Jumat, 19 Agustus 2011

KREN Tunda Lagi Terbitkan Obligasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) kembali menunda menerbitkan obligasi senilai antara Rp200 miliar sampai Rp300 miliar.

"Kita akan melakukan penerbitan obligasi ini. Tapi, kita dalam keadaan finansial yang gonjang-ganjing ini. Kita tunggu sampai keadaan lebih baik," ujar Presiden Direktur KREN, Michael Steven selepas buka puasa bersama di Jakarta, Jumat (19/8).

Dijelaskan Michael, perseroan masih belum menunjuk siapa underwriter dalam penerbitan obligasi tersebut. "Kita dalam proses. Kita juga baru selesai proses right isu yang baru dilaksanakan, namun sementara ini ada global crisis lagi. Kita mungkin akan melihat situsasinya yang lebih kondusif," tandasnya.

Michael menegaskan belum bisa memastikan obligasi tersebut akan diterbitkan pada tahun ini. "Sekali lagi belum bisa kita informasikan. Jadi, dalam perencanaan. Kita masih bicara dengan beberapa underwriter. Kita sih kebanyakan lokal. Kalau kita menerbitkan sampai Rp500 miliar kita perlu pakai (underwriter asing)," bebernya.

Adapun tenor obligasi tersebut antara 1 tahun, 2 tahun sampai 3 tahun. "Imbal hasilnya tentunya mengikuti apa yang ada di market tergantung tahun (tenor). Yang satu tahun saya kira mungkin 9% sampai 12%. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan saat ini," tutupnya. [hid]

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Jumat (19/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham LSIP hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 13,8 juta saham dari volume perdagangan 17,1 juta saham dengan total transaksi Rp39,3 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Jumat (19/8). IHSG ditutupmelemah 178,25 poin atau 4,43% ke 3.842,75. Volume perdagangan mencapai 6,03 miliar saham senilai Rp7,4 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp1,7 triliun dengan penjualan asing mencapai Rp3,3 triliun dan pembelian asing Rp1,6 triliun.

Urutan kedua saham LSIP mencapai 13,4 juta saham dari volume perdagangan 78,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp5,7 miliar. Urutan ketiga saham TLKM mencapai 11,04 juta saham dari volume perdagangan 37,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp279,9 miliar. Urutan keempat saham CPIN mencapai 6,7 juta saham dari volume perdagangan 28,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp75,4 miliar.

Urutan kelima saham MNCP mencapai 5,3 juta saham dari volume perdagangan 85,03 juta saham dengan total transaksi senilai Rp132,8 miliar. Urutan keenam saham CTRP mencapai 5 juta saham dari volume perdagangan 7,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp3,7 miliar. Urutan ketujuh saham BWPT mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 9,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp10,2 miliar.

Urutan kedelapan saham ANTM mencapai 4,7 juta saham dari volume perdagangan 24,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp47,09 miliar. Urutan kesembilan saham BKSL mencapai 3,6 juta saham dari volume perdagangan 179,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp35,8 miliar. Urutan kesepuluh saham BLTA mencapai 3,4 juta saham dari volume perdagangan 26,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp6,7 miliar.

Eropa-AS Memburuk, 'Risk Aversion' Meningkat

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah melemah dan IHSG rontok di atas 4%. Risk aversion meningkat setelah kekhawatiran perlambatan ekonomi global semakin santer dan mendapat dukungan dari data AS dan Eropa yang negatif.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh semakin tingginya intensitas risk aversion (penghindaran risiko) setelah pasar khawatir atas perlambatan ekonomi global.

Karena itu menurutnya, rupiah sedikit melemah meskipun pergerakannya secara umum tidak ke mana-mana. "Sepanjang perdagangan rupiah sempat mencapai level terlemahnya 8.562 dan 8.548 sebagai terkuatnya dari level pembukaan 8.553 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (19/8).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (19/8) ditutup tipis 5 poin (0,05%) ke level 8.553/8.563 per dolar AS dari posisi kemarin 8.548/8.558.

Lebih jauh Christian menjelaskan, kondisi itu dipicu oleh rilis data indeks manufaktur AS yang negatif. Angkanya anjlok ke level terendah sejak 2009. Indeks Manufaktur kawasan Philadelphia turun jadi -30,7 dari sebelumnya 3,2.

Pada saat yang sama, lanjutnya, laporan tingkat pengangguran dari sisi tunjangan mingguan juga negatif. "Angkanya merangkak naik ke 408 ribu dari sebelumnya 399 ribu," imbuhnya.

Di sisi lain, laporan penjualan rumah AS juga terindikasi masih berada di area bottom-nya. Penjualan rumah anjlok ke 4,67 juta unit dari sebelumnya 4,84 juta unit. "Karena itu, akhir pekan ini, ketegangan para investor meningkat," tandasnya.

Dari Eropa, menurut Christian, problem penularan utang Eropa juga masih cukup tinggi. "Para pembuat kebijakan Eropa belum menunjukkan progres untuk meratifikasi hasil kesepakatan pada pertemuan Brussel sebelumnya," ucapnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik 0,04% ke level 74,34 dari sebelumnya 74,17. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4329 dari sebelumnya US$1,4424 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 178,25 poin (4,43%) ke level 3.842,748 hari ini salah satunya dipicu oleh pergerakan indeks domestik yang kemarin bergerak anomali. Indeks menguat di tengah kerontokan bursa regional.

Menurutnya, hari ini indeks domestik tidak tahan dari terpaan bursa regional sehingga mendapat tekanan hebat. Pasalnya, bursa Dow Jones ditutup turun di atas 400 poin semalam. Begitu juga dengan bursa Eropa yang anjok di atas 4%. Kondisi itu, dipicu oleh kekhawatiran pasar krisis keuangan terutama pada bank-bank besar di Eropa yang kekurangan likuiditas.

European Central Bank (ECB) bahkan melaporkan, ada sebuah bank di kawasan itu yang meminjam hingga US$500 juta dalam satu pekan. Buruknya kondisi likuiditas di Perancis, ditegaskan Cece, dikhawatirkan menyebar ke beberapa negara Eropa yang lain.

Yang jadi masalah saat ini, adalah kesehatan banknya berupa ketidakmampuan untuk membayar utangnya dan tidak bisa memenuhi permintaan dana masyarakat. “Ini akan memicu rush seperti yang terjadi di Indonesia pada 1998,” imbuhnya.

Menurutnya, orang akan berbondong-bodong menarik dananya dari bank sehingga bank otomatis terkuras likuiditasnya. “Itulah yang memicu pelemahan bursa AS dan Eropa sehingga merembet ke bursa-bursa di Asia termasuk IHSG,” imbuh Cece. [mdr]

Ampun.. Wall Street Diprediksi juga akan Melemah

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi akan melemah pada perdagangan Jumat (19/8). Indeks AS akan tertekan dengan pelemahan bursa Asia dan Eropa karena banyak investor yang khawatir dengan potensi resesi ekonomi.

Bursa Eropa melemah mendekati penurunan tajam dua tahun lalu. Apalagi pada perdagangan kemarin sudah melemah tajam. Pasar khawatir dengan pemimpin Uni Eropa yang tidak mampu mengatasi krisis sangat membebani pasar saham. Demikian juga dengan kekhawatiran krisis likuiditas bank-bank Eropa, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Kekhawatiran juga melanda pasar komodias yang turun seperti dialami minyak mentah dunia dengan pertumbuhan global. Minyak jenis lihgt sweet turun 2,14% menjadi US$80,62 per barel. Untuk minyak jenis Brent turun 0,8% menjadi US$106,07 per barel. Harga emas juga menyentuh level tertinggi baru di level US$1.872 per ons.

Bursa saham Asia memerah juga seperti yang dialami indeks Hang Seng turun 3,08% ke 19.399, indeks Nikkei turun 2,5% ke 8.719, indeks Shanghai turun 0,9% ke 2.534 dan indeks ASX turun 3,5% ke 4.101.

Demikian juga dengan bursa Eropa mengikuti pelemahan seperti indeks FTSE turun 1,8% ke 4.998, indeks DAX turun 3,3% ke 5.414 dan indeks CAC turun 2,3% ke 3.003.

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Jumat (19/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ADRO hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 51,4juta saham dari volume perdagangan 94,4 juta saham dengan total transaksi Rp214,9 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Jumat (19/8). IHSG ditutupmelemah 178,25 poin atau 4,43% ke 3.842,75. Volume perdagangan mencapai 6,03 miliar saham senilai Rp7,4 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp1,7 triliun dengan penjualan asing mencapai Rp3,3 triliun dan pembelian asing Rp1,6 triliun.

Urutan kedua saham ENRG mencapai 38,1 juta saham dari volume perdagangan 645,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp124,7 miliar. Urutan ketiga saham IPOL mencapai 36,1 juta saham dari volume perdagangan 68,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp11,08 miliar. Urutan keempat saham BBRI mencapai 33,3 juta saham dari volume perdagangan 72 juta saham dengan total transaksi senilai Rp466,9 miliar.

Urutan kelima saham BMRI mencapai 32,5 juta saham dari volume perdagangan 62,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp444,3 miliar. Urutan keenam saham ELTY mencapai 28,8 juta saham dari volume perdagangan 175,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp25,1 miliar. Urutan ketujuh saham BNBR mencapai 26,4 juta saham dari volume perdagangan 912,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp59,9 miliar.

Urutan kedelapan saham DKIJA mencapai 23,2 juta saham dari volume perdagangan 157,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp29,2 miliar. Urutan kesembilan saham BORN mencapai 21,9 juta saham dari volume perdagangan 76,7 juta saham dengan nilai transaksi Rp92,7 miliar. Urutan kesepuluh saham LPKR mencapai 20,5 juta saham dari volume perdagangan 2,3 juta saham dengan nilai transaksi Rp31,5 miliar.

Investor benar-benar cemas, harga emas kembali dobrak rekor

Investor benar-benar cemas, harga emas kembali dobrak rekor
LONDON. Kontrak harga emas kembali menembus rekor baru di atas level US$ 1.860 per troy ounce. Kian memuncaknya kecemasan ekonomi global yang melambat menekan mundur pasar saham dan meningkatkan permintaan emas sebagai haven.

Dengan demikian, pekan ini menjadi pekan ketujuh harga emas mengalami kenaikan akibat data ekonomi yang negatif dari AS dan Eropa. Apalagi, bursa Asia juga mengalami penurunan cukup besar hari ini setelah Morgan Stanley dan Deutsche Bank AG memangkas prediksinya untuk pertumbuhan China pekan ini.

"Investor benar-benar cemas. Tingkat kepercayaan investor saat ini berada di level terendah. Semakin banyak data yang mengecewakan, semakin tinggi pula harga emas nantinya," jelas Edel Tully, analis UBS AG di London.

Catatan saja, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik US$ 34,70 atau 1,9% menjadi US$ 1.858,50 per troy ounce pada pukul 09.41 waktu London. Pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi di posisi US$ 1.867,95 per troy ounce. Sepanjang pekan ini, harga emas sudah melonjak 6,4%.

Sementara, kontrak harga emas untuk pengantaran Desember naik 2,2% menjadi US$ 1.861,60 per troy ounce di Comex New York, setelah sebelumnya mencetak harga rekor baru di posisi US$ 1.872,20 per troy ounce.

Inilah Cara Jaga Harga Saham setelah IPO

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Untuk menjamin stabilisasi harga setelah penawaran umum saham perdana, emiten dapat menerbitkan 15% saham tanpa menerbitkan pengajuan dari awal tetapi berjangka waktu dalam satu bulan.

Penambahan jumlah saham 15% dalam rangka stabilisasi harga saham dalam rangka penawaran umum perdana pada Peraturan Nomor XI.B.4 tentang Stabilisasi Harga Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana.

Kepala Biro Perundang-undangan Bapepam-LK Robinson Simbolon menuturkan, emiten harus mencantumkan dalam prospektus bila ingin menambah saham ke publik sebesar 15%. Peraturan tersebut ini berlaku apabila memang ada kelebihan penawaran saham dan hanya berlaku untuk penawaran umum saham perdana saja.

Jangka waktu penjatahannya pun selama satu bulan. Robinson mengatakan, bila mekanisme stabilisasi harga saham ini dilakukan maka harus sesuai dengan sistem teknologi informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kalau mekanisme dilakukan maka sistem bursa harus maching juga, maka sistem di bursa juga bisa akomodasi sistem ini maka bei harus ada ketentuan agar sistem IT nya bisa diaplikasikan," ujar Robinson, Jumat (19/8).

Lebih lanjut ia mengatakan, emiten yang akan menambah jumlah saham ini harus menunjuk agen stabilisasi. Agen stabilisasi ini adalah perusahaan efek yang mendapat ijin dari Bapepam-LK sebagai penjamin emisi efek.

Emiten hanya dapat menunjuk satu agen stabilisasi.
"emiten akan tunjuk broker sebagai agen stabilisasi tapi normalnya salah satu dari penjamin emisi karena mereka yang paling tahu persis kondisi bursa saham," tutur Robinson.

Peraturan ini diharapkan dapat selesai September 2011. Sebelumnya Bapepam-LK telah meminta tanggapan pelaku pasar. Selain itu, peraturan ini untuk memberikan perlindungan serta menumbuhkan kepercayaan investor dalam penawaran umum saham perdana dengan menggunakan skema opsi penjatahan lebih dan disertai mekanisme stabilisasi harga.

Bapepam-LK juga sedang menggodok revisi dua peraturan yaitu Rancangan Peraturan Bapepam-LK Nomor IV.C.2 mengenai Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana dan Peraturan Nomor IX.E.2 mengenai Transaksi Material dan Kegiatan Usaha Utama. Sedangkan peraturan baru yaitu Peraturan Bapepam-LK Nomor VIII.G.17 mengenai Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan Peraturan Nomor XI.B.4 mengenai Stabilisasi Harga Saham dalam Rangka Penawaran Umum Perdana. [hid]

Risk Aversion Meningkat, Rupiah Lesu

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (19/8) ditutup melemah 5 poin (0,05%) ke level 8.553/8.563 per dolar AS dari posisi kemarin 8.548/8.558.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh semakin tingginya intensitas risk aversion (penghindaran risiko) setelah pasar khawatir atas perlambatan ekonomi global.

Karena itu menurutnya, rupiah sedikit melemah meskipun pergerakannya secara umum tidak ke mana-mana. "Sepanjang perdagangan rupiah sempat mencapai level terlemahnya 8.562 dan 8.548 sebagai terkuatnya dari level pembukaan 8.553 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (19/8).

Lebih jauh Christian menjelaskan, kondisi itu dipicu oleh rilis data indeks manufaktur AS yang negatif. Angkanya anjlok ke level terendah sejak 2009. Indeks Manufaktur kawasan Philadelpia turun jadi -30,7 dari sebelumnya 3,2.

Pada saat yang sama, lanjutnya, laporan tingkat pengangguran dari sisi tunjangan mingguan juga negatif. "Angkanya merangkak naik ke 408 ribu dari sebelumnya 399 ribu," imbuhnya.

Di sisi lain, laporan penjualan rumah AS juga terindikasi masih berada di area buttom-nya. Penjualan rumah anjlok ke 4,67 juta unit dari sebelumnya 4,84 juta unit. "Karena itu, akhir pekan ini, ketegangan para investor meningkat," tandasnya.

Dari Eropa, menurut Christian, problem penularan utang Eropa juga masih cukup tinggi. "Sebab, para pembuat kebijakan Eropa belum menunjukkan progres untuk meratifikasi hasil kesepakatan pada pertemuan Brussel sebelumnya," ucapnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik 0,04% ke level 74,34 dari sebelumnya 74,17. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4329 dari sebelumnya US$1,4424 per euro," imbuh Christian.

UNTR teken perjanjian pembelian 60% saham Duta Nurcahya

UNTR teken perjanjian pembelian 60% saham Duta Nurcahya
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Tuah Turangga Agung meneken perjanjian pembelian saham pada 15 Agustus 2011. Perjanjian tersebut untuk pembelian 60% saham PT Duta Nurcahya.

Duta Nurcahya merupakan perusahaan pertambangan batubara di Barito Utara, Kalimantan Tengah, dengan luas area sekitar 4.999 hektare.

Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis dalam keterbukaan informasi BEI (19/8) menyebut, penyelesaian transaksi itu akan menunggu terpenuhinya seluruh prasayarat dalam perjanjian, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.

Saham ASII Teraktif Diperdagangkan Jumat (19/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Astra International Tbk (ASII) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 8.687 kali senilai Rp1,1 triliun dengan volume 17,2 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Jumat (19/8). IHSG ditutupmelemah 178,25 poin atau 4,43% ke 3.842,75. Volume perdagangan mencapai 6,03 miliar saham senilai Rp7,4 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp1,7 triliun dengan penjualan asing mencapai Rp3,3 triliun dan pembelian asing Rp1,6 triliun.

Urutan kedua saham BBRI dengan transaksi sebanyak 5.812 kali senilai Rp466,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 72 juta saham. Urutan ketiga saham ENRG dengan transaksi sebanyak 4.967 kali senilai Rp124,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 645,1 juta saham. Urutan keempat saham BMRI dengan transaksi sebanyak 3.432 kali senilai Rp199,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 62,8 juta saham.

Urutan kelima saham HRUM dengan transaksi sebanyak 3.432 kali senilai Rp199,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 24,8 juta saham. Urutan keenam saham PGAS dengan transaksi sebanyak 3,250 kali senilai Rp300,1 miliar dengan volume perdagangan mencapai 90,1 juta saham. Urutan ketujuh saham BORN dengan transaksi sebanyak 2.932 kali senilai Rp92,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 76,7 juta saham.

Urutan kedelapan saham ADRO dengan transaksi sebanyak 2.807 kali senilai Rp214,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 94,4 juta saham. Urutan kesembilan saham GOLD dengan transaksi sebanyak 2.655 kali senilai Rp7,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 17,2 juta saham. Urutan kesepuluh saham TMPI dengan transaksi sebanyak 2.594 kali senilai Rp4,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 44,2 juta saham.

Bursa Asia Akhir Pekan Makin Terpojok

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia jatuh, menghapus semua kenaikan sejak akhir 2009, di tengah indikasi ekonomi dunia sedang melambat dan kekhawatiran krisis utang Eropa akan merusak sistem perbankan.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Jumat (19/8) turun 3,1% menjadi 119,35 pada 04:34 di Tokyo, menghapus semua keuntungan sejak awal 2010. Indeks ini juga terkoreksi empat pekan berturut-turut. Sekitar 13 saham turun untuk setiap yang naik. Sementara indeks Kospi merosot 6,2%, penurunan terbesar sejak 20 November 2008.

"Segala sesuatu yang terjadi hanya menggerogoti kepercayaan investor," kata Matt Riordan, pada Paradice kepercayaan Investment Management Pty, Sydney. "Kepercayaan bisnis turun, pertumbuhan global melambat, serta situasi utang Eropa memburuk tanpa respon kebijakan yang terkoordinasi. Kasus terburuk adalah kita bisa kembali ke krisis keuangan 2008."

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average turun 2,5%, memperpanjang penurunan setelah gempa bumi mengguncang Tokyo dan memicu peringatan tsunami untuk daerah yang sudah terpengaruh gempa.

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 3,5% dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 3,1%.Indeks Kospi di Korea Selatan jatuh terdalam sejak Januari 2009.

Di Indonesia IHSG anjlok 3,5% setelah Morgan Stanley memangkas target/estimasi MSCI Indonesia Index sampai Desember 2011 menjadi 1% dari sebelumnya 13%. Indeks Straits Times turun 3,1%, setelah pialang memangkas prospek menjadi koreksi 5% dari laba 22%. Pasar juga jatuh karena Morgan Stanley memangkas prospek untuk indeks saham anggota ASEAN.

Saham di seluruh dunia jatuh dalam empat pekan terakhir, karena kekhawatiran AS mungkin memasuki resesi. Selain itu, krisis utang Eropa mengintensifkan kenangan pada 2008, ketika pasar kredit membeku, setelah kolapsnya Lehman Brothers Holdings Inc.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 1,7% hari ini. Di New York, indeks jatuh 4,5% kemarin, karena kekhawatiran ekonomi global melambat dan spekulasi bahwa perbankan Eropa kekurangan modal. Indeks Stoxx Europe 600 jatuh 4,8% di London kemarin, penurunan terbesar sejak Maret 2009.

"Ada kekurangan kepercayaan pada kemampuan pembuat kebijakan untuk meredakan situasi," ujar Nader Naeimi, strategist untuk AMP Capital Investors Ltd di Sydney. "Ketakutan menyebar saat ini."

BHP Billiton, perusahaan tambang terbesar dunia, kehilangan 4,1% di Sydney, setelah harga minyak dan logam merosot. Jiangxi Copper Co, produsen logam terbesar China, turun 7% di Hong Kong. Woodside Petroleum Ltd, produsen migas terbesar kedua Australia, tenggelam 3,89%. Mitsubishi Corp, perusahaan perdagangan komoditas terbesar di Jepang turun 3% di Tokyo.

Tembaga berjangka pengiriman Desember turun 1,7% di Comex di New York kemarin, sementara indikator logam utama yang diperdagangkan di London turun 2,4%. Minyak mentah pengiriman September merosot 5,9% di New York Mercantile Exchange kemarin, dan hari ini tergelincir 2,4%. Tembaga berayun antara keuntungan dan kerugian dalam perdagangan London hari ini.

Eksportir Asia jatuh setelah laporan menunjukkan indeks ekonomi umum The Fed Philadelphia jatuh ke minus 30,7 bulan ini, angka terendah sejak Maret 2009. Data pemerintah Amerika juga menunjukkan pengajuan aplikasi tunjangan pengangguran pekan lalu lebih dari perkiraan, sedangkan biaya hidup naik pada Juli, tertinggi dalam empat bulan.

Li & Fung Ltd, pemasok mainan dan pakaian untuk pengecer termasuk Wal-Mart Stores Inc, jatuh 5% di Hong Kong. Billabong International Ltd, pembuat surfwear yang mendapat hampir setengah penjualan dari AS, jatuh 26% setelah laba tahunan di bawah estimasi analis.

Fortescue Metals Group Ltd, produsen bijih besi terbesar ketiga Australia, turun 5%, setelah laba setahun penuh naik 76%, kurang dari perkiraan analis. Hanjin Heavy Industries & Construction Co, pembuat kapal Korea Selatan yang mendapat hampir setengah pendapatan dari luar negeri, anjlok 15% di tengah kekhawatiran pesanan akan jatuh karena ekonomi global melambat.

Saham keuangan menurun menyusul koreksi saham bank Eropa karena kepala ekonom di otoritas keuangan Swedia mengatakan pemberi pinjaman negaranya harus berbuat lebih banyak untuk mengantisipasi memburuknya krisis utang di Eropa yang bisa membekukan pasar interbank dan memangkas pendanaan.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, bank terbesar Jepang dari nilai pasar, turun 1,7% di Tokyo. Di Sydney, Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar dari nilai pasar, turun 2,9%. Australia & New Zealand Banking Group Ltd, pemain terburuk di antara empat saham perbankan terbesar Australia tahun ini, turun 4,5%, setelah mengatakan pendapatan perdagangan merosot, meskipun telah membukukan kenaikan laba 7,7% pada kuartal ketiga. [ast]

Analis: Morgan Stanley hanya menurunkan target indeks, bukan bobot indeks

Analis: Morgan Stanley hanya menurunkan target indeks, bukan bobot indeks
JAKARTA. Hari ini, pasar saham Indonesia terbakar hebat. Pada penutupan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal hingga 4% lebih. Aksi jual yang melanda saham-saham di Bursa Efek Indonesia ini terjadi setelah Morgan Stanley memangkas estimasinya untuk MSCI Indonesia Index.

Asal tahu saja, Morgan Stanley menurunkan estimasinya untuk return IHSG pada Desember 2011 dari 13% menjadi 1%.

Menurut Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, penurunan target indeks oleh Morgan Stanley bukanlah sesuatu yang harus dicemaskan. "Bursa global mana yang tidak mengalami penurunan saat ini? Pemangkasan yang dilakukan Morgan Stanley itu hanya menekankan bahwa IHSG tidak setinggi yang diharapkan pada akhir tahun nanti," urainya.

Sebelumnya, Morgan Stanley menargetkan indeks akan berada di level 4.180-an pada akhir tahun, atau naik 13% dari posisi awal tahun yang berada di level 3.704. Nah, dengan adanya pemangkasan itu, Morgan Stanley menargetkan indeks hanya akan berada di posisi 3.740-an di akhir tahun ini atau hanya naik 1%.

Tomi -sapaan akrabnya- menambahkan, pemangkasan itu berarti menyarankan investor untuk menahan (hold) portofolionya. "Selama Morgan Stanley tidak cut weight alias memangkas bobot IHSG, hal itu masih dalam taraf oke. Kalau sudah cut weight, berarti mereka merekomendasikan untuk menjual partofolionya di Indonesia. Bisa dibedakan kan sekarang?" urainya panjang lebar.

Dia menambahkan, penurunan yang terjadi pada indeks hari ini lebih disebabkan pannic selling setelah berita pemangkasan tersebut menyebar. "Tapi kalau saya pribadi ingin mengajak investor agar berpikir rasional. Anda harus melihat juga bagaimana target Morgan Stanley terhadap bursa saham lain seperti Dow Jones dan Hang Seng. Kalau mengalami penurunan yang sama seperti kita, tak ada yang perlu dicemaskan," pungkasnya.

Dana Asing Tersedot Keluar, IHSG pun Terpuruk

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Akhir pekan ini, IHSG tidak mampu menyentuh area hijau. Sentimen negatif eksternal menyedot dana asing dari bursa saham domestik. Sektor aneka industri memimpin koreksi kali ini.

Pada perdagangan Jumat (19/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 178,246 poin (4,44%) ke level 3.842,748, dengan intraday terendah di 3.874,51 dan tertinggi di 4.019,80. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 36,143 poin (5,06%) ke level 679,195.

Indeks sepanjang perdagangan berada di teritori negatif. Dibuka langsung anjlok 2,07% ke level 3.937, indeks bergerak turun hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.910 dan akhirnya ditutup di level 3.842.

Kepala riset Citi Pacific Indonesia Hendri Efendi mengatakan, IHSG ditutup di zona negatif, seiring memburuknya pasar saham regional dan global. Apalagi Morgan Stanley memangkas target/estimasi MSCI Indonesia Index sampai Desember 2011 menjadi 1% dari sebelumnya 13%. “Investor memanfaatkan dengan melakukan aksi profit taking,” ujarnya.

Bursa AS dan Eropa kembali terkoreksi signifikan semalam 4-5% seiring beberapa sentimen negatif antara lain Morgan Stanley menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,9% di 2011, rilis beberapa data ekonomi AS yang lebih buruk dari ekspektasi, seperti jobless claims dan Philadelpia economic index.

Selain potensi krisis likuiditas bank-bank di Eropa akibat krisis utang dan perlambatan ekonomi, serta gagalnya pembicaraaan pembentukan obligasi Eropa, karena Jerman khawatir, hal tersebut dapat meningkatkan beban biaya obligasi pemerintahannya.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,971 miliar lembar saham senilai Rp 7,5 triliun dan frekuensi 143.807 kali. Sebanyak 19 saham naik, sisanya 291 saham turun, dan 26 saham stagnan.

Koreksi bursa didukung aksi jual asing yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp1,738 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp3,372 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,634 triliun.

Semua sektor melemah, dengan sektor aneka industri terpuruk 8,4%, kemudian manufaktur anjlok 5,6%, properti turun 4,7%, finansial, tambang dan konsumer 4,3%, industri dasar dan perdagangan 3,9%, serta perkebunan dan infrastruktur yang melemah 2,8%.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 6.650 ke Rp 66.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.000 ke Rp 53.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.250 ke Rp 43.400, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 1.600 ke Rp 23.500.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Multi Bintang (MLBI) naik Rp 600 ke Rp 359.500, Central Omega (DKFT) naik Rp 290 ke Rp 1.470, Tiga Raksa (TGKA) naik Rp 100 ke Rp 1.100, dan Sorini Agro (SOBI) naik Rp 50 ke Rp 2.250.

Bursa regional Asia terpantau memerah, dimana indeks Komposit Shanghai melemah 25,11 poin (0,98%) ke level 2.534,36, indeks Hang Seng anjlok 616,35 poin (3,08%) ke level 19.399,92, indeks Nikkei 225 turun 224,52 poin (2,51%) ke level 8.719,24 dan indeks Straits Times melemah 3,32% ke level 2.731,25. [mdr]

Investor lepas saham, rupiah melemah lima poin hingga sore ini

Investor lepas saham, rupiah melemah lima poin hingga sore ini
JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah berlanjut hingga sore ini. Pada pukul 16.20 WIB, nilai tukar rupiah melemah 5 poin ke posisi Rp 8.558 per dollar AS. Bahkan, pada perdagangan pagi, sempat menyentuh Rp 8.570. Ini level terlemahnya sejak 10 Agustus.

Mata uang Garuda tertekan karena kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi global. Sentimen negatif ekonomi gobal menumbangkan pasar saham di seluruh dunia, serta meredam permintaan terhadap aset negara berkembang.

Hari ini, indeks saham regional MSCI Asia Pasifik mengalami koreksi tertajamnya sejak 5 Agustus. Investor keluar dari pasar saham setelah data indeks kepercayaan konsumen AS per Agustus jatuh ke level terendah sejak resesi 2009 silam. Apalagi, pada 16 Agustus lalu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memperkirakan perlambatan ekonomi global mungkin akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Semua mata uang regional lebih melemah karena khawatir ekonomi global akan melambat. Mayoritas indeks saham utama berada di teritori merah," kata Kepala Treasury PT Bank DBS Indonesia Wiwig Santoso, di Jakarta.

Selama Agustus ini, rupiah bahkan tercatat sudah melemah 0,7% seiring aksi jual asing terhadap saham Indonesia yang mencapai US$ 548 juta hingga 18 Agustus kemarin.

Ini dia tiga bluechips yang bikin indeks tersudut di akhir pekan

Ini dia tiga bluechips yang bikin indeks tersudut di akhir pekan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) benar-benar tersudut di sesi akhir hari ini. Indeks harus kehilangan 178,25 poin menjadi 3.842,75.

Tiga bluechips yang menggerus indeks antara lain:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII amblas 9,14% menjadi Rp 66.100 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah: Credit Suisse Securities senilai Rp 287,92 miliar, JPMorgan Securities senilai Rp 142,31 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 127,98 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI amblas 6,57% menjadi Rp 6.400 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah: Credit Suisse Securities senilai Rp 177,88 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 82,49 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 35,32 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI amblas 5,44% menjadi Rp 6.950 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah: UBS Securities senilai Rp 115,09 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 81,36 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 73,62 miliar.

Kinerja keuangan anjlok, saham BTEL sempat tergerus tajam

Kinerja keuangan anjlok, saham BTEL sempat tergerus tajam
JAKARTA. Kinerja keuangan yang anjlok, memicu kejatuhan saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Pada perdagangan hari ini, BTEL sempat mengalami koreksi tertajam dalam dua tahun terakhir setelah tumbang 12% ke Rp 340 per saham, pada pukul 15.32 di Jakarta. Hingga penutupan sore ini pun, saham operator seluler ini juga masih tertekan 7,69% di level Rp 360 per saham.

Perseroan melaporkan telah mengalami rugi bersih senilai Rp 179,6 miliar di semester pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan laba bersih Rp 2,72 miliar.

Investor Galau, IHSG Ditutup Turun 4,4%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup melemah 178,25 poin atau 4,43% ke 3.842,75. Volume perdagangan mencapai 6,03 miliar saham senilai Rp7,4 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 291 saham turunm 19 saham naik dan 26 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp1,7 triliun dengan penjualan asing mencapai Rp3,3 triliun dan pembelian asing Rp1,6 triliun.

Indeks JII turun 30,28 poin ke 529,63, indeks ISSI turun 6,4 poin ke 123,5 dan indeks LQ45 turun 36,14 poin ke 679,2. Pelemahan terdalam dialami sektor 132,96 poin ke 2.961,36 disusul sektor 111,22 poin ke 120,4.

Bursa saham Asia memerah juga seperti yang dialami indeks Hang Seng turun 3,08% ke 19.399, indeks Nikkei turun 2,5% ke 8.719, indeks Shanghai turun 0,9% ke 2.534 dan indeks ASX turun 3,5% ke 4.101.

Demikian juga dengan bursa Eropa mengikuti pelemahan seperti indeks FTSE turun 1,8% ke 4.998, indeks DAX turun 3,3% ke 5.414 dan indeks CAC turun 2,3% ke 3.003.

IHSG amblas 4% lebih di akhir pekan

JAKARTA. Akhir pekan ini, indeks terpuruk kian dalam. Pada pukul 16.00, indeks tercatat anjlok 4,43% menjadi 3.842,748.

Di sepanjang transaksi sesi II, terdapat 275 saham yang tenggelam. Sementara, saham yang berhasil mengambang di zona hijau cuma ada 18 saham. Sedangkan 23 saham lainnya tak mengubah posisi. Volume transaksi hari ini terbilang ramai dengan melibatkan 5,971 miliar saham senilai Rp 7,506 triliun.

Sektor industri lain-lain memimpin penurunan sebesar 8,44%. Baru kemudian disusul oleh sektor manufaktur dan konstruksi dengan penurunan masing-masing sebesar 5,63% dan 4,71%.

Penghuni top losers sore ini antara lain: Sat Nusapersadana (PTSN) turun 13,04% menjadi Rp 80, Clipan Finance Indonesia (CFIN) turun 12,86% menjadi Rp 610, dan Tifico Fiber Indonesia (TFCO) turun 12,50% menjadi Rp 700.

Sementara itu, saham-saham top gainers hari ini adalah Garda Tujuh Buana (GTBO) naik 30,14% menjadi Rp 190, Central Omega Resource (DKFT) naik 24,58% menjadi Rp 1.470, dan Tigaraksa Satria (TGKA) naik 10% menjadi Rp 1.100.

Bursa Asia Akhir Pekan Makin Terpojok

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia jatuh, menghapus semua kenaikan sejak akhir 2009, di tengah indikasi ekonomi dunia sedang melambat dan kekhawatiran krisis utang Eropa akan merusak sistem perbankan.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Jumat (19/8) turun 3,1% menjadi 119,35 pada 04:34 di Tokyo, menghapus semua keuntungan sejak awal 2010. Indeks ini juga terkoreksi empat pekan berturut-turut. Sekitar 13 saham turun untuk setiap yang naik. Sementara indeks Kospi merosot 6,2%, penurunan terbesar sejak 20 November 2008.

"Segala sesuatu yang terjadi hanya menggerogoti kepercayaan investor," kata Matt Riordan, pada Paradice kepercayaan Investment Management Pty, Sydney. "Kepercayaan bisnis turun, pertumbuhan global melambat, serta situasi utang Eropa memburuk tanpa respon kebijakan yang terkoordinasi. Kasus terburuk adalah kita bisa kembali ke krisis keuangan 2008."

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average turun 2,5%, memperpanjang penurunan setelah gempa bumi mengguncang Tokyo dan memicu peringatan tsunami untuk daerah yang sudah terpengaruh gempa.

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 3,5% dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 3,1%.Indeks Kospi di Korea Selatan jatuh terdalam sejak Januari 2009.

Di Indonesia IHSG anjlok 3,5% setelah Morgan Stanley memangkas target/estimasi MSCI Indonesia Index sampai Desember 2011 menjadi 1% dari sebelumnya 13%. Indeks Straits Times turun 3,1%, setelah pialang memangkas prospek menjadi koreksi 5% dari laba 22%. Pasar juga jatuh karena Morgan Stanley memangkas prospek untuk indeks saham anggota ASEAN.

Saham di seluruh dunia jatuh dalam empat pekan terakhir, karena kekhawatiran AS mungkin memasuki resesi. Selain itu, krisis utang Eropa mengintensifkan kenangan pada 2008, ketika pasar kredit membeku, setelah kolapsnya Lehman Brothers Holdings Inc.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 1,7% hari ini. Di New York, indeks jatuh 4,5% kemarin, karena kekhawatiran ekonomi global melambat dan spekulasi bahwa perbankan Eropa kekurangan modal. Indeks Stoxx Europe 600 jatuh 4,8% di London kemarin, penurunan terbesar sejak Maret 2009.

"Ada kekurangan kepercayaan pada kemampuan pembuat kebijakan untuk meredakan situasi," ujar Nader Naeimi, strategist untuk AMP Capital Investors Ltd di Sydney. "Ketakutan menyebar saat ini."

BHP Billiton, perusahaan tambang terbesar dunia, kehilangan 4,1% di Sydney, setelah harga minyak dan logam merosot. Jiangxi Copper Co, produsen logam terbesar China, turun 7% di Hong Kong. Woodside Petroleum Ltd, produsen migas terbesar kedua Australia, tenggelam 3,89%. Mitsubishi Corp, perusahaan perdagangan komoditas terbesar di Jepang turun 3% di Tokyo.

Tembaga berjangka pengiriman Desember turun 1,7% di Comex di New York kemarin, sementara indikator logam utama yang diperdagangkan di London turun 2,4%. Minyak mentah pengiriman September merosot 5,9% di New York Mercantile Exchange kemarin, dan hari ini tergelincir 2,4%. Tembaga berayun antara keuntungan dan kerugian dalam perdagangan London hari ini.

Eksportir Asia jatuh setelah laporan menunjukkan indeks ekonomi umum The Fed Philadelphia jatuh ke minus 30,7 bulan ini, angka terendah sejak Maret 2009. Data pemerintah Amerika juga menunjukkan pengajuan aplikasi tunjangan pengangguran pekan lalu lebih dari perkiraan, sedangkan biaya hidup naik pada Juli, tertinggi dalam empat bulan.

Li & Fung Ltd, pemasok mainan dan pakaian untuk pengecer termasuk Wal-Mart Stores Inc, jatuh 5% di Hong Kong. Billabong International Ltd, pembuat surfwear yang mendapat hampir setengah penjualan dari AS, jatuh 26% setelah laba tahunan di bawah estimasi analis.

Fortescue Metals Group Ltd, produsen bijih besi terbesar ketiga Australia, turun 5%, setelah laba setahun penuh naik 76%, kurang dari perkiraan analis. Hanjin Heavy Industries & Construction Co, pembuat kapal Korea Selatan yang mendapat hampir setengah pendapatan dari luar negeri, anjlok 15% di tengah kekhawatiran pesanan akan jatuh karena ekonomi global melambat.

Saham keuangan menurun menyusul koreksi saham bank Eropa karena kepala ekonom di otoritas keuangan Swedia mengatakan pemberi pinjaman negaranya harus berbuat lebih banyak untuk mengantisipasi memburuknya krisis utang di Eropa yang bisa membekukan pasar interbank dan memangkas pendanaan.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, bank terbesar Jepang dari nilai pasar, turun 1,7% di Tokyo. Di Sydney, Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar dari nilai pasar, turun 2,9%. Australia & New Zealand Banking Group Ltd, pemain terburuk di antara empat saham perbankan terbesar Australia tahun ini, turun 4,5%, setelah mengatakan pendapatan perdagangan merosot, meskipun telah membukukan kenaikan laba 7,7% pada kuartal ketiga. [ast]

Asing Tarik Dana Rp 1,7 Triliun, IHSG Terjun 178 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok poin akibat aksi jual investor dalam mengamankan portofolionya. Tak tanggung-tanggung, sebanyak hampir dua triliun dana asing 'kabur' dari pasar modal.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.530 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka jatuh 88,373 poin (2,20%) ke level 3.932,621 akibat jatuhnya bursa-bursa di Asia didorong proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat.

Indeks langsung meluncur tajam saat dibukanya perdagangan dan parkir di level terbawahnya di 3.903,759. Investor mengamankan portofolionya akibat adanya ancaman resesi ekonomi global.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 110,922 poin (2,76%) ke level 3.910,072. Investor berlomba-lomba mengamankan portofolionya sebelum jatuh lebih dalam.

Tekanan jual semakin dahsyat menjelang penutupan bursa, IHSG kembali jatuh ke posisi terendahnya di 3.823,373. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa 'terbakar' akibat koreksi lebih dari empat persen.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (19/8/2011), IHSG terjun 178,246 poin (4,44%) ke level 3.842,748. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 36,143 poin (5,06%) ke level 679,195.

Investor panik dan mengamankan portofolionya sehingga koreksi yang terjadi di IHSG cukup signifikan. Prediksi melambatnya ekonomi global dan kekhawatiran adanya resesi membuat investor semakin takut menanamkan modalnya.

Dana asing dalam jumlah besar pun hengkang dari Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) masif senilai Rp 1,738 triliun di seluruh pasar.

Tak hanya saham-saham unggulan, tekanan jual juga melanda saham-saham lapis dua. Akhirnya tak satu pun indeks sektoral di lantai bursa yang bisa menguat.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 143.807 kali pada volume 5,971 miliar lembar saham senilai Rp 7,5 triliun. Sebanyak 19 saham naik, sisanya 291 saham turun, dan 26 saham stagnan.

Kekhawatiran resesi global juga menghajar bursa-bursa di Asia yang terkoreksi cukup tajam sore ini. Bursa saham China menjadi satu-satunya yang bisa menahan koreksi di bawah satu persen.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 25,11 poin (0,98%) ke level 2.534,36.
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 616,35 poin (3,08%) ke level 19.399,92.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 224,52 poin (2,51%) ke level 8.719,24.
  • Indeks Straits Times ambruk 93,71 poin (3,32%) ke level 2.731,25.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 600 ke Rp 359.500, Central Omega (DKFT) naik Rp 290 ke Rp 1.470, Tiga Raksa (TGKA) naik Rp 100 ke Rp 1.100, dan Sorini Agro (SOBI) naik Rp 50 ke Rp 2.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 6.650 ke Rp 66.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.000 ke Rp 53.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.250 ke Rp 43.400, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 1.600 ke Rp 23.500.

(ang/qom)

Penjualan turun tajam, ASIA merugi Rp 1,445 miliar di semester I

Penjualan turun tajam, ASIA merugi Rp 1,445 miliar di semester I
JAKARTA. PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) membukukan rugi bersih senilai Rp 1,445 miliar di semester pertama tahun ini. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, produsen bahan tambang ini mengantongi laba bersih sejumlah Rp 3,599 miliar.

ASIA merugi karena selama enam bulan pertama tahun ini penjualan bersih yang sudah terealisasi hanya Rp 6,525 miliar, atau turun tajam 89% dibanding periode serupa tahun lalu yang mencapai Rp 61,120 miliar.

Di sisi lain, beban usaha justru mengalami peningkatan, sehingga pada akhir semester pertama tahun ini perseroan malah mengalami rugi usaha senilai Rp 1,845 miliar. Sedangkan, di semester pertama 2010, perusahaan masih membukukan laba usaha Rp 5,254 miliar.

Namun, kerugian bisa sedikit berkurang karena terjadi penurunan pada beban lain-lain. Ini lantaran ada kenaikan pada penghasilan bunga, dan tidak terjadinya rugi kurs seperti pada tahun sebelumnya.

Seiring perusahaan mengalami kerugian di paruh pertama tahun ini, maka terjadi penurunan pada laba/rugi bersih per saham dasar perseroan. Pada akhir Juni 2011, tercatat rugi bersih per saham dasar ASIA menjadi Rp 0,64 per saham, dibanding Juni 2010 dengan laba bersih Rp 1,58 per saham.

Morgan stanley pangkas proyeksi ekonomi global, harga SUN ikut terkoreksi

Morgan stanley pangkas proyeksi ekonomi global, harga SUN ikut terkoreksi
JAKARTA. Pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark di sesi midday (pertengahan) hari ini, Jumat (18/8), tampak terkoreksi. Data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan, semua seri benchmark mengalami penurunan harga dengan kisaran 10-70 bps (basis poin). Adapun koreksi terdalam dialami oleh seri FR0054 tenor 20 tahun sebanyak 68,1 bps.

Alhasil, tingkat yield dari Indonesia Government Securities Yield Curve (IBPA-IGSYC), acuan dari IBPA untuk harga obligasi pemerintah, di sesi midday hari ini bergerak naik. "Kenaikan yield tenor 1 tahun sebesar 11,2 bps ke level 4,4646 menjadi kenaikan tertinggi di antara tenor lainnya," kata Tumpal Sihombing, Corporate Secretary IBPA. Menurutnya,kenaikan terjadi hampir di semua tenor, kecuali tenor 3-5 tahun yang berhasil turun 0,5bps-1,3bps.

Tumpal menjelaskan, sepertinya pergerakan pasar sekunder SUN di siang ini masih dibayangi oleh kekhawatiran perlambatan perekonomian global. "Ini terjadi setelah Morgan Stanley memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2011 menjadi 3,9% dari sebelumnya 4,2%," tutur Tumpal.

Namun kepemilikan asing atas surat berharga negara (SBN) hingga 16 Agustus masih tercatat memperlihatkan adanya kenaikan. Kepemilikan asing tercatat naik Rp 0,68 triliun atau 0,28% menjadi Rp 242,03 triliun dari hari sebelumnya yang sebesar Rp 241,54 triliun.

RUPS SAIP setuju restrukturisasi utang dengan menerbitkan saham baru

RUPS SAIP setuju restrukturisasi utang dengan menerbitkan saham baru
JAKARTA. PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (SAIP) dipastikan bakal menerbitkan saham baru sebagai cara merestrukturisasi utang perseroan. Pasalnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS) perseroan, hari ini (19/8) telah menyetujui rencana restrukturisasi utang tahap kedua itu.

Restrukturisasi tahap kedua atas utang pokok perseroan senilai US$ 241,181 juta dilakukan dengan mengkonversikannya menjadi saham baru sebanyak 2.058.966.466 saham. Adapun, nilai nominal saham tersebut adalah Rp 1.000 per saham.

Sebelumnya, pada November 2007, perseroan juga melakukan restrukturisasi utang tahap pertama atas utang pokok dan bunga senilai total US$ 377 juta menjadi 4 Tranche.

Manajemen SAIP dalam keterbukaan informasi BEI (19/8) mengatakan, pasca restrukturisasi itu, maka total ekuitas perseroan membaik dari minus Rp 826 miliar (per kuartal I 2011) menjadi Rp 1,5 triliun. Selain itu, beban bunga akan turun di masa mendatang.

Langkah tersebut juga akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk kembali mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya.

SAIP Selesaikan Restrtukturisasi Tahap II

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (SAIP) telah melakukan restrukturisasi utang tahap II senilai US$241,1 juta.

Demikian dikutip dari hasil keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (19/8). Utang tersebut dikonversi menjadi 2,05 miliar lembar saham dengan nominal saham Rp1.000 per lembar.

Restrukturisasi itu telah disetujui dalam RUPSLB hari ini. Manfaat dari restrukturisasi itu adalah total ekuitas perseroan membaik dari negatif Rp826 miliar per Maret 2011 menjadi positif Rp1,5 triliun. Beban bunga akan menurun di masa mendatang dengan berkurangnya pinjaman senilai US$241,1 juta.

Perseroan memiliki kesempatan lagi untuk mendapatkan fasilitas krdit dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Setelah restrukturisasi tahap II total utang menjadi US$33,9 juta termasuk tranche A sebesar US$24 juta dan tranche B US$9,9 juta.

Khawatir Resesi, Bursa Eropa Melemah Jumat Pagi

Headline
INILAH.COM, London - Pejabat Eropa dinilai tidak memiliki solusi untuk mengatasi krisis utang sehingga muncul kekhawatiran resesi akan datang telah memicu bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Jumat (19/8).

indeks FTSE turun 1,3% ke 5.023, indeks DAX turun 1,4% ke 5.523 dan indeks CAC turun 2,2% ke 3.007. Bursa Eropa telah turun 4,8% pada perdagangan kemarin sebagai penurunan terendah sejak Maret 2009, yang dikutip dari yahoofinance.com.

"Pasar terdiskon karena resesi, tetapi menurut saya itu salah. Beberapa saham telah naik dengan kekhawatiran terhadap bank-bank Eropa. Kalau pemerintah tidak stabil berarti bank tidak stabil." kata kepala investasi di Investment, Lothar Mentel.

Saham energi jatuh karena harga minyak dunia tergelincir setelah prospek permintaan dunia melemah. Saham BP turun 3,85 dan saham Total turun 1%.

Kospi masih memimpin penurunan bursa Asia dengan kemerosotan 6% lebih

Kospi masih memimpin penurunan bursa Asia dengan kemerosotan 6% lebih
TOKYO. Hampir sebagian besar bursa Asia ditransaksikan jeblok sore ini. Kondisi itu mengantarkan indeks acuan di kawasan regional ini melorot selama empat minggu terakhir.

Pada pukul 15.03 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 3,2%. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan memimpin penurunan dengan anjlok 6,2%. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,5% dan indeks S&P/ASX Australia turun 3,3%.

Data buruk lainnya juga mulai bermunculan. Misalnya saja, Standard & Poor's 500 index futures juga turun 1% dan Euro Stoxx 50 turun 1,2%. Sementara, yen menguat atas 15 dari 16 mata uang utama dunia. Belum lagi, tingkat yield surat utang AS berjangkawaktu 10 tahun juga turun 3 basis poin menjadi 2,03% dan yield surat utang Jepang dengan jangkawaktu yang sama melorot ke level terendah tahun ini. Sedangkan harga minyak jeblok 1,8% dan harga minyak sudah melonjak selama lima hari berturut-turut.

"Para pemangku kebijakan tidak memiliki rasa percaya diri untuk menyelesaikan situasi yang pelik ini. Alhasil, semua pelaku pasar cemas," jelas Nader naemi, strategist AMP Capital Investor Ltd.

ASIA Catatkan Rugi Rp1,45 Miliar

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) mengalami kerugian sebesar Rp1,45 miliar pada semester 1-2011 dari sebelumnya meraup laba sebesar Rp3,59 miliar tahun lalu.

Dalam laporan publikasinya ke BEI, Jumat (19/8) dijelaskan kerugian di semester 1-2011 ini dipicu rugi usaha yang dialami perseroan sebesar Rp1,84 miliar dari sebelumnya untung Rp5,25 miliar tahun lalu. Penjualan bersih juga anjlok menjadi hanya Rp6,52 miliar dari Rp61,12 miliar tahun lalu.

Perseroan juga mencatatkan kewajiban jangka pendek sebesar Rp3 miliar pada semester 1-2011 atau turun dibanding Rp7,98 miliar tahun lalu. Sementara ekuitas turun menjadi Rp50,54 miliar dari Rp52,11 miliar tahun lalu.

Bank Pundi Rights Issue 4,98 Miliar Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) kembali melakukan penawaran umum terbatas (PUT) II sebanyak-banyaknya 4.980.208.333 lembar saham.

Hal itu disampaikan Kepala Biro PKP Bapepam-LK Sektor Jasa Gonthor R. Aziz, Jumat (19/8). “Bank Pundi akan kembali melakukan penawaran umum terbatas sebesar 4,98 miliar saham,” ujar Gonthor.

Lebih lanjut ia mengatakan, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) juga akan melakukan penawaran umum terbatas II sebanyak-banyaknya 6.036.022.177 saham seri B. Bapepam-LK juga sedang memproses beberapa dokumen penerbitan obligasi. Setelah PT Medco Energy Tbk (MEDC) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), Perusahaan Umum Pegadaian (Perum) akan memanfaatkan penawaran umum obligasi berkelanjutan (PUB) senilai Rp2 triliun. Perum Pegadaian akan mengeluarkan obligasi berkelanjutan tahap pertama senilai Rp1 triliun. Perum Pegadaian telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Bahana Securities.

Selain itu, PT Clipan Finance Indonesia Tbk juga akan melakukan penawaran obligasi III sebesar Rp500 miliar, PT Bank Pembangunan Daerah Maluku melakukan penawaran umum obligasi I sebesar Rp300 miliar dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) juga akan melalukan penawaran obligasi I sebesar Rp200 miliar. Untuk penawaran umum saham perdana antara lain PT Solusi Tunas Pratama Tbk senilai 100 juta lembar saham dan PT SMR Utama Tbk sebanyak-banyaknya 500 juta saham. [cms]

Setelah IPO, Pegadaian targetkan kenaikan pendapatan 30% di 2012

Setelah IPO, Pegadaian targetkan kenaikan pendapatan 30% di 2012
JAKARTA. Perum Pegadaian selangkah lagi berubah menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Direktur utama Perum Pegadaian Budiyanto menyebut, prosesnya tinggal mengajukan Peraturan Pemerintah (PP) oleh Menteri BUMN kepada Presiden.

"Kami sangat berharap penawaran saham perdana Pegadaian akan terealisasi tahun ini," ujar Budiyanto, hari ini (19/8).

Budiyanto bilang, dengan perubahan status Pegadaian menjadi perusahaan terbuka, diharapkan akan meningkatkan tata kelola persero dengan pengelolaan yang lebih fleksibel, juga memperkuat lini bisnis. "Yang nantinya juga akan berujung pada peningkatan pendapatan perusahaan," sebutnya.

Setelah IPO, dia menyebut, Pegadaian menargetkan kenaikan pendapatan minimal 30% di tahun 2012. Sedangkan target tahun ini, bisa mengantongi pendapatan Rp 6,79 triliun, atau naik 26,25% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,38 triliun. Selama ini pendapatan pegadaian sebesar 85% merupakan kontribusi pendapatan produk gadai konvensional.

Harga minyak dunia masih terus tergerus

Harga minyak dunia masih terus tergerus
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia kembali mengalami penurunan di New York. Jika hal ini berlangsung hingga penutupan pasar nantinya, maka penurunan harga si emas hitam ini sudah terjadi selama empat pekan berturut-turut. Harga minyak anjlok karena investor bertaruh permintaan bahan bakar akan melorot di tengah perlambatan ekonomi di AS, China, dan Eropa.

Hari ini, harga minyak melorot hingga mencapai 2,4% dan memimpin penurunan terbesar di sektor komoditas. Kemarin, harga minyak sempat tergerus 5,9%.

"Data yang ada cukup buruk, di mana perekonomian global melambat. Ada perlambatan pertumbuhan di kawasan Eropa dan ada kemungkinan ekonomi global kembali terjungkal ke jurang resesi," jelas Ben Westmore, minerals and energy economist National Australia Bank Ltd.

Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran September turun sebesar US$ 2 menjadi US$ 80,38 per barel di New York Mercantille Exchange. Pada pukul 14.17 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 80,56 per barel. Jika dihitung, sepanjang pekan ini, harga minyak sudah tergerus 5,7%. Sementara, kontrak harga minyak yang lebih aktif diperdagangkan turun US$ 1,78 menjadi US$ 80,73 per barel.

Sedangkan kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober turun US$ 1,09 atau 1% menjadi US$ 105,90 per barel di ICE Futures Europe Exchange London. Sepanjang pekan ini, harga minyak Brent sudah turun 2% dan 17% lebih rendah dari harga tertinggi tahun ini.

Bapepam Batasi Kegiatan Usaha 2 Manajer Investasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melakukan tindakan tertentu dengan pembatasan kegiatan usaha kepada dua manajer investasi.

Pembatasan kegiatan usaha ini dikarenakan masih terdapat pengelolaan produk secara pooled fund.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto, Jumat (19/8). “Pembatasan kegiatan usaha ini karena kontrak pengelolaan dana (KPD) masih pooled fund, dan memutuskan kontrak itu tidak mudah karena ada perjanjian bilateral,” ujar Djoko.

Lebih lanjut ia mengatakan, dua manajer investasi itu memang telah mematuhi fungsi sesuai Bapepam-LK tetapi satu sisi pooled fundnya belum sesuai dengan peraturan. Tapi Djoko enggan untuk menyebutkan dua fungsi tersebut. “Kontraknya harus diputus dulu, fungsi mereka oke tapi KPD belum sesuai,” tegas Djoko.

Seperti diketahui, berdasarkan penelahaan terhadap kegiatan KPD, total dana kelolaan KPD sebesar Rp63,66 triliun per Januari 2011 sedangkan total dana kelolaan KPD sebesar Rp54,36 triliun per April 2011. Sebagai tindak lanjut dari penelaahan terhadap kegiatan kegiatan KPD per 31 Januari 2011 tersebut. Bapepam-LK telah melakukan permintaan klarifikasi, evaluasi manajer investasi dan pemeriksaan kepatuhan terhadap manajer investasi dan bank kustodian. Seperti dikutip dari data Bapepam-LK, berdasarkan penelaahan tersebut, pembukaan rekening belum atas nama masing-masing nasabah ada tiga manajer investasi, masih terhadap pengelolaan produk secara pooled fund ada tiga manajer investasi, penyimpanan aset nasabah yang belum di bank kustodian ada tiga manajer investasi, belum menerapkan prinsip mengenal nasabah ada tiga manajer investasi, belum terdapat pelaporan seacar berkala kepada investor oleh bank kustodian ada tiga manajer investasi, dan belum memiliki kertas kerja dalam melakukan pengelolaan KPD ada satu manajer investasi. [cms]

BI: Kondisi Eropa dan AS Buat Investor Khawatir

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Kondisi perbankan Eropa saat ini membuat kehati-hatian pemerintah Amerika Serikat semakin meningkat.

Hal tersebut diketahui oleh para investor sehingga membuat pasar kembali bergolak. "Ada beberapa hal termasuk bank sentral Amerika lebih hati-hati terhadap sejumlah bank di Eropa. Pasar tahu itu dan pasar jadi khawatir," ucap Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, Jumat (19/8).

Ditambahkan Darmin, selain itu data mengenai kesempatan kerja juga mempengaruhi kekhawatiran pasar. "Kelihatannya ada keraguan dan kekahwatiran di pasar pemain-pemain besar dan data mengenai kesempatan kerja di AS kelihatannya memang tidak bagus. Itu membuat pasar mulai ragu lagi," ucapnya.

Ditambahkan Darmin, keraguan pasar terhadap kondisi di atas sangat kuat sekali. Dampaknya adalah kondisi pasar diliputi oleh keragu-raguan. [cms]

Kondisi Bank Eropa akan Picu Bursa Negatif

Headline
INILAH.COM, London - Kekhawatiran pendanaan bank-bank Eropa dan ekonomi AS yang lesu diperkirakan akan memicu bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Jumat (19/8).

Indeks FTSE diperkirakan akan turun 1% ke 5.092, indeks DAX diprediksi akan turun 5,8 poin ke 5.608 dan indeks CAC diperkirakan akan turun 0,7% ke 3.076, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Bank-bank Eropa sangat terpukul dengan eksposur mereka seperti yang dialami bank Barclays dan Societe Generale serta Commerzbank. Selain itu Morgan Stanley merevisi perkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 dan 2012. Sebab ekonomi global sudah nyaris resesi.

Wall Street ditutup melemah bersamaan dengan data ekonomi yang negatif. Rilis data klaim penangguran AS bulan Juli naik dan harga konsumsi juga meningkat signifikan.

Indeks Dow Jones turun 419,63 poin atau 3,68% ke level 10.990,58. Sementara indeks S&P 500 turun 53,24 poin atau 4,46% ke level 1.140,65, dan Nasdaq turun 131,05 poin atau 5,22% ke level 2.380,43.

Dalam perdagangan Asia berrgerak melemah karena sejak kemarin, investor telah meninggalkan transaksi di bursa. Mereka beralih ke aset tak berisiko seperti emas.

Indeks Hang Seng turun 2,7% ke 19.474, indeks Nikkei turun 2,5% ke 8.719, indeks Shanghai turun 1,2% ke 2.528 dan indeks ASX turun 3,5% ke 4.101.

Prospek ekonomi global suram, harga CPO pun tumbang

Prospek ekonomi global suram, harga CPO pun tumbang
KUALA LUMPUR. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tumbang mengikuti koreksi yang terjadi pada harga komoditas lainnya seperti minyak mentah. Komoditas tertekan lantaran mencuatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang mungkin akan mengurangi permintaan.

Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange sempat terbenam ke RM 3.022 atau setara US$ 1.004 per metrik ton pada perdagangan pagi. Adapun, hingga pukul 13.38 WIB, kontrak yang sama masih melemah di RM 3.011 per metrik ton.

Kecemasan bakal melambatnya ekonomi global terutama bersumber dari AS. Seperti yang dilakukan Morgan Stanley dan Deutsche Bank AG, Citigroup Inc. juga telah memangkas prospek pertumbuhan AS. Akibatnya, pasar saham bertumbangan. Indeks bursa regional dalam MSCI Asia Pasifik anjlok 2,5% ke 120,13 pada pukul 12.56 waktu Singapura.

Tak ayal, sentimen negatif ini juga berimbas pada pasar komoditas. Misalnya saja, minyak mentah tergelincir 2,1%, memperpanjang koreksi yang terjadi kemarin sebesar 5,9%.

Analis ECM Libra Capital Sdn. Bernard Ching menyebut, secara umum harga komoditas terseret oleh ekspektasi melambatnya pertumbuhan ekonomi global. "Asumsi sekarang berbalik lebih pesimis. Risiko terjadinya resesi double dip semakin meningkat setiap harinya," sebutnya.

Lanjut Bernard, sebelumnya ada spekulasi akan surutnya produksi CPO Malaysia dan Indonesia karena memasuki Lebaran. Hal ini bisa memperpanjang reli harga. Namun, menurutnya, spekulasi itu akan tertutupi oleh buruknya prospek ekonomi global.

"Kecuali produksi turun tajam, saya tidak berpikir spekulasi itu bakal mampu mendorong kenaikan harga CPO, mengingat prospek suram pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.

Makinta Securities bakal spinn off lini usahanya

JAKARTA. PT Makinta Securities berencana melakukan spin off (pemisahan usaha) dengan salah satu lini bisnisnya, yaitu Makinta Asset management. Hal ini dikatakan Harry Kurniawan, Director Corporate Finance Makinta Securities kepada KONTAN, Jumat (19/8).

Jika sesuai rencana, spinn off tersebut bakal rampung tahun ini. "Saya belum mendapatkan informasi terbaru mengenai spinn off ini," kata Harry. Yang pasti, spinn off ini dilakukan demi mengefektifkan kinerja perusahaan.

"Dengan spin off ini, kami akan konsentrasi pada usaha investment banking. Sementara, Makinta Asset Management akan sepenuhnya menjalankan kegiatan manajer investasi," lanjut Harry.

Asal tahu saja, selama ini, Makinta Securities memiliki tiga lini bisnis yang meliputi investment banking, equity, dan asset management. Kinerja Makinta Asset management terlihat cukup cemerlang tahun ini. Menurut data PT Infovesta Utama, produk reksadana saham Makinta Mantap terus menoreh imbal hasil yang tertinggi sejak awal tahun ini. Sampai akhir bulan Juli ini (year to date), Return Makinta Mantap mencapai 33,48%.

Sesi I, ASII, BBRI, dan BBCA menjadi emiten yang paling banyak dilepas asing

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) didera aksi jual di sepanjang sesi I. Indeks ditutup dengan penurunan 110,92 poin menjadi 3.910,07.

Tiga saham berkapitalisasi besar yang turut menggerus indeks adalah:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII ditutup dengan penurunan 4,95% menjadi Rp 69.150 di sesi I dengan volume transaksi mencapai 6,29 juta saham. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 99,53 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 91,51 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 50,90 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI ditutup dengan penurunan 4,38% menjadi Rp 6.550 di sesi I dengan volume transaksi mencapai 22,5 juta saham. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 66,89 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 14,39 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 12,62 miliar.

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA ditutup dengan penurunan 3,05% menjadi Rp 7.950 di sesi I dengan volume transaksi mencapai 8,56 juta saham. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 40,18 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 34,09 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 9,77 miliar.

Laba bersih BUMI tumbuh tipis 2,8% di semester I

Laba bersih BUMI tumbuh tipis 2,8% di semester I
JAKARTA. Laba bersih PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik tipis di semester pertama tahun ini. Laporan keuangan BUMI (19/8) menyebutkan, pada paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan laba bersih US$ 278,575 juta, atau tumbuh 2,8% dari periode yang sama tahun lalu senilai US$ 271,048 juta.

Pertumbuhan laba ini ditopang naiknya pendapatan perseroan sebesar 24% menjadi US$ 1,792 miliar di semester pertama tahun ini. Sehingga, laba kotornya ikut meningkat 37% menjadi US$ 740 miliar.

Meski beban usaha bertambah, BUMI juga masih membukukan laba usaha senilai US$ 548,743 juta, atau tumbuh 42% dari semester pertama 2010.

Tapi, peningkatan yang signifikan pada beban lain-lain menggerus laba usaha perseroan. Kenaikan beban ini antara lain disebabkan adanya kerugian atas pembatalan penjualan saham senilai US$ 35,843 juta. Selain juga, terjadi peningkatan hingga 22 kali lipat pada beban penghapusbukuan aset, serta kenaikan beban bunga sebesar 15%.

Alhasil, laba bersih BUMI hanya bisa naik tipis di akhir semester satu tahun ini. Pada akhir Juni 2011, laba bersih per saham dasar BUMI menjadi US$ 0,0135, dari sebelumnya US$ 0,0133 di akhir Juni 2010.

Penurunan 233 saham bikin indeks tenggelam hingga 2,76% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami penurunan tajam di sesi I. Pada pukul 11.30, indeks melorot 2,76% menjadi 3.910,072.

Tercatat, ada 233 saham yang anjlok. Sementara, hanya 18 saham yang naik dan 34 saham lainnya tak bergerak. Volume transaksi melibat 2,383 miliar saham senilai Rp 2,890 triliun.

Semua sektor pun tampak memerah, dengan kisaran penurunan 1,9% hingga 4,5%. Penurunan terbesar dialami sektor industri lain-lain dan sektor konstruksi dengan penurunan masing-masing sebesar 4,54% dan 3,15%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan terbesar diantaranya: Capitalinc Investment (MTFN) melorot 13,16% menjadi Rp 330, PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) turun 12,50% menjadi Rp 700, dan PT Rigs Tenders (RIGS) turun 11,29% menjadi Rp 550.

Sementara itu, saham-saham yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain: PT Garda Tujuh Buana (GTBO) naik 30,14% menjadi Rp 190, PT Central Omega Resource (DKFT) naik 24,58% menjadi Rp 1.470, dan PT Tigaraksa Satria (TGKA) naik 10% menjadi Rp 1.100.

Koreksi, Cermati Saham Bank dan Konsumer

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi IHSG diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan nanti. Saham yang sudah terkoreksi dan terkait faktor suku bunga di sektor perbankan, konsumsi dan grup Astra bisa jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (19/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam 110,92 poin (2,76%) ke level 3.910,072. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 22,40poin (3,13%) ke angka 692,936.
Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,981 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 2,401 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp2,535 triliun di pasar reguler dan total Rp2,884 triliun dan frekuensi 61.164 kali. Hanya sebanyak 21 saham menguat, sedangkan 244 saham melemah dan 38 saham stagnan.
Pelemahan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp728,97 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp720,1 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp1,449 triliun.
Semua sektor saham kompak mendukung pelemahan indeks. Saham sektor aneka industri memimpin koreksi 4,54%, disusul properti 3,15%, keuangan 3,06%, manufaktur 2,94%, pertambangan 2,84%, perkebunan 2,69%, industri dasar 2,43%, infrastruktur 2,01%, perdagangan 2% dan konsumsi 1,90%.
Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan melemah hingga penutupan sore nanti. “Indeks mengarah ke level support 3.900 dan 4.050 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (19/8).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini, salah satunya dipicu oleh pergerakan IHSG yang kemarin anomali. Indeks menguat di tengah kerontokan bursa regional. “Karena itu, hari ini indeks domestik tidak tahan dari terpaan bursa regional sehingga melemah mendekati 3%,” ujar Cece.

Pasalnya, bursa Dow Jones ditutup turun di atas 400 poin semalam. Begitu juga dengan bursa Eropa yang anjok di atas 4%. Kondisi itu, dipicu oleh kekhawatiran pasar krisis keuangan terutama pada bank-bank besar di Eropa yang kekurangan likuiditas. European Cenral Bank (ECB) bahkan melaporkan, ada sebuah bank di kawasan itu yang meminjam hingga US$500 juta dalam satu pekan.

Buruknya kondisi likuiditas di Perancis, ditegaskan Cece, dikhawatirkan menyebar ke beberapa negara Eropa yang lain. Yang jadi masalah adalah kesehatan banknya berupa ketidakmampuan untuk membayar utangnya dan tidak bisa memenuhi permintaan dana masyarakat. “Ini akan memicu crash seperti yang terjadi di Indonesia tahun 1998,” imbuhnya.

Menurutnya, orang akan berbondong-bodong menarik dananya dari bank sehingga bank otomatis terkuras likuiditasnya. Itulah yang memicu pelemahan bursa AS dan Eropa sehingga merembet ke bursa-bursa di Asia termasuk IHSG. Tapi, Cece memperkirakan, pelemahan bursa di Asia tidak akan separah AS dan Eropa. “Paling-paling, koreksinya 2-3%,” ujarnya. “Untuk IHSG sendiri bisa saja hanya melemah 1%.”

Karena itu, dia menegaskan, kejadian IHSG menguat di tengah koreksi global akan susah terjadi hari ini. Tapi, bukan berarti pasar harus panic selling. Meskipun, harga minyak mentah dunia turun ke level US$81 per barel. Nikel dan Crude Palm Oil (CPO) pun ikut turun. “Jadi, laju indeks terimbas faktor regional,” paparnya.

Cece menggarisbawahi, permasalahan market saat ini terletak pada Eropa. Menurutnya, pasar harus mencermati pembukan bursa Eropa, pada saat pembukaan IHSG sesi dua dan sesi pertama di Eropa. “Pergerakan bursa Eropa sebagai kunci trading hari ini,” paparnya.

Dalam situasi ini, Cece merekomendasikan positif saham-saham yang sudah turun 5% dan terkait faktor suku bunga di sektor perbankan dan konsumsi. Apalagi, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,75%.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Lalu, PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut pada level support kedua,” imbuhnya. [ast]