Sabtu, 13 Agustus 2011

Tony Wenas Mundur Sebagai Presdir INCO

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Tony Wenas mengajukan pengunduran diri sebagai Presiden Direktur PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO).

Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan INCO Ratih Amri dalam keterbukaannya kepada BEI seperti dikutip INILAH.COM, Sabtu (13/8). Dijelaskan, Tony Wenas mundur karena alasan pribadi dan keluarga. Keputusan Tony Wenas ini telah disampaikan kepada karyawan Perseroan.

Untuk memastikan kelancaran peralihan jabatan, sudah ada calon pengganti yang akan diusulkan pemegang saham Perseroan untuk diangkat pada RUPSLB yang rencananya akan diselenggarakan September 2011. Tony Wenas akan tetap membantu Perseroan setelah pengunduran dirinya.

Rasio emas mencapai level tertinggi 23 tahun terhadap indeks S&P

Rasio emas mencapai level tertinggi 23 tahun terhadap indeks S&P
JAKARTA. Di akhir pekan, harga emas akhirnya kembali turun. Logam mulia ini tercatat melemah 1,5% ke US$ 1.745,99 per troi ounce. Naiknya minat investor pada aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan obligasi membuat pasar melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

Namun demikian, dalam sepekan terakhir emas masih mencatat penguatan tajam hingga 5% yang merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak awal November 2008 silam. Dalam dua pekan, emas mencatat penguatan hingga 13%.

Analis memprediksi ketidakpastian ekonomi global masih akan mempertahankan sinyal bullish emas ke depan. Tapi pada sisi lain hal tersebut juga menyimpan potensi adanya koreksi tajam secara temporer.

Tapi laju penguatan emas akan tertahan karenga CME Group Inc yang menaikkan margin perdagangan berjangka emas menjadi US$ 5.500 dari US$ 4.500.

Memuncaknya kekhawatiran potensi resesi yang bakal melanda Amerika Serikat dan krisis utang dalam beberapa pekan terakhir telah menjadikan rasio emas terhadap S&P 500 mencapai level 1,6% atau naik 50% dari pekan sebelumnya. Ini merupakan level tertinggi selama 23 tahun terakhir. Rasio tersebut dikalkulasikan berdasar pembagian antara harga emas per ounce dengan indeks S&P.

Yes! Kepanikan Mereda, Wall Street Bisa Menguat

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Jumat (12/8). Meskipun selama sepekan indeks bergerak liar dengan rata-rata turun kuang dari 2%.

Indeks Dow Jones naik 1,1% menjadi 11,269 dan indeks Nasdaq naik 0,6% ke 2.507 serta indeks S&P turun 0,5% ke 1.178. Indeks blue chip telah bergerak volatile selama 7 hari terakhir yang mirip saat Lehman bangkrut pada tahun 2008.

"Volatile jelas mulai tenang selama beberapa minggu. Kami sudah melewati banyak ketidakpastian tetapi masih ada situasi yang terjadi di Eropa mengancam kestabilan sekarang," kata direktur riset di Charles Schwab, Brand Sorensen yang dikutip dari yahoofinance.com.

Bursa saham Eropa ditutup naik didukung sektor perbankan menyusul larangan short selling pada saham keuangan di Prancis, Italia, Spanyol dan Belgia.

Namun di Wall Street, sektor perbankan turun dipimpin saham JPMorgan 2,1%, Bank of America turun 0,8%, namun saham Hwwlett-Packard naik 4,09%.

Wall Street kembali menguat pada penutupan akhir pekan

Wall Street kembali menguat pada penutupan akhir pekan
JAKARTA. Wall Street akhirnya bisa bertahan di teritori positif akhir pekan ini. Artinya, sudah dua hari ini bursa saham Amerika Serikat (AS) ini menguat. Rangkaian penguatan ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak Juli silam.

Indeks Dow Jones industrial average (DJIA) melejit 125,71 poin atau 1,13%, ke level 11.269,02. Indeks Standard & Poor's 500 (SPX) bertambah 6,17 poin atau 0,53% ke level 1.178,81. Kemudian bursa teknologi AS yaitu Nasdaq Composite Index (IXIC) menguat 15,30 poin atau 0,61% ke level 2.507,98.

Peningkatan ini seiring kekhawatiran investor pada kondisi pasar Eropa. Di Amerika, investor mulai mengumpulkan keberanian menempatkan dananya ke aset berisiko tinggi. Meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

Katalis lain dan paling utama penggerak indeks adalah pada pekan lalu, secara tidak terduga, pengajuan klaim pengangguran warga AS mengalami penurunan ke level terendah dalam empat bulan terakhir.

Data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, pengajuan klaim pengangguran mengalami penurunan sebanyak 7.000 pada minggu yang berakhir 6 Agustus menjadi 395.000. Ini merupakan level terendah sejal awal April lalu. Sedangkan para ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya pengajuan klaim pengangguran yang mencapai 405.000.

DSSA Jual 30% Saham Golden Energy Mines

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menyepakati penjualan 30% saham PT Golden Energy Mines (GEMS) kepada perusahaan asal Singapura, GMR Infrastructure Investments Pte.Ltd.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (12/8). Pelaksanaan rencana transaksi tersebut bergantung kepada pemenuhan syarat-syarat atau kondisi sebagaimana yang diatur dalam perjanjian persyaratan jual beli atau Conditional Sale and Purchase Agrement/ CSPA yang telah ditandatangani pada 11 Agustus 2011 lalu.

namun perseroan harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Untuk penutupan rencana transaksi itu, GMR Singapura akan memiliki 30% dari seluruh saham yang dikeluarkan dalam GEMS.

Transaksi ini merupakan langkah penting perseroan dalam membentuk aliansi stategis dengan GMR Singapura, dan aliansi ini diharapkan akan mendukung pertumbuhan dan ekspansi bisnis perseroan maupun anak usaha.