Rabu, 17 Agustus 2011

Nah Lho! Bursa Eropa Dibuka Negatif

Headline\
INILAH.COM, London - Kekhawatiran investor terhadap krisis utang Eropa membawa bursa saham Eropa melemah pada Rabu (18/8) pagi.

Indeks FTSE turun 1,1% ke 5.294, indeks DAX turun 1,8% ke 5.883 dan indeks CAC turun 1,2% ke 3.190. Pertemuan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy pada Selasa kemarin gagal menenangkan pasar, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

"Hasil pertemuan itu tidak menyakinkan karena tidak ada rencana penerbitan obligasi euro," kata trader di Kepler Capital Markets, Patrice Perois di Paris.

ara pemimpin Eropa menolak gagasan penerbitan obligasi euro dan mengklaim dana bailout Uni Eropa sudah cukup mengatasi krisis. Namun justru ini yang mengkhawatirkan investor.

Kekhawatiran terhadap utang zona Eropa telah mendorong perdagangan saham Asia bergerak terlalu hati-hati. Hal ini mengikuti jejak Wall Street yang melemah dan euro juga turun 0,2% setelah tertekan dengan data PGB Jerman yang turun.

Perhatian saat ini tertuju ke Swiss yang akan membahas penguatan franc. Pasar memperkirakan akan dilakukan intervensi untuk mengurangi penguatan franc yang saat ini dinilai sebagai salah satu save haven dibandingkan dolar.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng naik 0,2% ke 20.256, indeks Nikkei turun 0,5% ke 9.057, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.601 dan indeks ASX naik 1,35 ke 4.303.

Luncurkan layanan online trading, Mandiri Sekuritas tawarkan komisi kompetitif

Luncurkan layanan online trading, Mandiri Sekuritas tawarkan komisi kompetitif
JAKARTA. PT Mandiri Sekuritas akhirnya meluncurkan sistem transaksi online alias online trading guna menggaet lebih banyak nasabah. Sistem perdagangan secarara online tersebut sudah bisa digunakan sejak awal Agustus 2011.

Director Head of Equity Retail Online Trading Mandiri Sekuritas Ridwan Pranata mengatakan, untuk fasilitas terbarunya itu, nasabah dikenakan biaya komisi (fee) sebesar 0,18% untuk pembelian, dan 0,28% untuk penjualan. "Besarannya sama dengan fee transaksi melalui website," ujarnya, Senin (15/8).

Anak usaha Mandiri Sekuritas itu sebelumnya sudah memiliki layanan transaksi via situs yang bisa diakses oleh nasabah. Bedanya, pada sistem online trading ini nasabah harus mengunduh aplikasi sistem online trading terlebih dahulu. Kalau melalui website, pengunduhan tidak perlu dilakukan tetapi cukup masuk ke situs mandiri sekuritas.

Pada sistem transaksi online ini, nasabah akan disuguhkan data mengenai kondisi pasar lengkap, baik secara real time maupun historis. Selain itu, pada sistem online trading itu, nasabah bisa melakukan beli atau jual secara otomatis sesuai dengan keinginan nasabah. Misal, nasabah ingin membeli atau menjual saham A di harga tertentu, maka ketika saham A berada di level itu secara otomatis sistem akan melakukan pembelian atau penjualan.

Dengan diluncurkan online trading ini, Ridwan opitmistis nasabah online, termasuk nasabah pengguna website, bisa meningkat mencapai 6.000 hingga 7.000 nasabah, dengan volume transaksi sekitar Rp 20 miliar - Rp 30 miliar per hari. Saat ini nasabah online Mandiri Sekuritas baru 2.500 nasabah dengan volume transaksi Rp 10 miliar per hari.

Terkait dengan adanya isu perang tarif yang terjadi saat ini, Ridwan mengaku tidak khawatir. "Kami tidak akan ikut-ikutan, kami mau memberikan yang kompetitif saja," imbuhnya.

Saat ini, perusahaan sekuritas memang tengah gencar menyajikan layanan trading secara online untuk memudahkan para nasabahnya bertransaksi. Mereka pun tidak segan merogoh kocek untuk membangun sistem yang dinilai bisa menjaring nasabah dan meningkatkan nilai transaksi. Bahkan, Mandiri Sekuritas bekerjasama dengan sekuritas asal Korea Selatan yaitu Daishin Securities untuk membangun sistem yang nilai investasinya sebesar Rp 25 miliar itu.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga kini, total anggota bursa (AB) yang telah memiliki sistem online trading ada 60 AB. Adapun sebanyak 17 AB masih dalam proses persiapan.

Virus "Sarkozy-Merkel" akan Picu Bursa Eropa Turun

Headline
INILAH.COM, London - Kegagalan hasil pertemuan Sarkozy dengan Merkel menenangkan pasar juga diperkirakan akan menyebabkan bursa Eropa melemah pada perdagangan Rabu (17/8).

Indeks FTSE diperkirakan akan melemah 0,13% ke 5.357, indeks DAC akan turun 0,9% dan indeks CAC diprediksi akan turun 0,2% ke 3.230, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Para pemimpin Eropa menolak gagasan penerbitan obligasi euro dan mengklaim dana bailout Uni Eropa sudah cukup mengatasi krisis. Namun justru ini yang mengkhawatirkan investor.

Kekhawatiran terhadap utang zona Eropa telah mendorong perdagangan saham Asia bergerak terlalu hati-hati. Hal ini mengikuti jejak Wall Street yang melemah dan euro juga turun 0,2% setelah tertekan dengan data PGB Jerman yang turun.

Perhatian saat ini tertuju ke Swiss yang akan membahas penguatan franc. Pasar memperkirakan akan dilakukan intervensi untuk mengurangi penguatan franc yang saat ini dinilai sebagai salah satu save haven dibandingkan dolar.

Bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/8). Pasar kecewa terhadap komentar Sarkozy dan Merkel. Indeks Dow Jones turun 0,6% ke 11.405, indeks Nasdaq turun 1,2% ke 2.523 dan indeks S&P turun 0,9% ke 1.192.

Bursa Shanghai Melemah, Hang Seng Melenggang

Headline
INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Shanghai bergerak datar pada tengah hari pada perdagangan Rabu (17/8). Investor tetap berhati-hati pada masih banyak ketidakpastian tentang prospek inflasi domestik China.

Shanghai Composite Index turun 0,04% pada 2.607,25 dan diperkirakan akan tetap berada di sekitar level kunci 2.600. Prospek inflasi China tetap tidak menentu seiring tekanan inflasi impor tetap tinggi. Sebab arus modal masuk ke pasar negara berkembang.

"Apa yang menimbulkan ketidakpastian Liu mengatakan menyangkut pandangan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya pada bulan Juli. Juga, kekhawatiran terus berlangsungnya kecemasan kesehatan fiskal AS dan pasar Eropa tetap menjadi overhang besar," kata Zhou Xu, seorang analis dari Nanjing Securities.

Di antara saham yang paling aktif diperdagangkan, Shanghai Pudong Development Bank turun 0,1%, Industrial Bank turun 0,5%. Sedangkan Shenzhen Composite Index turun 0,1% pada 1166,22.

Sedangkan indeks Hang Seng naik 0,9% di 20.402,95 setelah mendapatkan beberapa dorongan dari serangkaian kebijakan yang diumumkan oleh kunjungan delegasi Beijing. Mereka dipimpin Wakil Perdana Menteri Li Keqiang yang bertujuan mendukung ekonomi Hong Kong.

Semester I, SIPD gunakan capex Rp 150 miliar untuk ekspansi

Semester I, SIPD gunakan capex Rp 150 miliar untuk ekspansi
JAKARTA. Sepanjang paruh pertama 2011, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) sudah menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar untuk ekspansi. Dana capex itu digunakan untuk membiayai proyek kandang ayam induk (breeding farm) dan penetasan telur (hatchery) di Kabupaten Lebak, Banten, juga pembangunan rumah potong ayam (RPA) di Mojokerto, Jawa Timur, serta penambahan gerai Belmart.

Sekretaris Perusahaan SIPD Elies Lestari mengungkapkan, pembangunan kandang di Lebak masih berlangsung dan diperkirakan baru akan selesai pada 2012 nanti. Kandang ini bakal memiliki kapasitas produksi anak ayam alias day old chick (DOC) sebanyak 40 juta ekor per tahun. Total belanja modal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini mencapai Rp 400 miliar. Kebutuhan capex ini sekitar 70% dipenuhi dari pinjaman perbankan sedangkan sisanya dari kas internal Perseroan.

Sementara, pembangunan RPA Mojokerto sudah selesai dilakukan dan siap beroperasi mulai September mendatang. Proyek RPA berkapasitas pemotongan ayam sebanyak 2.000 ekor per jam itu memakan capex sebesar Rp 65 miliar. Komposisi pembiayaan proyek ini juga sama dengan proyek kandang, yaitu 70% dari pinjaman, sedangkan sisanya bersumber dari kas internal.

Pada semester I 2011, SIPD juga sudah membangun dua gerai Belmart di kawasan Tebet dan Cipete, Jakarta. Capex yang dibutuhkan untuk membangun satu gerai berkisar Rp 800 juta hinggga Rp 1 miliar. Elies bilang, investasi yang cukup besar ini sebagian besar tersedot untuk pembelian genset listrik. Maklum saja, produk-produk SIPD semuanya harus tetap segar sehingga harus selalu didinginkan.

Pada paruh kedua 2011, SIPD bakal kembali menambah gerai Belmart. Rencananya, pembangunan gerai tidak hanya dilakukan di Jakarta tapi juga akan melebar ke Surabaya. Hal ini beriringan dengan selesainya pembangunan RPA di Mojokerto. "Mulai September, kita bisa pasok ayam segar ke Surabaya dan sekitarnya," kata Elies di Jakarta, Selasa (16/8).

Sayangnya, Elies belum bisa membeberkan jumlah gerai yang bakal dibangun di semester II tahun ini. Namun, pembangunan gerai di Surabaya kemungkinan besar akan dilakukan akhir tahun ini.

Menurut Elies, perseroan juga bakal terus mencari pinjaman baru guna membiayai penyelesaian proyek kandang di Lebak dan penambahan gerai Belmart. Dia bilang, untuk kebutuhan capex, perseroan memang bakal lebih memilih mencari pinjaman dari perbankan ketimbang menerbitkan saham baru (rights issues) maupun obligasi. Perseroan memandang proses rights issues dan penerbitan obligasi memakan waktu yang cukup lama.

Pasalnya, perseroan membutuhkan dana yang cepat guna membiayai ekspansinya. Hal itu diperkuat pula dengan besaran bunga pinjaman dari perbankan yang lebih rendah. "Maka dari itu, kami lebih memilih untuk pinjam dari bank," tandas Elies. Namun, dia belum bersedia membeberkan target pinjaman perseroan pada semester kedua ini.

SIPD optimistis raih laba bersih Rp 80 miliar hingga akhir 2011

SIPD optimistis raih laba bersih Rp 80 miliar hingga akhir 2011
JAKARTA. Tersokong kenaikan harga dan volume penjualan, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) mengantongi laba bersih Rp 20 miliar di semester pertama tahun ini. Jumlah tersebut naik 33,3% dibanding laba semester pertama tahun sebelumnya yang senilai Rp 15 miliar

Sekretaris Perusahaan SIPD Elies Lestari menuturkan, tahun ini perkembangan perekonomian sangat mendukung kinerja produksi, sehingga penjualan di semeter satu kemarin terdongkrak 17,73% menjadi Rp 2,01 triliun. Sedangkan, penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,7 triliun.

"Kenaikan ini antara lain ditopang pertumbuhan penjualan segmen pakan ternak, segmen kemitraan, juga kontribusi dari penjualan bibit ayam (day old chicken) dan ayam potong," ujarnya, Selasa (16/8).

Harga jual rata-rata produk perseroan di paruh pertama 2011 bertumbuh 5% hingga 20%. Volume penjualan setiap produk juga meningkat sekitar 5% hingga 20% dibandingkan semester pertama tahun lalu.

Menurut Elies, dengan melihat prospek perekonomian Indonesia, SIPD optimistis hingga akhir tahun ini, laba bersih bisa terdongkrak hingga 300% dibanding tahun lalu, atau mencapai Rp 80 miliar. Produsen pakan ternak ini juga yakin mampu menaikkan nilai penjualan hingga mencapai Rp 4,5 triliun sampai akhir tahun ini.

Elies bilang, sejauh ini distribusi produksi menyeluruh di kawasan nusantara, walaupun fokus distribusi masih di pulau Jawa. "Uang banyak berputar di pulau Jawa," imbuhnya.

Pemerintah akan lelang lima Sukuk Negara pada 23 Agustus

Pemerintah akan lelang lima Sukuk Negara pada 23 Agustus
JAKARTA. Pemerintah akan melakukan lelang penjualan lima Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara, pada 23 Agustus mendatang. Sukuk yang bakal dilelang yaitu, SBSN seri IFR0005 (reopening), IFR0007 (reopening), IFR0006 (reopening), juga seri IFR00010 (new issued), dan seri SPN-S24022012 (new issurance).

Lelang ini dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2011. Target indikatif pemerintah dari rencana lelang kelima sukuk ini sebesar Rp 1 triliun.

Data Dirjen Pengelolaan Utang Negara (DJPU), per Selasa (16/8), menyebutkan peserta lelang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Panin Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Citibank N.A., dan Bank Negara Indonesia Syariah.

Selain itu juga terdapat perusahaan efek seperti PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk, dan PT Bahana Securities.

Penjualan SBSN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).

SBSN seri IFR0005, IFR0007, IFR0006, dan IFR0010 akan diterbitkan dengan menggunakan akad Ijarah Sale & Lease Back yang telah mendapatkan Pernyataan Kesesuaian Syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor B-373/DSN-MUI/X/2009 tanggal 20 Oktober 2009.

Sedangkan, seri SPN-S24022012 akan diterbitkan dengan menggunakan akad Ijarah Sale & Lease Back yang telah mendapatkan pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor B-250/DSN-MUI/VII/2011 tanggal 22 Juli 2011.

Laba semester I bertumbuh, SMCB bagi dividen Rp 176,25 miliar

Laba semester I bertumbuh, SMCB bagi dividen Rp 176,25 miliar
JAKARTA. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) membagikan dividen senilai Rp 23 per saham, atau total Rp 176,25 miliar. Dividen yang dibagikan itu setara 38,56% dari laba bersih Perseroan pada semester pertama 2011. Pembagian dividen itu rencananya bakal dilakukan pada September mendatang.

Pembagian dividen ini merupakan yang kedua kalinya. Pada Mei 2011, SMCB juga telah membagikan dividen sebesar Rp 23 per saham dari laba bersih tahun buku 2010.

Relationship Management Director SMCB, Rusli Setiawan menuturkan, perseroan memang lebih leluasa membagikan dividen pasca kuasi reorganisasi pada akhir 2010. Kuasi reorganisasi dilakukan dengan penilaian ulang aset tetap serta penambahan modal sebesar Rp 1,3 triliun. Hal ini menyebabkan aset SMCB meningkat sebesar Rp 2,68 triliun menjadi Rp 7,23 triliun. Imbasnya, SMCB berhasil menghapus defisit keuangan sebesar Rp 3,69 triliun.

Pembagian dividen yang dilakukan September nanti juga merupakan efek dari moncernya kinerja perseroan sepanjang semester pertama 2011. SMCB mencetak angka penjualan Rp 3,54 triliun, naik 24,10% dibandingkan periode sama tahu 2010 yaitu Rp 2,85 triliun.

Perseroan juga mencetak laba bersih Rp 457,02 miliar, tumbuh 23,39% dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang sebesar Rp 370,38 miliar. "Kinerja keuangan kami cukup baik, sehingga kami bisa kembali membagikan dividen," kata Rusli kepada KONTAN, Selasa (16/8).

Rusli bilang, SMCB tidak menutup kemungkinan untuk bagi-bagi dividen lagi jika kinerja keuangan tetap moncer seperti sekarang. Sayangnya, perseroan masih enggan membeberkan target penjualan dan laba yang ingin dicapai pada pada paruh kedua tahun ini.

Perseroan juga belum memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi baru yang akan dilakukan pada semester II-2011. Rusli bilang, Perseroan masih fokus menyelesaikan pabrik semen di Tuban, Jawa Timur. Hingga semester I-2011, pabrik berkapasitas 2 juta ton semen per tahun itu sudah menyerap belanja modal sebanyak 10%-15% dari total US$ 450 juta.

First State Investment luncurkan reksadana saham di kuartal keempat

JAKARTA. First State Investment (FSI) berencana meluncurkan satu produk reksadana saham di kuartal IV atau sekitar Oktober atau November mendatang. Sebelumnya, pada semester pertama lalu, FSI telah meluncurkan satu jenis reksadana pasar uang.

"Saat ini, proses reksadana saham kami masih digodok pihak Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)," tutur Hazrina R Dewi, Head of Investment FSI, Selasa (16/8).

FSI menargetkan bakal mengantongi dana kelolaan sebesar Rp 300 miliar dari reksadana saham ini. FSI tidak memfokuskan portfolionya pada saham sektor tertentu. Hanya saja kemungkinan kriteria jenis saham yang diambil untuk portfolionya adalah saham-saham yang memiliki permintaan domestik (domestic demand) cukup besar dan memiliki tingkat valuasi yang masuk akal.

"Maksudnya di sini, kami pastinya akan membandingkan gerakan nilai saham. Jikapun harga saham tersebut di atas rata-rata harga pasar saham domestik, pasti kami juga memperhitungkan nilai yang memang pantas dibayarkan untuk saham tersebut," kata Hazrina. Namun, dia belum bersedia menyebutkan target imbal hasil yang diharapkan.

Hazrina menyebut, sampai akhir tahun nanti, FSI optimistis akan meraih dana kelolaan sebesar Rp 3,3 triliun. Adapun, per 16 Agustus ini saja, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) FSI sudah mencapai Rp 3 triliun. "Dan itu lebih tinggi dari AUM akhir tahun lalu," lanjut Hazrina.

Meski belakangan pasar saham di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit turun, namun FSI secara umum mengalami subscription.

Eropa gagal menenangkan pasar, mayoritas bursa Asia tertekan

Eropa gagal menenangkan pasar, mayoritas bursa Asia tertekan
TOKYO. Mayoritas bursa saham Asia melemah untuk pertama kalinya di pekan ini. Koreksi pasar regional terimbas kegagalan pemimpin Eropa menenangkan kecemasan pasar terkait perlambatan ekonomi di kawasan tersebut. Apalagi, pasar perumahan AS mulai merosot. Kedua sentimen itu meningkatkan kekhawatiran terhadap pendapatan eksportir Asia.

Indeks MSCI Asia-Pacific turun 0,3% menjadi 124,51 pada pukul 10.22 waktu Tokyo. Delapan dari 10 sektor yang diperdagangkan melemah. Hingga pukul 9.35 WIB indeks Nikkei 225 tertekan 1,01%, Kospi turun 0,18%, dan indeks Shanghai jatuh 0,29%. Sedangkan, indeks Australia S&P/ASX 200 masih reli 0,78%, dan Hang Seng juga naik 0,50%.

Saham Sony Corp., eksportir terbesar peralatan elektronik di Jepang tertekan 2,3% di Tokyo. Saham Honda Motor Co., yang 80% pendapatannya dari penjualan di luar negeri, turun 2,6%. Lalu, saham LG Electronics Inc. yang seperempat penjualannya di Amerika Utara, jatuh 4,8% di Seoul.

Kemarin, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengadakan pertemuan. Namun, tidak ada rencana signifikan yang diputuskan untuk mengatasi krisis. Keduanya bahkan menolak untuk menjual obligasi Euro.

Manajer ekuitas dari SMBC Nikko Securities Inc. Hiroichi Nishi menyebut tidak banyak pertemuan yang dilakukan pemimpin Eropa, dan itu mengkonfirmasi masalah utang di kawasan itu tidak akan selesai dalam waktu singkat. Sementara, data ekonomi Eropa yang dirilis kemarin, justru mengecewakan. Produk domestik bruto zona Euro hanya naik 0,2% di kuartal kedua. Jauh di bawah pencapaian kuartal pertama yang tumbuh 0,8%.

Selain itu, indikator ekonomi AS juga menggiring sentimen negatif. Pembangunan perumahan AS (housing starts) juga turun 1,5% pada Juli lalu. "Angka-angka perumahan AS tidak kuat, dan ini menjadi sinyal perlambatan ekonomi AS akan berlanjut," kata Nishi.

Spekulasi stok berkurang, minyak rebound dari level terendah dua hari

Spekulasi stok berkurang, minyak rebound dari level terendah dua hari
SYDNEY. Minyak mentah berhasil rebound dari level terendah dua hari di New York. Harga emas hitam ini terangkat karena spekulasi stok bakal menyusut. Apalagi peningkatan produksi pabrik di AS menunjukkan bakal naiknya permintaan bahan bakar di negara tersebut.

Minyak WTI untuk pengiriman September reli 56 sen ke level US$ 87,21 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan bergerak ke US$ 87,06 per barel, pada pukul 8.52 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama tergelincir 1,4% US$ 86,65 per barel, yang merupakan level terendahnya sejak 12 Agustus.

Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian September tertekan 0,4%, dan mengakhiri sesi perdagangan kemarin pada level US$ 109,47 per barel, di ICE Futures Europe, London.

American Petroleum Institute (API) merilis suplai bahan bakar turun paling tajam dalam lima bulan terakhir. Stok bensin berkurang 5,37 juta barel menjadi 205,8 juta per pekan lalu. Ini penurunan terbesarnya sejak pekan yang berakhir 18 Maret. Namun, cadangan minyak mentah meningkat 1,75 juta barel.

Adapun, Departemen Energi AS baru akan merilis laporannya hari ini. Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, Departemen Energi akan melaporkan cadangan minyak mentah susut 500.000 barel.

Di sisi lain, data ekonomi AS juga memicu sentimen positif di pasar minyak. Federal Reserve melaporkan produksi industri AS pada Juli lalu naik 0,9%. Ini merupakan peningkatan terbesar di tahun ini. Angka indikator industri tersebut juga hampir dua kali lipat dari prediksi ekonomi yang hanya 0,5%.

Kekhawatiran Tak Reda, Bursa Asia Cenderung Turun

Headline
INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergerak hati-hati pada perdagangan Rabu (17/8). Investor masih khawatir dengan krisis uang Eropa dan melemahnya pertumbuhan ekonomi global.

Indeks Nikkei turun 1,01% ke 9.015, indeks Kospi turun 0,1% ke 1.876, Indeks ASX turun 0,4% ke 4.266, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.602 dan indeks Hang Seng naik 0,8% ke 20.382, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Pertemuan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman, Angela Merkel mencapai kesepakatan untuk melakukan integrasi zona eropa termasuk pengelolaan defisit dan melakukan KTT setiap dua tahun. Tetapi mereka enggan meningkatkan pagu dana bailout Erpa dan obligasi euro hanya menjadi pilihan jangka panjang.

Namun yang memberikan sentimen negatif adalah usulan penerapan pajak terhadap transaksi keuangan.

Sementara bursa Wall Street dini hari tadi melemah. Indeks Dow Jones turun 0,6% ke 11.405, indeks Nasdaq turun 1,2% ke 2.523 dan indeks S&P turun 0,9% ke 1.192.

Wall Street Turun, Dikecewakan Sarkozy dan Merkel

Headline
INILAH.COM, New York - Kekecewaan pasar terhadap komentar Sarkozy dan Merkel telah menekan bursa Wall Street sehingga ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/8).

Indeks Dow Jones turun 0,6% ke 11.405, indeks Nasdaq turun 1,2% ke 2.523 dan indeks S&P turun 0,9% ke 1.192. Saham Bank of America masih memimpin pelemahan indeks Dow yang turun 4,6% disusul saham Alcoa 2,3%, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Namun kenaikan saham blue chip dipimpin saham Home Depot yang naik 5,2% disusul saham Wal Mart naik 3,8%. Sementara mayoritas saham di indeks S&P turun dipimpin sektor keuangan dan energi. Sedangkan sektor keuangan sejak Senin kemarin masih bergerak volatile.

Indeks melemah setelah Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel setuju untuk menerapkan pajak terhadap transaksi keuangan. Namun mereka menilai Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) sudah cukup untuk mengatasi kebutuhan dana darurat untuk Uni Eropa.

"Pajak ini tidak akan diterima dengan baik. Warga Jerman akan dikenakan pajak untuk membayar pemborosan negara lain. Ini akan mengejutkan pasar dan berpotensi mengalami kepanikan," kata Direktur Perdagangan LandColt, Todd Schoenberger.

Mereka berdua menginginkan ekonomi Eropa dikelola dengan benar. Namun mengesampingkan rendana penerbitan obligasi euro untuk memperbaiki krisis utang. Hal ini yang mengecewakan pasar saham saat ini.

Lembaga rating Fitch menyatakan rating utang AS berstatus AAA dengan prospek stabil. Rating ini setelah lembaga rating saingannya, S&P melakukan downgrade utang AS menajdi AA+ pada pekan lalu yang telah menggoncang bursa global.

Harga emas naik menjadi US$1.785 per ons setelah rebound dari koreksi pada akhir pekan lalu.

Likuiditas PGAS Dorong Rating Jadi "AAA"

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kenaikan rating utang jangka panjang PGAS oleh Fitch menjadi AAA didukung dengan kemampuan PGAS mempertahankan profil finansial dengan posisi cash yang baik dan likuiditas yang solid.

Demikian dikutip dari hasil riset E Trading Securities, kemarin. "Dinaikannya peringkat utang nasional jangka panjang PGAS oleh Fitch menjadi AAA menurut kami merupakan hal yang positif. Dengan kenaikan rating ini mengindikasikan bahwa PGAS memiliki posisi yang dominan pada sektor distribusi gas di Indonesia dengan permintaan gas domestik yang dinamis."

Fitch Ratings kembali menegaskan rating untuk utang jangka panjang dengan mata uang asing dan rupiah milik PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) di level BB+. Fitch juga merevisi outlook obligasi ini dari stabil menjadi positif. Selain itu, peringkat utang nasional jangka panjang PGAS juga dinaikkan menjadi AAA dari sebelumnya AA+.

"Secara fundamental, ditengah belum rilisnya laporan keuangan semester pertama 2011, saham PGAS masih layak beli." Pada perdagangan Selasa kemarin, saham PGAS turun Rp50 ke Rp3.325 dengan volume 66.021 saham senilai Rp110,04 miliar dengan frekuensi 2.077 kali transaksi.

Wall Street tertekan karena rencana Eropa membebankan pajak transaksi keuangan

Wall Street tertekan karena rencana Eropa membebankan pajak transaksi keuangan
NEW YORK. Setelah berhasil reli selama tiga hari, bursa saham Amerika Serikat (AS) tumbang hari ini. Wall Street tertekan seiring rencana pemimpin Jerman dan Perancis mengusulkan adanya pajak transaksi keuangan, serta menolak menjual obligasi Euro untuk menghentikan krisis utang yang mengancam pertumbuhan ekonomi.

Indeks Standard & Poor's 500 ditutup turun 1% ke 1.192,76, pada pukul 4 sore di New York. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) tergelincir 0,7% ke level 11.405,93. Saham-saham sektor keuangan mengalami tekanan terbesar di S&P 500. Saham Citigroup turun 4,3%, sementara saham Bank of America merosot 4,6%.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyebut akan memperketat aturan defisit di zona Euro untuk mengatasi krisis utang. Keduanya menolak menjual obligasi, dan menambah dana talangan yang sebesar 440 miliar euro. Mereka bahkan mengusulkan batas utang dicantumkan dalam hukum nasional zona Euro. Tak hanya itu, Merkel dan Sarkozy juga berencana mengusulkan kembali pengenaan pajak transaksi keuangan, yang sempat ditolak pada 2010 silam.

Ahli strategi investasi dari Oakbrook Investments Peter Jankovskis menyebut, persoalan di Eropa akan terus menggantung hingga para pemimpin Eropa mencapai kebijakan yang realistis. Dia bilang, indikator ekonomi yang dirilis di Eropa hari ini mengecewakan. "Sementara, pemerintah Eropa justru melakukan program yang tidak benar-benar bisa mengatasi persoalan tersebut," ujarnya hari ini, di Illinois.

Sebelumnya, negara-negara di zona Euro melaporkan pertumbuhan ekonominya di kuartal kedua melambat dari yang diperkirakan. Produk domestik bruto kawasan Euro hanya naik 0,2% dari kuartal pertama, meleset dari perkiraan para ekonom yang sebesar 0,3%.