Kamis, 11 Agustus 2011

Klaim Pengangguran Turun, Dorong Wall Street Naik

Headline
INILAH.COM, New York - Data klaim tunjangan pengangguran AS yang turun mendorong bursa saham Wall Street menguat pada perdagangan Kamis (11/8).

Indeks Dow Jones naik 1,2% ke 10.853, indeks Nasdaq naik 1,8% ke 2.425 dan indeks S&P naik 1,3% ke 1.136. Penguatan Dow dipimpin saham Cisco yang naik 13,6% dan saham Bank of America naik 3,09%. Sedangkan indeks S&P dan Nasdaq naik didukung sektor keuangan dan teknisi, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Sementara bursa saham Eropa jatuh terseret sektor perbankan Prancis. Ini melanjutkan koreksi indeks pada perdagangan kemarin. Investor tetap berhati-hati dengan masalah perbankan di Eropa. Perbankan Prancis diterpa rumor akan kehilangan rating dari AAA dan setidaknya satu bank Prancis akan runtuh.

Dari sisi ekonomi, klaim tunjangan pengangguran pada pekan lalu turun 7.000 ke 395.000. Analis memperkirakan akan stabil di 400.000.

Sementara defisit perdagangan AS semakin melebar mejadi US$53,1 miliar pada bulan Juni sebagai defisit terbesar sejak Oktober 2008. Ekspor AS menurun seiring dengan lesunya ekonomi global.

Juli, Eksplorasi ADRO Telan Biaya US$78.857

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjelaskan pada bulan Juli 2011 telah merealisasikan anggaran eksplorasi di daerah Kalimantan Selasan senilai US$78.857 dari anggaran US$215.102.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, kamis (11/8). Kegiatan eksplorasi diprioritaskan pada daerah - daerah yang memerlukan pemboran detail (terinci) untuk mendapatkan data-data geologi, geo hidrologi dan kepentingan uji geoteknik.

Pemboran eksplorasi pemboran lubang terbuka di area Tutupan. Pemboran eksplorasi lubang terbuka di area Paringin Utara.

Kegiatan pemboran dilakukan oleh 2 kontraktor pemboran yaitu PT Asiadrill Bara Utama yang mengoperasikan 2 rig, yaitu rig AD500 dan AD01 Cortech yang beroperasi di area Tutupan dan North Paringin dan Wara1. Kontraktor lainnya yaitu PT Trikarya Intidrill Persada dengan 2 rig jenis jackro TIP08-240 dan TIP05-240 yang beroperasi Tutupan (Hill 11) dan Wara1.

Kegiatan logging geofisika dilakukan oleh PT Velseiss Indonesia. Seluruh kegiatan pemboran di supervisi langsung oleh PT Adaro Indonesia di bawah tanggung jawab seksi Pit Geology & Quality Control yang berada dalam Departemen Geologi.

Kegiatan penambangan Adaro dilakukan oleh empat kontraktor utama penambangan, yaitu PT Pamapersada Nusantara, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Rahman Abdijaya dan PT Saptaindra Sejati.

Pada tahun 2011, sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan operasional Adaro direncanakan mencapai 16.825 orang, terdiri dari 800 tenaga kerja tetap, 20 tenaga kerja asing dan 16.005 tenaga kerja dari kontraktor maupun subkontraktor.

Sst.. Wall Street Diprediksi akan Negatif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diperkirakan akan melemah pada perdagangan Kamis (11/8). Hal ini mengikuti bursa Eropa yang volatile sehinga memincu bursa AS negatif.

Saham bank Prancis, Societe Generale pada perdagangan Kamis turun lagi hingga 13,4% di bursa Eropa, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Investor juga masih belum yakin dalam jangka panjang pasar akan stabil. Apalagi minyak mentah jenis light sweet naik 1,2% menjadi US$83,92 per barel. Nilai tukar euro menjadi 1,4149 terhadap dolar AS atau naik 0,5%.

Pasar masih khawatir dengan pertumbuhan ekonomi AS. Untuk itu indikatornya masih menunggu klaim pengangguran pekan lalu yang akan keluar pagi ini.

Bursa Eropa melemah seperti indeks FTSE turun 0,09% ke 5.002, indeks DAX turun 0,5% ke 5580 dan indeks CAC turun 2,01% ke 2.942. Sedangkan bursa Asia juga melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,9% ke 19.595, indeks Nikkei turun 0,6% ke 2.581 dan indeks ASX turun 0,01% ke 4.140.

Sementara Wall Street pada penutupan perdagangan saham Rabu (10/8) membuat S&P 500 turun 4% dipengaruhi krisis utang Eropa dan mempengaruhi bank di Perancis dan merembet ke sektor keuangan Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones turun 519,83 poin atau 4,62% ke level 10.719,94. Indeks S&P 500 turun 51,77 poin atau 4,42% ke level 1.120,76. Indeks Nasdaq turun 101,47 poin atau 4,09% ke level 2.381,05.

Pasar Cemaskan Pertumbuhan & Utang Global

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah melemah meski IHSG sukses mendarat pada teritori positif. Kekhawatiran pasar masih bertahan pada perlambatan ekonomi global dan krisis utang dunia.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang tekonsolidasi setelah minat atas aset-aset berisiko melambung akibat kerontokan bursa Dow Jones. Hanya saja, sentimennya masih rapuh sehingga market tampak bergerak kurang menentu.

Rapuhnya sentimen, lanjut Christian, karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dan krisis utang global masih bertahan. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.555 dan 8.538 sebagai level terkuatnya dibandingkan posisi pembukaan di angka 8.547 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (11/8).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (11/8) ditutup melemah 24 poin (0,28%) ke level 8.544/8.554 per dolar AS dari posisi kemarin 8.520/8.530.

Lebih jauh, Christian menjelaskan, dari kawasan Eropa terjadi ketakutan penyebaran krisis selain ke Italia dan Spanyol, juga menjalar ke Perancis. "Gubernur Bank Sentral Perancis mengadakan rapat mendadak untuk membahas ketegangan pasar ini," ungkapnya.

Ketegangan tersebut terutama, tampak pada kenaikan biaya jaminan default. Biaya jaminan untuk default Perancis, meroket ke atas 4%. Sedangkan Italia dan Spayol saja yield-nya masih bertahan di atas 5%.

Kenaikan yield Perancis, lanjutnya, dipicu oleh kerugian bank-bank Perancis seperti Societe Generale dan BNP Paribas terkait dengan krisis yang terjadi di Yunani. “Mungkin mereka memiliki exposure yang cukup besar pada aset-aset beracun," imbuh Christian.

Kondisi itu, lanjut Christian, terindikasi juga dari kenaikan harga emas ke atas US$1.800 per troy ounce untuk kali pertama dalam sejarah. "Emas juga menjadi indikator ketegangan pasar. Lalu, Perancis memperbarui program pengurangan defisitisnya sehingga sedikit menenangkan pasar," tuturnya.

Alhasil, dolar AS masih melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun 0,21% ke level 74,60. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4234 dari posisi sebelumnya US$1,4161 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, analis Panin Securities Purwoko Sartono mengatakan, tipisnya penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) 5,79 poin (0,15%) ke level 3.869,365 dipicu oleh kerontokan bursa Dow Jones semalam sebesar 519,83 poin (4,62%) ke level 10.719,9. “Karena itu, hingga penutupan indeks domestik mendapat tekanan negatif,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Purwoko, hingga penutupan indeks berhasil menguat tipis. Sebab, indeks bisa melaju ke atas 3.850. “Kepanikan pasar domestik sudah terjadi sejak bursa Dow Jones rontok di atas 500 poin dua hari lalu,” paparnya. “Karena kepanikan sudah terdiskon, IHSG berhasil mendarat di teritori positif meski Dow Jones rontok di atas 500 poin semalam.”

Kerontokkan bursa Dow Jones, lanjutnya, dipicu oleh sentiment negatif dari eksternal yakni kekhawatiran pasar atas penyebaran krisis utang Uni Eropa. Yang jadi fokus perhatian pasar saat ini adalah Perancis.

Menurutnya, pasar khawatir terhadap permasalahan yang mungkin membebani perbankan Perancis sebagai pemegang kepemilikan surat utang zona Euro dalam jumlah besar. “Sementara itu, dari internal tidak ada hal-hal yang berpengaruh negatif pada pergerakan bursa saham,” tandasnya. [mdr]

Rupiah keok, pergerakannya mendekati level terendah enam minggu

Rupiah keok, pergerakannya mendekati level terendah enam minggu
JAKARTA. Pergerakan rupiah sore ini melemah. Bahkan pelemahannya mendekati level terendah dalam enam minggu terakhir. Pelaku pasar rupanya semakin mencemaskan penyebaran krisis utang Eropa yang akan berdampak pada penurunan harga saham.

Asal tahu saja, pada pukul 16.01, rupiah melemah 0,2% menjadi 8.548 per dollar. Pada transaksi sebelumnya, rupiah bahkan sempat keok 0,4% menjadi 8.564, mendekati level terendah dalam enam minggu di posisi 8.609 yang dicapai pada 9 Agustus lalu.

"Ketidakpastian mengenai apa yang terjadi di Eropa menyebabkan investor mengurangi kepemilikannya atas aset-aset emerging market," jelas Wiling Bolung, head of treasury ANZ Panin Bank kepada Bloomberg.

Sekadar tambahan, investor asing melepas kepemilikannya atas saham Indonesia senilai US$ 269 juta dalam tiga hari terakhir. Hal itu menyebabkan indeks jatuh 1,4% di sepanjang pekan ini. Sementara, indeks MSCI Asia Pacific juga turun -0,3% pada hari ini dan jatuh 3% di sepanjang minggu ini.

BEI tak khawatir pada ancaman hot money

BEI tak khawatir pada ancaman hot money
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku tak khawatir dengan potensi aliran dana asing yang cukup deras namun bersifat sementara beberapa waktu ke depan ini. Maklum, hot money ini dinilai berbahaya karena para pemodal asing bisa seketika menarik dananya dari pasar dalam negeri.

Direktur Utama BEI Ito Warsito menyatakan, fundamental ekonomi Indonesia dinilai masih cukup kuat untuk menahannya.

Data perdagangan Bursa menyebutkan, sekitar Rp 22 triliun dana asing masuk ke pasar modal di sepanjang tahun ini. Sementara akibat penurunan Indeks kemarin, tercatat hanya sebesar Rp 3 triliun yang keluar karena kepanikan pasar.

“Jadi masih ada net sekitar Rp 19 triliun dan masih akan berpeluang terus bertambah mengingat potensi penguatan Indeks masih besar hingga akhir tahun,” imbuh Ito.

BEI optimis target IPO 2011 akan tercapai

BEI optimis target IPO 2011 akan tercapai
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis target initial public offering (IPO) tahun ini akan tercapai. Anjloknya indeks beberapa waktu lalu tidak menyurutkan minat sejumlah perusahaan yang berniat mencatatkan sahamnya di bursa efek.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, belum ada satu-pun perusahaan yang membatalkan niatnya agar bisa menjaring dana melalui penerbitan saham perdana alias IPO. Oleh karena itu, pihaknya tetap menargetkan akan ada 25 perusahaan yang melantai di bursa tahun ini.

"Beberapa perusahaan sedang mempersiapkan untuk IPO di semester II ini," ujarnya.

Salah satu perusahaan yang telah mendapatkan pernyataan pra efektif dari Bapepam-LK adalah Solusi Tunas Pratama yang akan melepas 100 juta saham kepada publik. Adapun yang tengah memproses izin pra efektif adalah SMR Utama, Atlas Resources dan Visi Media Asia. Sedangkan yang telah menyampaikan minat kepada BEI adalah ABM Investama.

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), hingga saat ini, sudah ada 13 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Nilai emisinya mencapai Rp 11.22 triliun.

ANTM Catatkan Laba Bersih Naik 32% Jadi Rp997 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan laba bersih naik 32% dari Rp756 miliar pada semester pertama 2010 menjadi Rp997 miliar pada semester pertama 2011.

Demikian seperti dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Kamis (11/8). Kenaikan laba bersih diikuti juga kenaikan penjualan. Penjualan perseroan naik 13% dari Rp4,31 triliun pada semester pertama 2010 menjadi Rp4,88 triliun pada semester pertama 2011. Laba usaha naik 17% dari Rp1,08 triliun pada semester pertama 2010 menjadi Rp1,27 triliun pada semester pertama 2011.

Kewajiban perseroan naik 27% menjadi Rp2,49 triliun pada semester pertama 2011 dari periode sama sebelumnya Rp1,96 triliun pada semester pertama 2010. Ekuitas naik 14% dari Rp8,64 triliun pada semester pertama 2010 menjadi Rp9,83 triliun pada semester pertama 2011.

Perseroan juga telah menghabiskan belanja modal mencapai Rp1,51 triliun hingga semester pertama 2011 dari periode sama sebelumnya Rp308,86 miliar. [hid]

Kecemasan Perancis Tekuk Rupiah 24 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (11/8) ditutup melemah 24 poin (0,28%) ke level 8.544/8.554 per dolar AS dari posisi kemarin 8.520/8.530.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh pasar yang tekonsolidasi setelah minat atas aset-aset berisiko melambung akibat kerontokan bursa Dow Jones. Hanya saja, sentimennya masih rapuh sehingga market tampak bergerak kurang menentu.

Rapuhnya sentimen, lanjut Christian, karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dan krisis utang global masih bertahan. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.555 dan 8.538 sebagai level terkuatnya dibandingkan posisi pembukaan di angka 8.547 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (11/8).

Lebih jauh, Christian menjelaskan, dari kawasan Eropa terjadi ketakutan penyebaran krisis selain ke Italia dan Spanyol, juga menjalar ke Perancis. "Gubernur Bank Sentral Perancis mengadakan rapat mendadak untuk membahas ketegangan pasar ini," ungkapnya.

Ketegangan tersebut rerutama,tampak pada kenaikan biaya jaminan default. Biaya jaminan untuk default Perancis, meroket ke atas 4%. Sedangkan Italia dan Spayol saja yield-nya masih bertahan di atas 5%.

Kenaikan yield Perancis, lanjutnya, dipicu oleh kerugian bank-bank Perancis seperti Societe Generale dan BNP Paribas terkait dengan krisis yang terjadi di Yunani. "Mungkin mereka memiliki eksposur yang cukup besar pada aset-aset beracun," imbuh Christian.

Kondisi itu, lanjut Christian, teridikasi juga dari kenaikan harga emas ke atas US$1.800 per tory ounce untuk kali pertama dalam sejarah. "Emas juga jadi indikator ketegangan pasar. Lalu, Perancis memperbaharui program pengurangan defisitisnya sehingga sedikit menenangkan pasar," tuturnya.

Alhasil, dolar AS masih melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun 0,21% ke level 74,60. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4234 dari posisi sebelumnya US$1,4161 per euro," imbuh Christian.

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Kamis (11/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ENRG hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 69,4 juta saham dari volume perdagangan 944,2 juta saham dengan total transaksi Rp187 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (11/8). IHSG ditutup menguat 5,79 poin (0,15%) ke level 3.869,36. Aliran dana asing yang keluar, mendukung koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp688 miliar.

Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,380 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,691 triliun.

Urutan kedua saham BULL mencapai 45,6 juta saham dari volume perdagangan 48,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp6,7 miliar. Urutan ketiga saham SIPD mencapai 7,8 juta saham dari volume perdagangan 94,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp6,8 miliar. Urutan keempat saham MNCN mencapai 7,8 juta saham dari volume perdagangan 18,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp17 miliar.

Urutan kelima saham TLKM mencapai 7,5 juta saham dari volume perdagangan 41,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp301,8 miliar. Urutan keenam saham BBRI mencapai 6,9 juta saham dari volume perdagangan 51,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp333,5 miliar. Urutan ketujuh saham CNKO mencapai 6,3 juta saham dari volume perdagangan 21,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp2,1 miliar.

Urutan kedelapan saham LPKR mencapai 6,2 juta saham dari volume perdagangan 121,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp94,8 miliar. Urutan kesembilan saham INDF mencapai 5,03 juta saham dari volume perdagangan 13,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp83,8 miliar. Urutan kesepuluh saham PGAS mencapai 4,2 juta saham dari volume perdagangan 69,02 juta saham dengan nilai transaksi Rp230,1 miliar.

Khawatir Akan Eropa, Bursa Asia Terpuruk

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia masih ditutup melemah pada Kamis (11/8) karena kekhawatiran Eropa gagal mengatasi krisis kredit. Sementara perusahaan AS, Jepang dan Australia mengeruk laba.

Indeks Komposit Morgan Stanley (MSCI) Asia Pasifik (APAC) turun 0,3% ke 122,47 setelah sebelumnya smepat melemah hingg 2,4%. Kekhawatiran global meningkat karena adanya kenaikan biaya perlindungan utang di Yunani, Italia, Spanyol dan Prancis.

Rasio perdagangan MSCI APAC hari ini, tiga saham melemah untuk setiap dua yang ditutup positif. Pekan lalu, bursa Asia kembali terkoreksi setelah turun lebih dari 10% sejak titik tertingginya, Mei lalu. Indeks Nikkei di Jepang turun 0,6%, meski laporan pemesanan mesin naik selama dua bulan terakhir.

Bursa Hang Seng di Hong Kong melemah 0,6%, sebelumnya sempat turun 2,6%. Pasar saham Australia turun kurang dari 0,1% setelah kemarin memposting kenaikan terbesar dalam setahun terakhir.

Lembaga peminjam terbesar Eropa berdasarkan valuasi pasarnya, HSBC Holdings Plc, turun 2,8% karena kekhawatiran krisis kredit akan menyebar ke seluruh Eropa. Produsen kamera dengan valuasi pasar terbesar di dunia, Canon Inc., melemah 1,5%.

Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co. berpendapat, ada kekhawatiran di pasar mengenai krisis kredit di Eropa. Investor merasa, sistem finansial akan terpengaruh. “Kita mungkin memasuki pelemahan ekuitas global lagi,” ujarnya.

Produsen otomotif terbesar dunia berdasarkan valuasi pasar, Toyota Motor Corp., turun 2%. Hutchison Whampoa Ltd. milik miliuner Li Ka-shing yang memiliki jaringan pelabuhan di Eropa dan 53% pemasukannya dari kawasan tersebut, turun 0,5%.

Perusahaan tambang terbesar dunia, BHP Billiton, turun 1,2%. Alumina Ltd., partner produsen terbesar dunia untuk material pembentuk aluminium, merosot 5,8% meski telah menyampaikan kenaikan laba semester pertama 2011 sebanyak 53%.

Sebaliknya, beberapa perusahaan melaporkan kenaikan harga saham. Seperti perusahaan telekomunikasi terbesar Australia, naik 5,7% setelah laba semester keduanya berada di atas perkiraan ekonom. Terutama atas kenaikan pelanggan mobile, pemangkasan biaya operasional dan jabatan eksekutif.

Commonwealth Bank of Australia, lembaga peminjam terbesar Negeri Kanguru, menguat 0,7% dan melanjutkan kenaikan 2%, kemarin, saat melaporkan laba semester dua naik 22% ke rekor tertingginya. Nikon membubung 8,2% setelah melaporkan prediksi laba tahunan ke 43%.

Peminjam terbesar kedua, Westpac Banking Corp., naik 1,5% dan membalikkan pelemahan 2,6% selama perdagangan hari ini. Rivalnya, Australia & New Zealand Banking Group Ltd., juga menguat 1,5% di bursa Australia.

Perusahaan tambang emas terbesar China berdasarkan valuasi pasar, Zijin Mining Group Co., naik 3% karena futures emas terus melesat. Produsen emas terbesar Australia, Newcrest Mining Ltd., juga naik ke 3,8%.

Secara keseluruhan, Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd. menilai, earning sedang membaik. Meski begitu, masih ada beberapa hal yang harus diwaspadai. “Yakni spekulasi peringkat kredit Prancis yang sedang terancam,” ujarnya. [ast]

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Kamis (11/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ADRO hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 81,4 juta saham dari volume perdagangan 125,9 juta saham dengan total transaksi Rp292,9 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (11/8). IHSG ditutup menguat 5,79 poin (0,15%) ke level 3.869,36. Aliran dana asing yang keluar, mendukung koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp688 miliar.

Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,380 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,691 triliun.

Urutan kedua saham BUMI mencapai 48,7 juta saham dari volume perdagangan 129,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp349,8 miliar. Urutan ketiga saham BTEL mencapai 18,8 juta saham dari volume perdagangan 88,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp26,7 miliar. Urutan keempat saham BMRI mencapai 17,4 juta saham dari volume perdagangan 58,01 juta saham dengan total transaksi senilai Rp422,4 miliar.

Urutan kelima saham BNBR mencapai 16,8 juta saham dari volume perdagangan 645,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp40,5 miliar. Urutan keenam saham SIMP mencapai 16,02 juta saham dari volume perdagangan 37,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp45,1 miliar. Urutan ketujuh saham ELTY mencapai 14,4 juta saham dari volume perdagangan 212,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp31,2 miliar.

Urutan kedelapan saham KIJA mencapai 14,1 juta saham dari volume perdagangan 337,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp60,09 miliar. Urutan kesembilan saham BRAU mencapai 12,5 juta saham dari volume perdagangan 33,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp17,1 miliar. Urutan kesepuluh saham JAWA mencapai 11,6 juta saham dari volume perdagangan 21,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp10,5 miliar.

Kepercayaan Pulih, IHSG Berlari ke Zona Hijau

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Kamis (11/8) ini, IHSG ditutup menguat 0,14% ke level 3.869,37.

Penguatan IHSG sore ini dipicu meredanya kekhawatiran terhadap utang Perancis karena adanya komitmen Pemerintah untuk menekan pengeluaran guna mengurangi beban utang. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy memberikan waktu satu minggu ke depan kepada para menterinya untuk menghitung keuangan dan anggaran guna mengurangi beban utang yang melumpuhkan karena kekhawatiran atas prospek pertumbuhan dan kemampuan negara untuk memenuhi target pengurangan defisit.

Setidaknya tindakan tersebut sedikit melegahkan investor yang sempat mengkhawatirkan kondisi keuangan Perancis yang menyebabkan investor kembali ke pasar. Sektor-sektor yang mendukung penguatan IHSG terutama konsumer yang naik 2,84%, menyusul infrastuktur yang naik 1,69%, dan properti naik sebesar 1,29%.

Hingga penutupan sesi 1, IHSG masih berada di zona negatif akibat sentimen negatif koreksi bursa global. Bursa AS dan Eropa kembali terkoreksi signifikan memfaktorkan naiknya yield spread obligasi Perancis seiring ekspektasi krisis utang Eropa berpotensi menular ke perekonomian Perancis yang memiliki rating utang AAA. Koreksi signifikan terjadi pada saham-saham sektor finansial yang dipicu oleh naiknya rate CDS untuk obligasi Yunani, Italia, Spanyol dan Perancis. Harga minyak dunia bergerak sideways semalam dan ditutup di level US$82,1/barel sementara harga metal dunia terkoreksi dengan Nikel -1,1% dan Timah -0,1%.

Bursa Asia juga ditutup mixed, di mana Shanghai naik 1,27%, Seoul naik 0,62%, sementara Hang Seng turun 0,95%, KLSE turun 0,12%, Nikkei turun 0,63%, dan STI turun 1,08%.

Sebanyak 136 saham tercatat naik, sedang 109 saham turun, dan 76 saham stagnan. Indeks LQ45 ditutup naik 0,15% ke level 686,29, sedang JII naik 0,66% ke level 535,72. Namun, asing terpantau masih lebih banyak melakukan penjualan dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp688,56 miliar.

Volume perdagangan sebanyak 5,79 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp5,67 triliun.

Saham-saham yang naik tajam sore ini adalah GGRM naik 3,92%, UNVR naik 3,79%, PLIN naik 22,99%, LPIN naik 15,45%, IMAS naik 3,08%, dan INDS naik 6,32%.

Selective Buying, IHSG Ditutup Naik Tipis

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG berhasil berakhir menguat di tengah variatifnya bursa regional. Aksi beli selektif investor menjelang penutupan, menjadi pemicunya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (11/8) ditutup menguat 5,79 poin (0,15%) ke level 3.869,36, dengan intraday terendah di 3.803,25 dan tertinggi di 3.871,28. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,05 poin (0,15%) ke level 686,29.

Indeks sepanjang perdagangan berada di zona negatif, namun menjelang penutupan berhasil rebound. Dibuka langsung anjlok 1,12% ke level 3.820, indeks bergerak terbatas hingga pada sesi siang bercokol di angka 3.831. Namun, aksi beli terbatas berhasil membawa IHSG ditutup positif di level 3.869.

Alwi Assegaf, analis dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG di awal perdagangan sempat anjlok tajam menyusul koreksi Dow Jones. Namun, aksi bargain hunting dominan di BEI karena kondisi indeks terlihat oversold. “Alhasil, indeks berhasil ditutup menguat,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Sementara Purwoko Sartono dari Panin Sekuritas mengatakan, IHSG sukses mempertahankan penguatan kemarin, di tengah mixednya bursa regional. “Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga rendah hingga pertengahan 2013 dan aksi BI mempertahankan suku bunga di 6,75% cukup melegakan dan memicu kepercayaan diri pasar,” katanya.

IHSG di awal sesi terkoreksi, menyusul pelemahan bursa AS. Hal ini karena sejumlah manajer investasi asing pun mengalihkan portofolio saham mereka di BEI ke produk investasi lain yang lebih aman, seperti oblihagi dan emas. ”Apalagi yield spread obligasi Perancis naik, seiring ekspektasi krisis utang Eropa berpotensi menular ke perekonomian Perancis yang memiliki rating utang AAA,” ujarnya.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 7,355 miliar lembar saham, senilai Rp 6,392 triliun dan frekuensi 144.309 kali. Sebanyak 133 saham naik, sisanya 109 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Aliran dana asing yang keluar, mendukung koreksi bursa, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp688 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,380 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,691 triliun.

Sektor konsumsi memimpin rebound bursa, dengan naik 2,8%. Disusul sektor infrastruktur yang naik 1,7%, properti 1,3%, manufaktur 0,8%, perdagangan 0,6% dan perkebunan 0,1%. Sedangkan sektor industri dasar, finansial, tambang dan aneka industri masih melemah.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 52.950, Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 16.400, Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 430 ke Rp 2.300, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 425 ke Rp 3.175.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 1.550 ke Rp 6.300, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 900 ke Rp 43.950, Sorini Agro (SOBI) turun Rp 675 ke Rp 2.025, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 400 ke Rp 67.400,

Bursa regional Asia didominasi koreksi. Kecuali indeks Komposit Shanghai yang naik 32,33 poin (1,27%) ke level 2.581,51 dan indeks Kospi di Seoul yang naik 0,62% ke 1.817,44. Sedangkan indeks Hang Seng melemah 188,53 poin (0,95%) ke level 19.595,14, indeks Nikkei 225 turun 56,80 poin (0,63%) ke level 8.981,94, indeks Straits Times turun 1,08% ke level 2.790,76. [mdr]

Selective Buying, IHSG Ditutup Naik Tipis

INILAH.COM, Jakarta – IHSG berhasil berakhir menguat di tengah variatifnya bursa regional. Aksi beli selektif investor menjelang penutupan, menjadi pemicunya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (11/8) ditutup menguat 5,79 poin (0,15%) ke level 3.869,36, dengan intraday terendah di 3.803,25 dan tertinggi di 3.871,28. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,05 poin (0,15%) ke level 686,29.

Indeks sepanjang perdagangan berada di zona negatif, namun menjelang penutupan berhasil rebound. Dibuka langsung anjlok 1,12% ke level 3.820, indeks bergerak terbatas hingga pada sesi siang bercokol di angka 3.831. Namun, aksi beli terbatas berhasil membawa IHSG ditutup positif di level 3.869.

Alwi Assegaf, analis dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG di awal perdagangan sempat anjlok tajam menyusul koreksi Dow Jones. Namun, aksi bargain hunting dominan di BEI karena kondisi indeks terlihat oversold. “Alhasil, indeks berhasil ditutup menguat,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Sementara Purwoko Sartono dari Panin Sekuritas mengatakan, IHSG sukses mempertahankan penguatan kemarin, di tengah mixednya bursa regional. “Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga rendah hingga pertengahan 2013 dan aksi BI mempertahankan suku bunga di 6,75% cukup melegakan dan memicu kepercayaan diri pasar,” katanya.

IHSG di awal sesi terkoreksi, menyusul pelemahan bursa AS. Hal ini karena sejumlah manajer investasi asing pun mengalihkan portofolio saham mereka di BEI ke produk investasi lain yang lebih aman, seperti oblihagi dan emas. ”Apalagi yield spread obligasi Perancis naik, seiring ekspektasi krisis utang Eropa berpotensi menular ke perekonomian Perancis yang memiliki rating utang AAA,” ujarnya.

Indeks saham emerging market bergerak sangat voletile

Indeks saham emerging market bergerak sangat voletile
SINGAPURA. Indeks saham di beberapa negara kawasan emerging market bergerak variasi. Transaksi sepanjang hari ini diwarnai harapan pemulihan ekonomi dari krisis dan kecemasan akan krisis yang lebih dalam. Semua mata masih tertuju pada dua benua yang tengah dilanda krisis yaitu Amerika dan Eropa.

MSCI emerging market naik 0,1% menjadi 982,11 pada pukul 16:10 waktu Singapura yang berarti menghapus penurunan awal yang sebesar 1,4%. China Shanghai Composite Index melonjak 1,3%. Indeks MICEX Rusia juga melonjak hingga 2,4% menghentikan penurunan tujuh hari terakhir.

Krisis kembar yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan zona Eropa menyebar dan telah menyeret jatuh pasar negara berkembang hingga 15% bulan ini.

"Pasar terlihat oversold, sebagian portfolio saham milik investor telah diuangkan. Mereka saat ini sudah terlalu memilih-milih saham mana yang masih bisa diburu," kata Lye Thim dari Loong Avenue Invest Bhd. di Kuala Lumpur. Menurutnya, saat ini banyak tersedia saham murah di pasar dengan harga yang cukup murah.

Hampir Seharian Melemah, IHSG Ditutup Naik 5 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan dengan naik tipis 5 poin setelah seharian bergerak di zona merah. Penguatan saham konsumer berhasil mengalahkan pelemahan saham finansial.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.550 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.530 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 42,634 poin (1,10%) ke level 3.820,942 terseret arus negatif bursa global dan regional. Rumor pemangkasan peringkat bank-bank Perancis membuat kekhawatiran investor meninggi.

Pergerakan indeks cukup fluktuatif hari ini, di awal perdagangan sempat jatuh hingga posisi terdalamnya di 3.803,252. Tak lama kemudian indeks langsung berusaha balik ke zona hijau namun gagal.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 31,747 poin (0,83%) ke level 3.831,829. Sentimen krisis utang Eropa membuat kembali membuat investor khawatir.

Pada pertengahan perdagangan sesi II, IHSG sempat mencoba menanjak ke zona hijau namun gagal. Namun, menjelang penutupan aksi beli saham semakin marak.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (11/8/2011), IHSG naik tipis 5,789 poin (0,14%) ke level 3.869,365. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,047 poin (0,15%) ke level 682,294.

Indeks sektor konsumer dan finansial saling bertarung, yang satu menguat tinggi sedangkan satunya lagi terkoreksi cukup dalam. Akhirnya yang keluar menjadi pemenang adalah sektor konsumer dengan penguatan 2,8%.

Indeks sektor konsumer tersebut pun dibantu oleh sektor agro, properti, infrastruktur, perdagangan dan manufaktur yang juga ikut menguat. Sementara sektor yang masih melemah adalah finansial, tambang aneka industri dan industri dasar.

Dana asing masih mengalir deras keluar dari lantai bursa, hari ini transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan (foreign nett sell) senilai Rp 686,634 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 144.309 kali pada volume 7,355 miliar lembar saham senilai Rp 6,392 triliun. Sebanyak 133 saham naik, sisanya 109 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih melemah, namun tingkat koreksinya sudah bisa berkurang. Bursa saham China dan Korea sudah mampu balik ke zona hijau berbarengan dengan IHSG.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 32,33 poin (1,27%) ke level 2.581,51.
  • Indeks Hang Seng melemah 188,53 poin (0,95%) ke level 19.595,14.
  • Indeks Nikkei 225 turun 56,80 poin (0,63%) ke level 8.981,94.
  • Indeks Straits Times terkoreksi 37,93 poin (1,34%) ke level 2.783,16.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 52.950, Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 16.400, Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 430 ke Rp 2.300, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 425 ke Rp 3.175.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 1.550 ke Rp 6.300, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 900 ke Rp 43.950, Sorini Agro (SOBI) turun Rp 675 ke Rp 2.025, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 400 ke Rp 67.400,

(ang/qom)

Hore! Oversold, Bursa Eropa Rebound

Headline
INILAH.COM, London - Pernyataan CEO Societe Generale tentang rumor rating Prancis telah mendorong bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Kamis (11/8).

Indeks FTSE naik 1,6% ke 5.088, indeks DAX naik Rp1,8% ke 5.717 dan indeks CAC naik 1,7% ke 3.054. Indeks saham top Eropa naik 2,3% setelah jatuh 4% pada Rabu kemarin, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

"Kami mendapatkan sinyal lebih banyak dan lebih menunjukkan indikator momentum oversold untuk rata-rata 50 hari," kata analis teknikal di BGC Aurel, Alexandre Le Drogoff di Paris.

Saham Societe Generale naik 6% memantul setelah turun hingga 15% kemarin. aksasa perbankan Prancis, Societe Generale menolak rumor sedang kesulitan dan menyalahkan spekulasi Prancis berpotensi kehilangan rating AAA.

"Saya merasa terkejut hanya karena satu negara yang diturunkan tetapi orang lain harus mengikuti. Ini cara yang aneh untuk cara berpikir di situasi perekonomian seperti ini," kata Frederic Ouidea.

Sementara bursa saham Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 1,1% ke 19.552, indeks Nikkei turun 0,6% ke 8.980, indeks Shanghai naik 0,3% dan indeks ASX naik 0,1% ke 4.148.

Anggota Kongres AS Minta Investigasi Terhadap S&P

Washington - Keprihatinan atas penurunan peringkat AS yang memicu aksi jual di pasar saham seluruh dunia mendorong untuk investigasi dan penguatan upaya-upaya reformasi lembaga pemeringkat yang telah menjadi sasaran sejak skandal Enron pada tahun 2001.

Maxine Waters, perwakilan Partai Demokrat dari California telah meminta House Financial Services Committee untuk mengadakan sidang membahas implikasi dari penurunan peringkat AAA milik Amerika Serikat oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P).

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/8/2011), Waters juga melayangkan permintaan ke Securities and Exchange Commission atau Badan Pengawas Pasar Modal AS untuk melakukan penyelidikan terhadap S&P, guna mengetahui apakah unit dari McGraw Hill itu mengumumkan penurunan peringkat utang pemerintah AS kepada institusi keuangan tertentu sebelum diumumkan di depan publik.

Waters mengaku prihatin dengan berita tentang para eksekutif industri perbankan yang bertemu dengan S&P pada hari Kamis (4/8/2011) dan Jumat (5/8/2011) sebelum penurunan, terutama mengingat volume perdagangan yang besar dan aksi jual saham dalam jumlah besar selama hari jumat sebelum S&P secara resmi mengumumkan berita tersebut pada jumat malam.

Komite Perbankan Senat AS juga mengaku sedang mempelajari penurunan peringkat oleh S&P itu lebih lanjut. Sementara John Hunt, seorang profesor hukum dari University of California Davis, mencatat bahwa penurunan S&P mendorong kemarahan bahkan lebih dari peristiwa krisis tahun 2008.

"Ini jelas akan membesarkan debat tersebut. Ini akan menambahkan tekanan buat regulator untuk melakukan apa yang telah diperintahkan," tambah Hunt.

Skandal Enron beberapa tahun silam sebenarnya telah mendorong langkah untuk menghilangkan hambatan kompetisi di industri pemeringkatan, memungkinkan perusahaan lebih kecil untuk membuat kuntungan di tengah kondisi pasar yang didominasi oleh S&P, Moody's Corp dan Fitch Ratings.

Lembaga peringkat kredit telah dikritik karena krisis keuangan 2007-2009 dengan menetapkan peringkat tinggi kepada sekuritas yang terbukti lebih berisiko daripada yang diiklankan.

Senator Demokrat Al Franken, dari Minnesota mengatakan dirinya sudah ditelpon penjabat pemerintahan untuk mengangkat keprihatinan tentang penurunan S&P dan untuk menghidupkan upaya reformasinya. Franken, yang mengusulkan amandemen UU Reformasi Finansial itu mengatakan dirinya masih terus berkomitmen untuk masalah penciptaan aturan baru guna menentukan kontrak pemeringkatan kepada lembaga-lembaga, ketimbang membiarkan para debitor untuk memilih lembaga pemeringkat sendiri.

Berbagai perusahaan dan anggota parlemen minggu lalu menanggapi proposal yang berisi 517 halaman yang diluncurkan oleh SEC pada bulan Mei dan berisi peraturan-peraturan untuk meningkatkan kualitas lembaga dan implementasi hukum 'Dodd-Frank'.

Demokrat Carl Levin, chairman of the Senate’s Permanent Committee on Investigations, mendesak SEC untuk memperkuat lagi peraturan yang sudah diusulkan. Levin mengatakan peraturan tersebut penting untuk memastikan penilaian yang akurat dan kembalinya kepercayaan investor.

Sementara itu, S&P, Moody's and Fitch memberikan puluhan halaman yang berisi komentar-komentar rinci, mendesak SEC untuk mengubah dan mencabut beberapa hal kunci dalam proposal tersebut.

(qom/qom)

BEI Terus Pantau Perkembangan Saham Global

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan monitoring terhadap perkembangan bursa saham global dan menilai saham global yang bergejolak hanya berlangsung jangka pendek.

“Penurunan IHSG sebesar lima persen pun jadi perhatian kita. Kita melakukan diskusi dan membahas bersama di level mikro. Bila memang belum perlu disuspen maka kita tidak akan mesuspen IHSG,” tutur Direktur Utama BEI Ito Warsito, Kamis (11/8).

Ito menilai, kondisi bursa saham global yang bergejolak tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini dikarenakan kondisi bursa saham global bergejolak hanya dalam jangka pendek. Menurut Ito, kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang baik ditunjang dari laba bersih emiten naik 30% selama semester pertama 2011 akan mendukung IHSG.Otoritas bursa dan Bapepam-LK pun memiliki protokol yaitu berupa rangkaian tindakan yang akan dilakukan bila ada indikasi krisis.

Penurunan IHSG ini pun dapat dimanfaatkan oleh investor domestik untuk masuk ke bursa saham menggantikan investor asing. Menurut Ito, ketika IHSG mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut dari Jumat lalu membuat investor banyak masuk ke reksa dana. IHSG pun masih mencetak kenaikan baik di bursa saham regional.” Penurunan IHSG harus menjadi kesempatan investor domestik untuk menggantikan investor asing,” tegas Ito.

Seperti diketahui, indeks Dow Jones turun 4,62% pada penutupan perdagangan saham Rabu (10/8). Hal ini pun berimbas terhadap bursa saham Indonesia yang turun 0,10% atau 3.859 pada pukul 14.31 WIB. [cms]

Sepanjang 2011 NAB reksadana tumbuh 10,49%

Sepanjang 2011 NAB reksadana tumbuh 10,49%
JAKARTA. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana sejak Januari hingga 9 Agustus 2011 mengalami peningkatan sebesar 10,49% dari Rp 170,52 triliun menjadi Rp 188,41 triliun.

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida mengatakan, peningkatan tersebut didukung adanya peningkatan pada Reksadana yang melakukan penawaran umum dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT). Hingga 9 Agustus 2011, NAB reksadana umum meningkat sebesar 9,51% dari Rp 142,45 triliun menjadi Rp 155,99 triliun.

Sementara RDPT mengalami peningkatan 15,51% dari Rp 28,07 triliun menjadi Rp 32,42 triliun.

Dari segi jumlah, total reksadana yang memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK sebanyak 70 reksadana, sehingga secara keseluruhan terdapat 649 reksadana. Adapun hanya satu RDPT yang diterbitkan sepanjang 2011 ini, sehingga total RDPT menjadi 91.

Bapepam-LK kenakan sanksi denda pada BEI

Bapepam-LK kenakan sanksi denda pada BEI
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pihak yang menjadi target pengawasannya, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Otoritas bursa dikenakan sanksi denda karena terlambat menyerahkan laporan berkala.

Dalam laporan resmi Bapepam-LK, disebutkan wasit pasar modal itu juta telah menjatuhkan sanksi kepada ratusan emiten dan sejumlah perusahaan efek serta manajer investasi sepanjang 2011. Sanksi yang diberikan mulai dari sanksi denda hingga pencabutan izin usaha.

Ketua Bapepam-LK Nurhaida mengatakan, ada 302 pihak yang dikenakan sanksi denda, total nilai denda mencapai Rp 8,16 miliar. Sanksi itu dikenakan terhadap 200 emiten yang nilainya sebesar Rp 6,96 miliar, 17 perusahaan Manajer Investasi (MI) senilai Rp 347,2 juta dan 42 perusahaan efek dengan total nilai denda sebesar Rp 663,7 juta.

"Selain itu juga ada perusahaan akuntan publik, penilai, Biro Administrasi Efek, bahkan BEI," ujarnya, Rabu (10/8).

Bapepam-LK menjatuhkan sanksi denda kepada 19 perusahaan publik dengan nilai Rp 93,3 juta, 19 perusahaan penilai efek senilai Rp 74,4 juta, dan tiga Brio Administrasi Efek senilai Rp 20,3 juta. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun dikenakan sanksi walaupun nilainya hanya Rp 500.000.

Kepala Biro Hukum dan Perundang-Undangan Bapepam-LK Robinson Simbolon mengatakan, sanksi kepada BEI dijatuhkan karena otoritas bursa itu melakukan pelanggaran administratif.

"Mereka telat menyerahkan laporan berkala," katanya.

Selain sanksi denda, regulator juga mengenakan sanksi berupa pencabutan kepada delapan perusahaan efek sebagai perantara pedagang efek dan satu perusahaan efek sebagai penjamin emisi efek.

Sementara itu ada 14 emiten yang diganjar peringatan tertulis, tiga manajer investasi dan satu akuntan, bank kustodian, dan wakil manajer investasi (WMI).

Bapepam-LK juga membekukan tiga izin perusahaan akuntan publik, satu WMI dan satu wakil penjamin efek.

Adapun kepada lembaga keuangan, Bapepam-LK menjatuhkan sanksi denda kepada 50 perusahaan yang terdiri dari perasuransian, perusahaan penunjang usaha asuransi dan perusahaan dana pensiun. Total nilai denda sebesar Rp 3,468 miliar.

Gedung Terbakar, Operasional ADMF Tetap Normal

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menyatakan operasionalnya tidak terganggu dengan terjadinya kebakaran yang terjadi di kantor pusat yang disewa perseroan di daerah Menteng Jakpus.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Kamis (11/8). Kebakaran tersebut terjadi pada Selasa (9/8). Namun kondisi dan proyeksi keuangan serta kelangsungan usaha perseroan tetap jalan normal.

Kebakaran tersebut terjadi pada Selasa sore dengan asap tebal muncul karena yang terbakar adalah panel-panel utama kabel listrik dari lantai lima hingga delapan. Akibatnya sebanyak 9 orang terjebak asap tebal dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Bursa Eropa Diprediksi Mencoba Rebound

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diprediksi akan menguat pada perdagangan Kamis (11/8). Indeks diperkirakan akan mengalami teknikal rebound dengan pelemahan cukup dalam.

Indeks DAX diprediksi akan naik 102 poin, indeks FTSE akan naik 76 poin dan indeks CAC akan naik 47 poin. Pada perdagangan kemarin investor mengalami kekhawatiran terhadap kesehatan sistem perbankan Eropa. Wall Street melemah dengan indeks Dow ditutup turun 519 poin, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Saham Societe Generale mengalami penurunan terbesar dengan rumor penurunan peringkat utang pemerintah Prancis sehingga berdampak pada bisnis perbankan. Raksasa perbankan Prancis ini pun telah meminta pemerintah untuk melakukan investigasi rumor tersebut.

Pada perdagangan Rabu di AS, harga emas mencapai rekor baru di US$1.800 per ons. Tetapi investor tidak semuanya meninggalkan aset berisiko dengan kenaikan dolar Australia dan sebagian mengangkat bursa Asia.

Bursa saham Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 1,1% ke 19.552, indeks Nikkei turun 0,6% ke 8.980, indeks Shanghai naik 0,3% dan indeks ASX naik 0,1% ke 4.148.

Sementara Wall Street pada penutupan perdagangan saham Rabu (10/8) membuat S&P 500 turun 4% dipengaruhi krisis utang Eropa dan mempengaruhi bank di Perancis dan merembet ke sektor keuangan Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones turun 519,83 poin atau 4,62% ke level 10.719,94. Indeks S&P 500 turun 51,77 poin atau 4,42% ke level 1.120,76. Indeks Nasdaq turun 101,47 poin atau 4,09% ke level 2.381,05.

Dow Jones Rontok, IHSG Latah

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Dow Jones menjadi fokus perhatian dunia saat ini. IHSG pun ‘latah’ mengikuti pergerakannya. Padahal, fundamental ekonomi RI sangat positif bahkan berpeluang meraih investment grade awal 2012.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, baik penguatan maupun pelemahan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sangat tergantung pada laju bursa Dow Jones. Sebab, menurutnya, Dow Jones saat ini sedang menjadi perhatian dunia.

Karena itu, imbuhnya, volatilitas indeks masih tinggi sehingga menuntut kehati-hatian dari para trader. “Untuk Kamis (11/8) ini, support IHSG ^JKSE berada di level 3.815 dan 3.945 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (11/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 31,75 poin (0,82%) ke level 3.831,829. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang melemah 5,62 poin (0,82%) ke angka 679,623.

Irwan menambahkan, data-data makro ekonomi Indonesia cenderung kuat. Yang menjadi masalah di bursa saham Indonesia adalah kelatahan pergerakan indeks. Jika Dow turun, IHSG pun tetap turun. Padahal, kondisi makro Indonesia kuat. “Bahkan, hingga akhir tahun, target sementara indeks di level 4.200-4.400. Sebab, Indonesia ada kemungkinan mencapaiinvestment grade yang rumor-nya awal 2012,” ungkap Irwan.

Tapi, Irwan menjelaskan, untuk saat ini, confirm bullish IHSG masih belum jelas. Setelah AS di-downgrade, pasar masih harus melihat apakah sudah bisa menerima kondisi AS saat ini atau apakah kondisi down trend-nya juga meningkat? “Semua itu menjadi sentimen negatif sebenarnya,” tuturnya.

Lalu, dengan komitmen The Fed untuk melonggarkan moneternya hingga pertengahan 2013, suku bunga AS akan terus murah. Tapi, ini juga belum sepenuhnya menyelesaikan masalah. “Yang ditunggu pasar adalah bagaimana langkah policy kongkrit The Fed untuk mengatasi masalah finansial AS.

Menurutnya, pasar menanti apakah The Fed akan kembali membeli surat utang pemerintah AS seperti Quantitative Easing (QE) tahap dua senilai US$600 miliar yang berakhir Juni 2011. “Atau, apakah akan ada metode baru yang bisa memulihkan pasar. Itulah yang masih ditunggu,” tuturnya. Tapi, hingga saat ini, data-data makro ekonomi AS belum menunjukkan sudah resesi. AS baru mengarah ke resesi.

Yang jelas, IHSG kemarin hanya mengalami technical rebound sementara. Jadi, setelah mengalami penurunan yang terlalu cepat dan ada perubahan di mana penurunan bursa AS tertahan, IHSG otomatis mengikutinya. “Kenaikan IHSG kemarin pun mengikuti kenaikan bursa Dow Jones sebesar 3,98% ke level 11.239,80,” paparnya.

Di sisi lain, secara teknikal, indeks juga sudah oversold karena penurunan yang terlampau tajam sehingga perlu technical rebound. “Apalagi, level buttom IHSG sudah dicapai sehingga indeks mengetes ke atas. Level buttom IHSG di level 3.590,” ucapnya.

Untuk mengkonfirmasi bullish, menurutnya, indeks harus mengetes level 4.000 sebagai level psikologis, apakah mampu dilewati dan bertahan di atas itu atau tidak. Ini menjadi level psikologis penentuan. ”Tapi, jika dilihat dari posisi Maret 2009, IHSG masih bullish sejak indeks mulai rally setelah krisis 2008,” ungkapnya.

Memang, lanjut Irwan, indeks sempat mendekati level support-nya, 3.600, tapi, pada Rabu (10/8) indeks menguat signfikan 128,46 poin (3,44%) ke level 3.863,576. Seharusnya, indeks melanjutkan penguatan Kamis (11/8) ini. “Tapi, karena Dow Jones rontok 519,83 poin (4,62%) ke level 10.719,9, IHSG hari ini lebih berpeluang koreksi,” ucapnya.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan positif saham-saham bluechips di sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Lalu, PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang penurunannya terbatas saat IHSG rontok, tapi kenaikannya justru sudah mendekati area tertingginya dalam sejarah. “Saham ini terdongkrak karena rumor laporan keuangan yang bakal mencatatkan laba hingga 100% akhir Agustus ini,” ujarnya. “Momentum ini bisa dimanfaatkan.”

Dia juga merekomendasikan saham PT AKR Corporindo (AKRA) seiring rencana dividen sebesar Rp200 per saham pada 22 Agustus. Ini jadi sentimen positif bagi trader. Lalu, secara grafik, saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) juga menarik. “Saham ini, berpeluang menutup gap-nya. Begitu juga dengan saham-saham lain yang memiliki gap down dan likuid,” imbuhnya.

Menurutnya, saham-saham semacam ini cukup baik jadi sasaran untuk trading. Sebab, banyak saham yang mengalami gap down saat market anjlok. “Saya rekomendasikan trading-hold dan jual dalam 1-3 hari saham-saham tersebut,” tutur Irwan. [mdr]

ANTM, AMFG dan MEDC bergerak sangat agresif

ANTM, AMFG dan MEDC bergerak sangat agresif
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali tutup di zona merah pada perdagangan sesi I. Ada beberapa saham yang mengalami pergerakan yang tidak biasa.

Beberapa saham yang bergerak di luar kewajaran adalah saham milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 1,6% menjadi Rp 1.900 per saham. Pada semester I 2011, laba produsen nikel terbesar di Indonesia ini naik 32% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 996,7 miliar atau setara dengan US$ 116 juta.

Kedua adalah saham milik PT Asahimas Flat Glass (AMFG) yang turun hingga 1,8% menjadi Rp 8.050 per saham. Ini merupakan penutupan terendah sejak 6 Juli. Sebelumnya, PT Kim Eng Securities menyatakan, pada kuartal kedua penjualan produsen kaca tersebut turun 6% dari kuartal sebelumnya. Wakil Presiden Direktur Tjahjana Setiadhi tak memberikan komentar apapun atas berita ini.

Ketiga adalah saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang naik hingga 2,1%. Saham perusahaan minyak swasta terbesar di Indonesia tersebut berada di level Rp 2.450 pada penutupan sesi I. Saham bergerak dengan katalis minyak mentah berjangka melonjak hingga 4,5% menjadi US$ 82,89 per barel di New York. Ini merupakan kenaikan tertajam dalam tiga bulan terakhir.

BEI Optimistis Capai 2,3 Juta Investor di 2012

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis target investor sekitar 2,3 juta atau 1% dari penduduk Indonesia dapat tercapai pada akhir 2012.

Menurut Direktur Utama BEI Ito Warsito, saat ini pertumbuhan investor tidak bisa dikatakan stagnan. Hal ini dikarenakan jumlah investor bertumbuh 200.000 atau lebih dari 100% dari dua tahun lalu. Di mana, akhir Juni 2009 tercatat ada 335 ribu investor saham yang terdaftar di KSEI dan setelah dihapus yang tidak aktif menjadi 160.000.

Sedangkan jumlah investor pasar modal ada sebanyak 1,1 juta investor termasuk reksa dana, obligasi, dan investor yang tidak memperdagangkan sahamnya. “Ada 200.000 yang pegang script tapi tidak memperdagangkan sahamnya,” ujar Ito.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam mengejar targetnya itu, pihaknya akan terus menggenjot sosialisasi dan edukasi pasar modal. Salah satu strateginya yakni dengan merevitalisasi trading floor. “Revitalisasi trading floor itu untuk wahana edukasi. Jumlah kunjungan di tahun ini 3.000 orang dan kalau ini bagus akan dibuka untuk publik,” tambah Ito.

Seperti diketahui, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) total jumlah sub rekening efek sebanyak 346.864 pada akhir Juli 2011 dengan jumlah kepemilikan Single I'd sebanyak 262.212. Dari jumlah tersebut, yang telah memiliki kartu AKSes sebanyak 93.301. Bila dibandingkan dengan data per akhir Juli 2010, jumlah sub rekening efek sebanyak 298.322 dengan jumlah investor yang telah memiliki kartu AKSes 23.860.

Total aset yang tercatat di C-Best mencapai Rp2.401,39 triliun per 29 Juli 2011 atau meningkat 52,31% dibanding 30 Juli 2010 sebesar Rp1.576,73 triliun. Total aset saham yang tercatat di C-Best hingga 29 Juli 2011 masih didominasi oleh investor asing di mana secara nilai mengalami peningkatan sebesar 42,55% dari Rp966,23 triliun pada 30 Juli 2010 menjadi Rp1.377,35 triliun pada 29 Juli 2011. Tapi secara persentase turun dari 67% pada 30 Juli 2010 menjadi 62% pada 29 Juli 2011. Kepemilikan saham oleh investor lokal naik 79,10% dari Rp472,23 triliun pada 30 Juli 2010 menjadi Rp845,76 triliun pada 29 Juli 2011. [cms]

Penutupan sesi I, IHSG kembali tergiring ke zona merah

JAKARTA. Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah. IHSG amblas hingga 31,74 poin atau 0,82% ke 3.831,82.

Delapan sektor memerah dipimpin oleh sektor keuangan yang jatuh hingga 9,91 poin atau 1,93%. Hanya dua sektor yang berhasil bertahan di zona hijau yaitu infrastruktur dan perdagangan.

Saham lapis bawah berhasil menduduki top gainers. Di antaranya adalah PT Alam Karya Unggul Tbk yang naik hingga 27,59% ke Rp 185 per saham. Posisi kedua ditempati oleh Plaza Indonesia Realty Tbk yang naik 22,99% ke Rp 2.300 dan posisi ketiga adalah PT Eratex Djaja Tbk yang naik 22,22% ke Rp 275 per saham.

Sedangkan pada jajaran top losers ada PT Asuransi Ramayanan Tbk yang amblas hingga 17,04% ke Rp 1.120, lalu Supreme Cable Manufacture Tbk yang minus 11,11% ke Rp 2.000 dan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk yang minus 11,11% juga ke Rp 200 per saham.

Bisnis SingTel di Q2-2011 Lesu

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Singapore Telecommunications Ltd mencatatkan penurunan laba bersih kuartal 2-2011 akibat kerugian bisnis telekomunikasi Afrika, yang merupakan salah satu afiliasinya.

Mengutip Reuters, SingTel mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis (11/8) bahwa keuntungan kuartal untuk periode April sampai Juni turun menjadi 916 juta dolar Singapura (US$755 juta) dari SG $ 943 juta tahun sebelumnya. Laba usaha naik 7,4 persen menjadi $ 4,6 miliar SG dari SG $ 4,3 miliar tahun sebelumnya.

SingTel mengatakan unit bisnis di India, Bharti Airtel kontribusi pendapatannya juga turun 27% karena kerugian di Zain Telecom di Afrika Selatan yang diakuisisi Bharti tahun lalu. Laba dari unit bisnis Singtel di Indonesia juga turun. Perusahaan mengatakan penguatan dolar Singapura juga ikut menurunkan profit di unit regional.

2 Sektor Rebound, IHSG Sesi 1 Ditutup Turun 0,82%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi 1 Kamis (11/8) ini, IHSG ditutup melemah 0,82% ke level 3.831,83.

Sektor infrastruktur dan perdagangan berhasil rebound masing-masing naik sebesar 1,05% dan 0,38%, sekaligus mengurangi tekanan IHSG siang ini. Pelemahan indeks siang ini masih terimbas sentimen negatif koreksi bursa global. Bursa AS dan Eropa kembali terkoreksi signifikan memfaktorkan naiknya yield spread obligasi Perancis seiring ekspektasi krisis utang Eropa berpotensi menular ke perekonomian Perancis yang memiliki rating utang AAA. Koreksi signifikan terjadi pada saham-saham sektor finansial yang dipicu oleh naiknya rate CDS untuk obligasi Yunani, Italia, Spanyol dan Perancis. Harga minyak dunia bergerak sideways semalam dan ditutup di level US$82,1/barel sementara harga metal dunia terkoreksi dengan Nikel -1,1% dan Timah -0,1%.

Bursa Asia pagi dibuka di teritori negatif meski tidak setajam koreksi di bursa AS dan Eropa semalam karena tertolong rilis data factory orders Jepang di bulan Juni yang naik 7,7% MoM. Harga minyak pagi tadi relatif flat di level US$82/barel. Siang ini, Shanghai sudah berhasil naik 0,43%, Seoul juga naik 0,93%, tapi Hang Seng masih turun 1,45%, KLSE turun 0,49%, Nikkei turun 0,69%, STI turun 1,52%.

Sebanyak 175 saham tercatat turun siang ini, sedang 60 saham yang naik, dan 62 saham stagnan. Indeks LQ45 sesi 1 ditutup turun 0,82% ke level 679,62, sedang JII turun 0,35% ke level 530,29. Asing terpantau masih menepi dari pasar hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp307,14 miliar.

Volume perdagangan siang sebanyak 2,63 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp2,73 triliun.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah CNTX turun 19,74%, ASII turun 1,10%, MYOR turun 3,31%, HMSP turun 1,56%, INTP turun 2,02%, dan GGRM turun 0,58%.

IHSG Koreksi, Beli Saham yang Sudah Murah

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Namun, investor bisa manfaatkan situasi untuk beli saham apapun yang sudah turun tajam.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan melemah terbatas. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support3.830 dan 3.870 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (11/8).

Pelemahan indeks hari inidipicu rontoknyabursa Dow Jones semalam sebesar 519,83 poin (4,62%) ke level 10.719,9.“Karena itu, hingga penutupan indeks domestik akan mendapat tekanan negatif,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Purwoko, hingga penutupan indeks akan melemah tipis. Apalagi, akan lebih baik lagi jika indeks bisa melaju ke atas 3.850. “Sebab, kepanikan pasar domestik sudah terjadi sejak bursa Dow Jones rontok di atas 500 poin dua hari lalu,” paparnya.

Tapi, dalam situasi market yang volatile saat ini,Purwoko tidak menampik kemungkinan level support 3.830, kembali ditembus ke bawah. “Namun, karena kepanikan sudah terdiskon, seharusnya sekarang berkurang meski Dow Jones rontok di atas 500 poin semalam,” ucap Purwoko.

Kerontokkan bursa Dow Jones, lanjutnya, dipicu oleh sentiment negatif dari eksternal yakni kekhawatiran pasar atas penyebaran krisis utang Uni Eropa.Yang jadi fokus perhatian pasar saat ini adalah Perancis.

Menurutnya, pasar khawatir terhadap permasalahan yang mungkin membebani perbankan Perancis sebagai pemegang kepemilikan surat utang zona Euro dalam jumlah besar. “Sementara itu, dari internal tidak ada hal-hal yang berpengaruh negatif pada pergerakan bursa saham,” tandasnya.

Dalam situasi ini, menurutnya, belum saatnya investor masuk ke bursa. Lebih baik wait and see saja. Tapi, bagi saham-saham yang sudah mengalami penurunan yang sangat dalam bisa buy on weakness. Secara umum, banyak saham yang sudah mendekati level support-nya. “Saham apa saja yang sudah turun tajam, bisa buy back di level bawah,” imbuh Purwoko. [ast]

IHSG Melemah 42 Poin Akibat Profit Taking Saham Bank

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah poin akibat aksi ambil untung di saham-saham bank bluechip. Sentimen krisis utang Eropa membuat kembali membuat investor khawatir.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 42,634 poin (1,10%) ke level 3.820,942 terseret arus negatif bursa global dan regional. Rumor pemangkasan peringkat bank-bank Perancis membuat kekhawatiran investor meninggi.

Pergerakan indeks cukup fluktuatif hari ini, di awal perdagangan sempat jatuh hingga posisi terdalamnya di 3.803,252. Tak lama kemudian indeks langsung berusaha balik ke zona hijau namun gagal.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (11/8/2011), IHSG melemah 31,747 poin (0,83%) ke level 3.831,829. Sementara Indeks LQ 45 turun 5,624 poin (0,83%) ke level 679,623.

Saham-saham bank bluechip menjadi bulan-bulanan investor, indeks sektor finansial pun terpuruk hingga hampir dua persen. Hampir seluruh indeks sektoral di pasar modal terkena koreksi.

Indeks sektor infrastruktur dan perdagangan menjadi sektor yang bisa menguat dengan poin yang cukup signifikan. Sayangnya, dua sektor saja tak cukup membawa IHSG keluar dari teritori negatif.

Investor asing kembali melepas saham, nilainya hingga siang ini sudah cukup besar. Beberapa investor lokal ada yang melakukan aksi beli selektif.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 67.330 kali pada volume 3.153 miliar lembar saham senilai Rp 3,054 triliun. Sebanyak 57 saham naik, sisanya 175 saham turun, dan 61 saham stagnan.

Bursa saham China sudah mampu balik arah ke zona hijau dengan penguatan tipis. Bursa-bursa regional lainnya masih melemah terkena sentimen negatif krisis utang Eropa yang berpotensi menyebar.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 10,94 poin (0,43%) ke level 2.560,12.
  • Indeks Hang Seng ambruk 286,97 poin (1,45%) ke level 19.496,70.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 101,41 poin (1,12%) ke level 8.937,33.
  • Indeks Straits Times terpangkas 45,03 poin (1,60%) ke level 2.776,06.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 430 ke Rp 2.300, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 350 ke Rp 2.350, Telkom (TLKM) naik Rp 250 ke Rp 7.350, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 250 ke Rp 21.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 1.550 ke Rp 6.300, Astra Internasional (ASII) turun Rp 750 ke Rp 67.050, Mayora (MYOR) turun Rp 500 ke Rp 14.600, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 31.000.

(ang/qom)

Cadangan Devisa RI Turun US$ 500 Juta dalam 5 Hari

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat dalam 5 hari terjadi penurunan cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 500 juta. Bank sentral mencatat cadangan devisa Indonesia pada 5 Agustus 2011 sempat tembus ke level US$ 123,2 miliar namun turun pada 10 Agustus 2011 menjadi US$ 122,7 miliar akibat terjadinya gejolak pasar finansial global.

Tidak hanya cadangan devisa, kepemilikan asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami penurunan.

Demikian diungkapkan oleh Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (11/8/2011).

"Kepemilikan asing di SBI maupun SBN menurun dalam 5 hari terakhir. SBI asing 5 Agustus 2011 tercatat Rp 60,5 triliun menjadi Rp 60,1 triliun per 10 Agustus 2011," kata Hartadi.

"SBN juga mengalami penurunan dari Rp 249,6 triliun menjadi Rp 243,2 triliun dan cadangan devisa Indonesia dari US$ 123,2 miliar menjadi US$ 122,7 miliar," imbuh Deputi bidang Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI ini.

Dijelaskan Hartadi penurunan kepemilikan asing dan cadangan devisa di instrumen moneter Indonesia ditegaskan masih dalam batas normal. Sehingga, sambungnya tidak membuat fluktuasi nilai tukar rupiah yang tajam.

"Hal ini menunjukkan resiliensi perekonomian kita yang baik di tengah-tengah uncertainty situasi global yang meningkat dan kepercayaan investor yang menurun," jelas Hartadi.

(dru/dnl)

Orang Terkaya di Dunia Rugi Rp 56 Triliun Selama Sepekan

Jakarta - Carlos Slim Helu, salah orang terkaya di dunia menderita kerugian hingga US$ 6,7 miliar atau sekitar Rp 56 triliun dalam sepekan akibat kekisruhan yang terjadi di pasar saham menyusul penurunan peringkat Amerika Serikat.

Menurut data yang terkumpul oleh Bloomberg dan dikutip dari Sydney Morning Herald, Kamis (11/8/2011) nilai portofolio saham milik Slim turun hingga 9,5% sejak 29 Juli bila diukur dengan dolar, sehingga nilainya mencapai US$ 64,4 miliar pada akhir minggu. Jika dihitung dalam peso, nilai portofolio Slim turun hingga 7,3%. Selama periode tersebut, indeks Standard & Poor’s 500 jatuh 7.2%.

Slim, 71, dia terkena pukulan karena index bursa saham Meksiko IPC turun 6,4% dan peso melemah 2,3% terhadap dolar akibat kekhawatiran perekonomian AS yang lesu akan menurunkan permintaan atas aset di negara tetangga selatan AS itu.

Pencabutan 3 perusahaan Slim dari IPC telah memburuk masalah untuk miliarder itu. Leon Cabrera, pialang di Mexico City dari Vanguardia Casa de Bolsa, mengatakan, Slim 'terluka' akibat penghapusan perusahaannya dari IPC.

Forbes menempatkan Slim dalam daftar orang terkaya di dunia selama dua tahun berturut-turut sampai tahun ini. Pada bulan Maret, majalah tersebut menaksir kekayaan Slim sekitar US$ 74 miliar, atau meningkat US$ 20,5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya berkat kekuatan pasar saham Meksiko, peso yang kuat, dan pertambangan sukses dan pemisahal divisi real estate dari konglomerat Grupo Carso.

Slim bersama miliyarder Bill Gates dan Warren Buffet telah bernasib sedikit lebih baik selama gejolak pasar baru-baru ini. Saham Microsoft milik Gate telah jatuh 6.3% minggu lalu, sementara Berkshire Hathaway milik Buffet telah jatuh 3.9%.

Wall Street mengalami minggu terburuk sejak September 2008 minggu lalu, dan Reuters melaporkan pasar saham global telah hilang hingga US$ 2,5 triliun akibat kekisruhan tersebut.

(qom/qom)