membagi obligasi jadi dua seri. Untuk obligasi seri A yang bertenor tiga tahun APLN mematok kupon 9,5%-10,5% per tahun. Sedang obligasi seri B yang bertenor lima tahun mendapat kupon sebesar 10,5%-11,5%.

Obligasi tersebut mengincar investor institusi lokal. "Tujuannya jika nanti mau dijual tidak susah mencari pembelinya," kata Iman Rachman, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas.

APLN masih melakukan bookbuilding untuk obligasi tersebut. Proses ini berlangsung hingga 5 Agustus nanti. Targetnya, obligasi ini akan efektif pada 12 Agustus dan tercatat di BEI pada 24 Agustus. "Sebelum Lebaran, APLN sudah mendapatkan dana," kata Iman.

Dalam penerbitan obligasi ini APLN menjaminkan aset Central Park Mall dengan rasio penjaminan sebesar 125%. Asal tahu saja, APLN juga menggunakan aset ini untuk jaminan pinjaman sindikasi sebesar Rp 750 miliar. “Aset central park nilainya sekitar Rp 3,5 triliun, jadi masih bisa digunakan sebagai jaminan,” kata Indra.

APLN juga berniat membangun kondotel 300 kamar dan 70 unit vila di Bali. Nilai investasi proyek ini Rp 500 miliar, di luar lahan. APLN akan mendanai proyek ini dari hasil presale kondotel. Targetnya, kondotel dan vila ini bisa beroperasi tahun 2013.

INCO bangun pabrik senilai US$ 500 juta

INCO bangun pabrik senilai US$ 500 juta
JAKARTA. PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) akan membangun fasilitas pengolahan (refinery) untuk menghasilkan bijih nikel murni. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi 35.000 ton per tahun ini akan dibangun di Bahodapi, Morowali, Sulawesi Tengah.

INCO menyiapkan investasi cukup besar untuk fasilitas itu. "Dananya sekitar US$ 500 juta," kata Tony Wenas, Direktur Utama INCO, Jumat (29/7). Dana itu dialokasi untuk membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, smelter, dryer serta refinary.

Anak usaha Vale ini telah menandatangani nota kesepahaman dengan dua perusahaan untuk membangun refinery tersebut. Dua perusahaan itu adalah Baosteel Resources Co dan Pan China International.

Namun Tony belum bersedia menyebutkan porsi kepemilikan masing-masing pihak dalam proyek tadi. Ia menyatakan, INCO tengah mempelajari kawasan tersebut.

Untuk awalnya, INCO akan membangun screening station dan jalan sepanjang 80 km tahun ini. Kebutuhan dananya diperkirakan mencapai US$ 100 juta.

Selain itu, selepas Lebaran, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Karebbe akan mulai beroperasi. Dengan berjalannya PLTA ini, pabrik INCO akan mulai menggunakan tenaga listrik dari air untuk menjalankan operasi. "Dengan berjalannya PLTA ini maka cost production bahan bakar bisa kami tekan," sebut Tony.

Dia mengakui realisasi produksi nikel untuk semester I masih di bawah target. Alasannya, tambang INCO sempat tutup usai gempa bumi.

Penjualan Komoditas ANTM Capai Rp4,9 T

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan 13% nilai penjualan mencapai Rp4,9 triliun. Kinerja ini didukung peningkatan penjualan emas dan biji nikel.

Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (29/7), komoditas feronikel dan biji nikel menyumbang 65% atau senilai Rp3,1 triliun dari total pendapatan. Sementara komditas emas, perak dan jasa pemurnian logam mulia menyumbang 33% dari pendapatan di semester I 2011.

Dengan masih tingginya permintaaan dan dukungan kenaikan harga nikel di semester I 2011 hingga 20% maka pendapatan dari feronikel yang di ekspor naik 7% menjadi Rp1,96 triliun.

Volume penjualan emas mencapai 3.611 kg pada semester I 2011 atau naik 6%. Pendapatan dari komoditas emas mencapai Rp1,49 triliun atau naik 28%. Pendapatan perseroan dari biji nikel mencpai Rp1,19 triliun atau naik 7%.

Hallo.. Laba EXCL Naik 15,1% Jadi Rp1,32 T

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengantongi laba bersih Rp1,52 triliun pada semester I 2011 dari Rp1,32 triliun atau naik 15,1%.

Demikian keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (29/7). Kinerja ini ditopang pendapatan usaha perseroan yang naik menjadi Rp9,14 triliun dari Rp8,4 triliun.

Namun, perseroan juga harus menderita kerugian selisih kurs hingga Rp38,3 miliar. Untuk beban interkoneksi dan jasa telekomunikasi perseroan menjadi Rp1,22 triliun dari Rp1,05 triliun.

Untuk ekuitas perseroan berhasil menaikkan jumlanya dari Rp11,71 triliun kini menjadi Rp12,37 triliun.