Kamis, 15 September 2011

Penurunan 134 saham gerus IHSG hingga sesi penutupan sore

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkubang di zona merah sore ini. Pada pukul 16.00, IHSG berada di level 3.774,334 atau turun 0,65%.

Sektor-sektor yang mengalami koreksi paling dalam hari ini adalah sektor consumer goods yang turun 2,13%, sektor industri lain-lain turun 2,13%, dan sektor manufaktur yang turun 1,94%.

Selain itu, sekitar 134 saham juga melorot. Sementara, hanya ada 74 saham yang naik dan 99 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini cukup ramai dengan melibatkan 4,067 miliar saham senilai Rp 5,274 triliun.

Tiga saham yang menghuni posisi top losers antara lain: PT Inti Agri Resources (IIKP) turun 19,44% menjadi Rp 580, PT Zebra Nusantara (ZBRA) turun 12,22% menjadi Rp 79, dan PT Equity Development (GSMF) turun 11,40% menjadi Rp 101.

Sementara itu, tiga saham top gainers adalah: PT Tigaraksa Satria (TGKA) naik 11,11% menjadi Rp 1.000, PT Capitalinc Investment (MTFN) naik 10,53% menjadi Rp 420, dan PT Kedawung Setia Industri (KDSI) naik 8% menjadi Rp 270.

Asing masih Obral, IHSG Ditutup 0,6% ke 3.774,33

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Kamis (15/9) ditutup turun 24,7 poin atau 0,6% ke 3.774,33. Volume perdagangan mencapai 4,06 miliar saham senilai Rp5,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 146 saham turun, 76 saham turun dan 103 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp1,3 triliun dengan penjualan asing mencapai Rp2,7 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,3 triliun.

Indeks JII turun 3,5 poin ke 522,94, indeks ISSI turun 0,9 poin ke 122,93 dan indeks LQ45 turun 6,3 poin ke 658,62. Pelemahan terdalam dialami sektor perkebunan turun 38,55 poin ke 2.230, disusul sektor pertambangan turun 32,6 poin ke 2.843. Sementara sektor perbankan sudah naik 0,6 poin ke 490 dan sektor infrastruktur naik 10,8 poin ke 719,14.

Sepanjang perdagangan IHSG terus tertekan. Level terendah di level 3.710,09 yang terjadi di sesi II dan level tertinggi di level 3.829,38 yang terjadi saat pembukaan.

Padahal bursa Asia menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,7% ke 19.181, indeks Nikkei naik 1,7% ke 8.668, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.479, indeks ASX naik 1,6% ke 4.071.

Saham yang masih turun seperti saham BATA turun Rp5.000 ke Rp60.000, GGRM turun Rp1.700 ke Rp56.300, ASII turun Rp1.650 ke Rp65.100, DSSA turun Rp1.150 ke 15.050, PTBA turun Rp750 ke Rp17.650, AMFG turun Rp650 ke Rp7.900, ITMG turun Rp550 ke Rp43.400, IMAS turun Rp400 ke Rp11.200, HMSP turun Rp300 ke Rp31.700, INTP turun Rp300 ke Rp13.850, BDMN turun Rp250 ke Rp4.950, UNTR turun Rp200 ke Rp22.900.

Saham yang menguat seperti saham MYOR naik Rp450 ke Rp14.650, HEXA turun Rp400 ke Rp8.400, SCMA naik Rp300 ke Rp5.700, ISAT naik Ro250 ke Rp5.700, BBCA naik Rp150 ke Rp7.900, BBRI naik Rp150 ke Rp6.300, EXCL naik Rp150 ke Rp5.150, TLKM naik Rp150 ke Rp7.500, LPGI naik Rp130 ke Rp1.790, AMRT naik Rp100 ke Rp3.400, TGKA naik Rp100 ke Rp1.000, CNBP naik Rp50 ke Rp1.650.

Derasnya Capital Outflow, Bursa Kembali Melemah

INILAH.COM, Jakarta- IHSG masih melanjutkan pelemahannya hari ini. Derasnya aliran dana asing dari saham unggulan, menekan bursa.

Pada perdagangan Kamis (15/9), Indeks Harga Shaam Gabungan (IHSG) ditutup 24,703 poin (0,66%) ke level 3.774,334, dengan intraday terendah di 3.710,09 dan tertinggi di 3.829,37. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 5,18 poin (0,78%) ke level 659,758.

Sempat dibuka menguat, indeks bergerak turun hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.737. Maraknya aksi jual investor membuat indeks sulit bergerak lebih lanjut sehingga harus ditutup di level 3.774.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,067 miliar lembar saham, senilai Rp 5,274 triliun dan frekuensi 136.646 kali. Sebanyak 76 saham naik, sisanya 145 saham turun, dan 103 saham stagnan.

Derasnya aliran dana asing yang keluar, ikut menekan IHSG. Asing mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp1,379 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp2,711 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,332 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Sepatu Bata (BATA) turun Rp 5.000 ke Rp 60.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.100 ke Rp 55.900, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.450 ke Rp 65.300, dan Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.150 ke Rp 15.050.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 14.700, Hexindo (HEXA) naik Rp 400 ke Rp 8.400, Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 300 ke Rp 5.700, dan Indosat (ISAT) naik Rp 200 ke Rp 5.650.

Prancis-Jerman Pertahankan Yunani, Bursa Asia Naik

Medium
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia menguat, dengan indeks acuan rebound dari level terendah lebih dari setahun. Hal ini terjadi setelah Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Yunani akan tetap di zona Euro.

Tim Schroeders, analis di Pengana Capital Ltd. Melbourne mengatakan, komitmen Jerman dan Perancis untuk mendukung keanggotaan Yunani di Uni Eropa meredam kekhawatiran adanya default

“Jika Yunani terhindar dari default, maka akan mengurangi imbas terhadap sistem perbankan, yang berakibat positif untuk pasar Asia.”

Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,1% menjadi 117.52 pada 3:18 p.m. di Tokyo, turun dari kenaikan di sesi awal sebesar 1,6%. Kesepuluh kelompok industri naik, dengan 7 saham untuk 3 yang melemah.

Indeks kemarin jatuh ke level terendah sejak 25 Agustus 2010.

Kekhawatiran ekonomi global akan kembali ke resesi di tengah memburuknya krisis utang Eropa, memicu kejatuhan indeks MSCI APAC sebesar 17% dari level tertinggi tahun ini di 2 Mei dan kemarin.

Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1,8%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,4%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 1,7% di Sydney. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,4% dan indeks komposit Shanghai di China naik 0,1%.

Indeks berjangka Standard & Poor 500 turun 0,1% hari ini. Di New York, indeks naik untuk hari ketiga, naik 1,4% kemarin. Sarkozy and Merkel menegaskan bahwa Yunani akan bertahan di zona Euro. Sentimen positif lain terjadi setelah menteri keuangan AS Timothy F. Geithner mengatakan, tidak ada pilhan bagi negara utama Eropa untuk membiarkan institusi mereka berada dalam risiko.

Pada pertemuan dengan para menteri Uni Eropa 16 September mendatang, Geithner akan meminta pemerintah Eropa untuk meningkatkan upaya melawan krisis.

Westpac Banking Corp. naik 2,6% di Sydney. Samsung Electronics Co., yang mendapat 20% dari pendapatan dari Eropa, naik 2,4% di Seoul. S-Oil Corp., kilang dan penjualan petroleum, naik 12%. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. naik 2,8% karena naiknya harga chip. Esprit Holdings Ltd, perusahaan pakaian terbesar yang terdaftar di Hong Kong, naik 9,7%, setelah melaporkan laba naik 98%. [ast]

Hasil Pertemuan Yunani Angkat Bursa Eropa

Medium
INILAH.COM, London - Hasil konferensi soal Yunani telah mendorong penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (15/9).

Indeks FTSE naik 1,3% ke 5.299,80, indeks DAX naik 2,16% ke 5.455 dan indeks CAC naik 1,3%2.987,52, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Hasil pertemuan pemimpin Jerman, Prancis dn Yunani telah sepakat untuk menghindari Yunani dari gagal bayar. "Komitmen bantuan darurat untuk ekonomi Yunani adalah penting sehigga ke jalur pertumbuhan yang berlanjut," demikian pernyataan pemimpin Jerman dan Prancis.

Berita ini juga telah mendorong Wall Street menguat dan juga bursa Asia karena euro mengalami rebound. "Ini menjadi pelajaran dari runtuhnya Lehman dan akhirnya semua orang akan berkerja sama untuk menghindari kondisi yang lebih buruk," kata kepala riset BNP Paribas Fortis Capital Markets, Philippe Gijsels.

Harga emas dunia diprediksi akan kembali melorot

Harga emas dunia diprediksi akan kembali melorot
LONDON. Kontrak harga emas dunia diprediksi akan kembali melorot untuk hari kedua di London. Pada pukul 09.38 waktu London, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat turun 0,3% menjadi US$ 1.813,68 per troy ounce. Sementara, kontrak harga emas untuk pengantaran Desember turun 0,5% menjadi US$ 1.816,80 per troy ounce di Comex, New York.

Meredanya kecemasan terkait Eropa mendongkrak pasar saham serta memangkas permintaan emas sebagai aset alternatif. "Pernyataan yang dikeluarkan pimpinan Jerman dan Prancis terkait Yunani membantu meredakan kecemasan akan default Yunani sehingga mendorong aksi beli pada pasar saham," jelas Nick Trevethan, senior commodities strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Kendati begitu, Trevethan meramal, harga emas bisa kembali menanjak ke level US$ 1.900 jika sudah mendekati US$ 1.850.

Sekadar catatan, harga rekor emas tercipta pada 6 September lalu di level US$ 1.921 per troy ounce. Tahun ini merupakan tahun bullish emas yang ke-11 seiring langkah investor untuk melakukan diversifikasi investasinya dari pasar saham dan pasar mata uang. Hal itu tidak mengherankan, sebab, harga emas sudah melonjak 27% tahun ini, melampaui lonjakan pasar saham global, komoditas, dan pasar surat utang negara.

Aksi Jual Asing Masih Tinggi, IHSG Terpangkas 24 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 24 poin karena aksi jual asing masih cukup tinggi. Saham-saham unggulan banyak terkena tekanan jual.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup di posisi Rp 8.780 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.800 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 20,775 poin (0,54%) ke level 3.819,812. Krisis utang Eropa sedikit mereda setelah kesepakatan para pemimpinnya untuk membantu Yunani.

Tekanan jual di lantai bursa belum reda. Indeks yang baru saja mendaki hingga posisi tertingginya di 3.829,376 terpaksa terjun ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 61,308 poin (1,62%) ke level 3.737,729. Aksi profit taking banyak dilakukan investor asing.

Sepanjang perdagangan sesi II IHSG sama sekali tidak menyentuh zona hijau, padahal pagi tadi masih mampu menguat tipis. Posisi terendah yang sempat disinggahi indeks hari ini di level 3.710,092.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (15/9/2011), IHSG ditutup terpangkas 24,703 poin (0,66%) ke level 3.774,334. Indeks LQ 45 ditutup naik 5,176 poin (0,78%) ke level 659,758.

Investor asing belum puas melakukan aksi ambil untung, hari ini transaksi pemodal asing terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,363 triliun di pasar reguler dan negosiasi.

Meski dana asing mengalir sangat deras, namun koreksi IHSG tidak separah perdagangan sebelumnya. Posisi indeks sudah sangat jatuh, hampir menyamai posisi awal tahun ini.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 136.646 kali pada volume 4,067 miliar lembar saham senilai Rp 5,274 triliun. Sebanyak 76 saham naik, sisanya 145 saham turun, dan 103 saham stagnan.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 5,77 poin (0,23%) ke level 2.479,05.
  • Indeks Hang Seng menguat 136,06 poin (0,71%) ke level 19.181,50.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 150,29 poin (1,76%) ke level 8.668,86.
  • Indeks Straits Times naik 21,13 poin (0,77%) ke level 2.760,48.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 14.700, Hexindo (HEXA) naik Rp 400 ke Rp 8.400, Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 300 ke Rp 5.700, dan Indosat (ISAT) naik Rp 200 ke Rp 5.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sepatu Bata (BATA) turun Rp 5.000 ke Rp 60.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.100 ke Rp 55.900, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.450 ke Rp 65.300, dan Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.150 ke Rp 15.050.

(ang/qom)

Telkom akan Tunjuk Advisor dari AS dan Eropa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan memilih tiga advisor terkait pembelian saham Singtel di Telkomsel. Dua dari tiga advisortersebut berasal dari Amerika Serikat dan Eropa.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Rinaldi Firmansyah, seusai acara MoU 16 pimpinan BUMN sebagai pelaksanaan program penguatan konektivitas Nasional melalui Indonesia Logistics Community Services, Kamis (15/9).

"Lima calon advisor sudah masuk hari ini tapi belum dipilih.Kita akan memilih satu hingga tiga advisor. Kalau domestik insyaallah PT Bahana Securities sedangkan asing ada dua yang akan berasal dari Amerika Serikat dan Eropa," ujar Rinaldi.

Lebih lanjut ia mengatakan, pemilihan advisors ini akan selesai dalam 10 hari ke depan. Advisors ini akan membantu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk memberikan masukan dan restruktur terkait pembelian saham SingTel di Telkomsel. Menurut Rinaldi, pembelian saham SingTel di Telkomsel ini menjadi prioritas Telkom.

Seperti diketahui, Telkom kembali berminat membeli saham yang ditanamkan SingTel di Telkomsel sebesar 35%. Apabila pembelian kembali saham ini terjadi maka Telkom akan kembali memiliki saham di Telkomsel sebesar 100%.

Rencana persetujuan pembelian kembali saham ini telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom beberapa waktu lalu.

Terkait penambahan direksi Telkomsel, Rinaldi menuturkan, penambahan direksi Telkomsel dari lima menjadi delapan terus dalam pembicaraan. Rinaldi menegaskan, dalam susunan direksi baru Telkomsel ke depan maka tidak akan ada wakil direktur utama.

"Tidak ada Chief Operating Officer (CCO). Saat ini masih pembicaraan, yang penting dari lima menjadi delapan," kata Rinaldi. [hid]

Bakrieland: Pengganti Limitless Sudah Ada

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk menyatakan, beberapa investor baru sudah ada yang minat sebagai pengganti Limitless Holdings Pte Ltd.

Keputusan pengganti Limitless Holdings Pte Ltd dapat diputuskan pada akhir September ini. "Memang sudah ada beberapa yang minat, dan belum diputuskan. Akhir September ini diputuskan," ujar Direktur Utama PT Bakrieland Development Tbk Hiramsyah Thaib, di Jakarta, Rabu (14/9) malam.

Lebih lanjut ia mengatakan, pengembalian dana investasi Limitless pun masih dibicarakan. Pengembalian dana tersebut bisa dari dana internal dan investor baru.

Seperti diketahui, Limitlees memiliki kepemilikan di Rasuna Episentrum. Limitless memiliki dana investasi sebesar US$120 juta dengan imbalan 30% kepemilikan. Situasi induk usaha Dubai World yang kurang baik karena krisis di Timur Tengah membuat Limitless mundur dalam investasi tersebut. [cms]

Hadapi Krisis Terburuk Eropa, Agus Marto Siapkan Siasat

Jakarta - Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu pemerintah menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi dampak krisis. Salah satunya, pemerintah telah menyiapkan stimulus di semester I-2012 yang dipersiapkan untuk menghadapi kondisi terburuk.

"Mengamati yang terjadi di Eropa saat ini, kita sudah memikirkan untuk adanya stimulus yang kita perkirakan akan dilakukan di semester I-2012. Sekarang kita sudah persiapkan diri, kalau kondisi buruk itu berdampak ke Indonesia, kita akan mempersiapkan, kita akan selalu siaga dengan memberikan stimulus," ungkap Menteri Keuangan Agus Martowardoyo.

Agus menyampaikan hal ini di depan Komisi XI DPR RI di sela Rapat Kerja Pembahasan RAPBN-2012 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2012).

Menurut Agus, apa yang terjadi saat ini adalah guncangan ekonomi di tingkat global yang sangat serius. Dan menurutnya, bisa berpengaruh ke Indonesia.

"Yang kita perlu soroti adalah kondisi global yang ada itu lebih serius dari yang kita amati dan kita ikuti, jadi kami melihat bahwa kalau di Eropa seperti sekarang ini itu besar sekali pengaruhnya juga itu akan bisa besar pengaruhnya bagi negara yang bermitra dagang dengan kita atau dengan negara yang investasi di kita," papar Agus.

"Dengan kondisi global itu bisa berdampak pada negara mitra kita, dan harus diakui kita ekspornya masih banyak yang bahan baku, makanya bisa berpengaruh ke kita," imbuh Mantan Dirut Bank Mandiri ini.

Di tempat yang sama Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro mengatakan dengan kondisi sekarang mungkin capital inflow banyak masuk, tapi apa yang terjadi di 2008 itu mungkin akan terjadi juga di 2012.

"Nah kalau itu terjadi maka kita akan kena second round effect, bukan dampak langsng tapi negara yang tergantung pada ekspor yang kena," tuturnya.

Menurutnya, kalau negara tujuan ekspor mengalami krisis, maka akibatnya pada ekonomi Indonesia bakal terasa.

"Selain ke pertumbuhan, juga tingkat bunga. Krisis sekarang bisa lebih berat dari 2008 meskipun Indonesia dengan emerging market lain itu lebih baik ketimbang negara maju. 2008 bisa terjadi, jadi harus diperhitungkan," paparnya.

(dru/dnl)

Lagi-lagi Agus Marto Kritik Rapat di DPR yang Bertele-tele

Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menyesalkan sikap Komisi XI DPR RI dalam pembahasan RAPBN-2012 yang telah menyita banyak waktu. Agus Marto bahkan mengungkapkan masih banyak agenda lain yang perlu dilakukan ditengah ketidakpastian ekonomi global.

"Banyak yang harus dilakukan, kita datang full team, kondisi Eropa sedang goyah," ungkap Agus disela pembahasan RAPBN-2012 bersama Komisi XI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2011).

Dijelaskan Agus selama 4 hari berturut-turut pihaknya bersama DPR belum juga bisa memutuskan bersama mengenai asumsi makro RAPBN 2011. Pasalnya, Komisi XI meminta target pengangguran dan kemiskinan bersama angka-angka pastinya dimasukkan kedalam batang tubuh RUU APBN 2012.

Agus mengaku sebenarnya setuju target tersebut dimasukkan kedalam RUU namun masalah angka memang belum mendapatkan kesepakatan. Agus menyatakan pembahasan target soal angka sebenarnya dibahas juga di Badan Anggaran.

"Di Banggar kan ada panja RUU APBN nah di Komisi XI ini ada yang kurang harmonis di DPR. Apa peran Komisi dan peran Banggar? Kalau Komisi XI bahas RUU ABPN optimalisasi penerimaan, defisit nanti di Banggar dari A-Z juga dibahas dan dibicarakan padahal ada beberapa anggota Komisi XI di Banggar juga," papar Agus.

Menurut Agus, seharusnya sudah ada transisi dimana harmonisasi di DPR dilakukan. Agus bahkan mengajak DPR segera melakukan harmonisasi terkait masalah apapun. Sehingga tidak dibahas satu persatu di komisi-komisi.

"Ada transisi disini, kita mengajak bapak Ketua Komisi XI mengadakan pertemuan antara Banggar, Komisi dan Ketua DPR. Dalam hal harmonisasi, ini seperti nantinya dimana dilakukan penyesuaian, dan pemabahasan anggaran sampai korupsi," tuturnya.

"Jangan sampai pembahasan larut dan hambat agenda yang sudah ada," tutup Agus.

(dru/qom)

Spekulasi suplai meningkat, harga CPO tergerus

Spekulasi suplai meningkat, harga CPO tergerus
KUALA LUMPUR. Spekulasi suplai dari Indonesia dan Malaysia bakal meningkat telah memicu koreksi harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Apalagi, panen kedelai di AS diperkirakan bakal lebih besar.

Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange tergerus 0,8% ke RM 3.040 atau setara US$ 986 per metrik ton. Kontrak yang sama bergulir ke level RM 3.047 per metrik ton pada pukul 11.48 WIB.

Analis CIMB Group Holdings Bhd Ivy Ng memperkirakan, ekspor akan cenderung flat hingga sedikit lebih rendah. Sementara, pasokan mungkin akan meningkat karena para pekerja sudah kembali beraktivitas pasca libur lebaran. "Sebagian besar orang merasa tidak perlu terburu-buru untuk membeli karena tidak ada kekurangan pasokan," ujarnya, hari ini.

Hari ini, surveyor Intertek melaporkan ekspor dari Malaysia dalam 15 hari pertama di bulan September turun 32% menjadi 648.343 ton, dari periode yang sama bulan lalu.

Pergerakan harga CPO juga dipengaruhi spekulasi bakal lebih tingginya hasil panen kedelai di AS. Pada 12 September lalu, Departemen Pertanian AS (USDA) merilis perkiraan panen kedelai tahun ini akan mencapai 3,085 miliar bushel. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari hasil survei Bloomberg yang hanya 3,032 miliar bushel, juga lebih besar dari perkiraan pada Agustus lalu yaitu 3,056 miliar bushel.

Minyak sawit dan minyak kedelai merupakan produk substisusi yang digunakan dalam makanan dan bahan bakar.

Asing dominasi penjualan saham UNVR, ASII, dan GGRM di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan 61,31 poin pada transaksi hari ini. Meksi demikian, indeks sempat bertengger di zona hijau pada posisi tertinggi hari ini di 3.829,38.

Aksi jual sejumlah saham bluechips menjadi pemicu penurunan indeks siang ini. Tiga diantaranya adalah:

- PT Unilever Indonesia (UNVR)
Saham UNVR turun 4,97% menjadi Rp 16.250 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini adalah Kim Eng Securities senilai Rp 5,18 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 5,11 miliar, dan BNP Paribas Securities senilai Rp 2,47 miliar.

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII turun 2,10% menjadi Rp 65.350 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini adalah Credit Suisse Securities senilai Rp 62,73 miliar, UBS Securities senilai Rp 35,53 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 22,16 miliar.

- PT Gudang Garam (GGRM)
Saham GGRM turun 4,83% menjadi Rp 55.200 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas saham ini adalah Credit Suisse Securities senilai Rp 9,82 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 5,80 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 5,75 miliar.

Faktor Teknikal, IHSG Sesi I Ditutup Anjlok 1,61%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Kamis (15/9) ditutup anjlok 1,61% ke level 3.737,73.

Menurut analis Corfina Securities Deni Hamzah, penurunan indeks siang ini lebih disebabkan faktor teknikal, di mana pergerakannya cebderung turun melanjutkan pola pergerakan indeks 3 hari terakhir yang juga cenderung turun. Dia memprediksi jika indeks jebol lagi, maka support lanjutan bisa berada di level 3.600-an.

Selain itu, saham Asia yang hanya naik tipis juga ikut menekan IHSG siang ini, terutama indeks saham India yang saat dibuka naik lebih dari 1%, siang ini sudah turun 0,7%. Shanghai juga turun 0,02%, sedang Hang Seng hanya naik 0,47%, KLSE naik 0,05%, STI naik 0,43%, Seoul naik 0,25%, dan Nikkei naik 1,49%.

Sebanyak 171 saham tercatat turun siang ini, sementara 35 saham naik, dan 89 saham masih stagnan.

Indeks saham unggulan LQ45 sesi I ditutup anjlok 2,07% ke level 651,15, sedang JII melemah 2,07% ke level 515,57. Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,57 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,88 triliun. Asing terpantau masih lebih banyak menjual hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp449,05 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah GGRM turun 4,82%, ASII turun 2,09%, UNTR turun 3,89%, UNVR turun 4,97%, ITMG turun 1,82%, dan PTBA turun 2,98%.

Sesi Dua, Pilihlah Saham Defensif

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham yang cukup tahan (defensive) dan diuntungkan pelemahan nilai tukar rupiah bisa menjadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (15/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 61,31 poin (1,61%) ke level 3.737,729. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 13,78 poin (2,07%) ke angka 651,15.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,570 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,931 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,881 triliun di pasar reguler dan total Rp1,967 triliun dan frekuensi 69.365 kali. Hanya 35 saham menguat, sedangkan 170 saham melemah dan 89 saham stagnan.

Pelemahan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 449,04 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp481,5 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp930,5 miliar.

Semua sektor saham kompak mendukung pelemahan indeks. Sektor konsumsi memimpin penurunan 3,42%, disusul manufaktur 2,47%, aneka industri 2,03%, industri dasar 1,49%, keuangan 1,30%, perdagangan 1,30%, property 1,16%, pertambangan 1,09%, perkebunan 1,03% dan infrastruktur 0,44%.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, pergerakan indeks domestik hingga penutupan sore nanti akan melemah. “Indeks mengarah ke level support 3.728 dan 3.780 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (15/9).

Pelemahan indeks hari ini, menurut Purwoko, dipicu oleh kekhawatiran investor setelah kemarin rupiah melemah tajam ke level 8.900-an per dolar AS sebelum akhirnya diintervensi oleh Bank Indonesia. “Tapi, kondisi ini justru dilihat oleh investor terutama domestik bahwa capital outflow untuk sementara ini akan terus berlanjut,” ujarnya.

Apalagi, hingga akhir pekan lalu, asing dalam posisi net sell hingga Rp7 triliun selama bulan lalu. Kondisi itu diperparah oleh anjloknya rupiah kemarin. “Memang sekarang, rupiah sudah kembali menguat ke level 8.803 per dolar AS pada pukul 11.15 WIB, tapi ini masih rentan karena market volatile,” paparnya.

Di sisi lain, lanjutnya, pasar juga melihat situasi di luar negeri belum juga kondusif. Meski bursa Asia menguat setelah kenaikan bursa Dow Jones semalam, pasar masih khawatir akan terjadinya pelemahan rupiah lanjutan.

Sementara itu, dari sisi IHSG dibandingkan dengan negara Asia lainnya, secara year to date masih positif 1% bahkan dengan pelemahan tajam kemarin. Begitu juga dengan Filipina yang juga masih positif di level yang sama dibandingkan negara lain yang sudah melemah tajam.

Indeks Nikkei sudah turun 15%-an, Hang Seng hampir 17%, Strait Time Singapura sudah anjlok 13,5%. “Karena itu, wajar jika saat ini pasar profit taking terlebih dahulu dengan memanfaatkan momentum pelemahan rupiah,” papar Purwoko.

Secara fundamental, ditegaskan dia, bursa Indonesia masih kokoh. Tapi, secara sentiment, saat bursa lain sudah turun cukup dalam, posisi investor asing terus net sell dan nilai tukar rupiah yang anjlok, investor lebih berpikir untuk merealisasikan keuntungan. “Tapi, untuk jangka panjang IHSG tetap masih positif.”

Dalam situasi ini, Purwoko merekomendasikan positif saham-saham yang cukup tahan (defensive) atau bahkan diuntungkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah di sektor komoditas baik tambang maupun perkebunan dan sektor infrastruktur.

Saham-saham pilihannya adalah PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT BW Plantation (BWPT), PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Purwoko. [ast]

Hatta: Profit Taking Asing di Bank Biasa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah optimistis krisis ekonomi yang terjadi di Amerika dan Eropa tidak akan berimbas ke Indonesia, terutama kepada nilai tukar rupiah.

Hal itu dikarenakan secara fundamental pasar modal Indonesia bagus. Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa di Gedung DPR, Jakarta Kamis (15/9). "Ini hanya sesaat, karena tidak berkaitan dengan fundamental ekonomi kita. Kita bagus kok di pasar modal," ungkap Hatta.

Hatta menjelaskan, bahwa meski terjadi profit taking dari para pemain luar negeri, namun hal itu dianggap biasa saja. "Yang dilepaskan saham perbankan, jadi kita harus sudah terbiasa. Anda tahulah kemana arahnya, profit taking itu biasa," tukas Hatta.

Namun begitu, lanjut Hatta, pemerintah jangan bersikap under estimate. Menurutnya, harus dipersiapkan policy. Di antaranya dengan memperkuat sisi ekspor sebagai antisipasi krisis Amerika dan Eropa. Selain itu, daya beli masyarakat juga harus dijaga agar konsumsi cukup, di samping juga pengendalian inflasi dan merebut pasar domestik dengan produk dalam negeri. "Kita harus benahi perdagangan dalam negeri kita benahi. Untuk itu supaya efisien baik infrastruktur maupun transportasinya, jangan ada korupsi, potongan ini potongan itu. Banyak pekerjaan rumah kita," pungkas Hatta. [cms]

Bank Penyuntik Pinjaman ke UNSP Bertambah Jadi 7

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) siap mendapatkan tambahan lembaga perbankan dari lima bank menjadi tujuh bank untuk mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$250 juta.

Dari pinjaman US$250 juta, sekitar US$185 juta akan digunakan untuk refinancing utang. "Kita sedang menunggu dokumen dan telah mendapatkan penambahan komitmen perbankan, " ujar Direktur Keuangan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Harry Nadir, saat acara Annual Report Awards 2010, Rabu (14/9) malam.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya mendapatkan komitmen pinjaman menjadi 7 bank dari 5 bank. Tingkat suku bunga pinjaman sekitar 7%-10%. Perseroan mengharapkan dapat melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk persetujuan refinancing utang ini pada Oktober mendatang. "Tiga akan menjadi anchor, dan ada Chinesse bank dan European bank," kata Harry.

Seperti diketahui, PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) akan melakukan refinancing utang sebesar US$185 juta yang jatuh tempo pada November 2011. Perseroan menargetkan mendapatkan pinjaman sebesar US$250 juta. Sebelumnya ada lima kreditur yang akan memberikan pinjaman kepada perseroan. Pinjaman ini diharapkan cair pada September. Jangka waktu pinjaman sebesar 5 tahun. Bunga pinjaman diperkirakan 7%. Penjaminan pinjaman bisa berupa aset.

Pinjaman yang diperoleh sekitar US$250 juta, di mana sekitar US$185 juta untuk refinancing utang dan sisanya untuk belanja modal oleochemical. [cms]

Tak ada satu pun sektor yang positif, indeks tumbang 1,61% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot pada transaksi sesi I. Pada pukul 12.00, indeks tercatat turun 1,61% menjadi 3.737,73.

Dari semua sektor yang ditransaksikan, tak ada satu pun sektor yang positif. Dari data RTI, sektor consumer goods turun paling dalam sebesar 3,52%. Baru kemudian disusul oleh sektor manufaktur dan industri lain-lain dengan penurunan masing-masing 2,51% dan 2,04%.

Sementara itu, ada 162 saham yang jeblok. Sedangkan 34 saham berhasil naik dan 83 saham diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini terbilang sepi karena hanya melibatkan 1,930 miliar saham senilai Rp 2,065 triliun.

Tiga saham yang menghuni posisi top loser di sesi I adalah: PT Inti Agri Resources (IIKP) turun 23,61% menjadi Rp 550, PT Zebra Nusantara (ZBRA) turun 10% menjadi Rp 81, dan PT Bank Danamon (BDMN) turun 6,73% menjadi Rp 1.937.

Sedangkan saham-saham top gainers diantaranya: PT Bhakti Capital Indonesia (BCAP) naik 13,46% menjadi Rp 590, PT Tigaraksa Satria (TGKA) naik 11,11% menjadi Rp 1.000, dan PT Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) naik 9,09% menjadi Rp 960.

IHSG Melempem di Tengah Penguatan Bursa Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 61 poin di tengah menguatnya pasar saham regional akibat sentimen positif dari Eropa. Aksi profit taking banyak dilakukan investor asing.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 20,775 poin (0,54%) ke level 3.819,812. Krisis utang Eropa sedikit mereda setelah kesepakatan para pemimpinnya untuk membantu Yunani.

Tekanan jual di lantai bursa belum reda. Indeks yang baru saja mendaki hingga posisi tertingginya di 3.829,376 terpaksa terjun ke zona merah dan mendarat di level terendahnya 3.736,179.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (15/9/2011), IHSG anjlok 61,308 poin (1,62%) ke level 3.737,729. Indeks LQ 45 melemah 13,784 poin (2,08%) ke level 651,150.

Investor asing belum berhenti melarikan dananya keluar dari lantai bursa, hingga siang ini transaksi asing sudah tercatat melakukan penjualan bersih dengan nilai moderat. Investor lokal pun tak mau ketinggalan mengamankan portofolionya.

Aksi ambil untung terjadi di saham-saham konsumer dan manufaktur, indeks sektor keduanya pun masing-asming terkoreksi hingga lebih dari tiga dan dua persen. Tak satu pun indeks sektoral yang menghijau.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 69.365 kali pada volume 1,93 miliar lembar saham senilai Rp 2,065 triliun. Sebanyak 35 saham naik, sisanya 170 saham turun, dan 89 saham stagnan.

Para pemimpin-pemimpin di Eropa sepakat mencari segala cara untuk menghindarkan Yunani dari gagal bayar, sentimen positif ini membuat bursa-bursa di Asia menguat. Hanya bursa saham China dan Indonesia yang gagal naik.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,37 poin (0,02%) ke level 2.484,45.
  • Indeks Hang Seng naik 89,01 poin (0,47%) ke level 19.134,45.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 128,37 poin (1,51%) ke level 8.646,94.
  • Indeks Straits Times menguat 15,43 poin (0,56%) ke level 2.754,78.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 14.700, Hexindo (HEXA) naik Rp 200 ke Rp 8.200, Surya Citra Media (SCMA) naik Rp 150 ke Rp 5.550, dan Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 100 ke Rp 3.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.800 ke Rp 55.200, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.400, United Tractor (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 22.200, dan Unilever (UNVR) turun Rp 850 ke Rp 16.250.
(ang/dnl)

Risiko Resesi Kedua Meningkat di Negara Maju

INILAH.COM, Jakarta - Ekonomi negara-negara maju telah terjerat dalam perlambatan pertumbuhan yang mengancam untuk mengarah ke dalam resesi, ketika ruang untuk manuver dengan respon kebijakan yang berani telah menyempit secara signifikan, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Survei lebih dari 250 ekonom di Amerika Utara, Eropa dan Jepang meramalkan kemungkinan meningkat bahwa bank sentral akan perlu senjata baru mereka untuk meninggalkan dan mencegah bencana. Dalam jangka menengah propabilitas resesi kedua di Amerika Serikat, zona euro dan Inggris telah meningkat menjadi sekitar satu dalam tiga, yang hampir membahayakan sesuai prediksi masa lalu.

Konsensus memperkiraan resesi jarang mendapatkan hingga 50 persen sebelum membuktikan sejarah ekonomi sudah menyatu. "Ekonomi (AS) sedang dalam bahaya," kata Aneta Markowska, ekonom di Societe Generale. "Tidak ada penyangga, dan bahkan shock yang cepat bisa merusak siklus."

Sementara beberapa ekonom terkemuka telah mengiyakan akan terjadinya resesi, mereka yang bekerja di industri keuangan tampaknya enggan untuk menempatkan tanda minus di depan prakiraan ekonomi. Dikatakan, untuk bankir sentral global pada Senin mengatakan tidak ada tanda-tanda resesi, meskipun pertumbuhan melambat.

Mungkin yang paling mencolok selama beberapa bulan terakhir adalah perubahan dalam prospek kebijakan untuk pasar keuangan yang jatuh ke dalam kekacauan dan kekhawatiran tentang masa depan mata uang bersama Eropa. "Utang Eropa sekarang tengah menghadai risiko terbesar secara makro," kata John Lonski, ekonom di Moody's Capital Market.

Ekonom sebagai sebuah kelompok tidak mengharapkan suku bunga naik dari kedua federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa, Bank of England atau Bank Jepang sampai tahun 2013.

Ini adalah berita buruk bagi ECB, yang telah tampak keluar dari langkah dengan bank sentral lainnya untuk menaikkan suku bunga dua kali tahun ini - meskipun dalam jumlah kecil - sedangkan krisis utang di beberapa negara zona euro sedang berkobar.

Memang, beberapa ekonom meramalkan ECB akan memangkas suku bunga sebelum tahun berakhir. "Kami berada dalam lingkungan di mana ... hasil yang tak terduga telah menjadi lebih mungkin, yang telah meningkatkan kemungkinan bahwa bank sentral akan memberikan pelonggaran lebih lanjut," kata Divyang Shah, ekonom IFR Markets, sebuah perusahaan Thomson Reuters. "Anda telah melihat perdebatan di The Fed, Anda telah melihat perdebatan di Bank of England, dan kita telah melihat bahwa perdebatan di ECB, yang pada pertemuan terakhir mereka lebih terfokus pada sisi negatifnya risiko terhadap pertumbuhan dan penyesuaian untuk prospek inflasi prospek," kata Shah.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi, hanya lima dari sekitar 200 responden dalam jajak pendapat yang memperkirakan terjadi kontraksi di kuartal 3 untuk Amerika Serikat, zona euro dan Inggris.

UNTR targetkan akuisisi Duta Sejahtera bakal kelar akhir tahun

UNTR targetkan akuisisi Duta Sejahtera bakal kelar akhir tahun
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan, proses akuisisi terhadap 60% saham di PT Duta Sejahtera dapat rampung sebelum akhir tahun 2011.

"Tinggal closing saja karena ada beberapa kondisi yang harus diselesaikan keduanya, jadi sebelum akhir tahun bisa selesai," kata Sekretaris Perusahaan UNTR Sara Loebis, di Jakarta, Rabu malam (14/9).

Sebenarnya proses akuisisi ini telah berlangsung sejak Juli lalu, dimana PT Tuah Turangga Agung yang merupakan anak usaha UNTR menandatangi dokumen sale and purchase agreement untuk pembelian 60% saham PT Duta Sejahtera yang memiliki tambang batubara di Kalimantan Tengah.

Dalam kesepakatan tersebut, disebutkan jika pembelian 60% saham PT Duta Sejahtera, maka TTA memiliki opsi untuk mendapatkan 60% kepemilikan saham di PT Duta Nurcahya. Kedua perusahaan itu memiliki tambang batu bara di Kalimantan Tengah.

Adapun luas lahan PT Duta Sejahtera sebesar 4.912 hektare (ha) dan PT Duta Nurcahya seluas 4.999 ha. Dana yang dibutuhkan untuk penuntasan kepemilikan di Duta Sejahtera mencapai US$ 11 juta.

APLN akuisisi 80% saham Alam Hijau Teduh

APLN akuisisi 80% saham Alam Hijau Teduh
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kembali memperluas investasi lahan properti. Kali ini, perseroan mengakuisisi 80% saham PT Alam Hijau Teduh (AHT) yang berlokasi di Jakarta Pusat.

Wakil Direktur Utama APLN Ariesman Widjaja dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini (15/9), menyebut perseroan telah meneken perjanjian pengikatan pengoperan hak atas saham AHT pada 12 September 2011.

Lebih lanjut, Ariesman bilang, pengambilalihan saham ini sebagai realiasi terhadap rencana penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi tahun 2011. Selanjutnya, AHT bakal mengembangkan lahan di kawasan Jakarta Barat.

Sebelumnya, perseroan juga baru mengakusisi dua perusahaan yaitu Karya Gemilang Perkasa dan Putra Adhi Prima. Dana akuisisi diambil dari hasil penerbitan obligasi pada Agustus lalu yang total senilai Rp 800 miliar.

Hingga pukul 11.00 WIB, saham APLN diperdagangkan stagnan di level penutupan kemarin di Rp 350 per saham.

Mata uang Asia masih memberikan sinyal pelemahan

Mata uang Asia masih memberikan sinyal pelemahan
KUALA LUMPUR. Mata uang Asia masih tampak loyo pada transaksi perdagangan hari ini. Lihat saja, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index ditransaksikan mendekati level terendahnya dalam lima bulan terakhir.

Sementara itu, posisi Asia Dollar Index tak banyak berubah di level 117,53. Kemarin, indeks yang megukur kekuatan 10 mata uang Asia teraktif (di luar Jepang) berada di posisi 117,18. Ini merupakan level paling rendah sejak 31 Maret lalu.

Pagi ini, ringgit Malaysia dan peso Filipina menjadi dua mata uang regional yang terpukul paling besar pagu ini. Pada pukul 11.09 waktu Kuala Lumpur, pasangan (pair) dollar AS dan ringgit Malaysia (USD/MYR) berada di level 3,0825. Itu artinya, ringgit melemah 0,3%. Sedangkan pair dollar AS dan peso Filipina (USD/PHP) berada di posisi 43,283. Dengan kata lain, peso melemah 0,1% atas dollar AS. Pada saat yang sama, pair dollar AS dan dollar Singapura (USD/SGD) berada di level S$ 1,2442, yang artinya dollar Singapura keok 0,1%.

Sementara itu, pair dollar AS dan won Korea Selatan (USD/KRW)) berada di level 1.106,95 per dollar atau melemah 0,1%. Sedangkan pair dollar AS dan yuan China (USD/CNY) berada di posisi 6,3887 atau menguat 0,12%.

Sejumlah faktor yang membuat mata uang Asia melemah adalah isu krisis utang Eropa serta perlambatan ekonomi AS. Dua hal tadi mendorong investor melepas kepemilikannya pada pasar saham. Asal tahu saja, data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, investor asing sudah menjual kepemilikannya atas saham-saham di India, Indonesia, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand senilai US$ 2,2 miliar di sepanjang pekan ini.

Bank sentral intervensi pasar, rupiah menguat pagi ini

Bank sentral intervensi pasar, rupiah menguat pagi ini
JAKARTA. Rupiah menguat karena spekulasi bank sentral melakukan intervensi untuk menopang pergerakan rupiah. Pasalnya, kemarin, mata uang Garuda ini sempat anjlok ke posisi terlemah sejak 14 Februari di Rp 8.939 per dollar AS.

Hingga pukul 9.58 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) berada di level 8.754, dari posisi kemarin di 8.884.

Otot rupiah menguat setelah kemarin, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan yakin akan masa depan Yunani di zona Euro. Perdana Menteri Yunani George Papandreou berkomitmen memenuhi target pengurangan defisit, sebagai syarat untuk bailout internasional.

Selain itu, kemarin, Deputi Gubernur Hartadi Sarwono menyebutkan Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar rupiah dan obligasi setelah sempat jatuh 2,6%. Bank sentral melakukan intervensi di pasar mata uang dengan mengatur pembelian atau penjualan valuta asing. Indonesia memiliki US$ 125 miliar cadangan yang dapat digunakan untuk mempertahankan rupiah.

Kepala treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menilai, Bank Indonesia melakukan langkah yang benar kemarin karena mereka tidak ingin melihat volatilitas dalam mata uang. "Laporan dari Eropa juga membantu meredakan kekhawatiran krisis Eropa mulai masuk ke Asia," ujarnya, di Jakarta, hari ini.

Kemarin, asing tercatat melakukan penjualan saham Indonesia senilai US$ 160 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka beli, Sementara, harga obligasi pemerintah jatuh untuk hari ketiga, kemarin. Adapun yield obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 naik 29 basis poin menjadi 7,02%.

SCTV Bagi-bagi Dividen Interim Rp 205 per Saham

Gb
Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), induk usaha dari SCTV, berniat membagikan dividen interim sebesar Rp 205 per lembar. Dividen tunai ini akan dibagikan pada 18 Oktober 2011.

Seperti dikutip dari keterangan tertulis perseroan, Kamis (15/9/2011), rencana pembagian dividen interim ini berdasarkan keputusan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada 13 September 2011 lalu.

Dividen ini akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan untuk periode Januari sampai Juli 2011. Untuk cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 3 Oktober, sementara ex dividen di keesokan harinya.

Sedangkan cum dividen di pasar tunai pada 6 Oktober 2011, dan ex dividen juga di keesokan harinya. Pembayaran dividen tunai ini akan dilakukan pada 18 Oktober.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.35 waktu JATS, harga saham SCMA naik 50 poin (+0,92%) ke level Rp 5.450 per lembar. Sebanyak 42 lot sahamnya ditransaksikan 12 kali senilai Rp 114,45 juta.
(ang/dnl)

Hatta: Pelemahan Rupiah Hanya Sesaat

Jakarta - Pemerintah tidak khawatir terhadap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin yang sempat membuat rupiah tersungkur hingga Rp 8.900 per dolar AS. Karena fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2011).

"Ini (pelemahan) sesaat, karena tidak berkaitan dengan fundamental ekonomi kita. Kita bagus kok. Di pasar modal memang ada aksi profit taking dari para pemain luar negeri, itu biasa saja. Dan yang dilepas saham perbankan kita harusnya sudah terbiasa. Anda sudah pahamlah arahnya ke mana. Profit taking itu biasa," tutur Hatta.

Hatta mengatakan pemerintah tidak mau diremehkan soal kesiapan pertahanan ekonominya. Menurutnya, pemerintah sudah menyiapkan seluruh kebijakan untuk merespon apabila dalam jangka pendek terjadi resesi ekonomi di AS dan Eropa.

"Resesi AS dan Eropa itu tidak berlangsung ke kita. Tapi kalau China terpukul, maka gelombang berikutnya akan bisa ganggu ekspor kita. Makanya kita perkuat diversifikasi ekspor," jelas Hatta.

Dikatakan Hatta, perdagangan ekspor-impor di antara negara Asia semakin kuat. Indonesia juga terus meningkatkan nilai perdagangannya dengan negara-negara di Asia.

"Contohnya dengan Thailand kita sudah US$ 14 miliar. Vietnam kita tingkatkan US$ 5 miliar. Lalu jaga daya beli masyarakat agar konsumsi cukup. Inflasi kita kendalikan dan rebut pasar domestik dengan produk kita. Makanya perdagangan dalam negeri kita benahi," tukas Hatta.
(dnl/ang)

Kredit Macet Perbankan Naik Rp 1 Triliun dalam Sebulan

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat hingga Juli 2011 jumlah kredit macet perbankan naik Rp 1,1 triliun menjadi Rp 36,138 triliun, dari Juni 2011 yang sebesar Rp 34,99 triliun. Jumlah kredit macet ini juga tercatat naik jika dibandingkan dengan Juli 2010 yang sebesar Rp 30,339 triliun

Demikian terungkap dari data statistik perbankan yang dikutip detikFinance dari Bank Indonesia (BI), Kamis (15/9/2011).

Berdasarkan data BI tersebut, jumlah kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) dari perbankan per Juli 2011 mencapai Rp 60,32 triliun, naik dari posisi Juli 2010 yang sebesar Rp 56,478 triliun. Rasio NPL perbankan di Juli 2011 mencapai 2,01%.

Sampai dengan Juli 2011, jumlah kredit yang dikucurkan perbankan mencapai Rp 1.973,599 triliun. Angka tersebut naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1.597,98 triliun.

Dari total kredit di Juli 2011 tersebut, sebanyak Rp 1.830,436 triliun masuk kategori lancar. Sementara Rp 88,67 triliun masuk kategori kurang lancar, lalu Rp 9,051 triliun masuk kategori diragukan, dan Rp 36,138 triliun masuk kategori macet.
(dnl/ang)

Inilah Risiko Yang Masih Menggelayuti IHSG

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG berisiko koreksi Kamis (15/9) karena beberapa faktor. Seperti besarnya net sell asing hingga wacana repatriasi ekspor. Rekomendasi saham-saham di level support.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Al Fatih mengatakan, dengan aksi net sell asing lanjutan hingga Rp1,41 trilun kemarin, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor regional. Semua itu dipicu kondisi memburuknya krisis utang di Eropa.

Menurutnya, kepercayaan terhadap penyelesaian krisis utang melemah, setelah nasib bailout Yunani mengambang.“IHSG memiliki support di level 3.700 hingga 3.750 sedangkan level resistance berada di 3.930 hingga 4.020,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (14/8) kemarin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) pada Rabu (14/9) ditutup anjlok 75,75 poin (1,95%) ke level 3.799,03, dengan intraday terendah di 3.775,36 dan tertinggi di 3.897,31. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45 yang turun 15,61 poin (2,29%) ke level 664,93.

Menurutnya, kisaran pergerakan market saat ini sangat lebar karena volatilitas market yang sangat tinggi. Dalam satu hari, indeks bisa turun-naik sebesar 100-an poin. Tapi, hingga penutupan potensi pelemahan indeks relative kecil.

Bahkan, ditegaskan Al Fatih, mungkin di akhir sesi, indeks bisa bergerak positif dengan tetap memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada bursa regional. Secara teknikal, ada level support yang belum disentuh oleh IHSG di level 3.750. “Jadi, jika terjadi penurunan berpeluang terjadi technical rebound sebelum level tersebut dicapai,” paparnya.

Risiko market lainnya, lanjut dia, adalah kondisi kesehatan perbankan di Eropa juga menurun. Sebab, banyak eksposur perbankan di Eropa pada obligasi Yunani dan negara-negara lain yang sedang bermasalah di Eropa seperti Portugal, Spanyol, dan Italia.

Karena itu, penurunan peringkat 2 bank di Perancis oleh Moody’s Investor Service juga jadi faktor pergerakan market hari ini.Lembaga pemeringkat Moody’s telah menurunkan peringkat utang jangka panjang dua bank Prancis yaitu Credit Agricole SA dan Societe Generale.

Kekuatan keuangan bank Credit Agricole diturunkan ke C dari C+. Bank ini konsisten dengan eksposur bank yang cukup besar pada Yunani. Utang jangka panjang Credit Agricole dan penilaian deposito diturunkan satu tingkat ke Aa2 dari Aa1. Sedangkan penilaian Moody's untuk utang jangka panjang Societe Generale dan penilaian deposito dipangkas sebanyak satu tingkat ke Aa3 dari Aa2.

Sebelum di-downgrade, lanjut Al Fatih, beredar kabar bahwa pinjaman antar bank menurun. Artinya, ada bank-bank di Perancis yang tidak bisa memberikan pinjaman antar bank seperti yang terjadi di Indonesia pada 1998. “Karena takut bank lain tidak bisa bayar (default) bank enggan memberikan pinjaman sehingga likuiditas antar bank terganggu,” imbuhnya.

Lalu, ditambahkan Al Fatih, market juga mendapat tekanan dari Asian Dovelopment Bank (ADB) yang menurunkan perkiraan pertumbuhan Asia sebesar 7,5% untuk 2011 dan 2012. Padahal, perkiraan sebelumnya di bulan April, ADB memprediksi pertumbuhan sebesar 7,8% untuk 2011 dan 7,7% di 2012. “Meski begitu, market Indonesia masih menarik dibandingkan kawasan lainnya,” paparnya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, tinggal masalah sentiment negatif dari wacana repatriasi eskpor dari Bank Indonesia. Para eksportir diwajibkan menyimpan devisanya pada sejumlah bank lokal. Menurutnya, kebijakan ini dilihat atau ada kekhawatiran terutama oleh investor asing bahwa BI terlalu jauh mengontrol devisa. “Ini tidak disukai asing,” kata Al Fatih singkat.

Dia menilai, seharusnya memang berpengaruh positif bagi capital inflow di pasar domestik. Tapi, ada anggapan bahwa kebijakan tersebut seolah-olah akan adanya control devisa oleh BI. Karena itu, sentimennya jadi negatif. “Tapi, ini baru sebatas sentimen. Saya rasa, BI bisa mengemas rencana ini dengan lebih baik,” timpalnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif beberapa emiten yang masih berada di level supportnya. Antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT United Tractor (UNTR), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP).

Menurutnya, saham-saham tersebut,berpotensi balik arah (reversal) menguat har ini Tapi, jika indeks secara umum masih melemah, koreksi pada saham-saham itu akan terbatas. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuhnya. [ast]

Jaminan Atas Yunani, Bursa Asia Menguat

Medium
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia menguat pada Kamis (15/9). Sentimen positif berasal dari jaminan Perancis dan Jerman bahwa Eropa akan mendukung Yunani untuk membantu mengatasi krisis utangnya.

Indeks Nikkei Stock Average Jepang naik 1,6%, sedangkan di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 2,2%, dan indeks Kospi Korea Selatan melonjak 3%.

Saham AS menguat semalam, dibantu laporan bahwa tujuan Prancis, Jerman dan Yunani adalah membantu Yunani tetap berada di zona euro.

Perdana menteri Yunani mengatakan bahwa negaranya bertekad memenuhi semua kewajiban dan bahwa langkah-langkah penghematan terakhir akan membantu Yunani mencapai target fiskal 2011-2012.

Kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang dampak Eropa ke ekonomi Asia, telah menekan bursa Asia secara mingguan dan bulanan. Namun, perusahaan-perusahaan sensitif terhadap tren pertumbuhan ekonomi di Asia.

Hyundai Motor Co melonjak 3,4% dan Kia Motors Corp naik 2,7% di Korea Selatan, sementara Honda Motor Co naik 3% di Tokyo.

Pembuat chip Jepang Elpida Memory Inc melonjak 7,2% setelah laporan bahwa perusahaan akan menggeser 40% kapasitas produksi dalam negeri ke Taiwan.

Elpida akan mengalihkan produksi agar bisa bersaing dengan rival yang lebih besar, Samsung Electronics Co Korea Selatan dan Hynix Semiconductor Inc, yang diuntungkan pelemahan won Korea. Hynix naik 6,1%, sementara Samsung naik 3,3%.

Perusahaan sektor komoditas, juga sensitif terhadap prospek pertumbuhan, dengan Inpex Corp naik 1,3% di Tokyo, dan BHP Billiton Ltd naik 2,1% di Sydney.

Dengan berita dari Eropa, bank juga menguat, seperti Daiwa Securities Group Inc Jepang yang naik 1,7%, dan Macquarie Group Ltd Australia naik 3,5%. [ast]

Pernyataan dua pimpinan Eropa berhasil membuat bursa Asia melambung

Pernyataan dua pimpinan Eropa berhasil membuat bursa Asia melambung
TOKYO. Pergerakan bursa Asia melambung cukup tinggi pada transaksi pagi ini. Pada pukul 09.56 waktu Tokyo, data Bloomberg menunjukkan, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,5% menjadi 117,95.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,73%. Sementara, indeks Hang Seng Hongkong dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik masing-masing sebesar 0,74% dan 1,46%.

Saham-saham unggulan yang melonjak pagi ini antara lain: Commonwealth Bank of Australia yang melonjak 2,5% di Sydney, Samsung Electronics Co naik 3,3% di Seoul, BHP Billiton Ltd naik 1,9% di Sydney, dan Elpida Memory Inc naik 7,3% di Tokyo.

Pernyataan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel menjadi vitamin segar bagi pasar saham global dan regional. Seperti yang diberitakan sebelumnya, kedua pimpinan ini memastikan bahwa Yunani akan tetap berada di kawasan Eropa.

"Komitmen Jerman dan Prancis untuk terus memberikan dukungan kepada Yunani menggerus anggapan bahwa negara itu akan default. Jika Yunani terhindar dari default, dampak terhadap sistem perbankan global bisa diminimalisir sehingga memberikan sinyal positif bagi pasar saham Asia," jelas Tim Schroeders, analis Pengana Capital Ltd di Melbourne.

Sekadar tambahan, sepanjang tahun ini hingga kemarin, indeks MSCI Asia Pacific sudah terjungkal 16%. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama, indeks S&P 500 turun 5,5% dan Stoxx Europe 600 turun 19%.

Ayo Sambut Booming Investasi Domestik

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Dalam 1-5 tahun, diprediksi terjadi booming investasi RI baik langsung maupun portofolio investasi. Faktor investment grade dan kuatnya konsumsi domestik menjadi katalisnya.

Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi mengatakan, dalam jangka menengah-panjang, booming investasi bakal terjadi di Indonesia. Salah satunya government bond Indonesia yang bakal digandrungi investor asing. Sebab, ada ekspektasi, Indonesia akan masuk investment grade 2012 di tengah perlambatan pertumbuhan dunia termasuk Asia.

Menurutnya, saat investment grade diraih, bond investor yang tadinya tidak boleh masuk ke Indonesia, menjadi bebas masuk. “Ada beberapa real money fund atau hedge fund yang bakal masuk. Sebab, aturan mereka saat ini baru boleh memegang obligasi suatu negara setelah mencapai investment grade,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (14/9).

Pada saat yang sama, booming investasi juga didukung oleh terkendalinya inflasi. Sejauh ini, BI melihat inflasi Indonesia sangat positif. “Karena itu, Indonesia akan tetap atraktif di mata investor sehingga dana-dana sepeti itu akan terus masuk ke Indonesia,” ujar Eric.

Dari sisi pasar modal, lanjutnya, mendapat dukungan dari potensi pertumbuhan ekonomi yang besar. Akibatnya, pengaruh positif pun dapat diraih pada corporate earnings. “Apalagi, jika indeks mengalami koreksi, potensi investor asing masuk untuk membeli saham murah didukung kuatnya fundamental ekonomi Indonesia,” kata Eric menegaskan. Menurutnya, investor akan tetap masuk ke pasar domestik sehingga investor protofolio akan tetap mengalir ke Indonesia.

Sementara itu, pemangkasan pertumbuhan Asia oleh Asian Development Bank (ADB) dinilai Eric tentu akan berimbas negatif bagi pertumbuhan Indonesia. Sebab, negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah Amerika, Jepang, China dan Singapura. “Apalagi, negara-negara tersebut juga bermitra dagang dengan AS,” paparnya.

Hanya saja, dia menegaskan, dampak dari pemangkasan tersebut tidak signifikan. Sebab, pengaruh negatif terhadap ekonomi Indonesia itu sedikit banyak dapat diredam oleh konsumsi rumah tangga.

Dia memaparkan, kontribusi net ekspor terhadap PDB hanya 10% atau kurang. Menurutnya, ekonomi Indonesia lebih digerakan oleh faktor domestik terutama konsumsi rumah tangga yang kontribusinya mencapai 57%-an terhadap GDP. “Selama konsumsi rumah tangga masih positif, meski ekonomi melambat, perekonomian akan tetap positif juga,” timpalnya.

Seiring dengan itu, investasi akan tetap masuk dengan catatan tidak terjadi resesi global. Sebab, jika resesi terjadi, perusahan-perusahaan asing juga akan merasionalisasi atau melakukan pengetatan investasi mereka.

Menurutnya, jika hanya terjadi perlambatan global, investasi asing untuk Foreign Direct Investment (FDI) akan tertarik ke Indonesia. Apalagi, dengan pasar Indonesia yang besar.

Kalaupun, terjadi kerontokan pada bursa saham juga tidak berpengaruh langsung ke sektor riil. Apalagi, perusahaan yang listed di stock market, jumlahnya relatif sedikit dibandingkan total perusahaan di Indonesia. “Jadi, ini tergantung pada bagaimana bisa memanfaatkan potensi market sebaik mungkin,” paparnya.

Kalaupun tidak bisa dikatakan booming investasi, dia melihat investasi asing masih akan terus masuk ke pasar domestik baik portofolio maupun direct investment. “Indonesia bakal booming investasi dalam jangka menengah 1-5 tahun,” ungkapnya.

Eric memproyeksikan PDB Indonesia di level 7% pada 2012 lebih tinggi dari 2011 6,5%. Sebab, konsumsi rumah tangga masih besar sehingga investasi baik domestik maupun asing akan terus tumbuh.

Dia menegaskan, ekonomi Indonesia cukup tahan dari gejolak eksternal selama mata uang tidak jatuh. Namun cadangan devisa cukup melimpah sehingga mata uang bisa dijaga. Pada 1997-1998, cadangan devisa hanya US$14-16 miliar sehingga rupiah melemah. “Sekarang, devisa sudah mencapai US$124 miliar. Jadi, BI masih punyak banyak amunisi jika rupiah anjlok. Apalagi dengan berbagai initiative dengan negara lain,” paparnya.

Sebelumnya diberitakan, badai ekonomi global akan dirasakan di Asia, menurut Bank Pembangunan Asia (ADB). Pertumbuhan di wilayah ini terlihat moderat pada paruh kedua tahun ini. Dalam outlook terbarunya, ADB menurunkan perkiraan untuk pertumbuhan Asia sebesar 7,5% untuk 2011 dan 2012.

Sementara pada perkiraan sebelumnya di bulan April, ADB memprediksi pertumbuhan sebesar 7,8% untuk 2011 dan 7,7% di 2012. "Asia tidak sepenuhnya dipisahkan dari dunia Barat. Ekspor negara Asia lebih besar ke negara-negara maju, sehingga mau tidak mau negara-negara dengan sektor-sektor ekspor yang lebih besar akan terpengaruh oleh perlambatan," ujar Rhee Changyong, Kepala Ekonom ADB kepada CNBC Rabu (14/9).

Meskipun terjadi risiko eksternal, Rhee memperkirakan permintaan domestik yang kuat dan perdagangan intra-regional, terus menjaga momentum pertumbuhan di wilayah ini. Ini terjadi karena karena ekonomi yang kuat di Asia Tenggara dan Asia Selatan. “Indonesia memiliki arus modal masuk lebih banyak dan booming investasi,” imbuh Rhee. [mdr]

Tambang-Bank Dukung Bursa Australia

Headline
INILAH.COM, Los Angeles – Bursa saham Australia menguat pada Kamis (15/9) pagi, dengan sektor keuangan dan sumber daya memimpn kenaikan. Hal ini terjadi setelah bursa AS semalam menguat dan Eropa menyatakan default Yunani akan dicegah.

Indeks S & P / ASX 200 naik 2,2% menjadi 4.092,40, menutup koreksi 1,6% pada sesi sebelumnya. Di antara saham sumber daya, BlueScope Steel Ltd naik 3,8%, pertambangan raksasa BHP Billiton Ltd dan Rio Tinto Ltd naik 2,3% dan 2,4%, masing-masing.

Dari sektor keuangan, Westpac Banking Corp naik 3,2%, dan Macquarie Group Ltd bergerak lebih tinggi sebesar 4,2%. Saham energi juga naik, meskipun minyak mentah Nymex melemah pada sesi AS, dimana Oil Search Ltd naik 2,9%, dan WorleyParsons Ltd naik 3,9%. [ast]

Sokongan terhadap Yunani mendongkrak bursa Jepang

Sokongan terhadap Yunani mendongkrak bursa Jepang
TOKYO. Sebagian besar saham di bursa Jepang dibuka melaju pagi ini. Pada pukul 09.24 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1,6% menjadi 8.653,92. Ini merupakan kenaikan tertinggi sepanjang 7 September lalu. Sementara, indeks Topix naik 1,3% menjadi 751,31.

Saham-saham berkapitalisasi besar yang turut mempengaruhi bursa Jepang adalah: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 1,2%, Sony Corp naik 1,7%, dan Toyota Motor Corp naik 1,3%.

Sentimen positif bursa Asia pagi ini datang dari Eropa. Pimpinan Jerman dan Prancis mengatakan, mereka yakin Yunani akan tetap berada di kawasan Eropa. Selain itu, ada juga spekulasi yang berkembang di mana China kemungkinan akan membantu negara-negara Eropa yang terbelit utang.

"Sebelumnya ada kecemasan bahwa Prancis dan Jerman akan menyalahkan Yunani secara sepihak dan tidak akan memberikan dukungan. Namun, ternyata, situasi di Yunani tidak seburuk yang diperkirakan," jelas Mitsushige Akino, analis Ichiyoshi Investment Management Co.

Sokongan atas Yunani juga membuat euro perkasa. Mata uang bersama di Eropa ini terapresiasi menjadi 105,59 per yen dari sebelumnya 104,82 per yen.

Saham Jepang Ikuti Bangkitnya Bursa AS

Medium
INILAH.COM, Los Angeles – Bursa Jepang dibuka menguat pada Kamis (15/9) pagi, didukung saham eksportir yang sebelumnya terkoreksi dan penguatan Wall Street.

Indeks saham unggulan Nikkei Stock Average komponen 225 naik 1,8% menjadi 8.668,83, sedangkan Topix naik 1,4% ke ke 751,98.

Bahkan dengan dolar di bawah level psikologis penting 77 yen, eksportir mengikuti kenaikan AS dan pernyataan Eropa bahwa Yunani tidak akan default.

Saham teknologi memimpin keuntungan, seperti Sony Corp naik 2%, Sharp Corp naik 2,7%, Advantest Corp naik 5,1%, dan Elpida Memory Inc melonjak 8%, dengan yang terakhir dibantu laporan bahwa perusahaan akan outsource beberapa pembuatan chip ke Taiwan untuk menghindari tekanan dari penguatan yen.

Perusahaan pembuat mobil dan sumber daya juga membantu kenaikan bursa, dengan Honda Motor Co naik 2,8%, Mazda Motor Corp naik 2,7%, energi utama Inpex Corp naik 2,3%, dan produsen baja JFE Holdings Inc naik 3%. [ast]

Ekspektasi Solusi Eropa Picu Wall Street Positif

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup naik 1% pada perdagangan saham Rabu (14/9) setelah pimpinan Eropa menunjukkan usaha baru untuk mengatasi krisis utang Eropa.

Indeks Dow Jones naik 140,88 poin atau 1,27% ke level 11.246,73. Indeks S&P 500 naik 15,81 poin atau 1,35% ke level 1.188,68. Indeks Nasdaq naik 40,40 poin atau 1,60% ke level 2.572,55.

Juru bicara Jerman menyatakan, pimpinan Jerman dan Perancis telah melakukan konfrensi call dengan Yunani untuk mereformasi semua sektor keuangan agar lebih ketat dan efektif. Yunani mengharapkan pembuat kebijakan untuk melaporkan Athena perlu menerima bantu dan memenuhi target agar terhindar dari gagal bayar.

Selain itu, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi juga memenangkan kepercayaan dalam pemilihan untuk Itali.

Krisis Eropa dikhawatirkan akan menuju resesi dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Saham seperti General Electirc dan saham sektor industri mencatatkan performa baik. "Apa yang kita lihat hedge fund global mulai berbalik arah untuk investasi dari dolar AS menuju euro dan saham global," ujar Fred Dickson, Chief Market Strategist DA Davidson and Co seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Langkah pimpinan Eropa diikuti oleh US Treasury Secretary Timothy Geithner untuk bertindak menyelesaikan krisis utang Eropa. Geithner mengatakan,pihaknya memiliki kapasitas ekonomi dan uang untuk melakukan hal serupa. Geithner akan menghadiri pertemuan informal
Menteri Keuangan zona Eropa pada Jumat ini.

Saham Conglomerate GE ditutup naik 2,5% ke level US$15,79. Saham teknologi mencatatkan kenaikan tertinggi. Saham Nvidia Corp naik 5,2% ke level US$15,28. Sementara saham SanDisk Corp naik 4,2% ke level US$42,66. Saham Dell Inc naik 3,3% ke level US$14,86 setelah direksi menyetujui penambahan buyback saham sebesar US$5 miliar.

Volume perdagangan saham sebesar 8,5 miliar saham di NYSE,Amex dan Nasdaq di atas rata-rata harian sebesar 7,6 miliar saham. [hid]