Senin, 08 Agustus 2011

Duh,, Koreksi Berlanjut, Wall Street Negatif Lagi

Headline
INILAH.COM, New York - Investor masih panik dengan fowngrade utang AS oleh S&P sehingga menyebabkan Wall Street bergerak negatif pada perdagangan Senin (8/8).

Indeks Dow Jones turun hampir 200 poin dipimpin oleh Bank of Amerika yang turun 8,3% dan saham Alcoa turun 4,2%. Indeks S&P dan Nasdaq juga merosot ke level terendah sejak Februari 2009 dan November 2008, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Sementara harga minyak turun tajam serta harga emas melonjak hingga di atas US$1.700 per ons. Investor masih berbondong-bondong investasi ke logam mulia sebagai alternatif safe haven. Hal ini menaikkan saham pertambang emas, Newmont Gold yang naik 2,8%.

Bursa saham Eropa rata-rata turun hingga 2%. Meskipun Bank Sentral Eropa akan membeli obligasi milik Italia dan Spanyol.

Penurunan dialami saham McDonald 1,2%, saham Coca-cola turun 0,1%. Saham Warre Buffet Berkshire Hathway turun 1,4%, saham AIG turun 5,9%.

Setelah penutupan perdagangan Wall Street pada Jumat pekan lali, Standard & Poor menurunkan peringkat utang AAA pemerintah AS menjadi AA+. Sistem politik AS dinilai menjadi kurang stabil dan kesepakatan pengurangan defisit yang dicapai oleh anggota parlemen pekan lalu itu tidak cukup bermanfaat.

Investor panik, bursa saham Wall Street tumbang

Investor panik, bursa saham Wall Street tumbang
NEW YORK. Indeks bursa Wall Street tumbang setelah Standard & Poor's memangkas peringkat surat utang Amerika Serikat. Indeks bursa dilanda aksi jual besar-besaran.

Saham Bank of America Corp (BAC) dan Citi Group telah anjlok sedikitnya 5,4%. Harga saham Exxon Mobil Corp dan Chevron Group telah menurun sebesar 2,7% setelah harga kontrak minyak mentah diperdagangkan di level terendah dalam delapan bulan terakhir.

Saat dibuka, indeks Dow Jones dibuka melemah sebesar 1,7% menjadi 11.246,69. Sementara indeks Standard & Poor's melorot 2,1% ke level 1.174,66 pada pukul 9.34 waktu New York. Indeks Standard & Poor's telah melemah 7,2% pekan lalu.

Begitu pun juga dengan indeks Nasdaq yang melorot 2,5% ke level 2.468. "Ada panic selling," kata Chief Invesment Strategist Raymond James & Associates, Jeffrey Saut.

Dia mengatakan, tidak ada faktor fundamental yang memicu terjadinya aksi jual. "Kita tidak sedang menuju resesi. Bukan saatnya untuk panik," tegasnya.

Asal tahu saja, Sabtu (7/8) pekan lalu, Standard & Poor's telah menggunting peringkat utang Amerika Serikat untuk pertama kali dalam sejarah. Peringkat surat utang Amerika Serikat dipangkas dari AAA menjadi AA+.

Wintermar Raih Kotnrak senilai US$33,8 Jt

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Wintermar Offshore Marine Tbk memperoleh kontrak dari PT Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO) senilai US$11,3 juta dan kontrak senilai US$12,5 juta

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Senin (8/8). Dari konsorsium ConocoPhillips, Star Energy dan Premier Oil di proyek West Natuna Transportation System.

Perseroan melalui anak usaha meraih kotrak dua tahun daro PT Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore utnuk menyediakan satu unit kapal jenis Multi Purpose Suply tipe class B. Kotrak tersebut akan berlaku pada semester II tahun ini.

Secara terpisah PT Wintermar telah meraih kontrak 3 tahun dari West Natuna Transportation system (WNTS) untuk penyediaan tiga unit kapal jenis PPV. Kontrak ini akan berlaku pada bulan Juli.

WNTS merupakan konsorsium perusahaan minyak dan gas itnernational yaitu ConocoPhillips, Star Energy Primer Oil. Ketiga kapal perseroan untuk mengangkut proyek pipa gas tekanan tinggi berdiameter 28 inci sepanjyang 600 km. Selain itu ladang gas dan West Natuna ke Singapura. Gas tersebut merupakan sumber energi penting bagi kompleks industri di Singapura.

Wall Street Diprediksi masih akan Turun

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi akan melemah pada perdagangan Senin (8/8). Pasar masih panik dengan penurunan rating utang AS oleh S&P menjadi AA+.

Indeks Dow Jones diperkirakan akan merosot 234 poin ke 11.165. Indeks Standard & Poor akan turun 29,10 poin ke 1.168,70 dan indeks Nasdaq akan merosot 56,25 poin menjadi 2.130,75 yang dikutip dari yahoofinance.com.

Sementara harga emas melonjak hampir US$60 karena investor mencari safe haven lindung nilai. Setelah penutupan perdagangan Wall Street pada Jumat pekan lali, Standard & Poor menurunkan peringkat utang AAA pemerintah AS menjadi AA+. Sistem politik AS dinilai menjadi kurang stabil dan kesepakatan pengurangan defisit yang dicapai oleh anggota parlemen pekan lalu itu tidak cukup bermanfaat.

Bursa Asia menurun tajam hingga 1,9%. Saham Eropa melemah setelah Bank Sentral Eropa mengatakan Minggu malam akan secara aktif menerapkan pembelian program obligasi dalam upaya untuk menenangkan kekhawatiran pasar. Sebab krisis utang kawasan euro akan menyebar ke Italia dan Spanyol.

Bursa saham Dow Jones turun 5,8% pekan lalu, kinerja terburuk mingguan sejak 6 Maret 2009. Sedangkan indeks S&P jatuh 7,2% atau terburuk sejak akhir 2008. Nasdaq menutup minggu ini turun 8%, terburuk sejak akhir 2008 juga.

Ancora Jual Bahan Peladak ke ADRO Senilai US$75 Jt

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) melakukan transaksi penyediaan bahan peledak dengan PT Adaro Indonesia senilai US$25 juta per tahun untuk 3 tahun.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Senin (8/8). Transaksi dilakukan PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) yang sahamnya dimiliki perseroan hingga 50% untuk menyediakan bahan peledak/explosive (berupa ammonium nitrate).

Perdagangan ammonium nitrate dan asam nitrate serta segala pengembangan dari derivative nitrat merupakan kegiatan usaha utama PT MNK.

Cargil Rampungkan Tender Offer Sorini

JAKARTA: PT Cargill Asia Pacific Holding Pte Ltd melalui anak usahanya PT Cargill Foods Indonesia menguasai 97,99% saham PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk setelah merampungkan tender offer saham dari pihak shareholder.

Sebelumnya pada 28 Januari 2011, raksasa pertanian asal negeri Paman Sam itu telah merampungkan akuisisi sebanyak 85,01% saham di Sorini dari kepemilikan PT AKR Corporindo Tbk dan UOB Kay Hian Pte Ltd senilai Rp3.500 per lembar saham atau setara US$300 juta.

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, hari ini, perseroan kembali menambah porsi kepemilikannya di Sorini melalui tender offer dari tiga shareholder perseroan yaitu Kanwarlal Motilal Chopra yang menjabat presiden direktur perseroan, Sunit Kumar Dhoka, dan Moeljono Tedjo yang keduanya menjabat sebagai direktur perseroan.

Transaksi pembelian di IDX itu dilakukan oleh Bahana Sekuritas pada 10 Mei 2011. Bahana tercatat membeli sebanyak 530.000 saham atau senilai Rp1,85 miliar dari Moeljono Tedjo, sebanyak 675.000 saham atau senilai Rp2,36 miliar dari Sunit Kumar Dhoka, dan sebanyak 4,16 juta saham atau senilai Rp14,56 miliar dari Kanwarlal Motilal Chopra.

Sampai dengan kuartal 3 bulan pertama tahun ini, Sorini membukukan laba bersih Rp28,71 miliar atau turun tipis 4,9% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama 2010 sebesar Rp30,21 miliar. Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan bersih perseroan sebesar 2% menjadi Rp399,82 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama 2010 sebesar Rp408,01 miliar.

Bram Klaeijsen, Regional Director Asia Pacific Region Cargill yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Sorini sebelumnya mengatakan Cargill akan berupaya membuat pendapatan Sorini meningkat tiga kali lipat dalam 5 tahun ke depan.

Bila per 31 Desember 2010 pendapatan yang dibukukan Sorini mencapai Rp1,87 triliun, dalam 5 tahun ke depan akan meningkat menjadi Rp5,62 triliun.

Dia mengungkapkan pihaknya kini tengah menyusun berbagai strategi bisnis untuk mencapai target tersebut. "Kami sedang menyiapkan rencana bisnis dan sumber daya manusianya. Dalam 2 tahun ini pendapatan Sorini mungkin tidak akan terlalu besar karena masih dalam tahap perencanaan dan integrasi. Tapi mengijak tahun ketiga akan mulai terakselerasi," katanya.

Menurut dia, Sorini merupakan tumpuan pertumbuhan bisnis Cargill di Indonesia. "Makanya kami banyak menempatkan orang-orang dari luar untuk membantu aplikasi meningkatkan produk dan proyek," ujarnya.

Bram mengungkapkan nilai investasi yang dikeluarkan oleh Cargill dalam proses persiapan tersebut lebih dari US$100 juta. (faa)

Saham ELTY Terbanyak Dibeli Asing Senin (8/8)

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham ELTY hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 38,4 juta saham dari volume perdagangan 481,2 juta saham dengan total transaksi Rp68,5 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (8/8). IHSG ditutup melemah 71,38 poin atau 1,8% ke 3.850,27. Volume perdagangan sebesar 9,8 miliar saham senilai Rp9,4 triliun.

IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp1,1 triliun dengan penjualan asing sebesar Rp3,1 triliun dan pembelian asing mencapai Rp2,04 triliun.

Urutan kedua saham BNBR mencapai 24,7 juta saham dari volume perdagangan 783,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp47,4 miliar. Urutan ketiga saham TLKM mencapai 20,1 juta saham dari volume perdagangan 32,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp243,4 miliar.

Urutan keempat saham IPOL mencapai 11,5 juta saham dari volume perdagangan 66,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp11,5 miliar. Urutan kelima saham BBTN mencapai 10,3 juta saham dari volume perdagangan 47,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp69,9 miliar.

Urutan keenam saham KRAS mencapai 10,2 juta saham dari volume perdagangan 62,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp61,5 miliar. Urutan ketujuh saham ENRG mencapai 9,6 juta saham dari volume perdagangan 916,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp180,1 miliar.

Urutan kedelapan saham MASA mencapai 8,2 juta saham dari volume perdagangan 50,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp24,8 miliar. Urutan kesembilan saham UNSP mencapai 7,07 juta saham dari volume perdagangan 153,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp57,4 miliar.

Urutan kesepuluh saham MNCN mencapai 6,03 juta saham dari volume perdagangan 15,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp14,3 miliar.

Negara G20 Sepakat Tak Panik Hadapi Krisis Utang AS

Gb
Jakarta - Indonesia dan negara-negara anggota G20 bersatu menghindari kepanikan di pasar global imbas kebijakan utang Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, negara-negara anggota G20 secara rutin melakukan komunikasi melalui saluran telepon untuk membicarakan kondisi ekonomi dunia terkini.

"Intinya kita rutin di level deputi itu melakukan conference call. Misalnya, pada saat tsunami. Mereka conference call. Pada saat sekarang ini mengamati debt ceiling (batas atas utang) juga conference call," ujar Agus Marto saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Senin (8/8/2011).

Sementara Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro membenarkan hal tersebut.

"Pokoknya G20 ingin menunjukan komitmen. G20 ingin menghindari kepanikan pasar global dan mengapresiasi langkah dari Amerika Serikat dan Eropa," ujarnya.

Bambang masih enggan mengungkapkan hasil pembahasan ataupun kesimpulan dari teleconference G20 tersebut.

"Itu kan tidak boleh di-share hasilnya sebelum diumumkan, mungkin hari ini akan diumumkan oleh Perancis sebagai ketuanya," jelasnya.

Bambang menilai langkah antisipasi dari pemerintah Indonesia akan lebih terfokus pada menjaga stabilitas pasar surat utang negara dan ketahanan APBN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sedangkan untuk pasar modal, ia mengatakan, pemerintah tidak bisa mengintervensi dan menyerahkannya pada mekanisme pasar.

"Yang penting kami waspada, jangan panik berlebihan. Pokoknya kami punya mekanisme (antisipasi), punya crisis management protocol untuk menjaga SUN. Dan itu akan menjadi prioritas," ujarnya.

Di sisi lain, ia menilai, dampak dari penurunan peringkat kredit AS oleh Standard & Poor (S&P) secara otomatis akan meningkatkan biaya utang negara adidaya tersebut.

"Ada kemungkinan dana-dana (yang harusnya masuk ke AS) cari safe haven. Nah safe haven ini bisa komoditi, bisa (investasi) di emerging market. Jadi dua itu pelariannya,” ujarnya.

Sementara untuk pertumbuhan ekonomi AS, kemungkinan masih akan terganggu dan lambat dan akan sedikit menyenggol aktivitas perdagangan atau ekspor.

"Ekspor (Indonesia) ke AS bukan yang paling besar. Kalau secara region-nya itu (ekspor Indonesia terbesar) ke Asia Timur. Jadi kalaupun (perlambatan ekonomi AS) ada dampaknya (ke Indonesia), memang ada dampaknya, tapi minim lah," tandasnya.

(nia/hen)

AS Masih Terancam Downgrade Berikutnya

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah berhasil menguat, setelah pelemahan IHSG berhasil diminimalisasi. Pembelian obligasi Italia dan Spanyol oleh ECB cukup meredakan sentimen AS yang terancam downgrade berikutnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah di awal sesi, lebih dipicu oleh kepanikan investor pascapemangkasan peringkat kredit AS oleh Standar & Poor's Rating Service (S&P) ke level AA+ dari level AAA. Hanya saja, jelang sesi dua, European Central Bank (ECB) terlihat membeli obligasi Italia dan Spanyol.

Menurutnya, tindakan ECB itu cukup menenangkan pasar yang sebelumnya juga cemas dengan kondisi di Eropa. "Karena itu, rupiah ditutup di level terkuatnya 8.500 dan 8.551 sebagai level terlemahnya setelah dibuka di angka 8.510 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (8/8).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (8/8) ditutup menguat 43 poin (0,50%) ke level 8.500/8.510 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.543/8.553.

Rupiah pada akhirnya mendapat sentimen positif. Sebelumnya, mencuat kecemasan bahwa Eropa tidak mau membantu Italia dan Spanyol. "Setelah down grade AS, tindakan ECB cukup memberikan kelegaan bagi pasar keuangan dunia," ungkap Firman.

Menurut Firman, pembelian obligasi Italia dan Spanyol sebesar 20-25 juta euro atau setara dengan US$35 juta. Tapi, beberapa analis memperkirakan, angkanya bisa lebih besar lagi. "Sebab, pembelian tersebut baru dilakukan di awal sesi Eropa, belum dihitung hingga penutupan," ungkapnya.

Sementara itu, lanjutnya, jika dilihat dari pelemahan bursa saham, market masih panik atas downgrade AS. Karena itu, penurunan akan terjadi pada transaksi AS nanti malam. Buruknya sentimen AS akan berlanjut hingga akhir Agustus.

Sebab, menurut Firman, setelah peringkat utang di-downgrade akan ada penurunan peringkat berikutnya jika kondisi ekonomi AS memburuk. "Dengan memburuknya data ekonomi AS terkini, ada potensi downgrade peringkat AS berikutnya," paparnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4315 dari sebelumnya US$1,4280 per euro," imbuh Firman.

Dari bursa saham, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 71,38 poin (1,82%) ke level 3.850,26 dipicu oleh kerontokan bursa regional yang rata-rata mencapai 4%. Pasar merespon negatif penurunan peringkat utang AS oleh Standard & Poor’s Rating Service (S&P) pada Sabtu (6/8) WIB, bersamaan dengan penutupan Wall Street. Peringkat kredit AS turun jadi AA+ dari AAA.

Menurutnya, yang ingin dilihat pasar saat ini adalah apakah bursa AS akan kembali anjlok seiring down grade peringkat kredit AS itu atau hanya turun bertahap. Hanya saja, lanjut Cece, investor asing memang melakukan aksi jual.

Situasi ini tidak sepenuhnya negatif. Sebab, aksi itu semata untuk mendapatkan harga saham (barang) yang murah. “Secara teori, jika ekonomi AS dan Eropa melambat, investor dua benua itu akan beralih ke Indonesia seperti Surat Utang Negara (SUN) dan bursa saham,” timpalnya. [mdr]

Inilah Lima Sektor Saham Pilihan Trimegah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Research Trimegah Securities menilai lima sektor ekonomi di Indonesia memiliki prospek positif dan masih akan menjadi daya tarik investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lima sektor itu antara lain perbankan, batu bara, crude palm oil (CPO), metal dan ritel. Analis saham PT Trimegah Securities Tbk, Hanel Tania mengatakan, sektor perbankan telah menjadi sektor favorit investor. Namun, investor telah banyak beli saham perbankan.

Hanel menuturkan, pertumbuhan ekonomi, peningkatan penghasilan dan potensi investasi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit. Tapi, defisit pasokan pendanaan telah terbukti selama 10 tahun terakhir dan akan sangat dipengaruhi keadaan makro ekonomi secara keseluruhan.

Pengetatan moneter dan persaingan semakin ketat juga akan memaksa bankir untuk mengambil risiko yang lebih tinggi demi mempertahankan keuntungan.

"Dengan pengetatan moneter dan bankir akan mengambil risiko untuk mempertahankan keuntungan sehingga bank dapat menghasilkan profit tanpa perlu meningkatkan profil resiko mereka secara berlebihan," ujar Hanel, dalam siaran pers yang diterbitkan, Senin (8/8).

Lebih lanjut ia mengatakan, perbankan sebagai pendukung jalannya roda perekonomian akan diuntingkan dari pertumbuhan ekonomi yang disebabkan perbaikan struktur demografi ke depan. Tapi, valuasi yang relatif cukup tingii akan membuat saham di sektor perbankan akan memberikan return sejalan dengan peningkatan keuntungan tahunan.

Pihaknya pun merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). "Ketiga bank tersebut merupakan bank yang memiliki kapasitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dari sisi konsumsi mapun investasi," kata Hanel.

Hanel menambahkan, top pick saham adalah BBNI. Hal ini dikarenakan secara keseluruhan resiko neraca BBNI akan menurun sejalan dengan perbaikan kinerja fundamental. [hid]

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Senin (8/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham KIJA hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 70,1 juta saham dari volume perdagangan 313,7 juta saham dengan total transaksi Rp47,8 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (8/8). IHSG ditutupmelemah 71,38 poin atau 1,8% ke 3.850,27. Volume perdagangan sebesar 9,8 miliar saham senilai Rp9,4 triliun.

IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp1,1 triliun dengan penjualan asing sebesar Rp3,1 triliun dan pembelian asing mencapai Rp2,04 triliun.

Urutan kedua saham BBRI mencapai 44,9 juta saham dari volume perdagangan 110,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp710,7 miliar. Urutan ketiga saham ASRI mencapai 44,8 juta saham dari volume perdagangan 181,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp68,2 miliar. Urutan keempat saham BBNI mencapai 38,5 juta saham dari volume perdagangan 86,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp345,4 miliar.

Urutan kelima saham BSDE mencapai 30,5 juta saham dari volume perdagangan 53,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp47,6 miliar. Urutan keenam saham LPKR mencapai 30,4 juta saham dari volume perdagangan 79,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp56,3 miliar.

Urutan ketujuh saham BUMI mencapai 23,2 juta saham dari volume perdagangan 296,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp813,3 miliar.
Urutan kedelapan saham BBCA mencapai 21,4 juta saham dari volume perdagangan 51,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp404,3 miliar.

Urutan kesembilan saham BORN mencapai 16,6 juta saham dari volume perdagangan 72,8 juta saham dengan nilai transaksi Rp91,4 miliar. Urutan kesepuluh saham INDF mencapai 14,3 juta saham dari volume perdagangan 29,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp183,4 miliar.

CIMB Niaga Terbitkan Subdebt Minimal Rp1 T di 2012

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berencana menerbitkan subdebt (obligasi subordinasi) minimal Rp1 triliun pada 2012.

Demikian dikatakan Direktur Strategy & Finance CIMB Niaga, Wan Razly Abdullah di Jakarta, Senin (8/8). "Dengan adanya subdebt sekitar Rp1 triliun akan meningkatkan CAR kurang lebih 1%," tandasnya. Ia menambahakan kalau subdebt kurang dari Rp1 triliun maka akan mahal dalam hal biayanya.

Menurut Razly subdebt yang akan diterbitkan itu dalam bentuk rupiah bukannya dolar. "Subdebt ini juga akan digunakan untuk penyaluran kredit," tukasnya.

Adapun di tempat yang sama, Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid menambahkan, alasan menerbitkan subdebt tahun depan karena lebih murah dibandingkan right issue. "Subdebt itu lebih murah daripada right issue," tukasnya. [hid]

Downgrade AS, Bursa Asia Sentuh Level Terendah

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia jatuh, memimpin indeks regional ke penutupan terendah hampir setahun. Aksi S&P menurunkan peringkat kredit AS, menambah kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global.

Indeks MSCI Asia Pacific, yang pekan lalu terkoreksi, dan jatuh lebih dari 10% dari level tertingginya pada Mei, pada perdagangan Senin (8/8), merosot 2,5% ke level 122,97 pada pukul 4:40 di Tokyo, angka penutupan terendah sejak 10 September 2010. Sekitar 13 kali lebih banyak saham turun.

"Sentimen mencapai puncaknya dengan downgrade AS, dan ekuitas pasar merupakan tempat yang lebih disukai untuk mengekspresikan kepanikan," kata Prasad Patkar, di Platypus Asset Management Ltd, Sydney "Akan dibutuhkan upaya lain secara global yang terkoordinasi oleh bank sentral dan regulator, demi meredakan kekhawatiran tentang dampak ketidakpastian yang berkepanjangan."

Koreksi indeks Asia-Pasifik berkurang setelah Bank Sentral Eropa mengatakan akan membeli obligasi pemerintah Italia dan Spanyol. Namun, juru bicara ECB masih menolak memberikan komentar.

Beberapa bank rebound setelah negara Kelompok Tujuh (G7) berjanji mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan pertumbuhan. Selain sepakat menyuntikkan likuiditas dan mengintervensi mata uang jika perlu.

Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 2,2%, siap untuk menutup di level terendah dalam setahun. Indeks komposit Shanghai turun 3,8%, dan anjlok 20% dari level tertinggi 8 November, yang sinyal pasar beruang sehingga-dipanggil untuk beberapa investor. Pemerintah China dijadwalkan merilis data ekonomi besok, termasuk inflasi Juli yang diperkirakan tetap pada tinggi secara tahunan 6,4%.

Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,2%, indeks S & P / ASX 200 Australia kehilangan 2,9% ke bawah level 4.000, menandai koreksi 20% dari level tertinggi April 2010. Indeks Kospi Korea Selatan turun 3,8%, terdalam dalam hampir dua tahun, karena spekulasi penjualan luar negeri menambah ke kekhawatiran investor atas downgrade utang AS.

Indikator volatilitas Hong Kong dan Korea Selatan melonjak dua kali lipat dalam sepekan terakhir. Indeks Volatilitas HSI dari Hang Seng melonjak 56% pada 5 Agustus, keuntungan satu hari terbesar sejak data indeks dimulai pada 2001.

Indeks Asia-Pasifik pekan lalu mencatat pelemahan mingguan terbesar hampir tiga tahun, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa pemulihan global melemah. Jika ditutup kurang dari 124,94, maka ini akan lebih rendah dari posisi terakhir pada 15 Maret, ketika indeks berada di level terendah untuk tahun ini, pascagempa terburuk di Jepang.

Adapun koreksi pekan lalu adalah penurunan mingguan terbesar untuk indeks MSCI Asia-Pacific sejak Oktober 2008, ketika pasar kredit membeku, setelah runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc. Indeks itu turun lebih dari 10% dari level tertinggi 2 Mei, yang dinilai beberapa analis sebagai sinyal koreksi.

Tiga dari empat negara berkembang terbesar, yang dikenal sebagai BRIC, juga mendekati koreksi pasar, dimana indeks Bovespa Brasil memulainya pada 27 Juli kemarin. Demikian juga indeks komposit Shanghai dan indeks Sensex di Bombay hari ini. Indeks MICEX Rusia turun 16% dari level tertinggi yang dicapai 6 April, pada 5 Agustus lalu.

Li & Fung Ltd, pemasok terbesar dunia untuk pengecer seperti Wal-Mart Stores Inc, turun 2,3% di Hong Kong. Sony Corp, yang mendapatkan hampir setengah pendapatan di AS dan Eropa, merosot 3,8% di Tokyo. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, turun 1,6 persen.

Billabong International Ltd, produsen surfwear terbesar dunia, yang mendapat hampir setengah penjualan dari Amerika, turun 4,2% di Sydney.

“Downgrade AS telah menambah masalah yang signifikan bagi ekonomi global dan pasar saham untuk diatasi," kata Tim Schroeders, analis di Pengana Capital Ltd, Melbourne. "Risiko tetap downside untuk pertumbuhan ekonomi, dengan re-pricing pinjaman AS mungkin memicu biaya modal lebih tinggi di masa depan."

Minyak mentah untuk pengiriman September turun 4,2% di New York Mercantile Exchange, sementara indeks logam utama, termasuk tembaga dan aluminium, turun 3,7% akhir pekan lalu. Aluminum Corp of China Ltd turun 2% di Hong Kong. BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia, tenggelam 4% di Sydney. Dongkuk Steel Mill Co, perusahaan baja Korsel, anjlok 11% di Seoul.

Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar kedua dunia, turun 4,6% di Sydney, penutupan terendah lebih dari setahun. Rio dan Mitsubishi Corp menawarkan US$ 1,55 miliar untuk saham di Coal & Allied Industries Ltd. yang tidak dimilikinya.

Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar Australia dari nilai pasar, mengurangi koreksi menjadi 1,4% setelah jatuh 2,2%, sebelum pernyataan G-7, dan setelah Bank Sentral Eropa mengindikasikan akan membeli obligasi Italia dan Spanyol untuk meredam krisis utang Eropa. [ast]

Saham PGAS Teraktif Diperdagangkan Senin (8/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PGAS teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 8.450 kali senilai Rp482,6 miliar dengan volume 154,4 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (8/8). IHSG ditutup melemah 71,38 poin atau 1,8% ke 3.850,27. Volume perdagangan sebesar 9,8 miliar saham senilai Rp9,4 triliun.

IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp1,1 triliun dengan penjualan asing sebesar Rp3,1 triliun dan pembelian asing mencapai Rp2,04 triliun.

Urutan kedua saham BUMI dengan transaksi sebanyak 6.490 kali senilai Rp813,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 296,4 juta saham. Urutan ketiga saham BBRI dengan transaksi sebanyak 5.986 kali senilai Rp710,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 110,8 juta saham. Urutan keempat saham CPIN dengan transaksi sebanyak 5,917 kali senilai Rp214,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 85,4 juta saham.

Urutan kelima saham BMRI dengan transaksi sebanyak 4.800 kali senilai Rp583,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 79,5 juta saham. Urutan keenam saham ENRG dengan transaksi sebanyak 4.673 kali senilai Rp189,1 miliar dengan volume perdagangan mencapai 916,7 juta saham. Urutan ketujuh saham ASII dengan transaksi sebanyak 4.126 kali senilai Rp524,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 8,01 juta saham.

Urutan kedelapan saham BHIT dengan transaksi sebanyak 3.499 kali senilai Rp15,1 miliar dengan volume perdagangan mencapai 70,7 juta saham. Urutan kesembilan saham BBCA dengan transaksi sebanyak 3.108 kali senilai Rp404,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 51,1 juta saham. Urutan kesepuluh saham ELTY dengan transaksi sebanyak 3.051 kali senilai Rp68,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 481,2 juta saham.

ECB Beli Obligasi, Rupiah Naik 43 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (8/8) ditutup menguat 43 poin (0,50%) ke level 8.500/8.510 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.543/8.553.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah di awal sesi, lebih dipicu oleh kepanikan investor pascapemangkasan peringkat kredit AS oleh Standar & Poor's Rating Service (S&P) ke level AA+ dari level AAA. Hanya saja, jelang sesi dua, European Central Bank (ECB) terlihat membeli obligasi Italia dan Spanyol.

Menurutnya, tindakan ECB itu cukup menenangkan pasar yang sebelumnya juga cemas dengan kondisi di Eropa. "Karean itu, rupiah ditutup di level terkuatnya 8.500 dan 8.551 sebagai level terlemahnya setelah dibuka di angka 8.510 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (8/8).

Karena itu, rupiah pada akhirnya mendapat sentimen positif. Sebelumnya, mencuat kecemasan bahwa Eropa tidak mau membantu Italia dan Spanyol. "Karena itu, setelah down grade AS, tindakan ECB cukup memberikan kelegaan bagi pasar keuangan dunia," ungkap Firman.

Menurut Firman, pembelian obligasi Italia dan Spanyol sebesar 20-25 juta euro atau setara dengan US$35 juta. Tapi, beberapa analis memperkirakan, angkanya bisa lebih besar lagi. "Sebab, pembelian tersebut baru dilakukan di awal sesi Eropa, belum dihitung hingga penutupan," ungkapnya.

Sementara itu, lanjutnya, jika dilihat dari pelemahan bursa saham, market masih panik atas downgrade AS. Karena itu, penurunan akan terjadi pada sasi AS nanti malam. Buruknya sentimen AS akan berlanjut hingga akhir Agustus.

Sebab, menurut Firman, setelah peringkat utang di-down grade akan ada penurunan peringkat berikutnya jika kondisi ekonomi AS memburuk. "Dengan memburuknya data ekonomi AS terkini, ada potensi downgrade peringkat AS beriktunya," paparnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4315 dari sebelumnya US$1,4280 per euro," imbuh Firman.

Harga Emas Tembus Rekor Baru di Atas US$ 1.700

Singapura - Penurunan peringkat utang Amerika Serikat (AS) membawa berkah untuk harga emas. Logam berharga ini kembali mengukir rekor terbarunya dengan menembus level psikologis US$ 1.700 per ounce, tertinggi sepanjang masa.

Pada perdagangan Senin (8/8/2011), harga emas di pasar spot Asia sempat menembus US$ 1.714 per ounce, atau berarti 11 rekor baru dalam 19 sesi terakhir. Kenaikan harga emas itu juga langsung mendongkrak harga perak lebih dari 5%.

"Apa yang orang sadari adalah mata uang dolar dan euro memiliki masalah yang sesungguhnya dan saya kira itu memperjelas harga emas," ujar Dominic Schnider, analis dari UBS Wealth Management seperti dikutip dari Reuters.

Seperti diketahui, lembaga pemeringkat Standard & Poor's akhir pekan lalu menurunkan peringkat AS menjadi AA+ dari sebelumnya AAA. Peringkat AS tersebut diturunkan karena situasi politik yang tak menentu, beban AS terhadap utang-utangnya yang meningkat serta outlook yang negatif.

Penurunan peringkat AS 1 notch tersebut semakin menambah kekhawatiran yang sebelumnya sudah datang dari krisis di Eropa.

"Itulah mengapa kita menaikkan harga emas menjadi US$ 1.800, namun saya akan mengatakan segala sesuatu yang berkembang saat ini, saya sungguh bisa membayangkan harga US$ 2.000 ada di kartu-kartu. Kemungkinan telah meningkat harga emas bisa menembus US$ 2.000-- proyeksi tetap US$ 1.800 dalam 12 bulan, namun risikonya adalah bahwa kita sesungguhnya dapat menembus level US$ 2.000," ujarnya.

Harga emas yang sudah melonjak hingga 20% sepanjang tahun ini, sempat turun setelah AS merilis data yang menunjukkan terciptanya 117.000 lapangan kerja dan pengangguran turun menjadi 9,1%. Turunnya angka pengangguran merefleksikan kontraksi tenaga kerja lebih besar dari gambaran membaiknya data tenaga kerja.

"Saya kira masalah di Eropa juga menggelayuti pasar. Perkembangan yang berhubungan dengan masalah utang di Eropa melambat dengan menyakitkan, ujar Natalie Robertson, analis dari ANZ.

"Namun harga-harga sudah overbought pada saat ini. Jika ada melihat RSI, sudah di atas level 70. Jika Anda melihat ke sisi teknikal, maka sangat rentan terjadi profit taking," tambahnya.
(qom/dnl)

Terpangkas 71 Poin, Koreksi IHGS Paling 'Tipis' di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menahan laju pelemahannya menjadi 'hanya' 71 poin (1,83%) berkat perburuan saham-saham yang sudah murah. Koreksi IHSG paling tipis di Asia yang rata-rata turun lebih dari 2%.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.550 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.530 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terpangkas 65,057 poin (1,66%) ke level 3.856,586. Saham-saham unggulan terkena koreksi akibat sentimen dipangkasnya peringkat utang AS.

Sentimen negatif tersebut terus menyeret IHSG jatuh semakin lama semakin dalam, hingga ke posisi terendahnya hari ini di level 3.714,922. Indeks sama sekali tak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terjun bebas 195,861 poin (5,00%) ke level 3.725,782. Pemangkasan peringkat utang AS berakibat sangat parah terhadap psikologis investor.

Menjelang penutupan perdagangan, beberapa investor memutuskan untuk mengkoleksi saham-saham yang sudah murah. Posisi IHSG sudah masuk ke area jenuh jual alias oversold akibat koreksi masif akhir pekan lalu dan ditambah pagi tadi.

Menutup perdagangan, Senin (8/8/2011), IHSG terkoreksi 71,377 poin (1,83%) ke level 3.850,266. Sementara Indeks LQ 45 terpangkas 11,347 poin (1,64%) ke level 681,946.

Perburuan di saham-saham unggulan yang sudah murah mampu menahan jatuhnya IHSG sehingga menjadi tidak terlalu dalam. Sayangnya, koreksi masif yang sudah terjadi pagi tadi sangat dalam sehingga indeks gagal kembali ke zona hijau.

Arus dana asing yang mengalir keluar dari lantai bursa sulit dibendung, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,136 triliun di seluruh pasar.

Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih konsisten di jalur merah, namun koreksi menjadi lebih lambat. Kali ini, rata-rata pelemahannya hanya 1%.

Bursa-bursa di Asia mengalami perdagangan yang paling berat dalam dua hari terakhir, koreksi yang dideritanya cukup tajam. Langkah Standard & Poor's menurunkan peringkat utang AS dipercaya meningkatkan kekhawatiran terhadap lambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 99,61 poin (3,79%) ke level 2.526,82.
  • Indeks Hang Seng ambruk 455,57 poin (2,17%) ke level 20.490,57.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 202,32 poin (2,18%) ke level 9.097,56.
  • Indeks Straits Times terjun 108,59 poin (3,63%) ke level 2.886,19.
Tak hanya bursa Asia, bursa-bursa di Eropa pun mengalami hal yang sama, apalagi ditambah dengan krisis utangnya yang belum reda. Meski menteri keuangan di negara-negara G7 berniat menjaga stabilitas, namun reaksi pasar masih belum bisa ditenangkan.

Tiga indeks utama di Eropa, yaitu Indeks The FTSE, DAX dan the CAC 40 sudah mulai bisa mengurangi koreksinya sehingga tidak terlalu dalam. Hingga sore ini, masing-masing melemah, 0,2%, 0,73% dan 1%

Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 216.771 kali pada volume 9,832 miliar lembar saham senilai Rp 9,474 triliun. Sebanyak 54 saham naik, sisanya 239 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 850 ke Rp 29.000, Indocement (INTP) naik Rp 650 ke Rp 14.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 22.300, dan Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke RP 15.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 2.500 ke Rp 122.000, Schering Plough (SCPI) turun Rp 2.450 ke Rp 26.050, Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.150 ke Rp 65.050, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 50.000.

(ang/qom)

Dana Asing Lari, IHSG Turun 71 Poin

INILAH.COM, Jakarta – Awal pekan ini, IHSG masih terjebak di zona negatif. Memburuknya kondisi eksternal dan derasnya aliran dana asing yang keluar dari pasar saham menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Senin (8/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 71,377 poin (1,83%) ke level 3.850,266, dengan intraday terendah di 3.714,92 dan tertinggi di 3.920,81. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 11,347 poin (1,64%) ke level 681,946.

IHSG sepanjang sesi bergerak di teritori negatif. Dibuka melemah 3,07% ke level 3.801, indeks terus merosot hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.725. Namun, koreksi mereda hingga indeks ditutup di angka 3.850.

IHSG hari ini terkoreksi, seiring ambruknya bursa regional, merespon penurunan rating kredit AS oleh Standard & Poor’s. “Meskipun IHSG secara teknikal sudah jenuh jual, namun tekanan dari bursa regional membawa indeks melemah,” ujar Praska Putrantyo, analis dari Infovestas Utama,

Bursa global akhir pekan lalu ditutup melemah signifikan dalam dua hari perdagangan, seiring pesimisme investor ekonomi AS, setelah rilis data manufaktur Juli yang lebih rendah dari ekspektasi. Namun, setelah bursa AS tutup, lembaga rating S&P menurunkan rating utang AS satu level menjadi AA+ karena meningkatnya resiko utang AS dan resiko politik. Hal ini menambah tekanan pada bursa regional.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9,832 miliar lembar saham, senilai Rp 9,474 triliun dan frekuensi 216.771 kali. Sebanyak 54 saham naik, sisanya 239 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Koreksi bursa didukung larinya dana asing dari pasar domestik. Nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp1,136 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp3,177 triliun dan transaksi beli mencapai Rp2,041 triliun.

Semua sektor terpantau memerah. Dimana sektor aneka industri anjlok 3,1%. Kemudian perdagangan 2,7%, tambang 2,6%, sektor finansial dan manufaktur yang turun 1,7%, properti 1,6%. Sektor konsumer juga melemah 1,4%, infrastruktur dan perkebunan turun 1%.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 2.500 ke Rp 122.000, Schering Plough (SCPI) turun Rp 2.450 ke Rp 26.050, Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.150 ke Rp 65.050, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 50.000.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Multibreeder (MBAI) naik Rp 850 ke Rp 29.000, Indocement (INTP) naik Rp 650 ke Rp 14.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 22.300, dan Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke RP 15.250.

Bursa regional Asia juga terpuruk di zona negatif. Indeks Komposit Shanghai jatuh 99,61 poin (3,79%) ke level 2.526,82, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 455,57 poin (2,17%) ke level 20.490,57, indeks Nikkei 225 anjlok 202,32 poin (2,18%) ke level 9.097,56, indeks Straits Times turun 3,41% ke level 2.892,72 dan indeks Kospi di Seoul melemah 3,82% ke 1.869,45. [mdr]

Mulai Rebound, IHSG Ditutup Turun hanya 1,8%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Senin (8/8) ditutup melemah 71,38 poin atau 1,8% ke 3.850,27. Volume perdagangan sebesar 9,8 miliar saham senilai Rp9,4 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 239 saham melemah, 57 saham naik dan 55 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp1,1 triliun dengan penjualan asing sebesar Rp3,1 triliun dan pembelian asing mencapai Rp2,04 triliun.

Indeks JII turun 7,6 poin ke 530,32, indeks ISSI turun 2,14 ke 123,66 dan indeks LQ45 turun 12,5 poin ke 680,77. Sektor pertambangan turun terdalam hingga 93,6 poin ke 3.018 disusul sektor industri dasar turun 60,9.

IHSG mengalami tekanan hebat sejak pembukaan mengikuti senitmen global dengan downgrade AS dari AAA ke AA+ oleh S&P. Level terendah hari ini di 3.714,92 dan tertinggi di 3.920,82.

Sementara bursa saham Asia melemah tajam juga seperti indeks Hang Seng turun 2,1% ke 20.490, indeks Nikkei turun 2,1% ke 9,097, indeks Shanghai turun 3,7 poin ke 2.526, indeks ASX turun 2,9% ke 3.986.

Saham yang melemah seperti saham DLTA turun Rp2.500 ke Rp112.000, SCPI turun Rp2.450 ke Rp26.050, ASII turun Rp1.800 ke Rp65.400, GGRM turun Rp1.150 ke Rp50.000, Tower turun Rp1.150 ke Rp11.550, IMAS turun Rp800 ke Rp10.500, ITMG turun Rp750 ke Rp44.000, BYAN turun Rp500 ke Rp22.250, CNTX turun Rp500 ke Rp7.500, MEGA turun Rp500 ke Rp3.200, PNIN turun Rp500 ke Rp1.650, AMFG turun Rp450 ke Rp8.000, HMSP turun Rp400 ke Rp31.100, PTBA turun Rp400 ke Rp19.300, SMAR turun Rp400 ke Rp6.300.

Sedangkan saham yang masih menguat seperti saham MBAI naik Rp850 ke Rp29.000, INTP naik Rp650 ke Rp14.500, AALI naik Rp600 ke Rp22.250, MYOR naik Rp500 ke Rp15.250, ACES naik Rp300 ke Rp3.400, GDYR naik Rp300 ke Rp10.000, SMGR naik Rp250 ke Rp9.150, LPCK naik Rp160 ke Rp1.330, INVS naik Rp150 ke Rp8.550, ICBP naik Rp100 ke Rp5.700, PGAS naik Rp75 ke Rp3.250, ROTI naik Rp75 ke Rp3.175.

Cek tiga emiten yang bikin indeks meriang di sesi II

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup pada posisi 3.850,27. Artinya, indeks tergerus 71,38 poin dari posisi pembukaan pagi tadi.

Aksi jual saham bluechips menjadi salah satu sebab penurunan indeks. Tiga diantaranya adalah:

- PT Astra Internasional (ASII)
Saham ASII turun 3,2% menjadi Rp 65.050 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah RBS Asia Securities senilai Rp 81,17 miliar, CIMB Securities Indonesia senilai Rp 71,18 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 48,35 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA turun 3,01% menjadi 8.050 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Merrill Lynch senilai Rp 187,36 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 42,24 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 35,77 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI turun 2,26% menjadi Rp 6.500 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Credit Suisse Securities senilai Rp 157,72 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 133,16 miliar, dan Citigroup Securities senilai Rp 84,86 miliar.

Minimalisir penurunan, indeks sore ditutup turun 1,82%

JAKARTA. Setelah sempat ditutup nyaris 5% di sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meminimalisir penurunan. Pada pukul 16.00, indeks tercatat turun 1,82% menjadi 3.850,266.

Meski semua sektor menyala merah, namun penurunannya tidak separah sesi siang. Sektor industri lain-lain memimpin penurunan sebesar 3,1%. Baru kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan sektor pertambangan dengan penurunan masing-masing sebesar 2,74% dan 2,66%.

Sekitar 226 saham ditransaksikan menurun. Sementara, 50 saham naik dan 52 saham lainnya tak bergerak. Volume transaksi hari ini mencapai 9,832 miliar saham senilai Rp 9,474 triliun.

Saham-saham yang duduk di posisi top losers antara lain: Centrin Online (CENT) turun 34,03% menjadi Rp 95, Equity Development (GSMF) turun 31,54% menjadi Rp 89, dan Plaza Indonesia (PLIN) turun 23,26% menjadi Rp 1.650.

Sementara itu, saham-saham top gainers adalah Langgeng Makmur Plastic (LMPI) naik 21,43% menjadi Rp 340, Apac Citra centertex (MYTX) naik 17,06% menjadi Rp 199, dan Lippo Cikarang (LPCK) naik 13,68% menjadi Rp 1.330.

Downgrade AS, Bursa Asia Sentuh Level Terendah

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia jatuh, memimpin indeks regional ke penutupan terendah hampir setahun. Aksi S&P menurunkan peringkat kredit AS, menambah kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global.

Indeks MSCI Asia Pacific, yang pekan lalu terkoreksi, dan jatuh lebih dari 10% dari level tertingginya pada Mei, pada perdagangan Senin (8/8), merosot 2,5% ke level 122,97 pada pukul 4:40 di Tokyo, angka penutupan terendah sejak 10 September 2010. Sekitar 13 kali lebih banyak saham turun.

"Sentimen mencapai puncaknya dengan downgrade AS, dan ekuitas pasar merupakan tempat yang lebih disukai untuk mengekspresikan kepanikan," kata Prasad Patkar, di Platypus Asset Management Ltd, Sydney "Akan dibutuhkan upaya lain secara global yang terkoordinasi oleh bank sentral dan regulator, demi meredakan kekhawatiran tentang dampak ketidakpastian yang berkepanjangan."

Koreksi indeks Asia-Pasifik berkurang setelah Bank Sentral Eropa mengatakan akan membeli obligasi pemerintah Italia dan Spanyol. Namun, juru bicara ECB masih menolak memberikan komentar.

Beberapa bank rebound setelah negara Kelompok Tujuh (G7) berjanji mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan pertumbuhan. Selain sepakat menyuntikkan likuiditas dan mengintervensi mata uang jika perlu.

Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 2,2%, siap untuk menutup di level terendah dalam setahun. Indeks komposit Shanghai turun 3,8%, dan anjlok 20% dari level tertinggi 8 November, yang sinyal pasar beruang sehingga-dipanggil untuk beberapa investor. Pemerintah China dijadwalkan merilis data ekonomi besok, termasuk inflasi Juli yang diperkirakan tetap pada tinggi secara tahunan 6,4%.

Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,2%, indeks S & P / ASX 200 Australia kehilangan 2,9% ke bawah level 4.000, menandai koreksi 20% dari level tertinggi April 2010. Indeks Kospi Korea Selatan turun 3,8%, terdalam dalam hampir dua tahun, karena spekulasi penjualan luar negeri menambah ke kekhawatiran investor atas downgrade utang AS.

Indikator volatilitas Hong Kong dan Korea Selatan melonjak dua kali lipat dalam sepekan terakhir. Indeks Volatilitas HSI dari Hang Seng melonjak 56% pada 5 Agustus, keuntungan satu hari terbesar sejak data indeks dimulai pada 2001.

Indeks Asia-Pasifik pekan lalu mencatat pelemahan mingguan terbesar hampir tiga tahun, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa pemulihan global melemah. Jika ditutup kurang dari 124,94, maka ini akan lebih rendah dari posisi terakhir pada 15 Maret, ketika indeks berada di level terendah untuk tahun ini, pascagempa terburuk di Jepang.

Adapun koreksi pekan lalu adalah penurunan mingguan terbesar untuk indeks MSCI Asia-Pacific sejak Oktober 2008, ketika pasar kredit membeku, setelah runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc. Indeks itu turun lebih dari 10% dari level tertinggi 2 Mei, yang dinilai beberapa analis sebagai sinyal koreksi.

Tiga dari empat negara berkembang terbesar, yang dikenal sebagai BRIC, juga mendekati koreksi pasar, dimana indeks Bovespa Brasil memulainya pada 27 Juli kemarin. Demikian juga indeks komposit Shanghai dan indeks Sensex di Bombay hari ini. Indeks MICEX Rusia turun 16% dari level tertinggi yang dicapai 6 April, pada 5 Agustus lalu.

Li & Fung Ltd, pemasok terbesar dunia untuk pengecer seperti Wal-Mart Stores Inc, turun 2,3% di Hong Kong. Sony Corp, yang mendapatkan hampir setengah pendapatan di AS dan Eropa, merosot 3,8% di Tokyo. Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, turun 1,6 persen.

Billabong International Ltd, produsen surfwear terbesar dunia, yang mendapat hampir setengah penjualan dari Amerika, turun 4,2% di Sydney.

“Downgrade AS telah menambah masalah yang signifikan bagi ekonomi global dan pasar saham untuk diatasi," kata Tim Schroeders, analis di Pengana Capital Ltd, Melbourne. "Risiko tetap downside untuk pertumbuhan ekonomi, dengan re-pricing pinjaman AS mungkin memicu biaya modal lebih tinggi di masa depan."

Minyak mentah untuk pengiriman September turun 4,2% di New York Mercantile Exchange, sementara indeks logam utama, termasuk tembaga dan aluminium, turun 3,7% akhir pekan lalu. Aluminum Corp of China Ltd turun 2% di Hong Kong. BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia, tenggelam 4% di Sydney. Dongkuk Steel Mill Co, perusahaan baja Korsel, anjlok 11% di Seoul.

Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar kedua dunia, turun 4,6% di Sydney, penutupan terendah lebih dari setahun. Rio dan Mitsubishi Corp menawarkan US$ 1,55 miliar untuk saham di Coal & Allied Industries Ltd. yang tidak dimilikinya.

Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar Australia dari nilai pasar, mengurangi koreksi menjadi 1,4% setelah jatuh 2,2%, sebelum pernyataan G-7, dan setelah Bank Sentral Eropa mengindikasikan akan membeli obligasi Italia dan Spanyol untuk meredam krisis utang Eropa. [ast]

Bursa Eropa Melemah Senin Pagi

Headline
INILAH.COM, London - Sektor pertambangan memimpin pelemahan bursa Eropa pada pembukaan Senin (8/8) yang terseret sentimen downgrade utang AS menjadi AA+ oleh S&P.

Indeks FTSE turun 0,19% ke 5.237, indeks DAX turun 0,14% ke 6.227 dan indeks CAC naik 0,6% ke 3.298. Pasar mengharapkan pelemahan dapat ditahan kesepakatna pemimpin G7 yang akan mengambil tindakan untuk menjaga kestabilan dan likuiditas pasar. Bank Sentral Eropa (ECB) juaga sudah komitmen untuk membeli obligasi Italia dan Spanyol.

Saham komoditi yang kinerjanya tergantung pada prospek ekonomi yang kuat menjadi sektor yang mengalami pelemahan terdalam. "Investor tetap gelisah untuk sementara waktu dengan pergerakan. Kami merekomendasikan investor untuk memegang uang tunai dalam mengantisipasi volatilitas," kata Kepala trander di Brewin Dolphin, Mike Lenhoff yang fikutip dari yahoofinance.com.

Namun dengan keputusan ECB untuk membeli obligasi Italia dan Yunani akan dapat memberikan sentimen di pasar.

Pada Jumat malam pekan lalu, AS kehilangan rating AAA menjadi AA+ untuk kredit jangka panjang yang dikeluarkan oleh lembaga rating S&P. Rating AS dipangkas menjadi AA dengan kekhawatiran defisit anggaran dan peningkatan beban utang. Hal ini akan meningkatkan biaya kredit bagi pemerintah AS, perusahaan dan masyarakat.

Bursa Asia melemah cukup tajam seperti indeks Hang Seng turun 3,5% ke 20.204, indeks Nikkei turun 2,1% ke 9.097, indeks Shanghai turun 4,1% ke 2.518 dan indeks ASX turun 2,9% ke 3.986.

Bangun terminal apung, saham PGAS melonjak ke level tertinggi empat bulan

Bangun terminal apung, saham PGAS melonjak ke level tertinggi empat bulan
JAKARTA. Saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengalami lonjakan tertinggi dalam empat bulan terakhir. Pada pukul 15.10, saham PGAS naik 3,2% menjadi Rp 3.275. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 7 Maret lalu.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: UBS Securities senilai Rp 64,33 miliar, Mandiri Sekuritas senilai Rp 37,62 miliar, dan eTrading Securities senilai Rp 25,03 miliar.

Perburuan investor atas saham ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan rencananya untuk membangun terminal apung LNG di Banten atau Lampung untuk menyuplai kebutuhan gas PT Krakatau Steel dan konsumen lainnya di Jawa Barat.

Bursa Asia jeblok, indeks acuan Australia alami bear market

Bursa Asia jeblok, indeks acuan Australia alami bear market
TOKYO. Sebagian besar bursa saham Asia ditransaksikan jeblok hari ini. Kondisi itu menyebabkan indeks acuan regional berada di level paling rendah dalam setahun terakhir. Tidak hanya itu, bursa Australia juga mengalami bear market setelah Standard & Poor's memangkas kredit rating AS.

Pada pukul 16.40 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific anjlok 2,5% menjadi 122,97. Ini merupakan level terendah sejak 10 September 2010. Sementara itu, indeks Hang Seng Hongkong melorot 2,2%, indeks Shanghai COmposite turun 3,8%, indeks Kospi turun 3,8%, dan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,2%.

Khusus indeks S&P/ASX 200 Australia, pada penutupan sore ini mengalami penurunan 2,9%. Dengan demikian, indeks S&P/ASX 200 tergerus di bawah level 4.000, yang menandakan sudah mengalami penurunan sebesar 20% dari level tertinggi pada April 2010.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia hari ini diantaranya Li & Fung Ltd yang turun 2,3% di Hongkong, Sony Corp turun 3,8% di Tokyo, Toyota Motor Corp turun 1,6% di Tokyo, serta BHP Billiton Ltd turun 4% di Sydney.

"Sentimen negatif datang dari penurunan rating kredit utang AS. pasar saham menjadi salah satu yang dilanda kepanikan. Dibutuhkan usaha bersama bank sentral dunia untuk menghindari kondisi terburuk dari saat ini. Itu artinya, masa ketidakpastian akan berlangsung dalam waktu cukup lama," jelas Prasad Patkar dari Platypus Asset Management Ltd.

Indeks Kospi alami penurunan paling gede dalam dua tahun terakhir

Indeks Kospi alami penurunan paling gede dalam dua tahun terakhir
SEOUL. Kabar buruk masih saja berdatangan dari bursa acuan di kawasan regional. Hari ini, indeks Kospi Korea Selatan mengalami penurunan paling gede dalam dua tahun terakhir.

Pada penutukan pasar sore ini, indeks Kospi terjungkal 3,8% dan berakhir di posisi 1.869,45 di Seoul. Ini merupakan penurunan paling besar sejak November 2009 lalu. Di sepanjang pekan lalu, indeks Kospi sudah melorot 14%, sehingga bursa efek Korsel mengatakan akan mengawasi pergerakan pasar dengan seksama.

Selain itu, mata uang won juga keok. Pelemahan won mencapai 1,5% menjadi 1.083,23 per dollar. Bahkan sebelumnya, posisi won sempat berada di level terendah dalam enam minggu di level 1.084,40.

"Saat ini kita tengah berada dalam era panic selling yang sesungguhnya. Kecemasan mengenai kondisi perekonomian global berdampak pada pasar Asia secara keseluruhan, termasuk Korea," papar Jeong Jae, fund manager Shinhan BNP Paribas Asset Management Co.

Sebelumnya, program transaksi perdagangan saham Kospi sempat dihentikan selama lima menit pada pukul 13.23 waktu setempat, setelah Kospi anjlok lebih dari 5% selama lebih dari semenit.

Hanya tiga saham yang naik, bursa Jepang masih terbakar

Hanya tiga saham yang naik, bursa Jepang masih terbakar
TOKYO. Sebagian besar bursa Jepang anjlok tajam. Penurunan itu mengantarkan indeks Nikkei 225 Stock Average mengalami penurunan dua harian terbesar sejak Maret lalu, setelah Standard & Poor's Ratings Service memangkas peringkat utang AS menjadi AA+. Hal itu membuat outlook saham untuk perbankan Asia dan eksportir memburuk.

Pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 2,2% menjadi 9.097,56. Hanya ada tiga saham yang ditransaksikan naik dalam indeks Nikkei hari ini. Sedangkan indeks Topix turun 2,3% menjadi 782,86.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi pergerakan bursa Jepang diantaranya: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc turun 2,6%, Sony Corp turun 3,8%, dan Nissan Motor Co turun 2,7%.

"Penurunan rating kredit AS menjadi isu utama perekonomian dan pasar saham. Resiko masih menekan pertumbuhan ekonomi global apalagi dengan semakin membengkaknya biaya pinjaman di AS," jelas Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd.

JPMorgan naikkan rekomendasi, saham INTP melonjak ke level tertinggi dua bulan

JPMorgan naikkan rekomendasi, saham INTP melonjak ke level tertinggi dua bulan
JAKARTA. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mengalami kenaikan tertinggi dalam dua bulan terakhir. Pada pukul 14.19, saham INTP tercatat naik 2,5% menjadi Rp 14.200. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 20 Mei lalu.

Data Bloomberg menunjukkan, sejumlah broker yang memburu saham ini antara lain: CIMB Securities senilai Rp 31,41 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 14,74 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 9,01 miliar.

Aksi beli yang melanda saham perusahaan semen ini terjadi setelah JPMorgan Chase & Co menaikkan rekomendasinya untuk saham ini dari netral menjadi overweight.

Harga minyak ditransaksikan mendekati level terendah dalam delapan bulan

Harga minyak ditransaksikan mendekati level terendah dalam delapan bulan
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia ditransaksikan melorot di New York. Penyebab utamanya masih menyangkut penurunan peringkat utang AS oleh S&P akhir pekan lalu sebanyak satu level menjadi AA+ dengan outlook negatif.

Pagi tadi, kontrak harga minyak dunia untuk pengantaran September turun sebanyak US$ 3,70 menjadi US$ 83,18 per barel di New York Mercantile Exchange. Level ini mendekati level terendah dalam delapan bulan terakhir. Pada pukul 14.58 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 83,85 sebarel. Sepanjang pekan lalu, harga minyak turun 9,2%, terbesar dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan di sepanjang 2011, penurunan harga minyak sudah mencapai 8,9%.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran September di ICE Futures Europe Exchange London turun sebesar US$ 3,58 atau 3,3% menjadi US$ 105,79 per barel.

"Harga minyak masih akan tetap melorot seiring dengan memudarnya optimisme dan tertekannya tingkat kepercayaan konsumen," jelas Jonathan Barratt, managing director of Commodity Broking Service Pty di Sydney.

Selain itu, tim riset Australia & New Zealand Banking Group Ltd yang dipimpin Warren Hogan dalam hasil risetnya mengatakan, selain isu utama penurunan peringkat AS, masalah penyebaran utang di Eropa juga turut mempengaruhi pasar minyak. "Progres dalam penyelesaian masalah krisis utang Eropa masih sangat lambat," tulis Hogan.

Reminder Cum Date Saham Bonus INVS

Berikut kami informasikan bahwa Hari ini 08 August 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

INVS

INOVISI INFRACOM Tbk

Saham Bonus Rasio Setiap 5 Saham yang dimiliki dapat 2 Saham Bonus ( 5 : 2 ), Distribusi Saham Bonus tgl. 22 Agustus 2011.

Untuk pertama kali dalam sejarah, harga emas tembus US$ 1.700 per troy ounce

Untuk pertama kali dalam sejarah, harga emas tembus US$ 1.700 per troy ounce
MELBOURNE. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kontrak harga emas dunia ditransaksikan di atas level harga US$ 1.700 per troy ounce. Hal ini terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang AS sehingga menyebabkan pasar saham jeblok dan pergerakan dollar keok.

Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran Desember melonjak 3,1% ke rekor tertinggi menjadi US$ 1.702,70 per troy ounce di Comex, New York. Pada pukul 14.07 waktu Melbourne, kontrak yang sama berada di level US$ 1.701,90 per troy ounce. Sementara, harga emas di pasar spot melesat 2,2% menjadi US$ 1.700,22 per troy ounce, juga merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Jika dihitung, lonjakan harga emas di sepanjang 2011 sudah mencapai 20%. Kecemasan akan penyebaran krisis utang AS dan perlambatan ekonomi global mendongkrak permintaan logam mulia ini.

"Ada pesimisme atau kecemasan yang berhubungan dengan ekonomi dan mata uang negara-negara utama dunia. Pada saat investor mencemaskan akan mata uang, mereka juga cemas akan saham dan lain-lain. Salah satu tempat untuk memarkirkan dana mereka adalah emas," papar Gavin Wendt, director Mine Life Pty di Sydney.

Sekadar mengingatkan, S&P memangkas peringkat rating AS jangka panjang sebanyak satu level dari AAA menjadi AA+ pada 5 Agustus lalu, dengan outloook negatif, S&P mengkritisi sistem politik AS gagal mencapai kesepakatan dalam mengurangi defisit anggaran belanja negara.

Menggugat Lembaga Pemeringkat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah Amerika tak menerima rating surat utang mereka diturunkan oleh lembaga pemeringkat S&P. Bagaimana sebenarnya lembaga pemeringkat bekerja?

Saat ini ada tiga lembaga pemeringkat yang paling berpengaruh di pasar keuangan. Yang paling tua adalah Standard & Poor's (S&P). Tahun 1860 Henry Varum Poor mempublikasikan analisis tentang jalur kereta api di Amerika. Sedangkan Standard Statistics mulai dipubliksikan 1906. Setelah itu mereka merger pada 1941.

Sedangkan Moody's Investors Service mulai membuat semacam laporan tahunan mengenai saham dan surat utang pada 1900. Didirikan oleh John Moody. Publikasinya mengenai saham sangat ditunggu-tunggu saat terjadi kejatuhan pasar modal tahun 1907.

Fitch didirikan tahun 1913 dan mulai memperkenalkan klasifikasi rating AAA hingga D pada 1924.

Kategorisasi rating Fitch dan S&P sama. Yakni mulai dari yang paling aman AAA, AA, A, BBB, hingga yang paling buruk atau gagal bayar D. Sementara Moody's memakai huruf kecil diakhir ratingnya, misalnya: Aaa, Aa, A, dan hanya sampai C untuk yang berisiko gagal bayar.

Bagaimana lembaga pemeringkat bekerja?

1. Lembaga rating, bisa dikatakan, tidak independen. Soalnya, mereka bekerja bukan atas hasil audit yang mereka lakukan, melainkan atas laporan (keuangan) yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan yang akan diteliti. Jadi, jika informasi yang dipublikasikan perusahaan itu tidak valid, maka hasil ratingnya pun tidak kredibel.

2. Lembaga pemeringkat sebenarnya tak bisa memprediksi adanya potensial gagal bayar oleh karena informasi yang mereka gunakan, ya itu tadi, bukan hasil dari riset atau investigasi mereka.

3. Lembaga rating, karena data dan informasi yang mereka gunakan sudah terjadi di masa sebelumnya, hanya mempertimbangkan indikator jangka panjang.

Jadi, lembaga rating bukanlah segalanya, dan bisa saja bias. Itulah yang terjadi pada krisis surat utang properti 2008 di Amerika. Lembaga pemeringkat memberi rating bagus pada surat-surat utang yang sesungguhnya adalah junk alias sampah.

Melihat dari sisi ini, protes pemerintah Amerika terhadap S&P salah alamat. Tidak hanya itu, jika mau memprotes lembaga pemeringkat seharusnya dilakukan saat krisis keuangan 2008. [ram]

Meski menguat, ancaman risk aversion di pasar mengintai euro

Meski menguat, ancaman risk aversion di pasar mengintai euro
JAKARTA. Hari ini, pergerakan euro mengalami penguatan atas dollar. Pada pukul 12.05, pasangan (EUR/USD) terlihat menguat di posisi 1,4312 atau naik 0,2151%.

Kendati begitu, Apressyanti Senthaury, analis Divisi Treasury Bank BNI mengingatkan, pergerakan euro akan cenderung konsolidasi sampai melemah pada hari ini. Pasalnya, ada respon aksi flight to quality oleh pelaku pasar sehingga berpotensi memberi sentimen negatif bagi euro.

"Apreasiasi euro cenderung terancam seiring kenaikan risk aversion di pasar," tuturnya.

Dia bilang, efek negatif penurunan peringkat utang AS, cenderung menjadi kecemasan utama pelaku pasar yang malah akan membatasi agresifitas investor dalam memburu high yield currency.

Selain itu, krisis utang Eropa masih tetap menyita perhatian, menyusul ancaman sell off obligasi Spanyol dan Italia yang mendongkrak tingginya tingkat yield. "Hal ini memperlebar potensi peluang jatuhnya kedua negara besar di uni Eropa tersebut dalam lilitan utang dan belenggu defisit," jelas Apressyanti.

Di sisi lain, European Central Bank (ECB) sudah mengambil tindakan awal dengan mendadak melakukan emergency meeting pada pekan lalu sebagai langkah mengantisipasi dampak downgrade peringkat kredit AS bagi zona Eropa.

Dia meramal, hari ini, pasangan (EUR/USD) akan berada di 1,4000-1,4200 sebagai level supportnya dan bergerak di 1,4450-1,4600 sebagai level resistancenya.

Penawaran Obligasi Agung Podomoro Oversubscribed

INILAH.COM, Jakarta - Penawaran obligasi PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengalami kelebihan permintaan pada masa book building.

Hal itu disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk Prisca Batubara, saat dihubungi INILAH.COM, Senin (8/8)."Permintaan obligasi kami memang cukup besar, melebihi apa yang kita tawarkan, sedang kami jajaki apakah akan diperbesar atau tidak," ujar Prisca.

Prisca menuturkan, penawaran obligasi PT Agung Podomoro Land Tbk ditawarkan untuk investor domestik. Tapi Prisca masih enggan menjelaskan detil jumlah kelebihan permintaan tersebut.

Seperti diketahui, PT Agung Podomoro Land Tbk menawarkan kupon bunga obligasi I tahun 2011 senilai Rp800 miliar dari 9,5%-11,5%.

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melakukan penawaran umum Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 sebesar Rp800 miliar.

Dana penawaran obligasi itu rencananya akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha Agung Podomoro melalui akuisisi perusahaan yang memiliki proyek properti yang berlokasi di Jakarta, Bali, dan Bogor.
Proyek yang akan diakuisisi dapat berupa apartemen, hotel, pusat perbelanjaan dan perumahan.

Surat utang akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A berjangka tiga tahun dan Seri B berdurasi selama lima tahun.

Adapun yang ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi adalah PT Deutsche Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia, dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Jaminan obligasi ini adalah 125% aset Central Park milik perseroan.

Sedangkan masa penawaran awal diperkirakan pada 29 Juli sampai 5 Agustus 2011 dan perkiraan tanggal efektif pada 12 Agustus 2011, serta pencatatan di Bursa Efek Indonesia 24 Agustus mendatang. [cms]