Kamis, 04 Agustus 2011

Masih ada perang fee, nasabah konvensional potensi pindah ke online trading

Masih ada perang fee, nasabah konvensional potensi pindah ke online trading
JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) akan membuat perbedaan acuan batas minimal komisi broker berdasarkan jenis transaksi. Jenis transaksi yang dimaksud adalah transaksi yang dilakukan secara online dan konvensional.

Ketua Umum APEI Lily Widjaja mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan terkait hal itu dengan Lembaga Manajemen UI.

"Fee online trading kemungkinan akan lebih kecil dibanding fee transaksi konvensional," ujarnya, Rabu (3/8).

Pasalnya, lanjut dia, biaya yang dikeluarkan oleh sekuritas pada transaksi konvensional lebih tinggi dibanding online trading. Sekuritas bersangkutan selain memberikan jasa trading kepada investor, mereka juga secara rutin mengirimkan riset. Namun, Lily mengaku rentang komisi antara transaksi konvensional dengan online masih dalam pembahasan.

Mengingat komisi online trading yang dibebankan kepada investor lebih kecil dibanding transaksi konvensional, ditengarai hal itu akan membuat nasabah lebih memilih melakukan transaksi secara online. Alhasil akan terjadi perpindahan dari nasabah konvensional menjadi nasabah online trading.

Direktur Utama Evergreen Capital Rudy Utomo berpendapat hal itu bisa saja terjadi jika nasabah sudah melek pasar modal.

"Itu sangat tergantung dari kebutuhan investor," katanya. Saat ini, masih banyak investor yang masih membutuhkan jasa nasihat investasi dari sekuritas. Pada transaksi online trading, jasa investasi dan pengiriman riset tidak akan dilakukan sekuritas. Namun, nasabah masih bisa mengakses riset yang tersedia di website sekuritas yang bersangkutan. Sehingga, menurut Rudy masing-masing transaksi memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut dia, untuk saat ini perpindahan dari nasabah konvensional menjadi nasabah online belum akan terjadi.

Saat ini jasa online trading tengah gencar digarap oleh sejumlah sekuritas. Hal itu merupakan salah satu cara sekuritas menjaring nasabah. Salah satu penggiat online trading ini adalah Reliance Securities.

Presiden Direktur Reliance Nicky Hogan mengatakan, hingga semester I 2011, rata-rata nilai transaksi nasabah online trading Reliance mencapai Rp 25 miliar per hari, atau 25% dari total transaksi harian yang senilai Rp 100 miliar per hari.

Adapun total jumlah nasabahnya mencapai 5.000 dan yang menggunakan transaksi online sekitar 1.530 nasabah. Di semester I tahun lalu nilai online trading hanya sekitar 15%-20% dari Rp 100 miliar.

Gencarnya jasa online trading oleh para sekuritas itu terjadi bersamaan dengan perang tarif antar broker. Untuk bisa menjaring nasabah, sekuritas menurunkan komisi jasa trading kepada para nasabahnya.

Reliance sendiri membandrol komisi online trading sebesar 0,18% untuk beli dan 0,2% untuk jual. Sementara untuk transaksi biasa atau konvensional, nasabah dikenakan biaya fee 0,2% untuk beli dan 0,3% untuk jual.

Evergreen Capital kata Rudy mengenakan beban komisi jasa kepada nasabah konvensionalnya sebesar 0,2% untuk beli dan 0,75% untuk jual. Evergreen belum mengembangkan sistem trading online. Namun, Rudy mengaku pihaknya berencana untuk ikut menggarapnya.

Pasar saham bergairah, NAB reksadana pasar uang justru stagnan

Pasar saham bergairah, NAB reksadana pasar uang justru stagnan
JAKARTA. Membaiknya pasar modal ikut mempengaruhi kinerja reksadana pasar uang. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana pasar uang cenderung stagnan dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya yang tumbuh tinggi. Menilik data Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), saat ini NAB reksadana pasar uang hanya menyumbang sekitar 5,40% atau sebesar Rp 8,29 triliun dari total keseluruhan NAB reksadana. NAB tersebut terbilang tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan posisi awal Januari yang tercatat sebesar Rp 8,21 triliun.

Berbeda dengan NAB reksadana saham yang membuncit dan menyumbang sekitar 36,53% dari total keseluruhan NAB reksadana atau mencapai sebesar Rp 56,11 triliun.

Para pelaku pasar menilai stagnannya NAB reksadana pasar uang ini terjadi karena instrumen ini memiliki imbal hasil yang stabil karena menggunakan aset dasar berupa produk-produk yang memiliki pendapatan tetap. Seperti pembayaran bunga dari tabungan, deposito dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sisanya sebagian kecil ditempatkan ke dalam obligasi korporasi. Di sisi lain, kondisi pasar modal tengah naik tinggi sehingga imbal hasil untuk reksadana saham dan reksadana campuran lebih digandrungi investor.

“Reksadana pasar uang investornya konservatif dan cenderung itu-itu saja atau tidak bertambah karena imbal hasilnya juga stabil. Jadi NAB-nya juga tidak banyak bergerak," tutur Analis Lembaga Riset PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana kepada KONTAN, Kamis (4/8).

Wawan memperkirakan NAB reksadana pasar uang tidak akan banyak berubah hingga akhir tahun. Menurutnya, NAB reksadana pasar uang hanya akan menyentuh kisaran Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun.

Hal senada disampaikan Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi. Menurutnya, pertumbuhan instrumen tersebut terbilang kalah apabila dibandingkan dengan instrumen lain karena pasar modal tengah aktif.

"Jenis reksadana lain lebih atraktif jadi return-nya yang lain memberikan yang baik," ujarnya. Menurutnya, imbal hasil untuk instrumen ini lebih stabil karena dananya diinvestasikan di obligasi korporasi yang hampir jatuh tempo.

Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI), Abripayadi Priyanto memperkirakan hingga akhir tahun NAB reksadana pasar uang tidak akan banyak berubah atau hanya sekitar Rp 8 triliun. "Reksadana Pasar Uang relatif stabil karena reksadana ini dipakai oleh investor yang konservatif dan perlu likuiditas," ujarnya.

Prospek reksadana saham cerah

Prospek produk reksadana yang cemerlang hingga akhir tahun ini diperkirakan adalah reksadana Saham. Hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja pasar modal. Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman mengatakan IHSG akan terus naik hingga menyentuh kisaran 4450 di akhir tahun 2011. Selain itu, harga-harga saham juga diperkirakan akan terus merangkak naik sepanjang tahun ini. Hal tersebut akan berpengaruh pada tingginya return yang bisa diperoleh di reksadana Saham.

"Dibandingkan dengan reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap, reksadana saham masih akan memberikan return yang tinggi. Jadi reksadana saham masih menjadi pilihan yang bagus meski risikonya juga tinggi," tuturnya.

Analis Riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan reksadana saham masih akan menjadi primadona hingga akhir tahun. Dia memprediksi IHSG bisa menyentuh 42000-43000 di akhir tahun. "Selain itu, di bulan-bulan mendatang akan banyak laporan keuangan yang positif sehingga akan harga saham juga akan naik. IHSG juga masih naik jauh lebih tinggi," ujarnya.

Wall Street Melemah Dipicu Suramnya Ekonomi AS

Headline
INILAH.COM, New York - Kekhawatiran investor tentang pemulihan ekonomi AS gagal dan menyebarnya krisis Eropa ke Italia telah menyebankan Wall Street turun pada perdagangan Kamis (4/8).

Indeks Dow Jones turun 1,2% ke 11.751, indeks Nasdaq turun 1,6% ke 2.650 dan indeks S&P turun 1,4% ke 1.242. Pelemahan indeks Dow dipimpin saham Chevron turun 2,5% dan saham Alcoa turun 2,3%.

Saham bluechip turun untuk 9 hingga 10 hari berturut-turut. Sebanyak 10 saham S&P diperdagangkan turun dipimpin sektor energi dan bahan, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Klaim pengangguran pekan lalu turun 1.000 menjadi 400.000 yang dirilis Departemen Tenaga Kerja. Para ekonom telah memperkirakan klaim akan naik 405.000. Data klaim ini sebelum keluarnya data non-farm payroll.

Data ini diprediksi meningkat 85.000 pada bulan Juni yang naik 18.000. Tingkat pengangguran diperkirakan akan terus stabil di 9,2%. Hari ini investor merespon analisa JPMorgan soal pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III akan turun hingga 1,5% dari prediksi awal 2,5%.

Saham General Motor naik dengan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat. Saham Kraft Foods naik 4,7% dan saham AIG turun 1,9% dan saham Sunoco turun 2,03%.

Prediksi JPMorgan akan Tekan Wall Street Negatif

Headline
INILAH.COM, New York - Wall Street diprediksi akan turun pada perdagangan Kamis (4/8). Investor merespon analisa JPMorgan soal pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III akan turun hingga 1,5% dari prediksi awal 2,5%.

Pasar juga menunggu laporan kinerja dari perusahaan besar seperti General Motorsm Kraft Foods, Linkedin, Southwest Airlines serta penjualan konsumen di AS.

Sementara kebijakan Bank of Japan telah menjual 1 triliun yen atau senilai US$12,6 miliar. Hal ini untuk menjinakkan mata uang yen dengan permintaan safe hacen dari investor yang resah karena khawatir kesehatan ekonomi global.

Hari ini ada data klaim pengangguran dari Departemen Tenaga Kerja AS. Analis memprediksi klaim akan naik sekitar 7.000 sehingga mencapai 405.000 dari sebelumnya 393.000 pada pekan sebelumnya. Sedangkan data non-farm payrolls akan dirilis pada Jumat besok.

Spanyol & Italia Kembali Benamkan Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah dan IHSG kompak melemah. Meningkatnya kecemasan atas penyebaran krisis Eropa ke Italia dan Spanyol ditandai dengan semakin tingginya yield obligasi kedua negara itu.
Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh Bank of Japan (BoJ) yang tadi pagi mengintervensi yen senilai 1 triliun yen atau setara dengan US$12,6 miliar. Kondisi itu, membuat dolar AS menguat signifikan pada sesi Asia.
Tindakan Jepang itu, bertujuan memperlemah yen untuk menyelamatkan perusahaan Jepang di pasar ekspor sehingga tidak memperparah ekonomi matahari terbit itu pascatsunami. "Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.466 dan 8.503 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (4/8).
Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (4/8) ditutup melemah 20 poin (0,23%) ke level 8.495/8.503 per dolar AS dari posisi kemarin 8.475/8.485.
Pelemahan rupiah juga, masih dipicu oleh kecemasan terhadap Eropa. Menurutnya, pasar juga masih mencemaskan kondisi Italia. "Pasar juga ingin mendengar statemen dari European Central Bank (ECB) nanti malam soal krisis utang di Eropa," paparnya.
Tapi, lanjut Firman, investor tidak ingin membuat rupiah melemah terlalu jauh. Sebab, pada Jumat (5/8) Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis Gross Domestic Product (GDP). "Karena itu, secara umum tidak ada sentimen positif hari ini," paparnya.
Berdasarkan survei Reuters, GDP Indonesia tidak mengalami perubahan di level 6,5% (year on year) tapi berdasarkan survei Dow Jones mengalami penurunan ke level 6,47% untuk kuartal kedua 2011. "Selama pertumbuhan Indonesia masih cukup tinggi, seharusnya menjadi sentimen positif bagi rupiah untuk jangka panjang," imbuhnya. Tapi, ditegaskan Firman, jika besok dirilis lebih rendah dari ekspektasi, kemungkinan profit taking akan terus melanda rupiah.
Dolar AS menguat signifikan terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik ke level 74,922 dari sebelumnya 74,044. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4228 dari sebelumnya US$1,4325 per euro," imbuh Firman.
Dari bursa saham, Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) berhasil ditutup di atas suport 4.100. Indeks melemah 14,42 poin (0,35%) ke level 4.122.086.
Menurutnya, tekanan jual dari investor asing terlihat hampir sama besar dengan posisi kemarin sore. Sentimen regional juga terlihat masih mixed setelah indeks Hang Seng mampu ditutup tipis di atas suport 21.882 yang merupakan level terendah kemarin. “Minimal tidak ada sentimen bearish yang baru,” imbuhnya.
Beritanya, lanjut Satrio, memang masih seram-seram. Setelah krisis Amerika agak mereda, beredar berita bahwa yield dari surat utang Italia dan Spanyol telah mencapai ke level tertinggi mendekati level 7% masing-masing. “Udah gitu, beberapa saham terlihat memiliki peluang untuk ditutup di bawah suportnya,” paparnya.
Di antaranya, PT United Tractors (UNTR), PT Hexindo Adiperkasa (HEXA), saham-saham Bakries, PT Astra Internasional (ASII), dan PT Tambang Bukit Asam (PTBA).
“Juga ada tekanan jual di PGAS telah mengantarkan di suport trend channel di Rp3.500-3.600. Jika ternyata suport ini gagal bertahan, potensi penurunannya bisa mencapai Rp2.750– 3.000.”
Ia menambahkan, IHSG masih mampu ditutup di atas support 4.100. Padahal, jika gagal bertahan di atas support tersebut , menandakan adanya potensi penurunan hingga kisaran 3.890-4.000.
“Satu hal yang saya sering kali ingatkan, jika Anda sedang memegang posisi, saham yang sedang berada dalam trend naik, perhatikan support levelnya. Jika support level tersebut berakhir, berarti berakhir pulalah trend naik yang sedang Anda tumpangi,” imbuh Satrio. [mdr]

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Kamis (4/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham SIPD hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 43,9 juta saham dari volume perdagangan 466,2 juta saham dengan total transaksi Rp39,02 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (21/4). Indeks ditutup melemah 14,42 poin atau 0,3% ke 4.122,09. Volume perdagangan 6,3 miliar saham senilai Rp6,5 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp507,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,1 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,6 miliar.

Urutan kedua saham TLKM mencapai 29,5 juta saham dari volume perdagangan 73,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp571,1 miliar. Urutan ketiga saham DEWA mencapai 29,3 juta saham dari volume perdagangan 224,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp26,5 miliar. Urutan keempat saham CPIN mencapai 19,1 juta saham dari volume perdagangan 49,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp104,4 miliar.

Urutan kelima saham BUMI mencapai 13,07 juta saham dari volume perdagangan 105,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp335,3 miliar. Urutan keenam saham GZCO mencapai 8 juta saham dari volume perdagangan 12,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp4,7 miliar. Urutan ketujuh saham MNCN mencapai 7,9 juta saham dari volume perdagangan 21,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp22,9 miliar.

Urutan kedelapan saham AMAG mencapai 7,8 juta saham dari volume perdagangan 52,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp18,6 miliar. Urutan kesembilan saham UNSP mencapai 7,05 juta saham dari volume perdagangan 74,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp32,1 miliar. Urutan kesepuluh saham BORN mencapai 6,5 juta saham dari volume perdagangan 30,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp43,3 miliar.

LAPD Akuisisi 40% Saham Dharma Mekongga

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Leyand International Tbk (LAPD) mengakuisisi saham PT Dharma Mekongga sebesar 40% dengan jumlah pembelian senilai Rp4,8 miliar.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Kamis (4/8). PT Dharma Bumi Mekongga adalah perusahaan yang berkedudukan di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Tujuan perseroan melakukan akuisisi saham tersebut adalah untuk investasi.

Saham PGAS Terbanyak Dijual Asing, Kamis (4/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PGAS hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 115,6 juta saham dari volume perdagangan 214,02 juta saham dengan total transaksi Rp777,3 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (21/4). Indeks ditutup melemah 14,42 poin atau 0,3% ke 4.122,09. Volume perdagangan 6,3 miliar saham senilai Rp6,5 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp507,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,1 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,6 miliar.

Urutan kedua saham BNBR mencapai 33,4 juta saham dari volume perdagangan 399,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp27,8 miliar. Urutan ketiga saham ENRG mencapai 18,06 juta saham dari volume perdagangan 370,09 juta saham dengan total transaksi senilai Rp90,2 miliar. Urutan keempat saham ASRI mencapai 17,09 juta saham dari volume perdagangan 50,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp21,1 miliar.

Urutan kelima saham KIJA mencapai 16,2 juta saham dari volume perdagangan 144,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp26,9 miliar. Urutan keenam saham BBNI mencapai 11,2 juta saham dari volume perdagangan 25,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp110,6 miliar. Urutan ketujuh saham JAWA mencapai 9,9 juta saham dari volume perdagangan 18 juta saham dengan total transaksi senilai Rp9,08 miliar.

Urutan kedelapan saham BMRI mencapai 9,6 juta saham dari volume perdagangan 28,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp219,3 miliar. Urutan kesembilan saham AKRA mencapai 8,2 juta saham dari volume perdagangan 28,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp84,9 miliar. Urutan kesepuluh saham MLPL mencapai 6,7 juta saham dari volume perdagangan 45,9 juta saham dengan nilai transaksi Rp10,2 miliar.

ANTM Tunjuk Konsorsium Senilai US$1 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menunjuk konsorsium financial arranger untuk pendanaan proyek Feronikel Halmahera Timur.

Demikian seperti disampaikan manajemen ANTM dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/8). Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Alwinsyah Loebis menuturkan, konsorsium tersebut akan mendukung proyek FeNi Haltim untuk mendapatkan pendanaan dengan skim optimal untuk jumlah hingga US$1 miliar.

Bank tersebut terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd dan Standard Chartered Bank.

Proyek FeNi Haltim memiliki nilai proyek sekitar US$1,6 miliar termasuk kebutuhan pembangkit listrik senilai US$600 juta. "Proyek ini merupakan proyek strategis Aneka Tambang dalam upaya untuk terus bertumbuh menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumnbuhan sehat dan standar kelas dunia," tutur Alwinsyah.

Kemungkinan besar pendanaan tersebut mencakup kombinasi obligasi dan pinjaman dari perbankan. Saat ini tengah dilakukan finalisasi detil pendanaan proyek FeNi Haltim. Untuk sebagai bagian dari proses penerbitan obligasi, perseroan akan menyampaikan laporan keuangan tengah tahunan paling lambat 30 September 2011.

Adapun proyek ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan. Proyek FeNi Haltim memiliki kapasitas produksi 27 ribu ton nikel dalam feronikel. Antam berencana melakukan groundbreaking proyek pada akhir tahun 2011. Operasi komersial diharapkan dimulai pada akhir tahun 2014. [hid]

Jepang Intervensi Yen, Rupiah 'Nyungsep'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (4/8) ditutup melemah 20 poin (0,23%) ke level 8.495/8.503 per dolar AS dari posisi kemarin 8.475/8.485.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh Bank of Japan (BoJ) yang tadi pagi mengintervensi yen Jepang senilai 1 triliun yen atau setara dengan US$12,6 miliar. Kondisi itu, membuat dolar AS menguat signifikan pada sesi Asia.

Tindakan Jepang itu, bertujuan untuk memperlemah yen untuk menyelematkan perusahaan Jepang di pasar ekspor sehingga tidak memperparah ekonomi matahari terbit itu pascatsunami. "Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.466 dan 8.503 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (4/8).

Pelemahan rupiah juga, masih dipicu oleh kecemasan terhadap Eropa sehingga turut jadi tekanan bagi rupiah. Menurutnya, pasar juga masih mencemaskan kondisi Italia. "Pasar juga ingin mendengar statemen dari European Central Bank (ECB) nanti malam soal krisis utang di Eropa," paparnya.

Tapi, lanjut Firman, investor tidak ingin membuat rupiah melemah terlalu jauh. Sebab, pada Jumat (5/8) Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis Gross Domestic Product (GDP). "Karena itu, secara umum tidak ada sentimen positif hari ini," paparnya.

Berdasarkan survei Reuters, GDP Indonesia tidak mengalami perubahan di level 6,5% (year on year) tapi berdasarkan survei Dow Jones mengalami penurunan ke level 6,47% untuk kuartal kedua 2011. "Selama pertumbuhan Indonesia masih cukup tinggi, seharusnya jadi sentimen positif bagi rupiah untuk jangka panjang," imbuhnya.

Tapi, ditegaskan Firman, jika besok dirilis lebih rendah dari ekspektasi, kemungkinan profit taking akan terus melanda rupiah.

Alhasil, dolar AS menguat signifikan terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik ke level 74,922 dari sebelumnya 74,044. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4228 dari sebelumnya US$1,4325 per euro," imbuh Firman.

BBJ akan luncurkan produk komoditas berbasis syariah pada September 2011

BBJ akan luncurkan produk komoditas berbasis syariah pada September 2011
JAKARTA. Dalam upaya mengembangkan kinerja produk multilateral, Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) berusaha merampungkan persiapannya untuk meluncurkan produk derivatif komoditas berbasis syariah.

Nantinya, produk ini menggunakan mekanisme "murabarah". Produk berbasis syariah ini sistemnya sama seperti yang dilakukan di Bursa Komoditi Malaysia.

Konsep murabarah adalah perjanjian jual-beli antara nasabah dengan semua bank syariah di Indonesia. Nasabah bisa meminjam dana dari bank syariah untuk membeli komoditas di BBJ. Nantinya, berdasarkan fatwa yang masih digodok Dewan Syariah Nasional, bakal ditentukan sistem bagi hasil antara nasabah dan bank tersebut.

BBJ telah melakukan proses penyempurnaan pelaksanaan metode syariah ini kepada Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas, dan regulator perbankan dan Dewan Syariah Nasional (DSN) untuk kewenangannya memberikan fatwa. "Dalam waktu dekat, sebelum launching komoditas berbasis syariah, fatwa DSN akan terbit," ujar Direktur Utama BBJ Made Soekarwo, kemarin (3/8).

Made bilang, metode ini diluncurkan sebagai wadah bagi Bank Syariah untuk menyalurkan likuiditasnya ke produk yang nyaman berbasis hukum Islam.

Direktur BBJ Roy Sembel, menargetkan produk derivatif komoditas berbasis syariah ini akan diluncurkan pada pertengahan September tahun ini.

Made menyebut, produk syariah ini akan memperdagangkan produk komoditas yang diperdagangkan di BBJ, yaitu olein. Hanya bedanya, produk ini memberikan mekanisme perdagangan yang berlandaskan syariah Islam.

Untuk memperbanyak produk komoditas yang diperdagangkan dengan sistem syariah ini, BBJ juga sekaligus akan melaunching produk kopi dan kakao bersamaan dengan peluncuran produk komoditas syariah ini. Nantinya, produk kopi dan kakao juga juga akan menjadi produk yang diperdagangkan dengan metode syariah.

ANTM tunjuk financial arranger untuk proyek Feronikel Halmahera Timur

ANTM tunjuk financial arranger untuk proyek Feronikel Halmahera Timur
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menunjuk konsorsium financial arranger untuk mendanai proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim).

Konsorsium tersebut terdiri dari Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd., dan Standard Chartered Bank.

Nantinya, konsorsium itu akan membantu perseroan untuk memperoleh pendanaan dengan skim optimal hingga US$ 1 miliar. Adapun, nilai proyek FeNi Haltim sekitar US$ 1,6 miliar, termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik senilai US$ 600 juta.

Pendanaan proyek kemungkinan akan mencakup kombinasi obligasi dan pinjaman perbankan. Saat ini, sedang dilakukan finalisasi detil pendanaan proyek ini.

Direktur Utama ANTM Alwin Syah menyebut, pemilihan financial arranger ini menandai eksekusi strategi perseroan dalam meningkatkan nilai perusahaan.
"Proyek Feni Haltim adalah proyek strategis Antam dalam upaya terus bertumbuh menjadi korporasi global berbasis pertambangan," ujar Alwin, dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini (4/8).

Proyek FeNi Haltim bertujuan meningkatkan nilai tambah cadangan nikel perseroan melalui kegiatan pengolahan. Proyek ini berkapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel. ANTM berencana melakukan groundbreaking proyek pada akhir tahun ini, dan ditargetkan bisa beroperasional pada akhir 2014.

Sementara itu, untuk mendukung operasi dan infrastruktur proyek ini, pada awal 2011, perseroan telah mendapat kesepakatan suplai energi selama 30 tahun dengan PLN. Bahkan, PLN berencana membiayai, membangun, dan mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas total 260 MW untuk kebutuhan proyek ini.

Khawatir Ekonomi Global, Bursa Asia Nyungsep

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Saham Asia jatuh atas kekhawatiran pemulihan ekonomi AS yang goyah, membayangi kenaikan saham eksportir Jepang setelah negara tersebut mengintervensi pasar valuta asing untuk melepas yen.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,4% menjadi 130,5 pada pukul 6:19di Tokyo, setelah naik 0,2%. Indeks telah jatuh 6,1% dalam tiga hari terakhir, penurunan terbesar sejak 15 Maret 15. Dua kali lipat saham jatuh ketimbang yang naik.
Saham jatuh untuk hari ketiga di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi AS akan goyah, setelah pertumbuhan melambat di industri jasa. Selain data pekerjaan yang melambat pada ekonomi terbesar dunia.
"Pasar Asia tetap menjadi kekhawatiran ekonomi global," kata John Woods, kepala strategi Asia di bank Citigroup Inc, Hong Kong. "Sampai kita melihat resolusi isu-isu makroekonomi, tampaknya sangat tidak mungkin kita melihat valuasi saham menjadi menarik."
Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2% setelah sebelumnya naik 1,4%. Yen melemah terhadap dolar setelah kementerian keuangan mengatakan tindakan sepihak akan diambil untuk menekan mata uang.
Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 2,3%, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,3%. Indeks Hang Seng di Hong Kong kehilangan 0,5%, sedangkan indeks Shanghai naik 0,2%.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 0,2% hari ini. Di New York kemarin, indeks naik 0,5% menjadi 1,260.34, setelah turun tujuh hari, di tengah spekulasi Federal Reserve dapat mempertimbangkan program stimulus ekonomi lain untuk mencegah berlanjutnya resesi, akibat pelemahan data ekonomi.
Perbankan memimpin penurunan pada indeks MSCI Asia Pacific atas meningkatnya kekhawatiran ekonomi global, setelah industri jasa AS Juli berada di laju paling lambat dalam 17 bulan, karena turunnya pesanan dan data pekerjaan memburuk.
Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar di negara tersebut, jatuh 2,1% di Sydney, sementara National Australia Bank Ltd, bank terbesar ketiga dari nilai pasar, turun 2,3%. HSBC Holdings Plc, bank terbesar di Eropa, turun 1,1% di Hong Kong.
Perusahaan minyak turun, setelah harga minyak mentah jatuh untuk hari kelima di New York, karena kekhawatiran perlambatan ekonomi di AS akan meredam spekulasi stimulus program lain. CNOOC Ltd, produsen migas lepas pantai terbesar China dari nilai pasar, memimpin penurunan saham produsen energi, setelah anjloknya harga minyak. Inpex Corp, explorer energi terbesar Jepang dari penjualan, turun 2,1% di Tokyo. Santos Ltd (STO), produsen migas terbesar ketiga Australia, jatuh 2,5% di Sydney.
Saham eksportir Jepang, seperti Toyota dan Canon Inc memberi dukungan terbesar pada indeks MSCI Asia Pasifik. Hal ini terjadi setelah yen jatuh terhadap semua mata uang utama, menyusul intervensi pemerintahnya dalam pasar valuta asinguntuk membendung kenaikan yen terhadap dolar, pertama kalinya sejak Maret.
Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, yang menerima lebih dari 28% total pendapatan dari AS, naik 0,6%. Canon Inc, produsen kamera terbesar dunia, naik 1%. Nintendo Co, pembuat game yang menerima 39% pendapatan dari AS, naik 1,1%.
Hitachi Ltd dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd meredam kenaikan, setelah membantah spekulasi adanya pembicaraan merger. [mdr]

Saham PGAS Menjadi Saham Teraktif Kamis (4/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjadi saham teraktif dengan frekuensi 11.553 kali senilai Rp777,31 miliar pada perdagangan saham Kamis (4/8).

Demikian seperti dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI). Urutan kedua, saham teraktif lain saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) dengan frekuensi 7.313 kali senilai Rp20,55 miliar. Urutan ketiga, saham PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) dengan frekuensi 5.325 kali senilai Rp16,78 miliar.

Urutan keempat, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan frekuensi 4.315 kali senilai Rp571,18 miliar. Urutan kelima, saham Bayu Buana Tbk dengan frekuensi 3.532 kali senilai Rp9,84 miliar.

Urutan keenam, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan saham teraktif dengan frekuensi 3.278 kali senilai Rp140,42 miliar. Urutan ketujuh, saham PT Sierad Produce Tbk (SIPD) dengan frekuensi 3.034 kali senilai Rp39,02 miliar. Urutan kedelapan, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan frekuensi 2.593 kali senilai Rp335,37 miliar. U

rutan kesembilan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan frekuensi 2.500 kali senilai Rp219,33 miliar. Urutan kesepuluh, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan frekuensi 2.498 kali senilai Rp246,40 miliar. [hid]

Wow! BTEL Telah Realisasikan Capex 60%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar 60%-70% hingga pertengahan tahun 2011 dari yang dianggarkan sebesar US$200 juta pada 2011.

Hal itu disampaikan Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk, Erick Meijer, Kamis (4/8). "Kita sudah merealisasikan belanja modal kita sebesar 60%-70% dari total belanja modal yang dianggarkan sebesar US$200 juta," tutur Erick.

Lebih lanjut ia mengatakan, dana belanja modal itu digunakan untuk penambahan kapasitas jaringan, pengembangan broadband, persiapan untuk lisensi mobile, dan menaikkan perangkat teknologi.

Seperti diketahui, perseroan berencana meningkatkan jaringan di 82 kota. Perseroan juga telah mendapatkan izin operasi layanan mobile maka cakupan penggunaan layanan operator Esia tidak dibatasi daerah.

Erick menuturkan, pihaknya juga meningkatkan jaringan untuk meningkatkan layanan data. Saat ini jumlah pelanggan AHA sebesar 250 ribu pelanggan. Perseroan mengharapkan pelanggan AHA dapat mencapai 300 ribu. "Insyaallah dapat mencapai 300 ribu," ujar Erick.

Seperti diketahui, BTEL mengalami rugi bersih sebesar Rp41,13 miliar pada kuartal pertama 2011 dibandingkan periode sama untung Rp29,04 miliar. Pendapatan perseroan naik 0,72% dari Rp839,62 miliar pada kuartal pertama 2010 menjadi Rp900,03 miliar pada kuartal pertama 2011. [hid]

Dana Asing Keluar, IHSG Terus Terkoreksi

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi IHSG masih berlanjut seiring keluarnya dana asing dari pasar saham. Namun, saham sektor konsumer menahan koreksi bursa lebih dalam.
Pada perdagangan Kamis (4/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 14,42 poin (0,35%) ke level 4.122,08, dengan intraday terendah di level 4.095,62 dan tertinggi di 4.157,25. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,64 poin (0,36%) ke level 730,10.
Sempat berada di teritori positif di awal perdagangan, indeks terus meluncur turun hingga akhirnya ditutup di zona negatif. Pada awal sesi, IHSG dibuka 0,34% ke level 4.150, namun indeks berbalik arah dan terus meluncur hingga pada sesi pertama bertengger di angka 4.119.
IHSG sempat menguat di awal perdagangan, karena masih mencari sentimen positif untuk pembalikan arah, setelah terkoreksi hampir 1% kemarin. Namun, mixednya bursa regional mengerek IHSG turun. “Kekhawatiran pelambatan ekonomi global menekan kepercayaan investor untuk masuk ke pasar saham,” ujar Yuganur Wijanarko dari HD Capital.
Bursa AS berhasil ditutup menguat semalam ditopang spekulasi investor bahwa The Fed akan mengucurkan stimulus tahap ke-3 untuk mengurangi potensi perlambatan ekonomi AS. Hal ini meredam koreksi akibat rilis data ISM non-manufacturing index Juni yang di bawah ekspektasi dan terendah sejak Februari 2010.
Koreksi bursa diwarnai keluarnya dana asing dari pasar saham, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) tercatat sebesar Rp565 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,262 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,697 triliun.

Asing Net Sell, Picu IHSG Ditutup Turun 0,3%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Kamis (4/8) ditutup melemah 14,42 poin atau 0,3% ke 4.122,09. Volume perdagangan 6,3 miliar saham senilai Rp6,5 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 201 saham turun, 77 saham naik dan 65 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp507,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,1 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,6 miliar.

Indeks JII turun 1,1 poin ke 564,16, indeks ISSI turun 0,5 poin ke 131,76 dan indeks LQ45 turun 4,2 poin ke 728,46. pelemahan terdalam dialami sektor pertambangan yang turun 34,7 poin ke3.313,24 disusul sektor konsumsi turun 27,4 poin ke 1.295,47.

Indeks tidak dapat bertahan di zona positif meskipun saat dibuka berada di zona positif. Level tertinggi berada di sesi I 4.157,25. Selanjutnya, indeks bergerak di zona negatif dengan menyentuh level terendah di 4.095,62.

Masih terbenam, indeks ditutup dengan kemerosotan 0,35%

JAKARTA. Pada penutupan sore ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbenam di zona merah. Indeks terkikis 0,35% pada pukul 16.00 hingga berakhir di level 4.122,086.

Mayoritas sektor ditransaksikan turun, dengan penurunan terbesar dipimpin oleh sektir konstruksi dan sektor perdagangan masing-masing sebesar 1,39% dan 1,2%. Sementara itu, dua sektor mencatatkan kenaikan yaitu sektor consumer goods dan manufaktur dengan lonjakan masing-masing 2,16% dan 0,7%.

Setidaknya, ada 161 saham yang memerah. Sementara itu, 84 saham naik dan 79 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini cukup ramai dengan melibatkan 6,493 miliar dengan nilai mencapai Rp 6,808 triliun.

Sejumlah saham yang melorot paling dalam hari ini di antaranya: Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 14,81% menjadi Rp 230, Pudjiadi Prestige (PUDP) turun 14,49% menjadi Rp 590, dan Apac Citra Centertex (MYTX) turun 11,22% menjadi Rp 182.

Sementara itu, saham-saham yang mengalami lonjakan tertinggi sore ini adalah: Centex (CNTX) naik 19,7% menjadi Rp 7.900, Global Land Development (KPIG) naik 19,64% menjadi Rp 670, dan Eterindo Wahanatama (ETWA) naik 18,18% menjadi Rp 520.

Prediksi pertumbuhan pesat di semester II, saham TLKM melompat hingga 4%

Prediksi pertumbuhan pesat di semester II, saham TLKM melompat hingga 4%
JAKARTA. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melonjak sore ini. Pada pukul 15.35, saham TLKM tercatat melompat 4% menjadi Rp 7.850. Ini merupakan lonjakan tertinggi sejak 27 April lalu atau tiga bulan terakhir.

Aksi beli yang melanda saham operator halo-halo ini terjadi setelah CIMB-GK Securities menulis dalam laporannya bahwa TLKM memprediksi pertumbuhan pesat pada paruh kedua tahun ini. Hal itu sejalan dengan prediksi CIMB-GK sendiri.

Leyand International beli 40% saham Dharma Bumi Mekongga

JAKARTA. PT Leyand International Tbk (LAPD) membeli 40% saham PT Dharma Bumi Mekongga di Kabupaten Kolaka.

Direktur Utama LAPD Enrico Mosquera Djakman dalam keterbukaan informasi BEI (4/8) menyebutkan, nilai pembelian saham perusahaan tambang itu mencapai Rp 4,8 miliar.

Emiten yang bergerak di bisnis infrastruktur energi ini membeli saham Dharma Bumi dengan tujuan investasi bagi perseroan.

Hingga perdagangan pukul 15.33 WIB, saham LAPD masih stagnan di level Rp 180 per saham.

JPMorgan: Harga komoditas akan reli, beli emas

JPMorgan: Harga komoditas akan reli, beli emas
NEW YORK. JPMorgan Chase & CO memprediksi, harga emas dan baja akan terus mengalami reli. Oleh karenanya, investor harus tetap mengempit komoditas meskipun perekonomian global mengalami perlambatan.

Dalam hasil risetnya yang dirilis kemarin, Colin P Fenton dan Matthew Lehmann menulis, harga emas kemungkinan akan melompat ke rekor tertinggi di level US$ 1.800 per troy ounce pada akhir tahun. Sedangkan harga baja akan kembali bertengger di posisi US$ 10.000 metrik ton.

Selain itu, JPMorgan memangkas pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III menjadi 1,5%. "Kami masih positif terhadap performa komoditi dalam jangka menengah," jelas JPMorgan.

Sekadar tambahan informasi, S&P GSCI Spot Index sudah naik 6,3% tahun ini, yang terdongkrak oleh kenaikan harga emas dan energi. Tahun lalu, indeks tersebut mengalami reli 20% dan 50% di 2009.

Dana Asing Hengkang Rp 500 Miliar, IHSG Terpangkas 14 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 14 setelah di tengah perdagangan yang ramai aksi jual. Dana asing kembali mengalir keluar lantai bursa sebanyak Rp 500 miliar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.050 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.485 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG sempat turun tipis dan akhirnya naik tipis 0,877 poin (0,02%) ke level 4.137,384. Dorongan positif datang dari bursa-bursa regional.

Indeks sempat mendaki ke level tertingginya hari ini di 4.157,252 akibat perburuan di saham-saham lapis dua. Namun, aksi profit taking kembali terjadi atas sentimen negatif melambatnya ekonomi dunia.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berkurang 16,616 poin (0,41%) ke level 4.119,891. Saham-saham berbasis konsumer mencoba menahan jatuhnya bursa.

Tekanan jual terjadi di saham-saham unggulan berkapitalisasi besar sehingga indeks pun kembali jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 4.095,625 atau anjlok lebih dari 40 poin.

Menutup perdagangan, Kamis (4/8/2011), IHSG terpangkas 14,421 poin (0,35%) ke level 4.122,086. Sementara Indeks LQ 45 turun 2,640 poin (0,37%) ke level 730,104.

Saham-saham berbasis konsumer dan manufaktur masih berusaha untuk membawa IHSG kembali zona hijau. Namun, derasnya profit taking membuat IHSG konsisten berada si teritori negatif.

Tekanan jual tak hanya datang dari investor lokal, namun juga asing. Transaksi pemodal asing terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 565,233 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 171.721 kali pada volume 6,493 miliar lembar saham senilai Rp 6,808 triliun. Sebanyak 87 saham naik, 172 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Bursa saham China menguat untuk pertama kalinya dalam 3 hari seiring spekulasi bahwa The Fed akan mempertimbangkan program lain untuk menstimulasi negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu guna mencegah resesi.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:


Indeks Komposit Shanghai menguat 5,55 poin (0,21%) ke level 2.684,04.
Indeks Hang Seng turun 107,98 poin (0,49%) ke level 21.884,74.
Indeks Nikkei 225 naik 22,04 poin (0,23%) ke level 9.659,18.
Indeks Straits Times melemah 21,89 poin (0,70%) ke level 3.108,45.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 7.000 ke Rp 133.000, Merck (MERK) naik Rp 1.500 ke Rp 124.500, Century Textille (CNTX) naik Rp 1.300 ke Rp 7.900, dan Unilever (UNVR) naik Rp 900 ke Rp 17.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 25.300, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 48.300, Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 31.000, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 400 ke Rp 20.850.

(ang/qom)

BTEL Naikkan Kapasitas Jaringan 50-100%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) meningkatkan kapasitas jaringannya mencapai 50%-100% untuk mengantipasi hari raya Idul Fitri.

Wakil Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk Erick Meijer menuturkan, perseroan memperluas kapasitas jaringan sebesar 20%-30% di atas jumlah pelanggan. Untuk mengantisipasi Idul Fitri, perseroan akan memperluas jaringan mencapai 50%-100%. Penambahan kapasitas jaringan, terutama untuk kota-kota jurusan mudik masyarakat. "Kalau melihat tahun sebelumnya kita menambah kapasitas jaringan yang menjadi kota tujuan utama mudik di kota-kota besar seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Padang, dan Bali. Tahun ini kita akan tambah kapasitas jaringan di kota tujuan utama mudik tersebut," ujar Erick, Kamis (4/8).

Sebelumnya, saat Idul Fitri traffic sms mencapai naik 50% sedangkan data dan voice naik 20%-30%. Selain itu, manajemen juga meluncurkan program ramadhan sinyal tanpa putus. Program ini telah diluncurkan sejak April 2011. Dalam waktu dekat, perseroan juga akan meluncurkan HP Esia Ramadhan. "Kita memperpanjang program sinyal tanpa putus sebagai bentuk apresiasi dan kepuasan konsumen. Program ini akan diperpanjang hingga Oktober 2011," tutur Erick.

Untuk mengganti pulsa pelanggan dalam program sinyal tanpa putus ini, perseroan menganggarkan dana sebesar Rp3 miliar. Erick menuturkan, perseroan telah menggelontorkan dana sebesar Rp1,7 miliar sejak April 2011 hingga pertengahan tahun untuk mengganti pulsa pelanggan apabila ada sinyal putus. Perseroan juga memperkirakan akan mengganti pulsa pelanggan sebesar Rp1,7 miliar apabila sinyal putus dalam program ramadhan sinyal tanpa putus. [cms]

Leyand International Beli 40% Saham Dharma Bumi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Leyand International Tbk (LAPD) telah melakukan transaksi pembelian saham PT Dharma Bumi Mekongga.

Hal ini disampaikan Direktur LAPD Enrico Mosquera Djakman dalam keterbukaannya ke BEI, Kamis (4/8). Dijelaskan, Dharma Bumi Mekongga berkedudukan di Kabupaten Kolaka. Perseroan membeli 40% saham Dharma Bumi seharga Rp4,8 miliar.

"Perseroan membeli saham Dharma Bumi ini untuk tujuan investasi," ujar Enrico.

Buru Saham Oversold Picu Bursa Eropa Naik

Headline
INILAH.COM, London - Langkah investor membeli saham oversold dan ekspektasi terhadap stimulus lanjutan di AS telah mendorong penguatan bursa Eropa pada Kamis (4/8).

Indeks FTSE naik 0,5% ke 5.613, indeks DAX naik 1,3% ke 6.727, indeks CAC naik 1,2% ke 3.498. "Pasar sedang mencari oversold tetapi saya tidak yakin kalau sedang berlangsung pemulihan. Hilangnya momentum pemulihan di AS telah menimbulkan ketidakpastian pasar. Tetapi sulit bagaimana mengetahui The Fed akan merespon," kata kepala strategi Brewin Dolphin Securities, Mike Lenhoff yang dikutip dari yahoofinance.com.

Pergerakan yen menjadi faktor utama setelah turun tajam pada perdagangan Asia dengna intervensi Bank of Japan semalam. Langkah ini telah mendorong indeks Nikkei.

Investor juga menunggu pengumuman kinerja kuartal II dari Deutsche Telecom, Munich Re, Telecom Italia Ing Groep, Swiss Re, Aviva, Lloyds angking Group dan Rio Tinto.

Sementara bursa saham Asia mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,5% ke 21.863, indeks Nikkei naik 0,2% ke 9.859, indeks Shanghai naik 0,2% ke 2.684 dan indeks ASX turun 1,3% ke 4.276.

Harga emas masih diperdagangkan mendekati harga rekor

Harga emas masih diperdagangkan mendekati harga rekor
SINGAPURA. Emas masih diperdagangkan mendekati harga rekornya saat ini. Pemicunya, investor tengah mencari investasi alternatif teraman di tengah pelemahan mata yang dan kecemasan adanya penggelontoran stimulus tambahan oleh the Federal Reserve karena pemulihan ekonomi yang terhambat.

Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,5% menjadi US$ 1.669,35 per troy ounce. Pada pukul 14.36 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.662,05 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas di pasar spot sudah melonjak 2,4% di sepanjang pekan ini. Investor rupanya memburu emas karena khawatir mengenai isu utang AS dan Eropa.

Sedangkan kontrak harga emas untuk pengantaran Desember di New York naik 0,3% menjadi US$ 1.671,80 per troy ounce, setelah sempat bertengger di level tertinggi kemarin pada posisi US$ 1.675,90 per troy ounce.

"Saya menilai, investor masih akan mengalirkan dananya ke emas, sehingga harga emas masih akan terus naik. Investor lebih memilih safe haven, karena sejumlah mata uang seperti franc dan yen mengalami depresiasi," jelas Xin Yi Chen, analis Barclays Capital.

Direktur Jual Saham BCA

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Dhalia Ariotedjo telah melepas kepemilikannya sebesar 200 lot (100 ribu saham) Perseroan.

Hal ini disampaikan Corporate Secretary BCA Inge Setiawati dalam keterbukaannya ke BEI, Kamis (4/8). Disampaikan Direktur BCA ini telah melakukan transaksi penjualan tertanggal 1 Agustus 2011 lalu.

Harga penjualan sahamnya sebesar Rp8.500 per saham. Setelah melepas 200 lot saham, Dhalia menyisakan kepemilikan sebanyak 6,492 juta lembar lagi saham di BCA.

Tunggu Respon ECB, Bursa Eropa Diprediksi Naik

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diharapkan menguat pada perdagangan Kamis (4/8). Investor terfokus pada reaksi Bank Sentral Eropa dengan kenaikan imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol.

Indeks FTSE diprediksi akan naik 30 poin ke 5.584, indeks DAX akan naik 68 poin dan indeks CAC akan naik 38 poin. Kalau naik berarti akan mengakhiri pelemahan yang sudah terjadi sejak awal pekan ini, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Setelah penutupan perdagangan Rabu kemarin, Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi menjabarkan kondisi ekonomi Italia dengan menegaskan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negeri pizza tersebut.

Namun Presiden Uni Eropa, Jose-Manuel Barroso meminta negara anggota Uni Eropa untuk meratifikasi melawan krisis dengan langkah-langkah baru yang disepakati bulan lalu. Spanyol berharap meningkatkan hasil lelang obligasi pada Kamis ini hingga US$5 miliar atau 3,5 miliar euro. Hal ini untuk menguji appetite investor terhadap utang negara.

Pergerakan yen menjadi faktor utama setelah turun tajam pada perdagangan Asia dengna intervensi Bank of Japan semalam. Langkah ini telah mendorong indeks Nikkei.

Investor juga menunggu pengumuman kinerja kuartal II dari Deutsche Telecom, Munich Re, Telecom Italia Ing Groep, Swiss Re, Aviva, Lloyds angking Group dan Rio Tinto.

Sementara bursa saham Asia mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,8% ke 21.810, indeks Nikkei naik 0,2% ke 9.859, indeks Shanghai naik 0,2% dan indeks ASX turun 1,3% ke 4.276.

Di transaksi sore, bursa Asia terjungkal hingga 2,1%

Di transaksi sore, bursa Asia terjungkal hingga 2,1%
TOKYO. Saham-saham di bursa Asia terjungkal pada transaksi sore. Investor cemas, proses pemulihan ekonomi AS akan terhambat. Isu ini membayangi kenaikan saham-saham eksportir Jepang setelah pemerintah melakukan intervensi atas mata uangnya.

Pada pukul 15.55 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 2,1% menjadi 130,89. Padahal, pada transaksi sebelumnya, bursa Asia sempat naik 0,2%. Dalam tiga hari belakangan, indeks acuan di kawasan regional ini sudah melorot hingga 5,8%. Ini merupakan penurunan tiga harian paling besar sejak 15 Maret lalu.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: Commonwealth Bank of Australia yang turun 2,1% di Sydney dan Cnooc Ltd yang memimpin penurunan pada saham energi.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan turun 2,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,3%, indeks Hang Seng Hongkong turun 0,9%, dan indeks Shanghai Composite China naik 0,2%.

"Pasar saham Asia masih mencemaskan kondisi perekonomian global. Hingga kita melihat adanya resolusi atas isu makro ekonomi ini, sepertinya pasar masih akan tetap melorot," jelas John Woods, chief Asian strategist Citigroup Inc di Hongkong.

Cuaca mendukung prospek panen kedelai, harga CPO tumbang

Cuaca mendukung prospek panen kedelai, harga CPO tumbang
JAKARTA. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang karena spekulasi cuaca yang menguntungkan di AS dapat meningkatkan panen kedelai. Hal itu menyebabkan peningkatan suplai minyak nabati dunia yang digunakan bahan makanan dan bahan bakar.

Kontrak CPO untuk pengiriman Oktober di Malaysia Derivatives Exchange sempat jatuh 1% ke RM 3.106 atau setara US$ 1.044 per metrik ton, dan berada di level RM 3.116 hingga pukul 13.00 WIB.

Kemarin, Presiden WXRisk.com, Dave Tolleris melaporkan ladang kedelai dari Colorado hingga Iowa mendapat curah hujan lebih, dan suhu akan menjadi lebih dingin setelah 8 Agustus. Cuaca ini bakal mendukung lebih bagusnya hasil panen kedelai yang lebih.

Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, kekhawatiran pasokan akan di bawah ekspektasi sudah berkurang karena membaiknya kondisi cuaca. "Minyak sawit juga turun karena imbas pasar gandum," imbuhnya.

Harga gandum, jagung, dan kedelai di Chicago melemah karena kekhawatiran ekonomi global bakal melemah di tengah rendahnya belanja konsumen dan perusahaan di AS.

Kontrak kedelai untuk pengiriman November turun 0,8% ke US$ 13,6225 per bushel di Chicago. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember jatuh 0,4% menjadi 56,83 sen per pound.

Saham Perbankan Menarik Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG siang ini terpantau terkoreksi. Namun, ada potensi penguatan didukung beberapa saham, salah satunya dari sektor perbankan. Apa saja pilihannya?
Yuganur Wijanarko dari HD Securities mengatakan, IHSG siang ini terkoreksi. Namun, mulai ada upaya bargain hunting untuk memicu technical rebound. Di tengah situasi ini, salah satu sektor pilihannya adalah perbankan, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Seperti yang diramalkan Yuga sebelumnya, profit taking tidak sanggup membawa BBRI terkoreksi jauh, sehingga momentum kenaikan masih ada. Apalagi secara fundamental, prospek BBRI masih positif, dengan pertumbuhan kredit semester dua 2011 akan sesuai atau di atas target yang ditetapkan. “Rekomendasi beli BBRI dengan target harga Rp7.450,” katanya.
Sementara saham PT Bank Mandiri (BMRI) disarankan dengan target harga dapat mencapai Rp7.900. Menurutnya, outlook suku bunga tetap pasca inflasi yang terkendali Juli lalu, dapat mendorong skenario pertumbuhan kredit tercapai. Menguatnya rupiah juga membuat biaya kredit dan permintaan untuk kebutuhan dana korporasi lebih murah. “Rekomendasi akumulasi pascakoreksi berlebihan yang telah terjadi,” imbuh Yuga.
Optimisme rebound bursa juga diungkapkan pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu. Ia menilai, setelah koreksi wajar yang terjadi siang ini, IHSG akan berbalik arah dan ditutup menguat. Faktor laba berbagai emiten yang rata-rata lebih tinggi dari kuartal sebelumnya dan dari ekspektasi menjadi katalis positif. “Demikian pula fundamental ekonomi domestik, seperti data makro ekonomi tingkat inflasi yang terkontrol,” ujarnya.
Menurut Irwan, penguatan indeks hari ini akan terjadi secara bergantian, sehingga pergerakan sektor saham cenderung variatif. “Tidak ada sektor saham yang dominan jadi penggerak indeks. Lebih pada pergerakan saham, bukan sektornya,” ucapnya.
Saham perbankan menjadi salah satu pilihannya. Kendati bergerak variatif, saham perbankan secara fundamental dan grafik cukup positif. Pilihannya adalah BBRI, BMRI, PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Bukopin (BBKP) dan PT Bank Central Asia (BBCA). “Rekomendasi buy on weakness pada emiten-emiten ini,” ujarnya.

Ditopang kontrak CPO, volume transaksi multilateral BKDI tumbuh 10,6% per Juli

Ditopang kontrak CPO, volume transaksi multilateral BKDI tumbuh 10,6% per Juli
JAKARTA. Volume transaksi multilateral Bursa Komoditas dan Derivative Indonesia (BKDI) selama Juli mencapai 70.080 lot, atau naik 10,65% dari bulan sebelumnya 63.335 lot. Setelah pada Juni lalu, volume transaksinya sempat turun 18,63% dibandingkan volume Mei.

Kenaikan volume transaksi BKDI di bulan ketujuh ini didominasi peningkatan volume transaksi produk CPO. Produk berkode dagang CPOTR ini bertumbuh 14,52% menjadi 63.061 lot selama Juli tahun ini.

Sayangnya, volume transaksi kontrak emas BKDI di bulan yang sama cenderung sepi. Produk dengan kode GOLDID justru turun 33,65% menjadi 418 lot, lalu produk GOLDGR turun 20,33% menjadi 883 lot, dan produk GOLDUD terkoreksi 12% menjadi hanya 5.719 lot.

Direktur BKDI Megain Wijaya mengatakan, peningkatan transaksi produk CPO itu seiring harga CPO yang belakangan terus bergerak naik. Selain juga, buah dari sosialisasi tim yang terus dilakukan, sehingga publik mulai mengenal produk-produk di BKDI.

Namun, dia bilang, volume transaksi produk emas justru anjlok, karena masih banyaknya para pialang yang melakukan transaksi perdagangan emas di luar bursa atau Sistem perdagangan alternatif (SPA).

Megain mengakui, saat ini kinerja BKDI masih belum optimal. Tapi, di satu sisi, upaya meningkatkan volume transaksi produk CPO cukup memuaskan. "Saat ini kita masih mengoptimalkan pertumbuhan produk-produk lama BKDI, terutama untuk CPO," katanya.

BKDI juga masih berencana meluncurkan produk derivative komoditas baru. Inovasi produk akan terus dilanjutkan sebagai upaya mencapai target total volume transaksi multilateral yang mencapai 10.000 lot per hari hingga akhir tahun ini.

Star Petrochem Suntik Modal Anak Usaha

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Star Petrochem Tbk (STAR) telah merealisasikan penambahan modal terhadap beberapa anak usahanya.

Hal ini disampaikan Direktur Perseroan Irwando Saragih dalam keterbukaannya ke BEI, Kamis (4/8).

Beberapa anak usaha yang modalnya ditambah adalah PT Star Asia Indonesia sebesar Rp10 miliar, PT Tunas Surya Rp125 miliar untuk penyertaan modal di anak usahanya PT Bintang Perkasa.

AKRA teken perpanjangan Corporate Guarantee dengan Bank Mandiri

AKRA teken perpanjangan Corporate Guarantee dengan Bank Mandiri
JAKARTA. PT AKR Corporation Tbk (AKRA) meneken perpanjangan Corporate Guarantee dengan Bank Mandiri cabang Hongkong, pada 1 Agustus 2011.

Corporate Guarantee tersebut untuk penangguhan utang dan komitmen penyediaan cash deficit atas fasilitas kredit senilai US$ 15 juta yang diberikan Bank Mandiri kepada Khalista (Liuzhou) Chemical Industries Ltd.

Khalista adalah anak usaha perseroan dengan kepemilikan 100%, yang berkedudukan di China. Direktur AKRA Jimmy Tandyo dalam keterbukaan informasi BEI (4/8) menyebut, perpanjangan Corporate Guarantee itu berlaku selama dua tahun.

Jimmy bilang, fasilitas kredit tersebut digunakan untuk modal kerja Khalista, termasuk pembelian bahan baku dan kegiatan usaha.

Hingga penutupan perdagangan sesi pagi, saham AKRA naik tipis 0,84% ke level Rp 3.000 per saham.

Bursa keok akibat aksi jual asing atas PGAS, BBRI, dan UNTR

Bursa keok akibat aksi jual asing atas PGAS, BBRI, dan UNTR
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan 16,62 poin menjadi 4.119,89 di sesi I. Tiga saham bluechips yang turut memberatkan langkah indeks siang ini adalah:

- PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Saham PGAS naik di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 150,21 miliar, Citigroup Securities senilai Rp 73,12 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 46,97 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI naik di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: CLSA Indonesia senilai Rp 43,75 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 14,24 miliar, dan Trimegah Securities senilai Rp 8,14 miliar.

- PT United Tractor (UNTR)
Saham UNTR naik di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Deutsche Securities senilai Rp 79,42 miliar, CIMB Securities senilai Rp 27,11 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 24,33 miliar.

Hangzhou Mundur dari Proyek Smelter Grade Alumina Antam

Jakarta - Perusahaan asal China, Hangzhou Jinjiang Group (HJG) menyatakan mundur dari proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Kalimantan Barat senilai US$ 1 miliar. Dengan demikian perseroan mencari mitra baru.

"Partner kita sebelumnya itu HJG sepertinya tidak lagi berminat dan menyatakan mundur. Jadi kita (Antam) harus cari partner baru lagi," ujar Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo saat dihubungi detikFinance, Kamis (4/8/2011).

Padahal, Antam dan HJG sudah melakukan Perjanjian Usaha Patungan (First Amended and Restated Joint Venture Agreement/JVA) untuk proyek tersebut pada pertengahan tahun 2010 lalu.

Menurut Bimo, Antam tidak mungkin membangun pabrik smelter itu sendirian, karena tidak memiliki teknologinya. Mitra barunya Antam nanti tidak tertutup kemungkinan tak lagi perusahan asing, asalkan menguasai teknologi dalam pabrik pengolah bauksit menjadi alumina tersebut.

"Kalau kita lakukan sendiri itu tidak mungkin, karena kita belum berpengalaman di alumina. Harus gandeng partner, tapi di Indonesia ini eblum ada yang bisa olah bauksit jadi alumina," ungkapnya.

Pabrik SGA yang akan dibangun berada di Mempawah, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, dengan kapasitas 1 juta metric ton alumina per tahun dengan mengolah 4 juta wmt bijih bauksit.

Nilai proyek SGA Mempawah tersebut diperkirakan mencapai US$ 1 miliar. Antam memiliki porsi sebesar 49% dalam proyek SGA Mempawah. Sisanya HJG 51%, dengan opsi Antam dapat menambah kepemilikan dan menjadi mayoritas setelah pabrik beroperasi komersial selama tiga tahun.

Rencananya, konstruksi proyek dapat dimulai pada tahun 2011, sedangkan operasi komersial pada tahun 2014. Komoditas SGA merupakan bahan baku alumunium yang dapat memenuhi kebutuhan domestik pabrik pengolahan aluminum PT Inalum.

(ang/dru)

Menu Siang : Saham Sektor Bank-Konsumsi-CPO

INILAH.COM, Jakarta – Kendati siang ini melemah, indeks diperkirakan akan berbalik arah dan berakhir di zona positif. Saham-saham yang secara fundamental dan grafik positif di sektor perbankan, konsumsi, dan perkebunan bisa menjadi pilihan.
Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan mendarat di teritori positif pada kisaran 4.155-4.160. “Hari ini, indeks berada dalam kisaran support 4.135 dan 4.177 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (4/8).
Target resistance berikutnya, lanjut Irwan adalah Rp4.200. Sebab, indeks sudah mencapai level tertinggi 4.195,72. Penguatan indeks hari ini dipicu oleh pergerakan Dow Jones Industrial Average (DJIA) semalam. “Setelah mengalami koreksi signfikan, Dow ditutup positif 0,25%,” ujarnya.
Karena itu, IHSG mendapat sentimen positif meskipun Dow Jones hanya rebound biasa (temporary rebound) setelah turun cukup tajam. “Kondisi itu, dimanfaatkan oleh bursa domestik untuk melanjutkan kenaikannya setelah mengalami koreksi dua hari terakhir,” paparnya.
Psikologi trader, menurut Irwan, jika bursa global khususnya Amerika dan Eropa bergerak negatif, menjadi sentimen negatif juga yang tercipta. “Tapi, kalau dilihat, Dow Jones yang sudah turun dalam dua pekan, IHSG justru cenderung naik dalam pekan ini,” imbuhnya.
Artinya, ditegaskan Irwan, IHSG lebih didorong oleh fundamental ekonomi domestik seperti data makro ekonomi tingkat inflasi yang positif sehingga bergerak naik meski Dow Jones melemah. “IHSG cenderung positif meski pada bursa global terjadi badai krisis utang di Eropa dan soal debt ceiling di Amerika. IHSG memang sempat terkoreksi, tapi masih dalam taraf wajar,” ungkap Irwan.
Apalagi, lanjutnya, untuk hari ini bursa regional pun bergerak positif seperti Nikkei, walaupun bursa regional lainnya masih bergerak negatif seperti Hang Seng, bursa Singapura, Korea dan lainnya. “Tapi, IHSG mendapat dukungan dari underlying-nya yakni profit berbagai emiten yang rata-rata lebih tinggi dari kuartal sebelumnya dan sebagian berada di atas ekspektasi,” paparnya.
Karena itu, penguatan indeks hari ini terjadi secara estafet antar saham (bergantian), tidak terjadi secara serempak. Pergerakan sektor saham pun hari ini cenderung variatif. Saham-saham sektor konsumsi mengalami pergerakan berarti. Begitu juga dengan saham-saham secondliner. “Sedangkan sektor perbankan bergerak variatif,” tutur Irwan.
Jadi, ditegaskan dia, kenaikan indeks lebih didukung oleh rotasi saham bukan sektoral. Sebab, pasar cenderung wait and see atau hanya adjusting balancing dari portofolio masing-masing. “Tidak ada sektor saham yang dominan jadi penggerak indeks. Lebih pada pergerakan saham, bukan sektornya,” ucapnya.
Dalam situasi ini, Irwan merekomendasikan positif saham-saham yang secara fundamental dan grafik positif di sektor perbankan, konsumsi, dan perkebunan Crude Palm Oil (CPO) karena kenaikan profit yang signifikan pada kuartal kedua 2011.
Saham-saham pilihannya adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang menemukan level high terbarunya seiring adanya unsur spekulasi, bahwa laba bersih emiten yang signifikan yang akan dirilis akhir Agustus ini.
Di sektor CPO juga direkomendasikan positif karena laba-labanya cenderung meningkat seperti PT Sampoerna Agro (SGRO), PT Tunas Baru Lampung (TBLA), dan PT BW Plantation (BWPT). “Saya rekomendasikan buy on weakness atau masuk di harga pasar pada saham-saham tersebut. Sabar saja hold untuk yang sudah punya. Sebab, secara grafik dan fundamental bagus,” imbuh Irwan. [ast]

Sesi I Investor Asing Ambil Untung, IHSG Berkurang 16 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjerembab ke zona merah akibat aksi ambil untung investor asing di saham-saham unggulan, padahal tadi pagi indeks masih mampu menguat. Saham-saham berbasis konsumer mencoba menahan jatuhnya bursa.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG sempat turun tipis dan akhirnya naik tipis 0,877 poin (0,02%) ke level 4.137,384. Dorongan positif datang dari bursa-bursa regional.

Indeks sempat mendaki ke level tertingginya hari ini di 4.157,252 akibat perburuan di saham-saham lapis dua. Namun, aksi profit taking kembali terjadi atas sentimen negatif melambatnya ekonomi dunia.

Tekanan jual terjadi di saham-saham unggulan berkapitalisasi besar sehingga indeks pun sempat jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 4.116,100. Pergerakan IHSG masih serba tipis akibat ketidakpastian situasi global ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (4/8/2011), IHSG berkurang 16,616 poin (0,41%) ke level 4.119,891. Sementara Indeks LQ 45 turun 3,086 poin (0,43%) ke level 729,658.

Mayoritas indeks sektoral di lantai bursa terkena koreksi yang cukup dalam. Hanya indeks sektor konsumer dan manufaktur yang mencoba menahan jatuhnya bursa dengan menguat masing-masing 1,73% dan 0,39%.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 89.345 kali pada volume 3,058 miliar lembar saham senilai Rp 3,336 triliun. Sebanyak 76 saham naik, 170 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional mulai bergerak mixed siang hari ini. Kekhawatiran terhadap lambatnya perekonomian dunia membayangi investor sehingga banyak yang melakukan wait and see.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,93 poin (0,33%) ke level 2.687,42.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 27,78 poin (0,13%) ke level 21.964,94.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 58,15 poin (0,60%) ke level 9.695,29.
  • Indeks Straits Times melemah 10,97 poin (0,35%) ke level 3.119,37.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textille (CNTX) naik Rp 1.300 ke Rp 7.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 52.750, Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 16.600, dan Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 400 ke Rp 14.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 25.300, Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 70.200, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 14.450, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 31.200.

(ang/qom)

Ekspektasi PDB naik, rupiah bergerak di dekat level terkuat tujuh tahun

Ekspektasi PDB naik, rupiah bergerak di dekat level terkuat tujuh tahun
JAKARTA. Rupiah masih bergerak di dekat level terkuat tujuh tahun. Hal ini lantaran kekhawatiran perlambatan ekonomi AS diimbangi optimisme proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan menarik investor asing.

Mata uang Garuda menguat tipis ke level Rp 8.487 per dollar AS, pada 11.10 di Jakarta, dari posisi kemarin di Rp 8.489 per dollar AS. Rupiah masih bergerak di dekat level terkuat tujuh tahun yaitu Rp 8.453 per dollar AS, yang tercapai pada 2 Agustus lalu.

Survei Bloomberg memprediksi, produk domestik bruto (PDB) di kuartal kedua bakal naik 6,5% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut juga lebih tinggi dibanding kuartal pertama yang naik 6,46%. Pemerintah Indonesia akan merilis data PDB, besok.

Kemarin, Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono mengatakan, ekonomi Indonesia akan bertumbuh lebih dari 6,5% di kuartal terakhir. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,8% di tahun ini, setelah naik 6,1% pada tahun lalu.

Sementara, pada pekan ini, AS telah merilis penurunan di bidang manufaktur dan belanja konsumen.

Head of treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menilai, fundamental Indonesia masih menguntungkan, dan itu menutupi kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di AS. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diekspektasikan bagus, dan inflasi terkelola," ujarnya.

Namun, kemarin, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan imbal hasil surat utang yang bakal jatuh tempo Juli 2021 naik dua basis poin menjadi 6,93%.