Kamis, 08 September 2011

Pidato Obama Picu Penghindaran Aset Berisiko

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah melemah setelah IHSG hanya menguat tipis. Investor cenderung cari aman dengan menghindari aset-aset berisiko (risk aversion) jelang pidato Presiden AS Barack Obama malam ini.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh kecenderungan investor yang sejauh ini mencari aman (risk aversion) menjelang statemen kebijakan moneter baik dari Eropa maupun AS.

Sebab, menurutnya, data-data ekonomi global saat ini masih menunjukkan pelemahan. Sentimen risk aversion itu menopang penguatan dolar AS secara keseluruhan dan jadi tekanan bagi rupiah. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.568 dari posisi pembukaan 8.550 dan 8.548 sebagai level terkuatnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (8/9).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (8/9) ditutup melemah 90 poin (0,10%) ke level 8.559/8.569 per dolar AS dari posisi kemarin 8.550/8.560.

Christian menjelaskan, salah satu sinyal perlambatan global muncul setelah Jerman merilis data neraca perdagangannya (trade ballance). Angkanya jatuh di bawah estimasi menjadi -1,8% dari prediksi -0,8% dan angka sebelumnya -0,3%.

Kondisi itu, lanjutnya, diperburuk oleh laporan pesanan mesin dari Jepang yang turun jadi 15,3% dari sebelumnya 34,6% selama Juli 2011. "Dua data itu menambah bukti lebih lanjut tentang perlambatan pemulihan ekonomi global," ujarnya.

Perlambatan global itu, lanjut Christian, akan menambah tekanan bagi Presiden AS Barack Obama untuk mengeluarkan rencana paket stimulus yang bertujuan untuk menopang perekonomian AS dalam pidato nanti malam. "Sebab, ekonomi global sudah melambat baik Eropa maupun Jepang," tuturnya.

Obama, menurut dia, diharapkan mengeluarkan paket stimulus untuk penciptaan lapangan kerja senilai US$300 miliar ditambah dengan pemangkasan pajak (tax cut) dan stimulus untuk proyek infrastruktur. "Ini sangat berpengeruh di market karena bisa menopang pasar tenaga kerja," paparnya.

Alhasil, hari ini dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat 0,07% dari 75,51 ke level 75,62. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4070 dari sebelumnya US$1,4092 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, bartahannya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) di teritori positif sebesar 3,96 poin (0,10%) ke level 4.005,39 salah satunya dipicu posisi indeks yang sudah sangat kuat di atas 4.000 kembali. Karena itu, pasar sudah mengabaikan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya sehingga IHSG terus pulih dan kembali berada di zona aman setelah tembus level psikologis itu.

Kondisi itu, lanjutnya, mendapat dukungan dari investor asing yang berposisi net buy dalam dua hari terakhir. Artinya, kepercayaan asing terhadap bursa Indonesia sudah pulih. Kemarin, asing net buy sebesar Rp350 miliar dan hari sudah di atas Rp545 miliar. Karena itu, hingga penutupan indeks bertahan pada teritori positif. “Apalagi, bursa global dan regional juga berada pada teritori positif,” ujarnya.

Dari dalam negeri, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia yang siang tadi sudah diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,75% untuk kesekian kalinya. Level ini merupakan suku bunga ideal untuk Indonesia. “Ini menjadi angin segar bagi market,” papar Willy. [mdr]

Inilah Daftar 'Top Foreign Buy' Kamis (8/9)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham LPKR hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 53,9 juta saham dari volume perdagangan 142,3 juta saham dengan total transaksi Rp103,9 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (8/9). IHSG ditutup menguat tipis 3,9 poin atau 0,1% menjadi 4.005. Volume perdagangan mencapai 10,3 miliar saham senilai Rp5,7 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp545,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,9 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,3 triliun.

Urutan kedua saham KIJA mencapai 36,9 juta saham dari volume perdagangan 291,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp56,2 miliar. Urutan ketiga saham CNKO mencapai 22,7 juta saham dari volume perdagangan 49,01 juta saham dengan total transaksi senilai Rp5,9 miliar. Urutan keempat saham BMRI mencapai 21,4 juta saham dari volume perdagangan 42,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp307,1 miliar.

Urutan kelima saham BBRI mencapai 16,8 juta saham dari volume perdagangan 34,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp242,6 miliar. Urutan keenam saham MNCN mencapai 15,1 juta saham dari volume perdagangan 38,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp42,9 miliar. Urutan ketujuh saham SIPD mencapai 14,1 juta saham dari volume perdagangan 115,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp8,8 miliar.

Urutan kedelapan saham SIMP mencapai 10,3 juta saham dari volume perdagangan 55,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp73,6 miliar. Urutan kesembilan saham KLBF mencapai 8,06 juta saham dari volume perdagangan 15,3 juta saham dengan nilai transaksi Rp55,6 miliar. Urutan kesepuluh saham PGAS mencapai 7,9 juta saham dari volume perdagangan 52,4 juta saham dengan nilai transaksi Rp152,3 miliar.

Wuih.. Wall Street Diprediksi Menguat

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi akan menguat pada perdagangan Kamis (8/9). Pasar akan menunggu hasil rapat Bank Sentral Eropa (ECB) untuk membuat kebijakan moneter baru di Frankfurt, Jerman.

ECB diharapkan menghentikan trend kenaikan suku bunga yang dimulai sejak lima bulan lalu. Hal ini terjadi saat krisis utang Eropa semakin merasuk perekonomian sehingga menurunkan kepercayaan investor dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Proyeksi inflasi dan pertumbuhan diharapkan akan direvisi ECB yang telah dibuat pada bulan Juni lalu. Dengan demikian menawarkan banyak ruang kepada bank untuk menghentikan pengetatan keuangan.

"Kondisi saat ini masih tidak jauh berbeda dari ekonomi yang berpotensi mengalami resesi," Ketua Komite Pasar Terbuka, Charles Evans dalam sebuah seminar di London kemarin.

Hari ini, The Fed juga akan membicarakan kondisi ekonomi terbaru dan melakukan diskusi dalam Mineapolis Ekonomi Club di New York, pukul 13:00 waktu AS. Pasar juga menunggu pidato Barack Obama yang akan memperkenalkan stimulus penciptaan lapangan kerja pada Kamis petang.

Paket ini akan menelan biaya US$300 miliar untuk investasi infrastruktur dan pemotongan pajak untuk mendorong penyerapan tenaga kerja.

Sementara klaim pengangguran akan dirilis pada Kamis pagi ang diharapkan mengalami penurunan menjadi 400.000 dari 409.000 pada pekan sebelumnya. Sementara data defisit perdagangan diumumkan sesudahnya.

Hari ini, bursa Eropa tidak bergairah seperti indeks FTSE turun 0,1% ke 5.311, indeks DAX turun 0,5% ke 5.375 dan indeks CAC naik 0,2% ke 3.080. Pasar ragu-ragu menjelang pidato Barack Obama yang akan mengusulkan stimulus senilai US$300 miliar untuk penciptaan lapangan kerja.

Sedangkan bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 1,06% ke 19.835, indeks Nikkei naik 0,3% ke 8.793, indeks Shanghai turun 0,6% ke 2.498 dan indeks ASX naik 0,1% ke 4.188.

Saham ELTY Terbanyak Dijual Asing, Kamis (8/9)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ELTY hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 32,06 juta saham dari volume perdagangan 128,4juta saham dengan total transaksi Rp18,6 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Kamis (8/9). IHSG ditutup menguat tipis 3,9 poin atau 0,1% menjadi 4.005. Volume perdagangan mencapai 10,3 miliar saham senilai Rp5,7 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp545,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,9 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,3 triliun.

Urutan kedua saham ADRO mencapai 16,8 juta saham dari volume perdagangan 81,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp168,4 miliar. Urutan ketiga saham INDF mencapai 16,5 juta saham dari volume perdagangan 39,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp235,08 miliar. Urutan keempat saham BORN mencapai 10,1 juta saham dari volume perdagangan 33,01 juta saham dengan total transaksi senilai Rp41,2 miliar.

Urutan kelima saham IPOL mencapai 9,08 juta saham dari volume perdagangan 80,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp13,3 miliar. Urutan keenam saham BDSE mencapai 7,5 juta saham dari volume perdagangan 11,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp11,6 miliar. Urutan ketujuh saham BWPT mencapai 5,7 juta saham dari volume perdagangan 15,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp19,1 miliar.

Urutan kedelapan saham ENRG mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 301,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp58,9 miliar. Urutan kesembilan saham CPIN mencapai 3,7 juta saham dari volume perdagangan 17,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp50,9 miliar. Urutan kesepuluh saham ADMG mencapai 3,6 juta saham dari volume perdagangan 51,9 juta saham dengan nilai transaksi Rp41,2 miliar.

TRAM bakal ambil alih obligasi konversi Awesome Coal

TRAM bakal ambil alih obligasi konversi Awesome Coal
JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) meneken nota kesepahaman (MoU) untuk mengambil alih obligasi konversi (convertible bonds) yang diterbitkan PT Awesome Coal.

Manajemen TRAM dalam pernyataan e-mail menyebut, dengan mengakuisisi obligasi konversi itu, maka perseroan berpeluang untuk memiliki tambang batubara dengan cadangan sebesar 100 juta ton di provinsi Kalimantan Timur. Tambang tersebut dijadwalkan memulai produksi pada akhir 2012.

Namun, perseroan masih harus meminta persetujuan pemegang saham untuk memuluskan akuisisi ini.

Sore ini, saham TRAM ditutup melejit 24,29% ke level Rp 870 per saham.

Asing Dukung IHSG di Atas 4.000

INILAH.COM, Jakarta – IHSG berhasil bertahan di atas level 4.000. Aliran dana asing yang masuk dan aksi beli selektif atas saham lapis dua menjadi katalisnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (8/9) ditutup menguat 3,96 poin (0,1%) ke level 4.005,39, dengan intraday tertinggi 4.021,75 dan terendah di 3.978,34. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 terpantau melemah 0,41 poin (0,06%) ke level 709,68.

Indeks sepanjang perdagangan bergerak volatile. Dibuka menguat 14,08 poin atau 0,35% ke 4.015, indeks sempat menyentuh level terendah di 3.978, sebelum pada sesi pertama bertengger di angka 4.018. Fluktuasi terus terjadi pada sesi dua, namun aksi beli selektif pada saham lapis dua membawa IHSG ditutup di angka 4.005.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 10,310 miliar lembar saham, senilai Rp 5,821 triliun dan frekuensi 143.158 kali. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 130 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Asing mendukung kenaikan bursa, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp545 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,900 triliun dan transaksi jual mencapai Rp2,355 triliun.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Taisho (SQBI) naik Rp 11.800 ke Rp 144.800, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 5.550 ke Rp 365.050, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 14.100 ke Rp 2.350 dan Good Year (GDYR) naik Rp 1.700 ke Rp 11.100

Emiten-emiten lain yang melemah antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 46.000, Nipress (NIPS) turun Rp 350 ke Rp 3.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 300 ke Rp 22.200, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 15.600.

Bursa regional Asia terpantau ditutup ariatif. Indeks Komposit Shanghai melemah 0,68% ke 2.498,94, indeks Hang Seng turun 0,67% ke level 19.912,82, indeks Nikkei 225 naik ke 29,71 poin (0,34%) level 8.793,12, indeks Straits Times naik 0,72% ke level 2.852,63 dan indeks Kospi naik 0,72% ke 1.846,64. [mdr]

Pergerakan liar indeks berakhir di level 4.005,39

JAKARTA. Pergerakan liar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berakhir positif. Pada pukul 16.00, indeks naik tipis 0,09% menjadi 4.005,39. Posisi tertinggi harian indeks hari ini berada di level 4.021,76, sedangkan posisi terendahnya di level 3.978,34.

Meski berakhir positif, ada 122 saham yang dilanda aksi jual. Angka tersebut lebih besar dari jumlah saham yang naik sebanyak 98 saham. Sementara, posisi 212 saham lainnya tak berubah.

Saham-saham bluechips yang mendongkrak kinerja indeks antara lain: PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang naik 1,46% menjadi Rp 6.950, PT Bank Mandiri (BMRI) yang naik 1,45% menjadi Rp 7.200, dan PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) yang naik 20% menjadi Rp 14.100.

Sementara, tiga saham bluechips yang menahan laju pergerakan indeks antara lain: PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang turun 2,53% menjadi Rp 7.700, PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) yang turun 2,54% menjadi Rp 2.875, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) yang turun 1,89% menjadi Rp 15.600.

Asing Bawa IHSG Bertahan di Level 4.005

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup menguat tipis 3,9 poin atau 0,1% menjadi 4.005. Volume perdagangan mencapai 10,3 miliar saham senilai Rp5,7 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 130 saham turun, 107 saham naik dan 67 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp545,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,9 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,3 triliun.

Indeks JII turun 2,8 poin ke 554,95, indeks ISSI turun 0,4 poin ke 129,44 poin dan indeks LQ45 turun 0,4 poin ke 709,69. sektor yang terdalam melemah seperti sektor pertambangan hingga 19,8 poin ke 3.016,21 sedangkan pelemahan lebih dalam ditahan oleh sektor konsumsi yang naik 13,4 poin ke 1.329.

Indeks pada sesi II gagal bertahan di level resisten baru di 4.020 kendati sudah menembus level 4.021,76. Bahkan sempat berada di zona negatif, meskipun rebound lagi.

HEXA bagi dividen US$ 17 juta

JAKARTA. Kinerja gemilang PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) di tahun fiskal 2010 lalu berdampak positif bagi pemegang saham. HEXA akan memberikan total dividen US$ 17 juta atau setara 40% dari laba bersih tahun buku 2010 yang sebesar US$ 35 juta. Artinya, para pemegang saham HEXA akan mendapatkan US$ 0,02055 per saham.

"Dividen itu akan dibagikan di 17 Oktober mendatang," kata Direktur Keuangan HEXA Syamsu Anwar di Jakarta, Kamis (8/9). Untuk dividen tahun ini, HEXA menaikan ratio dividennya di mana pada tahun lalu perusahaan alat berat ini hanya membagikan 35% dari laba bersih tahun sebelumnya.

Sebagai catatan, HEXA tidak seperti emiten lainnya yang tahun bukunya berlangsung dari Januari hingga Desember, karena perusahaan ini memulai bukunya di bulan April dan berakhir pada Maret tahun berikutnya.

Terhambat Profit Taking, IHSG Cuma Naik 3 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan hanya naik tipis 3 poin. Penguatan indeks terhambat aksi ambil untung di saham-saham tambang dan infrastruktur.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.570 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 8.555 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 11,464 poin (0,28%) ke level 4.012,897. Indeks melanjutkan reli di hari keempatnya karena investor mulai percaya diri setelah krisis utang di eropa sedikit mereda.

Tekanan jual di saham-saham lapis unggulan sempat membawa IHSG anjlok ke zona merah sampai di posisi 3.978,343, padahal sebelumnya baru saja naik tinggi ke level 4.017,308 sesaat setelah pembukaan perdagangan.

Indeks harus berterima kasih kepada saham-saham berbasis konsumer dan finansial yang akhirnya bisa mengangkatnya kembali ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 17,079 poin (0,42%) ke level 4.018,512. Saham-saham berbasis konsumer dan finansial berhasil menyelamatkan indeks.

Pergerakan indeks menjadi liar memasuksi perdagangan sesi II, tekanan jual melanda dan mengantarkan IHSG balik lagi ke zona merah. Beberapa investor mencoba mengambil untung di saham-saham yang kemarin sudah menguat.

Indeks kembali bergerak fluktuatif mendekati penutupan perdagangan, bergerak naik turun antara teritori negatif dan positif. Poin yang dicetaknya pun serba tipis.

Menutup perdagangan, Kamis (8/9/2011), IHSG naik tipis 3,957 poin (0,09%) ke level 4.005,390. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,407 poin (0,06%) ke level 709,688.

Profit taking banyak dilakukan investor lokal, sementara investor asing masih konsisten menempatkan dananya di lantai bursa. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 545,43 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 143.158 kali pada volume 10,310 miliar lembar saham senilai Rp 5,821 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 130 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Mayoritas bursa-bursa di Asia masih kuat berjalan di zona hijau, hanya bursa saham Hong Kong yang terpuruk di teritori negatif. Sentimen krisis utang Eropa yang mulai mereda membantu pergerakan positif regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 45,57 poin (1,84%) ke level 2.516,09.
  • Indeks Hang Seng melemah 155,95 poin (0,78%) ke level 19.892,05.
  • Indeks Nikkei 225 naik ke 29,71 poin (0,34%) level 8.793,12.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,50 poin (0,05%) ke level 2.833,63.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 11.800 ke Rp 144.800, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 5.550 ke Rp 365.050, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 14.100 ke Rp 2.350 dan Good Year (GDYR) naik Rp 1.700 ke Rp 11.100

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 46.000, Nipress (NIPS) turun Rp 350 ke Rp 3.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 300 ke Rp 22.200, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 15.600.

(ang/qom)

Tunggu Kebijakan ECB, Bursa Eropa Lesu

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Kamis (8/9). Investor menunggu sinyal dari bank sentral Eropa tentangperubahan kebijakan dalam memulihkan ekonomi Eropa.

Indeks FTSE turun 0,1% ke 5.311, indeks DAX turun 0,5% ke 5.375 dan indeks CAC naik 0,2% ke 3.080. Pasar juga ragu-ragu menjelang pidato Barack Obama yang akan mengusulkan stimulus senilai US$300 miliar untuk penciptaan lapangan kerja, yang dikutip dari yahoofinance.com.

"Kita mendapatkan sentimen yang negatif dari rasio pendapatan dan harga saham serta hasil dividen yang terlihat dalam 25 tahun terakhir kecuali selama krisis 2008-2009 lalu," kata Kepala Ekuitas di Lazard Freses Gestion, Regis Begue.

Pada perdagangan Rabu kemarin, bursa Eropa sempat rebound 3% setelah sejak awal pekan terkoreksi. Sedangkan bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 1,06% ke 19.835, indeks Nikkei naik 0,3% ke 8.793, indeks Shanghai turun 0,6% ke 2.498 dan indeks ASX naik 0,1% ke 4.188.

Hingga sore ini, bursa Asia bergerak fluktuatif

Hingga sore ini, bursa Asia bergerak fluktuatif
TOKYO. Sejumlah sentimen mempengaruhi pergerakan bursa Asia sore ini. Pada pukul 16.23 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 121,84. Sebelumnya, bursa acuan di kawasan Asia ini sempat fluktuatif dengan kenaikan 0,9% dan penurunan 0,2%.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia juga bergerak fluktuatif, dan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,7%. Sedangkan indeks Ho Chi Minh Vietnam melompat 2,1%, lompatan terbesar diantara indeks regional lainnya.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Samsung Electronics Co yang naik 3,2% di Seoul, Commonwealth Bank of Australia yang turun 0,6% di Sydney, dan Belle International Holdings Lyd yang anjlok 8% di China. Ada juga Industrial & Commercial Bank of China Lyd yang turun 1,2% di China.

"Saat ini, pasar penuh dengan ketidakpastian. Pelaku pasar bertanya-tanya apakah stimulus tambahan AS akan memberikan katalis yang berarti untuk pertumbuhan global," jelas Tim Schroeders, analis Pengana Capital Ltd di Melbourne.

Perburuan saham berbasis ekspor membuat indeks Nikkei berakhir positif

Perburuan saham berbasis ekspor membuat indeks Nikkei berakhir positif
TOKYO. Pada pukul 15.00 waktu Tokyo, bursa Jepang ditutup positif. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,3% menjadi 8.793,12. Pada transaksi sebelumnya, indeks acuan di Negeri Sakura ini sempat naik 1,3%. Sementara, indeks Topix naik 0,5% menjadi 757,41, setelah naik 1,3%.

Sejumlah saham yang diperkirakan mempengaruhi pergerakan bursa Jepang adalah Inpex Corp yang naik 4,5%, Tokyo Electron Ltd yang naik 3%, dan Fanuc Corp yang turun 3,4%.

Investor banyak memburu saham-saham berbasis ekspor setelah adanya rencana Presiden Barack Obama untuk menyuntikkan dana lebih dari US$ 300 miliar ke dalam sistem perekonomian. Selain itu, kecemasan akan krisis utang Eropa juga mulai mereda.

"Investor menaikkan ekspektasinya mengenai apa pun yang terjadi pada perekonomian AS. Lonjakan indeks Nikkei juga terjadi atas ekspektasi tersebut, namun tidak akan naik tinggi hingga ada data terbaru yang dirilis," jelas Kenichi Hirano, general manager Tachibana Securities Co di Tokyo.

Waspada Krisis, BI Rate Ditahan 6,75%

Jakarta - Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan BI Rate di level 6,75%. Kebijakan diambil di tengah ketidakpastian situasi sistem keuangan dan ekonomi global.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah dalam siaran pers yang dikutip Kamis (8/9/2011).

"BI mengambil respons suku bunga serta bauran kebijakan moneter dan makro prudensial dengan mengutamakan sasaran inflasi 5% plus minus 1% di 2011 dan 4,5% plus minus 1% di 2012," tuturnya.

Difi mengatakan, dalam rangka mendorong kegiatan pasar uang antar bank (PUAB) di tengah derasnya arus likuiditas dalam negeri, maka BO memperlebar batas bawah koridor suku bunga operasi moneter yang semula 100 bps jadi 150 bps di bawah BI rate.

"Ini diambil dengan mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas ekonomi di tengah meningkatnya ketidakpastian sistem keuangan global yang dipicu masalah utang AS dan Eropa," kata Difi tanpa menjelaskan lebih jauh.

Dewan Gubernur BI dikatakan Difi terus mencermati dampak kinerja ekonomi dan keuangan global terhadap kinerja perekonomian Indonesia ke depan.

(dnl/qom)

Asing Tetap Dukung IHSG Sesi I Naik 0,43%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (8/9) sesi I ditutup menguat 17,08 poin atau 0,43% menjadi 4.018,51. Volume perdagangan mencapai 2,4 miliar saham senilai Rp2,3 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 112 saham naik, 96 saham turun dan 90 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp232,7 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp692,6 miliar dan penjualan asing sekitar 459,8 miliar.

Menurut pengamat pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, sampai saat ini asing masih mencatatkan netbuy Rp200 miliar lebih. Tetapi secara TA, ada potensi bagi IHSG untuk terkoreksi akibat penguatan selama 4 hari ini. "Jaditerlihat penguatan sudah mulai terbatas resisten kuat sementara ini ada di level 4.020," katanya kepada INILAH.COM.

Indeks JII naik 0,4% ke 558,21, indeks ISSI naik 0,21 poin ke 130,14 dan indeks LQ45 naik 2,62 poin ke 712,71. Penguatan didukung sektor perkebunan yang naik 15,06 poin ke 2.331,87 disuul sektor konsumsi yang naik 15,8 poin ke 1.331,51. Sedangkan penurunan terdalam dialami sektor pertambangan hingga 7,5% ke 3.028,49.

Meskipun indeks sempat terkoreksi, tetapi secara perlahan mengalami rebound setelah menyentuh level 3.978,34. Selanjutnya indeks tetap bertengger di zona positif hingga penutupan sesi I ini.

Saham yang menguat seperti saham GGRM naik Rp1.250 ke Rp59.950, DSSA naik Rp750 ke Rp12.500, ASII naik Rp450 ke Rp71.700,IMAS naik Rp350 ke Rp11.500, UNTR naik Rp350 ke Rp25.000, DKFT naik Rp200 ke Rp2.325, HMSP naik Rp200 ke Rp32.200, ICBP naik Rp200 ke Rp5.200, PTBA naik Rp200 ke Rp19.850, UNVR naik Rp200 ke Rp17.600, LPCK naik Rp 175 ke Rp2.275.

Sedangkan saham yang melemah seperti saham ITMG turun Rp300 ke Rp46.350, INTP turun Rp200 ke Rp15.700, HEXA turun Rp150 ke Rp8.400, TLKM turun Rp150 ke Rp7.750, AKPI turun Rp110 ke Rp1.240, AALI turun Rp100 ke Rp22.400, HRUM turun Rp100 ke Rp8.800, INVS turun Rp100 ke Rp5.900, JPFA turun Rp100 ke Rp5.350.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 0,7 poin ke 19.897, indeks Nikkei naik 0,2 poin ke 8.781, indeks Shanghai trun 0,2 poin ke 2.510, indeks ASX turun 0,15 poin ke 4.189.

Pilih Saham Bakrie, Infrastruktur dan Properti

INILAH.COM, Jakarta – Apresiasi IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham potensial dari grup Bakrie, infrastruktur dan properti, bisa jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (8/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,08 poin (0,43%) ke level 4.018,512. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45yang naik 2,62 poin (0,37%) ke angka 712,714.
Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,157 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 2,430 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp2,144 triliun di pasar reguler dan total Rp2,340 triliun dan frekuensi 81.277 kali. Sebanyak 112 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 232,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp692,6 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp459,8 miliar.
Mayoritas sector saham mendukung penguatan indeks. Sektor konsumsi memimpin kenaikan 1,20%, disusul perdagangan 1,12%, keuangan 0,91%, aneka industry 0,70%, perkebunan 0,65% dan manufaktur 0,62%. Selebihnya, empat sector saham melemah, infrastruktur turun 0,56%, property 0,43%, industri dasar 0,35% dan pertambangan 0,24%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, pergerakan indeks domestik hingga penutupan sore nanti akan bertahan di teritori positif. “Indeks akan mengarah ke level resistance 4.073 dan support 3.927,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (8/9).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini, salah satunya dipicu oleh posisi indeks yang sudah sangat kuat di atas 4.000 kembali. Karena itu, pasar sudah mengabaikan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya sehingga IHSG terus pulih dan kembali berada di zona aman setelah tembus level psikologis itu.

Kondisi itu, lanjutnya, mendapat dukungan dari investor asing yang berposisi net buy dalam dua hari terakhir. Artinya, kepercayaan asing terhadap bursa Indonesia sudah pulih. Kemarin, asing net buy sebesar Rp350 miliar dan hingga pukul 11.30 WIB hari ini net buy asing sudah di atas Rp150 miliar. Karena itu, hingga penutupan indeks berpeluang besar bertahan pada teritori positif. “Apalagi, bursa global dan regional juga berada pada teritori positif,” ujarnya.

Dari dalam negeri, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia yang siang ini sudah diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,75% untuk kesekian kalinya. Level ini merupakan suku bunga ideal untuk Indonesia. “Ini akan menjadi angin segar bagi market,” papar Willy.

Adapun saham-saham yang jadi penggerak indeks hari ini adalah PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Trada Maritime (TRAM), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra Internasional (ASII), dan PT Telkom (TLKM).

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham yang secara teknikal dan fundamental masih potensial naik di grup Bakrie, infrastruktur dan properti. Saham-saham pilihannya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Bakrie & Brothers (BNBR), PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), PT Darma Henwa (DEWA), PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA), PT Bukit Sentul City (BKSL) dan PT Bumi Resources (BUMI). “Saya rekomendasikan akumulasi beli saham-saham tersebut dengan pola strong buy,” imbuh Willy. [ast]

Setelah sempat tertekan, indeks berhasil pulihkan kekuatan di sesi I

JAKARTA. Setelah sempat melorot hingga ke level 3.978,34, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memulihkan kekuatan di sesi I. Pada pukul 12.00, indeks akhirnya ditutup dengan kenaikan 0,43% ke level 4.018,512.

Sektor consumer goods memimpin kenaikan di IHSG dengan lonjakan 1,2%. Baru kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan keuangan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,12% dan 0,91%. Volume transaksi perdagangan pada hari ini melibatkan 2,429 miliar senilai Rp 2,364 triliun.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers hari ini antara lain: PT Trada Maritim (TRAM) yang naik 20% menjadi Rp 840, PT Indosiar Karya Media (IDKM) naik 10,79% menjadi Rp 1.540, dan PT Central Omega Resources (DKFT) naik 9,41% menjadi Rp 2.325.

Sementara itu, saham-saham top losers adalah: PT Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 9,09% menjadi Rp 200, PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 8,16% menjadi Rp 450, dan PT Argha Karya Prima (AKPI) turun 8,15% menjadi Rp 1.240.

Aksi jual emas dalam dua hari terakhir bikin si kuning kembali diburu

Aksi jual emas dalam dua hari terakhir bikin si kuning kembali diburu
SINGAPURA. Kontrak harga emas dunia rebound siang ini. Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 1,5% menjadi US$ 1.843,82 per troy ounce. Pada pukul 11.34 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.830,65 per barel.

Rupanya, penurunan harga emas yang terjadi selama dua hari belakangan mendorong investor melakukan aksi beli si kuning kinclong untuk melindungi kekayaannya dari ketidakpastian ekonomi dan guncangan finansial. Seperti yang diketahui, harga emas melorot 4,4% dalam dua hari belakangan dari posisi rekor di level US$ 1.921,15 per troy ounce pada 6 September lalu.

"Satu-satunya faktor yang dapat menurunkan harga emas dari level ini adalah faktor fundamental, seperti bank Eropa melepas emas atau adanya pengurangan signifikan atas suplai emas. Hingga saat ini, kami belum ada melihat hal-hal semacam itu," jelas Tom Price, analis UBS AG dari Sydney.

Terkait pandangannya itu, UBS menaikkan proyeksi harga emas untuk 2012 sebesar 50%. Alasannya, data makroekonomi global saat ini sangat mengecewakan. "Harga emas rata-rata akan berada di kisaran US$ 2.075 per troy ounce pada tahun depan," jelasnya. Prediksi tersebut lebih tinggi ketimbang proyeksi sebelumnya yang hanya sebesar US$ 1.200 per troy ounce.

Sesi I Sempat Jatuh, IHSG Bangkit Lagi 17 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terjatuh ke zona merah akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Namun, penguatan saham-saham konsumer dan finansial mengangkat IHSG 17 poin.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 11,464 poin (0,28%) ke level 4.012,897. Indeks melanjutkan reli di hari keempatnya karena investor mulai percaya diri setelah krisis utang di eropa sedikit mereda.

Tekanan jual di saham-saham lapis unggulan sempat membawa IHSG anjlok ke zona merah sampai di posisi 3.978,343, padahal sebelumnya baru saja naik tinggi ke level 4.017,308 sesaat setelah pembukaan perdagangan.

Indeks harus berterima kasih kepada saham-saham berbasis konsumer dan finansial yang akhirnya bisa mengangkatnya kembali ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (8/9/2011), IHSG naik 17,079 poin (0,42%) ke level 4.018,512. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,619 poin (0,36%) ke level 712,714.

Saham-saham tambang yang kemarin naik paling tinggi kini terkena tekanan jual, indeks tambang menjadi salah satu yang memerah bersamaan dengan sektor industri dasar, properti dan infrastruktur.

Minat beli investor masih ada meski tidak terlalu tinggi, baik itu asing maupun lokal. Investor asing juga mencatat pemebelia bersih dengan nilai cukup besar hingga siang ini.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 81.277 kali pada volume 2,429 miliar lembar saham senilai Rp 2,364 triliun. Sebanyak 112 saham naik, sisanya 96 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Bursa saham Asia bergerak mixed setelah pagi tadi kompak menguat. Sentimen negatif krisis utang Eropa sedikit mereda setelah Jerman diperkenankan membantu negara yang kesulitan.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 45,57 poin (1,84%) ke level 2.516,09.
  • Indeks Hang Seng melemah 150,85 poin (0,75%) ke level 19.897,15.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 17,03 poin (0,19%) ke level 8.780,44.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 3,92 poin (0,14%) ke level 2.836,05.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 59.950, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.000 ke Rp 126.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 750 ke Rp 12.500, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 450 ke Rp 71.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 46.350, Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 15.700, Hexindo (HEXA) turun Rp 150 ke Rp 8.400, dan Telkom (TLKM) turun Rp 150 ke Rp 7.750.

(ang/qom)

DSSA Jual 30% Saham Golden Energy ke GMR

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan melakukan pengalihan sebanyak 1,764 miliar lembar saham PT Golden Energy Mines kepada GMR Infrastruktur Investment (Singapore) Ltd, Pte.

Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan, Kamis (8/9). Saat ini perseroan memiliki 4,999 miliar lembar saham, atau sekitar 99,99% saham yang ditempatkan pada Golden Mines. Transaksi ini merupakan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam GEMS dikurangi jumlah saham yang diperoleh GMR Singapura dalam penawaran umum GEMS.

Pengambilalihan ini berlaku sejak 11 Agustus, dengan perseroan sebagai pengendali GEMS menandatangani CSPA dengan GMR Singapura.

Aliansi strategi yang dilakukan sebagai langkah positif guna mendukung pencapaian visi dan misi strategis bagi perseroan maupun GEMS untuk mengembangkan pasar batubara di Indonesia dan mengusahakan untuk merealisasikan ekspansi lanjutan di masa yang akan datang.

Perseroan juga tentunya akan memperkuat posisinya saat ini sebagai perusahaan terkemuka di bidang energi dan infrastruktur. [hid]

Transaksi pagi, saham ASII mengambang antara zona hijau dan merah

JAKARTA. Saham PT Astra International (ASII) bergerak mengambang antara zona hijau dan zona merah. Pada pembukaan pagi tadi, saham ASII sempat naik ke level 71.700. Tak lama setelah itu, saham ASII terseret jatuh ke posisi Rp 70.500. Per pukul 10.21, saham ASII tercatat turun 0,21% menjadi Rp 71.100.

Pergerakan saham ASII yang flutuatif terkait dengan aksi korporasi perusahaan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, PT Astratel Nusantara, anak perusahaan ASII menandatangani dokumen pengalihan saham atas 95% saham-saham PT Marga Hanurata Intrinstic (MHI) dari PT Natpac Graha Arthamas (Natpac).

Akuisisi ASII terhadap jalan tol Kertosono-Mojokerto yang sepanjang 40,5 km diharapkan dapat meningkatkan pendapatan anak usahanya di bidang infrastruktur, yaitu PT Astratel. Saat ini, Astratel memiliki tiga ruas tol dengan total panjang 124,15 km. Biaya akuisisi sebesar Rp 750 miliar yang seluruhnya dari internal funding dari induk perusahaannya tanpa ada pinjaman.

Waspadai Beberapa Saham Jenuh Beli

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Awal perdagangan Kamis (8/9), bursa saham Indonesia dibuka menguat. Namun, ada beberapa saham yang sebaiknya dihindari karena sudah berada dalam posisi over bought.

Pengamat pasar modal Hendri Efendy menyarankan investor untuk menghindari saham batu bara hari ini. Terutama karena karena saham sektor ini sudah menguat cukup pesat kemarin.”Sell on strength saham-saham batubara karena sudah pada naik tinggi,” katanya kepada INILAH.COM.

Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (7/9) ditutup menguat tajam 111,46 poin (2,87%) ke level 4.001,433. Sektor pertambangan memimpin kenaikan, dengan menguat 4,19%.

Menurut Hendry, penguatan IHSG pada perdagangan kemarin didominasi saham-saham unggulan, salah satunya dari sektor tambang batu bara. Hal ini terjadi setelah ITMG bagi dividen interim, yang memicu munculnya kepercayaan diri dan minat atas sektor tambang batubara.

Apalagi harga spot batubara tidak turun banyak, meski harga minyak masih lanjutkan tren penurunan dan bertahan di kisaran US$80 - 90 per barel. “Stabilnya harga komoditas ini di level harga tinggi, didukung permintaan batu bara yang tidak terpengaruh oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia,”
paparnya.

Sementara Yuganur Wijanarko dari HD Capital menyarankan investor untuk melakukan penjualan atas beberapa emiten. Ia menilai, kondisi jenuh beli membayangi saham-saham unggulan yang sudah naik cukup pesat.

Salah satu emiten yang direkomendasikan jual adalah Charoen Pokphan (CPIN), emiten yang bergerak di pangan ayam dan produksi bibit yang intergrated. Yuga melihat, kenaikan yang terlalu tajam selama beberapa hari ini dan kondisi overbought (jenuh beli) dapat menimbulkan koreksi.

Terutama bila ada kenaikan untuk mencoba mencetak high baru diatas level Rp3.000. “Rekomendasi jual, dengan prediksi koreksi dapat mencapai Rp2.775, “katanya.

Yuga juga merekomendasikan jual Astra International (ASII). Menurutnya, kondisi jenuh beli overbought menandakan perlu diwaspadai potensi profit taking pada emiten ini. Sehingga, akan lebih bijak melakukan sell on strength dan menunggu koreksi untuk masuk kembali. “Rekomendasi jual dengan target koreksi dapat mencapai Rp70.300, “ujarnya. [mdr]

APEI Dukung Penerapan Pre Closing

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) mendukung usulan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penerapan pre closing pada kuartal pertama 2012.

"Penerapan pre closing itu bagus supaya harga tidak terlalu fluktuaktif," ujar Ketua APEI, Lily Widjaja, Rabu (7/9) lalu.

Menurut Lily, meski penerapan pre closing dilakukan, maka itu tidak terlalu mempengaruhi likuiditas saham. Dengan pre closing dapat tercipta harga wajar. Sebelumnya BEI akan menerapkan pre closing pada kuartal pertama 2012 untuk menciptakan harga lebih fair dan wajar.

Saat ini perseroan sedang mengkaji penerapan pre closing itu bersamaan dengan penambahan jam perdagangan efek pada kuartal pertama 2012.

Selain itu, BEI sedang mengkaji untuk penerapan after trading atau aktifitas perdagangan saham yang berjalan setelah jam perdagangan reguler. Tapi penerapan after trading belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Lily menuturkan, penerapan after trading juga baik untuk perdagangan saham. Hal ini dikarenakan ada fund manager yang mau harga saham after trading.

"Sekarang ini juga sudah banyak dilakukan tetapi transaksi terjadi untuk keesokan harinya, Dengan after trading itu akan membantu karena transaksi terjadi pada hari itu juga tapi memang memakai harga tertentu jadi harga rata-rata," kata Lily.

After trading ini juga diakui diminta oleh invetor. Hal ini mengingat investor juga ada yang ingin memakai harga rata-rata. Menurut Lily, after trading berdampak positif karena transaksi dapat dilakukan hari itu juga. "Harga average market didapat setelah closing," tegas Lily. [hid]

Fund Manager Masih Andalkan Saham

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Seurvei HSBC menunjukkan fund manager (pengelola keuangan) masih andalkan saham untuk instrumen investasinya dalam tiga bulan ke depan.

"Gejolak pasar telah membuka peluang untuk potensi pembelian investasi bagi para investor jangka panjang," ujar Regional Head Wealth Management HSBC Asia Pasifik, Bruno Lee dalam keterangan resminya, Kamis (8/9).

Hasil survey menunjukkan dari 12 fund manager global yang disurvei, 63%-nya yakin bahwa investasi dalam bentuk saham masih berpotensi untuk meningkat di kuartal ketiga 2011. Sebagian besar fund manager juga yakin terhadap pertumbuhan positif instrumen obligasi Asia (83%) dan obligasi negara berkembang (71%).

"Para fund manager melihat peluang di ekonomi negara berkembang dan fokus pada pasar saham China dengan harapan akan berakhirnya siklus memperketat perekonomian dan turunnya inflasi di China," beber Lee.

Kecenderungan tinggi para fund manager untuk pasar saham China juga tumbuh lebih dari dua kali lipat sejak kuartal sebelumnya menjadi 57%. Fund manager juga menunjukkan penurunan terhadap preferensi instrumen obligasi Eropa (83%) dan separuhnya (50%) juga menunjukkan kurang percaya terhadap pasar saham Eropa.

Dalam Surevei HSBC ini, HSBC melakukan survei terhadap 12 fund manager global antarnegara dengan total pengelolaan aset US$4,4 triliun atau setara dengan 17% dari estimasi total dana pengelolaan investasi gobal. Tujuan dari survei ini diantaranya untuk melihat persebaran aset investasi dan mengamati aliran dana di level global, memprediksi tren instrumen investasi dan negara tujuan investasi. [hid]

IHSG Dibuka masih Naik 0,35%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Kamis (8/9) pagi dibuka naik 14,08 poin atau 0,35% ke 4.015,51. Volume perdagangan mencapai 33,6 juta saham senilai Rp71,3 miliar.

Perdagangan diwarnai dengan 23 saham naik, 3 saham turun dan 20 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp14,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp33,4 miliar dan penjualan asing sekitar Rp18,8 miliar.

Indeks JII naik 0,5 poin ke 558,30, indeks ISSI naik 0,14 poin ke 130,07 dan indeks LQ45 naik 1,27 poin ke 711,36. Penguatan dialami sektor perkebunan naik 12,3 poin ke 2.329 sedangkan sektor pertambangan turun 12,3 poin ke 3.023.

Pada perdagangan Rabu (7/9) dini hari tadi, Indeks Dow Jones ditutup naik 275,56 poin (2,47%) ke level 11.414,86 setelah Presiden AS Barrack Obama dikabarkan akan mengeluarkan dana sebesar US$300 miliar lagi untuk meningkatkan perekonomian negara tersebut.

Sementara bursa Asia mayoritas melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,9% ke 19.856, indeks Nikkei naik 0,4% ke 8.804, indeks Shanghai turun 0,1% ke 2.513 dan indeks ASX turun 0,3% ke 4.168.

Saham yang menguat seperti saham GGRM naik Rp300 ke Rp59.000, IMAS naik Rp250 ke Rp11.450, KKGI naik Rp150 ke Rp6.350, SCMA naik Rp150 ke Rp6.000, AALI naik Rp100 ke Rp22.600, TRAM naik Rp100 ke Rp800, UNVR naik Rp100 ke Rp17.500, BBRI naik Rp50 ke Rp6.900.

Saham yang melemah seperti saham ASII truun Rp750 ke Rp70.500, ITMG turun Rp750 ke Rp45.900, INTP turun Rp200 ke Rp8.700.

Survei: Fund Manager Masih Andalkan Saham

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Survei HSBC menunjukkan fund manager (pengelola keuangan) masih andalkan saham untuk instrumen investasinya dalam tiga bulan ke depan.

"Gejolak pasar telah membuka peluang untuk potensi pembelian investasi bagi para investor jangka panjang," ujar Regional Head Wealth Management HSBC Asia Pasifik Bruno Lee dalam keterangan resminya, Kamis (8/9).

Hasil survei menunjukkan dari 12 fund manager global yang disurvei, 63%-nya yakin bahwa investasi dalam bentuk saham masih berpotensi untuk meningkat di kuartal ketiga 2011. Sebagian besar fund manager juga yakin terhadap pertumbuhan positif instrumen obligasi Asia (83%) dan obligasi negara berkembang (71%). "Para fund manager melihat peluang di ekonomi negara berkembang dan fokus pada pasar saham China dengan harapan akan berakhirnya siklus memperketat perekonomian dan turunnya inflasi di China," beber Lee.

Kecenderungan tinggi para fund manager untuk pasar saham China juga tumbuh lebih dari dua kali lipat sejak kuartal sebelumnya menjadi 57%. Fund manager juga menunjukkan penurunan terhadap preferensi instrumen obligasi Eropa (83%) dan separuhnya (50%) juga menunjukkan kurang percaya terhadap pasar saham Eropa.

Dalam survei HSBC ini, HSBC melakukan survei terhadap 12 fund manager global antarnegara dengan total pengelolaan aset US$4,4 triliun atau setara dengan 17% dari estimasi total dana pengelolaan investasi gobal. Tujuan dari survei ini diantaranya untuk melihat persebaran aset investasi dan mengamati aliran dana di level global, memprediksi tren instrumen investasi dan negara tujuan investasi. [cms]

Imbauan pelarangan ekspor emas membuat saham ANTM bergerak fluktuatif

JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang (ANTM) bergerak liar pagi ini. Sesaat setelah dibuka, saham ANTM melaju hingga ke level Rp 1.970 atau naik 1,03%. Tak lama setelah itu, saham ANTM dilanda aksi jual sehingga turun 1,03% ke posisi Rp 1.930. Per pukul 10.01, saham ANTM tercatat turun 0,51% menjadi Rp 1.940.

Pergerakan liar saham ANTM terjadi seiring imbauan pemerintah untuk membatasi ekspor emas di tengah melonjaknya harga logam mulia ini. Kendati begitu, Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi menilai, imbauan tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan ANTM. "Kami melihat, permintaan domestik dapat menyerap produk emas ANTM sehingga mampu menopang pendapatan ANTM kedepannya," jelasnya.

Pada tahun 2010, produk emas ANTM memberikan kontribusi sekitar 22% dari total pendapatan ANTM yang notabene sekitar 70% berasal dari nikel. Konsensus analis (Bloomberg) mencatat delapan analis merekomendasi beli, 11 analis merekomendasikan tahan, dan dua analis merekomendasikan jual. Adapun target harga saham ANTM Rp 2.329 per saham.

Delapan sektor tergelincir, IHSG terseret ke zona merah

Delapan sektor tergelincir, IHSG terseret ke zona merah
JAKARTA. Meskipun sempat dibuka di zona hijau, tapi beberapa menit kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah. Pada Kamis (8/9), pukul 09.46 WIB, IHSG turun 0,53% ke level 3.980,404. Padahal, kemarin indeks berhasil ditutup reli dan kembali menembus level 4.000.

Delapan sektor terseret ke zona merah, dengan pelemahan terbesar pada sektor infrastuktur yang jatuh 1,05%. Disusul sektor pertambangan yang turun 0,93%.

Sebanyak 93 sektor saham jatuh tersungkur, walaupun masih ada 48 saham lainnya yang berhasil naik. Sedangkan 77 saham masih diam di tempat.

Deretan saham yang menempati posisi top losers pagi ini, antara lain Argha Karya Prima Inds, Tbk (AKPI) yang anjlok 5,93%v ke Rp 1.270. Lalu, saham Central Omega Resources Tbk (DKFT) yang juga terkoreksi 5,88% ke Rp 2.000, dan Ancora Indonesia Resouces Tbk (OKAS) yang jatuh 5,17% ke Rp 275.

Sedangkan, posisi top gainers diisi saham PT Garga Tujuh Buana Tbk (GTBO yang naik 13,76% ke Rp 215. Kemudian, saham PT Trada Maritim Tbk (TRAM) yang naik 12,86% ke Rp 790.

Benakat Mining, Anak Usaha BIPI Terbitkan MEB

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Benakat Mining, anak usaha PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akan melepas sebagian saham PT Java Mitra Sentosa (JAVA) melalui mekanisme mandatory exchangable bond (MEB).

Hal itu disampaikan manajemen BIPI dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/9). PT Benakat Mining akan melepas 4.480 saham JAVA atau setara 64% kepemilikan di JAVA kepada pemegang mandatory exchangable bond.

Perseroan melepas unit usaha untuk fokus di bidang usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Selain itu, pelepasan unit usaha dilakukan karena unit usaha tersebut masih belum maksimal berkontribusi kepada perseroan dan membutuhkan dana serta resiko besar untuk berinvestasi. Meski begitu, perseroan tetap mempertahankan kepemilikan minoritas untuk mengantisipasi keuntungan ke depan.

Perseroan telah menandatangani exchangable note issuance dengan PT Arwa Artha Sejahtera sebagai pembeli meb pada 26 Agustus lalu. Nilai MEB sebesar Rp975 miliar dengan bunga pinjaman 0% per tahun. Dana hasil penerbitan meb untuk pengembangan bisnis minyak dan gas bumi perseroan.

Nilai transaksi ini sebesar Rp975 miliar atau lebih kurang 28,7% dari jumlah ekuitas sehingga ini merupakan transaksi material dan harus memenuhi peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2. Seperti diketahui, saat ini Benakat Mining memiliki saham JAVA sebesar 91,43%. [hid]

TRAM akan Beli CB Awesome Coal

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) akan membeli convertible bond yang dikeluarkan oleh PT Awesome Coal.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, kemarin. Rencana ini sudah didukung dengan penandatanganan nota kesepakatan (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Zaka Limited. MoU tersebut telah dilakukan pada 6 September 2011 lalu.

Namun transaksi ini harus disetujui oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) perseroan. Zakia Limited adalah perusahaan yang berdiri berdasarkan hukum Uni Emirat Arab, sementara PT Awesome Coal adalah perusahaan yang berdiri berdasarkan hukum negara RI yang memiliki atas 99,99% saham dari seluruh saham dikeluarkan.

Serta disetor penuh pada PT Gunung Bara Utama yang memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi di Mandar, Damai, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Analis: IHSG berpotensi melanjutkan penguatan kemarin

Analis: IHSG berpotensi melanjutkan penguatan kemarin
JAKARTA. Pada perdagangan kemarin (7/9), indeks Dow Jones ditutup naik 275,56 poin (2,47%) ke level 11.414,86. Lonjakan tersebut terjadi setelah Presiden AS Barrack Obama, dikabarkan akan mengeluarkan dana sebesar US$ 300 miliar untuk mendongkrak perekonomian negara tersebut.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin (7/9) ditutup naik 114,4 point (2,87%) ke level 4.001. Investor asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp 370 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli adalah ASII, HRUM, BMRI, TLKM dan LPKR.

Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, secara teknikal, IHSG bergerak menguat dan berhasil break dari garis resistance downtrend jangka pendeknya.

"Melihat candlestick yang telah membentuk Bullish Marubozu serta MACD yang telah membentuk golden cross dengan histogram yang memanjang di area positif, kami perkirakan IHSG akan kembali melanjutkan penguatannya dan bergerak pada kisaran 3.960-4.067," paparnya. Dia menyebutkan, saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain GJTL, PGAS, dan BMRI.

Hal yang sama diungkapkan oleh Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia. Dia menjelaskan, sentimen positif dari bursa AS diharapkan akan mengantar IHSG untuk menguji kisaran resisten 4.020-4.050.

"Meskipun demikian, perlu juga dicermati bahwa posisi penutupan dari indeks Dow Jones Industrial (DJI) masih belum memberikan signal positif untuk jangka menengah, karena masih cukup jauh dari kisaran resisten 11.500-11.700," papar Satrio.

Pria yang akrab dipanggil Tomi ini menambahkan, meskipun IHSG bakal bergerak naik, tapi investor juga harus mencermati perkembangan dengan sebaik-baiknya. "Jika Anda menginginkan untuk melakukan profit taking, sebaiknya memperhatikan resisten level yang kuat," urainya.

Adapun rekomendasi Tomi antara lain: sell on strength (SOS) ASII di 72.500-73.000, SOS PGAS di 3.050-3.150, SOS INDF di 6.250-6.450.

Pemegang saham talangi seluruh belanja modal POLY

JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) optimistis kebutuhan belanja modal di 2011 ini bisa terpenuhi.

Tunaryo, Sekretaris Perusahaan POLY, menuturkan Damiano Investment BV sebagai pemegang saham mayoritas, menjamin akan terus mengucurkan dana untuk anggaran capital expenditure (capex).

POLY menganggarkan capex tahun ini US$ 23 juta. Dana itu dialokasikan untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi fiber dari kisaran 144.000-148.000 ton per tahun menjadi 190.000 ton per tahun di 2012 nanti. Selain itu, perusahaan ini akan menggunakan belanja modal untuk program penghematan usaha dan mengembangkan produk-produk khusus (specialty products), seperti kain kebutuhan khusus.

Damiano akan memenuhi kebutuhan capex POLY secara bertahap. Hingga akhir semester satu 2011, Damiano sudah mengucurkan US$ 15 juta, atau setara 30% dari total capex 2011.

Pada akhir Agustus lalu, POLY kembali mendapat kucuran dana sebanyak US$ 4 juta. "Sisanya akan ditarik dalam empat bulan ini," papar Tunaryo, Rabu (7/9).

Perusahaan penghasil benang ini sempat khawatir akan kekurangan kucuran dana guna kebutuhan capex. Manajemen POLY sebelum ini sempat menuturkan bahwa Damiano hanya bisa menalangi sebagian kebutuhan dana capex, yakni sebesar US$ 11 juta. Pasalnya, kondisi pasar global tengah lesu.

Karena itu POLY sempat mencoba mencari pinjaman dari pihak ketiga untuk menutupi kebutuhan belanja modal. Produsen benang ini sempat mengajukan proposal pembiayaan ke beberapa institusi.

Namun, perusahaan ini kesulitan mendapat pinjaman karena proses restrukturisasi utang senilai US$ 284 juta tak kunjung selesai. Dus, tadinya POLY berharap restrukturisasi utang bisa cepat kelar.

Sampai saat ini POLY masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan terkait proses restrukturisasi utang tersebut. "Kami belum bisa menarik pinjaman karena restrukturisasi belum disetujui," imbuh Tunaryo.

Dengan adanya kepastian pendanaan belanja modal dari pemegang saham utama, perseroan ini optimistis rencana ekspansi tahun ini bisa berjalan. Emiten tekstil ini yakin program ekspansi produksinya bisa rampung sesuai jadwal semula, yaitu semester satu 2012 mendatang.

Perusahaan yang dulunya dimiliki oleh kelompok usaha Texmaco itu, juga yakin bisa meningkatkan kinerja keuangannya untuk paruh kedua tahun ini. Pengelola POLY memasang target pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun untuk tahun ini. Target itu lebih tinggi 10% daripada realisasi pendapatan untuk tahun lalu yang sebesar Rp 4,32 triliun.

Sepanjang paruh pertama 2011 lalu, POLY sudah mencetak pendapatan Rp 2,82 triliun. Sementara laba bersih perusahaan benang di enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 456,2 miliar.

Aussie dan kiwi masih melanjutkan penguatan kemarin

Aussie dan kiwi masih melanjutkan penguatan kemarin
SYDNEY. Pergerakan dollar Australia pagi ini masih mempertahankan penguatan kemarin. Bahkan, mata uang yang kerap dipanggil aussie ini menguat ke level tertinggi dalam sepekan terakhir atas yen.

Pada pukul 09.38 waktu Sydney, aussie diperdagangkan pada posisi US$ 1,0641 dari US$ 1,0662 kemarin. Sementara, nilai tukar aussie ditransaksikan di posisi 82,31 yen dari 82,37 yen.

Tidak hanya aussie, pergerakan dollar Selandia Baru alias kiwi juga perkasa. Nilai tukar kiwi berada di posisi 83,29 per US sen dari sebelumnya 83,20 US sen. Kiwi juga menguat 0,2% menjadi 64,42 yen.

"Sentimen positif yang berasal dari AS kemarin malam akan menjalar ke pasar Asia hari ini. Pasar juga tengah menunggu data tenaga kerja Australia untuk Agustus yang akan dirilis hari ini. Data ini juga dapat menjadi kunci pendorong aussie untuk menguat lebih besar lagi," urai Alex Sinton, senior dealer ANZ National Bank Ltd di Auckland.

Sekadar tambahan saja, berdasarkan hasil survei Bloomberg kepada sejumlah ekonom, jumlah lapangan kerja baru Australia akan naik sebanyak 10.000 pada Agustus, setelah sebelumnya turun 100 pada Juli lalu.

Anak Usaha Benakat Lepas Sebagian Saham JAVA

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Benakat Mining, anak usaha PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akan melepas sebagian saham PT Java Mitra Sentosa (JAVA) melalui mekanisme mandatory exchangable bond (MEB).

Hal itu disampaikan manajemen BIPI dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/9). PT Benakat Mining akan melepas 4.480 saham JAVA atau setara 64% kepemilikan di JAVA kepada pemegang mandatory exchangable bond. Perseroan melepas unit usaha untuk fokus di bidang usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Selain itu, pelepasan unit usaha dilakukan karena unit usaha tersebut masih belum maksimal berkontribusi kepada perseroan dan membutuhkan dana serta risiko besar untuk berinvestasi.

Meski begitu, perseroan tetap mempertahankan kepemilikan minoritas untuk mengantisipasi keuntungan ke depan.Perseroan telah menandatangani exchangable note issuance dengan PT Arwa Artha Sejahtera sebagai pembeli meb pada 26 Agustus lalu. Nilai MEB sebesar Rp975 miliar dengan bunga pinjaman 0% per tahun. Dana hasil penerbitan meb untuk pengembangan bisnis minyak dan gas bumi perseroan. Nilai transaksi ini sebesar Rp975 miliar atau lebih kurang 28,7% dari jumlah ekuitas sehingga ini merupakan transaksi material dan harus memenuhi peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2.Seperti diketahui, saat ini Benakat Mining memiliki saham JAVA sebesar 91,43%. [cms]

IHSG Masih akan Menguat Jangka Pendek

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Secara teknikal, IHSG hari ini akan bergerak menguat dan berhasil break dari garis resistance downtrend jangka pendeknya.

Demikian dikutip dari hasil riset E Trading Securities, Kamis (8/9). "Kami perkirakan IHSG akan kembali melanjutkan penguatannya dan bergerak pada kisaran 3,960-4,067 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain GJTL, PGAS, dan BMRI," tulis riset tersebut.

Potensi penguatan ini dengna melihat candlestick yang telah membentuk Bullish Marubozu serta MACD yang telah membentuk golden cross dengan histogram yang memanjang di area positif.

Pada perdagangan Rabu (7/9) dini hari tadi, Indeks Dow Jones ditutup naik 275,56 poin (2,47%) ke level 11.414,86 setelah Presiden AS Barrack Obama dikabarkan akan mengeluarkan dana sebesar US$300 miliar lagi untuk meningkatkan perekonomian negara tersebut.

Sementara Minyak light sweet diperdagangkan di level $90 per barel menyusul rebound di pasar saham global dan badai tropis mengganggu produksi minyak di Teluk Meksiko.

IHSG pada perdagangan kemarin (7/9) ditutup naik 114.4 point (2,87%) ke level 4,001 dengan asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp370 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli antara lain ASII, HRUM, BMRI, TLKM dan LPKR.

Adanya rencana stimulus AS mendongkrak bursa Asia

Adanya rencana stimulus AS mendongkrak bursa Asia
TOKYO. Sebagian besar bursa acuan di kawasan Asia naik pagi ini. Pada pukul 09.46 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% menjadi 122,44. Untuk setiap enam saham yang naik, hanya ada satu saham yang turun.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,9%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,9%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5%.

Sedangkan saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia adalah: Toyota Motor Corp yang naik 1,1% di Tokyo, Canon Inc yang naik 1,4% di Tokyo, Sumco Corp yang naik 1,4% di Tokyo, dan Woori Investment & Securities Co yang terjungkal 13% di Seoul.

Beberapa faktor yang menstimulasi pergerakan bursa Asia diantaranya langkah AS yang akan kembali menyokong perekonomiannya dengan menyuntikkan dana senilai US$ 300 miliar lebih serta kemungkinan Eropa mampu menyelesaikan krisis utangnya. Dua faktor tersebut mendongkrak outlook bagi saham-saham eksportir di kawasan regional.

"Kecemasan mengenai perekonomian AS dan Eropa mulai mereda sekarang. Sentimen pengambilan resiko oleh investor asing rebound, setelah adanya kenaikan tinggi atas kontrak futures harga minyak," jelas Mitsushige Akino, analis Ichiyoshi Investment Management Co.

Sell on Strength BUMI di Rp2.875-2.900

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI, Kamis (8/9) diprediksi menguat. Hanya saja, belum akan mematahkan fase down trend-nya. Para trader, disarankan sell on strength di level Rp2.875 hingga Rp2.900.

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, jika dilihat sejak pekan pertama Mei 2011 dan memasuki pekan kedua, saham PT Bumi Resources (BUMI) memasuki fase down trend dalam empat bulan terakhir. Kondisi tampak dari chart-nya yang selalu berada di bawah Exponential Moving Average (MA)20.

Menurutnya, setelah level Rp3.400-an ditembus ke bawah pada 23 Mei 2011 dari level tertingginya 3.625 pada 10 Mei 2011, BUMI terus turun ke level sekarang ini Rp2.500-an. Jadi, sejak Mei 2011 saham BUMI berada dalam down trend. “Pada Rabu (7/9) dan Selasa (6/9), BUMI mencoba untuk menembus MA20-nya di level Rp2.700-2.725,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (7/9).

Pada perdagangan Rabu (7/9), saham BUMI ditutup menguat Rp150 (5,82%) ke level Rp2.725 dari posisi sebelumnya Rp2.575. Harga intraday tertingginya mencapai Rp2.725 dan terendah Rp2.625. Volume transaksi mencapai 77,1 juta unit saham senilai Rp206,7 miliar dan frekuensi 2.830 kali.

Lebih jauh Tommy mengatakan, level Rp2.725 tersebut merupakan resistance saham sejuta umat ini. Jadi, penutupan kemarin, tepat di titik resistance-nya. “Karena itu, secara tren, saham ini masih turun dan penembusan MA20-nya belum mengkonfirmasi down trend-nya terpatahkan,” tandas Tommy.

Hanya saja, lanjut Tommy, resistance terdekatnya, memang berada di level Rp2.725 meskipun kenaikan kemarin cukup tajam. Karena itu, arah pergerakan saham BUMI ke depannya, belum bisa dipastikan secara teknikal. “Pasar masih harus melihat, apakah saham ini tembus level resistance tersebut atau tidak,” ungkap Tommy.

Menurut dia, jika berhasil menembus level resistance Rp2.725, target penguatan BUMI berikutnya di level Rp2.900-2.925. Level inilah yang mengkonfirmasi, fase down trend-nya terpatahkan. Karena itu, jika tembus level Rp2.925, jadi level aman untuk masuk bagi investor jangka panjang. “Saat ini, saham BUMI masih berada pada area trader (investor jangka pendek). Jadi, trader dipersilahkan masuk,” imbuhnya.

Sebab, dijelaskan Tommy, momentum BUMI sangat kuat dan mantul dari level support-nya. Tapi, ini sangat tergantung pada pergerakan bursa regional. Level support saham ini berada di level Rp2.450-2.475. “Investor jangka panjang, jangan main-main saham BUMI dulu kecuali jika mau berspekulasi,” timpalnya.

Dia memperkirakan, untuk Kamis (8/9) ini masih ada momentum kenaikan saham BUMI sehingga level Rp2.725 berpeluang ditembus. Tapi, berpeluang tertahan di level Rp2.900-an. Sebab, di level-level ini akan terjadi perlawanan jual dari pasar. “Jika tembus ke level Rp2.950-3.000, merupakan level aman karena fase down trend-nya aman dan sudah terpatahkan,” ungkapnya.

Sebab, saham BUMI akan memulai fase yang lain baik sideways ataupun up trend. Jika resistance Rp2.925 tembus, aman untuk masuk. Tapi, selama resistance 2.925-nya belum ditembus, saham ini masih down trend. Ini menjadi level kunci. “Karena itu, trader seharusnya sudah masuk di saham BUMI sejak kemarin,” ucapnya.

Hari ini, dijelaskannya, masih bisa naik tapi risk and reward-nya kurang bagus sehingga potential gain saham sejuta umat ini lebih kecil. “Di level Rp2.900 atau Rp2.875, trader bisa jualan, sell on strength dan bisa beli lagi jika level down trend-nya sudah terpatahkan,” imbuh Tommy Yu.

Outlook perusahaan ekspor positif, indeks Nikkei melaju

Outlook perusahaan ekspor positif, indeks Nikkei melaju
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Jepang melaju pagi ini. Pada pukul 09.09 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,1% menjadi 8.855. Sementara, indeks Topix naik 1,1% menjadi 762,05.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Negeri Sakura antara lain: Honda Motor Co naik 1,5%, Sony Corp naik 1,5%, dan Kubota Corp naik 3,3%.

Salah satu faktor yang mendorong bursa Jepang adalah outlook kinerja perusahaan eksportir yang positif setelah rencana Presiden Barack Obama untuk menginjeksi dana lebih dari US$ 300 miliar ke sistem perekonomian AS. Selain itu, prospek krisis utang yang membelit Eropa juga kian membaik.

"Kecemasan mengenai perekonomian AS dan Eropa mulai mereda sekarang. Sentimen pengambilan resiko oleh investor asing rebound, setelah adanya kenaikan tinggi atas kontrak futures harga minyak," jelas Mitsushige Akino, analis Ichiyoshi Investment Management Co.

Reminder Cum Date Dividen CENT 08/09/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa Hari ini 08 September 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

CENT

CENTRIN ONLINE Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 1.- per saham