Rabu, 10 Agustus 2011

Euforia The Fed, Rupiah Rebound 37 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (10/8) ditutup menguat 37 poin (0,43%) ke level 8.520/8.530 per dolar AS dari posisi kemarin 8.557/8.567.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang cukup lega setelah tadi pagi The Federal Reserve Rapat. The Fed memberikan isyarat bahwa bank sentral akan tetap menjalankan kebijakan moneter longgarnya hingga pertengahan 2013.

Tujuannya, lanjut Firman, untuk menggairahkan aktivitas ekonomi AS. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.510 dan 8.535 sebagai level terlemahnya dari posisi pembukaan 8.520 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (10/8).

Hanya saja, lanjut Firman, di lain pihak, komitmen The Fed juga menunjukkan bahwa perekonomia AS saat ini sedang melemah. "Karena itu pasar tidak begitu optimis dengan perkembangan ekonomi dunia terakhir meskipun kepanikan sedikit berkurang," paparnya.

Apalagi, ditegaskan Firman, meskipun The Fed berkomitmen untuk melonggarkan moneternya hingga 2013, tapi pasar tidak melihat adanya sinyal Quantitative Easing (QE) ketiga. Sebab, tiga anggotan dewan gubernur The Fed menolak pelonggaran itu. "Pada saat QE kedua dilakukan tidak terjadi penolakan," ucapnya.

Tapi, dolar AS tetap mendapat tekanan karena The Fed mempertahankan pelonggaran moneternya itu sehingga dolar AS melemah terhadap mata uang utama secara umum.

Tapi, rupiah kesulitan untuk mempertahankan rally-nya lebih jauh jika bursa saham dunia belum stabil. "Pemulihan bursa saham hari ini dan kemarin, dilihat pasar semata technical rebound setelah panik berlebihan dalam sepekan terakhir," ungkapnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun ke level 73,872 dari posisi sebelumnya 74,605. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$,4379 dari sebelumnya US$1,4368 per euro," imbuh Firman.

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Rabu (10/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ENRG hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 36,9 juta saham dari volume perdagangan 837,6 juta saham dengan total transaksi Rp164,9 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Rabu (10/8). IHSG ditutup naik 128,46 poin atau 3,4% ke 3.863,58. Volume perdagangan mencapai 8 miliar saham senilai Rp7,5 triliun.

IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp208,4 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,4 triliun dan pembelian asing sebesar Rp2,2 triliun.

Urutan kedua saham BUMI mencapai 36,1 juta saham dari volume perdagangan 153,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp413,7 miliar. Urutan ketiga saham SIMP mencapai 14,9 juta saham dari volume perdagangan 71,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp88,5 miliar. Urutan keempat saham ADRO mencapai 13,3 juta saham dari volume perdagangan 71,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp166,9 miliar.

Urutan kelima saham TLKM mencapai 12,6 juta saham dari volume perdagangan 37,02 juta saham dengan total transaksi senilai Rp267,03 miliar. Urutan keenam saham BBCA mencapai 11,02 juta saham dari volume perdagangan 30 juta saham dengan total transaksi senilai Rp239,03 miliar. Urutan ketujuh saham BORN mencapai 10,2 juta saham dari volume perdagangan 65,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp80,1 miliar.

Urutan kedelapan saham BSDE mencapai 10,09 juta saham dari volume perdagangan 21,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp20,3 miliar. Urutan kesembilan saham MASA mencapai 10,09 juta saham dari volume perdagangan 40,9 juta saham dengan nilai transaksi Rp21,3 miliar. Urutan kesepuluh saham IPOL mencapai 8,6 juta saham dari volume perdagangan 39,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp6,7 miliar.

Kapitalisasi perusahaan BUMN di bursa capai 25,93%

Kapitalisasi perusahaan BUMN di bursa capai 25,93%
JAKARTA. Kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada semester I banyak mengalami pertumbuhan atau bisa dikatakan menggembirakan. Capaian laba bersih BUMN naik 39,91% dari sebesar Rp 49,94 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 69,82 triliun pada semester I 2011.

Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengatakan kalau kinerja seluruh BUMN mengalami pertumbuhan jika dilihat dari empat parameter, yakni aset, ekuitas, pendapatan dan laba bersih.

Aset seluruh BUMN naik 15,69% dari semester I 2010 sebesar Rp 2.296 triliun menjadi Rp 2.656 triliun pada semester I 2011. Sementara dari sisi ekuitas juga mengalami pertumbuhan sebesar 14,36% dari Rp 586,49 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 670,72 triliun pada semester I 2011.

"Yang paling mudah dikomunikasikan yakni pendapatan, mengalami pertumbuhan sebesar 22,37% dari Rp 528,04 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 646,14 triliun pada semester I 2011," ujar Mustafa dalam konferensi pers di Gedung BUMN, Rabu (10/8).

Dari 26 BUMN besar (berdasarkan pendapatan usaha), ada 5 BUMN yang mendapat laba bersih terbaik dari seluruh BUMN di semester I 2011, yakni PT Pertamina, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Berdasarkan data per Juni 2011, PT Pertamina meraih laba bersih tertinggi dibandingkan BUMN lainnya. Laba bersih PT Pertamina meningkat 70,39% dari Rp 8,68 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 14,79 triliun pada semester I 2011. Disusul kemudian PT Telkom Tbk yang naik 33,68% dari laba bersih semester I 2010 sebesar Rp 6,0 triliun menjadi Rp 8,02 triliun pada semester I 2011.

"Bank BRI Tbk meningkat 57,14 % dari Rp 4,31 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 6,78 triliun pada semester I 2011," kata Mustafa saat menjelaskan kinerja BUMN tengah semester 2011.

Sementara laba bersih PT PLN meningkat 2,66% dari Rp 6,38 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 6,55 triliun pada semester I 2011. Terakhir laba bersih PT Bank Mandiri Tbk yang meningkat 56,74% dari Rp 4,03 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 6,32 triliun pada semester I 2011.

Untuk kinerja laba bersih 18 BUMN yang sudah go public, secara agregat juga mengalami peningkatan, yakni sebesar 36,44% dari total Rp 25,338 triliun pada semester I 2010 menjadi Rp 34,570 triliun pada semester I 2011.

"Dari 18 BUMN go public ini, PT Antam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang auditnya belum selesai, nilai tersebut masih proyeksi," koreksi Mustafa.

Lebih lanjut Mustafa mengatakan jika dibandingkan semester I 2010, mayoritas perusahaan BUMN yang listing di bursa menunjukkan peningkatan kapitalisasi pasar yang memuaskan. Meskipun baru ada 18 BUMN terbuka dari total 428 emiten (4%) kapitalisasi BUMN mencapai 25,93%.

Mengenai proyeksi laba bersih tahun depan, Mustafa mengisyaratkan kalau laba bersih dapat meningkat 20%. "Saya optimistis bisa meningkat sekitar 20%," tambahnya.

Saham BHIT Teraktif Diperdagangkan Rabu (10/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham BHIT teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 7.302 kali senilai Rp30,8 miliar dengan volume 142,3 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Rabu (10/8). IHSG ditutup naik 128,46 poin atau 3,4% ke 3.863,58. Volume perdagangan mencapai 8 miliar saham senilai Rp7,5 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp208,4 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,4 triliun dan pembelian asing sebesar Rp2,2 triliun.

Urutan kedua saham PGAS dengan transaksi sebanyak 7.048 kali senilai Rp548,6 miliar dengan volume perdagangan mencapai 164,7 juta saham. Urutan ketiga saham PICO dengan transaksi sebanyak 4.986 kali senilai Rp5,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 23,03 juta saham. Urutan keempat saham BBRI dengan transaksi sebanyak 4.797 kali senilai Rp501,6 miliar dengan volume perdagangan mencapai 76,3 juta saham.

Urutan kelima saham BUMI dengan transaksi sebanyak 4.666 kali senilai Rp413,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 153,7 juta saham. Urutan keenam saham ASII dengan transaksi sebanyak 4.451 kali senilai Rp713,09 miliar dengan volume perdagangan mencapai 10,5 juta saham. Urutan ketujuh saham ENRG dengan transaksi sebanyak 4.389 kali senilai Rp164,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 10,5 juta saham.

Urutan kedelapan saham STAR dengan transaksi sebanyak 4.322 kali senilai Rp24,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 115,3 juta saham. Urutan kesembilan saham JPRS dengan transaksi sebanyak 3.823 kali senilai Rp10,5 miliar dengan volume perdagangan mencapai 17,01 juta saham. Urutan kesepuluh saham BMRI dengan transaksi sebanyak 3.596 kali senilai Rp371,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 50,1 juta saham.

Inilah Penerima Sanksi Bapepam Hingga 10 Agustus

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah memberikan sanksi denda kepada emiten, manajer investasi, perusahaan efek dan lainnya senilai Rp8,16 miliar dari Januari 2011 hingga 10 Agustus 2011.

Demikian seperti dikutip dari siaran pers Bapepam-LK, Rabu (10/8). Bapepam-LK telah memberikan sanksi denda kepada beberapa emiten dengan nilai Rp6,96 miliar, sanksi denda kepada 17 manajer investasi senilai Rp347,20 juta, sanksi denda kepada 42 perusahaan efek senilai Rp663,70 juta.

Untuk sanksi denda kepada 19 akuntan publik senilai Rp93,90 juta, penilai senilai Rp74,40 juta, sanksi denda kepada Biro Administrasi Efek (BAE) senilai Rp20,30 juta, BEI senilai Rp500 ribu, dan wakil manajer investasi senilai Rp2,80 juta. Total sanksi denda senilai Rp8,16 miliar.

Bapepam-LK pun telah memberikan sanksi peringatan tertulis kepada 14 emiten, tiga manajer investasi, satu akuntan, satu bank kustodian, dan satu wakil manajer investasi.

Selain itu, Bapepam-LK juga telah memberikan sanksi pencabutan atau pembatalan kepada delapan perusahaan efek sebagai perantara pedagang efek dan satu perusahaan efek sebagai penjamin emisi efek.

Sanksi pembekuan ijin/STTD pun diberikan kepada tiga akuntan publik, satu wakil manajer investasi, dan satu wakil penjamin emisi efek. Bapepam-LK juga memberikan sanksi lain yaitu denda terhadap PT Astro Indonesia selaku pemegang saham di atas 5% PT Laguna Cipta Griya Tbk dan dan denda terhadap PT Citra Nusa Abadi selaku pemegang saham di atas 5% PT Laguna Cipta Griya Tbk.

Selain itu, Bapepam-LK juga memberikan sanksi denda kepada lembaga keuangan bukan bank antara lain sanksi denda senilai Rp3,46 miliar. Adapun sanksi denda itu diberikan kepada perusahaan perasuransian dengan jumlah delapan senilai Rp1,76 triliun, perusahaan penunjang usaha asuransi ada 19 perusahaan dengan nilai Rp1,58 miliar, dan dana pensiun dengan jumlah 23 dana pensiun senilai Rp119,51 juta.

Sanksi peringatan tertulis diberikan kepada 136 perusahaan asuransi, 72 perusahaan penunjang usaha asuransi, dan 25 perusahaan pembiayaan. Sedangkan pembatasan kegiatan usaha diberikan kepada dua perusahaan asuransi dan satu perusahaan penunjang usaha asuransi. [hid]

Kado Untuk BEI & Bapepam-LK, Hari Ini IHSG Menguat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bertepatan dengan hari ulang tahun BEI dan Bapepam-LK ke-34, IHSG menguat cukup tajam dari pelemahan sejak awal pekan ini.

Pada perdagangan hari ini, IHSG naik 128,46 poin atau 3,4% ke 3.863,58. Volume perdagangan mencapai 8 miliar saham senilai Rp7,5 triliun.

Padahal masuk pekan kedua bulan Agustus, IHSG ditutup negatif setelah pada 1 Agustus lalu mencetak rekor penutupan tertinggi di 4.193,44. Masuk pekan ini saja, IHSG terus terjadi koreksi. Pada perdagangan Senin (8/8) turun ke level 3.850,27 dan hari Selasa kemarin ditutup turun ke 3.735,12.

Selain karena faktor eksternal, IHSG menguat bertepatan dengan hari ulang tahun BEI dan Bapepam-LK ke-34. Selamat ulang tahun BEI dan Bapepam-LK, semoga investor tetap cuan.

Rupiah kian perkasa ke level terkuat dalam sembilan bulan terakhir

Rupiah kian perkasa ke level terkuat dalam sembilan bulan terakhir
JAKARTA. Pergerakan rupiah masih menguat hingga sore ini. Penguatannya bahkan merupakan yang terbesar dalam sembilan bulan terakhir.

"Tingkat permintaan aset-aset Indonesia masih tinggi seiring dengan perekonomian yang positif," jelas Wiwig Santoso, head of treasury and markets PT Bank DBS Indonesia kepada Bloomberg.

Catatan saja, pada pukul 16.34, rupiah menguat 0,6% menjadi 8.533 per dollar. Ini merupakan keperkasaan terbesar rupiah sejak 18 November lalu. Kemarin, rupiah keok ke level 8.609, yang merupakan level terlemah sejak Juni.

Penyebab reboundnya rupiah terjadi setelah investor asing meningkatkan kepemilikannya atas surat utang pemerintah Indonesia sebesar 28% menjadi 249,33 triliun atau US$ 29,2 miliar tahun ini hingga 8 Agustus lalu. Kondisi tersebut turut mendongkrak penguatan rupiah menjadi 5,2% di 2011.

Arus dana asing yang mengalir ke Indonesia diprediksi akan terus meningkat mengikuti keputusan the Fed yang tetap menahan suku bunga di rekor rendah.

Apresiasi Eksternal Dukung IHSG Rebound

INILAH.COM, Jakarta – IHSG akhirnya berhasil meninggalkan lubang hitam yang menganga sejak kemarin. Rebound bursa global dan regional membawa IHSG melesat, dipimpin apresiasi saham Astra.

Pada perdagangan Rabu (10/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 128,457 poin (3,43%) ke level 3.863,576, dengan intraday tertinggi di 3.883,54 dan terendah di 3.736,03. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 24,733 poin (3,74%) ke level 685,247.

Berkebalikan dari kondisi kemarin, IHSG sejak awal perdagangan berada di teritori positif. Dibuka naik 2,12% ke level 3.814, indeks terus bertahan hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.849 dan akhirnya ditutup di level 3.863.

Sentimen positif dari bursa global dan regional pascapengumuman The Fed, berhasil membawa IHSG sepanjang sesi menghijau dan ditutup rebound. Indeks menguat karena sudah terkoreksi dalam dan secara teknikal sudah memasuki area jenuh jual (oversold),”Investor mulai melakukan bargain buying pada saham-saham yang kemarin telah terkoreksi signifikan,” kata analis Henan Putihrai Felix Sindhunata.

Bursa AS ditutup menguat 4% semalam, setelah The Fed berkomitmen mempertahankan kebijakan suku bunga rendah di level 0.25% hingga pertengahan 2013 dan terus menstimulus perekonomian AS.Penguatan harga komoditas dunia juga mendorong reboundnya saham-saham komoditas.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 7,998 miliar lembar saham, senilai Rp 7,644 triliun dan frekuensi 183.165 kali. Sebanyak 264 saham naik, sisanya 24 saham turun, dan 47 saham stagnan.

Kendati menguat, dana asing terpantau keluar dari pasar bursa. Terlihat dari nilai transaksi jual (net foreign sell) yang mencapai Rp208 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,480 triliun dan transaksi beli mencapai Rp2,271 triliun.

Sektor aneka industri memimpin kenaikan terbesar, dengan menguat 5,7%. Disusul sektor tambang 4,9%, properti 4,5% dan manufaktur 4,2%. Demikian pula sektor konsumer 3,9%, finansial 3,3%, perdagangan 3%, dan industri dasar yang naik 2,6%.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Astra Internasional (ASII) naik Rp 3.700 ke Rp 67.800, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.000 ke Rp 125.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 2.100 ke Rp 31.000, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.050 ke Rp 44.850.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Hero Supermarket (HERO) turun Rp 500 ke Rp 7.500, Sona Topas (SONA) turun Rp 300 ke Rp 2.600, Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 140 ke Rp 1.350, dan Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 100 ke Rp 3.350.

Bursa regional Asia didominasi penguatan. Indeks Komposit Shanghai naik 23,11 poin (0,91%) ke level 2.549,18, indeks Hang Seng terangkat 452,97 poin (2,34%) ke level 19.783,67, indeks Nikkei 225 menguat 94,26 poin (1,05%) ke level 9.038,74 dan indeks Kospi di Seoul naik 0,27% ke 1.806,24. Hanya indeks Straits Times yang turun 1,93% ke level 2.828,34. [mdr]

Meski Asing Net Sell, IHSG Ditutup masih Naik 3,4%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (10/8) ditutup naik 128,46 poin atau 3,4% ke 3.863,58. Volume perdagangan mencapai 8 miliar saham senilai Rp7,5 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 266 saham naik, 24 saham turun dan 47 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp208,4 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,4 triliun dan pembelian asing sebesar Rp2,2 triliun.

Indeks JII naik 21,9 poin ke 532,20, indeks ISSI naik 4,7 poin ke 124,01 dan indeks LQ45 naik 24,7 poin ke 685,25. Penguatan ditopang sektor pertambangan yang naik 141,9 poin ke 3.026 disusul sektor industri dasar naik 66,3 poin ke 1.234,42.

Meski menguat tetapi pergerakan indeks sangat terbatas dan cenderung flat. Untuk level terendah di 3.736 dan level tertinggi di 3.883.55.

Penguatan juga dialami bursa Asia seperti indeks Hang Seng naik 2,3% ke 19.783, indeks Nikkei naik 1,05% ke 9.038, indeks Shanghai naik Rp0,9% ke 2.549 dan indeks ASX naik 2,6% ke 4.141. Demikian juga bursa Eropa, indeks FTSE naik 1,3% ke 5.232, indeks DAX naik 2,2% dan indeks CAC naik 1,3% ke 3.220.

Fed Dukung Ekonomi, Bursa Asia Rebound

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia pulih dari koreksi dua pekan yang menyapu US$ 7,8 triliun dari pasar ekuitas global, setelah The Fed berjanji mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendah dan mengatakan dapat menggunakan kebijakan lain untuk memperkuat ekonomi.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 2,1% menjadi 123,02 pada 04:20 di Tokyo, kenaikan terbesar harian hampir dalam lima bulan. Sekitar tiga kali lebih banyak saham naik.

"Pasar jelas menanggapi positif pernyataan The Fed," kata Stephen Halmarick, kepala riset pasar investasi di Asset Management Colonial First State Global, Sydney. "Keputusan mempertahankan suku bunga hingga pertengahan 2013 dan peluang pelonggaran kuantitatif memperjelas periode yang sangat lama untuk pertumbuhan ekonomi, yang kurang baik untuk pasar aset jangka panjang."

Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,1% dan indeks Topix naik 0,8%, setelah kemarin banyak bergerak di level bawah, pascagempa 11 Maret. Indeks Nikkei 225 meredam kenaikan 2,2%, setelah yen menguat terhadap dolar AS, meredupkan prospek pendapatan para eksportir.

Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 2,5%, dan siap mencatat kenaikan tertajam harian lebih dari setahun. Hang Seng memasuki pasar bearish kemarin, dengan jatuh lebih dari 20% level tertinggi November, setelah laporan menunjukkan inflasi China dipercepat dan output industri meningkat, lebih rendah dari estimasi bulan lalu.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%, memangkas penguatan sebesar 4,2% di awal perdagangan. Hal ini terjadi setelah militer Korsel mengatakan menembakkan peluru artileri, menyusul ledakan yang berasal dari Utara dekat perbatasan laut yang disengketakan, tempat serangan mematikan pada November.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 2,6%, penguatan terbesar lebih dari setahun. Awal pekan ini, indeks tergelincir di bawah 4.000, menandai koreksi 20% dari level tertinggi April 2010. Indeks naik, bahkan setelah laporan menunjukkan kepercayaan konsumen Australia memburuk empat bulan berturut-turut.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 merosot 0,3% hari ini. Di New York kemarin, S & P 500 menguat 4,7%, kenaikan terbesar sejak Maret 2009. Hal ini setelah The Fed berjanji untuk pertama kalinya menjaga suku bunga pinjaman acuan pada rekor rendah, setidaknya sampai pertengahan 2013 demi menghidupkan kembali pemulihan yang digambarkan jauh lebih lambat daripada yang diantisipasi.

Komentar Fed muncul, setelah pasar global anjlok, menyusul penurunan rating kredit AS oleh Standard & Poor yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Li & Fung Ltd, pemasok mainan dan pakaian untuk Wal-Mart Stores Inc, naik 2,7% di Hong Kong. James Hardie Industries SE, penjual rumah terbesar AS, naik 3,1% di Sydney.

Secara terpisah, minyak mentah untuk pengiriman September menguat 4% dalam perdagangan di New York Mercantile Exchange hari ini, sementara tembaga berjangka naik 2,6%.

BHP Billiton, perusahaan pertambangan terbesar dunia dan produsen minyak terbesar Australia, naik 3,6% di Sydney. CNOOC Ltd, produsen minyak lepas pantai terbesar China dari nilai pasar, melonjak 7% dan Jiangxi Copper Co, produser logam terbesar China dari kapitalisasi pasar, naik 2% di Hong Kong.

Di Seoul, Hanjin Shipping Co naik 6%. Saham telah jatuh karena ekonomi AS menunjukkan indikasi melambat dan krisis utang Eropa telah menyebar dari Yunani, Irlandia dan Portugal ke Italia dan Spanyol serta mengancam sistem perbankan.

Commonwealth Bank of Australia naik 2%, setelah melaporkan laba semester kedua naik 22% ke level rekor, setelah bank terbesar dari nilai pasar ini meningkatkan pinjaman bisnis dan rumah tangga. Rivalnya, National Australia Bank Ltd naik 6%.

Perbankan Australia juga menguat, setelah pasar uang mengisyaratkan bank sentral Australia dapat menurunkan patokan biaya pinjaman tertinggi dunia karena pertumbuhan ekonomi global melambat.

Sementara di Tokyo, Tokyo Electric Power Co memimpin saham utilitas menguat, dengan melonjak 15%, setelah Presiden Toshio Nishizawa mengatakan dukungan pemerintah akan melindungi perusahaan listrik dari kebangkrutan. [ast]

Masih sumringah, indeks ditutup dengan lonjakan 3,44%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih sumringah di penutupan sore. Pada pukul 16.00, indeks ditutup dengan kenaikan 3,44% menjadi 3.863,576.

Sekitar 247 saham melonjak. Sementara, 23 saham lainnya turun dan 45 saham tak mengubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 7,99 miliar saham senilai Rp 7,644 triliun.

Seluruh sektor menghijau sore ini. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor industri lain-lain sebesar 5,68%, sektor konstruksi naik 4,51%, dan sektor pertambangan yang naik 4,92%.

Di posisi top gainers, ada saham-saham sebagai berikut: Eratex Djaja (ERTX) yang naik 32,35% menjadi Rp 225, Asuransi Dayin Mitra (ASDM) naik 25% menjadi Rp 500, dan Plaza Indonesia Realty (PLIN) naik 24,67% menjadi Rp 1.870.

Sedangkan saham-saham dengan penurunan terbesar adalah: Kokoh Inti Arebama (KOIN) turun 10,71% menjadi Rp 250, Sona Topas Tourism (SONA) turun 10,34% menjadi Rp 2.600, dan Asuransi Ramayana (ASRM) turun 9,4% menjadi Rp 1.350.

Kemungkinan quantitative easing 3 membahayakan ekonomi Asia

Kemungkinan quantitative easing 3 membahayakan ekonomi Asia
SINGAPURA. Pernyataan the Federal Reserve yang menyatakan akan menahan suku bunga di rekor terendah hingga pertengahan 2013 serta mengeluarkan kebijakan lain yang diperlukan untuk mendongkrak perekonomian AS dapat memicu permasalahan baru di kawasan regional. Pasalnya, hal itu akan memicu resiko derasnya hot money yang masuk ke Asia. Apalagi, saat ini, Asia tengah berjuang keras dalam mengatasi masalah inflasi.

"Arus dana asing yang masuk ke emerging markets bisa membuat kebijakan moneter semakin complicated," ujar pimpinan bank sentral Filipina Amando Tetangco.

Hal senada juga diungkapkan oleh National Development and Reform Commission di China (NDRC) yang mengatakan, kemungkinan digelontorkannya quantitative easing 3 di AS akan mendongkrak arus dana asing dan melonjaknya harga komoditas. Pada waktu yang hampir bersamaan, Menteri Keuangan India dan bank sentral Indonesia juga mengungkapkan kecemasan yang sama.

Seperti yang diketahui, saat ini, negara di Asia mulai dari China hingga Asia tengah berjibaku mengatasi inflasi yang menggila. Upaya ini dikhawatirkan gagal jika AS melakukan kebijakan quantitative easing yang mendongkrak harga komoditas. Kebijakan itu juga bisa mendorong investor untuk mengarahkan uangnya ke negara-negara berkembang.

"Kebijakan moneter di AS akan sangat longgar. Hal itu berarti harga komoditas akan menanjak naik. Pasar emerging market akan menghadapi tekanan inflasi yang lebih besar lagi," jelas Liu Li-Gang, chief China economist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Hongkong.

Antisipasi Asia

Terkait hal itu, sejumlah negara di Asia sudah mempersiapkan langkah antisipasi. Departemen Keuangan Filipina, misalnya, saat ini tengah mengkaji kebijakan yang dinamakan Tobin Tax, yang menekankan pada pungutan transaksi lintas batas mata uang. Filipina akan memberlakukan kebijakan ini, jika ada negara lain yang juga menerapkannya.

Langkah antisipasi juga sudah disiapkan oleh Indonesia. Jika quantitative easing dilakukan, sudah dipastikan arus dana asing yang masuk ke Indonesia semakin besar. Untuk itu, bank sentral Indonesia sudah menyiapkan kebijakan untuk mengawal rupiah agar tidak bergerak volatil. Indonesia juga memiliki protokol manajemen krisis untuk mengantisipasi guncangan di pasar global. Bank Indonesia juga akan memperkenalkan instrumen moneter baru di mana BI akan menjual dollar dengan membeli obligasi pemerintah lewat lelang.

Buntuti Bursa Regional, IHSG Rebound 128 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pelemahannya selama tiga hari dengan rebound 128 poin. Perburuan saham-saham unggulan menjadi andil besar dalam perdagangan kali ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup di posisi Rp 8.530 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.560 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menanjak 83,585 poin (2,23%) ke level 3.818,704. Membaiknya situasi di bursa global dan regional mendorong IHSG ke zona hijau.

Penguatan indeks yang cukup signifikan hari ini belum mampu membalas koreksi masif IHSG pada perdagangan tiga hari terakhir. Namun, IHSG masih berjuang untuk kembali meraih posisi tertinggi.

Investor mulai kembali memburu saham-saham unggulan yang sudah terdiskon cukup banyak. Posisi tertinggi yang bisa diraih IHSG pada perdagangan hari ini di level 3.883,547.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melesat 114,650 poin (3,06%) ke level 3.849,769. Seluruh sektor di bursa menguat akibat perburuan di saham-saham yang sudah terdiskon.

Setelah naik cukup tinggi, laju IHSG semakin stabil di pertengahan level 3.800. Aksi beli masih berlanjut, semakin mendekati penutupan perdagangan semakin marak.

Menutup perdagangan, Rabu (10/8/2011), IHSG melonjak 128,457 poin (3,43%) ke level 3.863,576. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 24,733 poin (3,74%) ke level 685,247.

Volume penjualan hari ini cukup ramai, lebih tinggi dari rata-rata volume perdagangan harian sebesar Rp 6 triliun. Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun seluruhnya menguat.

Penguatan tertinggi dicapai oleh indeks sektor aneka industri yang melonjak hingga 6%, disusul sektor tambang dan manufaktur yang masing-masing naik 4%. Tak hanya saham unggulan, saham-saham lapis dua pun menjadi incaran.

Investor asing tak banyak membantu dalam penguatan kali ini, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 208,32 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 183.165 kali pada volume 7,998 miliar lembar saham senilai Rp 7,644 triliun. Sebanyak 264 saham naik, sisanya 24 saham turun, dan 47 saham stagnan.

Kebijakan Federal Reserve yang berjanji mempertahankan suku bunga acuan pada rekor terendah untuk mendorong laju perekonomian dunia membuat bursa-bursa regional kompak berjalan di zona hijau. Bursa saham Singapura yang kemarin libur menyambut kemerdekaan kini ketinggalan di zona merah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 23,11 poin (0,91%) ke level 2.549,18.
  • Indeks Hang Seng melesat 452,97 poin (2,34%) ke level 19.783,67.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 94,26 poin (1,05%) ke level 9.038,74.
  • Indeks Straits Times anjlok 46,93 poin (1,63%) ke level 2.837,07.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 3.700 ke Rp 67.800, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.000 ke Rp 125.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 2.100 ke Rp 31.000, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.050 ke Rp 44.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Hero Supermarket (HERO) turun Rp 500 ke Rp 7.500, Sona Topas (SONA) turun Rp 300 ke Rp 2.600, Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 140 ke Rp 1.350, dan Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp 100 ke Rp 3.350.

(ang/qom)

Menkeu: Awas! Saham Properti sudah Cukup Tinggi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martawardojo mengatakan, untuk mewaspadai valuasi saham pada sektor properti karena harganya sudah cukup tinggi.

Menkeu meminta pada semua pihak untuk tidak terlalu panik atas kondisi ekonomi global yang masih rentan akibat imbas krisis utang AS dan Eropa.

"Kalau dilihat ada koreksi, misal di pasar modal ada koreksi, mungkin terkait valuation dari ekuitas atau saham-saham, price to earning atau price to book-nya sudah tinggi ada sedikit koreksi," ujar Menkeu di Gedung Bank Indonesia, Rabu (10/8).

Lebih lanjut ia mengatakan, koreksi tersebut terjadi akibat antisipasi kondisi global yang masih labil. "Tapi kalau seandainya saham ada koreksi karena antisipasi kondisi global yang mungkin cukup berpengaruh, mungkin sektor properti valuation-nya perlu diwaspadai," paparnya.

"Jadi yang perlu diwaspadai harganya sudah cukup tinggi jadi kalau seandainya ada yang mau beli, dia akan lebih waspadai dan bank yang membiayai pembiayaan perumahan sangat agresif dia menjadi kurang agresif minta down payment yang lebih besar. Tidak terlalu memberikan financing besar dibandingkan nilai bangunannya jadi itu, yang perlu kita lakukan adalah waspada," pungkasnya. [hid]

Kebijakan The Fed Bikin RI Kebanjiran Dana Asing

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai keputusan pemerintah AS dan The Federal Reserve (The Fed) jika kembali menerapkan quantitative easing untuk mendorong perekonomian justru akan membuat aliran masuk modal asing (capital inflow) semakin besar ke Indonesia. Pasalnya, RI menawarkan imbal hasil yang menarik serta memiliki fundamental perekonomian lebih bagus.

"Kalau hanya tingkat bunga yang rendah, tidak terlalu meningkatkan capital inflow, paling-paling iramanya sama kaya yang sekarang. Tapi kalau ditetapkan quantitative easing yang memompakan dana itu tentu akan mendorong capital inflow lagi," ujar Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, ketika ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (10/8/2011).

Dikatakan Darmin, BI sendiri telah menyiapkan bauran kebijakan untuk menghadapi besarnya capital inflow. Terkait dengan nilai tukar rupiah BI menegaskan tetap bisa dijaga volatilitasnya.

"Kami tetap berusaha mengurangi volatilitas melalui bauran kebijakan," kata Dia.

Terkait dengan kebijakan quantitative easing, Darmin mengatakan, akan menjadi pilihan terakhir ketika kebijakan fiskal sudah kehabisan ruang untuk mendorong perekonomian.

"Saya tadinya mengharapkan kalau fiskal yang bisa diandalkan tidak akan akibatkan capital inflow terlalu besar, karena insentif fiskal lebih terarah. Tapi kalau lewat bank sentral, enggak bisa terlalu diarahkan, dananya akan langsung jatuh ke pemilik aset-aset besar, terutama surat-surat berharga. Dalam waktu cepat disalurkan ke wilayah yang imbal hasilnya lebih bagus," jelasnya.

(dru/ang)

Ups! Direksi BCA Jual Saham Rp8.500/Lembar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Dahlia Ariotedjo menjual saham BCA sebesar 100.000 lembar saham dengan harga Rp8.500 per saham.

Hal itu disampaikan manajemen BCA dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/8).Transaksi penjualan ini dilakukan pada 4 Agustus 2011. Jumlah kepemilikan saham setelah transaksi sebesar 6.392.000 lembar. [hid]

TBIG Akuisisi Saham MSI Senilai Rp200 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah melakukan akuisisi 1.005 saham PT Mitrayasa Sarana Informasi senilai Rp200 miliar pada 9 Agustus 2011.

Hal itu disampaikan manajemen dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/8). Perseroan menggunakan dana hasil penawaran umum saham perdana untuk mengakuisisi saham MSI.

Portofolio menara MSI terdiri dari 263 site menara dan 332 site shelter only serta melayani 672 tenant atau penyewaan. Adapun struktur pemegang saham MSI sebelum akuisisi adalah sebagai berikut modal dasar sebesar Rp200 miliar terdiri dari 200.000 lembar saham senilai Rp1 juta dan modal disetor sebesar Rp187,20 miliar terdiri dari 187.200 lembar saham @Rp1 juta.

Dengan rincian PT Pakarti Infratel sebesar Rp153,50 miliar terdiri dari 153.500 lembar saham@ Rp1 juta dan PT Midas Fareast sebesar Rp33,70 miliar terdiri dari 33.700 lembar saham @Rp1 juta. [hid]

Bursa Asia bangkit dari kekalahan besar

Bursa Asia bangkit dari kekalahan besar
TOKYO. Bursa saham Asia rebound dari kekalahan besar selama dua minggu yang menghapus dana investasi senilai US$ 7,8 triliun dari pasar saham global. Lonjakan bursa saham Asia terjadi setelah the Federal Reserve memastikan akan menahan suku bunga acuannya di rekor terendah hingga pertengahan 2013 serta akan mengeluarkan kebijakan lain untuk mendongkrak perekonomian.

Pada pukul 16.20 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 2,1% menjadi 123,02. Ini merupakan kenaikan harian tertinggi dalam lima bulan. Dari setiap tiga saham yang naik, ada satu saham yang menurun.

Sementara itu, indeks Nikkei Jepang naik 1,1% dan indeks Topix naik 0,8%. Sedangkan indeks Hang Seng Hongkong naik 2,5%. Lonjakan juga dialami indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 2,6% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%.

Adapun saham-saham yang melaju kencang sore ini adalah: Li & Fung Ltd naik 2,7% di Hongkong, BHP Billiton Ltd naik 3,6% di Sydney, dan Commonwealth Bank of Australia memimpin kenaikan di sektor perbankan.

"Market merespons secara positif pernyataan the Fed. Keputusan untuk menahan suku bunga tetap hingga pertengahan 2013 dan membuka peluang dilakukannya quantitative easing sangat baik untuk mendongkrak perekonomian," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.

Gejolak Obligasi Dinilai Tak Mengkhawatirkan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) berkurang sebesar Rp1,43 triliun dari Rp249,33 triliun per 8 Agustus 2011 menjadi Rp247,90 triliun pada 9Agustus 2011.

Demikian seperti dikutip dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rabu (10/8). Hal ini dipengaruhi faktor global dan gejolak di bursa saham.

Namun, pengamat ekonomi Moch. Doddy menuturkan, penurunan kepemilikan asing di SBN mengingat sentimen negatif pada akhir pekan lalu hingga awal pekan ini. Lembaga pemeringkat S&P menurunkan surat utang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+ dan data ekonomi Amerika Serikat yang kurang bagus memberikan gejolak sementara di bursa saham dan obligasi.

"Kejadian akhir pekan lalu dan awal pekan ini hanya gejolak sesaat, sentimen negatif yang lalu memang menimbulkan kekhawatiran, pelaku pasar pun mengurangi portofolio di emerging market," ujar Doddy saat dihubungi, Rabu (10/8).

Lebih lanjut Doddy menuturkan, masalah utang Eropa yang belum ada penyelesaian dan masalah defisit utang Amerika Serikat yang baru ditentukan di menit terakhir sempat membuat gejolak pasar. Fundamental ekonomi Indonesia yang masih bagus. Gejolak pasar saham dan obligasi pun diharapkan tidak terlalu dikhawatirkan.

Hal senada dikatakan Analis PT Henan Putirai, Felix Sindhunata. Felix menuturkan, penurunan kepemilikan asing di SBN karena gejolak di pasar saham. Tetapi hal itu dinilai wajar karena penurunan kepemilikan asing di SBN baru sekitar Rp1,43 triliun.

Doddy menuturkan, keadaan ekonomi tak pasti di mana situasi Eropa pun belum kondusif. Masalah utang merembet ke Spanyol dan Italia membuat pelaku pasar khususnya asing akan mengurangi portofolio di emerging market. Dana asing akan terus masuk ke emerging market termasuk Indonesia tapi memang tidak sebesar pada akhir Desember 2010 dan awal tahun 2011.

Meski kepemilikan asing di SBN mengalami penurunan, industri reksa dana mencatatkan kenaikan kepemilikan SBN dari Rp48,95 triliun per 8 Agustus 2011 menjadi Rp49,05 triliun pada 9 Agustus 2011. Industri asuransi mencatatkan kepemilikan di SBN sebesar Rp93,94 triliun.

Sedangkan dana pensiun mencatatkan kepemilikan SBN sebesar Rp36,19 triliun. Sekuritas memiliki SBN sebesar Rp13 miliar dan lain-lain sebesar Rp47,02 triliun.

Industri perbankan masih mencatatkan kepemilikan SBN tertinggi. Di mana posisi kepemilikan perbankan di SBN mencapai Rp216,02 triliun per 9 Agustus 2011 dibandingkan 8 Agustus 2011 sebesar Rp215,74 triliun. Total kepemilikan SBN sebesar Rp698,99 triliun per 9 Agustus 2011. [hid]

Janji Fed Picu Bursa Saham Eropa Menghijau

Headline
INILAH.COM, London - Janji The Fed yang akan mempertahankan suku bunga stabil selama dua tahun telah mendorong bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Rabu (10/8).

Indeks FTSE naik 1,3% ke 5.232, indeks DAX naik 2,2% dan indeks CAC naik 1,3% ke 3.220. Bursa saham Eropa juga sebelumnya mengalami pelemahan cukup dalam. Namun mulai menunjukkan penguatan sehingga bisa mengakhiri masa bearish, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Penguatan dialami sektor pertambangan yang kinerjanya sangat berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. "Suku bunga yang rendah mendukung pasar saham. Namun hanya reli sementara dengan banyaknya ketidakpastian saat ini," kata analis pasar di BGC Partners, Louise Cooper.

Pasar saham cukup terpukul dengan berita-berita tentang utang AS dan Eropa. Rally saat ini karena harga saham sudah sangat murah. Sebab pertumbuhan ke depan belum menjanjikan kenaikan berarti. Sebab banyak negara masih terbelit utang.

Sementara bursa Asia menguat semua seperti indeks Hang Seng naik 1,8% ke 19.683, indeks Nikkei naik 1,05% ke 9.038 dan indeks Shanghai naik Rp0,9% ke 2.549 dan indeks ASX naik 2,6% menjadi 4.141.

Sedangkan bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Selasa (9/8) dipengaruhi signal baik The Fed terhadap ekonomi.

Indeks Dow Jones naik 429,92 poin atau 3,98% ke level 11.239,77. Indeks S&P 500 naik 53,07 poin atau 4,74% ke level 1.172,53. Indeks Nasdaq naik 124,83 poin atau 5,29% ke level 2.482,52.

Juli, TINS Miliki Cadangan hingga 8.434 Ton

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) menjelaskan cadangan timah hingga akhir Juli 2011 mencapai 8.434 ton.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (10/8). Kegiatan eksplorasi pada Juli 2011 lalu sebagian besar masih melanjutkan eksplorasi yang dilaksanakan pada Juni 2011.

Untuk aktivitasnya seperti pengeboran produksi yang dilakukan oleh 3 kapal bor Mitra. Mereka melakukan kegiatan di perairan Kundur Barat dan 1 kapal bor mitra melakukan pengeboran pemantapan di perairan Bangka Utara.

Sementara itu untuk pengeboran di darat diarahkan untuk pengeboran pemantapan yaitu berupa penyiapan RK dan pemanduan penambangan tambang darat serta pemantapan untuk persiapan tambang besar.

Untuk Agustus 2011, pengeboran produksi dan pengeboran pemantapan dilaksanakan oleh 1 Kapal Bor mitra di perairan Bangka Utara.

Asyik.. Wall Street Naik, Bursa Eropa akan Positif

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diharapkan mengikuti penguatan bursa Wall Street dan bursa saham Asia pada perdagangan Rabu (10/8).

Indeks DAX diprediksi akan naik 34 poin, indeks FTSE akan naik 46 poin dan indeks CAC akan naik 10 poin. Pasar merespon pernyataan The Fed yang berjanji akan mempertahankan suku bunga mendekati nol persen dalam 2 tahun ke depan.

Hari ini bank sentral Inggris akan menyampaikan laporan inflasi kuartalan bank. Pasar juga akan mencari tanda-tanda bank sentral Inggris memiliki kebijakan lanjutan soal kebijakan mengendalikan inflasi, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Jerman dikabarkan telah mendorong Italia dan Spanyol agar menjual cadangan emas mereka. Namun menkeu Spanyol menilai langkah itu hanya berdampak kecil terhadap utang mereka. Sebab cadangan negara ini hanya senilai 11,3 miliar euro.

Berita dari China juga menggembirakan dengan naiknya ekspor bulan juli yang mencapai 22,9%. Hal ini mengalahkan prediksi ekonomi sekitar 20,4%.

Sementara bursa Asia menguat semua seperti indeks Hang Seng naik 1,8% ke 19.683, indeks Nikkei naik 1,05% ke 9.038 dan indeks Shanghai naik Rp0,9% ke 2.549 dan indeks ASX naik 2,6% menjadi 4.141.

Sedangkan bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Selasa (9/8) dipengaruhi signal baik The Fed terhadap ekonomi.

Indeks Dow Jones naik 429,92 poin atau 3,98% ke level 11.239,77. Indeks S&P 500 naik 53,07 poin atau 4,74% ke level 1.172,53. Indeks Nasdaq naik 124,83 poin atau 5,29% ke level 2.482,52.

Asing kembali mengoleksi bluechips di sesi I

Asing kembali mengoleksi bluechips di sesi I
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penambahan nilai sebesar 114,65 pada sesi I. Alhasil, indeks tercatat naik menjadi 3.849,77.

Tiga saham bluechips yang paling banyak menyumbang kenaikan indeks antara lain:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII ditutup naik 6,01% menjadi Rp 67.950 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini adalah Macquarie Capital senilai Rp 59,19 miliar, CIMB Securities senilai Rp 49,06 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 35,84 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham ASII ditutup naik 4,76% menjadi Rp 6.600 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini adalah Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 43,29 miliar, UBS Securities senilai Rp 29,68 miliar, dan JPMorgan Securities senilai Rp 26,22 miliar.

- PT Adaro Energy (ADRO)
Saham ADRO ditutup naik 6,90% menjadi Rp 2.325 di sesi I. Sejumlah broker yang memburu saham ini adalah Bahana Securities senilai Rp 15,68 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 15,10 miliar, dan CIMB Securities senilai Rp 6,36 miliar.

Sesi 2 : Trading Buy Saham-Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta - Apresiasi pada bursa saham domestik siang ini, akan berlanjut hingga penutupan. Investor bisa trading buy beberapa saham unggulan yang kemarin sudah terkoreksi tajam.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan bertahan pada teritori positif. “Support IHSG di level 3.593 yang merupakan pola pivot point dan resistance pertama 3.875 sudah ditembus dan resistance berikutnya di level 4.016,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (10/8).

Penguatan indeks hari ini, menurut Alfiansyah, dipicu oleh positifnya pergerakan bursa regional sebagai respon atas pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke semalam. “Tapi, untuk confirm penguatan berikutnya harus mengkaji beberapa hal,” ujarnya.

Menurutnya, pasar tetap harus mencermati pernyataan Bernanke yang merupakan hasil sidang dari The Federal Open Market Committee (FOMC) semalam yang jadi penyejuk pasar global. “Terutama, pernyataan bahwa The Fed tetap akan mempertahankan suku bunga rendah hingga pertengahan 2013,” paparnya.

Hanya saja, Alfiansyah menggarisbawahi, pernyataan tinggal pernyataan. Yang dibutuhkan market adalah suatu langkah atau kebijakan nyata yang akan dilakukan The Fed dalam menangani dampak krisis yang terjadi di AS.

Meski begitu, lanjutnya, jika dilihat dari penguatan yang diiringi besarnya volume transaksi, IHSG akan tetap berada di jalur positif hingga penutupan. “Apalagi, jika mengacu pada faktor internal, tidak ada masalah,” tandasnya.

Secara teknikal pun, dikatakan Alfiansyah, indeks juga memang seharusnya rebound karena sudah berada pada oversold area. “Jadi, potensi koreksi dalam sinyal terbatas, sedangkan pola reversal menguat jauh lebih terbuka peluangnya,” papar Alfiansyah.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah aneka industri, pertambangan, manufaktur, properti, industri dasar dan konsumsi. “Memang, secara keseluruhan, semua sektor saham mengalami penguatan. Tapi, sektor-sektor itu yang paling tinggi penguatannya,” ujarnya.

Dalam situasi ini, Alfiansyah merekomendasikan positif saham-saham yang berbasis beta coefficient yang besar pada saham-saham unggulan. Beta coefficient merupakan tingkat ukuran risiko suatu saham yang dipatok dalam skala 1 (satu). “Jika suatu saham memiliki tingkat beta di atas 1, berpotensi menguat di atas kenaikan IHSG,” ungkapnya.

Sebaliknya, jika indeks melemah, potensi pelemahannya pun jauh lebih besar dibandingkan market. Dia mencontohkan, saham ASII yang memiliki tingkat beta risiko di level 1,31. Karena itu, jika hari ini IHSG naik sebesar 3,2%, level beta 1,31 x (dikali) 3,2 = 4,16%. “Sebesar 4,16% itulah potensi kenaikan Astra. Begitu juga jika indeks turun,” ujarnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractors (UNTR), PT Gudang Garam (GGRM), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut. Sebab, IHSG baru pertama kali naik setelah sepekan lebih mengalami penurunan yang tajam,” imbuhnya. [ast]

Dukungan 234 saham membuat indeks melaju 3,07% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit di sesi I. Pada pukul 12.00, indeks berhasil melaju 3,07% menjadi 3.849,769.

Seluruh sektor bergerak positif. Lonjakan tertinggi dialami sektor industri lain-lain sebesar 5,65%. Baru kemudian disusul oleh sektor konstruksi dengan lonjakan 4% dan sektor pertambangan dengan kenaikan 3,94%.

Volume transaksi di sepanjang sesi I hari ini mencapai 4,295 miliar senilai Rp 3,956 triliun. Dari seluruh saham yang ditransaksikan, ada 234 saham yang menanjak. Sementara, 22 saham melorot dan 39 saham lainnya tak banyak berubah.

Saham-saham yang berhasil mencetak kenaikan paling tinggi di sesi I diantaranya Eratex Djaja (ERTX) yang melonjak 32,35% menjadi Rp 225, Asuransi Dayin Mitra (ASDM) naik 25% menjadi Rp 500, dan Equity Development (GSMF) naik 23,46% menjadi Rp 100.

Sementara itu, saham-saham yang berada di posisi top losers adalah Kokoh Inti Arebama (KOIN) turun 10,71% menjadi Rp 250, Plaza Indonesia Realty (PLIN) turun 8% menjadi Rp 1.380, dan Asuransi Ramayanan (ASRM) turun 7,38% menjadi Rp 1.380.

Ikuti Regional, IHSG Sesi 1 Ditutup Melesat 2,12%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi 1 Rabu (10/8) ini, IHSG ditutup naik 2,12% ke level 3.814,47.

Kenaikan IHSG siang ini masih mengikuti kembalinya optimisme investor di pasar global.

Fed mempertahankan suku bunga hingga 2013 Bursa AS berhasil rebound sekitar 4% semalam setelah The Fed berkomitmen akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dengan Fed Fund Rate di level 0,25% hingga pertengahan 2013 untuk terus menstimulus perekonomian AS. Investor juga mulai melakukan bargain buying pada saham-saham yang kemarin telah terkoreksi signifikan.

Harga minyak dunia rebound ke level US$79,3/barel setelah sempat menyentuh level US$75,7/barel kemarin. Harga metal bergerak mixed dengan Nikel -0,2% dan Timah +1,1%.

Bursa Asia juga masih rebound hingga siang ini seiring penguatan bursa AS dan kembalinya optimisme investor terhadap pasar yang memang telah Oversold. Penguatan harga komoditas dunia juga mendorong reboundnya saham-saham komoditas di bursa Asia. Dow semalam ditutup naik 3,98%, Shanghai naik 1,87%, Hang Seng naik 3,27%, KLSE naik 0,96%, Nikkei naik 1,23%, Seoul naik 1,01%, sedang STI turun 0,76%.

Sebanyak 252 saham tercatat naik siang ini, sedang 24 saham turun, dan 40 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi 1 ditutup naik 3,49% ke level 683,6, sedang JII naik 3,93% ke level 530,31.

Namun, asing terpantau masih lebih banyak melakukan aksi jual hingga siang ini, namun cenderung berkurang dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp32,66 miliar.

Volume perdagangan siang sebanyak 3,72 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp3,73 triliun.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah ASII naik 6%, DLTA naik 2,04%, ITMG naik 4,78%, UNTR naik 4,95%, IMAS naik 8,73%, dan GGRM naik 1,79%.

Sesi I Investor Buru Saham 'Murah', IHSG Melesat 114 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 114 poin akibat perburuan di saham-saham unggulan yang sudah murah akibat koreksi masif di perdagangan hari lalu. Seluruh sektor di bursa pun menguat.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menanjak 83,585 poin (2,23%) ke level 3.818,704. Membaiknya situasi di bursa global dan regional mendorong IHSG ke zona hijau.

Penguatan indeks yang cukup signifikan hari ini belum mampu membalas koreksi masif IHSG pada perdagangan tiga hari terakhir. Namun, IHSG masih berjuang untuk kembali meraih posisi tertinggi.

Investor mulai kembali memburu saham-saham unggulan yang sudah terdiskon cukup banyak. Posisi tertinggi yang bisa diraih IHSG pada perdagangan hari ini di level 3.883,547.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (10/8/2011), IHSG melesat 114,650 poin (3,06%) ke level 3.849,769. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 23,084 poin (3,49%) ke level 683,598.

Aksi beli banyak dilakukan oleh investor lokal, sementara pemodal asing hingga siang hari ini masih mencatat penjualan bersih. Saham-saham yang menjadi incaran berada di sektor aneka industri, tambang dan properti.

Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak berjalan di zona hijau, tak satu pun yang melemah. Namun, suasana perdagangan tak seramai tiga perdagangan terakhir.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 103.606 kali pada volume 4,295 miliar lembar saham senilai Rp 3,956 triliun. Sebanyak 250 saham naik, sisanya 24 saham turun, dan 40 saham stagnan.

Bursa saham Asia mulai kembali menguat setelah Federal Reserve berjanji untuk mempertahankan suku bunga acuan pada rekor yang terendah untuk mendorong laju perekonomian dunia. Bursa saham Singapura yang kemarin libur menyambut kemerdekaan kini terkoreksi.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 47,31 poin (1,87%) ke level 2.573,38.
  • Indeks Hang Seng meroket 632,90 poin (3,27%) ke level 19.963,60.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 103,53 poin (1,16%) ke level 9.048,01.
  • Indeks Straits Times melemah 24,49 poin (0,85%) ke level 2.859,51.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 3.850 ke Rp 67.950, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 2.500 ke Rp 124.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.050 ke Rp 44.850, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 1.150 ke Rp 24.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 7.900, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 120 ke Rp 1.380, Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 110 ke Rp 1.380, dan Surya Citra (SCMA) turun Rp 100 ke Rp 6.200.

(ang/qom)

Franc Swiss masih akan terus mengalami reli

JAKARTA. Sebagai mata uang safe haven yang memiliki fundamental yang gemilang, mata uang swiss franc semakin digandrungi untuk lindung nilai aset para investor.

Menurut Wahyu Tribowo Laksono, Analis Realtime Futures, kemarin franc Swiss sempat menguat 5% terhadap dollar AS. "Investor masih enggan mengambil resiko, maka mereka memilih franc Swiss sebagai mata uang yang dipandang aman saat ini," ujar Wahyu. Dia menambahkan, Bank Sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB) tampaknya agak kewalahan dan mengalami banyak kerugian besar akibat penguatan mata uang tersebut.

Sebenarnya, penguatan franc Swiss lebih dipicu oleh masalah krisis utang Eropa. "Diantara negara Eropa lainnya, negara Swiss merupakan negara kredit partner paling aman," jelasnya. Adapun Prancis dikabarkan juga berpeluang mengalami downgrade atas peringkat utangnya menyusul AS.

Catatan saja, pada pukul 10.27 WIB, pairing (USD/CHF) terkoreksi tipis 0,47% menjadi 0,7243 dari hari sebelumnya yang sebesar 0,7243.

Kendati begitu, "Hari ini, franc Swiss akan cenderung balik arah untuk menguat kembali," tambahnya. Wahyu melihat tidak ada tanda-tanda bottoming untuk mata uang tersebut. Jika pun terkoreksi, franc Swiss akan jatuh terhadap dollar AS sebesar 5,6%, dengan resistance (USD/CHF) di 0,7300 dan supportnya bisa 0,7050.

Keputusan the Fed gagal meredakan kecemasan pasar, dollar perkasa

Keputusan the Fed gagal meredakan kecemasan pasar, dollar perkasa
TOKYO. Dalam pertemuannya yang berlangsung kemarin, the Federal Reserve berjanji untuk menahan suku bunganya ke rekor terendah mendekati 0%. Namun rupanya, hal itu belum berhasil meredakan kecemasan investor akan perlambatan ekonomi global. Sebagai bukti, permintaan dollar sebagai haven currencies kian meningkat sehingga membuat si hijau ini perkasa atas mayoritas mata uang utama dunia lainnya.

"Langkah yang diambil the Fed terkait suku bunga rendah untuk beberapa waktu ke depan merupakan salah satu pilihan mereka yang paling lemah. Resikonya adalah investor memangkas kepemilikannya atas mata uang beresiko sehingga berkontribusi atas penguatan dollar," jelas Todd Elmer, head of Group 0f 10 currency strategy for Asia ex-Japan Citigroup Inc di Singapura.

Catatan saja, pada pukul 12.19 waktu Tokyo, dollar menguat ke posisi US$ 1,4356 per euro dari US$ 1,4376 di New York kemarin. Sedangkan yen ditransaksikan pada level 76,81 per dollar dari 76,96 kemarin. Yen sendiri menguat 0,4% menjadi 110,22 per euro.

JPMorgan naikkan rekomendasi, saham PGAS melonjak ke level tertinggi 8 bulan

JPMorgan naikkan rekomendasi, saham PGAS melonjak ke level tertinggi 8 bulan
JAKARTA. Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengalami lonjakan terbesar dalam delapan bulan terakhir. Pada pukul 11.10, saham PGAS tercatat naik 4,69% menjadi Rp 3.350. Ini merupakan lonjakan tertinggi sejak 1 Desember 2010 lalu.

Aksi borong atas saham perusahaan pelat merah ini terjadi setelah JPMorgan Chase & Co menaikkan peringkat saham dari underweight menjadi neutral.

BLTA genggam pinjaman US$ 685 juta dari enam bank asing

JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) berhasil memperoleh pinjaman baru senilai US$ 685 juta. Dana pinjaman ini diperoleh dari enam bank asing. Mereka adalah DnB NOR Bank ASA (Norwegia), BNP Paribas (Prancis), ING Bank (Belanda), NIBC Bank (Belanda), Nordea Bank Finland Plc (Finlandia), dan Standard Chartered (Hongkong).

"Semua dana ini kami kumpulkan sejak Februari 2011,"kata Kevin Wong, Direktur Keuangan BLTA. Dia lantas menjelaskan, sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk refinancing sebagian besar hutang perseroan. Lalu, BLTA juga akan menggunakan dana pinjaman senilai US$ 67 juta untuk menurunkan beban pembayaran principal selama jangka waktu 12 bulan ke depan dan beberapa tahun yang akan datang.

Selain itu, pada semester II ini, BLTA akan lebih memfokuskan pengembangan usahanya di pasar Indonesia. Melalui anak perusahaannya, PT Buana Listya Tama Tbk, BLTA akan menggarap proyek-proyek yang berhubungan dengan adanya kontrak yang substansial dari pasar cabotage maupun dari rekoveri pasar tanker kimia yang terus berlanjut.

Kevin optimistis, BLTA bisa tetap membukukan kinerja positif meski ketidakpastian kondisi ekonomi dunia, khususnya yang berasal dari negara negara maju masih ada.

Pasalnya, "Suplai kapal tanker kimia yang ada di pasar saat ini terbatas, sehingga akan meningkatkan tekanan permintaan atas tanker tersebut,"ujar Kevin.

Jatuh Cinta Dengan Dunia Pasar Modal

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pasar modal yang begitu dinamis dan memiliki banyak tantangan membuat Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang jatuh cinta dengan dunia pasar modal.

“Bekerja di Financial Market sangat menantang dan sangat dinamis, alias tidak membosankan,” tutur Edwin kepada INILAH.COM.

Pria berkulit sawo matang ini mengaku sudah bergelut dengan dunia pasar modal selama tujuh tahun. Ia pertama kali berkarir di pasar modal sebagai analis saham di PT Evergreen Capital pada Februari 2002. "Di Evergreen, berbagai macam posisi pernah saya rasakan mulai dari equity hingga corporate finance," ujar Edwin.

Setelah enam tahun berkarir di PT Evergreen Capital, Edwin pun menduduki posisi baru sebagai Head of Research di PT Finan Corpindo mulai Februari 2008 hingga Desember 2009.

Pria lulusan S2 University of Exeter-Inggris jurusan Keuangan ini juga rajin mengikuti training pasar uang dan pasar modal untuk mendukung karir di pasar keuangan. Edwin menuturkan, pasar modal yang berkembang begitu cepat dan penuh variasi menjadi daya tarik bekerja di dunia pasar modal.

Edwin pun bekerja sebagai Head of Research PT MNC Securities sejak Januari 2010 hingga sekarang. Selama berkarir di pasar modal, Ia kerap sedih apabila bursa saham turun. “Itu karena saya berempati terhadap posisi nasabah,” ujarnya.

Kendati demikian, Edwin mengaku lebih banyak mendapatkan rasa suka bekerja di pasar modal, ketimbang dukanya. Ia pun sering menjadi kontributor media massa mulai dari media elektronik, cetak dan online. Selain itu, Edwin juga menjadi kontributor media global, seperti Bloomberg dan Reuters.

Meski sibuk bekerja di pasar modal, Ayah dari satu putra ini selalu menyempatkan waktu berkumpul bersama keluarga pada akhir pekan. “Saya gunakan biasanya jalan bersama anak dan istri pada akhir pekan dengan pergi makan dan nonton. Sekali setahun diusahakan keluar negeri untuk mendapatkan suasana baru,” katanya.

Ia menilai, perkembangan pasar modal sekarang jauh lebih bagus, lebih besar dan transparan. Kendati tetap ada beberapa hal yang harus dibenahi untuk pasar modal, seperti transparansi pemeriksaan emiten dan hasilnya. “Selain itu, pasar modal sebaiknya memberikan edukasi lebih intensif terhadap calon investor agar jumlah investor bertambah lebih cepat.”

Ditanya tentang tokoh idolanya di pasar keuangan, Edwin merujuk pada Warren Buffet. Hal ini karena investor dan pengusaha kenamaan asal AS ini dinilai dapat melihat suatu target emiten yang akan dibeli dan dihasilkan, dengan capaian maksimal. “Warren juga jeli melihat emiten mana yang akan dibeli tanpa orang lain menyadarinya,”tutupnya. [ast]

Analis: Pekan ini, harga emas bisa sentuh US$ 1.800 per troy ounce

JAKARTA. Harga emas sempat menyentuh rekor lagi kemarin malam. Kontrak harga emas di Comex, New York untuk pengiriman bulan Desember pada pukul 10.06 WIB tadi sempat naik ke posisi US$ 1.758,8 per ons troi yang merupakan level tertinggi sejak Maret 2009 atau sudah melonjak 0,85% dari posisi di penutupan hari sebelumnya sebesar US$ 1.743 per ons troi.

Suluh Adil Wicaksono, analis Asia Kapitalindo mengatakan, keputusan The Federal Open MArket Committee (FOMC) yang mempertahankan suku bunga di level 0,25% malah cenderung memperkuat keinginan pelaku pasar memegang emas karena mempertimbangkan yield mata uang the greenback yang kecil. Bahkan Suluh memprediksi, ada kemungkinan AS akan memotong suku bunga acuannya seperti yang dilakukan oleh Jepang pada tahun 2008 lalu. "Pasar masih dilanda kekhawatiran keadaan ekonomi global," ungkapnya.

Selain itu, kerusuhan yang terjadi di London, Inggris akan turut memicu harga emas untuk terus bullish. Oleh karenanya, dalam pekan ini, emas bisa berpotensi mencapai US$ 1.800 per ons troi dengan supportnya di US 1.715 per ons troi. Saat ini, level US$ 1.700 per ons troi adalah level psikologi untuk emas. Suluh pun merekomendasikan jika harga emas sudah di US$ 1.700 per ons troi, adalah waktu yang tepat untuk keputusan beli atau level best price for buy.

BEI Rayakan 34 Tahun Kembali Aktif Beroperasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Otoritas Pasar Modal dan Bapepam-LK merayakan diaktifkannya kembali pasar modal yang ke-34 pada Rabu (10/8).

Dalam perayaan diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merayakannya bersama Bapepam-LK, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), rekan media, dan anggota bursa. Pada peringatan diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yang ke-34 ini, otoritas bursa dan Bapepam-LK mengusung tema “Transformasi Menuju Pasar Modal yang Modern dan Terpercaya”.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada acara kegiatan ulang tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia akan diadakan acara konprensi pers, pemotongan tumpeng dan pembacaan doa. Otoritas bursa akan memaparkan kegiatan perdagangan, pertumbuhan transaksi, aktifitas pencatatan, nilai emisi, pengembangan sistem. Mungkin yang membedakan dalam acara ulang tahun ini dengan dibukanya lantai bursa yang baru. Otoritas bursa telah memugar lantai bursa sejak 2010.

BEI bersama Bapepam-LK pun terus mengembangkan pasar modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meluncurkan program untuk mengembangkan pasar modal Indonesial. Salah satunya yaitu peluncuran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada 12 Mei 2011 lalu. Direktur Pengembangan BEI Friderica Widyasari Dewi pernah mengatakan, peluncuran indeks ini untuk meningkatkan pasar modal yang berbasis syariah. Selain itu, perdagangan saham pun telah mendapatkan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selain pengembangan pasar yang dilakukan oleh BEI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun pernah mencatatkan rekor tembus level 4.003,69 pada penutupan perdagangan saham 8 Juli 2011. IHSG pernah mencatatkan rekor tertinggi pada level 4.193,44 pada penutupan perdagangan saham 1 Agustus 2011. Fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai cukup baik dan kinerja emiten yang tercatat di BEI mencatatkan hasil yang baik hingga semester pertama 2011, hal itu memberikan sentimen positif di bursa saham Indonesia.

Tetapi IHSG kembali melemah ke level 3.735,11 atau turun 2,99% pada penutupan perdagangan saham Selasa (9/8). Faktor global seperti penurunan rating surat utang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+ memberi imbas terhadap bursa saham global termasuk bursa saham Indonesia.

Meski begitu, IHSG tetap diprediksikan akan tembus level 4.500 pada akhir 2011. Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang optimis IHSG berpotensi tembus level 4.500 pada akhir 2011. Hal ini didukung dari fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja emiten yang baik pada 2011. [cms]

Bursa Jepang, Korsel, dan Australia kompak menunjukkan taringnya

Bursa Jepang, Korsel, dan Australia kompak menunjukkan taringnya
TOKYO. Bursa Asia kian menunjukkan taringnya pagi ini. Indeks acuan di kawasan regional ini rebound dari level terendah dalam dua minggu terakhir setelah the Fed berjanji untuk terus mempertahankan suku bunganya di rekor terendah hingga pertengahan 2013 mendatang.

Komentar the Fed ini bagai angin segar bagi pasar saham global setelah sebelumnya terhempas akibat pemangkasan peringkat utang AS oleh Standard & Poor's.

Pada pukul 11.24 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melonjak 2,1% menjadi 122,99. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,2% dan indeks Topix naik 0,8%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 1% dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 2,7%.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: Wal Mart Stores Inc naik 3,6% do Hongkong, BHP Billiton Ltd naik 3,5% di Sydney, dan Commonwealth Bank of Australia memimpin kenaikan di sektor perbankan setelah membukan laba bersih paruh kedua tahun fiskal yang mencapai rekor tertinggi.

"Pasar secara serempak merespon positif pernyataan the Fed," jelas Stephen Halmarick, investment markets research Colonial First State Global Asset Management.

Rupiah alami penguatan terbesar sejak setahun terakhir

Rupiah alami penguatan terbesar sejak setahun terakhir
JAKARTA. Rupiah mengalami penguatan terbesar dalam setahun terakhir setelah the Federal Reserve AS berjanji untuk menahan suku bunga acuannya di rekor terendah hingga pertengahan 2013 mendatang. Selain itu, the Fed juga bilang tengah menyiapkan kebijakan tambahan untuk mendongkrak perekonomian AS.

Pada pukul 09.06, rupiah menguat 0,8% menjadi 8.523 per dollar. Ini merupakan penguatan terbesar sejak Juni 2010. Kemarin, rupiah sempat keok ke posisi 8.609, yang merupakan level paling lemah sejak Juni lalu.

"Aset-aset Indonesia masih memiliki permintaan yang cukup tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Saya memprediksi rupiah akan diperdagangkan di kisaran 8.500 dan 8.550 hari ini," ujar Wiwig Santoso, head of treasury and markets PT Bank DBS kepada Bloomberg.

Catatan saja, investor asing sudah meningkatkan kepemilikannya atas obligasi Indonesia sebesar 28% menjadi Rp 249,62 triliun atau US$ 29,3 miliar tahun ini hingga 5 Agustus. Kondisi itu turut memberikan kontribusi terhadap penguatan rupiah sebesar 5,3% di 2011.